BAB III
DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
A. Letak Geografis dan Sejarah Berdiri Desa Bayalangu Lor Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon
1. Letak Geografis
Secara administrative Desa Bayalangu Lor merupakan salah satu dari 14 desa di wilayah Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon yang terletak 2 km ke arah Selatan dari Kecamatan Gegesik. Desa Bayalangu Lor berada di ketinggian 2.500mdl diatas permukaan laut dengan wilayah kurang lebih 521.930 ha/m2.
Desa Bayalangu Lor berbatasan dengan beberapa desa yaitu : a. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Kalideres b. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Panguragan c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Bayalangu Kidul d. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Gegesik Kidul
Suhu didaerah Desa bayalangu Lor adalah 36oC. Iklim desa Bayalangu Lor, sebagaimana desa. Desa lain di wilayah indonesia mempunyai iklim kemarau dan penghujan, hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam yang ada di Desa Bayalangu Lor, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon. Iklim suatu daerah sangat berpengaruh dalam kehidupan utamanya untuk pertumbuhan tanaman dan kelangsungan hidup binatang ternak selain itu, kondisi geografis Desa Bayalangu Lor umumnya merupakan dataran rendah.
2. Sejarah Singkat Berdirinya Desa bayalangu Lor
a) Ketika Cirebon mendapat serangan Syekh Majarail dari Alas Tiris Dermayu yang bertujuan menghalangi perkembangan agama Islam, dapat digagalkan dan dikalahkan oleh Fadilah Khan atas perintah Mbah Kuwu Cerbon. Maka terlewatlah bahaya yang mengancam
b) Raden Wira Serabaya menikah dengan Nyai Mas Ratu Sekar Lelangu, kemudian bersama Ki Ageng Sumerang membangun padukuhan. Oleh Mbah Kuwu padukuhan tersebut diberi nama sesuai dengan nama suami- istri : Raden Wira SeraBAYA dan Nyai Mas Ratu Sekar LeLANGU.
c) Di Sungai Sigranala Bayalangu dipercayai ada seekor buaya yang sering muncul, akan tetapi setiap dicari tidak dapat ditemukan, padahal buaya itu telah mati.
Sultan Datuk Saleh dari Samudra Pasai meninggalkan negerinya mencari tempat baru untuk mencari ketenangan hidup. Tampuk pemerintahan negaranya diserahkan kepada adiknya yaitu Sultan Malikul Saleh.Di tempatnya yang baru Sultan Syekh Datuk Saleh selalu mendekatkan diri dan berdoa terhadap Allah Swt. Dengan melakukan sholat dan berdzikir beliau memohon petunjuk dari Yang Maha Kuasa. Akhirnya Datuk Saleh mendapat petunjuk bahwa daerah yang ditempati itu adalah Pulau Majeti, dan juga mendapat petunjuk agar Datuk Saleh membuka daerah itu untuk dijadikan padukuhan atau perkampungan.
Fadilah Khan putra Datuk Saleh merasa rindu setelah ditinggalkan sekian lama oleh ayahnya. Setelah meminta izin dan doa restu dari ibunya pergilah Fadilah Khan meninggalkan Samudera Pasai meski tidak tahu arah yang harus dituju guna mencari ayahnya. Sampailah Fadilah Khan di suatu tegalan (ladang) di mana di situ dikenal dengan nama Desa Tegal Gubug.Dari Tegal Gubug Fadilah Khan mendapati petunjuk bahwa ayahnya, Datuk Saleh sedang babad alas (menebang pepohonan) di Pulau Majeti. Mendengar berita demikian berangkatlah Fadilah Khan menuju Pulau Majeti. Bertemulah ia dengan ayah yang dirindu- kannya. Pertemuan ayah dan anak ini sangat mengharukan. Mereka saling berpelukan dengan penuh rasa bahagia.Beberapa waktu kemudian, Fadilah Khan diperintahkan oleh ayahnya agar menghadap Mbah Kuwu Cerbon. Sebelum pergi menghadap Mbah Kuwu, Fadilah Khan terlebih dahulu diminta untuk bertapa di dalam tanah di bawah pohon asam kecil (sekarang dikenal dengan nama Asem Cilik).
