KATA PENGANTAR
ALHAMDULILLAHIRABBIL ‘ALAMIIN, puji syukur kehadirat ALLAH yang telah memberikan hidayah dalam hati dan fikiran sehingga LKjIP 2019 ini dapat disusun sesuai dengan waktu yang ditetapkan.
Tujuan penyusunan LKjIP adalah untuk meberi gambaran capaian kinerja yang telah ditorehkan di dalam kegiatan sepanjang tahun 2019 mengacu pada Dokumen Perencanaan, yaitu RPJMD dan Renstra OPD. Selanjutnya, hasil evaluasi dari LKjIP yang disusun akan digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan penyusunan rencana program dan kegiatan di masa mendatang
Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung penyusunan LKjIP 2019 ini. Apresiasi kepada semua jajaran Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat yang telah bekerja maksimal di tahun 2019 sehingga capaian target Indikator Kinerja dapat terealisasi dengan optimal. Sepenuhnya disadari bahwa LKjIP ini masih jauh dari kesempurnaan dan semoga semua pihak dapat memberi saran konstruktif. Semoga laporan ini dapat bermanfaat dalam menentukan kebijakan pembangunan di Sulawesi Barat khususnya di bidang pariwisata dan semoga kita senantiasa dilindungi oleh ALLAH. Amin
Mamuju, Februari 2020 Kepala Dinas,
Drs. H. FARID WAJDI, M.Pd Pangkat : Pembina Utama Muda Nip. : 19690610 199503 1 012
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI ... i DAFTAR TABEL ... ii DAFTAR LAMPIRAN ... ii BAB.I PENDAHULUAN ... 1 A. LATAR BELAKANG ... 1
B. MAKSUD DAN TUJUAN ... 3
C. DASAR HUKUM ... 4
D. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ... 4
E. KONDISI SDM (Sumber Daya Manusia) ... 5
F. ISU STRATEGIS... 7
BAB II.PERENCANAAN KINERJA ... 9
A. RENCANA STRATEGIS ... 9
B. INDIKATOR KINERJA UTAMA ... 14
C. PERJANJIAN KINERJA ... 15
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 20
A. CAPAIAN KINERJA ... 20
1. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini ... 20
2. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian tahun ini Dengan tahun lalu dengan beberapa tahun terakhir ... 22
3. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/ Penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan ... 23
4. Analisis atas efesiensi penggunaan sumber daya ... 25
5. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun Kegagalan pencapaian pernyataan kinerja ... 26
B. REALISASI ANGGARAN ... 26
1
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat, dalam menyelenggarakan tugas secara profesional, bersih dan akuntabel, bersandar pada sejumlah regulasi yang mengatur pelayanan sektor kepariwisataan. Undang-undang nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan adalah regulasi nasional yang menjadi patron kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat dalam memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat di negeri Malaqbiq ini.
Tata Kelola Kepemerintahan yang Baik di daerah dipertegas oleh lahirnya Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. Peraturan perundang - undangan tersebut telah menyempurnakan regulasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemeritah (SAKIP). Sistem SAKIP tidak saja menekankan pada output (keluaran) sebuah kegiatan, tetapi lebih menekankan pada outcomes (hasil), dengan demikian, maka dalam penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) penekanan pada hasil kegiatan sangat perlu mendapat perhatian. LKjIP sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban kegiatan Tahunan yang telah disusun dalam Rencana Kerja Tahunan (RKT) sangat tepat dipakai sebagai salah satu tolak ukur untuk mengukur keberhasilan maupun kegagalan dalam melaksanakan kegiatan pembangunan.
2
Untuk mengukur keberhasilan maupun kegagalan dalam melaksanakan prioritas pembangunan, Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat telah menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). Indikator Kinerja
Utama (IKU) sebagaimana amanat Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tanggal 31 Mei 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama. Menurut Tim Penilai LKjIP Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, penyusunan IKU wajib bagi unit kerja berdasarkan pada Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tanggal 31 Mei 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama Instansi Pemerintah. IKU merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran atau tujuan instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.
Efektifitas dan efisiensi pelaksanaan program dan kegiatan dapat diketahui melalui proses evaluasi dan pelaporan sebagai bagian integral dari akuntabilitas kinerja program sebagaimana diatur dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Sehingga pengukuran dan penilaian terhadap output dan outcomes program kegiatan pembangunan dengan menggunakan alat ukur yang tepat, jelas, terukur dan legitimate merupakan langkah strategis membangun akuntabilitas dan citra publik pemerintah.
