• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Perusahaan

Dalam penelitian ini penulis akan mendeskripsikan tentang gambaran umum objek penelitian sesuai dengan judul skripsi ini yaitu “Perawatan dan Pencegahan Overheating pada Motor Listrik 3 Fasa di atas kapal MV Sendang Mas”.

Sehingga dengan adanya deskripsi gambaran umum objek penelitian ini, pembaca dapat memahami dan mampu merasakan tentang hal yang terjadi pada saat penulis melakukan penelitian di atas kapal MV sendang Mas merupakan kapal yang di miliki oleh sebuah perusahaan PT Tirtamas Express yang beralamatkan di Jl Yos Sudarso Kav 33 Jakarta Utara.

4.1.2 Tempat Penelitian

Tempat Penelitian dilakukan di kapal MV Sendang Mas , yang jenis kapalnya adalah Kapal Kontainer. Rute Pelayaran adalah Indonesia, MV Sendang Mas memiliki data data kapal sebagai berikut:

NAME OF VESEL : MV SENDANG MAS

CALL SIGN : YBOG-2

NATIONALITY : INDONESIA

PORT OF REGISTRY : JAKARTA

OWNER : PT. TEMAS LINE

GRT/NRT : 27.915 T / 14.045T

L.O. A : 215.45 M

(2)

LBP : 205.28 M

BEAM : 29.80 M

IMO. NO : 9312432

TYPE OF SHIP : CONTAINER

MAIN ENGINE MAKER : Mitsubishi MAN B&W

TYPE MAIN ENGINE : Mitsubishi MAN B&W 7L70MC

DRAFT : 38,121 MT

4.1.3 Awak Kapal

Di atas Kapal MV SENDANG MAS memiliki 24 awak kapal termasuk juga Nahkoda. Awak kapal terdiri dari 4 orang officer, 4 orang engginer ,1 orang electrician, 1 orang bosun, 1 orang mandor, 3 orang juru mudi,3 orang oiler, 1 orang juru masak, 1 orang pelayan, 2 cadet mesin, 2 cadet deck, 1 cadet ETO.

4.1.4 Kronologi Kejadian

Pada tanggal 04 Februari 2019 saat kapal MV Sendang Mas dalam perjalan menuju Belawan Medan. Saat itu pada jam 01.30 divisi jaga 12-4 dan jam jaga saya, pada saat akan melakukan kegiatan membuang bilges kamar mesin terjadi sebuah kejadian yang tidak terduga yaitu motor induksi 3 fasa pada vacuum bilges pump mengalami panas berlebih akibat bearing dan mechanical seal mengalami kebocoran yang menimbulkan air dan lumpur masuk pada bagian stator motor listrik dan menyebabkan overheating dan short pada panel vacuum bilge pump.

Pada tanggal 05 mei 2019 saat melakukan proses bongkar muat terjadi permasalahan pada crane yang mengalami overheating yang disebabkan

(3)

pengunaan beban yang rendah pada muatan yang berat yang menyebabkan motor berputar secara paksa dan akhirnya mengalami overheating dan lock system pada pengoperasian crane.

Pada Tanggal 14 Juli 2019 Saat Kapal MV Sendang Mas dalam keadaan Sandar pelabuhan Jakarta pada pukul 18.50 pada saat akan mandi air pada kamar mandi tidak menyala, setelah dilakukan pengecekan pada panel hydrofor pump, coil pada kontaktor berjalan namun salah satu fuse ditemukan putus dan terjadi kehilangan 1 fasa pada voltage masukan pada motor yang menyebabkan motor berdengung dan tidak bisa berputar dan mengalami overheating pada hydrofor pump.

4.2 Penyajian Data

Peneliti menggunakan metode wawancara, observasi dan tinjaun pustaka dalam mengumpulkan data penelitian. Dalam metode wawancara peneliti memberi pertanyaan kepada beberapa responden, diantaranya adalah Chief Engineer dan Electrician perihal teradinya Overheating pada motor induksi 3 fasa

4.2.1 Berdasarkan Hasil Wawancara a. Chief Engineer ( responden 1 )

Berikut ini penuturan Chief engineer perihal terjadi overheating pada motor induksi 3 fasa pada vacum bilge pump dan hydrofor pump : “Terjadinya overheating pada motor induksi di akibatkan karena berbagai faktor yaitu dari segi komponen dalam pompa yang meliputi bearing dan mechanical seal.

