PENGARUH WORK FAMILY CONFLICT DAN EMPLOYEE
ENGAGEMENT TERHADAP TURNOVER INTENTION
(Studi Kasus Pada PT. Unicom Harbura Jaya Makmur)
Rizki Wulandari
1, Indra Setiawan., S.T.,M.M
2Prodi Manajemen, Universitas Pelita Bangsa
E-mail : rizkiwdr04@gmail.com
1; indra.setiawan@pelitabangsa.ac.id
2ABSTRAK
Tingkat turnover intention yang tinggi dapat berdampak tidak baik bagi
perusahaan, turnover intention merupakan suatu hal yang dapat merugikan
perusahaan karena banyak waktu serta biaya yang terbuang untuk menyeleksi dan
mentraining karyawan baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat
turnover intention karyawan di PT. Unicom Harbura Jaya Makmur yang
dipengaruhi oleh work family conflict dan employee engagement.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kuantitatif. Dengan populasi karyawan pada PT. Unicom Harbura Jaya Makmur
adalah 124 karyawan dan pengambilan sampel dengan menggunakan teknik slovin
dengan jumlah sampel 95 responden. Data yang didapat dikumpulkan dengan
penyebaran kuesioner. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan
analisis regresi linear berganda dengan pengujian hipotesis uji parsial (Uji t) dan
uji simultan (Uji F).
Kesimpulan dari penelitian ini menyatakan bahwa variabel work family
conflict terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel turnover
intention, dimana nilai t
hitung4,716 > t
tabel1,986 dan nilai signifikansi sebesar
0,000 < 0,05, dan pada variabel employee engagement terdapat pengaruh yang
negatif dan tidak signifikan terhadap turnover intention dimana nilai t
hitung-1,005
< t
tabel1,986 dan nilai signifikansi sebesar 0,318 > 0,05, dan memiliki nilai f hitung
sebesar 11,122 > f tabel 3,10 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa variabel work family conflict dan variabel employee
engagement berpengaruh signifikan terhadap variabel turnover intention.
1. PENDAHULUAN
Dalam mewujudkan keunggulan
komparatif di era globalisasi saat ini, perusahaan harus mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan baik dan berdampak pada keberhasilan dan kesuksesan suatu perusahaan. Salah satu bentuk perusahaan dalam dalam pengelolaan karyawan adalah melalui rendahnya tingkat turnover intention. Turnover intention merupakan niat atau keinginan seseorang untuk pergi melepaskan diri dari pekerjaannya dengan pertimbangan yang serius (Hamid & Ahmad, 2015). Faktor yang dapat mempengaruhi turnover
intention adalah work family conflict. Work family conflict merupakan suatu bentuk konflik antar
peran dimana tekanan peran dari area pekerjaan dan keluarga satu sama lain bertentangan. Konflik antara peran dan keluarga berhubungan dengan sejumlah sikap kerja dan konsekuensi negatif termasuk rendahnya kepuasan kerja secara umum (Harsiwi, 2004).
Faktor berikutnya yang dapat
mempengaruhi turnover intention yaitu employee
engagement (keterikatan karyawan). Employee engagement didefinisikan secara umum sebagai
tingkat komitmen dan keterikatan seorang karyawan terhadap organisasinya. Employee
engagement sebagai sebuah ikatan yang terjadi
antara karyawan dan organisasi (dalam hal ini
tempat bekerja), sehingga karyawan
menunjukkan kepedulian terhadap
keberlangsungan usaha (Gallup dalam Martha, 2011).
Mendekati akhir tahun 2020, data turnover pada PT. Unicom Harbura Jaya Makmur mengalami peningkatan, hal tersebut terjadi karena terdapat jam kerja shift, dimana terdapat dua shift pada PT. Unicom Harbura Jaya Makmur yaitu shift 1 pagi mulai pukul 08.00 – 17.00 dan shift 2 malam pukul 22.00 – 07.00. Dengan
adanya jam kerja shift, karyawan juga
mendapatkan tekanan yang cukup besar dari atasan untuk dapat secepatnya menyelesaikan pekerjaan, akan tetapi pekerjaan tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dapat diselesaikan, dan karyawan diharuskan untuk lembur sampai pekerjaannya selesai, sehingga dapat menimbulkan beban kerja yang berlebih.
