• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PERANCANGAN ALAT - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Mesin Peraga Pemrosesan Fermentasi Kedelai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB III PERANCANGAN ALAT - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Mesin Peraga Pemrosesan Fermentasi Kedelai"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

13

BAB III

PERANCANGAN ALAT

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan alat yang terdiri dari gambaran sistem, cara kerja mesin, perancangan perangkat keras, perancangan perangkat lunak, Penempatan mesin, dan petunjuk penggunaan. Gambaran sistem akan menunjukan bagaimana sistem yang dibangun agar mesin dapat bekerja. Cara kerja mesin akan menjelaskan tahap-tahap yang dikerjakan oleh mesin. Pada perancangan perangkat keras akan dijelasakan bagian-bagian yang dirancang sesuai dengan kebutuhan mesin. Pada perancangan perangkat lunak akan dijelaskan urutan proses dalam menjalankan mesin.

3.1. Gambaran Sistem

Sistem pada mesin yang dirancang oleh penulis bertujuan untuk memperagakan proses pembuatan tempe secara otomatis. Mesin dirancang sedemikian rupa agar proses yang dijalankan dapat mempermudah pengguna (user) untuk mengoperasikannya. Gambaran sistem ini akan menunjukan Arduino sebagai pengendali pada mesin yang saling terhubung dengan berbagai komponen-komponen pendukung lainnya.

(2)

14

Tabel 3.1. Konfigurasi Pin ATMEGA 2560 Sebagai Pengendali Utama.

Nama Port Fungsi

PORTD 2 Relay 1 (Pompa Air)

PORTD 3 Relay 2 (Motor AC)

PORTD 4 Relay 3 (Motor Pengaduk)

PORTD 5 Relay 4 (Blower)

PORTD 6 Relay 5 (Motor Peragi)

PORTD 7 Relay 6 (Motor Buka Pintu)

PORTD 8 Relay 7 (Motor Buka Pintu)

PORTD 9 Relay 8 (Motor Tutup Pintu)

PORTD 10 Relay 9 (Motor Tutup Pintu)

PORTD 11 Relay 10 (Konveyor)

PORTD 33 Seven Segment

PORTD 34 Seven Segment

PORTD 35 Seven Segment

PORTD 36 Seven Segment

PORTA 11 Push Button

PORTA 12 Limiter 1

PORTA 13 L imiter 2

VCC Tegangan 5 V

(3)

15 3.2. Cara Kerja Mesin

Apabila mesin mendapatkan catu daya AC 220 V, dan tombol start telah ditekan maka mesin akan mulai bekerja. Awalnya Arduino dalam kondisi ON serta membuat relay juga dalam kondisi ON. Berdasarkan proses yang dijalankan oleh Arduino nantinya kerja mesin dapat dibagi menjadi tujuh kategori tahap.

Tahap pertama yang dijalankan oleh Arduino adalah aktifkan relay 1, relay 2, dan relay 3. Dimana relay 1 akan menghidupkan pompa air yang akan

dialirkan kedalam mesin penggiling kedelai. Relay 2 akan menghidupkan mesin penggiling kedelai, dan kedelai yang telah digilling dapat masuk ke mesin pengaduk kedelai dengan bantuan air yang berasal dari pompa air. Relay 3 akan menghidupkan motor pengaduk kedelai yang akan mengaduk kedelai yang telah digiling. Sehingga tahap pertama ini dinamakan tahap penggilingan kedelai.

Tahap kedua Arduino akan nonaktikan relay 2, namun relay 1 dan relay 3 tetap aktif. Karena yang aktif hanya relay 1 dan relay 3 maka yang hidup hanya pompa air dan motor pengaduk kedelai. Pada tahap ini kedelai diaduk sambil terus menerus dialirin air dan membuat wadah pengaduk dipenuhi air, sehingga kulit ari kedelai dapat terbuang dan kedelai menjadi bersih. Sehingga tahap kedua ini dinamakan tahap pencucian kedelai.

