• Tidak ada hasil yang ditemukan

Isolasi Karagenan Dari Rumput Laut Merah (Kappaphycus alvarezii) dan Pemilihan Formulasi Sebagai Pelembab

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Isolasi Karagenan Dari Rumput Laut Merah (Kappaphycus alvarezii) dan Pemilihan Formulasi Sebagai Pelembab"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

ISOLASI KARAGENAN DARI RUMPUT LAUT MERAH

(Kappaphycus alvarezii)

DAN PEMILIHAN FORMULASI

SEBAGAI PELEMBAB

OLEH:

ALFIA RAHMI

NIM 141524056

PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

ISOLASI KARAGENAN DARI RUMPUT LAUT MERAH

(Kappaphycus alvarezii)

DAN PEMILIHAN FORMULASI

SEBAGAI PELEMBAB

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi

Universitas Sumatera Utara

OLEH:

ALFIA RAHMI

NIM 141524056

PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

PENGESAHAN SKRIPSI

ISOLASI KARAGENAN DARI RUMPUT LAUT MERAH (Kappaphycus alvarezii) DAN PEMILIHAN FORMULASI SEBAGAI PELEMBAB

OLEH:

ALFIA RAHMI

NIM 141524056

(4)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, rasa syukur kepada Allah SWT atas segala limpahan

rahmat, nikmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian

dan penyusunan skripsi ini, shalawat beriring salam untuk Rasulullah Muhammad

SAW sebagai suri teladan dalam kehidupan. Skripsi ini disusun untuk melengkapi

salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi

Universitas Sumatera Utara, dengan judul “Isolasi Karagenan Dari Rumput Laut

Merah (Kappaphycus alvarezii) Dan Pemilihan Formulasi Sebagai Pelembab”

Pada kesempatan ini, penulis hendak menyampaikan rasa hormat dan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dra. Suwarti Aris, M.Si., Apt.,

dan Bapak Drs. Suryanto, M.Si., Apt., selaku dosen pembimbing yang telah

banyak memberikan bimbingan, arahan dan bantuan selama masa penelitian dan

penulisan skripsi ini berlangsung. Penulis juga berterima kasih kepada Ibu Dr.

Masfria, M.S., Apt., selaku Dekan yang telah memberikan fasilitas dan masukan

selama masa pendidikan dan penelitian. Penulis juga menyampaikan ucapan

terima kasih kepada Ibu Dra. Juanita Tanuwijaya, M.Si., Apt., dan Ibu Dr.

Sumaiyah, M.Si., Apt., selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan

dalam penyusunan skripsi ini, dan kepada Bapak Dadang Irfan Husori, S.Si, Apt.,

selaku dosen penasehat akademik yang telah banyak memberikan bimbingan

selama masa pendidikan. Penulis juga berterima kasih kepada seluruh dosen di

Fakultas Farmasi yang telah memberi ilmu dengan keikhlasan hati serta seluruh

pegawai yang bertugas di Fakultas Farmasi.

Rasa terima kasih serta penghargaan yang sangat tulus penulis sampaikan

(5)

telah memberikan kasih sayang dan dukungan yang sangat berharga,

saudara-saudaraku tercinta Ira Rahmana, Aya Sofia dan Fikril Hakim yang senantiasa ada

untuk memberi semangat, dan keluarga yang selalu memberi dukungan.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam

skripsi ini. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun

dari semua pihak guna perbaikan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang

farmasi.

Medan, September 2016

Penulis,

(6)

ISOLASI KARAGENAN DARI RUMPUT LAUT MERAH (Kappaphycus alvarezii) DAN PEMILIHAN FORMULASI SEBAGAI PELEMBAB

ABSTRAK

Karagenan merupakan hasil isolasi dari rumput laut merah (Kappaphycus alvarezii) yang digunakan untuk perawatan kulit. Karagenan termasuk dalam jenis galaktan yang memiliki daya ikat air yang tinggi yang dapat dipercaya dapat meningkatkan kandungan air pada kulit. Oleh karena itu kelembaban kulit akan terjaga dan kulit tidak akan menjadi kering. Penelitian ini bertujuan memformulasikan karagenan sebagai pelembab dalam bentuk sediaan krim.

