• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Buahan - Kecamatan Kintamani - Kabupaten Buahan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Buahan - Kecamatan Kintamani - Kabupaten Buahan."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAMPINGAN KELUARGA KULIAH KERJA NYATA

PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA

TAHUN 2016

DESA : Desa Buahan

KECAMATAN : Kintamani KABUPATEN/KOTA : Bangli

NAMA MAHASISWA : Kadek Rahayu Swandewi

NIM : 1311305017

FAK/PS : Fakultas Teknologi Pertanian

LEMBAGA PENELITIAN DAN

PENGABDIAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS UDAYANA

(2)

ii KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rakhmat-Nya saya dapat menyelesaikan laporan KK Dampingan KKN PPM di Desa Buahan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, sebagai salah satu tugas yang diberikan lembaga untuk tugas individu laporan dilanjutkan sebagai bukti telah mengikuti dan menyelesaikan kegiatan KKN PPM yang dilaksakanan pada tanggal 23 Juli 2016 sampai dengan 28 Agustus 2016.

Materi dalam laporan KK Dampingan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) yang disusun ini adalah kewajiban seluruh mahasiswa yang menempuh program S1. Karena melalui KKN PPM ini wawasan dan pengetahuan terus bertambah terutama dalam mengaplikasikan disiplin ilmu yang didapat dari perkuliahan.

Banyak kendala yang ditemukan dalam penyusunan laporan dari pelaksanaan KKN PPM di Desa Buahan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Namun, berkat bantuan dan kerjasama yang baik dari berbagai pihak segala kesulitan dapat diselesaikan tanpa kesulitan yang berarti.

Dengan demikian, melalui laporan ini penyusun mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Bapak/Ibu Panitia KKN-PPM Universitas Udayana 2016

2. Kepala Desa Buahan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli 3. Kepala Dusun Binyan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli 4. Terimakasih kepada Bapak I Nengah Resna sekeluarga

5. Rekan-rekan mahasiswa peserta KKN-PPM Universitas Udayana Periode XIII Kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca terutama dari pihak Universitas Udayana, demi perbaikan dimasa yang akan datang.

Semoga segala kebaikan yang telah diberikan mendapat pahala yang berlipat ganda.

(3)

iii DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi ... iii

Lembar Pengesahan... iv

BAB I ... 1

BAB II ... 5

BAB III ... 8

BAB IV ... 11

BAB V ... 13

(4)
(5)

1 BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat merupakan salah satu wujud pelaksanaan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat. Salah satu program inti dan menjadi ciri khas dari Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Udayana (KKN PPM UNUD) adalah pendampingan keluarga kurang sejahtera atau keluarga prasejahtera.

Setiap mahasiswa harus mendampingi satu keluarga yang kurang mampu yang memerlukan dampingan untuk mengatasi masalah-masalah yang dialami oleh keluarga tersebut dengan jumlah jam kerja efektif masing-masing mahasiswa untuk kegiatan ini adalah 15 kali kunjungan atau setara dengan 90 jam. Pelaksanaan program ini bertujuan untuk menggali potensi yang dimiliki keluarga prasejahtera tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan dengan melihat dan menganalisis permasalahan yang dihadapi serta menyelesaikan permasalahannya.

Mahasiswa berperan sebagai anak asuh yang akan mengidentifikasi masalah dan memecahkan atau mencari jalan keluar dari masalah yang tengah dihadapi oleh keluarga dampingan. Keluarga yang didampingi mahasiswa adalah keluarga yang termasuk dalam kriteria keluarga prasejahtera atau keluarga kurang sejahtera sehingga dengan adanya mahasiswa dapat meningkatkan kesejahteraan, baik dari segi materi atau spiritualnya untuk menuju hidup yang lebih baik.

(6)

2 Tabel 1. Identitas Keluarga Bapak I Nengah Resna

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga

Keluarga Bapak I Nengah Resna termasuk keluarga prasejahtera bila didasarkan pada data dari Kantor Desa Buahan. Bapak I Nengah Resna bekerja sebagai buruh bangunan dimana sistem kerjanya untuk saat ini adalah kerja borongan. Namun, jika Bapak I Nengah Resna bekerja secara harian upahnya rata-rata sebesar Rp. 80.000. Pendapatan beliau terkadang tidak menentu apabila terjadi kendala dalam masalah pengadaan bahan bangunan karena adanya pengaruh faktor cuaca. Jika dijumlahkan maka rata-rata penghasilan Bapak I Nengah Resna adalah sebesar Rp. 2.400.000 per bulan.