Tahap ketiga Arduino akan nonaktifkan relay 1, namun relay 3 tetap aktif, sehingga yang bekerja hanya motor pengaduk kedelai. Kedelai diaduk didalam wadah pengaduk secara bertahap sampai air dalam wadah tersebut menjadi surut karena adanya lubang didalam wadah. Sehingga tahap ketiga ini dinamakan tahap pembuangan air.

Tahap keempat Arduino akan aktifkan relay 4 dan relay 3 masih tetap aktif. Relay 4 akan menghidupkan blower yang akan memberikan udara panas kedalam wadah pengaduk, dan secara bertahap pula kedelai diaduk di dalamnya. Kedelai yang sebelumnya basah akan menjadi lebih kering. Sehingga tahap ini dinamakan tahap pengeringan.

(4)

16

menyebabkan ragi jatuh kedalam wadah pengaduk secara sedikit-sedikit dan kedelai didalam wadah diaduk secara bertahap agar ragi dapat merata terhadap kedelai. Sehingga tahap ini dinamakan tahap peragian.

Tahap keenam Arduino akan aktifkan relay 6, relay 7, relay 10, serta akan nonaktifkan relay 5 dan relay 3. Relay 6 dan relay 7 akan menghidupkan motor untuk membuka pintu wadah dan relay 10 akan menghidupakan motor pada konveyor. Relay 6 dan relay 7 menjadi nonaktif bila pintu yang terbuka menyentuh saklar pembatas (Limiter 1). Kemudian relay 3 akan diaktif kembali, sehingga pengaduk akan mendorong kedelai supaya jatuh melalui pintu yang telah terbuka menuju ke feeder. Setelah dari feeder, kedelai akan jatuh ke konveyor untuk di distribusikan ke proses berikutnya. Sehingga tahap ini dinamakan tahap pendistribusian.

Tahap ketujuh Arduino akan nonaktifkan relay 3, serta aktifkan relay 8, relay 9, dan relay 10 masih dalam keadaan aktif. Relay 8 dan relay 9 akan menghidupkan motor untuk menutup pintu wadah dan konveyor tetap berjalan untuk mendistribusikan kedelai kedalam pembungkus plastik. Relay 8 dan relay 9 menjadi nonaktif bila pintu yang tertutup menyentuh saklar pembatas (Limiter 2). Sehingga tahap ini dinamakan tahap pembungkusan.

3.3. Perancangan Perangkat Keras

Mesin-mesin yang dirancang oleh penulis antara lain: 1. Mesin Penggiling Kedelai.

2. Mesin Pengaduk Kedelai. 3. Mesin Konveyor.

3.3.1. Mesin Penggiling Kedelai.

(5)

17

menginjak-injak kedelai dengan kaki, karena mendapat tekanan dari kaki membuat kedelai terbelah menjadi dua serta kulit arinya ikut terkelupas. Karena cara tradisional tersebut masih menggunakan tenaga manusia maka diperlukan waktu yang lama untuk membela kedelai dalam jumlah yang banyak. Sehingga di era modern dikembangkan suatu mesin yang dapat membantu membelah kedelai dengan cepat dan dalam jumlah yang banyak pula. Pada mesin yang dirancang menggunakan metode yang mirip dengan menginjak-injak kedelai. Yaitu dengan cara memasukan kedelai diantara pelat stainless dengan silinder stainless yang diputar dengan menggunakan motor AC, sehingga kedelai yang masuk kedalam mesin terjepit dan mendapat tekanan dari pelat dan silinder yang berputar. Kedelai yang tertekan menjadi terbelah dua serta mengakibatkan kulit ari kedelai ikut terkelupas.

Gambar 3.2. Mesin Penggiling Kedelai (Depan). Feeder Atas

Feeder Bawah Silinder Stainless

Pelat Stainless

(6)

18

Gambar 3.3. Mesin Penggiling Kedelai (Samping).

Gambar 3.4. Mesin Penggiling Kedelai (Dalam).

