Taye Shim +62-21-515-3281 [email protected] For subscription of our Daily Focus, please contact us at [email protected]
Embun Pagi
October 28, 2014
Are we nearing rock bottom?
Electronic City (ECII IJ) merupakan salah satu pelaku usaha besar di bidang peralatan elektronik dan kebutuhan rumah tangga. Jumlah toko saat ini tercatat sebanyak 47 Electronic City dan 16 Electronic City outlet. Selama tiga tahun terakhir, pendapatan perusahaan telah bertumbuh rata rata sebesar 34.8%YoY.
Mengingat posisi ECII yang kuat di pasar, kami yakin perusahaan akan mampu untuk menangkap potensi pertumbuhan pasar elektronik di Indonesia, yang salah satunya akan terpicu oleh pertumbuhan middle income class.
Namun demikian, bila melihat dari sisi transaksi perdagangan saham ECII, kondisi yang terjadi seolah berbanding terbalik. Sejak IPO pada bulan Juli, saham ECII telah mengalami penurunan sebesar 75.2% dari Rp4.050 pada tanggal 3 July 2013) menjadi IDR1,005 pada tanggal 27 Oktober 2014).
Mengacu pada Bloomberg, saham ECI ditransaksikan pada 5.5x dan 4.2x berbanding EPS tahun 2014 dan 2015, hal ini seolah memberikan sebuah sinyal unik, mengingat IHSG saat ini ditransaksikan pada 16.3x dan 13.9x. Apa yang seharusnya berada di benak investor adalah, apakah ECII akan membukukan pendapatan yang bertumbuh secara berkelanjutan (hingga kini hanya satu analis yang melakukan coverage pada saham ECII). Dengan mengasumsikan estimasi konsensus hanya berasal dari satu broiker, maka ada baiknya bila kita menelaah lebih dalam tentang kinerja ECII kedepannya. Perkiraan laba bersih 2014 adalah sebesar Rp245.1bn (12/14F) laba bersih 1H14 sebesar Rp120.7bn atau telah mencapai sekitar 49% dari proyeksi tersebut.
Selama masa kunjungan kami ke ECII, perusahaan meyakini masih akan mampu membukukan kinerja pendapatan dan laba bersih yang positif kedepannya. Hingga saat ini, kami pun masih meyakini adanya sebuah potensi pertumbuhan perusahaan di tahun tahun mendatang. Dengan menggunakan asumsi angka konsensus maka, pendapatan akan ertumbuh sebesar 33%YoY dan laba bersih 18.5%YoY, bahkan bila kita memfaktorkan asumsi bearish, kami masih melihat ECII mampu untuk bertumbuh tidak jauh dari angka pertumbuhan nominal GDP Indonesia. Kami masih terus mencermati pergerakan saham ECII, dan tengah menanti terbitnya kinerja keuangan perusahaan di kuartal ketiga tahun ini.
ECII vs. JCI Consumer Index
Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Research Market Index
Last Trade Chg (%) MoM YoY
JCI 5,024.3 -1.0 -1.2 10.7
MSCI EM 977.8 -0.7 -3.9 -4.8
HANG SENG 23,143.2 -0.7 -1.6 2.2
KOSPI 1,925.7 0.3 -5.2 -6.0
FTSE 6,363.5 -0.4 -3.9 -5.0
DJIA 16,817.9 0.8 -2.5 7.1
NASDAQ 4,485.9 0.7 -0.6 13.8
Key Rates
Last Trade Chg (bps) MoM YoY
Policy Rate 7.50 0 0 25
3yr 7.74 -1 -4 124
10yr 8.01 0 -23 102
FX
Last Trade Chg (%) MoM YoY
USD/IDR 12,109.00 0.3 -0.8 9.2
USD/KRW 1,057.50 0.1 0.3 -0.3
USD/JPY 108.16 0.0 -1.2 10.7
USD/CNY 6.12 -0.1 -0.6 0.5
Commodities
Last Trade Chg (%) MoM YoY
WTI 81.0 0.0 -12.5 -12.2
Gold 1,226.6 -0.4 0.9 -9.3
Coal 63.3 -1.9 -3.1 -21.4
Palm Oil 747.5 0.0 0.0 -14.0
Rubber 122.8 0.0 10.2 -32.4
Nickel 15,010.0 -0.9 -11.6 2.9
Copper 6,690.0 -0.1 -0.4 -6.9
Tin 19,506.0 0.2 -5.1 -16.1
JCI Index VS MSCI Emerging Markets
600 800 1,000 1,200
3,000 4,000 5,000 6,000
04/13 01/14 10/14
(pt) JCI
MSCI EM (pt)
0 20 40 60 80 100 120 140
12-13 1-14 2-14 3-14 4-14 5-14 6-14 7-14 8-14 9-14
ECII
JCI Consumer Index (end-2013=100)
Local flashes
TLKM: Telkom Raup Laba Rp11,44 Triliun Pada Kuartal III/2014. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk hingga kuartal III/2014 mencapai Rp11,44 triliun. Direktur Utama Telkom Arief Yahya dalam laporan keuangan perseroan yang dipublikasikan pada Senin (27/10) disebutkan perolehan laba bersih tersebut naik tipis 3,51% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp11,05 triliun. (Bisnis Indonesia)
KBLV: First Media Ubah Rencana Private Placement Saham. PT First Media Tbk (KBLV) mengubah rencana pembelian saham PT Link Net Tbk melalui sistem private placement.
