• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penulis. Bondan Sutedjo Praktisi HRD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penulis. Bondan Sutedjo Praktisi HRD"

Copied!
117
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

I. KATA PENGANTAR

Wawancara merupakan salah satu tahapan yang sering dilaksanakan dalam proses seleksi penerimaan karyawan. Untuk perusahaan besar biasanya seleksi dilaksanakan dalam banyak tahapan, misalnya: Seleksi administrasi, akademis, psikologi, wawancara, kesehatan dll. Apapun tahapannya, yang jelas, bahwa pelaksanaan seleksi dimaksudkan untuk mencari kecocokan pelamar dengan posisi yang ditawarkan.

Sebagai tahapan seleksi, salah satu tujuan dilaksanakannya wawancara adalah untuk mengevaluasi kecocokan pelamar dari sisi psikology dan spirit, yang termasuk di dalamnya menyangkut motivasi dan skill. Skill yang dimaksud di sini tentunya bukan saja pada hard skill tapi lebih utama kepada soft skill, seperti ketrampilan mengelola emosi diri, mengelola tim, mengelola stress dsb. Namun perlu kami sampaikan bahwa dalam penulisan di buku ini kami lebih menekankan pada pembahasan softskill.

Berbeda dengan kegiatan observasi, wawancara merupakan kegiatan yang mengevaluasi seseorang dengan range waktu yang pendek ( lebih kurang 1 jam ). Tentunya dengan kegiatan sekilas ini hasilnya tidak bisa mencerminkan profil seseorang secara sempurna. Namun demikian kesimpulan hasilnya bisa menunjukan kecenderungan-kecenderungan yang ada pada diri seseorang.

Atas dasar semua itu maka sebelum pelaksanaan wawancara sangat diperlukan persiapan-persiapan yang mendalam, baik di pihak pewawancara maupun pada pihak yang akan diwawancarai. Ketidak-siapan pelaksanaan wawancara dapat merugikan pihak yang berkepentingan, bisa perusahaan bisa juga bagi sang kandidatnya.

Buku Kunci Sukses Wawancara Kerja ini coba penulis susun dengan bahasa yang sederhana agar mudah dipahami oleh siapa saja, dan dalam berbagai level pendidikan. Namun demikian pembahasannya disusun secara sistemtatis, dengan harapan dapat digunakan sebagai referensi dari kedua pihak yang berkepentingan.

(3)

Di awal penulisan buku ini kami sengaja akan membawa pembaca untuk dapat memahami terlebih dulu mindset tentang wawancara yang dilihat dari perspektif pengembangan sumberdaya manusia. Ini dimaksudkan agar pembaca paham tujuan wawancara, yang selanjutnya dapat mempersiapkan diri, tidak saja dari sisi kegiatannya, tapi lebih pada ke sisi spirit/ hakekatnya. Sehingga persiapan yang dilakukan akan lebih matang, dan akan didapat hasil yang memadai bagi kedua pihak yang berkepentingan.

Apa yang penulis sampaikan di sini berdasarkan pengalaman riil dari penulis, baik sebagai obyek ( orang yang pernah diwawancarai ) maupun sebagai subyek ( orang yang bertugas sebagai pewawancara ), dan hasil observasi dalam mengelola SDM di PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Dengan pengalaman mengelola HRD selama lebih dari 25 tahun, semoga buku ini bermanfaat bagi siapa saja yang ingin merintis karir di perusahaan/ instansi idaman

Kami menyadari bahwa sebagai manusia tentu tak luput dari kekurangan. Karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari semua pembaca demi kesempurnaannya penulisan buku ini. Terima kasih

Penulis

Bondan Sutedjo

(4)

DAFTAR ISI

I. Kata Pengantar ……… II. Mapping & Resume Cara Mempelajari Buku Ini……….. III. Penyamaan Persepsi/ Mindset Tentang Wawancara dan Tujuannya IV. Persiapan Wawancara:

A. Pemahaman Materi Wawancara

1. Pola Pertanyaan dan Jawaban Dalam Wawancara ……… 2. Contoh Pertanyaan dan Jawaban Dalam Wawancara………. B. Persiapan Pendukung Mental

C. Persiapan Pendukung Physik 1. Persiapan Internal:

a. Treatment Wajah ……… b. Treatment Mata ……… c. Treatment Mulut ……… d. Treatment Lidah ……… e. Treatment Body Language ……… 2. Persiapan Eksternal

a. Persiapan Pakaian ……… b. Persiapan Perjalanan ………. c. Persiapan Peralatan Yang Perlu Dibawa……… V. Kesalahan Yang Harus Dihindari Dalam Wawancara

VI. Penutup ……… VII. Lampiran:

A. Contoh Surat Lamaran B. Contoh Resume

(5)

II. MAPPING & RESUME CARA MEMPELAJARI BUKU INI

Sebagaimana kami sampaikan sebelumnya, bahwa sebelum mengikuti kegiatan wawancara Anda harus memahami terlebih dahulu tentang tujuan diadakannya wawancara kerja. Ya, memang tujuannya adalah untuk menyeleksi calon/ pelamar. Tapi apa cukup sampai di situ ! Tidak ! sebagai orang yang akan diwawancarai Anda harus bisa memahami pola pikir dari orang yang mewawancarai. Sehingga dengan demikian Anda jadi mengerti tentang arah pertanyaan atau bahkan makna di balik pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada Anda. Bagaimana cara memahami pola pikir sebagaimana dimaksud?

Pertama, Anda harus paham betul pada materi pembahasan Bab III, tentang Penyamaan Persepsi/ Mindset tentang Wawancara dan Tujuannya. Bila setelah membaca bab tersebut Anda belum paham betul, silakan dibaca ulang sampai mengerti. Jangan sekali-kali Anda berpindah halaman/ bab. Karena bila Anda benar-benar tidak dapat memahami bahasan bab ini, maka Anda akan salah dalam mempelajari bab selanjutnya. Artinya, kegiatan Anda akan jadi sia-sia, tidak memiliki manfaat sama sekali. Artinya lagi, Anda masih seperti orang lain yang tidak memiliki buku ini. Jadi, Anda akan sia-sia membeli buku ini !

(6)

Bila sudah berkali-kali membaca tapi tetap tidak dapat memahami bahasan bab III, gimana dong? Silakan tanya kepada kami via FB Group atau WA Group.

Kedua,pahami bahwa tujuan wawancara adalah untuk mencari kandidat terbaik. Terbaik di sini tentunya dari sisi Attitude dan kepribadiannya (Ketrampilan/ hard skill tidak dibahas dalam buku, karena item tersebut sangat personal sifatnya, dan Anda tentunya lebih tahu sendiri tentang bidang ketrampilan Anda)

Ketiga, kepribadian yang baik itu akan ter-identifikasi dari 20 sikap positif yang dijabarkan dalam bab ini. Apakah 20 sikap positif itu harus ada semua pada diri Anda? Tidak juga ! Kayak nya tidak mungkin ada manusia yang sesempurna seperti itu. Yang penting Anda memiliki banyak kecenderungan dari 20 sikap positif tersebut.

Keempat, kecenderungan 20 sikap tersebut harus bisa Anda kesankan pada setiap jawaban yang Anda berikan ketika ditanya oleh pe wawancara.

Kelima, Untuk contoh pertanyaan/ jawaban, tidak perlu dihapalkan tapi cukup dipahami pola nya: maksud/ tujuan pertanyaannya, makna dibalik pertanyaannya, jawaban mengarah pada sikap positif mana yang akan menjadi sasaran.

Keenam, Sebaiknya jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan wawancara kerja Anda sudah memahami buku ini. Bahkan akan lebih baik bila Anda sudah menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari ini.

Ketujuh, Sebenarnya buku ini bukan sekedar guiden untuk persiapan wawancara kerja saja. Bila Anda dapat menerapkan polan dan nilainya dalam kehidupan sehari-hari, maka Anda akan memiliki kepribadian yang sehat, tangguh dan tentunya hal ini akan membuat Anda lebih bernilai/ berharga dalam membangun hubungan kerja.

(7)

III. PENYAMAAN PERSEPSI/ MINDSET TENTANG WAWANCARA DAN TUJUANNYA

Tujuan perusahaan mencari karyawan adalah untuk melaksanakan tugas-tugas yang ada dan dapat menyelesaikan masalah yang ada secara efektif dan efisien . Dengan alasan ini tentunya perusahaan sangat menginginkan adanya karyawan yang cocok untuk melaksanakannya. Cocok di sini bukan hanya dari sisi pendidikan dan skill saja, tapi lebih pada spirit kerja yang diwujudkan dalam pola berpikir dan bertindak dari karyawan ybs. Dengan demikian hasil kerja karyawan menjadi sangat produktif.

Berbicara masalah produktivitas terdapat konsep yang biasa kita ikuti, yaitu:

Produktivitas adalah fungsi dari ( Skill, Knowledge dan Attitude ), dan biasa disingkat dengan rumus:

P : f ( S, K, A )

Cara membaca rumus ini adalah bahwa produktivitas/ hasil kerja ( P ) dipengaruhi oleh ketrampilan (S - Skill), Pengetahuan/ Pendidikan (K -Knowledge) dan Sikap ( A - Attitude ) dari karyawan ybs. Artinya kalau seorang karyawan memiliki ketrampilan kurang, pengetahuan/

(8)

pendidikannya kurang, apalagi sikapnya juga tidak bagus, maka dapat dipastikan bahwa hasil kerjanya/ produktivitasnya tidak memuaskan ( Tidak Produktif )

Itu tadi contoh soalnya kalau ketiga-tiganya: S, K dan A nya jelek. Bagaimana kalau salah satu atau salah duanya yang jelek ? Itu perlu evaluasi lebih lanjut. Yang jelas, berdasarkan pengalaman diantara 3 variable tersebut yang paling PRIORITAS untuk jadi perhatian dalam jangka panjang adalah ada pada variable A (attitude). Kenapa? Yuk lihat penjelasan/ilustrasi berikut ini.

Contoh dari variable S itu apa?

 Dapat mengoperasikan komputer, dengan software: Microsoft Office

( word, excel dan power point ( Hard Skill )

 Dapat mengendalikan emosi, mengelola stress, dll. ( Soft Skill )

Contoh dari variable K itu apa?

 Pendidikan, pelatihan, dsb

Contoh dari variable A itu apa?

