• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Rangka Dan Alat Indera Manusia Melalui Media Audio Visual Pada Siswa Kelas IV Di MI Muhammadiyah Tejobang Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2015/2016 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Rangka Dan Alat Indera Manusia Melalui Media Audio Visual Pada Siswa Kelas IV Di MI Muhammadiyah Tejobang Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2015/2016 - Test Repository"

Copied!
136
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI RANGKA DAN ALAT INDERA MANUSIA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV DI MI MUHAMMADIYAH TEJOBANG KECAMATAN SIMO

KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Disusun Oleh:

FAJAR KHAFID NURUDIN

11511017

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

(2)
(3)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI RANGKA DAN ALAT INDERA MANUSIA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV DI MI MUHAMMADIYAH TEJOBANG KECAMATAN SIMO

KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Disusun Oleh:

FAJAR KHAFID NURUDIN

11511017

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

(4)
(5)
(6)
(7)

MOTTO

ِﷲ ِﻞْﯿِﺒَﺳ ﻰﻓ َﻮُﮭَﻓ ِﻢْﻠِﻌْﻟا ِﺐَﻠَط ﻰِﻓ َج َﺮ َﺧ ْﻦَﻣ

‘’Barang siapa keluar untuk mencari ilmu maka dia berada di jalan Allah ‘’

(8)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk :

1. Kedua orang tuaku, yang selalu mendukung dan memotivasi dalam mencari ilmu.

2. Kakak dan adik saya yang selalu mendukung untuk mencapai cita-citaku. 3. Teman-teman seperjuangan PGMI.

4. Para Dosen IAIN Salatiga yang membekali ilmu pengetahuan dan ilmu agama.

(9)

KATA PENGANTAR

Puji syukur terhadap Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semuanya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akademik dengan lancar tanpa menemukan kendala yang berarti. Shalawat serta salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Tugas akhir yang berupa skripsi ini merupakan suatu syarat untuk memperoleh gelar kesarjanan, penulis menyusun skripsi dengan judul :“

Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Rangka Dan Alat Indera Manusia Melalui Media Audio Visual Pada Siswa Kelas IV Di MI Muhammadiyah Tejobang Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2015/2016”

Skripsi ini penulis berhasil selesaikan berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, baik berupa materi maupun spiritual. Oleh karena itu, penulis ucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku rektor IAIN Salatiga yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melaksanakan penulisan skripsi.

2. Bapak Suwardi. M.Pd selaku Dekan IAIN Salatiga

3. Ibu Peni Susapti, M.Si, selaku Ketua Jurusan Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Salatiga.

4. Bapak Imam Mas Arum, M.Pd, selaku pembimbing dalam penulisan skripsi. 5. Bapak dan Ibu Dosen PGMI yang telah membekali Ilmu Pengetahuan kepada

(10)
(11)

ABSTRAK

Nurudin, Fajar Khafid, 2016.Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Rangka Dan Alat Indera Manusia Melalui Media Audio Visual Pada Siswa Kelas IV Di MI Muhammadiyah Tejobang Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing ; Imam Mas Arum M.Pd

Kata kunci : Hasil Belajar, Ilmu Pengetahuan Alam dan Media Audio Visual.

Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya hasil belajar siswa MI Muhammadiyah Tejobang saat pembelajaran IPA. Salah satu penyebabnya rendahnya hasil belajar siswa adalah kurangnya media yang digunakan oleh guru saat pembelajaran. Media yang digunakan guru dalam proses pembelajaran adalah media sederhana yaitu buku dan gambar. Rumusan masalah yang dikaji adalah apakah dengan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi rangka dan alat indera manusia pada siswa kelas IV MI Muhammadiyah Kecamatan Simo tahun ajaran 2015/2016? Apakah dengan media audio visual dapat memenuhi target pencapaian kriteria ketuntasan minimal (KKM) IPA materi rangka dan alat indera manusia pada siswa kelas IV MI Muhammadiyah Kecamatan Simo tahun ajaran 2015/2016?

Penelitian ini menggunakan bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebanyak tiga siklus. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Muhammadiyah Tejobang Kecamatan Simo dengan jumlah siswa 17 anak. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi dan tes.

(12)

DAFTAR ISI

SAMPUL……… i

LOGO………. ii

HALAMAN JUDUL………. iii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING……… iv

LEMBAR PENGESAHAN……… v

LEMBAR KEASLIAN TULISAN……… vi

MOTTO……….. vii

PERSEMBAHAN………. viii

KATA PENGANTAR……… ix

ABSTRAK………. xi

DAFTAR ISI………. xii

DAFTAR TABEL………. xv

DAFTAR GAMBAR……… xvii

DAFTAR DIAGRAM……… xviii

(13)

BAB I : PENDAHULUAN………... 1. Pengertian Hasil Belajar ...….….………. 2. Jenis-jenis hasil belajar ... 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar…….… B. IPA...

1. Pengertian IPA...…………... C. Media audio visual ... 1. Pengertian media audio visual...………. 2. Jenis-jenis media audio visua………...………….….... 3. Langkah-langkah penggunaan media audio visual…….

(14)

BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN……… A. Gambaran Situasi Umum MIM Tejobang... B. Subjek penelitian dan karakteristik objek denah………… C. Pelaksanaan penelitian………... BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….…..

(15)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Keadaan Kepala Sekolah dan Guru MI Muhammadiyah Tejobang Tahun Ajaran 2015/2016……… Tabel 3.2 Data Keadaan Peserta Didik MI Muhammadiyah Tejobang Tahun Ajaran 2015/2016………... Tabel 3.3 Daftar Nama Siswa kelas IV MI Muhammadiyah Tejobang tahun ajaran 2015/2016……….. Tabel 4.1 Data Prestasi Siswa Pada Siklus I Tahun Ajaran

2015/2016……….. Tabel 4.2 Data Prestasi Belajar Siswa Pada Siklus II Tahun Ajaran 2015/2016………... Tabel 4.3 Data Prestasi Belajar Siswa Pada Siklus III Tahun Ajaran 2015/2016………... Tabel 4.4 Hasil Rekapitulasi Nilai-nilai pada Siklus I II dan

III………...

(16)

DAFTAR GAMBAR

(17)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.6 Diagram Nilai Rata-rata Siklus I II dan III……….. Diagram 4. 7 Diagram Hasil Persentase Belajar pra siklus, siklus I, II dan III………...

77

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Nilai Hasil Belajar Pra Siklus ...

Lampiran 2 Nilai Hasil Belajar Siklus I ...

Lampiran 3 Nilai Hasil Belajar Siklus II ...

Lampiran 4 Nilai Hasil Belajar Siklus III ...

Lampiran 5 Hasil Rekapitulasi siklus II ...

Lampiran 6 Hasil Rekapitulasi siklus III ...

Lampiran 7 Lembar Observasi Siswa Siklus I ...

Lampiran 8 Lembar Observasi Siswa Siklus II ...

Lampiran 9 Lembar Observasi Siswa Siklus III ...

Lampiran 10 Lembar Observasi Guru Siklus I ...

Lampiran 11 Lembar Observasi Guru Siklus II ...

Lampiran 12 Lembar Observasi Guru Siklus III ...

(19)

Lampiran 15 Surat Permohonan Izin Penelitian...

Lampiran 16 Surat Pemberian Izin Penelitian...

Lampiran 17 Lembar Konsultasi Skripsi...

Lampiran 18 Surat Pembimbing Skripsi...

Lampiran 19 Daftar Nilai SKK...

112

113

114

115

(20)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan dimana objeknya adalah benda – benda alam, ilmu pengetahuan alam lahir dari pengamatan terhadap suatu gejala alam (fenomena) yang dikaji secara terus menerus dan sistematis sehingga didapatkan suatu konsep ilmu.Sehingga dapat dikatakan bahwa ilmu pengetahuan alam adalah sebuah ilmu pengetahuan yang telah diuji kebenaranya melalui langkah-langkah yang sistematis yang disebut juga metode ilmiah.

Manusia dilahirkan dengan rasa ingin tahu yang tidak terbatas dan kita semua memiliki peralatan yang memadai untuk memuaskanya. Dari sini kita melihat seorang anak kecil yang berumur 7 – 8 tahun atau kelas 4 SD, anak tersebut bisa diibaratkan seperti spons yang menyerap air yang maksutnya otak seorang anak akan menyerap berbagai fakta, sifat-sifat krisis, dan kerumitan bahasa yang kacau dengan cara yang menyenangkan dan bebas stress.

