1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
EFTE Event Creator merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa penanganan event dalam berbagai bentuk yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan dari instansi tersebut. EFTE Event Creator lebih memfokuskan penanganan event dalam bidang pengembangan individu, kekompakan tim, dan mempererat hubungan antara karyawan dan atasan (data internal EFTE Event Creator). EFTE Event Creator berlokasikan di Jl. Azela B2 No.11 Pasadena Residence, Bandung.
Gambar 1.1 Logo EFTE Event Creator
Sumber : data internal EFTE Event Creator
EFTE Event Creator memiliki visi “Menjadikan perusahaan yang unggul, terkemuka dan terpercaya dalam lingkup nasional dan internasional”. Agar dapat mencapai visi yang diharapkan, EFTE Event Creator merumuskan misi
a) Mengutamakan tujuan dan kepentingan klien sebagai mitra kerja secara detil
b) Memberikan solusi dalam bentuk kegiatan yang mengandung nilai
kreatif, inspiratif, edukatif, dan inovatif secara profesional dan
bertanggung jawab
2
Training Development : Outbount Training
Indoor Training Spiritual Development
Training
Coorporate Event : Family Gathering
City Orientaring Company Outing Group Chalanges
Self Development : Tes Minat Bakat Self Development
Training Training Of Trainer
(T.O.T)
c) Mencetak, menjaga, dan mengembangkan kualitas perusahaan dalam setiap aspek.
EFTE Event Creator mengutamakan sikap profesionalisme dalam bekerja dan bekerja sama dengan para ahli di dalam bidang terkait, dan memberikan pelayanan penuh dan menjadikan kepuasan klien sebagai prioritas utama dan selalu memberikan nilai pada setiap kegiatan. EFTE Event Creator menyediakan jasa konsultasi sebelum pelaksanaan kegiatan dan menggunakan keilmuan manajemen yang aplikatif. Berikut produk dari EFTE Event Creator,
Gambar 1.2 Produk EFTE Event Creator
Sumber : data internal EFTE Event Creator
Struktur organisasi perusahaan merupakan suatu gambaran yang menunjukkan suatu pekerjaan yang harus dilakukan oleh setiap bagian atau anggota. Berikut gambar struktur organisasi dari EFTE Event Creator.
Gambar 1.3 Struktur Organisasi EFTE Event Creator
Sumber : data internal EFTE Event Creator
Chief Executive Office
Head Dept.
Marketing & Sales
Head Dept. Program Development
Head Dept. Assets
Management
3 EFTE Event Creator dipimpin oleh Muhammad Pringga F.T sebagai Chief Executive Office yang membawahi tiga kepala departemen, yaitu Head Dept.
Marketing & Sales, Head Dept. Development, dan Head Dept. Assets Management.
1.2 Latar Belakang Penelitian
Perkembangan dunia usaha di Indonesia sekarang ini telah berkembang dengan pesat. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya berbagai bentuk badan usaha yang bergerak dibidang barang maupun jasa, baik skala kecil maupun besar. Bisnis jasa juga mengalami peningkatan sekarang ini, berikut data statistik klarifikasi bisnis jasa di Indonesia pada tahun 2015 yang disimpulkan oleh Kominfo:
Tabel 1.1 Klarifikasi Jasa yang digunakan di Indonesia
Sumber: Ditjen Aptika (http://statistik.kominfo.go.id)
Berdasarkan gambar diatas bahwa bisnis jasa yang banyak digunakan saat ini adalah bisnis travel yaitu sebesar 35,30%, dan dibawahnya ada bisnis periklanan 20,40%, teknologi informasi 14,90%, dan seterusnya. Sedangkan pada bisnis event organizer presentasenya sebesar 3,10%. Sedangkan pada lapangannya bisnis event organizer sedang sangat menjamur dan banyak di gunakan jasanya, seperti yang
Klasikikasi Jasa yang Digunakan Persentase
Travel 35,30%
Komunikasi, Periklanan, dan Media 20,40%
Teknologi Informasi 14,90%
Bank, Keuangan, dan Asuransi 9,40%
Web Hosting dan Service 5,80%
Konsltasi Bisnis 4,10%
Sewa Properti 3,50%
Event Organizer 3,10%
Konstrkusi dan pekerjaan Umum 1,40%
Teknik Permesinan 1,10%
Rumah SakitSwasta 1,10%
4
disampaikan oleh Septiany (2016) dalam artikelnya mengatakan bahwa event organizer berkembang pesat di Indonesia yang bergerak di berbagai bidang penangan event. Event organizer sangat membantu pihak-pihak yang berminat mengadakan event seperti launching product, company gathering, anniversary, exhibitions, seminar, promosi, talkshow, dan sebagainya. Kurniasari (2014) event organizer merupakan suatu bisnis jasa professional penyelenggara acara, pada dasarnya event orginezer membantu kliennya untuk dapat menyelenggarakan dan mengorganisasikan seluruh rangkaian acara sesuai konsep acara yang diinginkan kliennya.
