• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEEFEKTIFAN MEDIA DOKUMENTER BENCANA ALAM INDONESIA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI : Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMK KARYA BHAKTI PUSDIKPAL Cimahi Tahun Ajaran 2013-2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEEFEKTIFAN MEDIA DOKUMENTER BENCANA ALAM INDONESIA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI : Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMK KARYA BHAKTI PUSDIKPAL Cimahi Tahun Ajaran 2013-2014."

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

KEEFEKTIFAN MEDIA DOKUMENTER BENCANA ALAM INDONESIA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMK KARYA

BHAKTI PUSDIKPAL Cimahi Tahun Ajaran 2013-2014)

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan

oleh :

Dea Anggraeni F NIM 0703861

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

KEEFEKTIFAN MEDIA DOKUMENTER

BENCANA ALAM INDONESIA

DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

KARANGAN DESKRIPSI

(Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X

SMK KARYA BHAKTI PUSDIKPAL Cimahi Tahun

Ajaran 2013-2014)

Oleh

Dea Anggraeni Fadillah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Dea Anggraeni Fadillah 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

KEEFEKTIFAN MEDIA DOKUMENTER BENCANA ALAM INDONESIA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI

(Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMK KARYA BHAKTI

PUSDIKPAL Cimahi Tahun Ajaran 2013-2014)

oleh :

Dea Anggraeni F

0703861

disetujui dan disahkan oleh

Pembimbing I

Drs. H. Khaerudin Kurniawan, M. Pd. NIP 196601081990021001

Pembimbing II

Dra. Lilis Siti Sulistyaningsih, M. Pd. NIP 19601216198603201

diketahui oleh

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

(4)

i

Dea Anggraeni F, 2014

Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah ………. 4

C. Rumusan Masalah ……….. 5 A. Media Pembelajaran………. 9

1. Pengertian Media Pembelajaran……… 9

2. Fungsi Media dalam Pembelajaran……… 10

B. Pembelajaran Menulis ..……… 15

1. Pengertian Menulis……….. 15

B. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian ……… 29

(5)

ii

Dea Anggraeni F, 2014

Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Populasi ……….. 30

3. Sampel ……… 30

C. Definisi Operasional ……….. 31

D. Instrumen Penelitian ……….. 32

1. Instrumen Perlakuan ……….. 32

2. Instrumen Pengumpulan Data ……… 45

E. Analisis Data ………. 49

1. Menganalisa Data Prates dan Pascates ……….. 49

2. Melakukan Uji Persyaratan Data ………... 50

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian .……..………. 53

B. Analisis Profil Karangan Deskripsi Siswa pada Tes Awal dan Profil karangan Siswa pada Tes Akhir menjadi Nilai……….. 54 1. Analisis Skor Pada Tes Awal………..……… 54

2. Analisis Skor Pada Tes Akhir……… 60

C. Pengujian Prasyarat Analisis Data……… 69

a. Uji Reliabilitas ..……….. 70

b. Uji Normalitas Distribusi Data ……… 77

c. Uji t ………. 80

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ..……… 84

B. Saran …….……….. 86

DAFTAR PUSTAKA..……… 87

LAMPIRAN

(6)

Dea Anggraeni F, 2014

Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Keefektifan Media Dokumenter Bencana Alam Indonesia Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi”.

Penelitian ini diawali masalah: 1) Bagaimanakah kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi sebelum menggunakan media video dokumenter bencana alam di Indonesia di kelas eksperimen?; 2) Bagaimanakah kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi sesudah menggunakan media video dokumenter bencana alam di Indonesia di kelas eksperimen?; 3) Adakah perbedaan yang signifikan antara hasil pembelajaran menulis karangan deskripsi menggunakan media video dokumenter bencana alam di Indonesia di kelas eksperimen?.

Hipotesis kerja penelitian ini yaitu terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil menulis deskripsi sebelum dan sesudah diberi perlakuan penggunaan media video dokumenter bencana alam di Indonesia.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah “pretes-postest one group design pada kelas yang disebut sebagai kelas eksperimen semu. Populasi dalam penelitian ini siswa kelas X SMK Karya Bhakti Pusdikpal Cimahi dengan sampel kelas X-TL. Sampel sebanyak 37 orang dari kelas X-TL.

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh hasil kemampuan nilai skor pretes awal dan postes yang diberikan. Nilai pretes, diperoleh jumlah skor siswa sebesar 2360, dengan rata-rata skor adalah 63,78. Dari hasil pretes, diperoleh jumlah skor siswa sebesar 2374, dengan rata-rata skor adalah 64,16. Dari analisis data hasil pretes dan postes, peneliti melihat adanya peningkatan nilai rata-rata kelas antara sebelum dan sesudah digunakannya media video dokumenter pada pembelajaran siswa menulis karangan deskripsi.

(7)

Dea Anggraeni F, 2014

Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

This study entitled " Effectiveness of Natural Disaster Documentary Media Indonesian In Essay Writing Learning Description". This study begins the problem: 1) How do students' skills in writing essays description before using the medium of video documentaries of natural disasters in Indonesia in the experimental class ?; 2) How do students' skills in writing essays after using video media description documentary natural disasters in Indonesia in the experimental class ?; 3) Are there significant differences between the results of learning to write essays using the medium of video documentary descriptions of natural disasters in Indonesia in the experimentalclass?.

The working hypothesis of this study that there are significant differences between the results before and after the written description given treatment use video media documentaries natural disasters in Indonesia. The research design used in this study is a "one-group pretest-posttest design in a class are referred to as quasi-experimental class. The population in this study class X SMK Karya Bhakti Pusdikpal Cimahi with samples of X-TL.

Sample of 37 people from the class of X-TL.

(8)

1

Dea Anggraeni F, 2014

Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Salah satu keterampilan dalam berbahasa yang memerlukan ketelitian adalah

menulis. Menulis bukanlah kemampuan yang dapat dikuasai dengan sendirinya,

melainkan harus melalui proses pembelajaran dengan waktu yang lama untuk

menumbuhkan tradisi menulis. Hal tersebut diperkokoh dengan pendapat Tarigan

(1994: 4) yang mengemukakan bahwa keterampilan menulis merupakan salah

satu keterampilan berbahasa yang diperoleh melalui proses praktik dan latihan

secara teratur. Keterampilan menulis harus terus dilatih dan dikembangkan karena

keterampilan menulis tidak dapat diperoleh secara otomatis diperlukan latihan dan

praktik.

Kemampuan menulis karangan deskripsi siswa harus lebih dikembangkan dan

ditingkatkan, karena pembelajaran menulis memiliki berbagai jenis, ada karangan

deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi dan persuasif. Berbagai jenis karangan

ini membuat siswa menjadi bingung membedakan sebuah karanagan dan sulit

untuk megembangkan topik, mencari diksi dan kalimat yang menarik,

penggunaan ejaan dan struktur kalimat yang baik.

Penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya di antaranya penelitian terhadap

“Penggunaan Berita Dokumenter dalam Pembelajaran Berbicara Argumentasi (

(9)

Dea Anggraeni F, 2014

Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Aswati (2010). Media yang diteliti pada penelitian sebelumnya adalah media

berita dokumenter. Media dokumenter merupakan jenis media audio-visual

(melibatkan penglihatan dan pendengaran). Hasil penelitian sebelumnya dengan

menggunakan media berita dokumenter, berdasarkan tolak ukur kriteria penilaian

dapat dikategorikan baik. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan skor rata-rata

postes yang diperoleh siswa sebesar 72,5. Hal ini membuktikan adanya

peningkatan yang lebih baik.

Penelitian lainnya yang pernah dilakukan sebelumnya adalah penelitian

terhadap “Efektivitas Penggunaan Media Tayangan “Si Bolang” Trans7 dalam

Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi ( Eksperimen Semu Siswa Kelas VII

SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012)” oleh Dinaria Sitio

(2012). Media yang diteliti pada penelitian sebelumnya adalah media tayangan

“Si Bolang” pada stasiun televisi Trans7. Berdasarkan hasil perhitungan prates

dan pascates kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata siswa sebelum diberi

perlakuan (prates) adalah 66,82, sedangkan nilai rata-rata siswa setelah diberi

perlakuan (pascates) adalah 86,14. Hal ini membuktikan adanya peningkatan yang

lebih baik.

Pembelajaran menulis deskripsi harus dilatih dan dipraktikkan secara

berkelanjutan, karena kemampuan menulis siswa tidak datang secara otomatis,

dibutuhkan latihan-latihan dan praktik yang intensif supaya siswa lebih

memahami dan menguasai keterampilan menulis. Keterampilan menulis deskripsi

(10)

3

pembelajaran menulis diajarkan secara baik, dan seharusnya pada tingkat SMP

inilah siswa harus dapat menulis karangan deskripsi dengan mahir. Keterampilan

menulis deskrpsi siswa saat ini, cenderung kurang motivasi dalam

mengembangkan topik, mencari diksi dan kalimat yang menarik, penggunaan

ejaan dan struktur kalimat yang baik, dikarenakan pemanfaatan penggunaan

media yang kurang. Keterampilan menulis harus dikembangkan dan ditingkatkan

melalui model pembelajaran dan berbagai penggunaan media pembelajaran yang

lebih kreatif dan inovatif. Perkembangan media pembelajaran saat ini begitu

pesat, begitu banyaknya media audio-visual seperti halnya media video

dokumenter yang harus dimanfaatkan dan dikembangkan untuk kemampuan siswa

dalam menulis karangan deskripsi.

Dokumenter sering dianggap sebagai rekaman dari aktualitas atau potongan

rekaman sewaktu kejadian sebenarnya berlangsung, saat orang yang terlibat di

dalamnya berbicara, kehidupan nyata seperti apa adanya, spontan, dan tanpa

media perantara. Media video dokumenter adalah alat atau benda yang berisi

ringkasan video untuk menjadi pokok permasalahan yang akan diperdebatkan di

kelas. Penggunaan media berita dokumenter ini dapat digunakan sebagai alternatif

untuk mengurangi kebosanan dan menambanh wawasan siswa untuk menulis

karangan deskripsi pada proses belajar mengajar dikelas.

Proses pembelajaran menulis karangan deskripsi menggunakan media video

dokumenter bencana alam dibagi menjadi 3 (tiga) bagian. Bagian pertama, siswa

diperintahkan untuk menulis karangan deskripsi bebas dengan tema dan judul

(11)

Dea Anggraeni F, 2014

Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dahulu bagaimana kemampuan menulis karangan deskripsi para siswa. Bagian

kedua, siswa menyaksikan video dokumenter bencana alam yang sudah disiapkan

di kelas. Pada bagian ini siswa diberikan kesempatan untuk mencatat semua hal

dan kejadian yang ditampilkan pada video dokumenter. Kemudian pada bagian

ketiga, setelah selesai menyaksikan video dokumenter para siswa menuangkan

semua hal yang sudah ditonton dari video dokumenter dalam bentuk karangan

deskripsi. Pada bagian ini siswa menulis karangan dengan menggunakan daya

ingat dan imajinasinya yang diperoleh setelah menonton video dokumenter

bencana alam. Di bagian akhir ini akan diteliti kemampuan siswa menulis

karangan deskripsi dalam menuliskan kata, kalimat, alur cerita hingga pesan

moral yang dituangkan hasil dari menyaksikan video documenter bencana alam.

Penulis tertarik kepada penggunaan video dokumenter bencana alam di

Indonesia dalam pembelajaran menulis deskripsi. Kelebihan dari penelitian

penulis adalah adanya penggunaan media audiovisual dalam bentuk video

dokumenter bencana alam di Indonesia yang melibatkan indera penglihatan,

pendengaran dan perasaan untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan

deskripsi siswa juga melatih kepekaan para siswa akan pentingnya kepeduliaan

mejaga dan melestarikan keseimbangan alam. Berdasarkan hal tersebut, penulis

mengambil judul Keefektifan Media Dokumenter Bencana Alam Indonesia

dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi di SMK Karya Bhakti

(12)

5

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil dari pengamatan, penulis menemukan rendahnya

ketertarikan siswa dalam menulis karangan deskripsi dan penggunaan metode

pembelajaran masih bersifat konvensional. Pembelajaran menulis deskripsi harus

dilatih dan dipraktikan secara berkelanjutan, karena kemampuan menulis siswa

tidak datang secara otomatis, dibutuhkan latihan-latihan dan praktik yang intensif

supaya siswa lebih memahami dan menguasai keterampilan menulis deksripsi.

Keterampilan menulis harus dikembangkan dan ditingkatkan melalui model

pembelajaran dan berbagai penggunaan media pembelajaran yang lebih kreatif

dan inovatif. Untuk itulah penulis memilih penggunaaan media video dokumenter

bencana alam sebagai metode pembelajaran menulis karangan deskripsi.

Penggunaan media video dokumenter bencana alam juga diarahkan untuk

membangun kepekaan siswa terhadap upaya melestarikan lingkungan dan

menjaga keseimbangan alam sekitarnya.

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut.

1) Bagaimanakah profil kemampuan siswa pada tes awal dalam menulis

karangan deskripsi sebelum menggunakan media video dokumenter bencana

alam di Indonesia di kelas eksperimen ?

2) Bagaimanakah profil kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi

pada tes akhir menggunakan media video dokumenter bencana alam di

(13)

Dea Anggraeni F, 2014

Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Adakah perbedaan yang signifikan antara nilai pembelajaran menulis

karangan deskripsi menggunakan media video dokumenter bencana alam di

Indonesia di kelas eksperimen ?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah mendeskripsikan hal-hal

sebagai berikut.