 Bersemangat, Pantang Menyerah, Disiplin, Kreatif, Berinisiatif,

Bertanggung Jawab, Optimis, dsb. ( positif )

 Pesimis, Mudah Tersinggung, Suka Menyalahkan Orang Lain, Mudah

Stress, Tidak Jujur, Malas, Reaktif, Tidak Berinisiatif, dsb. ( Ngatif ) Pendek kata:

S dan K itu bicara tentangKEMAMPUANkaryawanSedang A itu bicara tentangKEMAUANkaryawan

Bisa jadi seorang karyawan sebenarnya MAMPU untuk melakukan tugas/ sesuatu, tapi kalau dia tidak MAU/ malas melaksanakannya, maka sudah jelas tidak akan menghasilkan kinerja yang baik/ optimal

Bagaimana kalau yang terjadi kondisi sebaliknya? MAU tapi tidak MAMPU ?

Kalau kondisi yang ada demikian ini lebih mudah penanganannya. Tinggal diberikan treatment dengan melatih yang bersangkutan sampai terampil, sudah pasti kinerja ybs. Akan meningkat.

(9)

Dengan ilustrasi di atas maka jelaslah bahwa variable S dan K akan lebih mudah penyelesaiannya bila bermasalah. Sedang variable A dalam jangka panjang sangat susah penanganannya bila mengalami masalah. Terus apa hubungannya dengan wawancara?

Karena begitu pentingnya Attitude pada diri seorang karyawan dalam pelaksanaan pekerjaan, maka fokus wawancara dilakukan untuk mengevaluasi pelamar dari sisi Attitude ini.

Lalu pertanyaannya, Attitude atau biasa diterjemahkan dengan Sikap itu apa?

Berbagai definisi telah disampaikan para ahli tentang pengertian Attitude. Namun dalam pembahasan di sini penulis akan mendefinisikan Attitude/ sikap secara sederhana. Bahwa Attitude/ sikap adalah respons seseorang dalam menanggapi suatu situasi/ kondisi. Respons di sini tentunya bisa positif dan bisa pula negatif, katakanlah sesuai selera masing-masing.

Misal: kondisi pada siang hari matahari sedang bersinar sangat terik -PANAS.

Dengan kondisi ini, apa kira-kira respons dari Anda atau orang-orang di sekitar Anda? Pasti responnya beraneka ragam !

Ada yang bilang: “Aduh gerah sekali !” “takut merusak kulit,” ”matahari sedang tidak bersahabat,” dll.( respons NEGATIF )

Tapi apakah semua orang merespons seperti itu? Tidak kan !

Ada pula yang bereaksi lain! “Alhamdulillah, matahari terik, Saya dapat menghangatkan tubuh, karena sedari tadi di dalam ruangan ber AC,“ “Alhamdulillah, bisa cepat kering ini jemuran saya,” “ Cepat selesai nih pekerjaan galian! “ (respons POSITIF).

Jadi dengan kondisi yang sama orang bisa memberikan respons yang berbeda. Apapun respons nya itu sah-sah saja ! Tidak ada yang melarang ! Namun bila dikaitkan dengan suatu kepentingan, tentunya

(10)

kita tidak boleh sembarang respons. Misalnya terkait dengan kegiatan wawancara, respons seperti apa yang diinginkan ?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, maka perlu disadari bahwa apa pun respons yang dipilih pasti akan berpengaruh terhadap perilaku selanjutnya.

Dari contoh di atas, mereka yang memberikan respons negatif, maka kemungkinan dampak perilakunya adalah tidak mau berkegiatan di luar, atau menunda pekerjaan di luar sampai matahari tidak terik lagi, atau mencoba mencari/ menggunakan pelindung diri.

Sedang mereka yang me-respons positif, tentunya tidak ada masalah dengan kegiatan-kegiatan yang akan atau sedang dijalaninya. Jadi respons yang baik yaitu respons yang positif. Karena respons positif ini membuat kita jadi lebih bersemangat dalam menjalani kegiatan dan tentunya jadi lebih produktif.

Dalam menjalani hidup ini tentunya banyak situasi dan kondisi yang sering memicu respons, mempengaruhi sikap dan perilaku kita. Bila kita konsisten dengan respons, sikap dan perilaku kita maka kondisi seperti itu akan membentuk kepribadian kita. Tentunya kita tidak ingin memiliki kepribadian yang dalam pandangan orang lain dibilang negatif/ tidak sehat kan?

Jadi menjawab pertanyaan di atas, bahwa dalam mengikuti kegiatan wawancara kerja Anda harus dapat memberikan kesan bahwa Anda adalah orang yang berkepribadian baik/ sehat. Kenapa demikian?

Anda harus mengetahui fakta berikut ini. Bahwa pengalaman bukan merupakan faktor utama dalam kelancaran wawancara kerja. Hal utama yang menjadi perhatian HRD adalah masalah KEPRIBADIAN. Ini adalah statement dari TopInterview, sebuah perusahaan Talent,Inc di AS dan situs pencarian kerja Resume-Library.com, bahwa proporsi penilaian perusahaan terhadap para pelamar kerja adalah sbb:

 70 % tentang penilaian kepribadian.

 12 % tentang penilaian keterampilan dan pengalaman.  18 % tentang penilaian pendidikan.

(11)

Dengan gambaran tersebut jelaslah bahwa dalam mengikuti wawancara kerja Anda harus dapat menunjukkan kepribadian yang baik/ sehat. Seperti apa itu kepribadian yang baik/ sehat?

Menurut Syamsu Yusuf, 2003 bahwa ciri-ciri kepribadian yang sehat dan tidak sehat, adalah sbb:

CIRI-CIRI KEPRIBADIAN YANG SEHAT( Ini yang mesti dikesankan oleh pelamar pada saat wawancara kerja )

Mampu menilai diri sendiri secara realistis, mampu menilai diri apa adanya tentang kelebihan dan kekurangannya, secara fisik, pengetahuan, keterampilan dan sebagainya.

Mampu menilai situasi secara realistis, dapat menghadapi situasi atau kondisi kehidupan yang dialaminya secara realistik dan mau menerima secara wajar, tidak mengharapkan kondisi kehidupan itu sebagai sesuatu yang sempurna.

Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistis, dapat menilai keberhasilan yang diperolehnya dan me reaksinya secara rasional, tidak menjadi sombong, angkuh atau mengalami superiority complex, apabila memperoleh prestasi yang tinggi atau kesuksesan hidup. Jika mengalami kegagalan, dia tidak me reaksinya dengan frustrasi, tetapi dengan sikap optimistik.

Menerima tanggung jawab, dia mempunyai keyakinan terhadap kemampuannya untuk mengatasi masalah-masalah kehidupan yang dihadapinya.

Kemandirian, memiliki sifat mandiri dalam cara berfikir, dan bertindak, mampu mengambil keputusan, mengarahkan dan mengembangkan diri serta menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku di lingkungannya.

Dapat mengontrol emosi, merasa nyaman dengan emosinya, dapat menghadapi situasi frustrasi, depresi, atau stress secara positif atau konstruktif, tidak destruktif (merusak)

Berorientasi tujuan, dapat merumuskan tujuan-tujuan dalam setiap aktivitas dan kehidupannya berdasarkan pertimbangan secara matang (rasional), tidak atas dasar paksaan dari luar, dan berupaya mencapai tujuan dengan cara mengembangkan kepribadian (wawasan), pengetahuan dan keterampilan.

Berorientasi keluar (ekstrovert), bersifat respek, empati terhadap orang lain, memiliki kepedulian terhadap situasi atau

(12)

masalah-masalah lingkungannya dan bersifat fleksibel dalam berfikir, menghargai dan menilai orang lain seperti dirinya, merasa nyaman dan terbuka terhadap orang lain, tidak membiarkan dirinya dimanfaatkan untuk menjadi korban orang lain dan mengorbankan orang lain, karena kekecewaan dirinya.

Penerimaan sosial,mau berpartsipasi aktif dalam kegiatan sosial dan memiliki sikap bersahabat dalam berhubungan dengan orang lain.

Memiliki filsafat hidup, mengarahkan hidupnya berdasarkan filsafat

hidup yang berakar dari keyakinan agama yang dianutnya.

Berbahagia, situasi kehidupannya diwarnai kebahagiaan, yang didukung oleh faktor-faktor achievement (prestasi), acceptance (penerimaan), dan affection (kasih sayang)

CIRI-CIRI KEPRIBADIAN YANG TIDAK SEHAT( Kesan ini yang mesti dihindari oleh pelamar pada saat wawancara kerja )

 Mudah marah (tersinggung)

 Sering menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan  Sering merasa tertekan (stress atau depresi)

Bersikap kejam atau senang mengganggu orang lain yang usianya lebih muda atau terhadap binatang

 Ketidakmampuan untuk menghindar dari perilaku menyimpang meskipun sudah diperingati atau dihukum

 Kebiasaan berbohong  Hiperaktif

Bersikap memusuhi semua bentuk otoritas  Senang mengkritik/mencemooh orang lain  Sulit tidur

Kurang memiliki rasa tanggung jawab

 Sering mengalami pusing kepala (meskipun penyebabnya bukan faktor yang bersifat organis)

 Kurang memiliki kesadaran untuk menaati ajaran agama  Pesimis dalam menghadapi kehidupan

(13)

Dari pembahasan di atas jelaslah bahwa sebagai pelamar yang menginginkan pekerjaan idaman, sudah selayaknya Anda harus dapat memberikan kesan positif kepada pewawancara. Kalau keseharian Anda tidak seperti itu, apakah artinya Anda harus berbohong dalam menjawab pertanyaan dalam wawancara? Tidak ! Jelas, disini penulis tidak menyarankan kepada Anda untuk berbohong. Tapi Anda harus memperbaiki diri secara sadar dan mandiri, agar kepribadian Anda terkoreksi menjadi positif. Dalam wawancara, jangan sekali-sekali Anda berbohong, ya ! Nanti Anda bisa terjebak dengan situasi yang Anda ciptakan sendiri. Karena pewawancara pasti punya skenario dalam memberikan pertanyaan. Bisa jadi satu pertanyaan dengan pertanyaan yang lain saling berhubungan/ dihubungkan. Dan kemudian Anda akan bisa terjebak. Bila ini terjadi maka nilai kepercayaan terhadap Anda akan hancur. Dan pastinya Anda akan disingkirkan dari nominasi pelamar yang akan diterima.

Sebagaimana disampaikan diatas bahwa proporsi kepribadian menduduki 70% dalam penilian wawancara kerja. 12% untuk penilaian ketrampilan dan pengalaman, serta 18% untuk penilaian pendidikan. Dalam buku ini penulis sengaja hanya memberikan bahasan tentang kepribadian. Karena penulis pikir hanya variable inilah yang masih terlihat abu-abu dalam pandangan pelamar. Sehingga harus dijabarkan secara detail namun tetap mudah dipahami oleh siapapun juga. Sedang untuk skill hanya terbatas pada soft skill, seperti: kemampuan mengelola tim, kemampuan mengelola stress, kemampuan menjalin hubungan, kemampuan pengendalian diri, dll. Sementara untuk pengalaman pasti sudah diketahui sendiri oleh pelamar. Apalagi dengan Pendidikan, penulis pikir pasti sudah dapat diketahui dan dirasakan sendiri oleh pelamar. Jadi kalau variable ini dipertanyakan dalam wawancara, mestinya pelamar sudah lancar dalam menjawabnya.