Ketika Fadilah Khan bertapa, datanglah bertengger sepasang burung Bangau di atas pohon asam itu. Bangau betina bertanya kepada Bangau jantan apa nama tempat dan pohon ini. Apakah pohon ini menyimpan suatu rahasia, karena tampaknya sangat berbeda dengan yang lainnya. Sang Bangau jantan menjawab bahwa daerah ini adalah Pulau Majeti, pohon ini disebut asem cilik dan benar menyipan suatu rahasia, tetapi tidak boleh diceritakan.Bangau betina meminta
kepada Bangau jantan agar rahasia dari pohon asam itu diceritakan saja, namun Bangau jantan tetap menolak dengan alas an kuatir ada yang mendengarkan pembicaraan mereka. Tetapi Bangau betina tetap mendesak, dan dikatakan bahwa di sekitar sini tidak ada siapa-siapa, bahkan di sekitar itu (di sekeliling pohon asam) paling hanya terdapat air. Bangau betina tetap mendesak ingin mendapat penjelasan, bahkan mengancam jika tidak memberitahukan ia akan meninggalkan Bangau jantan.Karena Bangau betina terus mendesak, dan mengancam akan meninggalkannya, akhirnya Bangau jantan bercerita juga. Katanya : “Jika cabang pohon asam sebelah Selatan diambil, maka akan menjadi seekor Kuda Sembrani, sebelah Timur diambil menjadi Pakaian Kuda, dan sebelah Utara menjadi Pecut (Cemeti)”.
Penjelasan Bangau jantan ini didegar oleh Fadilah Khan yang sedang bertapa I dalam tanah, kemudian Fadilah Khan berdehem. Mendengar ada yang berdehem, Bangau kaget. Sambil terbang Bangau jantan berkata kepada Bangau betina : “Tuuuuhh…ada yang mendengar”.Fadilah Khan mengakhiri pertapa- annya, kemudian diambilnya cabang-cabang pohon asam yang diceritakan Bangau tadi, dan apa yang dikatakan Bangau menjadi kenyataan. Dengan naik Kuda Sembrani itu berangkatlah Fadilah Khan menemui Mbah Kuwu Cerbon memohon agar ia dapat dijadikan muridnya. Mbah Kuwu Cerbon menerimanya.
Suatu waktu Syekh Majarail dari Alas Tiris Dermayu menyerang Cerbon dengan tujuan igin menghapus ajaran agama Islam yang pada waktu itu berkembang pesat. Diutuslah Fafilah Khan untuk menumpas serangan Syekh Majarail. Terjadilah perang tanding antara Fadilah Khan yang mempertahankan perkembangan agama Islam melawan Syekh Majrail. Fadilah Khan dapat mengalahkan Syekh Majrail. Atas kemenangannya dalam mempertahankan serta membela agama Islam dan keutuhan daerah Cerbon, maka oleh Mbah Kuwu ditetapkan bahwa Sultan Datuk Saleh beserta puteranya untuk menetap di Pulau Majeti. Oleh Mbah Kuwu, Datuk Saleh dianugerahi nama Imam Dalika, sedang Fadilah Khan dengan nama Pangeran Alas Putra Agung (sebagian oran menyebut Pangeran Alas).Oleh Mbah Kuwu, Pulau Majeti diberi julukan : BAYALANGU.
Baya dari asal kata bahaya, dan Langu artinya terlewat. Jadi arti Bayalanguadalah
bahaya yang terlewat, yaitu ketika Cerbon mendapat serangan dari Syekh Majrail tetapi dapat diatasi oleh Fadilah Khan.Di samping julukan Bayalangu, Pulau Majeti dikenal juga dengan nama Bumu Segandu, Cerbon Ilir dan Bumi Caruban.
