PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN EKONOMI-AKUNTANSI SMAN 1 PLUMBON TAHUN
AJARAN 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi
Pendidikan Akuntansi
Disusun Oleh:
Intan Permana (0901377)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
2014
PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN EKONOMI-AKUNTANSI SMAN 1 PLUMBON TAHUN
AJARAN 2012/2013
Oleh Intan Permana
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Intan Permana 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Maret 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
BERITA ACARA PELAKSANAAN SIDANG UJIAN SKRIPSI
PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MOTIVASI BELAJAR
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA
PELAJARAN EKONOMI-AKUNTANSI TAHUN AJARAN 2012/2013
Skripsi ini telah diuji pada :
Hari/Tanggal : Rabu, 19 Februari 2014
Waktu : 13.00 s.d selesai
Tempat : Ruang Laboratorium Akuntansi FPEB UPI
Panitia ujian terdiri dari :
Ketua : Dr. H. Edi Suryadi, M.Si
NIP. 19600412 198603 1 002
Sekretaris : Dr. Kurjono, M.Pd
NIP. 19681020 199802 1 003
Anggota : 1. Dr. H. Kusnendi, MS
NIP. 19600122 198403 1 003
2. Drs. H. Ajang Mulyadi, M.M
NIP. 19611102 198603 1 002
Penguji : 1. Dr. Kurjono, M.Pd
NIP. 19681020 199802 1 003
2. Drs. H. Faqih Samlawi, MA
NIP. 19600408 198803 1 001
3. M. Arief Ramadhany, S.Pd, M.Pd
PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MOTIVASI BELAJAR
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA
PELAJARAN EKONOMI-AKUNTANSI SMAN 1 PLUMBON
Intan Permana
Pembimbing: Leni Yuliyanti, S.Pd, MM
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Plumbon mengenai pengaruh lingkungan keluarga dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lingkungan keluarga dan motivasi belajar baik secara parsial maupun simultan terhadap prestasi belajar belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Plumbon pada mata pelajaran Akuntansi. Metode penelitian ini menggunakan penelitian survey explanatory. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS yang berjumlah 129 siswa dengan sampel sebanyak 98 siswa. Data mengenai lingkungan keluarga dan motivasi belajar siswa diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner dengan menggunakan skala numerik. Sedangkan data mengenai prestasi belajar siswa diperoleh dari hasil dokumentasi nilai UAS. Analisis data penelitian ini mengunakan korelasi parsial dan korelasi ganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan lingkungan keluarga dan motivasi belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar sebesar 35,1%, secara parsial lingkungan keluarga berpengaruh terhadap prestasi belajar sebesar 6% sisanya 94% dipengaruhi oleh faktor lain, secara parsial motivasi belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar sebesar 17,4% sisanya 82,6% dipengaruhi oleh faktor lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis teruji dan diterima kebenarannya dengan taraf 95%, hal ini dibuktikan melalui perhitungan uji keberartian korelasi dengan alpha sebesar 0,05 dan derajat kebebasan sebesar 95 diperoleh hasil: (1) lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar akuntansi yang ditunjukkan dengan nilai thitung 2,452340 > ttabel 1,985251, (2) motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi yang ditunjukkan dengan nilai thitung 4,471764 > ttabel 1,985251, (3) lingkungan keluarga dan motivasi belajar bersama-sama terhadap prestasi belajar akuntansi yang ditunjukkan harga Fhitung 25,8088 > Ftabel 3,092217. Berdasarkan penelitian ini diharapkan orang tua selalu menciptakan lingkungan keluarga yang baik. Selain itu sebaiknya siswa dapat memanfaatkan dan meningkatkan motivasi belajarnya agar menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik lagi.
THE INFLUENCE OF FAMILLY ENVIRONMENT AND LEARNING
MOTIVATION ON STUDENTS’ LEARNING ACHIEVEMENT OF
ECONOMICS-ACCOUNTING SUBJECT IN CLASS XI SMAN 1 PLUMBON
Intan Permana
Supervisor: Leni Yuliyanti, S.Pd, M.M
ABSTRACT
The research was conducted at SMAN 1 Plumbon about the influence of familly environment and learning motivation on students learning achievement of accountings. The purpose of this research was to know the influence of familly environment and learning motivation on students learning achievement of accountings subject in class XI IPS SMAN 1 Plumbon either partial or simultaneous. The method used in this research is explanatory survey. The population of the research was 129 students of Social Science Program grade XI. Moreover, the sample of this research was 98 students. The data of familly environmnent and learning motivation are obtained by distributing of questionnaires with numerical scale of data. While the data of students learning achievement obtained by document of value school finals examination. The data analysis in this research used the partial correlation and multiple correlation.