Berdasarkan hasil pengukuran, diperoleh pengakuan terhadap penyelengaraan pemerintahan, apakah pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasilguna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi dan nepotisme, sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 3 Nomor 28 Tahun 1999. Berkaitan hal tersebut, sebagai perwujudan pertanggungjawaban keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran pembangunan di
3
Bidang Kepariwisataan Sulawesi Barat yang telah ditetapkan, maka disusunlah Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat tahun 2019 sebagai perwujudan akuntabilitas kinerja yang dicerminkan dari hasil pencapaian kinerja berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017-2022. Penyusunan laporan ini selain untuk menginformasikan mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja yang dicapai, selanjutnya diharapkan LKjIP merupakan bahan perbaikan sistem dan penyelengaraan manajemen kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat di masa mendatang, antara lain melalui perbaikan penerapan fungsi-fungsi manajemen secara benar, mulai dari
perencanaan kinerja hingga kepada evaluasi kinerja, serta
pengembangan nilai-nilai akuntabilitas di lingkungan Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Tujuan Penulisan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) pelaksanaan Program Pengembangan Kepariwisataan di Sulawesi Barat mempunyai tujuan secara makro diantaranya pengembangan kepariwisataan Provinsi Sulawesi Barat dalam Anggaran dan Pendapatan Belanja daerah (APBD) Provinsi Sulawesi Barat dan Anggaran dan Pendapatan Belanja LKJ-IP Dispar Prov. Sulawesi Barat Tahun 2019, diprioritaskan untuk mendukung pengembangan dan pembangunan kepariwisataan yang berkelanjutan. Secara mikro tujuan penulisan laporan sebagai rangkaian pelaporan hasil kegiatan pendanaan APBD dan APBN TA 2019. Tujuan khusus penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah : 1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai;
2. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya;
4
C. DASAR HUKUM
Dasar hukum yang melandasi disusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) hasil Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2019, antara lain :
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan nasional;
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan pemerintah daerah;
4. Peraturan Pemerintah 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara tahun 2006 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4614);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan;
9. Peraturan presiden Nomor 81 tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025;
10. Peraturan presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 156/PMK.07/2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Dekonstrasi dan Dana Tugas Pembantuan. D. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
a. Tugas Pokok
Melaksanakan sebagian tugas gubernur menyelenggarakan Urusan Pemerintahan Bidang Pemasaran Pariwisata, Pengembangan
Destinasi Pariwisata, Pengembangan Industri Pariwisata,
5
b. Fungsi
1. penyelenggaraan perumusan dan penetapan kebijakan teknis urusan bidang pemasaran pariwisata, industri pariwisata, destinasi pariwisata, sarana prasarana, kemitraan, kelembagaan dan Litbang kepariwisataan;
2. penyelenggaraan perencanaan dan monitoring urusan Pemasaran pariwisata, industri pariwisata, destinasi pariwisata, sarana prasarana, kemitraan, kelembagaan dan Litbang kepariwisataan; 3. penyelenggaraan pembinaan dan pelaksanaan tugas-tugas urusan
Pemasaran pariwisata, industri pariwisata, destinasi pariwisata , sarana prasarana, kemitraan, kelembagaan dan Litbang kepariwisataan
4. merencanakan teknis, struktur, dan standar pembinaan kepariwisataan; menyelenggarakan pembinaan teknis bidang Pemasaran, Pengembangan Destinasi, Industri dan Kelembagaan Pariwisata lintas kabupaten/kota;
5. penyelenggaraan urusan Pemerintah dan pelayanan Umum meliputi, bidang Pemasaran, Pengembangan Destinasi, Industri Pariwisata dan Kelembagaan;
6. perumusan standar operasional Dinas Pariwisata, yang meliputi bidang Pemasaran, Pengembangan Destinasi, Industri dan Kelembagaan Pariwisata;
7. pengawasan terhadap pemenuhan standar nasional;
pendayagunaan bantuan; dan pengawasan, penggunaan sarana dan prasarana kepariwisataan;
8. mengoordinasikan pelaksanaan kebijakan bidang Kepariwisataan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Barat, yang meliputi bidang Pemasaran, Pengembangan Destinasi, Industri dan Kelembagaan Pariwisata,
9. mengembangkan koordinasi dan kemitraan pembangunan kepariwisataan pada tingkat kab/kota, nasional maupun internasional;
10. menyelenggarakan pembinaan Unit Pelaksanaan Teknis Dinas Pariwisata;
11. pembinaan dan penyelenggaraan tugas kepariwisataan meliputi bidang Pemasaran, Pengembangan Destinasi, Industri Pariwisata dan Kelembagaan;
12. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan. E. Kondisi SDM (Sumber Daya Manusia)
Sampai dengan akhir tahun 2019, jumlah pegawai Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat sebanyak 39 orang.
Berdasarkan komposisi dan jumlah Personil Lingkup Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat tahun 2019, tergambarkan sebagai berikut :
6
Tabel 1.1
Komposisi dan Jumlah Personil
NO URAIAN JUMLAH
1 Pegawai Negeri Sipil 39
JUMLAH 39
Sumber : Dispar Provinsi Sulawesi Barat, 2019
Komposisi jabatan Pegawai berdasarkan Golongan Ruang Lingkup Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat, sampai dengan tahun 2019 terdata sebagai berikut :
Tabel 1.2
Komposisi Pegawai Berdasarkan Pangkat Dan Golongan
NO JABATAN JUMLAH (Orang) JUMLAH (ORANG) PEREMPUAN LAKI-LAKI 1 KEPALA DINAS 1 1
2 DINAS/KEPALA BIDANG / SEKRETARIS
UPTD 2 - 2
3 KEPALA SEKSI/KEPALA SUBBAGIAN 8 4 12
4 FUNGSIONAL UMUM/STAF 15 9 24
TOTAL 25 14 39
Sumber : Dispar Provinsi Sulawesi Barat, 2019
Komposisi Personil berdasarkan jabatan dan kualifikasi pendidikan Lingkup Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat sampai dengan tahun 2019 adalah sebagai berikut :
7
Tabel 1.3
Komposisi Pegawai Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan
N0 JABATAN
KUALIFIKASI PENDIDIKAN JUMLA H S3 S2 S1 D3 D2 SLTA 1 Kepala Dinas - 1 - - - - 1 2 Sekretaris - - - - 3 Kepala Bidang/UPTD - 2 - - - - 2 4 Kepala Seksi/Subbag - 3 9 - - - 12 5 Staf / Pelaksana - 1 8 2 - 13 23 TOTAL - 7 17 2 - 13 39
Sumber : Dispar Provinsi Sulawesi Barat, 2019
a. Jumlah pegawai yang masih sangat kurang dan belum mampu memenuhi kebutuhan setiap bidang khususnya bagian fungsional umum, akibatnya banyak pegawai yang memiliki beban kerja lebih dari dua;
