• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Program Kerja Rawat Inap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Contoh Program Kerja Rawat Inap"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM KEGIATAN

Rawat inap...

RUMAH SAKIT SITI KHODIJAH

JL. PAHLAWAN NO 260 - SEPANJANG

▸ Baca selengkapnya: program kerja kepala ruangan rawat inap anak

(2)

PROGRAM KEGIATAN Rawat inap

I. RINGKASAN EKSEKUTIF (Executiv Summary)

Dalam upaya pencapaian target strategi yang telah ditetapkan Pavilyun Sakinah (In patient) memiliki beberapa program yang akan dilaksanakan pada tahun 2016 diantaranya yaitu pengembangan kompetensi SDM; peningkatan kwalitas pelayanan; pemanfaatan , perawatan sarana dan prasarana ; pencapaian target strategis ; serta pembenahan ruangan bersalin (nifas) yang sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pasien.

Program-program tersebut akan dijabarkan dalam kegiatan, baik yang bersifat strategis maupun yang bersifat rutinitas.

I. VISI

Terwujudnya Rumah sakit... yang unggul, profesional dan islami berstandar internasional tahun 2017

II. MISI

1. Menjadi Rumah Sakit yang unggul dalam kawasan regional Jawa Timur

2. Memberikan pelayanan kesehatan yang profesional dan paripurna

3. Memberikan pelayanan yang islami

4. Melaksanakan dakwa islamiyah amal makruf nahi munkar

III. TUJUAN PAV SAKINAH

Mewujudkan pelayanan asuhan kebidanan yang komprehensif kepada ibu antenatal, intranatal dan post natal secara unggul dan professional dengan menerapkan asuhan sayang ibu dan anak.

(3)

IV. PENDAHULUAN

Rumah Sakit Siti Khodijah merupakan salah satu amal usaha Muhammmadiyah Cabang Sepanjang di bidang sarana pelayanan kesehatan.

Rumah Sakit merupakan fasilitas pelayanan kesehatan individu, tempat kelahiran, dan tempat dimulainya kehidupan. Paviliyun Sakinah adalah salah satu dari Ruang Rawat Inap di Rumah sakit... yang memberikan pelayanan bagi ibu hamil, bersalin dan nifas serta kasus-kasus kandungan yang bersifat elektif dan emergency .

Salah satu program pemerintah saat ini adalah penurunan angka kematian ibu dan bayi sebesar 25 %. Dalam mendukung program tersebut dibutuhkan SDM yang berkualitas dan kelengkapan sarana dan prasarana.

Sebagai bentuk tanggung jawab terhadap kinerja Pav Sakinah dan perwujudan dari SAP yang telah disusun, maka dalam satu tahun kedepan perlu dibuat rencana kerja berdasarkan pada program yang telah ada.

Guna kelancaran pelaksanaan program tersebut perlu kerjasama tim yang baik dan dukungan dari fihak terkait.

V. LATAR BELAKANG

Paviliyun Sakinah adalah salah satu dari Ruang Rawat Inap di RS... yang memberikan pelayanan bagi ibu hamil, bersalin dan nifas serta kasus – kasus kandungan yang bersifat elektif dan emergency. Paviliun Sakinah terbagi dalam dua ruang yaitu kamar bersalin dan ruang nifas . Untuk meningkatkan pelayanan di Paviliyun Sakinah dibutuhkan SDM dan sarana pendukung lainnya demi kelancaran pelayanan.Berdasarkan perhitungan BOR untuk tahun 2015 terdapat kenaikan kunjungan di paviliyun Sakinah dibanding tahun 2014. Untuk itu diperlukan adanya strategi dan program kegiatan yang dibuat untuk satu tahun kedepan untuk mempertahankan kunjungan. Program kegiatan antara lain adalah peningkatan SDM, yang mana untuk tahun 2016 sesuai target 10% tenaga paviliyun Sakinah memenuhi criteria pendidikan S1 kebidanan.Sedangkan untuk penunjang lainnya antara lain pemenuhan sarana dan prasarana untuk tahun 2015 sudah terpenuhi 50 % yang diikuti dengan pemeliharaan secara rutin dan teratur. Untuk selanjutnya sarana dan prasarana yang belum terpenuhi dianggarkan kembali sesuai dengan kebutuhan dan standar yang berlaku.

