• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION (ARIAS) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI: Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas VIII SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION (ARIAS) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI: Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas VIII SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Khidmatul Mamluah , 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE, RELEVANCE,

INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION (ARIAS) DALAM

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI

(Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas VIII SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh

Khidmatul Mamluah NIM 0902496

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

(2)

Khidmatul Mamluah , 2013

2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE, RELEVANCE,

INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION (ARIAS) DALAM

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI

(Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas VIII SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Oleh

Khidmatul Mamluah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Khidmatul Mamluah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Khidmatul Mamluah , 2013

LEMBAR PENGESAHAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION (ARIAS) DALAM

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI

(Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas VIII SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

oleh:

Khidmatul Mamluah NIM 0902496 disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I,

Drs. H. Ma’mur Saadie, M.Pd. NIP 195812301989011001

Pembimbing II,

Halimah, M.Pd. NIP 198104252005012003

diketahui oleh

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

Universitas Pendidikan Indonesia,

(4)

ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE, RELEVANCE,

INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION (ARIAS) DALAM

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI

(Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas VIII SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Khidmatul Mamluah

NIM 0902496

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan siswa kelas VIII SMP Kartika XIX-2 Bandung sebelum mengikuti pembelajaran menulis puisi dengan menerapkan model pembelajaran ARIAS, kemampuan siswa kelas VIII SMP Kartika XIX-2 Bandung sebelum mengikuti pembelajaran menulis puisi dengan menerapkan model pembelajaran ARIAS, dan ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis puisi siswa sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran menulis puisi dengan menerapkan model pembelajaran ARIAS.

Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen kuasi. Tujuan pemilihan metode eksperimen adalah untuk menguji hipotesis yang sudah ditetapkan. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah one group pretest posttest, dengan tes awal dan tes akhir pada kelas eksperimen.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan menulis puisi sebelum mendapat perlakuan penerapan model pembelajaran ARIAS memiliki nilai rata-rata pretes sebesar 51,5 dan secara keseluruhan termasuk ke dalam kategori cukup baik. Pada tahap pretes puisi yang ditulis siswa menggunakan diksi yang kurang bervariasi dan kurang menggunakan majas. Puisi yang dikatakan baik adalah puisi yang mampu membangun struktur fisik dan struktur batinnya secara solid. Pada tahap pretes juga hanya beberapa orang siswa yang mampu membangun struktur fisik dan struktur batin puisi dengan cukup baik. Setelah diberikan perlakuan berupa penerapan model pembelajaran ARIAS nilai rata-rata postes sebesar 62,11 dan secara keseluruhan termasuk ke dalam kategori baik. Pada tahap postes puisi yang ditulis siswa menggunakan diksi yang sudah cukup bervariasi, menggunakan kata-kata yang membangun imaji, dan cukup banyak menggunakan majas yang menambah keindahan isi puisi. Pada tahap postes juga sudah banyak siswa yang mampu membangun struktur fisik dan struktur batin puisi dengan baik dalam puisi karyanya. Berdasarkan pengolahan data, pada uji signifikansi diperoleh nilai

thitung 4,96 dan ttabel 1,70 sehingga thitung 4,96 > ttabel 1,70 pada taraf kepercayaan

(5)

ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE, RELEVANCE,

INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION (ARIAS) DALAM

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI

(Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas VIII SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Khidmatul Mamluah

NIM 0902496

This study was conducted to find out the ability of students grade VIII SMP Kartika XIX-2 Bandung before participating in learning to write poetry with applying model study of ARIAS, the ability of students grade VIII SMP Kartika XIX-2 Bandung after participating in learning to write poetry with applying model study of ARIAS, and whether there is any significant difference between students' ability to write poetry before and after participating in learning to write poetry by applying model study of ARIAS.

(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSEMBAHAN LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR BAGAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 4

C. Batasan Masalah Penelitian... 5

D. Rumusan Masalah Penelitian ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

G. Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB II MENULIS PUISI DAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION (ARIAS) ... 8

A. Model Pembelajaran Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction (ARIAS) ... 8

B. Model Pembelajaran Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction (ARIAS) dalam Pembelajaran Menulis Puisi... 13

C. Hakikat Menulis Puisi ... 14

1. Pengertian Menulis Puisi ... 14

2. Tujuan dan Manfaat Menulis Puisi ... 15

(7)

4. Unsur-unsur Pembangun Puisi ... 18

D. Kedudukan Pembelajaran Menulis Puisi dalam KTSP ... 21

E. Hipotesis Penelitian ... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 23

A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian ... 23

1. Lokasi Penelitian ... 23

2. Populasi ... 23

3. Sampel ... 23

B. Metode Penelitian... 23

C. Desain Penelitian ... 24

D. Definisi Operasional... 25

E. Teknik Penelitian ... 25

1. Teknik Pengumpulan Data ... 25

2. Teknik Pengolahan Data ... 26

F. Instrumen Penelitian... 38

1. Instrumen Pembelajaran ... 38

2. Instrumen Pengumpulan Data ... 39

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 40

A. Deskripsi Proses Penelitian ... 40

B. Deskripsi Data Penelitian ... 41

1. Analisis Puisi Pretes ... 41

2. Analisis Puisi Postes ... 45

C. Deskripsi Pengolahan Data ... 50

1. Analisis Nilai Pretes dan Postes Menulis Puisi ... 50

2. Analisis Statistik Data Pretes dan Postes Menulis Puisi ... 52

a. Uji Reliabilitas ... 52

b. Uji Normalitas ... 59

c. Uji Hipotesis ... 65

(8)

