• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tata Cara Pelaporan Surat Pemberitahuan Masa Pajak Penghasilan Pasal 23 Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Tata Cara Pelaporan Surat Pemberitahuan Masa Pajak Penghasilan Pasal 23 Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

B A B I

PENDAHULUAN

A . Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

(2)

Untuk melaksanakan pembangunan dan roda pemerintahan diperlukan dana untuk tahun 2013 Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 77,95% bersumber dari pajak, Pajak merupakan sumber penerimaan terbesar disamping minyak dan gas dan peranan pajak sangat besar dalam mendukung penerimaan negara yang dapat dilihat dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang setiap tahunnya Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (APBN) terus meningkat untuk keperluan Negara maka itu digunakan cara-cara yang dilakukan untuk meningkatkan sektor pajak antara lain dengan menyempurnakan sistem perpajakan, mengintensifikasi penerimaan pemungutan pajak dan menciptakan aparatur perpajakan yang bersih dan beribawa. Penyempurnaan sistem perpajakan telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia yaitu dengan melakukan pembaharuan di bidang perpajakan Pembaharuan di bidang perpajakan itu adalah tax Reform (Reformasi Pepajakan). Pembaharuan tersebut dilakukan di mulai tahun 1983 yang di tempuh dengan mengeluarkan Undang - Undang Perpajakan baru yang diantaranya adalah Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan.

(3)

Nomor 28 Tahun 2007 disebutkan Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang - Undang, dengan tidak mendapat imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar - besarnya kemakmuran rakyat. Dengan sistem yang telah dibuat pelaksanaan administrasi perpajakan diharapkan dapat dilaksanakan dengan rapi, terkendali, sederhana dan mudah dipahami oleh masyarakat.

(4)

Dengan diadakan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) ini, penulis ingin mengetahui tatacara pelaporan Surat Pemberitahuan Masa Pajak Penghasilan Pasal 23 serta membahas kendala - kendala yang dihadapi Wajib Pajak Badan dalam hal mengisi dan menyampaikan Surat Pemberitahuan Masa Pajak Penghasilan Pasal 23 yang dituangkan dalam karya ilmiah, yang berjudul “TATACARA PELAPORAN SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN BELAWAN”.

B. Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

1. Tujuan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) oleh mahasiswa Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan dilaksanakan dengan tujuan:

1.1Untuk mengetahui tatacara pelaporan Surat Pemberitahuan Masa Pajak Penghasilan Pasal 23

1.2Untuk mengetahui tingkat kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban dalam pelaporan Surat Pemberitahuan

1.3Untuk mengetahui kendala - kendala yang dihadapi wajib pajak dalam melaporkan surat pemberitahuan

(5)

a. Menambah wawasan dalam bidang perpajakan khususnya dalam bidang Pajak Penghasilan Pasal 23

b. Mampu mempraktikkan teori - teori yang sudah didapat saat kuliah saat pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan mandiri (PKLM) khususnya di bidang Pajak Penghasilan Pasal 23

c. Sebagai wadah untuk mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja dengan memiliki keahlian, keterampilan dan pengalaman pada saat Praktik Kerja Lapangan Mandiri.

2.2.Bagi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan

a. Meningkatkan kerja sama antara Program studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara dengan Instansi Pemerintah khususnya Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan

b. Dapat memperkenalkan Sumber Daya Manusia Universitas Sumatera Utara khususnya Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan c. Diharapkan dapat memberikan masukan atau saran untuk perbaikan

tentang pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 23 bagi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan.

(6)

2.3.Bagi Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan

a. Mempererat hubungan kerjasama antara pihak Universitas Sumatera Utara Khususnya Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan dengan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan belawan

b. Mendapatkan masukan berupa ide atau saran untuk perbaikan dan penyempurnaan kurikulum Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. c. Memperkenalkan Sumber Daya Manusia Universitas Sumatera Utara

khususnya Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan.

d. Mempromosikan Sumber Daya Manusia (SDM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang ahli di bidang perpajakan.