Sebagai ilustrasi, bila Anda lulusan terbaik dari Universitas ternama, dengan IPK yang sangat tinggi, tentunya Anda bisa mempertanggung jawabkan hard skill Anda sesuai bidang yang ditekuni. Artinya dalam buku ini kami tidak membahas hard skill, karena menurut kami harusnya hal itu sudah melekat pada diri Anda masing-masing. Misalnya, Anda lulusan S1 Akuntansi, tentunya Anda harus sudah fasih dalam berbicara masalah akuntansi, baik dari sisi teknis maupun tips-tipsnya.

(14)

Jadi jelas ya, bahwa kalau mau ikut test wawancara maka setting tentang kepribadianlah yang harus lebih dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. Dalam bab berikutnya nanti akan disampaikan hal-hal detail yang terkait dengan kepribadian yang harus dipersiapkan oleh pelamar.

(15)

IV. PERSIAPAN WAWANCARA

A. Pemahaman Materi Wawancara

I. Pola Pertanyaan dan Jawaban Dalam Wawancara

Sebagaimana kami sampaikan sebelumnya, bahwa wawancara dilakukan untuk dapat menemukan calon karyawan potensial dengan memiliki kepribadian yang sehat. Karena hanya dengan kepribadian yang sehat akan menjadikan karyawan mudah digerakkan ke arah visi dan misi perusahaan. Sehingga perputaran roda organisasi perusahaan diharapkan menjadi lebih lancar dan efektif.

Lalu pertanyaannya, kepribadian seperti yang diinginkan perusahaan? Tentunya kepribadian yang sehat perlu dipersiapkan dalam menghadapi wawancara kerja. Namun perlu dipahami bahwa sebenarnya kepribadian sehat ini bukan hanya baik untuk persiapan wawancara saja, tapi sangat baik untuk kehidupan Anda, apapun status sosial dan profesi Anda, serta apapun level pendidikan Anda. Karena itu jauh-jauh hari sebaiknya Anda mempelajari dan memahami tipe kepribadian sehat ini.

Dalam wujud seperti apakah kepribadian sehat ini bila dipraktekan dalam kehidupan kita sehari-hari ?

(16)

Kami telah menyampaikan sebelumnya, bahwa kepribadian akan tegambarkan dari setiap perilaku seseorang. Sementara perilaku sendiri merupakan tindak lanjut dari sikap yang muncul karena me-respons situasi dan kondisi tertentu. Tentunya diharapkan sikap positiflah yang akan selalu muncul. Sehingga sikap positif yang muncul ini akan membentuk kepribadian yang positif/ sehat juga. Dengan kata lain sikap-sikap positif inilah yang hendaknya dilatih/ dipraktekkan dalam keseharian untuk membentuk kepribadian yang sehat.

Seperti apakah sikap positif itu?

Untuk menjawab pertanyaan di atas penulis akan membuat ilustrasi, semoga mudah dipahami.

Sebagai contoh: Pada awal berjualan bakso, pelanggan Suparto sangat sepi, tapi Suparto tetap berjualan bakso terus tanpa keluh kesah. Semua itu ia lakukan karena ia punya keyakinan bahwa Allah akan selalu mencukupkan rezeki dan memberikan yang terbaik kepada hambanya, apapun kondisinya. Bagi Suparto, tugas manusia adalah berikhtiar dengan sungguh-sungguh dan berdoa dengan penuh keyakinan bahwa Allah akan membantu. Sedangkan hasilnya dia pasrahkan saja pada Allah. Karena itu sebagai ikhtiar yang bersungguhsungguh, ia selalu bertanya pada diri sendiri: Apa yang kurang, dan apa yang harus dilakukan agar dagangannya laris. Ia selalu proaktif, berinisiatip dengan mencari berbagai cara untuk dapat menarik pelanggan. Berbagai variasi diskon ia terapkan. Ia juga berkreasi dengan memberikan tampilan pisik bakso yang berbeda, pun dari citarasanya. Bahkan tak sungkan ia meminta masukan/ feedback dari para pelanggannya, untuk perbaikan dagangan dan layanannya. Dengan ikhtiar, ketekunan dan ketakwaan Suparto seperti itu, sekarang jualannya sangat ramai, bahkan sekarang telah memiliki 4 cabang.

Dalam ilustrasi tersebut dapat dikatakan bahwa Suparto adalah orang yang punya SIKAP berpikir positif, karena ia punya KEYAKINAN yang kuat bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik buat dirinya.

Boleh disimpulkan bahwa Suparto adalah orang punya rasa optimisme yang tinggi, karena ia punya keyakinan yang positif, Sehingga ia tetap terus berjuang/ pantang menyerah berjualan meskipun kondisi

(17)

pelanggannya sepi. Dari sikap positip Suparto ini melahirkan inisiatif dan memacu kreatifitasnya, hingga dapat menciptakan hal-hal yang mungkin secara nalar tidak pernah tepikirkan sebelumnya.

Sikap-sikap seperti inilah yang akan digali oleh seorang pewawancara terhadap calon karyawan yang sedang di wawancarainya. Artinya, sebagai kandidat karyawan, Anda harus dapat memunculkan nilai-nilai seperti itu pada diri Anda dihadapan seorang pewawancara. Sehingga Anda akan memiliki nilai jual yang tinggi dan Insya Allah pewawancara akan memberikan rekomendasi positif untuk Anda.

Di bawah ini adalah sikap-sikap positif, yang merupakan intisari dari konsep kepribadian sehat, dikombinasikan dengan faktor kesuksesan hasil dari penelitian Thomas J. Stanley, Ph.D, dan hasil observasi kami selama mengelola HRD, yang dapat memberikan nilai tinggi bila melekat pada diri Anda sebagai kandidat karyawan .

Implementasinya bagaimana?

Dalam setiap pertanyaan yang diajukan pewawancara Anda harus dapat melakukan identifikasi ke arah mana tujuan sikap dari pertanyaan tersebut. Tentunya, dalam identifikasi ini range waktu Anda sangat pendek, hanya perlu beberapa detik saja. Setelah itu Anda harus dapat memunculkan jawaban yang positif dengan mengacu pada sikap positif mana yang harus Anda munculkan. Begitu polanya ! Paham, kan ?

No Item Sikap Positif No Item Sikap Positif

1 Integritas 11 Mencintai Pekerjaan/ Passion

2 Berpikir Positif 12 Memiliki Komitmen

3 Disiplin 13 Memiliki Semangat Kompetitif

4 Antusias 14 Visioner/ imaginer

5 Penuh Percaya Diri 15 Pantang Menyerah 6 Bertanggung Jawab 16 Berinisiatif

7 Kreatif 17 Matang/ Kestabilan Emosi

8 Berani Mengambil Resiko

Terukur 18 Mampu Membuat Prioritas

9 Fokus Pada Solusi 19 Sabar, Syukur, Ikhlas & Tawakal

(18)

Dilihat dari orientasi waktunya pertanyaan dapat dogolongkan dalam 3 kelompok , yaitu:

1. Pertanyaan Berorientasi Masa Sekarang

Pertanyaan ini diajukan dengan tujuan untuk mengetahui prinsip/ nilai hidup/ value yang diyakini kandidat ( yang diwawancarai ) dalam menjalani kehidupan/ kegiatannya. Biasanya pertanyaan di sini sangat dominan dalam mengevaluasi attitude calon. Bahkan terkadang pertanyaannya terlihat sepele/ seperti tidak berarti tapi sangat menentukan. Bahkan terkadang bukan bunyi pertanyaannya yang penting, tapi arti/ makna dibalik pertanyaan tersebut yang ingin disasar oleh pewawancara. Misalnya pewawancara bilang begini:

“ Kalau tadi Saya sudah banyak bertanya kepada Anda, maka sekarang Saya berikan kesempatan kepada Anda untuk bertanya apa saja, kalau ada ya… “

Ini pertanyaan sepele kan? Seperti main-main ! Apalagi dikasih embel-embel “ kalau ada ya…” Seperti pertanyaan yang tidak penting. Tapi ingat, begitu Anda menjawab “ Tidak Ada, “ maka Anda dilabeli sebagai orang yang tidak “ berinisiatif ”, karena diberi kesempatan tapi diabaikan begitu saja. Ngeri kan !

2. Pertanyaan Berorientasi Masa Lalu.

Pertanyaan ini biasanya diajukan untuk mengevaluasi ketrampilan di masa lalu dari kandidat. Ketrampilan yang di-identifikasi-kan sebagai prinsip nilai/ value yang pernah di-praktik-kan oleh kandidat. Jadi dalam me-respons pertanyaan ini perlu pemikiran kembali masa lalu atau harus ber-imaginasi terlebih dulu. Tipe pertanyaan ini biasa disebut dengan metode pertanyaan Behavior Event Interview ( BEI ). Prinsip yang dianut dalam metode ini adalah melihat pengalaman/ kejadian di masa lalu untuk memprediksi yang akan datang. Faktor yang dianut dan selalu muncul dalam pertanyaan ini adalah mengacu pada polaSTAR, Situation(Situasi), Task(Tugas/ Apa yang dilakukan), Action ( Tidak lanjut ) dan Result ( Hasil dari tindak lanjut ).

(19)

Secara spesifik pola pertanyaan metode ini adalah: pewawancara meminta yang diwawancarai (kandidat) untuk berpikir ke masa lalu. Kemudian kandidat dihadapkan pada suatu situasi, biasanya situasi yang mengandung masalah. Lalu kandidat ditanya bagaimana ia menyelesaikan masalah tersebut. Dalam penyelesaian masalah tentunya sangat terkait dengan peran/ tugasnya dalam lingkungan situasi tersebut. Dan untuk mengukur efektifitas dari tindak lanjut yang dilakukan kandidat diminta pula menyampaikan hasilnya.

Perlu diingat, bahwa dalam menjawab pertanyaan metode BEI ini hendaknya Anda juga mengacu pola STAR. Ceritakan situasinya! Tugas yang menjadi tanggung jawab Anda apa? Apa yang Anda lakukan untuk menyelesaikan masalah yang ada ? dan sampaikan efektifitas pencapaian hasilnya! Jadi jawaban yang diberikan hendaknya diceritakan secara detail. Namun Anda harus paham, bahwa inti yang menjadi penekanan jawaban Anda adalah pada A

(Action) danR( Result ).Karena itu Anda harus bisa memunculkan A yang mengandung nilai positif dan R dengan nilai yang bagus.