Mesin penggiling kedelai yang dirancang dengan menggunakan kerangka besi berbentuk kubus yang berukuran panjang 25,5 cm, lebar 25,5 cm, dan tinggi juga 25,5 cm. Mesin ini memiliki beberapa bagian utama yaitu feeder atas, motor AC, pulley silinder, silinder stainless, pelat stainless, baut pengatur dan feeder bawah.

Motor AC

Pulley Motor AC

Silinder Stainless Pelat Stainless

(7)

19 3.3.1.1. Feeder Atas.

Feeder atas merupakan bagian dari mesin penggiling kedelai sebagai

sarana untuk memasukan kedelai kedalam mesin penggiling kedelai. Tujuannya agar kedelai yang masuk kedalam mesin penggiling kedelai tidak tercecer dan terlempar keluar saat proses penggilingan sedang berlangsung. Feeder terbuat dari pelat stainless yang berbentuk menyerupai corong kubus yang mempunyai ukuran panjang 20 cm, lebar 20cm, dan tinggi 21 cm.

Gambar 3.5. Feeder Atas.

3.3.1.2. Motor AC.

Motor AC terletak pada bagian belakang mesin penggiling kedelai. Motor ini memiliki 1400 rpm untuk memutar pulley yang dimiliki oleh motor AC. Pulley ini memiliki diameter 5 cm, dan bertujuan untuk memutar pulley yang terdapat pada silinder stainless.

Gambar 3.6. Motor AC Penggiling.

20 cm

(8)

20 3.3.1.3. Pulley Silinder.

Pulley silinder merupakan bagian dari mesin penggiling kedelai yang terletak dibagian samping mesin. Pulley silinder terhubung dengan pulley pada motor AC dengan menggunakan Pulley Belt (sabuk pada mesin). Pulley silinder memiliki diameter 25cm sedangkan pulley motor AC memiliki diameter 5 cm, sehingga perbandingan ukuran pulley adalah 5 cm : 25 cm = 1 : 5. Tujuan pulley tersebut dipakai adalah untuk memperlambat putaran dari motor AC ke silinder.

Karena rpm motor AC 1400 rpm dan diameter pulley motor AC 5cm, pulley silinder 25 cm maka rpm pada silinder dapat dicari dengan cara:

Gambar 3.7. Pulley Silinder. 25 cm

(9)

21 3.3.1.4. Silinder Stainless.

Silinder stainless merupakan bagian dari mesin penggiling kedelai yang terletak dibagian dalam mesin. Silinder ini terhubung dengan pulley, ketika pulley tersebut berputar maka silinder pun akan ikut berputar. Silinder stainless ini terbuat dari baja stainless yang berbentuk silinder dan memiliki batang-batang baja stainless di sekelilingnya yang bertujuan untuk membatu mendorong kedelai supaya terjepit saat proses penggilingan berlangsung. Silinder memiliki panjang 19 cm dan diameter 10 cm.

Gambar 3.8. Silinder Stainless.

3.3.1.5. Pelat Stainless.

Pelat stainless merupakan bagian dari mesin penggiling kedelai yang terletak dibagian dalam mesin. Kedelai yang masuk kedalam mesin penggiling akan jatuh ke pelat dan masuk dicelah antara pelat stainless dengan silinder stailess akibat adanya gaya gravitasi bumi. Kedelai yang berada dicelah tersebut

akan terjepit karena silinder berputar dan membuat biji kedelai menjadi terbelah serta terkelupas kulit arinya. Pelat terbuat dari pelat stainless yang berbentuk persegi namun dibuat melengkung. Pelat memiliki ukuran panjang 19 cm dan lebar 15 cm, dilapisin dengan menggunakan karet pelapis supaya pelat stainless tidak rusak saat bergesekan dengan silinder stainless yang sedang berputar.

19 cm

10 cm

(10)

22

Gambar 3.9. Pelat Stainless.

