• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 692009033 Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 692009033 Full text"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Perancangan Peta Wisata Kuliner Kota Salatiga

berbasis Multimedia

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

Untuk memperoleh Gelar Sarjana Desain

Oleh:

Monica Triany Adicondro (692009033)

Martin Setyawan S.T., M.Cs.

Program Studi Desain Komunikasi Visual

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

8

Perancangan Peta Wisata Kuliner Kota Salatiga

berbasis Multimedia

1)

Monica Triany A., 2)Martin Setyawan, ST., M.Cs. Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50771, Indonesia

Telp : (0298) 321212, Fax : (0298) 321433

E-mail : 1) [email protected] 2)[email protected]

Abstract

As One of the transit city in Central Java, Salatiga City has been upgrading tourism throught techiques. One of the tourism that has grown now, it’s a culinary tour. As result, the tourism department to look the problem that travelers felling hard to find more information and locations culinary in Salatiga City. One of the many solutions to help this problem it’s using multimedia . By based multimedia in the map of Salatiga City, to build informations and locations culinary tourism. Not Only consist of information in written, this application also include audio visual information to showing the environment of the culinary tourism locations.

Keywords: Culinary Tourism of Salatiga City, Map of Salatiga’s Culinary, Multimedia

Abstrak

Sebagai salah satu kota singgah di Jawa Tengah, kota Salatiga telah meningkatkan fasilitas kepariwisataan. Salah satu bentuk kepariwisataan yang sedang berkembang saat ini adalah wisata kuliner. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, terdapat masalah yaitu para wisatawan kesulitan menemukan informasi dan lokasi wisata kuliner di kota Salatiga. Salah satu solusi untuk membantu masalah ini yaitu dengan menggunakan basis multimedia. Dengan peta kota Salatiga berbasis multimedia, akan berisikan informasi dan lokasi wisata kuliner. Tidak hanya berisi informasi dalam bentuk tulisan, namun juga berisi informasi dalam bentuk audio visual yang bertujuan untuk menunjukan suasana dalam lokasi kuliner.

Kata Kunci: Wisata Kuliner Kota Salatiga, Peta kuliner kota Salatiga, Multimedia

1)

Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

2)

(9)

9

1. Pendahuluan

Kota Salatiga merupakan salah satu kotamadya yang berada di kaki gunung Merbabu, Jawa Tengah. Kota Salatiga ini memiliki keindahan alam yang hijau dan udara yang menyejukan, serta letak kota Salatiga yang cukup stagegis yaitu sebagai kota penghubung ibu kota Jawa Tengah yaitu Semarang dan kota Surakarta. Dampak dari inilah yang menjadikan kota Salatiga lebih dikenal dengan kota singgah oleh banyak masyarakat luar kota maupun para wisatawan. Kesempatan yang besar sebagai kota singgah ini dimanfaatkan oleh pemerintah kota Salatiga dengan melakukan peningkatan kualitas serta fasilitas kemasyarakatan di kota Salatiga, serta kesempatan bagi kota Salatiga untuk meningkatan kepariwisataan kota Salatiga, yang salah satunya adalah wisata kuliner [1].

Permasalahan mulai muncul ketika perkembangan wisata kuliner kota Salatiga dinilai masih kurang berkembang oleh sebagaian besar masyarakat maupun para masyarakat dari luar kota Salatiga. Kurangnya informasi dan fasilitas wisata kuliner ini membuat banyak masyarakat masih merasa kesulitan untuk menemukan wisata kuliner tersebut, hal ini didukung oleh hasil pengumpulan data dari kuesioner, observasi serta wawancara kepada masyarakat kota Salatiga dan beberapa masyarakat luar kota Salatiga.Dari hasil kuesioner dan observasi terdapat peningkatan wisata kuliner, peningkatan ini terjadi seiring dengan jumlahnya kuliner- kuliner baru di kota Salatiga yang semakin beraneka ragam dan wisata kuliner legendaris yang mendukung perkembangan wisata kuliner, serta dukungan rencana perkembangan kegiatan wisata kuliner dari dinas pariwisata kota Salatiga.

Sebagai bentuk informasi wisata kuliner kota Salatiga, perlu adanya perancangan informasi yang seiring dengan perkembangan dunia modern ini. Oleh kerena itu, pada penelitian ini akan dicoba untuk menjembatani kebutuhan informasi masyarakat dengan menggunakan peta kota Salatiga berbasis multimedia sehingga membantu para masyarakat menemukan lokasi serta informasi nyata dalam bentuk audio visual.

Dari latar belakang berikut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah perancangan peta wisata kuliner kota Salatiga yang berbasis multimedia serta mengandung informasi dalam bentuk audio visual sehingga dapat membantu masyarakat dan para wisatawan untuk mengetahui lokasi, bentuk dan suasana dalam lokasi kuliner.