EFTE Event Creator merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa penanganan event dalam berbagai bentuk yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan dari instansi tersebut. EFTE Event Creator lebih memfokuskan penanganan event dalam bidang pengembangan individu, kekompakan tim, dan mempererat hubungan antara karyawan dan atasan. Agar dapat bersaing dengan pesaingnya dan tetap dapat bertahan EFTE Event Creator harus melakukan pengembangan pada SDMnya. Dengan cara meningkatkan kinerja karyawannya.
Hal ini diperkuat oleh penelitian Sulistyowati (2012) yang menyatakan bahwa dalam pengembangan SDM salah satu program yang harus dilakukan adalah manajemen kinerja yang merupakan salah satu teknik untuk menilai kinerja SDM.
Kinerja karyawan merupakan prestasi kerja yang mencerminkan perbandingan antara hasil kerja dengan standar yang telah ditetapkan. Seperti penelitian Krisnawati (2012) yang menyatakan bahwa kinerja karyawan yang tinggi mencerminkan keadaan karyawan yang dapat bekerja dengan baik dan penuh konsentrasi untuk bekerja. Julastri (2014) mengatakan bahwa kinerja karyawan bagi perusahaan sangat penting untuk meningkatkan pencapaian tujuan perusahaan, karena kinerja adalah hasil yang dicapai melalui serangkaian kegiatan dan tata cara tertentu dengan menggunakan sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran perusahaan yang ditetapkan.
Kinerja karyawan EFTE Event Creator dinilai dengan pencapaian target kerja
yang akan dievaluasi. Berikut data laporan pencapaian target EFTE Event Creator:
5 Tabel 1.2 Laporan Pencapaian Target Pendapatan EFTE Event Creator
Laporan Pencapaian Target Pendapatan Periode 2013-2016
Tahun Training Development
Coorporate Event
Self Development
Total Persentase Pencapaian
2013 13% 48% 5% 66%
2014 22% 64% 0% 86%
2015 27% 11% 0% 38%
2016 0% 26% 0% 26%
Sumber : data internal EFTE Event Creator 2016
Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat pada tahun 2013 persentase pencapaian target pendapatan mencapai 66% dan mengalami peningkatan pada tahun 2014 yang mencapai 86%. Akan tetapi mengalami penurunan yang cukup drastic pada tahun 2015 yang mencapai 38%. Dan pada tahun 2016 hingga bulan September ini masih 26%. Dalam pencapaian targetnya EFTE Event Creator mengalami penurunan, hal ini dapat di pengaruhi oleh beberapa hal, salah satunya kinerja karyawan. Hal tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Sulistyowati (2012) yang menyatakan seorang pegawai dinilai berhasil atau tidaknya berdasarkan penilaian hasil yang ditampilkan terhadap pencapaian sasaran organisasi, bila pekerjaan sesuai dengan atau melebihi target berarti pekerjaan itu berhasil dilaksanakan dengan baik, sebaliknya bila dibawah target berarti pelaksanaan pekerjaan tersebut kurang. Diperkuat dengan penelitian Kusjainah dan Listyorini (2015) yang menyatakan peningkatan kinerja karyawan secara langsung akan berdampak pada kinerja perusahaan, sehingga dapat dikatakan apabila kinerja karyawan tinggi maka akan semakin baik, begitu sebaliknya.