Bagaimana memunculkan A dan R yang bernilai positif dan bagus? a. Anda harus dapat memilah dan memilih pengalaman/ situasi

Anda yang memberikan hasil yang bagus. Kalau hasilnya tidak bagus jangan dipilih untuk disampaikan. Kalau kondisi terakhir yang disampaikan ( tidak bagus ), maka Anda akan terperangkap dalam penilaian tidak bagus dari pewawancara.

b. Jawaban Anda harus tetap berorientasi pada nilai dari sikap-sikap positif sebagaimana telah kami sampaikan di atas.

3. Pertanyaan Berorientasi Masa Yang Akan Datang.

Pertanyaan yang berorientasi pada masa yang akan datang biasanya diajukan untuk menggali/ mengevaluasi tentang visi dan perencanaan. Atau lebih singkatnya adalah mengenai cita-cita. Asumsinya, orang yang memiliki cita-cita tentunya langkah/ kegiatannya direncanakan/ diarahkan sedemikian rupa untuk mencapai cita-citanya tersebut. Orang seperti ini dapat diidentifikasikan sebagai orang yang memiliki motivasi/ semangat

(20)

hidup, karena ada sesuatu yang dikejar/ ingin dicapai. Jadi bila Anda menemukan pertanyaan jenis ini silahkan direspons dengan positif dan bersemangat namun tetap realistis.

Sampai di sini paham kan ? Kalau belum paham silahkan dibaca ulang, jangan meneruskan bacaan selanjutnya. Karena uraian yang kami sampaikan ini merupakan dasar untuk memahami inti dari proses wawancara. Kalau tetap masih belum paham, silahkan ditanyakan langsung kepada kami via WA group, atau FB group. II. Contoh Pertanyaan dan Jawaban Dalam Proses Wawancara

Berikut ini adalah contoh-contoh pertanyaan dan jawaban yang biasa muncul pada saat wawancara. Namun perlu kami ingatkan bahwa pertanyaan dan jawaban di sini adalah hanya untuk referensi Anda. Karena itu agar benar-benar dipahami inti dan polanya. Artinya, Anda tidak perlu menghafalkan kata perkata dalam kalimat yang ada. Pertanyaan bisa saja berbeda, tapi kami berharap Anda dapat mengenali tipe tantangan yang muncul dalam contoh pertanyaan tersebut, untuk dapat dipraktikan dalam menjawab pertanyaan nantinya.

Namun perlu kami jelaskan sebelumnya mengenai pertanyaan di bawah ini. Pada Tabel ini disampaikan item T, M, JFdan JE, serta sasaran sikap yang ingin digali. Adapun penjelasan item tersebut adalah sbb:

T : adalah pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara.

P : adalah pembahasan tentang Maksud/ Arah/ Makna/ Tujuan

dari pertanyaan yang diajukan pewawancara.

JF : adalah jawaban yang disampaikan oleh Anda yang baru lulus

sekolah/ kuliah atau belum pernah bekerja ( Fresh Graduate ).

JE : adalah jawaban yang diberikan untuk Anda yang pernah bekerja

sebelumnya.

Sasaran Sikap: adalah 20 item sikap positif sebagaimana disebutkan

(21)

No T/M/JF/JE ( P ), DAN JAWABAN: FRESH GRADUATE ( JF ),DISKRIPSI PERTANYAAN ( T ), PEMBAHASAN

EXPERIENCE ( JE ) SASARAN SIKAP

TIPE PERTANYAAN MASA SEKARANG, YANG BERTUJUAN UNTUK MENGGALI KEPRIBADIAN BERDASARKAN NILAI-NILAI YANG ANDA YAKINI

1 T Coba Anda ceritakan tentang diri Anda !

Penuh Percaya Diri  Antusias  Pembelajar  Berinisiatif  Visioner/ Imaginer P

Pertanyaan ini terkesan sederhana, tapi jangan dianggap sepele ya ! Karena pertanyaan ini ingin mengetahui diri Anda secara utuh namun singkat dan padat. Artinya Anda harus menceritakan tentang diri yang menurut Anda akan mendukung keberhasilan pekerjaan yang Anda lamar. Ceritakan tentang kompetensi dan pengalaman Anda. Keaktifan Anda dalam berorganisasi juga perlu disampaikan. Jangan bercerita tentang riwayat hidup panjang lebar ya. Apalagi cerita hal-hal yang menyedihkan ( Baper ), Stop ! Ceritakan sikap-sikap positip yang Anda miliki yang menurut Anda akan mendukung pekerjaan yang Anda lamar.

JF/ JE

Nama saya : Budi Sulaksono. Lahir di Solo. Saya lulusan Fakultas Ekonomi jurusan akuntansi di Universitas Gajah Mada tahun 1995. Di saat senggang saya sering meluangkan waktu untuk baca buku motivasi. Sebagai upaya pengembangan diri saya juga sering mengikuti berbagai traning diluar kampus, baik yang gratis maupun berbayar, seperti: Public Speaking, Financial Planning. Sekarang ini saya telah memiliki sertifikasi perpajakan brevet A, B dan C. Di kampus dulu, Saya juga aktif bergorganisasi, dengan duduk di kepengurusan BEM sebagai Bendahara. Saya juga aktif dalam kegiatan soial di luar kampus, yaitu kegiatan SoGepeng. Kegiatan ini adalah menghimpun dan mencarikan solusi bagi gelandangan dan pengemis, dengan membekali ketrampilan praktis.

(22)

 Semangat kompetitif  Berinisiatif  Visioner/ imaginer P

Pertanyaan ini jangan pernah dianggap basa basi. Karena ini akan menggali tentang keseriusan Anda dalam mengikuti wawancara. Meskipun katakanlah Anda kurang persiapan, tapi Anda tetap harus sampaikan persiapan Anda. Bukan maksud berbohong ya! Meskipun sedikit persiapan sampaikan dengan baik. Jangan sekali-kali mengatakan tidak ada persiapan. Sekali Anda mengatakan tidak ada persiapan, maka itu akan menjadi boomerang dan menyerang Anda. Pewawancara akan memiliki kesan negatif bahwa Anda tidak serius.

JF/ JE

Untuk menghadapi wawancara ini kami telah mempersiapkan banyak hal. Seperti mencari referensi materi wawancara, pemilihan pakaian, mencari informasi mengenai perusahaan ini, bertanya kepada teman dan saudara seputar kegiatan wawancara. Bahkan untuk persiapan perjalanan, dua hari sebelum kegiatan ini saya melakukan uji coba perjalanan dari rumah ke kantor ini. Ini Saya maksudkan agar Saya bisa memperkirakan jam berapa saya harus berangkat dan pakai angkutan apa.

3 T Apa yang Anda harapkan dalam mengikutiwawancara ini?

Fokus Pada Solusi  Percaya diri  Semangat kompetitif  Berinisiatif  Visioner/ imaginer P

Maksud pertanyaan ini masih untuk mengetahui tujuan yang ingin Anda capai dalam mengikuti wawancara ini. Tentunya serius menginginkan pekerjaan yang ditawarkan. Namun jangan sekedar meyampaikan tujuannya saja. Tapi lebih ditekankan ke arah proses mencapainya. Karena itu jawablah pertanyaan ini dengan penekanan pada keseriusan, keinginan dan proses untuk mendapatkan pekerjaan yang ditawarkan, dengan didukung kompetensi dan kemampuan yang Anda miliki.

(23)

menginginkan pekerjaan ini. Dengan kompetensi dan kemampuan yang saya miliki, Saya berharap saya dapat meyakinkan Anda dan mampu melakukan pekerjaan ini dengan baik. saya ingin bekerja pada tim Anda dan mengambil kesempatan ini dengan sungguh-sungguh.

4 T Apa yang Anda ketahui tentang pekerjaan yangAnda lamar ? dan Berikan alasan kenapa Anda melamarnya?  Pembelajar  Integritas  Antusias  Mencintai Pekerjaan/ Passion P

Maksud pertanyaan ini untuk mengetahui keseriusan/ minat Anda dalam melamar pekerjaan yang ditawarkan. Untuk menunjukan keseriusan ini maka Anda hendaknya menceritakan tentang pekerjaan dimaksud secara umum yang Anda ketahui. Namun bila memungkinkan Anda bisa menggambarkan pekerjaan itu secara detail. Sebagai info, biasanya setiap pekerjaan pasti memiliki job discription. Jelasnya adalah bahwa setiap pekerjaan pasti memiliki informasi: Tugas pokok, Wewenang & Tanggung Jawab, Uraian Tugas, Tolok ukur keberhasilan, Spesifikasi pekerjaan, dll. Bagaimana Anda bisa mendapatkan info detail pekerjaan seperti ini. Silahkan Anda Googling dengan keyword “ Uraian tugas Manager …… (silahkan isi sesuai nama posisi yang dikehendaki !). Apakah info uraian tugas dari hasil pencarian di google ini benar sesuai posisi yang ada di perusahaan yang Anda lamar? Itu tidak penting ! Yang jelas bila Anda bisa menggambarkan pekerjaan yang Anda lamar secara detail saja, itu sudah memberikan nilai PLUS untuk Anda.

JF/ JE

Manager HRD adalah pengola SDM di sebuah perusahaan, yang salah satu tanggung jawab adalah melakukan pengembangan SDM, baik dari sisi karir maupun komptensi. Dengan tanggung jawab tersebut Manager HRD bertugas untuk dapat menseleksi dan

(24)

menentukan karyawan yang berhak promosi, mutasi maupun peningkatan kompetensi secara obyektif. Sedang tugas lainnya adalah menyangkut adminitrasi karyawan, termasuk didalamnya adalah masalah penggajian, dan hubungan industrial. Keberhasilan Manager HRD ini ditentukan dengan meningkatnya staffing index yang diisi dari sumber interal perusahaan. Sedangkan untuk kompetensi diukur dari peningkatkan index kepesertaan karyawan dalam pelatihan, seminar maupun kegiatan lain dalam rangka peningkatan kompetensi. Karena pentingnya tugas Manager HRD ini biasanya diisi oleh pejabat yang kompeten dan berintegritas dengan latar belakang pendidikan Manajemen SDM atau Psikologi dengan pengalaman minimal 5 tahun dalam bidang pengelolaan SDM

5 T Menurut Anda, Apakah Anda layak/ mampuuntuk menangani pekerjaan ini?

Penuh Percaya Diri  Matang/ Kestabilan Emosi  Antusias P

Bila mendapat pertanyaan seperti ini, ingat jangan BAPER ya ! Bila baper, Anda akan jadi emosi nantinya, karena pertanyaan ini terkesan meremehkan Anda. Maksud pertanyaan ini sebenarnya secara mental ingin melihat tingkat keyakinan/ kepercayaan diri Anda untuk menangani pekerjaan yang dilamar. Disamping itu juga untuk melihat reaksi spontan Anda, melihat kedewasaan Anda dengan memberikan sedikit tekanan mental kepada Anda. Untuk menjawab pertanyaan ini Anda harus bangkitkan keyakinan diri Anda, bahwa Anda mampu mengelola pekerjaan dimaksud. Untuk itu jangan sekali-kali menjawabnya dengan kata yang mengesankan “ KERAGUAN “ dalam diri Anda. Misalnya dengan menjawab: “ Ya, kita coba aja, pak .“ Bila jawaban seperti ini keluar dari mulut Anda, maka penilaian terhadap kualifikasi Anda jauh dibawah Angka 5.