Fenomena lainnya yaitu setiap karyawan terlihat memiliki employee engagement yang tinggi, hal tersebut dapat dilihat dari karyawan yang sering lupa waktu dalam bekerja dan merasa nyaman terhadap pekerjaannya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh dari variabel work family conflict terhadap variabel turnover intention, adakah pengaruh dari variabel employee engagement terhadap variabel turnover intention, dan adakah pengaruh secara simultan dari variabel work family
conflict dan employee engagement terhadap variabel turnover intention.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Turnover Intention
Turnover intention merupakan keputusan
akhir yang dipilih jika karyawan merasa tidak puas pada pekerjaan dan lingkungannya. Turnover
intention merupakan keinginan individu yang
dilakukan secara sadar serta disengaja untuk keluar dari perusahaan dimana tempat individu tersebut bekerja (Tett dan Mayer, 1993).
Turnover intention dapat diartikan sebagai
kecenderungan atau niat karyawan untuk berhenti bekerja dari pekerjaannya secara sukarela sesuai pilihannya sendiri (Siregar, 2006:214). Keinginan berpindah seseorang berkaitan erat dengan peluang karir, kepuasan gaji, kepuasan kerja, hubungan kerja, lingkungan kerja, dan beban kerja (Zeffane, 1994).
Faktor yang mempegaruhi Turnover
intention menurut Mobley et al 1978 yaitu
Karakteristik Individu, Lingkungan Kerja, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi. Indikator pada variabel turnover intention menurut Mobley et al 1978 adalah (1) Memikirkan Untuk Keluar (Thinking of Quitting) mencerminkan individu untuk berpikir keluar dari pekerjaan atau tetap berada di lingkungan pekerjaan, (2) Pencarian Alternatif Pekerjaan (Intention to
Search for Alternatives) mencerminkan individu
berkeinginan untuk mencari pekerjaan pada
organisasi lain, (3) Niat Untuk Keluar (Intention to
Quit) mencerminkan individu yang berniat untuk
keluar.
Work Family Conflict
Work family conflict sebagai konflik peran
yang terjadi pada karyawan, dimana pada satu sisi ia harus melakukan pekerjaan di kantor dan di sisi lain harus memperhatikan keluarga secara utuh. Work
family conflict (konflik pekerjaan-keluarga) telah
didefinisikan sebagai konflik antara peran yang satu dengan peran lainnya (inter-role conflict) dimana terdapat tekanan yang berbeda antara peran dikeluarga dan di pekerjaan (Howard, 2008).
Work family conflict memiliki hubungan yang
positif dengan turnover intention, dimana work
family conflict adalah salah satu faktor yang
mempengaruhi karyawan untuk meninggalkan organisasi (Long et al., 2016). Work family
conflict adalah suatu konflik yang terjadi pada
karyawan yang berkaitan antara pekerjaan dengan
keluarga sehingga konflik tersebut dapat
membuat karyawan memiliki keinginan untuk melakukan turnover intention.
Faktor yang mempengaruhi work family conflict menurut (Bellavia & Frone 2005) yaitu (1) Dalam
Diri Individu (General Intra-Individual
Predictors) diantaranya : Demographics Characteristics, dan Personality Characteristics,
(2) Peran Keluarga (Family Role Environment
Predictors) diantaranya : Menghabiskan lebih
banyak waktu pada pekerjaan keluarga seperti
mengasuh anak dan tugas rumah telah
dihubungkan dengan tingkat work family conflict yang lebih tinggi, Family Stressor, Relationship
with Spesific Family Members, dan Having Children, (3) Peran Pekerjaan diantaranya : Amount of Time, Work Stressor, dan Job Type.
Indikator pada variabel work family conflict menurut (Abbot et al., 1998) yaitu (1) Work
Demand (tekanan pekerjaan) merupakan tekanan
yang timbul akibat adanya kelebihan dalam beban pekerjaannya dan juga akibat tekanan waktu (deadlines), (2) Family Demand (tekanan keluarga) merupakan tekanan yang timbul akibat adanya tekanan waktu dalam menyelesaikan tugas-tugas rumah (house keeping) dan juga tugas dalam merawat anak (child care).
