PERANAN DIRIGEN DALAM MELATIH PADUAN SUARA
EKSTRAKURIKULER VIVAT NOSTRA
DI SMA KATOLIK SERDANG MURNI
LUBUK PAKAM
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Theodora Idola Sri Lestari Situmorang
NIM. 071222520041
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul: Peranan Dirigen Dalam Melatih Paduan Suara Ekstrakurikuler Vivat Nostra Di SMA Katolik Serdang Murni Lubuk Pakam. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sebagai Sarjana Pendidikan pada Fakultas Bahasa Dan Seni.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan dan menerima saran serta kritikan yang membangun untuk menyempurnakan skripsi ini agar dapat diperbaiki.
Tidak lupa penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh sebab itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si., selaku Rektor di Universitas Negeri Medan
2. Ibu Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan
3. Bapak Drs. Zulkifli, M.Sn., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan
4. Ibu Dra. Tuty Rahayu, M.Si., selaku Ketua Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan
6. Ibu Pita H.D Silitonga, M.Pd., selaku Pembimbing Skripsi I dan Bapak Lamhot Basani Sihombing, M.Pd., selaku Pembimbing Skripsi II program Studi Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan yang telah banyak memberikan bimbingan berupa kritikan dan saran kepada penulis, mulai dari pengangkatan judul sampai selesainya skripsi ini serta memberikan banyak waktu dan ilmu pengetahuan untuk membimbing skripsi ini dengan baik
7. Bapak Drs. Ben. M. Pasaribu, M.A (Alm) dan digantikan Bapak Muklis Hasbullah, M.Sn selaku Pembimbing Akademik Program Studi Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan
8. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah banyak memberikan bimbingan dan ilmu pengetahuan kepada penulis selama dalam masa perkuliahan hingga sampai selesainya skripsi ini
9. Ibu Dra. Theodora Sinaga, M.Pd., selaku Narasumber I dan Ibu Uyuni Widiastuti, M.Pd., selaku Narasumber II sewaktu saya seminar
10.Bapak Drs. Masner., selaku Kepala Sekolah tempat saya meneliti di SMA Katolik Serdang Murni Lubuk Pakam
11.Ibu Endang Kristiana Sinaga, S.Pd., selaku Dirigen yang saya teliti (Guru Seni Budaya) di SMA Katolik Serdang Murni Lubuk Pakam
13.Kakakku Dewi Laura Situmorang, S.S, abangku Johannes Gok Marulitua Situmorang, S.T serta Immanuel Situmorang, yang selalu memberikan saya semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. Doakan saya
14.Anggi Adi Putra Pasaribu, Amd yang selalu memberikan semangat serta membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini. Everyday I love You
15.Teman-temanku stambuk 2007 Friskila, Ronauly, Nuriati, Loise, Indah, Jelita, Eris yang memberikan saya semangat dalam menyelesaikan skripsi ini
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna baik dari isi maupun tulisannya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk memperbaiki skripsi ini. Akhir kata penulis mengharapkan skripsi ini kiranya dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat digunakan dengan sebaik-baiknya.
Medan, September 2012 Penulis
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Manusia adalah makhluk yang butuh akan ilmu pengetahuan dan keterampilan. Ilmu pengetahuan dan keterampilan dapat diperoleh dari rumah (keluarga), sekolah (guru dan teman), lingkungan tempat tinggal serta tempat les (bimbingan). Sekolah adalah institusi sosial yang mengemban tugas menyiapkan para siswa menjadi warga masyarakat, yang sesuai dengan cita-cita, harapan, dan nilai-nilai yang berlaku dan dianut oleh warga masyarakat tersebut. Oleh karena itu program sekolah haruslah didasarkan dan diarahkan sejalan dengan kondisi ipoleksosbud (ideologi, polotik, ekonomi, sosial, dan budaya) dari masyarakat tersebut, dengan demikian keberhasilan dan jalannya proses pendidikan harus dilaksanakan dalam suatu pola kurikulum yang terencana dan bertujuan sesuai dengan pandangan masyarakat.
Dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 3.
“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
pendidikan yang berusaha memperkenalkan dan membawa masyarakat kearah kebudayaannya. Selain itu pendidikan juga bersifat melestarikan kebudayaan, sehingga dapat membuat anak-anak menjadi manusia yang berbudaya.