C. Uraian Teoritis

1 Definisi dan Fungsi Pajak 1.1Definisi Pajak

(7)

Menurut Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2007 disebutkan Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang - Undang, dengan tidak mendapat imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar - besarnya kemakmuran rakyat.(Undang – Undang Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan,2007:9)

1.2Fungsi Pajak

Ada dua (2) Fungsi Pajak, yaitu:

a. Fungsi Penerimaan (Budgeter), Pajak berfungsi sebagai sumber dana yang diperuntukkan bagi pembiayaan pengeluaran-pengeluaran pemerintah

b. Fungsi Mengatur (Reguler), Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan dibidang sosial dan ekonomi 2 Jenis Pajak

2.1Pajak Langsung adalah pajak yang pembebanannya tidak dapat dilimpahkan pihak lain, tetapi harus menjadi beban wajib pajak yang bersangkutan

(8)

3 Sistem Pemungutan

3.1Official Assessment System adalah sistem pmungutan yang memberi wewenang kepada pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak terutang

3.2Self Assessment System adalah pemungutan pajak yang memberi wewenang, kepercayaan, tanggung jawab kepada wajib pajak untuk mnghitung, memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar

3.3Withholding Assesment System adalah sistm pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga untuk memotong atau memungut besarnya pajak terutang oleh wajib pajak.

4 Pengertian Pajak penghasilan Pasal 23

(9)

5 Tarif dan Objek Pajak penghasilan Pasal 23

Tarif dan Objek Pajak Penghasilan Pasal 23 dikelompokkan menjadi tiga (3), yaitu:

a. Sebesar 15% dari jumlah bruto atas:Deviden, Bunga, Royalti, Hadiah, Penghargaan, Bonus dan sejnisnya selain yang telah dipotong Pajak Penghasilan Pasal 21

b. Sebesar 2% dari jumlah bruto atas: Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta kecuali yang telah dikenai Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat (2) dan imbalan sehubungan dengan jasa

c. Sebesar 5%, 10%,15%, 20% dan 25% yang bersifat final dari jumlah bruto yang terdapat pada Undang – Undang PPh Pasal 4 ayat (2).

Sanksi bagi Wajib Pajak yang tidak memilki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang melaporkan SPT masa Pajak Penghasilan pasal 23 akan dikenakan sanksi kenaikan 100% dari jumlah pajak terutang dari Pajak penghasilan pasal 23.

6. Definisi Surat Pemberitahuan dan Surat Pemberitahuan Masa 6.1 Definisi Surat Pemberitahuan

(10)

bukan objek pajak dan atau harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan perpajakan.

6.2 Definisi Surat Pemberitahuan (SPT) Masa

Surat Pemberitahuan Masa adalah Surat Pemberitahuan (SPT) untuk suatu masa pajak, seperti:

a. SPT Masa Pajak Penghasilan

b. SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

c. SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai bagi Pemungut PPN (Sumarsan,2009 41-42)

D. Ruang Lngkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

Dalam hal ini penulis melakukan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan adapun yang menjadi ruang lingkup Pratik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) ini antara lain:

1.Tatacara Pelaporan Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan Pasal 23

2.Kendala – kendala yang dihadapi oleh wajib pajak dalam pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Masa Pajak Penghasilan Pasal 23.

(11)

E. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

Adapun Metode yang digunakan saat Praktik Kerja Lapangan mandiri yaitu: 1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini penulis melakukan pengajuan judul, selanjutnya penetapan judul yang disetujui ketua jurusan Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan, selanjutnya pembuatan proposal oleh penulis, selanjutnya penulis melakukan seminar, setelah seminar penulis melakukan perbaikan jika ada kesalahan pada proposal, setelah perbaikan proposal mendapat persetujuan dari pembimbing seminar, setelah itu penulis ditentukan dosen pembimbing, setelah itu penulis mendapatkan bimbingan dan konsultasi dari dosen pembimbing dan yang terakhir dilanjutnya proses pembuatan surat izin untuk riset.