3.3.1.6. Baut Pengatur.

Baut pengatur merupakan bagian dari mesin penggiling kedelai yang terletak di bagian belakang mesin. Baut ini berfungsi untuk mengatur jarak antara pelat staniless dengan silinder stainless yang berputar. Apabila baut diputar searah jarum jam, maka baut akan bergerak maju dan mengakibatkan jarak antara pelat dengan silinder menjadi semakin dekat atau celah antara keduanya menjadi semakin sempit, hal ini berlaku sebaliknya apabila baut diputar melawan arah jarum jam. Jika dikondisikan celah antara silinder dengan pelat terlalu sempit maka kedelai yang digiling menjadi banyak yang remuk (rusak), sedangkan jika celah terlalu lebar maka kedelai menjadi tidak terbelah dan terkelupas kulit arinya.

Gambar 3.10. Baut Pengatur. 19 cm

15 cm

(11)

23 3.3.1.7. Feeder Bawah.

Feeder bawah merupakan bagian dari mesin penggiling kedelai yang

berguna sebagai sarana untuk keluarnya kedelai dari dalam mesin penggiling kedelai. Tujuannya agar kedelai yang telah digiling di dalam mesin penggiling kedelai tidak tercecer dan terlempar keluar. Feeder bawah terbuat dari pelat stainless yang berbentuk seperti corong, mempunyai ukuran panjang 30 cm, lebar

20 hingga 8 cm, dan tinggi 15 hingga 5 cm.

Gambar 3.11. Feeder Bawah.

3.3.2. Mesin Pengaduk Kedelai.

Pengaduk kedelai ini berfungsi untuk mencuci kedelai yang telah terbelah, membuang kulit ari dari kedelai, mengeringkannya serta mencampur kedelai yang telah sedikit kering dengan ragi tempe, agar ragi tempe dapat tercampur dengan rata dan proses peragian pada kedelai menjadi lebih baik.

Kedelai yang telah terbelah dari proses penggiling kedelai dicuci terlebih dulu, agar kedelai menjadi bersih dari kotoran akibat proses penggilingan. Selain dicuci pengaduk ini juga akan memutar air beserta kedelai dan kulit arinya, sehingga kulit ari kedelai yang terapung diatas air dapat dibuang. Kulit ari kedelai dibuang karena pada proses pembuatan tempe kulit ari kedelai tidak digunakan.

20 cm

(12)

24

Setelah air surut dan kulit ari kedelai terbuang, dilanjutkan pada proses pengeringan.

Proses peragian kedelai dilakukan setelah kedelai mengalami proses pengeringan. Proses pengeringan yang dimaksud disini ialah, dimana kondisi kedelai tidak terlalu basah, dan masih sedikit lembab. Kedelai kemudian diberi ragi sesuai takaran dalam suatu wadah berlubang kecil-kecil. Wadah tersebut diaduk agar ragi tempe dapat jatuh pada kedelai yang sedang diputar oleh pengaduk, sehingga peragian lebih merata pada semua kedelai didalam pengaduk.

Gambar 3.12. Mesin Pengaduk Kedelai (Samping). Motor Pengaduk

Blower

Motor Buka-Tutup Pintu

Feeder Wadah Bagian Dalam

Wadah Bagian Luar

Sirip Pengaduk limiter

(13)

25

Gambar 3.13. Mesin Pengaduk Kedelai (Atas).

Mesin pengaduk kedelai yang dirancang terbuat dari kerangka baja stainless yang berbantuk persegi panjang yang memiliki ukuran panjang 26 cm,

lebar 17 cm, dan tinggi 42 cm. Mesin memiliki beberapa bagian utama yaitu motor pengaduk, sirip pengaduk, wadah bagian dalam, wadah bagian luar, motor peragi, Blower, Motor buka-tutup pintu, limiter, dan feeder.