Itu sebabnya, hasil pendidikan merupakan pola-pola kelakuan masyarakat yang menggambarkan kebudayaan masyarakat itu sendiri. Di balik itu, sistem pendidikan harus didasarkan atas kebudayaan masyarakat. Seperti telah ditegaskan dalam Tap MPRS 1966 pasal 13, bahwa kebudayaan nasional harus menjadi sumber dan landasan bagi pendidikan dan pengajaran di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi dan bahwa pendidikan itu didasarkan atas kebudayaan nasional.
Di negara kita, proses pendidikan pembudayaan itu diselenggarakan dalam bentuk pendidikan formal yang disebut sekolah dan melalui pendidikan non formal yang berlangsung di luar sekolah. Melihat penjelasan tersebut, dapat diartikan bahwa pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan pribadi manusia. Dari usia anak-anak sampai pada usia dewasapun, manusia tidak pernah lepas dari pendidikan. Oleh karena itu, semua manusia wajib memperoleh pembelajaran dalam hal pendidikan baik di bidang formal maupun non formal.
kegiatan ekstrakurikuler di sekolah misalnya: renang, basket, futsal, bahasa inggris, teater, serta paduan suara yang telah terbentuk selama lebih kurang 4 tahun. Selama 4 tahun SMA tersebut sudah pernah rekaman dan dibuat ke dalam bentuk CD dengan menyanyikan lagu yang berjudul “I will follow Him”, serta
beberapa lagu daerah yang disusun menjadi sebuah lagu medley daerah. Pelatih paduan suara ini sendiri adalah Guru Seni Budaya SMA Katolik Serdang murni Lubuk Pakam, yaitu Ibu Endang Kristiana Sinaga, S.Pd. Beliau bertindak sebagai dirigen pada kegiatan paduan suara ekstrakurikuler vivat nostra di SMA Katolik Serdang Murni Lubuk Pakam. Banyak siswa menganggap menjadi seorang dirigen itu sangatlah mudah, sehingga terkadang mereka kurang menghargai kerja kerasnya.
Setelah melihat, mengamati, dan mengkaji latar belakang masalah tersebut, timbul ide penulis untuk melakukan penelitian dengan judul “Peranan Dirigen Dalam Melatih Paduan Suara Ekstrakurikuler Vivat Nostra di SMA Katolik Serdang Murni Lubuk Pakam.”
1.2 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah bertujuan agar penelitian yang dilakukan menjadi terarah serta mendapatkan sejumlah masalah yang berhubungan dengan judul penelitian. Berdasarkan pendapat di atas dan uraian latar belakang masalah, maka permasalahan penelitian ini diidentifikasikan menjadi beberapa bagian, diantaranya.
1. Bagaimana upaya yang dilakukan seorang dirigen dalam mengumpulkan anggota paduan suara vivat nostra di SMA Katolik Serdang Murni Lubuk Pakam?
2. Lagu-lagu apa saja yang dilatih dirigen dalam paduan suara ekstrakurikuler vivat nostra di SMA Katolik Serdang Murni Lubuk Pakam?
3. Jenis pendekatan apakah yang digunakan dirigen dalam melatih paduan suara ekstrakurikuler vivat nostra di SMA Katolik Serdang Murni Lubuk Pakam?
5. Apa saja kendala yang dihadapi dirigen dalam melatih paduan suara ekstrakurikuler vivat nostra di SMA Katolik Serdang Murni Lubuk Pakam?
6. Apa saja kendala yang dihadapi dirigen dari suatu program kerja yang sudah direncanakan?
1.3 Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah adalah usaha untuk menetapkan batasan dari masalah peneliti yang akan diteliti. Batasan masalah ini berguna untuk mengidentifikasikan faktor mana saja yang termasuk dalam ruang lingkup masalah penelitian dan faktor mana yang tidak termasuk dalam ruang lingkup masalah penelitian. Untuk membatasi pembahasan agar topik menjadi terfokus, dan menjaga agar pembahasan tidak melebar. Maka penulis menetapkan pembatasan masalah sebagai berikut.
1. Bagaimana upaya yang dilakukan seorang dirigen dalam mengumpulkan anggota paduan suara vivat nostra di SMA Katolik Serdang Murni Lubuk Pakam?
2. Lagu-lagu apa saja yang dilatih dirigen dalam paduan suara ekstrakurikuler vivat nostra di SMA Katolik Serdang Murni Lubuk Pakam?