VI. TUJUAN

a. Tujuan Umum

(4)

b. Tujuan khusus

1. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan SDM dalam pelayanan kebidanan.

2. Terpenuhinya sarana dan fasilitas sesuai standart.

3. Terwujudnya mutu pelayanan kebidanan yang professional.

VII. KEGIATAN POKOK

Kegiatan pokok Pav. Sakinah antara lain :

1. Analisa kebutuhan tenaga baik kwantitatif maupun kwalitatif.

2. Analisa kebutuhan peralatan medis dan non medis serta merencanakan sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi.

3. Peningkatan mutu pelayanan dengan melaksanakan kegiatan supervisi dan rapat. 4. Mengembangkan program-program kegiatan sesuai program unggulan paviliyun

Sakinah.

VIII. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1. Melakukan rapat ruangan.

2. Mencari data dasar kebutuhan pendidikan dan pelatihan berdasarkan jumlah dan jenis tindakan pelayanan kebidanan.

3. Berkoordinasi dengan bagian PSDI Rumah Sakit untuk menginventarisasi jenis pendidikan dan pelatihan yang telah dan belum tercapai di Paviliyun Sakinah.

4. Menyusun daftar staf yang akan mengikuti pendidikan atau pelatihan.

5. Melakukan perencanaan sarana dan fasilitas serta menentukan spesifikasi alat yang dipakai Pav. Sakinah sesuai dengan standar peralatan .

6. Membuat jadwal dan melaksanakan kegiatan antara lain :  PKMRS baik individu maupun kelompok

 Pelaksanaan Home Visit

 Pelaksanaan Hotline Comunication.

7. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang dilaksanakan pada setiap pertemuan ruangan.

IX. SASARAN

1. Tercapainya 10 % SDM di ... dengan kwalifikasi S1 Kebidanan 2. Tercapainya 60 % SDM di ... telah tersertifikasi Resusitasi.

3. Tercapainya 60 % SDM di ... telah tersertifikasi Kegawat Daruratan Maternal dan Neonatal.

4. Berkurangnya angka complain pasien sebesar 25 %

5. Tercapainya 75 % perencanaan sarana dan fasilitas sesuai standart 6. Meningkatnya BOR ... menjadi 53 %

(5)

No KEGIATAN BULAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Rapat ruangan x x x x x x x x x x x x

2 Analisa kebutuhan tenaga ruangan x 3

Pengumpulan data pendidikan dan

pelatihan x

4 Koordinasi dengan bagian PSDI x

5

Perencanaan tenaga sesuai dengan

pelatihan yang diikuti x

6 Pembuatan jadwal PKMRS x Home Visit x Hotline Comunication x 7 Pelaksanaan kegiatan PKMRS x x x x x x X x x x x Home Visit x x x x x x X x x x x Hotline Comunication x x x x x x X x x x x 8 Evaluasi kegiatan x x x x x x X x x x x

XI. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

1. Evaluasi dilaksanakan tiap 1 bulan dalam pertemuan ruangan.

2. Laporan disusun berdasarkan pertanggung jawaban yang dibuat masing – masing sie 3. Laporan yang dibuat dalam bentuk laporan bulanan .

4. Laporan diserahkan kepada Kabid Keperawatan tiap bulan.

XII.PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN 1. Melakukan analisa kebutuhan tenaga setiap bulan

2. Semua kegiatan dicatat dalam buku regester kegiatan 3. Melakukan perhitungan inventaris medis dan non medis

4. Hasil kegiatan setiap bulan dilaporkan kepada Kabid Keperawatan .

5. Evaluasi dilakukan berdasarkan program kegiatan yang telah dicapai dan dilakukan evaluasi dan analisa tiap semester dan dilaporkan ke Kabid Keperawatan.