2. Studi Literatur

Salah satu landasan teori yang mendukung laporan ini yang menyangkut masalah yang akan dibahas yang berasal dari Undang-Undang, buku-buku, catatan tertulis lainnya yang berhubungan dengan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM).

3. Observasi Lapangan

(12)

mengetahui sisrem kerja di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medanuku Belawan.

4. Pengumpulan Data

Pada tahap ini penulis melakukan pengumpulan data yang berhubungan dengan Praktik Kerja lapangan Mandiri (PKLM), Data terdiri dari:

a. Data Primer yaitu data – data yang diperoleh yang memahami dan menguasai objek kajian Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM).

b. Data sekunder yaitu data – data yangbersumber dari seperti, buku, Internet dan lain-lain

5. Analisa dan Evaluasi Data

Pada tahap ini setelah penulis mendapat data yang diperlukan, penulis akan menganalisa dan mengevaluasi data, kemudian akan dipersentasikan secara objektif, jelas dan sistematis.

F. Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data Praktik Kerja Lapangan Mandiri ini, penulis mengumpulkan data dan informasi tentang Praktik Kerja Lapangan Mandiri yaitu dengan menggunakan metode sebagai berikut.

1 Metode Wawancara

(13)

memberikan masukan data primer dan informasi tentang tatacara pelaporan Surat Pemberitahuan Masa Pajak Penghasilan Pasal 23.

2 Metode Observasi

Metode ini penulis langsung turun kelapangan untuk melakukan peninjauan dengan cara mengamati,mendengarkan,serta mencatat hal-hal yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas

3 Metode Dokumentasi

Metode ini, penulis mengumpulkan daftar dokumen dan data-data pendukung yang diperlukan yang berhubungan dengan tata cara pelaporan surat

pemberitahuan masa pajak penghasilan pasal 23

G. Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri

Sistematika penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri terdiri dari: BAB I PENDAHULUAN

(14)

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PKLM

Pada bab ini penulis menguraikan secara singkat sejarah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan yang terdiri dari: struktur organisasi,uraian tugas pokok dan fungsi Kantor, gambaran pegawai Kantor Pelayanan Pajak (KPP).

BAB III GAMBARAN DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tentang uraian secara sistematis dan terperinci mengenai ketentuan yang ada dalam undang-undang Perpajakan, Objek dan Subjek Pajak, Kewajiban Pengisian dan penyampain Surat Pemberitahuan.

BAB IV ANALISA DAN EVALUASI

Dalam bab ini penulis akan menganalisa data yang diperoleh, kemudian mengadakan evaluasi serta memberikan interprestasi untuk menjawab perumusan masalah yang diajukan.

BAB V PENUTUP

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

TES has nine activities as follows: (1) Strengthening the manufacture of evacuation planning in the area including the tsunami hazard map or tsunami risk map which more detailed

Menjawab soal dengan menggunakan kata-kata atau teks tertulis... satu di antara penggunaan representasi mate- matis dalam matematika terdapat pada ma- teri SPLDV. Pada materi

Hasil pemeriksaan histologi, secara morfologi kolon, setelah 60 hari penghentian pemberian DMBA tidak terlihat perbedaan baik pada kontrol negatif diet

The resulting rupture to business planning and operations came through clearly in our survey of 1,198 business leaders from around the world for the PricewaterhouseCoopers 13th

After the formal acceptance as National Historic City, government officials gave up the original plan to build modern 6-storey buildings, and requested us to work out

Penentuan nilai pakai aset tak berwujud membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut

Data Perorangan Calon Penerima Pensiun DPCP.. Daftar Urut

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan evaluasi GAP untuk mengevaluasi proses, hasil dan faktor-faktor yang mempengaruhi