Perubahan ini terkait pihak yang akan membeli saham-saham Link Net yang akan dijual perseroan. Berdasarkan syarat dan ketentuan sebagaimana termaktub dalam underwriting agreement, emiten yang akan membeli saham-saham Link Net yang akan dijual perseroan yakni Credit Suisse (Singapore) Limited sebesar 75.559.000 saham.
(Metro TV)
WSKT: Waskita Karya Bidik Laba Bersih Rp404,76 Miliar. Perusahaan konstruksi pelat merah PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Membidik perolehan laba bersih hingga akhir tahun ini dapat meningkat 10% menjadi Rp404,76 miliar dari tahun lalu Rp367,97 miliar. Padahal, pada periode 2013, perolehan laba bersih Waskita melonjak 44,85%
dari tahun sebelumnya sebesar Rp254,03 miliar. Hingga semester I/2014, WSKT membukukan laba bersih Rp60,9 miliar, naik 7,81% year-on-year (Bisnis Indonesia)
PGAS: PGN Pasok Gas Bumi ke Pembangkit Listrik PLN. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN/PGAS) dan anak usaha PT PLN yakni PT Pembangkitan Jawa-Bali (PT PJB) menjalin kerjasama memasok kebutuhan gas bumi ke pembangkit listrik. Bertempat di Kantor Pusat PGN, Jalan KH Zainul Arifin, Jakarta, kedua perusahaan tersebut menandatangani Nota Kesepahaman (MOU) tentang pemanfaatan gas bumi ini.
Direktur Pengusahaan PGN, Jobi Triananda Hasjim menyatakan bahwa sebagai BUMN gas satu-satunya di Indonesia, PGN berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam percepatan konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG). (Detik Finance)
BMRI: Bank Mandiri siap ekspansi di multifinance. Menjelang tutup buku tahun 2014, sejumlah bank milik pemerintah giat mempublikasikan rencana aksi korporasi mereka.
Setelah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) lebih dulu mendeklarasikan rencana pembentukan perusahaan patungan dengan entitas asing dibidang asuransi, kini giliran PT Bank Mandiri Tbk. Bank Mandiri menyatakan bakal mendirikan join venture dibidang multifinance. Bank ini sudah menggandeng ASCO Automotive dan PT Tunas Ridean Tbk. (Kontan)
BJTM: Bank Jatim Matangkan Rencana Right Issue. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk mengkaji kemungkinan menghimpun dana dari pasar modal melalui right issue guna menjaga rasio kecukupan modal. Direktur Utama Bank Jatim Hadi Sukrianto mengutarakan rencana menghimpun dana dari pasar sebagai antisipasi rasio kecukupan modal/capital adequacy ratio (CAR) yang saat ini 20,29%. (Bisnis Indonesia)
EXCL: XL Gandeng Sequislife Tawarkan Asuransi Gratis. PT XL Axiata Tbk bekerja sama dengan PT Asuransi Jiwa Sequislife menawarkan asuransi jiwa gratis kepada para pelanggan provider telekomunikasi tersebut. Program asuransi jiwa tersebut ditawarkan melalui pesan pendek kepada para pelanggan XL. Titi, customer service yang bertugas melayani program asuransi gratis tersebut mengatakan para pelanggan XL yang mendaftarkan diri dalam program tersebut tidak dikenai biaya apapun sebagai pembayaran premi asuransi. (Bisnis Indonesia)
Technical analysis
Investor sentiment
Sentiment sell on news ketika Kabinet Jokowi telah diumumkan dan dilantik membawa IHSG mengalami koreksi hingga level 5.024. Begitupun dengan pelemahan Rupiah terhadap US Dollar yang mencapai level 12.109 membuat pelemahan IHSG semakin dalam pada akhir perdagangan. Peluang pelemahan terbatas bahkan rebound dapat terjadi pada perdagangan hari ini mengingat level psikologis 5.000 sudah dekat.