Istri Bapak I Nengah Resna, Luh Bakti tidak hanya berperan sebagai ibu rumah tangga namun juga ikut bekerja. Pekerjaan Ibu Luh Bakti adalah mengolah ladang orang lain (sayuran impor seperti paprika) dengan upah harian sebesar Rp. 70.000 per hari. Jadi, untuk total pendapatan Ibu Luh Bakti per bulan adalah sebesar Rp. 2.100.000. Sedangkan untuk kedua orang tua dari Bapak I Nengah Resna, Bapak Wayan Bedu dan Ibu Nengah Jambul berprofesi sebagai pengrajin keranjang. Satu keranjang dihargai Rp. 4.000. Per harinya, masing-masing dari mereka bisa menghasilkan 10 buah keranjang.

No. Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan

1. I Nengah Resna Kawin 29 tahun Tamat SD Buruh Bangunan

2. Luh Bakti Kawin 31 tahun Tamat SD Petani

3. Putu Juli Widiantari Belum

(7)

3 1.2.2 Pengeluaran Keluarga

a. Kebutuhan sehari-hari

Untuk keperluan makan sehari-hari, keluarga Bapak I Nengah Resna menghabiskan uang sebesar ± Rp 50.000 yang digunakan untuk membeli bahan makanan yang akan dimasak untuk makan keluarga. Selain biaya makan untuk keluarga, Bapak I Nengah Resna juga harus mengeluarkan biaya untuk keperluan bulanannya seperti listrik, deterjen, sabun, dan air. Biaya yang harus dikeluarkan Bapak I Nengah Resna untuk listrik adalah sebesar Rp 80.000 setiap bulan. Kebutuhan lain, seperti deterjen, sabun mandi, sabun cuci, dan sebagainya, Bapak I Nengah Resna menghabiskan biaya sebesar kurang lebih Rp 60.000. Bapak I Nengah Resna juga

mengeluarkan uang sebesar Rp. 8.000 untuk uang jajan anak-anaknya (Rp. 5.000 untuk yang sulung dan Rp. 3.000 untuk adiknya). Selain itu, Bapak I Nengah Resna mengeluarkan uang sebesar Rp. 250.000 untuk membeli air bersih. Namun, Bapak I Nengah Resna hanya membeli air ketika sedang tidak musim hujan. Biasanya keluarga Bapak I Nengah Resna mengandalkan air hujan yang ditampung dalam bak tampung untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

b. Kesehatan

Dari sisi kesehatan, keluarga Bapak I Nengah Resna ada yang memiliki riwayat penyakit tumor dan gondok, yaitu sang Ibu Nengah Jambul. Namun, sudah di operasi dan baik-baik saja untuk saat ini. Untuk aktivitas sehari-hari, Bapak I Nengah Resna dan istri dapat melakukan akivitas dengan baik. Adapun keluhan kesehatan yang dialami biasanya adalah sakit demam karena faktor cuaca dan kondisi tubuh yang menurun akibat kelelahan. Demikian pula anak-anaknya, masalah kesehatan yang umum dialami adalah demam dan flu.

Bapak I Nengah Resna tidak memiliki masalah kesehatan yang menyebabkan beliau tidak bisa bekerja. Higienitas keluarga ini kurang, hal ini dikarenakan fasilitas MCK yang tersedia kurang. Untuk masalah kesehatan, apabila Bapak I Nengah Resna atau anggota keluarganya sakit, umumnya akan mencari pelayanan kesehatan di Bidan

Desa. Keluarga Bapak I Nengah Resna sudah memiliki BPJS. b. Pendidikan

(8)

4 sehari-hari putrinya. Untuk biaya sekolah, sudah ditanggung oleh pemerintah dengan dana BOS (Biaya Operasional Sekolah).

c. Sosial

(9)

5 BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

Identifikasi permasalahan yang dilakukan pada keluarga Bapak I Nengah Resna dilakukan melalui observasi dan pendekatan kekeluargaan. Penulis datang bertamu ke rumah Bapak I Nengah Resna dan interaksi dilakukan dengan santai saja seperti berbincang-bincang biasa sambil mengamati suasana rumah Bapak I Nengah Resna. Topik yang dibicarakan mengacu pada acuan laporan seperti pada buku pedoman, hanya saja cenderung lebih fleksibel mengenai keseharian keluarga Bapak I Nengah Resna.

