• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARKINER Pengaruh Konflik Peran Ganda Terhadap Kinerja Wanita Berperan Ganda Yang Dimediasi Oleh Variabel Stres Kerja.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARKINER Pengaruh Konflik Peran Ganda Terhadap Kinerja Wanita Berperan Ganda Yang Dimediasi Oleh Variabel Stres Kerja."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

ABSTRAKSI

Tujuan yang hendak dicapai dalam pelaksanaan penelitian ini adalah : (1) Untuk menganalisis pengaruh konflik peran ganda terhadap kinerja wanita berperan ganda. (2) Untuk menganalisis pengaruh konflik peran ganda terhadap stres kerja. (3) Untuk menganalisis pengaruh stres kerja terhadap kinerja wanita berperan ganda. (4) Untuk menganalisis stres kerja memediasi peengaruh konflik peran ganda terhadap kinerja wanita berperan ganda.

Penelitian ini menggunakan pendekatan survey. Populasi dalam penelitian ini adalah wanita yang bekerja dan sudah berkeluarga di PT Sari Warna Asli Unit II Boyolali. Sampel yang diambil berjumlah 100 orang, dengan metode pengambilan sampel purposive sampling, yaitu pengambilan sampel yang dibatasi dengan tipe-tipe spesifik dari informan yang sesuai kriteria penelitian dan convenience sampling, yaitu mengambil responden sebagai sampel berdasarkan kebetulan. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan : (1) Uji kualitas instrumen data digunakan uji validitas dengan corrected item total correlation, uji reliabilitas dengan cronbach alpha dan uji normalitas dengan kolmogorov smirnov, (2) Uji regresi berjenjang (Hierarchical Regression), (3) Uji Mediasi, (4) Uji hipotesis, dengan menggunakan uji t, uji F, dan uji koefisien determinasi (ܴଶ).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Konflik peran ganda berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja wanita berperan ganda. (2) konflik peran ganda berpengaruh secara signifikan terhadap stres kerja. (3) Stres kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja wanita berperan ganda. (4) Stres kerja memediasi pengaruh konflik peran ganda secara parsial terhadap kinerja wanita berperan ganda, serta dibuktikan dengan uji F bahwa konflik peran ganda dan stres kerja berpengaruh secara simultan terhadap kinerja wanita berperan ganda.

(4)

ABSTRACT

Goals to be achieved in the implementation of this research are: (1) To analyze the effect of the conflict on the performance of the dual role women play doubles. (2) To analyze the effect of the conflict on the dual role of occupational stress. (3) To analyze the effect of work stress on the performance of the double role of women. (4) To analyze the stress of work to mediate the conflict peengaruh dual role on the performance of the double role of women.

This study uses survey approach. The population in this study were women who work and have a family at PT Sari Warna Asli Boyolali. Samples were taken of 100 people, with a purposive sampling method, sampling is limited to specific types of informants who fit the study criteria and convenience sampling, which took the respondents in the sample by coincidence. Data analysis techniques used in this study: (1) Test the quality of the data used to test the validity of the instrument with corrected item total correlation, Cronbach alpha reliability test and the Kolmogorov Smirnov normality test, (2) hierarchical regression test (Hierarchical Regression), (3) Test Mediation, (4) Test the hypothesis, using the t test, F test, and test the coefficient of determination (R2).

The results showed that: (1) a dual role conflict significantly affect the performance of the double role of women. (2) the dual role conflict significantly influence job stress. (3) Work stress significantly affect the performance of the double role of women. (4) Work stress mediates the influence of dual role conflict partially on the performance of the double role of women, as well as evidenced by the F test that dual role conflict and job stress simultaneous effect on the performance of the double role of women.