(21)

, pemahaman dan ketrampilan dan ketrampilan atau sikap (Oemar Hamalik, 2001)

Pelajaran IPA akan terasa lebih mudah lagi jika guru mengajarkan strategi atau cara belajar yang dapat memahami bagaimana belajar, berfikir dan memotivasi diri sendiri, tugas guru di sini sebagai pejabar yang maksudnya ketika anak mengalami kesulitan pemahaman maka seorang guru harus lebih mendekat kepada siswa sehingga anak akan lebih merasa nyaman, dengan seiringnya waktu maka anak tersebut akan memahami apa yang sedang dipelajari. Alat pembantu anak berfikir biasanya dengan menggunakan metode audio visual yang fungsinya anak bisa melihat dan mendengarkan apa yang sedang dipelajari saat itu. Seorang guru memang sudah saatnya menerapkan beberapa metode yang relevan supaya siswa belajar lebih giat dan menyenangkan.

Hasil belajar ialah hasil yang dicapai dalam bentuk angka-angka atau skor setelah diberikan tes hasil belajar pada setiap akhir pembelajaran. Nilai yang diperoleh siswa menjadi acuan untuk melihat ukuran siswa dalam menerima materi pelajaran (Dimyati dan Mudjiono 2006).

(22)

Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui dengan evaluasi. Sebagaimana dikemukakan oleh Sunal (1993 : 94), bahwa evaluasi merupakan proses penggunaan informasi untuk membuat pertimbangan seberapa efektif suatu program yang telah memenuhi kebutuhan siswa.

Menurut teori Gestalt, faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dibedakan menjadi dua faktor.pertama, faktor internal ; faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya, faktor internal ini meliputi : kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan. dan yang Keduan faktor eksternal ; faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu, keluarga, sekolah, dan masyarakat. Hasil belajar merupakan suatu proses perkembangan yang maksudnya secara kodrati jiwa raga anak mengalami perkembangan, perkembangan sendiri memerlukan sesuatu baik berasal dari diri siswa sendiri maupun pengaruh dari lingkunganya.

Media dan alat peraga IPA memang sangat penting karena hal tersebut dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Secara harfiah kata media memiliki arti “ Perantara” atau “Pengantar”. Association For Education And

Communication Technology (AECT) mendefinisikan media yaitu segala

(23)

instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya (Abdul Halim : 11).

Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar. Beraneka ragamnya media tersebut, maka masing-masing media mempunyai karakteristik yang berbeda-beda dan untuk itu perlu memilihnya dengan cermat dan tepat agar dapat digunakan tepat guna. Media audio visual contohnya, media ini sangat menarik dan menyenang kan sehingga siswa akan merasa nyaman untuk belajar. Media ini tidak memerlukan biaya yang banyak, hanya bermodal kan gambar atau suara anak akan lebih konsentrasi dalam mengikuti pelajaran, dengan hal tersebut maka sedikit demi sedikit siswa akan menyaring dan bahkan siswa akan lebih mengerti dengan jelas apa yang sudah dipelajari saat itu.

(24)

gerak contoh, telewriter, mose dan media board, (4) media visual gerak contoh, film bisu, (5) media visual diam contoh, microfon, gambar, globe dan bagan, (6) media seni gerak contoh, wayang dan upin ipin yang dibuat sesuai kreasi guru, (7) media audio contoh, telephone, radio dan tipe disk, (8) media cetak contoh, televise, (Soedjarwono, 1997: 175).

Media audio visual ini sangat membantu guru dalam proses belajar karena dalam model ini peran peserta didik sangat menonjol sementara peran guru tidak terlalu sentral. Namun seorang guru tetap dituntut untuk memberikan penilaain atas hasil pekerjaan siswa, ada beberapa langkah yang perlu diketahui dalam memanfaatkan media audio visual untuk kegiatan pembelajaran. Langkah-langkah tersebut meliputi persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut. Dalam langkah persiapan ada beberapa hal yang yang perlu dilakukan guru, yaitu : menyiapkan mental peserta didik agar dapat berperan secara aktif, sehingga paling lambat sehari sebelumnya hal itu harus sudah diberitahukan kepada siswa.

(25)

sehari-MIM Tejobang Kecamatan Simo merupakan madrasah yang terletak di tengah kampung tetapi mempunyai perkembangan yang signifikan, dari tahun ke tahun MIM Tejobang ini mempunya jumlah murid yang terus meningkat, untuk kelas IV berjumlah 7 murid untuk laki-laki dan 10 murid perempuan dengan total murid di kelas IV berjumlah 17 murid, untuk murid keseluruhan yaitu berjumlah 116 murid, tetapi sangat disayang kan dengan jumlah murid yang sedemikian guru atau pengajar tidak ada yang PNS kecuali kepala sekolah.

MIM Tejobang Kecamatan Simo ini mempunyai prestasi dalam bidang drum band atau ekstra kurukuler yang mana telah beberapa kali tampil dalam berbagai festival baik tingkat kecamatan maupun tingkat kabupaten, tetapi prestasi dalam bidang studi sangat kurang dikarenakan keterbatasan guru yang kurang mumpuni dalam proses mengajar, hal tersebut dibuktikan ketika guru mengajar tidak menggunakan atau memakai media yang seharusnya tersusun dalam rancangan pembelajaran.

Dilihat dari kemampuan siswa, siswa di MIM Tejobang Kecamatan Simo mempunya kemampuan yang merata, yang maksudnya siswa mudah menerima pembelajaran dengan baik, namun ketika proses pembelajaran IPA siswa kelas IV ini mempunyai permasalahan karena media tidak disediakan oleh guru dalam artian guru ketika proses pembelajaran tidak menggunakan media seperti yang tertulis dalam silabus maupun rancangan pembelajaran.

(26)

BELAJAR IPA MATERI RANGKA DAN ALAT INDERA MANUSIA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV DI MI MUHAMMADIYAH TEJOBANG KECAMATAN SIMO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015/2016”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah : Apakah dengan menggunakan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi rangka dan alat indera manusia di MIM Tejobang Kecamatan Simo Boyolali tahun ajaran 2015/2016?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada permasalahan yang ada, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Dengan menggunakan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi rangka dan alat indera manusia pada siswa kelas IV di MIM Tejobang Kecamatan Simo Boyolali tahun ajaran 2015/2016

D. Hipotesis

(27)

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan teoritis bagi bidang pendidikan di Indonesia khususnya pada mata pelajaran IPA di sekolah dasar.

2. Manfaat praktis a. Bagi siswa

1. Agar siswa dapat memahami materi yang diberikan oleh guru secara baik dan mendetail

2. Memotivasi siswa untuk mengikuti pelajaran

Meningkatkan presetasi belajar siswa dalam materi pelajaran ini b. Bagi guru : Sebagai pertimbangan dan rujukan dalam

melaksanakan pembelajaran agar pembelajaran menjadi lebih aktif, kreatif, dan menyenangkan.

(28)

F. Definisi Operasional 1. Hasil belajar

Hasil belajar menurut Sudjana (2004 : 22) adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. 2. Media Audio visual

Menurut Arsyad (2011:49) Media pembelajaran yang berbentuk gambar hidup, merupakan gambar-gambar dalam frame di mana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar itu hidup. Film bergerak dengan cepat dan bergantian sehingga memberikan visual yang bagus, media ini dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit, mengajarkan ketrampilan, menyingkat atau memper panjang waktu, dan mempengaruhi sikap.

3. IPA

IPA merupakan ilmu yang sistematis dan dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan didasarkan terutama atas pengamatan dan induksi-induksi pengetahuan teoritis yang diperoleh melalui metode khusus.

(29)

melalui percobaan (eksperimen) kemudian berdasarkan hasil eksperimen itulah dirumuskan keterangan ilmiah.

4. Rangka dan alat indera manusia

Rangka adalah rangkaian tulang yang sering bersangkutan secara teratur dan membentuk tubuh manusia. Dapat dikatakan sebuah rangka jika terhubung satu sama lain yang membuat rangka tersebut terhubung karena adanya sendi dan digerakkan oleh otot.

(30)
(31)

2. Lokasi dan subjek penelitian

Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV MIM Tejobang Kecamatan Simo Boyolali dengan jumlah siswa 17 dalam penelitian ini peneliti sebagai peneliti pelaksana.