The result of research showed that familly environment and learning motivation simultaneous have an influence on students learning achievement amount 35,1%, familly environment partially has an influence on students learning achievement amount 17,4% and the balance amount 82,6% influenced by other factors, learning motivation partially has an influence on students learning achievement amount 17,4% and the balance amount 82,6% influenced by other factors. The result of research showed that the hypothesis tested and accepted as true by the level 95%. This was evidenced by calculating the correlation significance test with 0.05 alpha and 95 degrees of freedom for the results obtained: (1) familly environment on learning achievement in accountings that showed with tcount 2,452340 > ttable 1,985251, (2) learning motivation on learning
achievement of accountings that showed with tcount 4,471764 > ttable 1,985251, (3)
familly environment and learning motivation on learning achievement of accountings that showed with Fcount 25,8088 > Ftable 3,092217. Based on this
DAFTAR ISI
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 8
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 9
1.4 Manfaat Penelitian ... 10
BAB II LANDASAN TEORI ... 12
2.1 Belajar ... 12
2.1.1 Pengertian Belajar ... 12
2.1.2 Tujuan Belajar ... 13
2.1.3 Ciri-ciri Belajar ... 15
2.2 Prestasi Belajar ... 16
2.2.1 Pengertian Prestasi Belajar ... 16
2.2.2 Indikator Prestasi Belajar ... 17
2.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 19
2.2.4 Evaluasi Prestasi Belajar ... 21
2.3 Lingkungan Keluarga ... 22
2.3.1 Pengertian Lingkungan Keluarga ... 22
2.3.2 Peran dan Fungsi Keluarga ... 25
2.3.3 Indikator Lingkungan Keluarga yang Mempengaruhi Prestasi Belajar... 27
2.3.4 Pendidikan Dalam Lingkungan Keluarga ... 31
2.3.5 Hubungan Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar ... 33
2.4 Motivasi Belajar... 34
2.4.1 Pengertian Motivasi Belajar ... 34
2.4.2 Fungsi Motivasi Dalam Belajar ... 35
2.4.3 Jenis-jenis Motivasi ... 36
2.4.4 Prinsip-prinsip Motivasi Belajar ... 39
2.4.5 Pengukuran Motivasi ... 40
2.4.6 Hubungan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa ... 41
2.5 Karakteristik Pembelajaran Akuntansi ... 42
2.5.1 Karakteristik Mata Pelajaran Akuntansi ... 43
2.5.3 Pengertian Akuntansi ... 44
2.5.4 Proses Kegiatan Akuntansi ... 45
2.6 Penelitian Terdahulu ... 46
2.7 Kerangka Pemikiran ... 47
2.8 Hipotesis ... 52
BAB III METODE PENELITIAN ... 54
3.1 Desain Penelitian ... 54
3.2 Operasionalisasi Variabel ... 55
3.3 Populasi dan Sampel ... 56
3.3.1 Populasi ... 56
3.3.2 Sampel... 57
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 59
3.4.1 Teknik dan Alat pengumpulan Data ... 59
3.4.2 Uji Instrumen Penelitian ... 60
3.4.2.1 Uji Validitas ... 60
3.4.2.2 Uji Reliabilitas ... 63
3.5 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 65
3.5.1 Uji Normalitas ... 65
3.5.2 Analisis Data ... 66
3.5.2.1 Statistik Deskriptif ... 66
3.5.2.2 Statistik Inferensial ... 68
3.5.2.2.1 Pengujian Hipotesis... 68
3.5.2.2.2 Koefisien Korelasi... 69
3.5.2.2.3 Koefisien Determinasi... 71
3.5.2.2.4 Uji Signifikansi ... 72
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 75
4.1 Gambaran Objek Penelitian ... 75
4.1.1 Identitas SMA Negeri 1 Plumbon ... 75
4.1.2 Sejarah Singkat SMA Negeri 1 Plumbon ... 75
4.1.3 Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Plumbon ... 76
4.1.4 Visi dan Misi SMA Negeri 1 Plumbon ... 77
4.1.5 Deskripsi Responden ... 77
4.2 Deskripsi Hasil penelitian ... 78
4.2.1 Deskripsi Variabel Lingkungan Keluarga ... 78
4.2.1.1 Deskripsi Umum Lingkungan Keluarga ... 78
4.2.1.2 Deskripsi Setiap Indikator Lingkungan Keluarga ... 80
4.2.2 Deskripsi Variabel Motivasi Belajar ... 86
4.3 Statistik Inferensial ... 92
4.3.1 Uji Normalitas ... 92
4.3.2 Koefisien Korelasi ... 95
4.3.2.1 Korelasi Parsial ... 95
4.3.2.2 Korelasi Ganda ... 97
4.3.3 Koefisien Determinasi ... 98
4.3.4 Pengujian Hipotesis ... 99
4.3.4.1 Uji F Statistik ... 99
4.3.4.2 Uji t Statistik ... 101
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 103
4.4.1 Deskripsi Lingkungan Keluarga, Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar Siswa di SMA Negeri 1 Plumbon ... 103
4.4.2 Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi-Akuntansi di SMA Negeri 1 Plumbon... 106
4.4.3 Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi-Akuntansi di SMA negeri 1 Plumnon ... 107
4.4.4 Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi-Akuntansi ... 108
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 110
5.1 Kesimpulan ... 110
5.2 Saran ... 110
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Nilai Rata-rata Ujian Nasional Program Studi IPS Se-Kabupaten
Cirebon Tahun Ajaran 2011/2012 ... 2
Tabel 1.2 Nilai UAS Semster Genap Mata Pelajaran Ekonomi-Akuntansi Kelas XI IPS SMAN 1 Plumbon ... 4
Tabel 2.1 Jenis, Indikator, dan Cara Evaluasi Prestasi Belajar ... 18
Tabel 2.2 Hasil Penelitian yang Relevan ... 45
Tabel 3.1 Operasionaliasi Variabel ... 55
Tabel 3.2 Populasi Siswa... 57
Tabel 3.3 Perhitungan Jumlah Sampel dari Tiap Kelas ... 58
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Lingkungan Keluarga ... 61
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar ... 62
Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas ... 64
Tabel 3.7 Format Tabulasi Jawaban Responden ... 66
Tabel 3.8 Kelas Interval ... 67
Tabel 3.9 Distribusi Frekuensi Variabel/Indikator ... 67
Tabel 4.1 Data Responden Sampel Penelitian... 78
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Lingkungan Keluarga ... 79
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Cara Orang Tua Mendidik ... 80
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Relasi Antar Anggota Keluarga ... 81
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Pengertian Orang Tua ... 82
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Latar Belakang Kebudayaan... ... 83
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Susana Rumah ... 84
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Keadaan Ekonomi Keluarga ... 85
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Siswa ... 86
Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Adanya Hasrat dan Keinginan Berhasil ... 88
Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Adanya Dorongan dan Kebutuhan Dalam Belajar ... 89
Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Adanya Harapan dan Cita-cita Masa Depan ... 90
Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Adanya Kegiatan yang Menarik Dalam Belajar 91 Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Siswa ... 92
Tabel 4.15 Hasil Koefisien Korelasi Parsial Lingkungan Keluarga dengan Prestasi Belajar ... 96
Tabel 4.16 Hasil Koefisien Korelasi Parsial Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar ... 97
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Lingkungan Keluarga ... 24
Gambar 2.2 Skema Kerangka Berpikir ... 51
Gambar 2.3 Hubungan Variabel ... 52
Gambar 4.1 Struktur Organisasi ... 76
Gambar 4.2 Grafik Normalitas Lingkungan Keluarga ... 93
Gambar 4.3 Grafik Normalitas Motivasi Belajar Siswa ... 94
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan hak setiap orang. Berkat pendidikan, setiap
orang bergerak menuju tahapan yang lebih tinggi dalam kehidupannya.
Dalam skala yang lebih luas, pendidikan merupakan lokomotif menuju
perubahan. Artinya, kemajuan pendidikan sebuah negara dimaknai akan
mengangkat derajat suatu bangsa yang maju.
Dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS Bab 1 Pasal 1
yakni:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional sebagaimana yang tercantum
dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional sebagai
berikut:
2
Dengan demikian bidang pendidikan menduduki posisi penting untuk
menuju perkembangan dan kemajuan suatu bangsa. Sehingga tujuan
pendidikan nasional di atas akan dapat tercapai apabila ada tanggung jawab
dari semua pihak. Baik murid, orang tua, guru, pemerintah, lembaga
pendidikan (sekolah) serta masyarakat. Sehingga pendidikan bukan hanya
tanggung jawab dari salah satu pihak saja melainkan semua pihak juga harus
terlibat.
Dalam menerapkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, terdapat
masalah mengenai masih rendahnya prestasi yang ditunjukkan oleh laporan
hasil ujian nasional SMA pada tahun 2012 di kabupaten Cirebon yang
menunjukkan bahwa nilai ujian nasional pada mata pelajaran ekonomi yang
masih rendah bila dibandingkan dengan mata pelajaran lain yg di uji
nasionalkan pada program studi IPS. Hal ini didasarkan pada hasil
dokumentasi nilai rata-rata ujian nasional SMA se-kabupaten Cirebon
program studi IPS tahun ajaran 2011/2012.
Tabel 1.1
Nilai Rata-Rata Ujian Nasional Program Studi IPS Se-Kabupaten Cirebon Tahun Ajaran 2011/2012
Mata Pelajaran Nilai Rata-rata
Bahasa Indonesia 5,43
Bahasa Inggris 5,54
Matematika 6,63
Ekonomi 5,71
Sosiologi 7,03
Geografi 6,93
3
Selain dari hasil UN di atas, lebih khusus lagi ditingkat sekolahan
rendahnya prestasi belajar juga terlihat dari nilai-nilai ulangan harian, UTS,
dan UAS di tiap-tiap sekolah. Seperti yang terjadi di SMAN 1 Plumbon yakni
sekolah yang dijadikan obyek penelitian dalam penelitian ini.
SMAN 1 Plumbon adalah lembaga pendidikan formal Sekolah
Menengah Atas (SMA) yang merupakan sekolah negeri dengan akreditasi
“A” dengan jumlah rata-rata penerimaan siswa baru setiap tahunnya adalah
240 siswa. SMAN 1 Plumbon ini memiliki beberapa prestasi baik dibidang
akademik maupun nonakademik. Sesuai dengan salah satu visi dan misi
SMAN 1 Plumbon yakni mewujudkan insan yang berprestasi serta
membekali peserta didik dengan kemampuan akademik dan non akademik
sesuai dengan batas minimal kurikulum, melalui pelayanan pendidikan,
pengajaran, bimbingan, arahan, pelatihan, penilaian dan evaluasi. Namun
sejalan dengan visi dan misi tersebut ternyata masih banyak siswa yang
prestasi belajarnya rendah. Salah satunya ditunjukkan pada mata pelajaran
ekonomi akuntansi yang merupakan mata pelajaran kejuruan pada program
studi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang masih di bawah batas ketuntasan
minimalnya yaitu 70. Hal ini didasarkan pada hasil dokumentasi nilai UAS
4
Tabel 1.2
Nilai UAS Semester Genap Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMAN 1 Plumbon
Kelas
dibawah KKM masih lebih banyak dibandingkan dengan siswa yang nilainya
diatas KKM. Sedangkan presentasi keoptimalan KKM di sekolah tersebut
adalah 100%.
Nilai UAS yang masih di bawah KKM tersebut menandakan
rendahnya prestasi belajar ekonomi akuntansi di sekolah tersebut. Rendahnya
presasi belajar siswa merupakan suatu masalah yang tidak bisa dibiarkan
begitu saja, karena hal ini akan berdampak buruk bagi siswa itu sendiri, dan
sekolah. Bagi siswa itu sendiri akibatnya siswa tersebut tidak memahami
materi yang diajarkan, jika itu berlanjut maka akan berdampak
mempengaruhi kelulusannya kelak pada Ujian Nasional. Dampak bagi
sekolah, apabila tingkat kelulusan sekolah tersebut rendah maka akan
mempengaruhi menurunnya kepercayaan masyarakat untuk menyekolahkan
anaknya di sekolah tersebut. Bahkan dampak Nasional apabila prestasi belajar
5
perkembangan dan kualitas sumber daya manusia, yang akhirnya akan
menghambat pembangunan bangsa dan pertumbuhan ekonomi.
Prestasi belajar menurut Tirtonegoro (2001:43) merupakan “penilaian
hasil kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf
maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh
setiap anak dalam periode tertentu”. Prestasi belajar dapat mencerminkan
tinggi rendahnya sebuah kualitas pendidikan.
Menurut Trisna (2010), menyatakan bahwa “prestasi belajar yang
dicapai oleh siswa dapat dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam diri
siswa atau faktor dari luar diri siswa. Faktor-faktor tersebut diantaranya
adalah motivasi belajar, lingkungan keluarga dan strategi belajar”.
Berdasarkan pendapat tersebut bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar adalah motivasi belajar, lingkungan keluarga, dan strategi belajar.
Sesuai dengan teori konstruktivisme yang menyatakan bahwa belajar
adalah proses membangun pengetahuan sedikit demi sedikit dan memberi
makna pada pengetahuannya tersebut sesuai dengan pengalaman nyatanya.
Selain itu, Piaget dan Vygotsky menekankan pada pentingkan ligkungan
sosial dalam belajar. Dalam hal ini lingkungan sosial adalah lingkungan
keluaga yang memberi peranan penting dalam kegiatan belajar, serta
membutuhkan motivasi yang tinggi untuk dapat membangun pengetahuan itu
sendiri berdasarkan pengalamannya sesuai dengan yang dinyatakan dalam
6
Lingkungan keluarga dan motivasi belajar merupakan salah satu
faktor internal dan eksternal yang sangat berpengaruh terhadap pencapaian
prestasi belajar akuntansi siswa. Siswa senantiasa berhadapan dengan
lingkungan keluarga dan merupakan anggota keluarga. Sebagai anggota
keluarga, siswa selalu berinteraksi dengan anggota keluarga yang lain,
terutama dengan orang tua. Kaitannya dengan pembelajaran akuntansi orang
tua menyediakan fasilitas belajar siswa, terutama fasilitas-fasilitas yang
berhubungan dengan pelajaran akuntansi seperti buku, kalkulator, dan
alat-alat tulis lainnya, membiayai pendidikan siswa dan memberikan perhatian
baik secara fisik maupun psikologis dalam mempelajari kauntansi. Sehingga
jika itu semua terpenuhi maka prestasi belajar akuntansi akan meningkat.