(5)

PENDAHULUAN

Jumlah wanita pencari kerja akan semakin meningkat di sebagian wilayah Indonesia. Menurut BPS data komposisi angkatan kerja 2010 dan 2012 jumlah angkatan kerja wanita aktif meningkat dari 36.871.239 jiwa pada tahun 2010 menjadi 38.100.000 jiwa pada tahun 2012 (BPS RI, Susenas, 2012). Di dunia, keikutsertaan wanita dalam dunia kerja sudah mulai meningkat sejak tahun 1960-an (U.S Cencus Bureau, 2003). Hal ini menunjukk1960-an bahwa secara ku1960-antitas, pekerja wanita merupakan faktor tenaga kerja yang sangat potensial. Adanya tuntutan untuk mendukung ekonomi rumah tangga menjadi salah satu alasan bagi wanita untuk bekerja (Anoraga, 1998).

Pada kenyataannya peran ganda memberi konsekuensi yang berat bagi wanita. Di satu sisi wanita mencari nafkah untuk membantu suami bahkan pada kasus tertentu wanita lebih bisa diandalkan dalam menafkahi dan di sisi lain wanita harus bisa melaksanakan tanggung jawabnya sebagai istri dan ibu. Walaupun demikian peran ganda wanita bukan pilihan yang tidak mungkin diambil dan hal tersebut sering berdampak kepada sikap mereka terhadap pekerjaan.

Kebijakan perusahaan mengenai work family conflict untuk memenuhi beraneka ragam kebutuhan karyawan tentang masalah ini, sebaiknya diwujudkan dalam kebijakan-kebijakan Manajemen Sumber Daya Manusia, yang diharapkan dapat menciptakan situasi yang menguntungkan bagi pemilik perusahaan. Pada saat pemilik perusahaan tidak melibatkan issue work-family conflict ke dalam kebijakan yang berhubungan dengan karyawan, maka para pekerja wanita dalam perusahaan tersebut akan mengalami kesulitan dalam menyeimbangkan karir dan keluarga. Hal ini dapat meningkatkan tekanan pada karyawan, tekanan tersebut dapat mempengaruhi kinerja dan menurunkan produktifitas karyawan yang kemudian secara langsung mempengaruhi profitabilitas perusahaan.

(6)

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan survey. Populasi dalam penelitian ini adalah wanita yang bekerja dan sudah berkeluarga di PT Sari Warna Asli Unit II Boyolali. Sampel yang diambil berjumlah 100 orang, dengan metode pengambilan sampel purposive sampling, yaitu pengambilan sampel yang dibatasi dengan tipe-tipe spesifik dari informan yang sesuai kriteria penelitian dan convenience sampling, yaitu mengambil responden sebagai sampel berdasarkan

kebetulan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah porposive sampling dan convenience sampling.

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan : (1) Uji kualitas instrumen data digunakan uji validitas dengan corrected item total correlation, uji reliabilitas dengan cronbach alpha dan uji normalitas dengan kolmogorov smirnov, (2) Uji regresi berjenjang (Hierarchical Regression), (3) Uji Mediasi, (4)

Uji hipotesis, dengan menggunakan uji t, uji F, dan uji koefisien determinasi (ܴଶ).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji Regresi Berjenjang (Hierarchical Regression)

1. Analisis regresi variabel konflik peran ganda (KPG) dengan variabel kinerja wanita berperan ganda (KW)

Tabel 4.11

Analisis regresi variabel konflik peran ganda (KPG) dengan variabel kinerja wanita berperan ganda (KW)

Persamaan I. KW = a + b1KPG + e KW = 29,148 + 0,213 + e t = 4,716

Sig. = 0,000 R2 = 0,185 Adj. R2 = 0,177

(7)

2. Analisis regresi variabel konflik peran ganda (KPG) dengan variabel stres kerja (SK)

Tabel 4.12

Analisis regresi variabel konflik peran ganda (KPG) dengan variabel stres kerja (SK) Sumber : Data primer yang diolah, 2015

3. Analisis regresi variabel stres kerja (SK) dengan variabel kinerja wanita berperan ganda (KW)

KW = a + b2SK + e

Tabel 4.13

Analisis regresi variabel stres kerja (SK) dengan variabel kinerja wanita berperan ganda (KW) Sumber : Data primer yang diolah, 2015

4. Analisis regresi variabel konflik peran ganda (KPG) dengan variabel stres kerja (SK) untuk memprediksi kinerja wanita berperan ganda (KW)

Tabel 4.14

(8)

sehingga dapat diinterprestasikan sebagai berikut :

a = 24,661, artinya kinerja wanita berperan ganda sebesar 24,661 jika variabel konfik peran ganda dan variabel stres kerja dianggap konstan.

