• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat komunikasi siswa dalam kegiatan-kegiatan kelompok para siswa kelas X SMA St. Mikael Sleman tahun ajaran 2008/2009 - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Tingkat komunikasi siswa dalam kegiatan-kegiatan kelompok para siswa kelas X SMA St. Mikael Sleman tahun ajaran 2008/2009 - USD Repository"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

TINGKAT KOMUNIKASI SISWA DALAM KEGIATAN-KEGIATAN KELOMPOK PARA SISWA KELAS X SMA St. MIKAEL SLEMAN

TAHUN AJARAN 2008/2009

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh: Yunar Susanto NIM : 021114032

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

i

TINGKAT KOMUNIKASI SISWA DALAM KEGIATAN-KEGIATAN KELOMPOK PARA SISWA KELAS X SMA St. MIKAEL SLEMAN

TAHUN AJARAN 2008/2009

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh: Yunar Susanto NIM : 021114032

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)
(5)

iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO:

"Kegagalan bukanlah akhir dari pekerjaan, tetapi permulaan untuk mencapai sukses" (Penulis)

PERSEMBAHAN:

Skripsi ini kupersembahkan bagi:

Orang Tuaku Tercinta Bapak Drs. FX. Sutarno dan Ibu Lucia Sumiyati

Adikku Tercinta Anastasia Yulinda Susanti, Ama. Pd.

(6)
(7)
(8)

vii ABSTRAK

TINGKAT KOMUNIKASI SISWA DALAM KEGIATAN-KEGIATAN KELOMPOK PARA SISWA KELAS X SMA St. MIKAEL SLEMAN

TAHUN AJARAN 2008/2009

Yunar Susanto

Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2008

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei. Populasi penelitian ini adalah para siswa kelas X SMA St. Mikael Sleman Tahun Ajaran 2008/2009 yang berjumlah 78 Siswa, terdiri atas 46 siswa putra dan 32 siswa putri. Sampel penelitian berjumlah 66 siswa, terdiri atas 36 siswa putra dan 30 siswa putri. Sampel penelitian adalah sampel insidental.

Masalah penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah tingkat komunikasi para siswa dalam kegiatan-kegiatan kelompok di pengajaran kelas para siswa kelas X SMA St. Mikael Sleman tahun ajaran 2008/2009? (2) Bagaimanakah tingkat komunikasi para siswa dalam kegiatan-kegiatan kelompok di kegiatan-kegiatan BK para siswa kelas X SMA St. Mikael Sleman tahun ajaran 2008/2009? (3) Bagaimanakah tingkat komunikasi para siswa dalam kegiatan-kegiatan kelompok di kegiatan ekstrakurikuler para siswa kelas X SMA St. Mikael Sleman tahun ajaran 2008/2009? (4) Bagaimanakah tingkat komunikasi para siswa dalam kegiatan-kegiatan kelompok di kegiatan waktu istirahat para siswa kelas X SMA St. Mikael Sleman tahun ajaran 2008/2009?

Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah Kuesioner Tingkat Komunikasi Siswa Dalam Kegiatan-Kegiatan Kelompok dengan jumlah pernyataan sebanyak 84 item. Alat pada penelitian ini disusun berdasarkan masalah penelitian, variabel penelitian, dan kajian teoritis.

(9)

viii ABSTRACT

THE STUDENTS COMMUNICATION LEVEL IN GROUP ACTIVITIES OF GRADE X STUDENTS IN St. MIKAEL HIGH SCHOOL SLEMAN

IN 2008/2009

Yunar Susanto

Guidance and Counseling Study Programme Sanata Dharma University

Yogyakarta 2008

This research was a descriptive research using survey method. The population of this research was 78 students in the X grade of St. Mikael High School Sleman in 2008/2009 which consisted of 46 male students and 32 female students. There were 66 students as the sample of this research (consisted in 36 male students and 30 female student). This sample was an incidental sample.

The problems of this research were (1) What is the students communication level in group activities teaching in class of grade X students in St. Mikael High School Sleman in 2008/2009? (2) What is the students communication level in group activities Guidance and Counseling of grade X students in St. Mikael High School Sleman in 2008/2009? (3) What is the students communication level in group activities extracurricular of grade X students in St. Mikael High School Sleman in 2008/2009? (4) What is the students communication level in group activities break time of grade X students in St. Mikael High School Sleman in 2008/2009?

The instrument in this research was questionnaire about the communication level in group activities which consisted of 84 statements. The instrument in this research was based on the problems of research, the variable of research, and theoretical review.

(10)

ix

KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberikan terang roh kudus, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini berjudul "Tingkat Komunikasi Siswa Dalam Kegiatan-Kegiatan Kelompok Para Siswa Kelas X SMA St. Mikael Sleman Tahun Ajaran 2008/2009". Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan Konseling.

Penulisan skripsi ini terlaksana atas bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak yang telah membantu, membimbing, dan memotivasi penulis. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Ibu Dr. Maria Margaretha Sri Hastuti, M.Si., Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling yang telah memberikan ijin untuk menyusun skripsi.

2. Bapak Drs. Wens Tanlain, M.Pd., pembimbing utama yang selalu sabar membimbing dan memotivasi dalam menulis skripsi.

3. Sr. M. Bernadette, SND, S.Pd., Kepala Sekolah SMA St. Mikael Sleman yang telah memberi kesempatan untuk mengadakan penelitian.

(11)

x

5. Para siswa kelas X SMA St. Mikael Sleman Tahun Ajaran 2008/2009 yang bersedia bekerjasama dalam proses pengumpulan data penelitian. 6. Orang tua penulis yang selalu memberikan dukungan moral dan material. 7. Adik penulis yang selalu memberikan dukungan moral.

8. Universitas Sanata Dharma (USD) yang telah memberikan kesempatan untuk belajar.

9. Perpustakaan USD yang telah meminjamkan buku dan memberikan fasilitas workstation.

10.Segenap dosen Prodi BK USD (Pak Puji, Pak Mardi, Pak Wens, Pak Sinurat, Pak Pratik, Pak Medi, Pak Samana, Pak Adi, Rm. Sudiarja, Rm. Sigit, Pak Wahana, Pak Fajar, Pak Prapanca, Pak Pranowo, Pak Bambang, Pak Chossa, Bu Retha, Sr. Milburga, Bu Retno, Bu Ndari, Bu Nina, Bu Maslicah, Dokter Lusi, Bu Rishe, Bu Rika) yang pernah mendidik penulis selama kuliah.

11.Teman-teman Prodi BK USD angkatan 2001 (Nida, Kiki, Lina, Tunggul), angkatan 2002 (Gerald, Ferdi, Sr. Vero, Kak Yo, Uning, Eni, Nana, Arya), angkatan 2003 (Bertus, Juna, Andang, Magna, Berta, Iin, Wicha), dan angkatan 2006 (Tanti, Tintan, dan Mia) yang selalu memberikan semangat untuk terus maju pada waktu menulis skripsi.

(12)

xi

13.Spesial juga buat Nona Desi yang sudah melatih penulis mengoprasikan program dalam komputer secara baik dan benar.