Beberapa nama orang yang masih sering di sebut-sebut didalam acara tahlilan, dan tempatnya (pekuburannya) masih sering dikunjungi antara lain :
1. Kaki Buyut Bayalangu 14. Ki Buyut Kaliasat 2. Ki Gede Bayalangu 15. Ki Pendil
3. Nyai Mas Pakungwati 16. Ki Manten
4. Ki Buyut Madu 17. Ki Gedong
5. Ki Buyut Daya 18. Ki Jago
6. Ki Buyut Yadi 19. Ki Buyut Kramat
7. Ki Buyut Merang/Ki Sumerang 20. Ki Warsiki (Ki Kedung Dalem) 8. Ki Lebe Dalem 21. Ki Buyut Kayusepat
9. Ki Buyut Menir 22. Ki Madusari
10. Ki Kuwu Menir 23. Syekh Madi
11. Nyai Kusilat 24. Syekh Jati
12. Ki Buyut Mawur 25. Syekh Tegalrata 13. Ki Buyut Kaciraga 26. Syekh Arsamanik
Nama Kuwu/Kepala Desa Bayalangu
1. Kuwu Irsyad : -
2. Kuwu Sanyar : -
3. Kuwu Irsyad (yang kedua) : -
4. Kuwu H. Anwar Idris : 1937 - 1941 5. Kuwu H. Abdulmanan : 1941 - 1945
6. Kuwu Wastirah : 1945 - 1950
7. Kuwu Khariri (H. As ’ari) : 1950 - 1951
8. Kuwu Aksa : 1951 - 1953
9. Kuwu Mawi : 1953 - 1961
10. Kuwu Kurtuby : 1961 - 1966
11. Pjs. H. Ahmad Saefuddin : 1966 - 1967 12. Kuwu H. Moh. Syafe’I : 1967 – 1981
Tahun 1981 (Keputusan Bupati Kab.Cirebon, Nomor : 03/Kpts/Pemekaran Desa/1981, tanggal 2 Maret 1981) Desa Bayalangu dimengarkan menjadi dua desa.
1. Desa Bayalagu Kidul 2. Desa Bayalangu Lor
Kuwu/Kepala Desa Bayalangu Kidul 1. Kuwu H. Moh. Syafe’I : 1981 - 1984 2. Kuwu Djana (ke-I) : 1984 - 1992 3. Kuwu Djana (ke-II) : 1992 - 1998
4. Pjs. Suradi : 1998 - 2000
5. Pjs. Saeful Amri : 2000 - 2002 6. Kuwu Wanidja Usman : 2002 - 2007 7. Kuwu Bachrul Ulum : 2007 - 2014 8. Pjs. Moh. Idris : 2014 ……..
Kuwu/Kepala Desa Bayalangu Lor 1. Pjs. Madiya (Kliwon) : 1981 - 1984 2. Kuwu H. Alkondi : 1984 - 1992 3. Pjs. Suherman (Peg. Kec) : 1992 - 1994 4. Kuwu H. Isa Anshori : 1994 - 2002 5. Kuwu Abdul Hanan : 2002 - 2009 6. Kuwu Barnabas Ginting : 2009 – sekarang
Tabel. 1
Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Bayalangu Lor
a. Tugas dan Kewajiban Aparat Desa 1. Tugas dan Kewajiban Buku
2. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan Desa 3. Membina kehidupan masyarakat
4. Membina perekonomian Desa
5. Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat Desa 6. Mendamaikan perselisihan masyarakat Desa
7. Mewakili desa di luar dan di dalam pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukumnya
BPD
KUWU Barnabas Ginting
KAUR. UMUM Firman
JURAGAN Akmadi STAF KEUANGAN
Saefudallah SEKERTARIS DESA
Supiyato
STAF ADMINISTRASI
H. Jahidin
STAF JURAGAN Anton LEBE
H. Amin Abdul Bari
KADUS II Samsudin
KADUS IV Manan KAUR.