(4)

Yang harus dilakukan perawatan seperti grease setiap 1 bulan sekali. Dan membersihkan fan yang terdapat pada motor listrik”.

b. Electrician ( Responden 2)

Berikut ini penuturan Electrician : “Faktor terjadinya Overheating pada motor induksi 3 fasa disebabkan dari beberapa faktor internal maupu eksternal dari motor contohnya faktor internal yaitu dari motor itu sendiri fan yang tidak bekerja maksimal ,bearing motor yang haus yang dapat menyebabkan putaran rotor tidak stabil dan bisa menyebabkan short. faktor external yang berasal dari luar motor listrik yaitu tidak seimbangnya arus dan tegangan yang masuk pada motor yang menyebabkan fuse putus dan short, sparepart yang kurang diatas kapal dapat menyebabkan keterlambatan perawatan dan perbaikan pompa yang rusak dan dapat menyebabkan kerusakan pada motor listrik.”.

4.2.2 Berdasarkan Hasil Observasi

Dalam penelitian ini terdapat 2 permasalahan yang menyebabkan overheating yaitu yang disebabkan oleh hilangnya 1 fasa dan pompa. Sebagai hasil observasi di MV Sendang Mas , diambil 2 contoh motor listrik yang memiliki daya 1,5 KW yaitu rotary pump aux boiler,yang tidak menggunakan safety device thermal overload relay dan motor listrik yang memiliki daya sebesar 37 KW yaitu pompa air compressor yang menggunakan safety device thermal overload relay dari 2 motor listrik rangkaian dalam panel yang menggunakan thermal overload relay tidak pernah mengalami overheating yang disebabkan hilangnya 1 fasa.

(5)

Gambar 4.1 Nameplate Motor Listrik Rotarty pump Aux Boiler 1,5 KW

Sumber :MV Sendang Mas

Gambar 4.2 Panel Rotary Pump Aux Boiler

Gambar 4.2 Panel Rotary Pump Aux Boiler Sumber : MV Sendang Mas

(6)

Gambar 4.3 Nameplate Motor Listrik Working Air Compressor 37 KW

Sumber : MV Sendang Mas

Gambar 4.4 Panel Working Air Compressor

Sumber : MV Sendang Mas

Dalam permasalahan kedua yang disebabkan dari faktor sparepart pompa yang sudah rusak dan wajib dilakukan penggantian seperti gambar 4.6 , mechanical seal yang mengalami bocor dan menyebabkan air dan lumpur bekas pembuangan got kamar mesin masuk dalam stator yang menyebabkan motor listrik menjadi short dan menyebabkan overheating

(7)

Gambar 4.5 Motor Listrik Vacum Bilge

Sumber : MV Sendang Mas

Gambar 4.6 Mechanical Seal Vacum Bilge Pump

Sumber : MV Sendang Mas

Dalam permasalahan ketiga yaitu tentang kesalahan operator crane yang salah dalam pengaturan kontrol beban maximal pada crane yang seharusnya menggunakan 40T, tetapi operator menggunakan 16T sehingga putaran rotor menjadi berat dan tidak stabil, hal ini menyebabkan motor

(8)

mengalami overheating,sehingga memicu sensor suhu bekerja untuk mematikan kontaktor utama (K1)

Gambar 4.7 Panel Crane

Sumber : MV Sendang Mas 4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

Untuk pembahasan alternatif dalam masalah ini, penulis mencoba untuk memberi penjelasan dan menarik garis besar dari hasil gambaran umum yang dijelaskan di atas.

Pembahasan pada data hasil wawancara memberikan informasi bahwa pemasangan safety device thermal overlaod relay sangat penting dalam rangkaian kontrol pada panel , safety device ini dapat mencegah adanya overheating yang disebabkan hilangnya 1 fasa pada masukan motor listrik, thermal overload relay wajib dipasang di setiap rangkaian kontrol mau di motor listrik yang memiliki daya rendah atau daya yang tinggi. Pada permasalahan kedua untuk perawatan pompa sebagai faktor lain yang

(9)

menyebabkan overheating, sparepart yang sudah rusak wajib diganti dikarenakan sparepart yang rusak dapat mengganggu kinerja dari motor listrik contohnya mechanical seal yang bocor dan menyebabkan air dan lumpul masuk ke dalam stator pada pompa vacuum bilge

Pembahasan data berdasarkan observasi di MV Sendang Mas bahwa perawatan motor listrik sangatlah penting untuk kinerja motor sebagai acuan adalah form pengecekan weekly , dan penggantian sparepart yang rusak dapat mencegah timbulnya kerusakan yang dapat meganggu kinerja dari motor itu sendiri seperti yang terjadi di vacuum bilge pump

Ketidakseimbangan tegangan tiga fasa adalah faktor penyebab yang cukup besar pada kerusakan thermal motor induksi. Tegangan yang masuk pada plant mungkin saja seimbang, namun beban 1 fasa yang bermacam- macam pada plant dapat menyebabkan tegangan tidak seimbang. Kasus yang paling serius pada unbalance adalah fasa terbuka, dimana salah satu fasanya tidak tersambung yang dapat menyebabkan motor berdengung tapi tidak berputar yang akan menimbulkan overheating, pemasangan thermal overload relay sangat penting untuk rangkain kontrol guna mencegah terjadinya overheating yang disebabkan hilangnya 1 fasa baik pada motor listrik yang memiliki daya rendah maupun tinggi.