1) Tingkat kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi sebelum

menggunakan media video dokumenter bencana alam di Indonesia,

2) Tingkat kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi sesudah

menggunakan media video dokumenter bencana alam di Indonesia,

3) Perbedaan kemampuan menulis karangan deskripsi sebelum dan sesudah

menggunakan media video dokumenter bencana alam di Indonesia.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat bagi (a) guru, (b)

siswa,(c) peneliti, dan (c) lembaga pendidikan.

a. Bagi Guru

Manfaat penelitian ini bagi guru adalah menambah referensi media-media

pengajaran yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran menulis. Dengan

demikian diharapkan kreativitas guru dalam memilih serta menggunakan media

pembelajaran semakin terasa pada akhirnya dapat meningkatkan minat, aktivitas,

(14)

7

b. Manfaat Siswa

Manfaat peneliti ini bagi siswa adalah menumbuhkan kebanggan minat siswa

dan meningkatkan kreativitas serta pemikiran yang logis dan dapat

dipertanggungjawabkan terhadap siswa dalam pembelajaran menulis deskripsi.

c. Bagi Peneliti

Dari hasil ini peneliti dapat diperoleh gambaran mengenai pembelajaran

menulis.

d. Bagi Lembaga Pendidikan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan yang inovatif bagi bahan

pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia.

F. Hipotesis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik teoritis maupun

praktis. Adapun uraiannya adalah sebagai berikut.

1) Terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan siswa dalam menulis

deskripsi sebelum dan sesudah diberi perlakuan dengan menggunakan media

video dokumenter bencana alam di Indonesia.

2) Terdapat keefektifan penggunaan media video dokumenter bencana alam di

Indonesia dalam meningkatkan kemampuan menulis deskripsi siswa.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan usulan penelitian adalah terdiri atas tiga bagian, utama,

(15)

Dea Anggraeni F, 2014

Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Halaman judul dan sub-judul, Halaman persetujuan pembimbing, Halaman

pernyataan originalitas atau hasil karya sendiri, Halaman Abstrak, Halaman Kata

Pengantar, Halaman Daftar Isi, Halaman Daftar Tabel, Halaman Daftar Gambar.

Bab I Pendahuluan: A. Latar Belakang Penelitian, B. Identifikasi Masalah, C. Rumusan Masalah, D. Tujuan Penelitian, E. Manfaat Penelitian, F. Hipotesis, G.

(16)

27 Dea Anggraeni F, 2014

Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Variabel adalah karakterisik tertentu yang mempunyai nilai, skor. atau ukuran

yang berbeda untuk unit observasi atau individu yang berbeda (wirartha, 2003:

39). Jumlah variabel yang digunakan dalam judul penelitian ini sebanyak dua

variabel. Video Dokumenter bencana alam merupakan variabel bebas, sementara

itu Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi merupakan variabel terikat.

Penelitian adalah proses ilmiah yang mencakup sikap formal dan intensif.

karakter formal dan intensif karena mereka terkait dengan aturan, urutan, maupun

cara penyajian agar memperoleh hasil yang diakui dan bermanfaat bags kehidupan

manusia (Sukardi. 2003: 4). Maka, metodologi penelitian dapat diartikan sebagai

kegiatan yang secara sistematis direncanakan oleh para peneliti untuk

memecahkan permasalahan yang hidup dan berguna bagi masyarakat maupun

bagi peneliti itu sendiri (sukardi, 2003: 17).

Menurut Nasution (2003: 29), penelitian eksperimen meneliti pengaruh

variabel terhadap suatu kelompok dan bertuiuan untuk menetapkan hubungan

sebab-akibat dengan mengisolasi hubungan variabel kausal (Davis dalam Emzir,

2012: 63). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen semu.

(17)

Dea Anggraeni F, 2014

Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bentuk penelitian ini banyak digunakan di bidang ilmu pendidikan (sukardi, 2003:

16). Penelitian ini untuk mengatasi kesulitan dalam menentukan kelompok kontrol

dalam penelitian (Sugiono, 2008: 112).

Penelitian ini menggunakan desain penelitian “pretest-postest one group

design” pada kelas yang disebut sebagai kelas eksperimen semu. Pengukuran

dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali, yaitu sebelum penerapan

perlakuan yang disebut pretest dan sesudah penerapan perlakuan yang disebut

postest. Pola penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut (Syamsuddin dan

Vismaia, 2007: 157):

Keterangan:

E-: Kelas Eksperimen

01: Tes awal (pretest) menulis karangan deskripsi di kelas eksperimen

02: Tes akhir (posttest) menulis karangan deskripsi di kelas eksperimen

X: Pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan media video dokumenter

bencana alam

Berikut ini adalah langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian:

1) Mengadakan tes awal untuk mengukur kemampuan menulis karangan

deskripsi siswa sebelum perlakuan dengan menggunakan media gambar

seperti yang sudah biasanya dilakukan;

2) Memberikan perlakuan dengan menggunakan video dokumenter bencana

alam dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi kepada siswa:

(18)

29

Dea Anggraeni F, 2014

Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Mengadakan post-test untuk mengukur kemampuan menulis karangan

deskripsi siswa setelah perlakuan atau perlakuan diberikan.

Untuk membuktikan keberhasilan teknik yang akan diuji, pada kelas

eksperimen akan diberikan perlakuan sebanyak dua kali. Dalam setiap perlakuan.

digunakan jenis karangan deskripsi yang berbeda. Rancangan pelaksanaan

perlakuan digambarkan dalam bentuk tabel di bawah ini.

TABEL 3.1

RANCANGAN PELAKSANAAN PERLAKUAN Pelaksanaan

Perlakuan

Instrumen/Jenis Karangan Teknik

Perlakuan pertama Karangan deskripsi spasial Video dokumenter

Perlakuan kedua Karangan deskripsi subjektif Video dokumenter

Perlakuan ketiga Karangan menggambarkan suasana Video dokumenter

B. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian

Dalam bagian ini akan dijelaskan secara singkat lokasi, populasi, dan sampel

yang digunakan dalam penelitian.

1. Lokasi

Lokasi penelitian di SMK Karya Bhakti Pusdikpal Cimahi. Penentuan lokasi

ditentukan pada pertimbangan-pertimbangan berikut:

(19)

Dea Anggraeni F, 2014

Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) di lokasi tersebut belum pernah diadakan penelitian yang sama dengan

permasalahan yang akan diteliti.

Populasi di defenisikan sebagai himpunan (yang lengkap atau sempurna) dari

sebuah unit penelitian yang mungkin (wirartha, 2006: 44). Populasi bukan hanya

orang, melainkan juga objek dan benda-benda alam yang lain (Sugiyono, 2008:

117). Sementara menurut Suuardi (2003: 53), populasi pada prmsipnya adalah

semua anggota kelompok manusia, binatang. penstiwa. atau benda yang tinggal

bersama dalam suatu tempat secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil

akhir suatu penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X.

2. Populasi

Menurut wirartha (2006: 44), sampel di definisikan sebagai himpunan unit

penelitian yang memberikan keterangan atau data yang diperlukan oleh suatu

studi atau himpunan bagian dari populasi. Adapun Sukardi (2003: 54)

mengungkapkan sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang dipilih untuk

sumber data.

Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik probability

sampling. Probability sampling adalah teknik sampling yang memberi peluang

sama kepada anggota populasi uniuk dipilih menjadi anggota sampel. Cara

demikian sering disebut dengan random sampling (Sugiyono. 2011: 90). Teknik

probability sampling digunakan dalam penelitian untuk dapat memiliki sampel

(20)

31

Dea Anggraeni F, 2014

Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Karya Bhakti

Pusdikpal Cimahi.

