• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR PENGARUH PERUBAHAN BI RATE TERHADAP LABA PT. BANK SUMUT CABANG ISKANDAR MUDA OLEH: DESSY INDRYANI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TUGAS AKHIR PENGARUH PERUBAHAN BI RATE TERHADAP LABA PT. BANK SUMUT CABANG ISKANDAR MUDA OLEH: DESSY INDRYANI"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

PENGARUH PERUBAHAN BI RATE TERHADAP LABA PT. BANK SUMUT CABANG ISKANDAR MUDA

OLEH:

DESSY INDRYANI 152101087

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Diploma III

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT karena atas Rahmat dan KaruniaNya peneliti dapat menyelesaikan penelitian tugas akhir ini tepat pada waktunya dengan judul “Pengaruh Perubahan BI Rate Terhadap Laba PT Bank SUMUT Cabang Iskandar Muda”. Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk menyelesaikan Program Diploma III Jurusan Keuangan di Universitas Sumatera Utara.

Selama mengikuti pendidikan D-III Keuangan sampai dengan proses penyelesaian Tugas Akhir, berbagai pihak telah memberikan fasilitas, membantu, membina, membimbing peneliti dan peneliti mengucapkan terima kasih untukitu khususnya kepada :

1. BapakProf. Dr. Ramli, SE, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Raja Bongsu Hutagalung, SE, M.Si. selaku Ketua Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

3. Ibu Yasmin Chairunisa Muchtar selaku Sekretaris Program Studi Diploma III

(4)

5. Ibu Aisyah, SE, M.Si, selaku dosen penguji yang telah memberikan saran, arahan, dan koreksi kepada peneliti.

6. Bapak/Ibu Dosen khususnya Program Studi D-III Keuangan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang telah membekali peneliti dengan beberapa disiplin ilmu yang bermanfaat.

7. Teman-teman seperjuangan Mahasiswa Program Studi D-III Keuangan Grup B stambuk 2015 yang telah banyak berdiskusi dan bekerja sama dengan peneliti selama masa pendidikan.

8. Dan untuk sahabat-sahabat peneliti Diah, Annisa, Rahma, Lita, dan Ikke yang telah menemani, memotivasi peneliti dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

9. Teristimewa untuk ayahanda dan ibunda penelitiyang telah mendukung serta memotivasi peneliti dalam menulis Tugas Akhir ini.

Akhir kata, mudah-mudahan keberadaan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi semua pihak.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Medan, Agustus 2018 Penliti

Dessy Indryani NIM. 152101087

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.5 Jadwal Kegiatan ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat ...6

2.2 Logo dan Makna ...8

2.3 Statement Budaya ...9

2.4 Visi dan Misi ...9

2.5 Tujuan Bank ...10

2.6 Fungsi Bank ...10

2.7 Struktur Organisasi ...10

2.8 Job Description ...12

2.9 Kinerja Usaha Terkini ...22

2.10 Jaringan Usaha Kegiatan ...23

2.11 Rencana Kegiatan Perusahaan ...29

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pengertian BI Rate ...31

(6)

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan ...47 4.2 Saran ...48

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(7)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman 1.1 Jadwal Kegiatan dan Sistematika Penulisan ... 4 3.1 Data BI Rate Tahun 2014-2016 ... 35 3.2 Perbandingan BI Rate Terhadap Laba Bank SUMUT Iskandar Muda ... 44 3.3 ... Kinerja Keuangan Bank SUMUT Cabang Iskandar Muda ....

45

(8)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman 2.1 Gambar Bank SUMUT Pusat ...7 2.2 Logo Bank SUMUT ...8 2.3 Struktur Organisasi Bank SUMUTCabang Iskandar Muda ...11

(9)

Dalam perkembangan sistem perekonomian dunia saat ini, pergerakan sistem keuangan yang terjadi didunia juga ikut terkena dampaknya. Dari perkembangannya sistem keuangan tidak terlepas dari peran perbankan secara mutlak menjadi bagian didalamnya. Kondisi tersebut tercemin pada saat Indonesia mengalami krisis ekonomi dan moneter pada tahun 1998. Saat itu sektor perbankan mengalami keterpurukan, dan perekonomian juga terpuruk, demikian sebaliknya.

Dalam perekonomian Indonesia, permasalahan suku bunga (domestik) merupakan indikator makro yang sangat penting. Indikator ini, mempunyai faktor- faktor penyebab dan mempunyai dampak negatif yang sangat parah terhadap perekonomian bila tidak segera diatasi. Perekonomian kita mempunyai budaya penyerapan suku bunga tinggi. Di Indonesia suku bunga bukan sekedar sebagai indikator terhadap harga dana, akan tetapi sekaligus menjadi indikator selera masyarakat terhadap waktu. Masyarakat Indonesia cenderung menyukai hari ini, dibandingkan hari esok. Karena hari ini dianggap lebih pasti sedangkan hari esok dianggap ketidakpastian.Suatu masyarakat yang lebih menyukai hari ini menunjukkan masyarakat yang tergesa-gesa, yang berakibat tingginya tingkat

(10)

2

Pengertian Bank menurut Kasmir (2012:3) adalah Lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut kepada masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya. Sedangkan pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, yang dimaksud adalah badan usaha yang menghimpun dana dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Menurut Rivai (2013:65) Profitabilitas bank adalah fungsi dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor mikro atau faktor spesifik bank yang menentukan profitabilitas. Faktor eksternal adalah variabel-variabel yang tidak memiliki hubungan langsung dengan manajemen bank, tetapi faktor tersebut secara tidak langsung memberikan efek bagi perekonomian dan hukum yang berdampak pada kinerja lembaga keuangan.

Faktor internal mempengaruhi kinerja bank, faktor ini yang perlu diperhatikan adalah produk bank, kebijakan suku bunga, kualitas layanan, dan lokasi bank. Selain faktor internal, faktor eksternal juga mempengaruhi dapat kinerja bank. Faktor ini yang perlu diperhatikan adalah inflasi, tingkat kurs mata uang asing, suku bunga, kondisi perekonomian, kegiatan dan kondisi pemerintah, kebijakan pemerintah, siklus output variabel yang mempersentasikan karakteristik pasar, dan peraturan Bank Indonesia.Tingginya inflasi berdampak pada sektor perbankan. Oleh karena itu Bank Indonesia perlu untuk menetapkan tingkat suku

(11)

bunga (BI rate) yang sesuai, sebagai patokan bank umum dan swasta untuk menentukan suku bunga mereka agar tetap likuid dan menguntungkan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, terdapat suatu masalah pokok adalah “Bagaimana Pengaruh perubahan BI rate terhadap laba PT. Bank SUMUT Cabang Iskandar Muda, dengan melihat laporan keuangan laba rugi milik PT. Bank SUMUT Cabang Iskandar Muda?”

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini dilakukanuntuk mengetahui pertumbuhan dan perubahan BI rate periode 2014-2016. Dan untuk mengetahui tingkat petumbuhan Laba Bersih PT. Bank SUMUT Cabang Iskandar Muda periode 2014-2016. Serta untuk mengetahui pengaruh perubahan suku bungan acuan (BI rate) terhadap Laba Bersih pada PT. Bank SUMUT Cabang Iskandar Muda.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi PT. Bank SUMUT Cabang Medan Iskandar Muda

Memberikan informasi tentang laporan keuangan laba rugi perubahan tingkat suku bunga Bank sehingga apabila terjadi perubahan BI rate, dan bagaimana kebijakan Bank dalam mengahadapi perubahan BI rate.

2. Bagi Peneliti

(12)

4

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Menjadi perbandingan untuk peneliti-peneliti lain di kemudian hari, dan juga menjadi masukkan bagi pihak lain dalam meneliti masalah khususnya mengenai pengaruh BI rate terhadap Laba perusahaan.

1.5 Jadwal Kegiatan

Penelitian ini dilakukan oleh peneliti pada PT. Bank SUMUT Cabang Iskandar Muda. Penelitianawal iniberlangsung dimulaidaritanggal 9 Mei 2018 dan berakhir sampai 12 Juli 2018. Berikut ini adalah jadwal penelitian yang dilakukan peneliti dalam penyusunan Tugas Akhir:

Tabel 1.1

Jadwal Kegiatan dan Sistematika Penulisan

No. KEGIATAN

APRIL2018 MEI2018 JUNI2018 JULI 2018

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

1 Pengajuan Judul

2 Pengajuan Dosen Pembimbing

3 Pengumpulan Data

4 Penyusunan Tugas Akhir

5 Bimbingan Tugas Akhir

6 Penyelesaian Tugas Akhir

(13)

1.6 Sistematika Penulisan

Rencana isi terdiri dari empat bab, masing – masing bab dibagi atas sub – sub bab sesuai kebutuhannya. Secara garis besar rencana ini adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dari manfaat penelitian, dan rencana penulisan yang terdiri dari jadwal survei/observasi dan rencana isi.