Motor tidak hanya mengalami kerusakan yang disebabkan faktor mekanik maupun faktor kelistrikan, tetapi juga dapat disebabkan oleh human error, hal ini seperti yang terjadi ketka operator salah dalam pengaturan kontrol beban yang tidak sesuai dengan berat s saat kegiatan bongkar muat.

(10)

BAB V PENUTUP 5. KESIMPULAN

Dari hasil kerja praktek yang telah dilakukan pada kapal MV Sendang Mas dan telah dilakukan pembahasan dari data-data yang telah didapat selama kerja praktek tentang perawatan dan pencegahan overheating pada motor listrik 3 fasa, maka didapat kesimpulan:

1. Faktor penyebab overheating pada motor induksi 3 fasa disebabkan oleh faktor kelistrikan dan fakotr mekanik, faktor kelistrikan yaitu hilangnya 1 fasa pada daya masukan ke motor listrik sehingga 2 lilitan pada motor menerima arus berlebih dan faktor kedua adalah faktor mekanik yang disebabkan sparepart mechanical seal yang bocor sehingga air dan lumpur masuk ke stator dan membuat short pada lilitan stator motor listrik vacuum bilge,dan beban yang terlalu berlebih yang tidak sesuai dengan muatan container dapat menganggu putaran dan memaksa kinerja motor listrik sehingga dapat menyebabkan kerusakan dan overheating pada motor listrik 3 fasa

2. Cara untuk melakukan perawatan motor listrik adalah memperhatikan bagian sparepart yang sudah mengalami kerusakan dan suda melewati running hours yang sudah di tentukan di atas kapal dan untuk pencegahan overheating adalah dengan pemasasangan thermal overload relay sangat penting sebagai safety device alat ini dapat membantu memutus tegangan listrik yang masuk ke koil kontaktor. Proteksi ini sangat penting di motor listrik berdaya tinggi

(11)

dan rendah guna mencegah terjadinya overheating, dan kerusakan lain yang disebabkan oleh overheating

3. Penyebab terjadinya overhating pada motor listrik 3 fasa tidak hanya disebabkan oleh faktor mekanik dan faktor kelistrikan , tetapi juga diisebabkan oleh human error, hal ini seperti yang terjadi ketika operator crane salah dalam pengaturan kontrol beban pada saat kegiatan bongkar muat

5.1 SARAN

Berdasarkan hasil penelitian pembahasan serta kesimpulan yang telah dikemukakan, berikut ini adalah beberapa saran yang diharapkan dapat menjadi masukan dan bahan pertimbangan, yaitu :

1. Melakukan perawatan relay dan thermal overload secara rutin dengan pengambilan data yang diharapkan dapat mencapai tingkat akurasi yang tinggi, sehingga dapat bekerja dengan optimal.

2. Segera lakukan penggantian komponen yang rusak dan melewati running hours jika memang memengaruhi kinerja motor induksi tersebut.

3. Planning maintenance harus dilakukan dan form checklist perawatan motor harus di isi untuk memonitoring motor listrik

4. Lakukan pemasangan thermal overload relay pada motor listrik berdaya tinggi maupun rendah.

5. Lakukan pengarahan terhadap operator crane sebelum kegiatan bongkar muat untuk mengurangi kesalahan saat pengoperasian crane

(12)

Referensi

Dokumen terkait

Ini dikaitkan juga dengan beberapa penemuan kajian tentang bagaimana seseorang usahawan itu boleh berjaya dalam mencapai matlamat diri dan organisasi melalui pembinaan nilai

Prosedur lisis langsung lebih tepat digunakan bila diperlukan hasil DNA dengan jumlah yang besar, mikroorganisme terbatas, dan bila keanekaragaman seluruh sampel

Proses Komunikasi Makna Pesan Kesenian Langen Tayub Nganjuk Dalam proses komunikasi ada beberapa hal yang membantu kita. untu memahami bagaimana sebenarnya komunikasi itu

Orang Karo zaman sekarang, hanya melihat rumah adat khususnya simbol pengeret-ret sebagai peninggalan budaya yang bisa dimanfaatkan untuk mata pencaharian yang

7 Ansietas dan depresi memiliki prevalensi paling tinggi dari 19% gangguan mood yang dijumpai pada pasien sirosis HCV (Hepatitis C Virus), masing-masing 24% dan

Hasil berat basah tanaman paling tinggi akibat perlakuan pupuk NPK lebih tinggi dibandingkan pupuk kandang, yang seharusnya pupuk kandang memiliki pengaruh lebih

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan pada Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, penulis melakukan penelitian dengan judul Pemetaan Pohon Plus

Rank Assigned to Ties Mean rank of tied values.. Applying the model specifications