Daily chart
Penurunan IHSG pada perdagangan kemarin telah membuat indikator stochastic tepat berada pada level oversold. Namun indikator PSAR dan indikator MACD masih berada pada area positive. Penurunan kemarin juga telah memotong MA5 IHSG sedangkan MA20 masih terjaga di bawah IHSG. Sehingga kita bisa katakan bahwa koreksi yang dialami masih dalam koreksi sehat. Apalagi jika kita melihat level support berada pada level 5.015 sehingga posisi saat ini jika IHSG mampu bertahan maka risk akan lebih kecil dibandingkan reward yang bisa menguji level 5.091 kembali.
Intraday Chart
Dari chart 2 yang merupakan intraday chart IHSG juga terlihat bahwa sejak dibuka dan naik tipis, IHSG sempat mencapai level 5.091 namun terus menurun hingga level terendah pada 5.024. melihat level terakhir maka tampak bahwa posisi IHSG sudah memasuki area oversold.
Chart 1. Daily chart Chart 2. Intraday Chart
Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Recommendation Trading Buy
Target price 5,091
Stop-loss 5,015
Close 5,024
Indikator
Stoch OS
MACD UP
PSAR UP
Volume DN
GC = Golden-cross AC = Accumulation DC = Dead-cross Dis = Distribution
UP = Up OB = Overbought
DN = Down OS = Oversold
NM = Normal
Stocks on our focus list
PT Multipolar Tbk (MLPL)
Saham MLPL mengalami kenaikan sebesar 2.12% atau ditutup pada level 960, hal ini membuat indikator stochastic mengalami goldencross walaupun berada pada area oversold.
Indikator MACD juga berpeluang melakukan goldencross, sedangkan indikator PSAR masih mengirimkan sinyal bullish. Volume perdagangan juga meningkat dibandingkan tiga hari terakhir. Hal ini membuat peluang penguatan dapat terjadi.
Level resistance sementara berada pada 1.010 sedangkan level stoploss berada pada level 945. Strategy trading buy pendek dapat dilakukan sementara mengingat belum adanya higher high terhadap trend saat ini.
Recommendation Trading Buy
Target price 1,010
Stop-loss 945
Entry price Open Market Price
Close 960
Indikator
Stoch OB
MACD DN
PSAR UP
Volume UP
GC = Golden-cross AC = Accumulation DC = Dead-cross Dis = Distribution
UP = Up OB = Overbought
DN = Down OS = Oversold
NM = Normal
Chart 3. MLPL
Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk(AISA)
Walaupun IHSG mengalami penurunan namun saham AISA berhasil mengalami penguatan pada perdagangan kemarin. Hal ini memberikan gambaran bahwa trend saham AISA yang cukup kuat. Indikator teknikal seperti MACD dan indikator PSAR masih mengirimkan sinyal bullish.
Bahkan indikator stochastic telah berhasil melakukan goldencross, dan level saat ini berada diatas MA5 dan MA20 sehingga bisa ktia katakan trend bullish masih terjaga.
Namun memang volume perdagangan yag tidak mengalami kenaikan juga memberikan target profit kita untuk sementara tidak terlalu tinggi. Level 2.250 dapat dijadikan target level sementara.