BAB II : PT BANK SUMUT CABANG ISKANDAR MUDA Dalam bab penulis menguraikan tentang sejarah ringkas perusahaan, struktur organisasi, job description, kegiatan usaha, kinerja usaha, jaringan usaha, rencana kegiatan.

BAB III : PENGERTIAN BI RATE DAN LABA

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang pengertian BI rate, pengertian laba, jenis – jenis laba, tujuan laba, unsu -

unsur laba, pengklasifikasian laba, faktor yang mempengaruhi laba, pengaruh laba terhadap BI rate.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini penulis akan mengambil kesimpulan dari

(14)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT. Bank SUMUT

Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara didirikan pada tanggal 4 Nopember 1961 dengan sebutan BPSU. Sesuai dengan ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah Tingkat I Sumatera Utara maka pada tahun 1962 bentuk usaha dirubah menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).Dengan modal dasar pada saat itu sebesar Rp.100 Juta dengan sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Sumatera Utara dan Pemerintah Daerah Tingkat II se Sumatera Utara.Pada tahun 1999, bentuk hukum BPDSU dirubah menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara atau disingkat PT. Bank Sumut yang berkedudukan dan berkantor pusat di Medan, Jl.

Imam Bonjol No. 18 Medan. Modal dasar pada saat itu menjadi Rp. 400 Milyar yang selanjutnya dengan pertimbangan kebutuhan proyeksi pertumbuhan Bank, di tahun yang sama modal dasar kembali ditingkatkan menjadi Rp. 500 Milyar.

Laju pertumbuhan Bank Sumut kian menunjukkan perkembangan yang sangat signifikan diliat dari kinerja dan prestasi yang di peroleh dari tahun ke tahun. Tercatat total asset Bank Sumut mencapai 10,75 Trilyun pada taun 2009 dan menjadi 12,76 Trilyun pada tahun 2010. Didukung semangat menjadi Bank Profesional dan tangguh menghadapi persaingan dengan digalakkanya program to be the best yang sejalan dengan road map BPD Regional Champion 2014.

Tentunya dengan konsekuensi harus memperkuat permodalan yang tidak lagi mengandalkan peryertaan saham dari pemerintah daerah, melainkan juga

(15)

membuka akses permodalan lain seperti penerbitan obligasi. Untuk itu modal dasar Bank Sumut kembali ditingkatkan dari Rp. 1 Trilyun pada tahun 2008 menjadi Rp. 2 Trilyun pada tahun 2011 dengan total asset meningkat menjadi 18,95 Trilyun.

Sumber : PT Bank SUMUT, 2014 Gambar 2.1

Gedung PT Bank SUMUT Pusat

(16)

8

2.2 Logo dan Makna PT Bank SUMUT

Bentuk Logo menggambarkan dua elemen dalam bentuk huruf “U” yang saling berkait ber-sinergy membentuk huruf “S” yang merupakan kata awal

“Sumut”. Sebuah penggambaran bentuk kerjasama yang sangat erat antara Bank SUMUT dengan masyarakat Sumatera Utara sebagaimana visi Bank SUMUT.Warna oranye sebagai simbol suatu hasrat untuk terus maju yang dilakukan dengan energik yang dipadu dengan warna biru yang sportif dan profesional sebagaimana misi Bank SUMUT.Warna putih sebagai ungkapan ketulusan hati untuk melayani sebagaimana statemen Bank SUMUT. Jenis huruf

“Palatino Bold” sederhana dan mudah dibaca. Penulisan Bank dengan huruf kecil dan SUMUT dengan huruf kapital guna lebih mengedepankan Sumatera Utara, sebagai gambaran keinginan dan dukungan untuk membangun dan membesarkan Sumatera Utara.

Sumber : PT Bank SUMUT, 2014 Gambar 2.2

Gedung PT Bank SUMUT Pusat

(17)

2.3 Statement Budaya PT Bank SUMUT

Statement Budaya Perusahaan atau sering dikenal dengan nama Motto dari

PT Bank SUMUT adalah “Memberikan Pelayanan TERBAIK”. Makna dari TERBAIK yaitu:

T : Berusaha untuk selalu terpercaya

E : Energik dalam melaksanakan setiap kegiatan R : Senantiasa bersikap ramah

B : Membina hubungan secarabersahabat

A : Mneciptakan suasana yangaman dan Nyaman I : Memiliki integritas yang tinggi

K : Komitmen penuh untuk memberikan yang terbaik 2.4 Visi dan Misi PT Bank SUMUT

2.4.1 Visi

“Visi dari PT Bank SUMUT adalah menjadi bank andalan untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang. Serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat”.

2.4.2 Misi

Misi dari PT Bank SUMUT adalah mengelola dana pemerintah dan masyarakat secara professional yang didasarkan pada prinsip-prinsip compliance.

(18)

10

2.5 Tujuan PT. Bank SUMUT 1. Menghasilkan Laba

2. Meningkatkan pertumbuhan dikuasai daerah di berbagai bidang 3. Meningkatkan taraf hidup rakyat

4. Memenuhi fungsi social dengan penyediaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

5. Menyediakan produk dan layanan jasa yang kompetitif.

2.6 Fungsi PT. Bank SUMUT

Fungsi dari pendirian PT Bank Sumut adalah sebagai alat kelengkapan otonomi daerah dibidang perbankan, PT Bank Sumut berfungsi sebagai penggerak dan pendorong laju pembangunan di daerah, bertindak sebagai pemegang kas daerah yang melaksanakan penyimpanan uang daerah, serta sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah dengan melakukan kegiatan usaha sebagai Bank umum pada Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998.

2.7 Struktur Organisasi PT Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda Organisasi adalah suatu alat yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Sebuah perusahaan besar maupun kecil sangat memerlukan adanya struktur organisasi perusahaan, yang menerangkan kepada seluruh karyawan untuk mengerti apa tugas dan batasan – batasan tugasnya. Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan pekerjaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai. Suatu

(19)

instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dilaksanakan secara perorangan maupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran tunggal.

Adapun struktur organisasi PT. Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda adalah:

Pemimpin Cabang Fajar Cahyadi Ritonga 1106.170779.110804

KCP 1. KCP. USU / Kelas I 2. KCP. Marelan / Kelas III 3. KCP. S.Budi / Kelas III

Wakil Pemimpin Cabang Rahmat Lubis 0796.010967.011195

Pemimpin Seksi Pemasaran Edo Dharmadi Putra 2080.310784.010610

Pemimpin Seksi PK Donny Hendrawan Lbs 2075.04021985.01062010

Pemimpin Seksi Legal Aspek Donny A. Fuady 2080.310784.010610

Pelaksana Adm. & PK

1. Megaria Sinaga 0998.250269.010198 Pelaksana Pemasaran

dan Analis Kredit 1. Didit Aditia (RM) 2384.071087.010911 2. Andri Juliandi Azizi 3420.270788.011116 3. Ricky Charis M. Aruan

2906.100489.010413 4. Arta Uli

3381.051278.040515 5. Devi (FSO)

1403.240881.010805 6. Natalia Panggabean

(KMSS1) 3381.051278.04051

Pelaksana Seksi Legal Aspek

1. Yopie Handoko 3210.070289.010713 2. Ervan Setiawan 2516.050384.011011

Pemimpin Seksi Pelayanan Nasabah

Rini Maulisa 1445.070281.01082005

Pel Pelayanan & Info Nasabah (CS) 1. Rahmawati Sitompul

1993.131085.150308

Pemimpin Divisi Pengawasan Hifzan 340.010364.010984

Kontrol Intern Muda Budi Syahyudi 1491.170778.010706 Pj. Kontrol Pratama Putri Elvi N. Nasution 2265.250686.010610

Pls. Pemimpin Seksi Operasional Sari Agustien 1635.070880.010706 KANTOR KAS

1. KK Ring Road 2. KK AH Nasution

Head Teller Chalrina 0935.260174.010317

Teller 1. Anggi Ananda 1906.080486.150308

2. Nani Apriloza Dewi 2754.120488.011011

3. Sarah Azairina Siregar 2447.021087.010911

A T M

PEL PAJAK Indri Hafni P. Hrp 3429.280892.011116

PEL AKUNTANSI & LAPORAN Sari Agustien 1635.070880.010706

PEL KLIRING M. Khairul Imam 3438.130593.011116

PEL Umum dan Kepegawaian M. Khairul Imam 3438.130593.011116

PEL. VERIVIKASI Indri Hafni P. Hrp 3429.280892.011116

Sumber : PT Bank SUMUT, 2014 Gambar 2.3

Struktur Organisasi Bank SUMUT Medan Cabang Iskandar Muda

(20)

12

2.8 JobDescription

2.8.1 Pemimpin Cabang

a. Memimpin, mengkoordinir, membimbing, dan mengawasi serta melakukan penilaian terhadap kinerja pejabat dan karyawan dilingkungan Kantor Cabang.

