• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kualitas Pelayanan Pengurusan sertifikat Hak Milik Atas Tanah (Studi pada Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Humbang Hasundutan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Kualitas Pelayanan Pengurusan sertifikat Hak Milik Atas Tanah (Studi pada Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Humbang Hasundutan)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Humbang Hasundutan ... 8

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Pemerintah menjadi pemegang peran penting dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.Sebagai aktor pelayanan, pemerintah harus mampu mempengaruhi pembentukan, perubahan sikap dan perilaku masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan dan tentunya hal tersebut akan menentukan citra terhadap birokrasi pemerintah sebagai pemberi pelayanan. Dengan campur tangan pemerintah dan jajarannya pelayanan yang diharapkan oleh masyarakat seharusnya dapat dipenuhi dengan baik. Dan apapun jenis pelayanan pemerintah yang diberikan dapat langsung mempengaruhi pembentukan sikap dan perilaku masyarakat baik positif dan negatif.

Dari respon masyarakat maka akan diketahui bagaimana kualitas pelayanan yang diberikan oleh pemerintah. Baik buruknya sebuah pelayanan akan ditentukan oleh pemerintah sendiri dan baik buruknya sebuah pelayanan akan dirasakan oleh masyarakat. Jika pelayanan pemerintah sesuai dengan harapan rakyat maka sikap dan perilaku masyarakat yang menerimanya akan positif dan menguntungkan bagi legitimasi kekuasaan dan proses pemerintahan. Namun apabila pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan harapan rakyat maka sikap dan perilakau masyarakat akan bersifat negatif. Karena kesesuaian antara expected

(2)

Banyak pelayanan yang dibutuhkan oleh masyarakat dari pemerintah seperti halnya dalam pengurusan surat surat baik itu surat nikah, kartu tanda penduduk, kartu keluarga. Salah satu pelayanan yang saat ini juga sangat penting adalah tentang pelayanan sertifikat tanah, yang dimana tanah menjadi satu unsur yang sangat penting dan tidak bisa dipisahkan dari kehidupan kita. Tanah menjadi pemegang peran penting dalam kehidupan kita karena tanah menjadi tempat tinggal kita masing-masing dan diatas tanah juga kita mencari nafkah untuk kehidupan kita. Bisa dikatakan tanah dan manusia manjadi hubungan yang abadi karena sejak kita lahir dan sampai akhir hayat kita akan berhubungan dengan tanah.

(3)

pentingnya jaminan kepastian hukum akan tanahnya, maka pendaftaran tanah dapat dipastikan menjadi suatu hal yang harus digiatkan1

Dalam hal pelayanan pengurusan sertifikat hak milik atas tanah hanya dilakukan di Kantor Pertanahan, dan Kantor Pertanahan juga yang berwenang mengeluarkan sertifikat hak milik atas tanah. Dengan hanya Kantor Pertanahan yang berhak mengeluarkan sertifikat tanah seharusnya pelayanannya dapat lebih dimaksimalkan dan ditingkatkan, karena masyarakat akan lebih sering berurusan . Salah satu hak atas tanah adalah hak milik atas tanah. Hak milik atas tanah merupakan hak yang terpenuh dan paling kuat serta dapat bersifat turun temurun atau dapat diwariskan dan dapat dialihkan. Pengurusan sertifikat hak milik atas tanah merupakan pelayanan publik yang dilakukan instansi pemerintah.

Seiring berjalannnya waktu pelayanan pengurusan sertifikat hak milik atas tanah menuntut akan pelayanan yang berkualitas yang sesuai dengan harapan rakyat sehingga masyarakat akan merasa puas dan nyaman atas pelayanan yang diterimanya. Tuntutan akan kualitas pelayanan pada setiap birokrasi pemerintah hendaknya diikuti dengan kemauan birokrasi pemerintah untuk bertranformasi pada birokrasi yang berorientasi pada kualitas. Kualitas pelayanan birokrasi pemerintah merupakan interaksi dari sisitem pelayanan (prosedur, waktu, biaya pelayanan), sumber daya manusia pemebri layanan (kemampuan pegawai) dan masyarakat sebagai pengguna layanan.

1

Lubis, yamin, SH.,MS.,CN dan rahim lubis, SH.,M.Kn. 2008. Hukum pendaftaran tanah.

(4)

dengan Kantor Pertanahan tersebut ketika mereka ingin mendaftarkan dan mengurus sertifikat hak milik atas tanah mereka. Namun Kondisi diatas malah membuat instansi tersebut bertindak semena mena karena tidak adanya persaingan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dan malah semakin banyak kasus yang terjadi pada masyarakat yang besangkutan dengan masalah tanah. Salah satu masalah yang dihadapi dengan pengurusan sertifikat tanah adalah ketidakterbukaan dan pertanggungjawaban yang tidak jelas, misalnya dengan biaya-biaya yang dikenakan untuk pengurusan dan tidak dijelaskan mengenai biaya-biaya tersebut.