b. Kuantitas/Jumlah sumber daya manusia /pegawai proporsional dengan beban kerja tidak proporsional dan tingkat kemampuan teknis/ keterampilan sesuai bidang tugas belum memadai, dalam hal ini kurangnya kemampuan penguasaan teknologi informasi, pengalaman kerja yang masih minim, manajemen pemasaran serta kemampuan berbahasa asing yang masih sangat terbatas;
c. Kualitas sumber daya manusia banyak yang belum sesuai dengan latar belakang pendidikan, pengetahuan dan kemampuan yang dibutuhkan;
F. ISU STRATEGIS
Isu strategis yang paling mendasar untuk pelaksanaan pembangunan kepariwisataan dapat dirincikan sebagai berikut :
8
1. Sarana transportasi udara yang tersedia belum direct atau langsung dari Jakarta, masih transit via Makassar sehingga menambah cost atau biaya transportasi menuju Mamuju sebagai ibukota provinsi
2. Pemindahan ibu kota Negara ke Kalimantan Timur yang akan menjadi peluang baru dalam peningkatan kunjungan wisatawan ke Sulawesi Barat
3. Perubahan paradigma kementerian terkait dalam pengembangan kepariwisataan dengan lebih menonjolkan peningkatan kualitas daripada peningkatan kuantitas
9
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS
Pada dasarnya, Dinas tidaklah memiliki visi dan misi secara independent. Idealnya, Dinas teknis mengejewantahkan visi dan misi Gubernur dalam domain kerja Dinas. Dalam hal ini Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat berupaya menerjemahkan sasaran dan target kinerja Gubernur , Bapak H. M. Ali Baal Masdar, sebagaimana yang tertuang dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah daerah (RPJMD) Sulawesi Barat 2017-2022. Terjemahan visi dan misi gubernur, dilakukan dalam uraian dokumen Rencana Strategis Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat tahun 2017-2022. Sebelum jauh menelaah visi dan misi Gubernur Sulawesi Barat berikut akan diuraikan sebuah kajian faktor-faktor eksternal dan internal yang tak lain adalah penghambat dan penguatan dalam proses pemberdayaan Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat dari sisi internal, kekuatan sektor yang ditangani oleh Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat adalah: dukungan pemimpin yang cukup besar, struktur organisasi dan pembagian tugas yang jelas, serta adanya kerjasama aparatur antar lini. Sedangkan kelemahan yang sering dijumpai adalah belum tersedianya sarana dan prasarana yang memadai, aksesibilitas menuju kawasan wisata yang belum memadai, belum optimalnya upaya pengembangan serta belum memadainya kualitas ASN yang menangani sektor Kepariwisataan.
10
Kemudian dari sisi eksternal, adapun bentuk peluang dalam pengembangan sektor yang ditangani adalah potensi Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Barat yang cukup besar,kondisi sosial masyarakat yang cukup kondusif serta kondisi keamanan yang baik. Sedangkan bentuk ancaman dari luar adalah adanya persaingan yang ketat, paket perjalanan wisata yang minim, serta kurang minat wisatawan yang berkunjung ke wilayah tengah Indonesia.
Dengan adanya analisa ini, maka dalam Renstra Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat, diuraikanlahlah visi dan misi yang tak lain sebagai upaya penyelesaian atas persoalan-persoalan yang dihadapi oleh pemerintah dalam melaksanakan pengembangan sektor kepariwisataan. Namun sebelum itu, terlebih dahulu akan diurai visi dan misi Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat periode 2017-2022 yang dituangkan dalam RPJMD Sulawesi Barat.
Visi “Sulawesi Barat Maju dan Malaqbiq“.
Makna yang terkandung dalam visi tersebut dijabarkan sebagai berikut:
Sulawesi Barat Maju : Sejajar dengan propinsi maju lainnya di Indonesia terkhusus di kawasan timur Indonesia dengan mendorong 3 aspek pembangunan yaitu : Maju dari aspek pendidikan, kesehatan dan pendidikan masyarakat; Maju dalam pengelolaan tata pemerintahan yang bersih dan profesional; Maju dalam pengembangan infrastruktur daerah serta pengelolaan Sumber Daya Alam yang optimal.
Sulawesi Barat Malaqbiq “didefinisikan” Masyarakatnya Malaqbiq, dalam arti berpengetahuan, berketerampilan, berbudaya dan religius; Alam dan lingkungan yang Malaqbiq, serta terkelola dengan baik dan profesional untuk kesejahtraan rakyat dan Malaqbiq dalam berhubungan dunia luarnya dan Provinsi lainnya
11
dalam jejaringnya kuat dan dihormati sehingga dipercaya dengan tujuan untuk membangun Sulbar yang lebih maju.
Dengan adanya misi, maka pemerintah Provinsi Sulawesi Barat menuangkan misi dalam 5 (Lima) point, sebagai langkah strategis untuk mencapai visi di atas. Berikut uraian misi Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat:
1. Membangun Sumber daya Manusia Berkualitas, Berkepribadian dan Berbudaya. yaitu Sumber Daya Manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Pelaku dan sifatnya dilakukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya.
2. Mewujudkan Pemerintahan yang Bersih, Modern dan Terpercaya. yaitu kondisi pemerintahan yang para pelaku yang terlibat di dalamnya menjaga diri dari perbuatan KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme).Perekonomian Sulawesi Barat yang semakin maju dan berdaya saing, bersinergi antar skala usaha, berbasis ekonomi pertanian dan non pertanian yang mampu menarik investasi dalam dan luar negeri, menyerap banyak tenaga kerja, serta memberikan pemerataan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.
3. Membangun dan Menguatkan Konektivitas antar Wilayah Berbasis Unggulan Strategis. yaitu Penguatan konektivitas nasional merupakan salah satu strategi yang ditempuh dalam rangka percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi nasional. Oleh karena itu, terdapat tiga prinsip konsep konektivitas. Pertama, memaksimalkan pertumbuhan melalui kesatuan kawasan, bukan keseragaman (inclusive development) dengan menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan. Kedua, memperluas pertumbuhan
12
melalui konektivitas wilayah-wilayah melalui inter-moda supply chain system yang menghubungkan hinterland dan yang tertinggal dengan pusat-pusat pertumbuhan. Ketiga, mencapai pertumbuhan inklusif dengan menghubungkan daerah terpencil dengan infrastruktur dan pelayanan dasar dalam mendapatkan manfaat pembangunan
4. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang Inovatif dan Berdaya Saing Tinggi. yaitu Pertumbuhan Ekonomi adalah peningkatan output masyarakat yang disebabkan oleh semakin banyaknya jumlah faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi masyarakat tanpa adanya perubahan “teknologi” produksi itu sendiri. Harrod – Domar mengemukakan syarat-syarat yang diperlukan agar pertumbuhan ekonomi dapat tumbuh dan berkembang dengan mantap atau steady growth dalam jangka panjang pada semua variabel seperti output, tabungan, investasi, dan kemajuan teknologi. Pembangunan ekonomi adalah kenaikan output yang disebabkan oleh adanya inovasi dari para pelaku ekonomi, inovasi ini berarti adanya perbaikan dalam arti luas. Misalnya adanya penemuan produk baru ataupun penemuan pasar baru.