2. Kajian Pustaka

Sebelumnya telah terdapat penelitian tentang perancangan wisata kuliner kota Salatiga yaitu, Perancangan Destination Branding Kota Salatiga Melalui Kuliner, pada perancangan ini menghasilkan sebuah media persepsi terhadap kota Salatiga melalui wisata kuliner kota Salatiga, yaitu Wedang Ronde dan Enting – Enting Gepuk dalam bentuk buku panduan yang berjudul “Never Changing Taste of

Salatiga” [2]. Perancangan Panduan Wisata Kuliner Kota Salatiga Dengan Media Interaktif, pada

perancangan ini merancangan media interaktif wisata Kuliner kota Salatiga yang didalamnya menggunakan teknik photography setiap wisata kuliner kota Salatiga dan informasi – informasi pendukung lainnya [3].

Perbedaan antara penelitian pertama dan kedua terhadap penelitian ini adalah terletak pada bentuk interaktif yang digunakan sebagai media informasi, yaitu pada penelitian ini menggunakan peta kota Salatiga yang interaktif, terdapat ikon – ikon kuliner yang interaktif dan menampilkan informasi dalam bentuk tulisan maupun audio visual mengenai masing – masing wisata kuliner di kota Salatiga, dan dapat digunakan sebagai alat bantu wisatawan untuk menemukan lokasi kuliner dalam peta wisata kuliner.

Komunikasi Visual adalah sebuah komunikasi melalui penglihatan. Komunikasi visual juga dapat diartikan sebagai rangkaian proses penyampaian kehendak atau maksud tertentu kepada pihak lain dengan menggunakan media penggambaran yang hanya terbaca oleh indera penglihatan [4].

(10)

10

Multimedia secara etimologis berasal dari bahasa latin multi yang berarti banyak, bermacam – macam, dan medium yang berarti sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan atau membawa sesuatu. Kata medium juga diartikan sebagai alat untuk mendistribusikan dan mempresentasikan informasi. Sehingga multimedia dapat diartikan sebagai media yang menggabungkan dua unsur atau lebih yang terdiri dari teks, gambar, grafis, foto, audio, video dan animasi secara terintegrasi [6].

Dalam perkembangannya, multimedia dibagi menadi beberapa jenis berdasarkan teknik pengoprasiannya, yaitu: dapat mengarahkan. Dapat dikatakan bahwa multimedia jenis ini mempunyai banyak tautan atau link yang menghubungkan elemen – elemen yang ada.

c. Multimedia Linier

Pengguna hanya menjadi penonton dan menikmati produk multimedia yang disajikan dari awal hingga akhir.

Multimedia merupakan alat bantu yang menyenangkan, hal ini terjadi karena banyaknya elemen – elemen dan kemudahannya untuk digunakan dalam banyak konten yang bervariasi. Beberapa bidang yang menggunakan multimedia yaitu:

a. Bisnis

Aplikasi multimedia untuk bisnis meliputi presentasi, pemasaran, periklanan, demo produk, katalog, komunikasi, jaringan dan pelatihan.

b. Sekolah

Multimedia dapat membuat media pembelajaran lebih lengkap, menarik dan dapat menjadi alat pengajaran elektronik yang dapat membantu pengajar.

c. Rumah

Multimedia dapat dimanfaatkan sebagai hiburan dirumah. d. Tempat Umum

Multimedia dapat berfungsi sebagai pemberi informasi mengenai tempat yang sedang dikunjungi. e. Virtual Reality (VR)

Pada bidang ini menggunakan alat bantu khusus, seperti kacamata dan lain – lain. Dalam virtual reality, lingkungan yang diciptakan sebenarkan merupakan ribuan objek geometris yang digambarkan dalam ruang tiga dimensi.

Multimedia interaktif adalah media yang menggabungkan teks, grafik, video, animasi dan suara untuk menyampaikan suatu pesan dan informasi, melalui media elektronik lainnya. Media interaktif sendiri terbagi menjadi dua jenis yaitu [6]:

a. Media Interaktif Online

Media interaktif yang cara penyampaiannya melalui jalur atau saluran atau jaringan, seperti website. Jenis media interaktif ini dapat mencangkup masyarakat luas.

b. Media Interaktif Offline

Media interaktif yang cara penyampaiannya tidak melalui jalur atau saluran atau jaringan, seperti CD interaktif. Jenis media interaktif ini hanya dapat mencangkup masyarakat tertentu saja.

Media Interaktif memiliki beberapa fungsi yaitu komunikasi, komunikasi bisnis, e- learning, hiburan, komunikasi pemerintahan, komunikasi kebudayaan dan lain – lain.

