• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Cairan Pendingin Semisintetik Dan Soluble Oil Terhadap Keausan Pahat High Speed Steel ( Hss ) Pada Proses End Milling.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Cairan Pendingin Semisintetik Dan Soluble Oil Terhadap Keausan Pahat High Speed Steel ( Hss ) Pada Proses End Milling."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Proses pemotongan logam atau pengikisan logam dengan

menggunakan pahat pada mesin perkakas merupakan salah satu

jenis proses manafaktur. Dalam proses pengerjaan dengan mesin

perkakas itu sendiri dikenal beberapa proses seperti proses

pembubutan, freis, pengeboran, gerinda dan sekrap. Letak

perbedaan dari proses tersebut adalah cara kerja dan produk yang

dihasilkan.

Didalam proses pemesinan mesin freis sering digunakan

untuk pembuatan dies. Hal ini dikarenakan proses pemesinan

mengunakan mesin freis dapat menjangkau beberapa bentuk

pengerjaan dan dapat menghasilkan ketelitian yang tinggi. Salah

satu proses yang digunakan dalam pembuatan dies adalah proses

end milling. Proses end milling adalah proses pengerjaan pada

mesin freis dengan cara pahat diletakkan sejajar dengan benda

kerja, dengan gigi pahat bagian depan melakukan proses

pemotongan dan gigi bagian bawah pahat melakukan proses

pemerataan.

Dalam proses end milling, untuk pembuatan dies harus

(2)

2

produksi dapat ditekan seefesien mungkin. Salah satu cara untuk

menjaga ketelitian dalam proses tersebut harus disesuaikan pahat

yang di gunakan dengan material benda kerja dan cairan pendingin

yang digunakan.

Pada saat ini industri – industri yang ada di indonesia pada

umumnya menggunakan jenis pahat HSS. Hal ini dikarenakan Pahat

HSS ( High Speed Steel ) memiliki keuletan yang relatif baik dan

apabila telah mengalami keausan dapat diasah agar mata potongnya

dapat tajam kembali dan harganya yang terjangkau. Sehingga biaya

produksi dapat ditekan.

Selain pahat yang harus sesuai dengan benda kerja dalam

proses pemesinan cairan pendingin juga harus diperhatikan, karena

cairan pendingin memiliki fungsi sebagai pembersih atau pembawa

geram, memperhalus benda kerja serta memperpanjang umur pahat.

Cairan pendingin memiliki keunggulan yang berbeda – beda dalam

setiap produknya. Seperti cairan pendingin semisintetik yang

memiliki keunggulan daya pendingin yang besar, konsentrasi cairan

mudah di kontrol, mempunyai daya pembersih yang bagus serta

bahan dasar mudah bercampur dengan air. Sedangkan cairan

pendingin soluble oil memiliki keunggulan daya lumas yang tinggi

dan perlindungan terhadap korosi yang tinggi dibandingkan dengan

(3)

3

Berdasarkan latar belakang diatas perlu dilakukan penelitian

pengaruh cairan pendingin jenis semisintetik dan soluble oil terhadap

keausan pahat HSS ( High Speed Steel ) pada proses end milling.

1.2 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui jenis keausan yang terjadi pada pahat apabila

menggunakan cairan pendingin semisintetik dan soluble oil.

2. Membandingkan seberapa besar keausan yang terjadi pada pahat

apabila menggunakan cairan pendingin semisintetik dan soluble

oil.

3. Menentukan persamaan regresi keausan pahat end mill terhadap

parameter pemotongan dengan menggunakan cairan peningin

semisintetik dan soluble oil.

1.3 Batasan Masalah

Keausan pahat dipengaruhi oleh bermacam – macam faktor,

mengingat banyaknya faktor yang mempengaruhi hal tersebut, maka

pada penulisan ini penulis mencoba untuk membatasi masalah agar

penyelesaiannya terfokus. Adapun batasan – batasan masalah

tersebut antara lain :

1. Material benda kerja yang digunakan adalah baja carbon paduan

rendah (VCL).

2. Panjang benda kerja yang dilakukan proses pemesinan 12 cm.

(4)

4

4. Metode pemberian cairan pendingin, menggunakan metode

dikucurkan.

5. Pahat yang digunakan adalah pahat finishing dengan merk kobe.

6. Diameter pahat yang digunakan 12 mm.

7. Jenis mata pahat yang digunakan adalah type flat.

8. Pengukuran keausan dilakukan sesuai dengan standar ISO

8688-2.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Menambah pengetahuan akademik tentang mesin freis yaitu

mengetahui elemen – elemen dasar, cara kerja, dan

penggunaan pahat.

2. Mengetahui jenis - jenis keauasan pahat yang ditimbulkan oleh

cairan pendingin semisintetik dan soluble oil yang digunakan

pada proses end milling dengan material benda kerja VCL.

3. Memberikan informasi karakteristik cairan pendingin semisintetik

dan soluble oil yang digunakan dalam proses end mill dengan

material benda kerja baja carbon paduan rendah (VCL).

4. Sebagai pembanding jenis cairan pendingin semisintetik dengan

Referensi

Dokumen terkait

Akan tetapi, hal ini adalah dasar, dari sana semua kesuksesan dalam bisnis dan dalam kehidupan memancar (Sharman dalam Kaswan, 2013: 83). Mahasiswa seringkali disebut sebagai agent

Conclusion: Although the land conditions of the Dangku Meranti Ecosystem is very suitable for planting coffee, it is not the primary crop grown.. The average smallholder in

Persentase (%) Mortalitas Penggerek Buah Kopi Hypothenemus hampei Ferr.Yang Terserang Nematoda Entomopatogen Steinernema

Makna Leksikal Yang Terbentuk Oleh Derivasi Yang Mengandung Kombinasi Akhiran – Eun Dalam Bahasa Sunda. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Bagian pada blok kebun kelapa sawit mendapatkan gangguan dan pengelolaan dengan intensitas yang berbeda sehingga menyebabkan karakteristik fisik dan laju infiltrasi tanah

Berdasar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan tahun 2006, Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan bidang studi yang dimaksudkan sebagai wahana untuk mengembangkan

Hasil penelitian yang diperoleh setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok yaitu peningkatan prestasi siswa yang ditunjukkan dari rata-rata

Seorang guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor harus melakukan tindakan untuk menjalankan tugasnya sebagai konselor, tindakan yang dilakukan di sekolah dasar yaitu