KEEFEKTIFAN MEDIA DOKUMENTER BENCANA ALAM INDONESIA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMK KARYA
BHAKTI PUSDIKPAL Cimahi Tahun Ajaran 2013-2014)
diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan
oleh :
Dea Anggraeni F NIM 0703861
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
KEEFEKTIFAN MEDIA DOKUMENTER
BENCANA ALAM INDONESIA
DALAM PEMBELAJARAN MENULIS
KARANGAN DESKRIPSI
(Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X
SMK KARYA BHAKTI PUSDIKPAL Cimahi Tahun
Ajaran 2013-2014)
Oleh
Dea Anggraeni Fadillah
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
© Dea Anggraeni Fadillah 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
KEEFEKTIFAN MEDIA DOKUMENTER BENCANA ALAM INDONESIA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI
(Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMK KARYA BHAKTI
PUSDIKPAL Cimahi Tahun Ajaran 2013-2014)
oleh :
Dea Anggraeni F
0703861
disetujui dan disahkan oleh
Pembimbing I
Drs. H. Khaerudin Kurniawan, M. Pd. NIP 196601081990021001
Pembimbing II
Dra. Lilis Siti Sulistyaningsih, M. Pd. NIP 19601216198603201
diketahui oleh
Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
i
Dea Anggraeni F, 2014
Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
B. Identifikasi dan Rumusan Masalah ………. 4
C. Rumusan Masalah ……….. 5 A. Media Pembelajaran………. 9
1. Pengertian Media Pembelajaran……… 9
2. Fungsi Media dalam Pembelajaran……… 10
B. Pembelajaran Menulis ..……… 15
1. Pengertian Menulis……….. 15
B. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian ……… 29
ii
Dea Anggraeni F, 2014
Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Populasi ……….. 30
3. Sampel ……… 30
C. Definisi Operasional ……….. 31
D. Instrumen Penelitian ……….. 32
1. Instrumen Perlakuan ……….. 32
2. Instrumen Pengumpulan Data ……… 45
E. Analisis Data ………. 49
1. Menganalisa Data Prates dan Pascates ……….. 49
2. Melakukan Uji Persyaratan Data ………... 50
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian .……..………. 53
B. Analisis Profil Karangan Deskripsi Siswa pada Tes Awal dan Profil karangan Siswa pada Tes Akhir menjadi Nilai……….. 54 1. Analisis Skor Pada Tes Awal………..……… 54
2. Analisis Skor Pada Tes Akhir……… 60
C. Pengujian Prasyarat Analisis Data……… 69
a. Uji Reliabilitas ..……….. 70
b. Uji Normalitas Distribusi Data ……… 77
c. Uji t ………. 80
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ..……… 84
B. Saran …….……….. 86
DAFTAR PUSTAKA..……… 87
LAMPIRAN
Dea Anggraeni F, 2014
Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Keefektifan Media Dokumenter Bencana Alam Indonesia Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi”.
Penelitian ini diawali masalah: 1) Bagaimanakah kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi sebelum menggunakan media video dokumenter bencana alam di Indonesia di kelas eksperimen?; 2) Bagaimanakah kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi sesudah menggunakan media video dokumenter bencana alam di Indonesia di kelas eksperimen?; 3) Adakah perbedaan yang signifikan antara hasil pembelajaran menulis karangan deskripsi menggunakan media video dokumenter bencana alam di Indonesia di kelas eksperimen?.
Hipotesis kerja penelitian ini yaitu terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil menulis deskripsi sebelum dan sesudah diberi perlakuan penggunaan media video dokumenter bencana alam di Indonesia.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah “pretes-postest one group design pada kelas yang disebut sebagai kelas eksperimen semu. Populasi dalam penelitian ini siswa kelas X SMK Karya Bhakti Pusdikpal Cimahi dengan sampel kelas X-TL. Sampel sebanyak 37 orang dari kelas X-TL.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh hasil kemampuan nilai skor pretes awal dan postes yang diberikan. Nilai pretes, diperoleh jumlah skor siswa sebesar 2360, dengan rata-rata skor adalah 63,78. Dari hasil pretes, diperoleh jumlah skor siswa sebesar 2374, dengan rata-rata skor adalah 64,16. Dari analisis data hasil pretes dan postes, peneliti melihat adanya peningkatan nilai rata-rata kelas antara sebelum dan sesudah digunakannya media video dokumenter pada pembelajaran siswa menulis karangan deskripsi.
Dea Anggraeni F, 2014
Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
This study entitled " Effectiveness of Natural Disaster Documentary Media Indonesian In Essay Writing Learning Description". This study begins the problem: 1) How do students' skills in writing essays description before using the medium of video documentaries of natural disasters in Indonesia in the experimental class ?; 2) How do students' skills in writing essays after using video media description documentary natural disasters in Indonesia in the experimental class ?; 3) Are there significant differences between the results of learning to write essays using the medium of video documentary descriptions of natural disasters in Indonesia in the experimentalclass?.
The working hypothesis of this study that there are significant differences between the results before and after the written description given treatment use video media documentaries natural disasters in Indonesia. The research design used in this study is a "one-group pretest-posttest design in a class are referred to as quasi-experimental class. The population in this study class X SMK Karya Bhakti Pusdikpal Cimahi with samples of X-TL.
Sample of 37 people from the class of X-TL.
1
Dea Anggraeni F, 2014
Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Salah satu keterampilan dalam berbahasa yang memerlukan ketelitian adalah
menulis. Menulis bukanlah kemampuan yang dapat dikuasai dengan sendirinya,
melainkan harus melalui proses pembelajaran dengan waktu yang lama untuk
menumbuhkan tradisi menulis. Hal tersebut diperkokoh dengan pendapat Tarigan
(1994: 4) yang mengemukakan bahwa keterampilan menulis merupakan salah
satu keterampilan berbahasa yang diperoleh melalui proses praktik dan latihan
secara teratur. Keterampilan menulis harus terus dilatih dan dikembangkan karena
keterampilan menulis tidak dapat diperoleh secara otomatis diperlukan latihan dan
praktik.
Kemampuan menulis karangan deskripsi siswa harus lebih dikembangkan dan
ditingkatkan, karena pembelajaran menulis memiliki berbagai jenis, ada karangan
deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi dan persuasif. Berbagai jenis karangan
ini membuat siswa menjadi bingung membedakan sebuah karanagan dan sulit
untuk megembangkan topik, mencari diksi dan kalimat yang menarik,
penggunaan ejaan dan struktur kalimat yang baik.
Penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya di antaranya penelitian terhadap
“Penggunaan Berita Dokumenter dalam Pembelajaran Berbicara Argumentasi (
Dea Anggraeni F, 2014
Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Aswati (2010). Media yang diteliti pada penelitian sebelumnya adalah media
berita dokumenter. Media dokumenter merupakan jenis media audio-visual
(melibatkan penglihatan dan pendengaran). Hasil penelitian sebelumnya dengan
menggunakan media berita dokumenter, berdasarkan tolak ukur kriteria penilaian
dapat dikategorikan baik. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan skor rata-rata
postes yang diperoleh siswa sebesar 72,5. Hal ini membuktikan adanya
peningkatan yang lebih baik.
Penelitian lainnya yang pernah dilakukan sebelumnya adalah penelitian
terhadap “Efektivitas Penggunaan Media Tayangan “Si Bolang” Trans7 dalam
Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi ( Eksperimen Semu Siswa Kelas VII
SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012)” oleh Dinaria Sitio
(2012). Media yang diteliti pada penelitian sebelumnya adalah media tayangan
“Si Bolang” pada stasiun televisi Trans7. Berdasarkan hasil perhitungan prates
dan pascates kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata siswa sebelum diberi
perlakuan (prates) adalah 66,82, sedangkan nilai rata-rata siswa setelah diberi
perlakuan (pascates) adalah 86,14. Hal ini membuktikan adanya peningkatan yang
lebih baik.
Pembelajaran menulis deskripsi harus dilatih dan dipraktikkan secara
berkelanjutan, karena kemampuan menulis siswa tidak datang secara otomatis,
dibutuhkan latihan-latihan dan praktik yang intensif supaya siswa lebih
memahami dan menguasai keterampilan menulis. Keterampilan menulis deskripsi
3
pembelajaran menulis diajarkan secara baik, dan seharusnya pada tingkat SMP
inilah siswa harus dapat menulis karangan deskripsi dengan mahir. Keterampilan
menulis deskrpsi siswa saat ini, cenderung kurang motivasi dalam
mengembangkan topik, mencari diksi dan kalimat yang menarik, penggunaan
ejaan dan struktur kalimat yang baik, dikarenakan pemanfaatan penggunaan
media yang kurang. Keterampilan menulis harus dikembangkan dan ditingkatkan
melalui model pembelajaran dan berbagai penggunaan media pembelajaran yang
lebih kreatif dan inovatif. Perkembangan media pembelajaran saat ini begitu
pesat, begitu banyaknya media audio-visual seperti halnya media video
dokumenter yang harus dimanfaatkan dan dikembangkan untuk kemampuan siswa
dalam menulis karangan deskripsi.
Dokumenter sering dianggap sebagai rekaman dari aktualitas atau potongan
rekaman sewaktu kejadian sebenarnya berlangsung, saat orang yang terlibat di
dalamnya berbicara, kehidupan nyata seperti apa adanya, spontan, dan tanpa
media perantara. Media video dokumenter adalah alat atau benda yang berisi
ringkasan video untuk menjadi pokok permasalahan yang akan diperdebatkan di
kelas. Penggunaan media berita dokumenter ini dapat digunakan sebagai alternatif
untuk mengurangi kebosanan dan menambanh wawasan siswa untuk menulis
karangan deskripsi pada proses belajar mengajar dikelas.
Proses pembelajaran menulis karangan deskripsi menggunakan media video
dokumenter bencana alam dibagi menjadi 3 (tiga) bagian. Bagian pertama, siswa
diperintahkan untuk menulis karangan deskripsi bebas dengan tema dan judul
Dea Anggraeni F, 2014
Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dahulu bagaimana kemampuan menulis karangan deskripsi para siswa. Bagian
kedua, siswa menyaksikan video dokumenter bencana alam yang sudah disiapkan
di kelas. Pada bagian ini siswa diberikan kesempatan untuk mencatat semua hal
dan kejadian yang ditampilkan pada video dokumenter. Kemudian pada bagian
ketiga, setelah selesai menyaksikan video dokumenter para siswa menuangkan
semua hal yang sudah ditonton dari video dokumenter dalam bentuk karangan
deskripsi. Pada bagian ini siswa menulis karangan dengan menggunakan daya
ingat dan imajinasinya yang diperoleh setelah menonton video dokumenter
bencana alam. Di bagian akhir ini akan diteliti kemampuan siswa menulis
karangan deskripsi dalam menuliskan kata, kalimat, alur cerita hingga pesan
moral yang dituangkan hasil dari menyaksikan video documenter bencana alam.
Penulis tertarik kepada penggunaan video dokumenter bencana alam di
Indonesia dalam pembelajaran menulis deskripsi. Kelebihan dari penelitian
penulis adalah adanya penggunaan media audiovisual dalam bentuk video
dokumenter bencana alam di Indonesia yang melibatkan indera penglihatan,
pendengaran dan perasaan untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan
deskripsi siswa juga melatih kepekaan para siswa akan pentingnya kepeduliaan
mejaga dan melestarikan keseimbangan alam. Berdasarkan hal tersebut, penulis
mengambil judul “Keefektifan Media Dokumenter Bencana Alam Indonesia
dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi di SMK Karya Bhakti
5
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil dari pengamatan, penulis menemukan rendahnya
ketertarikan siswa dalam menulis karangan deskripsi dan penggunaan metode
pembelajaran masih bersifat konvensional. Pembelajaran menulis deskripsi harus
dilatih dan dipraktikan secara berkelanjutan, karena kemampuan menulis siswa
tidak datang secara otomatis, dibutuhkan latihan-latihan dan praktik yang intensif
supaya siswa lebih memahami dan menguasai keterampilan menulis deksripsi.
Keterampilan menulis harus dikembangkan dan ditingkatkan melalui model
pembelajaran dan berbagai penggunaan media pembelajaran yang lebih kreatif
dan inovatif. Untuk itulah penulis memilih penggunaaan media video dokumenter
bencana alam sebagai metode pembelajaran menulis karangan deskripsi.
Penggunaan media video dokumenter bencana alam juga diarahkan untuk
membangun kepekaan siswa terhadap upaya melestarikan lingkungan dan
menjaga keseimbangan alam sekitarnya.
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut.
1) Bagaimanakah profil kemampuan siswa pada tes awal dalam menulis
karangan deskripsi sebelum menggunakan media video dokumenter bencana
alam di Indonesia di kelas eksperimen ?
2) Bagaimanakah profil kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi
pada tes akhir menggunakan media video dokumenter bencana alam di
Dea Anggraeni F, 2014
Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3) Adakah perbedaan yang signifikan antara nilai pembelajaran menulis
karangan deskripsi menggunakan media video dokumenter bencana alam di
Indonesia di kelas eksperimen ?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah mendeskripsikan hal-hal
sebagai berikut.