C. Definisi Operasional

Bagian ini menjelaskan definisi dari setiap variabel yang dijadikan sebagai

kata kunci dalam penelitian ini. Adapun kata kunci yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Karangan deskripsi adalah satu kaidah upaya pengolahan data menjadi

sesuatu yang dapat diutarakan secara jelas dan tepat dengan tujuan agar dapat

dimengerti oleh orang yang tidak langsung mengalaminya sendiri. Dalam

keilmuan, deskripsi diperlukan agar peneliti tidak melupakan pengalamannya

dan agar pengalaman tersebut dapat dibandingkan dengan pengalaman

peneliti lain, sehingga mudah untuk dilakukan pemeriksaan dan kontrol

terhadap deskripsi tersebut. Pada umumnya deskripsi menegaskan sesuatu,

seperti apa sesuatu itu kelihatannya, bagaimana bunyinya, bagaimana

rasanya, dan sebagainya.

2) Video dokumenter merupakan satu bentuk produk audio visual yang

menceritakan suatu fenomena keseharian. Fenomena tersebut cukup pantas

diangkat menjadi perenungan bagi penonton. Materi dokumenter dapat

berupa cerita tentang keprihatinan sosial, pengalaman dan pergaulatan hidup

(21)

Dea Anggraeni F, 2014

Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

balik dan kupasan tentang peristiwa yang pernah terjadi dan ada kaitanya

dengan masa sekarang. (Brata, 2007 : 57).

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial

yang diamati (Sugiyono, 2008: 148). Dalam bagian ini diulas (1) instrumen

perlakuan dan (2) instrumen pengumpulan data.

1. Instrumen Perlakuan

Sebelum melakukan pembelajaran, penulis menyusun langkah-langkah

sebagai berikut.

a. Perencanaan (RPP)

Instrumen perencanaun yang digunakan berupa RPP yang akan dijadikan

acuan peneliti dalam proses belajar mengajar. Pertemuan pertama mengulas

materi karangan deskripsi tanpa menggunakan media video dokumenter bencana

alam sedangkan pada pertemuan kedua. Pertemuan kedua merupakan pascates

untuk menguji pemahaman akhir siswa setelah dikenai perlakuan dengan

menggunakan media video dokumenter.

RPP Eksperimen

(22)

33

Dea Anggraeni F, 2014

Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hari/tanggal : Senin, 13 Januari 2014

Sekolah : SMK Karya Bhakti Pusdikpal Cimahi

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/ Semester : X

Standar Kompetensi : Menulis

1. Mengungkapkan informasi dalam bentuk karangan

deskriptif

Kompetensi Dasar

: 1.1 Menulis dalam bentuk karangan deskripsi

Alokasi Waktu : 4 X 45 menit (2 x pertemuan)

A. Indikator

 Mengidentifikasi pengertian karangan deskripsi

 Menjelaskan ciri-ciri karangan deskripsi

 Jenis-jenis karangan deskripsi

 Langkah-langkah karangan deskripsi.

B. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menulis hasil observasi dalam bentuk karangan deskripsi.

C. Materi Pembelajaran Karangan Deskripsi

Menurut Alwasilah dan Suzanna (2005 :114) karangan deskrisi adalah

gambaran verbal ihwal manusia, objek, penampilan, pemandangan, atau kejadian.

(23)

Dea Anggraeni F, 2014

Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dibuat mampu (seolah merasakannya, melihat, mendengar, atau mengalami)

sebagaimana dipersepsi oleh panca indera.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan karangan deskripsi sebuah

tulisan yang memberikan perincian-perincian dan melukisakan sesuatu peristiwa

atau kejadian.

Ciri-ciri paragraf deskripsi

Menurut Semi (2007:66) ciri-ciri karya tulis deskripsi, yang membedakan

dengan eksposisi adalah sebagai berikut.

1) Deskripsi berupaya memperlihatkan detail atau rincian tentang objek,

sedangkan eksposisi cenderung menyajikan secara umum.

2) Deskripsi lebih bersifat mempengaruhi emosi dan membentuk imajinasi

pembaca, sedangkan ekposisi tidak.

3) Deskripsi umumya menyangkut objek yang dapat diindera oleh pancaindera

sehingga objeknya, pada umumnya, benda, alam, warna, dan manusia,

sedangkan eksposisi menangkut tentang semua hal.

4) Deskripsi diampikan dengan gaya memikat dan dengan pilihan kata yang

menggugah, sedangkan ekposisi disajikan dengan gaya lugas.

5) Organisasi penyajiannya lebih umum menggunakan susunan ruang, sedangkan

ekposisi umumnya menggunakan susunan logis.

(24)

35

Dea Anggraeni F, 2014

Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Semi (2007:67-74) dibagi menjadi dua jenis yaitu sebagai berikut.

1) Deskripsi Artistik

Deskripsi artistik merupakan deskripsi yang memiliki nilai artistik atau nilai

keindahan karena cara penyajiannya dengan menggunakan gaya bahasa sastra.

Deskripsi artistik ini biasanya dijumpai di dalam karya sastra seperti novel atau

cerita pendek.

Contoh:

Kaki-kaki gunung Kidul terhenti di Parangtritis. Kaki-kaki mencekam curam

jatuh ke laut, dan mencekam ke dasar dalam pasir pantai. Lalu sejak kaki-kaki

gunung itu menghujam pasir dekat Perang Endok, pemandangan ke barat berubah

tiba-tiba menjadi padang pasr bergelombang dan berbukit.

Gelombang dan ombak samudera Kidul menggulung dan menghujam pantai

pasir yang bersih halus, kadang-kadang ombak naik menjilati bibir bukit-bukit

pasir.

Warna biru laut dengan puncak-puncak gelombang dan ombak memutih,

membawa rasa segar yang sayup. Di garis kaki langit yang menyelam ke

samudera ada seiring kapal motor mencari ikan, timbul tenggelam sebagai

titik-titik kecil.

Dari tempatnya berdiri, seluruh alam dapat dipandangnya. Luas, jauh sayup di

(25)

Dea Anggraeni F, 2014

Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lautan samudera, yang disebut orang laut kidul atau segara kidul tempat

bertakhtanya ratu kidul menguasai lautan selatan yang jadi sebagian samudera

Indonesia. Lalu, bukit-bukit batu tandus lapis-berlapis sepanjang pantai timur.

Dan di barat, gelombang-gelombang padang pasir sejauh mata memandang. Lalu,

di sebelah utara di sebrang punggung-punggung bukit batu, terhempas dataran

rendah. Hijau sejuk gemerlapan, terus menjalar ke kaki gunung merapi.

Pantai Parangtritis melandai di pasir putih, panas dibakar sinar matahari. Di

tempat ini manusia kota dating berlibur. Tempt orang kota dan orang desa

melepaskan nazar atau tirakatan. Rumah-rumah di sekitar situ seperti kotak-kotak

kecil tercampak berdempetan. Rumah-rumah yang berupa warung dan sekaligus

penginapan. Di pantai banyak kelihatan orang berkelompok, tentunya rombongan

pariwisata.

