• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA AL-QURAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI TIRTO KECAMATAN GRABAG TAHUN 2007/2008 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA AL-QURAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI TIRTO KECAMATAN GRABAG TAHUN 2007/2008 - Test Repository"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA AL-QUR AN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI TIRTO

KECAMATAN GRABAG TAHUN 2007/2008

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Saijana dalam Ilmu Tarbiyah

OLEH: BISRI MUSTOFA

11406491

FAKULTAS TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

(2)

Jl. T entara Pelajar no. 2 Telp. (0234) 3333706 Kode Pos 50721 Salatiga

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN j l l jA A j} \ ^OJ

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran-pikiran orang lain kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Apabila dikemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan maka peneliti sanggup mempertanggung jawabkan kembali dihadapan munaqosyah skripsi.

Demikian pernyataan keaslian tulisan ini dibuat oleh peneliti untuk dijadikan bahan pertimbangan.

Salatiga, Agustus 2008 Peneliti

(3)

SALATIGA

Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 23433, 33706 Kode Pos 50721 Salatiga

Kepada

Yth. Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga

IS

jj

j

a

i

i

l

A

aa

jj

fidp f

^j i

1

\

Bersama ini kami kirimkan naskah skripsi mahasiswa :

Nama : BISRI MUSTOFA

Nomor induk : 11406491 Program Studi : Tarbiyah

Judul : UPAYA PENINGKATAN KETRAMPILAN

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Salatiga, 2008

No.

Lamp. : 1 (satu) naskah

Hal : Pengajuan Naskah Skripsi

MEMBACA AL-QUR'AN PENERAPAN HUKUM MAD MELALUI PENDEKATAN CBSA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI TIRTO KECAMATAN GRABAG TAHUN 2007/ 2008 Untuk diajukan dalam Sidang Munaqosyah Skripsi.

Demikian untuk menjadikan periksa.

jj

j

j&l

Loh

jj

fkilc-

f

^Ludl

j

(4)

Judul : Upaya peningkatan ketrampilan membaca Al Qur’an pada siswa kelas V SD Negeri Tirto Kecamatan Grabag tahun 2007 / 2008

\ Nama : Bisri Mustofa NIM : 11406491

Program studi : Pendidikan Agama Islam (PAI)

Saiatiga, 23 Agustus 2008

(5)

^—3

^1x31

I

j j j

I

( j j

j i

JI

j

^ L

q

! ^

j j

i l l aii)

( II

0

a

1I )

(6)

Skripsi ini kupersembahkan kepada : 1. Istri tercinta yang selalu

menemaniku dalam suka dan duka. 2. Anak-anakku tersayang yang

menjadi penyemangat dalam setiap langkahku.

(7)

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah serta inayah-Nya kepada penulis sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Di dalam penyelesaian skripsi ini banyak pihak yang telah membantu dan

memberi dorongan kepada penulis, baik berupa bimbingan maupun kritik yang

bersifat membangun yang mana semua itu sangat bermanfaat bagi penulis.

Untuk itu tidak lupa penulis ucapkan terima kasih serta penghargaan yang

setulus-tulusnya kepada semua pihak, terutama kepada :

\

1. Bpk. Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua STAIN yang telah berkenan

memberi fasilitas dalam penelitian ini.

2. Bpk. Drs. H. Sa’adi, M.Ag selaku Ketua Jurusan Tarbiyah yang telah memberi

semangat dan dorongan sehingga kami dapat menyelesaikan kuliah.

3. Bpk. Drs. H. Alfred L., M.Si selaku pembimbing yang dengan penuh

kesabaran telah membimbing, sehingga terselesainya skripsi ini.

4. Ibu. Kepala Sekolah SD Negeri Tirto Hj. Sri Utami, Ama.Pd.

5. Bapak dan Ibu guru SD Negeri Tirto yang telah membantu dalam penelitian

ini.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua

pihak, khususnya bagi kalangan pendidik.

Salatiga, 2008

(8)

HALAMAN JUDUL i

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Rumusan Masalah 2

C. Tujuan Penelitian 4

D. Manfaat Peneltian 4

E. Hipotesis Tindakan 5

F. Definisi Operasional 6

G. Metode Penelitian 9

H. Sistematika Penulisan 12

BABU TINJAUAN PUSTAKA

A. Belajar 14

B. Pendidikan Agama Islam 19

C. Pembelajaran Dengan Pendekatan CBSA 27

D. Kerangka Berfikir 30

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian 31

B. Subyek Penelitian 34

C. Prosedur Penelitian 35

D. Sumber Data dan Cara PengambilanData 40

(9)

B. Pembahasan Hasil Penelitian 60 BAB V PENUTUP

A. Simpulan 64

B. Saran 65

C. Kata Penutup 65

(10)

B

ABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perhatian pemerintah Republik Indonesia terhadap dunia pendidikan di negeri ini begitu besar, anggaran yang dialokasikan tiap tahunnya selalu mengalami peningkatan. Pembangunan unit gedung sekolah baru, pengangkatan guru baru, pelatihan guru, pemberian bantuan sarana dan prasarana, tidak lain segala usaha ini dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan penyelengaraannya sebagaimana diamanatkan oleh Undang- Undang Dasar 45.

Usaha pemerintah tersebut perlu didukung oleh guru-guru di sekolah. Salah satu usahanya adalah mengoptimalkan waktu yang tersedia, alat peraga, media mengajar, pendekatan belajar mengajar efektif, kesemuanya itu harus mendapat perhatian yang serius agar mendapat hasil yang memuaskan.

Kurikulum yang saat ini berlaku adalah kurikulum 2004 yaitu Kurikulum yang Berbasis Kompetensi (KBK) yang memberi wewenang penuh bagi sekolah dan guru untuk mengelola pengajaran yang berlangsung di sekolah tersebut. Juga dengan munculnya Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) diharapkan mutu pendidikan di sekolah benar- benar meningkat.

(11)

baik. Salah satu diantaranya adalah menggunakan pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) dalam mengupayakan tersebut.

Pengalaman peneliti selama mengajar di Sekolah Dasar Negeri Tirto Kecamatan Grabag dalam mengajar pokok bahasan membaca Al-Qur’an belum optimal, belum menggunakan pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA), dan dalam kenyataan kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur'an yang berkenaan hukum Nun Sukun dan Tanwin masih sangat rendah. Pada hal bacaan hukum Nun Sukun dan Tanwin tersebut banyak kita jumpai dalam Al-Qur'an, dan bila salah dalam membaca dapat merubah arti yang berakibat fatal.

Sebab-sebab yang menimbulkan kesenjangan tersebut diantaranya dalam hal ini penulis membuat identifikasi sebagai berikut:

1. Apakah materi yang diberikan terlalu luas?

2. Apakah metode yang digunakan guru sudah tepat? 3. Apakah waktu yang tersedia tidak mencukupi?

Dari masalah-masalah tersebut guna mengatasi kesenjangan antara harapan dan kenyataan (rendahnya prestasi siswa) kreatif guru dalam menyampaikan materi pelajaran merupakan bagian dari proses belajar mengajar harus mengacu pada efektivitas minat anak.

(12)

Keberhasilan suatu pembelajaran tidak hanya ditentukan oleh pendidik (guru) saja akan tetapi juga sangat ditentukan oleh keaktifan peserta didik dalam proses belajar mengajar. Untuk melibatkan murid agar dapat bertindak dengan kreatif dan aktif perlu dikembangkan pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) yang dalam bahasa Inggrisnya Student Aktive Learning (SAL). Oleh karena itu penggunan pendekatan belajar mengajar melalui Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) sangat perlu dipertimbangkan.

B. Rumusan Masalah

Adapun permasalahannya sebagai berikut:

1. Apakah dengan menggunakan pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) siswa kelas 5 SD Negeri Tirto dapat lebih aktif dalam belajar?

2. Apakah dengan pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) pemahaman siswa kelas 5 SD Negeri Tirto terhadap hukum mad lebih meningkat?

(13)

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: 1. Mengaktifkan siswa dalam belajar.

2. Meningkatkan ketrampilan dan kemampuan siswa dalam membaca Al- Qur'an (Hukum Mad).

3. Menerapkan hukum mad dengan tepat.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian tindakan kelas yang penulis lakukan diharapkan memberi manfaat baik langsung maupun tidak langsung.

1. Manfaat Praktis

Siswa lebih termotifasi dalam belajar karena ikut secara aktif dalam segala kegiatan proses belajar mengajar serta langsung mempraktekkan bacaan yang ada dalam Al-Qur'an dan mendiskusikannya baik dalam kelompok maupun dengan teman sekelasnya. Sehingga teijadi kompetensi diantara teman sekelompok maupun teman sekelas.