1) Tingkat kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi sebelum
menggunakan media video dokumenter bencana alam di Indonesia,
2) Tingkat kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi sesudah
menggunakan media video dokumenter bencana alam di Indonesia,
3) Perbedaan kemampuan menulis karangan deskripsi sebelum dan sesudah
menggunakan media video dokumenter bencana alam di Indonesia.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat bagi (a) guru, (b)
siswa,(c) peneliti, dan (c) lembaga pendidikan.
a. Bagi Guru
Manfaat penelitian ini bagi guru adalah menambah referensi media-media
pengajaran yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran menulis. Dengan
demikian diharapkan kreativitas guru dalam memilih serta menggunakan media
pembelajaran semakin terasa pada akhirnya dapat meningkatkan minat, aktivitas,
7
b. Manfaat Siswa
Manfaat peneliti ini bagi siswa adalah menumbuhkan kebanggan minat siswa
dan meningkatkan kreativitas serta pemikiran yang logis dan dapat
dipertanggungjawabkan terhadap siswa dalam pembelajaran menulis deskripsi.
c. Bagi Peneliti
Dari hasil ini peneliti dapat diperoleh gambaran mengenai pembelajaran
menulis.
d. Bagi Lembaga Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan yang inovatif bagi bahan
pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia.
F. Hipotesis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik teoritis maupun
praktis. Adapun uraiannya adalah sebagai berikut.
1) Terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan siswa dalam menulis
deskripsi sebelum dan sesudah diberi perlakuan dengan menggunakan media
video dokumenter bencana alam di Indonesia.
2) Terdapat keefektifan penggunaan media video dokumenter bencana alam di
Indonesia dalam meningkatkan kemampuan menulis deskripsi siswa.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan usulan penelitian adalah terdiri atas tiga bagian, utama,
Dea Anggraeni F, 2014
Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Halaman judul dan sub-judul, Halaman persetujuan pembimbing, Halaman
pernyataan originalitas atau hasil karya sendiri, Halaman Abstrak, Halaman Kata
Pengantar, Halaman Daftar Isi, Halaman Daftar Tabel, Halaman Daftar Gambar.
Bab I Pendahuluan: A. Latar Belakang Penelitian, B. Identifikasi Masalah, C. Rumusan Masalah, D. Tujuan Penelitian, E. Manfaat Penelitian, F. Hipotesis, G.
27 Dea Anggraeni F, 2014
Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Variabel adalah karakterisik tertentu yang mempunyai nilai, skor. atau ukuran
yang berbeda untuk unit observasi atau individu yang berbeda (wirartha, 2003:
39). Jumlah variabel yang digunakan dalam judul penelitian ini sebanyak dua
variabel. Video Dokumenter bencana alam merupakan variabel bebas, sementara
itu Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi merupakan variabel terikat.
Penelitian adalah proses ilmiah yang mencakup sikap formal dan intensif.
karakter formal dan intensif karena mereka terkait dengan aturan, urutan, maupun
cara penyajian agar memperoleh hasil yang diakui dan bermanfaat bags kehidupan
manusia (Sukardi. 2003: 4). Maka, metodologi penelitian dapat diartikan sebagai
kegiatan yang secara sistematis direncanakan oleh para peneliti untuk
memecahkan permasalahan yang hidup dan berguna bagi masyarakat maupun
bagi peneliti itu sendiri (sukardi, 2003: 17).
Menurut Nasution (2003: 29), penelitian eksperimen meneliti pengaruh
variabel terhadap suatu kelompok dan bertuiuan untuk menetapkan hubungan
sebab-akibat dengan mengisolasi hubungan variabel kausal (Davis dalam Emzir,
2012: 63). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen semu.
Dea Anggraeni F, 2014
Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bentuk penelitian ini banyak digunakan di bidang ilmu pendidikan (sukardi, 2003:
16). Penelitian ini untuk mengatasi kesulitan dalam menentukan kelompok kontrol
dalam penelitian (Sugiono, 2008: 112).
Penelitian ini menggunakan desain penelitian “pretest-postest one group
design” pada kelas yang disebut sebagai kelas eksperimen semu. Pengukuran
dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali, yaitu sebelum penerapan
perlakuan yang disebut pretest dan sesudah penerapan perlakuan yang disebut
postest. Pola penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut (Syamsuddin dan
Vismaia, 2007: 157):
Keterangan:
E-: Kelas Eksperimen
01: Tes awal (pretest) menulis karangan deskripsi di kelas eksperimen
02: Tes akhir (posttest) menulis karangan deskripsi di kelas eksperimen
X: Pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan media video dokumenter
bencana alam
Berikut ini adalah langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian:
1) Mengadakan tes awal untuk mengukur kemampuan menulis karangan
deskripsi siswa sebelum perlakuan dengan menggunakan media gambar
seperti yang sudah biasanya dilakukan;
2) Memberikan perlakuan dengan menggunakan video dokumenter bencana
alam dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi kepada siswa:
29
Dea Anggraeni F, 2014
Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3) Mengadakan post-test untuk mengukur kemampuan menulis karangan
deskripsi siswa setelah perlakuan atau perlakuan diberikan.
Untuk membuktikan keberhasilan teknik yang akan diuji, pada kelas
eksperimen akan diberikan perlakuan sebanyak dua kali. Dalam setiap perlakuan.
digunakan jenis karangan deskripsi yang berbeda. Rancangan pelaksanaan
perlakuan digambarkan dalam bentuk tabel di bawah ini.
TABEL 3.1
RANCANGAN PELAKSANAAN PERLAKUAN Pelaksanaan
Perlakuan
Instrumen/Jenis Karangan Teknik
Perlakuan pertama Karangan deskripsi spasial Video dokumenter
Perlakuan kedua Karangan deskripsi subjektif Video dokumenter
Perlakuan ketiga Karangan menggambarkan suasana Video dokumenter
B. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian
Dalam bagian ini akan dijelaskan secara singkat lokasi, populasi, dan sampel
yang digunakan dalam penelitian.
1. Lokasi
Lokasi penelitian di SMK Karya Bhakti Pusdikpal Cimahi. Penentuan lokasi
ditentukan pada pertimbangan-pertimbangan berikut:
Dea Anggraeni F, 2014
Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) di lokasi tersebut belum pernah diadakan penelitian yang sama dengan
permasalahan yang akan diteliti.
Populasi di defenisikan sebagai himpunan (yang lengkap atau sempurna) dari
sebuah unit penelitian yang mungkin (wirartha, 2006: 44). Populasi bukan hanya
orang, melainkan juga objek dan benda-benda alam yang lain (Sugiyono, 2008:
117). Sementara menurut Suuardi (2003: 53), populasi pada prmsipnya adalah
semua anggota kelompok manusia, binatang. penstiwa. atau benda yang tinggal
bersama dalam suatu tempat secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil
akhir suatu penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X.
2. Populasi
Menurut wirartha (2006: 44), sampel di definisikan sebagai himpunan unit
penelitian yang memberikan keterangan atau data yang diperlukan oleh suatu
studi atau himpunan bagian dari populasi. Adapun Sukardi (2003: 54)
mengungkapkan sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang dipilih untuk
sumber data.
Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik probability
sampling. Probability sampling adalah teknik sampling yang memberi peluang
sama kepada anggota populasi uniuk dipilih menjadi anggota sampel. Cara
demikian sering disebut dengan random sampling (Sugiyono. 2011: 90). Teknik
probability sampling digunakan dalam penelitian untuk dapat memiliki sampel
31
Dea Anggraeni F, 2014
Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Karya Bhakti
Pusdikpal Cimahi.
C. Definisi Operasional
Bagian ini menjelaskan definisi dari setiap variabel yang dijadikan sebagai
kata kunci dalam penelitian ini. Adapun kata kunci yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Karangan deskripsi adalah satu kaidah upaya pengolahan data menjadi
sesuatu yang dapat diutarakan secara jelas dan tepat dengan tujuan agar dapat
dimengerti oleh orang yang tidak langsung mengalaminya sendiri. Dalam
keilmuan, deskripsi diperlukan agar peneliti tidak melupakan pengalamannya
dan agar pengalaman tersebut dapat dibandingkan dengan pengalaman
peneliti lain, sehingga mudah untuk dilakukan pemeriksaan dan kontrol
terhadap deskripsi tersebut. Pada umumnya deskripsi menegaskan sesuatu,
seperti apa sesuatu itu kelihatannya, bagaimana bunyinya, bagaimana
rasanya, dan sebagainya.
2) Video dokumenter merupakan satu bentuk produk audio visual yang
menceritakan suatu fenomena keseharian. Fenomena tersebut cukup pantas
diangkat menjadi perenungan bagi penonton. Materi dokumenter dapat
berupa cerita tentang keprihatinan sosial, pengalaman dan pergaulatan hidup
Dea Anggraeni F, 2014
Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
balik dan kupasan tentang peristiwa yang pernah terjadi dan ada kaitanya
dengan masa sekarang. (Brata, 2007 : 57).
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial
yang diamati (Sugiyono, 2008: 148). Dalam bagian ini diulas (1) instrumen
perlakuan dan (2) instrumen pengumpulan data.
1. Instrumen Perlakuan
Sebelum melakukan pembelajaran, penulis menyusun langkah-langkah
sebagai berikut.
a. Perencanaan (RPP)
Instrumen perencanaun yang digunakan berupa RPP yang akan dijadikan
acuan peneliti dalam proses belajar mengajar. Pertemuan pertama mengulas
materi karangan deskripsi tanpa menggunakan media video dokumenter bencana
alam sedangkan pada pertemuan kedua. Pertemuan kedua merupakan pascates
untuk menguji pemahaman akhir siswa setelah dikenai perlakuan dengan
menggunakan media video dokumenter.
RPP Eksperimen
33
Dea Anggraeni F, 2014
Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hari/tanggal : Senin, 13 Januari 2014
Sekolah : SMK Karya Bhakti Pusdikpal Cimahi
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : X
Standar Kompetensi : Menulis
1. Mengungkapkan informasi dalam bentuk karangan
deskriptif
Kompetensi Dasar
: 1.1 Menulis dalam bentuk karangan deskripsi
Alokasi Waktu : 4 X 45 menit (2 x pertemuan)
A. Indikator
Mengidentifikasi pengertian karangan deskripsi
Menjelaskan ciri-ciri karangan deskripsi
Jenis-jenis karangan deskripsi
Langkah-langkah karangan deskripsi.
B. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menulis hasil observasi dalam bentuk karangan deskripsi.
C. Materi Pembelajaran Karangan Deskripsi
Menurut Alwasilah dan Suzanna (2005 :114) karangan deskrisi adalah
gambaran verbal ihwal manusia, objek, penampilan, pemandangan, atau kejadian.
Dea Anggraeni F, 2014
Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dibuat mampu (seolah merasakannya, melihat, mendengar, atau mengalami)
sebagaimana dipersepsi oleh panca indera.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan karangan deskripsi sebuah
tulisan yang memberikan perincian-perincian dan melukisakan sesuatu peristiwa
atau kejadian.
Ciri-ciri paragraf deskripsi
Menurut Semi (2007:66) ciri-ciri karya tulis deskripsi, yang membedakan
dengan eksposisi adalah sebagai berikut.
1) Deskripsi berupaya memperlihatkan detail atau rincian tentang objek,
sedangkan eksposisi cenderung menyajikan secara umum.
2) Deskripsi lebih bersifat mempengaruhi emosi dan membentuk imajinasi
pembaca, sedangkan ekposisi tidak.
3) Deskripsi umumya menyangkut objek yang dapat diindera oleh pancaindera
sehingga objeknya, pada umumnya, benda, alam, warna, dan manusia,
sedangkan eksposisi menangkut tentang semua hal.
4) Deskripsi diampikan dengan gaya memikat dan dengan pilihan kata yang
menggugah, sedangkan ekposisi disajikan dengan gaya lugas.
5) Organisasi penyajiannya lebih umum menggunakan susunan ruang, sedangkan
ekposisi umumnya menggunakan susunan logis.
35
Dea Anggraeni F, 2014
Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut Semi (2007:67-74) dibagi menjadi dua jenis yaitu sebagai berikut.
1) Deskripsi Artistik
Deskripsi artistik merupakan deskripsi yang memiliki nilai artistik atau nilai
keindahan karena cara penyajiannya dengan menggunakan gaya bahasa sastra.
Deskripsi artistik ini biasanya dijumpai di dalam karya sastra seperti novel atau
cerita pendek.
Contoh:
Kaki-kaki gunung Kidul terhenti di Parangtritis. Kaki-kaki mencekam curam
jatuh ke laut, dan mencekam ke dasar dalam pasir pantai. Lalu sejak kaki-kaki
gunung itu menghujam pasir dekat Perang Endok, pemandangan ke barat berubah
tiba-tiba menjadi padang pasr bergelombang dan berbukit.
Gelombang dan ombak samudera Kidul menggulung dan menghujam pantai
pasir yang bersih halus, kadang-kadang ombak naik menjilati bibir bukit-bukit
pasir.
Warna biru laut dengan puncak-puncak gelombang dan ombak memutih,
membawa rasa segar yang sayup. Di garis kaki langit yang menyelam ke
samudera ada seiring kapal motor mencari ikan, timbul tenggelam sebagai
titik-titik kecil.
Dari tempatnya berdiri, seluruh alam dapat dipandangnya. Luas, jauh sayup di
Dea Anggraeni F, 2014
Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Lautan samudera, yang disebut orang laut kidul atau segara kidul tempat
bertakhtanya ratu kidul menguasai lautan selatan yang jadi sebagian samudera
Indonesia. Lalu, bukit-bukit batu tandus lapis-berlapis sepanjang pantai timur.