1. Kemampuan Siswa dalam Menulis Puisi Sebelum Diterapkan Model Pembelajaran Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction (ARIAS) ... 69

2. Kemampuan Siswa dalam Menulis Puisi Sesudah Diterapkan Model Pembelajaran Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction (ARIAS) ... 69

3. Signifikansi Perbedaan Antara Kemampuan Menulis Puisi Siswa Sebelum dan Sesudah Diterapkan Model Pembelajaran Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction (ARIAS) ... 70

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 72

A. Simpulan ... 72

B. Saran ... 73

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Keterampilan menulis sangat penting untuk dikuasai siswa, karena keterampilan ini tidak akan terpisahkan dalam proses belajar siswa, baik dari jenjang pendidikan dasar sampai pada jenjang pendidikan tinggi. Dari jenjang pendidikan dasar sampai jenjang pendidikan menengah, siswa diharapkan dapat menguasai ragam keterampilan menulis yang tercakup dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat dalam KTSP pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Pada kenyataannya, keterampilan menulis merupakan keterampilan yang paling sulit untuk dikuasai siswa. Hal tersebut dikuatkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Alwasilah (2007: 193), keterampilan menulis dipersepsi sebagai keterampilan paling sulit dikuasi (43,22%) dibandingkan ketiga keterampilan berbahasa yang lain. Hal tersebut terjadi dikarenakan dalam sistem pendidikan nasional sejak SD sampai PT membekali keterampilan menulis hanya 23,34% saja, lebih rendah daripada keterampilan membaca (23,45%).

(10)

Hambatan yang siswa alami saat menulis puisi adalah saat menuangkan gagasan/ide, memilih diksi yang sesuai, merangkai kata menjadi puisi yang utuh, serta kurangnya rasa percaya diri siswa bahwa mereka mampu untuk menulis puisi. Mereka beranggapan bahwa hanya orang-orang berbakat saja yang dapat menulis. Pernyataan tersebut tentu tidak benar, karena keterampilan menulis puisi merupakan keterampilan yang dapat ditumbuhkan melalui latihan. Faktor bakat hanya menunjang antara 10-20 %, selebihnya bekerja keras, yaitu berlatih menulis dengan didukung banyak membaca. Setiap orang bisa membuktikannya, dengan cara mulai latihan menulis (Provost dalam Pranoto, 2011: 2). Menurut Senny S. Alwasilah (2007: 43) kemampuan menulis bisa dikembangkan dengan latihan. Latihan ini bisa dikembangkan di bangku sekolah. Dengan latihan yang intensif, siswa berlatih dan tanpa mereka sadari mereka telah mempunyai kemampuan menulis.

Selain faktor-faktor di atas, motivasi juga menjadi faktor lain yang menjadi hambatan dalam keberhasilan pembelajaran menulis puisi. Motivasi yang dimaksud, baik motivasi dari dalam diri siswa (internal) maupun motivasi yang diberikan guru kepada siswa (eksternal). Seperti yang diungkapkan oleh Ahmadi dan Supriyono (2008: 83) bahwa motivasi dapat menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga semakin besar motivasinya akan semakin besar kesuksesan belajarnya.

Faktor-faktor yang menjadi hambatan dalam pembelajaran menulis puisi yang disebutkan di atas sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Setyadi (2012) bahwa:

Siswa kurang berminat pada pembelajaran menulis puisi. Mereka kurang tertarik, merasa kesulitan dalam menuangkan gagasan/ide ke dalam larik-larik puisi, kurang memiliki perbendaharaan kata yang memadai, kurang dapat memilih kata-kata dengan tepat serta kurang memahami bagaimana merangkaikan kata-kata ke dalam sebuah puisi.

Hambatan yang ke dua berasal dari guru. Guru kurang dapat memotivasi siswa untuk lebih menyenangi pembelajaran menulis puisi.

(11)

dalam menulis puisi dan menjadikan pembelajaran menulis puisi menjadi pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Oleh karena itu, penulis akan menerapkan model pembelajaran Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction (ARIAS).

