• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN GURU PKn DALAM MEMBANGUN SIKAP DAN KARAKTER SISWA BERTOLERANSI KELAS VII SMP KARYA SERDANG LUBUK PAKAM TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERAN GURU PKn DALAM MEMBANGUN SIKAP DAN KARAKTER SISWA BERTOLERANSI KELAS VII SMP KARYA SERDANG LUBUK PAKAM TAHUN PELAJARAN 2015/2016."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN GURU PKn DALAM MEMBANGUN SIKAP DAN

KARAKTER SISWA BERTOLERANSI KELAS VII SMP

KARYA SERDANG LUBUK PAKAM

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidkan

Oleh:

Radot Marojahan Simanullang NIM. 3123111064

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Radot Marojahan Simanullang. NIM 3123111064. Peran Guru PKn Dalam Membangun Sikap dan Karakter siswa Bertoleransi Kelas VII SMP Karya Serdang Lubuk Pakam Tahun Pelajaran 2015/2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran guru PKn dalam membangun karakter siswa bertoleransi di kelas VII SMP Karya Serdang Lubuk Pakam. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif yaitu dengan menggambarkan objek penelitian atau keadaan dilapangan yang digunakan untuk memecahkan masalah dan menjawab permasalahan yang dihadapi pada masa sekarang. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII yang berjumlah 111 siswa dan yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 22 orang dengan mengambil 20% dari jumlah populasi dengan menggunakan teknik sampel acak. Alat pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan cara observasi, penyebaran angket dan wawancara. Adapun tehnik analisis data yang digunakan dalam mengolah data adalah dengan merumuskan ke dalam tabel frekuensi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran guru PKn dalam membangun sikap dan karakter siswa bertoleransi kelas VII SMP Karya Serdang Lubuk Pakam sudah berperan dengan baik dibuktikan dengan upaya guru PKn melalui pengajaran pendidikan kewarganegaraan dalam membangun sikap dan karakter siswa bertoleransi. Dari hasil perhitungan tabel frekuensi dapat diketahui bahwa peran guru PKn dalam membangun sikap dan karakter siswa yang bertoleransi diketahui baik dengan persentase 65.22%. Usaha yang dilakukan guru PKn dalam membangun sikap dan karakter siswa bertoleransi ialah pembelajaran, guru memberikan pemahaman tentang sikap dan karakter siswa bertoleransi, serta mempraktekkan seperti apa sikap dan karakter bertoleransi dalam aktivitas belajar mengajar di kelas. Dengan memberikan contoh sikap dan karakter yang dapat ditiru siswa maka dapat mengarahkan siswa menjadi lebih baik.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji, syukur serta hormat kemuliaan penulis panjatkan kepada satu-satunya

Tuhan Yang Maha Kuasa atas kasih setia dan penyertaan-Nyalah sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan pada waktu-Nya. Penulis menyusun skripsi ini guna memenuhi

syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Fakultas Ilmu Sosial,

Universitas Negeri Medan. Skripsi ini berjudul, “Peran Guru PKn Dalam

Membangun Sikap dan Karakter Siswa Bertoleransi Kelas VII SMP Karya Serdang

Lubuk Pakam Tahun Pelajaran 2015/2016”.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak kesulitan yang

dihadapi, namun berkat penyertaan Tuhan Yang Maha Kuasa dan dukungan semua

pihak sehingga akhirnya skripsi ini dapat selesai, meskipun masih jauh dari

kesempurnaan. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih

kepada ayahanda Janter Simanullang dan ibunda Roslina Marbun yang telah bersusah

payah membesarkan, mengasuh, mendidik serta memotivasi penulis secara moril

maupun materil dengan penuh kasih sayang dan mendoakan penulis sehingga dapat

menyelesaikan perkuliahan dan skripsi ini.

Pada kesempatan ini, penulis juga menyampaikan ucapan terimakasih atas

bantuan bimbingan, arahan serta doa sehingga skripsi ini dapat terselesaikan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri Medan

beserta stafnya.

