• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bagaimana Nasib dan Ke K d e uduka k n H u H ku k m A dat t Ki K ni?

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bagaimana Nasib dan Ke K d e uduka k n H u H ku k m A dat t Ki K ni?"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Kedudukan Hukum Adat

Kedudukan Hukum Adat

dalam

dalam

Tata Hukum Indonesia

Tata Hukum Indonesia

Oleh: Oleh:

Joeni A rianto K urniaw an

Joeni A rianto K urniaw an

(2)

Bagaimana Nasib

dan

Kedudukan Hukum Adat Kini

Kedudukan Hukum Adat Kini

(3)

Sejarah Kedudukan Hukum Adat

Sejarah Kedudukan Hukum Adat

dari Masa ke Masa:

dari Masa ke Masa:





Era pra kolonial

Era pra kolonial--eraVOC

eraVOC





Era kolonial sejak 1848

Era kolonial sejak 1848 –

– kemerdekaan

kemerdekaan



(4)

Era Pra Kolonial

Era Pra Kolonial –

– Era VOC

Era VOC





Era pra kolonial

Era pra kolonial

Hukum yang berlaku pada masa ini

Hukum yang berlaku pada masa ini

sepenuhnya adalah hukum adat, dalam

sepenuhnya adalah hukum adat, dalam

hal ini hukum kebiasaan yang hidup dalam

hal ini hukum kebiasaan yang hidup dalam

hal ini hukum kebiasaan yang hidup dalam

hal ini hukum kebiasaan yang hidup dalam

suatu golongan masyarakat tertentu

suatu golongan masyarakat tertentu

dalam ruang lingkup lingkungan

dalam ruang lingkup lingkungan

persekutuan hukum tertentu.

persekutuan hukum tertentu.





Era VOC

Era VOC



(5)

Era Kolonial (sejak tahun 1848)

• “Bewuste Rechtspolitiek” tahun 1848

• Ide unifikasi hukum pada daerah koloni dengan

disemangati oleh asas konkordansi, tapi gagal.

• Ide kodifikasi hukum untuk bangsa Eropa (dan

golongan lain yang ditundukkan/menundukkan diri

ke dalamnya).

• pluralisme hukum hukum adat tetap

• pluralisme hukum hukum adat tetap

dipertahankan dan berfungsi sebagai hukum yang

berlaku untuk golongan bangsa asli Indonesia

(pasal 131 I.S)

• Ruang lingkup hukum adat (dalam konteks

sebagaimana telah dijabarkan di atas) menjadi

lebih sempit hanya dalam bidang perdata, karena

dalam bidang pidana tidak berlaku pluralisme

(6)

Hukum Adat “Riwayatmu Kini…”

Hukum Adat “Riwayatmu Kini…”





Indonesia dalam Civil Law

Indonesia dalam Civil Law

System

System

munculnya kecenderungan

munculnya kecenderungan

legisme

legisme





Hukum adat sebagai sumber hukum positif

Hukum adat sebagai sumber hukum positif





Hukum adat sebagai sumber hukum positif

Hukum adat sebagai sumber hukum positif

Indonesia cenderung bersifat inferior (di

Indonesia cenderung bersifat inferior (di

bawah UU) dan hanya sebagai “ban serep”

bawah UU) dan hanya sebagai “ban serep”





Hukum adat berlaku secara aktif praktis

Hukum adat berlaku secara aktif praktis

hanya dalam ruang lingkup hukum waris

hanya dalam ruang lingkup hukum waris

saja.

(7)

Hukum Waris:

Hukum Waris:

Hukum Adat

Hukum Adat

v/s

v/s

v/s

v/s

Hukum Islam

Hukum Islam

(8)

UU No. 7 Th 1989

UU No. 7 Th 1989





Pasal 49 (1):Pasal 49 (1):

Pengadilan agama bertugas dan berwenang memeriksa, Pengadilan agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara

memutus, dan menyelesaikan perkara--perkara di tingkat perkara di tingkat pertama antara orang

pertama antara orang--orang yang beraga Islam di orang yang beraga Islam di bidang: bidang: a. Perkawinan a. Perkawinan a. Perkawinan a. Perkawinan

b. Kewarisan, wasiat, dan hibah,

b. Kewarisan, wasiat, dan hibah, yang dilakukan yang dilakukan berdasarkan hukum Islam

berdasarkan hukum Islam masih adanya peluang masih adanya peluang “choice of law”

“choice of law” c. dst

c. dst





Memunculkan tarikMemunculkan tarik--menarik antara hukum adat dan menarik antara hukum adat dan hukum Islam.

(9)

UU No. 3 Th 2006 “Tentang

UU No. 3 Th 2006 “Tentang

Perubahan atas UU no.7 Th 1989”

Perubahan atas UU no.7 Th 1989”

Pasal 49: Pasal 49:

Pengadilan agama bertugas dan berwenang dan Pengadilan agama bertugas dan berwenang dan

berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara di tingkat pertama antara orang

perkara di tingkat pertama antara orang--orang yang orang yang beragama Islam di bidang:

beragama Islam di bidang: a. Perkawinan

a. Perkawinan a. Perkawinan a. Perkawinan

b. Waris (tanpa kualifikasi kata

b. Waris (tanpa kualifikasi kata--kata:”yang dilakukan kata:”yang dilakukan berdasarkan hukum Islam”)

berdasarkan hukum Islam”)Memunculkan spekulasi Memunculkan spekulasi hapusnya “choice of law”

hapusnya “choice of law”

Ruang lingkup berlakunya hukum adat menjadi lebih Ruang lingkup berlakunya hukum adat menjadi lebih sempit dan terhimpit

sempit dan terhimpithanya bagi orang pribumi non hanya bagi orang pribumi non Islam

(10)

Inikah nasib yang harus

Inikah nasib yang harus

diterima Hukum Adat ?

diterima Hukum Adat ?

T I D A K !

T I D A K !

(11)

Kedudukan Hukum Adat Menurut

Kedudukan Hukum Adat Menurut

Sejarah Pendirian Negara R I

Sejarah Pendirian Negara R I

Sejarah Pendirian Negara R I

Sejarah Pendirian Negara R I

(Menurut UUD 1945)

(Menurut UUD 1945)

(12)

Penjelasan UUD 1945

Penjelasan UUD 1945

Penjelasan

Penjelasan UmumUmum UUDUUD 1945:1945: Bag I

Bag I



 AleniaAlenia 11

Undang

Undang--UndangUndang DasarDasar suatusuatu Negara Negara ialahialah sebagiansebagian daridari hukumnya

hukumnya dasardasar Negara Negara ituitu. . UndangUndang--UndangUndang DasarDasar ialahialah hukum

hukum dasardasar yang yang tertulistertulis, , sedangkansedangkan didi sampingnyasampingnya berlakuberlaku juga

juga hukumhukum dasardasar yang yang tidaktidak tertulistertulis



 Alenia2Alenia2 

 Alenia2Alenia2

Memang

Memang untukuntuk menyelidikimenyelidiki hukumhukum dasardasar ((droitdroit constitutionnelconstitutionnel) ) suatu

suatu Negara, Negara, tidaktidak cukupcukup hanyahanya menyelidikimenyelidiki pasalpasal--pasalpasal Undang

Undang--UndangUndang dasarnyadasarnya ((loiloi constitutionnelconstitutionnel) ) sajasaja, , akanakan tetapi

tetapi harusharus menyelidikimenyelidiki jugajuga prakteknyaprakteknya dandan bagaimanabagaimana suasana

suasana kebatinannyakebatinannya ((geistichengeistichen hintergrundhintergrund) ) daridari Undang Undang--Undang

Undang dasardasar ituitu Penjelasan

Penjelasan Bag IIIBag III Poko

Poko--pokokpokok pikiranpikiran tersebuttersebut meliputimeliputi suasanasuasana kebatinannkebatinann daridari Undang

Undang--UndangUndang DasarDasar Negara Indonesia. Negara Indonesia. PokokPokok--PokokPokok pikiranpikiran ini

ini mewujudkanmewujudkan citacita--citacita hukumhukum ((rechtsideerechtsidee) ) yang yang menguasaimenguasai hukum

hukum dasardasar Negara, Negara, baikbaik hukumhukum yang yang tertulistertulis maupunmaupun hukum

(13)

Bagan UUD 1945:

Rechtsidee (geistichen hintergrund)

Hukum Dasar

Tertulis Tidak tertulis

UUD

• UUD berasal dari rechtsidee / cita hukum, sehingga UUD mengikuti / tunduk pada cita hukum ini.

• Cita hukum / rechtsidee adalah batu penguji dari segala macam norma hukum yang ada, karena letaknya

(14)

Apakah wujud yang nyata dari

rechtsidee yang menguasai hukum

(15)

Ontologi Hukum Berdasarkan Beberapa

Ontologi Hukum Berdasarkan Beberapa

Pandangan dalam Filsafat Hukum

Pandangan dalam Filsafat Hukum





Von Savigny:

Von Savigny:

Hukum mengikuti / berasal dari jiwa bangsa Hukum mengikuti / berasal dari jiwa bangsa (volksgeist)

(volksgeist)





Aliran Naturalis modern

Aliran Naturalis modern

(Lock,Rousseu):

(Lock,Rousseu):

(Lock,Rousseu):

(Lock,Rousseu):

Hukum adalah berasal dari cita hukum yang hidup Hukum adalah berasal dari cita hukum yang hidup dalam masyarakat yang diwujudkan melalui suatu dalam masyarakat yang diwujudkan melalui suatu kontrak sosial.

kontrak sosial.





Aliran Sociological Jurisprudence:

Aliran Sociological Jurisprudence:

Hukum yang baik adalah hukum yang sesuai Hukum yang baik adalah hukum yang sesuai dengan nilai

(16)





Rechtsidee

Rechtsidee 

 geistichen hintergrund

geistichen hintergrund 



volksgeist

volksgeist / jiwa bangsa.

/ jiwa bangsa.





Rechtsidee

Rechtsidee 

mewujud pada nilai

mewujud pada nilai--nilai

nilai

(pandangan hidup) yang hidup dalam

(pandangan hidup) yang hidup dalam

masyarakat (

masyarakat (The Living Law

The Living Law))

masyarakat (

masyarakat (The Living Law

The Living Law))





Rechtsidee

Rechtsidee UUD 1945

UUD 1945

adalah

adalah

Hukum

Hukum

Adat Indonesia

Adat Indonesia

(17)

Sehingga Kedudukan Hukum Adat

Sehingga Kedudukan Hukum Adat

dalam Pembangunan Tata Hukum

dalam Pembangunan Tata Hukum

Indonesia menurut UUD 1945:

Indonesia menurut UUD 1945:





Hukum adat adalah cita hukum

Hukum adat adalah cita hukum (meta

(meta

norma dasar) dari hukum dasar kita

norma dasar) dari hukum dasar kita





Hukum adat memiliki kedudukan yang

Hukum adat memiliki kedudukan yang





Hukum adat memiliki kedudukan yang

Hukum adat memiliki kedudukan yang

paling kuat

paling kuat (sebagai pondasi) dalam tata

(sebagai pondasi) dalam tata

hukum Indonesia

hukum Indonesia





Hukum adat menjiwai seluruh hukum

Hukum adat menjiwai seluruh hukum

yang ada

yang ada dalam tata hukum Indonesia,

dalam tata hukum Indonesia,

sekaligus merupakan sumber norma dan

sekaligus merupakan sumber norma dan

batu penguji bagi hukum

(18)

Amandemen UUD 1945

Amandemen UUD 1945





Pasal II Aturan Tambahan:

Pasal II Aturan Tambahan:

UUD 1945

UUD 1945 

Pembukaan +

Pembukaan +

UUD 1945

UUD 1945 

Pembukaan +

Pembukaan +

pasal

pasal--pasal (Penjelasan dihapus)

pasal (Penjelasan dihapus)





Mengubah kedudukan hukum

Mengubah kedudukan hukum

adat?

adat?

(19)

Jawabannya:

Jawabannya:

TIDAK

TIDAK

Alasan: (1)

Alasan: (1)



 Pembukaan masih dipertahankan, sedangkan Pembukaan Pembukaan masih dipertahankan, sedangkan Pembukaan

ini memiliki makna tersendiri, yakni sebagai pokok

ini memiliki makna tersendiri, yakni sebagai pokok--pokok pokok pikiran dari UUD1945

pikiran dari UUD1945



 Kedudukan Pembukaan sebagaimana hal di atas hanya Kedudukan Pembukaan sebagaimana hal di atas hanya

ditunjukkan dalam Penjelasan (Bag III Penjelasan Umum) ditunjukkan dalam Penjelasan (Bag III Penjelasan Umum)



 Sehingga, penghapusan Penjelasan sehubungan Sehingga, penghapusan Penjelasan sehubungan 

 Sehingga, penghapusan Penjelasan sehubungan Sehingga, penghapusan Penjelasan sehubungan

amandemen UUD 1945 secara logis hendaknya dimaknai amandemen UUD 1945 secara logis hendaknya dimaknai sebagai “tidak berlakunya Penjelasan atas pasal per pasal sebagai “tidak berlakunya Penjelasan atas pasal per pasal dalam batang tubu (karena telah diamandemen),”

dalam batang tubu (karena telah diamandemen),”

sedangkan untuk Penjelasan Umum masih berlaku karena sedangkan untuk Penjelasan Umum masih berlaku karena berkait dengan kedudukan Pembukaan yang masih

berkait dengan kedudukan Pembukaan yang masih dipertahankan

dipertahankan



 Oleh karena itu kedudukan HUkum Adat dalam UUD 1945 Oleh karena itu kedudukan HUkum Adat dalam UUD 1945

secara logis

(20)

?

?

Mampukah / mungkinkah hukum

Mampukah / mungkinkah hukum

adat digunakan sebagai pondasi /

adat digunakan sebagai pondasi /

dasar dalam pembangunan Tata

dasar dalam pembangunan Tata

Hukum Indonesia serta sebagai

Hukum Indonesia serta sebagai

Hukum Indonesia serta sebagai

Hukum Indonesia serta sebagai

sumber norma dalam pembentukan

sumber norma dalam pembentukan

hukum Indonesia mengingat

hukum Indonesia mengingat

coraknya yang sangat plural, dan

coraknya yang sangat plural, dan

bersifat relatif dalam ruang lingkup

bersifat relatif dalam ruang lingkup

orang dan lingkungan berlakunya???

orang dan lingkungan berlakunya???

(21)

Poetoesan Congres Pemoeda-Pemoeda Indonesia

Kerapatan pemoeda-pemoeda Indonesia diadakan oleh perkoempoelan-perkoempoelan pemoeda Indonesia jang berdasarkan kebangsaan dengan namanja: Jong Java, Jong Soematra, Pemoeda Indonesia, Seka Roekoen, Jong Islamieten Bond, Jong Bataks Bond, Jong Celebes, Pemoeda Kaoem Batawi dan Perhimpoenan Peladjar-Peladjar Indonesia.

Memboeka rapat pada tanggal 27 dan 28 Oktober tahoen 1948 di negeri djakart;

Sesoedahnja mendengar pidato-pidato pembitjaraan jang diadakan didalam kerapatan tadi; Sesoedahnja menimbang segala isi-isi pidato-pidato dan pembitjaraan ini;

Kerapatan laloe mengambil poetoesan:

PERTAMA : Kami Poetra dan Poetri Indonesia mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia KEDOEA : Kami Poetra dan Poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia

KETIGA : Kami Poetra dan Poetri Indonesia mendjoendjoeng tinggi bahasa persatoean, bahasa KETIGA : Kami Poetra dan Poetri Indonesia mendjoendjoeng tinggi bahasa persatoean, bahasa

Indonesia

Setelah mendengar kepoetoesan ini, kerapatan mengeloearkan kejakinan azas ini wajib dipakai oleh segala perkoempoelan-perkoempoelan kebangsaan Indonesia

Mengeloearkan kejakinan Poersatoean Indonesia diperkoeat dengan memperhatikan dasar persatoeannya: kemaoean,

sedjarah bahasa

hoekoem adat

pendidikan dan kepandoean,

Dan mengeloearkan pengharapan soepaja poetoesan ini disiarkan dalam segala soerat kabar dan dibatjakan dimoeka rapat perkoempoelan-perkoempoelan kita

(22)

Perkembangan dan Pembaruan Makna

Istilah Hukum Adat



Istilah “Hukum Adat” tidak lagi

dimaknai sebagai hukum golongan

tertentu untuk ruang lingup wilayah

persekutuan hukum tertentu

(pengertian Hukum Adat pra PD II)

persekutuan hukum tertentu

(pengertian Hukum Adat pra PD II)



Hukum Adat tidak lagi berkonteks

pada kebiasaan-kebiasaan riil yang

bersifat teknis yang diterapkan

(23)

• Hukum Adat dimaknai dalam konteks yang lebih dalam dan lebih tinggi sifatnya, yakni dalam bentuk

asas-asas atau nilai-nilai yang hidup sebagai suatu cita hukum dari masyarakat asli Indonesia, yang sifatnya lebih abstrak sehingga bersifat unversil (cth:asas

gotong royong, fungsi sosial manusia dan milik, persetujuan sebagai dasar kekuasaan umum, asas perwakilan dan permusyawaratan dalam sistem pemerintahan, dll)

• Hukum Adat dimaknai sebagai rasa keadilan rakyat • Hukum Adat dimaknai sebagai rasa keadilan rakyat

Indonesia, sebagaimana diungkapkan Djojodiguno: “Hukum Adat adalah kaidah-kaidah yang dapat

disimpulkan dari sumber hukum tertentu dan timbul langsung sebagai pernyataan dari rasa keadilan orang Indonesia dalam hubungan pamrih.

• Hukum adat dimaknai sebagai semangat, jiwa dan kebudayaan Indonesia.

(24)

Dari uraian di atas maka

Dari uraian di atas maka



 Hukum Adat dalam konteks tersebut tidak lagi Hukum Adat dalam konteks tersebut tidak lagi

terbatas pada sekat

terbatas pada sekat--sekat lokalitas, melainkan sekat lokalitas, melainkan justru mampu menembus sekat

justru mampu menembus sekat--sekat tersebut sekat tersebut dan

dan bersifat nasionalbersifat nasional..



 Oleh karena itulah dalam keputusan kongres Oleh karena itulah dalam keputusan kongres

Sumpah Pemuda dahulu, hukum adat tidak Sumpah Pemuda dahulu, hukum adat tidak Sumpah Pemuda dahulu, hukum adat tidak Sumpah Pemuda dahulu, hukum adat tidak dipandang sebagai unsur pemisah, melainkan dipandang sebagai unsur pemisah, melainkan justru dupandang sebagai unsur pemersatu. justru dupandang sebagai unsur pemersatu.



 Sehingga Hukum Adat jelas mampu dijadikan Sehingga Hukum Adat jelas mampu dijadikan

hukum paling dasar dan sebagai sumber norma hukum paling dasar dan sebagai sumber norma yang pertama dalam tata Hukum Indonesia

(25)

Tambahan:

Tambahan:



 Jika yang dikatakan Jika yang dikatakan

rechtsidee

rechtsidee

dari UUD kita adalah hukum dari UUD kita adalah hukum

adat (dalam makna yang baru dan luas), sedangkan adat (dalam makna yang baru dan luas), sedangkan

sebagaimana dijelaskan di muka (Penjelasan Umum UUD45 sebagaimana dijelaskan di muka (Penjelasan Umum UUD45 Bag III) bahwa

Bag III) bahwa

rechtsidee

rechtsidee

ini terwujud dari pokokini terwujud dari pokok--pokok pokok pikiran yang berada dalam Pembukaan yang tidak lain juga pikiran yang berada dalam Pembukaan yang tidak lain juga adalah Pancasila, maka

adalah Pancasila, maka Hukum Adat dalam arti yang Hukum Adat dalam arti yang luas dan tingggi ini dapat dimaknai pula sebagai luas dan tingggi ini dapat dimaknai pula sebagai Hukum Pancasila

Hukum Pancasila

luas dan tingggi ini dapat dimaknai pula sebagai luas dan tingggi ini dapat dimaknai pula sebagai Hukum Pancasila

Hukum Pancasila



 Hal inilah yang merupakan alasan ke (2) sekaligus alasan Hal inilah yang merupakan alasan ke (2) sekaligus alasan

penguat bahwa kedudukan Hukum Adat sebelum dan penguat bahwa kedudukan Hukum Adat sebelum dan setelah amandemen UUD 45 secara logis tidak berubah. setelah amandemen UUD 45 secara logis tidak berubah.



 Dengan adanya istilah Hukum Adat sebagai sinonim dari Dengan adanya istilah Hukum Adat sebagai sinonim dari

Hukum Pancasila, maka kedudukan Hukum Adat

Hukum Pancasila, maka kedudukan Hukum Adat bukanlah bukanlah di dalam

di dalam Hukum Indonesia / Hukum Nasional, melainkan Hukum Indonesia / Hukum Nasional, melainkan Hukum Adat

(26)

Kesimpulan:

Kesimpulan:



 Hukum Adat adalah Cita Hukum / Hukum Adat adalah Cita Hukum /

rechtsidee

rechtsidee

dari dari

pembentukan dan pembangunan Tata Hukum Indonesia, pembentukan dan pembangunan Tata Hukum Indonesia, sehingga

sehingga



 Hukum Adat memiliki kedudukan yang kuat dan sentral Hukum Adat memiliki kedudukan yang kuat dan sentral

dalam Tata Hukum Indonesia karena berfungsi sebagai dalam Tata Hukum Indonesia karena berfungsi sebagai landasan serta sebagai sumber norma dalam

landasan serta sebagai sumber norma dalam landasan serta sebagai sumber norma dalam landasan serta sebagai sumber norma dalam

pembentukan dan pengembanan segala hukum posiitif pembentukan dan pengembanan segala hukum posiitif di Indonesia, dimana hukum adat dimaknai sebagai

di Indonesia, dimana hukum adat dimaknai sebagai asas, sehingga mempunyai nilai universal dan dapat asas, sehingga mempunyai nilai universal dan dapat berlaku secara nasional

berlaku secara nasional





Hukum Adat adalah

Hukum Adat adalah

raw materials

raw materials

Hukum Nasional

Hukum Nasional

(27)

Catatan:

Catatan:



 Berkait uraian di atas, maka dalam pembentukan dan pembangunan hukum Berkait uraian di atas, maka dalam pembentukan dan pembangunan hukum

Indonesia yang sesungguhnya hal yang perlu dilakukan adalah dengan Indonesia yang sesungguhnya hal yang perlu dilakukan adalah dengan banyak mengadakan penelitian terhadap nilai

banyak mengadakan penelitian terhadap nilai--nilai budaya masyarakat nilai budaya masyarakat

Indonesia asli oleh seluruh pengemban hukum di Indonesia, untuk nantinya Indonesia asli oleh seluruh pengemban hukum di Indonesia, untuk nantinya disarikan menjadi nilai

disarikan menjadi nilai--nilai dan asasnilai dan asas--asas yang bersifat abstrak, bernilai asas yang bersifat abstrak, bernilai universal, serta berkarakter nasional.

universal, serta berkarakter nasional.



 Namun pemerapan hal di atas dengan tetap bertahan pada bentuk Civil Law Namun pemerapan hal di atas dengan tetap bertahan pada bentuk Civil Law

System akan membawa kesulitan

System akan membawa kesulitan--kesulitan tersendiri yang cukup serius. kesulitan tersendiri yang cukup serius. Dalam hal ini berkait dengan prinsip legisme yang ada di dalamnya,

Dalam hal ini berkait dengan prinsip legisme yang ada di dalamnya,

sehingga akan potensial mengalami kesulitan jika dihadapkan pada budaya sehingga akan potensial mengalami kesulitan jika dihadapkan pada budaya yang bersifat dinamis sebagai wadah dari nilai

yang bersifat dinamis sebagai wadah dari nilai--nilai yang hidup sebagai cita nilai yang hidup sebagai cita hukum ini.

hukum ini. hukum ini. hukum ini.



 Sistem Hukum Adat adalah tawaran (dan keharusan!) bagi pembangunan Sistem Hukum Adat adalah tawaran (dan keharusan!) bagi pembangunan

Sistem Hukum Indonesia yang sesungguhnya, sehingga jika konsisten Sistem Hukum Indonesia yang sesungguhnya, sehingga jika konsisten dengan apa yang telah terjabarkan dalam uraian ini yaitu Hukum adat dengan apa yang telah terjabarkan dalam uraian ini yaitu Hukum adat sebagai Hukum Nasional, maka perombakan total sistem hukum yang kita sebagai Hukum Nasional, maka perombakan total sistem hukum yang kita pakai selama ini adalah merupakan konsekuensi logis, dan untuk itu penulis pakai selama ini adalah merupakan konsekuensi logis, dan untuk itu penulis menyarankan untuk melihat analogi yang terdekat, yakni kepada Common menyarankan untuk melihat analogi yang terdekat, yakni kepada Common Law dengan Sistem Jury dalam sistem peradilannya, sebagaimanajuga Law dengan Sistem Jury dalam sistem peradilannya, sebagaimanajuga diharapkan oleh Ter Haar.

(28)

Daftar Pustaka:

1. Arianto. K, Joeni. Sistem Hukum Adat dan Problematika Civil

Law System (skripsi), 2005, Surabaya: F. H. Unair

2. Koesnoe,M. HUKUM ADAT; Dalam Alam Kemerdekaan dan

Persoalannya Menghadapi Era Globalisasi,1996, Surabaya:

Ubhara Pers.

3. Koesnoe, M. Beberapa Masalah dalam Tata Hukum Kita Dewasa

Ini, 1997, Surabaya: Ubhara Pers. Ini, 1997, Surabaya: Ubhara Pers.

4. Mertokusumo, Sudikno. Mengenal Hukum; Suatu Pengantar, 1999, Yogyakarata: Liberty

5. Wignjodipuro, Surojo. Pengantar dan Asas-Asas Hukum Adat. 1972. Bandung: Alumni

6. Wignjosoebroto, Soetandyo. Dinamika Hukum Kolonial Ke Hukum

Nasional; Dinamika Sosial-Politik dalam Perkembangan Hukum di Indonesia. -, Rajawali

(29)

Sekian dan Terim a K asih… ..

Sekian dan Terim a K asih… ..

“M enuju R evolusi H ukum Indonesia

“M enuju R evolusi H ukum Indonesia

“M enuju R evolusi H ukum Indonesia

“M enuju R evolusi H ukum Indonesia

“M enuju R evolusi H ukum Indonesia

“M enuju R evolusi H ukum Indonesia

“M enuju R evolusi H ukum Indonesia

“M enuju R evolusi H ukum Indonesia

M enuju R evolusi B angsa Indonesia”

M enuju R evolusi B angsa Indonesia”

M enuju R evolusi B angsa Indonesia”

M enuju R evolusi B angsa Indonesia”

M enuju R evolusi B angsa Indonesia”

M enuju R evolusi B angsa Indonesia”

M enuju R evolusi B angsa Indonesia”

M enuju R evolusi B angsa Indonesia”

M enuju R evolusi B angsa Indonesia”

M enuju R evolusi B angsa Indonesia”

M enuju R evolusi B angsa Indonesia”

M enuju R evolusi B angsa Indonesia”

M enuju R evolusi B angsa Indonesia”

M enuju R evolusi B angsa Indonesia”

M enuju R evolusi B angsa Indonesia”

M enuju R evolusi B angsa Indonesia”

Referensi

Dokumen terkait

Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa keterampilan proses sains untuk anak usia dini yang dimaksud dalam penulisan ini merupakan keterampilan anak dalam

Informasi terkait adanya penambahan informasi terbuka pada Daftar Informasi Publik (Kepala) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian (Kepala) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Maret

PREFACE ... The Background of the Problem ... The Identification of the Problem ... The Limitation of the Problem ... The Question of the Research ... The Aims of the Research ...

Seorang wanita, usia 50 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan kaki tidak dapat berjalan sejak 3 minggu yang lalu. Riwayat sebelumnya pasien sering keputihan berbau

Kadar lemak keripik pisang raja nangka yang paling rendah pada keripik pisang raja nangka dengan lama pengeringan 2 jam dengan cara penirisan menggunakan media tissue,

Upaya pencapaian visi melalui keempat misi yang ditetapkan tersebut di atas, merupakan proses pemberdayaan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebagai salah

Penyusunan skripsi ini akan dilakukan dengan mempelajari mengenai gambaran kemiskinan yang ada di Indonesia, terutama mengenai golongan masyarakat miskin yang menjalankan usaha

Ketidakmampuan manusia dalam menjalankan kehidupan sehari- hari akan mendorong manusia untuk selalu mengadakan hubungan timbal balik dengan sesamanya serta bertujuan