RAKSABUMI Jabari
KADUS I Sholehudin
KADUS III Ecep. A
8. Membuat penanggungjawaban hasil kerja setiap akhir tahun anggaran dan akhir masa jabatan kepala BPD
9. Mempertanggungjawabkan setiap kinerja bawahannya
10. Menyelenggarakan pelelangan tanah kekayaan / titisara Desa setiap tahunnya
b. Tugas dan kewajiban sekretaris desa
1. Memberikan saran dan pendapat kepada kepala Desa
2. Memimpin mengkordinasikan dan mengendalikan serta meng-awasi semua unsur kegiatan sekeretaris Desa
3. Memberikan informasi mengenai sekretariat Desa dan keadaan umum Desa
4. Merumuskan program kegiatan Desa
5. Melaksanakan urusan surat-menyurat kearsipan dan laporan
6. Mengadakan dan melaksanakan persiapan rapat dan mencatat hasil rapat 7. Menyusun RAPBDes
8. Inventarisasi (mencatat, mengawasi, memilahara) kekayaan Desa
9. Melaksanakan kegiatan pencatatan mutasi tanah dan penca-tatan administrasi pertanahan
10. Melaksanakan administrasi kepegawaian aparat Desa, melak-sanakan administrasi kependudukan, administrasi pemba-ngunan dan administrasi kemasyarakatan
c. Tugas dan kewajiban Kaur Umum
1. Melaksanakan kegiatan administrasi penduduk di Desa
2. Melaksanakan dan memberikan pelayanan terhadap masyarakat dalam pembuatan KTP
3. Melaksanakankegiatan administrasi usulan naturalisasi (kewarganegaraan) melaksanakan pencatatan administrasi pertanahan
4. Melaksanakan pencatatan kegiatan monografi Desa
5. Melaksanakan pencatatan kegiatan kemasyarakatan antara lain RW/RT dan kegiatan TRANTIB dan LINMAS
6. Melaksanakan penyelenggaraan buku administrasi keputusan Desa dan keputusan Kepala Desa
7. Menyusun anggaran penerimaan pengeluaran keuangan desa 8. Melaksanakan administrasi kegiatan PEMILU
9. Melaksanakan, mengawasi serta membina ex tapol 10. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekdes d. Tugas dan Kewajiban Raksabumi
1. Melaksanakan kegiatan administrasi pembangunan di Desa
2. Melaksanakan pencatatan hasil swadaya masyarakat dalam pembangunan Desa
3. Menghimpum data potensi Desa serta menganalisa dan memeliharanya untuk dikembangkan
4. Melaksanakan pencatatan dan mempersiapkan bahan guna pembuatan daftar usulan rencana proyek / daftar usulan kegiatan serta mencatat daftar isian proyek / daftar isian kegiatan
5. Mengikuti dan melaporkan perkembangan keadaan dan kegi-atan di bidang pertanian, perindustrian, maupun perkembangan lainnya
6. Mengikuti dan melaporkan perkembangan keadaan pereko-nomian (KUD, Perkoperasian, Perkreditan, dan Lembaga Perekonomian lainnya)
7. Melaksanakan pencatatan mengenai tera ulang dan mem-berikan pelayanan terhadap masyarakat dalam hal permohonan pembuatan ijin usaha, ijin bangunan, dll
8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekdes e. Tugas dan Kewajiban Lebe
1. Melaksanakan kegiatan pencatataan keadaan kesejahteraan masyarakat termasuk bencana alam, bantuan sosial pendidikan dan kebudayaan, kesenian, olahraga, pemuda dan PMI di Desa.
2. Menyelenggarakan inventarisasi penduduk yang tuna wisma susila, para penyandang cacat baik fisik maupun mental, yatim piatu, jompo, panti asuhan dan pencatatan dalam rangka memasyarakatkan kembali bekas narapidana.