b. Membimbing dan mengarahkan kegiatan pelayanan kepada nasabah, penggunaan teknologi Informasi, administrasi kredit, pengelolaan likuiditas serta memantau dan mengendalikan kegiatan-kegiatan tersebut.

c. Membimbing dan mengarahkan kegiatan penghimpunan dana, penyaluran kredit, pemasaran jasa-jasa bank sesuai dengan ketentuan yang berlaku berdasarkan kebijakan direksi pada rencana kerja bank serta memantau dan mengendalikan kegiatan-kegiatan tersebut.

d. Membimbing dan mengarahkan penyusunan rencana kerja tahunan, jangka menengah dan jangka panjang untuk diajukan kepada direksi dan selanjutnya menyusun action plan, melakukan koordinasi atas pelaksanaan rencana kerja yang telah disetujui Direksi.

e. Melakukan evaluasi atas kinerja dan memberikan pengarahan dalam penyusunan program-program untuk meningkatkan kinerja sesuai target yang telah ditetapkan Direksi.

f. Menjalin dan meningkatkan hubungan dengan masyarakat terutama pemilik dana dan pengusaha-pengusaha swasta, pemerintah dan yayasan-yayasan.

g. Memimpin kegiatan kelompok pemutus kredit sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(21)

h. Membimbing mengarahkan dan memonitor upaya-upaya penyelesaian kredit non lancar.

i. Mengelola dan mengamankan kunci pintu kluis penyimpanan uang dan penyimpanan surat berharga dan surat barang jaminan kredit serta seluruh inventaris kantor.

j. Menyelenggarakan acara serah terima jabatan dan pengambilan sumpah pejabat struktural di bawahnya sesuai ketentuan yang berlaku.

k. Mengadakan rapat-rapat untuk meningkatkan kinerja Cabang, pelayanan kepada nasabah, kebersihan dan kerapian kantor dan pengamanan seluruh harta benda perusahaan.

l. Melakukan tugas-tugas lainnya yang berhubungan dengan aktivitas Kantor Cabang.

m. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Direksi tentang langkah-langkah yang perlu diambil dibidang tugasnya.

2.8.2 Wakil Pemimpin Cabang

a. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Pemimpin Cabang tentang langkah-langkah yang perlu diambil dibagian tugasnya.

b. Mensupervisi unit kerja di Kantor Cabang yang dibawahinya.

c. Membantu Pemimpin Cabang dalam membimbing dan mengawasi seluruh pekerjaan staf dan karyawan dilingkungan Kantor Cabang.

(22)

14

f. Mengkoordinir penyusunan usulan rencana kerja dari unit kerja yang dibawahi.

g. Sebagai salah satu Ketua atau anggota Komite Pemutus Kredit Kantor Cabang sesuai dengan batas kewenangannya.

h. Mengkoordinir dan memeriksa pembuatan laporan-laporan, analisa serta memberikan saran antisipasi untuk tindak lanjutnya.

i. Melakukan pembinaan, pengawasan dan pengaturan seluruh kegiatan operasional Kantor Cabang termasuk Kantor Kas dan Kas Mobil.

j. Mengatur kebutuhan likuiditas Kantor Cabang setiap harinya.

k. Membantu Pemimpin Cabang dalam menjalin dan meningkatkan hubungan dengan masyarakat terutama pemilik dana.

l. Mengawasi penggunaan seluruh harta benda yang berada dilingkungan Kantor Cabang.

m. Memeriksa dan meneliti bilyet deposito dan sertifikat deposito serta surat berharga sesuai ketentuan yang berlaku.

n. Memeriksa kebenaran lampiran neraca dan saldo rekening.

2.8.3 Pemimpin Divisi Pengawasan

a. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Pemimpin Cabang tentang langkah-langkah yang perlu diambil di bidang tugasnya dengan tembusan kepada Direksi cq. Divisi Pengawasan.

b. Membantu Pemimpin Cabang dalam kegiatan yang berhubungan dengan pengawasan transaksi dan administrasi.

(23)

c. Melakukan pemeriksaan dan kebenaran transaksi dan verifikasi nota serta memeriksa kelengkapan persyaratan administrasi sesuai ketentuan yang berlaku.

d. Memberitahukan segera kesalahan transaksi atau kekurangan persyaratan administrasi kepada kepala unit terkait untuk diperbaiki atau dilengkapi.

e. Melaporkan segera kepada Pemimpin Cabang atas penyimpangan transaksi yang ditemukan untuk segera diambil pindahkan dengan tembusan kepada Direksi cq. Divisi Pengawasan.

f. Membuat laporan hasil temuan penyimpangan kegiatan operasional Kantor Cabang kepada Pemimipin Cabang dengan tembusan kepada Direksi cq.

Divisi Pengawasan dan kepada Seksi Terkait.

g. Membuat catatan atas setiap kesalahan dan penyimpangan yang terjadi, baik jenis maupun petugas dan pejabat yang melakukan dan secara rutin setiap bulan dilaporkan kepada Pemimmpin Cabang dengan tembusan kepada Direksi cq. Divisi Pengawasan.

2.8.4 Pemimpin Seksi Operasional

a. Mengatur, membimbing, mengarahkan dan mengawasi pegawai-pegawai di seksinya dalam melaksanakan tugasnya.

b. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Wakil Pemimpin Cabang tentang langkah-langkah yang perlu diambil dibidang tugasnya.

(24)

16

Verifikasi, Pelaksana Akuntansi IT & Laporan, Pelaksana Umum &

Kepegawaian serta Pelaksana Administrasi Kredit.

d. Mengajukan usulan rencana kerja, anggaran tahunan dan action program untuk Seksi Operasional.

e. Memeriksa kebenaran, kelengkapan dan pencatatan dokumen transaksi pengiriman uang, pembebanan biaya, test key dan mensahkannya.

f. Memeriksa kebenaran posting transaksi seluruh kegiatan di seksinya yang diinput ke komputer sesuai ketentuan yang berlaku.

g. Menerima, memproses dan memeriksa bukti sehubungan dengan transfer/inkasso/LLG (Lalu Lintas Giro). Memeriksa warkat-warkat yang akan dkliringkan dan Daftar Warkat Kliring.

h. Memeriksa kebenaran bukti-bukti penerimaan dan pembayaran berkenaan dengan rekening-rekening nasabah yang berhubungan dengan seksinya.

i. Mengadministrasikan daftar warkat yang akan di kliringkan dan daftar warkat pemindahbukuan.

j. Memeriksa surat keterangan penolakan warkat kliring.

k. Memeriksa dan mengawasi input data warkat-warkat kliring ke komputer Sistem Otomasi Kliring Lokal (SOKL).

l. Memeriksa neraca kliring, laporan-laporan dan peralatan lainnya yang berhubungan dengan tugasnya.

m. Melakukan verifikasi atas seluruh nota yang telah diinput ke komputer pada hari yang sama sebelum bukti transaksi tersebut disampaikan ke Kontrol Intern atau diarsipkan sesuai ketentuan yang berlaku.

(25)

n. Mengawasi dan memeriksa follow up surat-surat masuk dan keluar, baik dari ekstern maupun intern.

o. Mengawasi dan mengatur tata ruang, perawatan, kebersihan gedung/

inventaris dan keamanan kantor.

p. Mencetak rekap mutasi gabungan serta posisi Neraca dan Laba Rugi harian untuk disampaikan ke unit yang memerlukan sesuai ketentuan yang berlaku.

q. Melakukan proses tutup hari transaksi dan mencetak rekap lampiran serta mencocokkannya dengan Neraca.

r. Mencetak rekening giro/ kredit dan seluruh data yang dibutuhkan untuk keperluan laporan, pengarsipan dan lainnya serta mendistribusikannya ke seluruh unit yang memerlukan.

s. Mengkoordinir pembuatan perhitungan ongkos yang masih harus dibayar pada akhir tahun buku.

t. Menyusun laporan-laporan harian, mingguan, bulanan dan tahunan untuk kepentingan intern dan ekstern.

2.8.5 Pemimpin Seksi Pelayanan Nasabah

a. Memelihara persediaan kas pada tingkat yang efisien sehingga likuiditas tidak terganggu dalam rangka mengoptimalkan rentabilitas

b. Mengelola dana Pemerintah Daerah dan menjaga agar tidak beralih ke bank lain.