4. Bagaimana metode mengajar yang digunakan dirigen dalam melatih paduan suara ekstrakurikuler vivat nostra di SMA Katolik Serdang Murni Lubuk Pakam?
5. Apa saja kendala yang dihadapi dirigen dalam melatih paduan suara ekstrakurikuler vivat nostra di SMA Katolik Serdang Murni Lubuk Pakam?
1.4 Perumusan Masalah
Perumusan masalah adalah usaha untuk menyatakan secara tersurat pernyataan penelitian apa saja yang perlu dijawab atau dicarikan jalan keluar. Perumusan masalah merupakan penjabaran dari identifikasi dan pembatasan masalah.
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang dikemukakan, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimana Peranan Dirigen dalam Melatih Paduan Suara Ekstrakurikuler Vivat Nostra di
SMA Katolik Serdang Murni Lubuk Pakam.”
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui upaya seorang dirigen dalam mengumpulkan anggota paduan suara ekstrakurikuler vivat nostra SMA Katolik Serdang Murni Lubuk Pakam
2. Untuk mengetahui jenis lagu yang dipilih dirigen dalam melatih paduan suara ekstrakurikuler vivat nostra SMA Katolik Serdang Murni Lubuk Pakam
3. Untuk mengetahui jenis pendekatan yang digunakan dirigen dalam melatih paduan suara ekstrakurikuler vivat nostra SMA Katolik Serdang Murni Lubuk Pakam
4. Untuk mengetahui metode mengajar yang digunakan seorang dirigen dalam melatih paduan suara ekstrakurikuler vivat nostra SMA Katolik Serdang Murni Lubuk Pakam
5. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi dirigen dalam melatih paduan suara ekstrakurikuler vivat nostra SMA Katolik Serdang Murni Lubuk Pakam.
1.6 Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut.
2. Bahan masukan bagi guru SMA yang mengajar mata pelajaran seni budaya, untuk membimbing siswa dalam upaya meningkatkan proses belajar mengajar di kelas agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan 3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada
masyarakat, khususnya terhadap organisasi paduan suara untuk mengetahui betapa pentingnya peranan dirigen dalam kelangsungan organisasi di bidang paduan suara
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dalam meneliti peranan dirigen melatih Paduan Suara Ekstrakurikuler Vivat Nostra di SMA Katolik Serdang Murni Lubuk Pakam, maka penulis dapat menarik kesimpulan:
1. Upaya dirigen dalam mengumpulkan anggota paduan suara ekstrakurikuler vivat nostra SMA Katolik Serdang Murni Lubuk Pakam sangat baik, yang dapat dilihat dari usaha dirigen dalam menarik minat siswa-siswi SMA Katolik Serdang Murni Lubuk Pakam khususnya di bidang paduan suara ekstrakurikuler dengan cara mengumumkannya secara langsung di lapangan upacara, kemudian dilakukan pendataan ataupun pendaftaran kepada anggota Paduan Suara yang baru dibantu oleh beberapa siswa yang ikut Paduan Suara (anggota lama) agar dapat dikumpulkan pada hari dan tanggal yang telah ditentukan.
2. Dirigen lebih cenderung memilih lagu-lagu daerah serta lagu-lagu rohani dalam melatih paduan suara ekstrakurikuler vivat nostra di SMA Katolik Serdang Murni Lubuk Pakam, sebab lebih mudah mencari teks lagunya, melatih koreografinya, serta siswa-siswi di sekolah ini hampir seluruhnya beragama Kristen dan biasanya setiap hari Jumat melakukan ibadah sambil menyanyikan lagu-lagu rohani tersebut di lapangan upacara sekolah ataupun di Gereja.
3. Paduan suara ekstrakurikuler ini sangat membutuhkan suatu pendekatan khusus kepada setiap individu anggota paduan suara, yang disebut dengan pendekatan individual, dimana pendekatan ini sangat membantu dirigen dalam proses melatih anggota paduan suaranya (khususnya dalam ketertiban pada saat proses latihan) serta proses rekaman, sebab dirigen memperhatikan setiap individu anggota paduan suaranya baik dalam menghadapi kesulitan ataupun hambatan pada saat latihan bernyanyi maupun kesulitan ataupun hambatan diluar latihan seperti: adanya kegiatan anggota paduan suara yang bersamaan dengan jadwal latihan paduan suara ekstrakurikuler (les).
istilah-istilah musik setiap diadakannya latihan selama 4 kali dalam seminggu yaitu Hari Senin, Selasa, Kamis dan Jumat.