2. Manfaat Teoritis

Mendorong guru untuk lebih kreatif dalam mencari terobosan-terobosan untuk meningkatkan kemampuan diri sendiri maupun kemampuan siswa. 3. Manfaat bagi sekolah

(14)

dan prasarana dalam pembelajaran sehingga hasil belajar anak didiknya akan menjadi lebih meningkat.

E. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini yaitu dengan pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Tirto Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang tahun 2007/2008 dalam pembelajaran Al-Qur’an mengenai hukum bacaan Mad dapat meningkat, sehingga siswa mampu dan terampil dalam membaca Al- Qur’an yang berkenaan dengan hukum bacaan Mad dengan tepat.

F. Definisi Operasional

Untuk menghindari kemungkinan teijadinya salah pengertian maka perlu disini penulis jelaskan :

1. Ketrampilan membaca Al-Qur’an a. Pengertian Keterampilan Membaca

Keterampilan adalah kesanggupan atau kecakapan seseorang untuk melaksanakan sesuatu dengan benar dan cepat (Purwodarminto, 2002:722).

dari pada yang tertulis dengan melisankan atau mengucapkan,

83).

(15)

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa arti keterampilan membaca yaitu kesanggupan atau kecakapan seseorang untuk melafalkan tulisan dengan tepat dan cepat,

b. Pengertian Al-Qur’an

Menurut Prof. Dr. M. Hasbi Ash Shidqi, Al-Qur’an adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yangtelah disampaikan kepada umatnya dengan jalan mutawatir yang dihukumi kafir bagi yang mengingkari (Hasbi Ash Shidqi, 1986 : 3).

Sedang menurut Shubhi Salih :

\ j A ilc. (J jlL a lt i *o«v Lutfuoll ^ 2 L jJjjfL olt ^Lu j j AjIc -Aj j ■’iixlft.ll j j I j j 1 A rtinya:

Al-Q ur’an adalah Firman Allah yang bersifat atau berfungsi sebagai m u’jiza t (sebagai bukti kebenaran atas kenabian Muhammad SAW) yang ditujukan kepada Nabi Muhammad yang diwakilkan atau diriwayatkan secara mutawatir dan dipandang ibadah membacanya.

Adapun yang penulis maksud dengan keterampilan membaca Al-Qur'an adalah meliputi tiga komponen yaitu :

a. Mahroj atau berkaitan dengan pengucapan huruf secara benar dan jelas.

(16)

c. Kelancaran adalah menyangkut ketepatan dalam membaca dan

(17)

2. Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA)

Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) yang dalam bahasa Inggrisnya adalah Student Aktive Learning (SAL) suatu pendekatan belajar mengajar yang melibatkan siswa secara aktif. Dalam bentuk mendengarkan (ceramah), mendiskusikan (hubungan sebab akibat), meneliti suatu masalah, menulis laporan dan sebagainya.

Keaktifan dalam rangka Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) dapat dilihat dengan menunjukkan adanya penampilan keaktifan siswa. Selain itu dapat didefinisikan bahwa Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) merupakan suatu kegiatan belajar yang aktif. Artinya belajar lebih mengacu kepada kegiatan mental daripada kegiatan fisik. Tujuanya adalah untuk menghasilkan:

a. Anak mampu berfikir secara aktif, mengajukan pendapat, menilai suatu hasil dan memecahkan masalah.

b. Bertanggung jawab dalam kegiatan belajarnya sehingga dapat belajar dari guru, bahan pengajaran, teman sebaya dan lingkunganya yang lebih efektif.

(18)

kelancaran dalam membaca Al-Qur'an yang berkenaan dengan hukum bacaan mad pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Tirto Kecamatan Grabag.

G. Metode Penilitian

1. Rancangan penelitian

Penelitian Tindakan Kelas adalah merupakan proses daur ulang mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, tindakan dan pemantauan serta refleksi yang diikuti dengan perencanaan ulang.

Secara rinci tahapan-tahapan dalam Penelitian Tindakan Kelas yang penulis lakukan pada Sekolah Dasar Negeri Tirto Kecamatan Grabag adalah sebagai berikut:

Tabel 1.2

Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No. Jenis Kegiatan Ming Ket

1 2 3 4 5

1. Persiapan

1. Menyusun konsep X 2. Menyepakati jadwal X 3. Menyusun instrumen X

4. Seminar konsep X

2. Pelaksanaan

1. Menyiapkan kelas X

2. Melakukan siklus I 3. Melakukan siklus II 4. Melakukan siklus III

X X

X 3. Penyusunan Laporan

1. Menyusun konsep laporan 2. Seminar hasil penelitian

X X

(19)

2. Subyek Penelitian/Pupolasi

Populasi adalah seluruh obyek atau individu yang akan diteliti atau kata lain pupolasi adalah kenyataan-kenyataan yang diperoleh peneliti. Selanjutnya Suharsimi Arikunto menjelaskan bahwa apabila populasi kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitian merupakan penelitian populasi.

Karena penelitian ini penelitian Tindakan Kelas yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas V SD Negeri Tirto Kecamatan Grabag maka subyek penelitian adalah merupakan penelitian populasi yaitu seluruh siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Tirto Kecamatan Grabag yang berjumlah 25 siswa terdiri dari 15 laki-laki dan

10 perempuan.

3. Tehnik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang relevan dan valid, penulis menggunakan beberapa metode, hal ini dimaksudkan agar metode yang satu dengan lainnya dapat saling melengkapi. Adapun metode yang penulis gunakan adalah sebagai berikut:

a. Metode dokumentasi

(20)

b. Metode test

Metode test diartikan sebagai serentetan pertanyaan-pertanyaan atau

alat lain yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa, intelegensi atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok.

Metode ini digunakan untuk mengukur kemampuan anak dalam memperoleh data mengenai kemampuan anak dalam membaca Al- Qur’an (penerapan hukum mad).

c. Metode interview

Adalah dialog yang dilakukan oleh interviewer (pewawancara) untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh informasi tentang situasi umum Sekolah Dasar Negeri Tirto.

4. Metode analisis data

Analisa yang digunakan dalam penelitian tindakan diwakili oleh momen refleksi putaran. Dari refleksi tindakan putaran pertama akan diperoleh hasil, yang kemudian menjadi evaluasi pelaksanaan pembelajaran serta digunakan untuk meningkatkan pembelajaran selanjutnya. Sehingga dengan melakukan refleksi tersebut peneliti akan memiliki wawasan otentik dalam menafsirkan data.

Berdasarkan hal tersebut maka tehnik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagi berikut:

(21)

Adapun rumus yang dipakai dalam mencari presentasi adalah :

P = F x 100% N

F = Frekuensi yang sedang dicari presentasinya N = Number of case

P = Angka presentasi (Anas Sujana, 1994 : 40)

b. Data yang bersifat kuantitatif disajikan dalam bentuk uraian kemudian ditafsirkan selanjutnya ditarik kesimpulan.

c. Keseluruhan hasil penelitian baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif disajikan kemudian diambil kesimpulan dengan menggunakan metode berpikir induktif. Jadi pembahasan dalam penelitian ini bersifat diskriptif analitik.

H. Sistematika Penulisan

Skripsi ini disusun meliputi tiga bagian dengan sistematika sebagai berikut:

1. Bagian awal

Bagian ini meliputi halaman judul, halaman logo, nota dinas, halaman pengesahan, halaman abstraksi, halaman daftar tabel, dan daftar lampiran.

2. Bagian inti

(22)

Adapun uraian tentang tiap-tiap bab dalam skripsi ini adalah

sebagai berikut:

Bab I : Pendahuluan

Yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II : Landasan teori

Yang meliputi : Tinjauan kepustakaan, tinjauan materi Pendidikan Agama Islam, pembelajaran dengan pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA), kerangka berfikir dan hipotesis tindakan.

Bab III : Pelaksanaan Penelitian

Yang meliputi lokasi penelitian, subyek penelitian, prosedur keija dalam penelitian yang meliputi tiga siklus yaitu siklus I, siklus II, dan siklus III, selain itu juga memuat sumber data dan cara pengolahan data serta tolak ukur keberhasilan.

Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan

Dalam hal ini dimuat hasil pelaksanaan siklus I, hasil pelaksanaan siklus I I , hasil pelaksanaan siklus III.

Bab V : Penutup

Yang memuat simpulan dan saran-saran.

(23)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Belajar

Belajar bagi anak merupakan masalah kompleks dan perlu mendpat

perhatian yang serius dari orang tua disamping guru secara formal, lebih-lebih belajar Pendidikan Agama Islam yang menyangkut keimanan kepada Allah SWT serta berbagai aspek kehidupan manusia, baik buruknya anak-anak tergantung pada pendidikan yang diterima dari orang tua yang mutlak diperlukan.

Usaha-usaha dilakukan orang tua untuk memberikan pendidikan kepada anak agar terhindar dari kebodohan dengan cara menggiatkan belajar membaca, menulis, mendorong anak untuk menuntut ilmu terus menerus dan membersihkan jiwa dari syirik dengan tauhid uluhiyah (Saleh Abdul Qodir,

1985 :128).