Model pembelajaran ARIAS ini merupakan modifikasi dari model pembelajaran ARCS. Model pembelajaran ini terdiri atas lima komponen, yaitu assurance (percaya diri), relevance (relevansi), interest (minat/perhatian),

assessment (evaluasi), dan satisfaction (kepuasan). Komponen pertama dalam

model pembelajaran ini adalah menumbuhkan rasa percaya diri siswa (assurance). Karena pada dasarnya ketercapaian suatu tujuan pembelajaran selain karena guru, juga bergantung pada kepercayaan diri siswa untuk mampu melakukannya. Untuk menumbuhkan rasa percaya diri siswa dalam menulis puisi, guru dapat memperkenalkan siswa kepada penyair-penyair Indonesia, khususnya penyair muda yang sudah memiliki karya puisi yang bagus. Komponen kedua adalah relevance, yaitu menghubungkan kegiatan pembelajaran yang sedang dilakukan

siswa dengan pembelajaran yang sudah, sedang, dan akan dilakukan siswa nantinya. Tahapan ketiga adalah menumbuhkan dan mempertahankan minat/perhatian siswa supaya tetap fokus dengan pembelajaran yang sedang dilakukannya. Dalam setiap pembelajaran sangat penting untuk melakukan evaluasi. Tahapan evaluasi dilakukan untuk meninjau perkembangan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Tahap ini dijadikan sebagai tahapan perbaikan oleh siswa untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari puisi yang dibuatnya, sehingga siswa dapat memperbaiki hasil karyanya lagi. Tahapan terakhir dari model pembelajaran ini adalah satisfaction (kepuasan), siswa merasa puas dengan puisi hasil karyanya sendiri.

Sejauh pengamatan penulis, penelitian yang dapat dijadikan rujukan adalah penelitian yang dilakukan oleh Ismahani (2011) dengan judul Penggunaan Teknik P4 (Pencarian Ide, Perenungan, Penulisan dan Perbaikan) dalam Keterampilan

Menulis Puisi. Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa kemampuan siswa

(12)

Penelitian yang menerapkan model pembelajaran ARIAS pernah dilakukan oleh Latifah (2010) dengan Judul Efektivitas Metode ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dalam Pembelajaran Menulis

Karangan Argumentasi: Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI SMKN 13

Bandung Tahun Ajaran 2009-2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan metode ARIAS efektif meningkatkan kemampuan menulis karangan argumentasi. Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh Reni Setiawati (2012) dengan judul Penggunaan Model Pembelajaran ARIAS sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam

Pembelajaran Berpidato. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dan

hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kemampuan berpidato siswa mengalami kenaikan yang signifikan tiap siklusnya.

Berdasarkan rujukan dari penelitian-penelitian di atas, penulis akan menerapkan model pembelajaran ARIAS dalam pembelajaran menulis puisi siswa kelas VIII SMP. Model pembelajaran ini diharapkan dapat menumbuhkan minat, kepercayaan diri serta meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi, maka penulis menentukan judul penelitian Penerapan Model Pembelajaran

Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction (ARIAS) dalam

Pembelajaran Menulis Puisi (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa

Kelas VIII SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013).

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat beberapa hal yang bisa diidentifikasi untuk diteliti. Beberapa hal tersebut di antaranya sebagai berikut. 1. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang paling sulit dikuasai

namun keterampilan yang dapat ditumbuhkan melalui latihan.

(13)

3. Hambatan yang siswa alami saat menulis puisi adalah saat menuangkan gagasan/ide, memilih diksi yang sesuai, merangkai kata menjadi puisi yang utuh.

4. Kurangnya rasa percaya diri siswa bahwa mereka mampu untuk menulis puisi. 5. Model pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran menulis puisi

belum mengatasi kesulitan siswa dalam membuat puisi.

C. Batasan Masalah Penelitian

Penelitian dalam meningkatkan kemampuan menulis sangat umum, karena jenis pembelajaran menulis banyak ragamnya. Maka, agar penelitian dapat terarah dan sesuai dengan tujuan penelitian, dilakukan pembatasan dalam penelitian ini, yaitu penerapan model pembelajaran Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction (ARIAS) dalam pembelajaran menulis puisi bebas pada siswa kelas

VIII SMP Kartika XIX-2 Bandung tahun ajaran 2012/2013.

Permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut. 1. Penuangan ide dan gagasan secara luas.

2. Pemilihan tema, diksi, imaji, dan gaya bahasa.

3. Membangkitkan rasa percaya diri siswa dalam menulis puisi.

D. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan batasan masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana kemampuan menulis puisi siswa kelas VIII SMP Kartika XIX-2 Bandung sebelum diterapkan model pembelajaran ARIAS?

2. Bagaimana kemampuan menulis puisi siswa kelas VIII SMP Kartika XIX-2 Bandung sesudah diterapkan model pembelajaran ARIAS?

(14)

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memperoleh deskripsi tentang:

1. kemampuan menulis puisi siswa kelas VIII SMP Kartika XIX-2 Bandung sebelum diterapkan model pembelajaran ARIAS;

2. kemampuan menulis puisi siswa kelas VIII SMP Kartika XIX-2 Bandung sesudah diterapkan model pembelajaran ARIAS;

3. signifikansi perbedaan antara kemampuan menulis puisi siswa kelas VIII SMP Kartika XIX-2 Bandung sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran ARIAS.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis. 1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membuktikan teori pembelajaran, dalam hal ini pembelajaran assurance, relevance, interest, assessment, satisfaction (ARIAS), menambah khazanah rujukan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia, khususnya pembelajaran menulis puisi, dan menjadi rujukan untuk penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa

Penelitian ini dapat memberikan pengalaman belajar yang baru, membantu siswa untuk mengatasi hambatan dalam menulis puisi, menumbuhkan rasa percaya diri siswa serta menjadikan pembelajaran menulis puisi menjadi pembelajaran yang menyenangkan.

b. Bagi Guru

(15)

pembelajaran menulis puisi, sehingga pembelajaran menulis puisi menjadi pembelajaran yang menyenangkan.

c. Bagi Penulis

Menambah pengalaman penulis sekait dengan pembelajaran menulis dan pengaplikasiannya saat melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar.