Video berasal dari kata latin yang berarti “saya lihat”. Video adalah teknologi pemrosesan sinyal

(11)

11

Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi ata memperlajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara. Wisata juga dapat diartikan sebagai kegiatan perjalanan (travel) yang dilakukan atas keinginan sendiri, bersifat sementara waktu, bertujuan untuk menikmati objek dan daya tarik wisata disuatu daerah [8]. Wisata sendiri terbagi menjadi beberapa jenis yaitu terdiri dari:

a. Wisata Alam

Yaitu kegiatan perjalanan yang dilakukan pada tempat – tempat yang indah secara alami, memiliki panorama yang indah, sejuk dan membuat suasana menjadi nyaman.

b. Wisata Budaya

Yaitu kegiatan perjalanan ke tempat – tempat atau daerah tertentu yang memiliki aneka budaya dan kebiasaan yang unik.

c. Wisata Sejarah

Yaitu sebuah perjalanan yang dilakukan pada tempat – tempat yang memiliki nilai sejarah, misalnya candi atau museum.

d. Wisata Pendidikan

Yaitu sebuah perjalanan yang dilakukan ke suatu tempat yang memiliki sumber pengetahuan tertentu yang ingin dipelajari.

e. Wisata Pertanian

Yaitu sebuah perjalanan yang dilakukan ke tempat – tempat pertanian, misalnya perkebunan atau ladang.

f. Wisata Religi

Yaitu sebuah perjalanan ke tempat – tempat yang memiliki unsur religi agama tersentu. g. Wisata Bahari

Yaitu sebuah perjalanan ke tempat – tempat wisata laut, untuk menikmati keindahan dan pesona laut. h. Wisata Kuliner

Yaitu sebuah perjalanan ke tempat tertentu untuk menikmati jenis masakan khas suatu daerah yang unik.

Wisata kuliner merupakan suatu pencarian akan pengalaman dibidang kuliner yang unik dan terdiri dari beragam jenis yang dapat dinikmati dalam setiap perjalanan atau di rumah sendiri. Wisata kuliner sendiri meliputi beberapa unsur yaitu kursus memasak, buku panduan memasak, tur kuliner, media kuliner dan puku panduan, pemborong makanan pesta dan pengusaha. Salah satu atraksi kuliner adalah dengan festival jajanan [9].

Kota Salatiga merupakan salah satu kota kecil yang berada di provinsi Jawa Tengah dengan luas wilayah kurang lebih 56,78 kilometer persegi. Kota ini terletak di kaki gunung Merbabu dan memiliki ketinggian sekitar 450 meter hingga 800 meter di atas permukaan laut sehingga kota ini memiliki hawa yang sejuk dan keindahaan alam yang menarik mata. Selain itu, kota salatiga sendiri terletak pada jalur regional provinsi Jawa Tengah, dimana kota Salatiga ini menghubungkan kota Semarang sebagai ibu kota provinsi Jawa Tengah dan kota Surakarta [10].

Perkembangan kuliner kota Salatiga cukup dirasakan oleh para masyarakat kota Salatiga, dari kuliner yang menjadi khas rasa kota Salatiga dengan kuliner – kuliner baru yang lainnya dengan spesifikasi dan ciri khas masing – masing. Kuliner – kuliner tersebut terdiri dari tiga bagian yaitu [11]:  Oleh - Oleh

(12)

12  Minuman

Minuman khas kota Salatiga adalah Ronde, merupakan salah satu minuman hangat dengan bahana baku sari jahe dan diisi dengan kolang – kaling, agar – agar, bulatan tepung cokelat, kacang , roti dan lain – lain. Di kota Salatiga terdapat dua warung yang menjual wedang Ronde yang cukup terkenal yaitu wedang ronde Mak Pari yang terletak di kelurahan Kalicacing dan wedang ronde Jago yang terletak di kelurahan Kutowinangun. Kedua warung ronde ini memiliki ciri khas dan cita rasa masing – masing yang dapat menarik hati para wisatawan sejak dahulu kala.

 Makanan

Makanan di kota Salatiga memiliki berbagai jenis dan beraneka ragam sesuai dengan selera masing – masing. Makanan khas kota Salatiga yang terkenal yaitu Bakso Babat Taman Sari, Gudeg Aan, Warung Lawuh Ndeso, Soto Esto, Tahu Campur Pak Min, Pecel Madya “Mbah Mul”, Waroeng Joglo Bu Rini, Gudeg Koyor “Miroso” dan lain – lain.