5. Mengarusutamakan Lingkungan Hidup untuk Pembangunan Berkelanjutan. yaitu kesatuan dan semua benda, daya, keadaan dan mahluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya. Dalam lingkungan hidup terdapat ekosistem, yaitu tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam bentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup.
13
Sebagai wujud dari hierarki kinerja yang menangani sektor Kepariwisataan maka orientasi “Mewujudkan Provinsi Sulawesi Barat Sebagai Destinasi Wisata Nasional Berkelas Dunia, Berkelanjutan, Berbasis Pada Potensi Kearifan Lokal, Yang Mendorong Pembangunan Daerah, Kesejahteraan Masyarakat dan Malaqbi“.
Adapun sebagai point penjabaran dari orientasi capaian Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat adalah:
1. Memanfaatkan secara lestari sumber daya alam, budaya dan buatan sebagai objek potensial pembangunan Pariwisata dengan melibatkan peran aktif Masyarakat lokal di Sulawesi Barat.
2. Meningkatkan daya saing Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat baik pada tingkat nasional maupun global sehingga mampu meningkatkan jumlah kunjungan.
3. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), kelembagaan dan infrastruktur serta Sarana dan prasarana Pariwisata.
4. Menjadikan Pariwisata sebagai wahana pemberdayaan Masyarakat,
meningkatkan kreatifitas, penciptaan dan pemerataan
kesempatan kerja dan berusaha.
5. Mempromosikan potensi Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat dengan menjalin kerjasama dengan daerah lain baik dalam negeri maupun luar negeri.
6. Mengembangkan daerah tujuan wisata di Sulawesi Barat yang aman, nyaman, menarik, mudah dicapai, dan berwawasan lingkungan sehingga mampu meningkatkan pendapatan daerah dan Masyarakat.
7. Mengembangkan Pemasaran Pariwisata yang sinergi, unggul, dan bertanggung jawab untuk meningkatkan kunjungan wisatawan baik nusantara maupun mancanegara ke Sulawesi Barat.
8. Mengembangkan Industri Pariwisata di Sulawesi Barat yang berdaya saing, kredibel, mampu menggerakkan Kemitraan usaha,
14
dan bertanggung jawab atas kelestarian dan keseimbangan lingkungan alam dan sosial budaya.
9. Mengembangkan organisasi pemerintah daerah, swasta dan masyarakat di Sulawesi Barat; mengembangkan sumber daya manusia, regulasi, dan mekanisme operasional yang efektif dan efisien dalam rangka mendorong terwujudnya Kepariwisataan yang berkelanjutan.
10. Mendorong kemajuan daerah secara merata melalui optimalisasi pengelolaan dan pemanfaatan potensi wisata serta pengembangan kerjasama antar daerah dan kemitraan antar pelaku dalam pengelolaan Pariwisata.
Berbagai target pengembangan yang dikemas dalam bentuk tujuan dan sasaran Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat. juga menjadi arah dan acuan bagi Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi
Barat dalam melaksanakan dan mengintervensi sektor
Kepariwisataan
Tujuan pertama dalam pelayanan Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat terkait dengan sektor Kepariwisataan maka tujuan pengembangannya adalah meningkatkan pengembangan Destinasi Pariwisata, Industri Pariwisata, kualitas Promosi Pariwisata serta Meningkatkan kapasitas SDM Pariwisata yang berkompoten dan Profesional pada Lembaga dan Mitra pariwisata serta Pelaku Ekonomi Kreatif. Sasaran dari tujuan ini tak lain adalah meningkatnya kunjungan wisatawan di Sulawesi Barat.
B. INDIKATOR KINERJA UTAMA
Terdapat beberapa indikator yang ditetapkan di dalam renstra dinas pariwisata yang merupakan ukuran atau indikator kinerja utama dalam rangka pencapaian target dinas pariwisata provinsi Sulawesi barat.
15
Table. 2.1 Indikator Kinerja Pada Dinas Pariwisata tahun 2019 NO SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA
1.
Meningkatnya kualitas Pelayanan dan sumber daya aparatur
Persentase Pelayanan prima dan Tertib Administrasi
2.
Meningkatnya jumlah Kunjungan Wisatawan Domestik dan
Mancanegara
Persentase Kunjungan Wisata
3. Meningkatnya Jumlah
Pendapatan Asli Daerah
Persentase PAD Sektor Pariwisata 4. Meningkatnya Kualitas SDM Pariwisata yang berkompoten dan Profesional
Persentase Masyarakat yang mengikuti kegiatan
peningkatan kapasatas SDM pariwisata
5.
Meningkatnya kemitraan dan jumlah lembaga Pariwisata yang dibentuk, dibina dan disertifikasi
Persentase lembaga dan Mitra Pariwisata yang terbentuk, terbina dan tersertifikasi
6.
Meningkatnya Jumlah Industri Pariwisata yang dibina dan disertifikasi
Persentase Industri Pariwisata yang terbina dan tersertifikasi
7.
Meningkatnya jumlah Pelaku Ekonomi kreatif yang dibina dan
disertifikasi
Persentase pelaku ekonomi Kreatif yang terbina dan tersertifikasi
C. PERJANJIAN KINERJA
Sebagai sajian awal dari sub perjanjian kinerja ini, terlebih dahulu akan diekspos kembali terkait perjanjian kinerja Dinas
16
Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat tahun 2019. Indikator Kinerja ini tidak terlepas dari target-target Indikator Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat yang telah ditetapkan dalam RPJMD Sulbar (2017-2022).
Tabel. 2.2 Perjanjian Kinerja 2019 NO SASARAN KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA TARGET
SS1.
