• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA KELEKATAN KELOMPOK DENGAN TINGKAT KOHESIVITAS PADA PENGGEMAR IDOL GROUP DI KOTA Hubungan Antara Kelekatan Kelompok Dengan Tingkat Kohesivitas Pada Penggemar Idol Group Di Kota Surakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA KELEKATAN KELOMPOK DENGAN TINGKAT KOHESIVITAS PADA PENGGEMAR IDOL GROUP DI KOTA Hubungan Antara Kelekatan Kelompok Dengan Tingkat Kohesivitas Pada Penggemar Idol Group Di Kota Surakarta."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

i

HUBUNGAN ANTARA KELEKATAN KELOMPOK DENGAN TINGKAT KOHESIVITAS PADA PENGGEMAR IDOL GROUP DI KOTA

SURAKARTA

Naskah Publikasi

Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Drajat Sarjana S-1 Psikologi

Diajukan oleh :

IQBAL ABDUL LATIEF AL-MUBAROK F 100 110 112

FAKULTAS PSIKOLOGI

(2)
(3)
(4)

iv

HUBUNGAN ANTARA KELEKATAN KELOMPOK DENGAN TINGKAT KOHESIVITAS PADA PENGGEMAR IDOL GROUP DI KOTA

SURAKARTA

IQBAL ABDUL LATIEF AL-MUBAROK Dr. Taufik,M.Si

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Iqbal.al.mubarok@gmail.com

ABSTRAK

Dunia hiburan di tanah air banyak memiliki ragam bintang. Salah satunya adalah industri musik yang dipengaruhi oleh globalisasi. Dampak globalisasi yang telah terjadi mengakibatkan berbagai perpaduan unsur budaya antara budaya luar dengan budaya dalam negeri. Dunia musik telah mengalami perkembangan, salah satunya adalah idol group. Hal ini memunculkan fenomena-fenomena para penggemar yang banyak terdapat di masyarakat. Para penggemar ini sering mendirikan sebuah komunitas dimana mereka saling berkumpul untuk berinteraksi satu sama lain. Sehingga dalam proses ini para nggota menjadi saling lekat satu sama lain. Kelekatan antar anggota kelompok dapat menciptakan kondisi kelompok yang kohesif. Diharapkan dengan tingginya kelekatan pada kelompok dapat meningkatkan tingkat kohesivitas pada kelompok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kelekatan kelompok dengan tingkat kohesivitas pada penggemar idol group. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan jumlah responden sebanyak 70 orang yang memiliki karakteristik dewasa awal yaitu berusia 19-40 tahun dan penggemar idol group. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan teknik analisis product moment diperoeh nilai koefisisen korelasi (r) sebesar 0,570; signifikasi (p)=0,000 (p<0,01), artinya hubungan positif yang signifikan antara kelekatan kelompok dengan tingkat kohesivitas. Yaitu apabila kelekatan kelompok tinggi maka semakin tinggi tingkat kohesivitas, begitu juga makin rendah kelekatan kelompok makan semakin rendah tingkat kohesivitas kelompok.

(5)

1 PENDAHULUAN

Dunia hiburan di tanah air

banyak memiliki ragam bintang.

Salah satunya adalah industri musik

yang menjadi salah satu mata

pencaharian yang cukup di dunia

hiburan tanah air. Dampak

globalisasi yang telah terjadi

mengakibatkan berbagai perpaduan

unsur budaya antara budaya luar

dengan budaya dalam negeri. Dunia

musik pun mengalami

perkembangan, salah satunya adalah

idol group. Hal ini memunculkan

fenomena-fenomena para penggemar

idol group yang banyak terdapat di

masyarakat. Para penggemar ini

sering mendirikan sebuah komunitas

dimana mereka saling berkumpul

untuk berinteraksi satu sama lain.

Sehingga dalam proses ini para

nggota menjadi saling lekat satu

sama lain. Kelekatan antar anggota

kelompok dapat menciptakan kondisi

kelompok yang kohesif. Diharapkan

dengan tingginya kelekatan pada

kelompok dapat meningkatkan

tingkat kohesivitas pada kelompok.