3. Langkah-langkah penelitian a.) Perencanaan

1) Membuat RPP dengan menerapkan media audio visual 2) Menyiapkan sarana dan prasarana dalam proses pembelajaran 3) Menyiapkan soal sebagai tes tertulis

4) Menyiapkan instrumen b.) Pelaksanaan

Dalam penelitian ini, peneliti bersama guru melakukan satuan perencanaan tindakan yang telah tertulis di RPP terdiri dari pendahuluan, inti dan penutup.

c.) Pengamatan

(32)

d.) Refleksi

Setelah perencanaan tindakan dan pengamatan peneliti bersama guru melakukan analisis data yang berkaitan dengan masalah dan hambatan yang ditemui dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media audio visual.

4. Instrument penilaian

a. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) b. Silabus

c. Lembar tes d. Lembar soal 5. Pengumpulan data

a. Tes

Tes ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media audio visual dalam mata pelajaran IPA. Dalam tes ini berisi soal- soal uraian.

b. Pengamatan/observasi

(33)

c. Dokumentasi

Untuk memperoleh data tentang kondisi sekolah,data siswa, data guru dan lain-lain.

6. Analisis data

Menganalisa data yang telah terkumpul guna mengetahui beberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk perbaikan belajar siswa dan untuk membuktikan hipotesis, maka peneliti akan di analisa dengan rumus

P =

100%

keterangan

P= Angka Presentase

f = Frekuensi yang sedang dicari presentasenya N = Number of Case ( jumlah frekuensi/banyaknya

(34)

H. Sistematika penulisan

Sitematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan menggambarkan secara global tentang bab-bab berikutnya yang meliputi : latar belakang, rumusan masalah, tujuan, penelitian, hipotesis, kegunaan penelitian, difinisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : Kajian pustaka, memuat tentang hasil belajar, alat peraga pendidikan dan hubungan antara hasil belajar dengan menggunakan alat peraga.

BAB III : Berisi gambaran umum lokasi penelitian, subjek penelitian, deskripsi pelaksanaan penulisan pra siklus, deskripsi pelaksanaan siklus 1 sampai siklus 3.

BAB IV : Berisi uraian hasil penelitian dan pembahasan penelitian yang telah dilakukan serta perbandingan hasil belajar antar siklus.

(35)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Menurut Mulyasa (2008:) hasil belajar merupakan prestasi belajar siswa secara keseluruhan yang menjadi indikator kompetensi dan derajat perubahan perilaku yang bersangkutan. Kompetensi yang harus dikuasai siswa perlu dinyatakan sedemikian rupa agar dapat dinilai sebagai wujud hasil belajar siswa yang mengacu pada pengalaman langsung.

Menurut Hamalik (2008:) hasil belajar adalah sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat diamati dan diukur bentuk pengetahuan, sikap dan ketrampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik sebelumnya yang tidak tahu menjadi tahu.

(36)

2. Jenis-jenis Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu

sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat

perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum

belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis

ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

Hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi

perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu

menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. 8 Teori Taksonomi

Bloom hasil belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga kategori ranah

antara lain kognitif, afektif, psikomotorik. Perinciannya adalah sebagai

berikut :

a. Ranah Kognitif

Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek

yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan

penilaian.:

b. Ranah Afektif

Berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi

lima jenjang kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi,

menilai, organisasi dan karakterisasi dengan suatu nilai atau

(37)

c. Ranah Psikomotor

Meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda,

koordinasi neuromuscular (menghubungkan, mengamati). Tipe hasil

belajar kognitif lebih dominan daripada afektif dan psikomotor karena

lebih menonjol, namun hasil belajar psikomotor dan afektif juga harus

menjadi bagian dari hasil penilaian dalam proses pembelajaran di

sekolah. Beberapa hasil belajar siswa adalah kemampuan-kemampuan

yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil

belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam

mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai apabila siswa

sudah memahami belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku

yang lebih baik lagi. Ada tiga bagian macam hasil belajar yaitu,

keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian serta sikap dan

cita-cita. Pendapat dari Horward Kingsley ini menunjukkan hasil

perubahan dari semua proses belajar. Hasil belajar ini akan melekat terus

pada diri siswa karena sudah menjadi bagian dalam kehidupan siswa

(38)

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik

setelah ia menerima pengalaman pembelajaran. Sejumlah pengalaman yang

diperoleh peserta didik mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotor.

Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran

karena akan memberikan sebuah informasi kepada guru tentang kemajuan

peserta didik dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui proses

kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya setelah mendapat informasi

tersebut guru dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan peserta didik

lebih lanjut baik untuk individu maupun kelompok belajar.

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar antara lain :

a. Faktor Internal

Faktor internal ini meliputi antara lain :

1) Faktor Fisiologis. Secara umum kondisi fisiologis, seperti

kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek,

tidak dalam keadaan cacat jasmani dan sebagainya. Hal

tersebut dapat mempengaruhi peserta didik dalam menerima

materi pelajaran.

2) Faktor Psikologis. Setiap individu dalam hal ini peserta didik

pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang

(39)

perhatian,

minat, bakat, motif, motivasi, kognitif dan daya nalar peserta

didik.

b. Faktor Eksternal

Faktor lingkungan dapat mempengurhi hasil belajar.

Faktor lingkungan ini meliputi lingkungan fisik dan lingkungan

sosial. Lingkungan alam misalnya suhu, kelembaban dan

lain-lain. Belajar pada tengah hari di ruangan yang kurang akan

sirkulasi udara akan sangat berpengaruh dan akan sangat berbeda

pada pembelajaran pada pagi hari yang kondisinya masih segar

dan dengan ruangan yang cukup untuk bernafas lega.

Faktor Eksternal ini meliputi sebagai berikut:

1) Faktor Instrumental.

Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang

keberadaan dan penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil

belajar yang

diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi

sebagai

sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang

direncanakan.

Faktor-faktor instrumental ini berupa kurikulum, sarana dan

(40)

Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari

dalam diri seseorang yang dapat mempengaruhi prestasi

belajarnya. Diantara faktor-faktor intern yang dapat

mempengaruhi prestasi belajar seseorang antara lain:

a) Kecerdasan/intelegensi

(1) Bakat

(2) Minat

(3) Motivasi

b) Faktor ekstern

Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi prestasi belajar seseorang yang sifatnya

berasal dari luar diri seseorang tersebut. Yang termasuk

faktor-faktor ekstern antara lain:

(1) Keadaan lingkungan keluarga

(2) Keadaan lingkungan sekolah

(41)

B. IPA

1. Pengertian IPA

IPA merupakan ilmu yang sistematis dan dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan didasarkan terutama atas pengamatan dan induksi-induksi pengetahuan teoritis yang di peroleh melalui metode khusus

IPA merupakan ilmu teoritis, tetapi teori tersebut didasarkan atas pengamatan, perconaan-percobaan terhadap gejala alam, betapapun indahnya suatu teori dirumuskan tidakkah dapat dipertahankan kalau tidak sesuai dengan hasil percobaan dan pengamatan/observasi, fakta-fakta tentang gejala , kebendaan alam di selediki dan diuji berulang-ulang melalui percobaan (eksperimen) kemudian berdasarkan hasil eksperimen itulah dirumuskan keterangan ilmiah (teorinya).

a. Karakteristik IPA

1) IPA mempunyai nilai ilmiah artinya kebenaran dalam IPA dapat dibuktikan lagi oleh semua orang dengan menggunakan metode ilmiah dan prosedur seperti yang dilakukan terdahulu oleh penemunya.

2) IPA merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis, dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam.

(42)

observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain

4) IPA merupakan suatu rangkaian konsep yang saling berkaitan.Dengan bagan-bagan konsep yang telah berkembang sebagai suatu hasil eksperimen dan observasi, yang bermanfaat untuk eksperimentasi dan observasi lebih lanjut.

5) IPA meliputi empat unsur, yaitu produk, proses, aplikasi dan sikap. Produk dapat berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum. Proses merupakan prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah; metode ilmiah meliputi pengamatan, penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen, percobaan atau penyelidikan, pengujian hipotesis melalui eksperimentasi; evaluasi, pengukuran, dan penarikan.

(43)

Alat indera adalah alat tubuh yang berguna untuk mengetahui keadaan di luar tubuh. Alat indera ada lima, yaitu mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit. Kelima alat indra itu disebut panca indera. Pada setiap alat indera terdapat saraf. Saraf ini akan menerima rangsang dari luar tubuh. Kemudian, saraf mengirim rangsang itu ke otak. Saat rangsang diterima otak dengan baik, maka kita dapat melihat, mendengar, membau, mengecap, atau meraba. Alat. Indera harus dirawat dengan baik. Jika alat indera rusak, tubuh kita tidak dapat bekerja dengan baik. Akibatnya kita tidak dapat menikmati keadaaan sekitar.