Demikian penyusunan Program Kegiatan ... kami buat agar dapat menjadi bahan dalam penyusunan program kegiatan Rumah Sakit.Dan dalam penyusunan program ini kami mohon saran dan masukan demi perbaikan program ini.

(6)

Mengetahui

Kabid Keperawatan Karu...

... ...

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PKMRS Rawat inap...

TAHUN 2016 I. PENDAHULUAN

Peningkatan status kesehatan keluarga merupakan tujuan yang ingin dicapai dalam memberikan bahan informasi edukasi tentang kesehatan kepada keluarga terutama kaum ibu.Dengan harapan mereka mampu meningkatkan produktifitasnya sebagai upaya meningkatkan kesehatan keluarganya dalam bentuk preventif.

Melihat dari tujuan utama PKMRS yaitu memberikan informasi edukasi tentang kesehatan kepada keluarga maka seiring dengan berkembangnya tingkat pelayanan kesehatan dari orientasi rumah sakit ke masyarakat, dari orientasi penyakit ke sehat dan dari pengobatan ke pencegahan/ peningkatan akan sangat berguna bagi keluarga sebagai tambahan ilmu dan informasi untuk diaplikasikan setalah pulang dari RS.

PKMRS merupakan kegiatan dinamis, memerlukan dasar pengetahuan dan yang tajam karena bahan itu akan disampaikan kepada keluarga pasien. PKMRS akan sangat bearti peranannya dalam memberikan kontribusi informasi kepada keluarga dengan harapan akan memberikan wacana kesehatan bagi keluarganya.

(7)

Paviliun Sakinah adalah ruangan yang memberikan pelayanan pada ibu bersalin dan nifas . Dimana pada setiap ibu bersalin dan nifas perlu mendapatkan bekal pendidikan kesehatan dalam menghadapi proses persalinan maupun pada masa nifas sehingga diharapkan tidak terjadi kecemasan dalam menghadapinya. . Salah satu upaya yang bisa dilaksanakan adalah dengan cara memberikan penyuluhan pada ibu hamil dan ibu nifas.

III. TUJUAN Tujuan Umum

Memberikan bahan informasi edukasi tentang kesehatan kepada anggota keluarga setelah pulang rawat inap.

Tujuan Khusus

1.Memberikan pendidikan kesehatan melalui penyuluhan

IV. BENTUK KEGIATAN

Penyuluhan dengan menggunakan alat bantu leaflet dan lembar balik diikuti tanya jawab.Materi PKMRS antara lain:

1. Nutrisi ibu hamil 2. Nutrisi ibu menyusui 3. Senam nifas dini 4. Personal Hygiene 5. Mobilisasi dini 6. ASI Eksklusif 7. IMD

8. Tanda bahaya ibu nifas

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1. PKMRS individu dilaksanakan pada semua pasien rawat inap baik saat masih rawat inap maupun sudah diijinkan pulang.

2. PKMRS kelompok dilakukan sesuai jadwal dengan materi sesuai dengan trend kasus terkini dan dilaksanakan bekerjasama dengan unit lain (Rawat Jalan dan Pav. Anisa) .

VI. SASARAN

Ibu hamil, ibu nifas

VII. PELAKSANAAN

(8)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Penyuluhan Individu : x x x x x x x x x x x x

Nutrisi

Personal Hygiene Senam nifas dini Aturan minum obat Rawat luka

Kontrol

2 Penyuluhan Kelompok x x x x x x

VIII. SUMBER DANA DAN RINCIAN BIAYA

Dana dari pemasaran untuk :

1. PKMRS individu : tanpa biaya

2. PKMRS kelompok : 4 x pertemuan X Rp 125.000 = Rp. 500.000

IX. PENUTUP

Demikian pengajuan program yang telah kami buat semoga dengan berjalannya program ini dapat memberikan pelayanan yang baik sehingga akan membantu meningkatkan kunjungan Rumah Sakit terutama di bagian kandungan dan bersalin.