14.Rekan-rekan breaker FM frekuensi 76,5 MHz – 87,5 MHz yang selalu menemani penulis dalam keadaan suka duka.

15.Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi dengan baik.

Akhirnya penulis berharap agar skripsi ini memberikan manfaat bagi pembaca

dan dapat digunakan sebagaimana mestinya. Terima kasih.

Penulis

(13)

xii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Definisi Istilah dan Variabel ... 4

a. Istilah ... 4

(14)

xiii

BAB II KAJIAN TEORITIS ... 6

A. Pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) ... 6

1. Pengertian Pendidikan SMA ... 6

2. Tujuan Pendidikan SMA ... 7

3. Kurikulum SMA ... 7

a. Pengertian Kurikulum Sekolah ... 7

b. Struktur Kurikulum ... 8

B. Kegiatan Siswa SMA ... 9

1. Kegiatan Akademik ... 9

a. Pengajaran Kelas ... 9

2. Kegiatan Pengembangan Diri ... 9

a... Kegiatan BK ... 9

b. Kegiatan Ekstrakurikuler ... 10

3. Kegiatan Waktu Istirahat ... 10

C. Pelaksanaan Komunikasi Siswa Dalam Kegiatan-Kegiatan Kelompok ... 11

1. Pengertian Komunikasi ... 11

2. Macam Alat Komunikasi ... 13

3. Komunikasi Antar Siswa Dalam Pelaksanaan Kegiatan Kelompok ... 13

a. Kegiatan Pengajaran Kelas ... 13

1) Komunikasi verbal antar siswa ... 14

(15)

xiv

b. Kegiatan BK ... 15

1) Komunikasi verbal antar siswa ... 16

2) Komunikasi non verbal antar siswa ... 17

c. Kegiatan Ekstrakurikuler ... 17

1) Komunikasi verbal antar siswa ... 17

2) Komunikasi non verbal antar siswa ... 18

d. Kegiatan Waktu Istirahat ... 19

1) Komunikasi verbal antar siswa ... 20

2) Komunikasi non verbal antar siswa ... 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 22

A. Jenis Penelitian ... 22

B. Alat Pengumpul Data ... 22

1. Kuesioner Tingkat Komunikasi Siswa Dalam Kegiatan-Kegiatan Kelompok ... 22

a. Item-item kuesioner ... 22

b. Skoring ... 24

2. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner ... 24

a. Validitas kuesioner ... 24

b. Reliabilitas kuesioner ... 25

(16)

xv

D. Prosedur Pengumpulan Data ... 26

1. Tahap Persiapan ... 26

2. Tahap Pelaksanaan ... 27

E. Teknik Analisis Data ... 28

1. Perhitungan Koefisien Reliabilitas ... 28

2. Perhitungan Koefisien Validitas ... 29

3. Mean ... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 30

A. Hasil Penelitian ... 30

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 33

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 36

A. Kesimpulan ... 36

1. Masalah Penelitian ... 36

2. Sampel penelitian ... 37

3. Hasil Penelitian ... 37

B. Saran ... 38

DAFTAR PUSTAKA ... 39

(17)

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Struktur Kurikulum SMA Kelas X ... 8 Tabel2. Kisi-Kisi Tingkat Komunikasi Siswa

Dalam Kegiatan-Kegiatan Kelompok Para Siswa Kelas X

SMA St. Mikael Sleman Tahun Ajaran 2008/2009.. ... 23 Tabel 3. Koefisien Reliabilitas dan Validitas

Kuesioner Tingkat Komunikasi Siswa

Dalam Kegiatan-kegiatan Kelompok Para Siswa Kelas X

SMA St. Mikael Sleman ... 25 Tabel 4. Klasifikasi Koefisien Korelasi Alat Ukur ... 25 Tabel 5. Sampel Penelitian Para Siswa Kelas X SMA St. Mikael Sleman Tahun Ajaran 2008/2009 ... 26 Tabel 6. Tingkat Komunikasi Siswa Dalam Kegiatan-Kegiatan Kelompok

Para Siswa Kelas X SMA St. Mikael Sleman

Tahun Ajaran 2008/2009 ... 30 Tabel 7. Tingkat Komunikasi Siswa Dalam Kegiatan-Kegiatan Kelompok

Para Siswa Kelas X SMA St. Mikael Sleman

Tahun Ajaran 2008/2009... 31 Tabel 8. Tingkat Komunikasi Siswa Dalam Kegiatan-Kegiatan Kelompok

Para Siswa Kelas X SMA St. Mikael Sleman

(18)

xvii

Tabel 9. Tingkat Komunikasi Siswa Dalam Kegiatan-Kegiatan Kelompok Para Siswa Kelas X SMA St. Mikael Sleman

Tahun Ajaran 2008/2009 ... 33 Tabel 10. Perhitungan Koefisien Korelasi

Skor Gasal-Genap Kuesioner ... 45 Tabel 11. Skor-Skor Tiap Kegiatan Komunikasi Kelompok

dan Perhitungan Mean Tiap Kegiatan Komunikasi

Kelompok ... 49 Tabel 12. Kategori Tinggi/Rendah Untuk Tiap Kegiatan

(19)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Kuesioner Tingkat Komunikasi Siswa

Dalam Kegiatan-Kegiatan Kelompok ... 40 Lampiran 2. Perhitungan Koefisien Korelasi

Skor Gasal-Genap Kuesioner ... 45 Lampiran 3. Perhitungan Reliabilitas dan Validitas Kuesioner ... 47 Lampiran 4. Skor-Skor Tiap Kegiatan Komunikasi Kelompok

dan Perhitungan Mean Tiap Kegiatan

Komunikasi Kelompok ... 49 Lampiran 5. Kategori Tinggi/Rendah Untuk Tiap Kegiatan Komunikasi

Kelompok ... 51 Lampiran 6. Surat Ijin Penelitian dari Program Studi

Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ………... 53 Lampiran 7. Surat Keterangan telah melakukan Penelitian

(20)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada umumnya para siswa SMA di lingkungan sekolah melaksanakan berbagai kegiatan secara individual maupun secara berkelompok. Hal tersebut secara langsung dijumpai dalam kegiatan akademik, kegiatan ekstrakurikuler, dan kegiatan waktu istirahat.

Pada kegiatan pengajaran, biasanya para siswa dibagi untuk bekerja secara individual maupun secara berkelompok. Para siswa bekerja secara individual maupun berkelompok saat mengerjakan tugas mata pelajaran. Jumlah anggota kelompok ditentukan sesuai kesepakatan antara guru dengan para siswa. Dalam kerja kelompok para siswa bekerjasama membahas tugas, dengan cara menyampaikan ide dan pengetahuan secara timbal balik. Kerjasama dalam bentuk ini disebut komunikasi.

(21)

2

bimbingan, dengan cara menyampaikan ide, pengetahuan, pemahaman, dan mengungkapkan perasaan. Kerjasama dalam bentuk ini disebut komunikasi.

Pada kegiatan ekstrakurikuler, biasanya para siswa memilih kegiatan yang ditawarkan oleh pihak sekolah sesuai dengan hobi dan bakat siswa. Para siswa melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler yang dipilih secara berkelompok bersama guru pendamping. Kegiatan ekstrakurikuler yang ditawarkan kepada para siswa, antara lain sepak bola, basket, jurnalistik, band, PMR, dan paduan suara. Dalam kerja kelompok para siswa bekerjasama, dengan cara menyampaikan ide, pengetahuan, pemahaman, dan mengungkapkan perasaan. Kerjasama dalam bentuk ini disebut komunikasi.

Pada waktu istirahat, ada siswa yang menyendiri dan ada juga yang berkumpul dalam kelompok. Para siswa yang berkumpul dalam kelompok, saling mengungkapkan diri dengan pikiran maupun perasaan kepada sesama anggota dengan tujuan mendapat peneguhan dan dukungan.

(22)

3

B. Rumusan Masalah

Masalah tersebut di atas dirinci menjadi empat masalah penelitian, yaitu: a. Bagaimanakah tingkat komunikasi para siswa dalam kegiatan-kegiatan

kelompok di pengajaran kelas para siswa kelas X SMA St. Mikael Sleman tahun ajaran 2008/2009?

b. Bagaimanakah tingkat komunikasi para siswa dalam kegiatan-kegiatan kelompok di kegiatan BK para siswa kelas X SMA St. Mikael Sleman tahun ajaran 2008/2009?

c. Bagaimanakah tingkat komunikasi para siswa dalam kegiatan-kegiatan kelompok di kegiatan ekstrakurikuler para siswa kelas X SMA St. Mikael Sleman tahun ajaran 2008/2009?

d. Bagaimanakah tingkat komunikasi para siswa dalam kegiatan-kegiatan kelompok di kegiatan waktu istirahat para siswa kelas X SMA St. Mikael Sleman tahun ajaran 2008/2009?

C. Tujuan Penelitian

(23)

4

D. Manfaat Penelitian

1. Hasil penelitian dapat digunakan oleh guru pembimbing sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun program bimbingan bidang pribadi-sosial untuk para siswa kelas X SMA St. Mikael Sleman tahun ajaran 2008/2009. 2. Hasil penelitian dapat digunakan oleh para guru mata pelajaran untuk

meningkatkan kegiatan-kegiatan kelompok.

E. Definisi Istilah dan Variabel 1. Istilah

Kegiatan-kegiatan siswa secara berkelompok mencakup kegiatan akademik, kegiatan ekstrakurikuler, dan kegiatan waktu istirahat.

2. Variabel

a. Tingkat komunikasi siswa dalam kegiatan-kegiatan kelompok di pengajaran kelas adalah kecenderungan tindakan siswa berupa perkataan dan gerak atau gambar untuk menyampaikan ide, pengetahuan, pemahaman, perasaan pada teman dan tindakan siswa untuk menerima ide, pengetahuan, pemahaman, perasaan dari teman. Ada dua tingkat, yaitu rendah dan tinggi.

(24)

5

menerima ide, pengetahuan, pemahaman, perasaan dari teman. Ada dua tingkat, yaitu rendah dan tinggi.

c. Tingkat komunikasi siswa dalam kegiatan-kegiatan kelompok di kegiatan ekstrakurikuler adalah kecenderungan tindakan siswa berupa perkataan dan gerak atau gambar untuk menyampaikan ide, pengetahuan, pemahaman, perasaan pada teman dan tindakan siswa untuk menerima ide, pengetahuan, pemahaman, perasaan dari teman. Ada dua tingkat, yaitu rendah dan tinggi.

(25)

6 BAB II KAJIAN TEORITIS

A. Pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) 1. Pengertian Pendidikan SMA

Pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1, Ayat 1 ditegaskan bahwa:

"Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara" (Tim Redaksi Fokus Media, 2005: 95).

Hal tersebut merupakan pedoman pelaksanakan pendidikan pada jenjang pendidikan tertentu secara terencana dan terjadwal agar peserta didik berkembang menjadi dewasa dan memperoleh kemampuan-kemampuan yang dibutuhkan dalam hidup.

(26)

7

2. Tujuan Pendidikan SMA

Tujuan pendidikan pendidikan SMA harus sesuai Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, Pasal 3 tentang tujuan pendidikan nasional yang berbunyi:

"...bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab" (Tim Redaksi Fokus Media, 2005: 98).

Dari hal tersebut dapat dipahami bahwa pendidikan di SMA bertujuan untuk mengembangkan kemampuan para siswa melalui kegiatan pendidikan agar menjadi manusia yang bertanggung jawab terhadap diri, masyarakat, dan negara.

3. Kurikulum SMA

a. Pengertian Kurikulum Sekolah

Kurikulum sekolah berasal dari Bahasa Latin "curriculum

scolae" dan Bahasa Inggris "school curriculum". Kurikulum sekolah

berarti pengalaman siswa dengan bimbingan guru selama menempuh program pendidikan tertentu. Harold B. Albertycs menegaskan kurikulum sebagai "all of the activities that are provided for students

by the school" (Nasution, 2006: 5). Dari beberapa uraian di atas

(27)

8

Pengalaman belajar para siswa dirancang pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, Pasal 1, Ayat 19, yang menjelaskan bahwa:

"Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu" (Tim Redaksi Fokus Media, 2005: 97).

Para siswa memperoleh pengalaman belajar melalui kegiatan pokok pendidikan dari tingkat dasar sampai tingkat tinggi. Kegiatan pendidikan mencakup pengajaran, pelatihan, dan pembimbingan baik di dalam kelas maupun di luar kelas.

b. Struktur Kurikulum

Struktur kurikulum SMA Kelas X merupakan program umum yang diikuti seluruh peserta didik sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tanggal 23 Mei 2006 tentang standar isi adalah:

Tabel 1. Struktur Kurikulum SMA Kelas X

Komponen Alokasi Waktu

Semester 1 Semester 2 A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 2 2

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2

(28)

9

13.Seni Budaya 2 2

14.Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

2 2 15.Teknologi Informasi dan

Komunikasi

2 2 16.Keterampilan/Bahasa Asing 2 2

B. Muatan Lokal 2 2

C. Pengembangan Diri 2*) 2*)

Jumlah 38 38

2*) Ekuivalen 2 jam pelajaran

B. Kegiatan Siswa SMA 1. Kegiatan Akademik

a. Pengajaran Kelas

Kegiatan-kegiatan menuntun siswa dalam Bahasa Inggris dikenal dengan nama "teaching" dan dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan istilah "pengajaran". Pengajaran dilakukan oleh guru dan siswa.

Pengajaran kelas merupakan salah satu kegiatan pendidikan. Guru menuntun siswa dengan cara tertentu agar mempelajari bahan ajar. Guru bersama siswa membahas bahan ajar dan bila ada siswa yang mengalami kesulitan, maka guru akan menjelaskan kembali. Guru menugaskan siswa berlatih menyelesaikan soal-soal dan siswa berlatih menyelesaikannya.

2. Kegiatan Pengembangan Diri a. Kegiatan BK

(29)

10

kelas. Guru pembimbing memberi informasi secara menyeluruh tentang tugas-tugas siswa dan para siswa berbagi pengalaman dan pendapat dalam berlatih menyelesaikan tugasnya.

Sedangkan bimbingan individual dilakukan oleh guru pembimbing dengan seorang siswa yang menghadapi tugasnya. Guru pembimbing memberikan informasi dan alternatif cara menghadapi atau melakukan tugasnya.

b. Kegiatan Ekstrakurikuler

Menurut SK Dirjen Dikdasmen No. 226/C/Kep/1992, ekstrakurikuler adalah:

"Kegiatan diluar jam pelajaran biasa dan pada waktu libur sekolah yang dilakukan baik di sekolah maupun di luar sekolah dengan tujuan memperdalam dan memperluas pengetahuan siswa, mengenal hubungan antara berbagai mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya".

Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang diselenggarakan sekolah bagi siswa di luar jam sekolah untuk memperdalam pengetahuan dan kemampuan siswa sesuai dengan bakat dan minat siswa. Kegiatan ekstrakurikuler yang ditawarkan pada para siswa, antara lain sepak bola, basket, jurnalistik, band, PMR, dan paduan suara.

3. Kegiatan Waktu Istirahat

(30)

11

menyendiri dan ada juga yang berkumpul dalam kelompok. Para siswa yang berkumpul dalam kelompok, saling mengungkapkan pikiran maupun perasaan agar mendapat peneguhan dan dukungan. Ada juga yang berkumpul dalam kelompok untuk bermain.

C. Pelaksanaan Komunikasi Siswa Dalam Kegiatan-Kegiatan Kelompok 1. Pengertian Komunikasi

Komunikasi berasal dari Bahasa Latin "communicatio" berarti pertukaran pikiran dan dalam Bahasa Inggris "communication". De Vito (1996) menjelaskan komunikasi sebagai proses penyampaian informasi, pengertian, dan pemahaman antara pengirim dan penerima menggunakan lambang-lambang yang mengandung arti untuk mencapai kesamaan pemahaman antara keduanya (Safaria, 2005: 132). Jadi, dalam komunikasi ada unsur-unsur utama, yaitu:

a. Pengirim adalah orang yang menyampaikan pesan kepada orang lain atau sejumlah orang lain. Dalam kegiatan siswa berkelompok, pengirim adalah siswa yang memberi pendapat pada teman-teman yang lain.

(31)

12

kalimat yang diucapkan dan gerak tubuh, gambar yang ditampilkan kepada teman-teman.

c. Pesan adalah informasi, pengertian, dan pemahaman yang disampaikan oleh pengirim kepada penerima. Dalam kegiatan siswa berkelompok pesan itu berkaitan dengan isi bahan pelajaran. Menurut Widjaja (2000: 32) ada tiga bentuk pesan, yaitu:

1) Pesan yang berbentuk informatif, yaitu pesan yang dikirimkan kepada orang lain atau sejumlah orang lain yang bertujuan menyampaikan pengetahuan dan perasaan.

2) Pesan yang berbentuk persuasif, yaitu pesan yang dikirimkan kepada orang lain atau sejumlah orang lain yang bertujuan menganjurkan atau menghimbau.

3) Pesan yang berbentuk instruksi, yaitu pesan yang dikirimkan kepada orang lain atau sejumlah orang lain yang bertujuan

mengharuskan penerima mengikuti perintah pengirim. d. Penerima adalah orang yang menerima pesan dari pengirim. Dalam

kegiatan siswa berkelompok, penerima adalah teman-teman siswa yang mendengar atau mengikuti apa yang disampaikan siswa tersebut mengenai isi bahan pelajaran.

(32)

13

memahami dan memberi pandangan menerima atau menolak atau menambahkan.

Di dalam komunikasi antar siswa secara kelompok, siswa secara bergantian menjadi pengirim dan penerima pesan.

2. Macam Alat Komunikasi

Johnson (1981) menjelaskan dalam komunikasi setiap orang menggunakan lambang yang mempunyai makna tertentu. Lambang tersebut bisa bersifat verbal berupa kata-kata maupun bersifat non verbal berupa gerak tubuh (Supratiknya, 2008: 30). Effendy (2007: 7) menegaskan bahwa komunikasi verbal mencakup lisan dan tulisan, sedangkan komunikasi non verbal mencakup isyarat badaniah dan bergambar.

Jadi, ada dua alat komunikasi yaitu penggunaan bahasa meliputi kata-kata, kalimat dan penggunaan non bahasa meliputi gerak tubuh, lambang, isyarat. Penggunaan tiap alat komunikasi dapat sendiri-sendiri dan dapat bersamaan.

3. Komunikasi Antar Siswa Dalam Pelaksanaan Kegiatan Kelompok a. Kegiatan Pengajaran Kelas

(33)

14

hubungan antar peserta, kiranya enam atau delapan, paling banyak sepuluh (Bulatau, 2007: 13). Dalam tugas latihan kelompok, siswa melaksanakan:

1) Komunikasi verbal antar siswa

Tugas latihan kelompok diselesaikan dengan metode diskusi. Tiap siswa menyampaikan pengetahuan dengan penggunaan bahasa berupa kata-kata, kalimat dan siswa lain mendengarkan, menerima. Siswa yang mendengarkan akan menanggapi dan berusaha memahami apa yang dikemukakan temannya, kemudian ia memberi pandangannya menerima atau menolak atau menambahkan dan siswa lain mendengarkan. Peristiwa ini terjadi timbal balik terus-menerus sampai terjadi kata sepakat dan mereka menyusun kesimpulan. Jika tidak terjadi kata sepakat, maka hasil diskusi dicatat secara urut.

2) Komunikasi non verbal antar siswa

Tugas berupa latihan kelompok dalam olahraga, seperti sepak bola, futsal, dan basket yang dikerjakan secara bekerjasama dalam kelompok menggunakan gerak tubuh. Siswa juga mungkin menggunakan kata-kata.

(34)

15

berlari sambil menghadang lawan yang membawa atau yang menerima bola. Proses ini berlangsung sampai waktu permainan berakhir.

Pada permainan futsal, jumlah pemain dalam satu kelompok enam orang. Tiap siswa bermain menggunakan kaki sambil berlari menendang bola dan siswa lainnya mengikuti sambil menatap dan menerima bola. Atau sebaliknya siswa berlari sambil menghadang lawan yang membawa atau yang menerima bola. Proses ini berlangsung sampai waktu permainan berakhir.

Pada permainan basket, jumlah pemain dalam satu kelompok enam orang. Tiap siswa bermain menggunakan kaki sambil berlari mendrible atau melemparkan bola dengan tangan dan siswa lainnya mengikuti sambil menatap dan menerima bola. Atau sebaliknya siswa berlari sambil menghadang lawan yang membawa atau yang menerima atau yang menangkap bola. Proses ini berlangsung sampai waktu permainan berakhir.

b. Kegiatan BK

(35)

16

banyak sepuluh (Bulatau, 2007: 13). Dalam tugas latihan kelompok, siswa melaksanakan:

1) Komunikasi verbal antar siswa

Tugas latihan kelompok berbentuk materi bimbingan yang dikerjakan dengan metode diskusi, sharing, dan presentasi. Pada saat diskusi, tiap siswa menyampaikan pengetahuan, pemahaman, atau perasaan dengan penggunaan bahasa berupa kata-kata, kalimat dan siswa lain mendengarkan, menerima. Siswa yang mendengarkan akan menanggapi dan berusaha memahami apa yang dikemukakan temannya, kemudian ia memberi pandangannya untuk menerima atau menolak atau menambahkan dan siswa lain mendengarkan. Peristiwa ini terjadi timbal balik terus-menerus sampai terjadi kata sepakat dan mereka menyusun kesimpulan. Jika tidak terjadi kata sepakat, maka hasil diskusi dicatat secara urut.

(36)

17

timbal balik terus-menerus sampai selesai. Hasil sharing ditulis apa adanya.

Pada saat presentasi, tiap siswa mempresentasikan materi bimbingan menggunakan OHP dan siswa lainnya memperhatikan. Siswa yang memiliki tugas presentasi menjelaskan materi bimbingan. Siswa lainnya mendengarkan. Siswa yang mendengarkan akan menanggapi dan berusaha memahami apa yang dikemukakan temannya, kemudian ia memberi pandangannya menerima atau menolak atau menambahkan dan siswa lain mendengarkan. Peristiwa ini terjadi timbal balik terus-menerus sampai selesai.

2) Komunikasi non verbal antar siswa c. Kegiatan Ekstrakurikuler

Pada kegiatan ekstrakurikuler, tiap siswa berkumpul dalam kelompok sesuai pilihan untuk memperdalam pengetahuan atau kemampuan. Jumlah anggota kelompok ditentukan sesuai jenis kegiatan maupun kesepakatan antara guru dan para siswa. Kegiatan ekstrakurikuler yang ditawarkan, antara lain sepak bola, basket, jurnalistik, band, PMR, dan paduan suara. Dalam kegiatan ekstrakurikuler, siswa melaksanakan:

1) Komunikasi verbal antar siswa

(37)

18

kelompok menggunakan bahasa berupa kata-kata, kalimat. Siswa juga mungkin menggunakan gerak tubuh.

Pada kegiatan ekstrakurikuler jurnalistik, tiap siswa bekerjasama dengan siswa lain menggunakan bahasa berupa kata-kata, kalimat sesuai petunjuk guru. Kegiatan ekstrakurikuler jurnalistik, seperti membuat artikel, membuat karikatur, membuat majalah, dan lain-lain. Tiap siswa melakukan praktek dan siswa lainnya mengikuti. Proses ini berlangsung sampai waktu berakhir.

Pada kegiatan ekstrakurikuler paduan suara, tiap siswa bernyanyi dan siswa lainnya mengikuti sesuai irama dengan memperhatikan perintah dirigen. Proses ini berlangsung sampai waktu berakhir.

2) Komunikasi non verbal antar siswa

Pada kegiatan ekstrakurikuler sepak bola, basket, band, dan PMR dilakukan tiap siswa secara bekerjasama dengan siswa lain dalam kelompok menggunakan gerak tubuh. Siswa juga mungkin menggunakan kata-kata.

(38)

19

membawa atau yang menerima bola. Proses ini berlangsung sampai waktu permainan berakhir.

Pada kegiatan ekstrakurikuler basket, jumlah pemain dalam satu kelompok enam orang. Tiap siswa bermain menggunakan kaki sambil berlari mendrible atau melemparkan bola dengan tangan dan siswa lainnya mengikuti sambil menatap dan menerima bola. Atau sebaliknya siswa berlari sambil menghadang lawan yang membawa atau yang menerima atau yang menangkap bola. Proses ini berlangsung sampai waktu permainan berakhir.

Pada kegiatan ekstrakurikuler band, tiap siswa bermain alat musik dan siswa lainnya mengikuti sesuai irama. Ada juga siswa yang bernyanyi. Proses ini berlangsung sampai waktu berakhir.

Pada kegiatan ekstrakurikuler PMR, tiap siswa bekerjasama dengan siswa lain menggunakan gerak tubuh sesuai petunjuk guru. Kegiatan ekstrakurikuler PMR, seperti simulasi Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK), donor darah, bakti sosial, dan lain-lain. Proses ini berlangsung sampai waktu berakhir. Siswa juga mungkin menggunakan kata-kata.

d. Kegiatan Waktu Istirahat

(39)

20

1) Komunikasi verbal antar siswa

Umumnya tiap siswa berkumpul dalam kelompok di kelas, di emper kelas, dan di kantin secara bebas sesuai kecocokan pribadi. Tiap siswa mengungkapkan diri dengan pikiran atau perasaan menggunakan bahasa berupa kata-kata, kalimat, dan siswa lain mendengarkan, menerima. Siswa yang mendengarkan akan menanggapi dan berusaha memahami apa yang dikemukakan temannya, kemudian ia memberi pandangannya menerima atau menolak atau menambahkan dan siswa lain mendengarkan. Peristiwa ini terjadi timbal balik terus-menerus sampai waktu istirahat berakhir.

2) Komunikasi non verbal antar siswa

Pada saat istirahat, umumnya siswa jalan-jalan di lingkungan sekolah, bermain futsal, dan bermain basket di lapangan sekolah. Dalam kelompok, tiap siswa bekerjasama menggunakan gerak tubuh. Siswa juga mungkin menggunakan kata-kata.

Pada saat jalan-jalan, umumnya siswa mengajak temannya dan temannya mengikuti. Setelah jalan-jalan biasanya siswa jajan di kantin. Proses ini berlangsung sampai waktu istirahat berakhir.

(40)

21

sambil menatap dan menerima bola. Atau sebaliknya siswa berlari sambil menghadang lawan yang membawa atau yang menerima bola. Proses ini berlangsung sampai waktu istirahat berakhir.

(41)

22

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN.

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode survei.

“Penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan suatu gejala

saat penelitian dilakukan” (Furchan, 2004: 447). Survei dapat digunakan

bukan saja untuk melukiskan kondisi yang ada, melainkan juga

membandingkan kondisi-kondisi tersebut dengan kriteria yang telah

ditetapkan sebelumnya atau untuk menilai keefektifan program (Furchan,

2004: 457). Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan Tingkat Komunikasi

Siswa Dalam Kegiatan-Kegiatan Kelompok Para Siswa Kelas X SMA St.

Mikael Sleman Tahun Ajaran 2008/2009.

B. Alat Pengumpul Data

1. Kuesioner Tingkat Komunikasi Siswa Dalam Kegiatan-Kegiatan Kelompok

a. Item-item kuesioner

Alat pengumpul data pada penelitian ini adalah Kuesioner

Tingkat Komunikasi Siswa Dalam Kegiatan-Kegiatan Kelompok

dengan bentuk tertutup. “Kuesioner bentuk tertutup berisi

pertanyaan-pertanyaan yang disertai dengan pilihan jawaban untuk

(42)

23

yang disusun oleh peneliti mengenai aspek-aspek komunikasi siswa

dalam kegiatan-kegiatan kelompok dalam kegiatan pengajaran kelas,

kegiatan BK, kegiatan ekstrakurikuler, dan kegiatan waktu istirahat.

Kuesioner Tingkat Komunikasi Siswa Dalam

Kegiatan-Kegiatan Kelompok terdiri dari empat bagian, yaitu pendahuluan,

identitas siswa, petunjuk pengisian, dan item pertanyaan. Kuesioner

tersebut merupakan penjabaran teori dalam Bab II. Kisi-kisi

kuesioner digambarkan pada tabel berikut:

Tabel 2. Kisi-Kisi Tingkat Komunikasi Siswa Dalam Kegiatan-Kegiatan Kelompok Para Siswa Kelas X SMA St. Mikael Sleman Tahun Ajaran 2008/2009

(43)

24

Keterangan tabel:

V = Verbal

NV = Non Verbal

VNV = Verbal Non Verbal

Inf = Informatif

Per = Persuasif

Ins = Instruksi

Jml = Jumlah

b. Skoring

Pemberian skor pada tiap pernyataan adalah: Selalu = 4; Banyak Kali

= 3; Kadang-Kadang = 2; dan Tidak Pernah = 1.

2. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

Suatu alat ukur harus memenuhi syarat utama, yaitu valid dan

reliabel.

a. Validitas kuesioner

Kuesioner yang valid ditunjukkan oleh validitasnya. Validitas

menandakan sejauh mana alat ukur bisa mengukur apa yang akan

diukur. “Validitas menunjuk pada sejauh mana suatu alat mampu

mengukur apa yang seharusnya diukur” (Furchan, 2004: 293).

Validitas dinyatakan dalam koefisien validitas. Validitas kuesioner

didasarkan pada proses penyusunan item, yaitu mengenai variabel

dan indikator yang dirumuskan dalam Bab I dan kajian teoritis dalam

(44)

25

b. Reliabilitas kuesioner

Kuesioner yang reliabel ditunjukkan oleh reliabilitasnya.

“Reliabilitas menunjuk pada sejauh mana suatu alat secara ajeg

mengukur apa saja yang diukurnya” (Furchan, 2004: 310).

Reliabilitas dinyatakan dalam koefisien reliabilitas.

Hasil penghitungan koefisien validitas dan reliabilitas

kuesioner disajikan pada tabel berikut:

Tabel 3. Koefisien Reliabilitas dan Validitas Kuesioner Tingkat Komunikasi Siswa Dalam Kegiatan-Kegiatan Kelompok Para Siswa Kelas X SMA St. Mikael Sleman

Koefisien Hasil Penelitian

Reliabilitas 0,94 Validitas 0,96

Garret (1967: 176) mengemukakan klasifikasi korelasi alat ukur

adalah sebagai berikut:

Tabel 4. Klasifikasi Koefisien Korelasi Alat Ukur

Koefisien Korelasi Klasifikasi

±0,70 – ±1,00 Tinggi – sangat tinggi

±0,40 – ±0,70 Cukup

±0,20 – ±0,40 Rendah

0,00 – ±0,20 Tidak ada – sangat rendah

Jadi, dapat disimpulkan bahwa koefisien reliabilitas dan validitas

Kuesioner Tingkat Komunikasi Siswa Dalam Kegiatan-Kegiatan

(45)

26

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Donald Ary, dkk populasi adalah “semua anggota

sekelompok orang, kejadian, atau objek yang telah dirumuskan secara jelas”

(Furchan, 2004: 193). Populasi penelitian ini adalah para siswa kelas X

SMA St. Mikael Sleman Tahun Ajaran 2008/2009 yang berjumlah 78 Siswa,

terdiri atas 46 siswa putra dan 32 siswa putri. Ada 12 siswa yang tidak

masuk.

Jadi, sampel penelitian berjumlah 66 siswa, terdiri atas 36 siswa putra

dan 30 siswa putri. Sampel penelitian adalah sampel insidental. Menurut

Donald Ary, dkk sampel adalah “sebagian dari populasi” (Furchan, 2004:

193).

Tabel 5. Sampel Penelitian Para Siswa Kelas X SMA St.Mikael Sleman Tahun Ajaran 2008/2009

Kelas Putra Putri Jumlah

X A 13 10 23

X B 9 11 20

X C 14 9 23

Jumlah 36 30 66

D. Prosedur Pengumpulan Data 1. Tahap Persiapan

a. Meminta ijin untuk mengadakan penelitian kepada Kepala Sekolah

SMA St. Mikael Sleman.

b. Meminta surat pengantar penelitian dari Program Studi Bimbingan

(46)

27

c. Menyerahkan surat pengantar penelitian dari Program Studi

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

kepada Kepala Sekolah SMA St. Mikael Sleman.

d. Melakukan koordinasi dengan Koordinator Bimbingan Konseling

SMA St. Mikael Sleman untuk menentukan jadwal penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Datang ke sekolah sesuai jadwal penelitian.

b. Masuk kelas dan memperkenalkan diri kepada para siswa.

c. Membagi kuesioner dan menjelaskan tujuan pengisian Kuesioner

Tingkat Komunikasi Siswa Dalam Kegiatan-Kegiatan Kelompok.

d. Mempersilahkan para siswa mengisi Kuesioner Tingkat Komunikasi

Siswa Dalam Kegiatan-Kegiatan Kelompok dan peneliti menunggu

di dalam kelas.

e. Mengumpulkan kuesioner yang sudah diisi para siswa.

Pengumpulan data dilakukan pada kelas X SMA St. Mikael Sleman yang

terdiri dari tiga kelas dengan rincian sebagai berikut:

a. Kamis, 11 September 2008

Pukul 07.00 – 07.45 WIB (45menit) : Kelas X A

b. Kamis, 11 September 2008

Pukul 09.30 – 10.15 WIB (45menit) : Kelas X B

c. Kamis, 11 September 2008

(47)

28

E. Teknik Analisis Data

1. PerhitunganKoefisien Reliabilitas Langkah a:

Menghitung koefisien korelasi skor item gasal dan skor item genap

menggunakan rumus Product Moment dari Pearson adalah sebagai

berikut:

N∑XY - (∑X) (∑Y)

r

XY =

{N∑X² - (∑X)²}{ N∑Y² - (∑Y)²}

Keterangan rumus:

r

XY = Korelasi skor-skor belahan gasal dan genap

N = Jumlah populasi

X = Skor item belahan gasal

Y = Skor item belahan genap

XY = Hasil perkalian antara skor X dan skor Y

Langkah b:

Menghitung koefisien reliabilitas dengan menggunakan teknik belah dua

gasal dan genap (Spearman and Brown) adalah sebagai berikut:

2 x

r

gg

r

tt = (Guilford,1965: 457)