Meningkatnya kualitas Pelayanan dan sumber daya aparatur Persentase Pelayanan prima dan Tertib Administrasi 100 % SS2. Meningkatnya jumlah Kunjungan Wisatawan Domestik dan Mancanegara Persentase Kunjungan Wisata 27 % SS3. Meningkatnya Jumlah Pendapatan Asli Daerah
Persentase PAD Sektor Pariwisata 10 % SS4. Meningkatnya Kualitas SDM Pariwisata yang berkompoten dan Profesional Persentase Masyarakat yang mengikuti kegiatan peningkatan kapasatas SDM pariwisata 25 % SS5. Meningkatnya
kemitraan dan jumlah lembaga Pariwisata yang dibentuk, dibina dan disertifikasi Persentase lembaga dan Mitra Pariwisata yang terbentuk, terbina dan tersertifikasi 25 %
17
SS6.
Meningkatnya Jumlah Industri Pariwisata yang dibina dan disertifikasi
Persentase Industri Pariwisata yang terbina dan tersertifikasi 25 % SS7. Meningkatnya jumlah Pelaku Ekonomi kreatif yang dibina dan
disertifikasi
Persentase pelaku ekonomi Kreatif yang terbina dan tersertifikasi
25 %
Berikut penjelasan singkat terkait Indikator Kinerja pada Perjanjian Kinerja tahun 2019 Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat.
1. INDIKATOR SASARAN 1
Persentase Pelayanan Prima dan Tertib Administrasi
Pelayanan Prima terkait dengan kinerja aparatur yang terdiri dari keseluruhan program-program Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat. Cara memperoleh nilai dari perhitungan target dan realisasi indikator ini adalah persentase dari realisasi fisik/program pada Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat yang telah tertera pada dokumen RENSTRA. Perolehan realisasi ini akan diambil secara langsung dari perhitungan evaluasi kinerja triwulan empat Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat yang tak lain merupakan laporan rutin ke Bappeda Sulawesi Barat.
2. INDIKATOR SASARAN 2
Persentase Kunjungan Wisatawan
kunjungan wisatawan adalah perhitungan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Sulawesi Barat selama tahun 2019. Terdapat berbagai pendekatan dalam perhitungan jumlah kunjungan wisatawan, seperti Hotel, Rumah Makan, Kunjungan ke tempat Wisata dan penggunaan transportasi selama tahun 2019.
18
3. INDIKATOR SASARAN 3
Persentase PAD Sektor Pariwisata
Persentase PAD dari sektor Pariwisata, diperoleh dari Pajak Retribusi tempat Wisata termasuk Hotel dan Restoran serta layanan Tiket Transportasi Darat, Laut dan Udara melalui Dinas Pendapatan Daerah dan Pariwisata Kabupaten se - Sulawesi Barat.
4. INDIKATOR SASARAN 4
Persentase Masyarakat yang Mengikuti Kegiatan Peningkatan Kapasitas SDM Pariwisata.
Masyarakat pariwisata terdiri dari Masyarakat Pedesaan termasuk Aparat Perangkat desa, Lembaga Pariwisata, Mitra Pariwisata, Organisasi/Komunitas Pemuda, Industri Pariwisata, Pelaku Seni Budaya dan Pelaku Pariwisata yang berada di Suatu Destinasi Wisata. Masyarakat tersebut didata dan diberikan Sosialisasi serta pelatihan tentang Kepariwisataan.
5. INDIKATOR SASARAN 5
Persentase Lembaga dan Mitra Pariwisata yang Terbentuk, terbina dan tersertifikasi
Lembaga Pariwisata adalah Lembaga yang bergerak dibidang Kepariwisataan seperti Lembaga pendidikan Pariwisata, Lembaga Mitra Pariwisata, Industri Pariwisata, Lembaga Promosi Pariwisata, dan kelompok sadar Pariwisata. Mitra Pariwisata adalah semua
sektor yang mendukung pembangunan Pariwisata, baik
dipemerintahan, swasta maupun dimasyarakat. Lembaga dan Mitra Pariwisata Kemudian fasilitasi, dibentuk, dibina dan disertifikasi sesuai dengan standarisasi nasional serta berkewajiban menjadi Mitra dan bagian dari pembangunan Pariwisata.
19
6. INDIKATOR SASARAN 6
Persentase industri Pariwisata yang terbina dan tersertifikasi Industri Pariwisata adalah Industri yang bergerak dibidang Pelayanan dan Jasa Pariwisata anatara lain : Hotel, Rumah Makan, Travel, Tempat Hiburan, Pusat penjualan Souvenir dan Ole – ole dan sebagainya. Industri Pariwisata tersebut Kemudian difasilitasi, dibina dan disertifikasi sesuai dengan standarisasi nasional serta diharapkan dapat mendukung pembangunan Kepariwisataan yang berkelanjutan.
7. INDIKATOR SASARAN 7
Persentase pelaku Ekonomi Kreatif yang terbina dan tersertifikasi
Pelaku Ekonomi Kreatif adalah pelaku yang bergerak dibidang ekonomi Kreatif Pariwisata antara lain : Perfileman, Kuliner, Sanggar Seni, Penrajin Souvenir dan sebagainya. Pelaku Ekonomi Kreatif tersebut Kemudian difasilitasi, dibina dan disertifikasi sesuai dengan standarisasi nasional serta diharapkan dapat mendukung pembangunan Kepariwisataan yang berkelanjutan.
Target kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat yang tertuang dalam perjanjian kinerja tahun 2019. Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat tak lain merupakan acuan dan qirah Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dalam pengembangan sektor Kepariwisataan di Sulawesi Barat. Target ini tidak terlepas dari rencana kerja yang telah dibreakdown dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat tahun 2019.
Penetapan Indikator Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat merupakan Indikator yang disesuaikan dengan Permendagri nomor 86 tahun 2017.
20
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja merupakan media untuk menguraikan hasil pengukuran kinerja serta evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai keberhasilan, kegagalan, hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi, serta langkah – langkah antisipatif yang akan diambil oleh Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat kedepannya. Pada bab ini akan diuraikan capaian target kinerja berdasarkan Indikator Kinerja Utama yang telah disusun di awal tahun 2019.