2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas

(6)

3. Ibu Dr. Reh Bungana Beru PA, SH, M.Hum selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Arief Wahyudi,SH, M.H selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Pancasila

dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Drs.Liber Siagian, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

sangat banyak membantu penulis selama penyusunan skrispsi ini.

6. Ibu Sri Hadiningrum,SH,.M.Hum selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

banyak membimbing penulis selama perkuliahan.

7. Seluruh Bapak/Ibu dosen serta Staf Jurusan Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan yang telah

tulus memberikan ilmu, pengalaman dan motivasi serta selalu memberikan yang

terbaik.

8. Bapak Joni selaku administrasi jurusan Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan yang telah

banyak membantu penulis dalam menyususn skripsi ini.

9. Ibu Tri Hendri Yani,SPd selaku Kepala Sekolah SMP Karya Serdang Lubuk

Pakam yang telah menerima penulis dengan tangan terbuka untuk melakukan

penelitian serta memberi arahan dan nasehat kepada penulis.

10. Ibu L.Manurung selaku guru PKn di SMP Karya Serdang Lubuk Pakam yang

telah banyak membantu dalam memberikan informasi serta bantuan kepada

(7)

memberikan waktu dan kesediannya membantu penulis dalam penyusunan skripsi

ini.

11. Teristimewa kepada Uliati Sinaga, SPdk yang telah memberi waktu, dukungan

dan menemani disetiap waktu dalam penyusunan skripsi ini.

12. Kepada seluruh teman teman kelas Reguler A 2012 ( Riza Ramadhan Manalu,

Andre Pranata Sitepu, Dogi Masron Simbolon, Yansen Sirait, Irawati Sianturi,

Helen Hutauruk, Rosalika F Simanungkalit, Nurul Auni Manurung, Rahel Novita

Sari) yang telah membantu dan memberi dukungan dalam waktu penulisan skripsi

ini .

13. Terimakasih kepada Keluarga Besar SMP Negeri 1 Laguboti Kabupaten Tobasa

yang telah memberi kesempatan kepada saya untuk menimba pengalaman

terkhusus dalam bidang mengajar.

14. Terimakasih kepada Keluarga Besar PPLT SMP Negeri 1 Laguboti Kabupaten

Tobasa yang telah memberi semangat dan motivasi dalam pengerjaan skripsi ini.

Terimakasih atas dukungan doa, semangat, kebaikan, bantuan dan motivasinya

kepada semua pihak bahkan yang tidak dapat dituliskan secara keseluruhan. Semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, Agustus 2016

Radot Marojahan Simanullang

(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Kerangka Teori ... 8

1. Pengertian peran guru... 8

2. Pengertian mata pelajaran kewarganegaraa ... 12

a. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan ... 12

b. Pengertian Mata pelajaran kewarganegaraan ... 13

c. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan... 15

3. Pengertian Sikap dan Karakter ... 16

(9)

b. Karakter ... 17

c. Toleransi ... 20

B. Kerangka Berfikir ... 23

BAB III METODE PENELITIAN ... 26

A.Jenis Penelitian... 26

B.Lokasi Penelitian ... 26

C.Populasi dan Sampel ... 26

D.Variabel Penelitian dan Defenisi Opearsioanal ... 28

E. Kisi-kisi Instrumen Penelitian... 28

F. Teknik Pengumpulan Data ... 30

G.Jenis Data ... 30

H.Teknik Analisis Data... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 32

A.Hasil Penelitian ... 32

B.Pembahasan Hasil Penelitian ... 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 72

A.Kesimpulan ... 72

B.Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA ... 75

(10)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan menurut Hendarson dalam Uyoh Sadulloh (2014:5) adalah

suatu proses pertumbuhan dan perkembangan sebagai hasil interaksi individu

dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisiknya yang berlangsung sepanjang

hayat sejak manusia lahir.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat dipahami bahwa pendidikan adalah

proses pertumbuhan dan perkembangan yang dilakukan melalui hubungan

interaksi antara satu dengan yang lainnya yang sudah ada sejak manusia

dilahirkan kedunia.