Employee Engagement
Employee engagement merupakan keadaan psikologis dimana karyawan merasa berkepentingan dalam keberhasilan perusahaan dan termotivasi untuk meningkatkan kinerja ke tingkat yang melebihi job requirement yang diminta (Carpenter & Wyman, 2007:1 dalam Ramadhan 2014:47). Engagement merupakan adanya kehadiran ikatan secara psikologis ketika bekerja dan melakukan peranan di lingkup organisasi (Kahn, 1990).
Employee engagement sebagai sebuah
ikatan yang terjadi antara karyawan dengan organisasi (tempat bekerja), sehingga karyawan
menunjukkan kepedulian terhadap
keberlangsungan bisnis (Gallup dalam Martha, 2011). Employee engagement merupakan konsep baru dalam perilaku organisasi yaitu merupakan suatu keterlibatan individu, kepuasan individu,
serta antusiasme individu terhadap pekerjaan yang dilakukannya (Robbins & Judge, 2015:48).
Faktor yang mempengaruhi employee
engagement menurut (Kanexa dalam Nujiasih, n
d:13) yaitu Pemimpin Yang Memberikan Inspirasi Keyakinan Terhadap Masa Depan, Manajemen Yang
Menghargai Karyawan, Pekerjaan Yang
Menyenangkan, Bagian Top Management Yang Memperlihatkan Tanggung Jawab Nyata Kepada Karyawan. Indikator pada variabel employee
engagement menurut (Schaufeli et al., 2002) yaitu (1)
Aspek Vigor (Semangat) merupakan aspek yang ditandai dengan tingginya tingkat kekuatan dan resiliensi mental dalam bekerja, keinginan untuk berusaha dengan sungguh-sungguh di dalam pekerjaan, gigih dalam menghadapi kesulitan, (2) Aspek Dedication (Dedikasi) merupakan aspek yang ditandai oleh suatu perasaan yang penuh makna, antusias, inspirasi, kebanggaan dan menantang dalam pekerjaan, (3) Aspek Absorpiton (Penyerapan) merupakan aspek yang ditandai dengan adanya konsentrasi dan minat yang mendalam, tenggelam dalam pekerjaan, waktu terasa berlalu begitu cepat dan individu sulit melepaskan diri dari pekerjaan sehingga melupakan sesuatu disekitarnya.
HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis 1 : Pengaruh Work Family Conflict terhadap Turnover Intention
Hipotesis 2 : Pengaruh Employee Engagement terhadap Turnover Intention
Hipotesis 3 : Pengaruh Work Family Conflict dan
Employee Engagement terhadap Turnover Intention
Gambar 1 Model Penelitian Work Family Conflict Employee Engagement Turnover Intention H1 H2 H3
3. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, metode yang menekankan aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena sosial (Sugiyono, 2014). Metode kuantitatif dalam pelaksanaannya meliputi data berupa angka yang kemudian data tersebut diolah dengan menggunakan analisis statistik yang kemudian dijelaskan dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Metode ini bertujuan untuk mengukur pengaruh variabel
work family conflict dan employee engagement
terhadap turnover intention.
Pengukuran variabel pada penelitian ini menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2011). Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak ukur dalam menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Skala likert memiliki nilai mulai dari angka 1-5. Populasi pada penelitian ini yaitu karyawan dari PT. Unicom Harbura Jaya Makmur sebanyak 124 orang. Sampel pada penelitian ini menggunakan rumus perhitungan slovin, yang kemudian hasil yang diperoleh dari
perhitungan sampel yaitu sebanyak 95
responden. Kuesioner pada penelitian ini terdiri dari kuesioner yang disebar secara online dalam bentuk google formulir.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Deskriptif
Pada penelitian ini terdapat dua variabel bebas (independen) dan satu variabel
terikat (dependen). Variabel bebas
(independen) tersebut adalah work family
conflict dan employee engagement dan
variabel terikat (dependen) adalah turnover
intention. Data pada penelitian ini diperoleh
melalui penyebaran kuesioner. Responden dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Unicom Harbura Jaya Makmur sebanyak 95 orang. Kuesioner telah diberikan kepada 95 responden secara online dengan melalui google formulir.
