• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASKEP ACS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ASKEP ACS"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN

 PADA PASIEN DENGAN ACUTE

 PADA PASIEN DENGAN ACUTE CORONARY SYNDROM

CORONARY SYNDROM

DI RUANG GICU RSBK

DI RUANG GICU RSBK BATAM

BATAM

DISUSUN OLEH :

DISUSUN OLEH :

ARIFIN CHAN

ARIFIN CHAN

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES HANG TUAH

STIKES HANG TUAH TANJUNGPINANG

TANJUNGPINANG

2014

(2)

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN

 PADA PASIEN DENGAN ACUTE CORONARY SYNDROM

DI RUANG GICU RSBK BATAM

DISUSUN OLEH :

RAHAYU TIA VANY

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES HANG TUAH TANJUNGPINANG

(3)

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN

 PADA PASIEN DENGAN DENGUE HIGH FEVER (DHF) DI

RUANG IGD RSBK BATAM

DISUSUN OLEH :

RAHAYU TIA VANY

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES HANG TUAH TANJUNGPINANG

(4)

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN

 PADA PASIEN DENGAN DEMAM THYPOID DI RUANG

IGD RSBK BATAM

DISUSUN OLEH :

ARIFIN CHAN

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES HANG TUAH TANJUNGPINANG

(5)

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ACS

A KONSEP DASAR PENYAKIT

1 D!"#$#%# & P!$'!#*$

Sindrom koroner akut (SKA) adalah sekumpulan gejala yang di akibatkan oleh terganggunya aliran darah pada pembuluh darah koroner di  jantung secara akut. Gangguan pada aliran darah tersebut disebabkan oleh thrombosis (pembekuan darah) yang terbentuk di dalam pembuluh darah sehingga menghambat alirah darah.

SKA terbagi atas 2 bagian yakni angina tidak stabil dan infark miokard akut. Angina tidak stabil adalah dimana pembekuan darah tidak sampai menyebabkan sumbatan total pada pembuluh darah, sedangkan infark miokard akut terjadi jika pembekuan darah menyebabkan aliran darah tersumbat total.

a. Angina ectoris

Angina pectoris adalah suatu sindrom klinis berupa serangan sakit dada yang khas, yaitu ditekan atau terasa berat di dada yang sering kali menjalar ke lengan kiri. !al ini bisa timbul saat pasien melakukan akti"itas dan segera hilang apabila akti"itas di hentikan.

#iri khas tanda dan gejala angina pectoris dapat dilihat dari letaknya (daerah yang terasa sakit), kualitas sakit hubungan timbulnya sakit dengan akti"itas dan lama serangannya, sakit biasanya timbul di daerah sterna atau dada sebelah kiri, dan menjalar ke lengan kiri. Kualitas sakit yang timbul beragam dapat seperti di tekan benda berat di jepit atau terasa panas. Sakit dada biasanya timbul saat melakukan akti"itas dan hilang saat berhenti dengan lama serangan berlangsung antara $%& menit.

 b. 'nfark iokard Akut

'nfark miokard akut ('A) adalah nekrosis miokard darah ke otot jantung. yeri dada serupa dengan angina tetapi lebih insentif dan menetap lebih dari *+ menit, tidak sepenuhnya menghilang dengan

(6)

istirahat ataupun pemberian nitro gliserin, nausea, berkeringat dan sangat menakutkan pasien, pada saat pemeriksaan fisik didapatkan muka pucat, takikardi dan bunyi jantung * (bila disertai gagal jantung kongestif).

2 E#+,+'#

asalah yang sesungguhnya pada SKA terletak pada penyempitan  pembuluh darah jantung ("asokontriksi). enyempitan ini diakibatkan oleh 

hal yaitu

-a. Adanya timbunan lemak (aterosklerosis) dalam pembuluh darah akibat konsumsi kolesterol yang tinggi.

 b. Sumbatan (trombosit) oleh sel bekuan darah (thrombus)

c. asokontriksi (penyempitan pembuluh darah akibat kejang terus menerus). d. 'nfeksi pada pembuluh darah

/erjadinya SKA dipengaruhi oleh beberapa keadaan yakni

-a. Akti"itas atau latihan fisik yang berlebihan (tidak terkondisikan)  b. Stress atau emosi dan terkejut.

c. 0dara dingin, keadaan%keadaan tersebut ada hubungannya dengan  peningkatan akti"itas simpatis sehingga tekanan darah meningkat,

frekuensi debar meningkat dan kontra akti"itas jantung meningkat.