Sejalan dengan hal tersebut penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Cahya (2012), menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif dan
signifikan antara motivasi belajar dan lingkungan keluarga secara
bersama-sama terhadap prestasi belajar, dan untuk meningkatkan prestasi belajar yang
tinggi pada siswa dapat dilakukan dengan meningkatkan motivasi belajar dan
selalu menjadikan suasana yang baik dalam lingkungan keluarga.
Keluarga merupakan lembaga pendidikan informal yang paling utama,
karena dari sinilah seorang anak mendapatkan pendidikan pertama kalinya.
Orang tua tidak seharusnya menyerahkan tanggung jawab anak sepenuhnya
kepada pihak sekolah, karena pada dasarnya orang tua juga turut andil untuk
memperhatikan belajar seorang anak. Sesuai dengan pernyataan Syaodih
7
Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam pendidikan, memberikan landasan dasar bagi proses belajar pada lingkungan sekolah dan masyarakat. Faktor-faktor fisik dan sosial psikologis yang ada dalam keluarga sangat berpengaruh terhadap perkembangan belajar anak.
Selain lingkungan keluarga, motivasi belajar juga merupakan faktor
yang sangat penting karena, motivasi merupakan pendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu. Motivasi menurut Uno (2010 : 1) adalah “dorongan dasar
yang menggerakan seseorang bertingkah laku. Dalam kenyataannya motif
setiap orang dalam belajar dapat berbeda satu sama lain”. Ada siswa yang
rajin belajar karena ingin menambah ilmu pengetahuan, ada pula siswa yang
belajar karena takut dimarahi oleh orang tua. Adanya perbedaan motivasi
tersebut dipengaruhi oleh motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Menurut
Sardiman (2010:89), “motivasi intrinsik adalah motivasi yang muncul dari
kesadaran diri sendiri dengan tujuan secara esensial, bukan sekedar simbol
atau seremonial”. Sedangkan motivasi ekstinsik adalah bentuk motivasi yang
di dalam aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari
luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Seseorang
yang motivasinya besar akan menampakkan minat, perhatian, konsentrasi
penuh, ketekunan tinggi serta berorientasi pada prestasi tanpa mengenal
perasaan bosan, jenuh apalagi menyerah. Sebaliknya siswa yang rendah
motivasinya akan terlihat acuh tak acuh, cepat bosan, mudah putus asa dan
berusaha menghindar dari kegiatan. Oleh karena itu dalam pembelajaran
8
menumbuhkan motivasi belajar akuntansi sehingga dapat meningkatkan
prestasi belajar akuntansi itu sendiri.
Dari uraian di atas jelaslah bahwa lingkungan keluarga dan motivasi
belajar mempunyai peranan dalam pendidikan pada umumnya dan
pencapaian prestasi belajar pada khususnya. Penguatan motivasi belajar siswa
salah satunya berada ditangan orang tua. Orang tua sebagai anggota keluarga
yang paling dekat bertugas memperkuat motivasi belajar siswa yang nantinya
berdampak pada prestasi belajarnya, dan jika hal itu dibiarkan saja maka akan
berdampak pada rendahnya motivasi serta berdampak pada prestasi belajar
siswa yang rendah pula, dalam hal ini adalah prestasi belajar akuntansi.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Motivasi
Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS Pada Mata
Pelajaran Ekonomi Akuntansi SMAN 1 PLUMBON Tahun Ajaran
2012/2013”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran umum lingkungan keluarga, motivasi belajar dan
prestasi belajar siswa kelas XI IPS di SMAN 1 Plumbon.
2. Bagaimana pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa
9
3. Bagaimana pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar
siswa kelas XI IPS SMAN 1 Plumbon.
4. Bagaimana pengaruh lingkungan keluarga dan motivasi belajar secara
bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa kelas XI pada mata
pelajaran ekonomi-akuntansi di SMAN 1 Plumbon.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi
mengenai lingkungan keluarga dan motivasi belajar kaitannya dalam prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi-akuntansi.
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini memiliki tujuan
yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mendeskripsikan bagaimana gambaran umum lingkungan
keluarga, motivasi belajar dan prestasi belajar siswa kelas XI IPS di
SMAN 1 Plumbon.
2. Untuk mendeskripsikan bagaimana pengaruh lingkungan keluarga
terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMAN 1 Plumbon.
3. Untuk mendeskripsikan bagaimana pengaruh motivasi belajar siswa
terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMAN 1 Plumbon.
4. Untuk mendeskripsikan bagaimana pengaruh lingkungan keluarga dan
motivasi belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa
10
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapakan oleh peneliti dari pelaksanaan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang
berupa pengetahuan dan wawasan dalam dunia pendidikan, khususnya
mengenai pengaruh lingkungan keluarga dan motivasi belajar terhadap
prestasi belajar akuntansi. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat
dijadikan sebagai referensi dan masukan serta memberikan informasi
kepada peneliti lain untuk menindak lanjuti atau mengembangkannya
pada penelitian sejenis berikutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Dunia Pendidikan
Memberikan sumbangan pemikiran terhadap dunia
pendidikan terutama mengenai korelasi antara lingkungan keluarga
dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa, dalam hal ini di
SMAN 1 Plumbon.
b. Bagi Sekolah
Memberikan sumbangan pemikiran dan informasi untuk
melakukan upaya peningkatan prestasi belajar siswa di SMAN 1
11
c. Bagi Penulis
Memberikan kesempatan kepada penulis dalam rangka
aplikasi ilmu pendidikan dengan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, dalam hal ini yang berkaitan dengan lingkungan
keluarga dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa.
d. Bagi orang tua
Dapat menambah kesadaran untuk lebih memberikan perhatian
dan bimbingan yang lebih maksimal terhadap pendidikan anak. Dan
menciptakan suasana belajar yang nyaman di rumah.
e. Bagi Siswa
Dapat menumbuhkan kesadaran untuk meningkatkan upaya
BAB III
METODE PENELITIAN
1.1 Desain Penelitian
Untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik maka dibutuhkan suatu
desain penelitian. Desain penelitian merupakan suatu rencana atau rancangan
yang dibuat oleh peneliti untuk membantu mengumpulkan dan menganalisis
data penelitian.
Dalam penelitian ini menggunakan penelitian survei dalam bentuk
explanatory. Penelitian survei explanatory ini menggunakan pendekatan
penelitian kuantitatif dan ditunjang dengan studi kepustakaan/ menggunakan
literatur-literatur yang relevan dengan kajian penelitian.