(25)

JF

Insya Allah saya bisa menangani pekerjaan ini, karena Saya merasa memiliki kemampuan untuk itu. Saya lulusan terbaik di Fakultas Psikologi UGM, dengan predikat cum laude. Saya menyandang berbagai sertifikasi terkait pengelolaan manusia, yaitu:

Sertifikasi DISC, sehingga Saya mampu

melakukan assesmen perilaku.

 Sertifikasi CPHRM, sehingga Saya memiliki

kemampuan pengelolaan SDM

 Meskipun belum bekerja, dengan bekal

kompetensi di atas Saya pernah magang selama 6 bulan di kantor Konsultan SDM,

membantu menangani proyek

pengembangan SDM. Atas kegiatan itu Saya mendapatkan apresiasi positif resmi dari pimpinan Saya waktu itu.

Atas dasar itu semua Saya punya keyakinan mampu untuk mengelola posisi ini sebagai Manager HRD. Namun sebagai karyawan baru tentunya Saya memerlukan adaptasi dan sangat membutuhkan arahan serta bimbingan untuk mendapatkan hasil kerja yang lebih baik sesuai harapan perusahaan.

JE

Saya yakin bisa menangani pekerjaan ini, karena Saya memiliki kemampuan untuk itu. Saya lulusan terbaik di Fakultas Psikologi UGM, dengan predikat cum laude. Saya menyandang berbagai sertifikasi terkait pengelolaan manusia, yaitu:

 Sertifikasi DISC, sehingga Saya mampu

melakukan assesmen perilaku.

 Sertifikasi CPHRM, sehingga Saya memiliki

kemampuan pengelolaan SDM

Waktu bekerja di kantor konsultan SDM,

Saya pernah menangani beberbagai proyek pengembangan SDM, baik dibidang Career Development maupun Competence

(26)

Development. Dalam menangani kegiatan inipun Saya mendapatkan apresiasi positif resmi dari pimpinan Saya waktu itu.

Atas dasar itu semua Saya punya keyakinan mampu untuk mengelola posisi ini sebagai Manager HRD. Namun sebagai karyawan baru tentunya Saya memerlukan adaptasi dan sangat membutuhkan arahan serta bimbingan untuk mendapatkan hasil kerja yang lebih baik sesuai harapan perusahaan.

6 T Apa arti kerja menurut Anda?

 Berpikir Positif  Mencintai Pekerjaan/ Passion  Penuh Percaya Diri P

Maksud pertanyaan ini adalah untuk menggali nilai-nilai yang Anda yakini terkait dengan kegiatan bekerja. Artinya dalam menjawab pertanyaan ini Anda jangan sekedar menjawab bekerja untuk mencari nafkah/ penghasilan, meskipun itu diperlukan. Tapi sampaikan nilai hakekatnya. Karena nilai hakekat ini lebih tinggi dari pada sekedar nilai materi.

JF/ JE

Bagi Saya bekerja merupakan ajang aktualisasi diri. Ajang untuk membuktikan bahwa Saya memiliki kemampuan untuk melaksanakan kegiatan sesuai bidang kompetensi Saya. Sehingga Saya mampu berkontribusi untuk meningkatkan dan memajukan perusahaan. Disamping itu kerja merupakan ibadah yang harus saya jalani, sebagai pengemban amanah Allah di dunia ini. Karenanya dalam bekerja tentunya harus dilakukan dengan sebaik-baiknya, sesuai aturan yang ada dan sejalan dengan aturan yang telah digariskan oleh Allah. Memang dari bekerja ini akhirnya akan mendapatkan imbalan/ gaji, tapi itu semua hanya sebagai akibat dari bekerja yang baik sehingga hasil gajinya menjadi berkah. 7 T Dari data yang ada, latar belakang pendidikananda adalah jurusan Akuntansi. Kenapa Anda

memilih jurusan Akuntansi ?

 Penuh Percaya

Diri

 Passion  Visioner/

(27)

imaginer  Mampu Membuat Prioritas  Mengambil Resiko Terukur melihat pertimbangan-pertimbangan yang

Anda gunakan dalam melakukan kegiatan. Anda harus dapat menjawab pertanyaan ini dengan menunjukan alasan-alasan realistis, logis dan wajar. Jangan sekali-kali Anda menjawab, misalnya: mengikuti keinginan orang tua, atau mengikuti teman atau yang penting kuliah. Kalau ini jawaban yang keluar dari mulut Anda, maka Anda akan terkesan tidak punya planning mengenai kehidupan Anda sendiri. Tidak mungkin perusahaan mencari karyawan seperti Anda. Untuk diri sendiri saja tidak punya perencanaan, gimana mungkin membuat perencanaan perusahaan. Betul gak ?

JF/ JE

Saya memilih jurusan akuntansi, karena beberapa alasan:

1. Akuntansi tu berbicara masalah keuangan dan pencatatan. Tidak ada orang hidup yang tidak mengalami dan mempraktekan hal ini. Jangankan perusahaan, untuk kebutuhan keluarga atau sendiri/ personalpun ini sangat diperlukan.

2. Karena itu saya berpikir bahwa akuntansi itu diperlukan siapa saja, di mana saja, di perusahaan apa saja, pemerintah, maupun swasta.

3. Artinya, kalau saya dapat menguasai ketrampilan akuntansi ini, maka kesempatan saya untuk bekerja sangat luas. Itulah alasan saya mengapa saya memilih jurusan ini.

8 T Dalam keluarga Anda, ada berapa bersaudara?Dan bagaimana pandangan Anda tentang keluarga anda?  Percaya Diri  Passion  Komitment  Mampu Membuat Prioritas P

Maksud pertanyaan ini adalah untuk melihat posisi Anda dalam keluarga, dan bagaimana Anda memposisikan diri/ berperan dalam keluarga. Alangkah bagusnya kalau di sini Anda dapat menyampaikan konsep diri Anda dalam keluarga. Misalnya Anda sebagai Anak

(28)

pertama, apa peran dan tanggung jawab yang Anda berikan. Sebagai anak bungsu, apa peran yang Anda berikan. Kalaupun misalnya Anda sebagai Anak tunggal, juga tunjukan peran positif Anda dalam keluarga. Ingat dalam menjawab gunakan sikap-sikap positif di atas sebagai acuan. Gunakan yang cocok yang mencitrakan diri Anda. Jangan sekali-kali bohong ya, pasti ketahuan !

JF/ JE

Saya anak pertama dari 4 bersaudara, dan saya satu-satunya anak laki-laki. Kedua orang tua saya sangat baik membimbing kami dalam kehidupan, terutama dalam hal Agama dan bermasyarakat. Meskipun pendidikan orang tua tidak tinggi, saya sangat menghormati mereka. Karena merekalah saya ada. Karena ketulusan mereka saya menjadi seperti ini. Sebagai anak pertama saya harus menjadi contoh yang baik bagi adik-adik saya. Makanya dalam keseharian saya selalu mengatur dan membagi-bagi tugas dengan adik-adik untuk ikut membereskan/ meringankan pekerjaan rumah, seperti menyapu, mencuci, strika, membantu memasak, dsb. Bagi saya keluarga adalah contoh komunitas terkecil dalam masyarakat. Kami menyadari bahwa diantara kami ada kelebihan dan kekurangan. Atas dasar itulah maka kami harus saling membantu, agar keluarga ini memiliki ikatan yang kuat, maju bersama ke arah yang semakin baik. Semoga dengan bekerja di perusahaan ini Saya dapat membantu meringankan beban orang tua dalam membiayai pendidikan adik-adik kami.

9 T Apa arti hidup menurut Anda ?  Integritas

 Memiliki prinsip hidup positif  Sabar, Syukur, Ikhlas & P

Pertanyaan ini untuk menggali prinsip hidup Anda. Orang yang memiliki prinsip hidup maka langkah kegiatannya akan terarah/ fokus, tidak terombang-ambing oleh keadaan. Karena dalam prinsip hidup akan terkandung nilai-nilai

(29)

Tawakal positif yang diperjuangan dan dipegang teguh

dalam menjalankan kegiatan apapun. Karena itu Anda hendaknya memberikan jawaban positif, yang memacu semangat hidup Anda. Masih tetap seperti sebelumnya, jawaban mengcu pada sikap positif yang telah dijelaskan di atas.

JF/JE

Bagi saya hidup adalah untuk dijalani dan diperjuangkan. Dijalani, artinya bahwa sekarang ini saya sudah hidup, sejak lahir sampai sekarang. Semua ini adalah pemberian Allah, yang harus dipertahankan/ diperjuangkan. Diperjuangkan ? ya, karena untuk hidup itu perlu makan. Untuk makan perlu kerja agar punya uang untuk beli makan. Tentunya dalam mencari uang untuk makan inipun harus mengikuti aturan yang ditetapkan Allah, agar semua yang kita lakukan halal dan menjadi berkah. Disamping itu hidup haruslah maju ke depan untuk menjadi lebih baik dari waktu ke waktu, dalam arti apapun dan dalam bidang apapun yang bernilai positif.

10 T Bagaimana situasi/ kondisi perasaan Andaketika menganggur !

Berpikir Positif  Sabar, Syukur, Ikhlas & Tawakal  Pantang Menyerah P

Maksud pertanyaan ini adalah untuk menggali nilai diri Anda pada saat kondisi tidak bersahabat dengan Anda. Selain itu untuk mengetahui ketangguhan mental Anda dalam menghadapi kondisi yang jauh dari harapan Anda. Seperti kita ketahui, bahwa siapapun pasti tidak ingin menganggur. Siapapun pasti memiliki cita-cita/ keinginan, seperti: kalau selesai sekolah ingin bekerja di suatu kantor yang prestisius, dsb. Namun sering dalam kenyataannya tidak seperti itu. Selesai kuliah malah menganggur, melamar ke sana ke mari tidak lolos. Sebagian orang jadi merasa malu, bahkan minder bertemu keluarga/ saudara/ orang lain. Takut kalau ditanya: “Kerja di mana mas ?”