- P*+"#%#+,+'#

'nfark miokardium mengacu pada proses rusaknya jaringan jantung akibat suplai darah yang tidak adekuat sehingga aliran darah koroner  berkurang. enyebab penurunan suplai darah mungkin akibat penyempitan arteri koroner karena aterosklerosis atau penyumbatan total arteri oleh emboli (plak) atau thrombus. enurunan aliran darah koroner juga bisa diakibatkan oleh syok atau perdarahan. ada setiap kasus ini selalu terjadi ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen jantung.

'skemia yang terjadi berlangsung cukup lama (1*+%&menit) menyebabkan kerusakan seluler yang irre"ersibel. lak aterosklerosis menyebabkan bekuan darah atau trombus yang akan menyumbat pembuluh

(7)

darah arteri, jika bekuan terlepas dari tempat melekatnya dan mengalir ke cabang arteri koronaria yang lebih perifer pada arteri yang sama.

ua jenis kelainan yang terjadi pada 'A adalah komplikasi hemodinamik dan aritmia. Segera setelah terjadi 'A daerah miokard setempat akan memperlihatkan penonjolan sistolik (diskinesia) dengan akibat  penurunan ejection fraction, isi sekuncup (stroke "olume) dan peningkatan "olume akhir distolik "entrikel kiri. /ekanan akhir diastolik "entrikel kiri naik dengan akibat tekanan atrium kiri juga naik. eningkatan tekanan atrium kiri di atas 2& mm!g yang lama akan menyebabkan transudasi cairan ke  jaringan interstisium paru (gagal jantung).

iokard yang masih relatif baik akan mengadakan kompensasi, khususnya dengan bantuan rangsangan adrenergeik, untuk mempertahankan curah jantung, tetapi dengan akibat peningkatan kebutuhan oksigen miokard. Kompensasi ini jelas tidak akan memadai bila daerah yang bersangkutan juga mengalami iskemia atau bahkan sudah fibrotic. Sebagai akibat 'A sering terjadi perubahan bentuk serta ukuran "entrikel kiri dan tebal jantung "entrikel baik yang terkena infark maupun yang non infark.

erubahan tersebut menyebabkan remodeling "entrikel yang nantinya akan mempengaruhi fungsi "entrikel dan timbulnya aritmia. 3ila 'A makin tenang fungsi jantung akan membaik 4alaupun tidak diobati. !al ini disebabkan karena daerah%daerah yang tadinya iskemik mengalami perbaikan. aerah%daerah diskinetik akibat 'A akan menjadi akinetik, karena terbentuk  jaringan parut yang kaku. iokard sehat dapat pula mengalami hipertropi.

/erjadinya penyulit mekanis seperti ruptur septum "entrikel, regurgitasi mitral akut dan aneurisma "entrikel akan memperburuk faal hemodinamik  jantung. Aritmia merupakan penyulit 'A tersering dan terjadi terutama pada menit%menit atau jam%jam pertama setelah serangan. !al ini disebabkan oleh  perubahan%perubahan masa refrakter, daya hantar rangsangan dan kepekaaan

(8)

4 M*$#"!%*%# K,#$#.   a. yeri

-$) Gejala utama adalah nyeri dada yang terjadi secara mendadak dan terus%menerus tidak mereda, biasanya dirasakan diatas region sternal ba4ah dan abdomen bagian atas.

2) Keparahan nyeri dapat meningkat secara menetap sampai nyeri tidak tertahankan lagi.

*) yeri tersebut sangat sakit, seperti tertusuk%tusuk yang dapat menjalar ke bahu dan terus ke ba4ah menuju lengan (biasanya lengan kiri).

) yeri mulai secara spontan (tidak terjadi setelah kegiatan atau gangguan emosional), menetap selama beberapa jam atau hari, dan tidak hilang dengan bantuan istirahat atau nitrogliserin.

&) yeri dapat menjalar ke arah rahang dan leher.

