STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN PERDARAHAN POSTPARTUM
A. DEFINISI
Perdarahan postpartum adalah perdarahan kala IV yang lebih dari 500-600 mL dalam masa 24 jam setelah anak dan plasenta lahir. Menurut waktu terjadinya dibagi atas dua bagian : (Amru Sofian)
1. Perdarahan postpartum primer (early postpartum hemorrhage) yang terjadi dalam 24 jam setelah anak lahir
2. Perdarahan postpartum sekunder (late postpartum hemorrhage) yang terjadi setelah 24 jam, biasanya antara hari ke 5 sampai 15 postpartum
B. MANIFESTASI KLINIK
Setelah persalinan pasien mengeluh lemah, pucat, limbung, berkeringat dingin, menggigil, pusing, gelisah, hiperpnea, sistolik < 90 mmHg, nadi > 100x/menit, kadar Hb < 8 g%. Ini karena kehilangan darah lebih dari normal dan dapat terjadi syok hipovolemik, tekanan darah rendah, ekstremitas dingin, mual. (Abdul Bari)
Gejala klinis berdasarkan penyebab : (Pastakyu.wordpress.com) 1. Atonia Uteri
Gejala yang selalu ada : Uterus tidak berkontraksi dan lembek dan perdarahan segera setelah anak lahir (perdarahan postpartum primer). Gejala yang kadang-kanga timbul : Syok (tekanan darah rendah, denyut nadi cepat dan kecil, ekstremitas dingin, gelisah, mual dan lain-lain).
2. Robekan jalan lahir
Gejala yang selalu ada : perdarahan segera, darah segar mengalir segera setelah bayi lahir, kontraksi uterus baik, plasenta baik. Gajala yang kadang-kadang timbul : pucat, lemah, menggigil.
3. Retensio Plasenta
Gelaja yang selalu ada : plasenta belum lahir setelah 30 menit, perdarahan segera, kontraksi uterus baik. Gejala yang kadang-kadang timbul : tali pusat putus akibat traksi berlebihan, inversi uteri akibat tarikan, perdarahan lanjutan.
4. Tertinggalnya Plasenta (sisa plasenta)
Gejala yang selalu ada : plasenta atau sebagian selaput (mengandung pembuluh darah) tidak lengkap dan perdarahan segera. Gejala yang kadang-kadang timbul : uterus berkontraksi baik tetapi fundus tidak berkurang,
5. Inversio Uterus
Gejala yang selalu ada : uterus tidak teraba, lumen vagina terisi massa, tampak tali pusat (jika plasenta belum lahir), perdarahan segera, dan nyeri sedikit atau berat. Gejala yang kadang-kadang timbul : Syok neurogenik dan pucat.
1. Kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan aktif (perdarahan) 2. Resiko Syok (hipovolemik) b.d penurunan aliran darah ke jaringan
ditandai dengan hipotensi, hipoksia
3. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d penurunan perfusi darah ke perifer
4. Intoleransi aktivitas b.d penurunan suplai oksigen keseluruh tubuh 5. Defisit perawatan diri b.d kelemahan
6. Resiko infeksi b.d trauma jaringan, Stasis cairan tubuh, penurunan Hb 7. Nyeri akut b.d trauma / distensi jaringan
8. Ansietas b.d perubahan dalam fungsi peran
D. DISCHARGE PLANING
1. Selalu periksakan kehamilan
2. Melakukan antenatal care yang baik
3. Ibu yang mempunyai predisposisi atau riwayat perdarahan postpartum dianjurkan untuk melakukan persalinan dirumah sakit
4. Setelah melahirkan usahakan dapat mengkonsumsi vitamin atau makanan yang bergizi yang bertujuan untuk memulihkan stamina dan daya tahan tubuh
5. Konsultasikan kembali dengan dokter jika ingin hamil dan sebelum melahirkan
E. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
1. Kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan aktif (perdarahan)
Definisi :
Penurunan cairan intravascular, interstisal, dan atau intraseluler. Ini mengacu pada dehidrasi, kehilangan cairan saa tanpa perubahan pada natrium.