1. Pengertian Belajar

(24)

Sedang menurut Slameto dalam bukunya Proses Belajar Mengajar

Dalam Sistem Kredit Semester, disebutkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan (Slameto, 1991 : 78).

Belajar adalah proses perubahan tingkah laku melalui pendidikan atau lebih khusus melalui prosedur latihan (Dewa Ketut Sukardi, 1996 : 17).

Dari definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli tadi dapat diambil pengertian bahwa belajar adalah suatu kegiatan atau aktifitas untuk mendapatkan perubahan yang diperoleh melalui pengalaman yang berupa pengetahuan, ketrampilan dan tingkah laku. Dari pengertian ini dapat dipahami bahwa belajar harus menghasilkan tingkah laku yang baru yang berkonstan dan pengalaman-pengalaman itu harus mencakup:

- Suatu aktifitas yang disengaja - Perubahan tingkah laku

- Pengetahuan dan pengalaman baru 2. Faktor yang Mempengaruhi Belajar

(25)

sangat penting sekali artinya dalam rangka membantu peserta didik dalam mencapai prestasi belajar yang maksimal,

a. Yang termasuk faktor Internal

Menurut Sumadi Surya Brata dalam bukunya Psikologi Pendidikan, yang termasuk faktor internal yaitu:

1) Faktor Psikologis

Yaitu keadaan psikis manusia, psikis yang sehat menguntungkan perbuatan belajar, sebaliknya psikis yang terganggu akan merugikan belajar, yang tercakup dalam faktor ini antara lain adalah kecerdasan, minat, motivasi, perhatian, berfikir, ingatan dan bakat.

2) Faktor Fisiologis

Yang termasuk faktor fisiologis adalah keadaan jasmani manusia yang terdiri dari dua bagian, yaitu :

a) Kondisi jasmani pada umumnya

Kondisi jasmani pada umumnya yang dioptimalkan akan lain hasilnya dengan kondisi yang lemah dan lelah, sehubungan dengan kondisi jasmani ini perlu mendapat perhatian yang serius agar anak mampu belajar dengan baik.

b) Keadaan fungsi jasmani

(26)

pendengaran terganggu maka hal itu akan dapat menghambat

subyek belajar” (Totok Santosa, 1988 : 8). b. Yang termasuk Faktor Eksternal

1) Faktor non Sosial

Yang termasuk faktor ini adalah lingkungan belajar baik dalam bentuk alam seperti cuaca, flora, fauna dan jenis mata pencaharian penduduk, perumahan rakyat dan alat tulis.

2) Faktor Sosial

Faktor sosial yaitu faktor manusia atau sesama manusia yang ada atau hadir. Kehadiran orang lain disaat seseorang sedang belajar sering kali mengganggu aktifitas belajar (Totok Santosa, 1988 :

19).

Dengan demikian keluarga juga mempunyai peran terutama orang tua dalam menciptakan kondisi belajar anak, agar stabil dan teijaga baik dibutuhkan kesiapan dari orang tua dan anak dalam menciptakan suasana hubungan yang harmonis.

3. Proses Belajar Mengajar

(27)

Guru dalam proses belajar mengajar adalah sebagai pemimpin

belajar harus mampu memberi bahana pelajaran yang antara lain meliputi tujuan, materi, apresiasi dan sebagainya.

4. Prinsip Belajar

Belajar memang sangat komplek disamping harus memperhatikan cara atau petunjuk belajar harus memperhatikan pula beberapa prinsip belajar antara lain ialah :

a. Agar seorang benar-benar belajar yang mempunyai tujuan b. Tujuan itu timbul dari atau hubungan dengan kebutuhan hidup

c. Harus mau mengalami bermacam-macam kesukaran untuk mencapai tujuan

d. Belajar itu harus terbukti dari perubahan kelakuan

e. Belajar lebih berhasil dengan jalan berbuat atau melakukan

f. Belajar sebagai keseluruhan yaitu intelektual, emosional, etis dan sebagainya.

g. Dalam belajar harus dengan bantuan/bimbingan orang lain h. Untuk belajar diperlukan insting

i. Belajar lebih berhasil apabila memberi sukses yang menyenangkan j. Ulangan dan latihan perlu akan tetapi harus didahului oleh

pemahaman

(28)

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa belajar harus memenuhi prinsip-prinsip antara lain :

- Ada tujuan

- Ada kesulitan yang menimbulkan aktifi tas - Ada materi

- Menggunakan metode yang tepat - Adanya penilaian/tindakan

B. Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian

Sebelum penulis menjelaskan tentang pengertian Pendidikan Agama Islam akan penulis kemukakan terlebih dahulu pengertian Pendidikan.

(29)

"Pendidikan adalah usaha sadar, baik langsung maupun secara

tidak langsung, untuk membantu anak dalam perkembangannya” (S.A. Branata, 1982 :6).

Dari beberapa definisi yang disampaikan oleh para ahli tersebut diatas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa pendidikan adalah aktifitas dan usaha manusia dewasa atau memimpin dengan sadar terhadap potensi-potensi dan rohani terdidik untuk mempersiapkan kehidupan yang lebih dewasa.

2. Pendidikan Agama Islam

Adapun yang dimaksud dengan Pendidikan Agama Islam seperti yang dikemukakan oleh Ahmadi dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam ialah "Segala usaha untuk mengembangkan fitrah manusia dan sumber daya insani menuju terbentuknya insani kamil sesuai dengan norma Islam” (Ahmadi, 1987 : 10). Selanjutnya Ahmadi menjelaskan bahwa Pendidikan Agama Islam lebih khusus mengembangkan fitrah keagamaan dan sumber daya insani agar lebih mampu memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam.

Lebih luas lagi dijelaskan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan melalui ajaran-ajaran agama Islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak-anak agar nantinya setelah selesai dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam demi keselamatan hidup di dunia sampai akhirat (Departemen Agama RI, 1982 : 14).

(30)

H.M. Arifin dalam bukunya Timbal Balik Pendidikan Islam Dan

Lingkungan Keluarga. Menjelaskan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar orang dewasa untuk membimbing kemampuan dasar anak, baik dalam bentuk formal maupun non formal (HM. Arifin, 1997 :

12).

Dari definisi yang disampaikan oleh H.M. Arifin tersebut dapat dipahami bahwa Pendidikan Agama Islam mempunyai prinsip membimbing kemampuan dasar baik melalui pendidikan formal maupun pendidikan non formal.

Athiyah Al-Abrosi mendefinisikan pendidikan Agama Islam "Menanamkan jiw a fadhilah mendidik jiw a dan akhlaq mereka dengan kesopanan yang tinggi, mempersiapkan mereka untuk suatu kehidupan yang sesuai dengan Islam” (Athiya Al Abrasi, 1970 : 1).

Sementara itu dari hasil seminar Pendidikan Islam se-Indonesia tahun 1960, memberi pengertian bahwa : “Pendidikan Islam adalah bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani menurut agama Islam dengan hikmah mengarahkan, mengajarkan, melatih, mengasuh dan mengawasi berlakunya ajaran Islam.

(31)

Dari beberapa pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa pendidikan Islam itu merupakan proses positif bagi perkembangan kehidupan keagamaan anak didik, sehingga akan tercapai atau terwujudnya suatu perilaku yang ideal, baik relevansinya pada anak didik itu sendiri kepada masyarakat sekitar dan alam semesta.

3. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Tujuan Pendidikan Agama Islam adalah meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan siswa tentang Islam, sehingga menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, serta berakhlaq mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (Ahmad Jajuli, 1997 : 3). Tujuan tersebut merupakan penjabaran dari bunyi Undang-undang Nomor 2 Pasal 4 yaitu: mengembangkan manusia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti yang luhur” (Diijen Pendidikan Dasar, 1997:5).

Sedang menurut Zuhairini tujuan pendidikan Islam adalah membimbing agar manusia menjadi seorang muslim sejati beriman teguh, beramal shalih dan berakhlaq serta berguna bagi masyarakat, agama dan Negara (Zuhairini, 1983 : 3).

(32)

Hasan Lunggulung merumuskan tujuan pendidikan adalah sebagai

berikut:

- Persiapan kehidupan dunia akherat

- Perwujudan sendiri sesuai dengan pandangan Islam - Persiapan untuk mencapai warga yang baik

- Perkembangan menyeluruh dan berpendidikan bagi pribadi Pelajar (Hasan Lunggulung, 1977 : 16).

Dari beberapa pendapat para ahli tersebut, dapat penulis simpulkan bahwa tujuan Pendidikan Agama Islam adalah membimbing manusia agar menjadi seorang muslim yang sejati yang secara mutlak patuh kepada Allah SWT baik secara individu, masyarakat dan kemanusiaan secara umum sesuai dengan ajaran Islam untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akherat dengan didasarkan rasa keimanan dan amal soleh, berakhlaq mulia supaya berguna bagi agama dan bangsa.