5) yeri sering disertai dengan sesak nafas, pucat, dingin, diaforesis  berat, pening atau kepala terasa melayang dan mual muntah.

6) asien dengan diabetes melitus tidak akan mengalami nyeri yang hebat karena neuropati yang menyertai diabetes dapat mengganggu neuroreseptor.

 b. ada A#S dapat ditemukan juga sesak napas, diaphoresis, mual, dan nyeri epigastric.

c. erubahan tanda "ital, seperti takikardi, takipnea, hipertensi, atau hipotensi, dan penurunan saturasi oksigen (Sp72) atau kelainan irama  jantung.

/ K+,#.*%#

Ada beberapa komplikasi yang dapat ditemukan, antara lain -a. Aritmia

 b. Kematian mendadak  c. Syok kardiogenik 

d. Gagal 8antung ( !eart 9ailure) e. :mboli aru

(9)

f. ;uptur septum "entikuler  g. ;uptur muskulus papilaris h. Aneurisma entrikel

 P!!#.%**$ D#*'$+%#.&P!$3$*$'

a. :KG

$) S/:' - erubahan pada pasien dengan 'nfark iokard Akut, meliputi-hiperakut /, ele"asi segmen S/ yang diikuti dengan terbentuknya <  pathologis, terbentuknya bundle branch block= yang dianggap baru. erubahan :KG berupa ele"asi segment S/ > $ mm pada 2 sadapan yang berdekatan pada limb lead dan atau segment ele"asi > 2 mm pada 2 sadapan chest lead.

2) S/:' - erubahan :KG berupa depresi segment S/ > $ mm pada 2 sadapan yang berdekatan pada limb lead dan atau segment depresi > 2 mm pada 2 sadapan chest lead.

 b. :n?im 8antung, yaitu

-$) #K3 - dapat dideteksi %5 jam pasca infark, mencapai puncaknya  pada 2 jam pertama, kembali normal setelah 2%* hari.

2) /roponin / - spesifik untuk kerusakan otot jantung, dapat dideteksi %@  jam pasca infark 

*) ! - dapat dideteksi 2%@ jam pasca infark, mencapai puncaknya setelah *%5 hari, normal setelah mencapai @%$ hari.

c. :lektrolit.

Ketidakseimbangan dapat mempengaruhi konduksi dan kontraktilitas, misalnya hipokalemi, hiperkalemi.

d. Sel darah putih

eukosit ( $+.+++ B 2+.+++ ) biasanya tampak pada hari ke%2 setelah 'A  berhubungan dengan proses inflamasi.

e. ;ontgen ada

ungkin normal atau menunjukkan pembesaran jantung diduga 8K atau aneurisma "entrikuler.

(10)

5 P!$**,*.%*$**$ M!6#%

a. asien dianjurkan istirahat total

 b. asien puasa %5 jam, setelah pasien tidak ada keluhan nyeri dada dapat diit cair 

c. asang i" line dan infuse untuk pemberian obat%obatan intra "ena d. Atasi nyeri, dengan

-% orfin 2.&-%& mg i" atau pethidine 2&-%&+ mg

% ain%lain - itrat, #alsium antagonis, dan 3eta bloker  e. 7ksigen 2% liter=menit

f. Sedatif sedang seperti ia?epam per oral. g. Antitrombotik 

% Antikoagulan ( 0nfractional !eparin= golongan !eparin atau o4 olecul Ceight !eparin= golongan 9raDiparin)

% Antiplatelet ( golongan #lopidogrel, Aspirin)

h. Streptokinase= /rombolitik ( ada pasien dengan Acute S/:' onset E*  jam)

(11)

B KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

1 P!$'.*#*$

a.

Anamnesa-$) 'dentitas meliputi nama, umur, jenis kelamin, nomor ;, ama  penanggung ja4ab, hubungan dengan pasien, alamat.