Dalam UU Sikdisnas No. 20 Tahun 2003bahwa:

Pendidikan adalah: usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dalam proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat dipahami bahwa pendidikan

merupakan usaha dan terencana yang ditujukan kepada peserta didik untuk

menggali kemampuan dan keterampilan yang ada didalam dirinya melalui proses

pembelajaran. Pendidikan berlangsung dalam proses jangka panjang sehingga

harapan akan fungsi dan tujuan umum pendidikan dapat terealisasikan dalam

kehidupangenerasi muda sehingga generasi muda dapat bertumbuh dewasa

(11)

Pasal 3 UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 bahwa :

Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, saleh, sabar, jujur, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat dipahami bahwa tujuan pendidikan

nasional adalah untuk mengembangkan potensi yang ada di dalam diri peserta

didik agar mampu berkreasi, mandiri, serta berakhlak mulia yang dilakukan secara

bertanggung jawab.

Pendidikan pertama kali berlangsung di lingkungan keluarga yaitu

pendidikan keluarga. Pendidikan keluarga adalah pendidikan yang diberikan oleh orang

tua kepada anak-anaknya sesuai dan dipersiapkan untuk kehidupan anak-anak itu dimasyarakat

kelak.

Pada dasarnya pendidikan sekolah merupakan lanjutan dari pendidikan

keluarga. Pendidikan sekolah adalah pendidikan yang diperoleh seseorang di

sekolah secara teratur, sistematis, bertingkat dan dengan mengikuti syarat-syarat

yang jelas dan ketat (mulai dari Taman Kanak-Kanak sampai Perguruan Tinggi).

Sekolah merupakan institusi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Sekolah juga

diartikan sebagai lembaga formal yang diberi tanggung jawab untuk

meningkatkan perkembangan anak termasuk perkembangan berfikir anak.

Sekolah mempunyai tugas untuk mengembangkan peserta didik mengakses,

menginterpretasi, mengkritik, mengkreasi, dan menggunakan ilmu pengetahuan

bagi dirinya dan orang lain, serta memungkinkan peserta didik mengembangkan

(12)

Pendidikan di sekolah memainkan peran penting dalam pengembangan

kemampuan dan pembentukan karakter yang menjadi landasan utama bagi

terciptanya manusia Indonesia yang mampu hidup mengembangkan sikap saling

hormat-menghormati. Sebagai usaha dalam proses pembentukan budi pekerti dan

akhlak iman manusia secara sistematis baik aspek ekspresifnya seperti kegairahan,

kesungguhan dan ketekunan maupun aspek normatif seperti etika, kesusilaan dan

toleransi.Dengan demikian pendidikan berorientasi dalam ranah afektif dan

kognitif serta psikomotorik.

Pembentukan karakter dapat direalisasikan melalui pendidikan karakter di

sekolah.Pendidikan karakter adalah sebuah pedagogik yang menempatkan

individu sebagai pelaku utama untuk menghayati sekaligus melaksanakan

nilai-nilai melalui kebebabasan yang dimiliki (doni Koesoema,2010:154).

Guru memainkan peran penting dalam melaksanakan pendidikan di sekolah

dengan proses pemberian ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Guru adalah

orang yang berwewenang dan bertanggung jawab untuk membimbing dan

membina anak didik, baik secara individu maupun klasikal di sekolah maupun di

luar sekolah (Syaiful Bahri,2000:31).

Indonesia merupakan bangsa yang majemuk karena memiliki beraneka

ragam suku, agama, ras, dan antargolongan. Maka sikap toleransi diharapkan,

diutamakan dan dijunjung tinggi oleh setiap peserta didik baik dalam lingkungan

sekolah maupun diluar lingkungan sekolah. Menurut Lacewing dalam Yaumi

(2014:90) toleransi adalah adanya toleransi karena adanya perbedaan. Toleransi

(13)

masih jauh dari fakta yang ada, karena masih ada perilaku siswa yang belum

dikategorikan bertoleransi.

Salah satu permasalahan yang sering ditemukan di sekolah adalah

banyaknya peserta didik yang masih bersifat Etnosentrisme dalam bermain,

berkumpul,berkelompok, dan bersosialisasi dengan temannya berdasarkan atas

persamaan suku, agama, kaya, pintar, dan persamaan pandangan ataupun ide-ide.