Dan di barat, gelombang-gelombang padang pasir sejauh mata memandang. Lalu,
di sebelah utara di sebrang punggung-punggung bukit batu, terhempas dataran
rendah. Hijau sejuk gemerlapan, terus menjalar ke kaki gunung merapi.
Pantai Parangtritis melandai di pasir putih, panas dibakar sinar matahari. Di
tempat ini manusia kota dating berlibur. Tempt orang kota dan orang desa
melepaskan nazar atau tirakatan. Rumah-rumah di sekitar situ seperti kotak-kotak
kecil tercampak berdempetan. Rumah-rumah yang berupa warung dan sekaligus
penginapan. Di pantai banyak kelihatan orang berkelompok, tentunya rombongan
pariwisata.
2) Deskripsi Ekspositorik
Deskripsi ekspositorik adalah deskripsi yang mendekati bentuk eksposisis,
baik mengenal isi, yang cenderung berupa fakta, maupun gaya penyajiannya yang
lugas. Disajikan dengan menekankan pada detail dan rincian yang menyebabkan
tulisan semacam ini dinamakan deskripsi, yaitu deskripsi ekspositorik.
Contoh:
Stres dapat merupakan faktor penyebab timbulnya suatu penyakit. Berbagai
penelitian yang dilakukan menyebutkan bahwa stres diketahui sebagai faktor yang
penyakit-37
Dea Anggraeni F, 2014
Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penyakit seperti jantun koroner, kanker, paru-paru, pengerasan hati, dan bunuh
diri.
Gangguan stres ini timbul secara lamban, tidak jelas kapan mulainya.
Meskipun begitu, kata Dr. Dadang, dari pengalaman-pengalaman para psikiater,
stres dibagi dalam enam tahap. Setiap tahapan memperlihatkan sejumlah gejala
yang dirasakan oleh yang bersangkutan. Petunjuk tahapan stres itu dikemukakan
oleh Dr. Robert J. Van Amberg (psikiater), antaralain sebagai berikut.
Pada tahap pertama, ditandai oleh semangat besar, pengelihatan tajam, tidak
sebagaimana biasanya, enerjik, dan gembira berlebihan. Tahapan ini biasanya
menyenagkan dan orang lain bertambah semangatnya tanpa menyadari bahwa
sebenarnya cadangan eneginya sedang menipis.
Pada tahap kedua, semua yang menyenagkan tadi mulai berangsur hilang dan
timbul keluhan, seperti merasa letih sewaktu bangun pagi atau menjelang sore,
atau gangguan pencernaan, serta persaaan tidak santai.
Pada tahap ketiga, keluhan keletihan semakin tampak yang disertai gejala
seperti otot kejang, gangguan tidur (sukar tidur, sering terbangun).
Pada tahap keempat, keadaan lebih buruk, yang ditandai dengan cirri-ciri
sebagai berikut: sangat sulit untuk bsa bertahan sepanjang hari, kehilangan
kemampuan dalam menanggapi situasi, pergaulan sosial dan kegiatan rutin tersa
Dea Anggraeni F, 2014
Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada tahap kelima, keletihan semakin mendaam dirasakan, sukar buang air
besar atau sebaliknya, gangguan pada sistem pencernaan (maag dan usus), dan
disertai perasaan takut.
Pada tahap keenam, atau yang terakhir, merupakan tahapan gawat darurat.
Tidak jarang pada tahap ini seorang eksekutif (paling banyak diserang stres) di
bawa ke ICCU. Pada tahap ini debaran jantung tersa amat keras, napas sesak,
badan gemeteran, dingin, keringat bercucuran, yang biasanya diakhiri pingsan
atau kolaps.
Langkah-langkah Menulis Karangan
Semi (2007:72-73) bila ingin menulis karangan deskripsi, perhatikan sebagai
berikut.
1) Pilih detail secara teliti
Detail atau rincian yang diambil adalah yang relevan untuk mencapai tujuan.
Misalnya, kalau kamu hendak mendeskripsikan seorang wanita cantik, maka
detail yang diambil atau ditampilkan adalah hal-hal yang memang mendukung
penggambaran kecantikan wanita itu.
2) Gunakan Pilihan Kata yang Tepat
Di dalam menulis deskripsi diperlukan adanya pilihan kata yang tepat karena
karya deskripsi umunya disusun untuk mempengaruhi emosi dan membentuk
imajinasi pembaca.
39
Dea Anggraeni F, 2014
Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pra tes
Inquiri
Penugasan
Tes
Inquiri
Penugasan
E. Langkah-langkah Pembelajaran
Dea Anggraeni F, 2014
Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Kegiatan Awal Apersepsi
1) Siswa dikondisikan untuk persiapan KBM (mengucapkan salam,
menyapa, dan mengecek kehadiran siswa).
2) Guru bertanya kepada siswa
pernahkah mendengar kata karangan deskripsi?
3) Guru bertanya kembali kepada siswa apakah yang dimaksud dengan karangan deskripsi?
4) Contoh karangan deskripsi seperti apa?
5) Siswa diberikan motivasi untuk mencapai tujuan pembelajaran.
1) Guru menggali pengetahuan siswa tentang pengertian karangan, apa yang kalian ketahui tentang karangan deskripsi.
2) Siswa menyimak penjelasan guru mengenai pengertian karangan deskrispi dengan menggunakan visual powerpoint.
3) Guru menggali pengetahuan tentang ciri-ciri dan jenis-jenis karangan deskripsi.
4) Siswa menyimak penjelasan guru mengenai ciri-ciri dan jenis-jenis bentuk karangan deskripsi dengan menggunakan visual powerpoint. 5) Guru menggali pengetahuan siswa
tentang tentang langkah-langkah membuat karangan deskripsi.
6) Siswa menyimak penjelasan guru tentang langkah-langkah membuat karangan deskripsi dengan menggunakan visual powerpoint.
b. Elaborasi
Guru memberikan sebuah contoh karangan deskripsi kemudian siswa
41
Dea Anggraeni F, 2014
Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengerjakan karangan deskripsi.
Tugas Terstruktur:
1) Siswa mengembangkan topik karangan deskripsi?
2)Siswa mengembangkan langkah karangan deskripsi?
3)Siswa membuat karangan bentuk tulisan yang telah ditetukan guru?
c. Konfirmasi
Guru menyimpulkan kembali hasil dari rangkuman yang telah dibuat oleh siswa mengenai pengertian karangan deskripsi, ciri-ciri karangan deskripsi, jenis-jenis karangan deskripsi, serta langkah-langkah membuat karangan deskripsi.
Pertemuan II Menulis Karangan Deskripsi dengan Tema “Bencana Alam Indonesia”
Media Video Dokumenter (Tes) a. Eksplorasi
1) Guru menggali pengetahuan siswa tentang pengertian karangan deskripsi, apa yang kalian ketahui tentang karangan deskripsi.
2) Siswa menyimak penjelasan guru mengenai pengertian karangan deskripsi dengan menggunakan visual powerpoint.