2) Keluhan (nyeri dada, Klien mengeluh nyeri ketika beristirahat , terasa panas, di dada retro sternal menyebar ke lengan kiri dan  punggung kiri, skala nyeri @ (skala $%$+), nyeri berlangsung F $+

menit)

*) ;i4ayat penyakit sekarang (Klien mengeluh nyeri ketika  beristirahat, terasa panas, di dada retro sternal menyebar ke lengan kiri dan punggung kiri, skala nyeri @ (skala $%$+), nyeri berlangsung F $+ menit)

) ;i4ayat penyakit sebelumnya (, hipertensi, kebiasaan merokok,  pekerjaan, stress), dan ;i4ayat penyakit keluarga (jantung, ,

hipertensi, ginjal).  b. emeriksaan fisik

$) 3reathing

ada pasien dengan A#S biasanya didapatkan tanda dan gejala dyspnea karena beban kerja jantung yang meningkat.

2) 3lood

enyut nadi biasanya takikardi, terdapat nyeri dada (chest pain) dan kaji apakah ada suara jantung tambahan.

*) 3rain

Klien dengan pneumonia berat biasanya dapat mengalami penurunan kesadaran, didapatkan sianosis perifer apabila gangguan perfusi  jaringan berat. erlu dikaji tingkat kesadaran, besar dan reflek pupil

terhadap cahaya ) 3ladder 

engukuran "olume output dan intake cairan, oleh karena itu  pera4at perlu memonitor adanya oliguria karena pada penderita

(12)

&) 3o4el

ikaji apakah ada penurunan berat badan, mual, muntah bising usus,  bagaimana pola eliminasi al"i, adakah kelainan pada anus.

5) 3one

idapatkan kelemahan dan kelelahan secara fisik.

2 D#*'$+%* K!!*7**$

a. ola afas tidak efektif berhubungan dengan beban kerja jantung meningkat  b. Gangguan ertukaran gas berhubungan dengan oedem paru

c. enurunan curah jantung b=d penurunan kontraktilitas jantung

d. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreDia, mual muntah

e. yeri akut berhubungan dengan penumpukan asam laktat di otot jantung f. 'ntoleransi akti"itas berhubungan dengan kelemahan

(13)

- R!$8*$* T#$6*.*$

D#*'$+%* K!!*7**$ R!$8*$* .!!*7**$

T33*$ 6*$ K#!#* H*%#, I$!9!$%# P+,* N*"*% #6*. !"!.#"

 berhubungan dengan beban kerja jantung meningkat

NOC:

Setelah dilakukan tindakan kepera4atan selama *D2 jam  pasien menunjukkan keefektifan pola nafas, dibuktikan dengan kriteria

hasil-•endemonstrasikan batuk

efektif dan suara nafas yang  bersih, tidak ada sianosis dan

dyspneu (mampu

mengeluarkan sputum, mampu bernafas dg mudah, tidakada pursed lips)

•enunjukkan jalan nafas

yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal)

•/anda /anda "ital dalam

rentang normal (tekanan darah, nadi, pernafasan)

NIC:

• osisikan pasien untuk

memaksimalkan "entilasi

• akukan fisioterapi dada jika

 perlu

• Auskultasi suara nafas, catat

adanya suara tambahan

• 3erikan pelembab udara Kassa

 basah a#l embab

• Atur intake untuk cairan

mengoptimalkan keseimbangan.

• onitor respirasi dan status 72 • 3ersihkan mulut, hidung dan

secret trakea

• ertahankan jalan nafas yang

 paten

• 7bser"asi adanya tanda tanda

hipo"entilasi

• onitor adanya kecemasan

 pasien terhadap oksigenasi

• onitor "ital sign

• 'nformasikan pada pasien dan

keluarga tentang tehnik relaksasi untuk memperbaiki pola nafas.

• Ajarkan bagaimana batuk efektif  • onitor pola nafas

(14)

D#*'$+%* K!!*7**$

R!$8*$* .!!*7**$ T33*$ 6*$ K#!#*

H*%#, I$!9!$%# G*$''3*$ P!3.**$ '*%

 berhubungan dengan oedem  paru

NOC:

Setelah dilakukan tindakan kepera4atan selama *D2 jam Gangguan pertukaran pasien teratasi dengan kriteria

hasil-•endemonstrasikan

 peningkatan "entilasi dan oksigenasi yang adekuat

•emelihara kebersihan paru

 paru dan bebas dari tanda tanda distress pernafasan

•endemonstrasikan batuk

efektif dan suara nafas yang  bersih, tidak ada sianosis dan

dyspneu (mampu

mengeluarkan sputum, mampu  bernafas dengan mudah, tidak

ada pursed lips)