1) Mata ( Indera Penglihat)

Mata adalah indra penglihat. Bentuk bola mata bulat seperti bola bekel atau bola pingpong. Diamternya lebih kurang 2 cm. Sebagian besar terletak di dalam rongga tengkorak. Mata terdiri atas bagian-bagian terperan penting dalam proses penglihatan. Selain itu, mata disertai bagian-bagian yang melindungi mata.

(44)

atas mata bemata. Kelopak mata terdiri dari kelopak atas dan kelopak bawah. Kelopak mata berfungsi untuk melindungi mata dari benda-benda asing, misalnya debu, asap, dan keringat. Bulu mata merupakan rambut yang terletak di kelopak mata. Bulu mat juga berguna melindungi mata dari benda asing.

Mata juga dilengkapi dengan kelenjar air mata dan otot mata. Kelenjar air mata menghasilkan air mata. Air mata berfungsi untuk membasahi kornea mata agar tidak kering. air mata juga berfungsi sebagai pelumas agar mata mudah digerakkan . kelenjar air mata mengeluarkan air mata pada saat kita mengedipkan mata. Otot mata berguna untuk menggerakkan bola mata sehinga dapat bergerak ke kanan-kiri dan ke atas- bawah.

Adapun bagian-bagian mata yang berhubungan dengan fungsi penglihatan, yaitu :

1) Kornea (selaput bening)

(45)

2) Iris (selaput pelangi) dan Pupil (anak mata)

Iris adalah selembar otot yang terletak di belakang kornea. Iris suatu jaringan yang kaya dengan pembuluh darah. Warna iris memberikan warna pada mata. Iris bekerja sama dengan pupil untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke mata sehingga sesuai dengan kebutuhan. Pupil adalah celah (lubang) bundar yang ada di tengah-tengah iris. Dalam cahaya terang, otot iris mengerut dan menyebabkan iris mengecil. Mengecilnya pupil akan menghentikan cahaya agar tidak terlalu banyak masuk ke mata. Dalam cahaya redup, otot-otot iris akan menjadi rileks sehingga pupil melebar. Melebarnya pupil memungkinkan cahaya semakin banyak masuk ke mata. Fungsi pupil sama dengan fungsi diafragma pada alat potret atau kamera.

3) Lensa

(46)

jauh, maka mata tidak berakomodasi. Akibatnya, lensa berbentuk pipih. Pada orang berusia di atas 50 tahun, daya akomodasi lensa mata mulai menurun. Akibatnya, orang tua menjadi sulit melihat dengan jelas.

4) Badan Bening

Badan bening ini terletak di belakang lensa. Bentuknya seperti agar-agar. Fungsi badan bening ialah meneruskan cahaya yang telah melewati lensa. Cahaya itu selanjutnya disampaikan ke selaput jala.

5) Retina ( selaput jala)

Selaput jala merupakan selaput yang terletak paling belakan . Selaput jala menerima cahaya yang diteruskan oleh bagian-bagian mata didepannya. Pada selaput jala terdapat ujung-ujung saraf penerima.

6) Saraf mata

Saraf mata terutama berfungsi untuk meneruskan rangsang cahaya yang diterima. Rangsang tersebut diteruskan ke sususnan saraf pusat yang berada di otak. Dengan demikian, kita dapat melihat suatu benda.

7) Cara Kerja Mata

(47)

menyampaikan bayangan itu ke otak.setelah diproses di otak, kita dapat melihat benda itu. Cara kerja mata adalah sebagai berikut : Cahaya > aqueous humor > pupil > lensa > vetreous humor > retina > saraf optik > otak.

Kelainan dan penyakit yang dapat menyerang mata adalah sebagai berikut :

1) Miopi (rabun jauh ) adalah ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang jauh dengan jelas. Kelainan ini dapat diatasi dengan menggunakan kacamata berlensa minus (lensa cekung). 2) Hipermiopi (rabun dekat) adalah ketidakmampuan mata melihat

benda dekat dengan jelas. Kelainan mata ini dapat diatasi dengan menggunakan kacamata berlensa plus (lensa cekung). 3) Presbiopi ( mata tua) adalah ketidakmampuan mata untuk

melihat benda yang dekat dan jauh dengan

4) Rabun senja adalah kelainan mata barupa ketidakmampuan mata untuk melihat pada senja hari. Rabun jelas. Kelaianan ini dapat diatasi dengan kacamata berlensa ganda, yaitu minus dan plus. 5) Buta warna adalah ketidakmampuan mata untuk melihat

warna-warna tertentu. Misalnya, buta warna-warna senja disebabkan oleh kekurangan vitamin A. biasanya, rabun senja bersifat sementara. Di siang hari, mata mampu melihat lebih baik.

(48)

(1) Menjaga kebersihan mata agar mata tidak kemasukan kotoran.

(2) Membiasakan membaca buku dengan jarak 30 cm dengan penerangan yang cukup.

(3) Segera memeriksakan diri ke dokter mata apabila mata tidak mampu melihat dengan baik.

(4) Makan makanan yang banyak mengandung vitamin A. 2) Telinga (Indera Pendengar)

Telinga meupakan indera pendengar. Telinga sebagai indera pendengar peka terhadap bunyi.

a) Bagian-bagian Rtelinga

Telinga sebagai reseptor pendengaran bunyi terdiri atas 3 bagian, yaitu :

(49)

2) Telinga tengah terdiri dari selaput pendengaran (gendang telinga), tulang-tulang pendengaran (tulang marti, landasan, sanggurdi, dan saluran Eustachius).

3) Telinga dalam terdiri dari tiga setengah lingkaran, rumah siput, sakulus dan utrikulus, dan saraf pendengar.

Ketiga saluran setengah lingkaran, sakulus dan utrikulus merupakan alat keseimbangan tubuh. Sakulus dan utrikulus terletak di bawah ketiga saluran setengah lingkaran. Alat keseimbangan iniakan memberikan tanggapan terhadap perubahan posisi tubuh. Oleh karena itu, jika telinga sakit, maka keseimbangan tubuh juga terganggu.

b) Cara kerja telinga

(50)

c) Memelihara kesehatan telinga

Kelainan dan penyakit yang menyerang telinga, yaitu : 1) Tuli atau tidak dapat mendengar dapat dialami sejak

lahir dan dapat juga setelah dewasa. Pada umumnya, tuli tidak dapat disembuhkan. Akan tetapi, penderita tuli yang tidak parah dapat ditolong dengan menggunakan alat bantu dengar ( hearing aid).

2) Keluarnya cairan berbau busuk dari telinga akibat terjadi radang pada telinga bagian dalam.

3) Bisul atau luka dapat terjadi di dalam telinga akibat infeksi.

Agar terhindar dari berbagai kelainan atau penyakit telinga, hal-hal yang harus diperhatikan antara lain :

1. Kebersihan telinga harus dijaga agar lubang telinga tidak tersumbat.

2. Sebaiknya, hindari bunyi yang terlalu keras.

(51)

tergadap bau terdapat pada bagian atas (di dalam) rongga hidung. Hidung juga merupakan pintu masuk udara pernapasan ke dalam tubuh. Di dalam pintu rongga hidung (bagian depan) terdapat rambut halus dan selaput lendir yang berguna untuk menyaring udara yang dihirup.

a) Bagian-bagian hidung

Adapun bagian - bagian hidung :

(1) Lubang hidung berfungsi untuk keluar masuknya udara. (2) Rambut hidung berfungsi untuk menyaring udara yang

masuk ketika bernapas.

(3) Selaput lendir berfungsi tempat menempelnya kotoran dan sebagai indra pembau.

(4) Serabut saraf berfungsi mendeteksi zat kimia yang ada dalam udara pernapasan.

(5) Saraf pembau berfungsi mengirimkan bau-bauan yang ke otak.

b) Cara kerja hidung

(52)

ujung-ujung saraf pembau yang ada di hidung. Rangsangan bau tersebut diteruskan ke otak. Dengan demikian, kita dapat mencium bau.

Cara kerja hidung adalah sebagai berikut. Rangsang (bau) > lubang hidung > epitelium olfaktori > mukosa olfaktori > saraf olfaktori > talamus > hipotalamus > otak.

1) Merawat kesehatan hidung

Ketidakmampuan hidung untuk mencium bau disebut anosmia.Anosmia diakibatkan oleh hal-hal sebagai berikut : (a) Terjadinya penyumbatan rongga hidung, misalnya akibat

pilek dan pembengkakan kelenjar polip. (b) Gangguan pada urat saraf indera pembau.