3.3.2.1. Wadah Bagian Dalam.

Wadah bagian dalam merupakan bagian dari mesin pengaduk kedelai yang berfungsi untuk menampung kedelai yang telah digiling dengan mesin penggiling kedelai. Wadah ini juga merupakan tempat untuk proses mengaduk kedelai, mencuci kedelai, pengeringan, serta peragian kedelai. Wadah terbuat dari mangkuk stainless dengan diameter 20 cm dan tinggi 12 cm. Di bagian bawah wadah terdapat beberapa lubang kecil yang bertujuan membuang air yang digunakan pada saat proses pencucian kedelai. Di bagian bawah wadah juga terdapat katup pintu yang dapat bergerak mundur untuk membuka katup, atau maju untuk menutup katup.

Blower

Motor Buka-Tutup Pintu

Motor Pengaduk

Wadah Bagian Dalam Wadah Bagian Luar

(14)

26

Gambar 3.14. Wadah Bagian Dalam.

3.3.2.2. Wadah Bagian Luar.

Wadah bagian luar merupakan bagian dari mesin pengaduk kedelai yang berfungsi untuk menampung air yang dibuang dari wadah bagian dalam. Wadah bagian luar terbuat dari mangkuk stainless yang pinggirnya dipasang pelat stainless dengan diameter 25 cm dan tinggi 25 cm. Dibagian bawah wadah ini

terdapat lubang dan selang pembuangan, agar air yang ditampung dapat dibuang menuju tempat yang telah disediakan.

Gambar 3.15. Wadah Bagian Luar. 20 cm

12 cm

25 cm

(15)

27 3.3.2.3. Motor Pengaduk.

Motor pengaduk berfungsi untuk memutar sirip pengaduk. Motor ini menggunakan motor wiper (pembersih kaca mobil), sehingga putaran yang untuk mengaduk tidak terlalu cepat dan mampu untuk menggerakan beban yang berat.

Gambar 3.16. Motor Pengaduk.

3.3.2.4. Sirip Pengaduk.

Sirip pengaduk berfungsi untuk memutar, mengaduk, dan mencampur kedelai yang berada di wadah bagian dalam. Terdapat dua sirip dan keduanya menggunakan bahan baku kayu, karena kayu mengurangin dampak kerusakan yang timbul akibat gesekan antara sirip pengaduk dengan wadah bagian dalam. Bahan kayu juga lebih baik digunakan untuk proses mencampur kedelai dengan ragi daripada menggunakan bahan logam. Kedua sirip pengaduk mempunyai panjang 17 cm.

(16)

28 3.3.2.5. Blower.

Blower berfungsi untuk mengeringkan kedelai yang basah akibat dari

proses pencucian kedelai pada tahap pencucian. Blower menggunakan Hair Dryer (pengering rambut) agar proses pengeringan kedelai menjadi lebih cepat. Kedelai dikeringkan sambil diaduk dengan menggunakan pengaduk kedelai agar proses pengeringan dapat merata terhadap kedelai yang berada di dalam wadah.

Gambar 3.18. Blower.

3.3.2.6. Motor Peragi.

Motor peragi berfungsi untuk memutar alat peragi. Motor yang dipakai adalah motor DC 12 V. Jika motor peragi menyala, ragi akan jatuh dari wadah ragi menuju ke wadah bagian dalam yang berisi kedelai yang sudah mengalami proses pengeringan. Kedelai telah cukup kering diberi ragi serta diaduk dengan pengaduk kedelai, agar ragi yang diberikan dapat merata terhadap kedelai sehingga proses peragian nantinya maksimal.

(17)

29 3.3.2.7. Motor Buka-Tutup Pintu.

Motor peragi merupakan bagian dari mesin pengaduk kedelai yang berfungsi untuk memutar besi ulir. Motor yang dipakai pada sama seperti motor yang dipakai pada motor pengaduk kedelai, karena membutuhkan tenaga yag besar untuk memutar besi ulir. Pada besi ulir terdapat mur-baut yang dapat bergerak maju atau mundur, dan mur-baut ini menempel pada katup pintu. Ketika besi ulir diputar motor searah jarum jam makan mur-baut akan bergerak mundur, sehingga katup pintu akan bergerak membuka. Sebaliknya jika besi ulir diputar motor berlawanan arah jarum jam maka mur-baut akan bergerak maju, sehingga katup pintu akan bergerak menutup.

Gambar 3.20. Motor Buka-Tutup Pintu.

3.3.2.8. Limiter.

(18)

30

Gambar 3.21. Limiter.

3.3.2.9. Feeder.

Feeder merupakan bagian dari mesin pengaduk kedelai yang berfungsi sebagai tempat menampung kedelai yang keluar dari wadah bagian dalam. Feeder yang dirancang terbuat dari pelat stainless yang berbentuk corong, dengan panjang 20 cm, lebar 6 cm, dan tinggi 5 cm. Kedelai yang keluar tidak tercecer dan diharapkan agar turun menuju konveyor sedikit demi sedikit.

Gambar 3.22. Feeder. Limit Switch 2

Limit Switch 1

20 cm

6 cm

(19)

31 3.3.3. Konveyor.

Konveyor merupakan mesin yang bertujuan untuk memindahkan, membawa, serta memasukan kacang kedelai yang telah diberi ragi kedalam plastik pembungkus. Konveyor yang dirancang adalah tipe Belt Conveyor (koveyor sabuk), karena konveyor tipe ini cocok digunakan untuk mengangkut benda dan material berupa Unit Load dan Bulk material. Unit load adalah benda-benda yang dihitung jumlahnya satu-satu, contohnya kotak, kantong, dan balok. Bulk material adalah material butir-butir, serbuk atau bubuk, contohnya kacang,

pasir semen, dll.

Gambar 3.23. Konveyor.

Konveyor yang dirancang menggunakan rangka dari pelat baja stainless dan dua silinder sebagai porosnya, memiliki panjang 60 cm, lebar 8 cm, dan tinggi 9 cm, serta beberapa bagian utama yaitu belt, motor putar, dan baut pengatur.

3.3.3.1. Belt Konveyor.

Belt (sabuk) merupakan bagian dari konveyor yang berfungsi sebagai sarana untuk menampung kedelai yang jatuh dari feeder pada mesin pengaduk kedelai. Jika belt bergerak maka kedelai akan ikut bergerak mengikuti arah gerakan belt. Belt dipasang melingkari dua buah poros silinder agar belt dapat bergerak memutar 360o.

Belt

(20)

32

Gambar 3.24. Belt Konveyor.

3.3.3.2. Motor Konveyor.

Motor merupakan bagian dari konveyor yang berfungsi memutar poros silinder. Motor ini menggunakan motor wiper sebagai penggeraknya, karena motor ini berputar dengan lambat dan mampu menggerakan beban yang berat. Ketika poros silinder diputar oleh motor, maka belt pada konveyor juga ikut bergerak mengikuti arah gerak silinder tersebut.

Gambar 3.25. Motor Konveyor.

3.3.3.3. Baut Pengatur.

(21)

33

jarum jam maka belt akan tertarik dan akan semakin kecang. Juga ketika baut diputar berlawanan arah jarum jam maka belt akan menjadi lebih kendur.

Gambar 3.26. Baut Pengatur.

3.4. Perancangan Perangkat Lunak.

Pada bagian perancangan lunak ini akan dijelaskan mengenai pengolahan data yang dilakukan oleh Arduino ATMEGA 2560. Arduino akan menjalankan mesin-mesin sesuai dengan tahapan yang ditententukan menggunakan perangkat lunak yang dirancang dalam skripsi ini. Perancangan lunak akan dijelaskan dalam bentuk diagram alir supaya mempermudah untuk memahami alur kerja yang dirancang dalam bentuk perangkat lunak

(22)

34

(23)

35

Penjelasan dari diagram alir sistem adalah sebagai berikut:

 Sistem akan memulai proses mesin peraga fermentasi kedelai ketika tombol mulai (push button) ditekan.