Sidoarjo, Oktober 2015 Mengetahui

Kabid Perawatan Karu Pav. Sakinah

(9)

KERANGKA ACUAN

PELAKSANAAN ASI EKSKLUSIF & RAWAT GABUNG TAHUN 2016

I. Pendahuluan

Program ASI eksklusif sebagai salah satu upaya menurunkan angka morbiditas dan mortalitas bayi dipandang sangat efektif dan efisien untuk dilaksanakan. Semua prinsip dalam AFASS dapat dipenuhi oleh program ini, sehingga sangat dimungkinkan untuk dilaksanakan tidak hanya di Indonesia tetapi diseluruh dunia.

Pada dasarnya menyusui hingga umur anak 2 tahun sudah sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu, tetapi saat ini penerapannya sudah sangat berkurang baik dalam hal kualitas maupun kuantitas. Hal ini diantaranya disebabkan oleh makin gencarnya iklan penggunaan susu formula yang tidak diimbangi oleh pengetahuan yang benar tentang ASI ekslusif sehingga menimbulkan stigma dimasyarakat bahwa susu formula lebih baik dari ASI dan semakin mahal susu formula maka kualitasnya semakin baik.

Untuk menunjang keberhasilan program ASI eksklusif ini perlu kerjasama yang sinergi di semua pihak yang terkait, selain itu persiapan mulai sebelum hamil hingga melahirkan juga sangat dibutuhkan. Adanya pengetahuan yang cukup, dukungan keluarga, tenaga kesehatan hingga fasilitas yang mendukung adalah sangat penting bagi kelangsungan pemberian ASI eksklusif. Khususnya di Instalasi Peristi

(10)

dukungan pelaksanaan pemberian ASI eksklusif dimulai sejak bayi baru dilahirkan yang langsung diletakkan didatas dada ibu untuk mendapatkan kontak kulit, dan menyusu selama minimal 1 jam dengan ibunya yang dikenal sebagai Inisiasi Menyusui Dini (IMD) hingga pelaksanaan rawat gabung yang memungkinkan ibu untuk menyusui bayinnya sesering mungkin. Oleh karena itu guna menunjang keberhasilan Program Pemberian ASI eksklusif dibuatlah program pendukungnya yaitu Program Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan Program Rawat Gabung (RG).

II. Latar Belakang

Sesuai program pemerintah, peningkatan kualitas manusia Indonesia seutuhnya dapat dicapai antara lain dengan peningkatan penggunaan ASI eksklusif maka ruangan Peristi yang terdiri dari ruang bersalin, nifas dan bayi memiliki posisi yang sangat vital dalam keberhasilan program tersebut. Sebab masa-masa awal dalam proses menyusui dilalui ibu di dalam lingkup instalasi Peristi.

Sejalan dengan perkembangan pengetahuan terdapat perubahan model perawatan yang dianjurkan dalam merawat ibu nifas dan bayinya. Bila dahulu keduanya dipisahkan dan ibu dibatasi untuk melakukan kontak maka saat ini justru kasus-kasus yang memang memungkinkan, ibu dan bayinya dirawat dalam satu ruangan selama 24 jam. Setiap perubahan pasti membutuhkan proses adaptasi yang bertahap dengan waktu yang tidak singkat, begitu juga dalam pelaksanaan Program Rawat Gabung di Instalasi Peristi. Semua aspek yang terkait semaksimal mungkin dipersiapkan secara matang agar kendala yang muncul selama penerapannya dapat di minimalisir.

III. Tujuan

A. Umum

1. Mendukung keberhasilan pelaksanaan ASI eksklusif 2. Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas bayi B. Khusus

1. Meningkatkan kepercayaan diri ibu dalam merawat dan menyusui bayinya 2. Memberikan kesempatan pada ibu untuk menyusui bayinya setiap waktu sesuai

kemauan bayi

3. Mempercepat peningkatan produksi ASI

(11)

IV. KEGIATAN POKOK

Pelaksanaan kegiatan rawat gabung bagi bayi baru lahir tanpa ada masalah atau komplikasi.