Penelitian survei menurut Kerlinger (Riduwan 2009 : 49) adalah:
Penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.
Penelitian survei ini biasanya dilakukan untuk mengambil suatu
generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam, tetapi generalisasi yang
dilakukan bisa lebih akurat bila digunakan sampel yang representatif.
Sedangkan survei explanatory adalah suatu metode yang bertujuan untuk
menjelaskan hubungan kausal antar variabel melalui pengujian hipotesis.
Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh
lingkungan keluarga dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa pada
55
keluarga dan motivasi belajar sebagai variabel independen dan prestasi
belajar siswa sebagai variabel dependen.
1.2 Operasionalisasi Variabel
Menurut Sugiyono (2009: 61) bahwa variabel penelitian adalah
“suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Penelitian ini terdiri dari dua
variabel bebas (independen) yaitu lingkungan keluarga (X1) dan motivasi
belajar (X2) dengan variabel terikat (dependen) adalah prestasi belajar
(Y).
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Dimensi Indikator Skala
56
Variabel Dimensi Indikator Skala
Data
arah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari”.
Prestasi Belajar Nilai UAS
siswa
terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya”. Berdasarkan pengertian di atas populasi yang diambil pada
penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas XI IPS SMAN 1 Plumbon
57
Tabel 3.2 Populasi Siswa
Sumber: SMAN 1 Plumbon
1.3.2 Sampel
“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut” (Sugiyono, 2009 : 118). Dalam pengambilan sampel
ini menggunakan teknik sampling probability sampling yakni propotionate
random sampling. Menurut Martono (2011 :76), “propotionate random
sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan apabila
sifat atau unsur dalam populasi tidak homogen dan berstrata secara
proporsional”. Apabila populasi sudah diketahui, maka untuk menentukan
ukuran sampel penulis menggunakan rumus slovin:
(Riduwan, 2010: 65)
Dimana:
n = jumlah sampel N = jumlah populasi
= presisi yang ditetapkan (5%)
Maka, ukuran sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Kelas Jumlah Siswa
XI IPS 1 37
XI IPS 2 34
XI IPS 3 34
XI IPS 4 24
58
Dari perhitungan di atas, jumlah sampel dalam penelitian ini sebesar
98 orang. Sampel ini terdiri dari 34 siswa laki-laki dan 64 siswa perempuan.
Setelah jumlah sampel keseluruhan diketahui, maka harus diketahui
jumlah sampel pada masing-masing kelas. Untuk mengetahui jumlah sampel
pada masing-masing kelas ini menggunakan rumus:
(Riduwan, 2010: 66)
Dimana:
= jumlah sampel menurut stratum n = jumlah sampel seluruhnya
= jumlah populasi menurut stratum N = jumlah populasi seluruhnya
Tabel 3.3
Perhitungan Jumlah Sampel dari Tiap Kelas
Kelas Populasi Perhitungan Jumlah Sampel
59
1.4 Teknik Pengumpulan Data
1.4.1 Teknik dan Alat Pengumpul Data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunaka oleh peneliti
untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
meliputi ;
1. Angket/Kuesioner yaitu menurut Arikunto (2009: 27) mengemukakan
pendapatnya bahwa:
Pada dasarnya kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden). Dengan kuesioner dapat diketahui tentang keadaaan/data diri, pengalaman, pengetahuan sikap atau pendapatnya, dan lain-lain.
Penelitian ini akan menggunakan kuesioner tertutup dimana
peneliti sudah menyiapkan beberapa alternatif jawaban, sehingga
responden hanya memilih satu diantara alternatif-alternatif jawaban
yang telah tersedia dari masing-masing item. Pada kuesioner tersebut
tidak ada jawaban yang salah atau benar.
Angket ini akan diberikan kepada siswa dengan tujuan untuk
mendapatkan data yang dibutuhkan. Instrumen angket yang digunakan
dalam penelitian ini menggunakan numerical scale (skala numerik) 5
point, karena penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan tipe
data dan skala interval, dimana data yang diolah berupa angka-angka
yang kemudian disusun menggunakan kata-kata. Numerical scale ini
termasuk kedalam rating scale, karena digunakan untuk
60
differensial sematic, dengan perbedaan dalam hal nomor pada skala 1
titik atau 7 titik disediakan, dengan kata sifat berkutub dua pada ujung
keduanya. Tipe data yang digunakan adalah interval. Berikut ini
merupakan keterangan untuk opsi jawaban yang tersedia pada angket:
- Angka 5 untuk pernyataan tertinggi.
- Angka 4 untuk pernyataan tinggi.
- Angka 3 untuk pernyataan sedang.
- Angka 2 untuk pernyataan rendah.
- Angka 1 untuk pernyataan terendah.
2. Dokumentasi yaitu melakukan pengkajian terhadap dokumen-dokumen
untuk mencari data yang berkaitan dengan variabel-variabel. Dalam
melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda
tertulis seperti nilai UAS yang diperoleh dari dokumentasi guru
ekonomi akuntansi. Teknik dokumentasi ini digunakan untuk
memperoleh data variabel Y yaitu prestasi belajar siswa.
1.4.2 Uji Instrumen Penelitian
1.4.2.1Uji Validitas
Menurut Arikunto (2010 : 211) “validitas adalah suatu ukuran
yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu
instrumen”. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengukur
61
Pengujian validitas instrumen ini terlebih dahulu dilakukan
analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antara skor item instrumen
dengan rumus Pearson Product Moment :
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ }
(Arikunto, 2009: 72)
Dimana:
= koefisien korelasi antara variabe X dan variabel Y
∑ = jumlah skor item ∑ = jumlah skor total N = jumlah responden
Untuk menafsirkan hasil uji validitas, kriteria yang digunakan
menurut Sugiyono (2010: 215) adalah:
- Jika nilai > nilai maka item instrumen dinyatakan
valid dan dapat dipergunakan.
- Jika nilai ≤ nilai maka item instrumen dinyatakan tidak
valid dan tidak dapat dipergunakan.
Untuk pengujian validitas ini, penulis menggunakan perangkat
lunak SPSS 20.0 for windows. Pengujian validitas dilakukan kepada 30
responden di luar sampel penelitian. Berikut merupakan hasil
perhitungan uji validitas untuk variabel lingkungan keluarga:
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Lingkungan Keluarga
No. Item Keterangan
1 0,217 0,361 Tidak Valid
62
Berdasarkan tabel 3.4 mengenai hasil uji validitas variabel
lingkungan keluarga, dari 24 item pernyataan pada kuesioner diperoleh
12 item pernyataan yang dinyatakan valid sehingga item-item tersebut
dapat dipergunakan. Sedangkan untuk 12 item yang dinyatakan tidak
valid maka item-item tersebut tidak dapat dipergunakan sebagai
instrumen penelitian.