3. Metode dan Perancangan

Metode penelitian yang digunakan untuk perancangan peta wisata kuliner kota Salatiga berbasis multimedia ini adalah metode kualitatif, dimana pada metode ini merupakan pendekatan yang menggunakan definisi, pengukuran data kuantiatif dan statistic objek melalui perhitungan ilmiah yang berasal dari sampel orang – orang tertentu tentang survey untuk menentukan frekuensi dan presentase tanggapan mereka [12].

Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode Linear Strategy. Linear strategy atau disebut dengan strategi garis lurus, yakni menetapkan urutan logis pada tahapan perancangan sederhana yang sudah dipahami komponennya, dan telah berulang kali dilaksanakan [13]. Adapun tahap – tahap metode linear strategy dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1 Bagan Linear Strategy [13]

(13)

13

Tabel 1 Tabel Hasil Pengumpulan data

Apakah kota Salatiga merupakan kota yang berkesan

bagi anda? 19 8 3 2 0 32

Bagaimanakah perkembangan wisata di kota Salatiga? 2 9 10 11 0 32 Bagaimanakah perkembangan wisata kuliner di kota

Salatiga? 4 12 7 10 0 32

Apakah anda mengetahui wisata kuliner di kota

Salatiga? 4 11 10 7 0 32

Apakah anda tertarik terhadap wisata kuliner kota

Salatiga? 9 14 6 3 0 32

Apakah anda setuju bila wisata kuliner kota Salatiga patut untuk dikembangankan dan diinformasikan kepada masyarakat?

17 14 1 0 0 32

Apakah anda setuju bila wisata kuliner kota Salatiga

dapat dikembangkan melalui media komunikasi visual? 23 8 1 0 0 32

Total 129 110 46 35 0 320

Pertanyaan Nama Kuliner Jumlah

Sebutkan wisata kuliner di kota Salatiga yang anda ketahui dan anda merasa tertarik?

Pertanyaan Alam Kehidupan Kuliner Total

(14)

14

Bedasarkan hasil pengumpulan data maka didapatkan hasil bahwa sepuluh dari seratus suara responden, serta suara dari Dinas Pariwisata Kota Salatiga menyatakan Wedang Ronde Sekoteng Jago, merupakan kuliner legendaris dan kuliner khas kota Salatiga. Wedang Ronde Mak Pari yang juga merupakan kuliner khas kota Salatiga ini hanya mendapatkan lima suara. Enting – Enting Gepuk merupakan makanan ringan khas kota Salatiga dengan mendapatkan suara dari Dinas Kota Salatiga dan tujuh suara dari para responden. Dengan nilai suara yang sama, yaitu pada Gethuk Kethek “Satu Rasa”, Soto Esto, dan Pecel Madya “Mbah Mul”. Sedangkan untuk jumlah enam suara dari responden terdapat pada kuliner Rumah

Makan Joglo “Bu Rini”, Warung Lawuh Ndeso,dan Tahu Campur Pak Min. Dinas Pariwisata Kota

Salatiga juga memberikan suara pada kuliner Rumah Makan Mina Kencana, Bakso Sari Roso ABC, Rumah Makan Ayam Goreng dan Bakar Joyo, Singkong Keju D-9, Sate Kambing Blotongan dan Cafe and Resto “Joglo Ki Penjawi”. Wisata Kuliner yang terdapat para Peta Wisata Kuliner Kota Salatiga yaitu terdiri dari lima belas wisata kuliner yang dipilih berdasarkan hasil suara dari responden serta hasil rekomendasi dari Dinas Pariwisata Kota Salatiga, wisata – wisata kuliner tersebut terdiri dari kuliner makanan, kuliner minuman hangat dan buah tangan khas kota Salatiga.

Metode perancangan yang dilakukan untuk menyelesaikan penelitian ini terbagi menjadi tujuh tahapan, yaitu: Perancangan Isi Interface, Perancangan Interface, Implementasi Interface, Editing Interface, Pengujian, dan Hasil. Metode ini dapat dilihat pada Gambar 2:

(15)

15

Pada Gambar 2 dapat dijelaskan bahwa terdapat tahap – tahap perancangan yang dimulai dari perancangan isi interface, pada perancangan ini menggunakan media audio visual dan visual sebagai bentuk informasi kepada masyarakat dan wisatawan yang terdiri dari praproduksi, produksi dan pasca produksi. Praproduksi terdiri dari konsep, sketsa dan narasi yang disesuaikan dengan masing – masing wisata kuliner, dilanjutkan dengan proses produksi yaitu proses pengambilan video dan foto pada masing – masing wisata kuliner, dan dilanjutkan dengan proses pasca produksi yaitu editing video dan foto. Pengambilan gambar ini digunakan sebagai bentuk informasi singkat mengenai suasana dan sekilas gambaran dari sajian utama pada kuliner tersebut. Hasil pengambilan gambar pada salah satu wisata kuliner yaitu terdapat pada Gambar 9.