Batasan Karakteristik : Perubahan status mental Penurunan tekanan darah Penurunan tekanan nadi Penurunan volume nadi Penurunan turgor kulit Penurunan turgor lidah Penurunan haluaran urin Penurunan pengisian vena Membrane mukosa kering Kulit kering
Peningkatan hematokrit Peningkatan suhu tubuh Peningkatan frekwensi nadi Peningkatan kosentrasi urin Penurunan berat badan
Tiba-tiba (kecuali pada ruang ketiga) Haus
Kelemahan
Kehilangan cairan aktif
Kegagalan mekanisme regulasi
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan NOC
Fluid balance Hydration
Nutritional status : Food and Fluid Intake
Kriteria Hasil :
Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB, BJ urine normal, HT normal
Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal Tidak ada tanda dehidrasi, Elastisitas turgor kulit baik,
membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan
NIC
Fluid management
- Timbang popok/pembalut jika diperlukan
- Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
- Monitor status hidrasi (kelembaban membrane
mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik), jika diperlukan - Monitor vital sign
- Monitor masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori harian
- Kolaborasikan pemberian cairan IV
- Monitor status nutrisi
- Berikan cairan IV pada suhu ruangan
- Dorong masukan oral
- Berikan penggantian nesogatrik sesuai output
- Dorong keluarga untuk membantu pasien makan
- Tawarkan snack (jus buah, buah segar)
- Kolaborasi dengan dokter - Atur kemungkinan transfuse - Persiapan untuk transfuse - Hypovolemia Management - Monitor status cairan termasuk
intake dan output cairan - Pelihara IV line
- Monitor tingkat Hb dan hematokrit
- Monitor tanda vital
- Monitor respon pasien terhadap penambahan cairan
- Monitor berat badan
- Dorong pasien untuk menambah intake oral
- Pemberian cairan Iv monitor adanya tanda dan gejala kelebihan volume cairan - Monitor adanya tanda gagal
2. Resiko Syok (hipovolemik) b.d penurunan aliran darah ke jaringan ditandai dengan hipotensi, hipoksia
Definisi :
Beresiko terhadap ketidakcukupan aliran darah kejaringan tubuh, yang dapat mengakibatkan disfungsi seluler yang mengancam jiwa.
Faktor risiko : Hipotensi
Sindrom respons inflamasi sistematik
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan NOC
Syok prevention Syok management
Kriteria Hasil :
Nadi dalam batas yang diharapkan
Irama jantung dalam batas yang diharapkan
Frekuensi nafas dalam batas yang diharapkan
Irama pernapasan dalam batas yang diharapkan
Natrium serum dbn Kalium serum dbn Klorida serum dbn Kalsium serum dbn Magnesium serum dbn PH darah serum dbn
Hidrasi : Indicator
Mata cekung tidak ditemukan Demam tidak ditemukan TD dbn
Hematokrit DBN
NIC
Syok prevention
- Monitor status sirkulasi BP, warna kulit, suhu kulit, denyut jantung, HR dan ritme, nadi perifier dan kaplier refill - Monitor tanda inadekuat
oksigenasi jaringan
- Monitor suhu dan pernafasan - Monitor input dan output
- Pantau nilai labor: HB, HT, AGD dan elektrolit
- Monitor hemodinamik invasi yang sesuai
- Monitor tanda dan gejala asites - Monitor tanda awal syok
- Tempatkan pasien pada posisi supin, kaki elevasi untuk peningkatan preload dengan tepat
- Lihat dan pelihara kepatenan jalan nafas
- Berikan cairan iv dan atau oral yang tepat
- Berikan vasodilator yang tepat - Ajarkan keluarga dan pasien
tentang tanda dan gejala datangnya syok
Syok management
- Monitor fungsi neurologis - Monitor fungsi renal (e.g BUN
dan Cr Lavel)
- Monitor tekanan nadi
- Monitor status cairan, input output
- Catat gas darah arteri dan ogsigen dijaringan
- Monitor EKG, sesuai
- Memanfaatkan pemantauan jalur arteri untuk meningkatkan akurasi pembacaan tekanan darah, sesuai
- Menggambar gas darah arteri dan memonitor jaringan oksigenasi
- Memantau tren dalam parameter hemodinamik (misalnya, CVP, MAP, tekanan kapiler pulmonal / arteri)
- Memantau faktor penentu pengiriman jaringan oksigen (misalnya, PaO2 kadar hemoglobin, SaO2, CO), jika tersedia
- Memantau tingkat
karbondiaoksida sublingual dan / atau tonometry lambung, sesuai - Memonitor gejala gagal
pernafasan (misalnya, rendah PaO2 peningkatan PaCO2 tingkat, kelelahan otot pernafasan)
- Monitor nilai laboratorium (misalnya CBC dengan
diferensial) koagulasi profil, ABC, tingkat laktat, budaya, dan profil kimia)
- Masukkan dan memelihara besarnya kobosanan akses IV
3. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d penurunan perfusi darah ke perifer
Definisi :
Penurunan sirkulasi darah ke perifer yang dapat mengganggu kesehatan.