2.1 Permasalahan Keluarga

Kurun waktu 5 minggu pendampingan, Penulis melakukan 18 kali pertemuaan dengan keluarga Bapak I Nengah Resna. Pertemuan-pertemuan tersebut digunakan untuk melakukan identifikasi masalah dan mencoba menyusun suatu solusi pemecahan dari masalah yang dihadapi, beberapa masalah yang dihadapi keluarga ini adalah sebagai berikut:

2.1.1 Masalah Perekonomian Keluarga

Jika dilihat dari sisi perekonomian keluarga, salah satu hal yang dikhawatirkan oleh Bapak I Nengah Resna adalah terkait kelanjutan pendidikan anak-anaknya ke depan. Mengingat saat ini biaya hidup dan biaya pendidikan semakin meningkat. Penghasilan yang terkadang tidak menentu karena dipengaruhi cuaca dan beberapa perubahan saat proses pengerjaan proyek suatu bangunan juga membuat kekhawatiran tersendiri bagi Bapak I Nengah Resna. Istrinya, Luh Bakti yang bekerja dengan menggarap lahan milik orang lain memiliki upah yang kecil dibandingkan beban pekerjaan yang ditanggung.

Kondisi keuangan yang tidak menentu membuat keluarga Bapak I Nengah Resna cukup terkendala dalam menyisihkan pendapatan yang dimiliki. Meskipun demikian, keluarga Bapak I Nengah Resna menyadari pentingnya untuk menyiapkan

tabungan untuk masa depan. 2.1.2 Masalah Kesehatan

(10)

6 kelelehan fisik. Hal ini sudah dapat dipastikan dialami oleh Beliau dan istrinya mengingat jenis pekerjaan yang dilakoni tergolong membutuhkan aktivitas fisik yang banyak.

Selain aspek pekerjaan (kelelahan fisik), hal lain yang perlu diperhatikan adalah mengenai asupan gizi pada keluarga I Nengah Resna, yang mana berdasarkan pengakuan sang ibu Nengah Jambul, Beliau kerap kali mengonsumsi kopi setiap waktu. Sehari bisa mencapai 3 kali. Sehingga Beliau memiliki tensi tinggi. Selain itu, kedua anak Bapak I Nengah Resna sedang dalam masa pertumbuhan.

Disisi lain Penulis merasa terdapat masalah lain yang berpotensi mengganggu kesehatan Bapak I Nengah Resna, yang mana tidak tersedianya fasilitas MCK yang

baik ditakutkan akan menimbulkan permasalahan kesehatan, hal ini berkaitan dengan Hygienists yang nantinya akan mempengaruhi kualitas kesehatan keluarga Bapak I

Nengah Resna. Disamping itu, mereka jarang menerapkan pola hidup sehat dengan mencuci tangan sebelum dan setelah makan, setelah buang air dan setelah datang dari kebun hal ini dikarenakan pasokan air bersih yang kurang.

2.2 Masalah Prioritas 2.2.1 Masalah Perekonomian

(11)

7 2.2.2 Masalah Kesehatan

(12)

8 BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program

Setelah menjelaskan berbagai masalah yang sudah diidentifikasi, selanjutnya

masalah tersebut dicari solusi dan pemecahannya. Solusi dan pemecahan masalah dipilih

dan disesuaikan dengan kemampuan mahasiswa dan kemampuan keluarga yang di

dampingi. Solusi dan alternatif yang diusulkan berupa program-program sederhana.

3.1.1 Perekonomian

Pemecahan masalah Bapak I Nengah Resna yang diimplementasikan pada kesempatan kali ini adalah pertama dengan menyarankan untuk membuat tabungan dan atau suatu asuransi pendidikan untuk menyisihkan uang guna untuk masa depan. Dan

menyarankan Beliau untuk mencarikan beasiswa untuk keluarga kurang mampu untuk pendidikan kedua putrinya jika sudah beranjak dewasa.

3.1.2 Kesehatan

(13)

9 3.2Jadwal Kegiatan

Kegiatan KK dampingan dilakukan dalam bentuk kunjungan ke rumah maupun kebun Bapak I Nengah Resna. Dalam waktu sebulan, dilakukan kunjungan sebanyak 20 kali. Adapun kegiatan yang dilakukan selama kunjungan tersebut adalah sebagai berikut.

Tabel 2. Agenda Kegiatan Kunjungan KK Dampingan

No. Hari, Tanggal Kegiatan

1. Minggu, 24 Juli 2016 Meninjau kediaman KK dampingan

2. Senin, 25 Juli 2016 Pengenalan diri pada KK dampingan dan menjelaskan maksud program

3. Kamis, 28 Juli 2016 Meninjau profil keluarga dan observasi suasana rumah

4. Sabtu, 30 Juli 2016

Mendekatkan diri dengan KK Dampingan (mengobrol dengan topik

ringan dan bebas)

5. Minggu, 31 Juli 2016 Identifikasi masalah-masalah yang dialami oleh KK Dampingan

6. Selasa, 2 Agustus 2016 Identifikasi lebih lanjut masalah-masalah yang dialami oleh KK Dampingan

7. Kamis, 4 Agustus 2016 Berdiskusi terkait pelajaran dengan anak-anak dari KK Dampingan

8. Sabtu, 6 Agustus 2016 Berdiskusi terkait pelajaran dan bermain bersama anak-anak dari KK dampingan

9. Kamis, 11 Agustus 2016 Berbincang-bincang dengan Bapak I Nengah Resna seputar kesehariannya

10. Jumat, 12 Agustus 2016 Diskusi mengenai usaha perilaku hidup bersih dan sehat

11. Sabtu, 13 Agustus 2016

Eksplorasi permasalahan yang dihadapi oleh KK Dampingan (sosial, ekonomi,

(14)

10 12. Minggu, 14 Agustus 2016

Eksplorasi lebih lanjut mengenai permasalahan yang dihadapi oleh KK Dampingan (sosial, ekonomi, kesehatan

dsb)

13. Selasa, 16 Agustus 2016

Berbincang dengan Bapak I Nengah Resna terkait kesehariannya dan

16. Minggu, 21 Agustus 2016 Berkunjung sambil menemani anak-anak KK Dampingan bermain dan belajar

17. Senin, 22 Agustus 2016 Berbincang-bincang mengenai kegiatan dari keluarga Bapak I Nengah Resna

18. Selasa, 23 Agustus 2016 Berkunjung sambil menemani anak-anak

19. Rabu, 24 Agutsus 2016

Review tentang segala hal yang telah didiskusikan selama ini terkait

permasalah yang dihadapi

20. Kamis, 25 Agustus 2016

Perpisahan dengan KK dampingan serta pemberian kenang-kenangan dan

(15)

11 BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Waktu

Waktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini termasuk ke dalam Jam Kerja Efektif mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan. Adapun waktu yang jumlah kunjungan ke keluarga dampingan yang Penulis lakukan selama sebulan adalah sebanyak 20 kali.

4.2 Lokasi

Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan KK Dampingan ini adalah sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Banjar Binyan, Desa Buahan, Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli. Lokasi spesifik dari pelaksanaan kegiatan KK Dampingan terhadap keluarga Bapak I Nengah Resna adalah di Dusun Binyan, Desa Buahan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.

4.3 Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM XI di Desa Buahan. Kegiatan KK Dampingan yang dilakukan berupa kunjungan ke kediaman keluarga yang didampingi. Selama kunjungan, dilakukan obrolan – obrolan santai bersama keluarga yang didampingi untuk menciptakan suasana yang nyaman bagi keluarga tersebut dalam menceritakan masalah yang mereka alami dan menerima solusi yang ditawarkan.

