• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Kedelai di Bawah Tegakan Kelapa Sawit 4 Tahun dan 8 Tahun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Kedelai di Bawah Tegakan Kelapa Sawit 4 Tahun dan 8 Tahun"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman

Susunan akar kedelai pada umumnya sangat baik. Pertumbuhan akar tunggang lurus masuk kedalam tanah dan mempunyai banyak akar cabang. Pada akar cabang banyak terdapat bintil akar berisi bakteri Rhizobium japonicum, yang mempunyai kemampuan mengikat zat lemas bebas (N2) dari udara yang kemudian dipergunakan untuk menyuburkan tanah (Siregar, 2009).

Batang kedelai tersebut berwarna ungu atau hijau. Batang kedelai memiliki buku yang akan menjadi tempat tumbuhnya bunga. Buku yang menghasilkan buah disebut buku subur, pada batang tanaman tersebut biasanya akan muncul cabang (Purwono dan Purnawati, 2007).

Daun kedelai terbagi menjadi empat tipe, yaitu (1) kotiledon atau daun biji, (2) dua helai daun primer sederhana, (3) daun bertiga, dan (4) profila. Daun primer berbentuk oval dengan tangkai daun sepanjang 1-2 cm, terletak berseberangan pada buku pertama diatas kotiledon. Bentuk daun kedelai adalah lancip, bulat dan lonjong serta terdapat perpaduan bentuk daun misalnya antara lonjong dan lancip (Adie dan Krisnawati 2007).

(2)

Buah kedelai berbentuk polong. Setiap tanaman mampu menghasilkan 50-100 polong. Polong kedelai berbulu dan berwarna kuning kecoklatan atau abu-abu. Selama proses pematangan buah, polong yang mula-mula berwarna hijau akan berubah menjadi kehitaman (Sugeno, 2008).

Biji umumnya berbentuk bulat atau bulat pipih sampai bulat lonjong. Ukuran biji berkisar antara 6-30 g/100 biji, ukuran biji diklasifikasikan menjadi 3 kelas yaitu biji kecil (6-10 g/100 biji), biji sedang(11-12 g/100 biji) dan biji besar (>13 g/100 biji). Warna biji bervariasi antara kuning, hijau, coklat dan hitam (Soemaatmadja et al., 1999).

Syarat Tumbuh Iklim

Suhu yangdikehendaki kedelai antara 21 - 34°C, akan tetapi suhu optimum bagipertumbuhannya berkisar 23 - 27ºC. Pada proses perkecambahan benih, kedelaimembutuhkan suhu yang cocok sekitar 30ºC. Pada suhu yang lebih tinggi dari30 ºC, fotorespirasi cenderung mengurangi hasil fotosintesis(Prihatman, 2000).

(3)

Kelembapan yang sesuai untukpertumbuhan tanaman kedelai adalah 60%. Dengan kondisi suhu dan kelembapanyang sesuai, maka tanaman dapat melakukan fotosintesis dengan baikpembentukan karbohidrat dalam jumlah yangbesar. Dengan demikian, sumberenergi tersedia cukup untuk proses pernapasan dan pertumbuhan tanaman, sepertipembentukan batang, cabang, daun, bunga, dan buah (polong), dan pembentukansel–sel baru lainnya ( Cahyono, 2007 ).

Cahaya matahari sumber energi yang diperlukan proses fotosintesis.Fotosintesis tanaman dapat berjalan dengan baik apabila tanaman mendapatkanpenyinaran sinar matahari yang cukup. Bibit kedelai dapat tumbuh dengan baik,cepat, dan sehat, pada cuaca yang hangat dimana cahaya matahari terang danpenuh.kekurangan cahaya matahari dapat menyebabkan bibit pucat, batangmemanjang, kurus, dan lemah. Lahan kedelai harus terbuka (tidak terlindungi olehpepohonan) (Cahyono, 2007)

Tanah

Kedelai dapat tumbuh baik pada berbagai jenis tanah, asal drainase dan aerasi tanah cukup baik. Tanah yang cocok yaitu alluvial, regosol, latosol, dan andosol (Siswadi, 2006).

