Lilis Sondang Harahap, 2014
Program Intervensi Membaca Permulaan Bagi Siswa Yang Mengalami Problema Belajar Membaca Kelas Satu di SD X Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PROGRAM INTERVENSI MEMBACA PERMULAAN BAGI
SISWA YANG MENGALAMI PROBLEMA BELAJAR
MEMBACA KELAS SATU DI SD X KOTA BANDUNG
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperolah Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kebutuhan Khusus
OLEH
LILIS SONDANG HARAHAP 1104503
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEBUTUHAN KHUSUS
SEKOLAH PASCA SARJANA
Lilis Sondang Harahap, 2014
Program Intervensi Membaca Permulaan Bagi Siswa Yang Mengalami Problema Belajar Membaca Kelas Satu di SD X Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
HALAMAN PENGESAHAN TESIS
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH
Pembimbing
Dr. H. Zaenal Alimin, M.Ed NIP. 195903241984031002
Mengetahui
Ketua Program Studi Pendidikan Kebutuhan Khusus
Lilis Sondang Harahap, 2014
Program Intervensi Membaca Permulaan Bagi Siswa Yang Mengalami Problema Belajar Membaca Kelas Satu di SD X Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hak Cipta
==================================================================
Program Intervensi Membaca Permulaan Bagi Siswa yang
Mengalami Problema Belajar Membaca Kelas Satu di SD X
Kota Bandung
Oleh
Lilis Sondang Harahap
S.Pd IKIP Bandung, 1999
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) program studi pendidikan kebutuhan khusus
© Lilis Sondang Harahap 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Februari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Lilis Sondang Harahap, 2014
Program Intervensi Membaca Permulaan Bagi Siswa Yang Mengalami Problema Belajar Membaca Kelas Satu di SD X Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Program Intervensi Membaca Permulaan Bagi Siswa Yang Mengalami Problema Belajar Membaca Kelas Satu di SD X Kota Bandung
(Oleh : Lilis Sondang Harahap NIM 1104503 Prodi PKKh)
ABSTRAK
Penelitian ini memiliki tiga tujuan yaitu: 1) untuk memperoleh gambaran kondisi objektif kemampuan siswa yang mengalami problema belajar membaca, 2) untuk memperoleh gambaran kondisi objektif pelaksanaan pembelajaran membaca permulaan bagi siswa yang mengalami problema belajar membaca dan 3) untuk mengetahui hasil program intervensi membaca permulaan seperti apa yang sesuai dengan tipe kesulitan membaca permulaan siswa yang mengalami problema belajar membaca kelas satu SD X kota Bandung. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini terdiri dari dua orang siswa kelas 1 SD X kota Bandung dan satu orang guru kelas 1 SD X kota Bandung. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah: tes membaca permulaan, observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Analisis data hasil penelitian dilakukan dengan tiga langkah yaitu: reduksi data, penyajian data atau display data, penarikan kesimpulan/ verifikasi. Hasil penelitian tentang kondisi objektif kemampuan siswa yang mengalami problema belajar membaca menunjukkan bahwa siswa belum mampu mengidentifikasi semua huruf sehingga dalam melebur bunyi mengalami hambatan. Sedangkan hasil penelitian tentang kondisi objektif pelaksanaan pembelajaran membaca permulaan bagi siswa yang mengalami problema belajar membaca yaitu ditemukannya satu jenis RPP yang digunakan oleh guru untuk semua siswa tanpa memperhatikan karakteristik siswa. Guru tidak memberikan perlakuan khusus kepada siswa yang mengalami problema belajar membaca sehingga kebutuhan belajar siswa yang mengalami problema belajar membaca tidak terakomodasi. Hasil penelitian ini tersusunnya produk program intervensi membaca permulaan yang diperuntukkan bagi siswa yang mengalami problema belajar membaca. Program intervensi ini merupakan hasil penelitian yang bersifat hipotetik. Bagi guru yang mempunyai siswa yang mengalami problema belajar membaca hendaknya bisa memberikan pembelajaran membaca yang efektif. Untuk mencapai pembelajaran yang efektif itu materi, metode, media dan waktu yang digunakan harus sesuai dengan kesulitan dan kebutuhan siswa.
Lilis Sondang Harahap, 2014
Program Intervensi Membaca Permulaan Bagi Siswa Yang Mengalami Problema Belajar Membaca Kelas Satu di SD X Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Intervention Program Of Beginning Reading For Students Who Have Problems In Learning Of Reading At First Grade Of Bandung X Elementary School.