2) Deskripsi Ekspositorik

Deskripsi ekspositorik adalah deskripsi yang mendekati bentuk eksposisis,

baik mengenal isi, yang cenderung berupa fakta, maupun gaya penyajiannya yang

lugas. Disajikan dengan menekankan pada detail dan rincian yang menyebabkan

tulisan semacam ini dinamakan deskripsi, yaitu deskripsi ekspositorik.

Contoh:

Stres dapat merupakan faktor penyebab timbulnya suatu penyakit. Berbagai

penelitian yang dilakukan menyebutkan bahwa stres diketahui sebagai faktor yang

(26)

penyakit-37

Dea Anggraeni F, 2014

Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penyakit seperti jantun koroner, kanker, paru-paru, pengerasan hati, dan bunuh

diri.

Gangguan stres ini timbul secara lamban, tidak jelas kapan mulainya.

Meskipun begitu, kata Dr. Dadang, dari pengalaman-pengalaman para psikiater,

stres dibagi dalam enam tahap. Setiap tahapan memperlihatkan sejumlah gejala

yang dirasakan oleh yang bersangkutan. Petunjuk tahapan stres itu dikemukakan

oleh Dr. Robert J. Van Amberg (psikiater), antaralain sebagai berikut.

Pada tahap pertama, ditandai oleh semangat besar, pengelihatan tajam, tidak

sebagaimana biasanya, enerjik, dan gembira berlebihan. Tahapan ini biasanya

menyenagkan dan orang lain bertambah semangatnya tanpa menyadari bahwa

sebenarnya cadangan eneginya sedang menipis.

Pada tahap kedua, semua yang menyenagkan tadi mulai berangsur hilang dan

timbul keluhan, seperti merasa letih sewaktu bangun pagi atau menjelang sore,

atau gangguan pencernaan, serta persaaan tidak santai.

Pada tahap ketiga, keluhan keletihan semakin tampak yang disertai gejala

seperti otot kejang, gangguan tidur (sukar tidur, sering terbangun).

Pada tahap keempat, keadaan lebih buruk, yang ditandai dengan cirri-ciri

sebagai berikut: sangat sulit untuk bsa bertahan sepanjang hari, kehilangan

kemampuan dalam menanggapi situasi, pergaulan sosial dan kegiatan rutin tersa

(27)

Dea Anggraeni F, 2014

Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada tahap kelima, keletihan semakin mendaam dirasakan, sukar buang air

besar atau sebaliknya, gangguan pada sistem pencernaan (maag dan usus), dan

disertai perasaan takut.

Pada tahap keenam, atau yang terakhir, merupakan tahapan gawat darurat.

Tidak jarang pada tahap ini seorang eksekutif (paling banyak diserang stres) di

bawa ke ICCU. Pada tahap ini debaran jantung tersa amat keras, napas sesak,

badan gemeteran, dingin, keringat bercucuran, yang biasanya diakhiri pingsan

atau kolaps.

Langkah-langkah Menulis Karangan

Semi (2007:72-73) bila ingin menulis karangan deskripsi, perhatikan sebagai

berikut.

1) Pilih detail secara teliti

Detail atau rincian yang diambil adalah yang relevan untuk mencapai tujuan.

Misalnya, kalau kamu hendak mendeskripsikan seorang wanita cantik, maka

detail yang diambil atau ditampilkan adalah hal-hal yang memang mendukung

penggambaran kecantikan wanita itu.

2) Gunakan Pilihan Kata yang Tepat

Di dalam menulis deskripsi diperlukan adanya pilihan kata yang tepat karena

karya deskripsi umunya disusun untuk mempengaruhi emosi dan membentuk

imajinasi pembaca.

(28)

39

Dea Anggraeni F, 2014

Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pra tes

Inquiri

Penugasan

Tes

Inquiri

Penugasan

E. Langkah-langkah Pembelajaran

(29)

Dea Anggraeni F, 2014

Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Kegiatan Awal Apersepsi

1) Siswa dikondisikan untuk persiapan KBM (mengucapkan salam,

menyapa, dan mengecek kehadiran siswa).

2) Guru bertanya kepada siswa

pernahkah mendengar kata karangan deskripsi?

3) Guru bertanya kembali kepada siswa apakah yang dimaksud dengan karangan deskripsi?

4) Contoh karangan deskripsi seperti apa?

5) Siswa diberikan motivasi untuk mencapai tujuan pembelajaran.

1) Guru menggali pengetahuan siswa tentang pengertian karangan, apa yang kalian ketahui tentang karangan deskripsi.

2) Siswa menyimak penjelasan guru mengenai pengertian karangan deskrispi dengan menggunakan visual powerpoint.

3) Guru menggali pengetahuan tentang ciri-ciri dan jenis-jenis karangan deskripsi.

4) Siswa menyimak penjelasan guru mengenai ciri-ciri dan jenis-jenis bentuk karangan deskripsi dengan menggunakan visual powerpoint. 5) Guru menggali pengetahuan siswa

tentang tentang langkah-langkah membuat karangan deskripsi.

6) Siswa menyimak penjelasan guru tentang langkah-langkah membuat karangan deskripsi dengan menggunakan visual powerpoint.

b. Elaborasi

Guru memberikan sebuah contoh karangan deskripsi kemudian siswa

(30)

41

Dea Anggraeni F, 2014

Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengerjakan karangan deskripsi.

Tugas Terstruktur:

1) Siswa mengembangkan topik karangan deskripsi?

2)Siswa mengembangkan langkah karangan deskripsi?

3)Siswa membuat karangan bentuk tulisan yang telah ditetukan guru?

c. Konfirmasi

Guru menyimpulkan kembali hasil dari rangkuman yang telah dibuat oleh siswa mengenai pengertian karangan deskripsi, ciri-ciri karangan deskripsi, jenis-jenis karangan deskripsi, serta langkah-langkah membuat karangan deskripsi.

Pertemuan II Menulis Karangan Deskripsi dengan Tema “Bencana Alam Indonesia”

Media Video Dokumenter (Tes) a. Eksplorasi

1) Guru menggali pengetahuan siswa tentang pengertian karangan deskripsi, apa yang kalian ketahui tentang karangan deskripsi.

2) Siswa menyimak penjelasan guru mengenai pengertian karangan deskripsi dengan menggunakan visual powerpoint.

3) Guru menggali pengetahuan tentang ciri-ciri dan jenis-jenis karangan deskripsi.

4) Siswa menyimak penjelasan guru mengenai ciri-ciri dan jenis-jenis karanagan deskripsi dengan menggunakan visual powerpoint. 5) Guru menggali pengetahuan siswa

(31)

Dea Anggraeni F, 2014

Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

membuat karangan deskripsi.

6) Siswa menyimak penjelasan guru tentang langkah-langkah membuat karangan deskripsi dengan menggunakan visual powerpoint.

b. Elaborasi

Guru memberikan sebuah contoh karangan deskripsi menggunakan pemanfaatan video dokumenter dengan

tema ”bencana alam di Indonesia” kemudian siswa mengerjaan karangan narasi.