Rincian Kegiatan :

1. Pelaksanaan IMD ( Inisisi Menyusu Dini). 2. Pemberian ASI Eksklusif.

3. Penyuluhan

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1. Pembentukan Tim

2. Mempersiapkan sarana dan prasarana. 3. Sosialisasi pelaksanaan rawat gabung total.

4. Koordinasi dengan IPS tentang penataan ruangan dan pengaturan suhu ruangan.

5. Pelaksanaan rawat gabung total diruang Peristi Ibu. 6. Pencatatan dan pelaporan.

7. Evaluasi pelaksanaan rawat gabung total di ruang Peristi Ibu.

VI. SASARAN

Sasaran rawat gabung adalah semua ibu bersalin dan bayinya yang memenuhi syarat untuk dilakukan rawat gabung total .

JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

No Jenis Kegiatan Bulan

Pembentukan tim x

(12)

dan prasarana Sosialisasi pelaksanaan x rawat gabung Koordinasi dengan IPS x Pelaksanaan rawat x Gabung Pencatatan dan pelapo- x x x x x x x x x x Ran Evaluasi pelaksanaan x x x x VII. Evaluasi Pelaksanaan

Evaluasi rawat gabung akan dilakukan evaluasi secara berkala meliputi: evaluasi tribulan, evaluasi semester dan evaluasi tahunan. Bahan evaluasi meliputi: jumlah rawat gabung total yang dilakukan, persentase bayi baru lahir dan ibu postpartum yang memenuhi persyaratan untuk pelaksanaan rawat gabung, tren/perubahan jumlah dibanding sebelumya, hasil dari upaya tindak lanjut sebelumnya, hambatan yang terjadi selama pelaksanaan, dan alternatif penyelesaian yang direncanakan.

VIII. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi

Pencatatan pelaksanaan Program Rawat Gabung (RG) dilakukan setiap hari oleh petugas VK emergency terdiri atas: nama, nomor regester, alamat, diagnosa saat inpartu, jenis persalinan, berat badan lahir dan panjang badan bayi, apgar score, jenis sisa ketuban, keadaan bayi. Selanjutnya akan dihitung pada tiap awal bulan yang akan datang dan diserahkan pada sekretaris Tim Peristi sebagai bahan pelaporan pada Ketua Tim Layanan Peristi.

(13)

Berdasarkan laporan tiap bulan kemudian Ketua Tim akan membuat evaluasi dan membahasnya pada rapat bulanan Peristi untuk mendapatkan informasi lebih `lengkap tentang kemajuan, hambatan dan alternatif pemecahan dari sudut pandang pelaksana.

IX. PENUTUP

Demikian program kerja yang telah kami sampaikan semoga program ini dapat terlaksana sehingga membantu

Sidoarjo, Oktober 2015 Mengetahui

Kabid Perawatan Karu Pav. Sakinah

Rini Widayati , S.Kep Ns Vivin AuliawatAmd,Keb

KERANGKA ACUAN PROGRAM PELAKSANAAN IMD (Inisiasi Menyusu Dini)

DI PAVILIUN SAKINAH TAHUN 2013

I. LATAR BELAKANG

Pada United Nations Millenium Summit bulan september 2000 disepakati untuk menurunkan angka kematian anak dibawah usia 5 tahun sebanyak duapertiga dari keadaan sebelumnya. Diperkirakan 4 juta bayi baru lahir meninggal setiap tahunnya. Beberapa negara memperkirakan dapat menurunkan 2/3 kematian balita pada tahun 2010. Resiko tertinggi kematian bayi baru lahir disuatu negaraterutama didaerah pedesaan dan keluarga miskin. Sebagian besar dari 4 juta kematian bayi baru lahirdisebabkan oleh penyebab yang

(14)

dapat dicegah yaitu infeksi ( meningitis, sepsis dan pneumoni ), menunjukkan inisiasi satu jam pertama pasca lhir menurunkan 22% resiko kematian bayi usia 0-28 hari. Sebaliknya penundaan inisiasi meningkatkan resiko kematian.