EFTE Event Creator dalam penilaian dan evaluasinya yang dilakukan setelah
projek dan diakumulasikan pertahun. Metode ini dilakukan agar mengetahui kinerja
karyawan mulai dari yang buruk hingga yang baik. Julastri (2014) dalam
penelitiannya mengatakan pengukuran kinerja pada suatu instansi merupakan suatu
tindakan pengukuran terhadap berbagai aktifitas yang telah dilakukan perusahaan
yang dapat digunakan sebagai umpan balik untuk dapat memberikan informasi
6
keberhasilan pelaksanaan perencanaan. Berikut skala penilaian yang digunakan EFTE Event Creator dalam mengukur kinerja karyawannya dengan rentang bobot,
Tabel 1.3 Bobot Penilaian Kinerja EFTE Event Creator Rentang Bobot Kategori Keterangan
70 – 100 Baik Kinerja memuaskan 50 – 69 Cukup Kinerja cukup memuaskan
0 – 49 Buruk Kinerja tidak memuaskan Sumber : data EFTE Event Creator
Berikut data kinerja karyawan EFTE Event Creator selama periode 2013-2016 : Tabel 1.4 Kinerja Karyawan EFTE Event Creator
Tahun Jumlah Karyawan
Kinerja Karyawan
Baik Cukup Buruk
2013 24 11 (45.8%) 8 (33.3%) 6 (20.8%)
2014 29 13 (44.8%) 11 (37.9%) 5 (17.2%)
2015 30 16 (53.3%) 10 (33.3%) 4 (13.3%)
2016 30 16 (53.3%) 12 (40%) 2 (6.7%)
Sumber : data EFTE Event Creator 2016
Berdasarkan pada tabel kinerja karyawan EFTE Event Creator selama periode 2013-2016 dapat diketahui bahwa kinerja karyawan mengalami peningkatan disetiap tahun. Untuk kategori baik dari tahun 2013 hingga 2016 mengalami peningkatan dari 45,8% menjadi 53,3%. Begitu juga pada kategori cukup dari tahun 2013 hingga 2016 mengalami peningkatan dari 33,3% menjadi 40%.
Sedangkan kinerja pada kategori rendah setiap tahunnya mengalami penurunan.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan EFTE Event Creator sudah baik
dikarenakan setiap tahunnya mengalami peningkatan. Akan tetapi pemimpin dari
EFTE Event Creator merasa kurang puas akan kinerja karyawan dikarenakan
jumlah karyawan dalam kategori baik hanya setengah dari jumlah karyawan yang
ada di perusahaan. Menurut pemimpin EFTE Event Creator ada faktor yang
menyebabkan kurang maksimalnya peningkatan kinerja karyawan yang ada pada
7 perusahaan. Menurut Sulistyowati (2012) mengatakan dalam penelitiannya bahwa baik atau kurangnya hasil kerja atau kinerja seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya : kemampuan, keterampilan, presepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi kerja, kepuasan kerja, struktur organisasi, desain pekerjaan, pengembangan karir, kepemimpinan, kompensasi, serta sistem penghargaan.
Berdasarkan penjelasan permasalahan yang terjadi di EFTE Event Creator maka dalam penelitian ini akan mengangkat faktor yang kemungkinan memiliki pengaruh terhadap kinerja yaitu gaya kepemimpinan dan remunenasi. Wijayanti (2012) dalam suatu organisasi atau perusahaan kepemimpinan merupakan salah satu faktor penting. Musdalifah (2016) yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja karyawan.
Pemimpin haruslah dapat mengelola perusahaan dengan baik dan menjadi panutan bagi bawahannya agar karyawan termotivasi. Sesuai dengan penelitian Wijayanti (2012) yang menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan faktor penting dalam memberikan pengarahan kepada karyawan dan dapat memperdayakan keryawannya. Diperkuat oleh penelitian Munawaroh (2011) peran seorang pemimpin adalah sebagai penunjuk arah dan tujuan di masa depan, agen perubahan, negosiator, dan sebagai pembina.
Pimpinan EFTE Event Creator memiliki gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pemimpin itu sendiri. Berikut merupakan hasil wawancara yang dilakukan terhadap 6 karyawan sebagai perwakilan, yang terdiri dari 2 orang di level manajer, 2 orang di level supervisor, dan 2 orang di level staf. Berdasarkan hasil wawancara tersebut didapatkan bahwa pemimpin EFTE Event Creator dapat menyampaikan visi dan misi perusahaan dengan cara yang mudah untuk dipahami oleh karyawan.
Pemimpin EFTE Event Creator membaur dengan karyawannya dam selalu
memberikan motivasi agar karyawan bersemangat dalam mengerjakan tugas. Tidak
memberikan batasan dan menghargai ide-ide baru, hal ini menimbulkan kreatifitas
karyawan dalam dalam berinovasi. Serta pemimpin EFTE Event Creator
memberikan perhatian kepada karyawannya dan memberikan bonus apabila hasil
pekerjaan memenuhi target.