A. CAPAIAN KINERJA
Evaluasi dan analisis atas capaian sasaran kinerja dikaitkan dengan indikator kinerjanya dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja Tahun ini
Perbandingan ini menunjukkan target dan realisasi kinerja Dinas Pariwisata Tahun Anggaran 2019 sesuai dengan Realisasi Tahun ini. Adapun Perbandingan Target dan Realisasi dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 3.2 Capaian kinerja tahun 2019
NO
SASARAN
KEGIATAN INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN TAHUN 2019
SATUAN TARGET REALISASI
1. Meningkatnya kualitas Pelayanan dan sumber daya aparatur Persentase Pelayanan prima dan Tertib Administrasi % 100 % 100 %
21 2. Meningkatnya jumlah Kunjungan Wisatawan Domestik dan Mancanegara Persentase Kunjungan Wisata % 27 % 177 % 3. Meningkatnya Jumlah Pendapatan Asli Daerah Persentase PAD Sektor Pariwisata % 10 % 6.75 % 4. Meningkatnya Kualitas SDM Pariwisata yang berkompoten dan Profesional Persentase Masyarakat yang mengikuti kegiatan peningkatan kapasatas SDM pariwisata % 25 % 150 % 5. Meningkatnya kemitraan dan jumlah lembaga Pariwisata yang dibentuk, dibina dan disertifikasi Persentase lembaga dan Mitra Pariwisata yang terbentuk, terbina dan tersertifikasi % 25 % 100 % 6. Meningkatnya Jumlah Industri Pariwisata yang dibina dan Persentase Industri Pariwisata yang terbina dan tersertifikasi % 25 % 155 %
22 disertifikasi 7. Meningkatnya jumlah Pelaku Ekonomi kreatif yang dibina dan disertifikasi Persentase pelaku ekonomi Kreatif yang terbina dan tersertifikasi % 25 % 0 %
2. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian tahun ini dengan tahun lalu dengan beberapa tahun terakhir
Dalam bagian ini dijelaskan antara realisasi kinerja tahun ini dengan beberapa tahun terakhir yang diperoleh dari LKjIP tahun Kemaring. Berikut ditunjukkan dalam tabel sebagai berikut : Tabel 3.3 : Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian
tahun ini dengan tahun lalu. NO INDIKATOR KINERJA CAPAIAN 2018 2019 1. Persentase Pelayanan prima dan Tertib Administrasi 100 % 100 % 2. Persentase Kunjungan Wisata 201 % 177 % 3. Persentase PAD Sektor Pariwisata 0.03 % 6.75 %
23 4. Persentase Masyarakat yang mengikuti kegiatan peningkatan kapasatas SDM pariwisata 56 % 150 % 5. Persentase lembaga dan Mitra Pariwisata yang terbentuk, terbina dan tersertifikasi 0 % 100 % 6. Persentase Industri Pariwisata yang terbina dan tersertifikasi 0 % 155 % 7. Persentase pelaku ekonomi Kreatif yang terbina dan tersertifikasi
0 % 0 %
3. Analisis Penyebab Keberhasilan/kegagalan atau
peningkatan/Penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan
Adapun beberapa penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Persentase Kunjungan Wisata
Indikator ini berkenaan dengan perhitungan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Sulawesi Barat selama tahun 2019. target Kunjungan Wisatawan yang ditetapkan adalah 27 % dan hasil yang dicapai berkisar 177% Perhitungan ini berdasarkan pada realisasi anggaran dan juga realisasi fisik. Mengingat,
24
kemampuan dalam perencanaan dan pengelolaan Keuangan daerah menjadi parameter dalam perhitungan Kunjungan Wisata di Dinas Pariwisata.
Kunjungan Wisatawan adalah perhitungan jumlah
wisatawan yang berkunjung ke Sulawesi Barat selama tahun 2019. Terdapat berbagai pendekatan dalam perhitungan jumlah kunjungan wisatawan, seperti Hotel, Rumah Makan, Kunjungan ke tempat Wisata dan penggunaan transportasi selama tahun 2019.
Dalam Dokumen Rencana Strategis Dinas Pariwisata Target Kunjungan Wisata terjadi Perubahan setiap tahunnya. Target ini disusun sebagai idealisasi ranah birokrasi dalam memberikan pelayanan kepada Masyarakat. Capaian yang melebihi dari target ini dapat dikategorikan dengan penilaian yang sangat baik sebab berada dalam range di atas 100% . Analisa kondisi ini dapat dinyatakan bahwa kinerja SKPD berjalan sangat baik meskipun terdapat beberapa kendala. Kendala yang dihadapi cenderung mengarah pada kondisi aksidental yang tidak diharapkan sering kali muncul ketika pelaksanaan program sedang berjalan
Target jumlah wisatawan untuk tahun 2019 adalah 304.800 orang dan realisasi diakhir tahun Alhamdulillah telah melebihi Target Capaian yakni sebesar 539.323 orang.
2. Jumlah PAD Sektor Pariwisata
Mengingat Indikator kinerja utama di tahun 2019 ini merupakan indikator yang berdasarkan pada Permendagri no 86 tahun 2017 maka di tahun 2019 jumlah PAD dari sektor Pariwisata kembali turut menjadi salah satu point dalam indikator
25
kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat. Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa jumlah PAD dari sector Pariwisata diperoleh dari data Keuangan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat. Dengan Target Nilai Sebesar Rp. 127.200.000,-dengan pemasukan PAD sebesar Rp 8.590.000,-
3. Persentase Masyarakat Yang Mengikuti Kegiatan Sdm Pariwisata Dan Lembaga Mitra Pariwisata, Industri Pariwisata Serta Pelaku Ekonomi Kreatif Yang Terbentuk Dan Tersertifikasi.