Agar hidung dapat berfungsi dengan baik, hidung harus dirawat dengan baik. Setiap hari, hidung harus dibersihkan. Hidung menjadi kotor karena udara yang kita cium mengandung butiran debu. Segeralah ke dokter jika kamu menderita pilek lebih dari seminggu agar pilekmu tidak semakin parah. Pilek yang lama dapat merusak indera pembau.

4) Lidah ( Indera Pengecap)

(53)

saraf pengecap. Lidah merupakan otot yang tebal. Pada pangkal lidah terdapat kelenjar limfa berlapiskan selaput yang berlendir.

a) Cara kerja lidah

Makanan atau minuman yang masuk ke dalam mulut memberi rangsangan ke ujung-ujung saraf pengecap. Rangsangan dari makanan tersebut kemudian diteruskan ke otak. Dengan demikian, kita dapat mengecap (merasakan) makanan atau minuman tersebut. Selain sebagai indera pengecap, lidah juga berfungsi sebagai alat bicara dan pengatu letal makanan. Perpaduan gerakan lidah, bibir, langit-langit mulut, dan gigi menghasilkan berbagai macam bunyi. Lidah mengatur letak makanan pada saat sedang dikunyah . setelah itu, lidah akan mendorong makanan masuk ke kerongkongan.

Cara kerja lidah sebagai berikut :

Makanan/larutan berasa > papila lidah > saraf gustatori > medula oblongata > talamus > otak.

(1) Merawat kesehatan lidah

(54)

Penyakit ini dapat dicegah dan disembuhkan dengan mengonsumsi vitamin C.

Cara merawat kesehatan lidah antara lain :

1. Menghindari makanan yang terlalu panas atau dingin. 2. Gunakan sikat gigi yang bersih dan lembut.

3. Rajin mengunsumsi makanan yang mengandung vitamin C.

5) Indera Peraba (Kulit)

Seluruh tubuh kita dilapisi oleh kulit. Kulit berfungsi sebagai indera peraba. Dengan kulit, kita dapat membedakan permukaan kasar dan permukaan halus. Demikian pula kita dapat membedakan benda panas dan benda dingin. Kulit juga dapat berfungsi sebagai pelindung tubuh dengan cara melapisi tubuh.

1. Bagian-bagian kulit

(55)

dibawahnya. Kulit ari berfungsi mencegah masuknya bakteri dan menguapnya air dari tubuh. Lapisan malpighi tersusun atas sel-sel yang aktif membelah diri. Sel terluar lapisan malpighi mati dan kemudian menggantikan sel kulit ari yang menggelupas. Lapisan dalam tersussun dari jaringan lemak, kelenjar keringat, saluran keringat, kelenjar minyak, pembuluh darah, dan saraf penerima rangsang yang disebut reseptor.

Fungsi bagian-bagian kulit :

a. Kulit ari berfungsi mencegah masuknya bibit penyakit dan mencegah penguapan air dari dalam tubuh.

b. Kelenjar keringat berfungsi menghasilkan keringat c. Lapisan lemak berfungsi menghangatkan tubuh d. Otot penggerah rambut berfungsi mengatur gerakan

rambut

e. Pembuluh darah berfungsi mengalirkan darah keseluruh tubuh.

2. Cara kerja kulit

(56)

informasi yang cepat, tubuh kita dapat terhidar dari bahaya luar, misalnya saat kita menyentuh benda yang panas. Jika tubuh tidak tahan panas itu, maka secara refleks tubuh akan menghindari panas tersebut. Dengen demikian, tubuh terhindar dari kerusakan yang lebih fatal.

3. Memelihara kesehatan kulit

Kulit adalah bagian tubuh terluar. Jadi, kulit paling mudah berhubungan langsung dengan lingkungan. Akibatnya, kulit paling cepat kotor dan mudah diserang penyakit. Beberapa penyakit kulit tersebut, yaitu :

1) Jerawat mudah menyerang kulit wajah, leher, punggung, dan dada. Jerawat dapat timbul akibat ketidak seimbangan hormon dan kulit yang kotor.

2) Panu disebabkan oleh jamur yang hinggap di kulit. Panu timbul karena penderita tidak menjaga kebersihan.

3) Kadas tampak sebagai bulatan putih bersisik. Kadas menimbulkan rasa gatal yang ditimbulkan oleh jamur.

(57)

C. Media audio visual

1. Pengertian Media Audio Visual

Media audio visual adalah cara menyampaikan materi menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin dan mekanis elektronis untuk menyajikan pesan-pesan audio visual. Pengajaran melalui audio visual jelas bercirikan pemakaian perangkat keras selama proses belajar, seperti mesin proyektor film, tape recorder, dan proyektor visual yang lebar. Jadi pengajaran melalui media audio visual adalah produksi dan penggunaan materi yang penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran serta tidak seluruhnya tergantung kepada pemahaman akat simbol-simbol yang serupa.

Menurut Azhar Arsyad mengemukakan ada beberapa ciri-ciri utama media audio visual adalah sebagai berikut:

a. Biasanya bersifat linier.

b. Menyajikan visual yang dinamis.

c. Digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perancang/pembuatnya.

d. Merupakan representasi fisik dari gagasan real atau gagasan abstrak. e. Dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan kognitif. f. Berorientasi kepada guru dengan tingkat pelibatan interaktif murid yang

(58)

2. Jenis-Jenis Media Audio Visual

Menurut Asnawir dan Basyirudin usman ada dua jenis media audio visual sebagai berikut:

a. Film bersuara

Film sebagai media audio visual adalah film yang bersuara. Slide atau film strip yang ditambah dengan suara bukan alat audio visual yang lengkap, karena suara dan rupa berada terpisah, oleh sebab itu slide atau film strip termasuk media audio visual saja atau media visual diam plus suara.

Film yang dimaksudkan di sini adalah film sebagai alat audio visual untuk pelajaran, penerangan atau penyuluhan. Banyak hal-hal yang dapat dijelaskan melalui film, antara lain tentang proses yang terjadi dalam tubuh kita. Kejadian-kejadian alam, tatacara kehidupan di Negara asing, berbagai industri dan sebagainya.

Adapun banyak keuntungan atau manfaat film sebagai media pengajaran antara lain :

1) Film dapat menggambarkan suatu proses 2) Dapat menimbulkan kesan ruang dan waktu 3) Penggambarannya bersifat 3 dimensional

(59)

6) Kalau film tersebut berwarna akan dapat menambah realita objek yang diperagakan

7) Dapat menggambarkan teori sain dan dinamis.

Film sebagai media pembelajaran keuntungan atau kelebihan dalam penggunaan media pembelajaran. Akan tetapi film juga mempunyai beberapa kekurangan-kekurangan sebagai media pembelajaran. Kekurangan film sebagai media pembelajaran antara lain:

1) Film bersuara tidak dapat diselingi dengan keterangan-keterangan yang diucapkan sewaktu film berputar, penghentian pemutaran akan mengganggu konsentrasi audien.

2) Audien tidak akan dapat mengikuti dengan baik kalau film diputar terlalu cepat.

3) Apa yang telah lewat sulit untuk diulang kecuali memutar kembali secara keseluruhan.

4) Biaya pembuatan dan peralatannya cukup tinggi dan mahal.

Film merupakan kombinasi antara gerak, kata-kata, musik, dan warna. Film yang terbaik adalah film yang dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam hubungannya dengan apa yang dipelajari. Oemar Hamalik (1984) mengemukakan prinsip yang berpegangan kepada 4- R. yaitu: “the right film in the right place at the right time used in the right way”.

(60)

(Oemar Hamalik) Asnawir dan Basyirudin usman) mengemukakan bahwa film yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Dapat menarik minat anak 2) Benar dan autentik

3) Up to datedalamsetting,pakaian dan lingkungan 4) Sesuai dengan tingkatan kematangan audien

5) Perbendaharaan bahasa yang dipergunakan secara benar 6) Kesatuan dan squencenya cukup teratur

7) Teknis yang dipergunakan cukup memenuhi persyaratan dan cukup memuaskan.

a. Klasifikasi film

Asnawir dan Basyirudin Usman (2002:100) membedakan film sebagai berikut:

1) Film informasi

2) Film kecakapan atau drill 3) Film appresiasi

4) Film dokumenter 5) Film rekerasi 6) Film episode 7) Film sain

(61)

b. Televisi

Sukirman (2012:191) Televisi adalah sebuah media telekomukasi terkenal yang berfungsi sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik yang hitam-putih maupun berwarna.