Tidak hanya itu,masalah tidak menghargai pendapat teman dalam proses

pembelajaran juga sering terjadi antara peserta didik.

Etnosentrisme menurut KBBI ialah sikap atau pandangan yang berpangkal

pada masyarakat dan kebudayaan sendiri, biasanya disertai dengan sikap dan

pandangan yang meremehkan masyarakat dan kebudayaan lain. Permasalahan

seperti ini yang akan memicu muncul kemerosotan karakter peserta didik yang

seharusnya tidak terjadi di sekolah.

Menurut Lampiran Permendiknas No.22 Tahun 2006 bahwa :

Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.

Berdasarkan penegertian tersebut dapat dipahami bahwa Pendidikan

kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di

sekolah-sekolah, baik itu sekolah dasar, sekolah menengah pertama maupun sekolah

menengah atas dan menjadi wahana untuk meningkatkan pengetahuan,

(14)

itu, guru harus mampu menyajikan materi yang baik dan menyenangkan agar

tujuan dari pendidikan kewarganegaraan itu dapat tercapai.

Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) memuat materi

pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai karakter yang tidak

hanya pada tataran kognitif, tetapi menyentuh pada internalisasi dan pengalaman

nyata dalam kehidupan peserta didik sehari-hari di masyarakat.

Tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah untuk membentuk karakter

dan sikap warga negara yang baik (good citizens). Pendidikan kewarganegaraan

memiliki dimensi-dimensi yang tidak bisa dilepaskan dari aspek pembentukan

karakter dan sikap serta moralitas publik warga negara. Sejalan dan menjadi

keharusan bagi terciptanya sistem bernegara yang demokratis(Pasaribu2015:8).

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk memilih judul: Peran

Guru Mata Pelajaran PKn dalam Membangun Sikap dan Karakter Siswa

Bertoleransi Kelas VII SMP Karya Serdang Lubuk Pakam Tahun Pelajaran

2015/2016.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas dalam sebuah penelitian perlu

ditentukan ruang lingkup masalah yang akan diteliti, hal tersebut agar penelitian

menjadi lebih terarah dan lebih mendalam analisisnya. Identifikasi masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Merosotnya sikap dan karakter siswa dalam hidup bertoleransi antar siswa

(15)

2. Adanya sifat Etnosentrisme dalam berinteraksi/bergaul antar siswa baik

di dalam maupun di luar lingkungan sekolah.

3. Peran guru mata pelajaran PKn dalam membangun sikap dan karakter

siswa bertoleransi.

C. Pembatasan Masalah

Adapun yang menjadi pembatasan masalah adalah sebagai berikut: Peran

guru mata pelajaran PKn dalam membangun sikap dan karakter siswa

bertoleransi.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah: bagaimanakah peran guru mata pelajaran pendidikan

kewarganegaraan dalam membangun sikap dan karakter siswa bertoleransi?

E. Tujuan Penelitian

Menetapkan tujuan penelitian merupakan suatu hal yang sangat penting,

sebab dalam bertindak atau melakukan suatu kegiatan harus disertai dengan tujuan

pelaksanaan. Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin

dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peran guru mata pelajaran

pendidikan kewarganegaraan dalam membangun sikap dan karakter siswa

(16)

F. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Secara akademik untuk menambah wawasan dalam hal pentingnya

pendidikan kewarganegaraan dalam membangun sikap dan karakter siswa

dalam hidup bertoleransi.

2. Secara teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara

teoritis, sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran

bagi dunia pendidikan.

3. Secara praktis bagi penulis ialah untuk menambah wawasan penulis

mengenai wacana nilai pendidikan untuk selanjutnya dijadikan sebagai

acuan dalam bersikap dan berperilaku.