Perhitungan Persentase masyarakat serta lembaga yang mengikuti kegiatan SDM Pariwisata yang dibentuk, dibina dan di sertifikasi. target Kegiatan ini pada Tahun 2019 adalah 25 % dan hasil yang dicapai berkisar 150 % Perhitungan ini berdasarkan pada realisasi fisik. Mengingat, kemampuan dalam perencanaan dan pengelolaan Keuangan daerah menjadi parameter bagi Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat.
4. Analisis atas efesiensi penggunaan sumber daya
Penggunaan sumber daya pada Dinas Pariwisata baik sumber manusia, anggaran, dan peralatan Inventaris kantor telah dikakukan secara optimal dengan memperhatikan situasi, kebutuhan nyata, dan keputusan terhadap ketentuan yang berlaku
Pemenuhan dan penggunaan sumber daya tentu sangat berkaitan erat dengan Sumber Dana (Anggaran). Dalam setiap pelaksanaan kegiatan penunjang kinerja Dinas Pariwisata melakukan beberapa analisis dan efisiensi dalam pemenuhan dan penggunaan Sumber Daya maupun sumber Dana
Untuk analisis atas efisiensi penggunaan Sumber Daya manusia, secara umum Dinas Pariwisata lansung memberi
26
tanggungjawab kinerja kepada bagian yang berhubungan dengan target kinerjanyadan setiap pegawai melaksanakan kinerja sesuai dengan tupoksi masing – masing.
Sedangkan untuk analisis atas efisiensi penggunaan sumber dana (Anggaran), Dinas Pariwisata Melaksanakan setiap kinerja dengan menyesuaikan kebutuhan kegiatan dan alokasi anggaran dengan prinsip efektif dan efesien. Prinsip efektif terlihat dari pencapaian target kinerja (output dan outcome) yang hamper tercapai keseluruhan. Prinsip efesien terlihat dari adanya penghematan anggaran atas setiap kinerja yang dilakukan tanpa mengurangi output dan outcome yang dihasilkan.
5. Analisis Program/Kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Realisasi capaian kinerja pada tahun ini mengalami peningkatan dari capaian tahun lalu. Peningkatan tersebut sudah sesuai dengan target capaian yang ditetapkan pada RPJMD 2017 – 2022 dan Renstra Dinas Pariwisata 2017 – 2022. Hal ini didukung oleh program dan kegiatan yang menunjang pencapaian penetapan/perjanjian kinerja di awal tahun.
B. REALISASI ANGGARAN
Setelah menyajikan realisasi indikator kinerja utama di atas maka berikut akan disajikan data realisasi keuangan pada Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat tahun 2019. Belanja Daerah TA 2019 dianggarakan senilai Rp. 12,263,863,889.84 dengan alokasi belanja tidak langsung Rp. 3,957,956,301.00 dan belanja langsung senilai Rp. 8,305,907,588.84. Adapun realisasi dari pagu Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat pada akhir tahun anggaran adalah:
27
Tabel 3.4 : Realisasi Anggaran
NO URAIAN PAGU REALISASI
1 Belanja Tidak
Langsung 3,957,956,301.00 3,919,963,910.00
2 Belanja Langsung 8,305,907,588.84 8,003,893,793.02
Jumlah 12,263,863,889.84 11,923,857,703.02
Dengan rincian alokasi dana pada program dan kegiatan sebagai berikut :
Tabel 3.5 Belanja Langsung
ALOKASI BELANJA RENCANA REALISASI %
BELANJA LANGSUNG 8,305,907,588.84 RIBUAN RUPIAH (000)
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran 1,213,774,000.00
Penyediaan Jasa Surat Menyurat 5,025,000.00 5,024.80 100.00
Penyediaan jasa komunikasi, sumber
daya air dan listrik 78,480,000.00 62,962.70 80.23
Penyediaan jasa pemeliharaan dan
perizinan kendaraan 3,900,000.00 2,682.15 68.77
Penyediaan jasa perbaikan peralatan 7,000,000.00 6,989.80 99.85
Penyediaan alat tulis kantor 45,549,000.00 45,548.80 100.00
Penyediaan barang cetakan dan
penggandaan 10,500,000.00 10,499.80 100.00
Penyediaan peralatan dan
perlengkapan kantor 115,500,000.00 104,820.50 90.75
Penyediaan peralatan rumah tangga 8,837,000.00 8,836.90 100.00
Penyediaan makanan dan minuman 48,000,000.00 47,998.00 100.00
Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi
ke luar daerah 250,000,000.00 (berkurang) 245,471.86 98.77
Rapat-Rapat Kordinasi dan
Konsultasi Ke Dalam Daerah 250,000,000.00 249,961.80 99.98
Penyediaan Jasa Publikasi Media
Cetak 10,000,000.00 10,000.00 100.00
28
Rapat Koordinasi Tingkat Provinsi 66,583,000.00 66,523.00 99.91
Penyediaan Jasa Publikasi Media
Elektronik - - -
Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur 305,731,098.00
Pengadaan kendaraan
dinas/operasional 85,300,000.00 84,975.00 99.62
Pemeliharaan rutin/berkala gedung
kantor 115,431,098.00 115,331.00 99.91
Pemeliharaan rutin/berkala mobil
jabatan 85,000,000.00 84,999.79 100.00
Pemeliharaan rutin/berkala
kendaraan dinas/operasional 20,000,000.00 19,998.80 99.99
Program Peningkatan Disiplin
Aparatur 103,000,000.00
Pengadaan pakaian khusus hari-hari
tertentu 103,000,000.00 102,615.00 99.63
Program Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur 68,740,000.00
Peningkatan Kapasitas SDM Aparatur
Sipil Negara 28,740,000.00 28,740.00 100.00
Peningkatan Kapasitas SDM
Pengelolaan Keuangan Daerah 40,000,000.00 39,550.00 98.88
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
207,981,000.00
Penyusunan Laporan Capaian Kinerja
dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD 5,000,000.00 5,000.00 100.00