Gambar 9 Hasil Perekaman Objek Wisata Kuliner

Tahap selanjutnya adalah perancangan interface, perancangan interface ini terdiri dari perancangan peta kota Salatiga dan ikon wisata kuliner kota Salatiga. Konsep yang digunakan yaitu informasi yang telah terkumpul pada fase pengumpulan data, konsep perancangan dalam perancangan peta wisata kuliner ini yaitu:

 Sebagian besar masyarakat yang berada diatas usia dua puluh tahun memiliki minat terhadap wisata kuliner, hal ini terlihat dari hasil pengumpulan data pada proses sebelumnya. Sedangan untuk wisata kuliner kota Salatiga , lebih diminati oleh masyarakat yang memiliki usia antara 25 – 45 tahun, maka dari itu bentuk dari peta wisata kuliner kota Salatiga dengan media interaktif ini menggunakan warna yang tidak jauh dari sifat kota Salatiga ini dengan mengambil warna dari lambang kota Salatiga yaitu warna biru yang berarti kedamaian dan warna hijau yang berarti kemakmuran. Bentuk peta kota Salatiga yang akan gunakan juga menggunakan bentuk peta pada umumnya yang mudah untuk dibaca dan dimengerti oleh masyarakat dari berbagai usia.

 Bentuk dari Peta Wisata Kuliner Kota Salatiga yang berbasis multimedia ini terdiri dari bagian legenda, peta kota Salatiga, kolom untuk menampilkan video dan kolom untuk menampilkan informasi dalam bentuk tulisan dalam satu interface.

 Ikon Wisata Kuliner Kota Salatiga menggunakan ikon rumah adat Jawa, yaitu rumah Joglo, hal ini dilakukan karna kota Salatiga merupakan salah satu kota yang berada di Jawa Tengah dan menggunakan adat Jawa.

 Jenis Tipography yang digunakan adalah font yang memiliki sifat tidak kaku, modern dan efisien yaitu font dengan jenis sans serif, Arial Rounded MT.

(16)

16

Gambar 3 Sketsa Desain Interface dari Peta Wisata Kuliner Kota Salatiga

Berdasarkan yang terlihat pada Gambar 3 merupakan tampilan dari Sketsa desain interface atau perancangan antar muka, yang menjembatani antara perangkat lunak dengan user agar bisa menggunakan sistem lebih mudah. Hal yang diperlukan dalam perancangan interface ini adalah kenyamanan user dalam menggunakan perangkat lunak tersebut.

Peta Wisata Kuliner Kota Salatiga dengan media interaktif ini hanya menampilkan satu halaman interface yang didalamnya terdapat peta kota Salatiga, legenda, kolom untuk menampilkan teks informasi dan kolom untuk menampilkan video kuliner, serta berisi 15 button Kuliner, yaitu tombol yang berisi perintah untuk meminta informasi dan menjalankan informasi audio visual dalam bentuk Actions Script.

Bentuk peta kota Salatiga yang akan ditampilkan lebih sederhana dibandingkan dengan peta kota Salatiga sebenarnya, hal ini dilakukan supaya para masyarakat atau wisatawan mengetahui dan memahami alur jalan di kota Salatiga terutama di daerah pusat kota Salatiga. Sketsa peta kota Salatiga yang telah disederhanakan dan yang akan digunakan dalam peta wisata kuliner, seperti pada Gambar 4.

==

Gambar 4 Sketsa Peta Kota Salatiga

(17)

17

==

Gambar 5 Sketsa Ikon Wisata Kuliner

Implementasi Interface, yaitu fase ini merupakan tahap peksekusian terhadap fase Perancangan Interface. Apabila fase pada perancangan interface sesuai dengan ide dan konsep yang telah direncanakan, maka fase implementasi interface ini akan menjalankan apa yang telah direncanakan dan ditetapkan pada fase perancangan interface. Pada fase ini yaitu melakukan coloring atau pewarnaan pada sketsa. Pewarnaan ini terdiri dari pewarnaan dari peta kota Salatiga dan ikon wisata kuliner.