Berikut merupakan hasil perhitungan uji validitas untuk variabel
motivasi belajar siswa:
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar Siswa
No. Item Keterangan
25 0,375 0,361 Valid
26 0,012 0,361 Tidak Valid
63
No. Item Keterangan
28 0,480 0,361 Valid
29 0,543 0,361 Valid
30 0,426 0,361 Valid
31 0,484 0,361 Valid
32 0,023 0,361 Tidak Valid
33 0,487 0,361 Valid
34 0,364 0,361 Valid
35 0,181 0,361 Tidak Valid
36 0,395 0,361 Valid
37 0,347 0,361 Tidak Valid
38 0,266 0,361 Tidak Valid
39 0,474 0,361 Valid
40 0,525 0,361 Valid
41 0,094 0,361 Tidak Valid
Sumber: Data Diolah
Berdasarkan tabel 3.5 mengenai hasil uji validitas variabel
motivasi belajar, dari 17 item pernyataan pada kuesioner diperoleh 11
item pernyataan yang dinyatakan valid sehingga item-item tersebut dapat
dipergunakan. Sedangkan untuk enam item yang dinyatakan tidak valid
maka item-item tersebut tidak dapat dipergunakan sebagai instrumen
penelitian.
1.4.2.2Uji Reliabilitas
Menurut Arikunto (2010 : 221) : “reliabilitas menunjukkan pada
satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk
dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen itu sudah
baik”. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan
64
Untuk menguji reliabilitas instrumen pada penelitian ini
menggunakan rumus Alpha Cronbach, yaitu:
[ ] [ ∑ ]
(Riduwan, 2009: 116)
Keterangan :
= Reliabilitas instrumen
k = Banyak item pernyataan ∑ = Jumlah varians butir soal
= Varians total
Setelah diperoleh hasil dari perhitungan di atas, maka untuk
menafsirkan hasilnya dengan menggunakan taraf signifikansi 5% dan
kriteria uji sebagai berikut:
Jika > , berarti reliabel.
Jika ≤ , berarti tidak reliabel.
Untuk pengujian reliabilitas, penulis menggunakan perangkat
lunak SPSS 20.0 for windows. Pengujian reliabilitas ini dilakukan kepada
30 responden di luar sampel penelitian. Berikut merupakan hasil
perhitungan uji reliabilitas untuk variabel keterampilan mengajar guru
dan motivasi belajar siswa:
Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Keterangan
Lingkungan Keluarga 0,736 0,361 Reliabel
Motivasi Belajar 0,736 0,361 Reliabel
65
1.5 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
1.5.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data
berdistribusi normal atau tidak. Jika data berdistribusi normal maka proses
selanjutnya menggunakan perhitungan statistik parametrik sebaliknya jika
data tidak berdistribusi normal maka untuk perhitungannya menggunakan
statistik non parametrik (Sugiyono, 2012: 75).
Teknik pengujian normalitas data dalam penelitian ini adalah dengan
melihat grafik QQ-Plot dengan menggunakan alat Software SPSS 20.0 for
windows. Menurut Trihendradi (2008: 155) menyatakan bahwa “Analisis
QQ-Plot merupakan analisis plot grafik probabilitas secara umum yang
digunakan untuk menetapkan apakah distribusi suatu variabel tertentu sesuai
dengan variabel yang telah ditetapkan”.
Grafik normal QQ-Plot memperlihatkan garis lurus yang terbentang
dari kiri ke kanan atas dan titik-titik menyebar di sekitar garis. Observed
Value adalah nilai pengamatan variabel, sedangkan Expected Normal adalah
nilai normal yang diharapkan. Tingkat penyebaran titik di sekitar garis
66
1.5.2 Analisis Data
1.5.2.1Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran umum
mengenai variabel lingkungan keluarga dan variabel motivasi belajar, dan
prestasi belajar siswa. Menurut Sugiyono (2010: 206);
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Di bawah ini merupakan langkah-langkah untuk memperoleh
gambaran kedua variabel tersebut baik secara keseluruhan maupun
berdasarkan setiap Indikatornya:
1. Membuat tabulasi untuk setiap jawaban kuesioner yang telah diisi
responden.
Tabel 3.7
Format Tabulasi Jawaban Responden
No.
Responden
Indikator 1 Indikator 2 Indikator ... Skor Total
1 2 3 Σ 1 2 3 Σ 1 2 3 ... Σ Σ 1 - ...
2. Membuat kriteria penilaian setiap variabel dengan menentukan terlebih
dahulu:
a. Menentukan skor tertinggi dan skor terendah berdasarkan hasil dari
tabulasi jawaban responden untuk tiap indikator maupun secara
keseluruhan.
67
Rentang kelas = skor tertinggi – skor terendah
c. Terdapat tiga kelas interval, yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.8 Sangat Baik Sangat Tinggi
Baik Tinggi
Sedang Sedang
Buruk Rendah
Sangat Buruk Sangat Rendah
d. Menentukan panjang kelas interval dengan rumus:
e. Menentukan interval untuk tiap kriteria penilaian.
3. Membuat distribusi frekuensi untuk memperoleh gambaran umum
maupun indikator setiap variabelnya dengan bentuk sebagai berikut:
Tabel 3.9
Distribusi Frekuensi Variabel/Indikator
Kriteria Interval Frekuensi Presentase
(%)
68
1.5.2.2Statistik Inferensial
Statistik inferensial berfungsi meramalkan dan mengontrol
keadaan dan kejadian. Menurut Sugiyono (2010: 207), “statistik
inferensial adalah teknik statistika yang digunakan untuk menganalisis
data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi.” Statistik
inferensial ini cocok digunakan jika sampel diambil dari populasi yang
jelas, dan teknik pengambilan sampel dilakukan secara random. Terdapat
dua jenis statistik inferensial yakni statisitik parametrik dan non
parametrik. Di dalam statistik inferensial ini berisi estimasi, uji hipotesis,
prediksi, dan perhitungan derajat asosiasi antara variabel-variabel. Pada
penelitian ini, statistik inferensial digunakan untuk menjawab bagaimana
pengaruh lingkungan keluarga dan motivasi belajar terhadap prestasi
belajar siswa.