3) Guru menggali pengetahuan tentang ciri-ciri dan jenis-jenis karangan deskripsi.
4) Siswa menyimak penjelasan guru mengenai ciri-ciri dan jenis-jenis karanagan deskripsi dengan menggunakan visual powerpoint. 5) Guru menggali pengetahuan siswa
Dea Anggraeni F, 2014
Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
membuat karangan deskripsi.
6) Siswa menyimak penjelasan guru tentang langkah-langkah membuat karangan deskripsi dengan menggunakan visual powerpoint.
b. Elaborasi
Guru memberikan sebuah contoh karangan deskripsi menggunakan pemanfaatan video dokumenter dengan
tema ”bencana alam di Indonesia” kemudian siswa mengerjaan karangan narasi.
3) Siswa membuat karangan deskripsi bentuk tulisan yang telah ditetukan guru?
c. Konfirmasi
Guru menyimpulkan kembali hasil dari rangkuman yang telah dibuat oleh siswa mengenai pengertian karangan narasi, ciri-ciri, jenis-jenis, serta langkah-langkah membuat karangan deskripsi.
3. Kegitan Akhir 1) Siswa dan guru merefleksi simpulan tentang topik pembelajaran.
2) Siswa diberi kesempatan bertanya atau mengungkapkan pengalaman ketika mengikuti proses kegiatan belajar mengajar (KBM).
10 Menit
43
Dea Anggraeni F, 2014
Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tika Hartikah, dkk. Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas X. Grafindo.
Ismail Kusmayadi. Think Smart Bahasa Indonesia Kelas X. Grafindo.
E.Kosasih. Kompetensi Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Yrama Widya.
Media:
Video Dokumenter Prates
Tulis dan Essai
Bahan:
Contoh karangan deskripsi
Alat:
Spidol, LCD, Speaker dan Notebook.
G. Penilaian
1. Teknik : Tes Tulis
2. Instrumen : Uraian
Soal :
Buatlah sebuah karangan deskripsi sesuai topik tentang “Bencana Alam di
Indonesia”, dengan memperhatikan bahasa, isi, dan penggunaan
langkah-langkah narasi yang baik dan benar!
H. Format Penilaian
Dea Anggraeni F, 2014
Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Nama
Aspek yang dinilai
Jumlah Bahasa
Karangan
Isi Karangan
Teknik Karangan
Aspek yang dinilai Skor maksimal
Penggunaan Bahasa Karangan 30
Kesesuian Isi Karangan 40
Penggunaan Teknik Karangan 30
Jumlah 100
Nilai =
I. Rencana Tindak Lanjut
Siswa dinyatakan berhasil jika tingkat pencapaiannya standar kriteria
ketuntasan minimal (KKM) 70.
Memberikan program remedial untuk siswa yang tingkat
pencapaiannya kurang dari nilai standar kriteria ketuntasan minimal
(KKM) 70.
Memberikan program pengayaan untuk siswa yang tingkat pencapaian
nilai (KKM) lebih dari 70.
Tabel Rencana Tindak Lanjut Kegiatan Remedial
45
Dea Anggraeni F, 2014
Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Test Prasyarat
1. Menentukan topik karangan
deskripsi?
2. Mengembangkan
langkah-langkah karangan deskripsi?
3. Membuat karangan deskripsi
tema bencana alam di Indonesia ?
Kegiatan Pengayaan
Bentuk Tugas Soal
Dea Anggraeni F, 2014
Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Agus Nugraha, S.sos Letnan Kolonel Cpl NIP.
b. Pelaksanaan Pembelajaran
1) Pelaksanaan prates
Berdasarkan RPP pertemuan pertama, penulis sebagai pengajar akan
melakukan prates terhadap siswa. Penulis menjelaskan sedikit materi penulisan
karangan deskripsi kernudian melakukan evaluasi. Tujuannya supaya penulis
memperoleh data sebelum siswa mendapatkan perlakuan.
2) Pelaksanaan Perlakuan
Perlakuan dilakukan selama dua kali pertemuan. Perlakuan dengan
menggunakan video dokumenter bencana alam dengan tema yang berbeda. Siswa
dituntun untuk menemukan keterkaitan film tersebut dengan pelajaran menulis
karangan deskripsi supaya siswa lebih memahami bagaimana menulis karangan
deskripsi yang lebih kreatif (melibatkan lebih banyak penginderaan).
3) Pelaksanaan pascates
Setelah melaksanakan perlakuan, penulis melaksanakan pascates.
47
Dea Anggraeni F, 2014
Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pascates ini untuk mengetahui pemahaman akhir siswa dalam menulis karangan
deskripsi setelah dikenai perlakuan.
2. Instrumen Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes. Tes
yang diberikan adalah prates dan pascates. Prates bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana pemahaman siswa mengenai karangan deskripsi tanpa dikenai
perlakuan. sedangkan pascates bertujuan untuk mengetahui pemahaman akhir
siswa dalarn menulis karangan deskripsi setelah dikenai perlakuan sehingga jelas
diketahui apakah perlakuan yang dilakukan berhasil atau tidak bentuk tes yang
digunakan berupa uraian. Berikut adalah contoh kriteria penilaian yang akan
digunakan dalam penelitian ini.
3. Soal prates dan pascates a. Soal prates
Pada prates, siswa diberikan ulasan sedikit mengenai karangan deskripsi, dan
diakhiri dengan tugas siswa menulis karangan deskripsi. Soal menulis karangan
deskripsi pada prates adalah menulis karangan deskripsi dengan tema bacaan
bebas.
b. Soal pascates
Pada pascates, siswa diberi perlakuan menonton video dokumenter bancana
alam dan diakhiri dengan tugas menulis karangan deskripsi. Soal pada pascates
adalah menulis karangan deskripsi dengan tema yang berkaitan dengan video
Dea Anggraeni F, 2014
Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu TABEL 3.2
(Sumber: diadaptasi dari Lestari, 2008:74)
Pedoman penilaian karangan deskripsi diatas dipergunakan oleh peneliti untuk mengukur standar keberhasilan minimal yang harus dicapai siswa dalam
menulis karangan deskripsi karena telah disesuaikan dengan Standar Ketuntasan
Minimal (SKM) mata pelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas X di SMK
Karya Bhakti PUSDIKPAL Kota Cimahi.
49
Dea Anggraeni F, 2014
Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Kebahasaan
a) Ejaan
2 (76% - 100%) = Penggunaan ejaan sudah sesuai dengan EYD.
1 (41% - 75%) = Penggunaan ejaan harus sesuai dengan EYD.
0 (0% - 40%) = Penggunaan ejaan tidak sesuai dengan EYD.
b) Diksi
2 (76% - 100%) = Pilihan kata yang sesuai dengan tema.
1 (41% - 75%) = Pilihan kata yang kurang sesuai dengan tema.