(By: Lilis Sondang Harahap NIM 1104503 Prodi PKKh)
ABSTRACT
This study has three objectives, The first objective of this research is obtained from the students’ ability who have problems learning to read, the second objective of this study obtained from the conditions of the implementation in learning of beginning reading for students who have problems in reading at this time and the third objective is find out the results of intervention program of beginning reading whether it is appropriate to the type of beginning reading difficulties for students who have problems in learning of reading at first grade of Bandung X Elementary School. To achieve these objectives, this study used descriptive qualitative approach. The subject of this research are consist of two students from the first grade of Bandung X Elementary School and a first grade teacher from Bandung X Elementary School. Data collection techniques used by researchers are: beginning reading tests, observations, interviews and documentation. The process in analyzing the data are carried out in three steps, there are consist of data reduction, data display, and conclusion/ verification. The results of the students ability who have problems learning in reading indicates that the student has not been able to identify all the letters, so, they get the difficulties in merging the sound. Whereas the results of the research on the implementation of the objective conditions of learning of beginning reading for students who have problems learning to read is found one type of lesson plans used by teachers to all students without regard to student characteristics. Teachers do not give preferential treatment to students who have problems in learning of reading, so, needs of the students who have problems in learning of reading is not accommodated. The results of this study are the formulation of intervention program of beginning reading product for students who have problems learning to read. This intervention program is the result of hypothetical research. For teachers who have students who have problems learning to read should be able to provide an effective learning to read. In order to achieve effective learning, the materials, methods, media and time used must comply with the difficulties and needs of students.
Lilis Sondang Harahap, 2014
Program Intervensi Membaca Permulaan Bagi Siswa Yang Mengalami Problema Belajar Membaca Kelas Satu di SD X Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN PENGESAHAN ... i
HALAMAN PERNYATAAN ... ii
ABSTAK ... iii
ABSTRACT ... iv
KATA PENGANTAR ... v
UCAPAN TERIMAKASIH ... vi
DAFTAR ISI... vii
Lilis Sondang Harahap, 2014
Program Intervensi Membaca Permulaan Bagi Siswa Yang Mengalami Problema Belajar Membaca Kelas Satu di SD X Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Teknik Pengumpulan Data ... 45
G. Teknik Analisis Data ... 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48
A. Hasil Penelitian ... 48
B. Pembahasan ... 84
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 104
A. Kesimpulan ... 104
B. Saran ... 105
DAFTAR PUSTAKA ... 106
Lilis Sondang Harahap, 2014
Program Intervensi Membaca Permulaan Bagi Siswa Yang Mengalami Problema Belajar Membaca Kelas Satu di SD X Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
Lampiran 1 Program Intervensi Membaca Permulaan ... 109
Lampiran 2 Pedoman Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Membaca Permulaan ... 136
Lampiran 3 Pedoman Studi Dokumentasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Membaca Permulaan ... 138
Lampiran 4 Pedoman Wawancara Kepada Guru Tentang Kondisi Objektif Pelaksanaan Pembelajaran Membaca ... 139
Lampiran 5 Hasil Wawancara Kepada Guru Tentang Kondisi
Lilis Sondang Harahap, 2014
Program Intervensi Membaca Permulaan Bagi Siswa Yang Mengalami Problema Belajar Membaca Kelas Satu di SD X Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
TABEL 1.1 Kemampuan Membaca permulaan ... 6
TABEL 3.1 Subjek Penelitian ... 32
TABEL 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Tes Kemampuan Siswa Dalam Membaca Permulaan ... 37
Tabel 3.3 Kisi-kisi Wawancara Kondisi Objektif Pelaksanaan Pembelajaran Membaca permulaan .... 38
Tabel 3.4 Kisi-kisi Observasi pelaksanaan pembelajaran Membaca Permulaan ... 41
Tabel 3.5 Kisi-kisi Studi Dokumentasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Membaca Permulaan ... 42
Tabel 3.6 Kisi-kisi Validasi Program Intervensi Membaca Permulaan Bagi Siswa Yang Mengalami Problema Belajar Membaca ... 43
Tabel 4.1 Matrik Kesulitan Membaca Permulaan ... 52
Tabel 4.2 Implikasi Program Membaca Permulaan ... 42
Tabel 4.3 Membaca Huruf Vokal ... 74
Tabe l 4.4 Membaca huruf konsonan ... 74
Tabel 4.5 Membaca suku kata berpola KV ... 75
Tabel 4.6 Membaca suku kata berpola VK ... 76
Tabel 4.7 Membaca suku kata berpola KVK ... 77
Tabel 4.8 Membaca kata berpola VKV ... 77
Tabel 4.9 Membaca suku kata berpola KV- KV ... 77
Tabel 4.10 Membaca suku kata berpola V- KVK ... 78
Tabel 4.11 Membaca suku kata berpola KV-KV-KV ... 78
Tabel 4.12 Membaca suku kata berpola KV-KVK ... 78
Lilis Sondang Harahap, 2014
Program Intervensi Membaca Permulaan Bagi Siswa Yang Mengalami Problema Belajar Membaca Kelas Satu di SD X Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Hal
Lilis Sondang Harahap, 2014
Program Intervensi Membaca Permulaan Bagi Siswa Yang Mengalami Problema Belajar Membaca Kelas Satu di SD X Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Lahirnya individu akan membawa pada munculnya keunikan antara satu dengan yang lainnya. Kondisi yang beragam tersebut menjadi aspek yang tidak dapat diabaikan manakala dihadapkan pada pemenuhan hak-hak atas kehidupannya, termasuk hak untuk mendapatkan layanan pendidikan. Setiap anak berhak untuk mendapatkan fasilitas pendidikan yang layak. Komposisi keberagaman atau individu yang berbeda seyogyanya menjadi karakteristik yang diperkirakan mendapatkan pendidikan prima. Keberagaman tersebut ditunjang dengan diberikannya kesempatan yang lebih luas terhadap siswa berkebutuhan khusus termasuk siswa yang mengalami problema belajar membaca untuk mengikuti pembelajaran bersama teman sebayanya disekolah reguler yang disebut program pendidikan inklusif.