8
(bersambung)
Berdasarkan hasil wawancara yang dijelaskan diatas gaya kepemimpinan yang terapkan oleh pimpinan EFTE Event Creator mengacu pada ciri-ciri dari gaya kepemimpinan transformasional, dimana terdapat empat dimensi kepemimpinan transformasional, yaitu idealized influence, inspirational motivation, intellectual stimulation, dan individual consideration (Suwatno dan Priansa, 2011:157) Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa pimpinan memiliki sifat idealized influence yaitu kemampuan pemimpin untuk menyampaikan visi dan misi perusahaan dan menghasilkan rasa hormat dan rasa percaya diri dari orang-orang yang dipimpinnya. Pemimpin EFTE Event Creator juga memiliki sifat inspirational motivation yaitu dapat memberikan harapan yang tinggi dan memotivasi karyawannya agar semangat dalam mengerjakan pekerjaannya.
Pemimpin EFTE Event Creator meliki sifat intellectual stimulation yaitu dapat merangsang kreatifitas dan inovasi karyawannya dan menghargai ide-ide baru yang disampaikan oleh karyawannya. Dan juga pemimpin EFTE Event Creator juga memiliki sifat individualized consideration yaitu dengan memberikan perhatian atas kebutuhan karyawannya. Berdasarkan hal tersebut disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh pemimpin dari EFTE Event Creator adalah gaya kepemimpinan transformasional. Berikut pilot study persepsi karyawan untuk gaya kepemimpinan transformasional yang dilakukan pada 15 karyawan EFTE Event Creator,
Tabel 1.5 Hasil Pilot Study Persepsi Karyawan Terhadap Kepemimpinan Transformasional tahun 2016
Komponen Gaya Kepemimpinan Transformasional
No.
Item
Jumlah Responden
S kor Total
S kor
Ideal Keterangan S TS TS S S S
idealized influence
1 0
(0%)
0 (0%)
9 (45%)
6 (40%)
51 (85%)
60
Sangat Tinggi
2 0
(0%)
0 (0%)
8 (39,9%)
7 (46,6%)
52 (86,5%)
Sangat Tinggi
9
(sambungan tabel 1.5) Komponen GayaKepemimpinan Transformasional
No.
Item
Jumlah Responden
S kor Total
S kor
Ideal Keterangan S TS TS S S S
inspirational motivation
3 0
(0%) 1 (3,3%)
11 (55%)
4 (26,7%)
51 (85%)
60
Sangat Tinggi
4 0
(0%)
0 (0%)
7 (35%)
8 (53,3%)
53 (88,3%)
Sangat Tinggi
intellectual stimulation
5 0
(0%)
0 (0%)
5 (25%)
10 (66,6%)
55 (91,6%)
60
Sangat Tinggi
6 0
(0%)
0 (0%)
13 (65%)
2 (13,3%)
47
(78,3%) Tinggi
individual consideration
7 0
(0%) 1 (3,3%)
10 (50%)
4 (26,7%)
48 (80%)
60
Tinggi
8 0
(0%)
1 (3,3%)
11 (55%)
2 (13,3%)
43
(71,6%) Tinggi
Sumber :data yang telah diolah 2016
Berdasarkan pilot study dapat disimpulkan bahwa penerapan gaya kepemimpinan transformasional yang dilakukan oleh pemimpin EFTE Event Creator sudah baik bahkan masuk dalam kategori sangat baik, dikarenakan dapat dilihat dari nilai setiap indikatornya yang menunjukkan nilai yang tinggi dan masuk dalam kategori tinggi dan sangat tinggi. Untuk pertanyaan idealized influence sebesar 85% dan 86,5% yang artinya termasuk dalam kategori sangat tinggi, inspirational motivation 85% dan 88,3% dalam kedua indicator termasuk dalam kategori sangat tinggi, pertanyaan pertama dari intellectual stimulation sebesar 91,6% masuk dalam kategori sangat tinggi dan untuk pertanyaan kedua sebesar 78,3% termasuk dalam kategori tinggi, dan untuk pertanyaan individual consideration sebesar 80%
dan 71,6% dan termasuk dalam kategori tinggi. Dalam hal ini dapat disimpulkan
bahwa penerapan gaya kepemimpinan transformasional yang dilakukan pemimpin
EFTE Event Creator menurut persepsi karyawan sudah baik. Dimana pemimpin
dapat menyampaikan tujuan dari perusahaan dengan jelas, dapat merangkul dan
memotivasi bawahannya agar sejalan dengan tujuan dari perusahaan, memberikan
perhatian kepada bawahannya agar merasa nyaman, dan memberikan perhatian
khusus dan memberikan bonus. Dalam hal ini pemberian bonus karyawan
merupakan salah satu komponen remunerasi yang dimiliki oleh EFTE Event
10
Creator. Hal ini dilakukan EFTE Event Creator agar karyawannya termotivasi dan dapat meningkatkan kinerjanya. Seperti yang dikatakan Sulistyowati (2012) dalam penelitianya bahwa remunerasi atau penghargaan terhadap kinerja seorang pegawai merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai.