(30)

Bila Anda menemui pertanyaan seperti ini, saran saya jangan galau ! Jangan tunjukan kecemasan Anda ! Yang harus Anda tunjukan adalah ketangguhan mental Anda dalam menghadapi situasi yang mungkin tidak menguntungkan diri Anda.

JF/ JE

Menganggur memang kondisi yang tidak diinginkan oleh sebagian besar orang yang selesai kuliah. Harapan mereka, selesai kuliah bisa langsung bekerja di perusahaan yang prestisius. Begitu kira-kira harapannya. Meskipun kenyataannya tidak selalu seperti yang diinginkan, menganggur. Dalam menjalani hidup ini Saya punya prinisip yang selalu Saya pegang teguh. Bahwa hidup ini sudah ada yang mengatur. Sesuai ajaran agama Saya, Islam, Saya punya keyakinan, bahwa Allah lebih tahu apa yang terbaik bagi hambanya, yaitu Saya. Jadi dalam menjalani hidup ini, bila Saya punya keinginan maka Saya akan perjuangkan untuk meraihnya. Saya jalani prosesnya dengan sungguh-sungguh, dengan mencoba melamar ke berbagai perusahaan. Persoalan hasilnya Saya pasrahkan kepadaNYA, dan Saya siap untuk menerimanya apapun hasilnya. Karena DIA lah yang lebih tahu yang terbaik buat hambanya. Bagi Saya yang harus Saya lakukan adalah: Berdoa dengan penuh keyakinan, berusaha dengan sungguh-sungguh dan penuh semangat, Berserah diri padaNYA, dan Menerima. Dengan keyakinan seperti ini, Alhamdulillah sampai saat ini Saya dapat menjalaninya dengan tenang. Tidak ada yang namanya stress, meskipun Saya menganggur.

11 T Kalau boleh memilih, Anda lebih suka bekerjadalam tim atau seorang diri?  MencintaiPekerjaan

 Memiliki

Komitmen

MudahBeradap

tasi P

Pertanyaan ini dimaksudkan untuk menggali kesenangan Anda dalam bekerja, tentunya terkait dengan kerja sama. Perlu diketahui, bahwa perusahaan adalah merupakan suatu

(31)

 Antusias organisasi bisnis. Sebagai organisasi tentu

berisi/ beranggotakan orang-orang di dalam nya, dimana masing-masing orang memiliki peran yang berbeda. Yang mesti diingat, meskipun peran mereka berbeda-beda tapi dalam kacamata perusahaan mereka harus memiliki misi yang sama, yaitu mencapai target performansi perusahaan. Yang lebih menarik, meskipun peran berbeda namun kegiatan mereka merupakan rangkain proses yang berkelanjutan. Hasil dari satu proses pada satu peran menjadi input bagi proses pada peran yang lain. Dengan demikian jelas kalau Anda bekerja dalam suatu perusahaan Anda harus siap untuk bekerja sebagai tim. Jelas?

JF/ JE

Saya sangat suka bekerja dalam satu tim. Karena dengan berkerja dalam satu tim itu sangat meriah dan menyenangkan. Bila timbul satu masalah, maka memiliki keaneka ragaman alternatif solusi. Artinya, masalah yang dipikirkan satu orang sangat berbeda hasilnya dibandingkan jika dipikirkan oleh banyak orang. Alternatif penyelesaian jadi lebih banyak, tinggal dipilih yang manfaatnya terbesar atau yang resikonya minimal. Disamping itu dengan bekerja dalam tim kita dapat belajar mengenal masing-masing orang dengan berbagai sifat/ characternya. Dengan demikian kita dapat belajar dan antisipasi sikap kita menghadapi mereka dalam situasi tertentu. Itu semua tentunya dapat memperkaya wawasan dan pengalaman kita dalam menjalani kehidupan-berhubungan kepada sesama manusia.

12 T

Dalam sebuah tim biasanya ada hirarki, mulai dari ketua, wakil ketua, sekretaris, Bendahara, dll. Jika diperbolehkan memilih, posisi apa yang Anda senangi?  Berani Mengambil Reiko Terukur  Visioner/ Imaginer  Mampu

(32)

Membuat Prioritas

Untuk menjawab pertanyaan ini Anda harus menghubungkan dengan posisi/ pekerjaan yang Anda lamar. Bila posisi yang Anda lamar adalah posisi managerial ( posisi managerial adalah posisi yang memiliki anggota tim ), misalnya: Manager Marketing, maka Anda harus menjawabnya yang relevan dengan posisi tersebut. Pilihlah posisi yang punya kewenangan untuk menggerakan tim. Misalnya posisi yang dipilih sebagai ketua tim/ koordinator tim dan berikan alasannya.

JF/ JE

Bila diberi kesempatan memilih posisi dalam satu tim, maka Saya akan memilih sebagai Ketua Tim. Pertimbangan Saya memilih posisi ini adalah:

 Saya memiliki pengalaman mengorganisir orang pada waktu kuliah dulu. Sehingga Inysa Allah Saya mampu untuk menggerakan mereka/ anggota.

 Secara operasional Saya juga kompeten dibidang tersebut. Dalam 3 tahun terakhir ini Saya memegang seritifikasi bidang SMK3  Sebagai Ketua Tim, dan berbekal

pengalaman sebelumnya, Saya yakin dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik, karena Saya mengetahui proses penyusunan targetnya, memahami cara/ proses mencapainya, mengenal sumberdaya yang terlibat, mengenal situasi dan kendala yang mungkin muncul.

 Jadi dengan memilih posisi Ketua Tim , Insya Allah proses aktualisasi diri Saya menjadi sempurna, mulai dari perencanaan, mengorganisir, pelaksanaan dan evaluasi hasil, sehingga kegiatan yang Saya lakukan akan memberikan hasil yang maksimal.

13 T Apa pendapat Anda tentang perlunya jiwaenterpreneur? Berpikir PositifBerani Mengambil P Maksud pertanyaan ini adalah untuk menggali

(33)

Resiko Bisnis

Visioner/

Imaginer

 Berinisiatif  Kreatif kemampuan Anda dalam berpikir bisnis. Pada

saat ini setiap karyawan sangat diharapkan untuk dapat memiliki wawasan bisnis. Karena dengan memiliki wawasan bisnis maka setiap langkah/ keputusan yang dibuat selalu mempertimbangkan resiko bisnisnya. Bila karyawan memiliki wawasan bisnis yang memadai maka niscaya tingkat rasa memiliki perusahaan oleh karyawan semakin tinggi. Bila kondisi ini tercipta maka merupakan benefit yang sangat besar bagi perusahaan. Artinya, dengan kondisi ini karyawan bukan lagi merasa sebagai buruh yang sekedar mencari uang/ penghasilan. Tapi mereka juga akan merasa ikut memiliki perusahaan dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Namun jangan diartikan bahwa seorang karyawan juga boleh menjadi entepreneur. Bila seperti ini maka pikiran karyawan akan menjadi bercabang: mengurusi bisnis pribadi tapi juga sebagai karyawan. Bila kondisinya seperti ini biasanya ada yang dikalahkan. Biasanya perusahaan yang dikalahkan, dan ini tidak boleh terjadi.

JF/ JE

Menurut Saya menjadi entrepreneur itu wajib bagi semua orang, tak terkecuali seorang karyawan. Karena seorang entrpreneur selalu berpikir dan melangkah ke depan untuk perbaikan perusahaan. Berpikir untuk hari ini, esok, lusa dan kemudian hari, berinisiatif dan kreatif, berani mengambil resiko terukur, serta pantang menyerah. Prinsipnya seorang yang memiliki jiwa entrepreneur memiliki banyak nilai positif untuk meningkatkan performansi bisnis perusahaan. Bila seorang karyawan memiliki jiwa entrepreneur maka setiap kegiatan selalu dihubungkan dengan keuntungan perusahaan, baik yang bersifat material maupun spiritual. Pendek kata mereka tidak sekedar merasa sebagai buruh yang

(34)

bekerja mencari penghasilan, tapi lebih dari itu. Mereka akan merasa memiliki perusahaan. Sikap seperti ini jelas sangat menguntungkan perusahaan dalam jangka panjang. Namun ini tidak bisa diartikan bahwa seorang karyawan boleh juga menjadi enterpreneur. Kenapa? Karena bila seperti ini maka pikiran karyawan akan menjadi bercabang: mengurusi bisnis pribadi tapi juga sebagai karyawan. Bila kondisinya begini biasanya ada yang dikalahkan. Berdasarkan pengamatan biasanya perusahaan yang dikalahkan, dan ini tidak boleh terjadi di perusahaan ini. Karena sangat merugikan perusahaan.

14 T Apakah Anda punya kesenangan ( hoby )? CobaAnda sebutkan beserta alasannya!  MemilikiKomitmen

 Kreatif  Memiliki semangat kompetitif  Berinisiatif P

Maksud pertanyaan ini adalah untuk mengetahui aktivitas ekstra Anda. Apakah hoby Anda berhubungan dengan kompetensi/ pekerjaan yang dilamar. Yang dimaksud berhubungan di sini tidak selalu dalam arti berhubungan langsung. Bisa juga tidak berhubungan langsung tapi mendukung kompetensi/ pekerjaan yang di lamar. Sebagai contoh aktivitas menjahit itu memerlukan ketelitian. Ini akan mendukung pekerjaan yang memang memerlukan ketelitian. Sepak bola adalah aktivitas kelompok yang memerlukan kolaborasi yang kuat dalam sebuah tim. Bahkan dalam praktek pengelolaan SDM, kami mengidentifikasi hobi yang berbau kesenian, itu sangat bagus dimiliki oleh orang yang pekerjaannya berhubungan dengan human relation. Sementara untuk hobi olah raga diperlukan untuk pekerjaan yag memerlukan kedisplinan yang tinggi. Meskipun demikian, dalam kenyataannya tidak mutlak 100% seperti itu. Tiap orang biasanya memiliki gabungan antara seni dan olah raga, hanya saja mana yang lebih dominan itulah merupakan

(35)

kecendurungan yang akan terlihat.

Dalam menjawab pertanyaan hobi ini silahkan Anda memberikan jawaban yang menurut Anda relevan dengan pekerjaan yang Anda lamar. Tapi ingat, jangan mengada-ada ya ! Jangan sampai Anda terjebak sendiri dengan jawaban Anda.

JF/ JE

Bermain bola adalah hobi saya. Saya bermain bola sejak kelas 1 SMA. Banyak hal yang dapat saya pelajari dari bermain bola ini.

Pertama, bermain bola memerlukan kolaborasi yang kuat antar anggota tim.

Kedua, kita belajar untuk saling mengerti untuk membawa atau meng-over bola, meskipun tanpa bicara.

Ketiga, bermain bola adalah belajar memahami sebuah tim. Sebagai tim kita memiliki satu tujuan, yaitu meng-goalkan bola. Siapapun yang menendang ke gawang itu tidak masalah. Keempat, bermain bola melatih kedisiplinan dan sportivitas yang tinggi

Kelima, bermain bola itu belajar untuk dapat mengambil keputusan dengan cepat ( misal, dalam hitungan detik harus memutuskan: langsung menendang sendiri, mengover atau menggiring bola sendiri, sementara lawan terus memepet…)

15 T Dalam menjalani hidup ini apakah Anda pernahmengalami masalah? Bagaimana cara Anda menyelesaikannya?

Berpikir Positif  Penuh Percaya

(36)

Diri  Kreatif  Berani Mengambil Resiko Terukur  Mampu MembuatPriori tas P

Maksud pertanyaan ini sebenarnya adalah untuk mengetahui bagaimana pola pikir dan pola tindak Anda dalam menyelesaikan setiap masalah yang ditemui. Dalam merespons pertanyaan ini hendaknya jawaban Anda tidak memberi kesan bahwa masalah merupakan beban yang harus dihindari. Masalah adalah hal yang biasa dalam hidup untuk dihadapi sebagai tantangan yang harus diselesaikan. Langkah pertama dalam upaya menyelesaikan masalah, Anda harus dapat menemukan sumber masalahnya dulu. Untuk menemukan sumber masalah ini yang harus Anda lakukan adalah: Pertama, melakukan evaluasi terhadap sumber internal dulu. Selanjutnya baru melakukan evaluasi terhadap sumber eksternal. Artinya evaluasi dimulai dari diri/ tim sendiri, baru ke eksternal. Jangan sekali-kali Anda langsung menyatakan sumber masalahnya dari sumber eksternal. Kalau ini yang Anda lakukan nanti Anda akan diberi kesan sebagai pencari kambing hitam atau pelempar bola api, atau orang yang tak bertanggung jawab karena mau cuci tangan. Ngerti kan!

JF

Sebagai manusia, masalah adalah hal biasa yang sering muncul, bila realita tidak sesuai dengan yang diharapkan. Dalam prinsip hidup Saya masalah bukanlah untuk dihindari, tapi harus dihadapi sebagai tantangan yang harus diselesaikan.

Bila ada masalah, maka yang pertama Saya lakukan adalah mencari penyebabnya dulu. Itu Saya lakukan dengan mencoba melakukan evaluasi terhadap diri Saya sendiri. Apa kesalahan yang telah Saya lakukan? Kemudian Saya mengevaluasi lingkungan Saya, apakah yang menjadi penyebab masalah? Bila tidak

(37)

ketemu, baru Saya coba lakukan evaluasi tehadap fihak lain atau lingkungan lain.

Bila dari evaluasi ini telah diketemukan penyebabnya, maka Saya akan melakukan analisa untuk mencari berbagai alternatif solusinya. Dari berbagai alternatif solusi yang tersedia, maka Saya akan memutuskan solusi akhirnya yang paling efektif dan efesien, dengan pertimbangan:

 Bila diperlukan biaya, tentunya yang paling

minimal yang diambil

Bila menimbulkan resiko, tentunya yang

paling kecil resikonya yang diambil

 Bila memerlukan penanganan cepat,

tentunya yang paling praktis yang diambil.

JE

Sebagai manusia, masalah adalah hal biasa yang sering muncul, bila realita tidak sesuai dengan yang diharapkan. Bagi Saya dalam prinsip hidup ini masalah bukanlah untuk dihindari, tapi harus dihadapi sebagai tantangan yang harus diselesaikan.

Bila ada masalah, maka yang pertama Saya lakukan adalah mencari penyebabnya dulu. Itu Saya lakukan dengan mencoba melakukan evaluasi terhadap diri Saya sendiri. Apa kesalahan yang telah Saya lakukan? Kemudian Saya mengevaluasi lingkungan Saya, apakah yang menjadi penyebab masalah? Bila tidak ketemu, baru Saya coba lakukan evaluasi tehadap fihak lain atau lingkungan lain.

Bila dari evaluasi ini telah diketemukan penyebabnya, maka Saya akan melakukan analisa untuk mencari berbagai alternatif solusinya. Dari berbagai alternatif solusi yang tersedia, maka Saya akan memutuskan solusi akhirnya yang paling efektif dan efesien, dengan pertimbangan:

(38)

 Bila diperlukan biaya, tentunya yang paling

minimal yang diambil

 Bila menimbulkan resiko, tentunya yang

paling kecil resikonya yang diambil

Bila memerlukan penanganan cepat,

tentunya yang paling praktis yang diambil. Sebagaimana pengalaman yang pernah Saya hadapi. Sebagai pengelola SDM saya pernah melakukan kesalahan, dengan membayarkan tunjangan fasilitas rumah dua kali kepada seorang karyawan (double). Artinya bulan kemarin sudah dibayarkan, tapi di bulan ini Saya bayarkan lagi. Atas kejadian tersebut Saya coba evaluasi. Ternyata kesalahan ada pada tim Saya. Sebagai penanggung jawab tim, maka ada 2 alternatif solusi yang dapat Saya lihat. Pertama, yang bersangkutan harus mengembalikan. Kedua, Saya harus mengganti uang tersebut, yang besarannya sekitar 25 juta. Itu jumlah yang besar bagi Saya. Namun demikian sebagai penanggung jawab tim, Saya siap dengan alternatif 2, meskipun kalau harus mengganti Saya juga belum tahu dari mana Saya harus mencari uang, begitu pikir Saya. Setelah berpikir ekstra, Saya lakukan langkah pertama dulu. Karena karyawan tersebut di luar kota ( kantor cabang ), maka aya putuskan untuk mengunjunginya secara pribadi. Setelah kami jelaskan permasalahannya ybs. membenarkan kondisi tersebut (ada transferan uang, namun dia juga mengaku tidak tahu uang apa? ). Namun ketika diminta untuk mengembalikan ybs. Tidak sanggup! Uangnya sudah habis, katanya. Melihat situasi seperti ini, Saya coba sampaikan bahwa bulan depan harus dikembalikan dengan memotong gaji. Namun dia menolak. Katanya, kalau dipotong dari gaji, keluarganya mau makan apa. Karena uang yang kepakai tersebut lebih besar dari

(39)

besaran gajinya (artinya gajinya pasti habis tak bersisa). Terus terang upaya yang Saya lakukan 99% cenderung persuasif, tidak pernah ada tekanan kepada ybs ( meskipun dengan menggunakan aturan perusahaan yang ada Saya bisa melakukannya ). Hal Itu Saya sengaja lakukan untuk menjaga agar tidak terjadi efek negatif dalam komunikasi kami. Dalam melakukan komunikasi ini terus terang Saya meletakan dasar bahwa Sayalah yang salah. Kalau katakanlah dia berbuat salah itu merupakan akibat kesalahan yang Saya lakukan. Jadi Saya tidak pernah menyalahkan dia. (Meskipun sebenarnya salah juga, karena menggunakan uang yang bukan haknya). Tapi Saya tidak pernah ungkapkan itu.

Setelah mempertimbangkan bebagai aspek, akhirnya Saya menawarkan solusi alternatif yang lain:

1. Prinsip uang tetap harus dikembalikan, karena itu bukan hak karyawan tersebut.

2. Dengan mempertimbangkan kemampuan finansial ybs, maka uang dikembalikan secara mengangsur tiap bulan, dan dipotong lewat gaji bulanan.

3. Lama waktu pemotongan tidak boleh lewat akhir tahun. Karena waktu kejadian itu bulan Februari, maka gaji ybs dipotong mulai bulan Maret - Desember (selama 10 bulan)

Dengan alternatif pengembalian seperti itu ybs setuju. Akhirnya kami buatkan berita acara kesepakatan sebagai dasar pemotongan gaji ybs. Mulai bulan Maret. Alhamdulillah lancar. 16 T Setiap orang biasanya memiliki kelebihan dankekurangan. Menurut Anda, apa kelebihan

Anda?  Integritas  Penuh Percaya Diri  Memiliki Komitmen P Maksud pertanyaan ini adalah untuk melihatkepercayaan diri Anda, tentang kualitas Anda.

(40)

 Antusias  Mencintai

Pekerjaan/ Passion Ingat, hanya orang-orang yang memiliki

kualitas dan percaya diri yang mampu melaksanakan tugas dengan dengan baik dan sukses.

Dalam menjawab pertanyaan ini, sampaikan kemampuan/ kelebihan Anda dengan penuh percaya diri, apa adanya, tapi jangan sampai terkesan sombong. Sampaikan kelebihan Anda ini secara spesifik, jangan bersifat umum. Misalnya, kalau ingin menyampaikan kelebihan tentang disiplin, jangan sekedar menyampaikan bahwa Anda datang lebih pagi dan pulang lebih malam dari yang lain. Sebaiknya disampaikan bahwa dalam melaksanakan pekerjaan selalu diawali dengan membuat rencana. Kemudian dalam pelaksanaan dimonitor secara rutin. Sehingga ini membutuhkan waktu ekstra di luar jam kerja. Dan ini dilakukan secara rutin tiap hari, sebelum dan sesudah jam kerja.

JF

Menurut Saya hal yang paling menonjol sebagai kelebihan Saya adalah soal perencanaan. Saya selalu merencanakan setiap kegiatan yang akan saya jalani. Waktu kuliah dulu, setiap menghadapi ujian saya selalu menyiapkan rencana belajar saya. Misalnya ada 10 mata kuliah yang akan diujikan, maka saya akan menyiapkan rencana belajar saya 11 hari sebelum dimulai ujian. Katakanlah sepuluh mata kuliah itu: A, B, C, D, E, F, G, H, I dan J. Maka pada hari H -11 saya sudah belajar untuk mata kuliah A. H-10, belajar untuk mata kuliah B. Begitu seterusnya sampai pada hari H-2 saya sudah selesai meyiapkan rencana belajar mata kuliah J. Sehingga pada H-1 saya tinggal mengulang belajar mata kuliah A, untuk ujian esok hari. Begitu seterusnya. Alhamdulillah, dengan cara blajar seperti itu, hasil penilian kami sangat memuaskan. Saya pikir itulah kelebihan yang saya miliki dalam upaya

(41)

merencanakan setiap kegiatan belajar saya.