(4)

Kedelai sebenarnya bisa ditanam pada berbagai macam jenis tanah. Tetapi,yang paling baik adalah tanah yang cukup mengandung kapur dan memiliki sistem drainase yang baik. Perlu diperhatikan, kedelai tidak tahan terhadapgenangan air. Kedelai bisa tumbuh baik pada tanah yang struktur keasamannya (PH) antara 5,8–7. Tanah yang baru pertama kali ditanam kedelai sebaiknyadiberi bakteriRhizobium. Kedelai akan tumbuh dengan subur dan memuaskan jika ditanam pada tanah yangmengandung kapur dan tanah bekas ditanami padi. Kedelai dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah asal drainase dan aerasi tanahnya cukup baik. Tanah–tanah yang cocok yaitu, alluvial, regosol, grumusol, latotosol,dan andosol (Suhaeni, 2007).

Pentingnya pH tanah untuk diketahui adalah untuk menentukan mudah tidaknya unsur-unsur hara diserap tanaman. Pada umumnya unsur hara mudah diserap akar tanaman pada pH tanah sekitar netral, karena pada pH tersebut kebanyakan unsur hara mudah larut dalam air. Pada tanah masam unsur hara P tidak dapat diserap tanaman karena diikat (difiksasi) oleh Al, sedang pada tanah alkalis unsur P juga tidak dapat diserap tanaman karena difiksasi oleh Ca (Hardjowigeno, 2003).

Varietas

Varietas adalah sekumpulan individu tanaman yang dapat dibedakan oleh setiap sifat (morfologi, fisiologi, sitologi, kimia, dan lain-lain) yang nyata untuk usaha pertanian dan bila diproduksi kembali akan menunjukkan sifat-sifat yang dapat dibedakan dari yang lainnya (Sutopo, 1998).

(5)

Rajabasa,(Balitkabi Malang, 2007). Sejak tahun 2003 sampai 2008, Balitkabi Malang telah menghasilkan beberapa varietas unggul baru kedelai umur genjah (70 hari – 85 hari) dan produksi tinggi (2,21 – 3,40 t/ha) seperti Gepak Ijo, Gepak Kuning, Grobogan, Arjasari, Gumitir, Argopuro, Baluran, dan Kipas Merah (Balitkabi, 2008). Varietas Panderman yang mempunyai umur 85 hari yang bijinya besar dan tahan terhadap ulat grayak (Puslitbangtan, 2007). Beberapa varietas yang tahan kering dan masam serta mempunyai produksi yang tinggi (2,5 t/ha) seperti varietas Tanggamus, Sibayak, Nanti, Rata, dan Seulawan

(Balitkabi, 2004).

(6)

ukuran biji 17 g/100 biji (biji besar), dan umur masak 82 hari (umur sedang), varietas Argomulyo (2,0 t/ha), ukuran biji 16 g/ha, dan umur masak 81 hari (umur sedang, dan varietas Willis (1,60 t/ha), ukuran biji 10 g/ha (biji sedang), dan umur masak 87 hari (umur sedang), varietas kedelai Dena 1 memiliki potensi hasil 2,89 ton ha-1 , bobot biji antara 11,07 - 16,06 g/100 biji) dan umur panen 78 hari.

Setiap varietas memberikan respon yang berbeda pada kondisi lingkungan yang berbeda sehingga setiap varietas kedelai memiliki bintil akar yang berbeda tergantung kepada sifat genetis varietas tanaman itu sendiri. Faktor lingkungan terutama cahaya penting bagi pembentukan bintil akar efektif. Bila naungan terlalu tinggi akan menekan jumlah dan ukuran bintil akar termasuk bintil akar efektif dimana semakin berkurangnya cahaya dengan intensitas naungan tinggi akan menghambat proses fotosistensis sehingga translokasi fotosintat terhambat keseluruh bagian tanaman (Yuwono, 2006).

Hasil Penelitian Syahbuddin et al., (1998) menunjukkan bahwa setiap varietas memiliki respon yang berbeda beda terhadap pemberian naungan. Varietas Willis memiliki adaptasi terbaik terhadap penurunan intensitas radiasi surya disbanding varietas Malabar dan Lokon, hal ini nampak dari kemampuan menyerap N,P dan K yang lebih banyak.

Pemanfaatan Lahan Kosong di Bawah Tegakan Kelapa Sawit

Menurut Salisbury dan Ross (1992) cahaya matahari sangat besar peranannya dalam proses fisiologi tumbuhan seperti proses fotosintesis, respirasi, pertumbuhan dan perkembangan, dan berbagai pergerakan tanaman dan perkecambahan. Pada kondisi cahaya rendah, bentuk adaptasi tanaman meliputi:

(7)

2) peningkatan luas daun untuk memperoleh satu permukaan yang lebih besar bagi absorbsi cahaya. 3) Peningkatan kecepatan fotosintesis setiap unit energi cahaya dan luas daun.

Kedelai merupakan tanaman C3 yang dapat mengalami kehilangan air

lebih banyak dibandingkan tanaman C4 seperti jagung dan sorgum, karena

tanaman C3 memiliki rasio transpirasi yang lebih tinggi dan keadaan stomata yang

selalu terbuka. Tanaman C4 akan tumbuh baik pada lahan terbuka, sedangkan tanaman C3 lebih mampu ditanam pada lahan ternaungi (Yunita et al., 2008).

Berdasarkan hasil penelitian Soverda, et al (2009) menyatakan pada pemberian naungan 50% berpengaruh nyata terhadap jumlah polong pertanaman. Penurunan jumlah polong pertanaman dikarenakan pendistribusian hasil bulir lebih besar diberikan ke tanaman yang menerima cahaya normal. Hasil penelitian Wahyu dan Sundari (2011) jumlah polong isi pertanaman pada lingkungan tanpa naungan berkisar antara 24-35 polong dengan rata-rata 29 polong, sedangkan pada lingkungan ternaungi 50% berkisar antara 6-16 polong dengan rata-rata 12 polong, terjadi penurunan jumlah polong 42%.

(8)

disimpulkan bahwa faktor-faktornyabertindak bebas satu sama lain , pengaruh sederhana suatu faktor sama pada semua taraf faktor lainya dalam batas-batas keragaman acak(Steel and Torrie, 1993).

Referensi

Dokumen terkait

PEKERJAAN : PENGADAAN KONSTRUKSI BANGUNAN AULA DAN ASRAMA DIKLAT RSUD TUGUREJO LOKASI : JL.TUGUREJO SEMARANG. SUMBER DANA : APBD TAHUN ANGGARAN

Perlu dilakukan memaksimalkan sosialisasi mengenai program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terutama kepada tenaga kesehatan yang berpeluang

Sehingga siswa masih belum memahami konsep matematika secara maksimal Penelitian ini bertujuan untuk memngetahui pengaruh penggunaan Model Pembelajaran

Dalam penelitian ini penulis menganalisis gaya bahasa Mandarin yang terdapat pada lirik lagu penyanyi Andy Lau.. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep gaya

Pada penelitian ini diimplementasikan kriptografi klasik sebagai metode untuk melakukan proses enkripsi dan dekripsi data teks yang dikirimkan melalui

Last, images with the same spatial information but different time series are undergone difference extraction method to understand the changes occurred in an area

00 00 01 017 Penyediaan Makanan dan Minuman Tersedianya jamuan makan dan minum rapat dan tamu dan minum harian Pegawai. 144 porsi jamuan rapat, 84 porsi jamuan tamu dan 55 org

[r]