(26)

18

d. Mengawasi dana tunai yang dikuasai para teller agar tetap dalam batas yang diizinkan oleh ketentuan yang berlaku.

e. Mengawasi kepatuhan pegawai terhadap pelaksanaan Standar Opersional Prosedur di lingkungan kerja seksi pelayanan nasabah.

f. Mengawasi pelaksanaan tata kelola perusahaan oleh pegawai di lingkungan seksi pelayanan nasabah.

g. Mengawasi pelaksanaan standar layanan Bank Sumut oleh pegawai di lingkungan seksi pelayanan nasabah.

h. Mengawasi penggunaan teknologi informasi oleh pegawai di lingkungan seksi pelayanan nasabah.

i. Mengajukan rencana anggaran, investasi, inventaris untuk seksi pelayanan nasabah yang akan dituangkan ke dalam rencana kerja anggaran tahun bank.

j. Menyusun program kerja seksi pelayanan nasabah sehubungan dengan upaya pencapaian target rencana kerja dan melakukan pemantauan serta mengevaluasi pelaksanaannya.

k. Menindaklanjuti hasil temuan dan rekomendasi dari Satuan Pemeriksaan Internal (SPI)

l. Menindaklanjuti Pemeriksa Eksternal serta melaporkan tindak lanjut temuan kepada Pemimpin Cabang.

m. Memeriksa status calon nasabah simpanan giro dalam daftar hitam Bank Indonesia.

n. Mengadministrasikan pembukuan dan penutupan rekening serta membuat dan memelihara buku register nasabah dan daftar hitam (black list).

(27)

o. Melayani penjualan blangko Cek dan Bilyet Giro dan membebankan biaya yang berkenaan dengan hal tersebut serta biaya – biaya lainnya yang berhubungan dengan pembukuan dan penutupan rekening.

p. Membuat referensi bank, dana blokir dan sejenisnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2.8.6 Pemimpin Analisis Penyelamatan Kredit (APK)

a. Mengawasi dan mengkoordinir seluruh kegiatan operasional di Seksi Penyelamatan Kredit.

b. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Pemimpin Cabang tentang langkah-langkah yang perlu diambil dibidang tugasnya.

c. Membuat rencana kerja, anggaran tahunan dan action program dari Seksi Penyelamatan Kredit.

d. Membantu Pemimpin Cabang dalam penyelenggaraan kegiatan yang berhubungan dengan restrukturisasi kredit.

e. Melakukan wawancara investigasi dan negoisasi sehubungan dengan restrukturisasi kredit.

f. Melakukan pemantauan terhadap kredit yang telah direstrukturisasi (dengan menyusun laporan bulanan perkembangan usaha debitur yang memuat perincian perkembangan usaha, pelaksanaan rencana kegiatan atau action plan dan kemungkinan pembayaran kembali) guna memastikan kesanggupan

(28)

20

g. Mengevaluasi kredit yang telah direstrukturisasi setiap triwulan dan menghitung kembali kerugian yang terjadi serta melaporkannya ke Divisi Penyelamatan Kredit.

h. Menyusun jadwal kunjungan Tim Penyelamatan Kredit dan mengkoordinir penagihan tunggakan kredit.

i. Mengupayakan jalan keluar penyelamatan dan pelunasan tunggakan kredit.

j. Membuat laporan hasil penagihan kredit non lancar dan laporan – laporan lain yang sehubungan dengan seksi penyelamatan kredit.

k. Membuat surat peringatan dan surat panggilan kepada debitur kredit non lancar.

l. Menata dan mengarsipkan dengan baik seluruh surat masuk dan surat keluar sehubungan dengan Seksi Penyelamatan Kredit.

m. Melakukan evaluasi atas kredit yang menjadi non performing agar diketahui penyebab terjadinya kredit menjadi nonperforming.

n. Mempersiapkan surat pengajuan penagihan dan penyelamatan kredit bermasalah kepada BUPLN atas izin Kantor Pusat.

2.8.7 Pemimpin Seksi Pemasaran

a. Memasarkan produk dana, kredit, jasa dan layanan syariah (office channeling) sesuai rencana kerja bank.

b. Melakukan analisa permohonan kredit dan bank garansi.

c. Meninjau lokasi usaha dan proyek yang akan dibiayai.

d. Memeriksa data calon debitur melalui Sistem Informasi Debitur.

e. Melaksanakan taksasi barang agunan.

(29)

f. Melakukan pemeriksaan keabsahan izin usaha, keaslian surat barang agunan dan keaslian Surat Perintah Kerja (SPK) maupun kontrak kerja pada instansi yang berwenang.

g. Membuat undangan rapat anggota pemutus kredit.

h. Membuat surat persetujuan dan penolakan pemberian kredit.

i. Mengawasi kepatuhan pegawai terhadap pelaksanaan Standar Operasional Prosedur di lingkungan seksi pemasaran.

j. Mengawasi pelaksanaan tata kelola perusahaan oleh pegawai di lingkungan seksi pemasaran.

k. Mengawasi pelaksanaan Standar Pelayanan Bank Sumut oleh pegawai di lingkungan seksi pemasaran.

l. Mengawasi penggunaan teknologi informasi oleh pegawai dilingkungan seksi pemasaran.

m. Mengajukan rencana anggaran, investasi, inventaris seksi pemasaran untuk dituangkan ke dalam rencana kerja anggaran tahunan bank.

n. Menyusun program kerja seksi pemasaran sehubungan dengan upaya pencapaian target rencana kerja dan melakukan pemantauan serta mengevaluasi pelaksanaannya.

o. Menindaklanjuti hasil temuan dan rekomendasi dari Satuan Pemeriksa Internak (SPI) serta melaporkan tindak lanjut temuan kepada Pemimpin

(30)

22

p. Melakukan kunjungan kepada debitur yang menunggak sebagai usaha pembinaan dan menggali informasi atas kendala yang dihadapi debitur untuk mencari solusi pemecahannya.

q. Memberikan saran atau pertimbangan kepada Pemimipin Cabang tentang langkahlangkah yang perlu diambil dibidang tugasnya.

r. Memeriksa setiap proses pengambilan keputusan dan memastikan resiko- resiko yang diambil atas setiap keputusan dalam batas toleransi yang tidak merugikan 24 bank baik saat ini maupun masa yang akan datang.

s. Membuat laporan terkait operasional seksi pemasaran sesuai ketentuan yang berlaku.

2.9 Kinerja Usaha Terkini

Kinerja suatu perusahaan merupakan tolak ukur suatu perusahaan dalam meningkatkan efesiensi dan efektifitas serta produktivitas kerja. Pengukuran kinerja berguna untuk mengetahui sejauh mana efektifitas sistem atau tata Universitas Sumatera Utara carakerja yang sudah ada. Untuk lebih meningkatkan kinerja perusahaan, maka PT. Bank SUMUT Kantor Cabang Iskandar Muda Medan Baru menerapkan beberapa kebijakan sebagai berikut.

1. Kebijakan Produk

Mencakup design produk yang ditawarkan kepada nasabah sangat menarik dan memiliki keunggulan serta kelebihan jika dibandingkan dengan produk pesaing. Produk yang ditawarkan antara lain tabungan simpeda, tabungan martabe, tabungan tabunganKu, dan lain-lain.

(31)

2. Kebijakan Harga

Kebijakan harga dapat dilihat dari segi bunga tabungan antara nasabah dengan bank.Kebijakan ini berhubungan langsung terhadap tingkat pendapatan yang diterima melalui pemasaran produk dan dihubungkan dengan tujuan perusahaan.

3. Kebijakan Promosi

Tujuan dari kebijaksanaan promosi adalah untuk mendorong agar konsumen lebih banyak membeli produk yang dipromosikan. Peranan promosi sangat penting, apabila promosi telah berhasil menarik minat dan perhatian konsumen akan memberikan dananya untuk disimpan dibank tersebut. Dana sebaliknya jika promosi gagal maka tingkat pemasaran produk tersebut akan semakin menurun dan berdampak pada pengumpulan dana yang juga menurun. Selain menetapkan kebijakan diatas, PT. Bank SUMUT juga melakukan sebagai kinerja seperti Menjadi sponsor utama PRSU (Pekan Raya Sumatera Utara).

2.10 Jaringan Usaha Kegiatan Perusahaan 2.10.1. Menghimpun Dana

1. Tabungan Martabe

Tabungan Martabe hadir dalam berbagai jenis peruntukan dengan masing- masing keunggulan:

a. Martabe Umum

(32)

24

b. Martabe Gaji

Bagi pegawai dan pensiunan dari instansi pemerintah maupun swasta.Kini Anda dapat memanfaatkan Martabe Gaji untuk menampung gaji dan dana pensiun. Dengan fasilitas dan manfaat yang sama dengan Martabe Umum, Martabe Gaji memberikan keuntungan lebih kepada Anda karena Bebas biaya bulanan.

c. Martabe Sumut Sejahtera

Tabungan Martabe Sumut Sejahtera menyediakan fasilitas untuk autodebet pembayaran angsuran kredit. Selain itu juga dapat menyisihkan sebagian penghasilan usaha untuk menabung karena tabungan ini memberikan begitubanyak keringanan.Bagi Anda dengan setoran awal membuka rekening yang ringan hanya Rp.1000,- dan bebas biaya administrasi bulanan.

d. Martabe Mahasiswa

Tabungan pendidikan yang terjangkau bagi kalangan mahasiswa. Dengan setoran awal membuka rekening yang ringan, bebas biaya administrasi Kartu ATM dan Universitas Sumatera Utara dapat digunakan untuk pembayaran uang kuliah serta mendapatkan manfaat dan fasilitas yang sama dengan Martabe Umum.

e. Martabe KPE(Kartu Pegawai Elektronik)

Tabungan yang menawarkan kemudahan dan kenyamanan bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk penerimaan gaji yang langsung masuk ke tabungan.