Menurut Sarwono (2002) dalam

perkembangan pribadinya, seorang

individu selalu membutuhkan tokoh

identifikasi. Dalam proses ini

individu mengambil alih sikap-sikap,

norma, nilai, dan sebagainya dari

tokoh yang diidentifikasinya. Melalui

proses identifikasi, seorang individu

meniru tokoh idolanya.

Ketika beberapa individu

berkumpul menjad sebuah kelompok

maka dihrapakan kelompok tersebut

dapat menjalin sebuah hubungan

yang baik sehingga tercipta suatu

kondisi kelompok yang kohesif.

Menurut Suryabrata (2007) ciri-ciri

kohesivitas kelompok dapat dilihat

dari setiap anggota kelompok

mengenakan identitas yang sama,

setiap anggota kelompok memiliki

tujuan dan sasaran yang sama, setiap

anggota kelompok merasakan

keberhasilan dan kegagalan yang

sama, setiap anggota kelompok

saling bekerja sama dan berkolab

orasi, setiap anggota kelompok

memiliki peran keanggotaan,

kelompok mengambil keputusan

secara efektif.

Berdasarkan uraian di atas,

maka muncul pertanyaan yaitu

(6)

2 kelekatan kelompok dengan tingkat

kohesivitas pada penggemar idol

group di Kota Surakarta?

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui hubungan antara

kelekatan kelompok dengan tingkat

kohesivitas pada penggemar idol

group.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan

manfaat sebagai berikut :

1. Diharapkan hasil penelitian ini

dapat dijadikan pertimbangan

dalam membangun kohesivitas

remaja dalam menggemari

budaya lokal.

2. Diharapkan untuk ilmuwan

psikologi dan peneliti yang lain

dapat dijadikan sumbangan ilmu

untuk bidang psikologi dan tidak

menutup kemungkinan bidang

keilmuan yang lain.

TINJAUAN PUSTAKA

Kelekatan Kelompok

Kelekatan pada orang dewasa

didefinisikan sebagai kecenderungan

yang stabil pada individu untuk

berusaha keras mencari dan

memelihara kedekatan dengan

seseorang atau orang tertentu/khusus

yang memberikan potensi subjektif

rasa aman dan terlindungi terhadap

fisik maupun psikis (Berman dan

Sperling; dalam Potter-Efron, 2005).

Bowlby menyatakan bahwa

attachment adalah bentuk tingkah

laku yang dapat mengekal, ataupun

mendapatkan individu yang lain

(Hasan et.al, 2006).

Faktor yang mempengaruhi terbentuknya kelekatan kelompok:

Menurut Monks dkk (2004)

pembentukan kelekatan dapat

dipengaruhi oleh dua faktor,yaitu:

a. Faktor alami atau

genetis,yaitu kecenderungan

dasar individu yang sudah

ada sebelum proses-proses

belajar dapat terjadi.

b. Faktor lingkungan,yaitu

munculnya suatu kelekatan

karena adanya proses

belajar,dimana terjadi

interaksi antara individu

(7)

3 Menurut Baradja (2005) faktor

yang dapat mempengaruhi

terjadinya kelekatan antara

seorang remaja dengan figur

lekat diantaranya: (a) danya

kepuasan individu terhadap

pemberian figur lekat. (b) adanya

reaksi atau respon terhadap

tingkah laku yang menunjukkan

perhatian. (c) intensitas bertemu

dengan figur lekat.

Aspek-aspek kelekatan kelompok:

Bashori (dalam Martina,

2007) menyatakan bahwa aspek

kelekatan yang lainnya antara lain

percaya, yaitu rasa percaya antara

individu dengan figur lekat;

komunikasi, hubungan interaksi yang

intens dengan figur lekat; kedekatan,

individu memiliki tingkat kedekatan

dengan figur lekat.

Kohesivitas

Menurut Newcomb (Dian &

Safitri, 2011) kohesivitas kelompok

diistilahkan dengan kekompakkan.

Kekompakkan adalah sejauh mana

anggota kelompok melekat menjadi

satu kesatuan yang dapat

menampakkan diri dengan banyak

cara dan bermacam-macam faktor

yang berbeda serta dapat membantu

satu sama lain.