Metode yang digunakan untuk isolasi karagenan dilakukan dengan beberapa tahap yaitu tahap perendaman, pemucatan, tahap ekstraksi, tahap isolasi karagenan, tahap pengeringan dan penggilingan. Karagenan hasil isolasi diidentifikasi meliputi kelarutan, uji viskositas, susut pengeringan, penetapan kadar abu total, penetapan kadar abu tidak larut asam dan analisis secara spektrofotometri FTIR. Sediaan dibuat dalam bentuk krim tipe m/a dengan konsentrasi karagenan 2,5%, 5%, 7,5%, dan 10%. Sediaan ini dibandingkan dengan sediaan krim yang mengandung gliserin 2% dan blanko. Uji mutu fisik yang dilakukan pada masing-masing sediaan adalah homogenitas, pH, stabilitas dan tipe emulsi, dilakukan juga uji iritasi sediaan dan kemampuan sediaan untuk melembabkan kulit pada 18 orang relawan dengan menggunakan moisture-checker.

Karakteristik simplisia dari talus Kappaphycus alvarezii adalah kadar air 7,81%, kadar sari larut dalam air 46,49%, kadar sari larut dalam etanol 4,02%, kadar abu total 29,14%, dan kadar abu total tidak larut asam 0,47%. Karagenan yang diisolasi dari talus Kappaphycus alvarezii telah memenuhi persyaratan USP XXX. Identifikasi karagenan menurut kelarutannya menunjukkan karagenan hasil ekstraksi adalah dalam bentuk kappa karagenan. Hasil spektrum FTIR tersebut menunjukkan bahwa tipe karagenan hasil isolasi adalah kappa karagenan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa karagenan dapat diformulasikan ke dalam sediaan krim m/a, membentuk sediaan yang homogen, memiliki pH yang sesuai dengan kulit yaitu 6,16-7,05, serta tetap stabil selama penyimpanan 12 minggu. Krim karagenan yang dihasilkan tidak menyebabkan iritasi pada kulit dan mampu melembabkan kulit. Semakin tinggi konsentrasi karagenan semakin baik pula kemampuannya untuk melembabkan kulit. Hasil uji kelembaban, diperoleh bahwa krim yang mengandung karagenan 2,5% memiliki kemampuan melembabkan yang hampir sama dengan krim yang mengandung gliserin 2%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karagenan dapat diformulasikan dalam sediaan krim tipe m/a dan memiliki kemampuan untuk melembabkan kulit.

(7)

ISOLATION CARRAGEENAN OF RED SEAWEED (Kapaphycus alvarezii)

and FORMULATION ELECTION AS MOISTURIZING ABSTRACT

Carrageenan is isolated from red seaweed (Kappaphycus alvarezii)

which is used for skin care. Carrageenan, including the type galactans which has a high water holding capacity which can be believed to improve skin’s water

content. Therefore the moisture will be maintained and the skin will become dry.

this study aims to formulate carrageenan as a moisturizer in a cream dosage form. The method used for isolation of carrageenan performed with several phases: soaking, blanching, phase extraction, isolation stage carrageenan, drying and grinding stages. Identification of the isolated carrageenan include viscosity test, drying shrinkage, the determination of total ash content, ash content determination is not soluble in acid and spectrophotometric analysis by FTIR. Carrageenan is formulated in hand cream forms type o/w in concentration 2.5%, 5%, 7.5% and 10%. They were compared to preparations cream containing 2% glycerin and blanko preparations. Physical quality test to each preparation is homogeneity, pH, stability and emulsion type, irritation test preparations and ability of preparations to moisturize the skin in 18 volunteers by using moisture- checker.

Simpex characteristic of the talus Kappaphycus alvarezii was the level of water about 7,81%, cider sea levels in water about 46,49%, cider sea levels in ethanol about 4,02%, level of total ash about 29,14% and level of total ash insoluble into acid about 0,47%. Carragenan was isolated from talus of Kappaphycus alvarezii had filled the terms of USP XXX. Identification of carrageenan according to its solubility showed the result of extraction carrageenan in the form of carrageenan kappa. The result of its FTIR spectra showed that the type of carrageenan from isolation was carrageenan kappa. This result showed that carrageenan could be formulated inti cream preparation o/w, to be homogeneous preparation, it had the suitable pH with the skin about 6,16-7,05, and be stable after 12 weeks storage. carrageenan cream that was produced did not make the irritation to skin and could moisturize the skin. The more of carrageenan concentration would make the ability to moisturized the skin well. The result of skin moisture test showed that cream contained carrageenan about 2,5 % had the same ability with the cream contained glycerin about 2% to moisturized the skin. This result showed that carrageenan could be formulated in cream preparation of type o/w and had the ability to moisturized the skin.