Implementasi pendidikan inklusif dalam tataran pembelajaran di kelas akan bermakna bila guru mampu memberikan materi pelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa serta guru mampu membuat program sesuai dengan keberagaman dan kebutuhan siswa termasuk apabila di dalam kelas ada siswa yang mengalami problema belajar membaca.
2
Lilis Sondang Harahap, 2014
Program Intervensi Membaca Permulaan Bagi Siswa Yang Mengalami Problema Belajar Membaca Kelas Satu di SD X Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan hasil penelitian di negara maju, lebih dari 10% murid sekolah mengalami kesulitan membaca (Sunardi 2011). Kesulitan membaca ini menjadi penyebab utama kegagalan anak di sekolah. Kesulitan membaca juga menyebabkan anak merasa rendah diri, tidak termotivasi belajar, dan sering juga mengakibatkan timbulnya perilaku menyimpang pada anak. Hal ini terjadi karena dalam masyarakat yang semakin maju, kemampuan membaca merupakan kebutuhan, karena sebagian besar informasi disajikan dalam bentuk tertulis dan hanya dapat diperoleh melalui membaca.
Pembelajaran membaca di Sekolah Dasar kelas satu di kenal dengan pembelajaran membaca pemulaan Depdikbud (1991/ 1993:2). Kemampuan membaca permulaan pada dasarnya dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam individu, seperti hambatan intelektual, hambatan penglihatan, hambatan pendengaran, hambatan emosi, keterbatasan bahasa dan tidak dapat berkonsentrasi (Musthafa 2005:57). Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri individu, faktor eksternal ini terbagi menjadi dua yaitu lingkungan di sekolah dan lingkungan di luar sekolah. Lingkungan sekolah yang bisa mempengaruhi kemampuan membaca permulaan seperti kemampuan guru dalam proses belajar mengajar dan kurikulum. Hal tersebut seperti yang dikatakan Skojorten 2003 dalam Musthafa (2005: 58) bahwa lingkungan sekolah yang dapat mempengaruhi kemampuan membaca permulaan diantaranya kurikulum yang kaku, sikap guru, ketidaktepatan metode. Lingkungan di luar sekolah diantaranya adalah bahasa sehari-hari yang digunakan anak, kepedulian orangtua terhadap pendidikan anak.
3
Lilis Sondang Harahap, 2014
Program Intervensi Membaca Permulaan Bagi Siswa Yang Mengalami Problema Belajar Membaca Kelas Satu di SD X Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
secara klasikal. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang diturunkan dari silabus bagi siswa yang mengalami problema belajar membaca dengan siswa pada umumnya sama, guru tidak memiliki Rencana Pelaksanaan Pembelajaran khusus untuk siswa yang mengalami problema belajar membaca sehingga siswa yang memiliki kebutuhan khusus tidak mendapatkan layanan yang memadai dalam proses pembelajaran. Apabila kondisi ini dibiarkan maka akan berdampak terhadap mata pelajaran lainnya dan akhirnya akan semakin tertinggal kemampuan membacanya dibanding dengan teman-teman sekelasnya.
Karne dan Lee dalam Sariningsih ( 2008:12) menegaskan bahwa hanya dengan intervensi dan program yang tepat anak dapat mengembangkan potensinya. Berdasarkan kenyataan ini, peneliti bermaksud untuk memperbaiki kualitas pembelajaran melalui
“program intervensi membaca permulaan bagi siswa yang mengalami prolema belajar membaca kelas 1 di SD X kota Bandung”.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Dari studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di kelas 1 SD
4
Lilis Sondang Harahap, 2014
Program Intervensi Membaca Permulaan Bagi Siswa Yang Mengalami Problema Belajar Membaca Kelas Satu di SD X Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5
Lilis Sondang Harahap, 2014
Program Intervensi Membaca Permulaan Bagi Siswa Yang Mengalami Problema Belajar Membaca Kelas Satu di SD X Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mampu membaca kata berpola suku kata V-KVK , AN hanya menyebutkan satu persatu huruf yang sudah ia kenal, membaca kata berpola suku kata KV-KV-KV AN hanya menyebutkan huruf-huruf yang sudah dikenal begitupun untuk kata berpola suku kata AN hanya menyebutkan huruf-huruf yang sudah ia kenal saja.