0 (0% - 40%) = Pilihan kata yang tidak sesuai dengan tema.
c) Kalimat (Koherensi)
2 (76% - 100%) = Adanya hubungan yang logis antara kalimat yang satu
dengan yang lainnya.
1 (41% - 75%) = Sebagian kalimat memiliki hubungan yang logis,
sebagian lagi tidak memiliki hubungan yang logis.
0 (0% - 40%) = Tidak ada hubungan yang logis antara kalimat yang
satu dengan yang lainnya.
d) Paragraf (Kohesi)
2 (76% - 100%) = Adanya hubungan yang logis antara paragraf dengan
topik.
1 (41% - 75%) = Sebagian paragraf memiliki hubungan yang logis,
Dea Anggraeni F, 2014
Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
0 (0% - 40%) = Tidak ada hubungan yang logis antara paragraf dengan
topik.
2) Aspek Deskripsi
Cara Penggambaran/Pelukisan
6 (76% - 100%) = Karangan deskripsi sudah ditulis dengan melibatkan
banyak indera. Misalnya; penglihatan, penciuman, pencengaran, dan
perasa.
1 (41% - 75%) = Karangan deskripsi sudah ditulis, namun indera yang
dilibatkan cukup terbatas. Misalnya hanyab menggunakan indera
penglihatan saja.
0 (0% - 40%) = Tidak melibatkan indera. Cenderung seperti karangan
narasi.
3) Tata Tulis
a) Penulisan Huruf
2 (76% - 100%) = Penulisan huruf sudah sesuai dengan EYD.
1 (41% - 75%) = Penulisan huruf kurang sesuai dengan EYD.
0 (0% - 40%) = Penulisan huruf tidak sesuai dengan EYD.
b) Penulisan Kata
2 (76% - 100%) = Penulisan kata sudah sesuai dengan EYD.
1 (41% - 75%) = Penulisan kata kurang sesuai dengan EYD.
0 (0% - 40%) = Penulisan kata tidak sesuai dengan EYD.
51
Dea Anggraeni F, 2014
Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2 (76% - 100%) = Penulisan tanda baca sudah sesuai dengan EYD.
1 (41% - 75%) = Penulisan tanda baca kurang sesuai dengan EYD.
0 (0% - 40%) = Penulisan tanda baca tidak sesuai dengan EYD.
J. Analisis Data
Data-data yang diperoleh dar hasi penelitian selanjutnya akan dianalisis. Analisis
data tersebut meliputi (1) menganalisis data prates dan pascates, serta (2) uji persyaratan
data.
1. Menganalisis data Prates dan Pascates
Dalam menganalisis data Prates dan Pascates, peneliti melakukan
langkah-langkah analisis data dengan cara berikut :
a. data hasil Prates dan Pascates disusun di dalam tabel setelah mengubah skor
Prates dan pascates menjadi nilai dengan rumus :
Tabel 3.3
Kategori Penilaian Karangan Deskripsi Berdasarkan Skala Nilai
Skala Nilai Kategori
85-100 Sangat Baik (SB)
70-84 Baik (B)
Dea Anggraeni F, 2014
Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
40-54 Kurang (K)
<40 Sangat Kurang (SK)
(Sumber: diadaptasi dari Lestari, 2008:82)
b. analisis mean skor prates dan pascates dari kelas eksperimen
c. analisis standar deviasi skor prates dan pascates dari kelas eksperimen
d. identifikasi kecenderungan hasil prates dan pascates.
2. Melakukan Uji Persyaratan Data
Dalam uji persyaratan data, penulis melakukan (a) uji normalitas, dan (b) uji
hipotesis.
a. Uji Normalitas
Menunut Riko (2012: 1), pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui
normal tidaknya suatu distribusi data
. Hal ini penting diketahui berkaitan dengan ketepatan pemilihan uji statistik
yang akan dipergunakan. Sementara itu, Hastono (2006: 86) mengungkapkan
bahwa untuk menguji normalitas dapat dilihat dar grafik histogram, kurva normal,
serta menggunakan nilai Skewness dan standar erornya.
b. Uji Hipotesis
Setelah uji normalitas dilaksanakan, langkah berikutnya adalah melaksanakan
uji hipotesis. Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah Ho (hipotesis
53
Dea Anggraeni F, 2014
Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan menggunakan uji “t”. Uji “t” dapat dibuktikan berdasarkan dua ketentuan
berikut :
1) Jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima;
2) Jika thitung ≥ ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak.
Penghitungan hipotesis dilakukan dengan Paired Sample T Test. Uji T untuk
dua sampel yang berpasangan (puired) diartikan sebagai sebuab sampel dengan
subyek yang sama namun mengalani dua perlakuan atau pengukuran yang
berbeda. Seperti subyek A akan mendapatkan perlakuan I kemudian peralakuan II
(Santoso, 2003: 257). Sementara IW, Trihendradi (2008: 148) berpendapat bahwa
apabila suatu perlakuan tidak memberi pengaruh maka perbedaan rata-ralanya
adalah nol.
Di samping menggunakan perbandingan t hitung dengan t tabel, peneliti juga
dapat melakukan perbandingan Signifikansi (2-tuiled) dengan a. Uji hipotesis
dapat dibuktikan berdasarkan ketentuan nilai probabilitas sebagal berikut:
1) Jika probabilitas (signifikansi 2-tailed) > 0,05. maka Ho diterima dan H1
ditolak.
2) Jika probabilitas (signilikansi 2-tailed) < 0,05, maka Ho ditolak dan H1
84 Dea Anggraeni F, 2014
Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti kelas X SMK Karya Bhakti
Pusdikpal Cimahi adalah tentang Keefektifan Media Dokumenter Bencana Alam
Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi di SMK Karya
Bhakti Pusdikpal Cimahi. Maka kesimpulan yang diperoleh harus disesuaikan
dengan perumusan masalah, sehingga dapat ditemukan jawaban dari hasil
penelitian tindakan kelas yang dilakukan.
Yang pertama yaitu “Bagaimanakah kemampuan siswa dalam menulis
karangan deskripsi sebelum menggunakan media video dokumenter bencana alam
di Indonesia di kelas eksperimen?” Pada pembelajaran menulis karangan deskripsi
dengan menggunakan media video dokumenter bencana alam pada siswa kelas X
SMK Karya Bhakti Pusdikpal Cimahi sudah mencapai nilai yang cukup baik.
Hasil analisis menunjukan bahwa dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi
akan berhasil dengan baik apabila guru menggunakan media untuk meningkatan
minat dan kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi. Aspek penilaian
yang peneliti amati pada saat penelitian yaitu : (a) kemampuan siswa dalam
menulis karangan deskripsi, (b) kemampuan siswa dalam menggunakan media
85
Dea Anggraeni F, 2014
Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
disimpulkan bahwa dengan menggunakan media video dokumenter dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam menulis karangan deskripsi.