3) Siswa membuat karangan deskripsi bentuk tulisan yang telah ditetukan guru?

c. Konfirmasi

Guru menyimpulkan kembali hasil dari rangkuman yang telah dibuat oleh siswa mengenai pengertian karangan narasi, ciri-ciri, jenis-jenis, serta langkah-langkah membuat karangan deskripsi.

3. Kegitan Akhir 1) Siswa dan guru merefleksi simpulan tentang topik pembelajaran.

2) Siswa diberi kesempatan bertanya atau mengungkapkan pengalaman ketika mengikuti proses kegiatan belajar mengajar (KBM).

10 Menit

(32)

43

Dea Anggraeni F, 2014

Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Tika Hartikah, dkk. Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas X. Grafindo.

 Ismail Kusmayadi. Think Smart Bahasa Indonesia Kelas X. Grafindo.

 E.Kosasih. Kompetensi Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Yrama Widya.

Media:

Video Dokumenter Prates

Tulis dan Essai

Bahan:

 Contoh karangan deskripsi

Alat:

 Spidol, LCD, Speaker dan Notebook.

G. Penilaian

1. Teknik : Tes Tulis

2. Instrumen : Uraian

Soal :

Buatlah sebuah karangan deskripsi sesuai topik tentang “Bencana Alam di

Indonesia”, dengan memperhatikan bahasa, isi, dan penggunaan

langkah-langkah narasi yang baik dan benar!

H. Format Penilaian

(33)

Dea Anggraeni F, 2014

Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Nama

Aspek yang dinilai

Jumlah Bahasa

Karangan

Isi Karangan

Teknik Karangan

Aspek yang dinilai Skor maksimal

Penggunaan Bahasa Karangan 30

Kesesuian Isi Karangan 40

Penggunaan Teknik Karangan 30

Jumlah 100

Nilai =

I. Rencana Tindak Lanjut

 Siswa dinyatakan berhasil jika tingkat pencapaiannya standar kriteria

ketuntasan minimal (KKM) 70.

 Memberikan program remedial untuk siswa yang tingkat

pencapaiannya kurang dari nilai standar kriteria ketuntasan minimal

(KKM) 70.

 Memberikan program pengayaan untuk siswa yang tingkat pencapaian

nilai (KKM) lebih dari 70.

Tabel Rencana Tindak Lanjut Kegiatan Remedial

(34)

45

Dea Anggraeni F, 2014

Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Test Prasyarat

1. Menentukan topik karangan

deskripsi?

2. Mengembangkan

langkah-langkah karangan deskripsi?

3. Membuat karangan deskripsi

tema bencana alam di Indonesia ?

Kegiatan Pengayaan

Bentuk Tugas Soal

(35)

Dea Anggraeni F, 2014

Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Agus Nugraha, S.sos Letnan Kolonel Cpl NIP.

b. Pelaksanaan Pembelajaran

1) Pelaksanaan prates

Berdasarkan RPP pertemuan pertama, penulis sebagai pengajar akan

melakukan prates terhadap siswa. Penulis menjelaskan sedikit materi penulisan

karangan deskripsi kernudian melakukan evaluasi. Tujuannya supaya penulis

memperoleh data sebelum siswa mendapatkan perlakuan.

2) Pelaksanaan Perlakuan

Perlakuan dilakukan selama dua kali pertemuan. Perlakuan dengan

menggunakan video dokumenter bencana alam dengan tema yang berbeda. Siswa

dituntun untuk menemukan keterkaitan film tersebut dengan pelajaran menulis

karangan deskripsi supaya siswa lebih memahami bagaimana menulis karangan

deskripsi yang lebih kreatif (melibatkan lebih banyak penginderaan).

3) Pelaksanaan pascates

Setelah melaksanakan perlakuan, penulis melaksanakan pascates.

(36)

47

Dea Anggraeni F, 2014

Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pascates ini untuk mengetahui pemahaman akhir siswa dalam menulis karangan

deskripsi setelah dikenai perlakuan.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes. Tes

yang diberikan adalah prates dan pascates. Prates bertujuan untuk mengetahui

sejauh mana pemahaman siswa mengenai karangan deskripsi tanpa dikenai

perlakuan. sedangkan pascates bertujuan untuk mengetahui pemahaman akhir

siswa dalarn menulis karangan deskripsi setelah dikenai perlakuan sehingga jelas

diketahui apakah perlakuan yang dilakukan berhasil atau tidak bentuk tes yang

digunakan berupa uraian. Berikut adalah contoh kriteria penilaian yang akan

digunakan dalam penelitian ini.

3. Soal prates dan pascates a. Soal prates

Pada prates, siswa diberikan ulasan sedikit mengenai karangan deskripsi, dan

diakhiri dengan tugas siswa menulis karangan deskripsi. Soal menulis karangan

deskripsi pada prates adalah menulis karangan deskripsi dengan tema bacaan

bebas.

b. Soal pascates

Pada pascates, siswa diberi perlakuan menonton video dokumenter bancana

alam dan diakhiri dengan tugas menulis karangan deskripsi. Soal pada pascates

adalah menulis karangan deskripsi dengan tema yang berkaitan dengan video

(37)

Dea Anggraeni F, 2014

Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu TABEL 3.2

(Sumber: diadaptasi dari Lestari, 2008:74)

Pedoman penilaian karangan deskripsi diatas dipergunakan oleh peneliti untuk mengukur standar keberhasilan minimal yang harus dicapai siswa dalam

menulis karangan deskripsi karena telah disesuaikan dengan Standar Ketuntasan

Minimal (SKM) mata pelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas X di SMK

Karya Bhakti PUSDIKPAL Kota Cimahi.

(38)

49

Dea Anggraeni F, 2014

Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Kebahasaan

a) Ejaan

2 (76% - 100%) = Penggunaan ejaan sudah sesuai dengan EYD.

1 (41% - 75%) = Penggunaan ejaan harus sesuai dengan EYD.

0 (0% - 40%) = Penggunaan ejaan tidak sesuai dengan EYD.

b) Diksi

2 (76% - 100%) = Pilihan kata yang sesuai dengan tema.

1 (41% - 75%) = Pilihan kata yang kurang sesuai dengan tema.

0 (0% - 40%) = Pilihan kata yang tidak sesuai dengan tema.

c) Kalimat (Koherensi)

2 (76% - 100%) = Adanya hubungan yang logis antara kalimat yang satu

dengan yang lainnya.

1 (41% - 75%) = Sebagian kalimat memiliki hubungan yang logis,

sebagian lagi tidak memiliki hubungan yang logis.

0 (0% - 40%) = Tidak ada hubungan yang logis antara kalimat yang

satu dengan yang lainnya.

d) Paragraf (Kohesi)

2 (76% - 100%) = Adanya hubungan yang logis antara paragraf dengan

topik.

1 (41% - 75%) = Sebagian paragraf memiliki hubungan yang logis,

(39)

Dea Anggraeni F, 2014

Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0 (0% - 40%) = Tidak ada hubungan yang logis antara paragraf dengan

topik.

2) Aspek Deskripsi

Cara Penggambaran/Pelukisan

6 (76% - 100%) = Karangan deskripsi sudah ditulis dengan melibatkan

banyak indera. Misalnya; penglihatan, penciuman, pencengaran, dan

perasa.

