PERAN GURU PKn DALAM MEMBANGUN SIKAP DAN
KARAKTER SISWA BERTOLERANSI KELAS VII SMP
KARYA SERDANG LUBUK PAKAM
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidkan
Oleh:
Radot Marojahan Simanullang NIM. 3123111064
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Radot Marojahan Simanullang. NIM 3123111064. Peran Guru PKn Dalam Membangun Sikap dan Karakter siswa Bertoleransi Kelas VII SMP Karya Serdang Lubuk Pakam Tahun Pelajaran 2015/2016
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran guru PKn dalam membangun karakter siswa bertoleransi di kelas VII SMP Karya Serdang Lubuk Pakam. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif yaitu dengan menggambarkan objek penelitian atau keadaan dilapangan yang digunakan untuk memecahkan masalah dan menjawab permasalahan yang dihadapi pada masa sekarang. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII yang berjumlah 111 siswa dan yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 22 orang dengan mengambil 20% dari jumlah populasi dengan menggunakan teknik sampel acak. Alat pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan cara observasi, penyebaran angket dan wawancara. Adapun tehnik analisis data yang digunakan dalam mengolah data adalah dengan merumuskan ke dalam tabel frekuensi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran guru PKn dalam membangun sikap dan karakter siswa bertoleransi kelas VII SMP Karya Serdang Lubuk Pakam sudah berperan dengan baik dibuktikan dengan upaya guru PKn melalui pengajaran pendidikan kewarganegaraan dalam membangun sikap dan karakter siswa bertoleransi. Dari hasil perhitungan tabel frekuensi dapat diketahui bahwa peran guru PKn dalam membangun sikap dan karakter siswa yang bertoleransi diketahui baik dengan persentase 65.22%. Usaha yang dilakukan guru PKn dalam membangun sikap dan karakter siswa bertoleransi ialah pembelajaran, guru memberikan pemahaman tentang sikap dan karakter siswa bertoleransi, serta mempraktekkan seperti apa sikap dan karakter bertoleransi dalam aktivitas belajar mengajar di kelas. Dengan memberikan contoh sikap dan karakter yang dapat ditiru siswa maka dapat mengarahkan siswa menjadi lebih baik.
KATA PENGANTAR
Puji, syukur serta hormat kemuliaan penulis panjatkan kepada satu-satunya
Tuhan Yang Maha Kuasa atas kasih setia dan penyertaan-Nyalah sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan pada waktu-Nya. Penulis menyusun skripsi ini guna memenuhi
syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Fakultas Ilmu Sosial,
Universitas Negeri Medan. Skripsi ini berjudul, “Peran Guru PKn Dalam
Membangun Sikap dan Karakter Siswa Bertoleransi Kelas VII SMP Karya Serdang
Lubuk Pakam Tahun Pelajaran 2015/2016”.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak kesulitan yang
dihadapi, namun berkat penyertaan Tuhan Yang Maha Kuasa dan dukungan semua
pihak sehingga akhirnya skripsi ini dapat selesai, meskipun masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih
kepada ayahanda Janter Simanullang dan ibunda Roslina Marbun yang telah bersusah
payah membesarkan, mengasuh, mendidik serta memotivasi penulis secara moril
maupun materil dengan penuh kasih sayang dan mendoakan penulis sehingga dapat
menyelesaikan perkuliahan dan skripsi ini.
Pada kesempatan ini, penulis juga menyampaikan ucapan terimakasih atas
bantuan bimbingan, arahan serta doa sehingga skripsi ini dapat terselesaikan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri Medan
beserta stafnya.
2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas
3. Ibu Dr. Reh Bungana Beru PA, SH, M.Hum selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Arief Wahyudi,SH, M.H selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Drs.Liber Siagian, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
sangat banyak membantu penulis selama penyusunan skrispsi ini.
6. Ibu Sri Hadiningrum,SH,.M.Hum selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
banyak membimbing penulis selama perkuliahan.
7. Seluruh Bapak/Ibu dosen serta Staf Jurusan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan yang telah
tulus memberikan ilmu, pengalaman dan motivasi serta selalu memberikan yang
terbaik.
8. Bapak Joni selaku administrasi jurusan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan yang telah
banyak membantu penulis dalam menyususn skripsi ini.
9. Ibu Tri Hendri Yani,SPd selaku Kepala Sekolah SMP Karya Serdang Lubuk
Pakam yang telah menerima penulis dengan tangan terbuka untuk melakukan
penelitian serta memberi arahan dan nasehat kepada penulis.