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GRAFIK ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Hipotesis ... 3

1.4 Tujuan Penelitian ... 4

1.5 Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Uraian Tumbuhan ... 5

2.1.1 Habitat dan Sebaran Rumput Laut ... 5

2.1.2 Perkembangbiakan Rumput Laut ... 5

2.1.3 Sistematika Tumbuhan ... 6

(9)

2.1.5 Nama Asing ... 7

2.2 Budidaya Kappaphycus alvarezii ... 7

2.3 Kandungan Kimia ... 8

2.4 Karagenan ... 9

2.4.1 Struktur Karagenan ... 9

2.4.2 Tumbuhan Penghasil Karagenan ... 11

2.4.3 Sifat-Sifat Karagenan ... 11

2.5 Kulit ... 12

2.5.1 Struktur Kulit ... 13

2.5.2 Fungsi Kulit ... 14

2.5.3 Klasifikasi Kulit... 15

2.5.4 Kelembaban Kulit ... 15

2.6 Emulsi ... 16

2.7 Krim ... 17

2.8 Basis Krim ... 18

2.9 Pelembab ... 19

BAB III METODE PERCOBAA ... 21

3.1 Alat ... 21

3.2 Bahan ... 21

3.3 Pembuatan Larutan Pereaksi... ... 22

3.3.1 Larutan Natrium Hidroksida 0,1 N (B/V) ... 22

3.3.2 Larutan Asam Klorida 2 N (V/V) ... 22

3.3.3 Larutan Hidrogen Peroksida 1 % (V/V) ... 22

(10)

3.4 Penyiapan Bahan Tumbuhan ... 22

3.4.1 Pengumpulan Bahan Tumbuhan ... 22

3.4.2 Identifikasi Tumbuhan ... 22

3.4.3 Pembuatan Simplisia Rumput Laut ... 23

3.5 Pemeriksaan Karakteristik Simplisia ... 23

3.5.1 Pemeriksaan Makroskopik Simplisia ... 23

3.5.2 Pemeriksaan Mikroskopik ... 23

3.5.3 Penetapan kadar Air ... 23

3.5.4 Penetapan Kadar Sari yang Larut Dalam Air ... 24

3.5.5 Penetapan Kadar Sari yang Larut Dalam Etanol ... 25

3.5.6 Penetapan Kadar Abu Total... 25

3.5.7 Penetapan Kadar Abu Tidak Larut Dalam Asam ... 25

3.6 Tahap Isolasi Karagenan dari Serbuk Simplisia Kapaphycus alvarezii ... 26

3.7 Karakteristik Karagenan ... 27

3.7.1 Identifikasi Kelarutan ... 27

3.7.2 Penetapan Viskositas ... 28

3.7.3 Penetapan Susut Pengeringan ... 29

3.7.4 Penetapan Kadar Abu Total ... 29

3.7.5 Penetapan Kadar Abu Tidak Larut Dalam Asam ... 29

3.7.6 Penetapan Karagenan Secara Spektrofotometri FTIR ... 30

3.8 Prosedur Kerja ... 30

3.8.1 Formulasi Standar ... 30

(11)

3.8.3 Pembuatan Sediaan Krim ... 31

3.9 Pemeriksaan Mutu Fisik Sediaan ... 32

3.9.1 Pemeriksaan Homogenitas ... 32

3.9.2 Penentuan Tipe Emulsi ... 32

3.9.3 Analisis pH ... 32

3.9.4 Analisis Stabilitas Emulsi ... 33

3.10 Uji Iritasi dan Penentuan Kemampuan Sediaan Untuk Mengurangi Penguapan Air Dari Kulit ... 33

3.10.1 Sukarelawan ... 33

3.10.2 Uji Iritasi Terhadap Sukarelawan ... 34

3.10.3 Penentuan Kemampuan Sediaan Untuk Mengurangi Penguapan Air Dari Kulit ... 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 36

4.1 Hasil Identifikasi Tumbuhan ... 36

4.2 Hasil Karakteristik Simplisia ... 36

4.3 Hasil Isolasi Karagenan... 38

4.4 Hasil Karakteristik Karagenan ... 39

4.5 Hasil Penetapan Karakteristik Karagenan Secara Spektrofotometri FTIR ... 40

4.6 Hasil Pembuatan Dasar Krim ... 41

4.7 Mutu Fisik Sediaan ... 41

4.7.1 Homogenitas Sediaan ... 41

4.7.2 Tipe Emulsi Sediaan ... 42

4.7.3 pH Sediaan ... 43

4.7.4 Stabilitas Sediaan... 44

(12)