Robbins (2012),

mendefinisikan kohesivitas

kelompok sebagai sejauh mana para

anggota kelompok tertarik terhadap

satu sama lain dan termotivasi untuk

tetap dalam suatu kelompok.

Faktor yang mempengaruhi terbentuknya kohesivitas:

Menurut Mc.Dougall ( dalam

Sarwono, 2005), kohesivitas

kelompok dapat tumbuh jika ada

faktor-faktor yang menimbulkannya

yaitu : (a) Kelangsungan keberadaan

kelompok. (b) Adanya tradisi,

kebiasaan, dan adat. (c) Ada

organisasi dalam kelompok. (d)

Kesadaran diri kelompok. (e)

Pengetahuan tentang kelompok. (f)

Kelekatan (attachment) kepada

kelompok.

Aspek-aspek kohesivitas:

Menurut Carron,dkk (dalam

(8)

4 (2006) aspek kohesivitas kelompok

meliputi: (a) Ketertarikan individu

pada tugas kelompok. (b)

Ketertarikan individu pada kelompok

secara sosial. (c) Kesatuan kelompok

dalam tugas. (d) Kesatuan kelompok

secara sosial. (e) Kerjasama.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang

digunakan adalah metode kuantitatif

dengan jumlah responden sebanyak

70 orang yang memiliki karakteristik

dewasa awal yaitu berusia 19-40

tahun dan merupakan penggemar

idol group. Teknik analisis data

yang digunakan adalah korelasi

Product moment dari Pearson.

HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil

perhitungan menggunakan teknik

analisis product moment diperoeh

nilai koefisisen korelasi (r) sebesar

0,570; signifikasi (p)=0,000

(p<0,01), artinya ada hubungan

positif yang signifikan antara

kelekatan kelompok dengan tingkat

kohesivitas. Yaitu apabila kelekatan

kelompok tinggi maka semakin

tinggi tingkat kohesivitas, begitu

juga makin rendah kelekatan

kelompok maka semakin rendah

tingkat kohesivitas kelompok.

Menurut Mc Dougall (2005) ada

enam faktor yang dapat

menumbuhkan kohesivitas pada

kelompok yang salah satunya adalah

kelekatan, sehingga tingkat

kohesivitas seseorang dapat

mempengaruhi kelekatannya dalam

sebuah kelompok termasuk para

penggemar idol group yang sering

melakukan kegiatan bersama-sama.

Hasil analisis ini sesuai

dengan teori yang dikemukakan oleh

Suryabrata (2007) ciri-ciri

kohesivitas kelompok dapat dilihat

dari setiap anggota kelompok

mengenakan identitas yang sama,

setiap anggota kelompok memiliki

tujuan dan sasaran yang sama, setiap

anggota kelompok merasakan

keberhasilan dan kegagalan yang

sama, setiap anggota kelompok

saling bekerja sama dan berkolab

orasi, setiap anggota kelompok

memiliki peran keanggotaan,

(9)

5 secara efektif. Robbin (2002)

menjelaskan bahwa kelompok yang

kohesif ditunjukkan dari adaknya

kebersamaan dan interaksi yang

intensif antar anggota. Semakin lekat

seorang individu dengan

kelompoknya, maka semakin tinggi

pula tingkat kohesivitas kelompok

tersebut. Sebaliknya, semakin

renggang hubungan antar individu

dalam kelompok, maka semakin

rendah pula tingkat kohesivitas

kelompok tersebut.

Hasil analisis menyebutkan

bahwa variabel kelekatan kelompok

memiliki rerata empirik (RE)

sebesar 64,74 dan rerata hipotetik

(RH) 55 yang berarti kelekatan

kelompok terhadap tingkat

kohesivitas tergolong tingggi.

Kohesivitas memiliki rerata empirik

(RE) 49,74 dan rerata hipotetik (RH)

42,5 , yang berarti kohesivitas

tergolong tinggi.

Sumbangan efektif kelekatan

kelompok terhadap kohesivitas

sebesar 32,5 % ditunjukkan oleh

koefisien determinan ( ) = 0,325.