5. Kendala yang dihadapi Dirigen dalam melatih paduan suara ekstrakurikuler paduan suara vivat nostra antara lain:
a. Lagu yang akan dilatih semuanya bergantung kepada dirigen (pelatih), sehingga dirigen (pelatih) harus dituntut untuk terus mencari lagu-lagu yang akan dinyanyikan.
b. Anggota paduan suara tidak tepat waktu datangnya pada saat latihan. c. Anggota paduan suara kurang memahami cara melakukan teknik
pernafasan yang benar.
5.2 Saran
Berdasarkan beberapa kesimpulan di atas, penulis mengajukan beberapa saran diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Perlunya adanya penambahan tenaga pengajar (pelatih) pada paduan suara ekstrakurikuler ini, guna memaksimalkan proses latihan agar dapat berjalan dengan lebih baik lagi.
2. Diharapkan siswa-siswi diajarkan juga cara membaca not balok sehingga siswa-siswi tidak hanya mengerti dan paham mengenai lagu-lagu dalam bentuk not angka saja.
3. Diperlukan adanya variasi dalam teknik latihan, sehingga para anggota paduan suara tidak akan merasa bosan pada saat mengikuti proses latihan. Tidak hanya olah tubuh saja dilakukan terus menerus setiap kali pemanasan, misalnya mengawali latihan dengan vokalisi terlebih dahulu (sesuai dengan karakter lagu yang akan dinyanyikan nanti). Jika lagu banyak menggunakan staccato, perbanyak vokalisi staccato, jika lagu banyak nada panjang, perbanyak vokalisi nada panjang.
4. Diharapkan dirigen agar lebih memperkaya lagu-lagu yang akan dinyanyikan, sehingga dapat menambah wawasan serta menghindari kebosanan anggota paduan suara dalam mengikuti latihan.
DAFTAR PUSTAKA
Barry Al. (2001). Pengertian Peranan Hal 246
Bungin Burhan. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif “ Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder” Hal 115
Edmund Prier SJ Karl. Menjadi Dirigen Edisi I, Edisi II dan Edisi III.
Erliasna, Friska Tarigan. (2010). Kemampuan Paduan Suara Moria Mamre dalam
Penguasaan Lagu-lagu Rohani Karo di GBKP Pasar VII Padang Bulan.
Medan: Skripsi untuk mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan UNIMED Harahap. (2005). Paduan Suara atau Choir Hal 1
Hartaris Andijaning. (2006). Seni Musik SMA Kelas XI. Semarang: PT. Gelora Aksara Pratama
Http://en.wikipedia.org/wiki/dirigent Http://en.wikipedia.org/wiki/extracurricular Http://en.wikipedia.org/wiki/metronome Http://id.wikipedia.org/wiki/dirigen
Http://id.wikipedia.org/wiki/Nortier_Simanungkalit
Http://kmk-pkm-utama.blogspot.com/2008/02/teknik-memimpin.html Http://quiz.applatform.com
Http://tripletbox.forumotion.com/t16-dirigen-conductor
Imelda, Novita Pasaribu. (2011). Pembelajaran Ekstrakurikuler Paduan Suara
pada Siswa Tunanetra di Yayasan Pendidikan Tunanetra Tanjung Morawa
Medan: Skripsi untuk mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan UNIMED
Kristin. (2010). Kemampuan Dirigen dalam Membentuk Paduan Suara Koor
Gabungan di Gereja Katolik Santo Paulus Pasar Merah Medan.
Medan: Skripsi untuk mendapatkan Gelar Sarjana NOMENSEN
Krisyantono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif “ Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder” Hal 106
Mafruhah Imroatul. (2011). Melatih Paduan Suara Hal 20 Martono Nanang. (2011). Rajawali Pers
Panjaitan Rohani. (2009). Metode Pelatihan Vokal pada Departemen Musik
Gereja Bethel Indonesia Plaza Medan.
Medan: Skripsi untuk mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan UNIMED
Simbolon Renata. (2011). Bernyanyi Sebagai Pilihan Ekstrakurikuler Kelas X
SMA Swasta Katolik Tri Sakti Medan.
Medan: Skripsi untuk mendapatkan Gelar Sarjana NOMENSEN Soekanto Soerjono. (2002). Pengertian Peranan Hal 243
Subagyo. (2001). Metode Penelitian Deskriptif Kualitatif Hal 232