KPG = 0,289 dan SK= 0,120, jika konflik peran ganda dan stres kerja semakin ditingkatkan akan meningkatkan kinerja wanita berperan ganda, karena menunjukkan parameter yang positif.

5. Analisis Mediasi

Analisis ini bertujuan untuk menguji stres kerja sebagai variabel mediasi pada hubungan konflik peran ganda dan kinerja wanita berperan ganda. Pengujian ini dilakukan dengan mengacu pada model yang dikembangkan oleh Baron dan Kenny (1986). Menurut Baron dan Kenny (1986) variabel mediasi memiliki hubungan kausal dengan variabel independen dan variabel dependen yang ditunjukkan oleh gambar berikut ini berdasarkan tabel 4.11, 4.12, 4.13 sebagai berikut:

Stres kerja (Mediator)

a b

Konflik Peran Ganda c Kinerja wanita Berperan Ganda (Independen variabel) (Dependen Variabel)

Gambar 4.1 Analisis Mediasi t hitung = 3,789

Sig. = 0,000 β = 0,525

t hitung = 3,531 Sig. = 0,001 β = 0,192

(9)

Berdasarkan gambar 4.1 dan tabel 4.14 dapat disimpulkan bahwa stres kerja terbukti memediasi secara parsial pada pengaruh konflik peran ganda terhadap kinerja wanita berperan ganda.

Uji t

Tabel 4.15

Koefisien Regresi dan Standard Eror Variabel penelitian Model Koefisien t hitung t table Sign. Ket.

Constant 24,661 11,860

Konflik peran ganda 0,298 3,708 1,985 0,000 Ho ditolak Stres kerja 0,120 2,181 1,985 0,032 Ho ditolak Adj. R2 = 0.207

Fhitung =13,921 Sig, F = 0,000

Sumber : Hasil Analisis Program SPSS Versi 21.00

Berdasarkan hasil analisis data dari tabel diatas diperoleh bahwa konflik peran ganda dan stres kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja wanita berperan ganda di PT Sari Warna Asli Boyolali secara individu karena nilai thitung untuk variabel konflik peran ganda sebesar 3,708 dan stres kerja sebesar 2,181 dan ttabel sebesar 1,985 yang berarti thitung> ttabel atau angka koefisien dengan signifikansi kurang dari 0,05.

Uji F

Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secata simultan terhadap variabel dependen. Berdasarkan tabel 4.15 disimpulkan bahwa secara simultan konflik peran ganda dan stres kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja wanita berperan ganda hasil dengan nilai Fhitung sebesar 13,921 dan nilai signifikan 0,000.

Uji R2 (koefisien determinasi)

(10)

Sari Warna Asli Boyolali sebesar 22,3% dan 77,7% dijelaskan oleh faktor atau variabel lain di luar model.

Pembahasan

(11)