1.5.2.2.1 Pengujian Hipotesis
Pengujian Hipotesis ini digunakan untuk menguji apakah hasil
penelitian yang dilakukan sesuai dengan hipotesis yang diajukan dalam
penelitian sesuai dengan teori yang ada.
Menurut Suharyadi dan Purwanto (2009: 82),
69
Perumusan hipotesis statistik pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
, Tidak ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap
prestasi belajar siswa.
, Terdapat pengaruh lingkungan keluarga terhadap
prestasi belajar siswa
, Tidak ada pengaruh motivasi belajar terhadap
prestasi belajar siswa.
, Terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap
prestasi belajar siswa
, Tidak ada pengaruh lingkungan keluarga dan
motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa.
, Terdapat pengaruh lingkungan keluarga dan
motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa.
Setelah perumusan hipotesis dibuat, langkah selanjutnya adalah
melakukan uji keberartian koefisien korelasi. Koefisien korelasi ini
digunakan untuk mencari hubungan antar variabel.
1.5.2.2.2 Koefisien Korelasi
Teknik ini digunakan untuk mencari hubungan dan
membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel
70
lebih tersebut adalah sama. Uji korelasi dalam penelitian ini dilakukan
dua uji korelasi yaitu, korelasi parsial, dan korelasi ganda.
Korelasi parsial (Partial Correlation) menurut Arikunto (2009:
359) adalah:
Suatu teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti untuk mengetahui apakah ada korelasi antara suatu variabel bebas dengan variabel tergantung setelah dikontrol dengan variabel bebas yang lain.
Uji korelasi parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh atau
hubungan variabel X dan Y dimana salah satu variabel X dibuat tetap
(konstan). Korelasi parsial dirumuskan sebagai berikut:
Rumus korelasi parsial antara persepsi siswa mengenai lingkungan
keluarga (variabel X1) dan prestasi belajar (variabel Y) dimana
motivasi belajar (variabel X2) dianggap tetap.
√( )
(Sudjana, 2003: 265)
Rumus korelasi parsial antara motivasi belajar (variabel X2) dan
prestasi belajar (variabel Y) dimana lingkungan keluarga (variabel
X1) dianggap tetap.
√( )
71
Kemudian selanjutnya menggunakan koefisien korelasi ganda.
Koefisien korelasi ganda adalah suatu nilai yang memberikan kuatnya
pengaruh atau hubungan dua variabel atau lebih secara bersama-sama
dengan variabel lain.
Korelasi ganda ini berfungsi untuk menentukan hubungan antara
dua variabel independen (X) atau lebih secara bersama-sama dengan
variabel dependen (Y), yaitu pengaruh lingkungan keluarga dan
motivasi belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar. maka
korelasi ganda yang diberi simbol R Rumusnya adalah sebagai berikut:
=
√ –
(Sudjana, 2003: 265)
1.5.2.2.3 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Koefisien determinasi
yang besarnya adalah kuadrat dari koefisien korelasi (R2). Koefisien ini
disebut koefisien penentu, karena varians yang terjadi pada variabel
dependen dapat dijelaskan melalui varians yang terjadi pada variabel
independen (Sugiyono, 2012: 231) maka digunakan rumus koefisien
determinasi sebagai berikut:
KD = R2 x 100%
72
Keterangan:
KD = Koefisien determinasi
R = Koefisien korelasi
Prosentase koefisien determinasi diartikan sebagai besarnya
pengaruh yang diberikan variabel bebas dalam mempengaruhi variabel
terikat yang disebabkan oleh variabel yang lainnya. Sehingga besarnya
pengaruh dari masing-masing variabel akan diketahui.
1.5.2.2.4 Uji Signifikansi
Uji signifikansi dilakukan untuk mengetahui apakah pengaruh
yang ditemukan pada sampel tersebut berlaku atau tidak untuk seluruh
populasi yang berjumlah 106 siswa. Perumusan hipotesis untuk uji
signifikansi adalah sebagai berikut:
: koefisien korelasi tidak signifikan.
: koefisien korelasi signifikan.
Uji signifikansi koefisien korelasi ini menggunakan dua rumus
yaitu uji F dan Uji t. Uji F ini digunakan untuk pengujian taraf
signifikansi korelasi ganda secara simultan, yaitu antara lingkungan
keluarga dan motivasi belajar secara besrsama-sama terhadap prestasi
belajar. Setelah Fhitung diketahui maka dibandingkan dengan Ftabel,
dengan taraf dk pembilang = k dan dk penyebut = (n-k-1) dan taraf
73
F
hitung
( )
(Riduwan, 2009: 142)
Dimana:
R = Nilai Koefisisen korelasi ganda k = Jumlah variabel bebas (independen)
n = Jumlah sampel
Fhitung = Nilai F yang dihitung
Kaidah pengujian signifikansi:
Jika Fhitung ≥ dari Ftabel, maka H1 diterima H0 ditolak, artinya signifikan.
Jika Fhitung < dari Ftabel, maka H1 ditolak H0 diterima, artinya tidak
signifikan.
Uji t digunakan untuk pengujian taraf signifikansi koefisien
korelasi parsial antara lingkungan keluarga dengan prestasi belajar, dan
motivasi belajar dengan prestasi belajar, yang berarti apakah koefisien
korelasi tersebut bisa digeneralisasikan untuk populasi atau tidak.
Setelah thitung diketahui maka dibandingkan dengan ttabel, dengan taraf
kesalahan yang ditetapkan 5%. Uji t parsial ini dinyatakan dengan
rumus:
t
hitung=
√
√
(Sudjana, 2003)
74
Sehingga kaidah pengujian:
Jika thitung ≥ ttabel H1 diterima dan H0 ditolak, artinya signifikan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis data, pengujian hipotesis serta hasil pembahasan
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Sebagian besar gambaran umum lingkungan keluarga siswa di SMA
Negeri 1 Plumbon yaitu cukup baik, sebagian besar gambaran umum
motivasi belajar siswa di SMA Negeri 1 Plumbon yaitu tinggi, dan
sebagian besar gambaran umum prestasi belajar akuntansi di SMA Negeri
1 Plumbon yaitu rendah.
2. Lingkungan keluarga berpengaruh positif dan siginifikan terhadap prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi di SMA Negeri 1 Plumbon.
3. Motivasi belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi di SMA Negeri 1 Plumbon.
4. Lingkungan keluarga dan motivasi belajar berpengaruh positif dan
signifikan terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi di
SMA Negeri 1 Plumbon.