II. LATARBELAKANG

Inisiasi menyusu dini dalam 30 menit pertama kelahiran merupakan salah satu dari sepuluh langkah menuju keberhasilan menyusui yang berdasarkan inisiatif Rumah Sakit Sayang Bayi tahun 1992.WHO menjelaskan dalam dokumennya mengenai hal ini yaitu ”Ibu diruang bersalin yang melahirkan secara normal harus diberitahu bahwa dalam 30 menit setelah kelahiran akan diberikan bayinya untuk dilakukan kontak kulit-ke-kulit paling sedikit selama 30 menit, dan ditawarkan bantuan oleh petugas kesehatan untuk mulai menyusu.

III. TUJUAN

1. Ibu yang bersalin segera dapat melaksanakan kontak langsung dengan bayinya. 2. Bayi baru lahir segera mendapatkan ASI.

3. Mendukung program ASI Eksklusif. 4. Membntu proses involusi bagi ibu bersalin.

IV. BENTUK KEGIATAN

1. Setiap ibu yang melahirkan secara normal harus diberitahu bahwa segera setelah kelahiran akan diberikan bayinya untuk dilakukan kontak kulit-ke-kulit paling sedikit selama 30 menit, dan akan dibantu oleh petugas untuk mulai menyusu. 2. Untuk ibu yang melahirkan secara operasi caesar dikonfirmasikan dapat merespons

dalam 30 menit, dan akan diberikan bayi untuk dipegang dengan kontak kulit-ke-kulit.

V. SASARAN

1. Ibu bersalin baik melahirkan secara spontan maupun operasi caesar tanpa ada masalah untuk bayi dan ibu sendiri

(15)

IMD ( Inisiasi Menyusu Dini ) dilaksanakan di Kamar Bersalin dan di Kamar Operasi bagi ibu dan bayi yang tidak bermasalah

VII. BIAYA

Untuk menunjang pelaksanaan IMD di Pav. Sakinah, perlu adanya penambahan kelengkapan fasilitas di Kamar Bersalin yaitu :

VIII.PENUTUP

Demikian program kerja yang telah kami sampaikan semoga program ini dapat terlaksana sehingga membantu

Sidoarjo, Oktober 2012 Mengetahui

Kabid Perawatan Karu Pav. Sakinah

Rini Widayati , S.Kep Ns Vivin AuliawatAmd,Keb KERANGKA ACUAN

KEGIATAN HOTLINE SERVICE TAHUN 2013

I. LATAR BELAKANG

Rumah sakit... memiliki tujuan umum meningkatkan pelayanan di bidang keperawatan. Mutu pelayanan itu tidak hanya tindakan medis dan tindakan keperawatan selama dirawat di rumah sakit melainkan secara paripurna sampai pasien meninggalkan rumah sakit dalam bentuk pelayanan hotline service dan home visit.

Selain untuk memantau keadaan pasien pasca di rawat di RS kegiatan ini juga salah satu bentuk pemasaran dari RS Siti Khodijah. Sebagai tindak lanjut dari program sebelumnya yang mendapat tanggapan positif dari keluarga yang di hotline maka kami melanjutkan program ini untuk satu tahun kedepan

(16)

II. TUJUAN

1. Meningkatkan mutu pelayanan RS Siti Khodijah. 2. Memberikan perhatian kepada perkembangan pasien 3. Memberikan informasi yang dibutuhkan pasien.

4. Promosi layanan RS Siti Khodijah khususnya Pav Ismail.

III. BENTUK KEGIATAN

1. Menghubungi pasien atau keluarga sehari sebelum jadwal control 2. Menindaklanjuti dengan melakukan home visit sesuai kebutuhan pasien

3. Mengucapkan selamat ulang tahun bagi pasien yang pernah dirawat dan sedang ulang tahun

IV. SASARAN/TARGET

Minimal 50% dari pasien yang KRS

V. WAKTU KEGIATAN

1. Hotline service dilakukan setiap hari tergantung tanggal control pasien,lama telpon ±5-10 menit

VI. SUMBER DANA

Pulsa RS Siti Khodijah

VII. PENUTUP

Demikian program kerja yang telah kami sampaikan semoga program ini

dapat terlaksana sehingga membantu meningkatkan kunjungan di Paviliyun Sakinah.