Konflik peran ganda merupakan suatu bentuk konflik peran di mana tekanan-tekanan dari pekerjaan dan keluarga saling tidak cocok. Konflik sebenarnya menjadi fungsional dan dapat pula menjadi disfungsional. Konflik bisa memperbaiki dan memperburuk prestasi individu maupun organisasi tergantung dari pengelolaan konflik tersebut. mendefinisikan konflik pekerjaan keluarga sebagai konflik peran yang terjadi pada karyawan, di mana di satu sisi ia harus melakukan pekerjaan di kantor dan di sisi lain harus memperhatikan keluarga secara utuh, sehingga sulit membedakan antara pekerjaan mengganggu keluarga dan keluarga mengganggu pekerjaan. Pekerjaan mengganggu keluarga, artinya sebagian besar waktu dan perhatian dicurahkan untuk melakukan pekerjaan sehingga kurang mempunyai waktu untuk keluarga. Sebaliknya, keluarga mengganggu pekerjaan berarti sebagian besar waktu dan perhatiannya digunakan untuk menyelesaikan urusan keluarga sehingga mengganggu pekerjaan. Konflik pekerjaan-keluarga ini terjadi ketika kehidupan rumah seseorang berbenturan dengan tanggungjawabnya di tempat kerja, seperti masuk kerja tepat waktu, menyelesaikan tugas harian, atau kerja lembur. Demikian juga tuntutan kehidupan rumah yang menghalangi seseorang untuk meluangkan waktu untuk pekerjaannya atau kegiatan yang berkenaan dengan kariernya.

Wanita bekerja menghadapi situasi rumit yang menempatkan posisi mereka diantara kepentingan keluarga dan kebutuhan untuk bekerja. Muncul sebuah pandangan bahwa perempuan ideal adalah superwoman dan supermom yang sebaiknya memiliki kapasitas yang dapat mengisi bidang domestic dengan sempurna dengan bidang public tanpa cacat. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa wanita yang mengalami konflik peran ganda adalah adanya dua peran sekaligus yang harus dijalankan oleh wanita tersebut, yaitu sebagai istri, ibu dan sebagai wanita yang bekerja.

(12)

konflik peran ganda dan stres kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja wanita berperan ganda.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa konflik peran ganda berpengaruh terhadap kinerja wanita berperan ganda di PT Sari Warna Asli Boyolali. 2. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa konflik peran ganda berpengaruh

terhadap stres kerja di PT Sari Warna Asli Boyolali.

3. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa stres kerja berpengaruh terhadap kinerja wanita berperan ganda di PT Sari Warna Asli Boyolali.

4. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa stres kerja memediasi pengaruh konflik peran ganda secara parsial terhadap kinerja wanita berperan ganda di PT Sari Warna Asli Boyolali.

5. Pengujiannya menggunakan uji F untuk mengetahui bahwa Konflik peran ganda dan stres kerja berpengaruh secara simultan terhadap kinerja wanita berperan ganda di PT Sari Warna Asli Boyolali.

Saran

1. Obyek penelitian bisa diperluas / ditambah dengan menggunakan rumah sakit umum atau swasta yang lainnya di Boyolali. Hal ini dikarenakan karakteristik konflik pekerjaan-keluarga lebih bervariatif dan lebih kompleks dan akan menghasilkan temuan penelitian yang lebih fenomena dan berguna untuk meningkatkan kinerja wanita berperan ganda.

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Panji. 1992. Psikologi Kerja. Jakarta : Rineka Cipta.

. 1998. Psikologi Kerja. Jakarta : Rineka Cipta.

. 2009. Psikologi Kerja. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian, Jakarta, Bina Aksara

As’ad, M. 2002. Psikologi Industri. Yogyakarta : Liberity.

Astrani Maherani, 2008, Pengaruh Konflik Peran Ganda Dan Fear Of Success Terhadap Kinerja Wanita Berperan Ganda, Jurnal Universitas Gunadarma, Jakarta.

Baron, R. M and Kenny, D. A., 1986, The Moderator-Mediator Variable Distinction in Social Psycological Research : Conceptual, Strategic, and Statistical Consideration, Journal of Personality and Social Psychology, Vol. 51, No. 6. pp. 1173-1182.

BPS RI. Susenas 2012

Dessler, Gary. (1997), Manajemen Sumber Daya Manusia, PT. Prenhallindo, Jakarta.

Djarwanto dan Subagyo, Pangestu. 2005. Statistik Induktif. Yogyakarta : BPFE UGM.

Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Edisi 2. BP Universitas Diponegoro. Semarang.

