PEMERIKSAAN PERKIRAAN LABA RUGI
SIFAT DAN CONTOH PERKIRAAN LABA RUGI
• Perkiraan Laba Rugi (Profit and Loss Accounts) terdiri dari :
– Perkiraan pendapatan operasi, Harga pokok penjualan, Beban operasi, Pendapatan dan beban diluar operasi, Pos luar biasa
• Definisi Penghasilan Berdasarkan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (PSAK No. 23, IAI, 2002:23.1) :
– Peningkatan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi tertentu dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas,
yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.
– Penghasilan (income) meliputi baik pendapatan (revenue) maupun keuntungan (gain)
– Pendapatan penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa dan dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti
sale of fixed asset), tukar tambah aktiva tetap tidak sejenis (gain on
trade-in), keuntungan selisih kurs (foreign exchange gain)
• Pos Luar Biasa kerugian yang timbul dari kejadian atau transaksi yang bersifat tidak normal dan tidak sering terjadi • Harga Pokok Penjualan jumlah yang harus dikeluarkan
perusahaan untuk memperoleh barang yang terjual (cost of
merchandise sold) atau untuk memproduksi barang yang terjual
(cost of goods sold).
•
Perhitungan
Cost of merchandise sold (physical system)
:
Persediaan awal barang dagangan Rp. xxx +/+Pembelian bersih Rp. xxx Barang dagangan yang tersedia untuk dijual Rp. xxx -/-Persediaan akhir barang dagangan Rp. xxx Harga Pokok Penjualan Rp. xxx
•
Perhitungan
Cost of goods sold (physical system)
:
Persediaan awal bahan baku Rp. xxx +/+ Pembelian bersih RP. xxx Bahan baku yang tersedia untuk dipakai Rp. xxx -/- Persediaan akhir barang dagangan Rp. xxx Pemakaian bahan baku Rp. xxx
Upah langsung Rp. xxx
Overhead pabrik Rp. xxx
penjualan (
selling expenses
) dan beban umum
dan administrasi (
general and administrative
expenses
)
•
Selling Expenses
gaji bagian penjualan, komisi
salesman, biaya iklan, promosi,
entertainment
,
transposrt dll
•
General
dan
administrative expenses
gaji
bagian akuntansi dan keuangan, personalia dan
umum, biaya sewa, listrik, air, telepon,
entertainment
, perjalanan dinas, penyusutan
PEMERIKSAAN PERKIRAAN LABA RUGI
1. Prinsip konservatisme (
conservatism
) dalam pengakuan
pendapatan dan beban
a. Beban yang belum pasti terjadi tetapi diperkirakan akan menjadi beban perusahaan pada periode yang diperiksa, jumlahnya bisa diestimasi dan cukup material, harus dicatat sebagai beban
b. Pendapan yang pasti terjadi, belum boleh dicatat sebagai pendapatan perusahaan.
Pengecualian :
o Pengakuan saat penerimaan uang (penjualan tunai dan kredit) o Untuk perusahaan kontraktor, ada 2 metode : metode kontrak
selesai (completed contract method) dan metode presentase penyelesaian (percentage of completion method)
o Barang jenis tertentu yang harga jualnya sudah pasti, barangnya pasti terjual atau cepat rusak, pendapatan diakui saat
selesainya produksi
2. Konsep
matching cost against revenue
•
Harus dibandingkan pendapatan yang menjadi hak
perusahaan dalam periode yang diperiksa dengan biaya
yang menjadi beban perusahaan untuk periode yang
sama (tanpa memperhatikan apakah uangnya sudah
diterima untuk pendapatan dan dibayarkan/belum untuk
biaya
•
Menurut PSAK/PABU, pendapatan dan beban harus
dicatat dengan dasar akrual (
accrul basis
) bukan dasar
kas (
cash basis
)
•
Periksa pendapatan/biaya, perhatikan jangan sampai ada
pergeseran waktu dalam pengakuan pendapatan dan
3. Waktu yang digunakan untuk memeriksa perkiraan
pendapatan dan bebas (pos Laba Rugi) tidak sebanyak
waktu untuk pos Neraca, karena :
• Pada waktu memeriksa pos neraca, sekaligus sudah diperiksa (dikaitkan dengan) pos laba rugi ybs.
• Pada waktu melakukan test transaksi, sekaligus diperiksa pos laba rugi
• Prosedur audit atas perkiraan laba rugi yang biasa disajikan :
o Analytical review procedure
o Analisa beberapa perkiraan laba rugi yang penting atau yang ada kaitannya dengan perhitungan pajak (untuk koreksi
fiskal)
o Melakukan pemeriksaan atas subsequent payment
(pembayaran sesudah tanggal neraca) dan subsequent
TUJUAN PEMERIKSAAN PERKIRAAN LABA RUGI
Untuk memeriksa :
1. Keberadaan
internal control
pendapatan dan beban,
termasuk pencatatan secara accrual basis terhadap
pendapatan dan beban
2. Pencatatan pendapatan dan biaya yang menjadi hak
perusahaan dengan menggunakan
cut-off
tepat
3. Adanya fluktuasi yang besar dalam perkiraan pendapatan
dan beban jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya,
bulan per bulan atau dengan anggaran pendapatan dan
beban
PROSEDUR PEMERIKSAAN PERKIRAAN LABA RUGI 1. Pelajari dan evaluasi internal control pendapatan dan biaya,
termasuk transaksi jual beli saham, pembayaran dividen dan sertifikat saham (lihat Exhibit )
2. Minta rincian Laporan Laba Rugi untuk periode yang diperiksa dengan angka perbandingan untuk periode sebelumnya, dan
lakukan analytical review procedure (analisa rasio, ROI dan ROE) dengan membandingkan rasio tahun lalu dan rasio industri
3. Minta rincian Laporan Laba Rugi untuk periode yang diperiksa, bandingkan dengan budget untuk periode yang sama. Hitung
variance (dalam Rp. maupun %)
4. Minta rincian penjualan per jenis barang/area yang mencantumkan
quantity barang yang dijual dan nilai uangnya selama setahun
(dibuat per bulan). Bandingkan quantity yang dijual (secara test
basis) dengan pengeluaran barang pada kartu persediaan
5. Periksa cut-off penjualan (ada tidaknya pergesaran waktu pencatatan penjualan) dan cut –off pembelian (ada tidaknya pergesaran waktu pencatatan pembelian)
6. Periksa subsequent payment (ada tidaknya unrecorded liabilities)
7. Buat analisa perkiraan biaya/pendapatan yang
kemungkinan ditanyakan pihak pajak atau untuk
keperluan pengisian SPT, koreksi fiskal dan kemungkinan
timbulnya
contingent liability
.
8. Periksa kepatuhan peraturan perpajakan tentang biaya
dan pendapatan
9. Periksa daftar gaji, test kesesuaian perhitungan PPh 21
dengan peraturan pajak
10. Bandingkan total biaya gaji yang tercantum dalam
perhitungan Laba Rugi dengan SPT PPh 21
11. Bandingkan data yang ada dalam daftar gaji, secara test
basis, dengan
personnel file
12. Lakukan observasi saat pembayaran gaji