6
Lilis Sondang Harahap, 2014
Program Intervensi Membaca Permulaan Bagi Siswa Yang Mengalami Problema Belajar Membaca Kelas Satu di SD X Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 1.1
Kemampuan Membaca Permulaan
No. Nama Identifikasi huruf Membaca suku
kata intervensi membaca permulaan bagi siswa yang mengalami problema belajar membaca kelas I di SD X Kota Bandung?”.
Untuk mengarahkan pelaksanaan penelitian, maka dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:
a. Bagaimanakah kondisi objektif kemampuan siswa dan pelaksanaan pembelajaran membaca permulaan bagi siswa yang mengalami problema belajar membaca?
7
Lilis Sondang Harahap, 2014
Program Intervensi Membaca Permulaan Bagi Siswa Yang Mengalami Problema Belajar Membaca Kelas Satu di SD X Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Bagaimana kondisi objektif pelaksanaan pembelajaran membaca permulaan bagi siswa yang mengalami problema belajar membaca?
b. Program intervensi membaca permulaan seperti apa yang sesuai
dengan tipe kesulitan membaca permulaan siswa yang mengalami problema belajar membaca kelas satu SD X kota Bandung?
C. Tujuan Penelitian
Untuk menghasilkan program intervensi membaca permulaan bagi siswa yang mengalami problema belajar membaca yang sesuai dengan tipe kesulitan belajar membaca siswa kelas satu di SD X kota Bandung.
D. Metode Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif karena menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati
Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Moleong (2006:6), yaitu Penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
8
Lilis Sondang Harahap, 2014
Program Intervensi Membaca Permulaan Bagi Siswa Yang Mengalami Problema Belajar Membaca Kelas Satu di SD X Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Manfaat Penelitian.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh guru untuk menjawab permasalahan yang berkenaan dengan pembelajaran membaca permulaan bagi guru yang mempunyai siswa yang mengalami problema belajar membaca dalam meningkatkan mutu pembelajaran membaca.
F. Struktur Organisasi Tesis
Dalam tesis ini, peneliti membagi lima bab. Bab I merupakan pendahuluan yang terdiri dari enam bagian, yaitu: latar belakang masalah, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, metode peneltian, manfaat penelitian dan struktur organisasi tesis. Bab II merupakan landasan teori yang berisi dari lima bagian yaitu teori membaca, teori belajar membaca, siswa yang mengalami problema belajar membaca, program intervensi membaca permulaan bagi siswa yang mengalami problema belajar membaca dan penelitian terdahulu yang relevan.
Lilis Sondang Harahap, 2014
Program Intervensi Membaca Permulaan Bagi Siswa Yang Mengalami Problema Belajar Membaca Kelas Satu di SD X Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam dua tahapan yaitu: 1) Tahap studi
pendahuluan dan 2) Tahap Merumuskan program intervensi membaca permulaan
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di SDN Cihampelas kota Bandung. Adapun alasan pemilihan lokasi penelitian ini adalah: 1) Ditemukannya siswa yang mengalami problema belajar membaca di sekolah tersebut, 2) Belum terlayaninya siswa-siswa yang mengalami kesulitan belajar membaca permulaan yang disesuaikan dengan kebutuhannya.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah dua orang siswa yang mengalami problema belajar membaca permulaan kelas satu yang terdiri dari dua orang siswa perempuan dan satu orang guru di kelas satu yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan pembelajaran.
Tabel 3.1 Subjek Penelitian
No Nama Usia L/P Keterangan
1. PY 50 Th P Guru
2. AN 8 Th P Siswa
3. AR 8 Th P Siswa
33
Lilis Sondang Harahap, 2014
Program Intervensi Membaca Permulaan Bagi Siswa Yang Mengalami Problema Belajar Membaca Kelas Satu di SD X Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Desain Penelitian
34
Lilis Sondang Harahap, 2014
Program Intervensi Membaca Permulaan Bagi Siswa Yang Mengalami Problema Belajar Membaca Kelas Satu di SD X Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk menggambarkan prosedur dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut:
1. TAHAP STUDI PENDAHULUAN
STUDI LAPANGAN
1. Kemampuan Membaca Permulaan
a. Identifikasi huruf (Decoding)
b. Peleburan bunyi (Sound
Blending)
2. TAHAP RUMUSAN PROGRAM
35
Lilis Sondang Harahap, 2014
Program Intervensi Membaca Permulaan Bagi Siswa Yang Mengalami Problema Belajar Membaca Kelas Satu di SD X Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Metode Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif karena menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Moleong (2006:6) yaitu Penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Peneliti memilih menggunakan pendekatan kualitatif karena penelitian ini berusaha menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi di lapangan, mengutamakan proses bagaimana data tersebut dapat diperoleh sehinggga data tersebut menjadi akurat dan layak digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian kualitatif pengumpulan data tidak dipandu oleh teori, tetapi dipandu oleh fakta-fakta yang ditemukan pada saat penelitian, analisis data yang dilakukan bersifat induktif berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan di lapangan dan untuk kemudian dapat dikonstruksi menjadi hipotesis atau teori Sugiyono ( 2007:3).