Batasan Karakteristik : Tidak ada nadi
Perubahan karakteristik kulit (warna, elastisitas, rambut, kelembapan, kuku, sensasi, suhu)
Indek ankle-brakhial <0,90
Perubahan tekanan darah diekstremita Waktu pengisian kapijer detik
Klaudikasi
Warna tidak kembali ketungkai saat tungkai diturunkan Kelambatan penyembuhan luka perifer
Penurunan nadi Edema
Nyeri ekstremitas Bruit femoral
Pemendekan jarak total yang ditempuh dalam uji berjalan 6 menit Pemendekan jarak bebas nyeri yang ditempuh dalam uji berjalan 6
menit Perestesia
Warna kulit pucat saat elevasi
Faktor yang berhubungan :
Kurang pengetahuan tentang faktor pemberat (mis.,merokok, gaya hidup monoton, trauma, obesitas, asupan garam imobilitas)
Kurang pengetahuan tentang proses penyakit (mis.,diabetes, hiperlipidemia)
Diabetes melitus Hipertensi
Gaya hidup monoton Merokok
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan NOC
Circulation status
Tissue Perfusion : cerebral
Kriteria Hasil :
Mendemonstrasikan status sirkulasi yang ditandai dengan :
Tekanan systole dan diastole dalam rentang yang diharapkan Tidak ada ortostatik hipertensi Tidak ada tanda tanda
peningkatan tekanan
intrakranial (tidak lebih dari 15 mmHg)
Mendemonstrasikan kemampuan
NIC
Peripheral Sensation Management (Manajemen sensasi perifer)
- Monitor adanya daerah tertentu yang hanya peka terhadap panas/dingin/tajam/tumpul - Monitor adanya paretese - Instruksikan keluarga untuk
mengobservasi kulit jika ada isi atau laserasi
- Gunakan sarun tangan untuk proteksi
- Batasi gerakan pada kepala, leher dan punggung
- Monitor kemampuan BAB
kognitif yang ditandai dengan: Berkomunikasi dengan jeias
dan sesuai dengan kemampuan Menunjukkan perhatian,
konsentrasi dan orientasi Memproses informasi
Membuat keputusan dengan benar
Menunjukkan fungsi sensori motori cranial yang utuh : tingkat kesadaran membaik, tidak ada gerakan-gerakan involuter
perubahan sensasi
4. Intoleransi aktivitas b.d penurunan suplai oksigen keseluruh tubuh
Definisi :
Ketidakcukupan energi psikologis atau fisiologis untuk melanjutkan atau menyelesaikan aktifitas kehidupan sehari-hari yang harus atau yang ingin dilakukan.
Batasan karakteristik :
Respon tekanan darah abnormal terhadap aktivitas Respon frekwensi jantung abnormal terhadap aktivitas Perubahan EKG vang mencerminkan aritmia
Perubahan EKG yang mencerminkan iskemia Ketidaknyamanan setelah beraktivitas
Dipsnea setelah beraktivitas Menyatakan merasa letih Menyatakan merasa lemah
Faktor yang berhubungan : Tirah Baring atau imobilisasi Kelemahan umum
Ketidakseimbangan antara suplei dan kebutuhan oksigen Imobilitas
Gaya hidup monoton
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan NOC
Energy conservation Activity tolerance Self Care : ADLs
Kriteria Hasil :
NIC
Activity Threrapy
- Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi Medik dalam merencanakan progran terapi yang tepat.
Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan RR Mampu melakukan aktivitas
sehari-hari (ADLs) secara mandiri
Tanda tanda vital normal Energy psikomotor Level kelemahan
Mampu berpindah: dengan atau tanpa bantuan alat
Status kardiopulmunari adekuat Sirkulasi status baik
Status respirasi: pertukaran gas dan ventilasi adekuat
mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan
- Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai dengan kemampuan fisik, psikoloai dan social
- Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber yang diperlukan untuk aktivitas yang diinginkan
- Bantu untuk mendpatkan alat bantuan aktivitas seperti kursi roda, krek
- Bantu untuk mengidentifikasi aktivitas yang disukai
- Bantu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang - Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam beraktivitas
- Sediakan penguatan positif bagi yang aktif beraktivitas
- Bantu pasien untuk
mengembangkan motivasi diri dan penguatan
- Monitor respon fisik, emosi, social dan spiritual
5. Defisit perawatan diri b.d kelemahan a. Defisit perawatan diri berpakaian
Definisi :
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas berpakaian dan berhias untuk diri sendiri
Batasan Karakteristik :
Ketidakmampuan mengancingkan pakaian Ketidakmampuan mendapatkan pakaian
Ketidakmampuan mendapatkan atribut pakaian Ketidakmampuan mengenakan sepatu
Ketidakmampuan mengenakan kaus kaki Ketidakmampuan melepaskan atribut pakaian Ketidakmampuan melepas sepatu
Ketidakmampuan melepas kaus kaki Hambatan memilih pakaian
Hambatan mempertahankan penampilan yang memuaskan Hambatan mengambil pakaian
Hambatan mengenakan pakaian pada bagian tubuh bawah Hambatan mengenakan pakaian pada bagian tubuh atas Hambatan memasang sepatu
Hambatan melepas pakaian Hambatan melepas sepatu Hambatan melepas kaus kaki Hambatan menggunakan alat batu Hambatan mengunakan resleting
Faktor yang berhubungan Gangguan kognitif Penurunan motivasi Ketidaknyamanan Kendala lingkungan Keletihan dan kelemahan Gangguan muskoloskeietai Gangguan neuromuskular Nyeri
Gangguan persepsi Ansietas berat
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan NOC
Self Care Status Self care : Dressing Activity Tolerance Fatigue level
Kriteria Hasil :
Mampu melakukan tugas fisik yang paling mendasar dan aktivitas perawatan pribadi secara mandiri dengan atau tanpa alat bantu
Mampu untuk mengenakan pakaian dan berhias sendiri secara mandiri atau tanpa alat bantu
Mampu mempertahankan kebersihan pribadi dan
penampilan yang rapi secara mandiri dengan atau tanpa alat bantu
Mengungkapkan kepuasan dalam berpakaian dan menata rambut
Menggunakan alat bantu untuk memudahkan dalam
NIC
Self Care Assistance : Dressing / Grooming
- Pantau tingkat kekuatan dan toleransi aktivitas
- Pantau peningkatan dan penurunan kemampuan untuk berpakaian dan meiakukan perawatan rambut
- Pertimbangkan budaya pasien ketika mempromosikan aktivitas perawatan diri
- Pertimbangkan usia pasien ketika mempromosikan aktivitas perawatan diri
- Bantu pasien memilih pakaian yang mudah dipakai dan dilepas - Sediakan pakaian pasien pada
tempat yang mudah di jangkau (disamping tempat tidur)
- Fasilitasi pasien untuk menyisir rambut, bila memungkinkan - Dukung kemandirian dalam
berpakian, berhias, bantu pasien jika diperlukan
- Pertahankan privasi saat pasien berpakaian
berpakaian
Dapat memilih dan
mengambilnya dari lemari atau laci
Mampu merisleting dan mengancing pakaian
Menggunakan pakaian secara rapi dan bersih
Mampu melepas pakaian, kaos kaki, dan sepatu
Menunjukkan rambut yang rapi dan bersih
Menggunakan tata rias
- Gunakan alat bantu tambahan (misal sendok, pengait kancing dan penarik ritsleting) untuk menarik pakaian jika diperlukan - Beri pujian atas usaha untuk
berpakaian sendiri
- Gunakan terapi fisik dan okupasi sebagai sumber dalam
perencanaan tindakan pasien dalam perawatan pasien dengan alat bantu
b. Defisit perawatan diri eliminasi
Definisi
Hambatan kemampuan untuk meiakukan atau menyelesaikan aktivitas eliminasi sendiri.
