• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Sumber Dan Penggunaan Kas Pada PT. Martina Berto Tbk Periode

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Sumber Dan Penggunaan Kas Pada PT. Martina Berto Tbk Periode"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Sumber Dan Penggunaan Kas Pada PT. Martina Berto Tbk Periode 2014-2018

SKRIPSI

Ditulis Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Oleh:

TAUFIQ HIDAYAT 15301210110

JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BATUSANGKAR

1442H/2020M

(2)
(3)
(4)
(5)

i

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana sumber kas Perusahaan PT. Martina Berto Tbk, penggunaan kas PT. Martina Berto Tbk, dan analisis sumber dan penggunaan kas PT. Martina Berto Tbk tahun 2014-2018. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis sumber dan penggunaan kas pada PT.

Martina Berto Tbk periode 2014-2018.

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah PT. Martina Berto Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan yang didapatkan dari laporan keuangan PT.

Martina Berto Tbk pada Bursa Efek Indonesia pada periode 2014-2018 melalui situs www.idx.co.id

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Analisis sumber dan penggunaan kas pada PT. Martina Berto Tbk. Pada tahun 2014, 2015, 2016, 2017 dan 2018 dapat dikatakan bahwa struktur pembiayaan/pembelanjaan yang dilakukan oleh perusahaan kurang tepat, dimana menurut pandangan likuiditas adanya kebutuhan dana jangka panjang perusahaan dipenuhi oleh sumber dana jangka pendek dan kebutuhan dana jangka pendek dapat dipenuhi oleh kebutuhan dana jangka pendek.

Kata kunci: Sumber Kas, Penggunaan Kas

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Sumber Dan Penggunaan Kas Pada PT. Martina Berto Tbk Periode 2014- 2018”.Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah pada Jurusan Ekonomi Syariah Konsentrasi Akuntansi Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Batusangkar.

Dalam penelitian dan penulisan skripsi ini, tidak terlepas dari dukungan dan bimbingan berbagai pihak. Terutama penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih serta penghargaan kepada: Ayahanda Syamsul Akbar (Alm) dan Ibunda Rahmiati tercinta beserta kakak (Afdhal, Hadi, Dina), yang tidak henti-hentinya memberikan dukungan kepada penulis baik berupa moril maupun materil.

Rasa terima kasih yang tulus juga ingin penulis sampaikan kepada berbagai pihak yang berperan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu perkenankan penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Kasmuri, MA., selaku Rektor IAIN Batusangkar.

2. Bapak Dr. Ulya Atsani, S.H., M. Hum selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam.

3. Bapak Gampito, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Ekonomi Syariah.

4. Ibu Elfina Yenti, SE.,Akt.,M.Si.,CA selaku pembimbing akademik yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membimbing serta memotivasi penulis dalam bidang akademik.

5. Bapak Dr. Nofrivul, SE., MM selaku pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk mengoreksi dan membimbing serta memotivasi penulis dalam penulisan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen, karyawan dan karyawati Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Batusangkar yang telah membantu penulis selama menempuh pendidikan.

(7)

iii

7. Bapak Kepala Perpustakaan dan Staf Perpustakaan IAIN Batusangkar yang telah menyediakan fasilitas berupa buku-buku dan internet yang penulis butuhkan.

8. Teman-teman seperjuangan dan seangkatan Akuntansi Syariah angkatan 2015 spesial kepada Yahya Maulana Martin, Syakre Alfajri, M.Rezki Ramadhon, M.Wahyudi, Vivi Novi Lestari, Rini Deswita, Restu Novianti yang penuh perhatian, dorongan semangat dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhirnya kepada Allah jualah penulis berserah diri, semoga bantuan, motivasi, dan bimbingan serta nasehat dari berbagai pihak menjadi amal ibadah yang ikhlas hendaknya, dan dibalas oleh Allah SWT, dengan balasan yang berlipat ganda.Semoga skripsi ini dapat memberi manfaat kepada kita.Aamiin.

Batusangkar, Juni 2020 Penulis

TAUFIQ HIDAYAT NIM. 15301210110

(8)

iv DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PERSETUJUAN PEMBIMBING PENGESAHAN TIM PENGUJI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 2

C.Batasan Masalah ... 2

D.Rumusan Masalah... 3

E. Tujuan Penelitian ... 3

F. Manfaat dan Lauran Penelitian ... 3

G.Defenisi Operasional ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

A.Landasan Teori ... 10

1. Laporan Keuangan ... 10

2. Kas ... 12

3. Analisis sumber dan Penggunaan Kas ... 22

4. Laporan Sumber dan Penggunaan Kas ... 26

B. Kajian Penelitian yang Relevan ... 27

C.Kerangka Berfikir ... 29

BAB III METODE PENELITIAN ... 37

A.Jenis Penelitian ... 37

B. Tempat dan Waktu Penelitian... 37

(9)

v

C.Sumber Data ... 37

D.Teknik Pengumpulan Data ... 37

E. Teknik Analisis Data ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39

A.Gambaran Umum Perusahaan ... 39

1. Profil Perusahaan ... 39

2. Sejarah Singkat ... 40

3. Visi dan Misi Perusahaan ... 41

4. Struktur Organisasi ... 43

B. Pembahasan ... 43

1. Analisis Sumber dan Penggunaan Kas ... 43

C.Temuan Penelitian ... 81

1. Sumber Kas pada PT. Martina Berto Tbk ... 82

2. Penggunaan Kas pada PT. Martina Berto Tbk ... 82

3. Kebijakan Pendanaan PT. Martina Berto Tbk ... 82

BAB V PENUTUP ... 84

A.Kesimpulan ... 84

B. Saran ... 84 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(10)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 PT. Martina Berto Tbk Ikhtisar Keuangan Periode 2014-2018 ... 1 Tabel 4. 1 PT. Martina Berto Tbk Neraca yang Diperbandingkan Periode 31

Desember 2013-2014 ... 45 Tabel 4. 2 PT. Martina Berto Tbk Laporan Sumber dan Penggunaan Kas Periode 31 Desember 2013-2014 ... 48 Tabel 4. 3 PT. Martina Berto Tbk Neraca yang Diperbandingkan Periode 31

Desember 2014-2015 ... 51 Tabel 4. 4 PT. Martina Berto Tbk Laporan Sumber dan Penggunaan Kas Periode 31 Desember 2014-2015 ... 54 Tabel 4. 5 PT. Martina Berto Tbk Neraca yang Diperbandingkan Periode 31

Desember 2015-2016 ... 58 Tabel 4. 6 PT. Martina Berto Tbk Laporan Sumber dan Penggunaan Kas Periode 31 Desember 2015-2016 ... 61 Tabel 4. 7 PT. Martina Berto Tbk Neraca yang Diperbandingkan Periode 31

Desember 2016-2017 ... 65 Tabel 4. 8 PT. Martina Berto Tbk Laporan Sumber dan Penggunaan Kas Periode 31 Desember 2016-2017 ... 69 Tabel 4. 9 PT. Martina Berto Tbk Neraca yang Diperbandingkan Periode 31

Desember 2017-2018 ... 73 Tabel 4. 10 PT. Martina Berto Tbk Laporan Sumber dan Penggunaan Kas Periode

31 Desember 2017-2018 ... 78

(11)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kerangka Berpikir ... 30 Gambar 4. 1 Struktur Organisasi PT Martina Berto Tbk ... 43

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perusahaan merupakan suatu organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang yang kegiatannya adalah melakukan kegiatan produksi dan distribusi guna memenuhi kebutuhan ekonomi manusia (Suhayati,2013:9).

Perusahaan berdiri dan hidup untuk meningkatkan kekayaan dari pemiliknya.

Untuk meningkatkan kekayaan perusahaan dibutuhkan usaha yang maksimal untuk menghasilkan laba. Hal ini tentu memerlukan manajemen yang baik.

PT. Martina Berto Tbk merupakan salah satu perusahaan publik yang bergerak dibidang kosmetik dan jamu yang memiliki perkembangan yang cukup pesat.Pada tahun 1977, PT. Martina Berto Tbk berdiri sebagai industri rumah dengan produk bermerek Sariayu.Pada tahun 1993, perusahaan mengakuisisi pabrik kosmetik PT Cedefindo sebagai manufaktur kontrak untuk internal dan eksternal. Perusahaan ini berkedudukan di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1977. Berikut adalah data mengenai ikhtisar keuangan PT.

Martina Berto Tbk dari tahun 2014-2018:

Tabel 1. 1

PT. Martina Berto Tbk

Ikhtisar Keuangan Periode 2014-2018 (Dalam Rupiah Penuh)

Keterangan 2014 2015 2016 2017 2018

Kas 41.256.538.369 30.922.884.864 6.593.262.476 5.238.550.050 3.998.894.576 Aktiva Lancar 441.621.631.299 467.304.062.732 472.762.014.033 520.384083.342 392.357.840.917 Hutang Lancar 111.683.722.176 149.060.988.246 155.284.557.576 252.247.858.307 240.203.560.883 Laba/Rugi 2.976.713.172 (14.056.549.894) 8.813.611.079 (24.690.829.118) (114.131.026.847) Penjualan

Bersih

671.398.849.823 694.782.752.351 685.443.920.925 731.577.343.628 502.517.714.607

Sumber: www.idx.co.id

(13)

Berdasarkan tabel 1.1 peneliti memutuskan memilih objek penelitian pada PT. Martina Berto Tbk dikarenakan peneliti melihat pada laporan keuangan PT.

Martina Berto Tbk ini pada kas mengalami penurunan disetiap tahunnya, sedangkan hutang mengalami kenaikan disetiap tahunnya. Pihak perusahaan perlu memperhatikan sumber-sumber penerimaan kas dan untuk apa kas itu digunakan, agar nantinya perusahaan tidak mengalami kekurangan uang kas.

Untuk itu peneliti tertarik melakukan penelitian di perusahaan tersebut, untuk mengetahui apakah sudah tepat penggunaan kas yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.Berdasarkan penjelasan di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Analisis Sumber dan Penggunaan Kas pada PT. Martina Berto Tbk”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dijelaskan diatas, maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Sumber kas pada PT. Martina Berto Tbk mengalami penurunan drastis pada tahun 2016 yang berasal dari pelanggan, penjualan investasi jangka panjang, betambahnya hutang, bertambahnya modal saham, adanya keuntuangan, penerimaan sewa.

2. Penggunaan kas pada PT. Martina Berto Tbk selama periode analisis.

3. Kas pada PT. Martina Berto Tbk mengalami penurunan setiap tahunnya.

4. PT. Martina Berto Tbk mengalami kerugian pada tahun 2015, 2017 dan 2018.

5. Tingkat likuiditas PT. Martina Berto Tbkmengalami penurunan.

6. Hutang lancar pada PT. Martina Berto Tbk mengalami peningkatan disetiap tahun.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis mencoba membatasi masalah yang akan diteliti, yaitu:

1. Dari manaSumber kas pada PT. Martina Berto Tbk.

(14)

2. Bagaimana penggunaan kas pada PT. Martina Berto Tbk.

D. Rumusan Masalah

1. Dari mana Sumber kas pada PT. Martina Berto Tbk?

2. Untuk apa penggunaan kas pada PT. Martina Berto Tbk?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sumber dan penggunaan kas pada PT. Martina Berto Tbk. Periode 2014 sampai 2018.

F. Manfaat dan Lauran Penelitian 1. Manfaat penelitian

a. Bagi Penulis

1) Sebagai salah satu syarat untuk memenuhi Gelar Sarjana Ekonomi (SE) pada Jurusan Ekonomi Syari’ah Konsentrasi Akuntansi Syari’ah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Batusangkar.

2) Sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat dalam perkuliahan dengan fakta dilapangan.

b. Bagi Perusahaan

1) Diharapkan dapat memberikan manfaat maupun masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan terhadap kekurangan yang mungkin ada sehingga memotivasi perusahaan untuk lebih meningkatkan manajemen kasnya sehingga mencapai target yang ingin dicapai.

2) Untuk memberikan informasi pada pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap Perusahaan PT. Martina Berto Tbk.

c. Bagi Akademik

1) Sebagai tambahan wacana akademik di IAIN Batusangkar.

2) Untuk perkembangan ilmu pengetahuan serta bermanfaat sebagai dasar penelitian selanjutnya.

(15)

2. Luaran Penelitian

Adapun luaran penelitian ini adalah dapat diterbitkan pada jurnal ilmiah dan bisa menambah khazanah perpustakaan IAIN Batusangkar.

G. Defenisi Operasional 1. Sumber Kas

Sumber kas menunjukan dari mana sumber-sumber kas diperoleh dalam menjalankan kegiatan operasional pada PT. Martina Berto Tbk. Sumber kas dalam perusahaan tersebut berasal dari penerimaan kas dari pelanggan, penjualan investasi jangka panjang, bertambahnya hutang, bertambahnya modal saham, adanya keuntungan, penerimaan sewa, penurunan aktiva lancar selain kas.

2. Penggunaan Kas

Pada penggunaan kas ini akan terlihat penggunaan kas dalam suatu perusahaan. Penggunaan kas ini akan menyebabkan kas berkurangan dalam suatu perusahaan. Penggunaan kas disebabkan oleh bertambahnya aktiva lancar selain kas, bertambahnya aktiva tetap, berkurangnya hutang, kerugian perusahaan, pembayaran deviden.

(16)

10 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

Laporan Keuangan 1.

a. Pengertian Laporan Keuangan

Akuntansi oleh AmerikaInstitute Of Certified Public Accountants (AICPA), Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa, fungsinya adalah menyediakan data kuantitatif, terutama yang mempunyai sifat dari kesatuan usaha ekonomi yang dapat dipergunakan dalam pengambilan keputusan-keputusan dalam memilih alternatife-alternatif dari suatu keadaan atau dapat dikatakan: Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran, dan pelaporan atas suatu transaksi dengan cara yang sedemikian rupa, sistematis dari segi isi, dan berdasarkan standard yang diakui umum (Syaiful Bahri, 2016 : 2). Dari definisi akuntansi tersebut di atas dapat diketahui bahwa peringkasan dalam hal ini dimaksud adalah pelaporan dari peristiwa-peristiwa keuangan perusahaan yang dapat diartikan sebagai laporan keuangan (Priyati, 2013 : 1).

b. Jenis-jenis Laporan Keungan 1) Laporan Posisi Keuangan

Laporan posisi keuangan merupakan suatu laporan yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu yang terdiri dari aktiva, kewajiban, dan ekuitas.Yang dimaksud dengan aktiva adalah jumlah harta/kekayaan yang dimiliki perusahaan.Sedangkan kewajiban merupakan kelompok utang yang masih harus dilunasi kepada pihak ketiga.

2) Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi merupakan suatu ikhtisar yang menggambarkan total pendapatan dan total biaya, serta laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode akuntansi tertentu. Laba

(17)

atau rugi yang dihasilkan dari ikhtisar ini menjadi bagian dari kelompok ekuitas dalam neraca.

3) Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal merupakan ikhtisar yang menunjukkan perubahan modal dari awal periode akuntansi menjadi saldo modal akhir tahun setelah ditambah dengan laba tahun berjalan dan dikurangi dengan pembagian laba seperti prive dalam perusahaan perorangan atau deviden dalam perusahaan yang Laporan Arus Kas

Laporan arus kas meunjukkan saldo akhir perusahaan yang dirinci atas arus kas bersih dari aktivitas operasi, arus kas bersih dari aktivitas investasi, serta arus kas bersih dari aktivitas pendanaan.

Catatan Atas Laporan Keuangan

Laporan yang lengkap biasanya memuat catatan atas laporan keuangan yang menjelaskan tentang gambaran umum perusahaan, kebijakan akuntansi perusahaan, serta penjelasan atas pos-pos signifikan dari laporan keuangan perusahaan. Pihak-pihak yang Berkepentingan dengan Laporan Keuangan

c. Keterbatasan Laporan Keuangan

1) Laporan keuangan pada dasarnya merupakan laporan antara (interim report) waktu tertentu yang sifatnya sementara, bukan merupakan laporan final, karena laba rugi riil (laba rugi final) hanya dapat ditentukan bila perusahaan dijual atau dilikuidasi.

2) Laporan keuangan ditunjukkan dalam jumlah rupiah yang tampaknya pasti. tetapi sebenarnya dasar penyusunannya dengan standar nilai yang mungkin berbeda atau berubah-ubah. Laporan keuangan dibuat berdasarkan anggapan going concern atau anggapan bahwa perusahaan akan berjalan terus sehingga aktiva tetap dinilai berdasarkan nilai-nilai historis atau harga perolehannya atau pengurangannya dilakukan terhadap aktiva tetap tersebut sebesar akumulasi depresiasinya.

(18)

3) Neraca dan laporan laba rugi mencerminkan transaksi-transaksi keuangan dari waktu ke waktu. Selama jangka waktu itu mungkin nilai rupiah sudah menurun (daya beli rupiah menurun karena kenaikan tingkat harga-harga).

4) Laporan keuangan tidak memberikan gambaran yang lengkap mengenai keadaan perusahaan. Laporan keuangan tidak mencerminkan semua faktor yang mempengaruhi kondisi keuangan dan hasil usaha karena tidak semua faktor dapat diukur dalam satuan uang (Jumingan, 2017 : 10).

Kas 2.

a. Pengertian Kas

Menurut Priyati (2013), kas merupakan alat pertukaran atau pembayaran yang dimiliki perusahaan dan penggunaannya tidak dibatasi. Menurut Standar Akuntansi Keuangan tahun 1994, yang dimaksud dengan kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan (Sukrisno, 2012:166).

Kas merupakan mata uang dan koin yang ada ditangan perusahaan dalam laci petty cash, cash register, atau dalam rekening cek dan pasar uang (Martin, 2010 : 270). Cash diartikan sebagai alat bayar atau alat tukar dalam transaksi keungan. Agar uang kas perusahaan aman dari segala macam pencurian uang segera disetorkan ke bank, sedangkan setiap pengeluaran kas maka digunakan cek atau giro bilyet (Suhayati dan Anggadini, 2013 : 143).

Kas dalam pengertian lain juga berarti simpanan. Maksudnya simpanan disini meliputi:

1) Uang yang mati atau tidak digunakan untuk menghasilkan uang.

2) Segala bentuk simpanan di bank, kecuali deposito, seperti tabungan, rekening koran, kartu kredit, dan sebagainya.

3) Cek dan bilyet giro yang diberikan oleh pihak lain (Nayla, 2013: 14).

(19)

b. Jenis dan Fungsi Kas

Pada umumnya, perusahaan membagi kas menjadi dua kelompok, yaitu:

1) Kas kecil (Petty Cash/Cash on Hand)

Merupakan uang kas yang ada dalam brankas perusahaan yang digunakan untuk membayar dalam jumlah yang relatif kecil, misalnya pembelian perangko, biaya perjalanan, biaya telegram dan pembayaran lain dalam jumlah kecil. dalam pengelolaan kas kecil terdapat dua metode yaitu:

a) Imprest Funds System (Sistem Dana Tetap), artinya dana yang tersedia pada pemegang kas kecil adalah permanen (tetap) jumlahnya.

b) Fluctuation Funds System (Sistem Dana Berubah), artinya dana yang tersediapada pemegang kas kecil adalah tidak tetap jumlahnya (Suhayati dan Anggadini, 2013 : 144).

2) Kas di Bank (Cash in Bank)

Merupakan uang kas yang dimiliki perusahaan yang tersimpan di bank dalam bentuk giro/bilyet dan kas ini dipakai untuk pembayaran yang jumlahnya besar dengan menggunakan cek.

a) Sebagai alat tukar atau alat bayar dalam jumlah besar/kecil.

b) Alat yang diterima sebagai setoran oleh bank sebesar nilai nominalnya.

c) Kas juga digunakan untuk investasi baru dalam aktiva tetap (Hery, 2014 : 27).

c. Alasan Untuk Memiliki Kas

Perusahaan memiliki kas karena empat alasan yaitu:

1) Motif Transaksi atau Transaction Motives

Saldo kas adalah hal yang dibutuhkan dalam operasi bisnis.Pembayaran harus dilakukan dalam bentuk kas dan penerimaan disimpan di dalam rekening kas.

(20)

2) Motif Kompensasi atau Compensation motives

Yaitu kompensasi bagi bank karena telah memberikan pinjaman dan jasanya. Sebuah bank menghasilkan uang dengan meminjamkan dana yang telah disimpan, sehingga semakin besar di bank tersebut.

3) Motif untuk Berjaga-jaga atau Precautionary motives

Arus kas masuk dan keluar tidak dapat diramalkan, dengan tingkat peramalan yang bervariasi diantara berbagai perusahaan dan industri.Oleh sebab itu, perusahaan perlu memiliki sejumlah kas sebagai cadangan terhadap fluktuasi arus kas masuk dan keluar secara acak dan tidak diramalkan sebelumnya.

4) Motif Spekulatif atau Speculative Motives

Beberapa saldo kas mungkin dimiliki untuk dapat memungkinkan perusahaan mengambil keuntungan dari penawaran pembelian yang mungkin terjadi, dana ini disebut saldo spekulatif.

Saldo untuk berspekulasi adalah saldo kas yang ditahan agar perusahaan dapat memanfaatkan kesempatan untuk membeli secara murah apabila kesempatan itu ada (Ambarwati, 2010:126-127).

d. Pengendalian Kas

Perusahaan harus melakukan prosedur yang baik untuk mengendalikan kas, yaitu:

1) Menyetorkan uang kas ke bank minimal satu kali sehari. Semua tagihan yang diterima oleh suatu perusahaan harus disetorkan ke bank, paling sedikit satu kali sehari. Hal ini dapat mengecilkan kemungkinan terjadi kecurangan dalam penggunaan kas.

2) Membentuk sistem kas kecil. Untuk pembayaran yang tidak terlalu besar jumlah uangnya dikeluarkan dengan uang kas kecil. Metode pencatatan kas kecil terdiri dari dua metode yaitu, sistem dana tetap dan sistem berubah/fluktuasi.

3) Setiap pembayaran kepada pemasok dan penerimaan pembayaran sebaiknya ditransfer lewat rekening.

(21)

4) Digunakan CCTV untuk pengawasan terhadap kas.

5) Menggunakan sistem voucher untuk setiap pembayaran, sehingga setiap pembayaran melibatkan lebih dari satu karyawan.

6) Melakukan cek fisik uang kas secara mendadak.

7) Melakukan rekonsiliasi kas.

Sebuah sistem pengendalian yang baik adalah sebagai berikut:

1) Adanya sistem yang mudah ditelusuri, maksudnya adanya prosedur dan dokumentasi yang dapat diperiksa dari laporan keuangan sampai ke dokumen asal.

2) Karyawan yang berintegrasi tinggi dan memiliki keahlian untuk melaksanakan tugas dalam perusahaan.

3) Adanya dokumentasi sehingga memungkinkan untuk diperiksa oleh pihak lain, baik dari internal perusahaan maupun pemeriksaan dari luar perusahaan.

4) Adanya pemisahan tugas, yaitu adanya pemisahan tanggung jawab, pemisahan pelaksanaan kegiatan. Sebagai contoh untuk melakukan pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas adalah seorang staf akuntansi, yang melakukan pembayaran adalah staf kas kecil, yang menyimpan uang kas adalah kepala kasir, yang melakukan pengecekan sampai dengan persetujuan pembayaran kas adalah direktur, pemilik, atau manejer akuntansi (Sumarsan, 2011:2-3).

e. Faktor yang Mempengaruhi Besarnya Kas

Seiring dengan perubahan kas yang terjadi dalam suatu periode, maka jumlah uang kas juga dari waktu ke waktu akan selalu berubah.

Perubahan ini dimulai dari adanya perolehan kas dari berbagai sumber yang dimiliki. Kemudian perubahan juga terjadi dalam penggunaan uang kas untuk berbagai kegiatan perusahaan. Akibat dari perubahan ini terkadang terjadi kekurangan uang kas.

Dalam praktiknya terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah uang kas, yaitu:

(22)

1) Adanya penerimaan dari hasil penjualan barang dan jasa. Artinya, perusahaan melakukan penjualan barang, baik secara tunai maupun secara kredit.Bila dilakukan secara tunai, maka otomatis langsung berpengaruh terhadap kas. Akan tetapi jika dilakukan secara angsuran, maka perubahan ini akan terjadi untuk beberapa saat ke depan. Perubahan tentunya akan menyebabkan uang kas bertambah.

2) Adanya pembelian barang dan jasa, artinya perusahaan membeli sejumlah barang,

3) Adanya pembayaran biaya-biaya operasional. Dalam hal ini perusahaan mengeluarkan sejumlah biaya yang sudah menjadi kewajiban perusahaan untuk membiayai aktiivitas perusahaan, seperti membayar gaji, upah, telepon, listrik, pajak, biaya pemeliharaan yang tentunya akan berkurang.

4) Adanya pengeluaran untuk membayar angsuran pinjaman. Artinya jika dalam memperoleh sumber dana perusahaan melakukan pinjaman ke bank atau lemabaga lain, maka perusahaan tentu akan membayar angsuran (cicilan) pinjaman tersebut, selama beberapa waktu, hal ini tentunya akan mengakibatkan berkurangnya uang kas.

5) Adanya pengeluaran untuk investasi. Hal ini dilakukan bila perusahaan hendak melakukan penambahan kapasitas produksi seperti pembelian mesin-mesin baru, atau pembangunan gedung atau pabrik baru. Hal lain dapat juga terjadi bila perusahaan hendak melakukan ekspansi ke bidang usaha lainnya.

6) Adanya penerimaan dari pendapatan, artinya perusahaan memperoleh tambahan kas dari pendapatan, baik yang berkaitan langsung dengan kegiatan perusahaan maupun pendapatan yang tidak langsung. Jelas bahwa pendapatan ini akan mempengaruhi jumlah uang kas.

7) Adanya penerimaan dari pinajaman. Dalam hal ini perusahaan memperoleh sejumlah uang dari lembaga peminjam, seperti bank

(23)

atau lembaga keuangan lainnya. Pinjaman ini akan menambah jumlah uang kas dalam periode tersebut.

Disamping faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kas perusahaan terdapat pula faktor-faktor yang tidak mempengaruhi perubahan jumlah uang kas, yaitu:

1) Adanya penghapusan dan pengurangan nilai buku dari aktiva.

2) Penghentian penggunaan aktiva yang sudah habis umur ekonomisnya (disusut) dan tidak dapat dipakai lagi.

3) Adanya pembebanan terhadap aktiva tetap seperti depresiasi, amortisasi dan deplesi (karena biaya ini tidak memerlukan pengeluaran kas).

4) Adanya pengakuan kerugian piutang dan penghapusan piutang karena sudah tidak dapat ditagih lagi.

5) Adanya pembayaran deviden dalam bentuk saham.

6) Adanya penyisihan atau pembatasan penggunaan laba.

7) Adanya penilaian kembali (revaluasi) terhadap aktiva yang dimiliki (Kasmir,2010:192-194).

Elemen-elemen yang memperbesar kas yaitu:

1) Berkurangnya asset lancar selain kas

Apabila asset lancar selain kas berkurang akan memperbesar jumlah kas. Berkurangnya piutang berate ada piutang yang telah dibayar sehingga kas bertambah. Apabila persediaan berkurang berarti ada persediaan yang terjual, sehingga kas bertambah.

Demikian pula bila surat berharga (efek) berkurang berarti ada efek yang dijual yang tentu saja akan menambah kas. Dengan demikian setiap ada pengurangan aktiva lancar akan memperbesar kas.

2) Berkurangnya asettetap

Demikian pula dengan berkurangnya asset tetap, akan memperbesar kas. Misalnya kendaraan berkurang berarti ada kendaraan yang dijual, dan hasil penjualannya akan memperbesar kas. Mesin berkurang ada sebagian yang dijual dan menambah kas.

(24)

3) Bertambahnya hutang

Perusahaan menambah utang tujuannya adalah untuk memperbesar kas, sehingga apabila ada penambahan utang baik yang berjangka pendek maupun yang berjangka panjang akan menambah kas. Misalnya ada hutang dagang bertambah berarti ada tambahan kas masuk, hutang bank bertambah berarti perusahaan menerima tambahan utang dan tentunya kas akan bertambah.

4) Bertambahnya modal

Apabila pemilik perusahaan menambah atau memperbesar modalnya, maka aka nada penerimaan oleh perusahaan, sehingga kas perusahaan akan bertambah.

5) Adanya laba opersi

Laba yang didapatkan oleh perusahaan merupakan aliran kas masuk bagi perusahaan, terutama laba yang tidak dibagi kepada pemegang saham sebagai deviden. Dengan demikian laba yang diperoleh perusahaan akan menambah kas.

6) Penyusutan

Penyusutan merupakan biaya non kas berupa penyisihan dana untuk cadangan pembelian aktifa tetap. Dana ini bias dimanfaatkan oleh perusahaan sebagai sumber dana.

Perubahan-perubahan yang efeknya memperkecil kas dan dikatakan sebagai penggunaan dana menurut Riyanto (2010:347) adalah sebagai berikut:

1) Bertambahnya asset lancar selain kas

Bertambahnya asset lancar dapat menjadi karena pembelian barang, dan pembelian barang mebutuhkan dana. Dengan demikian penambhan aktiva lancar merupakan penggunaan dana.

2) Bertambahnya asset tetap

Bertambahnya asset tetap bruto dapat terjadi karena adanya pembelian aktiva tetap, dan pembelian asset tetap merupakan penggunaan dana.

(25)

3) Berkurangnya utang

Berkurang utang, baik utang lancar maupun utang jangka panjang dapat terjadi karena perusahaan telah melunasi atau mengangsur utangnya. Pembayan utang berarti penggunaan dana.

4) Berkurangnya modal

Berkurangnya modal dapat terjadi karena pemilik perusahaan mengambil kembali atau mengurangi modal yang tertanam dalam perusahaan. Berkurangnya modal sendiri berarti berkurangnya dana.

Ini berarti bahwa pengurangan modal itu merupakan penggunaan dana. Dalam pembelian kembali saham pun merupakan penggunaan dana.

5) Pembayaran cash devidend

Pembayaran cash devidend jelas merupakan penggunaan dana.

Cash devidend dibayarkan dari keuntungan neto sesudah pajak.

6) Adanya kerugian karena operasi perusahaan

Timbulnya kerugian selama periode tertentu dapat disertai dengan berkurangnya asset atau bertambahnya utang. Sebenarnya bertambahnya utang merupakan sumber dana, tetapi dengan adanya kerugian, tambahan dana tersebut digunakan untuk menutupi kerugian. Demikian maka adanya kerugian merupakan penggunaan dana (Trifani, 2017:201-202).

f. Manajemen Kas yang Efisien

Strategi dasar yang harus digunakan oleh perusahaan dalam mengelola kasnya adalah sebagai berikut:

1) Membayar hutang dagang selambat mungkin asal jangan sampai mengurangi kepercayaan pihak supplier kepada perusahaan, tetapi memanfaatkan setiap potongan tunai yang menguntungkan dalam perusahaan.

2) Mengatur perputaran persediaan secepat mungkin tetapi hindarilah risiko kehabisan persediaan yang dapat menimbulkan kerugian bagi

(26)

perusahaan pada masa-masa selanjutnya (konsumen kehilangan kepercayaan kepada perusahaan).

3) Kumpulkan piutang secepat mungkin tetapi jangan sampai mengakibatkan kemungkinan menurunnya volume penjualan pada masa yang akan datang karena ketatnya kebijaksanaan- kebijaksanaan dalam penjualan kredit dan pengumpulan piutang.

(Syamsuddin, 2013:234) g. Tujuan Manajemen kas

Trade-off antara resiko dan keuntungan dapat dikurangi dengan memperhatikan dua tujuan utama sistem pengelolaan kas perusahaan.

1) Jumlah kas yang cukup harus dimiliki perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pengeluaran yang timbul dari aktifitas usaha.

2) Investasi dalam bentuk kas yang tidak produktif harus diupayakan untuk dikurangi sampai dengan tingkatan paling minimum.

Dua tujuan utama diatas dapat disimpulkan bahwa akan lebih baik lagi perusahaan untuk mempunyai saldo kas dengan tingkatan paling minimum, tanpa mengganggu aktifitas perusahaan (Syamsuddin, 2013:234).

h. Pengelolaan Kas Masuk dan Kas Keluar 1) Pengelolaan Kas Masuk

Penurangan jangka waktu kas masuk (managing the float) merupakan dasar dari upaya untuk mempercepat aliran kas masuk.

Jangka waktu ini terdiri dari elemen berikut:

a) Jangka waktu yang terjadi saat konsumen memberikan cek sampai perusahaan dapat memproses cek dimaksud (mail float) b) Jangka waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk memproses cek

yang diterima sebelum dapat disimpan dibank (processing float) c) Jangka waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk menyatakan cek

tersebut dapat diterima oleh bank melalui proses kliring yang dilakukan bank, sampai dana siap dan bebas digunakan oleh perusahaan (transit and disbursing float)

(27)

Untuk mengatasi kendala waktu ini digunakan metode-metode sebagai berikut:

a) The lock box arrangement

Sistem ini akan mempercepat konversi dari pembayaran yang diterima, hingga siap digunakan melalui pengurangan jangka panjang waktu “Mail Float and Processing Float)

b) Preauthorized cheeks (PACS)

Sistem ini dinilai lebih efektif dibanding The lock box arrangement, dalam mempercepat jangka waktu mengkoversikan penerima pembayaran menjadi kas yang siap untuk digunakan perusahaan. Tujuan sistem ini adalah untuk mengurangi mail float and processing float dalam jangka waktu lebih cepat dari sistem sebelumnya.

c) Depository Tranfer Cheks

Depository tranfer cheks dan wire tranfes sering digunakan dalam praktik dan dikenal dengan istilah concentration banking.

Cara ini dilakukan dengan menujukan suatu bank tertentu diaman perusahaan mempunyai rekening pengeluaran yang umum dan besar (major disbursing account).Sistem ini diharapkan untuk mengurangi jangka waktu mengembang didalam mengkoversi penerimaan langganan menjadi kas yang siap untuk digunakan.

2) Pengelolaan Kas Keluar a) Zero Balance Account

Tujuan dari sistem ini adalah agar perusahaan dapat:

(1) Meningkatkan pengendalian pembayaran kas.

(2) Mengurangi saldo kas yang berlebihan yang dipunyai dalam berbagai bank yang ditunjukan untuk pengeluaran.

(3) Untuk meningkatkan jangka waktu pengeluaran kas (memperlambat kas)

b) Playable trough Drafts

(28)

Sistem ini digunakan dengan membayar seluruh pengelaran perusahaan melalui bank draft, yang membutuhkan jangka waktu kliring bagi pihak yang menerimanya, sebelum kas dapat digunakan oleh sipenerima. Selain bertujuan untuk memperlambat pengeluaran kas perusahaan, cara ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai alat pengendalian yang efektif didalam aktivitas yang berhubungan dengan pengeluaran kas (Niki, 2008:146).

Analisis sumber dan Penggunaan Kas 3.

a. Pengertian Sumber dan Penggunaan Kas

Analisis sumber dan penggunaan dana, dimana dana diartikan sebagai kas, sangat berguna untuk melihat aliran kas (cashflow) yang terjadi

dan penggunaan kas atau laporan perubahan kas (cash flow statement) yang disusun untuk menunjukan perubahan kas satu periode dan memberikan alas an mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukan dari mana sumber-sumber kas dan penggunaannya (Munawir,2014:157).

b. Sumber penerimaan kas

Sumber penerimaan kas dapat dipenuhi dari berbagai sumber yang ada.Hanya saja untuk memilih salah satu atau lebih dari sumber kas yang ada

ang dapat dipenuhi di luar dari pinjaman yang disediakan kreditor yaitu :

1) Penjualan barag secara tunai

2) Pembayaran piutang oleh pelanggan 3) Hasil penjualan aktiva tetap

4) Penerimaan dari sewa 5) Penerimaan dari sumbangan

(29)

6) Pengembalian kelebihan pajak. Artinya, adanya kelebihan pembayaran pajak pada masa lalu akibat salah perhitungan dan kemudian dikembalikan ke perusahaan.

Semua penerimaan di atas jelas akan menambah jumlah uang kas perusahaan, sehingga perlu diinsentifkan pencarian kas dari sumber- sumber diatas, dan kebutuhan uang kas segera dapat terpenuhi sesuai jadwal yang telah disusun. Menurut James C. Van Horne dalam buku Kasmir “Pengantar Manajemen Keuangan”, cara untuk mempercepat penerimaan kas perlu dilakukan beberapa hal:

1) Mempercepat persiapan dan pengiriman faktur tagihan.

2) Mempercepat pengiriman pembayaran dan pelanggan kepada perusahaan.

3) Mengurangi waktu dimana pembayaran yang diterima perusahaan tetap menjadi dana tidak tertagih.

Faktur merupakan tagihan yang diberikan penjual kepada pembeli yang berisi daftar barang yang dibeli, (Kasmir, 2010:194-196).

Sumber penerimaan kas dalam suatu perusahaan pada dasarnya dapat berasal dari:

1) Hasil penjualan investasi jangka panjang, aktiva tetap baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud (intangible assets) atau adanya penurunan aktiva tidak lancar yang diimbangi dengan penambahan kas.

2) Penjualan atau adanya emisi saham maupun adanya penambahan modal oleh pemilik perusahaan dalam bentuk kas.

3) Pengeluaran surat tanda bukti hutang, baik jangka pendek (wesel) maupun hutang jangka panjang (hutang obligasi, hutang hipotik, atau hutang jangka panjang yang lain) serta bertambahnya hutang yang diimbangi dengan penerimaan kas.

4) Adanya penurunan atau berkurangnya aktiva lancar selain kas yang diimbangi dengan penerimaan kas pembayaran, berkurangnya

(30)

persediaan barang dagangan karena adanya penjualan secara tunai, adanya penurunan surat berharga (efek) karena adanya penjualan dan sebagainya.

5) Adanya penerimaan kas karena sewa, bunga atau dividen dari investasinya, sumbangan ataupun hadiah maupun adanya pengembalian kelebihan pembayaran pajak pada periode-periode sebelumnya (Jumingan, 2017:97-98).

c. Penggunaan kas

Di samping sumber penerimaan kas, pihak manajemen juga harus menginventarisasi penggunaan kas untuk keperluan yang akan datang.

Keseimbangan penerimaan dan penggunaan harus benar-benar dikelola secara baik sesuai dengan rencana yang telah disusun.Seperti halnya dengan penerimaan kas, maka penggunaan kas juga terjadi akibat berbagai hal yang harus dikelola secara baik.

Sebaiknya penggunaan kas juga harus menggunakan skala prioritas, sesuai dengan rencana yang telah disusun, sekalipun harus segera terpenuhi semuanya. Berikut ini hal-hal yang menyebabkan berkurangnya uang kas perusahaan, yaitu :

1) Pembelian barang secara tunai, artinya perusahaan membeli sejumlah barang baik barang dagangan untuk perusahaan dagang maupun bahan baku (bahan mentah) untuk industri dimana pembayarannya dilakukan secara tunai (cash).

2) Pembayaran biaya seperti gaji, upah, merupakan pengeluaran untuk kegiatan rutin operasional perusahaan terhadap karyawannya, baik secara bulanan maupun secara mingguan.

3) Pembayaran sewa, hal ini dilakukan apabila perusahaan melakukan penyewaan baik terhadap tanah, gedung, kendaraan, mesin-mesin atau peralatan lainnya.

4) Pembayaran asuransi, artinya perusahaan mengeluarkan sejumlah dana untuk perlindungan usahanya dalam bentuk premi asuransi.

(31)

5) Pembayaran pajak, yaitu bnanyak yang harus dibayar dan merupakan kewajiban perusahaan baik pajak badan maupun pajak-pajak lainnya yang berkaitan dengan usaha perusahaan.

6) Pembayaran iklan atau promosi lainnya, yaitu biaya ini dikeluarkan oleh perusahaan dalam rangka mempromosikan produk perusahaan agar masyarakat tertarik untuk membelinya.

7) Pembayaran persekot, artinya perusahaan membayar sejumlah uang sebagai uang muka baik terhadap pembelian barang atau pengerjaan suatu kegiatan perusahaan.

8) Pembayaran angsuran pinjaman, hal ini dilakukan apabila perusahaan memiliki pinjaman terhadap pihak lain misalnya bank.

9) Pembelian surat berharga jangka pendek (wesel), dalam hal ini perusahaan membeli surat berharga yang usianya tidak lebih dari satu tahun.

10) Pembeian surat berharga jangka panjang, dalam hal ini surat berharga yang dibeli usianya lebih dari satu tahun, baik berbentuk obligasi maupun saham.

11) Penarikan kembali saham yang beredar, artinya perusahaan membeli saham mereka yang sudah dijual untuk maksud-maksud tertentu.

12) Pengambilan kas oleh pemilik, dalam hal ini pemilik perusahaan mengambil sejumlah uang untuk keperluan tertentu.

Penggunaan kas ini harus disusun sedemikian rupa dalam suatu rencana pengeluaran kas.Ada kas yang memang harus segera dilakukan pada saat dibutuhkan dan ada pula yang memiliki jangka waktu tertentu pengeluarannya. Artinya, pengeluaran tersebut menunggu jatuh temponya, namun tetap harus dianggarkan, agar tidak mengganggu pengeluaran yang lain (Kasmir, 2010:197-198).

(32)

Laporan Sumber dan Penggunaan Kas 4.

Laporan perubahan kas (cash flow statement) atau laporan sumber dan penggunaan kas disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama satu periode dan memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan menuas merupakan ringkasan transaksi keuangan yang berhubungan dengan kas tanpa memperhatikan hubungannya dengan penghasilan yang diperoleh maupun biaya-biaya yang terjadi (Jumingan, 2017:96).

Subjek laporan perubahan kas adalah sumber dan penggunaan kas.Perlu diperhatikan bahwa sumber kas tidak hanya dari operasi tetapi masih banyak (Jumingan, 2017:96-97).

Laporan sumber dan penggunaan kas akan dapat digunakan sebagai dasar dalam menaksir kebutuhan kas dimasa mendatang dan kemungkinan sumber-sumber yang ada, atau dapat digunakan sebagai dasar perencanaan dan peramalan kebutuhan (Jumingan, 2017:97).

Dalam praktiknya kegunaan laporan sumber dan penggunaan kas antara lain adalah untuk: (Kasmir, 2010:199)

a. Untuk mengetahui ada tidaknya perubahan terhadap sumber-sumber kas.

b. Untuk megetahui ada tidaknya perubahan penggunaan kas.

c. Untuk mengetahui sebab-sebab perubahan kas, baik dari sumber maupun penggunaan kas.

d. Untuk mengetahui apakah sumber dan penggunaan kas sudah dilakukan secara efektif dan efisien.

e. Untuk mengetahui dan meramalkan kebutuhan dimasa yang akan datang.

f. Sebagai alat untuk perencanaan kas mendatang.

g. Sebagai salah satu dasar pertimbangan bagi kreditor untuk menilai kemampuan perusahaan dalam membayar bunga dan pinjamannya.

(33)

B. Kajian Penelitian yang Relevan

Berikut ini dikemukakan hasil penelitian yang telah dilakukan yang menghasilkan kesimpulan yang berkaitan dengan sumber dan penggunaan kas. Penelitian yang dilakukan oleh Aristya Kusuma Putri tahun 2014 tentang analisis pengelolaan dana kas kecil pada PT.

Penelitian yang dilakukan oleh James Marcel Kaunang tahun 2013 tentang analisis laporan arus kas sebagai alat ukur menilai kinerja pada PT Pegadaian (Persero) cabang Manado Timur selama dua tahun yaitu tahun 2010-2011, dengan hasil penelitian sebagai berikut:

1. Sumber kas berasal dari tiga aktifitas yaitu aktifitas investasi, operasi dan pendanaan, tetapi sumber kas terbesar dan berpengaruh adalah dari aktifitas operasi.

2. Pada dasarnya aktifitas perusahaan adalah baik, hal ini dibuktikan bahwa sumber kas yang terbesar berasal dari aktifitas operasi yaitu laba bersih yang merupakan sumber kas utama bagi perusahaan.

3. Pembelian pembangkit listrik dan pemeliharaannya berpotensi mengurangi harta perusahaan, serta jumlah kas yang menganggur pada perusahaan selama dua tahun.

Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh James Marcel Kaunang dengan penelitian yang dilakukan penulis adalah James Marcel Kaunang membahas mengenai laporan arus kas dan kinerja keuangan. Sedangkan penulis membahas mengenai analisis sumber dan penggunaan kas.

Namun ada juga yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Fitra Arlina tahun 2016 yang melakukan penelitian di PT Perkebunan Nusantara II periode 2009-2013 dengan judul penelitian tentang analisis sumber dan penggunaan kas dalam menjaga tingkat likuiditas. Dari analisis yang dilakukan dapat disimpulkan hasil penelitiannya yaitu:

1. Sumber kas berasal dari penurunan piutang usaha, piutang lain-lain, persediaan, pajak dibayar dimuka, biaya dibayar dimuka dan aset lancar lainnya.

(34)

2. Kas digunakan untuk aset lancar, penambahan aset tetap, pelunasan utang lancar, pelunasan utang jangka panjang jatuh tempo, membeli kembali saham yang beredar.

3. Dari rasio likuiditas yang digunakan perusahaan mengalami penurunan dari tahun ke tahun, ini berarti perusahaan berada pada kondisi yang kurang baik.

4. Dari analisis perhitungan sumber dan penggunaan kas dalam menjaga tingkat likuiditas, dapat disimpulkan bahwa ketika kas perusahaan mengalami kenaikan, namun tingkat likuiditas perusahaan mengalami penurunan.

Penelitian yang dilakukan oleh Fitra Arlina yang membahas sumber kas, penggunaan kas dan rasio likuiditas sama dengan penelitian yang penulis lakukan dan perbedaannya terletak pada perusahaan yang akan diteliti, periode penelitian yang digunakan dan penulis tidak menggunakan rasio likuiditas.

Selanjutnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Sri Rezki Wulandari pada tahun 2016 yang melakukan penelitian di PT. Central Proteina Prima Tbk periode 2011-2015 dengan judul penelitian analisis sumber dan penggunaan kas. Dengan analisis penelitian sebagai berikut:

1. Sumber kas berasal dari penuruan piutang usaha pihak ketiga, piutang usaha pihak berealisasi, persediaan, biaya dibayar dimuka, penyertaan saham, aset tetap, goodwill, tagihan pajak, bertambahnya hutang, obligasi dan lain-lain.

2. Penggunaan kas selama periode 2011-2015 adalah untuk membeli penambahan persediaan, pembayaran uang muka, membayar biaya dibayar dimuka, membeli aset tidak lancar lainnya, piutang usaha pihak ketiga, membayar tagihan pajak, sewa pembiayaan, untuk membiayai saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya, kepentingan non pengendali.

3. Analisis sumber dan penggunaan kas pada PT. Central Proteina Prima Tbk periode 2011-2015 dapat dikatakan bahwa struktur pembiayaan/pembelanjaan yang dilakukan perusahaan kurang baik,

(35)

dimana menurut pandangan likuiditas adanya kebutuhan dana jangka panjang perusahaan dipenuhi oleh sumber dana jangka pendek dan kebutuhan dana jangka pendek dapat dipenuhi oleh kebutuhan dana jangka pendek, sedangkan tahun 2013, dapat dikatakan bahwa struktur pembiayaan/pembelanjaan yang dilakukan perusahaan cukup baik, dimana menurut pandangan likuiditas tidak ada kebutuhan dana jangka panjang yang dipenuhi dengan sumber dana jangka pendek dan kebutuhan dana jangka pendek dapat dipenuhi oleh kebutuhan dana jangka pendek.

Penelitian yang dilakukan oleh Sri Rezki Wulandari yang membahas mengenai analisis sumber dan penggunaan kas, sama dengan penelitian yang penulis lakukan dan perbedaannya terletak pada perusahaan yang akan diteliti dan periode penelitian yang digunakan.

C. Kerangka Berfikir

Pada laporan keuangan PT. Martina Berto Tbk tampak bahwa kas mengalami penurunan disetiap tahunnya.Sedangkan hutang lancar mengalami peningkatan disetiap tahunnya.Penurunan nilai kas ini dapat menyebabkan kondisi perusahaan menjadi tidak liquid. Jumlah hutang lancar yang semakin meningkat yang tidak diimbangi dengan kenaikan berbagai keperluan pengeluaran

(36)

Gambar 2. 1 Kerangka Berpikir

Analisis Sumber Dan Penggunaan Kas Pada PT Martina Berto Tbk

PT. Martina Berto Tbk

Mengalami rugi dan penurunan keuntungan Terjadi penurunan kas

Laba/Rugi Laporan Posisi Keuangan

Laporan Keuangan

(37)

37 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif.

Kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui (Machfudz, 2010:201). Dalam penelitian ini peneliti akan menganalisis laporan keuangan PT. Martina Berto Tbk untuk mengetahui sumber-sumber dan penggunaan kas.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini adalah PT. Martina Berto Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan diakses melalui situs resmi www.idx.co.id.Periode penelitian dimulai dari tahun 2014-2018.Waktu penelitian adalah pada bulan Desember 2019 sampai bulan Januari 2020.

C. Sumber Data

Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian.

E. Teknik Analisis Data

Analisis data yang peneliti gunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif.Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis perbandingan.Analisis perbandingan adalah teknik analisis laporan keuangan secara horizontal dan Membandingkan unsur-unsur atau pos-pos yang ada pada neraca pada dua periode.

1. Membuat laporan perubahan neraca pada dua periode, serta mencatat perubahan-perubahan yang terjadi pada neraca dan laporan laba rugi.

2. Mengelompokkan perubahan-perubahan yang terjadi pada elemen neraca yang memperbesar kas dan memperkecil jumlah kas.

(38)

3. Mengelompokkan informasi dari laporan laba rugi atau laporan laba ditahan dan laporan perubahan modal ke dalam golongan yang memperbesar dan memperkecil jumlah kas.

4. Membuat konsolidasi dari perubahan yang memperbesar dan memperkecil kas ke dalam laporan sumber-sumber dan penggunaan kas.

5. Membuat analisis mengenai sumber dan penggunaan kas (Nofrivul, 2008: 45).

(39)

39 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan Profil Perusahaan

1.

a. Nama dan Alamat Perseroan

PT. Martina Berto Tbk (Kode Saham MBTO)Berkedudukan di Jakarta, Jl. Pulo Kambing II No.1, Kawasan Industri Pulogadung,Jakarta Timur-13930, Indonesia.

Telepon : +62-21-460 3717 Fax : +62-21-4682 6316

Alamat Email : corpsecretary@martinaberto.co.id Situs web : www.martinaberto.co.id

b. Bursa Efek tempat Saham Perseroan Dicatatkan Bursa Efek Indonesia

c. Lembaga dan Profesi Penunjuang Pasar ModalBadan Administrasi Efek

PT. Adimitra Jasa KorporaRukun Kirana Boutique OfficeJl.

Kirana Avenue III Blok F3 No. 5, Kelapa Gading-JakartaUtara 14250, Indonesia

d. Kantor Akuntan Publik

KAP Tanubrata, Sutanto, Fahmi, Bambang dan rekanJl. Jend.

Sudirman Kav.79, Prudential Tower it.16-17,Jakarta-12910, Indonesia.

e. Kegiatan Usaha

Kegiatan usaha utama Perseroan yaitu:

1) Memproduksi barang-barang kosmetika dan obat tradisional (jamu).

2) Pemasaran dan Perdagangan barang-barang kosmetika, perawatan kecantikan dan obat tradisional.

(40)

3) Selain itu, Perseroan memiliki kegiatan usaha penunjang yang dilakukan oleh anak perusahaan:

PT Cedefindo, yaitu jasa produksi atau makloon dalam produk Cedefindo berdomisili di Bekasi dan berkedudukan di Graha Cedefindo, Jl, Raya Narogong km.4, Bekasi Timur 17116 Eastern Produksi

Perseroan dan anak perusahaan memiliki fasilitas produksi yang terbagi ke dalam empat kategori, yaitu:

1) Kosmetika Cair

Kosmetika cair termasuk di dalamnya cairan pembersih muka, pelembab, toner, alas bedak, body splash cologne, hair spray, dan produk cair lainnya.

2) Kosmetika Kering

Kosmetika kering termasuk di dalamnya eye shadow,blush on, loosepowder dan compact powder danproduk kering lainnya.

3) Kosmetika Semi Padat

Kosmetika semi padat termasuk didalamnya lipstik, creamy foundation, dan lain-lain.

4) Obat Tradisional

Obat tradisional termasuk di dalamnya masker, mangir, lulur, dan teh herbal.

Selain pembagian kategori produk berdasarkan proses produksi, Perseroan membagi produk-produk yang dimilikinya berdasarkan kategori produk,yaitu: colourcosmetic, skin care, body care, hair care, jamu (obattradisional), dan lain-lain.

Sejarah Singkat 2.

Dr. HC. Martha Tilaar mengawali usaha dengan membuka salon kecantikan pada tahun 1977. Selain itu beliau terus menimba ilmu tentang kecantikan dan perawatan tubuh ke pusat kecantikan di Amerika dan

(41)

Eropa. Hal inilah yang membangkitkan semangat dan kesadaran beliau bahwa bahan baku yang berasal dari Indonesia jika diolah dengan baik dan profesional dapat menghasilkan kosmetika alami dan jamu tradisional yang dapat mempercantik wanita Indonesia dan dunia secara holistic.

Setelah sukses dalam bisnis salon kecantikan dengan beberapa salon di Jakarta, Ibu Martha Tilaar mendirikan sekolah kecantikan Puspita Martha yang mencetak ahli kecantikan, penata rias, penata rambut dan terapis.

dengan melepaskan 1/3 (sepertiga bagian) dari seluruh saham dicatatkan dan disetor penuh kepada public. Pada tahun 2013, Perseroan mendirikan pabrik kemas untuk memenuhi kebutuhan bahan kemas produk pareto Perseroan. Pada tahun 2016, Perseroan membeli merek Rudy Hadisuwarno untuk kategori kosmetika dan perawatan tubuh.

Visi dan Misi Perusahaan 3.

a. Visi

Menjadi perusahaan perawatan kecantikan dan spa yang terkemuka di dunia dengan produk yang bernuansa ketimuran dan alami, melalui pemanfaatan teknologi modern, penelitian dan pengembangan sebagai sarana peningkatan nilai tambah bagi konsumen dan pemangku kepentingan lainnya.

b. Misi

1) Mengembangkan, memproduksi dan memasarkan produk perawatan kecantikan dan spa yang bernuansa ketimuran dan alami dengan standar mutu internasional guna memenuhi kebutuhan konsumen di berbagai segmen pasar dari premium, menengah atas, menengah dan menengahbawah dalam suatu portofolio yang sehat dan setiap merek mampu mencapai posisi 3 besar di Indonesia di setiap segmen pasar yang dimasukinya.

(42)

2) Menyediakan layanan yang prima kepada semua pelanggan dalam porsi yang seimbang, termasuk konsumen dan para penyalur produk.

3) Mempertahankan kondisi keuangan yang sehat dan pertumbuhan bisnis.

4) Merekrut, melatih dan mempertahankan tenaga kerja yang kompeten dan produktif sebagai bagian dari aset Perseroan.

5) Memanfaatkan metode operasi, sistem dan teknologi yang esien dan efektif di seluruh unit dan fungsi usaha.

6) Menerapkan “Good Corporate Governance” secara konsisten demi kepentingan para pemangku kepentingan (stakeholders).

7) Memberikan tingkat keuntungan yang wajar kepada para pemegang saham.

(43)

Struktur Organisasi 4.

Gambar 4. 1

Struktur Organisasi PT Martina Berto Tbk

B. Pembahasan

Analisis Sumber dan Penggunaan Kas 1.

Analisis sumber dan penggunaan kas merupakan analisis yang dilakukan untuk melihat aliran kas yang terjadi dalam perusahaan selama periode analisis, baik aliran kas masuk maupun aliran kas keluar. Aliran

RUPS

DEWAN KOMISARIS Komisaris Utama

Martha Tilaar Komisaris Ratna Handana Komisaris independent

Tjan Hong Tjhiang KOMITE AUDIT Ketua Tjan Hong Tjhiang

Anggota Philipus Neri DEWAN DIREKSI

Presiden Utama Brian David Emil

Direktur Iwan Herwanto Samuel Eduard Pranata

Kunto Widarto INTERNAL AUDIT

Johanes Chrismanto SEKRETARIS

PERUSAHAAN Desril Muchtar DSe

Sales dan Marketing Patricia Husada

Christin Kusumastuti

Research dan Development -Katerine

Rosdeny -Maily

Manufacturing Ida Hidayati

Finance dan Administration

Iwan Setiadi

Corporate Social Responsibility Heru D. Wardhana

(44)

kas masuk (sumber dana) dan aliran kas keluar (penggunaan dana).

Dengan analisis sumber dan penggunaan kas akan diketahui struktur pembiayaan perusahaan periode bersangkutan, sehingga dapat diketahui ketepatan (efektivitas) penggunaan kas.

.

a. Analisis Sumber dan Penggunaan Kas untuk Periode Dimulai dari Tahun 2013 dan 2014

Berdasarkan tabel neraca PT. Martina Berto Tbk yang diperbandingkan, maka dapat dilihat perubahan setiap akun-akunnya sebagai berikut:

(45)

Tabel 4. 1

PT. Martina Berto Tbk Neraca yang Diperbandingkan Periode 31 Desember 2013-2014

(Dalam Rupiah Penuh)

No Uraian Tahun 2013 Tahun 2014 Naik (D) Turun (K)

1 Kas dan setara kas 47.589.357.527 41.256.538.369 - 6.332.819.158

2 Piutang usaha pihak ketiga

12.064.537.872 12.466.564.617 402.026.745 -

3 Piutang usaha pihak berelasi

265.516.191.619 290.737.060.603 25.220.868.984 -

4 Aset keuangan lancar lainnya

50.680.720.152 3.523.134.337 - 47.157.585.815

5 Piutang non usaha pihak berelasi

234.592.015 116.943.766 - 117.648.249

6 Persediaan 53.263.258.533 74.985.171.053 21.721.912.520 -

7 Uang muka lainnya

13.135.271.088 10.035.476.173 - 3.099.794.915

8 Beban dibayar dimuka

11.276.747.028 8.500.742.381 - 2.776.004.647

9 Asset keuangan 4.104.245.774 4.212251.509 108.005.735 -

(46)

tidak lancar

10 Asset tetap 134.670.265.336 148.954.451.135 14.284.185.799 -

11 Taksiran klaim pajak

8.510.854.646 12.208.597.933 3.697.743.287 -

12 Asset pajak tangguhan

10.723.703.738 12.386.150.190 1.662.446.452 -

13 Utang bank jangka pendek

53.229.439.942 33.874.656.885 - 19.354.783.057

14 Utang usaha pihak ketiga

43.016.379.298 51.590.268.910 8.573.889.612 -

15 Liabilitas keuangan jangka pendek

3.367.243.380 6.503.474.941 3.136.231.561 -

16 Utang non usaha pihak berelasi

604.863.040 667.240.061 62.377.021 -

17 Beban masih harus dibayar pihak ketiga

3.182.653.214 6.477.056.396 3.294.403.182 -

18 Beban masih harus dibayar pihak

2.435.345.056 3.385.504.706 950.159.650 -

(47)

berelasi 19 Utang pajak

penghasilan

1.741.011.875 1.729.725.504 - 11.286.371

20 Utang Pajak lain- lain

5.683.201.168 7.309.118.832 1.625.917.664 -

21 Utang sewa jangka pendek

424.361.458 146.675.944 - 277.685.514

22 Utang sewa jangka panjang

46.818.804 21.113.159 - 25.705.645

23 Liabilitas imbalan kerja

46.719.963.375 53.929.112.824 7.209.149.449 -

24 Saldo laba belum ditentukan

126.954.987.515 129.380.135.847 2.425.148.332 -

(48)

Tabel 4. 2

PT. Martina Berto Tbk

Laporan Sumber dan Penggunaan Kas Periode 31 Desember 2013-2014

(Dalam Rupiah Penuh)

Sumber-sumber Kas Penggunaan Kas

Akun Jumlah Akun Jumlah

Laba 2.976.713.172 Piutang usaha pihak

ketiga

402.026.745

Asset keuangan lancer

47,157.585.815 Piutang usaha pihak berelasi

25.220.868.984

Piutang non usaha pihak berelasi

117.648.249 Persediaan 21.721.912.520

Beban dibayar dimuka

2.776.004.647 Uang muka lainnya 3.099.794.915

Taksiran klaim pajak 3.697.743.287 Asset keuangan tidak lancar

108.005.735

Utang usaha pihak ketiga

8.573.889.619 Asset tetap 14.284.185.799

Liabilitas jangka pendek

3.136.231.561 Asset pajak tangguhan

1.662.446.452

utang non usaha pihak berelasi

62.377.021 Utang bank jangka pendek

19.354.783.057

Beban masih harus dibayar pihak ketiga

3.294.403.182 Utang pajak penghasilan

11.286.371

Beban masih harus dibayar pihak berelasi

950.159.650 Utang sewa 277.685.514

Utang pajak lain-lain 1.625.917.664 Utang sewa jangka panjang

25.705.645

Liabilitas imbalan kerja 7.209.149.449 81.577.823.309 Penurunan kas 6.332.819.158

(49)

Jumlah 87.910.642.467 87.910.642.467 Sumber : Data diolah

Dari laporan sumber dan penggunaan kas di atas tampak bahwa jumlah kas masuk (sumber kas) adalah sebesar Rp. 81.577.823.309,-.

Sedangkan pengeluaran kas selama tahun 2013-2014 adalah sebesar Rp.87.910.642.467,-. Karena sumber kas lebih kecil dari penggunaan kas, maka menyebabkan nilai kas berkurang sebesar Rp.

6.332.819.158,-. Untuk membuat analisis sehubungan dengan sumber dan penggunaan kas tersebut di atas maka perlu dicari terlebih dahulu penggunaan kas untuk kebutuhan jangka panjang dan penggunaan jangka pendek.

1. Penggunaan kas untuk kebutuhan jangka panjang adalah:

Utang sewa jangka panjang : Rp. 25.705.645

Asset tetap : Rp. 14.284.185.799

Asset pajak tangguhan : Rp. 1.662.446.452 Asset keuangan tidak lancar : Rp. 108.005.735+

Jumlah kebutuhan dana

jangka panjang : Rp. 16.080.343.631

Sumber dana jangka panjang adalah:

Liabilitas imbalan kerja : Rp. 7.209.149.449 Taksiran klaim pajak : Rp. 3.697.743.287 + Jumlah sumber dana

jangka panjang : Rp.10.906.892.736

2. Sumber dana jangka pendek ini berasal:

Asset keuangan lancar :Rp. 47.157.585.815 Piutang non usaha pihak berelasi :Rp. 117.648.249 Beban dibayar dimuka : Rp. 2.776.004.647 Utang usaha pihak ketiga :Rp. 8.573.889.612 Liabilitas jangka pendek :Rp. 3.136.231.561 Utang non usaha :Rp. 62.377.021

(50)

Beban masih harus dibayar

pihak ketiga :Rp. 3.294.403.182

Beban masih harus dibayar

Pihak berelasi :Rp. 950.159.650

Utang pajak lain-lain :Rp. 1. 625.917.664

Laba :Rp. 2.976.713.172+

Jumlah sumber dana

jangka pendek :Rp.70.670.930.573

Penggunaan dana jangka pendek adalah:

Piutang usaha pihak ketiga :Rp. 402.026.745 Piutang usaha pihak berelasi :Rp 25.220.868.984

Persediaan :Rp.21.721.912.520

Uang muka lainnya :Rp. 3.099.794.915 Utang bank jangka pendek :Rp. 19.354.783.057 Utang pajak penghasilan :Rp. 11.286.371

Utang sewa :Rp. 277.685.514+

Jumlah kebutuhan dana

jangka pendek Rp.70.088.358.514

Kebutuhan dana jangka

panjang kurang sebesar :Rp. 5.173.450.895 Kebutuhan dana jangka

pendekkurang sebesar :Rp. 1.159.368.263+

Rp. 6.332.819.158 b. Analisis Sumber dan Penggunaan Kas untuk Periode Dimulai dari

Tahun 2014-2015

Berdasarkan tabel neraca yang diperbandingkan , maka dapat dilihat perubahan setiap akun-akunnya sebagai berikut:

(51)

Tabel 4. 3

PT. Martina Berto Tbk Neraca yang Diperbandingkan Periode 31 Desember 2014-2015

No Uraian Tahun 2014 Tahun 2015 Naik (D) Turun (K)

1 Kas dan setara kas 41.256.538.369 30.922.884.864 10.333.653.505

2 Piutang usaha pihak ketiga

12.466.564.617 15.371.431.200 2.904.866.583

3 Piutang usaha pihak berelasi

290.737.060.603 321.387.023.097 30.649.962.494

4 Aset keuangan lancar

3.523.134.337 3.899.569.609 376.435.272

5 Piutang non usaha pihak berelasi

116.943.766 324.110.872 207.167.106

6 Persediaan 74.985.171.053 76.682.141.187 1.696.970.134

7 Uang muka lainnya 10.035.476.173 9.937.887.756 97.588.417

8 Beban dibayar dimuka

8.500.742.381 8.776.014.147 278.271.766

9 Aset keuangan tidak lancer

4.212.251.509 3.085.287.073 1.126.964.436

10 Aset tetap 148.954.451.135 145.278.949.208 3.675.501.927

Referensi

Dokumen terkait

Rasio ini digunakan untuk mengungkapkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi segala kewajiban finansial apabila perusahaan tersebut dilikuidasi, baik kewajiban jangka pendek maupun

Skripsi ini merupakan buah perjuangan penulis guna memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi Syari’ah (S.E.Sy) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Yang dimaksud dengan distribusi adalah kegiatan penyaluran hasil produksi berupa barang dan jasa dari produsen ke konsumen guna memenuhi kebutuhan manusia.. Pihak yang

Rasio aktivitas adalah rasio yang menggambarkan sejauh mana suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimilikinya guna menunjang aktivitas perusahaan, di mana

Skripsi ini merupakan buah perjuangan penulis guna memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi Syari’ah (S.E.Sy) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang keuangan, seperti perusahaan sewa guna usaha, perusahaan modal ventura, perusahaan

Hal ini berarti kas sangat berperan dalam menentukan kelancaran kegiatan perusahaan, oleh karena itu kas harus direncanakan dan diawasi, baik penerimaan (sumber –

Adhi Karya Persero, Tbk pada tahun 2018- 2019 dapat dikatakan bahwa struktur pembiayaan atau pembelanjaan yang dilakukan oleh perusahaan sudah baik, dimana menurut pandangan likuiditas