Frone, M R; Russell, M; Cooper, M L. (1992). Antecedents and Outcomes of Work-Family Conflict: Testing a Model of The Work-Family Interface. Journal of Applied Psychology, Vol.77, No.1, p:65-78.

Gery Dessler, 2000, Organisasi:Perilaku, Struktur, Proses, alih bahasa Nunuk Adiarni, Edisi kedelapan, Jilid II, Binarupa Aksara, Jakarta

Gaffar, Hulaifah. (2012). Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bank Mandiri (Persero) TBK Kantor Wilayah X Makassar. Skripsi. Makassar : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.

(14)

Gibson, L. James, Donnelly, H. James, dan Ivancevich, John M. 1997. Manajemen Edisi 9. Jilid 2. Jakarta : Erlangga.

Ginting, SY. (2011). Hubungan Self Efficacy Bekerja dan Keluarga dengan Tingkat konflik peran ganda pada Wanita Dewasa Dini.

http://repository.usu.ac.id/bitstream.

Greenhaus, J. H. & Beutell, N. J. (1985). Sources of Conflict Between Work and Family Roles. Academy of Management Review, 10, 76-88.

Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : BPFE.

Halimah Siti. 2012. “Analisis Pengaruh Konflik Peran Ganda (Work Family Conflict) Dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Wanita Bagian Produksi PT.Samwon Busana Indonesia”. Jurnal Dinamika Manajemen. Vol. 1, No. 3, hml. 01-16.

Hastuti, 2008 dalam Maherani, Astrani. 2008. Pengaruh Konflik Peran Ganda Dan Fear of Succes IK Terhadap Wanita Berperan Ganda (Tesis). Universitas Guna Darma Jakarta.

Indriyani, Azazah SE. 2009. Pengaruh Konflik Peran Ganda dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Perawat Wanita Rumah Sakit (Studi Pada Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah) Semarang (Tesis). Universitas Diponegoro Semarang.

Jacinta F. 2002. Stres kerja. www.e-psikologi.com/masalah/stres. diakses 11 Agustus 2010.

Kinnunen, U. & Mauno, S. (1998). Antecedents and outcomes of work-family conflict among employed women and men in Finland. Human Relations, 51, 157 –177.

Luthans, Fred. 1998. Organization Behaviour, sixth Edition, MCGraw Hill Book Co. Singapore.

Maya. (2011). Analisis Pengaruh Konflik Peran Ganda Terhadap Kinerja Wanita Berperan Ganda. Skripsi. Surakarta. Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMS.

(15)

Morgan, C.T., King, R.A., Weisz, J.R., dan Schopler, J. (1986). Introduction to psychology. (7th ed). Singapore: McGraw-Hill Book Co.

Murtiningrum, Afina, SS., 2009. “Analisis Pengaruh Konflik Pekerjaan Keluarga terhadap Stres Kerja dengan Dukungan Sosial sebagai Variabel Moderasi studi kasus pada guru 3 SMP Negeri di Kabupaten Kendal”. Tesis Tidak Dipublikasikan. Magister Manajemen. Universitas Diponegoro.

Rachminiwati. (1988). Efek Peran Jenis Kelamin Wanita Bekerja pada Konflik Peran : Studi Deskriptif Terhadap Wanita Bekerja yang Berperan Ganda. Skripsi. Jakarta : Fakultas Psikologi UI.

Rahmadita Irma. 2013. “Hubungan Antara Konflik Peran Ganda Dan Dukungan Sosial Pasangan Dengan Motivasi Kerja Pada Karyawati Di Rumah Sakit Abdul Rivai Berau”. eJurnal Psikologi. Vol. 1, No. 1, hml. 58-68.

Ranupandojo, Heidjrahman dan Suad Husnan, 1984, Manajemen Personalia, Edisi Ketiga. Yogyakarta : BPFE.

Rismayanti, S. (2008). Hubungan antara Konflik Peran Ganda dengan Motivasi Kerja pada Wanita Karir yang telah Berkeluarga. Jakarta: Universitas Gunadarma:

http://209.85.173.132/search?q=cache:LIHVc1uvboYJ:library.gunadar

ma.ac.id/10503172-skripsi_fpsi.pdf+konflik+peran+ganda+wanita+karir&cd=3&hl=id&ct =clnk&gl=id

Rivai, Veithzal dan Ella Jauvani Sagala, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan. Edisi Kedua, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Rivai, Veithzal dan Deddy Mulyadi. 2003. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.

Rosita Sry. 2012. “Pengaruh Konflik Peran Ganda dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Dosen Wanita Di Fakultas Ekonomi Universitas Jambi”. Jurnal Manajemen Bisnis. Vol. 2, No. 02.

Robbins S, Perilaku Organisasi, PT INDEKS kelompok GRAMEDIA, Jakarta, 2003.

Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. 2008. Perilaku Organisasi Edisi ke-12, Jakarta: Salemba Empat.

(16)

Siagian, Sondang P. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta.

Soeprihanto, J. 2001. Penilaiaan Kinerja dan Pengembangan Karyawan. Yogyakarta: BPFE.

Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Keempat. Bandung. Alfabeta.

Supranto, J. 1994. Statistik Teori dan Aplikasi jilid 2. Jakarta. Erlangga.

Susanto dan M. Wahyuddin, 2007, Penagruh Stres, Konflik dan Hukuman Disiplin Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai di Kantor Pelayanan Bea Dan Cukai Tipe A3 Samarinda Kalimatan Timur.

Tarupolo, B. 2002. Warta Kesehatan Kerja Media Komunikasi Kesehatan Kerja Edisi 2.

Triawhyuni, B. (2009). Hubungan Konflik Peran Ganda dengan Kepuasan Kerja pada Guru Wanita yang telah menikah. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma: http://www.gunadarma.ac.id

Triyanti, Nyoman. 2003. Pengaruh Adaptasi Kebijakan Work-Family Issue Terhadap Absence dan Turnover. Jurnal Widya Manajemen & Akuntansi, Vol.2, No. 3 Desember 2002.

U.S Census Bureau. P1 – 28. Women Workforce. United States. 2003

Wirakristama, Chandra R. (2011).Analisis Pengaruh Konflik Peran Ganda (Work Family Conflict) Terhadap Kinerja Wanita Pada PT Nyonya Meneer Semarang dengan Stres Kerja Sebagai Variabel Intervening. Skripsi. Semarang : Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Gambar

Gambar 4.1 Analisis Mediasi

Referensi

Dokumen terkait

Meskipun tidak semua aspek mendapat nilai yang sempurna namun secara keseluruhan nilai rata-rata yang diperoleh dari ketiga penelaah terhadap semua aspek untuk

Toko ini bergerak di bidang penjualan baju-baju yang pada awalnya menggunakan sistem penjualan langsung dengan melalui toko fisik1. Akan tetapi seiring dengan

sedangkan pengelolaan perikanan tangkap diarahkan pengendalian penurunan sumber daya ikan. 4) Pembangunan industri perikanan tangkap di Pulau Gersik diarahkan pada

Perubahan yang terlihat adalah sistem pendidikan yang mulai akrab dengan metode ilmiah, lebih terbuka atas perkembangan di luar dirinya, diversifikasi program dan kegiatan,

Setelah dilakukan tindakan keperawatan dengan inovasi posisi semi fowler pada pasien Congestive Heart Failure (CHF) dan setelah diobservasi selama 3 x 8 jam

Hal ini sesuai dengan hasil yang didapat dari penyesuai parameter pada tahap kalibrasi dengan nilai GW_Delay selama 178 hari 4 jam 48 menit yang menunjukkan bahwa untuk

Dengan melihat kelebihan strategi pembelajaran diatas maka mendorong penulis mengangkat masalah tersebut menjadi skripsi dengan judul : penerapan strategi

Populasi dalam penelitian ini adalah penderita TB Paru yang telah dinyatakan sembuh maupun yang masih menjalani pengobatan di Puskesmas Purwodadi II Kabupaten