(5)

Ruang Wilayah Kecamatan (RUTRWK) yang mengacu pada UU nomor 24 tahun 1992 tentang penataan ruang.

Kantor Pertanahan Nasional Kabupaten Humbang Hasundutan yang merupakan kantor yang mengurusi sertifikat hak milik atas tanah di 10 kecamatan yang ada didalam Kabupaten tersebut. Doloksanggul menjadi kecamatan dimana kantor pertanahan ini didirikan. Doloksanggul merupakan merupakan ibukota dari Kabupaten Humbang Hasundutan. Doloksanggul bisa juga dikatakan dalam tahap pembangunan, sebagai ibukota Kabupaten diharapakan pelayanannya dapat terus ditingkatkan dan dimaksimalkan karena Doloksanggul menjadi pusat kota di Kabupaten Humbang Hasundutan. Seiring dengan perkembangan pembangunan, setiap tahunnya pembangunan di Doloksanggul juga semakin meningkat, baik itu pembangunan untuk umum, juga untuk pembangunan kepentingan pribadi misalnya semakin banyak bangunan dan rumah-rumah baru yang didirikan. Untuk pembangunan tersebut tentu semakin banyak juga terjadi mengenai jual beli tanah, dan tentu hal ini tidak terlepas dari pengurusan sertifikat hak milik atas tanah, untuk menentukan siapa pemilik sah atas tanah tersebut. Selain itu, masih sering terjadi sengketa-sengketa tanah karena belum ada sertifikat hak milik atas tanah tersebut. Sehingga masalah menjadi sering muncul dibeberapa desa di Doloksanggul sampai menggunakan kekerasan untuk memperebutkannya. Seperti yang tercantum dalam sebuah media dibawah ini yakni

“Sejak Doloksanggul dijadikan sebagai ibukota Kabupaten Humbang Hasundutan

(Humbahas) tahun 2003, harga tanah dan aktivitas jual beli tanah naik secara drastis.

(6)

sehingga kepastian hak dan status kepemilikan tanah menjadi faktor penting. Hal itu

dikatakannya dalam acara peresmian pembentukan Kantor Pertanahan Kabupaten

Humbahas di Jalan Siliwangi Doloksanggul, belum lama ini.Kata bupati, peresmian

Kantor Pertanian sangat menguntungkan bagi masyarakat dan pemerintahan yang

nantinya kepemilikan tanah menjadi tertib hukum tanah, tertib administrasi tanah, tertib

penggunaan dan tertib pemeliharaan tanah dan lingkungan hidup. Bupati juga mengakui,

sejak berdirinya Kabupaten Humbahas telah terjadi beberapa permasalahan tanah

terutama yang berkaitan dengan perbatasan wilayah seperti yang terjadi di Kecamatan

Baktiraja Humbahas dengan Desa Janji Raja Kecamatan Sitiotio Kabupaten Samosir.

Kemudian di Desa Hutajulu Kecamatan Pollung Humbahas dengan Kecamatan Harian

Boho Samosir. Bahkan juga terjadi permasalahan seperti persoalan bangunan yang tidak

didukung dengan alas hak yang kuat yaitu sertifikat tanah.Mengingat Humbahas yang

penduduknya mayoritas suku Batak, masalah tanah berkaitan dengan adat dan budaya

sehingga sangat sedikit tanah masyarakat yang memiliki sertifikat termasuk alas hak

kepemilikan. Kebanyakan tanah diperoleh secara adat “Dalihan Natolu” sehingga status

tanah masyarakat belum didukung sertifikat. Dengan diresmikannya Kantor Pertanahan,

bupati berharap supaya pimpinan dan segenap aparat Kantor Pertanahan dapat

bekerjasama dengan semua unit kerja di lingkungan Pemkab Humbahas. Segenap aparat

Kantor Pertanahan dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat sehingga

dapat menjadi sumber data yang jelas mengenai pertanahan secara baik dan benar2

Demikian yang telah disampaikan Bupati Humbang Hasundutan dalam media tersebut, dan jika pelayanan sertifikat hak milik atas tanah bisa dilaksanakan dengan baik maka kepemilikan atas sertifikat hak milik atas tanah dapat lebih disosialisasikan kepada masyarakat dengan baik dan cepat, agar semua tanah yang dimiliki oleh masyarakat memiliki sertifikat hak milik atas tanah. Kita

.

2

(7)

ketahui bahwa dalam mengurus sertifikat hak milik atas tanah dilakukan di Badan Pertanahan Nasional, dan dengan situasi dengan demikian Kantor Pertanahan Kabupaten Humbang Hasundutan harus mampu memberikan pelayanan yang baik dan seperti yang diharapkan oleh masyarakat, agar masyarakat aktif dan tidak menunda nunda untuk mendaftarkan tanahnya karena selain untuk legalitas atas kepemilikan tanah, dengan adanya sertifikat hak milik atas tanah tersebut juga akan mengurangi sengketa-sengketa tanah yang sering terjadi di tengah masyarakat, selain itu dengan adanya sertifikat hak milik atas tanah tersebut dapat membantu untuk mendapatkan modal untuk usaha-usaha masyarakat. Sedemikian pentingnya kepemilikan sertifikat hak milik atas tanah, dan harapan harapan yang baik dibalik kepemilikan sertifikat hak atas tanah, namun masih terjadi penyelewengan dalam pelaksanaan dan pemberian pelayanan kepada masyarakat, seperti yang tercantum dalam media dibawah ini.

“(Dolok Sanggul, Global Post) Dugaan pungutan liar (pungli) masih terjadi pada

pengurusan sertifikat tanah melalui Prona (Proyek Nasional) Badan Pertanahan Nasional

(BPN), meskipun program itu seharusnya meringankan beban masyarakat. Namun,

hingga saat ini belum ada konsekuensi hukum kepada yang oknum BPN yang terlibat

dalam pungli tersebut. Proyek nasional (Prona) yang dikatakan gratis dan diarahkan

khususnya pada masyarakat yang kurang mampu. Pada praktiknya berbeda dari apa yang

ditetapkan. W Silaban—salah satu warga, mengatakan bahwa ada pungutan yang

dilakukan oleh oknum BPN UPT Doloksanggul yang bekerjasama dengan kepala desa

(8)

UPT Doloksanggul melakukan ajang bisnis dengan memanfaatkan Prona, yang kemudian

dibagi kepada mereka yang memberikan keuntungan3”.

Dengan melihat situasi yang terjadi diatas, Kantor Pertanahan harus memperbaiki pelayanan sertifikat hak milik atas tanah kepada masyarakat, dan sangat diharapkan pelayanan yang diberikan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan agar penyelewengan penyelewengan tidak terjadi lagi. Dan juga sangat penting adanya sanksi yang diberikan kepada pegawai pegawai yang menyeleweng dan yang tidak mencerminkan dirinya sebagai aparatur pemerintah yang bertugas melayani masyarakat dalam urusan pemerintahan termasuk dalam pengurusan sertifikat hak milik atas tanah.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “ kualitas pelayanan pengurusan sertifikat hak milik atas tanah (Studi pada Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Humbang Hasundutan)”.

I.2 Fokus Penelitian

Adapun yang menjadi fokus penelitian yang akan saya angkat dalam penelitian ini yakni mengenai kualitas pelayanan dalam pengurusan sertifikat hak milik atas tanah di BPN Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan.

(9)

I.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang dikemukakan diatas maka rumusan masalah yang akan dijawab melalui penelitian ini adalah Bagaimana Kualias Pelayanan Pengurusan Sertifikat Hak Milik Atas Tanah ( studi pada Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Humbang Hasundutan)?

I.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui bagaimana kualitas pelayanan pengurusan sertifikat hak milik atas tanah di Kantor Pertanahan Kabupaten Humbang Hasundutan 2. Untuk mengetahui kendala-kendala atau masalah dalam pengurusan

sertifikat hak milik atas tanah di Kantor Pertanahan Kabupaten Humbang Hasundutan

3. Untuk mengetahui apa upaya yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan pelayanan pengurusan sertifikat hak milik atas tanah di Kantor Pertanahan Kabupaten Humbang Hasundutan

I.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapakan dalam penelitian ini adalah

(10)

2. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi instansi terkait dan masyarakat khususnya ditempat penelitian ini dilaksanakan agar dapat terus melaksanakan kewajibannya.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penilaian aspek administrasi, teknis, dan aspek biaya telah dilakukan terhadap peserta Pelelangan Umum dengan Pascakualifikasi yang telah ditetapkan sebagai

[r]

Berdasarkan Surat Penetapan Pemenang Pengadaan Langsung Nomor : 011.3a/MAN4/2012 tanggal 27 Agustus 2012 Perihal Penetapan Pemenang Pengadaan Langsung untuk pekerjaan Rehabilitasi

Memperhatikan : 1. Naskah Perjanjian Hibah Daerah antara Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Daerah Khusus Ibukota

Berdasarkan Surat Penetapan Pemenang Pengadaan Langsung Nomor : 011.2a/MAN3/2012 tanggal 27 Agustus 2012 Perihal Penetapan Pemenang Pengadaan Langsung untuk pekerjaan Pembangunan

pengembangan Belanja Modal yang belum dibayarkan dan direalisasikan dimana pekerjaan pembangunan yang dilakukan oleh pihak ketiga telah selesai dilakukan dan

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Matematika .... Materi Hasill Belajar

Melihat fenomena diatas, terutama dalam upaya yang telah dilakukan untuk mencegah penyakit demam berdarah dengue dengan cara 3M (menguras tempat penampungan