Dalam penelitian ini akan menghasilkan sebuah produk berupa program intervensi membaca permulaan bagi siswa yang mengalami problema belajar membaca yang merupakan sebuah produk hipotetik yang dihasilkan dari penelitian yang bersifat analisis dari kebutuhan siswa yang mengalami problema belajar membaca.
D. Definisi Operasional Variabel
1. Program intervensi membaca permulaan
Yang dimaksud program intervensi membaca permulaan dalam
36
Lilis Sondang Harahap, 2014
Program Intervensi Membaca Permulaan Bagi Siswa Yang Mengalami Problema Belajar Membaca Kelas Satu di SD X Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengenalan huruf (Letter Identification), b. Suku kata (Sound Blending), dan c. Membaca kata (Word attack) sehingga dapat dipelajari, dilaksanakan dan memenuhi kebutuhan siswa.
2. Siswa Yang mengalami problema belajar membaca
Yang dimaksud siswa yang mengalami problema belajar membaca dalam penelitian ini adalah siswa yang sering mengalami kekeliruan dalam mengidentifikasi huruf, tidak mengenal huruf, tidak mampu membaca suku kata (sound blending) dan tidak mampu membaca kata (word attack) sehingga kemampuan membacanya tertinggal oleh teman – teman dikelasnya.
E.Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Nasution (1988) dalam Sugiyono (2007:60) Menyatakan:
Dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain dari pada menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian utama. Alasannya ialah bahwa, segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti, masalah, fokus penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang diharapkan itu semuanya tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya. Segala sesuatu masih perlu dikembangkan sepanjang penelitian itu. Dalam keadaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat mencapainya.
37
Lilis Sondang Harahap, 2014
Program Intervensi Membaca Permulaan Bagi Siswa Yang Mengalami Problema Belajar Membaca Kelas Satu di SD X Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Instrumen Asesmen membaca permulaan
Asesmen membaca permulaan digunakan untuk menemukan tipe kesulitan membaca permulaan yang dialami oleh siswa yang mengalami problema belajar membaca kelas satu, adapun tes yang digunakan adalah tes kemampuan membaca permulaan pada siswa yang mengalami problema belajar membaca kelas satu yang meliputi: a. Identifikasi huruf (Letter
identification), b. Suku kata (Sound Blending), c. Dan Membaca kata (Word
attack).
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Instrumen Tes Kemampuan Siswa dalam Membaca Permulaan
1.1 Identifikasi simbol bahasa(huruf) vocal
1.2 Identifikasi simbol bahasa(huruf) konsonan
2.1. Membaca suku kata berpola “KV” (konsonan-vokal).
2.2. Membaca suku kata berpola “VK” (vokal-konsonan). 3.3 Membaca kata berpola suku kata
“KV-KV” (Konsonan -vokal-konsonan-vokal)
52-54
55-57
38
Lilis Sondang Harahap, 2014
Program Intervensi Membaca Permulaan Bagi Siswa Yang Mengalami Problema Belajar Membaca Kelas Satu di SD X Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ASPEK KEMAMPUAN SUB KEMAMPUAN NO SOAL
3.4 .Membaca kata berpola suku kata ” V-KVK” (Vokal-konsonan-vokal - konsonan)
3.5 Membaca kata berpola suku kata “KV-KV-KV” (Konsonan -vokal-konsonan-vokal-konsonan-vocal) 3.6.Membaca suku kata berpola”V-KVK”
(Vokal-konsonan-vokal - konsonan) Pedoman wawancara merupakan acuan yang digunakan ketika melakukan wawancara yang berisi pokok-pokok masalah yang menjadi bahan pembicaraan dan menetapkan pihak-pihak yang akan diwawancarai. Pedoman wawancara disusun setelah terlebih dahulu dibuatkan kisi-kisi wawancara kepada guru yang menyangkut aspek kondisi objektif pelaksanaan pembelajaran membaca permulaan bagi siswa yang mengalami problema belajar membaca.