Batasan Karakteristik :
Ketidakmampuan melakukan hygiene eliminasi yang tepat Ketidakmampuan menyiram toilet atau korsi buang air
(commode)
Ketidakmampuan naik ketoilet atau commode
Ketidakmampuan memanipulasi pakaian untuk eliminasi Ketidakmampuan berdiri dari toilet atau commode Ketidakmampuan untuk duduk di toilet atau commode
Faktor yang berhubungan : Gangguan kognitif Penurunan motivasi Kendala lingkungan Keletihan
Hambatan mobilitas
Hambatan kemampuan berpindah Gangguan muskoloskeletal
Gangguan neuromuskular Nyeri
Gangguan persepsi Ansietas berat Kelemahan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan
NOC NIC
Activity Intolerance
Mobility : physical impaired Fatique level
Anxiety self control Ambulation
Self care Deficit Toileting Self Care Deficit Hygiene Urinary incontinence :
functional
Kriteria Hasil :
Pengetahuan perawatan Ostomy : tingkat pemahaman yang ditunjukkan tentang pemeliharaan ostomi untuk eliminasi
Perawatan diri : ostomi : tindakan pribadi untuk
mempertahankan ostomi untuk eliminasi
Perawatan diri : Aktivitas kehidupan sehari-hari (ADL) mampu untuk melakukan aktivitas perawatan fisik dan pribadi secara mandiri atau dengan alat bantu
Perawatan diri higine : mampu untuk mempertahankan
kebersihan dan penampilan yang rapi secara mandiri dengan atau tanpa alat bantu Perawatan diri Eliminasi :
mampu untuk melakukan aktivitas eliminasi secara mandiri atau tanpa alat bantu Mampu duduk dan turun dari
kloset
Membersihkan diri setelah eliminasi
Mengenali & mengetahui kebutuhan bantuan untuk eliminasi
- Pertimbangkan budaya pasien ketika mempromosikan aktivitas perawatan diri
- Pertimbangkan usia pasien ketika mempromosikan aktivitas perawatan diri
- Lepaskan pakaian yang penting untuk memungkinkan
penghapusan
- Membantu pasien ke toilet / commode / bedpan / fraktur pan / urinoir pada selang waktu tertentu
- Pertimbangkan respon pasien terhadap kurangnya privasi - Menyediakan privasi selama
eliminasi
- Memfasilitasi kebersihan toilet setelah selesai eliminasi - Ganti pakaian pasien setelah
eliminasi
- Menyiram toilet/ membersihkan penghapusan alat (commode, pispot)
- Memulai jadwal ke toilet, sesuai - Memulai pasien / tepat lain
dalam toilet rutin
- Memulai mengeliiingi kamar mandi, sesuai dan dibutuhkan - Menyediakan alat bantu
(misalnya, kateter eksternal atau urinal), sesuai
- Memantau integritas pasien
c. Defisit perawatan diri makan
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas makan sendiri.
Batasan Karakteristik :
Ketidakmampuan mengambil makanan dan memasukkan kemulut
Ketidakmampuan mengunyah makanan Ketidakmampuan menghabiskan makanan
Ketidakmampuan menempatkan makanan keperlengkapan makanan
Ketidakmampuan menggunakan perlengkapan makanan Ketidakmampuan memakan makanan dalam cara yang dapat
diterima secara sosial
Ketidakmampuan memakan makanan dengan aman
Ketidakmampuan makan makanan dalam jumlah memadai Ketidakmampuan memanipulasi makanan dalam mulut Ketidakmampuan membuka wadah makanan
Ketidakmampuan mengambil gelas atau cangkir
Ketidakmampuan menyiapkan makanan untuk dimakan Ketidakmampuan menelan makanan
Ketidakmampuan menggunakan alat bantu
Faktor yang berhubungan : Gangguan kognitif Penurunan motivasi Ketidaknyamanan Kendala lingkungan Keletihan
Gangguan muskoloskeletal Gangguan neuromuskular Nyeri
Gangguan persepsi Ansietas berat Kelemahan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan NOC
Activity Intolerance
Mobility : physical impaired Self Care Deficit Hygiene Self Care Deficit Feeding
Kriteria Hasil :
Status nutrisi: ketersediaan zat gizi untuk memenuhi
NIC
Self-Care Assistance: Feeding - Memonitor pasien kemampuan
untuk menelan
- Identifikasi diet yang diresepkan - Mengatur nampan makanan dan
meja menarik
kebutuhan metabolik
Status nutrisi: Asupan Makanan dan
Cairan: kuantitas makanan dan cairan yang di asup ke dalam tubuh selama periode 24 jam Perawatan diri : Aktivitas
kehidupan sehari-hari (ADL) mampu untuk melakukan aktivitas perawatan fisik dan pribadi secara mandiri atau dengan alat bantu
Perawatan Diri : Makan :
Kemampuan untuk menyiapkan dan memakan makanan dan cairan secara mandiri dengan atau tanpa alat bantu
Status menelan : perjalanan makanan padat atau cairan secara aman dari mulut ke lambung