Recommendation Trading Buy
Target price 2,250
Stop-loss 2,150
Entry price Open Market Price
Close 2,195
Indikator
Stoch GC
MACD UP
PSAR UP
Volume NM
GC = Golden-cross AC = Accumulation DC = Dead-cross Dis = Distribution
UP = Up OB = Overbought
DN = Down OS = Oversold
NM = Normal
Chart 4. AISA
Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)
Penguatan IHSG pada perdagangan kemarin ketika IHSG mengalami penurunan memberikan gambaran bahwa saat ini saham PGAS mempunyai peluang trend naik yang memang kuat.
Jika kita melihat indikator MACD yang sudah mengirimkan bullish serta indikator PSAR yang berpeluang goldencross membuat peluang penguatan lanjutan dapat terjadi.
Namun memang indikator stochastic telah memasuki area overbought sehingga membuat target harga 5.950 untuk sementara jadi target awal. Level stoploss juga perlu dijaga pada level 5.775.
Recommendation Trading Buy
Target price 5,950
Stop-loss 5,775
Entry price Open Market Price
Close 5,825
Indikator
Stoch OS
MACD UP
PSAR DN
Volume NM
GC = Golden-cross AC = Accumulation DC = Dead-cross Dis = Distribution
UP = Up OB = Overbought
DN = Down OS = Oversold
NM = Normal
Chart 5. PGAS
Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
Chart 6. JCI Vs. IDR/USD Chart 7. JCI performance (absolute vs. relative)
Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Note: Relative to MSCI EM Index
Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
Chart 8. Foreigner’s net purchase (EM) Chart 9. Oil price
Note: The latest figure for India is October 21st,
Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
Chart 10. Non-ferrous metal price Chart 11. Precious metal price
Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research 11,000
11,250 11,500 11,750 12,000 12,250 12,500
4,500 4,750 5,000 5,250 5,500
8/14 9/14 10/14
(IDR)
(pt) JCI Composite Index (L)
USD/IDR (R)
-1.0 -0.3
-2.1
9.9
-0.3
0.1
2.4
15.4
-4 0 4 8 12 16 20
1D 1W 1M 1Y
Absolute Relative (%, %p)
14
216
56
-41
-7 19
149 153
23
-135 -12
-247 -300
-200 -100 0 100 200 300
Korea Taiwan Indonesia ThailandPhilippines India
1 Day 5 Days
(USDmn)
70 75 80 85 90 95 100 105
7/14 8/14 9/14
(pt) WTI Brent Dubai
70 75 80 85 90 95 100 105
7/14 8/14 9/14 10/14
(pt) Copper Nickel Tin
75 80 85 90 95 100 105
7/14 8/14 9/14 10/14
(pt) Silver Gold Platinum
Table 1. Key valuation metrics
Company Name Ticker Price Market Cap Price Performance (%) P/E(X)* P/B(X)* ROE(%)*
(IDR) (IDRbn) 1D 1W 1M 1Y FY13 FY14 FY13 FY14 FY13 FY14
BANKING
Bank Central Asia Tbk PT BBCA 13,175 324,830 -1.1 5.7 4.3 24.2 19.9 17.3 4.2 3.5 22.8 22.1
Bank Mandiri Persero Tbk PT BMRI 9,975 232,750 -1.2 -1.5 -0.7 13.4 11.6 10.1 2.3 2.0 21.2 21.0
Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk PT BBRI 10,550 260,260 -2.3 -1.4 1.9 25.1 10.9 9.7 2.7 2.3 27.4 25.8 Bank Negara Indonesia Persero Tbk PT BBNI 5,700 106,297 -1.7 -0.4 3.2 18.2 10.6 9.3 1.9 1.7 19.4 19.1
Bank Danamon Indonesia Tbk PT BDMN 4,030 38,626 -0.2 0.9 2.4 -2.2 12.2 10.4 1.2 1.1 9.7 10.4
Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT BTPN 4,440 25,931 -0.3 -0.6 -3.6 8.2 12.4 10.4 2.2 1.8 19.5 19.6 PROPERTY
Surya Semesta Internusa Tbk PT SSIA 735 3,458 -5.2 0.7 -2.6 -16.5 6.9 5.9 1.3 1.1 23.9 22.4
Ciputra Property Tbk PT CTRP 755 4,643 -0.7 -0.7 -1.3 -11.9 19.3 10.4 N/A N/A 8.0 13.1
Pakuwon Jati Tbk PT PWON 440 21,190 -0.7 2.8 6.5 41.6 13.4 11.2 4.0 3.2 34.0 30.7
Alam Sutera Realty Tbk PT ASRI 459 9,019 -3.0 -4.2 -2.1 -32.4 7.1 6.7 1.5 1.3 21.7 20.3
Bumi Serpong Damai PT BSDE 1,525 28,017 -3.8 -3.5 -4.7 -5.6 10.5 11.5 2.0 1.8 24.1 17.1
CONSTRUCTION
Total Bangun Persada Tbk PT TOTL 935 3,188 0.0 0.0 -1.6 15.4 20.3 16.7 4.0 3.6 19.9 22.2
Adhi Karya Persero Tbk PT ADHI 2,765 4,981 -1.6 -1.4 -1.4 38.8 11.8 9.4 2.7 2.2 24.1 24.5
Wijaya Karya Persero Tbk PT WIKA 2,895 17,802 0.0 0.3 8.4 41.0 25.6 20.3 4.6 3.9 19.7 20.0
Pembangunan Perumahan Persero Tbk PT PTPP 2,500 12,106 2.2 2.5 14.0 85.8 22.6 17.2 5.1 4.2 23.3 25.4
Waskita Karya Persero Tbk PT WSKT 950 9,183 0.0 3.2 11.7 54.0 21.1 16.4 3.3 2.9 16.4 17.9
RETAIL & CONSUMER
Indofood Sukses Makmur Tbk PT INDF 6,475 56,853 -2.6 -6.2 -6.8 -12.5 13.5 11.9 2.1 1.9 16.2 16.9
Kalbe Farma Tbk PT KLBF 1,660 77,813 -2.4 -1.5 -2.1 21.3 35.5 29.6 8.2 7.0 23.9 24.6
Mitra Adiperkasa Tbk PT MAPI 5,625 9,338 -0.9 1.4 4.2 -7.8 32.4 22.2 3.5 3.1 10.9 14.4
Unilever Indonesia Tbk PT UNVR 30,050 229,282 -1.8 -3.4 -5.3 -6.0 40.3 36.8 48.3 43.5 126.5 124.5 Indofood CBP Sukses Makmur Tbk PT ICBP 11,100 64,724 -2.6 0.9 -1.8 -1.1 24.9 21.4 4.6 4.1 19.2 19.5
Ramayana Lestari Sentosa Tbk PT RALS 800 5,677 -1.2 6.7 -17.2 -41.5 13.8 12.4 1.7 1.6 12.1 12.5
Mayora Indah Tbk PT MYOR 30,000 26,830 0.0 -3.2 -1.6 2.9 32.0 25.0 5.9 5.0 18.9 21.7
Ace Hardware Indonesia Tbk PT ACES 795 13,634 -1.2 -3.6 -15.0 16.9 23.8 20.0 5.8 4.8 26.3 25.6
Gudang Garam Tbk PT GGRM 56,300 108,326 0.3 -4.9 -1.0 50.5 20.2 17.6 3.3 2.9 17.0 17.4
Nippon Indosari Corpindo Tbk PT ROTI 1,200 6,074 -0.4 4.3 1.3 -6.3 28.6 22.4 6.3 5.1 23.8 23.8
AUTOMOTIVE
Astra International Tbk PT ASII 6,525 264,155 -1.1 -1.1 -6.8 -5.4 12.9 11.6 2.8 2.5 22.3 21.7
Indomobil Sukses Internasional Tbk PT IMAS 3,895 10,771 -2.6 -7.5 -10.3 -24.3 17.8 12.9 1.8 1.6 10.8 10.6
Astra Otoparts Tbk PT AUTO 4,020 19,375 -1.2 -2.5 -4.7 -11.5 14.3 11.6 1.9 1.7 13.8 15.4
TELECOMMUNICATION
Telekomunikasi Indonesia Persero Tbk PT TLKM 2,805 282,744 -2.3 -1.4 -2.6 30.7 18.0 16.4 4.0 3.7 23.1 23.0
XL Axiata Tbk PT EXCL 5,925 50,567 0.4 2.2 -7.4 34.1 129.9 37.4 3.3 3.1 2.1 7.3
Indosat Tbk PT ISAT 3,725 20,241 0.0 -1.2 -3.2 -14.5 20.2 18.6 1.2 1.2 3.5 5.7