JE

Menurut Saya hal yang paling menonjol sebagai kelebihan Saya adalah soal perencanaan. Dalam setiap kegiatan saya selalu mengawali dengan perencanaan. Termasuk di dalamnya mengidentifikasi hal-hal yang mungkin menjadi kendala. Dalam membuat rencana ini saya selalu memulai dengan rencana tahunan, kemudian di-breakdown menjadi rencana bulanan. Dari rencana bulanan kami breakdown lagi menjadi rencana mingguan. Dan dari rencana mingguan kami breakdown menjadi rencana harian. Dengan detail perencanaan seperti ini maka saya cukup fokus dalam pengendalian pelaksanaan harian. Bila rencana harian dapat dicapai maka sudah otomatis rencana tahun insya allah akan tercapai juga. Untuk pembuatan rencana harian ini biasanya saya melakukan di luar jam kerja. Ini biasa kami lakukan sebelum awal kantor sekitar jam 07.00 sampai jam 08.00. sedang untuk evaluasi penendaliannya kami lakukan setelah jam kantor, sekitar jam 18.00 sampai jam 19.00. Jikalau tidak sempat karena kesibukan maka kegiatan ini saya lakukan di rumah disela waktu senggang saya.

17 T Kalau mengenai kekurangan, apakah ada jugapada diri Anda? Kalau ada coba ceritakan! IntegritasPenuh Percaya Diri  Memiliki Komitmen  Antusias  Mencintai Pekerjaan/ Passion P

Maksud pertanyaan ini adalah untuk mengukur kemampuan Anda menilai kekurangan diri sendiri. Orang yang dapat memahami kekurangan sendiri tentu sangat berhati-hati dalam bertindak yang menyentuh pada kekurangan diri. Namun Yang penting sebenarnya bukan sekedar mengetahui kekurangan diri, tapi apa rencana kedepan untuk mengurangi bahkan menutup kekurangan diri tersebut. Jadi, dalam merespons pertanyaan ini dengan memberikan

(42)

jawaban pada dua item tersebut, yaitu jenis kekurangan dan bagaimana menutupnya. Namun Anda harus hati-hati dalam memilih kekurangan diri yang akan disampaikan. Hindarkan menyampaikan kekurangan diri yang kira-kira dapat menghambat pelaksanakan pekerjaan pada posisi yang sedang Anda lamar. Misal, posisi yang Anda lamar di bagian Akuntansi. Tapi Anda menyampaikan kekurangan Anda adalah soal ketidak-telitian diri Anda dalam perhitungan. Bila hal seperti ini terjadi maka akibatnya akan sangat fatal dalam penilaian diri Anda.

JF/JE

Dalam beraktivitas yang memungkinkan saya bertemu dengan orang baru, saya sangat susah untuk membuka percakapan terlebih dahulu. Di suasana seperti itu biasanya saya lebih banyak diam. Sehingga banyak orang menganggap saya ini sombong. Padahal kalau sudah kenal orang akan tahu saya tidak seperti yang mereka pikirkan. Saya menyadari hal seperti ini kurang begitu bagus dalam membangun networking dengan orang sekitar. Karena itu saya berusaha untuk menghilangkan kekurangan ini dengan terus berlatih, dengan mengikuti berbagai komunitas, komunitas kesehatan, komunitas bisnis, komunitas sosial, dll. Dengan bergabung dalam komunitas ini saya menjadikannya sebagai ajang berlatih saya. Mulanya memang berat, tapi dengan kesadaran diri untuk membenahi kekurangan diri, alhamdulillah sekarang sudah banyak kemajuan. Kalau diukur dengan range skala 1 -10, dulu kekurangan saya ada di skala 9. Alhamdulillah menurut penilaian saya sendiri sekarang sudah berada di angka 6. Saya mentargetkan di akhir tahun ini bisa mencapai di angka 4. Insya Allah.

(43)

 PenuhPercaya Diri  Mencintai Pekerjaan/ Passion  Memiliki Komitmen  Visioner P

Maksud pertanyaan ini adalah untuk mengetahui ukuran/ nilai apa yang Anda anut/ ikuti. Orang yang memiliki nilai/ ukuran dalam kehidupannya, pasti memiliki arah yang jelas dalam menapaki hidup ini, baik sebagai pribadi, karyawan, kepala keluarga, dll. Dan dalam status apapun. Dalam menjawab pertanyaan ini hendaklah jangan memberikan jawaban yang terkesan membatasi kesinambungan kesuksesan Anda. Misalnya terkait materi: Saya merasa sukses kalau sudah memiliki rumah mewah. Jawaban ini terkesan, bahwa setelah punya rumah mewah ya sudah, tidak perlu ada yang perlu di kejar lagi. Jadi singkatnya, berikan kesan bahwa kesuksesan Anda itu tak berbatas.

JF/JE

Arti sukses bagi saya adalah adanya kondisi yang selalu lebih baik, meningkat dan bertambah. Tentunya untuk hal-hal yang bersifat positif. Penerapannyapun bisa untuk berbagai bidang. Sebagai pribadi, saya merasa sukses bila dalam hari demi hari semakin sehat, semakin bertaqwa, semakin, pitar dsb. Sebagai karyawan, merasa sukses bila dalam hari demi hari semakin dapat meyelesaikan pekerjaan dengan cepat, tepat, efesien dan efektif, semakin meningkat karir, semakin dapat melampaui target pekerjaan yang ditetapkan. Saya menganut prinsip produktifitas, hari ini lebih baik dari kemarin, dan esok harus lebih baik dari hari ini.

19 T

Dalam kehidupan seseorang pasti pernah merasa adanya pencapaian terbaik yang menjadi kebanggan diri. Coba ceritikan hal ini tentang Anda!  Integritas  Kreatif  Berinisiatif  Berani Mengambil Resiko Terukur  Memiliki Komitmen  Memiliki P

Pertanyaan ini bermaksud untuk mengetahui hal-hal terbaik yang pernah Anda raih. Dalam pencapaian terbaik ini tentunya pewawancara ingin mengetahui kandungan inisisatif, kreatifitas, inovasi dan hasil yang menjadi

(44)

Semangat Kompetitif kebanggaan Anda. Karena itu sampaikan

jawaban Anda dengan sistematis. Ceritakan mulai situasinya, posisi Anda, dan apa yang Anda lakukan, serta hasilnya gimana.

JF

Pada waktu kuliah dulu ada kegiatan yang namanya pengabdian masyarakat. Merupakan kerjasama kampus dengan dinas pendapatan daerah. Disitu dicari mahasiswa yang mau voulentir menjadi penceramah untuk menyampaikan sosialisasi tentang perpajakan, khsusnya Pajak Bumi & Bangungan (PBB). Sebagai pribadi saya tidak pernah berbicara di depan umum (di panggung). Namun saya berkeinginan untuk dapat melakukan hal tersebut. Karena itu Saya tidak mensia-siakan kesempatan ini. Pada waktu ada penawaran sebagai penceramah Saya langsung angkat tangan, bersedia ( meskipun belum punya pengalaman sekalipun ). Sebagai wujud tanggung jawab atas pengajuan diri tersebut maka Saya harus mempersiapkan diri:

1. Mengikuti ceramah tentang PBB dari dinas pendapatan daerah.

2. Berusaha Menguasai dan memahami materi Pajak Bumi dan Bangunan secara mandiri. 3. Berlatih melakukan ceramah

Sesuai jadual yang dibuat Saya mendapatkan tugas di 10 kelurahan/ desa dan kecamatan. Pada saatnya saya mulai berceramah pertama kali di desa x, dan ternyata saya gagal. Di luar arena materi telah saya kuasai. Tapi begitu masuk arena dan waktu ceramah dimulai materi yang telah saya kuasai seketika hilang dari ingatan saya. Sehingga ceramah tidak berjalan mulus. Untung ada pembimbing saya yang membantu hingga berjalan sampai selesai. Resikonya Saya harus menerima amarah dari dosen pembimbing Saya.

(45)

Namun Saya tidak mau menyerah dengan kondisi ini. Setelah Saya evaluasi dapat Saya temu kenali penyebab kegagalan Saya, yaitu: 1. Saya terlalu yakin dengan materi PBB yang Saya kuasai dan pahami, sehingga saat melakukan ceramah tanpa sedikitpun catatan yang saya bawa.

2. Secara mental ternyata saya belum stabil, sehingga begitu naik panggung pertama dan melihat audience yang begitu banyak saya menjadi grogi dan hilanglah materi yang sudah saya kuasai.

Berdasarkan hasil evaluasi tersebut maka Saya menyusun rencana kegiatan kembali untuk ceramah kedua dan seterusnya:

1. Saya menyiapkan materi dengan membuat catatan berupa pointer materi dan saya bawa waktu ceramah. Sehingga bila ada yag lupa saya tinggal lihat pointer materinya dan lanjut dengan penjelasan bebas sesuai yang sudah saya kuasai.

2. Saya mensugesti diri dengan penuh keyakinan untuk dapat melaksanakan ceramah ini dengan sukses.

Alhamdulillah di ceramah kedua Saya tidak mengalami kendala apapun, begitu seterusnya dengan ceramah ketiga dan sampai terakhir ceramah kesepuluh, semua sukses tanpa kendali yang berarti. Alhamdulillah.

JE

Posisi kami di perusahaan sebelumnya adalah sebagai Supervisor Career Development. Tugas kami antara lain adalah membuat usulan penghargaan kepada karyawan berupa promosi jabatan. Saat itu kami bekerja dengan data-data yang sifatnya banyak kualitatif. Hanya bidang pemasaran/ penjualan yang tersedia data kualitatif. Sehingga sangat repot

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menggunakan model tersebut diperoleh variabel yang signifikan terhadap TPAK perempuan Jawa Timur adalah TPAK laki-laki, persentase penduduk miskin, PDRB perkapita, UMK,

Transformasi desain bangunan tradisional Souraja pada bangunan kantor pemerintah di Palu meliputi transformasi : bentuk bangunan (bentuk panggung), bentuk geometri

Dengan adanya pembelian barang yang tinggi sehingga harus adanya pengendalian internal yang baik di dalam Hotel Shangri-La Surabaya khususnya dalam siklus

Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut: “Bagaimanakah Hubungan Tingkat Kepatuhan mengkonsumsi

teaching English implemented by the teacher in SMP Unggulan Nawakartika. A micro ethnography is a research between the teacher’s actions and students’. actions in the class

dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami

Untuk meningkatkan kinerja serta mempercepat dan memermudah kegiatan pengolahan data dan informasi produk UMKM maka perlu di buat suatu sistem informasi penjualan Produk

 Distro adalah bundel dari kernel Linux, beserta sistem dasar linux, program instalasi, tools basic, dan.. beberapa