4.4 Hasil

4.4.1Pendampingan Keluarga Bidang Ekonomi

Mengatasi sebuah permasalahan ekonomi dalam suatu KK dampingan diperlukan waktu yang cukup lama, sehingga kegiatan pendampingan yang dilakukan selama ini

(16)

12 Dampingan dapat menerima dengan baik dan bisa mempunyai semangat lebih untuk bekerja dan menyisihkan pendapatan untuk digunakan apabila ada keperluan mendadak, disamping itu yang dapat dilakukan oleh penulis yaitu membantu Keluarga Dampingan dengan memberikan beberapa bantuan keperluan sehari-hari seperti sembako, susu dan alat tulis untuk kedua anaknya.

4.4.2 Pendampingan Keluarga Bidang Kesehatan

Untuk mengatasi masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga Bapak I Nengah Resna dapat dimulai dengan memberikan bantuan pemberian vitamin, obat, serta bedak gatal yang baik dan benar. Untuk pemberian vitamin, obat, serta bedak gatal dilakukan untuk mengatasi penyakit flu, batuk, demam, vitamin jika Bapak I Nengah

Resna dan Luh Bakti mengalami kelelahan, serta bedak gatal untuk mengatasi sakit gatal-gatal.

Untuk mengatasi masalah kesehatan lingkungan yang dapat dilakukan oleh penulis yaitu dengan memberikan solusi untuk menerapkan hidup bersih dan sehat dengan menjaga kebersihan di sekitar rumah. Serta memberitahu informasi tentang PHBS. Dari solusi dan kegiatan yang diberikan oleh penulis, Keluarga Dampingan dapat menerima dengan baik.

4.5 Kendala

(17)

13 BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Pengabdian kepada masyarakat melalui program KKN PPM Universitas Udayana yang menekankan pada pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat secara langsung dan terpadu. Program KK Dampingan adalah salah satu bentuk program yang bertujuan untuk membantu pemeberdayaan keluarga yang didampingi. Keluarga yang Penulis dampingi adalah keluarga Bapak I Nengah Resna dalam program KK Dampingan ini. Masalah yang terdapat dalam keluarga tersebut adalah masalah

ekonomi dan kesehatan. Masalah ekonomi yang dialami keluarga ini adalah pendapatan yang tidak menentu dan kekhawatiran terkait kesulitan memenuhi kebutuhan mendatang, dimana solusi yang dapat ditawarkan adalah memperbaiki cara pengelolaan keuangan keluarga berupa ikut semacam tabungan dan mencari beasiswa untuk siswa yang kurang mampu untuk ke depannya agar kedua putri Bapak I Nengah Resna bisa tetap melanjutkan pendidikannya. Masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga ini adalah kurangnya tersedia fasilitas MCK yang memadai dan ancaman kurang tercukupinya asupan gizi keluarga Bapak I Nengah Resna sehingga disarankan suatu solusi melalui penyampaian informasi terkait PHBS dan penanaman sejumlah tanaman konsumsi yang mudah dan bisa ditanam di pekarangan rumah Beliau.

5.2 Rekomendasi

(18)

Gambar

Tabel 1. Identitas Keluarga Bapak I Nengah Resna
Tabel 2. Agenda Kegiatan Kunjungan KK Dampingan

Referensi

Dokumen terkait

Kedua, pandangan Imam Muhammad bin Ali al-Jawad terhadap konsep imamah merupakan masalah yang sangat penting, sehingga tidak mungkin diserahkan kepada umat untuk

Melihat perbedaan keempat model di atas maka model Pan dan Kosicki lebih dipilih oleh peneliti karena model ini lebih mendetail dalam menganalisis berita melalui perangkat

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan peningkatan pemahaman keterampilan proses sains antara siswa yang mengikuti model pembelajaran JiTT dan

Pada siklus II yang berindak sebagai guru adalah peneliti, sedangkan guru mata pelajaran IPS kelas III menjadi Observer aktivitas guru pada pembelajaran Siklus II.

Tingkat pengetahuan perawat juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal berupa hal- hal yang berkaitan dari diri individu

Indeks LQ45 menggunakan 45 saham yang terpilih berdasarkan likuiditas perdagangan saham dan disesuikan setiap enam bulan (setiap awal Februari dan Agustus), dengan demikian

dampak perubahan iklim yang terjadi di lingkungan sekitar masyarakat. serta dampak perubahan iklim yang mempengaruhi

[r]