Televisi dimanfaatkan sebagai alat pendidikan dengan mudah dijangkau. Televisi pendidikan adalah penggunaan program video yang direncanakan untuk mencapai tujuan pengajaran tetentu tanpa melihat siapa yang mengajarkannya.

Televisi pendidikan tidak sekedar menghibur tetapi yang lebih penting adalah mendidik. Oleh karena itu, ia memiliki ciri-ciri tersendiri, antara lain yaitu:

1) Dituntun oleh instruktur, yaitu seorang guru atau instruktur menuntun peserta didik melalui pengalaman-pengalaman visual. 2) Sistematis, yaitu siaran berkaitan dengan mata pelajaran dan silabus

dengan tujuan dan pengalaman belajar yang terencana.

3) Teratur dan berurutan siaran disajikan dengan selang waktu yang beraturan secara berurutan dimana satu siaran dibangun atau mendasari siaran lainnya.

4) Terpadu, yaitu siaran bekaitan dengan pengalaman belajar lainnya seperti latihan, membaca, diskusi dan sebagainya.

(62)

pelajaran dan juga mempunyai kelemahan. Diantara keuntungan atau kelebihan media televisi antara lain:

1) Bersifat langsung dan nyata, serta dapat menyajikan peristiwa yang sebenarnya.

2) Memperluas tinjuan kelas, melintasi berbagai daerah atau berbagai negara.

3) Dapat menciptakan kembali peristiwa masa lampau.

4) Dapat mempertunjukkan banyak hal dan banyak segi yang beraneka ragam.

5) Banyak mempergunakan sumber-sumber masyarakat. 6) Menarik minat anak didik.

7) Dapat melatih guru, baik dalampre-servise maupun dalamincervice training.

8) Masyarakat diajak berpartisipasi dalam rangka meningkatkan perhatian mereka terhadap sekolah.

Sukirman (2012:194) mengemukakan kelemahan-kelemahan yang dimiliki televisi sebagai media pembelajaran sebagai berikut:

1) Televisi hanya mampu menyajikan komunikasi atau arah.

(63)

4) Layar pesawat televisi tidak mampu menjangkau kelas besar sehingga sulit bagi semua peserta didik untuk melihat secara rinci gambar yang disiarkan.

5) Kekhawatiran muncul bahwa peserta didik tidak memiliki hubungan pribadi dengan guru, dan peserta didik bisa jadi bersikap pasif selama penayangan.

b. Proyektor LCD

Proyektor LCD merupakan salah satu jenis proyektor yang digunakan untuk menampilkan video, gambar atau data computer pada sebuah latar atau sesuatu dengan permukaan yang datar seperti tembok. Proyektor jenis ini merupakan jenis yang lebih modern dan merupakan teknologi yang dikembangkan dari jenis sebelumnya dengan fungsi yang sama yaitu overhead projector karena pada OHP datanya masih berupa tulisan pada kertas bening.

Sebagai media pembelajaran proyektor LCD memiliki beberapa keuntungan dan kelemahan dalam menyampaikan materi dalam proses belajar. Diantara keuntungan atau kelebihan antara lain:

1) Warna yang dihasilkan lebih baik utamanya untuk saturasinya. 2) LCD juga menghasilkan gambar yang lebih tajam di banding DLP. 3) Perbedaan akan tampak ketika kita tengah menyampaikan atau

(64)

5) Konsumsi daya listrik lebih rendah.

Proyektor LCD juga mempunyai beberapa kekurangan dalam meyampaikan pesan dan materi pembelajaran. Adapun beberapa kekurangan sebagai berikut:

1) Pixelisasi yang terlihat oleh mata /tampilan kurang halus. 2) Gambar masih kelihatan kotak-kotak.

3) Contrast rasio masih rendah.

4) Harus membersihkan saringan udara secara berkala. 5) Bentuk fisik lebih besar dan berat.

Dari jenis-jenis media audio visual diatas bahwa dalam menyampaikan materi pelajaran IPA menggunakan proyektor LCD sebagai media pembelajaran.

3. Langkah-langkah Penggunaan Media Audio Visual

Menurut Asnawir dan Basyirudin usman (2002) mengemukakan beberapa langkah-langkah penggunaan media audio visual sebagai media pembelajaran sebagai berikut:

a. Persiapan guru, guru harus mempersiapkan unit pelajaran terlebih dahulu, kemudian baru memilih media audio visual yang tepat untuk mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan.

(65)

d. Aktivitas lanjutan, yaitu berupa Tanya jawab, guna mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang disajikan.

Adapun langkah-langkah media audio visual dalam pembelajaran IPA tentang rangka dan alat indera manusia, sebagai berikut:

a. Merumuskan tujuan pengajaran dengan memanfaatkan media audio visual sebagai media pembelajaran.

b. Guru menyampaikan materi rangka dan alat indera manusia.

c. Persiapan guru. Guru harus membuat persiapan sebelum pembelajaran dimulai agar pembelajaran dapat berjalan lancar.

d. Persiapan kelas. Persiapan kelas perlu diperhatikan agar siswa dapat belajar dengan nyaman dan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Guru perlu memberikan penjelasan sebelum pelajaran dimulai agar siswa dapat memahami materi yang akan disampaikan lewat media audio visual dengan memperhatikan media tersebut.

e. Langkah penyajian pelajaran dan pemanfaatan media. Guru harus mempunyai keahlian dalam menyajikan pelajaran dengan media audio visual.

f. Guru memberikan tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang disajikan .

(66)
(67)

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Situasi Umum MIM Tejobang 1. Letak Geografis MIM Tejobang

MIM Tejobang yang berada di Desa Pelem, Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali. Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut :

a. Bagian timur berbatasan dengan area persawahan Milik warga b. Bagian selatan berbatasan dengan area rumah Ibu Daliyem c. Bagian barat berbatasan dengan jalan perkampungan d. Bagian utara berbatasan dengan rumah Ibu Kamsiah 2. Identitas MIM Tejobang

a. Nama Sekolah : MIM Tejobang b. Luas tanah : 40x80 M² c. Alamat Sekolah :

1) Desa/ Kelurahan : Tejobang/ Pelem 2) Kecamatan : Simo

(68)

3. Keadaan Gedung MIM Tejobang

Jumlah gedung MIM Tejobang sudah layak dan memadahi sebagai salah satu sarana pendidikan. MIM Tejobang telah memilki gedung yang meliputi:

a. 6 lokal kelas untuk kelas I-VI b. 1 ruang guru

c. 1 ruang untuk taman kanak-kanak d. Ruang perpustakaan

e. Ruang kesehatan

f. 2 lokal WC untuk siswa dan 1 WC untuk guru 4. Visi dan Misi

Visi MIM Tejobang, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali : “Terwujudnya generasi islam yang muslim yang bertaqwa, cerdas,

terampil, dan berakhlaqul karimah”\

Misi MIM Tejobang, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali : a. Membentuk peserta didik yang senantiasa beriman, bertaqwa dan

berkarakter Islami.

b. Mewujudkan peserta didik yang cerdas dalam berfikir, terampil dalam berkarya dan santun dalam berperilaku.

(69)

Jumlah guru mengajar di MIM Tejobang ada 8 orang. Selain bertugas secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar, para guru juga bertanggung jawab terhadap program ekstra kurikuler.

Untuk lebih jelasnya mengenai data guru MIM Tejobang dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.1

Keadaan Kepala Sekolah dan guru MIM Tejobang Tahun Ajaran2015/2016

No Nama Jabatan

1. Tunjiyah, S.Pd.I Kepala Sekolah

2. Sabar Santoso, S.Pd.I Guru

3. Siti Fatonah, S.Pd.I Guru

4. Nur Alfiah, S.Pd.I Guru

5. Fudyanto,S.Pd.I Guru

6. Sri Sunarsih, S.Pd.I Guru

7. Nur Muzayanah, S.Pd.I Guru

8. Muhammad Saefudin Zuhri, S.Pd.I Guru

(70)

6. Keadaan peserta didik MIM Tejobang

Jumlah peserta didik MIM Tejobangdari kelas I sampai kelas VI tahun ajaran 2015/2016 seluruhnya berjumlah 103 peserta didik. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.2

Data keadaan peserta didik MIM Tejobang Tahun Ajaran 2015/2016

Adapun subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Muhammadiyah Tejobang Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali yang berjumlah 17 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan.