 Setelah push button ditekan maka pada detik ke 0 penggiling kedelai dalam kondisi ON, bersamaan dengan pompa air dan pengaduk kedelai yang juga ON.

 Pada detik ke 30 penggiling kedelai dikondisikan OFF, namun pompa air dan juga pengaduk kedelai tetap dikondisikan ON.

 Pada detik ke 45 pompa air dikondisikan OFF.  Pada detik ke 90 blower dibuat dalam kondisi ON

 Pada detik ke 150 blower dikondisikan OFF, dan motor peragi dibuat dalam kondisi ON.

 Pada detik ke 180 motor peragi dibuat OFF, dan membuat konveyor serta motor buka-tutup pintu dikondisikan ON ke arah buka pintu, sampai pintu menyentuh limit switch 1. Jika limit switch 1 tersentuh maka motor buka-tutup pintu dibuat OFF.

 Pada detik ke 225 motor pengaduk dibuat OFF, dan membuat motor buka-tutup pintu dikondisikan ON ke arah buka-tutup pintu, sampai pintu menyentuh limit switch 2. Jika limit switch 2 tersentuh maka motor buka-tutup pintu

dibuat OFF.

(24)

36 3.4. Penempatan Mesin.

Karena Mesin Peraga yang dirancang terdapat beberapa mesin utama dan alat pendukung lainnya, maka penempatan dari masing-masing mesin dan alat pendukung sangatlah penting. Mesin utama yang perlu diperhatikan letaknya terdiri dari mesin penggiling kedelai, mesin pengaduk kedelai, dan konveyor. Alat pendukung yang juga diperhatikan letaknya terdiri dari galon pompa air, blower, kotak Arduino-Relay, dan kotak power supply.

1. Mesin penggiling kedelai ditempatkan pada dudukan dengan ketinggian sekitar 0,75 sampai 1 meter.

2. Galon pompa air diletakan disamping mesin penggiling kedelai dengan ketinggian dudukan yang sama dengan mesin penggiling kedelai.

3. Selang keluaran air dari pompa air dimasukan kedalam feeder bagian atas mesin penggiling kedelai.

4. Mesin pengaduk kedelai ditempatkan pada dudukan yang lebih rendah daripada mesin penggiling kedelai, dengan menyesuaikan letak ujung feeder bagian bawah mesin penggiling kedelai masuk pada bagian atas wadah bagian dalam di mesin pengaduk kedelai.

5. Pasangkan blower yang kabelnya terhubung dengan mesin penggiling kedelai di penjepit blower yang terletak di mesin pengaduk kedelai.

6. Konveyor diletakan dibawah dari feeder mesin pengaduk kedelai dengan jarak ujung feeder dan belt konveyor sekitar 0,05 hingga 0,1 meter.

7. Kotak Arduino-Relay ditempatkan disamping kanan mesin pengaduk kedelai dengan ketinggian setara dengan bagian atas dari mesin pengaduk kedelai, agar semua kabel dari tiap-tiap mesin dapat dijangkau dan dihubungkan ke kotak.

(25)

37

Gambar 3.28. Posisi Penepatan Galon Air.

Gambar 3.29. Posisi Penempatan Mesin Penggiling, Mesin Pengaduk, Konveyor

dan kotak Arduino-Relay.

Gambar 3.30. Kotak Arduino-Relay Dengan Label Pada Tiap Saklar Dan Pin.

GALON AIR

SELANG POMPA FEEDER ATAS

MESIN PENGGILING

FEEDER BAWAH MESIN PENGGILING

FEEDER MESIN PENGADUK

(26)

38 3.5. Petunjuk Penggunaan Mesin.

Karena merupakan sebuah mesin peraga maka ada hal-hal yang perlu dan dilakukan saat mesin sebelum dioperasikan dan ketika kondisi mesin dioperasikan. Saat sebelum dioperasikan yang perlu dilakukan antara lain:

1. Mengisi air pada galon pompa air hingga penuh.

2. Mengatur baut pengatur pada mesin penggiling kedelai pada ukuran yang tepat, agar kedelai yang digiling tidak banyak banyak yang utuh maupun hancur.