Pada tahap ini akan dilaksanakan pewarnaan pada peta dan ikon yang telah direncanakan pada tahab sketsa. Pewarnaan ini dibagi menjadi dua yaitu pewarnaan pada peta kota Salatiga dan pewarnaan pada setiap ikon . Ikon Peta kota Salatiga menggunakan warna dasar adalah hijau dengan ukuran warna red: 92, green: 191 dan blue 20, warna hijau ini dipakai karena mencerminkan kota Salatiga yang hijau dan makmur, seperti pada arti warna hijau dalam lambing kota Salatiga. Warna hijau ini akan dipadukan dengan warna hijau yang lebih tua dan digabungkan dengan jalur yang telah dirancang pada sketsa kota Salatiga. Hasil dari implementsi ini dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7 Hasil Pewarnaan Peta Kota Salatiga

Hal ini juga dilakukan pada pewarnaan ikon wisata kuliner dan ikon pelengkap, pada ikon wisata kuliner menggunakan warna – warna yang mendekati rumah adat Joglo yaitu berwarna cokelat dengan ukuran warna red: 194, green: 155 dan blue: 68. Hasil dari pewarnaan ikon wisata kuliner dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8 Hasil Proses Pewarnaan Ikon Kuliner

(18)

18

Editing Interface, yaitu fase yang dapat berjalan setelah proses pada fase implementasi interface telah selesai. Pada fase ini hanya terdiri dari dua tahap yaitu stanging dan script Fase Editing ini merupakan pengabungan semua komponen yang telah dirancang pada implementasi konsep hingga menjadi sebuah peta wisata kuliner yang berbasis multimedia. Tombol – tombol yang digunakan merupakan penanda wisata kuliner dalam peta wisata kuliner kota Salatiga, tombol – tombol ini masing – masing mewakili wisata kuliner yang ada di kota Salatiga. Tombol yang digunakan berfungsi untuk menjalankan informasi wisata kuliner dalam bentuk tulisan maupun audio visual yang akan dirangkai dengan menggunakan stanging dan script dalam actions frame. Dalam actions frame ini ukuran video yang akan muncul dapat diatur dan akan membuat masing – masing tombol menjalankan tugasnya masing – masing.

Kode Program 1 Proses Properties pada Media Interaktif

Pada kode program 1, baris ke tiga dijelaskan bahwa nama video merupakan nama dari layar video dan akan muncul dengan ukuran 310 x 210 pixel serta berada diposisi x = 473 dan y = 150, hal ini dapat terlihat pada baris ke enam dan ke tujuh. Sedangkan untuk mengatur kerja tombol dapat terlihat pada kode program 2 berikut.

Kode program 2 Proses fungsi tombol kuliner

Pada kode program 2 merupakan proses actions script untuk menjalankan kerja tombol pada kuliner Joglo Ki Penjawi Resto and Coffe House. Pada baris pertama merupakan rumus yang terdapat pada actions script untuk menjalankan kerja tombol klik pada tombol kuliner Joglo, dan baris kedua merupakan kerja dari action script baris pertama. Maka klik pada tombol akan bekerja menjalankan joglo.flv yang dapat terlihat pada baris keempat. Rumus action script ini akan dijalankan sama dengan tombol – tombol kuliner lainnya. Hasil keseluruhan dapat dilihat pada kode program 3 berikut.

1. function errorHandler (e:AsyncErrorEvent) {

2. }

2. function klikJoglo (e:MouseEvent)

3. {

4. Ns.play(“video/joglo.flv”);

5. }

1. btnJoglo.addEventListener(MouseEvent.CLICK,klikjoglo);

2. function klikjoglo (e:MouseEvent)

(19)

19

Kode Program 3 Proses Fungsi Tombol Wisata Kuliner

Pengujian, yaitu merupakan fase yang dilakukan untuk mendapatkan hasil dari perancangan peta wisata kuliner kota Salatiga berbasis multimedia ini. Metode yang digunakan dalam pengujian ini adalah metode kualitatif yaitu dengan menggunakan media kuisioner dari sampel beberpa masyarakat tentang survey untuk menentukan frekuensi dan presentase tanggapan mereka, dan hasil kuisoner ini akan menjadi sebuah pertimbangan penilaian atas peta wisata kuliner kota Salatiga berbasis multimedia ini.

4. Hasil dan Pembahasan

Tampilan hasil perancangan peta wisata kuliner kota Salatiga menggunakan warna biru sebagai background dasar yang disesuaikan dengan background lambang kota Salatiga yang memiliki arti kedamaian, wilayah kota Salatiga menggunakan warna hijau yang memiliki arti sama pada lambang kota Salatiga, yang berarti kemakmuran dan selain itu kota Salatiga juga terkenal akan kota yang sejuk penuh dengan pepohonan. Tombol wisata kuliner kota Salatiga menggunakan ikon rumah adat Jawa yaitu Joglo. Gambar 14 merupakan hasil perancangan dari Peta Wisata Kuliner Kota Salatiga

.

Gambar 14 Hasil Interface Peta Wisata Kuliner Kota Salatiga

12. btnMK.addEventListener(MouseEvent.CLICK,klik3);

13. function klik3 (e:MouseEvent)

14. {

15. ns.play("video/mina.flv"); 16. }

17. btnBR.addEventListener(MouseEvent.CLICK,klik4);

18. function klik4 (e:MouseEvent)

19. {

(20)

20

Pada hasil perancangan Peta Wisata Kuliner Kota Salatiga terdapat informasi yang terdiri dari 15 lokasi wisata kuliner yang diletakan sesuai dengan lokasi keberadaan wisata kuliner tersebut. Pengguna dapat menggunakan pointer untuk berinteraksi, yaitu dengan menggunakan klik kanan pada mouse untuk memperbesar ukuran dan mengarahkan pointer ke salah satu lokasi kuliner, maka akan muncul nama serta keterangan dari wisata kuliner tersebut. Gambar 15 merupakan tampilan dari proses zoom pada interface Peta Wisata Kuliner Kota Salatiga.

Gambar 15 Tampilan Zoom pada Hasil perancanganPeta Wisata Kuliner Kota Salatiga

Dengan menggarahkan pointer pada ikon kuliner dan dengan menggunakan sistem klik pada mouse, maka tombol akan mengeluarkan perintah yang telah dirancang pada actions frame untuk menjalankan informasi audio visual atau video dari wisata kuliner yang telah dipilih. Gambar 16 merupakan tampilan dari informasi audio visual salah satu wisata kuliner di Salatiga.

(21)

21

Maka tampilan interface secara keseluruhan dari Peta Wisata Kuliner Kota Salatiga dberbasis interaktif ini dapat dilihat pada Gambar 17. Peta ini dilengkapi dengan ikon – ikon kuliner yang dengan mudah dapat digunakan oleh user dan menampilkan informasi dalam bentuk tulisan yang didalamnya terdapat informasi singkat terhadap kuliner tersebut, alamat lokasi kuliner tersebut dan informasi audio visual yang menampilkan suasana dalam wisata kuliner tersebut.

Gambar 17 TampilanKeseluruhan pada hasil perancanganPeta Wisata Kuliner Kota Salatiga

Pengujian

Pengujian Peta Wisata Kuliner Kota Salatiga tersebut menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan media kuesioner. Kuesioner ini diberikan kepada sebagian besar masyarakat kota Salatiga dan masyarakat luar kota Salatiga dan telah ditanggapi setelah melihat dan mencoba menggunakan dengan Peta Wisata Kuliner Kota Salatiga berbasis multimedia tersebut. Kuesioner ini diberikan kepada 30 responden yaitu masyarakat kota Salatiga dan beberapa masyarakat luar kota salatiga, dengan target usia diatas umur 25 tahun yang bertujuan untuk mengetahui frekuensi dan presentase, serta penilaian tentang Peta Wisata Kuliner Kota Salatiga berbasis multimedia tersebut. Hasil ini dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini:

Tabel 2 Tabel Hasil Kuesioner

I. Infromasi Dasar

Pertanyaan Jawaban Total

A B C D E

Apakah anda menyukai wisata kuliner

Indonesia? 8 16 6 0 0 30

Apakah anda mengenal wisata kuliner

Salatiga? 6 10 13 1 0 30

Bagaimanakah rasa ketertarikan anda setelah

(22)

22 II. Informasi Desain

III. Informasi Media

Dari hasil kuesioner pada Tabel 2 maka dapat diperoleh pada pengamatan kuesioner yaitu seperti berikut:

Tabel 3 Tabel Hasil Pengamatan Kuesioner

(23)

23

Perhitungan pada Tabel 2 dapat dilakukan dengan melakukan perhitungan manual dengan menggunakan metode Skala Likert, yaitu dengan A adalah nilai untuk sangat baik/ sangat menyukai/ sangat mengenal/ sangat tertarik/ sangat setuju adalah 4 (empat), nilai B adalah nilai untuk baik/ menyukai/ mengenal/ tertarik/ mencangkup/ setuju adalah 3 (tiga), nilai C adalah nilai untuk cukup baik/ cukup menyukai/ cukup mengenal/ cukup tertarik/ cukup mencangkup/ cukup setuju adalah 2 (dua) dan nilai D adalah nilai untuk kurang baik/ kurang menyukai/ kurang mengenal/ kurang tertarik/ kurang mencangkup/ kurang setuju adalah 1 (satu), serta nilai 0 untuk jawaban tidak baik/ tidak mengenal/ tidak tertarik/ tidak mencangkup/ tidak setuju [14]. Maka dapat diperoleh sebagai berikut:

 A : 126 x 4 = 504

 B : 248 x 3 = 744

 C : 70 x 2 = 140

 D : 6 x 1 = 1

 E : 0 x 0 = 0

Maka Jumlah keseluruhan adalah 1.389. Jumlah score ideal untuk kuesioner yang diajukan kepada responden adalah :

 Perhitungan score tertinggi adalah 4 x 450 = 1.800  Perhitungan untuk score terendah adalah 0 x 450 = 0

Interprestasi score dari hasil pengamatan hasi kuesioner adalah sebagai berikut:

1.389

1.800 x 100% = 77,2%

Maka hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 77,2% pada interpresetasi score hasil pengamatan hasil kuesioner Peta Wisata Kuliner Kota Salatiga dengan Media Interaktif, menyatakan bahwa posisi hasil Peta Wisata Kuliner Kota Salatiga ini berada diposisi lebih dari hasil yang cukup dan mendekati nilai hasil yang kuat. Hasil Perhitungan ini dapat dilihat pada Gambar 19 berikut.

Gambar 19 Hasil Interpretasi Skor Hasil Pengamatan

5. Kesimpulan

(24)

24 6. Daftar Pustaka

[1] Wibowo, Christina Natalia, 2014, Perancangan Destination Branding Kota Salatiga Melalui Kuliner, Semarang: UNIKA

[2] Permatasari, Bella, 2014, Perancangan Panduan Wisata Kuliner Kota Salatiga Dengan Media Interaktif, Salatiga: UKSW

[3] Azaela, Kiani, 2012, Kajian Komunikasi Visual, http://www.slideshare.net/elkhea/pengantar-komunikasi-visual,diakses tanggal 8 januari 2015

[4] Fikri, Gilang, 2012. Booming Media Informasi.

http://media.kompasiana.com/new-media/2012/12/21/booming-media-informasi, diakses tanggal 8 Oktober 2014

[5] Unikom, 2012. Multimedia Interaktif Bahasa Inggris Untuk Anak. http://elib.unikom.ac.id/download.Diakses tanggal 8 Oktober 2014.

[6] Arsyad, Azhar, 2006, Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada [7] Andi, 2012. http://books.google.co.id.diakses tanggal 18 Oktober 2014. [8] Yoeti, A, Oka, 1996, Pengantar Ilmu Pariwisata, Bandung: Angkasa [9] Suwanto, Gamal, 1997, Dasar – Dasar Pariwisata, Yogyakarta: Andi

[10] Salatiga Kota, 2014, Selayang Pandang, http://salatigakota.go.id/TentangSelayangPandang.php, diakses tanggal 25 Oktober 2014

[11] Kuliner Kabar, 2015, Salatiga, http://www.kabarkuliner.com/category/kuliner-daerah/salatiga, di akses tanggal 5 Januari 2015

[12] Cresswell, John W, 2003, Research design: Quantitatif, Qualitatif and Mixed Methods Approaches: Sage

[13] Nirwana, Aditya, 2012, Metodologi dan Strategi Desain, Malang: Asia

Gambar

Gambar 1 Bagan Linear Strategy [13]
Tabel 1 Tabel Hasil Pengumpulan data
Gambar 2 Bagan Metode Perancangan Peta Wisata Kuliner Kota Salatiga
Gambar 9 Hasil Perekaman Objek Wisata Kuliner
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pariwisata merupakan salah satu sektor utama dalam menopang perekonomian suatu daerah. Dalam usaha mengoptimalkan potensi wisata kota Ambon, Dinas Pariwisata Kota

Kota Salatiga memiliki potensi unggulan daerah yang mampu dipasarkan hingga luar wilyah Salatiga, sehingga perlu adanya sistem komputerisasi di dalam dinas pemerintahan

Teknologi informasi saat ini sangat berkembang pesat, salah satu contohnya adalah e- commerce. Sistem jejaring klaster adalah sebuah aplikasi e-commerce yang

Terminal Tingkir merupakan satu-satunya terminal yang ada di Kota Salatiga dengan jumlah angkutan bus yang besar tetapi masih banyak calon penumpang yang kesulitan untuk

Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Pasar Terapung Muara Kuin merupakan salah satu pasar tradisional yang ada di Banjarmasin,

yang adalah mitra Allah didunia yang menghadirkan kesejahtraan maka GKI Salatiga ingin agar kehadirannya ditengah-tengah dunia khususnya di Salatiga dapat

Pada komponen keintiman, dalam etnis Jawa sang suami memberikan nafkah dan sang istri membantu perekonomian keluarga, serta menjaga nama baik suaminya merupakan salah

Salatiga merupakan Kota yang berada di provinsi Jawa Tengah, Sektor pariwisata merupakan faktor penting bagi pendapatan daerah dan negara, karena selain memberikan