Penyusunan laporan keuangan
semesteran 5,000,000.00 4,955.00 99.10
Penyusunan pelaporan keuangan
akhir tahun 5,000,000.00 5,000.00 100.00 Penyusunan Renstra/Renja/LAKIP dan LPPD 5,000,000.00 5,000.00 100.00 Penyusunan RKA/DPA-SKPD 5,000,000.00 4,999.00 99.98 Penyusunan RKA-P/DPAP-SKPD 5,000,000.00 5,000.00 100.00 Penyediaan Pengelolaan Implementasi Sistem Informasi pengelolaan Keuangan Daerah
67,300,000.00 67,130.00 99.75
Penyusunan Laporan Keterangan
Pertangungjawaban SKPD 5,000,000.00 4,954.80 99.10
29
Penyediaan Jasa Pengelola Sistem Informasi Perencanaan SKPD/E-Planning
12,100,000.00 12,100.00 100.00
Program Pengembangan Pemasaran
Pariwisata 1,381,878,000.00 1,357,334.50 97.76
Analisa Pasar untuk Promosi dan
Pemasaran Obyek Wisata 164,550,000.00 160,824.00 97.74
Peningkatan Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pemasaran
Pariwisata
150,000,000.00 (berkurang) 142,456.00 95.30
Dukungan Kegiatan Promosi
Parwisata 369,160,000.00 363,649.40 98.51
Pemilihan Putri Indonesia 21,595,000.00 21,472.60 99.43
Dukungan Event Wisata Budaya
Festival Bumi Lalla Tasisara 28,204,000.00 26,530.00 94.06
Festival Pulau Karangpuang Sulawesi
Barat 150,000,000.00 148,426.50 98.95
Pemilihan Bujang dan Dara Tingkat
Daerah (Kaka Kandi) 200,000,000.00 198,086.00 99.04
Dukungan Penyelenggara Festifal
Seni, Budaya dan Minat Khusus 298,369,000.00 295,390.00 99.00
Program Pengembangan Destinasi
Pariwisata 4,157,367,000.00 3,957,552.72 92.65
Peningkatan Pembangunan Sarana
dan Perasarana Pariwisata 2,343,867,000.00 2,192,494.18 93.54
Pengembangan Wisata Agro (Farm
Tourism) 213,500,000.00 194,136.62 90.93
Pengembangan wisata Seni, Budaya
dan Religi 100,000,000.00 87,194.93 87.19
Dukungan Penyelenggaraan Festival
Sandeq Race 1,500,000,000.00 1,483,727.00 98.92
Program Pengembangan Kemitraan 254,121,000.00 238,157.20 93.72
Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Profesionalisme Bidang Pariwisata
254,121,000.00 238,157.20 93.72
Program Pengembangan Industri
Pariwisata 288,947,690.84 280,623.35 97.17
Peningkatan Kapasitas dan Wawasan
bagi Pelaku Industri Pariwisata 140,500,000.00 138,986.40 98.92
Peningkatan Promosi Investasi
dibidang Pariwisata 148,447,690.84 141,636.95 95.41
30
Pariwisata
Program Pengembangan Ekonomi
Kreatif -
Peningkatan Mutu dan Kualitas
Produk Souvenir dan Ole-ole - -
Program Kelembagaan dan
Kemitraan 324,367,800.00 310,921.10 94.56
Pengembangan Lembaga Mitra
Pariwisata 109,198,800.00 98,910.10 90.58
Pengembangan Managemen Desa
Wisata Berbasis Community 215,169,000.00 (berkurang) 210,871.00 98.53
TOTAL 8,305,907,588.84 8,088,893.58 96.23
Dari table di atas dapat diuraikan bahwa realisasi keseluruhan dari belanja Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat TA 2019 adalah dengan realisasi 96,23 %.
Di tahun kedua pencapaian target berdasarkan Dokumen Perencanaan Sulawesi Barat, Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat telah berupaya Semaksimal mungkin. Meluangkan waktu untuk berfikir dan bekerja secara professional demi mewujudkan target-target indikator yang telah ditetapkan. Namun, manusia berencana dan Tuhan yang menentukan. Hasil yang jauh dari target bukan berarti tak ada segurat usaha di dalamnya. Usaha selalu ada meski benturan keterbatasan pagu dan pembiayaan urusan harus beradu pada prioritas setiap tahun. Tak pernah ada usaha yang sia-sia. Semoga dengan usaha selama ini target Kepariwisataan dapat tercapai sempurna pada 5 tahun mendatang.
31
BAB IV PENUTUP
Berdasarkan hasil evaluasi Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat dapat melaksanakan program yang telah ditetapkan dalam Rencana kerja tahun 2019 dengan tingkat keberhasilan yang optimal yakni mencapai 96,23 % serapan anggaran dengan kinerja capaian di atas 100 %. Capaian kinerja organisasi yang belum maksimal karena terbatasnya sumber daya yang dimiliki antara lain:
1. Belum mamadainya sumber daya aparatur khususnya bidang teknis Pariwisata baik dari segi kualitas maupun kuantitas;
2. Terbatasnya anggaran yang tersedia untuk Pengembangan Pariwisata;
3. Belum tertatanya objek wisata secara maksimal sehingga minat wisatawan untuk berkunjug masih rendah;
Untuk mengantisipasi masalah – masalah yang dihadapi, langkah– langkah yang akan dilakukan oleh Dinas Pariwisata diantaranya:
1. Mengoptimalkan sumber daya yang ada dengan pembagian tugas dan tanggung jawab secara kolektif sehingga ada fungsi kontrol bagi setiap Aparatur pada bidang tugas masing – masing;
2. Meningkatkan kinerja aparatur dengan mengikuti diklat – diklat yang akan menunjang operasional kegiatan;
3. Melakukan pengembangan objek Pariwisata unggulan dan menyediakan fasilitas yang memadai bagi wisatawan;
Demikian Laporan Kinerja Instansi pemerintah ini dibuat sebagai bentuk pertanggunjawaban kinerja Dinas pariwisata Provinsi Sulawesi Barat dalam kurun waktu Tahun Anggaran 2019 dan dapat digunakan sebagai sumber informasi dalam pengambilan keputusan untuk pelaksanaan kegiatan pada tahun anggaran berikutnya.