Tabel 3.3
a.Kurikulum a.Kurikulum manakah
yang ibu gunakan
untuk pembelajaran
39
Lilis Sondang Harahap, 2014
Program Intervensi Membaca Permulaan Bagi Siswa Yang Mengalami Problema Belajar Membaca Kelas Satu di SD X Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b.Materi Pelajaran
e.Apakah setiap siswa mendapatkan materi j.Apakah yang menjadi
kendala ibu dalam
mengajarkan
40
Lilis Sondang Harahap, 2014
Program Intervensi Membaca Permulaan Bagi Siswa Yang Mengalami Problema Belajar Membaca Kelas Satu di SD X Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
k. Bagaimana cara ibu
41
Lilis Sondang Harahap, 2014
Program Intervensi Membaca Permulaan Bagi Siswa Yang Mengalami Problema Belajar Membaca Kelas Satu di SD X Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.4
a. Menyampaikan informasi materi yang akan disampaikan
b. Melakukan apersepsi 2. Kegiatan inti
a. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan b. Kejelasan dalam menjelaskan materi c. Menunjukkan penguasaan materi
pembelajaran
d. Setiap siswa mendapatkan materi yang sama
e. Menggunakan metode
f. Metode yang digunakan sesuai dengan materi yang disampaikan
g. Menggunakan media
h. Kesesuaian media dengan materi yang digunakan
i. Memberikan layanan individual kepada siswa yang mengalami problema belajar membaca
j. Interaksi antara guru dan siswa k. Memotivasi siswa
l. Melaksanakan pembelajaran secara runtut dan sesuai dengan alokasi waktu 3. Kegiatan akhir
42
Lilis Sondang Harahap, 2014
Program Intervensi Membaca Permulaan Bagi Siswa Yang Mengalami Problema Belajar Membaca Kelas Satu di SD X Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Pedoman Studi Dokumentasi
Pedoman Studi Dokumentasi digunakan ketika melakukan studi dokumentasi berisi data dokumen yang diperlukan kaitannya dengan pertanyaan penelitian. Dokumen tersebut diantaranya adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Tabel 3.5
Kisi-kisi Studi Dokumentasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Membaca Permulaan
NO DOKUMEN YANG
DITELITI
RUANG LINGKUP
1. Rencana Pembelajaran 1. Rumusan identitas mata pelajaran
2. Rumusan Standar Kompetensi
3. Rumusan Kompetensi Dasar 4. Rumusan Indikator
5. Rumusan materi pokok 6. Rumusan media, sumber, dan
bahan belajar 7. Rumusan penilaian
8. Rumusan langkah-langkah pembelajaran membaca pemulaan
5. Instrumen Validasi Program
43
Lilis Sondang Harahap, 2014
Program Intervensi Membaca Permulaan Bagi Siswa Yang Mengalami Problema Belajar Membaca Kelas Satu di SD X Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
permulaan beserta dengan alasan dan saran. Hasil tersebut kemudian kembali diolah sehingga pada akhirnya dapat menghasilkan program intervensi membaca permulaan bagi siswa yang mengalami problema belajar membaca.
Tabel 3.6
Kisi-kisi Validasi Program Intervensi Membaca Permulaan Bagi Siswa Yang Mengalami Problema Belajar Membaca
ASPEK RUANG LINGKUP BUTIR PERTANYAAN
Draf Program
1. Apakah konten dari bagian pertama sudah sudah mengakomodasi semua kebutuhan belajar siswa?
3. Apakah materi intervensi membaca permulaan sudah mengakomodasi semua kebutuhan belajar siswa?
4. Apakah metode intervensi membaca permulaan sudah sesuai kebutuhan belajar siswa?
44
Lilis Sondang Harahap, 2014
Program Intervensi Membaca Permulaan Bagi Siswa Yang Mengalami Problema Belajar Membaca Kelas Satu di SD X Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Evaluasi Program intervensi membaca permulaan
problema belajar membaca?
6. Apakah sistematika pelaksanaan program siswa yang mengalami problema belajar siswa yang mengalami problema belajar membaca?
9. Apakah pelaksanaan program intervensi membaca permulaan mudah dilaksanakan oleh guru?
10.Apakah evaluasi intervensi membaca permulaan sudah dapat mengakomodasi
45
Lilis Sondang Harahap, 2014
Program Intervensi Membaca Permulaan Bagi Siswa Yang Mengalami Problema Belajar Membaca Kelas Satu di SD X Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
11.Hal-hal apa saja yang belum tergambar dari draf program intervensi membaca permulaan?
12.Secara umum bagaimana pandangan Bapak/ Ibu terhadap program intervensi membaca permulaan?
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Tes membaca permulaan
Pengumpulan data melalui asesmen dilakukan kepada dua orang siswa kelas satu yang bertujuan untuk mengetahui kondisi objektif kemampuan siswa dalam membaca permulaan dan menemukan tipe kesulitan membaca permulaan yang dialami oleh siswa.