3. Mengikuti perkembangan serta melaporkan tentang keadaan kesehatan masyarakat PKK dan kegiatan lainnya di Desa.
4. Mengikuti perkembangan serta mencatat kegiatan program kependudukan (keluarga berencana, ketenaga kerjaan, tras-migrasi dan lingkungan hidup) 5. Melakukan kegiatan pencatatan dan perkembangan keagamaan kegiatan
Badan Amil Zakat (BAZ) dan melaksanakan pengu-rusan kematian.
6. Melaksanakan kegiatan DKM, lumbung bahagia/ beras perelek 7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekdes
f. Tugas dan Kewajiban KaDus
1. Membantu tugas-tugas Kepala Desa di wilayah yang dipim-pinnya.
2. Melaksanakan dan mengawasi kegiatan pembangunan di wilayahnya.
3. Mengawasi dan mengendalikan kegiatan mobilsasi penduduk melalui RT dan RW.
4. Membuat pelaporan mengenai kegiatan pembangunan kepen-dudukan, kemasyarakatan dan keswadayaan
Desa Bayalangu Lor berdasarkan data tahun 2013, penduduknya secara keseluruhan adalah 6.649 orang, jumlah penduduk menurut kepala keluarga keseluruhan 2.193 orang terdiri dari 3.354 orang laki-laki dan 3.395 orang perempuan. Di bawah ini adalah perincian jumlah penduduk Desa Bayalangu Lor.
Tabel. 2
Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia
No. Usia Jumlah
1. 0 - 3 tahun 600
2. 4 – 6 tahun 581
3. 7 – 12 tahun 837
4. 13 – 15 tahun 373
5. 16 – 17 tahun 188
6. 18 – 19 tahun 227
7 20 – 25 tahun 533
8. 26 – 30 tahun 517
9. 31 – 45 tahun 1.402
10 46 – 55 tahun 647
11. 56 – 60 tahun 228
12. 61 – 75 tahun 558
13. 76 – keatas 21
Sumber : Profil Desa Bayalangu Lor 2013
Tabel. 3
Jumlah Usia Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan Jumlah
1. Penduduk usia 3-6 tahun, sedang PG dan TK 24 2. Anak dan penduduk cacat fisik dan mental 9
3. Penduduk sedang SD / sederajat 476
4. Penduduk tamat SD / sederajat 3240
5. Penduduk tidak tamat SD / sederajat 916
6. Penduduk sedang SMP / sederajat 191
7. Penduduk tamat SMP / sederajat 2480
8. Penduduk sedang SMA / sederajat 102
9. Penduduk tamat SMA / sederajat 1708
10. Penduduk tidak tamat SMA / sederajat 2096
11. Penduduk sedang D-1 6
12. Penduduk tamat D-1 77
13. Penduduk sedang D-2 8
14. Penduduk tamat D-2 -
15. Penduduk sedang D-3 18
16. Penduduk tamat D-3 66
17. Penduduk sedang S-1 8
18. Penduduk tamat S-1 21
Jumlah -
Jumlah Total 11.446
Sumber : Desa Bayalangu Lor 2013
B. Keadaan Pendidikan, Sosial Ekonomi dan Budaya Desa Bayalangu Lor 1. Bidang Pendidikan
Masyarakat Bayalangu Lor kemauan akan pendidikannya cukup tinggi, orang tua sadar betul akan pentingnya pendidikan buat anak-anak mereka. Orang tua selalu berusaha untuk anaknya agar menjadi sukses di bidang pendidikannya.
Desa Bayalangu Lor menyediakan sarana pendidikan sebagai berikut : Tabel. 4
Sarana Pendidikan
No Sarana Pendidikan Jumlah Jumlah Guru Jumlah Siswa
1. PAUD 1 5
2. TK/RA 1 buah 6 55
3. SD/MI 3 buah 36 740
4. SMP/MTS - -
5. SMA/MA/SMK - -
6. MD 1 buah 7 135
Sumber : Profil Desa Bayalangu Lor 2013
2. Sosial Ekonomi
Secara umum, kegiatan ekonomi di Desa Bayalangu Lor sudah cukup baik.