Selanjutnya yang kedua yaitu “Bagaimanakah kemampuan siswa dalam
menulis karangan deskripsi sesudah menggunakan media video dokumenter
bencana alam di Indonesia di kelas eksperimen?”. Penggunaan media video
dokumenter dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan
deskripsi. Hal ini dapat dibuktikan dengan perolehan nilai rata-rata siswa pada
pretes adalah 63,78. Kemudian hasil postes meningkat menjadi 64,16. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari pelaksanaan
tindakan. Berdasarkan pada peningkatan hasil yang diperoleh, peneliti
menyimpulkan bahwa penggunaan media dokumenter bencana alam dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam kemampuan menulis karangan deskripsi,
sehingga diperoleh hasil yang diharapkan.
Kemudian yang ketiga yaitu “Adakah perbedaan yang signifikan antara hasil
pembelajaran menulis karangan deskripsi menggunakan media video dokumenter
bencana alam di Indonesia di kelas eksperimen?”. Penggunaan media dokumenter
dalam menulis karangan deskripsi terdapat perbedaan yang signifikan. Hal ini
dapat dibuktikan dari analisis data hasil pretes dan postes, peneliti melihat adanya
peningkatan nilai rata-rata kelas antara sebelum dan sesudah digunakannya media
video dokumenter pada pembelajaran siswa menulis karangan deskripsi.
1. Dari perhitungan statistik, diperoleh thitung sebesar 2,258, sedangkan harga
ttabel dengan taraf signifikan 95% = 5,54, dengan df = 36. Dengan demikian,
Dea Anggraeni F, 2014
Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
hasil pretes dan postes adalah signifikan. Berdasarkan kriteria pengujian,
hipotesis kerja (Hi) memenuhi kriteria dan diterima. Hal ini membuktikan
bahwa media video dokumenter efektif digunakan dalam pembelajaran
menulis karangan deskripsi pada siswa kelas X.
B. Saran
Adapun saran-saran yang ingin peneliti sampaikan berkenaan dengan
kesimpulan di atas yaitu :
1. Karena kemampuan menulis karangan deskripsi siswa kelas X SMK Karya
Bhakti Pusdikpal Cimahi masih kurang, maka alangkah lebih baiknya jika
para siswa sering diberi tugas mengarang dalam pembelajaran bahasa
Indonesia oleh guru bidang studi Bahasa Indonesia,
2. Agar kemampuan menulis karangan deskripsi meningkat, sebaiknya guru
menggunakan media video ataupun media yang lain yang dapat
mengeksplorasi kemampuan siswa,
3. Sekolah hendaknya menyediakan fasilitas yang memadai untuk menunjang
86 Dea Anggraeni F, 2014
Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Abdul Karim, Ahmad. (2007), Media Pembelajaran, Badan Penerbit UNM,
Makassar.
Alwasilah, Chaedar dan Senny Suzanna Alwasilah. (2005). Pokoknya Menulis
(Cara Baru Menulis Dengan Metode Kolaborasi). Bandung: Kiblat.
Alwi, Hasan. (2006). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Akhadiah, Sabarti. 2003. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia.
Jakarta: Erlangga.
Anggraini, Asih dkk. 2008. Mengasah Keterampilan Menulis Ilmiah di
Perguruan Tinggi. Jakarta: Graha Ilmu
Anderson, Ronald. H, Pemilihan dan pengembangan media untuk
pembelajaran.Jakarta:Rajawali Pers,1998
Arikunto, Suharsimi. (1990). Manajemen Penulisan. Jakarta: Rieneka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penulisan Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
Arsyad, Azhar. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Azwar, Saifuddin. (2003). Realibilitas dan Validitas. Yogyakarta. Pustaka Belajar
Bretz, Rudy. (1971). A Taxonomi Of Communication Media Education
Technologi Publication. England. Cliffs.N.J.
Emzir. (2012). Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif & Kualitatif .
Jakarta: Rajawali Pers
Dimyati. (2006). Modul Keterampilan Menulis I. Yogyakarta: IKIP
Muhammadiyah.
Djago, Tarigan. (1994). Membina Keterampilan Menulis Paragraf dan
Pengembangannya. Bandung: Angkasa.
Depdikbud. (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Depdiknas. (2012). Kurikulum Berbasis Kompetensi untuk SMK. Jakarta:
87 Dea Anggraeni F, 2014
Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hardi, Waryanto Nur. (2007). Penggunaan Media Audio Visual dalam
Menunjang Pembelajaran.
Holisoh.(1996). Proses Pembelajaran di Sekolah. Bandung: Sinar Baru.
Karsana, A.(2002). Buku Materi Pokok Keterampilan Menulis. Jakarta: Karunika.
Keraf, Gorys. (2000). Komposisi. Jakarta: Nusa Indah.
Kosasih, A.(2008). Buku Materi Pokok Keterampilan Menulis. Jakarta: Karunika.
Latuheru,JohnD. (1993).Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar Mengajar
Masa Kini. Jakarta: Depdikbud & P2LPTK
Lestari, Dwi Yani.(2008). Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi
Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi dengan
menggunakan Media Gambar dan Imajinasi : Skripsi, Universitas Negeri
Malang
Muchlisoh.(1995). Materi Pokok Pendidikan Bahasa Indonesia 3.Jakarta
Universitas Terbuka.
Nasution. 2003. Metode Research,Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Nurgiantoro, Burhan. (1991). Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan
Sastra.Yogyakarta: BPFE.
Pusat Bahasa Depdiknas. (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Rayandra, Asyhar (2011). Kreatif Mengembangkang Pembelajaran, GP. Press,
Jakarta.
Rusyana, Yus. (1991). Keterampilan Menulis. Jakarta: Karunika. Subana, M ,
Sunarti dan Anggareni. (2009). Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia.
Bandung: Pustaka Setia.
Sudjana, Nana. (2008). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan (edisi revisi), Bandung:
Pustaka Alfabeta
88
88 Dea Anggraeni F, 2014
Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sugiyono. (2011). Metodologi Penelitian Pendidikan (edisi revisi), Bandung:
Pustaka Alfabeta
Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Kependidikan, Yogyakarta: Bumi Aksara.
Surachman, Winarno. (1990). Pengantar Penulisan Ilmiah Dasar: Metode dan
Teknik. Bandung: Angkasa.
Semi, M.A. (2007). Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa. Syamsudin, A.R. (1993). Bimbingan Karang Mengarang: Teknik dan Redaksional
Seri I. Bandung: Angkasa.
Tarigan, Hendry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
Usman, Uzer dan Setiawati.(1993). Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar
Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Wirartha, I made. (2003), Pedoman Penulisan Usulan Penelitian,
Skripsi,danTesis. Yogyakarta: ANDI.
Zuhaerini, Ahmad. (2000). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Bandung: