Laporan Kasus
Kanker serviks, Uropati
Obstruktif & Gagal
Ginjal Kronis
Oleh :
Asrori Azhar
Pembimbing : dr. Fendik Setiawan, Sp.U
Laboratorium Ilmu Penyakit Bedah
RSD. Mardi Waluyo Blitar
Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Malang
Identitas
Nama
: Ny. I
Umur
: 47 tahun
Alamat
: Salam Kedawung
Pekerjaan
: Wiraswasta
Pendidikan terakhir : Tamat SMA
Agama
: Islam
Status perkawinan
: Menikah
Suku
: Jawa
Anamnesis
Keluhan Utama : Perdarahan jalan lahirRiwayat Penyakit Sekarang
Perdarahan dari jalan lahir sejak 3 hari yang lalu. Darah keluar lebih dari 5 kali, perdarahan sedikit-sedikit, berupa flak. Hari ini perdarahan lebih banyak dan merungkul-merungkul. Nyeri perut bagian bawah, sejak 2 minggu yang lalu, memberat sejak kemarin pagi. Nyeri dirasakan seperti mules, tertusuk dan panas, sudah dikompres air hangat, namun tidak ada perbaikan. Pasien juga mengeluhkan mual, badan lemas dan pusing. Pada saat BAK sering mengeluhkan nyeri, urin hanya keluar sedikit dan kadang berwarna keruh, serta nyeri daerah pinggang. BAB sedikit, kadang cair atau bulat, padat, kecil-kecil, warna coklat muda.
Con’t
Riwayat Penyakit Dahulu
₋ Kanker serviks, didiagnosa kanker serviks awal tahun
2014. Bulan april 2014 operasi pengangkatan rahim.
₋ Abortus, 27 tahun yang lalu.
₋ Diabetes : ya
₋ Hipertensi, penyakit jantung, batu ginjal, Infeksi saluran
kemi, alergi obat dan/atau makanan, trauma :
disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
₋ Sakit serupa atau kanker : disangkal
₋ Hipertensi, diabetes, penyakit jantung, riwayat batu
ginjal, alergi obat dan/atau makanan : disangkal
Con’t
Pola Haid– Menarche : Usia 12 tahun, Tidak teratur – Siklus :
-– Nyeri Haid : Iya, selama menstruasi. – Menopause : Sudah
– Haid Terakhir : April 2014
Pola Keputihan
Cairan Vagina keluar setiap hari berwarna putih kekuningan, kental dan berbau.
Riwayat Persalinan
Usia Kehamilan
Persalinan BBL Jenis Kelamin Keterangan
3 bulan abortus - -
-9 Bulan Spontan 3000 Perempuan 22 tahun
9 Bulan Spontan 3000 Laki-laki 20 tahun
Con’t
Riwayat KB :
₋ 1988 : menggunakan pil
₋ 1998 : menggunakan injeksi tiap 3 bulan ₋ 2002 : menggunakan IUD
Riwayat Pengobatan
Pasien pernah dirawat di rumah sakit 2 minggu yang lalu dengan keluhan nyeri perut bagian bawah dan perdarahan jalan lahir. Pasien pernah menjalani pengankatan rahim tahun 2014, namun pasien tidak ingin menjalani kemoterapi.
Riwayat kebiasaan
₋ Merokok : disangkal
₋ Minum alkohol : disangkal ₋ Minum kopi : disangkal ₋ Olah raga : disangkal
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Lemah, status gizi kesan cukup.
Kesadaran
Compos mentis; GCS : 456
Vital Sign
₋ TD
: 110/70 mmHg
₋ Nadi
: 100 x/menit, reguler, isi cukup
₋ Pernafasan (RR)
: 23 x/menit
Con’t
Kulit : dbn Kepala : dbn Mata : anemis (+/+) Hidung : dbn Telinga : dbnMulut : bibir pucat
Tenggorokan : dbn Leher : dbn
Thoraks : dbn
₋ Cor : S1, S2 tunggal, reg, murmur (-)
₋ Pulm : Sonor (+/+), stem
fremitus (dbn); Ves, wh (-/-), rh (-/-)
Abdomen :
₋ Ins : perut tampak bulat, benjolan di supra pubik, bekas jahitan di supra pubik
₋ Aus : BU (+)/ normal
₋ Pal : supel (+), teraba benjolan keras, berdungkul-dungkul, batas tegas, imobile, nyeri tekan (+) di supra pubik, hepar dan lien tidak teraba
₋ Perkusi : timpani, pekak di supra pubik, pekak hepar dan lien
dalam batas normal
Ekstremitas : AH : + / +O : /
-Con’t
Sistem genitalia : ₋ Flank area :
Pembesaran asimetris (-/-)
Palpasi bimanual, ginjal tidak teraba (-/-) Nyeri ketok sudut kostovertebra (+/+)
₋ Suprapubik area :
Bekas jahitan operasi Vesika urinaria penuh (-)
Teraba benjolan keras, berdungkul-dungkul, batas tegas, imobile, nyeri tekan (+)
₋ Genitalia eksterna
Terpasang DC
Bercak-bercak perdarahan, bau busuk
₋ Rectal taucher
Tonus sfingter ani baik Massa di lumen rectum (-)
Deferensial Diagnosis
1. Uropati obstruktif e.c kanker serviks
2. Kanker buli-buli
3. Nefrolitiasis
4. Ureterolitiasis
Planning Diagnosis
Nilai GFR Ny. I = 0,85 x (140 - usia) x BB (Kg) 72 x kreatinin serum (mg/dl) = 0,85 x (140-47) x 67 72 x 9,9 = 0,85 x 6231 = 7,43 ml/mnt/1,73m2 (< 15) 712,8
Con’t
Kesimpulan :
Massa solid heterogen mengisi kavum pelvis, kesan meluas ke buli. Hidronefrosis berat bilateral dengan parenchymal kidney disease
bilateral, dapat disebabkan adanya obstruktif uropathy e.c massa di cavum pelvis.
Resume
Pasien datang dengan keluhan perdarahan jalan lahir. Perdarahan dari jalan lahir sejak 3 hari yang lalu. Hari ini perdarahan lebih banyak dan merungkul-merungkul. Nyeri perut bagian bawah, sejak 2 minggu yang lalu, dirasakan seperti mules, tertusuk dan panas, sudah dikompres air hangat, namun tidak ada perbaikan. Pasien juga mengeluhkan mual, badan lemas dan pusing. Pada saat BAK sering mengeluhkan nyeri, urin hanya keluar sedikit dan berwarna keruh, serta nyeri daerah pinggang. BAB sedikit, kadang cair atau bulat, padat, kecil-kecil, warna coklat muda. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum lemah, anemis, bibir pucat, terdapat benjolan dan bekas jahitan di suprapubik, teraba keras, berdungkul-dungkul, batas tegas, imobile, nyeri tekan (+). Nyeri ketok sudut kostovertebra (+/+). Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 6,9; Eritrosit 2.390.000; Leukosit 18.000; kreatinin 9,9 (nilai GFR Ny.I = 7,43 ml/mnt/1,73m2); BUN 56, Ureum
171; Asam urat 13,0; Gula darah acak 214; Albumin 2,22. Hasil pemeriksaan USG didapatkan massa solid heterogen mengisi kavum pelvis, kesan meluas ke buli; hidronefrosis berat bilateral dengan parenchymal kidney disease bilateral, dapat disebabkan adanya obstruktif uropathy e.c massa di cavum pelvis.
Diagnosis
Working : perdarahan jalan lahir Primer : Kanker serviks
Sekunder:, Diabetes melitus
Komplikasi : Hidronefrosis bilateral kronik, Chronic
Penatalaksanaan
Non Medikamentosa1. Edukasi mengenai penyakit dan rencana dilakukan pemeriksaan tambahan dan terapi.
2. Bed rest 3. O2 2-4 lpm 4. IVFD NS 12 tpm 5. Transfusi PRC sampai Hb ≥ 10 g/dl 6. Hemodialisa 7. Nefrostomi
8. Monitoring vital sign, perdarahan, gula darah dan keluhan pasien, pemasangan DC (evaluasi produksi urin)
Con’t
Medikamentosa1. Asam treneksamat 3 x 250 mg (IV) 2. Ondansentron 2 x 1 ampul (IV)
3. Ranitidin 2 x 1 ampul (IV) 4. Ceftriaxon 2 x 1 gr (IV)
5. Furosemide 40 mg – 0 – 0 (IV) 6. Albumin 20 % 100 cc (IV)
7. Lantus (glargine) 0 – 0 – 10 usc
8. Apidra (glulisine) sesuai dengan makan ( 1 usc/ 2 sendok) 9. Allopurinol 100 mg – 0 – 0 (PO)
Prognosis
Dubia ad malam
1. Penyebab, kanker serviks dengan dugaan
metastase tumor ke dinding panggul dan/atau
menyebabkan hidronefrosis atau tidak
berfungsinya ginjal (kanker serviks std III B).
2. Kesintasan hidup 5 tahun sebesar 40 %.
3. Penyulit, Diabetes, CKD st V, resiko infeksi
saluran kemih berulang.
Uropati Obstruktif
Obstruksi saluran kemih atau
dikenal sebagai uropati obstruktif, bisa terjadi pada seluruh bagian saluran kemih, mulai dari kaliks hingga meatus uretra eksterna.
Obstruksi ini dibedakan atas obstruksi akut atau kronik, unilateral atau bilateral (pada saluran kemih atas), dan parsial atau total.
Hidronefrosis Obstruksi yang menyebabkan dilatasi pelvis
INTERNAL INTERNAL EKSTERNAL EKSTERNAL 1. Calculi : Lithiasis 2. Striktur : Kongenital, peradangan 3. Tumor
4. Bekuan darah : ISK, glomerulonefritis 1. Kehamilan
2. Peradangan : PID, Peritonitis, Salfingitis, Divertikulitis
3. Tumor : Prostat, buli-buli, rektum, ovarium, serviks, dll
Etiologi (tersering menurut usia)
Anak-anak :
Kelainan anatomik (kelainan
katup uretra posterior, striktur dan stenosis
ureterovesical atau ureteropelvic junction)
Dewasa muda :
Calculi
Dewasa tua :
BPH atau kanker prostat, tumor
retroperitonial atau pelvik (termasuk
metastase tumor) dan calculi
Patofisiologi
Obstruksi saluran kemih akan menyebabkan kerusakan ginjal (struktur dan fungsi). Kerusakan tergantung pada :
1. Lama obstruksi 2. Derajat obstruksi
3. Unilateral atau bilateral
4. Adanya infeksi yang menyertai
Perubahan berbagai variabel (tekanan intrakalises, RBF, GFR, DTF) saat obstruksi berlangsung dibagi dala 3 waktu kritis
(trifase obstruksi) :
. Fase I (akut) : 0-90 menit
. Fase II (pertengahan) : 2-5 jam . Fase III (lanjut) : 24 jam
Diagnosis
Gejala klinis :
1.Nyeri koliks pada pinggang yang menjalar
sepanjang perjalanan ureter
2.Hematuri mikroskopik (berasal dari batu
saluran kemih)
3.Gejala gastrointestinal (mual, muntah)
4.Demam dan menggigil (jika disertai infeksi)
5.Perasaan panas pada saat berkemih
Con’t
Pemeriksaan fisik :1.Ginjal Hidronefrosis mungkin teraba pada palpasi
atau terasa nyeri pada saat perkusi.
2.Perlu dicari kemungkinan penyebab obstruksi saluran
kemih bawah yang menyebabkan obstruksi saluran kemih atas, misalkan BPH, striktur uretra, kanker prostat, kanker buli-buli, kanker serviks (perlu dilakukan colok dubur dan colok vagina)
Pemeriksaan laboratorium :
3.Darah lengkap 4.Urinalisa
Radiologi :
1. USG 1) ketebalan parenkim atau adanya penipisan
korteks ginjal;
2) dilatasi pelvis, kalises dan ureter proksimal; 3) kista ginjal (diagnosa banding hidronefrosis).
2. IVU (pielografi intravena) menilai faal dan struktur
ginjal. Pada obstruksi akut, terdapat peningkatan opasitas pada foto nefrogram, pielogram.
3. Pielografi retrograd secara tepat dapat
menggambarkan adanya penyumbatan pada ureter dan sekaligus menentukan letaknya.