10. Ibu L.Manurung selaku guru PKn di SMP Karya Serdang Lubuk Pakam yang
telah banyak membantu dalam memberikan informasi serta bantuan kepada
memberikan waktu dan kesediannya membantu penulis dalam penyusunan skripsi
ini.
11. Teristimewa kepada Uliati Sinaga, SPdk yang telah memberi waktu, dukungan
dan menemani disetiap waktu dalam penyusunan skripsi ini.
12. Kepada seluruh teman teman kelas Reguler A 2012 ( Riza Ramadhan Manalu,
Andre Pranata Sitepu, Dogi Masron Simbolon, Yansen Sirait, Irawati Sianturi,
Helen Hutauruk, Rosalika F Simanungkalit, Nurul Auni Manurung, Rahel Novita
Sari) yang telah membantu dan memberi dukungan dalam waktu penulisan skripsi
ini .
13. Terimakasih kepada Keluarga Besar SMP Negeri 1 Laguboti Kabupaten Tobasa
yang telah memberi kesempatan kepada saya untuk menimba pengalaman
terkhusus dalam bidang mengajar.
14. Terimakasih kepada Keluarga Besar PPLT SMP Negeri 1 Laguboti Kabupaten
Tobasa yang telah memberi semangat dan motivasi dalam pengerjaan skripsi ini.
Terimakasih atas dukungan doa, semangat, kebaikan, bantuan dan motivasinya
kepada semua pihak bahkan yang tidak dapat dituliskan secara keseluruhan. Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Medan, Agustus 2016
Radot Marojahan Simanullang
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Pembatasan masalah ... 6
D. Rumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8
A. Kerangka Teori ... 8
1. Pengertian peran guru... 8
2. Pengertian mata pelajaran kewarganegaraa ... 12
a. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan ... 12
b. Pengertian Mata pelajaran kewarganegaraan ... 13
c. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan... 15
3. Pengertian Sikap dan Karakter ... 16
b. Karakter ... 17
c. Toleransi ... 20
B. Kerangka Berfikir ... 23
BAB III METODE PENELITIAN ... 26
A.Jenis Penelitian... 26
B.Lokasi Penelitian ... 26
C.Populasi dan Sampel ... 26
D.Variabel Penelitian dan Defenisi Opearsioanal ... 28
E. Kisi-kisi Instrumen Penelitian... 28
F. Teknik Pengumpulan Data ... 30
G.Jenis Data ... 30
H.Teknik Analisis Data... 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 32
A.Hasil Penelitian ... 32
B.Pembahasan Hasil Penelitian ... 61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 72
A.Kesimpulan ... 72
B.Saran ... 74
DAFTAR PUSTAKA ... 75
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan menurut Hendarson dalam Uyoh Sadulloh (2014:5) adalah
suatu proses pertumbuhan dan perkembangan sebagai hasil interaksi individu
dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisiknya yang berlangsung sepanjang
hayat sejak manusia lahir.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat dipahami bahwa pendidikan adalah
proses pertumbuhan dan perkembangan yang dilakukan melalui hubungan
interaksi antara satu dengan yang lainnya yang sudah ada sejak manusia
dilahirkan kedunia.
Dalam UU Sikdisnas No. 20 Tahun 2003bahwa:
Pendidikan adalah: usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dalam proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat dipahami bahwa pendidikan
merupakan usaha dan terencana yang ditujukan kepada peserta didik untuk
menggali kemampuan dan keterampilan yang ada didalam dirinya melalui proses
pembelajaran. Pendidikan berlangsung dalam proses jangka panjang sehingga
harapan akan fungsi dan tujuan umum pendidikan dapat terealisasikan dalam
kehidupangenerasi muda sehingga generasi muda dapat bertumbuh dewasa
Pasal 3 UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 bahwa :
Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, saleh, sabar, jujur, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat dipahami bahwa tujuan pendidikan
nasional adalah untuk mengembangkan potensi yang ada di dalam diri peserta
didik agar mampu berkreasi, mandiri, serta berakhlak mulia yang dilakukan secara
bertanggung jawab.
Pendidikan pertama kali berlangsung di lingkungan keluarga yaitu
pendidikan keluarga. Pendidikan keluarga adalah pendidikan yang diberikan oleh orang
tua kepada anak-anaknya sesuai dan dipersiapkan untuk kehidupan anak-anak itu dimasyarakat
kelak.
Pada dasarnya pendidikan sekolah merupakan lanjutan dari pendidikan
keluarga. Pendidikan sekolah adalah pendidikan yang diperoleh seseorang di
sekolah secara teratur, sistematis, bertingkat dan dengan mengikuti syarat-syarat
yang jelas dan ketat (mulai dari Taman Kanak-Kanak sampai Perguruan Tinggi).
Sekolah merupakan institusi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Sekolah juga
diartikan sebagai lembaga formal yang diberi tanggung jawab untuk
meningkatkan perkembangan anak termasuk perkembangan berfikir anak.
Sekolah mempunyai tugas untuk mengembangkan peserta didik mengakses,
menginterpretasi, mengkritik, mengkreasi, dan menggunakan ilmu pengetahuan
bagi dirinya dan orang lain, serta memungkinkan peserta didik mengembangkan
Pendidikan di sekolah memainkan peran penting dalam pengembangan
kemampuan dan pembentukan karakter yang menjadi landasan utama bagi
terciptanya manusia Indonesia yang mampu hidup mengembangkan sikap saling
hormat-menghormati. Sebagai usaha dalam proses pembentukan budi pekerti dan
akhlak iman manusia secara sistematis baik aspek ekspresifnya seperti kegairahan,
kesungguhan dan ketekunan maupun aspek normatif seperti etika, kesusilaan dan
toleransi.Dengan demikian pendidikan berorientasi dalam ranah afektif dan
kognitif serta psikomotorik.
Pembentukan karakter dapat direalisasikan melalui pendidikan karakter di
sekolah.Pendidikan karakter adalah sebuah pedagogik yang menempatkan
individu sebagai pelaku utama untuk menghayati sekaligus melaksanakan
nilai-nilai melalui kebebabasan yang dimiliki (doni Koesoema,2010:154).
Guru memainkan peran penting dalam melaksanakan pendidikan di sekolah
dengan proses pemberian ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Guru adalah
orang yang berwewenang dan bertanggung jawab untuk membimbing dan
membina anak didik, baik secara individu maupun klasikal di sekolah maupun di
luar sekolah (Syaiful Bahri,2000:31).
Indonesia merupakan bangsa yang majemuk karena memiliki beraneka
ragam suku, agama, ras, dan antargolongan. Maka sikap toleransi diharapkan,
diutamakan dan dijunjung tinggi oleh setiap peserta didik baik dalam lingkungan
sekolah maupun diluar lingkungan sekolah. Menurut Lacewing dalam Yaumi
(2014:90) toleransi adalah adanya toleransi karena adanya perbedaan. Toleransi
masih jauh dari fakta yang ada, karena masih ada perilaku siswa yang belum
dikategorikan bertoleransi.
Salah satu permasalahan yang sering ditemukan di sekolah adalah
banyaknya peserta didik yang masih bersifat Etnosentrisme dalam bermain,
berkumpul,berkelompok, dan bersosialisasi dengan temannya berdasarkan atas
persamaan suku, agama, kaya, pintar, dan persamaan pandangan ataupun ide-ide.
Tidak hanya itu,masalah tidak menghargai pendapat teman dalam proses
pembelajaran juga sering terjadi antara peserta didik.
Etnosentrisme menurut KBBI ialah sikap atau pandangan yang berpangkal
pada masyarakat dan kebudayaan sendiri, biasanya disertai dengan sikap dan
pandangan yang meremehkan masyarakat dan kebudayaan lain. Permasalahan
seperti ini yang akan memicu muncul kemerosotan karakter peserta didik yang
seharusnya tidak terjadi di sekolah.
Menurut Lampiran Permendiknas No.22 Tahun 2006 bahwa :
Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
Berdasarkan penegertian tersebut dapat dipahami bahwa Pendidikan
kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di
sekolah-sekolah, baik itu sekolah dasar, sekolah menengah pertama maupun sekolah
menengah atas dan menjadi wahana untuk meningkatkan pengetahuan,
itu, guru harus mampu menyajikan materi yang baik dan menyenangkan agar
tujuan dari pendidikan kewarganegaraan itu dapat tercapai.
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) memuat materi
pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai karakter yang tidak
hanya pada tataran kognitif, tetapi menyentuh pada internalisasi dan pengalaman
nyata dalam kehidupan peserta didik sehari-hari di masyarakat.
Tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah untuk membentuk karakter
dan sikap warga negara yang baik (good citizens). Pendidikan kewarganegaraan
memiliki dimensi-dimensi yang tidak bisa dilepaskan dari aspek pembentukan
karakter dan sikap serta moralitas publik warga negara. Sejalan dan menjadi
keharusan bagi terciptanya sistem bernegara yang demokratis(Pasaribu2015:8).
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk memilih judul: Peran
Guru Mata Pelajaran PKn dalam Membangun Sikap dan Karakter Siswa
Bertoleransi Kelas VII SMP Karya Serdang Lubuk Pakam Tahun Pelajaran
2015/2016.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas dalam sebuah penelitian perlu
ditentukan ruang lingkup masalah yang akan diteliti, hal tersebut agar penelitian
menjadi lebih terarah dan lebih mendalam analisisnya. Identifikasi masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Merosotnya sikap dan karakter siswa dalam hidup bertoleransi antar siswa
2. Adanya sifat Etnosentrisme dalam berinteraksi/bergaul antar siswa baik
di dalam maupun di luar lingkungan sekolah.
3. Peran guru mata pelajaran PKn dalam membangun sikap dan karakter
siswa bertoleransi.
C. Pembatasan Masalah
Adapun yang menjadi pembatasan masalah adalah sebagai berikut: Peran
guru mata pelajaran PKn dalam membangun sikap dan karakter siswa
bertoleransi.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah: bagaimanakah peran guru mata pelajaran pendidikan
kewarganegaraan dalam membangun sikap dan karakter siswa bertoleransi?
E. Tujuan Penelitian
Menetapkan tujuan penelitian merupakan suatu hal yang sangat penting,
sebab dalam bertindak atau melakukan suatu kegiatan harus disertai dengan tujuan
pelaksanaan. Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peran guru mata pelajaran
pendidikan kewarganegaraan dalam membangun sikap dan karakter siswa
F. Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Secara akademik untuk menambah wawasan dalam hal pentingnya
pendidikan kewarganegaraan dalam membangun sikap dan karakter siswa
dalam hidup bertoleransi.
2. Secara teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara
teoritis, sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran
bagi dunia pendidikan.
3. Secara praktis bagi penulis ialah untuk menambah wawasan penulis
mengenai wacana nilai pendidikan untuk selanjutnya dijadikan sebagai
acuan dalam bersikap dan berperilaku.
4. Bagi siswa penelitian ini berguna untuk memberikan pemahaman yang
baru tentang bagaimana seharusnya sikap dan karakter siswa terhadap
hidup bertoleransi
5. Bagi masyarakat hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan agar
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pokok permasalahan yang telah dibahas, maka
dapat diambil kesimpulan sebagagi berikut:
1. Guru memiliki peran penting dalam kemajuan belajar siswa dan berperan penting
dalam mengajarkan bagaimana bersikap dan berkarakter siswa bertoleransi di
sekolah maupun di luar sekolah. Di lingkungan sekolah secara sadar telah berbagai
suku, agama, ras, dan antar golongan. Dalam kehidupan bergaul antara siswa di
kelas maupun di lingkungan sekolah, kerap terjadi pergesekan nilai-nilai pancasila
yang tertuang dalam sila ketiga yaitu persatuan Indonesia. Artinya walaupun
berbeda suku, agama, ras dan antar golongan namun perbedaan ini disatukan
dalam bentuk toleransi terhadap keberagaman tersebut.
2. Siswa memang harus diajarkan dan melaksanakan bagaimana bersikap yang baik,
berkarakter yang baik serta bagaimana membangun keharmonisan dalam bergaul
antar siswa yang diwujudkan dalam bentuk toleransi. Apabila siswa mampu
yang baik dalam sekolah, maka kegiatan belajar dan mengajar dapat berjalan
lancer dengan hasil dan prestasi yang membanggakan.4. Membangun sikap dan
karakter siswa bertoleransi merupakan salah satu hal yang paling penting, sebagai
hasil dari proses pembelajaran PKn di sekolah. Siswa dituntut untuk mengerti dan
melaksanakan seluruh aspek-aspek dalam bersikap dan berkarakter demi mencapai
tujuan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
Guru PKn di SMP Karya Serdang Lubuk Pakam sudah memiliki dan
menjalankan sikap dan karakter siswa bertoleransi yang sangat baik. Hal ini dapat
dibuktikan dengan tingkat persentase 65.22%. Hal ini dapat dilihat dalam
uraian-uraian di atas bahwa guru PKn yang ada di SMP Karya Serdang Lubuk Pakam sudah
memiliki sikap santun pada saat proses pembelajaran, tidak pernah datang terlambat
ke kelas pada jam pelajaran, memberikan motivasi kepada siswa, memberikan salam
ketika memasuki kelas pada jam pelajaran, menegur siswa yang ribut di kelas,
memeriksa PR, memberi hukuman kepada siswa yang tidak mengerjakan PR.
Sikap dan karakter siswa yang bertoleransi yang ada di SMP Karya Serdang
Lubuk Pakam juga sudah sangat baik. Hal ini dapat dilihat dalam uraian-uraian
seperti siswa selalu mengucapkan salam ketika guru PKn memasuki kelas,
memberikan bantuan kepada teman, bersikap jujur, konsentrasi dalam belajar,
bersikap respon terhadap pertanyaan guru PKn, mengerjakan seluruh tugas, menerima
pendapat orang lain yang berbeda, bersikap toleransi dalam perbedaan antar siswa di
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka saran yang dapat
direkomendasikan adalah sebagai berikut :
1. Dalam membangun sikap dan karakter yang baik disekolah diharapkan kepala
sekolah, guru bidang studi lain, serta orang tua siswa perlu terlibat langsung dan
bertanggung jawab. Membuat siswa bersikap dan berkarakter yang baik
merupakan tujuan dari setiap pengajaran dan hasil dari setiap proses pendidikan
formal maupun informal.
2. Bagi siswa seharusnya menyadari akan pentingnya bersikap dan berkarakter yang
baik terutama dalam hal bertoleransi antar siswa di kelas maupun di luar
DAFTAR PUSTAKA
Adisusilo Sutarjo. 2012. Pembelajaran Nilai-Nilai Karakter. Jakarta:
PT.RajaGrafindo Persada
Dina & Anto. 2009. Cuplikan Sejarah Gerakan Perempuan Sumut . Medan: Persada
Fathurohman Pupuh. 2013. Pengembangan Pendidikan Karakter. Bandung: Reflika Aditama
Koesoema Doni. 2010. Pendidikan Karakter “Strategi Mendidik Anak di Zaman Global. Jakarta: PT.Grasindo
Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT.Rineka Cipta
Mulyasa H.E. 2014. Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara
Muslich Masnur. 2011. Pendidikan Karakter”Menjawab Tantangan Krisis
Multidimensional”. Jakarta: Bumi Aksara
Pasaribu Payerli. 2015. Pendidikan Kewarganegaraan edisi revisi. Medan: UNIMED
Prayitno dan Manullang Belferik. 2010. Pendidikan Karakter dalam Membangun Bangsa. Medan: Pascasarjana UNIMED
Sadulloh Uyoh. 2014. Pedagogik. Bandung: Alfabeta
Samsuri. 2012. Pendidikan Karakter Warga Negara. Surakarta: Pustaka Hanif
Saptono. 2011. Dimensi-dimensi Pendidikan Karakter.Yogyakarta: Erlangga
Setiawan Deny. 2015. Kapita Selekta Kewarganegaraan. Medan:Larispa Indonesia
Sutoyo. 2011. Pendidikan Kewarganegaraan.Yogyakarta: Graha Ilmu
Suyadi. 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Yaumi Muhammad. 2012.Pendidikan Karakter”Landasan,Pilar dan Implementasi”. Jakarta: Kencana
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Doni. 2015. Komponen Sikap. Didownload dari https://www.scribd.com/doc/61530239 komponen-Sikap. (Selasa 19 April 2016 Jam 22:00).
Irsani. 2010. Masyarakat Multikultural. Didownload dari https://ikaribajuwanita.files.wordpress.com/2012/05/masyarakat-
multikultural.pdf . ( Senin 18 April 2016 Jam 19:00)
Lasmi. 2008. Pengertian dan Contoh Etnosentrisme Didownload dari.http://ugmyfirmansyah13.blogspot.co.id/2015/01/pengertian-dan-contoh-etnosentrisme-di.html.( Jumat 8 April 2016 Jam 15:00)
Lihin. 2016. Pendidikan Keluarga. Didownload dari http://www.referensimakalah.com/2012/12/pengertian-pendidikan
keluarga.html. (Senin 18 April 2016 Jam 20:00)
www. Kamus Bahasa Indonesia.org atau http://kamus bahasai ndonesia.org/menegur/mirip. (Rabu,17 Agustus 2016 jam 20:00)
www. Kamus Bahasa Indonesia. org atau http://kamus bahasa
indonesia.org/santun/mirip. (Rabu 17 Agustus 2016 jam 20:00))
http://www. Pengertian ahli. com/2013/09/ pengertian-motivasi-menurut-para-ahli.html ( Rabu 17 Agustus 2016 Jam 21:00)