Berarti masih terdapat 67,5%

variabel lain yang mempengaruhi

kohesivitas diluar variabel kelekatan

kelompok.

Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa kelekatan

kelompok mempunyai hubungan

terhadap tingkat kohesivitas suatu

kelompok meskipun kohesivitas

tidak hanya dipengaruhi oleh

variabel tersebut, namun ada

keterbatasan dalam penelitian ini,

antara lain instrument untuk

mengumpulkan data yaitu dari skala

dari masing-masing variabel, dengan

keterbatasan ini alat ukur yang

digunakan belum bervariatif

sehingga data yang diperoleh kurang

bervariatif pula. Selain itu jumlah

sampel yang dapat ditemukan oleh

peneliti hanya sebatas di wilayah

Surakarta saja sehingga hasil yang

didapat tidak dapat digeneralisasikan

pada tempat lain dengan subjek yang

berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Martina, D.B. 2007. Hubungan

Anara Pola

Attachment Dengan

Kecerdasan Emosi

pada Remaja.

(10)

6 diterbitkan).

Surakarta. Fakultas Psikologi

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Dian, A. Elli & Safitri, Ranni Merli. 2011. Hubungan Antara Kohesivitas

Kelompok dengan Motivasi Kerja Pegawai Kelurahan di Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul. Jurnal Insight, (Online), 9 (1): 12-20, (http://fpsi.mercubua na-

yogya.ac.id/jurnal-ilmiah/), diakses 19 Juni 2015.

Monks, F. J., Knoers, A. M. P., & Haditono, S. R. 2004. Psikologi Perkembangan

Pengantar Dalam

Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Potter-Efron. R.T. 2005. Handbook Of Anger Management:

Individual, Couple,

Family Anf group

Approach. USA: The Haworth Clinical Practice Press.

Robins, Stephen. 2002. Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi. Jakarta : Erlanga

Sarwono, S. W. (2005).

Psikologi sosial:

Psikologi kelompok

dan psikologi

terapan. Jakarta:

Balai Pustaka.

Suryabrata, S. (2007). Ciri-ciri

kelompok yang

kohesif.http://www.b

pkpenabur.or.id/kps-

jkt/berita/9810/artike

l.htm. 21 Maret

2007.

Carron, A.V., Bray, S.R., &

Eys, M.A. 2001.

Team Cohesion and

Team Success in

Sport. iJournal of

Sports Sciences, Feb.

2002 v20i2 p119(8).

Forsyth, D.R. 2006. Group

Dynamics 4th

Edition. United State

of America:

Thomson Learning,

Referensi

Dokumen terkait

Hak Asasi Politik adalah hak ikut serta dalam pemerintahan, hak pilih maksunya hak untuk dipilih contohnya : mencalonkan sebagai Bupati , dan memilih dalam suatu pemilu

DAFTAR LAMPIRAN ... Latar Belakang Masalah ... Tujuan Penelitian ... Manfaat Penelitian ... Pengertian kepekaan sosial ... Faktor-faktor yang mempengaruhi kepekaan sosial

Rekomendasi pengelolaan yang disarankan untuk biologi reproduksi ikan tongkol di perairan Selat Sunda sebagai bahan masukan dalam penetapan kebijakan bagi dinas

Buku ini memuat tentang pengertian dasar, nilai-nilai, tujuan yang ingin dicapai dengan pelaksanaan “Gerakan Nasional Revolusi Mental”, yang mana akan menjadi suatu gerakan hidup

Sumber lain untuk menambah modal kerja adalah hasil penjualan aktiva tetap, investasi jangka panjang, dan aktiva tidak lancar lainnya yang tidak diperlukan lagi

dilihat dari data gangguan Kamtibmas yang terjadi pada 3 tahun terakhir di wilayah tersebut, dikaitkan dengan perkembangan masyarakat dan perkembangan pembangunan,

Proses terjadinya perpindahan panas dapat dilakukan secara langsung, yaitu fluida yang panas akan bercampur secara langsung dengan fluida dingin tanpa adanya pemisah dan secara

 ALWAYS stop if the person complains of pain.  NEVER push a joint beyond its