• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model pengembangan program takhasus Al-Qur’an sebagai pendukung mata pelajaran pendidikan agama Islam di SMP Al Izzah Batu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Model pengembangan program takhasus Al-Qur’an sebagai pendukung mata pelajaran pendidikan agama Islam di SMP Al Izzah Batu"

Copied!
209
0
0

Teks penuh

(1)MODEL PENGEMBANGAN PROGRAM TAKHASUS AL-QUR’AN SEBAGAI PENDUKUNG PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP AL IZZAH BATU. TESIS. Oleh Winanti Diyah Puspitarini (11770010). PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2014. ii.

(2) TESIS. MODEL PENGEMBANGAN PROGRAM TAKHASUS AL-QUR’AN SEBAGAI PENDUKUNG PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP AL IZZAH BATU Diajukan kepada Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang untuk Memenuhi Beban Studi pada Program Magister Pendidikan Agama Islam. Oleh Winanti Diyah Puspitarini (11770010). PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2014. iii.

(3) MODEL PENGEMBANGAN PROGRAM TAKHASUS AL-QUR’AN SEBAGAI PENDUKUNG MATA PELAJRAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP AL IZZAH BATU. TESIS. Diajukan Kepada Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Untuk memenuhi beban studi pada Program Magister Pendidikan Agama Islam. OLEH WINANTI DIYAH PUSPITARINI 11770010. Pembimbing. Dr. H. Rasmianto, M.Ag NIP. 19701231 199803 1 001. Dr. H. Munirul Abidin, M.Ag NIP. 19720420 200212 1 003. PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG Juli, 2014. iv.

(4) HALAMAN PERSETUJUAN Tesis dengan judul “Model Pengembangan Program Takhasus Al-Qur’an sebagai Pendukung Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Al Izzah Batu ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji,. Batu, 22 Juli 2014. Pembimbing I. Dr. H. Rasmianto, M.Ag NIP. 19701231 199803 1 001. Pembimbing II. Dr. H. Munirul Abidin, M.Ag NIP. 19720420 200212 1 003. Batu, 22 Juli 2014 Mengetahui, Ketua Program Magister PAI. Dr. H. A. Fatah Yasin, M.Ag NIP. 19671220 1999803 1 002. v.

(5) LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN TESIS. Tesis dengan judul Model Pengembangan Program Takhasus Al-Qur’an sebagai Pendukung Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Al Izzah Batu ini telah diuji dan dipertahankan di depan sidang dewan penguji pada tanggal 4 September 2014 Dewan Penguji,. (Prof. Dr.H. Baharuddin, M.PdI), Penguji Utama NIP. 19561231 198303 1 032. (Dr. H. Ahmad Fatah YAsin, M.Ag), Ketua NIP. 19671220 1999803 1 002. (Dr. H. Rasmianto, M.Ag ), Anggota NIP. 19701231 199803 1 001. (Dr. H. Munirul Abidin, M.Ag), Anggota NIP. 19720420 200212 1 003 Mengetahui Direktur Pascasarjana. (Prof. Dr. H. Muhaimin, MA) NIP. 19561211 198303 1 005. vi.

(6) SURAT PERNYATAAN. Saya yang bertanda tangan dibawah ini. Nama. : Winanti Diyah Puspitarini. NIM. : 11770010. Program Studi. : Magister Pendidikan Agama Islam. Alamat. : Jl Raya Pangkemiri RT 05 RW 01 No. 54 Kec. Tulangan Kab. Sidoarjo. Judul Penelitian. : Pengembangan Program Takhasus Al-Qur’an Sebagai Pendukunng Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMP Al Izzah Batu. Menyatakan dengan sebenarnya bahwa dalam hasil penelitian saya ini tidak terdapat unsur-unsur penjiplakan karya penelitian atau karya ilmiyah yang pernah ada sebelumnya atau pernah dilakukan dan dibuat orang lain, kecuali secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka. Apabila dikemudian hari ternyata hasil penelitian ini terbukti terdapat unsur-unsur penjiplakan dan ada klaim dari pihak lain, maka saya bersedia untuk diproses sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan tanpa paksaan dari siapapun. Malang, 22 Juli 2014 Hormat saya,. Winanti Diyah Puspitarini 11770010. vii.

(7) Persembahan. Dengan mengucap puji syukur alhamdulillah atas terselesainya karya ini, Penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:. Sepasang Mutiara Hati, Abah dan Mama Yang selalu memberikan kasih dan sayang Yang tak pernah usai dalam mendidik, mendoakan dan mengasihi Serta membimbing q dengan setulus hati. Thank’s For My Family In Malang Ning Vina Ratnasari, Shofi Nur Sa’adah, Kost Isga, PAI Pascasarjana 2011, KSR PMI UIN Malang Terima Kasih sudah Menjadi Pendengar setia dan pemberi semangat yang tiada akhir selama ini,dengan kebersamaan kita selama ini, kita taka akan merasa sendirian di kota perantauan Terimakasih atas semua kebaikan yang telah beliau-beliau curahkan semoga Allah membalasnya dengan imbalan yang lebih besar. Amiin........!. viii.

(8) MOTTO.              .            Artinya Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.(Q.S. At-Taubah: 122)1. 1. Al- Qur’an dan Terjemahnya, ( Madinah: Komplek percetaan Al Qur’an Khadim al Haramain Asy Syarifain Raja Fahd, 1411H) hlm 301. ix.

(9) KATA PENGANTAR. Segala Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang selalu mencurahkan rahmad serta hidayahNYA, sehingga Tesis dengan judul “ Model Pengembangan Program Takhasus Al-Qur’an Sebagai Pendukung Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam” dapat terselesaikan dengan baik. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya dari jalan yang gelap menuju jalan yang terang. Yakni Ad Dinul Islam. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapakan terima kasih atas segala bantuan yang diberikan baik secara materil, moril dan spiritual dari berbagai pihak, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih dan penghargaan setinggi – tingginya kepada: 1. Bapak Prof. Dr. H.Mujia Raharjo, M.,Si selaku rektor Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim Malang. 2. Direktur Sekolah Pasca Sarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, dan para Asisten direktur atas segala fasilitas yang telah diberikan selama penulis menempuh studi. 3. Bapak Dr. H. A. Fattah Yasin, M,Ag selaku Ketua Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim Malang, atas motivasi serta kemudahan pelayanan selama Studi. x.

(10) 4. Dosen Pembimbing I, Bapak Dr. H. Rasmianto, dengan ketelitian, keikhlasan dan kesabaran meluangkan waktu serta tenaga guna membimbing dan mengarahkan peneliti dalam menyelesaikan tesis ini. 5. Dosen Pembimbing II, Bapak. Dr. H. Munirul Abidin, M.Ag, dengan. ketelitian, keikhlasan dan kesabaran meluangkan waktu serta tenaga guna membimbing dan mengarahkan peneliti dalam menyelesaikan tesis ini. 6. Seluruh Dosen, Sekolah Pasca Sarjana Universitas Islam Negeri Islam Maulana Malik Ibrahim yang telah mentransfer ilmu kepada penulis, semoga dapat bermanfaat. 7. Seluruh Civitas akademik SMP Al Izzah Batu, khusussnya Kepala Sekolah Bapak Aziz Effendy, S.Si, Asdir BKMS Bapak Nur Abidin, M.Ed, Bagian Program Takhasus Al-Qur’an Bapak Rojab, S. Pd.I, serta semua pendidik dan tenaga pendidik lainnya yang telah meluangkan waktu untuk memberikan informasi dan data – data lainnya selama penulis melakukan penelitian. 8. Kedua orang tua, Abah H. Sueb Riyanto dan Ibunda Wiwin Budi Iswinarti, yang. tidak. henti-hentinya. mendo’akan,. memberikan. motivasi,. serta. memberikan bantuan moril dan materil, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi, semoga menjadi amal yang diterima disisi Allah 9. Semua teman-teman PAI program Sekolah Pascasarjana kelas A angkatan 2011. Terima kasih atas doa dan motivasinya dalam penyelesaian tesis ini. 10. Semua pihak yang telah memberikan dukungan, motivasi dan batuan selama penulis meyelesaikan studi dan penulisan tesis ini. Akhirnya penulis berdo’a semoga amal kebaikan mereka dapat diterima oleh Allah SWT dan dicatat sebagai amal yang sholeh. Penulis menyadari bahwa. xi.

(11) tidak ada sesuatu yang sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan sumbangan pemikiran, saran dan kritik yang konstruktif demi kesempurnaan Tesis ini. Akhir kata, penulis berharap agar tesis ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya.. Malang, 22 Juli 2014 Hormat Saya,. Winanti Diyah Puspitarini 11770010. xii.

(12) DAFTAR ISI. Halaman Sampul ............................................................................................ i Halaman Judul................................................................................................ ii Lembar Persetujuan ........................................................................................ iii Lembar Pengesahan ...................................................................................... iv Lembar Pernyataan......................................................................................... iv Persembahan .................................................................................................. viii Motto .............................................................................................................. ix Kata Pengantar ............................................................................................... x Daftar Isi......................................................................................................... xiii Daftar Tabel ................................................................................................... xviii Daftar Gambar ................................................................................................ xix Abstrak Indonesia........................................................................................... xx Abstrak Inggris ............................................................................................... xxi Abstrak Arab .................................................................................................. xxii BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian ...................................................................... 1 B. Fokus Penelitian ........................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 6 D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 6 E. Originalitas Penelitian .................................................................. 7 F. Definisi Istilah .............................................................................. 9. xiii.

(13) G. Sistematika Penulisan .................................................................. 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA ....................................................................... 14 A. Model Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam 14 1. Model Pengembangan Kurikulum .......................................... 16 2. Komponen – komponen Kurikulum ........................................ 16 3. Landasan Pengembangan Kurikulum PAI .............................. 19 4. Prinsip Pengembangan Kurikulum PAI .................................. 23 5. Prosedur Pengembangan Kurikulum ....................................... 27 6. Model – Model Pengembangan .............................................. 31 B. Pendidikan Agama Islam .......................................................... 52 1. Pengertian Pendidikan Agama Islam ....................................... 52 2. Dasar-Dasar Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam ............... 54 3. Fungsi pendidikan Agama Islam ............................................. 55 4. Pembelajaran Tahfidzul Al-Qur’an ......................................... 56 5. Metode Menghafal Al-Qur’an ................................................ 60 C. Model Pengembangan Program Takahsus Al-Qur’an Sebagai Pendukung Mata Pelajaran PAI .............................. 65 1. Pengertian Pengembangan Kurikulum PAI ............................. 65 2. Perencanaan Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam ........................................................................................ 69 3. Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Agama Islam ................. 72 4. Evaluasi Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam 78 BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 84 A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ............................................... 84. xiv.

(14) B. Lokasi Penelitian ...................................................................... 86 C. Kehadiran Peneliti di Lapangan ................................................ 86 D. Data dan Sumber Data .............................................................. 88 E. Teknik Pengumpulan Data........................................................ 90 F. Teknik Analisis Data ................................................................ 93 G. Pengecekan Keabsahan Data .................................................... 96 BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ................... 100 A. Deskripsi Obyek Penelitian............................................................ 100 1. Selayang Pandang Tentang SMP Al Izzah Batu ........................ 100 2. Profil SMP Al Izzah Batu ........................................................... 101 3. Visi, Misi dan Tujuan SMP Al Izzah Batu ................................. 102 4. Profile Out Put lulusan SMP Al Izzah ...................................... 103 5. Struktur Direksi Al Izzah Batu ................................................... 104 6. Data Struktur Organisasi SMP Al Izzah Batu ............................ 104 7. Data Para Pengajar Program Takhasus Al Qur’an .................... 104 8. Kualifikasi Akademik Pengajar serta Tenaga Pendidik SMP Al Izzah Batu ................................................................................... 106 9. Data Siswa SMP Al Izzah Batu .................................................. 107 10. Struktur Kurikulum SMP Al Izzah Batu .................................... 108 11. Prestasi Sekolah Menengah Pertama Al Izzah Batu ................... 109 B. Paparan Data Hasil Penelitian ...................................................... 110 1. Tujuan. Pengembangan. Program. Takhasus. Sebagai. Pendukung Mata Pelajaran PAI ................................................ 110 2. Pelaksanaan Pengembangan Program Takhasus Al Qur’an. xv.

(15) Sebagai Pendukung Mata Pelajaran PAI................................... 114 a. Pelaksanaan Program Takhasus Al Qur’an Pada Kegiatan Intrakurikuler dan Pengembangan Diri ............................... 115 b. Model Pelaksanaan Program Takhasus Al Qur’an sebagai Pendukung Mata Pelajaran PAI ........................................... 126 3. Evaluasi Pengembangan Program Takhasus Pada Mata Pelajaran PAI di SMP Al Izzah Batu ........................................ 113 C. Temuan Penelitian .......................................................................... 133 1. Tujuan. Pengembangan. Program. Takhasus. Sebagai. Pendukung Mata Pelajaran PAI ............................................... 133 2. Pelaksanaan Pengembangan Program Takhasus Al Qur’an Sebagai Pendukung Mata Pelajaran PAI................................... 134 a. Pelaksanaan Program Takhasus Al Qur’an Pada Kegiatan Intrakurikuler dan Pengembangan Diri ................................ 134 b. Model Pelaksanaan Program Takhasus Al Qur’an sebagai Pendukung Mata Pelajaran PAI ............................................ 136 3. Evaluasi Pengembangan Program Takhasus Pada Mata Pelajaran PAI di SMP Al Izzah Batu ........................................ 139 BAB V DISKUSI HASIL PENELITIAN1 ................................................. 141 A. Tujuan Pengembangan Program Takhasus Sebagai Pendukung Mata Pelajaran PAI ........................................................................ 141 B. Pelaksanaan Program Takhasus Al Qur'an di SMP Al Izzah Batu 1) Pelaksanaan Program Takhasus Al Qur’an Pada Kegiatan Intrakurikuler dan Pengembangan Diri ....................................... 146. xvi.

(16) 2) Model Pelaksanaan Program Takhasus Al Qur’an sebagai Pendukung Mata Pelajaran PAI ................................................... 149 C. Evaluasi Program Takhasus Al Qur'an SMP Al Izzah Batu ........... 155 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................................ 160 B. Saran ................................................................................................... 164 DAFTAR RUJUKAN LAMPIRAN- LAMPIRAN. xvii.

(17) DAFTAR TABEL. 1.1. Orisinalitas Penelitian .......................................................................... 9. 3.1. Setting dan Peristiwa yang Diamati.................................................... 92. 3.2. Pengkodian Data ................................................................................. 95. 3.3. Triangulasi Data ........................................................................................... 97. 4.1. Data Pengajar Program Takahsus Al-Qur’an SMP Al Izzah Batu ............... 105. 4.2. Data Kualifikasi Tenaga pendidik SMP Al Izzah Batu ....................... 106. 4.3. Data Peserta Didik SMP Al Izzah Batu ............................................... 106. 4.4. Struktur Kurikulum SMP AL Izzah Batu ............................................ 108. 4.5. Data Prestasi SMP Al Izzah Batu ........................................................ 109. xviii.

(18) DAFTAR GAMBAR 2.1 Bagan Pengembangan Kurikulum............................................................ 27 2.2 Proses Evaluasi Aspek Kognitif, Afektif dan Psikomotorik .................... 35 2.3 Gambar Pengembangan Kurikulum Model Rap Tyler ............................ 41 2.4 Model Pengembangan Kurikulum Wheeler ............................................. 42 2.5 Pengembangan Kurikulum Model Audrey dan Howard Nichols ............ 43 2.6 Pengembangan Pendidikan Kurikulum Model Malcolm Slikbeck .......... 45 2.7 Pengembangan Kurikulum Model Decker Waker ................................... 48 2.8 Model Rogers I ........................................................................................ 48 2.9 Model Rogers II ...................................................................................... 49 2.10 Model Rogers III ................................................................................... 50 2.11 Model Rogers ........................................................................................ 70. xix.

(19) ABSTRAK. Puspitarini, Winanti, Diyah. 2014. Model Pengembangan Program Takhasus AlQur’an Sebagai Pendukung Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMP Al Izzah Batu. Tesis. Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Malang, Pembimbing: (1) Dr.H. Rasmianto, M,Ag, (II) Dr. H. Munirul Abidin, M.Ag. Kata Kunci: Model Pengembangan Program, Takhasus Al-Qur’an, Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kurikulum Pendidikan Agama Islam merupakan slahsatu unsure yang tidak dapat dipisahkan dalam proses pembentukan watak dan kepribadian pserta didik. Dalam pelaksanaannya Pendidikan Agama Islam harus bisa menginternalisasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Al Qur’an, bukan hanya sekedar menyampaikan materi dan menghafalkan ayat-ayat, namun dalam kehidupan sehari-hari peserta didik bisa menjadi insan yang lebih baik. Oleh karena itu perlu adanya suatu program yang bisa mendukung pembelajaran PAI, sehingga diharapkan nantinya mampu membangkitkan semangat cinta al-Quran dan mengamalkannya, sehingga nantinya bisa menyelesaikan permasalahan hidunya dengan nilai-nilai al-Quran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, (1) Tujuan yang ingin dicapai Program Takhasus oleh SMP Al Izzah, , (2) Proses Pelaksanaan Program Takhasus Al Qur’an di SMP Al Izzah Batu. (3) Proses Evaluasi Program Takhasus Al Qur’an di SMP Al Izzah Batu. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan bentuk studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan Informan penelitian yaitu Kepala Sekolah, Penanggung jawab Program Takahsus, Guru PAI dan Guru Takahsus Al-Qur’an, Pengecekan keabsahan data menggunkan triangulasi sumber dan Metode. Hasil temuan penelitian ini menungungkapkan bahwa: (1) Tujuan yang ingin dicapai Program Takhasus adalah: Pertama, Mencetak muslimah yang hafidzhah minimal 15 juz (untuk takhassus dan SMA) dan 5 juz (untuk non takhassus). Kedua, Mewujudkan generasi muslimah yang cinta al-Quran. Ketiga, Mewujudkan generasi yang mampu mengamalkan nilai-nilai al-Quran dan mengajarkannya..(2) Proses Pelaksanaan Program Takhasus, dilakukan pada kegiatan Intrakurikuler dan Program pengembangan diri, dengan jadwal yang telah dilakukan, sedangkan model Pengembangan program adalah mengikuti Model Pengembangan Bauchamp’s.(3) Proses Evalausi yang dilakukan ada 4 tahapan yaitu Penilaian Harian, Penilaian Mingguan, Penilaian Bulanan, Penilaian Semesteran, dengan melihat aspek kelancaran dan Kefasihan hafalan peserta didik.. xx.

(20) ABSTRACT Puspitarini, Winanti, Diyah. 2014. Al-Qur’an Takhassus Developement progams as Islamic Educational Lesson Support in SMP Al-Izzah Batu. Thesis. Magister Study Program of Islamic Post-Graduate School of State Islamic University Malang. Advisor: (I) Dr. H. Rasmianto, M. Ag. (II) Dr. H. Munirul Abidin, M. Ag. Keywords: Program Improving Developement, Al-Qur’an Takhassus, Islamic Educational Lesson. The Islamic Educational Leson curriculum is one of unsparated elements inthe character and personality building for students. The Islamic Education should be internalizing Al-Qur’an values in its implementation, it isn’t only in the material delivering and reciting its verses but in the students daily routines should be guidence for a better human being. There for, there is should be a program that could support the Islamic Lesson, so hopefully this program will awakened the Al-Qur’an anthusiasm and how to apply it regularly in the daily life beside it will solve societies problems by practicing al-Qur’an values. This research intents to know, (1) The goal that wants to reach in the AlQur’an Takhassus program in SMP Al-Izzah Batu, (2) The implementaion of AlQur’an Takhassus Program in SMP Al-Izzah Batu, (3) The Evaluation proscess of Al-Qur’an Takhassus Program in SMP Al-Izzah Batu. This research use Qualitative method by cases study. While the data colletion done by interviews, observations and documentations. Those the informant in this research is The headmaster, the care taker of Al-Qur’an Takhassus program, the Islamic education teacher and the Takhassus program’s teachers. Further more, the data validation checking system are triangulation informants and its method. More over, the research result reveals those are : (1) the purposes that Takhassus programs wants to reach are: first, produce Hafidzah Muslimah those can commit to memory of Al-Qur’an atleast 15 juz (for takhassus and Senior High school) and 5 juz (for the other then Takhassus). Second, actualizing muslimah generations those full of love with Al-Qur’an. Third, creating generation that will be able to put Al-Qur’an’s value in practice and teach it to others. (2) The Takhassus program implementation done by intra-curricular and self-development program with defined schedule. More over, the development program following mtheBauchamp’s development model. (3) The evaluation process have done in 4 steps, those are: Daily evaluation, weekly evaluation, monthly evaluation and semester evaluation by observing students’s fluency and oratory in recitation.. xxi.

(21) ‫الملخص‬ ‫فىسفُرا‪ ,‬وَُاَرٍ‪ ,‬دَاج‪ًَ 4102 .‬ىرج ذًُُح تشَايح ذخصص انقشآٌ كًؤَذ نذسس‬ ‫ذشتُح اإلساليُح فٍ يذسسح انًرىسطح " انؼزج " تاذى‪ .‬األطشوحح‬ ‫تشَايح انذساسح انؼهُا انرشتُح اإلساليُح كهُح انذساسح انؼهُا خايؼح‬ ‫يىنُا يانك اتشاهُى اإلساليُح انحكىيُح ياالَح‪ .‬انًششف األطشوحح (‪)0‬‬ ‫انذكرىس انحاج سسًُاَرى‪ ,‬انًاخسرُش‪ )4( ,‬انذكرىس انحاج يُُش انؼاتذٍَ‪,‬‬ ‫انًاخسرُش‪.‬‬. ‫كهًاخ انثحث ‪:‬ذًُُح انثشَايح‪,‬ذخصص انقشآٌ‪ ،‬يادج انرشتُح اإلساليُح‬ ‫يُهح انرشتُح اإلساليُح هى يٍ احذ انؼُاصش انزي ال ًَكٍ فصهها فٍ‬ ‫ػًهُح ذشكُم شخصُح المتعلم ‪.‬فٍ ذُفُزها َؼٍُ انرشتُح اإلساليُح َدة أٌ ذكىٌ‬ ‫قادسج ػهً اسرُؼاب انقُى انىاسدج فٍ انقشآٌ‪ ،‬ولٍس مجرد فً ذقذَى انًىاد وحفظ‬ ‫اَِاخ‪ ،‬ولكن فً حُاج انًرؼهًٍُ انُىيُح أٌ َكىٌ أفضم وأحسٍ‪ .‬حرٍ فٍ وقد‬ ‫الحق ذكىٌ قادسج ػهً اسرحضاس الحماسة فً يحثح انقشآٌ ويًاسسح رنك‪،‬‬ ‫تحُث قادسا على حم يشاكم انحُاج يغ قُى انقشآٌ‪.‬‬ ‫وانهذف يٍ هزا انثحث نًؼشفح‪ )1( ،‬الهدف الذي َشَذ ذحقُقها يٍ تشَايح‬ ‫ذخصص انقشأٌ فٍ انًذسسح انًرىسطح " انؼزج " تاذى )‪ (2‬كٍف إجراء لتشَايح‬ ‫ذخصص انقشأٌ فٍ انًذسسح انًرىسطح " انؼزج " تاذى )‪ (3‬انرقُُى تشَايح‬ ‫ذخصص انقشأٌ فٍ انًذسسح انًرىسطح " انؼزج " تاذى‪.‬‬ ‫َسرخذو هزا انثحث تانثحث انُىػٍ تشكم دساساخ حانح ‪.‬وطشَقح خًغ‬ ‫انثُاَاخ تطشَق انًقاتهح‪ ،‬والمالحظة‪ ،‬وانرىثُق ‪.‬وفٍ حٍُ أٌ انًخثشٍَ يٍ هزا‬ ‫انثحث يُها يذَش انًذسسح وسخال يٍ تشَايح انرخصص وانًسؤونُح فهزا‬ ‫انثشَايح‪ ،‬يؼهى انرشتُح اإلساليُح ويؼهى ذخصص انقشآٌ‪ ،‬والتحقٍق من صحح‬ ‫انثُاَاخ تاسرخذاو انرثهُث يٍ يصادس انثُاَاخ واألسانُة أو انطشَقح‪.‬‬ ‫َرُدح يٍ هزا انثحث كهها ‪ )0( :‬والهدف الذي ٌرٌد الىصىل من تشَايح‬ ‫الذخصص هٍ ‪ :‬أوال‪ ،‬انطثاػح انحافظح ػهً األقم خًسح ػشش خزأ ( نثشَايح‬ ‫انرخصص و انًشحهح انؼهُح) وخًسح خزأ (ياػاد انرخصص) ثاَُا‪ ,‬إلَداد‬ ‫ألخُال انزٍَ قادسوٌ ػهً ذطثُق انقُى يٍ انقشآٌ وذؼهًُه‪ .)2( .‬التنفٍذ من ػًهُح‬ ‫تشَايح انرخصص‪ ،‬أخشَد فٍ األَشطح انذاخهُح وبرنامج انرًُُح انزاذُح‪ ،‬يغ‬ ‫خذول انًؼٍُ‪ ،‬وأما تشَايح انرًُُح انزاذُح هى اذثاع ًَىرج انرًُُح انًخُى‪)3( .‬‬ ‫وعملٍة التقٍٍم َُقسى إنً أستغ انًشاحم وهٍ ذقُُى انُىيٍ‪ ،‬ذقُُى أسثىػٍ‪ ،‬تقٍٍم‬. ‫‪xxii‬‬.

(22) ‫الشهشٌ انرقُُى‪ ،‬ذقُُى انفصم انذساسٍ‪ ،‬يٍ خالل انُظشيٍ خىاَة انطالقح‬ ‫والفصاحح من انًرؼهًٍُ‪.‬‬. ‫‪xxiii‬‬.

(23) BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian. Pendidikan memiliki fungsi sebagai wadah untuk mengembangkan potensi peserta didik, dimana diharapkan peserta didik dapat memiliki kekuatan untuk menghadapi perkembangan zaman yang semakin maju, disamping itu peserta didik juga dibekali dengan ilmu pengetahuan baik agama maupun ilmu pengetahuan yang bersifat umum, serta dibekali dengan ketrampilan. Undang-undang RI No. 20 Th. 2003 pada BAB II, Pasal 3 yang berbunyi: Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung-jawab.1 Kehidupan pendidikan semakin berkembang dengan lajunya zaman. Pendidikan tidak mungkin menisbikan proses globalisasi, antara lain merespon proses pendidikan dengan menciptakan sistem pendidikan yang lebih akomodatif terhadap perkembangan zaman. Sehingga outputnya dapat berperan secara efektif dalam kehidupan masyarakat, untuk itu pendidikan harus dirancang sedemikian rupa yang memungkinkan para peserta didik mengembangkan potensi yang. 1. Redaksi Sinar Grafika, UU Sistem Pendidikan Nasional (UU RI No.20 Tahun, 2003) (Jakarta: Sinar Grafika, 2008) hlm 7. 1.

(24) 2. dimiliki secara alami dan kreatif dalam suasana yang penuh kebebasan, kebersamaan dan tanggung jawab.2 Dalam pasal 55 Undang – undang nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa masyarakat diberikan kesempatan untuk menyelenggarakan pendidikan berbasis masyarakat sesuai dengan kekhasan agama, lingkungan social dan budaya untuk kepentingan masyarakat. Hubungan itu baik satuan pendidikan yang diselenggarakan pemerintah (Sekolah Negeri) maupun oleh masyarakat (Sekolah Swasta), mempunyai kedudukan yang sama dalam system pelaksanaan kurikulum, evaluasi pendidikan serta menejemen dan pendanaannya sesuai dengan Standart Nasional Pendidikan.3 Searah dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi yang semakin cepat dan kompleks. Dewasa ini banyak sekali disajikan berbagai pemikiran professional dan metodologi untuk mengadakan evaluasi serta pengamatan program kurikulum. Sehingga, menimbulkan perubahan – perubahan pada tatanan kehidupan masyarakat, hal tesebut merupakan kebutuhan yang mendasar bagi kemajuan pendidikan di masa yang akan datang dan kualitas serta mutu dari out put pendidikan. Dalam rangka peningkatan mutu tersebut ada tiga faktor utama yang menjadi titik perhatian, yaitu (1) kecukupan sumber-sumber pendidikan untuk menunjang proses pendidikan, dalam arti kecukupan penyediaan jumlah dan mutu guru serta tenaga kependidikan lainnya, buku teks bagi murid dan perpustakaan, dan sarana-prasarana belajar; (2) mutu proses pendidikan itu sendiri dalam arti. 2. Zamroni, Paradigma Pendidikan Masa Depan. (Yogyakarta: Bigraf Publishing, 2000). hlm 90 3. Abdul Rahman Shaleh, Pendidikan Agama & Pembangunan Watak Bangsa ,(Jakarta: PT Raja Grafindo, 2006), hlm 67.

(25) 3. kurikulum dan pelaksanaan pengajaran untuk mendorong para siswa belajar lebih efektif; dan (3) mutu output dari proses pendidikan, dalam arti ketrampilan dan pengetahuan yang telah diperoleh para siswa.4 Selain itu, Freeman Butt dalam bukunya Cultural History of Wistern Education mengemukakan (1) Pendidikan adalah kegiatan menerima dan memberikan pengetahuan, sehingga kebudayaan dapat diteruskan dari generasi ke generasi berikutnya, (2) Pendidikan adalah suatu proses. Melalui proses ini individu diajarkan kesetiaan dan kesediaan untuk mengikuti aturan. Melalui cara ini pikiran manusia dilatih dan dikembangkan.(3) Pendidikan adalah suatu proses pertumbuhan. Dalam proses ini individu dibantu mengembangkan bakat, kekuatan, kesanggupan dan minatnya5 Saat ini banyak lembaga pendidikan yang berlomba-lomba untuk memajukan pendidikannya disemua sektor pendidikan, mulai dari visi, misi, kurikulum, bahkan berbagai macam program pendidikan ditawarkan untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Namun, dari semua banyak hal yang perlu ditingkatkan dalam lembaga pendidikan, yang paling penting adalah adanya kurikulum yang jelas dalam proses pembelajaran peserta didik, karena kurikulum juga menjadi ciri utama pendidikan di sekolah. Kurikulum Pendidikan Agama Islam menyebutkan bahwa pendidikan Agama Islam adalah merupakan upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga mengimani ajaran. 4. Muhaimin, Arah Baru Pengembangan Pendidikan Islam: Pemberdayaan, Pengembangan Kurikulum hingga Redefinisi Islamisasi Pengetahuan ,(Bandung: Nuansa Cendekia, 2003), hlm 204 5 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran,(Bandung: Remaja Rosda Karya, 2012), hlm 38.

(26) 4. Islam, bertaqwa dan berakhak mulia dalam mengamalkan agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al Qur’an dan hadist. Tujuan pendidikan Islam tidak hanya berorientasi pada aspek jasmaniah, tetapi juga intelektual serta emosional untuk menjadi manusia yang paripurna. Perilaku manusia hasil pendidikan Islam hakikatnya dijiwai iman dan taqwa kepada Allah. Dalam konsep lain inilah yang disebut pribadi muslim yang kaffah serta memiliki keimanan. 6 Secara operasional, tujuan umum pendidikan agama Islam ialah membimbing anak agar mereka menjadi orang muslim sejati, beriman teguh, beramal shalih, dan berakhlaq mulia serta berguna bagi masyarakat, agama dan negara.7 Pendidikan. Agama. Islam. diharapkan. bisa. pragmatis. dalam. membimbing anak didik yang beragama Islam dengan cara sedemikian rupa, sehingga ajaran Islam. itu benar-benar dapat menjiwai, menjadi bagian yang. intergral dalam dirinya, yakni ajaran Islam yang benar-benar dipahami, diyakini kebenarannya, diamalkan sehingga menjadi pedoman hidupnya, menjadi pengontrol terhadap perbuatan, pemikiran dan sikap mental.8 Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al Izzah Batu yang terletak JL. Indragiri Gg. Pangkur No78 Sumber rejo Batu, pemilihan lokasi ini dikarenakan sekolah tersebut memiliki program Takhasus Al Qur’an yang terprogram dengan baik, sehingga menjadi acuan peneliti untuk melakukan penelitian ditempat tersebut, dan juga merupakan salah satu lembaga pendidikan yang baik di kota Batu. 6. Djumransjah dan Malik Karim Amrullah, Pendidikan Islam (Malang: UIN Malang Press, 2007), hal 68. 7. Ibid., 45. 8. Aat Syafaat, Sohari Saharani, Peranan Pendidikan Agama Islam Dalam Mencegah Kenakalan Remaja (Junvenile Delinquency), (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2008) ,hlm 15.

(27) 5. SMP Al Izzah merupakan pendidikan Islam yang Integratif. Adapun program yang dijalankan bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk menjadi yang terbaik di setiap aspek kehidupan. Dalam pembelajarannya di SMP ini tidak hanya pembelajaran ilmu umum saja, melainkan ada beberapa program yang ditawarkan oleh pihak sekolah, sehingga peserta didik yang belajar disekolah tersebut bisa mengembangakan kemampuan yang dimilki sesuai dengan minat dan bakat peserta didik. Adapun program yang dimiliki SMP Al Izzah Batu adalah Kelas Internasional yang bertujuan untuk memperbaiki kualiatas pendidikan nasional agar memiliki daya saing dengan negara-negara lainnya, dalam melaksanakan program ini pihak SMP Al Izzah melakukan terobosan melaksanakan program sekolah bertaraf Internasional secara mandiri yang berafiliasi dengan Kurikulum Cambrige, adapun program yang kedua yang dimiliki oleh SMP AL Izzah adalah Kelas Takhashush Al-Qur’an merupakan kelas unggulan yang diperuntukkan peserta didik yang ingin mendalami bidang Al-Qur’an, khususnya pada hafalannya. Tiap angkatannya, hanya terdapat 1(satu) kelas yang memfokuskan pada program tahfzih al-qur’an.9 Adanya program Tahasus Qur’an yang dikembangkan oleh SMP Al Izzah, menjadi tantangan tersendiri dalam mengembangkan kurikulumnya, mengingat sekolah tersebut memilki keunggulan yang sama, dimana dalam proses pengembangannya menurut peneliti merupakan upaya dari pengembangan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam itu sendiri, selain itu dengan adanya program Takhashush Qur’an itu sendiri akan lebih menguatkan nilai-nilai karakter yang 9. Dokumentasi SMP Al Izzah Batu, Panduan Santri Baru 2012-2013. www.alizzahbatu.sch.id.

(28) 6. dimiliki oleh siswa, sehingga menjadi insan yang utuh, baik jiwa, raga, intelektual maupun kepribadian. Pendidikan Agama Islam harus bisa menginternalisasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Al Qur’an, bukan hanya sekedar menyampaikan materi dan menghafalkan ayat-ayat, namun dalam kehidupan sehari-hari peserta didik bisa menjadi insan yang lebih baik. Mengingat pentingnya kurikulum dalam pendidikan, maka dalam penyususnannya pun tidak boleh sembarangan, apalagi kurikulum yang didalamnya terdapat program Takhasus Al-Qur’an yang mana dengan program tersebut diharapkan bisa memperkuat kaidah tentang keislaman juga dengan adanya program ini peserta didik diharapkan bisa lebih mengamalkan apa yang sudah di pelajari dan di hafal dalam ayat-ayat suci Al Qur’an, sehingga bisa menjadikan mereka siswa-siswa yang memilki kepribadian yang lebih baik. Dari fenomena tersebut, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitia tentang Pengembangan Program Takhasus yang dilakukan SMP Al Izzah secara mendalam untuk mengetahua iLatar belakang, tujuan, implementasi serta evaluasi. Mengingat luasnya ruang lingkup kurikulum maka peneliti menfokuskan penelitian pada “Model Pengembangan Program Tahasus Al Qur’an Sebagai Pendukung Pembelajarn PAI di SMP Al Izzah Batu”. B. Fokus Penelitian 1.. Apa Tujuan diadakannya Program Takhasus Al Qur’an di SMP Al Izzah Batu?. 2.. Bagaimana Proses Pelaksanaan Program Takhasus Al Qur’an di SMP Al Izzah Batu?. 3.. Bagaimana Evaluasi Program Takhasus Al Qur’an di SMP Al Izzah Batu?.

(29) 7. C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan fokus penelitian di atas, maka tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut 1.. Untuk Mengetahui Tujuan diadakannya Program Takhasus Al Qur’an di SMP Al Izzah Batu. 2.. Untuk Mengetahui Proses Pelaksanaan Program Takhasus Al Qur’an di SMP Al Izzah Batu.. 3.. Untuk Mengetahui Evaluasi Program Takhasus Al Qur’an di SMP Al Izzah Batu.. D. Manfaat Penelitian Penelitian yang dilakukan peneliti berusaha mendapatkan temuan yang lebih mendalam dan komprehensif sesuai dengan tema penelitian. Hasil penelitian tersebut diharapkan akan mengungkapkan bagaimana idealnya pengembangan kurikulum. 1. Secara Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan keilmuan terhadap Pengembangan Program Takhasus Al–Qur’an. Disamping itu juga, sebagai acuan peneliti selanjutnya dalam membangun hipotesis yang berkaitan dengan kajian ini, sehingga dapat memperkaya penelitian. 2. Secara Praktis Secara Praktis penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukkan yang konstruktif bagi lembaga yang mengelola program.

(30) 8. Takhasus Al-Qur’an serta diharapkan dapat membantu dalam mengembangkan kurikulum Pendidikan Agama Islam. E. Originalitas Penelitian Penelitian yang dilakukan peneliti berusaha mendapatkan temuan yang lebih mendalam dan komprehensif sesuai dengan tema penelitian. Hasil penelitian tersebut diharapkan akan mengungkapkan bagaimana idealnya Pengembangan Program Takhasus Al qur’an diterapkan. Berbagai kajian tentang pengembangan kurikulum ataupun suatu program telah banyak telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya, kajian terdahulu yang berhubungan dengan perkembangan kurikulum yang terdahulu perlu disajikan sebagai referensi dan pembanding untuk mengetahui hasil serta posisi penelitian ini untuk menghindari adanya pengulangan terhadap penelitianpenelitian sebelumnya. Nino Indranto Pengembangan Bahan Ajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Multikultural Bagi Siswa Kelas XII SMAN 2 Kediri, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan bahan ajar Pendidikan Agama Islam berbasis multikultural berupa modul yang terdiri dari buku pengangan siswa yang mana sebagai bahan ajar yang telah memenuhi komponen sebagai bahan ajaran yang baik, dalam penelitian ini lebih menekankan pada uji coba modul atau produk bahan ajar. Penelitian yang kedua adalah Fitriyatul Hanifiyah (2011), Model Pengembangan Kurikulum Program Studi Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Jember, penekanan dalam penelitan adalah pengembangan kurikulum yang dilakukan pada perguruan tinggi dituntut untuk.

(31) 9. melakukan pembaharuan terutama dalam kurikulum PAI itu sendiri, adapun penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif, hasil dari penelitian ini adalah bahwa pengembangan kurikulum yang dilakukan pada komponen tujuan dan materi yang disajikan, serta hasil dari model pengembangan kurikulum yang dilakukan oleh STAIN Jember. Penelitian ketiga yang dilakukan oleh Muhammad Tulus, Pengembangan Kurikulum PAI Muatan Lokal Madrasah Aliyah (MA) Nurul Jadid dalam Meningkatkan Mutu, Tesis, Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam, Program Pascasarjana UIN Maliki Malang. Dalam tesis ini membahas tentang Pengembangan Pendidikan Agama Islam menjadi Muatan Lokal yang dalam pelaksanaannya masuk dalam program Intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Tabel 1.1: Originalitas Penelitian No Nama Peneliti,. Persamaan. Perbedaan. Judul dan Tahun. Orisinalitas Penelitian. Penelitian 1.. Nino Indranto. Meningkatkan. Dalam penelitian. Fokus penelitian. (2011),. Pengembangan terdahulu lebih. ini, lebih. Pengembangan. mata pelajaran. menekankan pada. menekankan. Bahan Ajar Mata. Pendidikan. permasalahan. pada. Pelajaran. Agama Islam. Bahan Ajar. Pengembangan. Pendidikan Agama. Pendidikan. Program. Islam Berbasis. Agama Islam. Takhasus Al-. Multikultural Bagi. yang berbasis. Qur’an yang. Siswa Kelas XII. Multikultural.. ditekankan pada.

(32) 10. SMAN 2 Kediri. proses Tahfidz Al Qur’an. 2.. Fitriyatul. Pengembangan Penekanan pada. Penelitian ini. Hanifiyah (2011),. Kurikulum. pengembangan. juga melakukan. Model. Pendidikan. Kurukulum PAI. pengembangan. Pengembangan. Agama Islam. serta model –. Model. Kurikulum. model yang. pembeajaran. Program Studi. dikembangkan di. Program. Pendidikan Agama. Prodi PAI.. Tahfidzul. Islam Sekolah. Qur’an, yang. Tinggi Agama. mana Program. Islam Negeri. juga termasuk. Jember. dalam pengembangan Kurikulum dalam suatu lembaga Pendidikan. 3.. Muhammad Tulus,. Pengembangan Mengembangakan Mengembangkan. Pengembangan. Kurikulum. PAI menjadi Mata PAI, pada. Kurikulum PAI. PAI. pelajrana Muatan. Program. Muatan Lokal. Lokal yang. Takhasus Al-. Madrasah Aliyah. pelakasanaannya. Qur’an, dengan. (MA) Nurul Jadid. masuk ke dalam. adanya program.

(33) 11. dalam. Intrakurikuler dan. tersebut dapat. Meningkatkan. ekstrakulikuler. membantu dalam. Mutu, Tesis,. pengembangan. Program Studi. mata pelajaran. Magister. PAI.. Pendidikan Agama Islam, Program Pascasarjana UIN Maliki Malang. F. Definisi Istilah Untuk mempermudah dalam pemahaman dan memberikan batas pada penelitian, maka definisi istilah dalam judul diperlukan agar penelitian tidak meluas pembahasannya dan sesuai dengan fokus penelitian. Istilah-istilah tersebut yang perlu didefinisikan antara lain: 1.. Model Pengembangan Program adalah Model yang digunakan untuk mengembangkan suatu kurikulum dimana pengembangannya dibutuhkan untuk memberbaiki atau menyempurnakan kurikulum yang sudah ada.. 2.. Takhasus Al-Qur’an adalah proses menghafalkan ayat-ayat suci Al-Qur’an.. 3.. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara menyeluruh, lalu menghayati tujuan, yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandagan hidup. ..

(34) 12. G. Sistematika Penulisan Adapun sistematika pembahasan dan penulisan dalam tesis sebagai berikut: BAB I: Pendahuluan yang menguraikan tentang latar belakang, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan penelitian terdahulu, serta sistematika penulisan sebagai kerangka dalam menyusun dan mengkaji tesis. BAB II: Merupakan kajian teori yang berfungsi sebagai acuan teoritik dalam melakukan penelitian ini. Pada Bab ini dijelaskan tentang beberapa. teori. yang. mendukung. tentang. Pengembangan. Kurikulum, Jenis-jenis Pengembangan Kurikulum, Pendidikan Agama Islam, Pengembangan kurikulum Pendidikan agama Islam serta Tentang Takhasus Al-Qur’an. BAB III: Pada Bab III mengemukakan metode penelitian, yang berisi tentang pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, kehadiran peneliti, data dan sumber data, pengumpulan data, analisis data, pengecekan keabsahan data dan tahap-tahap penelitian. BAB IV: Berisi paparan data dan temuan penelitian. Pada Bab ini membahas tentang pengembangan Program Takhasus Al-Qur’an dalam Pembelanjaran PAI BAB V: Pada Bab ini berisi diskusi hasil penelitian tentang Pengembangan Program Takhasus Al Qur’an dalam Pembelanjaran PAI, serta membahas tentang model pengembangan program Takhasus AlQur’an..

(35) 13. BAB VI: Merupakan Bab terakhir, yaitu penutup. Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran-saran dari hasil penelitian dan implikasi teoritis dan praktis.

(36) BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Model Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam 1. Pengembangan Model Kurikulum Definisi kurikulum ditinjau dari segi etimologi berasal dari bahasa latin yaitu “Curere” atau “curriculum”, yang semula memiliki arti kata “a running course specialy a chariot race course”, sedangkan dalam bahasa Prancis disebut dengan “courir” artinya “to run” artinya berlari, dan istilah ini kemudian digunakan untuk sejumlah “courses” atau mata pelajaran yang harus ditempuh untuk mencapai gelar atau ijasah. 1 Sedangkan Nasution sebagaimana dikutip oleh Armal Arief menyimpulkan beberapa penafsiran tentang kurikulum diantaranya adalah: Pertama, Kurikulum sebagai produk, Kedua, Kurikulum sebagai Program. Ketiga, Kurikulum sebagai hal-hal yang harus dipelajari oleh siswa. Keempat, Kurikulum dipandang sebagai pengalaman siswa.2 Secara terminologi, menurut pandangan lama, kurikulum merupakan kumpulan-kumpulan mata pelajaran yang harus disampaikan pendidik atau dipelajari peserta didik, yang kemudian beralih dari menekankan pada isi menjadi tekanan pada pengalaman belajar.3 Sedangkan dalam bahasa Arab kurikulum diartikan dengan Manhaj, yakni jalan yang terang, atau jalan terang yang dilalui manusia pada bidang. 1. S. Nasution, Pengembangan Kurikulum,(Bandung: Citra Aditya Bahkti,1988), hlm 9 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pandidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Presst.th), hlm 31 3 Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002) ,hlm 4 2. 14.

(37) 15. kehidupannya. 4 Kurikulum sercara istilah juga dimaknai sebagai seluruh bahan pelajaran yang harus disajikan dalam proses kependidikan dalam suatu sistem institusional pendidikan.5 Adapun arti sempit kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan mengajar disekolah. Sedangkan arti luas dari kurikulum sendiri adalah kurikulum mencakup segala kegiatan yang dirancang oleh lembaga pendidikan untuk disampaikan kepada peserta didik. Pengertian ini mempresentasikan tentang segala bentuk aktivitas sekolah yang dapat mengembangkan potensi peserta didik baik sebagai produk, program, materi pelajaran, pengalaman siswa, dan hal-hal yang tidak hanya terbatas pada kegiatan belajar mengajar.6 Pengertian kurikulum memang sangat variatif, namun dari beberapa pengertian diatas adapat disimpulkan bahwa kurikulum ada yang menekankan pada isi pelajaran dan pihak yang lain ada yang lebih menekankan pada proses atau pengalaman belajar. Maka, kurikulum dapat dimaknai sebagai seperangkat alat yang dipakai sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan pembelajaran guna mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Selanjutnya, pengertian pengembangan kurikulum, pada prinsipnya pengembangan memiliki banyak makna, dalam pengertian yanglazim pengembangan bisa diartikan sebagai suatu kegiatan yang menghasilkan cara baru 4. setelah. diadakan. penilaian. serta. penyempurnaan.. Yurmaini. Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madarasah, dan Perguruan Tinggi ,(Jakarta: Rajawali Press, 2005), hlm 1 5 M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam,( Jakarta: Bumi Aksara,1991), hlm 183 6 Muhaimin, Wacana Pengembangan Pendidikan Islam, (Jakarta: Pustaka Pelajar, 2003), hlm 182.

(38) 16. mendefinisikan pengembangan kurikulum sebagai upaya yang diberikan atau disponsori oleh sekolah untuk memberikan pengalaman edukatif dalam menumbuh kembangkan seluruh potensi psikologi dan fisik siswa untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Sedangkan menurut definisi yang lain mengatakan pengembangan kurikulum. sebagai. kegiatan. yang. menghasilkan. kurikulum,. proses. mengaitkan satu komponen dengan yang lainnya untuk menghasilkan kurikulum yang lebih baik, dan yang terakhir adalah kegiatan penyusunan (desain), pelaksanaan, penilaian, dan penyempurnaan kurikulum. Proses perencanaan kurikulum agar menghasilkan rencana kurikulum yang luas dan spesifik. Proses ini berhubungan dengan seleksi dan pengorganisasian berbagai komponen situasi belajar mengajar antara lain pnetapan jadwal, pengorganisasian kurikulum dan spesifikasi tujuan yang disarankan, mata pelajaran, kegiatan, suber dan alat pengukur pengembangan yang mengacu pada sumber-sumber unit, rencana unit dan garis pelajaran kurikulum lainnya yang memudahkan proses belajar mengajar.7 Berdasakan beberapa uraian diatas pengembangan kurikulum dapat dipahami sebagi upaya perluasan, ataupun penyempurnaan terhadap komponen kurikulum yang sudah ada. 2. Komponen – Komponen Kurikulum Kurikulum sebagai sistem keseluruhan memiliki komposisi yang sangat berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Komponen-komponen tersebut diantara adalah:a) Tujuan b) Konten c) Metode d) Organisasi dan e) Evaluasi. 7. Oemar Hamalik , dasar 2 pengembangan.

(39) 17. a) Tujuan Kurikulum Setiap satuan pendidikan harus mengacu kearah pencapaian tujuan pendidikan nasional, sebagaimana telah ditetapkan dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam skala yang lebih luas, kurikulum merupakan suatu alat pendidikan dalam rangka pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas. Kurikulum juga menyediakan kesempatan yang luas bagi peserta didik untuk melakukan proses pendidikan dan pembelajaran untuk mencapai target tujuan pendidikan, khususnya sumber daya yang berkualitas. Tujuan ini dikategorikan sebagai tujuan umum kurikulum.8 Tujuan adalah yang ingin dicapai oleh lembaga secara keseluruhan, meliputi tujuan domain kognitif, domain afektif dan domain psikomotorik. Ketiga hal tersebut harus dicapai dalam rangka mewujudkan lulusan dalam satuan pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Tujuan Pendidikan yang berkaitan dengan aspek pengetahuan, sikap dan ketrampilan disebut tujuan lembaga (Institusional). Sedangkan tujuan yang ingin dicapai oleh suatu lembaga pendidikan yang berkaitan dengan bidang studi disebut tujuan Kurikuler.9 b) Konten Konten kurikulum merupakan standar isi yang mencangkup ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Termasuk dalam standar isi adalah Kerangka dasar dan struktur kurikulum, Standar Kompetensi (SK) 8. Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta:Bumi Aksara, 2007), hlm.24 Subandijah, Pengembangan dan Inivasi Kurikulum, (Jakarta: PT Taja Grafindo Persada: 1993), hlm 4 9.

(40) 18. dan Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran pada setiap semester dari setiap jenis dan jenjang Pendidikan. Standar Isi ditetapkan dengan Kepmendiknas No.22 Tahun 2006.10 c) Metode Metode dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu metode dalam pengertian luas dan metode dalam pengertian sempit. Metode dalam pengertian sempit adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan suatu materi pelajaran dalam upaya mencapai tujuan kurikulum. Sedangkan untuk metode dalam pengertian luas adalah tidak hanya sekedar bagaimana cara mengajar tetapi lebih dari itu dimana membicarakan mengenai bagaiamana membangun nilai, pengetahuan, pengalaman dan ketrampilan peserta didik.11 d) Organisasi Organisasi kurikulum terdiri dari beberapa bentuk, yang masingmasing memiliki karakteristik tersendiri. 1) Mata Pelajaran Terpisah (Isolated Subjects) 2) Mata Pelajaran Berkorelasi (Correlated) 3) Bidang Studi (Broasfield) 4) Program yang Berpusat pada Anak (Childecentered) 5) Core Program 6) Eclectic Program e) Evaluasi. 10. Khaeruddin, Mahfud Junaedi,dkk, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Jogyakarta: Pilar Madia, 2007), hlm 53 11 Lias Hasibuan, Kurikulum dan Pemikiran Pendidikan, (Jakarta: Gaung Persada Pres: 2010), hlm 39-40.

(41) 19. Evaluasi merupakan salah satu komponen kurikulum, jika kurikulum merupakan pedoman penyelenggara kegiatan belajar mengajar. Maka dengan adanya evaluasi, akan diperoleh informasi yang akurat tentang penyelenggaraan dan keberhasilan pembelajaran. Berdasarkan informasi tersebut,. dapat. dibuat. keputusan. tentang. kurikulum. itu. sendiri,. pembelajaran, kesulitan dan upaya bimbingan yang perlu dilakukan.12 James A Beane, menyebutkan bahwa evaluasi kurikulum adalah proses. untuk. menilai. kinerja. pelaksanaan. suatu. kurikulum. yang. mengandung makna bahwa: (1) Evaluasi tidak akan terjadi kecuali telah mengetahui tujuan yang akan dicapai, (2) untuk mencapai tujuan tersebut harus diperiksa hal-hal yang telah dan sedang dilakukan, (3) evaluasi harus mengambil kriteria tertentu.13 3. Landasan Pengembangan Kurikulum PAI Pada dasarnya dan prinsipnya kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan memperhatikan tahap perkembangan peserta didik dan kesesuainnya dengan lingkungan, kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesenian, sesuai dengan jenis dan jenjang masing-masing satuan pendidikan. Adapun beberapa landasan yang harus dipenuhi dalam ketentuan pengembangan kurikulum sebagai berikut:. 12 13. Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran,,,hlm 29 Oemar Hamalik , Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum….253.

(42) 20. a) Landasan Filosofis Kurikulum disusun atas pandangan hidup, suatu kebenaran yang berasal dari tuhan dan manusia (humanismeteosentris) segala sesuatu yang mutlak adalah Allah (kebenaran yang harus diyakini) Surat An- Nahl: 125              .            . Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.14 Tujuan pendidikan suatu bangsa bergantung atas sistem nilai yang menjadi pandangan hidup bangsa yang bersangkutan. Sedangkan sistem nilai, banyak ditentukan oleh filsafat bangsa itu sendiri. Dengan demikian, pengembangan kurikulum harus didasarkan atas landasan filosofis dari suatu bangsa.15 Untuk memperjelas kaitan filsafat, filasafat pendidikan dan kurikulum, dapat dilihat dalam rumusan tujuan pendidikan nasional. Dalam 14. Al-Qur’an terjemah, Terjemah Al-Jum’anatul ‘Ali, ( J-ART), hlm 282 Anin Nurhayati, Kurikulum Inovasi Telaah Terhadap Pengembangan Kurikuum Pendidikan Pesantren, ( Yogyakarta: Teras, 2010), hlm 13 15.

(43) 21. ketetapan MPR Nomor II/ MPR/1988 tenang Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) dinyatakan bahwa pendidikan nasional berdasarkan pancasila, bertujuan meningkatkan kualitas manusia indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha Esa, berbudi luhur, berkepribdian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan trampil, sehat jasmani dan rohani, memperasa kesetiakawanan sosial, percaya pada diri sendiri, sikap perilaku dan inovatif dan kreatif. Dengan demikian pendidikan nasional akan. mampu. mewujudkan manusia yang dapat membangun dirinya sendiri bersamasama bertanggung jawab atas pembangunan nasional.16 b) Landasan Psikologi Ketika merancang ataupun mengembangkan kurikulum, landasan ke dua yang perlu diperhatikan adalah unsur internal dimana dalam unsur tersebut menyangkut bakat, minat, kemauan serta kebutuhan siswa, serta pengalaman terdahulu. Unsur yang kedua adalah adanya pengaruh dari luar seperti guru, lingkungan, buku dan sebagainya. Terkait dengan ini, ada beberapa ciri tingkah laku yang disebabkan oleh pendidikan ataupun hasil belajar yaitu: 1.. Terbentuknya tingkah laku baru yang berupa kemampuan actual dan kemampuan potensial. 2.. Kemampuan baru berlaku dalam waktu yang relatif lama.

(44) 22. 3.. Kemampuan baru itu diperoleh melalui usaha nasional.17. a) Landasan Sosiologis Dalam kehidupan masyarakat memiliki norma, pola pikir, adat kebiasaan yang harus dipahami dan diwujudkan dalam perilakunya. Setiap anak akan berlainan latar belakang kebudayaannya. Perbedaan-perbedaan ini harus dipertimbangkan dalam kurikulum. Pengembangan kurikulum oleh daerah apalagi oleh sebuah sekolah membutuhkan persiapan yang matang, terutama kesiapan para guru, pengelola, pengawas sarana, fasilitas sumber, media pembelajaran, biaya serta persepsi masyarakat dalam pendidikan.18 Dalam pengembangan kurikulum, hendaknya landasan sosiologi juga memperhatikan keadaan lingkungan, baik lingkungan fisik, maupun lingkungan non fisik. Selain itu, landasan sosiologi juga mencangkup halhal yang berkaitan dengan masyarakat dan kebudayaan, yang mana nilainilai budaya tersebut memberikan unsur pada perumusan tujuan dari segi kurikulum, sehingga landasan sosiologi harus mengacu pada dua unsur yaitu, kebutuhan masyarakat dan perubahan serta perkembangan dalam masyarakat. b) Landasan Teknologi Landasan teknologi adalah landasan yang terpenting lainnya dalam pengembangan kurikulum, hal ini dikarenakan ilmu pengatahuan dan teknologi tidak dapat dipisahkan, kurikulum tidak boleh meninggalkan 17. Nana Sujana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, ( Bandung: Sinar Baru, 1989),. hlm 14 18. Nana Syaodih Sukmadinata,dkk, Pengendalian Mutu Pendidikan Sekolah Menengah, ( Bandung: Refika Aditama, 2006), hlm 23.

(45) 23. kemajuan teknologi pendidikan, peningkatan penggunaan teknologi pendidikan akan menyebabkan naiknya tingkat efektivitas dan efesiensi proses belajar mengajar, yang mana mengajar selalu menonjolkan peran guru terutama dalam memilih bahan dan cara penyampaiannya. Dengan kemajuan teknologi informasi diharapkan bahwa mengajar adalah membuat yang belajar mengajar diri sendiri.19 Beberapa landasan diatas merupakan sebuah tolak ukur yang perlu dijadikan. sebagai. suatu. pertimbangan. sebelum. menentukan. arah. pengembangan kurikulum yang akan dilakukan oleh suatu lembaga pendidikan, dengan menentukan landasan yang akan digunakan suatu lembaga pendidikan akan dapat mengetahui fungsi dari pengembangan kurikulum itu sendiri, mulai dari aspek apa saja yang perlu dilakukan serta dampak dan hasil yang akan di dapatkan. 4. Prinsip Pengembangan Kurikulum PAI Selain landasan dalam mengembangkan kurikulum terdapat beberapa prinsip yang juga perlu dijadikan sebagai acuan pengembangan. a) Prinsip Relevansi Yang dimaksud dengan prinsip relevansi adalah kesesuaian, dan keserasian pendidikan dengan tujuan masyarakat. Pendidikan dikatakan relevan jika hasil pendidikan tersebut berguna secara fungsional bagi masyarakat. Oleh karena itu output pendidikan harus memiliki nilai relevansi dengan kebutuhan masyarakat dan dunia kerja. Untuk dapat menghasilkan output pendidikan yang memilki relevansi tersebut. 19. Dakir, Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum…… hlm 78.

(46) 24. diperlukan kurikulum yang dapat mengantisipasi apa yang terjadi dimasa datang. Adapun masalah relevansi dengan masyarakat dalam hal ini berkenaan dengan: 1). Relevansi pendidikan dengan lingkungan peserta didik.. 2). Relevansi pendidikan dengan kehidupan sekarang dan kehidupan yang akan datang.. 3). Relevansi dengan dunia kerja.. 4). Relevansi pendidikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.20. b) Prinsip Efisiensi dan Efektifitas. 1) Prinsip Efisiensi Merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai dengan pengeluaran berupa (waktu, tenaga, dan biaya) yang diharapkan dapat menunjukkan hasil yang seimbang. Kaitannya dengan pelakasanaan kurikulum atau proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar dikatakan efesiensi jika usaha, biaya, dan waktu yang digunakan dalam menyelesaikan program pengajaran tersebut dapat merealisasikan untuk hasil yang optimal. 2) Prinsip Efektifitas Berkaitan dengan sejauh mana apa yang direncanakan dapat dilaksanakan atau dapat dicapai. Kaitannya dengan pelakasanaan kurikulum dan proses belajar mengajar, ada dua hal yang perlu dibahas, diantaranya adalah Pertama, efektivas mengajar guru yakni berkenaan 20. Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik…. hlm 179-180.

(47) 25. dengan sejauh mana kegiatan belajar mengajar dapat dilaksanakan dengan baik. Kedua, efektivas belajar murid, hal ini berkenaan dengan sejauh mana tujuan belajar yang diinginkan telah dicapai melalui kegiatan belajar murid.21 c) Prinsip Kesinambungan Prinsip. kesinambungan. dalam. pengembangan. kurikulum. menunjukkan saling berkaitan antara tingkat pendidikan dan jenis program pendidikan, prinsip kesinambungan dalam hal ini ada dua macam yaitu: 1) Kesinambungan materi dalam satu bidang studi antara jenis atau jenjang dalam program pendidikan, misalnya bahan pelajaran yang diperlukan untuk jenjang yang lebih tinggi harus sudah diajarkan jenjang yang sebelumnya. 2) Kesinambungan antara berbagai bidang studi atau keterkaitan antara bidang studi yang satu dengan yang lainnya.22. d) Prinsip Fleksibilitas Dalam pengembangan kurikulum prinsip fleksibilitas harus ada, unsur keluwesan dan tidak kaku, harus ada kebebasan bertindak dalam proses pendidikan bagi guru maupun peserta didik. Bagi guru diberikan kebebasan 21 22. dalam. mengembangkan. program-program. Ibid,…hlm 181 Subandijah, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum…hlm 52. pengajaran,.

(48) 26. misalnya pengembangan materi ajar, strategi belajar mengajar, akan tetapi tetap berpegang pada tujuan dan bahan pelajaran dalam kurikulum masih umum. Bagi peserta didik diberikan kebebasan dalam memilih program. pendidikan. yang. sesuai. dengan. bakat,. minat,. serta. kebutuhannya.23 e) Prinsip Berorientasi Pada Tujuan Prinsip. ini. dilakukan. sebagai. langkah. pertama. dalam. pengembangan kurikulum sebelum menentukan bahan, karena tujuan merupakan faktor utama yang menjiwai dan mewarnai keseluruhan aktivitas pendidikan yang dilakukan oleh guru dan murid.24 f) Prinsip Pendidikan Seumur Hidup Prinsip ini mengandung implikasi bahwa sekolah tidak hanya memberi pengetahuan dan ketrampilan yang bersifat sementara yang sampai pada peserta didik tamat dari sekolah, namun juga memberikan bekal pengetahuan agar dapat menumbuh kembangkan dirinya sendiri dalam masyarakat luas secara terus menerus sepanjang hayatnya.25 Beberapa Prinsip pengembangan kurikulum diatas dapat dijadikan acuan bagi para pengembang kurikulum sebagai upaya mengembangkan kurikulum maupun program-program pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam sekolah masing-masing. Mengingat kebutuhan masyarakat akan sebuah pendidikan yang bermutu dan mengingat berkembangnya teknologi yang ada,. 23. Ibid,…hlm, 53 Ibid,…hlm, 54 25 Ibid,…hlm, 54 24.

(49) 27. maka kurikulum dituntut dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan perkembangan yang dialami dengan cara menentukan prinsip-prinsip yang akan dijadikan acuan dalam mengembangkan kurikulum. 5. Prosedur Pengembangan Kurikulum Pada umumnya ahli kurikulum memandang kegiatan pengembangan kurikulum sebagai suatu proses yang terus menerus dan merupakan suatu siklus yang menyangkut beberapa komponen kurikulum yaitu: Tujuan, Bahan Kegiatan, dan Evaluasi. Proses yang berkesinambungan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.26. Tujuan Evaluasi. Bahan. Kegiatan. Gambar diatas menunjukkan bahwa pengembangan kurikulum merupakan proses yang komprehensif. Mengacu pada siklus tersebut bahwa proses pengembang kurikulum meliputi kegiatan perencanaan, implementasi dan evaluasi. Pada hakikatnya pengembangan kurikulum adalah pengembangan komponen kurikulum yang membentuk sistem kurikulum itu sendiri, yaitu tujuan, bahan, kegiatan dan evalausi. Hal ini dilakukan agar kurikulum dapat berjalan sesuai yang diharapkan dalam usaha pencapaian tujuan pendidikan yang ditetapkan. Prosedur pengembangan kurikulum adalah aturan urutan 26. Subandijah, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum ... hlm 39.

(50) 28. pengembangan kurikulum yang terdiri dari tahap pengembangan dan langkah langkah pengembangan kurikulum. Pengembangan kurikulum secara bertahap, yaitu pengembangan pada tingkat lembaga, tingkat bidang studi, dan tingkat pengajaran di kelas. Adapun tahap-tahap pengembangan kurikulum adalah sebagai berikut.27 1) Pengembangan Kurikulum Pada Tingkat Lembaga. Pengembangan kurikulum pada tingkat lembaga lebih menekankan pada pengembangan struktur organisasi kurikulum, kurikulum ini masih bersifat umum. Kegiatan pada tahap mencangkup tiga persoalan a.. Merumuskan tujuan Institusional, dimana merumuskan tentang pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang diharapkan oleh peserta didik setelah mereka menyelesaikan program pendidikan di lembaga tertentu. Tujuan Institusional bersumber pada tujuan pendidikan nasional, sehingga tampak jelas lulusan dari lembaga tersebut. Hendaknya dalam merumuskan tujuan Institusional disusun dengan sebaik-baiknya, sehingga menghasilkan produk atau lulusan yang memiliki ciri-ciri tertentu dari lembaga yang bersangkutan.. b.. Menetapkan isi dan struktur program, yang mana menetapkan bidang bidang studi yang akan diajarkan disuatu lembaga pendidikan. Sedangkan, penetapan struktur pendidikan menetapkan jenjang, seperti jenis program pendidikan sistem semester atau catur wulan, jumlah studi dan alokasi waktu yang diberikan.. 27. Subandijah, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum ... hlm 39.

(51) 29. c.. Penyusunan strategi pelaksanaan kurikulum, yaitu menyusun cara dalam melaksanakan suatu program atau cara mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.28. 2) Pengembangan Program pada Tingkat Bidang Studi Pengembangan program pada tingkat bidang studi bertujuan untuk mencapai tujuan kurikuler, yaitu tujuan bidang studi yang akan dicapai selama program tersebut diajarkan. Beberapa hal yang harus dilakukan dalam kegiatan pengembangan program pada tiap bidang studi. a) Penetapan pokok-pokok bahasan dan subpokok bahasan yang didasarkan atas tujuan kelembagaan (institusional). b) Penyusunan Garis -garis besar Program Pengajaran ( GBPP) Setelah selesai merumuskan tujuan kurikuler, tujuan institusional, pokok bahasan, dan subpokok bahasan, semuanya kemudian disusun secara beraturan menurut urutannya, serta menentukan kelas, caturwulan, jumlah jam pelajaran, dan sumber buku (yang dipakai), pada GBPP tersebut disusun sub-sub bidang studi. c) Penyusunan pedoman khusus pelaksanaan program pengajaran masing-masing. bidang. studi.. Pedoman. khusus. pelaksanaan. pengajaran tersebut meliputi uraian tentang pendekatan dan metode mengajar yang digunakan untuk bidang studi tertentu kemudian juga alat dan sarana yang diperlukan serta cara-cara hasil belajar yang digunakan. 3) Pengembangan Kurikulum Pada Tingkat Pengajaran di Kelas. 28. Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik …hlm 255.

(52) 30. Pengembangan dalam tahap ini salah satu komponen yang harus dicapai oleh guru dalam pengajarannya adalah pencapaian komponen tujuan inatitusional atau standar kompetensi, yang aman dalam melaksanakan pengajaran guru harus memperhatikan GBPP. Menurut Suciati (1997) suatu kegiatan instruksional yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu, yakni hasil belajar berupa perubahan tingkah laku peserta didik. Tanpa adanya tujuan instruksional yang jelas, maka pengajaran menjadi tidak searah dan tidak efektif. Oleh kerena itu pemahaman terhadap taksonomi hasil belajar menjadi sangat penting untuk guru. Diharapakan dengan pemahaman yang dimiliki maka guru dapat menentukan dengan jelas tujuan instruksional pembelajaran yang diajarkannya yang bersifat kognitif dan mengacu pada tingkat intelektual dan bisa bersifat afektif maupun psikomotorik. Taksonomi tujuan instruksional membagi tujuan pendidikan dan instruksional menjadi tiga kelompok, sebagaimana yang dikemukakan oleh Benyamin S.Bloom. 1. Ranah Kognitif adalah hasil belajar peserta didik yang berorientasi pada kemampuan berfikir. Ranah ini mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu “Mengingat” pada sampai kemampuan untuk memecahkan masalah (problem solving) yang menuntut peserta didik untuk menggabungkan dan menghubungkan gagasan yang dipelajari, untuk memecahkan persoalan. Dalam ranah ini dikelompokkan menjadi enam kategori yaitu, pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi..

(53) 31. 2. Ranah Afektif dimana setelah peserta didik menerima materi yang berfikir ini, ada pengaruhnya terhadap perasaan emosi dan sikap hati yang menunjukkan penerimaan atau penolakan terhadap sesuatu. Ranah Psikomotorik artinya hasil belajar peserta didik diharapkan bisa membentuk ketrampilan motorik peserta didik, yang mana bisa berdampak positif pada kehidupannya dengan tindakan yang nyata dan juga termasuk ketrampilan melaksanakan ajaran-ajaran. 6. Model Pengembangan Kurikulum Banyak model yang digunakan dalam pengembangan kurikulum, pemilihan akan suatu model pengembangan kurikulum bukan hanya di dasarkan pada kelebihan maupun kemungkinan pencapaian hasil yang optimal, namun perlu disesuaikan dengan sistem pendidikan yang dianut dan konsep pendidikan yang digunakan. Adapun beberapa Model Pengembangan Kurikulum antara lain : a. Menurut. Abdullah. Idi,. Model. Pengembangan. diklasifikasikan menjadi:29 1) Model Rap Tyler 2) Model Hilda Taba 3) Model D.K Wheeler 4) Model Audrey and Howard Nicholls 5) Model Decker Walker 6) Model Skillbeck 7) Model Kurikulum Terpadu (Integrated Curriculum). 29. Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum…154-177. Kurikulum.

(54) 32. b. Menurut Dakir yang dikutip dari Robert S. Zails model pengembangan kurikulum dikelompokkan menjadi.30 1) Model Administratif 2) Model dari Bawah (grass root) 3) Model Demonstrasi 4) Model Beauchamp 5) Model Hilda Taba 6) Model Hubungan Interpersonal Roger 7) Model Action Reasearch yang Sistematis c. Adapun model pengembangan kurikulum menurut S.Nasution dikelompokkan menjadi:31 1) Model Ralp Tyler 2) Model David Warwick 3) Model Hilda Taba 4) Model Quillen and Hanna 5) Model Harold Alberty 6) Model Teknologi Pendidikan Banyak model dalam pengembangan kurikulum yang dapat diterapkan dalam pelaksanaannya. Namun, terdapat hal diantaranya yang menutik beratkan pada ulasan yang berbeda-beda dalam proses pengembangannya, ada yang menitik beratkan pada organisasi kurikulum, ada yang menitikberatkan pada hubungan antar pribadi yang terlibat dala proses pengembangan kurikulum. Dari sekian model yang ada terdapat hal yang dipergunakan 30 31. Dakir, Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum…70-100 S. Nasution, Pengembangan Kurikulum… 139-149.

(55) 33. sebagai pedoman dalam menetapkan model pengembangan kurikulum yang mungkin diterapkan. Penerapan beberapa tersebut sebaiknya didasarkan pada factor-faktor yang konstan sehingga ulasa tentang model-model yang dibahas dapat terungkapkan secar konsisten. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, maka penjelasan model-model pengembangan kurikulum bisa dilihat sebagi berikut. a) Model Kurikulum Terpadu (Intergrte Curriculum) Kurikulum ini didasari pada pemecahan suatu problem yakni “problem sosial“ yang dianggap penting dan menarik bagi peserta didik. Dalam pelaksanaannya disusunlah unit sumber (researc unit) yang mencangkup bahan (subject matter). Kegiatan belajar (learning activity) dan sumber-sumber (resourse) yang sangat luas. Sumber unit yang digunakan sebagai sumber untuk satuan pelajaran (learning unit) yang dipelajari peserta didik di kelas. Pemahamannya bahwa unit sumber (resourse unit) merupakan apa yang secara ideal dapat dipelajari peserta didik, sedangkan satuan pelajaran (learning Unit) merupakan apa yang secara aktual dipelajari peserta didik.32 b) Model Demonstrasi Pengembangan pada kurikulum ini pada dasarnya merupakan satuan upaya inovasi kurikulum dalam skala kecil yang selanjutnya di gunakan dalam skala yang lebih luas, namun dalam prosesnya sering mendapatkan tantangan atau ketidaksetujuan dari pihak-pihak tertentu.. 32. Subandijah, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum ... 71.

(56) 34. Model kurikulum ini menuntut adanya kerja sama antar tenaga pengajar, antar sekolah-sekolah serta harus ada kerja sama antar pihak orang tua murid dan masyarakat. Model ini akan berkembang pada sistem pendidikan. yang. bersifat. desentralisasi,. pengembangan. serta. penyempurnaan ini dapat berkenaan dengan suatu komponen kurikulum, satu atau beberapa bidang studi ataupun seluruh komponen kurikulum.33 c) Model Administrasi Model ini dikenal dengan adanya garis staf atau model dari atas ke bawah (top down). Kerja model ini adalah pejabat pendidikan membentuk panitia pengarah yang biasanya terdiri dari pengawas pendidikan, kepala sekolah dan saf pengajar inti. Panitia pengarah ini bertugas merencanakan, memberi pengarahan tentang garis besar kebijakan, menyiapkan rumusan falsafah dan tujuan umum pendidikan. Kemudian mereka menunjuk kelompok-kelompok kerja sesuai dengan keperluan anggota-anggota. Kelompok ini memiliki tugas menyusun tujuan khusus, isi dan kegiatan belajar. Hasil pekerjaan tersebut direvisi oleh panitia pengarah, setelah selesai, kemudian pekerjaan tersebut diserahkan kembali kepada panitia pengarah untuk ditelaah sekali lagi kemudian setelah itu dapat diimpelemtasikan.34 d) Model Ralp Tyler Dalam bukunya yang berjudul Basic Principle Curriculum and Instruction, Tayler mengatakan bahwa kurikulum adalah Curriculum. 33 34. Ibid…, hal 71 Subandijah, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum ...71.

(57) 35. Development Nedeed to be treaed logically an systematically. Tayler berusaha menjelaskan tentang pentingnya pendapat secara rasional, menganalisis, menginterpresentasikan kurikulum, dan program pengajaran dari suatu lembaga pendidikan. Tayler juga menguraikan dan menganalisis sumber-sumber tujuan yang datang dari peserta didik, mempelajari kehidupan kontemporer, mata pelajaran yang bersifat akademik, filsafat dan psikologi belajar, Tayler memiliki pengaruh yang kuat dan luas terhadap para pengembang kurikulum atau penulis kurikulum lainnya selama decade yang lalu. Secara jelas tentang model pengembangan kurikulum dapat dilihat pada gambar berikut ini. Objective. What education purpose should to school seek to attain?. Selection Learning Experience. What education experience can be provided that are likely to attain these?. Organizing Learning. Experience. How can these educational experiences be effectively organized?. Evaluation. How can we determine whether these purpose are being attaine Gambar 2.3:.

Gambar

Tabel 1.1: Originalitas Penelitian  No  Nama Peneliti,
Gambar  diatas  menunjukkan  bahwa  pengembangan  kurikulum  merupakan  proses  yang  komprehensif
Gambar 2.3: ObjectiveSelection Learning ExperienceOrganizing Learning   Experience Evaluation
Gambar Pengembangan Kurikulum Model Rap Tyler  (Sumber: Idi, 2007:156 )
+7

Referensi

Dokumen terkait

FEBRUARY 2013.. THE METHODS USED IN TEACHING ENGLISH IN SECOND GRADE IN THE INTERNATIONAL CLASS AT SMP.. AL-IZZAH ISLAMIC BOARDING SCHOOL

Skripsi yang berjudul “Pelaksanaan Program Tahfidz al-Qur‟an di SMP Birrul Walidain Muhammadiyah Tahun Pelajaran 2018/2019” menggambarkan bagaimana pelaksanaan dalam

Pola pengembangan tahfidzul qur‟an yang diterapkan di Pesantren Tinggi Al-Qur‟an Maqdis sejalan dengan teori yang disampaikan oleh Dave Meier yang menyarankan agar guru dalam

Sehingga pelaksanaan reward and punishment di SDI Nurul Izzah Malang selama pembelajaran Pendidikan Agama Islam dianggap telah berhasil untuk meningkatkan motivasi belajar siswa

Kegiatan pembelajaran siswa dalam menyetorkan hafalan baru di SMPIT Tahfidzil Qur‟an Botoran dan SMP Tahfidz Al -Ikhlas Karangrejo Tulungagung3. Kegiatan evaluasi

Implementasi mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits terhadap bacaan al- Qur‟an siswa kelas X Madrasah Aliyah Muhammadiyah Limbung Kabupaten Gowa sangat berperan selama

Ayat-ayat tersebut mengindikasikan terbantahnya teori al-s}arfah yang memandang kemukjizatan al-Qur‟an‎ tidak‎ berasal‎ dari‎ diri‎ sendiri‎ tetapi‎

Koefisien determinasi Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar kontribusi variabel X hafalan Al-Qur`an terhadap variabel Y prestasi belajar PAI maka digunakan rumus koefisien