1.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMA Negeri 1
111
1. Bagi Guru
Guru harus lebih berupaya untuk dapat menciptakan suasana belajar yang
menarik dan menyenangkan, yang dapat meumbuhkan motivasi para
siswa sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Misalnya,
dengan memberikan metode pembelajaran yang bervariasi atau dengan
permainan-permainan. Guru juga hendaknya dapat memperhatikan dan
memahami keadaan siswanya terutama siswa yang bermasalah dengan
prestasi belajar yang rendah pada mata pelajaran akuntansi. Melakukan
kunjungan ke rumah siswa yang bermasalah sehingga guru bisa
mengetahui bagaimana lingkungan keluarga siswanya dan bisa
mengadakan kerja sama dengan orang tuanya untuk lebih memperhatikan
belajar anak-anaknya.
2. Bagi Keluarga
Orang tua diharapkan dapat menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik
di rumah agar dapat membantu mendorong semangat anak untuk belajar.
Misalnya, selalu mengingatkan anak untuk belajar dan mengerjakan
tugas, mengajarkan anak untuk bisa bertanggung jawab dalam hal belajar
dan sekolahnya, menamkan disiplin diri serta kerja keras dalam mencapai
sesuatu, dan ikut serta membimbing anak dalam belajar maupun
mengerjakan tugasnya.
3. Bagi Siswa
Siswa diharapkan bisa meluangkan waktunya untuk belajar di rumah
112
saja, mempelajari lagi materi yang telah disampaikan oleh guru di
sekolah, tekun menghadapi tugas (dapat mengerjakan tugas dalam waktu
yang lama, tidak berhenti sebelum selesai), dan ulet menghadapi
kesulitan dalam hal tugas maupun pelajaran (tidak lekas putus asa).
4. Bagi Peneliti Lain
Untuk peneliti selanjutnya, diharapakan dapat meneliti kembali
faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa, misalnya:
intelegensi, perhatian, bakat, minat, disiplin, kemandirian, dan
lingkungan sosial lainnya. Peneliti selanjutnya juga disarankan agar
melakukan penelitian dibanyak sekolah, tidak hanya pada satu sekolah
saja, agar dapat membandingkan bagaimana prestasi belajar serta
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Arikunto, S. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
_________ . (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Ahmadi, Abu. (2007). Sosiologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Baharuddin. (2009). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. (2010). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Hamalik, Oemar. (2009). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Hamzah, Uno. (2010). Teori Motivasi & Pengukurannya. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Hasbullah. (2005). Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Hasan, Iqbal. (2004). Analisis Data Penelitian Statistika. Jakarta: Bumi Aksara
Jordan, Elizabeth A and Porath, Marion J. (2006). Educational Psycology. USA: Pearson Education
Margono. (2009). Metodologi Penilitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Mulyadi, Ajang. (2006). Akuntansi untuk SMA kelas II (Kelas XI). Bandung: Grafindo Media Pratama.
Purwanto, M Ngalim. (2004). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Riduwan. (2009). Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta
. (2011). Cara Mudah Belajar SPSS 17.0 dan Aplikasi Statistik Penelitian. Bandung: Alfabeta
114
Santosa, Purbayu. (2005). Analisis Statistik Dengan Microsoft Excel & SPSS. Yogyakarta: Andi
Santrock, John W. (2011). Educational Psychology. New York: Mc. Graw Hill
Sardiman. (2010). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo
Sekaran, U. (2006). Research Method for Business, Metode Penelitian Bisnis: Jakarta: Salemba Empat
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Slavin, Robert E. (2011). Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik. Jakarta: Indeks
Soemantri, Hendi. (2005). Memahami Akuntansi SMK Seri B. Bandung: Armico
Sudjana (2003). Statistika Untuk Ekonomi dan Niaga II. Bndung: Tarsito
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sukmadinata, Nana Syaodah. (2009). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Syah, Muhibbin. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo
Syamsudin, Abin. (2005). Psikologi Kependidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Tirtonegoro, Sutratinah (2001). Anak Super Normal dan Program Pendidikannya. Jakarta: Bina Aksara
Tulus, Tu’u. (2004). Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta:
PT Gramedia Widiasarana Indonesia
Wlodkowski, Raymond J., and Jaynes, Judith H., (2004). Eager to Learn. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Yusuf dan Nurihsan. (2008). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Rosdakarya.
115
. (2007). Pengolahan Data Statistik Dengan SPSS 15.0. Yogyakarta: Andi
Undang-Undang:
Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Sumber Jurnal:
Agus S. (2012). “Pengaruh Disiplin Belajar dan Lingkungan Keluarga Terhadap
Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Kompetensi Dasar Persamaan Akuntansi Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Mardisiswa Semarang Tahun
Pelajaran 2011/2012”, Economic Education Analysis Journal. Vol.1 No.1.
Fauki Cahya (2012). “Pengaruh Motivasi Belajar dan Lingkungan Keluarga
Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Komunikasi Bisnis Siswa Kelas
XI SMK Negeri 7 Yogyakarta”. Tersedia:
http://eprints.uny.ac.id/9495/1/Jurnal.pdf/pengaruh-motivasi-belajar-dan-lingkungan-keluarga-terhadap-prestasi-belajar.pdf. [1 Juni 2013]
Ghullam H, Lisa A (2011). “Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar
IPA di Sekolah Dasar”. Jurnal Penelitian Pendidikan. Vol. 12 No. 1.
Halawah, Ibtesam (2006). “The Effect of Motivation, Family Environment, and
Student Characteristics on Academic Achievement”,
Journal of Instructional Psychology. Vol. 33 No. 2.
Sandhya Mishra, Dr. Veena Bamba (2012) “Impact of Familly Environment on
Academic Achievement of Secondary School Students in Science Subject”,
International Journal of Research in Economics & Social Sciences. Volume
2, Issue 5
Skripsi:
Octaviani, Lia Nur. (2012). Pengaruh Kebiasaan Belajar dan Lingkungan
Keluarga terhadap Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Iniversitas Pendidikan Indonesia. Skripsi. Bandung:
Jurusan Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia.
Gusviyani, V. (2012). Pengaruh Motivasi Intrinsik dan Lingkungan Keluarga
terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS pada Mata Pelajaran Akuntansi di MAN 2 Kota Bandung. Skripsi. Bandung: Pendidikan
Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia.
Sumber Lain:
Irfan, J. (2010). Permasalahan Pendidikan di Indonesia. [Online]. Tersedia:
116