Mampu makan secara mandiri Mengungkapkan kepuasan
makan dan terhadap kemampuan untuk makan sendiri
Menerima suapan dari pemberi asuhan
peralatan penyedotan keluar dari pandangan)
- Pastikan posisi pasien yang tepat untuk memfasilitasi mengunyah dan menelan
- Memberikan bantuan fisik, sesuai kebutuhan
- Menyediakan untuk
menghilangkan rasa sakit yang memadai sebelum makan - Menyediakan kesehatan mulut
sebelum makan
- Perbaiki makanan di nampan, yang diperlukan, seperti
memotong atau mengupas telur - Buka makanan kemasan
- Hindari menempatkan makanan di sisi seseorang yang buta - Jelaskan lokasi makanan di atas
nampan untuk orang dengan gangguan penglihatan
- Tempatkan pasien dalam posisi nyaman makan
- Lindungi dengan bib/kain alas dada
- Menyedidkan sedotan, sesuai kebutuhan atau yang diinginkan - Menyediakan makanan pada
suhu yang paling selera - Menyediakan makanan dan
minuman yang disukai, sesuai - Memantau berat badan pasien - Memonitor status hidrasi pasien,
sesuai
- Dorong pasien untuk makan di ruang makan, jika tersedia - Menyediakan interaksi sosial
yang sesuai
- Menyediakan perangkat adaptif untuk memfasilitasi diri makan pasien (mis, panjang menangani, menangani dengan lingkar yang besar, atau tali kecil pada
peralatan), sesuai kebutuhan - Menggunakan cangkir dengan
pegangan yang besar, jika perlu - Gunakan piring dipecahkan dan
berbobot dan kacamata, yang diperlukan
- Memberikan isyarat sering dan pengawasan yang ketat
Definisi :
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan mandi / aktivitas perawatan diri untuk diri sendiri
Batasan Karakteristik :
Ketidakmampuan untuk mengakses kamar mandi Ketidakmampuan mengeringkan tubuh
Ketidakmampuan mengambil perlengkapan mandi Ketidakmampuan menjangkau sumber air
Ketidakmampuan mengatur air mandi Ketidakmampuan membasuh tubuh
Faktor yang berhubungan : Gangguan koknitif
Penurunan motivasi Kendala lingkungan
Ketidakmampuan merasakan bagian tubuh Ketidakmampuan merasakan hubungan spasial Gangguan muskoloskeletal
Gangguan neuromuscular Nyeri
Gangguan persepsi Ansietas berat
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan NOC
Activity Intolerance
Mobility : physical impaired Self Care Deficit Hygiene Sensory perception, Auditory
disturbed
Kriteria Hasil :
Perawatan diri ostomi : tindakan pribadi
mempertahankan ostomi untuk eliminasi
Perawatan diri : Aktivitas kehidupan sehari-hari (ADL) mampu untuk melakukan aktivitas perawatan fisik dan pribadi secara mandiri atau dengan alat bantu
Perawatan diri mandi : mampu untuk membersikan tubuh
NIC
Self-Care Assistance : Bathing/Hygiene
- Pertimbangkan budaya pasien ketika mempromosikan aktivitas perawatan diri
- Pertimbangkan usia pasien ketika mempromosikan aktivitas perawatan diri
- Menentukan jumlah dan jenis bantuan yang dibutuhkan - Tempat handuk, sabun,
deodorant, alat pencukur, dan aksesoris lainnya yang
dibutuhkan di samping tempat tidur atau di kamar mandi
sendiri secara mandiri dengan atau tanpa alat bantu
Perawatan diri Hygiene : mampu untuk
mempertahankan kebersihan dan penampilan yang rapi secara mandiri dengan atau tanpa alat bantu
Perawatan diri Hygiene Oral : mampu untuk merawat mulut dan gigi secara mandiri dengan atau tanpa alat bantu
Mampu mempertahankan mobilitas yang diperlukan untuk ke kamar mandi dan menyediakan perlengkapan mandi
Membersihkan dan mengeringkan tubuh
Mengungkapkan secara verbal kepuasan tentang kebersihan tubuh dan hygiene oral
pribadi dan personal - Memfasilitasi gigi pasien
menyikat, sesuai
- Memfasilitasi mandi pasien, sesuai
- Memantau pembersihan kuku, menurut kemampuan perawatan diri pasien
- Memantau integritas kulit pasien - Menjaga kebersihan ritual
- Memfasilitasi pemeliharaan rutin yang biasa pasien tidur, isyarat sebelum tidur / alat peraga, dan benda-benda asing (misalnya, untuk anak-anak, cerita
selimut/mainan, goyang, dot, atau favorit, untuk orang dewasa, sebuah buku untuk membaca atau bantal dari rumah
- Mendorong orang tua/keluarga partisipasi dalam kebiasaan tidur biasa
- Memberikan bantuan sampai pasien sepenuhnya dapat mengasumsikan perawatan diri
6. Resiko infeksi b.d trauma jaringan, Stasis cairan tubuh, penurunan Hb
Definisi :
Mengalami peningkatan resiko terserang organisme patogenik.