Anda setiap bulannya serta nikmati fasilitas dan manfaat yang sama dengan Martabe Umum.

(33)

2. Tabungan Simpeda

Tabungan Simpeda (Simpanan Pembangunan Daerah) merupakan produk tabungan bersama yang diselenggarakan oleh Bank Pembangunan Daerah (BPD) seluruh Indonesia.Dengan setoran awal sebesar Rp. 10.000,- Anda telah memiliki rekening tabungan Simpeda di Bank Sumut, suku bunga tabungan kompetitif, biaya Administrasi bulanan rendah Rp. 1.000,- per bulan.

3. TabunganKu

TabunganKu adalah tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di Indonesia.Guna menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraaan masyarakat. Terutama untuk anak-anak agar melatih mereka supaya gemar menabung sejak dini.

4. Bank Sumut Deposito

Bank Sumut Deposito adalah produk simpanan berjangka dari Bank Jatim dalam mata uang Rupiah dan lainnya yang memiliki nilai investasi sangat menggiurkan.Nasabah tidak dapat menarik dananya sewaktu-waktu kecuali berdasarkan perjanjian penyimpanan yang telah disepakati.Selain itu, deposito yang dimiliki juga bisa dijadikan jaminan kredit. Simpanan Giro Bank Sumut adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dan penarikkanya hanya dapat dilakukan dengan menggunakan sarana Cek atau

(34)

26

2.10.2. Penyaluran Dana 1. Kredit Multi Guna (KMG)

Kredit angsuran guna memenuhi kebutuhan Anda yang memiliki penghasilan tetap untuk berbagai keperluan seperti biaya sekolah anak, biaya perbaikan rumah, biaya pengobatan, membeli barang-barang kebutuhan maupun untuk modal membuka usaha sampingan dengan bunga menarik, proses mudah dan cepat.Fasilitas Kredit Multiguna diberikan pegawai dan calon pegawai Dinas/Instansi/Lembaga Pemerintah, BUMN, BUMD dan Swasta Nasional baik yang pembayaran gajinya melalui maupun tidak melalui Bank sumut.Suku bunga kredit dihitung secara flat to anuitas.Proses Mudah dan Cepat, dan jangka waktu peminjaman 5 hingga 10 tahun.

2. Kredit Angsuran Lainnya (KAL)

Kredit Angsuran Lainnya adalah kredit angsuran yang diberikan kepada perorangan atau badan usaha yang bertujuan untuk membiayai keperluan yang bersifat investasi, modal kerja dan konsumtif. Tujuan kredit dapat digunakan untuk menambah modal usaha, membangun/membeli/merenovasi tempat usaha, membeli perlengkapan/peralatan usaha, merenovasi rumah tempat tinggal, membeli tanah untuk rumah tempat tinggal, membeli kendaraan bermotor roda 4 (empat) atau lebih, atau membiayai pendidikan. Sasaran Kredit Angsuran Lainnya (KAL) adalah badan usaha/usaha perorangan/profesional yang memiliki usaha produktif dan atau penghasilan tetap.

(35)

3. Kredit Kepemilikan Rumah (KPR)

Kredit kepemilikan rumah adalah kredit yang diberikan kepada perorangan untuk kebutuhan pembelian rumah baru atau rumah lama baik berupa rumah tinggal, apartemen, rumah toko (ruko), maupun rumah kantor (rukan) yang telah ditentukan bank.Untuk Berbagai Kebutuhan pembiayaan dapat digunakan untuk berbagai tujuan baik untuk tempat tinggal atau investasi, dalam kondisi baru maupun bekas (second).Angsuran Terjangkau suku bunga kredit relatif rendah, dihitung secara anuitas dan diberlakukan secara floating rate yang akan disesuaikan berdasarkan perkembangan suku bunga pasar. Dalam mengajukan KPR di Bank SUMUT memiliki jangka waktu pinjaman hingga 15 tahun.

4. Kredit Umum

Kredit Umum adalah kredit dengan system rekening koran yang diberikan kepada perorangan atau badan usaha menambah modal kerja usaha yang layak dibiayai Universitas Sumatera Utara oleh bank. Sektor usaha yang dapat dibiayai antara lain: Kredit Investasi, Kredit Modal Kerja, Kredit Konsumtif.Bentuk kredit adalah kredit rekening koran, yaitu kredit yang penarikan dan penyetoran melalui rekening tersebut dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan warkat bank yang berlaku sebagaimana untuk rekening giro (cheque, bilyet giro, nota debet/kredit). Sasaran kredit umum adalah pengusaha perorangan atau badan usaha yang menjalankan usaha produktif

(36)

28

5. Kredit Modal Kerja Kepada Kontraktor/Rekanan (Kredit SPK)

Kredit SPK adalah kredit modal kerja yang diberikan untuk membantu kontraktor/ penyedia barang/ jasa yang mendapatkan kontrak kerja pemborongan/pengadaan barang atau jasa dari instansi pemerintah, BUMN, BUMD maupun perusahaan swasta. Bentuk kredit adalah kredit rekening koran. Tujuan kredit adalah untuk membantu menyediakan dana kepada kontraktor/rekanan untuk menambah modal kerja pelaksanaan kontrak kerja pemborongan/pengadaan barang atau jasa dari instansi pemerintah, BUMN, BUMD maupun perusahaan swasta. Sasaran Kredit SPK adalah kontraktor atau rekanan yang telah memiliki kontrak kerja pemborongan/pengadaan barang atau jasa dari Pejabat Pengelola Fisik Proyek/Bouwheer.

2.10.3. Jasa Pelayanan 1. Inkaso

Inkaso adalah proses penagihan warkat (dokumen berharga) oleh bank atas perintah atau permintaan nasabah dengan maksud untuk mendapatkan pembayaran dari bank lain yang berada diluar wilayah kliring kantor bank penerima inkaso. Proses penagihan lewat inkaso tergantung jarak dari lokasi penagihan. Dan penagihan biasanya memerlukan waktu 1 (satu) minggu sampai 1 (satu) bulan. Besarnya biaya penagihan tergantung dari bank yang bersangkutan dengan mempertimbangkan jarak dan lainnya.

2. Safe Deposito Box

Safe Deposito Boxatau lebih dikenal dengan istilah safe loket. Jasa pelayann ini memberikan layanan penyewaan box atau kotak pengaman tempat

(37)

menyimpan surat-surat berharga atau barang-barang berharga milik nasabah.

Biasanya surat-surat berharga yang disimpan tahan dari pencurian dan kebakaran. Nasabah yang ingin menyewa box dikenakan biaya yang besarnya tergantung dari ukuran box serta jangka waktu penyewaan.

2.11 Rencana Kegiatan Perusahaan

Adapun rencana kegiatan yang dilakukan oleh PT. Bank Sumut Kantor Cabang Iskandar Muda Medan Baru adalah:

1. Memanfaatkan kegiatan – kegiatan yang dilakukan oleh pihak instansi pemerintah maupun swasta dengan melaksanakan sosialisasi dan persentase produk penghimpun dana.

2. Pihak Bank Sumut secara aktif ikut serta dalam acara-acara yang dihadiri oleh masyarakat luas dengan membuka stand dilokasi pameran. Universitas Sumatera Utara

3. Menjalin hubungan kerja sama dengan lembaga atau instansi pemerintah atau swasta dalamm hal penghimpunan dana dengan pola yang saling menguntungkan.

4. Berupaya meningkatkan pendapatan bunga kepada para pemilik dana dengan cara memaksimalkan perolehan pendapatan dari ekspansi pembiayaan yang diberikan.

5. Membentuk tim penghimpunan dan melakukan mapping untuk mencari

(38)

30

7. Melakukan penagihan yang terfokus kepada debitur yang kemungkinan tagihannya dibayar lebih besar.

8. Melakukan penagihan terhadap debitur sandi 2 untuk menghindari adanya penambahan pembiayaan.

9. Meningkatkan kepercayaan bank kepada masyarakat.

10. Meningkatkan kepercayaan bank kepada masyarakat dalam hal penghimpunan dana.

(39)

Beberapa pengertian BI rate, yang telah disebutkan dalam inflation targeting framework. Bahwa BI rate merupakan suku bunga kebijakan yang mencerminkan

sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank Indonesia dan diumumkan kepada publik.Pengertian BI rate adalah sinyal suku bunga Bank Indonesia yang ditetapkan pada RDG (Rapat Dewan Gubernur) berlaku selama triwulan berjalan (satu triwulan), kecuali ditetapkan berbeda dengan RDG bulanan dalam triwulan yang sama, dari Bank Indonesia dalam inflation framework.Dari pengertian BI rate terlihat jelas bahwa BI rate berfungsi sebagai sinyal dari kebijakan moneter Bank Indonesia, dan dapat diambil kesimpulan bahwa respon kebijakan moneter dinyatakan dalam kenaikan, penurunan, atau tidak berubah BI rate tersebut.