4. Materi Pendidikan Agama Islam dan Proses Belajar Mengajar Materi Pendidikan Agama Islam

Materi pokok Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar adalah sebagai berikut:

a. Al-Qur’an b. Aqidah c. Akhlak d. Fiqih

(33)

Materi tersebut dapat dikelompokkan menjadi 4 yaitu : - Aqidah

- Syariah - Akhlaq - Al-Qur’an

5. Materi Belajar Al-Qur’an

Dalam membaca Al-Qur’an kita kenal aturan-aturan dalam membaca yaitu yang disebut Ilmu Tajwid atau ilmu yang membahas tata cara membaca Al-Qur’an. Dalam ilmu Tajwid tersebut mencakup antara lain :

a. Maharijul huruf yaitu ilmu yang mempelajari tempat keluarnya huruf hijaiyah

b. Hukum-hukum bacaan tipis atau tebal (tafkim dan tarhik) c. Hukum bacaan qolqolah

d. Hukum bacaan waqof

e. Hukum bacaan nun sulam dan tanwin f. Hukum bacaan mim sukun

g. Hukum bacaan mad

6. Pengertian dan Macam Bacaan Mad a. Pengertian Mad

(34)

biasa ditandai dengan adanya huruf-huruf mad yang berharakat sukun.

Adapun huruf-huruf tersebut ialah : - Wawu ( j )

- Ya’ (g?) - Alif ( i )

Huruf-huruf Mad ( j ' ) tidak selamanya tertulis dengan jelas, akan tetapi kadang-kadan diganti dengan menuliskan tanda baca

secara tegak atau dengan terbalik untuk di dhomah. b. Macam-macam bacaan Mad

1) MadThobiiy

Mad tobiiy juga disebut asli ialah bacaan mad yang panjangnya satu alif atau dua harokat. Dibaca mad thobiiy apabila ada:

a) Bila ada harokat fathah yang diikuti oleh alif atau dengan tanda fathah tegak.

b) Bila ada harokah dhomah yang diikuti oleh dhomah yang diikuti wawu sukun atau dengan tanda baca dhomah yang terbalik.

(35)

2) Mad Far’iy

Mad far’iy ialah mad (memanjangkan) bacaan mad asli karena sebab-sebab tertentu. Mad far’iy dibagi menjadi 13 macam yaitu:

a) Mad wajib mutasi 1 ( **) b) M adjaizmunfasil( * * ) c) Mad aridh lissukun ( u ** ) d) Mad badai ( )

e) Mad ‘Iwadh ( )

f) Mad lazim mutssaqqol kilmi ( fJV ) g) Mad lazim mukhaffaf kilmi ( f j V ^ ) h) Mad lazim harfi musyba’ ( f J V ) i) Mad lazim mukhaffah harfi ( f jV ) j) Mad liin ( u£ ** )

(36)

C. Pembelajaran Dengan Pendekatan CBSA

1. Proses Cara Belajar Siswa Aktif

Proses belajar mengajar dengan pendekatan CBSA merupakan suatu pembaharuan sistem pendidikan yang memberi keluasan dan peran siswa untuk bertindak secara aktif dalam proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar secara konfensional (lama) telah diketahui bersama-sama peran guru memegang kendali pengajaran secara mutlak dan tidak bisa ditawar lagi bahwa seorang guru merupakan penentu dalam kegiatan belajar mengajar.

Seperti diketahui bahwa sistem pendidikan yang lama siswa datang, duduk, mendengarkan, mencatat dan menghafal. Untukberbicara, mengeluarkan pendapat, bertanya dan memberi keterangan pada saat proses belajar mengajar adalah hal sulit terjadi. Hal inilah yang menjadi tradisi dalam kegiatan belajar mengajar. Selama ini yang sampai saat ini merupakan akibat dari hambatan proses belajar mengajar. Hambatan- hambatan yang timbul dari akibat tersebut antara lain ialah :

a. Siswa tidak berani berbicara. b. Siswa tidak berani bertanya.

c. Bila dihadapan guru selalu menundukan kepala. d. Sukar untuk berkonsentrasi.

e. Kurang adanya kreasi-kreasi baru untuk memperdalam dan meningkatkan kemampuan.

(37)

g. Kurang adanya motivasi untuk meningkatkan diri memperluas cakrawala pengetahuan, sikap dan ketrampilan.

h. Tidak berani mengeluarkan pendapat.

Untuk mengatasi dan mengurangi pengaruh hambatan-hambatan yang dimiliki hal tersebut di atas yaitu dengan cara memberi kesempatan dan keluasan untuk memberi tugas yang mengacu kepada unsur keberanian berbicara, menanggapi masalah, bertanya, mengeluarkan pendapat secara sedikit demi sedikit sesuai dengan kebutuhan yang akan diberikan. Dengan pemberian tugas untuk mencari bahan acuan, mencari sebab akibat suatu peristiwa, merangkum, merumuskan dan mengambil kesimpulan dengan cara yang sederhana akan dapat memberi pengertian dan pemahaman siswa. Hal ini selalu diberikan dan dilatihkan secara terus menerus dan teratur sehingga siswa dapat menyadari sepenuhnya bahwa siswa akan selalu mengembangkan diri.

2. Peran Guru dalam Pembelajaran Pendekatan CBSA

Dalam proses pembelajaran melalui pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA), tidak dapat dianggap ringan karena seorang guru harus melakukan atau bertindak sebagai:

a. Fasilitator yaitu berkewajiban memberi kesempatan kepada para siswa untuk mengupayakan agar dapat menampilkan diri.

(38)

c. Inovator yaitu berkewajiban sebagai pembaharuan dalam proses belajar mengajar seperti sajian matri, metode yang digunakan, pengetrapan, pelaksanaan, pengolahan sarana prasarana, perubahan situasi dan kondisi, pengetrapan evaluasi dan sebagainya.

d. Nara sumber berkewajiban sebagai pakar yang profesional untuk mempertanggung jawabkan ilmu pengetahuan yang akan disajikan dalam proses belajar mengajar.

Bila dalam proses belajar mengajar teijadi hambatan tidak sesuai dengan yang telah direncanakan oleh guru maka seorang guru harus bertindak secepatnya untuk mengaturnya, sehingga proses belajar mengajar sesuai dengan yang dikehendaki.

Agar dalam belajar mengajar beijalan baik maka seorang guru harus memiliki kemampuan dalam belajar siswa aktif yang meliputi:

a. Mengerti tujuan instruksional khusus b. Mengenal anak sebagai individu

c. Memanfaatkan organisasi kelas dan mengembangkan lingkungan sebagai lingkungan yang menarik

d. Mengembangkan kemampuan untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah

e. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar

(39)

BAB m

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

1. Gambaran Umum Sekolah Dasar Negeri Tirto

Yang dimaksud dengan gambaran umum disini adalah laporan dari hasil penelitian secara garis besar yang didalamnya memberikan gambaran-gambaran secara global tentang kondisi atau keadaan Sekolah Dasar Negeri Tirto Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang sebagai tempat dimana Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan. Pada gambaran umum ini akan penulis sajikan sebagai berikut:

a. Letak Geografis

Sekolah Dasar Negeri Tirto adalah salah satu sekolah dasar negeri yang berada di Kecamatan Grabag atau kira-kira 8 km arah timur dari Kota Kecamatan Grabag. Adapun batas-batas lokasi Sekolah Dasar Negeri Tirto adalah sebagai berikut:

- Sebelah selatan Desa Ngasinan - Sebelah timur Perhutani - Sebelah utara Desa Telogorejo - Sebelah barat Desa Ngasinan

(40)

b. Sarana dan Prasarana

Sebagaimana sekolah negeri lainnya Sekolah Dasar Negeri Tirto juga memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai, seperti kantor, ruang guru, perpustakaan dan lain-lainnya. Untuk lebih jelasnya baiklah penulis cantumkan tabel berikut ini :

TABEL 2

Jumlah Ruangan Tahun 2008

NO NAMA RUANG JUMLAH KEADAAN

1 Kelas I 1 Baik

2 Kelas II 1 Baik

3 Kelas III 1 Baik

4 Kelas IV 1 Baik

5 Kelas V 1 Baik

6 Kelas VI 1 Baik

7 Kantor 1 Baik

8 Ruang Guru 1 Baik

9 Perpustakaan 1 Baik

10 U K S 1 Baik

11 Mushola 1 Baik

(41)

Pengelola Sekolah Dasar Negeri Tirto terdiri dari 8 guru dan satu

Kepala Sekolah. Agar lebih jelasnya dapat diperhatikan pada tabel berikut in i:

2. Keadaan Guru

TABEL 3

Keadaan Guru dan Karyawan SDN Tirto Tahun 2008

No Nama / NIP L / P N I P Jabatan

1 Hj. Sri Utami P 130351262 Kepala Sekolah

2 Sri Sulbiyah P 131030184 Guru Kls. I-VI

3 Bisri Mustofa L 131372663 Guru Kls. I-VI

4 Sri Antik P 130736787 Guru Kelas VI

5 Endang Lestari P 131514004 Guru Kelas V

6 Sri Hermiyati P 500141178 Guru Kelas III 7 Sri Wahyuningsih P 500291584 Guru Kelas I

8 Andi Dwika P. L - Guru Kelas IV

(42)

Jumlah siswa Sekolah Dasar Negeri Tirto pada tahun pelajaran 2007/2008 berjumlah 176 siswa yang terdiri dari 6 kelas. Adapun perinciannya adalah sebagai berikut:

3. Keadaan Siswa

Tabel 4

Keadaan Siswa SD Negeri Tirto Tahun 2007/2008

No Kelas Kelamin Agama

L P Islam Non Islam Jumlah

1 I 21 19 40 - 40

2 II 13 15 28 - 28

3 III 17 14 31 - 31

4 IV 12 7 19 - 19

5 V 15 10 25 - 25

6 VI 16 17 33 - 33

JUMLAH 94 82 176 - 176

B. Subyek Penelitian

(43)

Penelitian Tindakan Kelas ini berfokus pada tiga aspek, yaitu:

1. Keaktifan Siswa

a. Motivasi dan kesiapan menerima pelajaran b. Memperhatikan penjelasan guru/teman

c. Kerjasama, minat bertanya/menjawab pertanyaan d. Kemauan melakukan perintah

e. Mengerjakan soal latihan/LKS baik individu maupun kelompok f. Merangkum/mencatat materi dengan baik

2. Ketrampilan Membaca Al-Qur'an a. Kelancaran

b. Melafalkan c. Kefasihan

d. Pengetrapan hukum mad 3. Hasil Belajar Siswa

C. Prosedur Kerja Dalam Penelitian

Penelitian ini direncanakan dalam tiga siklus, tiap siklus memuat empat tahap, yaitu :

- Perencanaan - Pelaksanaan - Pengamatan

(44)

a. Perencanaan

1) Guru menentukan materi yang akan diberikan 2) Guru mempersiapkan Rencana Pengajaran (RP) 3) Merancang dan membuat peraga

4) Merancang soal-soal latihan

5) Meminta kesediaan guru lain membantu mengamati 6) Mempersiapkan siswa mengikuti pengajaran

7) Menentukan jadwal pelaksanaan b. Pelaksanaan

1) Guru melaksanakan pengajaran dengan menggunakan metode pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA).

2) Guru memberi materi dengan metode diskusi sebagai metode utama.

3) Siswa dalam kelompok mendiskusikan materi pelajaran. 4) Siswa mendemonstrasikan bacaan Al-Qur’an.

5) Siswa dengan bimbingan guru membuat rangkuman. c. Pengamatan

1) Guru dan pengamat lain mengamati minat belajar siswa dan kesiapan menerima pelajaran.

2) Pengamatan aktifitas dan ketrampilan siswa dalam mengeijakan

1. Siklus I

(45)

d. Refleksi

Menilai pelaksanaan dari siklus I untuk mengetahui kelebihan dan kekurangannya. Hasil dari refleksi ini digunakan untuk memperbaiki dan mempersiapkan siklus D.

2. Siklus II

a. Perencanaan

1) Guru menentukan materi pembelajaran dan merancang Rencana Pengajaran II (RP II).

2) Merancang pengajaran dengan pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBS A).

3) Merancang lembar keija siswa (LKS).

4) Mempersipkan siswa mengikuti pelajaran dengan pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA).

5) Menentukan waktu pelaksanaan. b. Pelaksanaan

1) Guru melaksanakan pengajaran dengan metode Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA).

2) Guru memberikan materi dengan metode utama diskusi.

(46)

6) Siswa dengan bimbingan guru membuat rangkuman. c. Pengamatan •

1) Guru dan pengamat lain mengamati minat belajar, perhatian dan kesiapan siswa menerima pelajaran.

2) Pengamatan aktifitas dan ketrampilan siswa dalam mendemonstrasikan bacaan dan berdiskusi siswa.

3) Mengamati hasil belajar siswa dengan melakukan penilaian. d. Refleksi

Guru dan pengamat lain mengevakuasi pelaksanaan dari siklus II sebagai refleksi untuk perbaikan dan pelaksanaan siklus III. Diharapkan refleksi ini dapat lebih mengoptimalkan pembelajaran pada siklus III.

3. Siklus III a. Perencanaan

1) Guru menentukan materi lanjutan dan mempersiapkan Rencana Pengajaran III (RP III).

2) Merancang kembali pengajaran dengan metode pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA).

(47)

b. Pelaksanaan

1) Guru melaksanakan pengajaran dengan metode pendekatan • Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA).

2) Guru memberi materi dengan metode diskusi. 3) Siswa mendemonstrasikan bacaan Al-Qur’an. 4) Siswa mendiskusikan materi.

5) Siswa mengerjakan soal.

6) Dengan bimbingan guru siswa membuat rangkuman. 7) Diadakan tes akhir.

c. Pengamatan

1) Guru dan pengamat lain mengamati kesiapan siswa. 2) Pengamatan aktifitas siswa dalam berdiskusi.

3) Pengamatan siswa dalam mendemonstrasikan bacaan Al-Qur’an 4) Mengamati hasil pekerjaan siswa dengan melakukan penilaian dan

tes akhir. d. Refleksi

(48)

D. Sumber Data dan C ara Pengambilan Data 1. Sumber Data

Sesuai dengan obyek Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang penulis lakukan, maka sumber data diambil dari Sekolah Dasar Negeri Tirto Kelas V tahun pelajaran 2007/2008 dengan fokus pengamatan meliputi:

a. Keaktifan Siswa

1) Motivasi dan kesiapan siswa menerima pelajaran.

2) Keseriusan siswa dalam memperhatikan penjelasan dari guru. 3) Keijasama dalam kelompok.

4) Keberanian dalam bertanya. 5) Keberanian dalam menjawab.

6) Kemauan dalam mendemonstrasikan bacaan. 7) Mengeijakan soal.

8) Merangkum materi.

b. Ketrampilan dalam mendemonstrasikan bacaan 1) Membaca ayat Al-Qur’an.

2) Mengeijakan soal.

(49)

Cara pengambilan data pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah sebagai berikut:

a. Hasil pengamatan guru dan pengamatan lain yang membantu dalam penelitian ini yaitu dengan lembar pengamatan.

b. Melalui tes latihan soal-soal tiap siklus. c. Test akhir.

E. Tolok Ukur Keberhasilan

Sebagai tolok ukur atas keberhasilan siswa dalam mengikuti pelajaran pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ialah :

1. Keaktifan Siswa

Jika dapat memenuhi minimal 4 dari 6 indikator keaktifan siswa, meliputi: a. Motivasi dari kesiapan menerima pelajaran.

b. Perhatian yang serius dalam menerima pelajaran. c. Keijasama dalam kelompok.

d. Kemauan dalam mendemonstrasikan bacaan. e. Mengerjakan soal-soal latihan.

f. Merangkum.

2. Ketrampilan atau kemampuan

a. Siswa dikatakan mampu jika dapat menyelesaikan empat dari lima

2. Cara Pengambilan Data

(50)

b. Siswa dapat membaca Al-Qur’an dengan lancar. c. Siswa dapat menyebutkan sebab-sebab bacaan Mad. d. Siswa dapat menyebutkan huruf Mad.

3. Hasil Belajar

Sesuai dengan acuan Pedoman Kenaikan Kelas Tahun 2007/2008, bahwa 75 % termasuk ketentuan belajar sedang, 85 % ketentuan belajar tinggi, dan 65 % ketentuan belajar rendah. Berdasarkan rapat guru Sekolah Dasar Negeri Tirto Tahun 2007/2008, ketentuan minimal 65, oleh karena itu siswa dikatakan berhasil bila :

(51)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Diskriptif Persiklus Penelitian 1. Hasil Penelitian Siklus I

Pada proses perencanaan, peneliti menentukan materi pada siklus I yaitu hukum bacaan Mad Thobiiy atau Mad asli serta cara membacanya, kemudian dilanjutkan dengan membuat rencana pembelajaran tentang materi tersebut. Merancang dan membuat media pembelajaran dan membuat alat peraga yaitu potongan-potongan ayat yang mengandung bacaan mad thobiiy. Membuat soal-soal sebagai latihan dan membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) siklus I serta memperbanyak sesuai dengan jumlah anak. Meminta guru lain untuk membantu mengamati, mempersiapkan siswa untuk mengikuti pelajaran dengan membentuk kelompok kecil yang terdiri dari 5 siswa. Menentukan jadwal pelaksanaan yaitu pada minggu pertama Januari.

Selanjutnya pada saat yang telah ditentukan guru melaksanakan pengajaran dengan menggunakan metode pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) dan dengan menggunakan metode diskusi sebagai metode yang utama dan metode ceramah, tanya jawab sebagai metode penunjang.

Pengajaran diberikan secara klasikal, setelah diberi materi siswa dikelompokkan sesuai dengan kelompok yang telah ditentukan. Dengan bimbingan guru siswa mendemonstrasikan bacaan ayat-ayat Al-Qur’an

(52)

secara bersama-sama. Kemudian dilanjutkan dengan tiap-tiap kelompok

diberi tugas untuk mencari bacaan (lafal) yang mengandung bacaan- Mad Thobiiy dan mengemukakan alasanannya. Siswa secara individual mengerjakan soal-soal yang telah dibuat oleh guru (peneliti). Tahap selanjutnya guru bersama-sama siswa membahas lembar kerja yang telah dikerjakan siswa serta memberi penilaian terhadap hasil pekerjaan siswa dilanjutkan siswa dengan bimbingan guru membuat rangkuman dan simpulan pokok-pokok yang penting pada pembelajaran siklus I.

Pada proses pengamatan peneliti bekerja sama dengan pengamat lain mengadakan pengamatan terhadap siswa dan mengisi lembar pengamatan aktifitas dan ketrampilan dalam mendemonstrasikan bacaan Al-Qur’an. Penelitian dan pengamat memberikan bantuan terhadap siswa/kelompok yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugas yang diberikan guru.

Peneliti mengadakan pengamatan terhadap kerja dan hasil belajar siswa serta memberikan penilaian terhadap lembar kerja siswa serta soal- soal latihan yang telah dikerjakan sebagai analisis hasil belajar siklus I.

(53)

T a b e l 5

Nilai Hasil Pembelajaran Siklus I

No Nama Kelamin Nilai Tuntas

L P Ya Tidak

7 Muhamad rahman L 80 V

8 Nurkoyidah P 80 V

9 Suriyanto L 80 V

10 Ahmad Taufiq L 60 V

11 Dimas Restu Pambudi L 80 V

12 Esterlita P 80 V

13 Farisa L. Khasanah P 80 V

14 Istri Nurcahyati P 80 V

15 Inanur Azizah P 60 V

16 Irsyaq Yulianto L 80 V

17 Maidah P 80 V

18 M. Atif L 80 V

19 Muhamad Eko L 80 V

20 Muhamad Ansor L 60 V

21 Puput Nofitasari P 60 V

22 Rohmat Oktaviani L 80 V

23 Samsodin L 80 V

24 Siti Nadiroh P 80 V

25 Sigit Arifianto L 80 V

Jumlah 15 10 1840 19 6

Jumlah siswa : 25

Tuntas : 19 = 76%

(54)

T a b e l 6

Jawaban Siswa pada Siklus I

No Nama No. Soal Jml Nilai Tuntas

1 2 3 4 5 Ya Tidak

Keterangan : Tiap item nilai 20 Rata-rata nilai : 73,6 % Jumlah siswa : 25 Penyelesaian soal : 77,6 %

Tuntas : 19 = 76 %

(55)

Tabel 7

Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa pada Siklus 1

No Nama Siswa Aktifit as %

1 2 3 4 5

1. Motivasi 4. Mengerjakan soal

2. Perhatian 5. Merangkum

(56)

Setelah dilaksanakan pengamatan atas tindakan pembelajaran di

dalam kelas, selanjutnya diadakan refleksi terhadap kegiatan yang telah dilakukan. Hasil refleksi suklus I adalah sebagai berikut: Terdapat siswa dalam sebuah kelompok yang lupa tidak membawa buku Iqro’ yang menjadi tugasnya, sehingga menghambat kegiatan dalam kelompok tersebut. Kekompakan kelompok masih kurang disebabkan tidak terbiasa laki-laki dan perempuan dalam satu kelompok. Terdapat siswa yang tidak mau mendemonstrasikan bacaan. Kebanyakan siswa belum mencantumkan sebab dibaca Mad. Keijasama kelompok kurang maksimal. Belum tampak adanya tutor sebaya. Tetapi juga ada siswa yang over aktif sehingga menggangu yang lain.

Untuk mengatasi hal-hal tersebut diatas maka langkah yang akan ditempuh pada siklus II adalah mengintensifkan pembelajaran, membimbing siswa dengan lebih sabar, telaten dan memotivasi agar dalam mengikuti pelajaran dengan baik/mengikuti saran guru serta mengerjakan tugas-tugas yang diberikan.

2. Hasil Penelitian Siklus II

(57)

siklus II, agar siswa lebih terkondisi dan semua kelompok kompak tidak lupa membawa Al-Qur’an. Menentukan waktu pelaksanaan siklus II yaitu minggu kedua bulan Januari.

Selanjutnya proses pelaksanaan pada saat yang telah ditentukan guru melaksanakan pengajaran dengan metode diskusi sebagai metode utama dan demonstrasi, ceramah, tanya jawab dan penugasan sebagai metode pembantu. Pengajaran dilaksanakan secara klasikla seperti pada siklus I.

Setelah siswa diberikan materi sesuai dengan kelompoknya, secara berkelompok siswa mendemonstrasikan bacaan Al-Qur’an, kemudian mendiskusikan materi tersebut yaitu bacaan mad yang berhubungan dengan huruf alif dan ya’ sukun. Langsung mengambil dari Al-Qur’an dan mengerjakan soal-soal latihan.

Guru memberikan penilaian terhadap pekeijaan siswa dan mengadakan pengamatan serta ditutup dengan membuat rangkuman oleh siswa atas bimbingan guru tentangbacaan mad thobi’i.

Pada proses pengamatan seperti pada siklus I penulis bekeija sama dengan pengamat lain jalannya pelajaran, aktifitas siswa dan ketrampilan siswa dalam mendemonstrasikan bacaan dan penyelesaian soal-soal yang diberikan. Memberi bantuan kepada siswa/kelompok yang masih mengalami kesukaran dalam mendiskusikan dan penyelesaian soal- soal, sambil mengamati aktifitas dan ketrampilan siswa.

(58)

Hasil belajar siswa dengan ketuntasan 72%, sedang rata-rata nilai 70. Lebih jelasnya lihat tabel berikut ini.

Tabel 8

Nilai Hasil Pembelajaran Siklus II

No Nama Kelamin Nilai Tuntas

L P Ya Tidak

7 Muhamad rahman L 60 V

8 Nurkoyidah P 80 V

9 Suriyanto L 80 V

10 Ahmad Taufiq L 60 V

11 Dimas Restu Pambudi L 80 V

12 Esterlita P 80 V

13 Farisa L. Khasanah P 80 V

14 Istri Nurcahyati P 80 V

15 Inanur Azizah P 60 V

16 Irsyaq Yulianto L 80 V

17 Maidah P 80 V

18 M. Atif L 80 V

19 Muhamad Eko L 80 V

20 Muhamad Ansor L 60 V

21 Puput Nofitasari P 80 V

22 Rohmat Oktaviani L 60 V

23 Samsodin L 80 V

24 Siti Nadiroh P 80 V

25 Sigit Arifianto L 80 V

Jumlah 15 10 1860 18 7

Jumlah Siswa : 25 Rata-rata Nilai : 7 Tuntas : 18 = 72%

(59)

T a b e l 9

Hasil Jawaban pada Siklus II

No Nama No. Soal Jml Nilai Tuntas

1 2 3 4 5 Ya Tidak

Keterangan : Tiap item nilai 20 Penyelesaian soal : 76%

Jumlah siswa : 25 Rata-rata nilai : 74

Tuntas : 18 = 72 %

(60)

Tabel 10

H a s il P e n g a m a ta n A k tiv ita s S is w a p a d a S ik lu s II

No Nama Siswa Aktifil as %

1 2 3 4 5

1. Motivasi 4. Mengerjakan soal

2. Perhatian 5. Merangkum

(61)

Setelah diadakan pengamatan selanjutnya refleksi, seluruh siswa

dalam kelompok telah melaksanakan tugas masing-masing dengan membawa Al-Qur’an yang menjadi tugasnya, sehingga pelaksanaan beijalan lancar. Terdapat siswa dalam kelompok yang menggantungkan kepada siswa lain dalam mengerjakan soal, hal ini akan diatasi dengan bimbingan yang intensif dan terkontrol. Dalam siklus ini sudah nampak adanya tutor sebaya, sehingga keijasama dalam kelompok sangat baik. Ketika dicoba mengeijakan soal dengan mencari dalam Al-Qur’an masih tampak siswa yang agak kebingungan dan lupa ketika menulis sebab dibaca mad thobi’i. Untuk mengatasi hal ini siswa selalu diingatkan. Perlu tindakan perbaikan dan pengayaan yang lebih intensif yaitu dengan memberi tugas-tugas supaya dikerjakan di rumah.

3. Hasil Penelitian Siklus III

(62)

Selanjutnya pelaksanaan pada saat yang telah ditentukan guru

melaksanakan dengan media Al-Qur’an dengan menggunakan metode pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA). Adapun metode yang digunakan metode diskusi. Guru menerangkan materi pelajaran yaitu mad thobiiy, dhomah bertemu wawu sukun serta tanda fathah tegak, kasroh tegak, dan dhomah tegak, kemudian guru mendemonstrasikan bacaan Al- Qur’an, diberikan secara klasikal. Wakil masing-masing kelompok mendemonstrasikan bacaan tersebut secara bergantian.

Langkah selanjutnya setelah diberi materi pokok siswa secara berkelompok untuk mendiskusikan tugas yang telah diberikan oleh guru dan hasilnya dituangkan dalam lembar keija siswa (LKS). Selanjutnya wakil masing-masing kelompok maju kedepan untuk menyampaikan hasil dari pada diskusi. Guru memberikan penilaian hasil dari tugas kelompok dan dilanjutkan dengan membimbing siswa untuk membuat rangkuman pokok bahasan. Setelah membuat rangkuman kemudian dilanjutkan test akhir.

(63)

94 % dari 25 anak atau setara dengan nilai 85. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 12

Nilai Hasil Pembelajaran Siklus III

No Nama Kelamin Nilai Tuntas

L P Ya Tidak

7 Muhamad rahman L 60 V

8 Nurkoyidah P 80 V

9 Suriyanto L 80 V

10 Ahmad Taufiq L 80 V

11 Dimas Restu Pambudi L 80 V

12 Esterlita P 80 V

13 F ari s a L. Khasanah P 80 V

14 Istri Nurcahyati P 80 V

15 Inanur Azizah P 80 V

16 Irsyaq Yulianto L 80 V

17 Maidah P 80 V

18 M. Atif L 80 V

19 Muhamad Eko L 80 V

20 Muhamad Ansor L 80 V

21 Puput Nofitasari P 80 V

22 Rohmat Oktaviani L 80 V

23 Samsodin L 80 V

24 Siti Nadiroh P 80 V

25 Sigit Arifranto L 80 V

(64)

T a b e l 13

Hasil Jawaban pada Siklus III

No Nama No. Soal Jml Nilai Tuntas

(65)

Tabel 14

Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa pada Siklus IQ

(66)

Adapun hasil dari test akhir adalah ketuntasan 92 % dan nilai

rata-rata 8. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini. • Tabel 15

Analisa Test Akhir

No Nama Siswa Kelamin Nilai Ketuntasan

L P Tuntas Tidak

11 Dimas Restu Pambudi L 8 V

12 Esterlita P 9 V

13 Farisa L. Khasanah P 8 V

14 Istri Nurcahyati P 8 V

15 Inanur Azizah P 8 V

21 Puput Nofitasari P 8 V

22 Rohmat Oktaviani L 8 V

23 Samsodin L 6 V

24 Siti Nadiroh P 9 V

25 Sigit Arifianto L 9 V

Jumlah Siswa : 25

(67)

TABEL 16

Analisis Tes Akhir

No Nama Siswa Kelamin Nomor Soal / Skor Jml Nilai

L P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Keterangan : Tiap item nilai 20 Penyelesaian soal : 81,6% Jumlah Siswa : 25

(68)

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Uraian pada pembahasan ini lebih banyak berdasarkan' pada pengamatan dan refleksi setiap siklus I. Berdasarkan hasil refleksi didapatkan anatara lain terdapat siswa yang belum siap mengikuti pelajaran terbukti tidak membawa buku iqro’ yang menjadi tugasnya, sehingga kegiatan kelompok sedikit terhambat, hal ini terjadi memang lupa atau tidak memperhatikan. Kecanggunggan bersatunya antara siswa laki-laki dan siswa perempuan dalam satu kelompok tetapi setelah pelajaran berjalan perlahan-lahan hal ini dapat diatasi dengan setara lagi dari guru.

Ada juga siswa yang malu menunjukkan kemampuan dalam mendemonstrasikan bacaan terutama siswa putri, kebanyakan sanggup maju apabila bersama teman lainnya.

Dalam pekerjaan siswa banyak dijumpai siswa tidak menulis sebab dibaca mad, namun dengan diingatkan lama-lama paham. Pada saat diskusi kelompok terdapat siswa yang over aktif dikarenakan mereka telah menguasai materi. Selain itu pada siklus I terdapat siswa yag mengerjakan tetapi tidak sempurna.

Hal-hal tersebut pada pelaksanaan siklus II dan siklus III hanya terjadi pada anak tertentu saja yang memang menjadi tersendiri. Secara umum pelaksanaan siklus I berjalan baik dengan hasil yang cukup.

(69)

siklus II lebih sukar dibanding siklus I yaitu anak langsung disuruh membaca Al-Qur’an.

Kemajuan pada siklus II yaitu keijasama dalam kelompok lebih kompak dan aktifitas siswa lebih meningkat. Siswa melakukan dan mengeijakan tugas-tugas yang dianjurkan oleh guru. Semua siswa membawa Al-Qur’an dan sudah terlihat tutor sebaya. Keberanian untuk mengemukakan pendapat dan mendemonstrasikan kemampuan dalam membaca sudah merata.

Sedang pada pelaksanaan siklus m lebih kondusif dan lebih baik, siswa telah terkondisi belajar dengan pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) dan memahami bacaan mad dengan baik. Dalam mengeijakan soal telah mencantumkan sebab-sebab dibaca mad dan cara membacanyapun sudah betul.

(70)

TABEL 17

Aktivitas dan Ketrampilan Siswa Pada Tiap Siklus

Adapun hasil belajar siswa pada tiap siklus dan test akhir adalah sebagai brikut:

TABEL 18

(71)

bahasan bacaan mad. Kemampuan siswa dapat meningkat. Hal ini

diperkuat dengan hasil test akhir yang menggembirakan yaitu dengan ketentuan 96 % dan nilai rata-rata 83.

(72)

B

AB V

PENUTUP

A. Simpulan

Dari seluruh kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Tirto Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2007/2008 dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) dapat membantu meningkatkan ketrampilan membaca AL-qur'an dan pemahaman terhadap hukum mad. Hal ini ditunjukkan oleh perolehan nilai rata-rata pada tiap-tiap siklus yang cenderung meningkat.

2. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) lebih kondusif dan ada peningkatan dalam hal membaca Al- Qur’an dengan bacaan mad.

(73)

B. Saran

Berdasarkan pengalaman selama melaksanakan penelitian tindakan kelas (PTK) baca Al-Qur'an siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Tirto Kecamatan Grabag dapat diajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Diharapkan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada pokok bahasan membaca Al-Qur'an guru hendaknya menggunakan pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA)

2. Proses belajar mengajar yang baik (siswa lebih termotivasi) adalah melibatkan siswa secara aktif misalnya diberi tugas untuk mencari sumber belajar, berdiskusi untuk memecahkan masalah.

3. Perlu diupayakan kelompok belajar baik di dalam kelas maupun di luar kelas agar proses belajar mengajar lebih hidup.

4. Perlunya ditambahkan tutor sebaya baik dalam proses belajar mengajar dalam kelas maupun dalam kelompok belajar.

C. Kata Penutup

(74)

Karena keterbatasan ilmu pengetahuan, pengalaman dan kemampuan dalam menyusun skripsi ini penulis menyadari tentu' banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mohon kepada semua pihak sudilah kiranya memberi sumbangan pemikiran, kritik yang bersifat membangun demi perbaikan selanjutnya. Dan akhirnya penulis ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu panyelesaian skripsi ini. Untuk itu penulis ucapkan banyak terimakasih.

(75)

D

AFTAR PUSTAKA

Abdul Qodir, Saleh, Al-Qur'an dan Pembina Insan, Al-Ma'arif. Bandung, 1985. Ahmadi, Ilmu Pendidikan Islam, Fak. Tarbiyah IAIN Salatiga. 1987.

Arikunto, Suharsimi, Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara Jakarta, 2007. Departemen Agama RI, Ilmu Pendidikan Islam, Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi Agama. Jakarta. 1982.

Departemen Agama RI, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Diijen Kelembagaan Agama Islam, Jakarta, 2002.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Diijen Dikdasmen Jakarta. 1993. Kurikulum

Fak. Tarbiyah IAIN Walisongo, PBM-PAI di Sekolah, Pustaka Pelajar Yogyakarta, 1998.

Jazuli, Ahmad, Pelaksana Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar, Depdikbud Jakarta. 1997.

Ketut Sukardi, Dewa, Bimbingan dan Penyuluhan Belajar Di Sekolah, Usaha Nasional Surabaya, 1985.

Lunggulung, Hasan, Beberapa Pemikiran tentang Pendidikan Islam, Al-Ma'arif, Bandung, 1997.

Marimba, A. D., Pengantar Pendidikan Islam, Ma'arif Bandung, 1989. Nasution, Dikdaktik Azas Mengajar, Bina Aksara. Jakarta 1995. Rifai, Muh, Pembina Pribadi Muslim. CV Wicaksana Semarang, 1989.

Slameto, Proses Belajar Mengajar dalam Kredit Semester, Bina Aksara, Jakarta : 1991.

(76)

Satuan Pendidikan :

Siswa mampu membaca Al Qur’an dengan bacaan mad, melalui kalimat-kalimat, ayat-ayat pendek dan membaca surat-surat pendek melalui pengamatan penerapan, klasifikasi dan komunikasi.

B. Hasil Pembelajaran

Siswa mampu mengungkapkan tanda mad tobi’i.

C. Tujuan Instruksional Khusus

Dengan memberikan kalimat anak dapat: 1. Menyebutkan huruf mad

2. Menyebutkan ciri-ciri bacaan mad tobi’i 3. Menyebutkan sebab-sebab dibaca mad tobi’i

4. Mempraktekkan membaca mad tobi’i dalam Al Qur’an

D. Kelengkapan

Buku sumber : 1. Buku Tajwid Hidayatus Sibyan

2. Buku Pelajaran Tajwid oleh KH Zarkasi

E. Kegiatan Belajar Mengajar

Teknik Pembelajaran : Pendekatan CBSA

Metode : Diskusi, Ceramah, Pemberian Tugas dan

Demonstrasi

1. Pendahuluan

a. Guru mengabsen siswa

b. Menyampaikan tujuan pembelajaran c. Memberi motivasi siswa

d. Mengadakan appersepsi

2. Kegiatan Inti (68 menit)

a. Guru memperhatikan kalimat

(77)

g. Guru memberikan PR

3. Penutup (5 menit)

a. Guru menegaskan kembali untuk mengerjakan PR

b. Guru memperingatkan untuk mempelajari kembali di rumah c. Guru menutup pelajaran dengan bacaan hamdalah.

F. Penilaian

1. Test Formatif

2. Wawancara (dalam KBM) 3. Pengamatan

(78)

Satuan Pendidikan :

Siswa mampu membaca Al Qur’an dengan bacaan mad, melalui kalimat-kalimat, ayat-ayat pendek dan membaca surat-surat pendek melalui pengamatan penerapan, klasifikasi dan komunikasi.

B. Hasil Pembelajaran

Siswa mampu mengungkapkan tanda mad tobi’i.

C. T u ju a n In s tru k s io n a l K husus

Dengan memberikan kalimat anak dapat: 1. Menyebutkan huruf mad

2. Menyebutkan ciri-ciri bacaan mad tobi'i 3. Menyebutkan sebab-sebab dibaca mad tobi'i

4. Mempraktekkan membaca mad tobi’i dalam Al Qur’an

D. K e len g k a p an

Buku sumber : 1. Buku Tajwid Hidayatus Sibyan

2. Buku Pelajaran Tajwid oleh KH Zarkasi

E. Kegiatan Belajar Mengajar

Teknik Pembelajaran : Pendekatan CBSA

Metode : diskusi, ceramah, pemberian tugas dan demonstrasi 1. P e n d a h u lu a n

a. Guru mengabsen siswa

b. Menyampaikan tujuan pembelajaran c. Memberi motivasi siswa

d. Mengadakan appersepsi

2. Kegiatan Inti (68 menit)

a. Guru memperhatikan kalimat

^ UI» j

b. Guru mengecek pemahaman siswa c. Guru membagikan LKS

(79)

3. Penutup (5 menit)

a. Guru menegaskan kembali untuk mengerjakan PR

b. Guru memperingatkan untuk mempelajari kembali di rumah c. Guru menutup pelajaran dengan bacaan hamdalah.

F. Penilaian

1. Test Formatif

2. Wawancara (dalam KBM) 3. Pengamatan

(80)

Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Pokok Bahasan

: Sekolah Dasar

: Pendidikan Agama Islam : V/If

: Membaca Al Qur’an Sub Pokok Bahasan: Bacaan Mad

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu membaca Al Qur'an dengan bacaan mad, melalui kalimat-kalimat, ayat-ayat pendek dan membaca surat-surat pendek melalui pengamatan penerapan, klasifikasi dan komunikasi.

B. Hasil Pembelajaran

Siswa mampu mengungkapkan tanda mad tobi'i.

C. Tujuan Instruksional Khusus

Dengan memberikan kalimat anak dapat: 1. Menyebutkan huruf mad

2. Menyebutkan ciri-ciri bacaan mad tobi'i 3. Menyebutkan sebab-sebab dibaca mad tobi'i

4. Mempraktekkan membaca mad tobi’i dalam Al Qur’an

D. Kelengkapan

Buku sumber 1. Buku Tajwid Hidayatus Sibyan

2. Buku Pelajaran Tajwid oleh KH Zarkasi

E. Kegiatan Belajar Mengajar

Teknik Pembelajaran : Pendekatan CBSA

Metode : Diskusi, Ceramah, Pemberian Tugas dan

Demonstrasi

1. Pendahuluan

a. Guru mengabsen siswa

b. Menyampaikan tujuan pembelajaran c. Memberi motivasi siswa

d. Mengadakan appersepsi

2. Kegiatan Inti (68 menit)

a. Guru memperhatikan kalimat

(81)

3. Penutup (5 menit)

a. Guru menegaskan kembali untuk mengbrjakan PK

b. Guru memperingatkan untuk mempelajari kembali di rumah c. Guru menutup pelajaran dengan bacaan hamdalah.

F. Penilaian

1. Test Formatif

2. Wawancara (dalam KBM) 3. Pengamatan

(82)

-=volj (Jjj3 *-L» ^ C , j ^°m1' £-AJ (_£a!| tilijia ^jjAlL) 1-.1-^\j CjJjl

(jjC. Uo3l (jjxilaJj (jjf. IJJ °iA (jj&llu (jc. (jj33l

Diskusikan dan carilah bacaan mad !

Mad Tobi’I pada surat Al Maa’un

NO LAFAL BACAAN SEBAB

(83)

UJI (jjp-Lojj

fUmii o -Ji c3139 <Jjo]Li *-t-1^..1 i5-^i ciuiji

U J * 'I t i f * <jj&LUi (_jC- J»A ( jjjll

Diskusikan dan carilah bacaan mad !

Mad Tobi’I pada surat Al Maa’un

NO LAFAL BACAAN SEBAB

(84)

(Jjj3 Q .\5slax31 ( jja s o V j jUoJl ^ U ‘iUia ^jjjJL C-ui j l

(jjC- UJI Q jxiaJj (jjf. 1^)J (j^4>Uu (_jC- (jjjJl

Diskusikan dan carilah bacaan mad !

Mad Tobi’l pada surat Al Maa’un

NO LAFAL BACAAN SEBAB

1

2

3

4

(85)

TES AKHIR

BACALAH DENGAN CERMAT

-oxJl ^txla

J

(jjC* La3l

J- ju (_5 jll tillia 0 ^ ^ >V\j [_£ aII <-liul jl

Soal:

carilah bacaan Mad Tobi'i yang ada pada surat Al Maa'un!

NO LAFAL BACAAN SEBAB

Gambar

TABEL 1.1Komponen Membaca AI-Qur'an
Tabel 1.2Jadwal Pelaksanaan Penelitian
TABEL 2Jumlah Ruangan Tahun 2008
TABEL 3Keadaan Guru dan Karyawan
+6

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan kegiatan E-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi Pengadaan Jasa Pemborongan Pekerjaan Pengadaan dan Perbaikan Guadrail pada Ruas Jalan Tol Cabang Jakarta

Dua (2) induk semang buatan digunakan dalam kajian tersebut; satu (1) ekor dibuat dari kayu yang dicat, memiliki muka yang sangat mirip dengan induk kera asli (induk semang A),

Usulan Teknis dinyatakan memenuhi syarat (lulus) apabila mendapat nilai minimal 70 (tujuh puluh), peserta yang dinyatakan lulus akan dilanjutkan pada proses penilaian penawaran

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pada umumnya responden sebanyak 71 orang atau sebesar 77,2% menyatakan sistem pelayanan yang diterapkan perpustakaan

[r]

Pengadaan TV AC Split , TV LCD, Parabola, St avolt , M esin Genset , Kipas Angin, Pom pa Air, Tape Wireless, Tabung Api, Gam bar Presiden &amp; Wakil, Lam bang Garuda dan Bendera M

Aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran menggunakan model bamboo dancing meliputi memperhatikan ketika guru menerangkan dan ketika temannya

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel kualitas pelayanan yang terdiri dari bukti fisik, kehandalan, daya tanggap, jaminan, dan empati,