3. Mengisi ragi tempe pada wadah peragi dengan melepasnya dari penjepitnya, lalu di isi ragi dengan menggunakan sendok.

4. Mengatur selang pembuangan air dari mesin pengaduk kedelai ke dalam ember atau langsung keselokan.

5. Menyiapkan wadah diujung konveyor sebagai tempat untuk menampung kedelai.

6. Menyiapkan kedelai yang telah direbus dan direndam selama satu malam. 7. Sambungkan kabel yang terdapat pada masing-masing mesin ke kotak

Arduino-Relay dengan cara memasukan jek dari kabel tersebut ke dalam pin, dimana masing-masing jek dan pin telah diberi label.

8. Sabungkan tiga buah Steker AC ke sumber tegangan AC 220V, yang terdiri dari Steker untuk motor penggiling dan blower yang menjadi satu, Steker power supply 12V 10A, dan Steker power supply 12V 10A.

9. Tekan dan aktifkan saklar on/off untuk menyalakan arduino, serta start untuk memulai mengoperasikan mesin.

Ketika saklar start diaktifkan dan mesin mulai beroperasi, maka yang harus dilakukan antara lain:

1. Memasukan kedelai yang telah disiapkan kedalam mesin penggiling kedelai.

2. Melihat urutan proses apakah sesuai dengan yang ditampilkan di seven segment.

(27)

39

4. Semua kedelai yang telah melewati semua tahap yang ada pada mesin dan ditampung diwadah, dapat dimasukan kedalam plastik pembungkus tempe yang telah diberi lubang sebelumnya.

5. Matikan mesin setelah semua proses yang dijalankan oleh mesin telah berakhir, dengan menekan saklar on/off pada posisi off.

Gambar

Tabel 3.1.  Konfigurasi Pin ATMEGA 2560 Sebagai Pengendali Utama.
Gambar 3.2.  Mesin Penggiling Kedelai (Depan).
Gambar 3.3.  Mesin Penggiling Kedelai (Samping).
Gambar 3.5.  Feeder Atas.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Gubernur. *pilih salah satu.. Diisi nama Provinsi/Kabupaten/Kota tempat Pasangan Calon mencalonkan diri. Diisi nama Pasangan Calon yang melaporkan Dana Kampanye. Diisi dengan

Dalam Undang-undang Nomor 48 tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman pasal 1 ayat 5 disebutkan bahwa Hakim adalah hakim pada Mahkamah Agung dan hakim pada badan peradilan

Hasil karakterisasi fisik dan pH pada permen susu (karamel) selama penyimpanan menunjukkan bahwa perlakuan yang terbaik adalah A2B2 yaitu permen susu dengan komposisi 500 ml susu

Pada kolam ini limbah cair masih mengandung senyawa organik yang kompleks seperti lemak, karbohidrat, dan protein yang akan dirombak oleh bakteri anaerobik menjadi asam organik

2. Kebijakan Ekonomi yang meliputi pengangguran, kemiskinan dan ketenagakerjaan juga berdampak positif dalam mendorong perekonomian masyarakat di

We also estimated—based on one of the few impact evaluations completed for rural transport projects (in Sierra Leone)—that PNPM’s ‘saturation’ targeting strategy may reduce

Hubungan Pengetahuan ASI Esklusif dengan Perilaku Pemberian Susu Formula pada Ibu yang Bekerja di Posyandu Desa Tambakrejo Tempel Sleman.. Pada tabel tersebut juga diketahui

40+ Contoh Soal UAS Bahasa Inggris Kelas 8 SMP/MTs dan Kunci Jawaban Terbaru - Bagi Adik adik dimana saja berada yang ingin sekali mempelajari Soal UAS Bahasa Inggris Kelas