Kenaikan dan penurunan BI rate dipengaruhi oleh beberapa hal adalah:

1. Inflasi nasional

Inflasi diartikan sebagai suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya.Indikator yang sering digunakan untuk mengukur

(40)

32

dilakukan atas dasar Survei Biaya Hidup (SBH) yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Kemudian, BPS akan memonitor perkembangan harga dari barang dan jasa tersebut secara bulanan di beberapa kota, di pasar tradisional dan modern terhadap beberapa jenis barang/jasa di setiap kota.

2. Kebijakan Moneter

Bank Indonesia memiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Tujuan ini sebagaimana tercantum dalam UU No. 3 tahun 2004 pasal 7 tentang Bank Indonesia. Dalam hal ini yang dimaksud dengan kestabilan nilai rupiah antara lain adalah kestabilan terhadap harga-harga barang dan jasa yang tercermin pada inflasi. Untuk mencapai tujuan tersebut, sejak tahun 2005 Bank Indonesia menerapkan kerangka kebijakan moneter dengan inflasi sebagai sasaran utama kebijakan moneter (Inflation Targeting Framework) dengan menganut sistem nilai tukar yang mengambang (free floating). Peran kestabilan nilai tukar sangat penting dalam mencapai stabilitas harga dan sistem keuangan. Oleh karenanya, Bank Indonesia juga menjalankan kebijakan nilai tukar untuk mengurangi volatilitas nilai tukar yang berlebihan, bukan untuk mengarahkan nilai tukar pada level tertentu.

Dalam pelaksanaannya, Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk melakukan kebijakan moneter melalui penetapan sasaran-sasaran moneter (seperti uang beredar atau suku bunga). Dengan tujuan utama menjaga sasaran laju inflasi yang ditetapkan oleh Pemerintah. Secara operasional, pengendalian sasaran- sasaran moneter tersebut menggunakan instrumen-instrumen, antara lain operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta asing, penetapan tingkat

(41)

diskonto, penetapan cadangan wajib minimum, dan pengaturan kredit atau pembiayaan. Bank Indonesia juga dapat melakukan cara-cara pengendalian moneter berdasarkan Prinsip Syariah.

3. Ekonomi Nasional maupun Internasional

Pengaruh perdagangan internasional terasa pada harga, pendapatan nasional, dan tingkat kesempatan kerja negara-negara yang terlibat dalam perdagangan internasional tersebut. Ekspor akan meningkatkan permintaan masyarakat, yaitu jumlah barang dan jasa yang diinginkan masyarakat di dalam negeri.

Sebaliknya, impor akan menurunkan permintaan masyarakat di dalam negeri.

Permintaan masyarakat akan memengaruhi kesempatan kerja dan pendapatan nasional, dan di antara lain akan tergantung pada besarnya ekspor neto, yaitu selisih antara ekspor dan impor. Bila ekspor neto positif, berarti ekspor lebih besar daripada impor, kesempatan kerja dan pendapatan nasional cenderung akan naik.

Besarnya ekspor neto sangat ditentukan oleh nilai kurs mata uang negara yang bersangkutan. Misalnya, nilai rupiah turun dibandingkan dengan dolar AS, harga barang ekspor dari Indonesia relatif akan lebih murah di AS, sehingga ekspor akan cenderung meningkat. Sebaliknya, harga barang-barang dari AS relatif menjadi mahal sehingga impor akan akan cenderung menurun. Dengan demikian, penurunan nilai kurs mata uang sendiri akan cenderung meningkatkan ekspor neto, demikian pula sebaliknya.

(42)

34

negeri. Bank-bank dan perusahaan-perusahaan besar dan perorangan dapat meminjamkan uangnya didalam maupun di luar negeri tergantung mana yang menguntungkan. Keuntungan tergantung dari tingginya suku bunga yang ditawarkan masing-masing negara. Demikian seterusnya sehingga dicapai suatu tingkat suku bunga yang dapat mempertahankan keseimbangan.

4. Kondisi Perbankan di Indonesia

Kondisi perbankan di Indonesia dapat mempengaruhi terjadinya perubahan BI rate, jumlah perbankan yang banyak sehingga tidak efisien. Bagi OJK (Otoritas Jasa Keuanagn) selaku pengawas dan pengatur jasa keuangan, merasa kondisi ini menjadi merepotkan. Dan kondisi perbankan semacam itu OJK menilai sebagai regulator tidak hanya mengatur dan mengawasi perbankan, namun industri keuangan lainnya.

Tujuan BI rate menaikan suku bunga adalah untuk menekan laju inflasi dan memberi kekuatan pada rupiah terhadap mata uang asing, dan memperkuat likuiditas keuangan dan Bank Indonesia berharap dana asing yang keluar merupakan akibat dari pelemaan nilai tukar rupiah kembali masuk ke Indonesia.

Sebagai kebijakan moneter Bank Indonesia yang luas mulai dari stabilitas harga, pertumbuhan ekonomi, perluasan kesempatan kerja, keseimbangan neraca pembayaran, dan stabilitas financial market, serta stabilitas pasar valuta asing.

Kenaikan BI rate merupakan dampak negatif karena dapat mempengaruhi sektor usaha riil untuk usaha menengah kebawah, terbatasnyadana untuk kelangsungan usaha mereka dan dapat berimbas pada melambatnya sektor usaha riil sehingga

(43)

mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dalam penetapannya, jadwal penetapan dan penentuan BI rate melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG), adalah:

1. Penetapan respon kebijakan moneter (BI rate) dilakukan dengan memperhatikan efek tunda kebijakan moneter (lag of monitary policy) dalam mempengaruhi inflasi.

2. Dalam hal terjadinya pengembangan diluar perkiraan semula, penetapan Kebijakan Moneter dapat dilakukan sebelum RDG Bulanan melalui RDG Mingguan.

Besarnya perubahan BI rate atau respon kebijakan moneter dinyatakan dalam perubahan BI rate. Yang secara konsisten dan bertahap dengan kelipatan 25 basis poin (bps). Kondisi untuk menunjukkan intensi Bank Indonesia lebih besar terhadap pencapaian inflasi, maka perubahan BI rate dapat dilakukan lebih dari 25 bps dalam kelipatan 25 bps.

Tabel 3.1 Data BI Rate Tahun 2014-2016 (Berdasarkan hasil dari Rapat Dewan Gubernur)

Tanggal BI Rate

21 Juli 2016 6.50 %

16 Juni 2016 6.50 %

19 Mei 2016 6.75 %

21 April 2016 6.75 %

17 Maret 2016 6.75 %

18 Februari 2016 7.00 %

(44)

36

17 September 2015 7.50 %

18 Agustus 2015 7.50 %

14 Juli 2015 7.50 %

18 Juni 2015 7.50 %

19 Mei 2015 7.50 %

14 April 2015 7.50 %

17 Maret 2015 7.50 %

17 Februari 2015 7.50 %

15 Januari 2015 7.75 %

11 Desember 2014 7.75 % 18 Nopember 2014 7.75 % 13 Nopember 2014 7.50 %

7 Oktober 2014 7.50 %

11 September 2014 7.50 %

14 Agustus 2014 7.50 %

10 Juli 2014 7.50 %

12 Juni 2014 7.50 %

8 Mei 2014 7.50 %

8 April 2014 7.50 %

13 Maret 2014 7.50 %

13 Februari 2014 7.50 %

9 Januari 2014 7.50 %

Sumber : Bank Indonesia, 2016

Berdasarkan Tabel 3.1 dapat dilihat bahwa perkembangan BI rate pada awal tahun 2014 bulan Januari tingkat BI rate mencapai 7,50%. Pada bulan Februari tingkat BI rate tidak mengalami perubahan tetap pada 7,50%. Tingkat BI rate sampai bulan tanggal 17 November tetap di angka 7,50%. Dan perubahan BI

(45)

rate yang mengalami kenaikan sebesar 25 basis poin menjadi 7,75% di Triwulan

III-2014.

Pada bulan Januari 2015 tingkat BI rate tidak mengalami perubahan masih diangka 7,75%. Kurun waktu satu bulan tingkat BI rate penurunan sebesar 25 basais poin menjadi 7,50%. Bank Indonesia tetap mempertahankan BI rate sepanjang Triwulan IV tingkat BI rate tetap pada level 7,50%. Pertumbuhan Indonesia yang tidak mengalami perubahan.