•/anda tanda "ital dalam

rentang normal

•AG dalam batas normal •Status neurologis dalam batas

normal

NIC :

• osisikan pasien untuk

memaksimalkan "entilasi

• akukan fisioterapi dada jika

 perlu

• onitor respirasi dan status 72 • #atat pergerakan dada,amati

kesimetrisan, penggunaan otot tambahan, retraksi otot supracla"icular dan intercostal

• onitor suara nafas, seperti

dengkur 

• onitor pola nafas - bradipena,

takipenia, kussmaul, hiper"entilasi, cheyne stokes,  biot

• Auskultasi suara nafas, catat

area penurunan = tidak adanya "entilasi dan suara tambahan

• onitor //, AG, elektrolit

dan ststus mental

• 7bser"asi sianosis khususnya

membran mukosa

• 8elaskan pada pasien dan

keluarga tentang persiapan tindakan dan tujuan penggunaan alat tambahan (72, Suction, 'nhalasi)

• Auskultasi bunyi jantung,

 jumlah, irama dan denyut  jantung

(15)

D#*'$+%* K!!*7**$

R!$8*$* .!!*7**$ T33*$ 6*$ K#!#*

H*%#, I$!9!$%# P!$33$*$ 83* *$3$'  b=d

 penurunan kontraktilitas jantung

NOC :

Setelah dilakukan asuhan selama *D2 jam penurunan kardiak output klien teratasi dengan kriteria hasil:

•/anda ital dalam rentang

normal (/ekanan darah, adi, respirasi)

•apat mentoleransi akti"itas,

tidak ada kelelahan

•/idak ada edema paru,

 perifer, dan tidak ada asites

•/idak ada penurunan

kesadaran

•AG dalam batas normal •/idak ada distensi "ena leher  •Carna kulit normal

NIC :

•:"aluasi adanya nyeri dada •#atat adanya disritmia jantung •#atat adanya tanda dan gejala

 penurunan cardiac putput

•onitor respon pasien terhadap

efek pengobatan antiaritmia

•Anjurkan untuk menurunkan

stress

•onitor /, nadi, suhu, dan

;; 

•onitor jumlah, bunyi dan

irama jantung

•onitor sianosis perifer 

Kolaborasi-•3erikan obat anti aritmia,

inotropik, nitrogliserin dan "asodilator untuk mempertahankan kontraktilitas  jantung

•3erikan antikoagulan untuk

(16)

D#*'$+%* K!!*7**$ R!$8*$* .!!*7**$

T33*$ 6*$ K#!#* H*%#, I$!9!$%# K!#6*.%!#;*$'*$ $3#%#

.3*$' 6*# .!;33*$ 3;3

 berhubungan dengan anoreDia, mual muntah

NOC:

Setelah dilakukan tindakan kepera4atan selama *D2 jam  pemenuhan kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan kriteria

hasil-•elaporkan nafsu makan

meningkat

•elaporkan tidak ada mual

dan muntah

•/erjadi peningkatan 33

• Kaji adanya alergi makanan • Kolaborasi dengan ahli gi?i

untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien

• akinkan diet yang dimakan

mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi

• onitor adanya penurunan 33 • 8ad4alkan pengobatan dan

tindakan tidak selama jam makan

• onitor turgor kulit

• onitor kekeringan, rambut

kusam, total protein, !b dan kadar !t

• onitor mual dan muntah • onitor pucat, kemerahan, dan

kekeringan jaringan konjungti"a

• onitor intake nuntrisi

• 'nformasikan pada klien dan

keluarga tentang manfaat nutrisi

• Kolaborasi dengan dokter

tentang kebutuhan suplemen makanan seperti G/= / sehingga intake cairan yang adekuat dapat dipertahankan.