Kelas Jumlah Siswa Jumlah

siswa Laki-laki Perempuan

I 4 11 15

II 8 10 18

III 8 12 20

IV 10 7 17

V 11 9 20

VI 4 8 13

(71)

Tabel 3.3

Daftar nama siswa kelas IV tahun ajaran 2015/2016

No Nama

Jenis Kelamin

L P

1 Angga Tri Saputro 

2 Anggi Amilia

3 Aprilia Yuliyanti

4 Ardi Fajar Yoga Pratama 

5 Azzahra Mayta Sari

6 Dhesta Anugrah Mardana 

7 Eka Aulia Putri 

8 Eka Wahyu Nugroho

9 Farel Akmal Azis 

10 Gufron Hari Sa`Ban

11 Istiqomah Arum Pratiwi

12 M.Khoirudin Nashif Al Hasir 

13 Muhammad Zaki Nur Amirrudin

14 Noviana Friski Handayani

15 Irkhamnur Putra Pratama 

16 Muh. Alif Torahma Mursid

17 Putik Aprila Melani 

B. Subjek penelitian dan karakteristik objek penelitian

(72)

saat penelitian ini dilaksanakan. Maka pokok bahasan yang diambil adalah rangka dan alat indera manusia.

C. Pelaksanaan penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam semester I tahun ajaran 2015/2016. Penelitian pembelajaran IPA dilaksanakan sebanyak 3 siklus. Penelitian tersebut menggunakan jam pelajaran IPA sesuai dengan jadwal pelajaran IPA kelas IV MIM Tejobang.

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 3 siklus, setiap siklus terdiri dari beberapa tahapan yaitu :perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Tahapan-tahapan tersebut adalah :

a. Siklus I

Siklus ini dilaksanakan pada hari rabu tanggal 18 November 2015 pada jam kesatu (07.15 – 07.50) selama 35 menit.secara garis besar pelaksanaan penelitian dapat dideskripsikan sebagai berikut :

1) Perencanaan

(73)

pembelajaran adalah metode ceramah. Tanya jawab dan drill atau latihan.

2) Pelaksanaan Tindakan

Guru menyajikan materi pelajaran sesuai dengan dengan skenario pembelajaran. Pada siklus I ini guru membimbing dan mengarahkan siswa agar aktif dan dalam proses pembelajaran. Sebelum prosespembelajaran dimulai dengan berdo’a dan absensi. Posisi duduk siswa tetap seperti semula yaitu model duduk kelas tradisional, duduk berbasis depan ke belakang. Pelaksanaan kegiatan pada siklus I berlansung selama 1 kali tatap muka ( 1 × 35 menit ). Setelah penyampaian materi dengan menggunakan materi selesai guru memberi kesempatan kepada siswa yang belum paham untuk bertanya. Kemudian guru melakukan tanya jawab secara lisan tentang materi yang telah disampaikan sebagai bahan refleksi materi ataupun kegiatan pembelajaran.

3) Observasi

Pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran untuk mengetahui sikap guru selama mengajar serta efektifitas media audio visual dalam meningkatkan minat belajar siswa materi tentang rangka dan alat indera manusia.

(74)

antara lain penerapan media audio visual, cara berinteraksi dengan siswa, cara menyampaikan materi, dan pengkondisikan siswa dan lain-lain.

4) Refleksi

Pada tahap ini yang didapatkan dalam tahap observasi dikumpulkan serta dianalisis.Dari hasil obervasi, peneliti dapat merefleksi diri dengan melihat data observasi. Dari hasil analisis data ini akan dipergunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus berikutnya.

b. Siklus II

Siklus ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 24 November 2015 pada jam kesatu (07.15 – 07.50) selama 35 menit. secara garis besar pelaksanaan penelitian dapat dideskripsikan sebagai berikut : 1) Perencanaan

Pada tahap ini yang peneliti siapkan adalah materi pokok rangka dan alat indera. Rencana pembelajaran untuk silkus II ini , guru berupaya meningkatkan keaktifan, motivasi, pemahaman dalam mengikuti proses pembelajaran, metode yang digunakan adalah metode ceramah, tanya jawab dan drill atau latihan. Adapun perencanaannya sebagai berikut :

(75)

b) Mempersiapkan media-media pembelajaran yang berbasis audio visual, membuat lembaran observasi kegiatan guru dan lembaran observasi kegiatan siswa.

2) Pelaksanaan Tindakan

Guru menyajikan materi pelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran. Pada silkus II ini guru membimbing dan mengarahkan siswa agar aktif dan dalam proses pembelajaran. Sebelum proses pembelajaran dimulai dengan berdo’a dan absensi.

Posisi duduk siswa berbentuk tradisional.

Pelaksanaan kegiatan pada silkus II berlangsung selama 1 kali tatap muka (1 × 35 menit). Setelah penyampaian materi selesai guru menyimpukan materi dan memberi kesempatan kepada siswa yang belum paham untuk bertanya. Kemudian melakukan Tanya jawab secara lisan tentang materi yang telah disampaikan sebagai bahan refleksi materi kegiatan pembelajaran.

3) Observasi

Pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran untuk mengetahui keefektifan media audio visual dalam meningkatkan minat belajar siswa tentang bagaimana mengidentifikasi rangka dan alat indera manusia.

(76)

antara lain penerapan media audio visual, cara berinterkasi dengan siswa, cara menyampaikan materi, dan pengkondisikan siswa dan sebagainya.

4) Refleksi

Setelah melakukan pebaikan pembelajaran pada silkus II dan menganalisis hasil pengamatan, peneliti mengadakan refleksi diri untuk merencanakan tindak lanjut perbaikan yang akan dilaksanakan pada silkus III.

c. Siklus III

Siklus ini dilaksanakan pada hari Rabu pada tanggal 25 November 2015 pada jam (09.15 – 09.50) selama 35 menit. Secara garis besar pelaksanaan peneltitian dapat dideskripsikan sebagai berikut :

1) Perencanaan

Pada tahap ini materi yang guru siapkan adalah materi pokok. Dengan bahasan rangka dan alat indera manusia. Rencana pembelajaran untuk silkus III ini peneliti berupaya meningkatkan motifasi, pemahaman, keaktifan sehingga minat belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran menjadi lebih tinggi, Adapun perencanaan dalam siklus ini adalah sebagai berikut :

(77)

2) Pelaksanaan Tindakan

Guru menyajikan materi pelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran. Pada silkus III ini guru membimbing dan mengarahkan siswa agar aktif dan dalam proses pembelajaran. Sebelum pembelajaran dimulai dengan apersepsi yaitu berdo’a,

absensi dan tanya jawab mengenai pelajaran yang telah diberikan. Dalam pembelajaran ini guru memutarkan film tentang cara merawat tulang pada rangka atau anggota tubuh dan jenis penyakit yang berkaitan dengan alat indera manusia .

Pelaksanaan kegiatan pada siklus III berlangsung selama 1 kali tatap muka (1 × 35 menit). Setelah penyampaian materi selesai guru menyimpulkan materi dan memberi kesempatan kepada siswa yang belum paham untuk bertanya. Kemudian melakukan tanya jawab secara lisan tentang materi yang telah disampaikan sebagai bahan refleksi materi kegiatan pembelajaran.

3) Observasi

Pada tahap ini dilaksanakan observasi dan aspek yang diamati sama dengan silkus I dan II, yang diharapkan ada peningkatan minat belajar siswa dalam pembelajaran IPA pokok bahasan menjelaskan rangka dan alat indera manusia.

(78)
(79)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

1. Siklus I

a. Tahap perencanaan

1) Peneliti dalam hal ini penyusun memeriksa segala bahan ajar, meliputi silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

2) Mempersiapkan batasan-batasan materi yang ingin diajarkan. 3) Mempersiapkan dan memeriksa kembali instrumen tes maupun

lembar observasi/pengamatan. (Pada instrumen tes, peneliti tidak melakukan kegiatan validasi untuk memperoleh validitas instrumen karena instrumen tes yang peneliti gunakan adalah mengutip/mengambil soal dari buku paket terbitan pusat perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional untuk SD/MI kelas IV. b. Tahap pelaksanaan

(80)

c. Tahap pengamatan

Pada pembelajaran siklus I aktifitas siswa masih rendah. Hal ini disebabkan karena siswa belum terbiasa dengan pembelajaran menggunakan media audio visual. Dalam hal pelaksanaan kerja siswa sudah cukup baik. Namun dalam hal perhatian siswa, keseriusan praktik dan memaparkan hasil kerja masih perlu peningkatan.

Pada siklus I dicari data menggunakan tes formatif sebagai instrument pengumpulan data. Dalam memberikan penilaian terhadap prestai belajar, peneliti mengacu pada pencapaian target KKM siswa terhadap jalannya pembelajaran dengan memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut :

1) Tuntas, apabila nilai siswa mencapai target KKM yang ditentukan yaitu 65.

2) Tidak Tuntas, apabila nilai siswa tidak mencapai target KKM yang ditentukan.

(81)

Tabel 4.1 Prestasi Siswa pada Siklus I

Keterangan :

Tuntas (T) : 4 siswa ( 23,5%) Tidak Tuntas (TT) : 13 siswa ( 76,5%)

Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa masih terdapat 13 siswa yang mendapatkan nilai di bawah nilai KKM yang telah ditentukan yaitu 65, dengan rincian siswa yang mendapatkan nilai 20 sebanyak 1 siswa, nilai 40 sebanyak 3 siswa, nilai 60 sebanyak 9 siswa, dan nilai 80

No Nama KKM Nilai Keterangan

1 Angga Tri S 65 60 TT

2 Anggi Amilia 65 60 TT

3 Aprilia Y 65 60 TT

4 Ardi Fajar Y. P 65 40 TT

5 Azzahra Mayta S 65 60 TT

6 Dhesta Anugrah M 65 60 TT

7 Eka Aulia Putri 65 40 TT

8 Eka Wahyu Nugroho 65 80 T

9 Farel Akmal Azis 65 40 TT

10 Gufron Hari Sa`Ban 65 80 T

11 Istiqomah Arum P 65 80 TT

12 M.Khoirudin N H 65 60 TT

13 Muhammad Zaki N.A 65 60 TT

14 Noviana Friski H 65 60 TT

15 Irkhamnur Putra P 65 20 TT

16 Muh. Alif T. M 65 60 TT

17 Putik Aprila Melani 65 80 T

(82)

yang ditentukan yang terdiri dari siswa yang mendapat nilai 80 sebanyak 4 siswa.

Berdasarkan uraian di atas dapat dilihat bahwa nilai yang diperoleh siswa masih rendah. Dari 17 siswa hanya 23,5% atau 4 siswa yang mendapat nilai di atas kriteria ketuntasan minimal (KKM) sedangkan 76,5% atau 14 siswa belum dapat mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM), dan berdasarkan jumlah siswa diperoleh jumlah rata-rata kelasnya adalah 58,82. Hal ini disebabkan karena siswa belum terbiasa dengan model pembelajaran yang digunakan, masih banyak siswa yang bermain sendiri. Dengan nilai rata-rata kelas tersebut berarti bahwa pembelajaran IPA pada siklus I belum tuntas.

d. Refleksi

Dalam melakukan refleksi peneliti menggunakan hasil data yang berupa nilai pada siklus ini. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap hasil pembelajaran yang harus diperbaiki pada siklus berikutnya adalah sebagai berikut :

1) Sebagian siswa kurang memperhatikan dalam pelajaran.

2) Model pembelajaran masih terlalu baru bagi siswa, sehinga siswa masih kesulitan dalam penerapannya.

(83)

5) Dalam mengerjakan soal dan menulis hasil kerja masih belum mempunyai kemandirian.

Secara garis besar proses pembelajaran pada siklus I ini berjalan belum kondusif, dan hasil berlajar yang diperoleh siswa belum mencapai target yang ditentukan. Hal ini harus dijadikan bahan perbaikan dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus selanjutnya.

2. Siklus II

a. Tahap Perencanaan

1) Peneliti dalam hal ini penyusun memeriksa segala bahan ajar, meliputi silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

2) Mempersiapkan batasan-batasan materi yang ingin diajarkan.

3) Mempersiapkan dan memerikas kembali instrumen tes maupun lembar observasi/pengamatan. (sama seperti yang disiklus pertama) pada instrumen tes yang di siklus kedua ini peneliti juga tidak melakukan kegiatan validasi untuk memperoleh validitas instrumen karena instrumen tes yang peneliti gunakan adalah mengutip/mengambil soal dari buku paket terbitan pusat perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional untuk SD/MI kelas IV.

b. Tahap pelaksanaan

(84)

pertemuan (2x35 menit) sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dipersiapkan.

c. Tahap pengamatan

Pada proses pembelajaran siklus II siswa sudah mulai dapat menyesuaikan diri dengan model pembelajaran berbasis proyek yang digunakan, hal ini ditunjukkan dengan aktifitas siswa saat melakukan proyek sudah mulai terarah dari pada siklus sebelumnya, namun dalam memaparkan hasil proyek masih perlu ditingkatkan.

Peneliti juga menggunakan tes formatif untuk mengetaui pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. adalah nilai akhir siswa pada siklus II:

Tabel 4.2 Prestasi Siswa pada Siklus II

No Nama KKM Nilai Keterangan

1 Angga Tri S 65 60 TT

2 Anggi Amilia 65 60 TT

3 Aprilia Y 65 60 TT

4 Ardi Fajar Y. P 65 60 TT

5 Azzahra Mayta S 65 60 TT

6 Dhesta Anugrah M 65 80 T

7 Eka Aulia Putri 65 80 T

8 Eka Wahyu Nugroho 65 60 TT

9 Farel Akmal Azis 65 40 TT

10 Gufron Hari Sa`Ban 65 80 T

(85)

K

keterangan :

Tuntas (T) : 7 siswa (41%) Tidak Tuntas (TT) : 10 siswa ( 59%)

Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa 7 siswa telah memenuhi nilai di atas KKM yang ditentukan yang terdiri dari siswa yang mendapat nilai 40 sebanyak 2 siswa, nilai 60 sebanyak 8 siswa, nilai 80 sebanyak 7 siswa, Sedangkan masih terdapat 10 siswa yang mendapatkan nilai di bawah nilai KKM yang telah ditentukan yaitu 65, dengan rincian siswa yang mendapatkan nilai 40 sebanyak 2 siswa, dan sebanyak 8 siswa mendapat nilai 60.

Berdasarkan uraian di atas dapat diihat terjadi peningkatan prestasi belajar siswa dari siklus I. Dari 17 siswa terdapat 41% atau 7 siswa mencapai nilai tuntas atau berada di atas kriteria ketuntasan minimal. Sedangkan 59% atau 10 siswa masih mendapatkan nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM). Nilai rata-rata kelas adalah 65,88 yang berarti bahwa pembelajaran pada siklus II ini telah tuntas, hal ini dikarenakan pada siklus II siswa sudah mulai mengerti dengan model pembelajaran yang digunakan jika

16 Muh. Alif T. M 65 60 TT

17 Putik Aprila Melani 65 80 T

(86)

mengadakan sosialisasi terlebih dahulu sebelum pembelajaran dimulai. Namun peneliti masih perlu melaksanakan penelitian pada siklus III untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa. d. Refleksi

Setelah adanya pengamatan dalam pembelajaran pada siklus II didapat hasil sebagai berikut :

1) Siswa mulai memperhatikan pelajaran yang disampaikan. 2) Keseriusan dalam mengerjakan proyek meningkat.

3) Kemandirian dalam mengerjakan soal evalusi mulai meningkat.

4) Ada peningkatan nilai dari siklus pertama.

Gambar

Gambar 1.1Perencanaan
Tabel 3.1
Tabel 3.2Data keadaan peserta didik MIM Tejobang
Tabel 3.3
+7

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi ini berjudul “Analisis Kritik Sosial Pada Film Warkop DKI Reborn (Menggunakan Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough)”.. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

Digital Repository Universitas Jember Digital Repository Universitas Jember... Digital Repository Universitas Jember Digital Repository

procedure Edit2KeyPress(Sender: TObject; var Key: Char); procedure Button4Click(Sender: TObject);. procedure

digunakan sebagai instrumen final untuk mengukur ambiguitas peran.. Konstelasi Hubungan Antar Variabel/ Desain Penelitian. Konstelasi hubungan antar variabel dalam penelitian

kerja juga dapat menyebabkan stres kerja pada karyawan yang berada

H1 : Prinsip syariah, pelayanan, keluarga, lokasi, produk, promosi dan citra merek berpengaruh secara simultan terhadap keputusan nasabah untuk menggunakan jasa

Data yang tersimpan pada aplikasi e-learning exelsa harus aman karena jika aplikasi!. e-learning exelsa tidak aman maka akan dimanfaatkan oleh pengguna yang

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, yang telah memberikan kekuatan, berkat yang tak berkesudahan, kesehatan, kasih dan sayang yang begitu melimpah