Pada tahun 2016 BI rate mengalami penurunan sebesar 25 basis poin menjadi 7,25%. Kurun waktu satu bulan BI rate mengalami penurunan sebesar 25 basis poin dan menjadi 7,00%. Penurunan tersebut dilakukan Bank Indonesia untuk menjangkar ekspetasi inflasi dan memastikan tekanan inflasi pasca kenaikan harga BBM bersubsidi tetap terjaga.

3.2. Laba

Salah satu sasaran penting bagi organisasi dan perusahaan adalah mendapatkan profit (keuntungan) yang menghasilkan laba. Oleh karena itu, jumlah laba yang dihasilkan dapat dipakai sebagai salah satu alat ukur efektivitas organisasi dan perusahaan. Laba yang diperoleh perusahaan akan digunakan untuk berbagai kepentingan, laba akan digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan perusahaan tersebut atas jasa yang diperolehnya. Laba adalah keuntungan yang diterima perusahaan karena perusahaan telah melakukan pengorbanan untuk

(46)

38

a. Pengertian Laba

Menurut Friatna (2012:81) Laba menurut ilmu ekonomi modern adalah pertumbuhan atas nilai jual barang atau jasa sebagai proses pembelanjaan. Laba adalah perbedaan antara nilai jual dengan nilai beli suatu barang dagangan.

Menurut Rudianto (2012:18) laba adalah selisih antara pendapatan dan total beban usaha pada periode tersebut. Menurut Themin (2012;20) Laba adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi (misalnya, kenaikan aset atau penurunan kewajiban) yang menghasilkan peningkatan ekuitas, selain yang menyangkut transaksi dengan pemegang saham.

b. Jenis-jenis Laba

Setiap perusahaan mempunyai tujuan yang sama, yaitu memperoleh laba yang besar. Menurut Kasmir (2012:303-304) laba yang dihasilkan perusahaan dibagi menjadi dua bagian yaitu laba kotor dan laba bersih.

1. Laba Kotor

Laba kotor adalah laba yang diperoleh sebelum dikurangi biaya-biaya yang menjadi beban perusahaan. Artinya laba keseluruhan yang pertama sekali perusahaan peroleh.

2. Laba Bersih

Laba bersih adalah laba yang dikurangi biaya-biaya yang merupakan beban perusahaan dalam suatu periode tertentu, termasuk pajak.

(47)

c. Pengklasifikasian Laba

Laba yang didapat oleh setiap perusahaan berbeda-beda sesuai dengan jenisnya. Untuk memudahkan dalam menentukan laba yang dihasilkan perusahaan. Adapun penjelasaan pengklasifikasian laba diatas adalah sebagai berikut:

1. Laba Kotor atas Penjualan

Laba kotor atas penjualan merupakan selisih dari penjualan bersih danharga pokok penjualan, laba ini dinamakan laba kotor hasil penjualan bersih belum dikurangi dengan beban operasi lainnya untuk periode tertentu.

2. Laba Bersih Operasi Perusahaan

Laba bersih operasi perusahaan yaitu laba kotor dikurangi dengan jumlah penjualan, biaya administrasi dan umum.

3. Laba Bersih Sebelum Potongan Pajak

Laba bersih sebelum potongan pajak merupakan pendapatan perusahaan secara keseluruhan sebelum potongan pajak perseroan yaitu perolehan apabila laba dikurangi atau ditambah dengan selisih pendapatan dan biaya lain-lain.

4. Laba Bersih Sesudah Potongan Pajak

Yaitu laba bersih setelah ditambah atau dikurangi dengan pendapatan dan biaya non operasi dan dikurangi dengan pajak perseroan.

(48)

40

d. Unsur-unsur Laba

Unsur-unsur laba menurut Sodikin dan Bogat (2014:3-4) 1. Pendapatan

Pendapatan adalah kenaikkan aliran masuk atau kenaikkan aktiva suatu perusahaan atau penurunan kewajiban yang terjadi dalam suatu periode akuntansi, yang berasal dari aktivitas operasi dalam hal ini penjualan barang (kredit) yang merupakan unit usaha pokok perusahaan.

2. Beban

Beban adalah pengorbanan ekonomis yang keluar atau penggunaan aktiva atau kenaikkan kewajiban dalam suatu periode akuntansi yang terjadi dalam aktivitas operasi.

3. Biaya

Biaya adalah pengorbanan ekonomi yang dilakukan untuk barang atau jasa yang diharapkan membawa keuntungan masa ini dan masa datang untuk organisasi.

Biaya yang telah kadaluarsa (habis masa berlaku) disebut beban, tiap periode beban dikurangkan dari pendapatan pada laporan keuangan rugi-laba untuk menentukan laba periode.

4. Keuntungan

Keuntungan adalah kenaikkan ekuitas atau aktiva bersih yang berasal dari transaksi insidental yang terjadi pada perusahaan dan semua transaksi atau kejadian yang mempengaruhi perusahaan dalam suatu periode akuntansi.

Selain yang berasal dari pendapatan investasi pemilik.

(49)

5. Kerugian

Kerugian adalah pos yang mencerminkan penurunan ekuitas atau aktiva bersih yang memenuhi beban yang mungkin, atau tidak mungkin timbul dari pelaksanaan aktivitas entitas.

6. Penghasilan

Penghasilan adalah kenaikan manfaat ekonomi dalam bentuk arus masuk atau peningkatan aset, atau hasil akhir penghitungan dari pendapatan dan

keuntungan dikurangi beban dan kerugian dalam periode tersebut.

e. Faktor-faktor yaang Mempengaruhi Laba

Faktor-fakor yang mempengaruhi laba menurut Samryn (2012: 25-76) antara lain adalah:

1. Biaya

Biaya yang timbul dari perolehan atau mengolah suatu produk atau jasa akan mempengaruhi harga jual produk yang bersangkutan.

2. Harga Jual

Harga jual produk atau jasa akan mempengaruhi besarnya volume penjualan produk atau jasa yang bersangkutan.

3. Volume Penjualan dan Produksi

Besarnya volume penjualan berpengruh terhadap volume produksi produk atau jasa tersebut. Selanjutnya volume produksi akan mempengaruhi besar kecilnya

(50)

42

f. Peranan Laba Dalam Perusahaan

Peranan laba dalam perusahaan antara lain yaitu:

1. Laba adalah efesiensi usaha setiap perusahaan sekaligus merupakan suatu kekuatan pokok agar perusahaan dapat tetap bertahan untuk jangkapendek dan jangka panjang perusahaan

2. Laba adalah balas jasa atas dana yang ditanam perusahaan 3. Laba merupakan salah satu sumber dana usaha perusahaan 4. Laba merupakan sumber dana jaminan surat para karyawan

5. Laba merupakan daya tarik bagi pihak ketiga yang ingin menanamkan dananya.

g. Tujuan Laba

Tujuan dilaporkannya laba atau lebih dikenal dengan laba atau rugi adalah sebagai indikator efesiensi penggunaan dana yang digunakan sebagai dasar untuk pengukuran, penentuan, pengendalian, motivasi prestasi manajemen dan sebagai dasar kenaikan kemakmuran serta dasar pembagian deviden untuk para investor yang menanamkan modalnya pada perusahaan. Adapun tujuan dilakukannya pelaporan laba rugi antara lain adalah:

a. Sebagai indicator efesiensi penggunaan dana yang tertahan dalam perusahaan yang diwujudkan dalam tingkat kembaliannya.

b. Sebagai dasar pengukuran prestasi manajemen.

c. Sebagai dasar penentuan besarnya perencanaan pajak.

d. Sebagai alat pengendalian sumber daya ekonomi suatu negara.

e. Sebagai kompensasi dan pembagian bonus.

(51)

f. Sebagai alat motivasi manajemen dalam pengendalian perusahaan.

g. Sebagai dasar bentuk kenaikan kemakmuran.

h. Sebagai dasar pembagian deviden.

3.3. Pengaruh Perubahan BI Rate Terhadap Laba PT Bank SUMUT Cabang Iskandar Muda

BI rate adalah tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia berfungsi sebagai sebagai sinyal dari kebijakan moneter Bank Indonesia. Dan dapat diambil kesimpulan bahwa respon kebijakan moneter dinyatakan dalam kenaikan, penurunan, atau tidak berubah BI rate tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi naik, turun, atau tidak berubahnya BI rate salah satunya adalah inflasi. Menurut syahrir dan rakhmat (2016:113) inflasi adalah kecenderungan kenaikan harga barang secara umum yang berlangsung sepanjang masa sehingga mengakibatkan jumlah uang yang beredar lebih besar dari pada jumlah barang dan jasa yang tersedia. Apabila inflasi kedepan melampaui sasaran yang ditetapkan umumnya Bank Indonesia menaikkan BI rate. Demikian sebaliknya apabila inflasi berada dibawah sasaran yang ditetapkan, Bank Indonesia akan menurunkan BI rate.

Apabila Bank Indonesia menaikkan suku bunga atau BI rate secara tiba-tiba.