Djoko Soedibyo, praktisi dan konsultan senior SDM dalam (http://portalhr.com ) mengatakan remunerasi bukan semata-mata berbicara soal gaji, tetapi meliputi sistem yang mencerminkan kebijakan perusahaan terhadap SDMnya. Sistem remunerasi yang baik akan mendorong motivasi karyawan sehingga dapat mencapai performa yang baik. dengan adanya sistem remunarasi akan menciptakan suasana kerja yang nyaman, sehingga kinerja karyawan dapat meningkat. Seperti yang dikatakan oleh Suryani (2016) dalam penelitiannya melalui remunerasi karyawan dapat meningkatkan prestasi kerja, motivasi dan kinerjanya menjali lebih baik.
EFTE Event Creator memiliki sistem dan komponen dari remunerasi yang dijelaskan pada tabel 1.6 sebagai berikut :
Tabel 1.6 Sistem dan Komponen Remunerasi EFTE Event Creator
No. Komponen Keterangan
1 Gaji Pokok
Pemberian gaji dasar/pokok yang dilakukan setiap bulan berdasarkan jabatan dan posisi
karyawan
2 Tunjangan
Tunjangan yang diberikan meliputi uang transportasi, uang konsumsi, dan uang tunjangan
hari raya
3 Insentif Insentif berupa uang tambahan berdasarkan kinerja pada saat pelaksanaan event
4 Bonus Bonus berupa liburan tahunan apabila perusahaan memperoleh keuntungan
5 Benefit Benefit berupa jaminan keselamatan kerja
Sumber : data yang telah diolah
11 EFTE Event Creator membuat sistem remunerasi agar karyawannya merasa dihargai atas pencapaian kinerjanya. Sistem ini dibuat EFTE Event Creator agar para karyawannya termotivasi dan terus meningkatkan kinerjanya.
Dalam hal ini penulis melakukan pilot study dengan menyebarkan kuesioner terkait komponen remunerasi yang meliputi gaji dasar, tunjangan, insentif, bonus, dan benefit kepada 10 karyawan EFTE Event Creator. Hasil keusionernya dapat dilihat pada tabel 1.5 dibawah ini:
Tabel 1.7 Hasil Pilot Study Persepsi Karyawan Terhadap Remunerasi tahun 2016
Komponen Remunerasi
No.
Item
Jumlah Responden
S kor Total
S kor
Ideal Keterangan
S TS TS S S S
Gaji Dasar
1 1
(2.5%) 6 (30%)
3
(22.5%) 0 (0%) 22 (55%)
40
Rendah
2 2 (5%) 5 (25%)
3
(22.5%) 0 (0%) 21
(52.5%) Rendah
Insentif
3 0 (0%) 2 (10%)
7 (52.5%)
1 (2.5%)
26 (65%)
40
Tinggi
4 0 (0%) 2
(10%) 8 (60%) 0 (0%) 28
(70%) Tinggi
Bonus
5 1
(2.5%) 1
(5%) 6 (45%) 2 (20%) 29 (72.5%)
40
Tinggi
6 0 (0%) 1 (5%)
9
(67.5%) 0 (0%) 29
(72,5%) Tinggi
Tunjangan
7 0 (0%) 2 (10%)
7 (52.5%)
1 (2.5%)
26 (65%)
40
Tinggi
8 2 (5%) 2 (10%)
4
(22.5%) 2 (20%) 23
(57.5%) Rendah
Benefit
9 0 (0%) 2
(10%) 6 (45%) 2 (20%) 30 (75%)
40
Tinggi
10 0 (0%) 0
(0%) 8 (60%) 2 (20%) 32
(80%) Tinggi