G. Struktur Organisasi Skripsi

Sistematika skripsi terdiri atas lima bab. Bab I merupakan pendahuluan, dalam Bab I memaparkan latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, batasan masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta struktur organisasi skripsi.

Bab II berisi kajian pustaka yang berisi konsep-konsep atau teori-teori utama dalam bidang yang dikaji dan hipotesisi penelitian. Bab III merupakan metode penelitian, dalam bab ini dijelaskan secara rinci lokasi, populasi dan sampel penelitian, metode serta desain yang digunakan dalam penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data serta teknik pengolahan data.

(16)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang dipilih adalah SMP Kartika XIX-2 Bandung yang beralamat di Jalan Pak Gatot Raya No. 73 S KPAD Bandung 40153. Alasan dipilihnya sekolah ini karena tempatnya yang relatif dekat. Selain itu, karena penulis juga melakukan Program Pengalaman Lapangan (PPL) Kependidikan dan Tenaga Kependidikan di sekolah tersebut.

2. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013 yang terbagi menjadi tiga kelas, yakni kelas VIII-A, VIII-B, dan VIII-C.

3. Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling. Menggunakan teknik random sampling dengan pertimbangan tidak

memungkinkannya mengubah situasi sampel yang dimaksud dan agar pelaksanaan eksperimen bersifat alami dan setiap anggota dari populasi memiliki peluang yang sama besar untuk diteliti. Setelah dilakukan pengundian, sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas VIII-C sebagai kelas eksperimen.

B. Metode Penelitian

(17)

Metode penelitian eksperimen terbagi atas dua jenis, yaitu eksperimen murni (true experiment) dan eksperimen kuasi (quasi experiment). Dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuasi (quasi experiment). Tujuan pemilihan metode eksperimen adalah untuk menguji hipotesis yang sudah ditetapkan.

C. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah one group pretest postest, dengan tes awal dan tes akhir pada kelas eksperimen.

Tujuannya agar satu kelompok yang dinamakan kelompok eksperimen tersebut mendapat perlakuan yang intens dan terencana, sehingga memperoleh hasil yang maksimal. Pola penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut.

Bagan 3.1

Desain Penelitian One Group Pretest Posttest

(Arikunto, 2009: 212) Keterangan :

E : kelas Eksperimen

O1 : tes awal (pretes) menulis puisi di kelas eksperimen

O2 : tes akhir (postes) menulis puisi di kelas eksperimen

X : pembelajaran menulis puisi dengan menerapkan model pembelajaran ARIAS

Dalam desain ini, kelompok eksperimen diberi tes awal (O1) untuk mengukur

kemampuan siswa dalam menulis puisi sebelum diberikan perlakuan. Kemudian kelompok eksperimen diberi perlakuan berupa penerapan model pembelajaran ARIAS (X) pada pembelajaran menulis puisi. Setelah itu, kelompok eksperimen diberi tes akhir (O2). Hasil dari tes awal dan tes akhir kemudian dibandingkan atau

(18)

diuji perbedaannya. Perbedaan yang signifikan antara hasil tes awal dan tes akhir menunjukan pengaruh yang diberikan.

D. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran mengenai istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka penulis kemukakan definisi operasional untuk istilah yang digunakan.

1. Model pembelajaran (ARIAS) adalah model pembelajaran yang terdiri atas lima komponen, yaitu assurance, relevance, interest, assessment, dan satisfaction.

2. Pembelajaran menulis puisi adalah proses menjadikan pembelajar atau siswa untuk dapat menulis puisi dengan menerapkan model pembelajaran ARIAS.

E. Teknik Penelitian

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua, yaitu teknik pengumpulan data dan teknik pengolahan data. Berikut penjabaran keduanya.

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes. Menurut Arikunto (2010: 266) tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.

(19)

2. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data pada penelitian ini dilakukan melalui perhitungan kuantitatif atau statistik. Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui silsilah rata-rata nilai pretes dan postes untuk masing-masing aspek yang dinilai sebagai indikator efektivitas perlakuan berupa penerapan model pembelajaran ARIAS dalam pembelajaran menulis puisi. Hasil perhitungan tentu lebih lanjut harus diinterpretasikan sehingga menghasilkan suatu kesimpulan yang komprehensif, benar, dan akurat.