Faktor-faktor resiko : Penyakit kronis
- Diabetes melitus - obesitas
Pengetahuan yang tidak cukup untuk menghindari pemanjangan patogen
Pertahanan tubuh primer yang tidak adekuat - Gangguan peritalsis
- Kerusakan integritas kulit (pemasangan kateter intervena,prosedur invasif)
- Perubahan sekresi pH - Penurunan kerja siliaris - Pecah ketuban dini - Pecah ketuban lama - Merokok
- Stasis cairan tubuh
- Trauma jaringan (trauma destruksi jaringan) Ketidak adekuatan pertahanan sekunder
- Imunosupresi (imunitas didapat tidak adekuat,agen
farmaseutikal termasuk imunosupresan, steroid, antibodi, monoklonal, imunomudulator)
- Supresi respon inflamasi Vaksinasi tidak adekuat
Pemajanan terhadap pathogen Lingkungan meningkat
- wabah Prosedur invasif Malnutrisi
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan NOC
Immune Status
Knowledge : Infection control Risk Control
Kriteria Hasil :
Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi
Mendeskripsikan proses
penularan penyakit, factor yang mempengaruhi penularan serta penatalaksanaanya
Menunjukan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi Jumlah leukosit dalam batas
normal
Menunjukan perilaku hidup sehat
NIC
Infection Control (Kontrol Infeksi)
- Bersihkan lingkungan setelah dipakasi pasien lain
- Pertahankan teknik isolasi - Batasi pengunjung bila perlu - Instruksikan pada pengunjung
untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasien.
- Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan
- Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan - Gunakan baju, sarung tangan
sebagai alat pelindung
- Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat
- Ganti letak IV perifer dan line central dan dressing sesuai dengan petunjuk umum - Gunakan kateter intermiten
untuk menurunkan infeksi kandung kencing
- Tingkatkan intake nutrisi - Berikan terapi antibiotik bila
perlu infection protection.
- Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
- Monitor hitung granulosit, WBC - Monitor kerentanan terhadap
infeksi
- Sering pengunjung terhadap penyakit menular
- Pertahankan tehnik aspesis pada pasien yang berisiko
- Pertahankan teknik isolasi k/p - Berikan perawatan kulit pada
area epidema
- Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas drainase
- Inspeksi kondisi luka/insisi bedah - Dorong masukan nutrisi yang
cukup
- Dorong masukan cairan - Dorong istirahat
- Instruksiskan pasien untuk minum antibiotik sesuai resep - Ajarkan pasien dan keluarga
tanda dan gejala infeksi
- Ajarkan cara menghindari infeksi - Laporkan kecurigaan infeksi - Laporkan kecurigaan infeksi - Laporkan kultur positif
7. Nyeri akut b.d trauma / distensi jaringan
Definisi :
Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang muncul akibat kerusakan jaringan yang actual atau potensial atau digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian rupa (International Association for The Study of Pain): awitan yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi dan berlangsung <6 bulan.
Batasan Karakteristik : Perubahan selera makan Perubahan tekanan darah Perubahan frekuensi jantung Perubahan frekuensi pernafasan Laporan isyarat
Diaforesis
Perilaku distraksi (mis.,berjalan monda-mandir mencari orang lain dan atau aktivitas lain, aktivitas yang berulang)
Mengekspresikan perilaku (mis.,gelisah, merengek, menangis)
Masker wajah (mis.,mata kurang bercahaya, tampak kacau, gerakan mata berpencar atau tetap pada satu fokus meringis)
Sikap melindungi area nyeri
Fokus menyempit (mis.,gangguan persepsi nyeri, hambatan proses berfikir, penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan)
Perubahan posisi untuk menghindari nyeri Sikap tubuh melindungi
Dilatasi pupil
Melaporkan nyeri secara verbal Gangguan tidur
Faktor yang berhubungan :
Agen cedera (mis.,biologis, zat kimia, fisik, psikologis)
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan NOC
Pain Level Pain Control Comfort Level
Kriteria Hasil :
Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu
menggunakan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)
Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan
menggunakan manajemen nyeri
Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)
Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
NIC
Pain Management
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi - Observasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan
- Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien
- Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
- Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
- Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang
ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau
- Bantu pasien dan keluarga mencari dan menemukan dukungan
- Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahyaan dan kebisingan
- Kurangi faktor presipitasi nyeri - Pilih dan lakukan penanganan
nyeri (farmakologi, non
farmakologi dan inter personal) - Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
menemukan intervensi - Ajarkan tentang teknik
noframkologi
- Berikan analgenik untuk mengurangi nyeri
- Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil
- Monitor penerimaan pasien tentang menajemen nyeri
Analgesic Administration - Tentukan lokasi, karakteristik,
kualitas, dan derajat nyeri sebelum pemberian obat - Cek instruksi dokter tentang
jenis obat, dosis dan frekuensi - Cek riwayat alergi
- Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika pemberian lebih dari Satu - Tentukan pilihan analgesik
tergantung tipe dan beratnya nyeri
- Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan dosis optimal - Pilih rute pemberian secara IV,
IM untuk pengobatan nyeri secara teratur
- Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali
- Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri berat - Evaluasi efektivitas analgesik,
tanda dan gejala
8. Ansietas b.d perubahan dalam fungsi peran
Definisi :
Perasaan tidak nyaman atau kekawatiran yang samar disertai respon autonom (sumber sering kali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu); perasaan takut yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya. Hal ini merupakan isyarat kewaspadaan yang memperingatkan individu akan adanya bahaya dan kemampuan individu untuk bertindak menghadapi ancaman.