Tabel 1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Keterangan Jumlah Presentase
Laki-laki 21 22,10%
Perempuan 74 77,90%
Total 95 100%
Berdasarkan Tabel 1 diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden adalah perempuan.
Tabel 2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Keterangan Jumlah Presentase
15-24 Tahun 58 61,05%
25-34 Tahun 32 33,69%
35-44 Tahun 5 5,26%
>45 Tahun 0 0%
Total 95 100%
Berdasarkan Tabel 2 diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden memiliki usia 15-24 tahun.
Tabel 3
Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
Keterangan Jumlah Presentase
<2 Tahun 50 52,63%
2-5 Tahun 36 37,90%
>5 Tahun 9 9,47%
Total 95 100%
Berdasarkan Tabel 3 diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden memiliki masa kerja < 2 tahun.
Tabel 4
Karakteristik Responden Berdasarkan Status
Keterangan Jumlah Presentase
Belum Menikah 67 70,53%
Menikah 28 29,47%
Total 95 100%
Berdasarkan Tabel 4 diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden memiliki status sudah menikah.
Hasil Analisis dan Uji Hipotesis Uji Validitas
Variabel dinyatakan valid dapat
diketahui dari signifikan pada hasil
perhitungan korelasi < 0,05. Variabel dapat dikatakan valid jika nilai r hitung > nilai r tabel. Jika nilai r hitung < nilai r tabel maka
dapat dikatakan tidak valid. Untuk
mendapatkan nilai r tabel dapat digunakan rumus (dk = n – 2 = 95 – 2 = 93), maka nilai r tabel yang didapatkan sebesar 0,2017.
Tabel 5
Hasil Uji Validitas Work Family Conflict
Item r hitung r tabel Keterangan
1 0,389 0,2017 Valid 2 0,605 0,2017 Valid 3 0,438 0,2017 Valid 4 0,471 0,2017 Valid 5 0,740 0,2017 Valid 6 0,599 0,2017 Valid 7 0,351 0,2017 Valid 8 0,518 0,2017 Valid 9 0,567 0,2017 Valid 10 0,643 0,2017 Valid
Berdasarkan Tabel 5 diatas dapat disimpulkan bahwa semua item work family
conflict memiliki nilai r hitung > nilai r tabel maka
dapat dikatakan valid.
Tabel 6
Hasil Uji Validitas Employee Engagement
Item r hitung r tabel Keterangan
1 0,379 0,2017 Valid 2 0,597 0,2017 Valid 3 0,540 0,2017 Valid 4 0,673 0,2017 Valid 5 0,511 0,2017 Valid 6 0,630 0,2017 Valid 7 0,560 0,2017 Valid 8 0,556 0,2017 Valid 9 0,656 0,2017 Valid 10 0,324 0,2017 Valid
Berdasarkan Tabel 5 diatas dapat disimpulkan bahwa semua item employee
engagement memiliki nilai r hitung > nilai r tabel
maka dapat dikatakan valid.
Tabel 7
Hasil Uji Validitas Turnover Intention
Item r hitung r tabel Keterangan
1 0,342 0,2017 Valid 2 0,335 0,2017 Valid 3 0,334 0,2017 Valid 4 0,470 0,2017 Valid 5 0,595 0,2017 Valid 6 0,395 0,2017 Valid 7 0,467 0,2017 Valid 8 0,252 0,2017 Valid
Berdasarkan Tabel 5 diatas dapat disimpulkan bahwa semua item turnover intention memiliki nilai r hitung > nilai r tabel maka dapat dikatakan valid.
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengetahui tingkat konsistensi terhadap instrumen-instrumen yang diukur. Jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 maka dapat dikatakan reliable.
Tabel 8 Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel Nilai Cronbach’s Alpha Keterangan 1 Work Family Conflict ,838 Reliable 2 Employee Engagement ,710 Reliable 3 Turnover Intention ,824 Reliable
Berdasarkan Tabel 8 diatas dapat disimpulkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha untuk semua variabel > 0,60 dikatakan reliable.
Uji Asumsi Klasik
Analisis yang digunakan dalam
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan amalisis regresi berganda. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas.
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi, variabel
dependen dan independennya memiliki
distribusi data yang tidak normal. Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak normal dengan menggunakan uji normalitas
One-Sample Kolmogorov Smirnov.