Langkah-langkah pengolahan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Menilai dan menganalisis data tes awal dan tes akhir berdasarkan kriteria penilaian yang sudah ditetapkan, kemudian dianalisis dan ditabulasikan. Penilaian hasil tes awal dan tes akhir dalam menulis puisi siswa dinilai oleh tiga orang penilai. Langkah-langkah analisis datanya adalah sebagai berikut. 1) Menganalisis hasil tulisan siswa berupa puisi dari setiap aspek yang

dinilai.

Tabel 3.1

Aspek Penilaian Menulis Puisi

Struktur Fisik

No. Aspek yang

Dinilai Skor Deskriptor

1. Diksi (Pilihan Kata)

Sangat Baik (5)

Menggunakan diksi yang variatif, mengandung arti secara konotasi/kiasan, dan menimbulkan keindahan pada puisi.

Baik (4)

(20)

Cukup Baik (3)

Mengandung arti secara konotasi/kiasan, cukup menimbulkan keindahan pada puisi, dan diksi cukup bervariatif.

Kurang Baik (2)

Menggunakan diksi yang kurang variatif, namun mengandung arti secara konotasi/kiasan dan kurang mengandung keindahan.

Sangat Kurang

(1)

Menggunakan diksi yang kurang variatif, tidak mengandung arti secara konotasi/kiasan, dan tidak menimbulkan keindahan.

2. Imaji/Citraan Sangat Baik (5)

Mampu menimbulkan banyak daya imaji, menambah daya ungkap puisi, dan menambah efek keindahan puisi. Baik

(4)

Mampu menimbulkan banyak daya imaji, menambah daya ungkap puisi, dan cukup menambah efek keindahan puisi.

Cukup Baik (3)

Mampu menimbulkan banyak daya imaji, cukup menambah daya ungkap puisi, dan cukup menambah efek keindahan puisi.

Kurang Baik (2)

(21)

Kurang (1)

imaji, tidak menambah daya ungkap puisi, dan tidak menambah efek keindahan puisi.

3. Kata Konkret Sangat Baik (5)

Mampu menggunakan kata-kata khusus, dapat menghidupkan situasi dan suasana dalam puisi juga menimbulkan daya ungkap pada puisi.

Baik (4)

Mampu menggunakan kata-kata khusus, dapat menghidupkan situasi dan suasana dalam puisi, dan cukup menimbulkan daya ungkap pada puisi.

Cukup Baik (3)

Mampu menggunakan kata-kata khusus, cukup menghidupkan situasi dan suasana dalam puisi namun kurang menimbulkan daya ungkap pada puisi.

Kurang Baik (2)

Kurang menggunakan kata-kata khusus, kurang menghidupkan situasi dan suasana dalam puisi namun cukup menimbulkan daya ungkap pada puisi.

Sangat Kurang

(1)

(22)

Bahasa/Majas (5) menjelmakan imajinasi, dan menimbulkan efek keindahan puisi. Baik

(4)

Menggunakan gaya bahasa yang dapat memperjelas maksud, menjelmakan imajinasi, dan cukup menimbulkan efek keindahan puisi. Cukup Baik

(3)

Menggunakan gaya bahasa yang dapat memperjelas maksud, cukup menjelmakan imajinasi, namun kurang menimbulkan efek keindahan puisi.

Kurang Baik (2)

Kurang menggunakan gaya bahasa yang dapat memperjelas maksud, cukup menjelmakan imajinasi, namun kurang menimbulkan efek keindahan puisi.

Sangat Kurang

(1)

Tidak menggunakan gaya bahasa yang dapat memperjelas maksud, kurang menjelmakan imajinasi, dan tidak menimbulkan efek keindahan puisi.

5. Versifikasi (Rima dan

Irama)

Sangat Baik (5)

Versifikasi menambah efek daya ungkap puisi, mengandung keindahan rima dan irama, serta memiliki keindahan asonansi dan aliterasi bunyi yang memberikan efek musikalitas dan orkestrasi puisi. Baik Versifikasi menambah efek daya

(23)

(4) rima dan irama, serta cukup memiliki keindahan asonansi dan aliterasi bunyi yang memberikan efek musikalitas dan orkestrasi puisi. Cukup Baik

(3)

Versifikasi menambah efek daya ungkap puisi, cukup mengandung keindahan rima dan irama, namun kurang memiliki keindahan asonansi dan aliterasi bunyi yang memberikan efek musikalitas dan orkestrasi puisi. Kurang Baik

(2)

Versifikasi kurang menambah efek daya ungkap puisi, cukup mengandung keindahan rima dan irama, namun kurang memiliki keindahan asonansi dan aliterasi bunyi yang memberikan efek musikalitas dan orkestrasi puisi. Sangat

Kurang (1)

Versifikasi kurang menambah efek daya ungkap puisi, tidak mengandung keindahan rima dan irama, serta tidak memiliki keindahan asonansi dan aliterasi bunyi yang memberikan efek musikalitas dan orkestrasi puisi. Struktur Batin

No. Aspek yang

Dinilai Skor Deskriptor

1. Tema Sangat Baik

(5)

(24)

Baik (4)

Tema menarik, sesuai dengan judul, cukup menggambarkan ide dan makna yang diusung.