Dan kenaikan tersebut akan berdampak pada sektor usaha riil karena bunga pinjaman atau bunga kredit akan mengalami peningkatan. Hal ini dapat memberatkan pelaku usaha dalam memenuhi pembayaran tagihan. Dan memicu

(52)

44

Tabel perbandingan perubahan BI rate pada tahun 2014-2016, dengan laba bersih PT. Bank SUMUT Cabang Iskandar Muda periode 2014-2016.

Tabel 3.2

Perbandingan BI rate terhadap laba Bank SUMUT Cabang Iskandar Muda Tahun 2014-2016

Tahun Bulan Tingkat BI

rate (%)

Laba Bersih PT Bank SUMUT Cabang Iskandar Muda

2014

November 7,50

(982.176.477,03)

November 7,75

2015

Januari 7,75

6.542.266.931,43

Februari 7,50

2016

Januari 7,25

875.373.828,06

Februari 7,00

Maret 6,75

Juni 6,50

Sumber: Bank Indonesia dan Laporan Keuangan Bank SUMUT Cabang Iskandar Muda, 2016

Berdasarkan Tabel 3.2 diatas dapat dilihat bahwa perkembangan BI ratedan laba pada awal tahun 2014 mengalami perubahan.Di bulan November tingkat BI rate mencapai 7,50 %, dan November juga terjadi kenaikan BI rate besar 25 basis

poin dan menjadi 7,75%.Laba bersih PT Bank SUMUT Cabang Iskandar Muda tahun 2014 mengalami kerugian sebesar (982.176.477,03).

Pada bulan Januari 2015 BI rate berada di level 7,50%. Dalam waktu 1 bulan BI rate mengalami penurunan sebesar 25 basis point menjadi 7,25%. Penurunan BI rate ini bertujuan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan dan stabilitas ekonomi. Pertumbuhan Indonesia pada tahun 2015 sedang melambat serta inflasi

(53)

pada lebih rendah dan menjadi alasan untuk Bank Indonesia tidak menaikkan suku bunga acuannya. Pada tahun 2015 laba bersih bank SUMUT Cabang Iskandar Muda mencapai 6.542.266.931,43.

Pada tahun 2016 BI rate mengalami penurunan 25 basis poin menjadi 7,25

%.Dan untuk yang keempat kali BI rate menurunkan suku bunga di tahun 2016.

Jika ditotal, Bank Indonesia sudah menurunkan 100 basis poin dari 7,50% dan menjadi 6,50%. Penurunan BI rate di laba bersih PT Bank SUMUT Cabang Iskandar Muda mencapai 875.373.828,06.

Tabel 3.3

Kinerja Keuangan Bank SUMUT Cabang Iskandar Muda Tahun 2014-2016

Des-14 Des-15 Des-16

Aset 4.647.932 319.250.630 15.114.358

Kredit 125.129.269 140.170.424 151.803.896

Dana Pihak Ketiga 301.081.637 276.141.012 271.044.840

NPL (%) 5,47% 3,25% 4,90%

LDR 95,89% 50,76% 56,01%

BOPO 80,30% 107,40% 115,52%

Laba setelah Pajak 982.176.477 6.542.266 320.126.004

Sumber: Laporan Kinerja Keuangan Bank SUMUT Cabang Iskandar Muda, 2016

Perekonomian pada tahun 2014 belum sepenuhnya kondusif, pertumbuhan ekonomi yang masih lambat, kenaikan sebesar 25 bps yang menjadi 7,75%. Dan nilai tukar rupiah mencapai di atas Rp 12.000. Pencapaian kinerja bank Sumut Cabang Iskandar Muda dari tahun 2014 sampai tahun 2016 yang tercermin di atas.

1. Asset pada tahun 2014 sebesar 4.647.932 miliar, jika dibandingkan pada tahun

(54)

46

2. Kredit pada tahun 2014 sebesar 125.129.269, dan pada tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 140.170.630 miliar, sedangkan di tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 151.803.358 miliar.

3. Dana pihak ketiga di tahun 2014 sebesar 301.081.637 miliar, pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 276.141.012 miliar, sedangkan ditahun 2016 mengalami penurunan sebesar 271.044.840 miliar.

4. NPL mengalami fluktuasi dari tahun 2014 sebesar 5,47%, ditahun 2015 mengalami penurunan sebesar 3,25%, jika dibandingkan dengan tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 4,90%.

5. LDR mengalami fluktuasi dari tahun 2014 sebesar 95,89%, ditahun 2015 mengalami penurunan sebesar 50,76%, jika dibandingkan dengan tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 56,01%.

6. BOPO ditahun 2014 sebesar 80,30%, sedangkan ditahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 107,40%, dan ditahun 2016 mengalami kenaikan kenaikn yang tinggi dibaandikan dengan dua tahun sebelumnya sebesar 115,52%.

7. Laba setelah pajak tahun juga mengalami kenaikan dan penurunan ditahun 2014 sebesar 982.176.477 miliar, ditahun 2015 sebesar 6.542.266 miliar, ditahun 2016 sebesar 320.126.004 miliar.

(55)

Berdasarkan pembahasan Pengaruh BI rate terhadap laba PT Bank SUMUT Cabang Iskandar Muda dapat diambil kesimpulan yaitu:

1. Perkembangan suku bunga BI rate dari tahun 2014-2016 mengalami fluktuasi, dimana suku bunga BI rate tertinggi terjadi ditahun 2014 sebesar 7,75%, dan ditahun 2015 sesbesar 7,50%, sedangkan yang terendah pada tahun 2016 sebesar 6,50%.

2. PT Bank SUMUT Cabang Iskandar Muda dalam menaikkan tingkat suku bunga BI rate selalu berpatokkan terhadap tingkat suku bunga BI rate yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.

3. Kondisi perekonomian Indonesia pada tahun 2016 tercatat sebesar 5,03%, membaik dibandingkan tahun 2015 yang sebesar 4,88%, sedangkan ditahun 2014 kondisi perekonomian Indonesia tercatat sebesar 5,01%, membaik jika dibandingkan dengan tahun 2015 dan sesuai dengan perakiraan Bank Indonesia.

4. Kinerja keuangan PT Bank SUMUT Cabang Iskandar Muda dimulai dari tahun 2014, 2015 dan 2016 memiliki kinerja yang baik.

5. Tingkat laba yang diperoleh PT Bank SUMUT Cabang Iskandar Muda dari

(56)

48

4.2 Saran

1. Untuk Bank Indonesia sebaiknya perlu menetapkan tingkat suku bunga (BI rate) yang sesuai, agar dapat menjadi patokan untuk bank umum dan swasta

dalam menetapkan tingkat suku bunga BI rate supaya tetap likuid dan menguntungkan.

2. Untuk PT Bank SUMUT Cabang Iskandar Muda sebaiknya lebih bijak lagi dalam menetapkan tingkat suku bunga BI rate.

3. Untuk tiga tahun ini kondisi perekonomian Indonesia untuk tahun berikutnya agar lebih baik lagi.

4. Sebaiknya PT Bank SUMUT Cabang Iskandar Muda lebih meningkatkan pelayanan terhadap nasabah agar mendapatkan laba yang lebih menguntungakan, dan kinerja keuangan yang lebih baik lagi untuk kedepannya.

Gambar

Tabel 3.1 Data BI Rate Tahun 2014-2016  (Berdasarkan hasil dari Rapat Dewan Gubernur)
Tabel perbandingan perubahan BI rate pada tahun 2014-2016, dengan laba bersih  PT. Bank SUMUT Cabang Iskandar Muda periode 2014-2016

Referensi

Dokumen terkait

Penyelenggaraan subsistem regulasi bertujuan terselenggaranya sistem regulasi kesehatan yang meliputi perijinan dan pengawasan serta registrasi, sertifikasi dan

1) Tingkat nyeri menstruasi sebelum diberikan kompres air hangat pada siswi di SMA Negeri 1 Telaga Kabupaten Gorontalo sebagian besar pada skala nyeri 4-6 (nyeri sedang) yaitu sebesar

Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan yang kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi pada ekonomi

Dalam penelitian “Hubungan Kuat Arus Listrik dengan Keasaman Buah Jeruk dan Mangga” mengadopsi cara kerja sel galvani-volta, dimana jika ada dua elektroda yang berbeda

kegiatan pemasaran sepatu bunut oleh masyarakat Kisaran, Kabupaten Asahan diharapkan dapat meningkatkan penjualan sepatu bunut sampai ke seluruh daerah dan luar

Namun melihat bagaimana peran IAEA dalam krisis nuklir Korea Utara dapat disimpulkan bahwa setiap organisasi internasional memiliki sumber power yang berbeda, seperti

The DropDownList, ListBox, CheckBoxList, and RadioButtonList server controls give you the capability to visually remove items from the collection displayed in the control, although

Hasil uji t diketahui tidak terdapat perbedaan hasil pre-test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sehingga dinyatakan bahwa siswa pada kedua kelas tersebut