4.9 Kemampuan Sediaan Untuk Melembabkan Kulit ... 46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 52

5.1 Kesimpulan ... 52

5.2 Saran ... 53

DAFTAR PUSTAKA ... 54

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Kelarutan Karagenan ... 28

2.2 Formulasi Sediaan Krim ... 31

2.3 Evaluasi Hasil Pengukuran Kelembaban Kulit dengan

Skin Analyzer-Moisture Checker ... 35

3.1 Hasil Karakterisasi Simplisia Talus Kappaphycus

alvarezii... 37

3.2 Data Perhitungan Rendemen Karagenan dengan pengendap

KCl ... 38

3.3 Hasil Pemeriksaan Karakterisasi Karagenan Hasil Isolasi

dibandingkan dengan Pustaka (USP XXX, 2007) ... 40

3.4 Hasil Karakterisasi Karagenan secara Spektrofotometri FTIR ... 40

3.5 Data Pengamatan terhadap Homogenitas Sediaan dengan

Menggunakan Objek Gelas ... 41

3.6 Data Penentuan Tipe Emulsi Sediaan ... 42

3.7 Data Pengukuran pH Sediaan Pada Saat Selesai Dibuat ... 43

3.8 Data Pengukuran pH Sediaan Pada Penyimpanan 12

Minggu ... 43

3.9 Data Pengamatan Terhadap Stabilitas Sediaan Pada Saat Selesai Dibuat, Penyimpanan Selama 1, 4, 8, 12 Minggu ... 44

3.10 Data Uji Iritasi Terhadap Kulit Sukarelawan ... 45

3.11 Hasil Pengukuran Kelembaban Sebelum Pemakaian Sediaan, Minggu 1, 2, 3 Dan 4 ... 47

3.12 Persentase Peningkatan Kelembaban Kulit Pada

(14)

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman 4.1 Grafik peningkatan rata-rata kelembaban pada

sukarelawan ... 48

4.2 Grafik persentase peningkatan kelembaban kulit pada

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Gambar hasil identifikasi tumbuhan ... 57

2 Gambar tumbuhan rumput laut merah Kappaphycus alvarezii ... 58

3 Gambar simplisia dan serbuk kasar simplisia rumput laut merah (Kappaphycus alvarezii) ... 59

4 Gambar pemeriksaan mikroskopik serbuk simplisia rumput laut merah (Kappaphycus alvarezii) ... 60

5 Gambar serbuk karagenan ... 61

6 Gambar pembuatan sediaan krim ... 61

7 Gambar uji homogenitas ... 62

8 Gambar tipe emulsi ... 62

9 Gambar uji stabilitas ... 63

10 Gambar alat pH meter ... 64

11 Gambar Skin Analyzer- Moisture Checker ... 65

12 Gambar bagan kerja penelitian... 66

13 Perhitungan pemeriksaan karakteristik serbuk simplisia rumput laut merah (Kappaphycus alvarezii)... 68

14 Perhitungan identifikasi karagenan ... 71

Gambar

Gambar pemeriksaan mikroskopik serbuk simplisia rumput laut merah (Kappaphycus alvarezii) .....................................

Referensi

Dokumen terkait

dengan menggunakan pemisah karagenan dalam ekstrak seperti KCl 0,1 M, 0,3 M, 0,5 M , etanol, metanol dan isopropanol masing-masing pada simplisia alga merah jenis

Ekstrak rumput laut merah dapat diformulasikan ke dalam sediaan krim yang homogen dengan tipe emulsi minyak dalam air, pH yang diperoleh 5,5-5,9, tidak menimbulkan

Karakterisasi Simplisia dan Isolasi serta Identifikasi Karagenan dari Talus Kappaphycus alvarezii (Doty) dari Desa Kntuh Banjar Kaja Jati Provinsi Bali.. Medan: Fakultas

Perhitungan penetapan kadar abu tidak larut dalam asam karagenan dari alga merah Kappaphycus alvarezii (Doty).. Bagan karakterisasi simplisia dari alga merah Kappaphycus

apakah dengan menggunakan pemisah karagenan dalam ekstrak seperti KCl 0,1 M, 0,3 M, 0,5 M, etanol, metanol dan isopropanol masing-masing pada simplisia alga merah jenis

Minyak bekatul mampu melembabkan kulit dalam bentuk sediaan

Minyak canola dapat diformulasikan dalam sediaan krim dengan tipe emulsi. m/a

Korelasi antara faktor lingkungan terhadap kualitas karagenan rumput laut Kappaphycus alvarezii menunjukkan bahwa di Sarawandori dan Kamanumpa menunjukkan bahwa