Cukup Baik (3)

Tema cukup menarik, sesuai dengan judul, namun kurang menggambarkan ide dan makna yang diusung.

Kurang Baik (2)

Tema kurang menarik, sesuai dengan judul, dan kurang menggambarkan ide dan makna yang diusung.

Sangat Kurang (1)

Tema tidak menarik, kurang sesuai dengan judul, dan tidak menggambarkan ide dan makna yang diusung.

2. Rasa (feeling) Sangat Baik (5)

Perasaan puisi menggambarkan sikap/ekspresi penyair terhadap persoalan tertentu yang sesuai tema, memberikan kesan yang mendalam dan dapat membantu penghayatan puisi bagi pembacanya.

Baik (4)

(25)

Cukup Baik (3)

Perasaan puisi cukup menggambarkan sikap/ekspresi penyair terhadap persoalan tertentu yang sesuai tema, cukup memberikan kesan yang mendalam, namun kurang dapat membantu penghayatan puisi bagi pembacanya.

Kurang Baik (2)

Perasaan puisi kurang menggambarkan sikap/ekspresi penyair terhadap persoalan tertentu yang sesuai tema, kurang memberikan kesan yang mendalam, namun cukup dapat membantu penghayatan puisi bagi pembacanya.

Sangat Kurang (1)

Perasaan puisi kurang menggambarkan sikap/ekspresi penyair terhadap persoalan tertentu yang sesuai tema, tidak memberikan kesan yang mendalam dan tidak dapat membantu penghayatan puisi bagi pembacanya.

3. Nada dan Suasana

Sangat Baik (5)

Puisi mengandung nada yang dapat menyentuh hati pembaca dan pembaca menikmati suasana dalam puisi setelah membacanya.

(26)

(4) dapat menyentuh hati pembaca dan pembaca cukup menikmati suasana dalam puisi setelah membacanya. Cukup Baik

(3)

Puisi cukup mengandung nada yang dapat menyentuh hati pembaca, namun pembaca kurang menikmati suasana dalam puisi setelah membacanya.

Kurang Baik (2)

Puisi kurang mengandung nada yang dapat menyentuh hati pembaca dan pembaca tidak menikmati suasana dalam puisi setelah membacanya.

Sangat Kurang (1)

Puisi tidak mengandung nada yang dapat menyentuh hati pembaca dan pembaca tidak menikmati suasana dalam puisi setelah membacanya

4. Amanat Sangat Baik

(5)

Puisi memiliki amanat yang jelas, dapat dipahami pembaca, dan menambah daya ungkap puisi. Baik

(4)

Puisi memiliki amanat yang jelas, dapat dipahami pembaca, dan cukup menambah daya ungkap puisi.

Cukup Baik (3)

(27)

Kurang Baik (2)

Puisi memiliki amanat yang cukup jelas, namun kurang menambah daya ungkap puisi dan kurang dapat dipahami pembaca.

Sangat Kurang (1)

Puisi tidak memiliki amanat yang jelas, tidak menambah daya ungkap puisi, dan tidak dapat dipahami pembaca.

(diadaptasi dari Ismahani, 2011: 44-47)

Tabel 3.2

Format Penilaian Menulis Puisi

No. Nama

Aspek yang Dinilai

Struktur Fisik

Aspek yang Dinilai

Struktur Batin

Σ

Bobot Nilai Akhir Dik si Im aji Ka ta Ko n k re t M ajas Ve rsifik asi Tem a Ra sa Na d a d an S u asa n a Am an at

1-5 1-5 1-5 1-5 1-5 1-5 1-5 1-5 1-5 45

1.

2.

3.

4.

2) Memberikan skor terhadap hasil kerja siswa dari hasil tes awal dan tes akhir menulis puisi.

(28)

Setelah setiap puisi karangan siswa dihitung perolehan skornya, kemudian skor tersebut dikelompokkan berdasarkan kategori nilai. Penulis menggunakan kategori penilaian berdasarkan skala nilai berikut ini.

Tabel 3.3

Kategori Penilaian Menulis Puisi Berdasarkan Skala Nilai

Skala Nilai Kategori

81 – 100 Sangat Baik (SB)

61 – 80 Baik (B)

41 – 60 Cukup (C)

21 – 40 Kurang (K)

< 20 Sangat Kurang (SK)

b. Melakukan uji reliabilitas antar penimbang. Uji reliabilitas antar penimbang ini digunakan untuk mengetahui tingkat reliabilitas penilaian antara penguji yang satu dan penguji lainnya bagi setiap testi. Uji reliabilitas ini didasarkan pada skor yang telah diolah menjadi nilai dengan menggunakan prinsip ANAVA.

Adapun format ANAVA sebagai berikut.