Mayoritas masyarakat Bayalangu Lor berprofesi sebagai peternak, sebagian lagi menjadi petani, pedagang dan jasa lainnya. Mata pencaharian pokok yang ada di Desa Bayalangu Lor adalah sebagai berikut:
Tabel. 5
Mata Pencaharian Masyarakat Desa Bayalangu Lor
No. Jenis Pekerjaan Jumlah
1. Petani 209
2. Buruh tani 2.842
3. Pengusaha Kecil dan Menengah 4 4. Pegawai Negri Sipil (PNS) 125
5. Pembantu Rumah Tangga 135
6. Nelayan -
7. Peternak 5
8. Montir 19
9. TNI / POLRI 3
10. Pensiunan PNS/TNI/POLRI 36
11. Wiraswasta/pedagang 900
Jumlah total 4.278
Sumber : Profil Desa Bayalangu Lor : 2013
3. Sosial Budaya
Kondisi sosial budaya suatu masyarakat merupakan salah satu indikator tingkat keberhasilan pembangunan yang dapat dilihat secara kasat mata. Adat istiadat Desa yang masih hidup dan berkembang di Desa Bayalangu Lor adalah sebagi berikut :
a. Adat Unjungan di makom Ki Buyut Bayalangu yang dilaksanakan setiap tahun sebelum musim tanam rendengan dengan melakukan ritual do’a bersama di makom Ki Buyut Bayalangu.
b. Adat Sedekah Bumi dilaksanakan setiap tahun setelah pelaksanaan unjungan yaitu berupa adat pagelaran wayang kulit semalam suntuk di Balai Desa Bayalangu Lor;
c. Adat Sedekah Bumi dilaksanakan setiap tahun setelah pelaksanaan unjungan, yaitu berupa adat pagelaran wayang kulit semalam suntuk di Balai Desa Bayalangu Lor.
d. Adat Desa Mapag Sri dilakukan setiap tahun menjelang masa penen raya pertama tiba dengan pagelaran wayang kulit semalaman.
C. Keadaan Sosial Keagamaan Desa Bayalangu Lor
Desa Bayalangu Lor merupakan salah satu Desa dengan mayoritas penduduknya memeluk agama Islam. Sebagai warga yang beragama islam, tentunya mempunyai kegiatan-kegiatan keagamaan. Kegiatan keagamaan ini pada umumnya tidak jauh berbeda dengan kegiatan yang berada diwilayah lainnya.
Tabel. 6 Sarana Ibadah
No Sarana Ibadah Jumlah Kapasitas
1. Masjid 1 buah 500 orang
2. Musholla 14 buah 50 orang
Adapun kegiatan keagamaan yang dilaksanakan oleh masyarakat desa Bayalangu Lor adalah, antara lain:
a. Jam’iyah Tawasul (Ibu-ibu) yang di selenggarakan di rumah anggota jam’iyah yang di laksanakan setiap hari Kamis dimulai dari jam 14:00 WIB sampai selesai.
b. Jam’iyah Tahlil (Bapak-bapak) yang di selenggarakan di rumah anggota jam’iyah yang di laksanakan setiap malam Senin (dua minggu 1x) dimulai dari jam 19:30 WIB sampai selesai.
c. Pengajian lintas musholla (ceramah keaagamaan dan dialog) yang dilakukan secara bergantian dari musholla satu ke musholla lain yang dilakukan setiap malam Selasa (dua minggu sekali) dimulai dari jam 19:30 WIB sampai selesai.
d. Jam’iyah bapak-bapak (Dalail) yang dilakukan secara bergantian di rumah anggota jam’iyah yang dilakukan setiap malam Jum’at jam 19.30 WIB sampai selesai.
Kemudian pada saat acara-acara besar agama islam, mereka merayakannya dengan membuat kegiatan-kegiatan seperti maulid Nabi Muhammad SAW, perayaan Isra Miraj, halal bi halal bersama saat idul fitri.