1 (41% - 75%) = Karangan deskripsi sudah ditulis, namun indera yang

dilibatkan cukup terbatas. Misalnya hanyab menggunakan indera

penglihatan saja.

0 (0% - 40%) = Tidak melibatkan indera. Cenderung seperti karangan

narasi.

3) Tata Tulis

a) Penulisan Huruf

2 (76% - 100%) = Penulisan huruf sudah sesuai dengan EYD.

1 (41% - 75%) = Penulisan huruf kurang sesuai dengan EYD.

0 (0% - 40%) = Penulisan huruf tidak sesuai dengan EYD.

b) Penulisan Kata

2 (76% - 100%) = Penulisan kata sudah sesuai dengan EYD.

1 (41% - 75%) = Penulisan kata kurang sesuai dengan EYD.

0 (0% - 40%) = Penulisan kata tidak sesuai dengan EYD.

(40)

51

Dea Anggraeni F, 2014

Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2 (76% - 100%) = Penulisan tanda baca sudah sesuai dengan EYD.

1 (41% - 75%) = Penulisan tanda baca kurang sesuai dengan EYD.

0 (0% - 40%) = Penulisan tanda baca tidak sesuai dengan EYD.

J. Analisis Data

Data-data yang diperoleh dar hasi penelitian selanjutnya akan dianalisis. Analisis

data tersebut meliputi (1) menganalisis data prates dan pascates, serta (2) uji persyaratan

data.

1. Menganalisis data Prates dan Pascates

Dalam menganalisis data Prates dan Pascates, peneliti melakukan

langkah-langkah analisis data dengan cara berikut :

a. data hasil Prates dan Pascates disusun di dalam tabel setelah mengubah skor

Prates dan pascates menjadi nilai dengan rumus :

Tabel 3.3

Kategori Penilaian Karangan Deskripsi Berdasarkan Skala Nilai

Skala Nilai Kategori

85-100 Sangat Baik (SB)

70-84 Baik (B)

(41)

Dea Anggraeni F, 2014

Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

40-54 Kurang (K)

<40 Sangat Kurang (SK)

(Sumber: diadaptasi dari Lestari, 2008:82)

b. analisis mean skor prates dan pascates dari kelas eksperimen

c. analisis standar deviasi skor prates dan pascates dari kelas eksperimen

d. identifikasi kecenderungan hasil prates dan pascates.

2. Melakukan Uji Persyaratan Data

Dalam uji persyaratan data, penulis melakukan (a) uji normalitas, dan (b) uji

hipotesis.

a. Uji Normalitas

Menunut Riko (2012: 1), pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui

normal tidaknya suatu distribusi data

. Hal ini penting diketahui berkaitan dengan ketepatan pemilihan uji statistik

yang akan dipergunakan. Sementara itu, Hastono (2006: 86) mengungkapkan

bahwa untuk menguji normalitas dapat dilihat dar grafik histogram, kurva normal,

serta menggunakan nilai Skewness dan standar erornya.

b. Uji Hipotesis

Setelah uji normalitas dilaksanakan, langkah berikutnya adalah melaksanakan

uji hipotesis. Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah Ho (hipotesis

(42)

53

Dea Anggraeni F, 2014

Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan menggunakan uji “t”. Uji “t” dapat dibuktikan berdasarkan dua ketentuan

berikut :

1) Jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima;

2) Jika thitung ≥ ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

Penghitungan hipotesis dilakukan dengan Paired Sample T Test. Uji T untuk

dua sampel yang berpasangan (puired) diartikan sebagai sebuab sampel dengan

subyek yang sama namun mengalani dua perlakuan atau pengukuran yang

berbeda. Seperti subyek A akan mendapatkan perlakuan I kemudian peralakuan II

(Santoso, 2003: 257). Sementara IW, Trihendradi (2008: 148) berpendapat bahwa

apabila suatu perlakuan tidak memberi pengaruh maka perbedaan rata-ralanya

adalah nol.

Di samping menggunakan perbandingan t hitung dengan t tabel, peneliti juga

dapat melakukan perbandingan Signifikansi (2-tuiled) dengan a. Uji hipotesis

dapat dibuktikan berdasarkan ketentuan nilai probabilitas sebagal berikut:

1) Jika probabilitas (signifikansi 2-tailed) > 0,05. maka Ho diterima dan H1

ditolak.

2) Jika probabilitas (signilikansi 2-tailed) < 0,05, maka Ho ditolak dan H1

(43)

84 Dea Anggraeni F, 2014

Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti kelas X SMK Karya Bhakti

Pusdikpal Cimahi adalah tentang Keefektifan Media Dokumenter Bencana Alam

Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi di SMK Karya

Bhakti Pusdikpal Cimahi. Maka kesimpulan yang diperoleh harus disesuaikan

dengan perumusan masalah, sehingga dapat ditemukan jawaban dari hasil

penelitian tindakan kelas yang dilakukan.

Yang pertama yaitu “Bagaimanakah kemampuan siswa dalam menulis

karangan deskripsi sebelum menggunakan media video dokumenter bencana alam

di Indonesia di kelas eksperimen?” Pada pembelajaran menulis karangan deskripsi

dengan menggunakan media video dokumenter bencana alam pada siswa kelas X

SMK Karya Bhakti Pusdikpal Cimahi sudah mencapai nilai yang cukup baik.

Hasil analisis menunjukan bahwa dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi

akan berhasil dengan baik apabila guru menggunakan media untuk meningkatan

minat dan kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi. Aspek penilaian

yang peneliti amati pada saat penelitian yaitu : (a) kemampuan siswa dalam

menulis karangan deskripsi, (b) kemampuan siswa dalam menggunakan media

(44)

85

Dea Anggraeni F, 2014

Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

disimpulkan bahwa dengan menggunakan media video dokumenter dapat

meningkatkan hasil belajar siswa dalam menulis karangan deskripsi.

Selanjutnya yang kedua yaitu “Bagaimanakah kemampuan siswa dalam

menulis karangan deskripsi sesudah menggunakan media video dokumenter

bencana alam di Indonesia di kelas eksperimen?”. Penggunaan media video

dokumenter dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan

deskripsi. Hal ini dapat dibuktikan dengan perolehan nilai rata-rata siswa pada

pretes adalah 63,78. Kemudian hasil postes meningkat menjadi 64,16. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari pelaksanaan

tindakan. Berdasarkan pada peningkatan hasil yang diperoleh, peneliti

menyimpulkan bahwa penggunaan media dokumenter bencana alam dapat

meningkatkan hasil belajar siswa dalam kemampuan menulis karangan deskripsi,

sehingga diperoleh hasil yang diharapkan.

Kemudian yang ketiga yaitu “Adakah perbedaan yang signifikan antara hasil

pembelajaran menulis karangan deskripsi menggunakan media video dokumenter

bencana alam di Indonesia di kelas eksperimen?”. Penggunaan media dokumenter

dalam menulis karangan deskripsi terdapat perbedaan yang signifikan. Hal ini

dapat dibuktikan dari analisis data hasil pretes dan postes, peneliti melihat adanya

peningkatan nilai rata-rata kelas antara sebelum dan sesudah digunakannya media

video dokumenter pada pembelajaran siswa menulis karangan deskripsi.

1. Dari perhitungan statistik, diperoleh thitung sebesar 2,258, sedangkan harga

ttabel dengan taraf signifikan 95% = 5,54, dengan df = 36. Dengan demikian,

(45)

Dea Anggraeni F, 2014

Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hasil pretes dan postes adalah signifikan. Berdasarkan kriteria pengujian,

hipotesis kerja (Hi) memenuhi kriteria dan diterima. Hal ini membuktikan

bahwa media video dokumenter efektif digunakan dalam pembelajaran

menulis karangan deskripsi pada siswa kelas X.

B. Saran

Adapun saran-saran yang ingin peneliti sampaikan berkenaan dengan

kesimpulan di atas yaitu :

1. Karena kemampuan menulis karangan deskripsi siswa kelas X SMK Karya

Bhakti Pusdikpal Cimahi masih kurang, maka alangkah lebih baiknya jika

para siswa sering diberi tugas mengarang dalam pembelajaran bahasa

Indonesia oleh guru bidang studi Bahasa Indonesia,

2. Agar kemampuan menulis karangan deskripsi meningkat, sebaiknya guru

menggunakan media video ataupun media yang lain yang dapat

mengeksplorasi kemampuan siswa,

3. Sekolah hendaknya menyediakan fasilitas yang memadai untuk menunjang

(46)

86 Dea Anggraeni F, 2014

Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abdul Karim, Ahmad. (2007), Media Pembelajaran, Badan Penerbit UNM,

Makassar.

Alwasilah, Chaedar dan Senny Suzanna Alwasilah. (2005). Pokoknya Menulis

(Cara Baru Menulis Dengan Metode Kolaborasi). Bandung: Kiblat.

Alwi, Hasan. (2006). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Akhadiah, Sabarti. 2003. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia.

Jakarta: Erlangga.

Anggraini, Asih dkk. 2008. Mengasah Keterampilan Menulis Ilmiah di

Perguruan Tinggi. Jakarta: Graha Ilmu

Anderson, Ronald. H, Pemilihan dan pengembangan media untuk

pembelajaran.Jakarta:Rajawali Pers,1998

Arikunto, Suharsimi. (1990). Manajemen Penulisan. Jakarta: Rieneka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penulisan Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Azwar, Saifuddin. (2003). Realibilitas dan Validitas. Yogyakarta. Pustaka Belajar

Bretz, Rudy. (1971). A Taxonomi Of Communication Media Education

Technologi Publication. England. Cliffs.N.J.

Emzir. (2012). Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif & Kualitatif .

Jakarta: Rajawali Pers

Dimyati. (2006). Modul Keterampilan Menulis I. Yogyakarta: IKIP

Muhammadiyah.

Djago, Tarigan. (1994). Membina Keterampilan Menulis Paragraf dan

Pengembangannya. Bandung: Angkasa.

Depdikbud. (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Depdiknas. (2012). Kurikulum Berbasis Kompetensi untuk SMK. Jakarta:

(47)

87 Dea Anggraeni F, 2014

Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hardi, Waryanto Nur. (2007). Penggunaan Media Audio Visual dalam

Menunjang Pembelajaran.

Holisoh.(1996). Proses Pembelajaran di Sekolah. Bandung: Sinar Baru.

Karsana, A.(2002). Buku Materi Pokok Keterampilan Menulis. Jakarta: Karunika.

Keraf, Gorys. (2000). Komposisi. Jakarta: Nusa Indah.

Kosasih, A.(2008). Buku Materi Pokok Keterampilan Menulis. Jakarta: Karunika.

Latuheru,JohnD. (1993).Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar Mengajar

Masa Kini. Jakarta: Depdikbud & P2LPTK

Lestari, Dwi Yani.(2008). Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi

Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi dengan

menggunakan Media Gambar dan Imajinasi : Skripsi, Universitas Negeri

Malang

Muchlisoh.(1995). Materi Pokok Pendidikan Bahasa Indonesia 3.Jakarta

Universitas Terbuka.

Nasution. 2003. Metode Research,Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Nurgiantoro, Burhan. (1991). Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan

Sastra.Yogyakarta: BPFE.

Pusat Bahasa Depdiknas. (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.

Rayandra, Asyhar (2011). Kreatif Mengembangkang Pembelajaran, GP. Press,

Jakarta.

Rusyana, Yus. (1991). Keterampilan Menulis. Jakarta: Karunika. Subana, M ,

Sunarti dan Anggareni. (2009). Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia.

Bandung: Pustaka Setia.

Sudjana, Nana. (2008). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan (edisi revisi), Bandung:

Pustaka Alfabeta

(48)

88

88 Dea Anggraeni F, 2014

Keefektifan Media Dokumentasi Bencana Alam Indonesia dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. (2011). Metodologi Penelitian Pendidikan (edisi revisi), Bandung:

Pustaka Alfabeta

Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Kependidikan, Yogyakarta: Bumi Aksara.

Surachman, Winarno. (1990). Pengantar Penulisan Ilmiah Dasar: Metode dan

Teknik. Bandung: Angkasa.

Semi, M.A. (2007). Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa. Syamsudin, A.R. (1993). Bimbingan Karang Mengarang: Teknik dan Redaksional

Seri I. Bandung: Angkasa.

Tarigan, Hendry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Usman, Uzer dan Setiawati.(1993). Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar

Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Wirartha, I made. (2003), Pedoman Penulisan Usulan Penelitian,

Skripsi,danTesis. Yogyakarta: ANDI.

Zuhaerini, Ahmad. (2000). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Bandung:

Gambar

TABEL 3.1 RANCANGAN PELAKSANAAN PERLAKUAN
Tabel Rencana Tindak Lanjut
TABEL 3.2 Pedoman Penilaian Karangan Deskripsi

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian skripsi ini bertujuan untuk mengetahui tentang kedudukan dan kewenangan Kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam pemerintahan desa serta untuk

Perencanaan dan perancangan Yogyakarta Basketball Arena di Kabupaten Sleman dimaksud sebagai fasilitas yang mewadahi segala aktivitas yang berhubungan dengan olahraga

Sistem pengendalian jarak jauh tersebut sangat efisien digunakan untuk mengatasi gangguan pada jaringan distribusi listrik tegangan menengah 20 kV yang menggunakan jaringan

Salah satu faktor terpenting untuk membantu manajemen dalam membuat keputusan yang tepat adalah dengan memanfaatkan informasi akuntansi yang tersedia dan disajikan dengan baik,

Penelitian ini berlatarbelakang permasalahan masih rendahnya kompetensi guru di Kabupaten Pandeglang dalam penerapan kurikulum 2013. Masalah ini disebabkan oleh rendahnya

Bertolak dari latar belakang dan identifikasi masalah di atas, penulis merumuskan sebagai berikut: Bagaimanakah aktivitas belajar dan hasil peserta didik kelas III SD

Pada akhirnya setelah seluruh rangkaian program dan kegiatan telah selesai dilaksanakan, begitu juga dengan kegiatan PPL. Maka pada tanggal 12 September 2015, mahasiswa

[r]