2. Observasi
Observasi atau pengamatan adalah upaya mendapatkan data penelitian yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan secara langsung dilapangan. Marshall dalam Sugiyono (2007:64) melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut. Jadi observasi dilakukan dengan mengamati setiap perilaku sehingga ditemukan makna dari perilaku tersebut secara komprehensif. Observasi ini dilakukan disaat guru melaksanakan pembelajaran membaca permulaan.
3. Wawancara
46
Lilis Sondang Harahap, 2014
Program Intervensi Membaca Permulaan Bagi Siswa Yang Mengalami Problema Belajar Membaca Kelas Satu di SD X Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk pengumpulan data kondisi objektif pelaksanaan pembelajaran membaca permulaan dan wawancara juga dilaksanakan kepada validator yang bertujuan untuk menilai/ memvalidasi draf rumusan program membaca permulaan. Judgment dari ahli diharapkan dapat menyempurnakan rumusan yang telah dirumuskan oleh peneliti. Masukan dari para ahli dijadikan bahan pertimbangan dalam menyempurnakan rumusan program.
4. Studi Dokumentasi
Studi Dokumentasi dalam penelitian ini dimaksudkan untuk melengkapi data-data dan informasi dokumen administratif dari wawancara dan observasi. Studi dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif (Sugiono, 2007: 82). Studi dokumentasi yang digunakan disini yaitu rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
G. Teknik Analisis Data
Analisis data yaitu proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari lapangan yang dikumpulkan melalui hasil wawancara, observasi dan dokumentasi untuk kemudian data tersebut dikembangkan dan dievaluasi. Menurut Sugiono (2007:88) yang dikutif dari Bogdan menyatakan
bahwa “ data analysis is the proscess of sytematically searching and arranging
the interview trancrifs, fieldnotes, and other material that you acumulate to
increase your own understanding of them and to the enable you to present
what you have discovered to others.” Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasi wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah difahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.
47
Lilis Sondang Harahap, 2014
Program Intervensi Membaca Permulaan Bagi Siswa Yang Mengalami Problema Belajar Membaca Kelas Satu di SD X Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dilakukan secara interaktif melalui proses data reduction, data display, dan
verification.
1. Data Reduction (Reduksi Data)
Reduksi data adalah proses menyeleksi, memfokuskan, menyederhanakan, mengabstraksikan dan mentransformasikan data yang tercantum dalam instrumen yang digunakan yaitu wawancara, observasi, studi dokumentasi.
2. Data Display (Penyajian Data)
Setelah data direduksi, langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Sajian data ini menampilkan informasi yang padat dan terorganisasi untuk memudahkan penarikan konklusi. Dalam penelitian kualitatif ini penyajian data menggunakan bentuk sajian data yang berupa tabel.
3. Conclusion Drawing/ Verification (Menarik Kesimpulan atau Verifikasi)
Lilis Sondang Harahap, 2014
Program Intervensi Membaca Permulaan Bagi Siswa Yang Mengalami Problema Belajar Membaca Kelas Satu di SD X Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Kondisi Objektif Kemampuan Siswa Dalam membaca Permulaan
Berdasarkan hasil tes membaca permulaan yang dilakukan kepada dua orang siswa diketahui bahwa AN dan AL belum mampu mengidentifikasi semua huruf. AN sudah mampu membaca suku kata yang berpola KV itu pun huruf-hurufnya harus yang sudah dikenal sedangkan AL belum mampu membaca suku kata. Kemampuan membaca AL dan AN termasuk rendah hal ini cukup memprihatinkan karena membaca sangat penting bagi proses pembelajaran, tanpa memiliki kemampuan membaca yang memadai siswa akan mengalami kesulitan belajar dikemudian hari.
2. Kondisi Objektif Pelaksanaan Pembelajaran Membaca permulaan
105
Lilis Sondang Harahap, 2014
Program Intervensi Membaca Permulaan Bagi Siswa Yang Mengalami Problema Belajar Membaca Kelas Satu di SD X Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Program Intervensi Membaca Permulaan Bagi Siswa Yang Mengalami Problema Belajar Membaca
Penelitian ini menghasilkan rumusan program intervensi membaca permulaan untuk guru yang mengajar siswa yang mengalami problema belajar membaca. Dalam merumuskan program intervensi membaca permulaan bagi siswa yang mengalami problema belajar membaca yang dilakukan adalah tes membaca permulaan, wawancara kepada guru, observasi dan studi dokumentasi. Selanjutnya materi intervensi dikembangkan sesuai dengan kesulitan yang dialami siswa. Adapun materi yang sesuai dengan kebutuhan siswa yaitu mengenal bentuk huruf, membedakan bentuk huruf (identifikasi huruf/
letter identification). membaca suku kata (sound blending) dan membaca
kata (word attack). Sedangkan metode yang digunakan untuk mengenal huruf dan membedakan huruf adalah metode Fernal dengan alokasi waktu yang digunakan setiap kali pertemuan adalah 30 menit.
B. Saran
1. Bagi Guru
Kepada para guru yang mempunyai siswa yang mengalami problema belajar membaca hendaknya menggunakan program ini yang diduga efektif tetapi masih bersifat hipotetik (lihat panduan).
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
106
Lilis Sondang Harahap, 2014
Program Intervensi Membaca Permulaan Bagi Siswa Yang Mengalami Problema Belajar Membaca Kelas Satu di SD X Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M. (2012). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka cipta.
Alimin, Z. (2010). Kesulitan Belajar Dalam Perspektip Pendidikan . (online).
Tersedia: http://z-alimin.blogspot.com/2010/04/kesulitan-belajar-dalam-perspektif.html (12 Maret 2013)
Darmawati. (2008). Intervensi Dini Untuk Mengembangkan Kemampuan
Membaca dan Menulis Permulaan Anak Usia Dini Prasekolah. Tesis
UPI: Tidak diterbitkan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1991/ 1992). Petunjuk Teknis
Pengajaran Membaca Permulaan di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdikbud
Grainger, J. (2003). Children’s Behaviour Attention And Reading Problem. Mudjiman, H dan Yusuf, M. (1990). Disfungsi Minimal Otak (DMO) dan
Kesulitan Belajar Aanak. Surakarta : Pusat Studi dan Remediasi (PSR)
Pusat Penelitian Universitas Sebelas Maret. Surakarta
Juhanaini. (2012). Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan
Membaca Peserta Didik Berkesulitan Belajar (Learning Difficulties) di Sekolah Dasar Reguler. Ringkasan Disertasi Doktor, UPI: Tidak
diterbitkan
Joesafira. (2010). Definisi pembelajaran (online). Tersedia
http://delsajoesafira.blogspot.com/2010/05/definisi-pembelajaran.html ( 2 Februari 20014)
Haryanto, et all (2010). Pembelajaran Cepat Tunta Buta Aksara. Kementerian Pendidikan Nasional. Balai Pengembangan Pendidikan Nonformal dan informal (BP-PNFI) regional VII Mataram
Moleong, L. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda
Musthafa. (2005). Agar Anak Anda Gemar Membaca. (edisi 1) Bandung: Hakmah
107
Lilis Sondang Harahap, 2014
Program Intervensi Membaca Permulaan Bagi Siswa Yang Mengalami Problema Belajar Membaca Kelas Satu di SD X Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Novitasari, N. (2011). Pendekatan Pengalaman Bahasa (Language Experience
approach) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bagi Anak Berkesulitan Belajar Membaca. Tesis UPI: Tidak diterbitkan
Rahayu, N. (2012). Teori Belajar : Cognitive-Developmental Menurut Teori Jean
Piaget. (Online). Tersedia:
http://catatanenyrahayu.blogspot.com/2012/04/teori-belajar-cognitive-developmental.html (20 Agustus 2013)
Rahim, F. (2009). Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara
Rochyadi,E. (2005). Pengembangan Program Pembelajaran Individual Bagi
Anak Tunagrahtita. Jakarta :Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi, Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.
Rochyadi,E. (2011) Model Pembelajaran Berbasis Kesadaran Linguistik dan
Kesadaran Persepsi Visual Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Anak Tunagrahita. Rangkuman Disertasi Pada Jurusan Ilmu Pendidikan
Bidang Pengembangan Kurikulum SPS UPI Bandung: tidak diterbitkan
Salvijanti, E. (2009), Program Pembelajaran Membaca Permulaan Dengan
Bantuan Komputer Pada Siswa Berkesulitan Belajar Membaca di SLB YPM Kab. Garut. Tesis, UPI: Tidak diterbitkan
Santrock, J. W. (2007). Perkembangan Anak. (edisi 11) Universitas Of Texas, Dallas: Erlangga
Sariningsih, N. (2008). Intervensi Dini bagi Anak Tunagrahita. Skripsi, UPI: Tidak diterbitkan
Satori, DJ. (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2007). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Suhaeri, HN. (2009). Intervensi Dini. Bandung: Program Studi Pendidikan Kebutuhan Khusus, Sekolah Pascasarjana UPI.
Sukinah. (2013). Sistem Penilaian Hasil Belajar Anak Berkebutuhan Khusus. (Online).tersediadihttp://staff.uny.ac.id/sites/default/files/SISTEMpenilaia nsisteminklusif.pdf (18 September 2013)
108
Lilis Sondang Harahap, 2014
Program Intervensi Membaca Permulaan Bagi Siswa Yang Mengalami Problema Belajar Membaca Kelas Satu di SD X Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu