• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Strategi Pemasaran Bunga Potong (Studi Kasus : Desa Raya Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo Povinsi Sumatera Utara)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Strategi Pemasaran Bunga Potong (Studi Kasus : Desa Raya Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo Povinsi Sumatera Utara)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Uraian Teoritis Bunga Potong dan Karateristik Bunga

Bunga potong adalah sebutan untuk tanaman hias yang ditanam untuk diambil bunga beserta tangkainya. Bunga potong adalah bunga yang dimanfaatkan untuk bahan rangkaian bunga untuk berbagai keperluan dalam daur hidup manusia, mulai dari kelahiran, perkawinan dan kematian. Oleh sebab itu, apabila dilihat dari fungsinya maka bunga dapat dikatakan memiliki nilai ekonomi yang tinggi (Endah, 2007).

Banyaknya jenis, bentuk, dan warna Bunga Krisan menyebabkan Krisan sangat populer di masyarakat. Dalam penggunaannya, Krisan dapat dibedakan atas Krisan bunga potong dan Krisan pot. Sebagai bunga potong, Krisan di antaranya digunakan untuk dekorasi dan rangkaian bunga pada pesta-pesta pernikahan, dan acara-acara pembukaan kantor-kantor baru. Berbeda dengan bunga pot, Krisan misalnya dimanfaatkan sebagai penghias di meja-meja kantor dan ruang tamu (Nurmalinda dan Hayati, 2014).

(2)

digunakan warna putih, kuning, dan hijau. Untuk rangkaian dukacita lebih banyak digunakan warna putih, kuning, hijau, dan ungu (Nurmalinda dan Hayati, 2014).

Sementara itu, karateristik dari bunga potong sama halnya dengan produk pertanian yang lain, yaitu pada satu–satuan tertentu memiliki volume yang besar, cepat rusak, mempunyai kualitas yang beranekaragam sehingga dalam jangka waktu yang relatif singkat akan dapat terjadi penurunan nilai/harga, justru sangat dipengaruhi oleh tingkat kesegarannya. Oleh karena itu, diperlukan penanganan yang cepat dan pengolahan yang baik dan intensif harus sudah dimulai pada saat praproduksi, produksi, panen, pascapanen, penyimpanan, transportasi, sampai dengan pendistribusiannya, sehingga tingkat kesegarannya selalu terjaga dan produk tidak rusak (Anonimous, 2011).

Permintaan bunga potong dalam jumlah dan jenisnya tidak stabil. Pada saat tertentu permintaan bunga potong di hari besar tinggi, baik untuk bunga potong secara keseluruhan maupun untuk jenis tertentu, tetapi pada saat yang lain terjadi penurunan permintaan (Pangemanan dan Kapantow, 2011).

2.1.2 Pasar Bunga Potong

(3)

RRC menyediakan dana sekitar 3 Triliun Yuan sebagai investasi awal (Anonimous, 2013)

Tanaman hias Krisan merupakan bunga potong yang penting di dunia. Prospek budidaya Krisan sebagai bunga potong sangat cerah, karena pasar potensial yang dapat berdaya serap tinggi sudah ada. Diantara pasar potensial tersebut adalah

Jerman, Inggris, Swiss, Italia, Austria, Amerika Serikat, Swedia dsb (Anonimous, 2008).

Penetapan harga merupakan suatu keputusan strategi pemasaran yang sangat menentukan karena harga merupakan salah satu unsur penting dalam menentukan penguasaan pangsa pasar serta mempengaruhi tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan. Tingkat harga yang terjadi di pasar bunga baik pada tingkat pedagang pengumpul maupun pedagang pengecer memiliki kecenderungan mengikuti mekanisme pasar, dimana dalam pasar bunga ini lembaga pemasaran yang bergerak di dalam penyaluran bunga memiliki kebebasan untuk bersaing secara sehat. Ekspor biasanya didorong oleh melemahnya peluang pasar dalam negeri atau meningkatnya peluang pasar di luar negeri. Untuk distribusi biasanya produsen akan langsung menjual ke pembeli di negara yang dituju kemudian melalui sub disributor atau ritel tertentu akan langsung dipasarkan ke konsumen luar negeri (Anonimous, 2005).

2.1.3 Analisis Lingkungan

(4)

menjadi dua, yaitu lingkungan internal yang terdiri dari variabel kekuatan dan kelemahan dalam kontrol manajemen, serta lingkungan eksternal yang terdiri dari variabel peluang dan ancaman di luar kontrol manajemen usaha.

A. Lingkungan Internal

Menurut David (2004) dalam Chalil (2013) Lingkungan internal merupakan suatu kondisi yang ada di dalam suatu perusahan. Faktor internal perusahaan merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi arah dan tindakan perusahaan yang berasal dari kondisi intern perusahaan. Analisis lingkungan internal mengindentifikasi kekuatan dan kelemahan yang menjadi landasan bagi strategi perusahaan. Kekuatan adalah sumberdaya, keterampilan atau keunggulan-keunggulan lain yang relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau yang ingin dilayani oleh perusahaan. Sedangkan kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumberdaya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara serius menghambat kinerja efektif perusahaan, fungsional perusahaan yang dapat diamati terdiri dari:

1. Aspek sumber daya karyawan perusahaan berkaitan dengan pengelolaan sumberdaya manusia yang bertujuan untuk mencapai tujuan perusahaan. 2. Aspek pemasaran adalah aspek yang selalu mendapatkan perhatian dalam

rangka mengukur kekuatan dan kelemahan perusahaan. Aspek ini dapat dikelompokkan ke dalam aspek produk, harga, saluran distribusi, dan promosi. Pemasaran yang efektif dapat membuat perusahaan tetap bertahan dan memperoleh keuntungan.

(5)

modal, dan bagaimana perusahaan dapat mengembangkan sistem operasi yang dapat menghasilkan produk dengan jumlah, waktu, dan biaya yang tepat. Produksi dan operasi diupayakan berjalan seefisien mungkin untuk menciptakan produk yang berkualitas dengan harga yang terjangkau.

4. Aspek keuangan berhubungan dengan cara mencari sumber dana yang paling cepat guna membiayai kegiatan perusahaan, bagaimana dana tersebut dialokasikan, dan bagaimana perusahaan mengontrol dana tersebut.

5. Aspek penelitian dan pengembangan menekan pada teknologi yang diguanakan oleh perusahaan dengan tetap memperhatikan kemampuan sumber daya khususnya sumber daya manusia. Aspek ini dapat dijadikan sebagai cara memiliki keunggulan bersaing dengan menciptakan produk baru ataupun dengan mengembangkan produk lama.

6. Aspek sistem informasi manajemen menekankan pada informasi yang digunakan perusahaan untuk mengikat semua fungsi bisnis menjadi satu dan menjadi dasar untuk semua keputusan manajerial. Tujuan dari sistem informasi manajemen adalah meningkatkan kinerja perusahaan dengan cara meningkatkan kualitas keputusan manajerial.

B. Lingkungan Eksternal

Menurut Umar (2003) dalam Chalil (2013) Lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan jauh atau lingkungan umum dan lingkungan industri.

Lingkungan Umum

(6)

1. Faktor Politik

Arah, kebijakan, dan stabilitas politik pemerintah menjadi faktor penting bagi para pengusaha untuk berusaha. Situasi politik yang tidak kondusif akan berdampak negatif bagi dunia usaha, begitu pula sebaliknya. Beberapa hal utama yang harus diperhatikan adalah undang-undang tentang lingkungan dan perburuhan, peraturan tentang peningkatan pemasaran luar negri, stabilitas pemerintah, peraturan tentang keamanan dan kesehatan kerja dan sistem perpajakan.

2. Faktor Ekonomi

Kondisi ekonomi suatu daerah atau negara dapat mempengaruhi iklim bisnis suatu perusahaan. Semakin buruk kondisi ekonomi, semakin buruk pula iklim berbisnis. Beberapa faktor kunci yang harus diperhatikan adalah siklus bisnis, ketersediaan energi, inflasi, suku bunga, investasi, harga-harga produk dan jasa, produktivitas dan, tenaga kerja.

3. Faktor Sosial

Kondisi sosial masyarakat memang berubah-ubah. Hendaknya perubahan-perubahan sosial yang terjadi yang mempengaruhi perusahaan dapat diantisipasi oleh perusahaan.

4. Faktor Teknologi

Setiap kegiatan usaha yang diinginkan untuk berjalan terus-menerus harus selalu mengikuti perkembangan-perkembangan teknologi yang dapat diterapkan pada produk atau jasa yang dihasilkan pada cara operasinya.

Lingkungan Industri

(7)

1. Aspek Hambatan Masuk

Masuknya pendatang baru akan menimbulkan sejumlah implikasi bagi perusahaan yang sudah ada, misalnya kapasitas menjadi bertambah, terjadinya perebutan pangsa pasar, serta perebutan sumber daya produksi yang terbatas. Hal ini merupakan ancaman bagi perusahaan yang sudah ada.

2. Aspek Daya Tawar Pemasok

Pemasok dapat mempengaruhi industri lewat kemampuan mereka menaikan harga atau pengurangan kualitas produk atau servis.

3. Aspek Daya Tawar Pembeli

Para pembeli, dengan kekuatan yang mereka miliki, mampu mempengaruuhi perusahaan untuk menurunkan harga produk, meningkatkan mutu atau servis, serta mengadu perusahaan dengan kompetitornya.

4. Aspek Ketersediaan Barang Substitusi

Ancaman produk substitusi kuat bilamana konsumen dihadapkan pada switching cost yang sedikit dan jika produk substitusi itu mempunyai harga yang lebih

murah atau kualitasnya sama, bahkan lebih tinggi dari produk-produk industri. 5. Aspek Persaingan dalam Industri

(8)

6. Aspek kekuatan Stakeholder lainya

Pengaruh ini adalah berupa kekuatan yang diluar perusahaan yang mempunyai pengaruh dan kepentingan secara langsung bagi perusahaan. Stakeholder yang dimaksud antar lain adalah pemerintah, serikat pekerja, lingkungan masyarakat, kreditor, pemasok, asosiasi dagang, kelompok yang mempunyai kepentingan lain, dan pemegang saham.

2.1.4 Penelitian Terdahulu

Berdasarkan matriks SWOT dan matriks QSPM untuk melihat strategi pemasaran yang dilakukan oleh Novianthi (2011) mengenai Analisis Strategi Pemasaran pada Wid Florist Bogor diperoleh hasil analisis lingkungan internal yang menjadi

kekuatan dari Wid Florist adalah produk berkualitas tinggi dan bervariatif, lokasi strategis, adanya pendidikan dan pelatihan SDM secara berkala, memiliki kegiatan create your own flowers, sarana dan prasarana yang modern dan nyaman, sedangkan kelemahan adalah harga relatif mahal, belum melakukan promosi secara maksimal, dan tidak adanya karyawan yang khusus menangani bagian pemasaran. Untuk hasil analisis lingkungan eksternal peluang yang dimiliki Wid Florist adalah, tidak ada PPn untuk produk tanaman hias dan florikultur, nilai

(9)

menambah tenaga kerja yang khusus untuk bagian pemasaran, menambahkan jasa dekorasi dan tanaman hias, menyediakan sarana pembayaran non tunai untuk kemudahan konsumen, melakukan promosi melalui media cetak dan elektronik lokal, serta lebih memaksimalkan fungsi web, memberikan potongan harga untuk pembelian ketiga dalam satu bulan, dan pada beberapa produk untuk hari tertentu. Maka Strategi terbaik yang bisa dijalankan oleh perusahaan berdasarkan matriks QSPM yaitu dengan mengadakan acara-acara yang dapat menarik perhatian masyarakat untuk lebih mengenal Wid Florist. Hal tersebut dilakukan dengan cara mencari konsumen baru di Kota Bogor yang sama sekali belum mengetahui Wid Florist dan belum melakukan pembelian di Wid Florist. Strategi tersebut juga merupakan stategi tempat baru yang dirumuskan untuk Wid Florist.

Berdasarkan metode pengolahan dan analisis data menggunakan matriks IFE (Internal FactorEvaluation), EFE (Eksternal Factor Evaluation), matriks IE (Internal-Eksternal), matriks SWOT dan QSPM (Quantitative Strategic Planning Matriks) yang dilakukan oleh Sidauruk (2010) mengenai Analisis Strategi

(10)

internal diperoleh total bobot skor sebesar 3.816. Faktor yang menjadi kekuatan utama adalah produk yang dihasilkan berkualitas, sedangkan yang menjadi kelemahan utama adalah penjualan tidak merata untuk tiap jenis tanaman hias yang di tawarkan. Dari hasil pemetaan matriks IFE dan EFE berdasarkan total bobot skor, PT. Godongijo Asri berada pada sel IV (tumbuh/kembangkan). Strategi yang tepat untuk dilaksanakan adalah strategi intensif, yaitu strategi penerobosan pasar, strategi pengembangan pasar dan strategi pengembangan produk.

2.2 Landasan Teori 2.2.1 Konsep Pemasaran

Menurut Dahl dan Hammond (1977) dalam Rosita (2008) Konsep pemasaran muncul pada pertengahan tahun 1950-an. Pemasaran adalah kegiatan untuk menyampaikan barang dan jasa mulai dari titik produksi ke titik konsumsi. Secara umum, pemasaran merupakan kegiatan sebelum berproduksi artinya sudah direncanakan sebelumnya. Pemasaran adalah suatu kegiatan ekonomi dalam melakukan koordinasi dari produksi sampai konsumsi.

(11)

Rangkuti (2009) dalam skripsi Rosita (2008) mengatakan pemasaran juga dapat digambarkan sebagai proses mendefinisikan, mengantisipasi, menciptakan serta memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan atas barang dan jasa, ada tujuh fungsi dasar pemasaran: analisis pelanggan, penjualan produk/jasa, perencanaan produk dan jasa, penetapan harga, distribusi, riset pemasaran, dan analisis peluang. Pemahaman fungsi-fungsi ini membantu penyusun strategi, mengidentifikasi dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan pemasaran.

2.2.2 Teori Strategi Pemasaran

Menurut Kotler (2005) menyatakan bahwa Perencanaan strategis yang berorientasi pasar adalah proses manajerial untuk mengembangkan dan menjaga agar tujuan, keahlian, dan sumber daya organisasi sesuai dengan peluang pasar yang terus berubah dengan tujuan membentuk dan menyempurnakan usaha dan produk perusahaan sehingga memenuhi target laba dan pertumbuhan.

Menurut Assauri (2008) strategi pemasaran adalah erangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah. Oleh karena itu, penentuan strategi pemasaran harus didasarkan atas analisa lingkungan internal perusahaan melalui analisa keunggulan dan kelemahan perusahaan, serta analisa kesempatan dan ancaman yang dihadapi perusahaan dari lingkungannya

(12)

1. Strategi pemasaran yang tidak membeda-bedakan pasar (Undifferentiated marketing). Dengan strategi ini, perusahaan menganggap pasar sebagai suatu keseluruhan, sehingga perusahaan hanya memperhatikan kebutuhan konsumen secara umum. Oleh karena itu perusahaan hanya menghasilkan dan memasarkan satu macam produk saja dan berusaha menarik semua pembeli dan calon pembeli dengan suatu rencana pemasaran saja. Strategi ini bertujuan untuk melakukan penjualan secara massal, sehingga menurunkan biaya. Perusahaan memusatkan perhatiannya pada seluruh konsumen dan kebutuhannya, serta merancang produk yang dapat menarik sebanyak mungkin konsumen. Perusahaan yang menggunakan strategi ini, tidak menghiraukan adanya kelompok pembeli yang berbeda-beda. Pasar dianggap sebagai suatu keseluruhan dengan ciri kesamaan dalam kebutuhannya. Salah satu keuntungan strategi ini adalah kemampuan perusahaan untuk menekan biaya sehingga dapat lebih ekonomis. Sebaliknya, kelemahannya adalah apabila banyak perusahaan lain juga menjalankan strategi pemasaran yang sama, maka akan terjadi persaingan yang tajam untuk menguasai pasar tersebut (hyper competition), dan mengabaikan segmen pasar yang kecil lainnya. Akibatnya, strategi ini dapat menyebabkan kurang menguntungkannya usaha-usaha pemasaran perusahaan, karena banyak dan makin tajamnya persaingan.

2. Strategi pemasaran yang membeda-bedakan pasar (Differentiated marketing).

Dengan strategi ini, perusahaan hanya melayani kebutuhan beberapa kelompok

konsumen tertentu dengan jenis produk tertentu pula. Jadi perusahaan atau produsen

menghasilkan dan memasarkan produk yang berbeda-beda untuk tiap segmen pasar.

(13)

produk dan product mix, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan

kelompok konsumen atau pembeli yang berbeda-beda, dengan program pemasaran

yang tersendiri diharapkan dapat dicapai tingkat penjualan yang tertinggi dalam

masing-masing segmen pasar tersebut. Perusahaan yang menggunakan strategi ini

bertujuan untuk mempertebal kepercayaan kelompok konsumen tertentu terhadap

produk yang dihasilkan dan dipasarkan, sehingga pembeliannya akan dilakukan

berulang kali. Dengan demikian diharapkan penjualan perusahaan akan lebih tinggi

dan kedudukan produk perusahaan akan lebih kuat atau mantap di segmen pasar.

Keuntungan strategi pemasaran ini, penjualan dapat diharapkan akan lebih tinggi

dengan posisi produk yang lebih baik di setiap segmen pasar, dan total penjualan

perusahaan akan dapat ditingkatkan dengan bervariasinya produk yang ditawarkan.

Kelemahan strategi ini adalah, terdapat kecenderungan biaya yang lebih tinggi karena

kenaikan biaya produksi untuk modifikasi produk, biaya administrasi, biaya promosi,

dan biaya investasi.

(14)

pasar tertentu yang dipilih. Hal ini karena, perusahaan akan mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang lebih baik dalam melakukan pendekatan bagi pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen dari segmen pasar yang dilayaninya. Di samping itu, perusahaan memperoleh keuntungan karena spesialisasi dalam produksi, distribusi dan usaha promosi, sehingga apabila segmen pasar dipilih secara tepat, akan dapat memungkinkan berhasilnya usaha pemasaran produk perusahaan tersebut. Kelemahan strategi pemasaran ini adalah perusahaan akan menghadapi risiko yang besar bila hanya tergantung pada satu atau beberapa segmen pasar saja. Hal ini karena, kemungkinan terjadinya perubahan selera para konsumen, atau peningkatan kemampuan daya saing kemudian melayani pasar atau menerapkan strategi pemasaran yang berbeda pula sesuai dengan perbedaan sifat yang dimiliki oleh masing-masing segmen.

(15)

Bauran pemasaran sebagai seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasaran. Bauran pemasaran merupakan satu perangkat yang akan menentukan tingkat keberhasilan pemasaran bagi perusahaan dan ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada segmen pasar atau konsumen yang akan dipilih.

2.3 Kerangka Pemikiran

Memasarkan bunga potong tidak lepas dari kendala yang muncul dari dalam maupun dari luar lingkungan usaha. Oleh karena itu, perlu disusun strategi pemasaran yang tepat dengan mengidentifikasi faktor–faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi jalannya usaha. Sehingga dapat meningkatkan produksi dan meningkatkan pemasaran.

Untuk menyusun strategi, ada beberapa tahapan yang perlu ditempuh. Tahap pertama meringkas informasi dan mengidentifikasi informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemasaran bunga potong, kemudian menentukan faktor-faktor strategis terhadap faktor internal dan eksternal yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi.

Tahap kedua, menentukan posisi strategis dengan memadukan faktor-faktor internal dan eksternal. Dimana untuk titik koordinat x diperoleh dari selisih skor terbobot faktor internal yaitu kekuatan dengan kelemahan dan titik koordinat y diperoleh dari selisih skor terbobot faktor eksternal yaitu peluang dengan ancaman sehingga menghasilkan titik koordinat (x,y).

(16)

Pertanian Karo dan pihak-pihak yang terkait dalam pemasaran bunga potong di daerah penelitian.

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran Keterangan :

: Menyatakan Pengaruh

Faktor yang Mempengaruhi Pemasaran

Internal Eksternal

Matriks Posisi / Kuadran dan

Strategi Faktor Strategis

Kekuatan Strenght (S)

Kelemahan Weaknes (W)

Peluang Opportunity (O)

Gambar

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

Biaya pemasaran pedagang toko bunga dalam pemasaran bunga krisan di daerah penelitian Rp 4.832,65 /ikat dengan share biaya 20,71 %, dari keseluruhan biaya pemasaran yang

Secara garis besar tujuan penu:.isan skripsi ini adalah mengetahui saluran pemasaran yang berlaku pada sistem agribisnis bunga potong pada salah satu produsen bunga

Hal ini menunjukan bahwa faktor bauran pemasaran faktor produk, harga, tempat dan promosi mempengaruhi keputusan pembelian bunga potong di Kota Semarang, dan

Penelitian usaha dan pemasaran ternak kelinci dilakukan untuk menjelaskan sistem pengelolaan usaha ternak kelinci, produktivitas dan faktor-faktor yang

Distribusi marjin, share, serta rasio keuntungan dan biaya pemasaran bunga mawar potong pada saluran yang kedua ini melibatkan 3 lembaga pemasaran, yaitu

Pemasaran bunga potong anthurium di Desa Candikuning melibatkan beberapa lembaga pemasaran tentu akan terjadi margin pemasaran pada tiap lembaga pemasaran yang

Penelitian ini bertujuan untuk melihat berapa besar margin dan profit margin pemasaran bunga potong krisan kulo dari harga yang di bayar konsumen akhir dan

Distribusi marjin, share, serta rasio keuntungan dan biaya pemasaran bunga mawar potong pada saluran yang kedua ini melibatkan 3 lembaga pemasaran, yaitu