Tabel 9
Hasil Uji Normalitas One-Sample
Kolmogorov Smirnov
One-Sample
Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize d Residual N 95 Normal Parametersa, b Mean 0,0000000 Std. Deviatio n 0,43407667 Most Extreme Differences Absolute 0,077 Positive 0,044 Negative -0,077 Test Statistic 0,077 Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance.
Berdasarkan hasil uji normalitas diatas maka dapat disimpulkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,200 > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa data yang digunakan berdistribusi normal.
Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik tidak akan terjadi korelasi diantara variabel bebas (independen). Jika nilai
tolerance > 0,10 dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) < 10 maka dapat dikatakan tidak
terjadi multikolinearitas.
Tabel 10
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficients
a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Work Family Confllict 0,962 1,040 Employee Engagement 0,962 1,040 a. Dependent Variable: Turnover IntentionBerdasarkan Tabel 10 diatas dapat disimpulkan bahwa nilai tolerance dari variabel
work family conflict dan employee engagement
sebesar 0,962 > 0,10 dan memiliki nilai VIF sebesar 1,040 < 0,10 maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolinearitas.
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui ada atau tidak adanya penyimpangan atau ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas dengan meregresikan antara variabel bebas (independen) dengan absolute standardized residual.
Pada penelitian ini, diketahui hasil dari uji heteroskedastisitas dengan diagram plot yaitu titik-titik yang membentuk pola yang menyebar dengan tidak menentu diatas dan dibawah angka
0 maka dapat dikatakan tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Uji Regresi Linear Berganda
Uji regresi linear berganda dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara dua atau lebih variabel independen dengan satu variabel dependen yang ditampilkan dalam bentuk persamaan regresi.
Berdasarkan hasil analisis uji regresi linear berganda, maka dapat diinterpretasikan sebagai berikut : (1) Nilai konstanta sebesar 2,749 tidak diinterpretasikan karena pengukuran variabel pada penelitian ini menggunakan skala likert dimana skala likert tidak memiliki angka 0, (2) Nilai koefisien variabel work family
family conflict mengalami kenaikan maka
variabel turnover intention mengalami
peningkatan sebesar 0,341, dengan asumsi variabel employee engagement tidak mengalami perubahan atau konstan, (3) Nilai koefisien variabel employee engagement sebesar -0,105 artinya jika variabel employee engagement mengalami kenaikan maka variabel turnover
intention akan mengalami penurunan sebesar
-0,105, dengan asumsi variabel work family
conflict tidak mengalami perubahan atau
konstan.
Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk menguji pengaruh dari variabel work family conflict terhadap turnover intention dan pengaruh dari
variabel employee engagement terhadap
turnover intention.
Uji t
Tabel 11 Hasil Perhitungan Uji t
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 2,749 0,457 6,012 0,000 Work Family Confllict 0,341 0,072 0,450 4,716 0,000 Employee Engagement -0,105 0,105 -0,096 -1,005 0,318
a. Dependent Variable: Turnover Intention
Berdasarkan Tabel 11 diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Pada variabel work family conflict diketahui memiliki nilai t hitung sebesar 4,716 > nilai t tabel sebesar 1,986 dan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa work
family conflict berpengaruh positif dan
signifikan terhadap turnover intention. 2. Pada variabel employee engagement
diketahui memiliki nilai t hitung sebesar -1,005 > nilai t tabel -1,986 dan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,318 > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa employee
engagement tidak berpengaruh terhadap turnover intention.
Uji F
Uji F dilakukan dengan cara melihat
besarnya nilai signifikan, jika nilai
sginifikansinya < 0,05 artinya variabel bebas
(independen) secara simultan dapat
mempengaruhi variabel terikat (dependen). Tabel 12
Hasil Perhitungan Uji F
ANOVAa Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 4,282 2 2,141 11,122 .000b Residual 17,712 92 0,193 Total 21,994 94
a. Dependent Variable: Turnover Intention
b. Predictors: (Constant), Employee Engagement, Work Family Confllict
Berdasarkan Tabel 12 diatas maka dapat disimpulkan bahwa nilai f hitung sebesar 11,122 > nilai f tabel 3,10 dan nilai signifikansinya sebesar 0,000 < 0,05 maka dapat dikatakan variabel work family conflict dan employee engagement dapat
mempengaruhi secara simultan terhadap
variabel turnover intention.
Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi dilakukan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Tabel 13 Hasil Uji Determinasi
Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .441a 0,195 0,177 0,43877 a. Predictors: (Constant), Employee Engagement, Work Family Confllict
Berdasarkan Tabel 13 diatas maka dapat diketahui nilai koefisien korelasi (R
Square) sebesar 0,195 atau sama dengan 19,5%
maka dapat disimpulkan bahwa variabel work
family conflict dan employee engagement dapat
berpengaruh terhadap variabel turnover
intention sebesar 19,5%, dan sisanya 80,5%
dipengaruhi oleh variabel lain.
PEMBAHASAN
1. Hipotesis 1 : Pengaruh Work Family
Conflict Terhadap Turnover Intention
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pada variabel work family conflict diketahui memiliki nilai t hitung sebesar 4,716 > nilai t tabel sebesar 1,986 dan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa work
family conflict berpengaruh positif dan
signifikan terhadap turnover intention.
2. Hipotesis 2 : Pengaruh Employee
Engagement Terhadap Turnover Intention
Hasil dari penelitian menunjukkan
bahwa pada variabel employee
engagement diketahui memiliki nilai t
hitung sebesar -1,005 > nilai t tabel -1,986 dan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,318 > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa
employee engagement tidak berpengaruh
terhadap turnover intention. Hal tersebut terjadi karena kurangnya sarana dan fasilitas yang diberikan oleh perusahaan terhadap karyawan sehingga karyawan tidak cukup puas terhadap perusahaan. 3. Hipotesis 3 : Pengaruh Work Family
Conflict dan Employee Engagement
Terhadap Turnover Intention
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa nilai f hitung sebesar 11,122 > nilai f tabel 3,10 dan nilai signifikansinya sebesar 0,000 < 0,05 maka dapat dikatakan variabel work family conflict dan employee
engagement dapat mempengaruhi secara
simultan terhadap variabel turnover
intention.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tentang
Pengaruh Work Family Conflict dan Employee
Engagement Terhadap Turnover Intention pada
PT. Unicom Harbura Jaya Makmur maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Variabel work family conflict memiliki memiliki nilai t hitung sebesar 4,716 > nilai t tabel sebesar 1,986 dan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa work family
conflict berpengaruh positif dan signifikan
terhadap turnover intention.
2. Variabel employee engagement memiliki nilai t hitung sebesar -1,005 > nilai t tabel -1,986 dan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,318 > 0,05 maka dapat dikatakan
bahwa employee engagement tidak
berpengaruh terhadap turnover intention. Hal tersebut terjadi karena kurangnya sarana dan fasilitas yang diberikan oleh perusahaan terhadap karyawan sehingga karyawan tidak cukup puas terhadap perusahaan.
3. Diketahui nilai f hitung sebesar 11,122 > nilai f tabel 3,10 dan nilai signifikansinya sebesar 0,000 < 0,05 maka dapat dikatakan variabel work family conflict dan employee
engagement dapat mempengaruhi secara
simultan terhadap variabel turnover
intention.
Saran
1. Kepada manajemen PT. Unicom Harbura Jaya Makmur untuk dapat melakukan
upaya untuk meminimalisir atau
mengurangi terjadinya tingkat turnover pada karyawan yang disebabkan karena adanya masalah work family conflict yang dialami oleh karyawan dengan cara membantu memberikan solusi kepada karyawan untuk dapat mengatasi work
family conflict agar tingkat turnover
2. Kepada manajemen PT. Unicom Harbura Jaya Makmur untuk dapat melakukan upaya untuk meningkatkan employee
engagement karyawan agar tidak terjadi turnover intention. Peran manajer sangat
penting dalam meningkatkan semangat karyawan dalam bekerjaa sehingga dapat
meningkatkan konsentrasi karyawan
dalam bekerja.
DAFTAR PUSTAKA
Affini, Dinar Nur., & Surip, Ngadino. 2018.
Pengaruh Kompensasi dan
Kepuasan Kerja Terhadap Employee
Engagement yang Berdampak pada Turnover Intentions. Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis, Vol. 4, No. 1,
Maret 2018: 113-127.
Chairiza, Dinda., Zulkarnain., & Zahreni, Siti. 2018. Pengaruh Burnout dan
Employee Engagement terhadap
Intensi Turnover Intention
Karyawan Hotel. Analitika: Jurnal
Magister Psikologi UMA, Vol. 10
(2) Desember (2018), ISSN : 2085-6601 (Print), ISSN : 2502-4590 (Online).
Chrisdiana, Lita. 2017. Pengaruh Employee
Engagement dan Work Life Balance
terhadap Turnover Intention di
Generasi Millenial. Jurnal
Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan, Vol. 1, No. 1.
Fauzia, Nida Kania., & Marwansyah. 2020. Pengaruh Employee Engagement terhadap Turnover Intention (Studi Kasus PT. XYZ Bandung). Jurnal
Riset Bisnis dan Investasi, Vol. 6,
No.1, P-ISSN : 2460-8211, E-ISSN : 2684-706X.
Hartono, Yohanes Matthew., & Setiawan, Roy. 2018. Pengaruh Work Family
Conflict dan Compensation terhadap Turnover Intention pada Gold’s
Gym Sutos Surabaya. Agora, Vol. 6, No. 2 (2018).
Islamy, Fahmi Jahidah. 2018. Pengaruh
Employee Engagement terhadap Turnover Intention pada Dosen
Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Membangun (Studi Kasus pada Dosen Tetap Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi Indonesia
Membangun Tahun 2017). Jurnal
Indonesia Membangun, Vol. 17, No.
2, ISSN : 1412-6907 (Media Cetak), ISSN : 2579-8189 (Media Online).
Kurniawati, Nurul Imani., Werdani,
Riandhita Eri., & Pinem, Robetmi Jumpa kita. 2018. Analisis Pengaruh
Work Family Conflict dan Beban
Kerja terhadap Stres Kerja dalam Mempengaruhi Turnover Intention (Studi pada Karyawan PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk
Wilayak Semarang). Jurnal
Administrasi Bisnis, Volume 7,
Nomor 2, September 2018, pp. 95-102, P-ISSN : 2252-3294, E-ISSN : 2548-4923.
Mahadewi, Made Chintya., & Rahyuda,
Agoes Ganesha. 2020. Peran
Kepuasan Kerja dalam Memediasi Pengaruh Work Family Conflict dan
Kompensasi terhadap Turnover
Intention. Buletin Studi Ekonomi,
Vol. 25, No. 2.
Natalia, Jessica., & Rosiana, Elvin. 2017.
Analisa Pengaruh Employee
Engagement terhadap Kinerja Karyawan dan Turnover Intention di Hotel D’Season Surabaya. Jurnal
Hospitality dan Manajemen Jasa,
Vol. 5, No. 2 (2017).
Rachman, Lutfi., & Dewanto, Aryo. 2016. Pengaruh Employee Engagement terhadap Kepuasan Kerja dan
Turnover Intention Perawat (Studi
Kasus pada Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen Malang). Jurnal
Aplikasi Manajemen, Vol. 14, No. 2,
ISSN : 1693-5241.
Ramadhani, Vivi Putri. 2020. Pengaruh Lingkungan Kerja, Self Efficacy,
Work Family Conflict, dan
Employee Engagement terhadap Turnover Intention Pegawai Kantor
Badan SAR Nasional Mataram.
Forum Ekonomi, 22 (1) 2020, 82-94,
ISSN Print : 1411-1713 ISSN Online : 2528-150X.
Saraswati, Vita Putri., & Subudi, Made. 2017.
Pengaruh Konflik
Pekerjaan-Keluarga dan Stres Kerja Terhadap
Turnover Intention. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 6, No. 6,
2017 : 2995-3021, ISSN : 2302-8912.
Tambunan, Michaela Sabrina., Tewal,
Bernhard., & Dotulong, Lucky O.H.
2020. Pengaruh Employee
Engagement, Quality Of Work Life
dan Job Insecurity terhadap
Turnover Intention (Studi Kasus
pada Karyawan PT. Gelael
Signature Supermarket di Megamall Manado). Jurnal EMBA, Vol.8 N0.4 Oktober 2020, Hal. 703-712, ISSN 2303-1174.