4. Bagi siswa penelitian ini berguna untuk memberikan pemahaman yang

baru tentang bagaimana seharusnya sikap dan karakter siswa terhadap

hidup bertoleransi

5. Bagi masyarakat hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan agar

(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pokok permasalahan yang telah dibahas, maka

dapat diambil kesimpulan sebagagi berikut:

1. Guru memiliki peran penting dalam kemajuan belajar siswa dan berperan penting

dalam mengajarkan bagaimana bersikap dan berkarakter siswa bertoleransi di

sekolah maupun di luar sekolah. Di lingkungan sekolah secara sadar telah berbagai

suku, agama, ras, dan antar golongan. Dalam kehidupan bergaul antara siswa di

kelas maupun di lingkungan sekolah, kerap terjadi pergesekan nilai-nilai pancasila

yang tertuang dalam sila ketiga yaitu persatuan Indonesia. Artinya walaupun

berbeda suku, agama, ras dan antar golongan namun perbedaan ini disatukan

dalam bentuk toleransi terhadap keberagaman tersebut.

2. Siswa memang harus diajarkan dan melaksanakan bagaimana bersikap yang baik,

berkarakter yang baik serta bagaimana membangun keharmonisan dalam bergaul

antar siswa yang diwujudkan dalam bentuk toleransi. Apabila siswa mampu

(18)

yang baik dalam sekolah, maka kegiatan belajar dan mengajar dapat berjalan

lancer dengan hasil dan prestasi yang membanggakan.4. Membangun sikap dan

karakter siswa bertoleransi merupakan salah satu hal yang paling penting, sebagai

hasil dari proses pembelajaran PKn di sekolah. Siswa dituntut untuk mengerti dan

melaksanakan seluruh aspek-aspek dalam bersikap dan berkarakter demi mencapai

tujuan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

Guru PKn di SMP Karya Serdang Lubuk Pakam sudah memiliki dan

menjalankan sikap dan karakter siswa bertoleransi yang sangat baik. Hal ini dapat

dibuktikan dengan tingkat persentase 65.22%. Hal ini dapat dilihat dalam

uraian-uraian di atas bahwa guru PKn yang ada di SMP Karya Serdang Lubuk Pakam sudah

memiliki sikap santun pada saat proses pembelajaran, tidak pernah datang terlambat

ke kelas pada jam pelajaran, memberikan motivasi kepada siswa, memberikan salam

ketika memasuki kelas pada jam pelajaran, menegur siswa yang ribut di kelas,

memeriksa PR, memberi hukuman kepada siswa yang tidak mengerjakan PR.

Sikap dan karakter siswa yang bertoleransi yang ada di SMP Karya Serdang

Lubuk Pakam juga sudah sangat baik. Hal ini dapat dilihat dalam uraian-uraian

seperti siswa selalu mengucapkan salam ketika guru PKn memasuki kelas,

memberikan bantuan kepada teman, bersikap jujur, konsentrasi dalam belajar,

bersikap respon terhadap pertanyaan guru PKn, mengerjakan seluruh tugas, menerima

pendapat orang lain yang berbeda, bersikap toleransi dalam perbedaan antar siswa di

(19)

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka saran yang dapat

direkomendasikan adalah sebagai berikut :

1. Dalam membangun sikap dan karakter yang baik disekolah diharapkan kepala

sekolah, guru bidang studi lain, serta orang tua siswa perlu terlibat langsung dan

bertanggung jawab. Membuat siswa bersikap dan berkarakter yang baik

merupakan tujuan dari setiap pengajaran dan hasil dari setiap proses pendidikan

formal maupun informal.

2. Bagi siswa seharusnya menyadari akan pentingnya bersikap dan berkarakter yang

baik terutama dalam hal bertoleransi antar siswa di kelas maupun di luar

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Adisusilo Sutarjo. 2012. Pembelajaran Nilai-Nilai Karakter. Jakarta:

PT.RajaGrafindo Persada

Dina & Anto. 2009. Cuplikan Sejarah Gerakan Perempuan Sumut . Medan: Persada

Fathurohman Pupuh. 2013. Pengembangan Pendidikan Karakter. Bandung: Reflika Aditama

Koesoema Doni. 2010. Pendidikan Karakter “Strategi Mendidik Anak di Zaman Global. Jakarta: PT.Grasindo

Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT.Rineka Cipta

Mulyasa H.E. 2014. Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara

Muslich Masnur. 2011. Pendidikan Karakter”Menjawab Tantangan Krisis

Multidimensional”. Jakarta: Bumi Aksara

Pasaribu Payerli. 2015. Pendidikan Kewarganegaraan edisi revisi. Medan: UNIMED

Prayitno dan Manullang Belferik. 2010. Pendidikan Karakter dalam Membangun Bangsa. Medan: Pascasarjana UNIMED

Sadulloh Uyoh. 2014. Pedagogik. Bandung: Alfabeta

Samsuri. 2012. Pendidikan Karakter Warga Negara. Surakarta: Pustaka Hanif

Saptono. 2011. Dimensi-dimensi Pendidikan Karakter.Yogyakarta: Erlangga

Setiawan Deny. 2015. Kapita Selekta Kewarganegaraan. Medan:Larispa Indonesia

Sutoyo. 2011. Pendidikan Kewarganegaraan.Yogyakarta: Graha Ilmu

Suyadi. 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Yaumi Muhammad. 2012.Pendidikan Karakter”Landasan,Pilar dan Implementasi”. Jakarta: Kencana

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional

(21)

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi

Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Doni. 2015. Komponen Sikap. Didownload dari https://www.scribd.com/doc/61530239 komponen-Sikap. (Selasa 19 April 2016 Jam 22:00).

Irsani. 2010. Masyarakat Multikultural. Didownload dari https://ikaribajuwanita.files.wordpress.com/2012/05/masyarakat-

multikultural.pdf . ( Senin 18 April 2016 Jam 19:00)

Lasmi. 2008. Pengertian dan Contoh Etnosentrisme Didownload dari.http://ugmyfirmansyah13.blogspot.co.id/2015/01/pengertian-dan-contoh-etnosentrisme-di.html.( Jumat 8 April 2016 Jam 15:00)

Lihin. 2016. Pendidikan Keluarga. Didownload dari http://www.referensimakalah.com/2012/12/pengertian-pendidikan

keluarga.html. (Senin 18 April 2016 Jam 20:00)

www. Kamus Bahasa Indonesia.org atau http://kamus bahasai ndonesia.org/menegur/mirip. (Rabu,17 Agustus 2016 jam 20:00)

www. Kamus Bahasa Indonesia. org atau http://kamus bahasa

indonesia.org/santun/mirip. (Rabu 17 Agustus 2016 jam 20:00))

http://www. Pengertian ahli. com/2013/09/ pengertian-motivasi-menurut-para-ahli.html ( Rabu 17 Agustus 2016 Jam 21:00)

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian dilapangan setelah data yang dikumpul, diolah dan dianalisis, maka dapat disimpulkan bahwa peran guru PKn sudah mulai terwujud dalam

Tingkat Kecenderungan Keterampilan Pekerjaan Las Dasar Siswa Tingkat II Jurusan Teknik Permesinan SMK Karya Serdang Lubuk Pakam tahun pelajaran 2011/2012 berada dalam kategori

Peran Guru Dalam Membentuk Sikap Toleransi Siswa Kelas VII-H Dari penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 1 Singosari Malang dikelas VII-H oleh peneliti mengenai peran guru

1) Peran guru dalam membangun Kelas sebagai Laboratorium Demokrasi melalui Pembelajaran PKn di SMP Negeri 2 Depok Sleman Yogyakarta dilihat dari tiga

skripsi dengan judul Pengaruh Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Siswa, Guru dan Pegawai Terhadap Kepatuhan dalam Implementasi Kebijakan KTR di SMP RK Serdang Murni

Artinya PKn memiliki peran yang sangat signifikan dan vital dalam rangka memajukan, mengembangkan, dan membentuk watak atau karakter siswa yang kelak nanti akan berperan secara

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya diperoleh simpulan nilai rata-rata menulis teks eksplanasi kelas VII SMP Negeri 2 Lubuk Pakam Tahun

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dalam mengembangkan karakter religius peserta didik di SMP se-gugus Kutasari