Sidoarjo, Oktober 2012 Mengetahui

Kabid Perawatan Karu Pav. Sakinah

(17)

KERANGKA ACUAN HOME VISIT

PAVILIYUN SAKINAH TAHUN 2013

I. PENDAHULUAN

Penurunan angka kematian ibu (AKI ) di Indonesia masih lambat, terlihat dari penurunannya yang baru mencapai 25%, hal ini belum dapat menjawab komitmen global kita dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI) sebesar 50 % dari tahun1986 menjadi 225/100.000 kelahiran hidup ( KH ) pada tahun 2000.

Masih tingginya AKI di Indonesia ( 334/100.000 kelahiran hidup,SDKI, 1997 ) menunjukkan rawannya derajat kesehatan ibu.Tingginya AKI tersebut berkisar antara 5-30 kali negara ASEAN.Rawannya derajat kesehatan ibu juga sangat mempengaruhi kondisi kesehatan janin yang dikandungnya. Kejadian lahir mati dan kematian bayi pada minggu pertama kehidupannya dipengaruhi oleh kondisi kehamilan,komplikasi pada ibu dan bayi baru lahir serta pertolongan persalinan di samping kondisi yang berkaitan dengan perawatan bayi baru lahir.

(18)

II. LATAR BELAKANG

Masalah kesehatan ibu dan perinatal ini perlu segera diatasi,karena derajat kesehatan ibu dan perinatal sangat menentukan kualitas sumber daya manusia pada masa akan datang.

Program home visit merupakan program yang telah dilaksanakan oleh RS Siti Khodijah Sepanjang. Ini merupakan upaya menjawab kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan di rumah sakit yang tidak hanya bersifat pasif didalam gedung akan tetapi mulai bersifat aktif mendekati pasien guna mengurangi kendala jarak antara pasien dan rumah sakit. Selain itu hasil yang didapatkan saat home visit dapat menjadi data penting bagi evaluasi kualitas pelayanan rumah sakit.

Pada pelaksanaannya sudah barang tentu rumah sakit tidak bisa berjalan sendiri, akan tetapi butuh dukungan dari bagian lain yaitu bagian pemasaran RS. Hal ini sangat penting guna menjaga keefektifan dan keefisiensian pelayanan kesehatan

Home Visite merupakan kegiatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Dengan home visite petugas dapat melakukan follow up masalah yang berkaitan dengan pelayanan Kesehatan Ibu dan Perinatal.

III. TUJUAN

Tujuan Umum :

Mengurangi morbiditas dan mortalitas pada masa nifas dan neonatal

Tujuan Khusus :

1. Agar dapat mendeteksi sedini mungkin terhadap hal yang abnormal setelah ibu dan bayi pulang dari RS

2. Agar dapat meminimalkan kejadian abnormal yang terjadi setelah ibu dan bayi pulang dari RS

3. Agar dapat memantau lebih terhadap ibu dan bayi yang mempunyai resiko terhadap mortalitas dan morbiditas

(19)

IV. KEGIATAN POKOK

Pelaksanaan kegiatan kunjungan rumah bagi ibu dan bayi setelah pulang dari Rumah Sakit.