Batasan karakteristik : Perilaku :
- Penurunan produktivitas - Gerakan yang ireleven - Gelisah
- Melihat sepintas - Insomnia
- Kontak mata yang buruk
- Agitasi - Mengintai
- Tampak waspada Affektif :
- Gelisah, Distres
- Kesedihan yang mendalam - Ketakutan
- Perasaan tidak adekuat - Berfokus pada diri sendiri - Peninfikatan kewaspadaan - Iritabilitas
- Gugup senang berlebihan
- Rasa nyeri yang meningkatkan ketidak berdayaan - Peninakatan rasa ketidak berdayaan yang persisten - Bjngung, Menyesal
- Ragu/tidak percaya diri - Khawatir
Fisiologis :
- Wajah tegang, Tremor tangan - Peningkatan keringat
- Peningkatan ketegangan - Gemetar, Tremor
- Suara bergetar Simpatik :
- Anoreksia
- Eksitasi kardiovaskular - Diare, Mulut kering - Wajah merah
- Jantung berdebar-debar - Peningkatan tekanan darah - Peningkatan denyut nadi - Peningkatan reflek
- Peningkatan frekwensi pernapasan, Pupil melebar - Kesulitan bernapas
- Vasokontriksi superfisial - Lemah, Kedutan pada otot Parasimpatik :
- Nyeri abdomen
- Penurunan tekanan darah - Penurunan denyut nadi - Diare, Mual, Vertigo - Letih/ Ganguan tidur
- Kesemutan pada extremitas - Sering berkemih
- Anyang-anyangan
- Dorongan segera berkemih Kognitif :
- Menyadari gejala fisiologis - Bloking fikiran, Konfusi - Penurunan lapang persepsi - Kesulitan berkonsentrasi
- Penurunan kemampuan belajar
- Ketakutan terhadap konsekwensi yang tidak spesifik - Lupa, Gangguan perhatian
- Khawatir, Melamun
- Cenderung menyalahkan orang lain
Faktor yang berhubungan :
Perubahan dalam (status ekonomi, lingkungan, status kesehatan, pola interaksi, fungsi peran, status peran)
Pemajanan toksin Terkait keluarga Herediter
Infeksi/kontaminan interpersonal Penurunan penyakit yang interpersonal Krisis maturasi, Krisis situasional
Stres, Ancaman kematian Penyalahgunaan zat
Ancaman pada (status ekonomi, lingkungan, status kesehatan, pola interaksi, fungsi peran, status peran, konsep diri)
Konflik tidak disadari mengenai tujuan penting hidup Konflik tidak disadari mengenai nilai yang esensial/penting Kebutuhan yang tidak dipenuhi
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan NOC
Anxiety self-control Anxiety level
Coping
Kriteria Hasil :
Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas
Mengidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukkan tehnik untuk mengontol cemas
Vital sign dalam batas normal Postur tubuh, ekspresi wajah,
bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan berkurangnya kecemasan
NIC
Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)
- Gunakan pendekatan yang menenangkan
- Nyatakan dengan jetas harapan terhadap pelaku pasien
- Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur
- Pahami prespektif pasien terhdap situasi stres - Temani pasien untuk
memberikan keamanan dan mengurangi takut
- Dorong keluarga untuk menemani anak
- Lakukan back/ neck rub - Dengarkan dengan penuh
perhatjar
- Identifikasi tingkat kecemasan - Bantu pasien mengenal situasi
yang menimbulkan kecemasan - Dorong pasien untuk
- Instruksikan pasien
menggunakan teknik relaksasi - Berikan Obat untuk mengurangi