INFRASTRUCTURE
Jasa Marga Persero Tbk PT JSMR 6,200 42,160 0.0 0.8 -3.1 10.7 26.5 23.1 4.1 3.8 15.7 16.3
Tower Bersama Infrastructure Tbk PT TBIG 8,675 41,610 -0.3 2.1 8.4 59.2 29.4 22.2 7.8 5.3 29.5 27.0 MINING
Aneka Tambang Persero Tbk PT ANTM 945 9,014 -1.6 -1.0 -14.1 -40.9 154.7 15.3 0.7 0.7 2.2 3.7
Timah Persero Tbk PT TINS 1,125 8,379 -3.0 -2.2 -9.2 5.8 14.4 12.9 1.5 1.4 12.6 12.3
Tambang Batubara Bukit Asam Persero Tbk PTBA 12,325 28,398 0.4 0.2 -5.9 -7.0 13.9 13.0 3.2 2.8 24.3 23.0 CEMENT
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk PT INTP 23,875 87,889 0.0 0.6 7.7 16.7 16.4 15.0 3.4 3.0 21.4 21.0
Holcim Indonesia Tbk PT SMCB 2,480 19,004 -0.6 -3.9 -5.7 -8.6 16.8 15.0 2.0 1.9 12.3 12.7
Semen Indonesia Persero Tbk PT SMGR 15,800 93,718 -0.6 -1.3 4.5 10.9 15.8 14.6 3.9 3.4 25.9 25.0
Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
*Note: Valuation metrics based on Bloomberg consensus estimates
Sector performance Top 10 market cap performance
Name Index Chg (%) Ticker Price Market Cap (IDRbn) Chg (%)
Agricultural 2,015.0 -0.6 GIAA IJ 520 13,710.5 7.5
Mining 1,170.6 -1.1 MPPA IJ 3,245 17,451.5 4.2
Basic-Industry 542.2 0.4 CPIN IJ 4,225 69,281.6 3.0
Miscellaneous Industry 1,170.6 -1.1 PTPP IJ 2,490 12,057.7 1.8
Consumer Goods 2,058.6 -1.4 KPIG IJ 1,260 8,179.6 1.6
Property & Construction 461.5 -1.0 SILO IJ 13,475 15,607.4 1.3
Infrastructure 1,154.8 -0.8 CMNP IJ 3,175 7,040.0 0.9
Finance 697.2 -1.3 MDLN IJ 540 6,705.2 0.9
Trade 892.8 -1.0 KRAS IJ 474 7,445.8 0.9
Composite 5,024.3 -1.0 PTBA IJ 12,325 28,398.4 0.8
Source: Bloomberg
Top 5 leading movers Top 5 lagging movers
Name Chg (%) Close Name Chg (%) Close
CPIN IJ 3.1 4,225 TLKM IJ -2.3 2,805
MPPA IJ 4.3 3,250 BBRI IJ -2.3 10,550
GIAA IJ 5.5 520 UNVR IJ -1.8 30,050
PGAS IJ 0.4 5,825 BBCA IJ -1.1 13,175
ABMM IJ 6.5 2,850 ASII IJ -1.1 6,525
Source: Bloomberg
Economic Calendar
Time Currency Detail Forecast Previous
3:00am EUR German Import Prices m/m -0.1% -0.1%
8:30am USD Core Durable Goods Orders m/m 0.5% 0.4%
8:30am USD Durable Goods Orders m/m 0.4% -18.4%
9:00am USD S&P/CS Composite-20 HPI y/y 5.7% 6.7%
8:30am USD CB Consumer Confidence 87.4 86
8:30am USD Richmond Manufacturing Index 11 14
7:50pm JPY Prelim Industrial Production m/m 2.3% -1.9%
Note: Time is based on Indonesian local time Source: Forex Factory
Disclaimers
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Daewoo Securities Indonesia (DWS). It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of DWS and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied) of DWS, its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither DWS, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, omissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position,