• Atur posisi semi fo4ler atau

(17)

D#*'$+%* K!!*7**$

R!$8*$* .!!*7**$ T33*$ 6*$ K#!#*

H*%#, I$!9!$%# N<!# *.3  berhubungan

dengan penumpukan asam laktat di otot jantung

NOC :

Setelah dilakukan tindakan kepera4atan selama *D2 jam nyeri pasien teratasi, dengan kriteria

hasil-•ampu mengontrol nyeri

(tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari  bantuan)

•elaporkan bah4a nyeri

 berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri

•ampu mengenali nyeri

(skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)

•enyatakan rasa nyaman

setelah nyeri berkurang

•/anda "ital dalam rentang

normal

NIC :

• akukan pengkajian nyeri

secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor  presipitasi

• 7bser"asi reaksi non"erbal dari

ketidaknyamanan

• Kontrol lingkungan yang dapat

mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan

• Kurangi faktor presipitasi nyeri • Kaji tipe dan sumber nyeri

untuk menentukan inter"ensi

• Ajarkan tentang teknik non

farmakologi- napas dala, relaksasi, distraksi, kompres hangat= dingin

Kolaborasi-• 3erikan analgetik untuk

(18)

D#*'$+%* K!!*7**$

R!$8*$* .!!*7**$ T33*$ 6*$ K#!#*

H*%#, I$!9!$%# I$+,!*$%# *.#9#*%

 berhubungan dengan kelemahan

NOC :

Setelah dilakukan tindakan kepera4atan selama *D2 jam asien bertoleransi terhadap akti"itas dengan kriteria hasil

-• 3erpartisipasi dalam akti"itas

fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan ;; 

• ampu melakukan akti"itas

sehari hari (As) secara mandiri

• Keseimbangan akti"itas dan

istirahat

NIC :

• 7bser"asi adanya

 pembatasan klien dalam melakukan akti"itas

• Kaji adanya faktor yang

menyebabkan kelelahan

• onitor nutrisi dan sumber

energi yang adekuat

• onitor pasien akan adanya

kelelahan fisik dan emosi secara berlebihan

• onitor respon

kardi"askuler terhadap akti"itas (takikardi, disritmia, sesak nafas, diaporesis, pucat, perubahan hemodinamik)

• 3antu klien untuk

mengidentifikasi akti"itas yang mampu dilakukan

• 3antu untuk memilih

akti"itas konsisten yang sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan sosial

• 3antu untuk

mengidentifikasi dan mendapatkan sumber yang diperlukan untuk akti"itas yang diinginkan

• 3antu untuk mendpatkan

alat bantuan akti"itas seperti kursi roda, krek 

(19)

DAFTAR PUSTAKA

#or4in, :.8., 2+++, Buku Saku Patofisiologi, 8akarta- :G#.

oenges, dkk., 2+++,  Rencana Asuhan Keperawatan, Pedoman Untuk  Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, 8akarta- :G#. uttaHin, Arif, 2++I,  Pengantar Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan

Sistem Kardiovaskuler , 8akarta- Salemba.

rice J Cilson, $II&, Patofisiologi, Konsep Klinis ProsesProses Pen!akit , :disi  3uku $, 8akarta- :G#.

Referensi

Dokumen terkait

Pada praktikum kali ini bertujuan untuk menentukan nilai Height Equivalent of Theoritical Plate (HETP) atau tinggi bahan isian dalam suatu kolom

Panorama keindahan laut (sun rise) di sisi timur Kelurahan Serangan menjadi salah satu potensi untuk wisatawan menikmati momen di pagi hari. Yang diperlukan hanya lokasi

Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui perbedaan return yang terjadi pada hari Senin sampai dengan hari Jumat dan untuk mengetahui terjadinya Monday effect

Tahap I merupakan tahap awal yaitu survei meliputi kondisi lapangan, kondisi siswa dan identifikasi permasalahan yang ada dilapangan, kemudian dalam tahap ini

Saat limit switch mendeteksi kereta, motor akan berhenti, konsumen akan mengambil makanan dan menekan tombol back yang berada pada meja.. Saat tombol back ditekan motor

Skripsi berjudul ” Kontaminasi Minuman yang Dijual Pedagang Kaki Lima oleh Bakteri Escherichia coli di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Sumbersari Jember” telah diuji

tida% bisa lagi diposes).. menetap%an %uota ma%simum podu%si dai setiap anggota sesuai dengan pemintaan. atau besaing dengann0a di pasa dunia) Amei%a Sei%at

Pengemasan Biji Pala Kering dengan batok, Biji Pala Kering tanpa batok dan Fuli Pala Kering saat ini dilakukan oleh pedagang pengumpul atau eksportir di wilayah kecamatan