Tabel 3.4

Format ANAVA

Sumber

Variansi

Jumlah Kuadrat

(SS)

Derajat

Kebebasan

(Dk)

Varians

(29)

Penguji SSp∑d2p K-1 -

Kekeliruan SSk∑d2kk (N-1)(K-1)

Setelah itu, dilakukan penghitungan reliabilitasnya dengan rumus:

Keterangan:

r11 : reliabilitas yang dicari Vt : Variansi dari testi Vkk : Variansi dari kekeliruan

(Subana dan Sudrajat, 2005: 102)

Selanjutnya nilai tersebut dilihat dalam tabel Guilford sebagai berikut.

Tabel 3.5

Tabel Guilford

Nilai Tingkat Korelasi

< dari 0,20 Tidak ada korelasi

0,20-0,40 Korelasi rendah

0,40-0,60 Korelasi sedang

0,60-0,80 Korelasi tinggi

0,80-0,99 Korelasi tinggi sekali

1,00 Korelasi sempurna

(30)

c. Melakukan uji normalitas nilai menulis puisi siswa hasil pretes dan postes dengan menggunakan rumus Chi-kuadrat adalah sebagai berikut.

Keterangan:

(Subana dan Sudrajat, 2005: 166)

d. Menguji hipotesis dengan menggunakan uji-t. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut.

1) Mencari deviasi

(Subana dan Sudrajat, 2005:131) 2) Menghitung kuadrat deviasi

(Subana dan Sudrajat, 2005:132) 3) Mencari derajat kebebasan

(Subana dan Sudrajat, 2005:132) 4) Menentukan thitung

(31)

t = uji (tes)

Md = mean perbedaan pretes dan postes ΣX2d = jumlah kuadrat deviasi

N = jumlah sampel

(Arikunto, 2010: 349-350)

F. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini meliputi instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data.

1. Instrumen Pembelajaran

Instrumen pembelajaran adalah instrumen yang digunakan saat berlangsungnya pembelajaran. Instrumen pembelajaran digunakan sebagai acuan penelitian dalam proses belajar dan mengajar. Instrumen pembelajaran dalam penelitian ini berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Berikut langkah-langkah yang penulis lakukan sebelum pelaksanaan pembelajaran.

a. Perencanaan

Hal yang pertama kali dilakukan adalah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Rencana pelaksanaan tersebut dijadikan sebagai acuan atau pedoman kegiatan belajar mengajar di kelas. Dalam RPP mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, dan komponen-komponen lainnya yang menunjang pembelajaran. Selain itu, dalam RPP juga disajikan kebutuhan yang relevan dengan kompetensi yang harus dikuasai siswa, yaitu menulis puisi.

b. Pelaksanaan Pembelajaran

Setelah RPP selesai disusun, langkah selanjutnya adalah pelaksanaan proses pembelajaran. Berikut penjelasan lebih spesifiknya.

1) Tes Awal (Pretes)

(32)

berlangsung selama 60 menit. Tes awal ini diberikan secara tertulis dengan bentuk instrument soal uraian.

2) Penyajian Materi dan Pemberian Perlakuan

Setelah dilaksanakan tes awal, langkah selanjutnya adalah penyajian materi dan pemberian perlakuan sesuai dengan langkah-langkah yang tertuang dalam RPP. Materi yang disajikan adalah materi menulis puisi yang meliputi pengertian puisi, manfaat menulis puisi, jenis-jenis puisi, dan unsur pembangun puisi. Selain penyajian materi, perlakuan juga mulai diterapkan, yaitu penerapan model pembelajaran ARIAS. Pemberian perlakuan sebanyak dua kali.

3) Tes Akhir (Postes)

Langkah akhir dari kegiatan ini adalah pelaksanaan tes akhir (postes). Siswa diberikan tes untuk mengetahui keberhasilan perlakuan yang diberikan dalam pembelajaran. Pelaksanaan tes akhir ini sama dengan tes awal, yaitu berlangsung selama 60 menit dengan bentuk soal uraian.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah tes tulis. Tes tulis diberikan pada tes awal (pretes) dan tes akhir (postes) pada kelas eksperimen. Bentuk tes yang digunakan berupa tes kemampuan menulis puisi berbentuk uraian.

Berikut adalah soal yang akan diberikan kepada siswa.

(33)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Simpulan yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan terhadap siswa kelas VIII SMP Kartika XIX-2 Bandung tahun ajaran 2012/2013 adalah sebagai berikut.

1. Kemampuan menulis puisi sebelum mendapat perlakuan penerapan model pembelajaran ARIAS memiliki nilai rata-rata sebesar 51,32 dengan nilai tertinggi sebesar 75 dan nilai terendah sebesar 40. Puisi yang ditulis siswa menggunakan diksi yang kurang bervariasi dan kurang menggunakan majas. Hanya beberapa orang siswa yang mampu membangun struktur fisik dan struktur batin puisi dengan cukup baik pada tahap pretes.

2. Kemampuan menulis puisi sesudah mendapat perlakuan penerapan model pembelajaran ARIAS memiliki nilai rata-rata sebesar 62,11 dengan nilai tertinggi sebesar 82 dan nilai terendah 48. Puisi yang ditulis siswa menggunakan diksi yang sudah cukup bevrvariasi, menggunakan kata-kata yang membangun imaji, dan cukup banyak menggunakan majas yang menambah keindahan isi puisi. Cukup banyak siswa yang mampu membangun struktur fisik dan struktur batin puisi dengan baik pada tahap postes.

3. Ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis puisi siswa sebelum dan sesudah diberi perlakuan penerapan model pembelajaran ARIAS dalam pembelajaran menulis puisi. hal tersebut terbukti dari uji hipotesis yang dilakukan didapat thitung sebesar 4,96 dan ttabel sebesar 1,70, maka thitung > ttabel.

(34)

B. Saran

Berdasarkan penelitian dan simpulan yang telah dikemukakan di atas, ada beberapa saran yang ingin penulis sampaikan, di antaranya sebagai berikut.

1. Berdasarkan hasil dari penelitian yang sudah dilakukan, model pembelajaran assurance, relevance, interest, assessment, satisfaction (ARIAS) efektif

diterapkan dalam pembelajaran menulis puisi. Dengan demikian, model pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam penerapan model pembelajaran pada pembelajaran bahasa Indonesia.

2. Agar menjadikan pembelajaran bahasa Indonesia yang menyenangkan bagi siswa, khususnya dalam materi menulis puisi, guru hendaknya harus lebih kreatif dan inovatif dalam mengemas pembelajaran, baik dari segi materi, media, dan langkah-langkah yang akan dilakukan. Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan motivasi, kualitas, dan kreativitas siswa dalam belajar. 3. Penulis berharap untuk penelitian pembelajaran menulis puisi dapat

(35)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, dkk. 2011. Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu. Surabaya: PT. Prestasi Pustakarya.

Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 2008. Psikologi Belajar: Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Alwasilah, A. Chaedar dan Senny S. Alwasilah. 2007. Pokoknya Menulis: Cara Baru! Menulis dengan Metode Kolaborasi. Bandung: Kiblat Buku Utama.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Ismahani. 2011. Penggunaan Teknik P4 (Pencarian Ide, Perenungan, Penulisan dan Perbaikan) dalam Keterampilan Menulis Puisi. Skripsi. Bandung:

FPBS UPI (tidak diterbitkan).

Kemendikbud. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Kemendikbud.

Latifah. 2010. Efektivitas Metode ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dalam Pembelajaran Menulis Karangan

Argumentasi: Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI SMKN 13

Bandung Tahun Ajaran 2009-2010. Skripsi. Bandung: FPBS UPI (tidak

diterbitkan).

Pradopo, R.D. 2009. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Pranoto, Naning. 2011. Penulisan Kreatif Untuk Anak. Solo: Tiga Serangkai. Rusyana. 1984. Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan. Bandung: CV.

Diponegoro.

Setiawati, Reni. 2012. Penggunaan Model Pembelajaran ARIAS sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Pembelajaran Berpidato. Skripsi.

Bandung: FPBS UPI (tidak diterbitkan).

Setyadi, Urip. 2012. Menulis Puisi Melalui Model Pembelajaran Modifikasi

(36)

http://www.infodiknas.com/menulis-puisi-melalui-model-pembelajaran-modifikasi-consept-sentence.html [15 Januari 2013]

Sopah, Djamaah. 2007. Model Pembelajaran ARIAS. [Online]. Terdapat pada: http://gurupkn.wordpress.com/2007/12/22/model-pembelajaran-arias/ [9 Desember 2012].

Subana, dkk. 2005. Statistika Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Subana dan Sudrajat. 2011. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia.

Tarigan, H.G. 2008. Menulis: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Gambar

Tabel 3.1 Aspek Penilaian Menulis Puisi
Tabel 3.2 Format Penilaian Menulis Puisi
Tabel 3.3
Tabel 3.5 Tabel Guilford

Referensi

Dokumen terkait

Hasil belajar siswa dari pre test dan post test secara keseluruhan mengalami peningkatan, kecuali pada siklus II pertemuan 1.. Pada akhir siklus II

Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi adaptasi komunitas Saksi Yehuwa dalam upayanya mempertahankan keberadaan mereka di tengah-tengah masyarakat yang majemuk sifatnya

Taking into account that the customs activity is also recognised as a key to effectively fulfilling the duties entrusted to other state bodies such as those in the area of

surat dinas dari Satuan Organisasi yang akan dikirim melalui kantor pos Polri harus dicatat ke dalam buku ekspedisi, kemudian Paktir menyerahkan buku ekspedisi

Pemanfaatan Hutan Wisata Situ Kabuyutan Sebagai Sumber Belajar Pada Mata Pelajaran Geografi SMA Negeri Di Kabupaten Garut.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Penetapan kadar domperidone dalam sediaan tablet dilakukan secara spektrofotometri ultraviolet dengan pelarut metanol dan diukur serapannya pada panjang gelombang 286 nm.. Kadar

Rangkaian Pulse Code Modulation pada Module ED Laboratory 2960 F terdiri dari clock generator, voltage follower, voltage comparator, counter, latch dan shift register..

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan modal dasar dalam proses pembangunan nasional, oleh karena itu maka kualitas SDM senantiasa harus dikembangkan dan diarahkan supaya tercapai