Rincian Kegiatan

Kunjungan rumah bagi ibu dan bayi kegiatannya meliputi : 1. Pengkajian terhadap keluhan pada ibu dan bayi

2. Pemantauan kondisi ibu dan bayi 3. Pemberian KIE

4. Pencatatan permasalahan yang muncul terkait pelayanan RS

V. Cara melaksanakan kegiatan

1. Menentukan pasien yang akan dilakukan home visit setelah konfirmasi dengan dokter yang merawat

2. Menentukan petugas home visit

3. Mencari berkas rekam medis pasien selama perawatan

4. Membuat catatan tentang keadaan saat pulang dari Rumah Sakit. 5. Mempersiapkan transportasi

6. Menyiapkan perlengkapan home visite 7. Melakukan kunjungan rumah

8. Mencatat hasil kunjungan rumah dalam catatan home visit 9. Melaporkan kepada dokter terkait.

10. Memasukkan lembaran catatan home visit dalam berkas rekam medis pasien.

VI. SASARAN

Terlaksananya program home visit pada ibu beresiko tinggi sebesar 25 % dari jumlah kunjungan rumah sesuai criteria atau sesuai keputusan dokter yang merawat

VII. WAKTU PELAKSANAAN

NO KEGIATAN BULAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1. Kunjungan rumah

Ibu

(20)

VIII. PELAKSANA KEGIATAN.

Petugas Kamar Bersalin, neonatus dan bagian pemasaran sesuai jadwal.

IX. EVALUASI PELAKSANAAN

Program home visit ini akan dilakukan evaluasi secara berkala meliputi: evaluasi semester dan evaluasi tahunan. Bahan evaluasi meliputi: jumlah pasien yang di kunjungi, persentase kasus yang memenuhi kriteria harus dikunjungi, tren/perubahan jumlah dibanding sebelumya, hasil dari upaya tindak lanjut sebelumnya, hambatan yang terjadi selama pelaksanaan, dan alternatif penyelesaian yang direncanakan.

X. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI

Pencatatan pelaksanaan Program Home visit dilakukan setiap dilakukan kunjungan rumah oleh petugas yang melaksanakannya terdiri atas: nama, nomor regester, alamat, diagnosa, alasan harus dikunjungi, data yang didapat, tindakan perawatan yang dilakukan, hasil tindakan. Selanjutnya akan dihitung pada tiap akhir semester dan diserahkan pada kabid keperawatan. Rencana tindak lanjut yang telah ditetapkan kemudian dikoordinasikan dengan semua pihak yang terkait dan disosialisaikan pada petugas pelaksana home visit.

XI. PENUTUP

Demikian program kerja yang telah kami sampaikan semoga program ini

dapat terlaksana sehingga membantu meningkatkan kunjungan di Paviliyun Sakinah.

Sidoarjo, Oktober 2012 Mengetahui

Kabid Perawatan Karu Pav. Sakinah

(21)

Referensi

Dokumen terkait

Bajenis, Kota Tebing Tinggi Tahun 2015. Bagaimana pelaksanaan fungsi manajemen perencanaan program imunisasi. dalam upaya pencapaian target UCV di Puskesmas Berohol, Kota

Pada hari ini Kamis Tanggal Delapan Belas Bulan Agustus Tahun Dua Ribu Enam Belas , Pokja V yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Bupati Barito Timur, Nomor 67 Tahun 2016 tanggal

imunisasi dalam upaya pencapaian target UCI di Puskesmas Berohol, Kota.. Bagaimana pelaksanaan fungsi manajemen pelaksananaan program imunisasi. dalam upaya

Strategi pencapaian tujuan dan sasaran merupakan penjabaran operasional dari kebijakan dan program sebagai upaya pencapaian target unit kerja. Oleh karena itu dalam

Peningkatan kualitas pelayanan perumahan dilaksanakan melalui penerapan dan pencapaian target SPM bidang perumahan rakyat yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri

Tujuan penulisan ini adalah untuk menyusun strategi menurunkan prevalensi gizi kurang dalam upaya pencapaian target MDG’s program gizi di Provinsi Jambi tahun 2015

Strategi pencapaian tujuan dan sasaran merupakan rencana yang menyeluruh dan terpadu mengenai upaya-upaya organisasi untuk mencapai tujuan dan sasaran yang

– Rapat koordinasi tentang kelulusan ujian sekolah dengan pencapaian rata-rata 7,85 – Rapat koordinasi tentang kenaikan kelas target kenaikan 100 % diatas rata-rata KKM Program : 