1 +

r

gg

Keterangan rumus:

r

tt = Koefisien reliabilitas

(48)

29

2. PerhitunganKoefisien Validitas

Menurut Guilford (1965: 443), koefisien validitas dihitung dengan

rumus:

r

too =

r

tt

Keterangan rumus:

r

too = Koefisien validitas

r

tt = Koefisien reliabilitas

3. Mean

Mean berarti angka rata-rata. “Mean menunjuk pada jumlah

nilai-nilai dibagi dengan jumlah individu” (Hadi, 2000: 37). Skor mean

digunakan untuk menentukan batas tinggi atau rendah skor. Skor yang ≤ mean dikategorikan rendah, sedangkan skor yang ≥ mean dikategorikan tinggi. Menurut Hadi (2000: 37), mean dihitung dengan rumus:

∑X M = N

Keterangan rumus:

M = Mean

∑X = Jumlah total skor X

(49)

30

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Tingkat komunikasi para siswa dalam kegiatan-kegiatan kelompok di

pengajaran kelas para siswa kelas X SMA St. Mikael Sleman tahun

ajaran 2008/2009.

Ada dua kategori tingkat komunikasi siswa dalam

kegiatan-kegiatan kelompok, yaitu kategori rendah (R) dan kategori tinggi (T).

Penentuan kategori rendah dan kategori tinggi berdasarkan Mean tiap

kegiatan komunikasi kelompok. Siswa yang memperoleh skor ≤ Mean

termasuk kategori rendah (R). Siswa yang memperoleh skor ≥ Mean

termasuk kategori tinggi (T). Hasil penelitian tingkat komunikasi para

siswa dalam kegiatan-kegiatan kelompok di pengajaran kelas disajikan

pada tabel berikut ini.

Tabel 6. Tingkat Komunikasi Siswa Dalam Kegiatan-Kegiatan Kelompok Para Siswa Kelas X SMA St. Mikael Sleman Tahun Ajaran 2008/2009

Dari tabel di atas disimpulkan bahwa jumlah siswa yang

berkategori tinggi dalam kegiatan komunikasi kelompok di pengajaran

(50)

31

2. Tingkat komunikasi para siswa putera dalam kegiatan-kegiatan

kelompok di kegiatan BK para siswa kelas X SMA St. Mikael Sleman

tahun ajaran 2008/2009.

Ada dua kategori tingkat komunikasi siswa dalam

kegiatan-kegiatan kelompok, yaitu kategori rendah (R) dan kategori tinggi (T).

Penentuan kategori rendah dan kategori tinggi berdasarkan Mean tiap

kegiatan komunikasi kelompok. Siswa yang memperoleh skor ≤ Mean

termasuk kategori rendah (R). Siswa yang memperoleh skor ≥ Mean

termasuk kategori tinggi (T). Hasil penelitian tingkat komunikasi para

siswa dalam kegiatan-kegiatan kelompok di kegiatan BK disajikan pada

tabel berikut ini.

Tabel 7. Tingkat Komunikasi Siswa Dalam Kegiatan-Kegiatan Kelompok Para Siswa Kelas X SMA St. Mikael Sleman Tahun Ajaran 2008/2009

Dari tabel di atas disimpulkan bahwa jumlah siswa yang

berkategori rendah dalam kegiatan komunikasi kelompok di kegiatan BK

lebih banyak daripada jumlah siswa yang berkategori tinggi.

3. Tingkat komunikasi para siswa dalam kegiatan-kegiatan kelompok di

kegiatan ekstrakurikuler para siswa kelas X SMA St. Mikael Sleman

tahun ajaran 2008/2009.

Ada dua kategori tingkat komunikasi siswa dalam

(51)

32

Penentuan kategori rendah dan kategori tinggi berdasarkan Mean tiap

kegiatan komunikasi kelompok. Siswa yang memperoleh skor ≤ Mean

termasuk kategori rendah (R). Siswa yang memperoleh skor ≥ Mean

termasuk kategori tinggi (T). Hasil penelitian tingkat komunikasi para

siswa dalam kegiatan-kegiatan kelompok di kegiatan ekstrakurikuler

disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 8. Tingkat Komunikasi Siswa Dalam Kegiatan-Kegiatan Kelompok Para Siswa Kelas X SMA St. Mikael Sleman Tahun Ajaran 2008/2009

Ekstrakurikuler 29 (44%) 37(56%)

Dari tabel di atas disimpulkan bahwa jumlah siswa yang

berkategori tinggi dalam kegiatan komunikasi kelompok di kegiatan

ekstrakurikuler lebih banyak daripada jumlah siswa yang berkategori

rendah.

4. Tingkat komunikasi para siswa putera dalam kegiatan-kegiatan

kelompok di kegiatan waktu istirahat para siswa kelas X SMA St.

Mikael Sleman tahun ajaran 2008/2009.

Ada dua kategori tingkat komunikasi siswa dalam

kegiatan-kegiatan kelompok, yaitu kategori rendah (R) dan kategori tinggi (T).

Penentuan kategori rendah dan kategori tinggi berdasarkan Mean tiap

kegiatan komunikasi kelompok. Siswa yang memperoleh skor ≤ Mean

termasuk kategori rendah (R). Siswa yang memperoleh skor ≥ Mean

(52)

33

siswa dalam kegiatan-kegiatan kelompok di kegiatan waktu istirahat

disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 9. Tingkat Komunikasi Siswa Dalam Kegiatan-Kegiatan Kelompok Para Siswa Kelas X SMA St. Mikael Sleman Tahun Ajaran 2008/2009

Kegiatan Komunikasi Kelompok

Kategori

R T f(%) f(%)

Waktu istirahat 27 (41%) 39 (59%)

Dari tabel di atas disimpulkan bahwa jumlah siswa yang

berkategori tinggi dalam kegiatan komunikasi kelompok di kegiatan

waktu istirahat lebih banyak daripada jumlah siswa yang berkategori

rendah.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil penelitian Tingkat Komunikasi Siswa Dalam Kegiatan-Kegiatan

Kelompok Para Siswa Kelas X SMA St. Mikael Sleman Tahun Ajaran

2008/2009, yaitu:

a. Jumlah siswa yang berkategori tinggi dalam kegiatan komunikasi

kelompok di pengajaran kelas sama dengan jumlah siswa yang

berkategori rendah.

b. Jumlah siswa yang berkategori rendah dalam kegiatan komunikasi

kelompok di kegiatan BK lebih banyak daripada jumlah yang

(53)

34

c. Jumlah siswa yang berkategori tinggi dalam kegiatan komunikasi

kelompok di kegiatan ekstrakurikuler lebih banyak daripada jumlah

siswa yang berkategori rendah.

d. Jumlah siswa yang berkategori tinggi dalam kegiatan komunikasi

kelompok di kegiatan waktu istirahat lebih banyak daripada jumlah

siswa yang berkategori rendah.

Masih ada siswa yang rendah tingkat komunikasi dalam

kegiatan-kegiatan kelompok. Komunikasi dalam kegiatan-kegiatan-kegiatan-kegiatan kelompok adalah

kecenderungan tindakan siswa berupa perkataan dan gerak atau gambar

untuk menyampaikan ide, pengetahuan, pemahaman, perasaan pada teman

dan tindakan siswa untuk menerima ide, pengetahuan, pemahaman, perasaan

dari teman. Para siswa yang masih rendah tingkat komunikasi dalam

kegiatan-kegiatan kelompok perlu membuka diri untuk menjalin relasi

dengan siswa lain dalam kegiatan-kegiatan kelompok dan perlu berlatih

berkomunikasi untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam

kegiatan-kegiatan kelompok.

Guru pembimbing dapat membantu mereka dengan cara merancang

program BK bidang pribadi-sosial dengan topik komunikasi dalam

kegiatan-kegiatan kelompok sesuai dengan kebutuhan siswa. Program BK tersebut

dapat disampaikan pada siswa melalui bimbingan klasikal dan konseling

kelompok. Dengan bimbingan klasikal dan konseling kelompok diharapkan

(54)

kegiatan-35

kegiatan kelompok dan tiap siswa bisa meningkatkan partisipasi pada

(55)

36 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Masalah Penelitian

Masalah pada penelitian ini ada empat, yaitu:

a. Bagaimanakah tingkat komunikasi para siswa dalam kegiatan-kegiatan kelompok di pengajaran kelas para siswa kelas X SMA St. Mikael Sleman tahun ajaran 2008/2009?

b. Bagaimanakah tingkat komunikasi para siswa dalam kegiatan-kegiatan kelompok di kegiatan-kegiatan BK para siswa kelas X SMA St. Mikael Sleman tahun ajaran 2008/2009?

c. Bagaimanakah tingkat komunikasi para siswa dalam kegiatan-kegiatan kelompok di kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler para siswa kelas X SMA St. Mikael Sleman tahun ajaran 2008/2009?

(56)

37

2. Sampel Penelitian

Populasi penelitian ini adalah para siswa kelas X SMA St. Mikael Sleman Tahun Ajaran 2008/2009 yang berjumlah 78 siswa, terdiri atas 46 siswa putra dan 32 siswa putri. Ada 12 siswa yang tidak masuk. Sampel penelitian adalah sampel insidental (sampel penelitian berjumlah 66 siswa, terdiri atas 36 siswa putra dan 30 siswa putri).

3. Hasil Penelitian

Hasil penelitian adalah sebagai berikut:

a. Jumlah siswa yang berkategori tinggi dalam kegiatan komunikasi kelompok di pengajaran kelas sama dengan jumlah siswa yang berkategori rendah.

b. Jumlah siswa yang berkategori rendah dalam kegiatan komunikasi kelompok di kegiatan BK lebih banyak daripada jumlah yang berkategori tinggi.

c. Jumlah siswa yang berkategori tinggi dalam kegiatan komunikasi kelompok di kegiatan ekstrakurikuler lebih banyak daripada jumlah siswa yang berkategori rendah.

(57)

38

B. Saran

Pemberian saran dimaksudkan untuk pengembangan program BK bidang pribadi-sosial. Berdasarkan hasil penelitian ini dikemukakan dua saran, yaitu:

1. Program Bimbingan Klasikal

Guru pembimbing merancang program bimbingan klasikal dengan topik komunikasi dalam kegiatan-kegiatan kelompok sesuai dengan kebutuhan siswa. Program bimbingan klasikal disampaikan guru pembimbing pada siswa satu kelas. Guru pembimbing memberi informasi secara menyeluruh tentang tugas-tugas siswa dan para siswa berbagi pengalaman dan pendapat dalam berlatih menyelesaikan tugasnya.

2. Program Konseling Kelompok

(58)

39

DAFTAR PUSTAKA

Bulatau. (2007). Teknik Diskusi Berkelompok. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Effendy, Onong Uchjana. (2007). Komunikasi: Teori Dan Praktek. Bandung:

Penerbit PT Remaja Rosdakarya Offset.

Furchan, Arief. (2004). Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar.

Garret, Henry E. (1967). Statistics In Psychology And Education. Boston: Allyn and Bacon, Inc.

Guilford, JP and B. Fruchter. (1965). Fundamental Statistics in Psychology and

Education. New York: Mc Graw Hill Book, Inc.

Hadi, Sutrisno. (2000). Statistik. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Nasution. (2006). Asas-Asas Kurikulum. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.

Safaria, T. (2005). Interpersonal Intelligence: Metode Pengembangan

Kecerdasan Interpersonal Anak. Yogyakarta: Penerbit Amara Books.

SK Dirjen Dikdasmen No. 226/C/Kep/1992.

Supratiknya. (2008). Komunikasi Antar Pribadi. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Tim Redaksi Fokusmedia. (2005). Standar Nasional Pendidikan. Bandung:

Penerbit Fokusmedia.

(59)
(60)

40

KUESIONER

TINGKAT KOMUNIKASI SISWA DALAM KEGIATAN-KEGIATAN KELOMPOK

A. Pendahuluan

Kuesioner ini dibuat dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi dari Anda berkaitan komunikasi siswa dalam kegiatan-kegiatan kelompok. Jawaban dari Anda digunakan untuk penelitian dan tidak mempengaruhi nilai raport. Jawaban akan diolah dan hasilnya digunakan untuk mengembangkan Program Bimbingan Konseling. Untuk itu, kami harap Anda bersedia menjawab kuesioner ini sesuai dengan keadaan Anda.

B. Identitas Siswa

Kelas : ………... Jenis kelamin : Laki-laki/Perempuan Tgl. Pengisian : ………...

C. Petunjuk Pengisian Kuesioner

1. Jawablah tiap pernyataan dengan cara memberi tanda centang (√) pada salah satu kolom yang sesuai dengan keadaan Anda!

2. Alternatif jawaban pada pernyataan adalah: SL : Selalu melakukan.

BK : Banyak kali melakukan, namun tidak terus menerus. KK : Kadang-kadang melakukan, namun sekali-kali. TP : Tidak pernah melakukan.

3. Telitilah dahulu sebelum dikumpulkan, pastikan tiap pernyataan hanya

satu jawaban.

(61)

41

D. Item Pernyataan

No. Pernyataan Alternatif Jawaban

SL BK KK TP 1. Saya menyampaikan pendapat saya tentang apa

yang dibahas dalam diskusi di kelas kepada teman. 2. Saya menyampaikan saran saya tentang apa yang

dibahas dalam diskusi di kelas kepada teman. 3. Saya menyampaikan keterangan saya tentang apa

yang dibahas dalam diskusi di kelas kepada teman. 4. Teman mendengarkan saya ketika menyampaikan

pendapat dalam diskusi di kelas.

5. Teman memberi tanggapan menerima pendapat yang saya sampaikan dalam diskusi di kelas.

6. Saya merasa senang pendapat saya diterima oleh teman dalam diskusi di kelas.

7. Teman memberi tanggapan menolak pendapat yang saya sampaikan dalam diskusi di kelas.

8. Saya merasa kecewa pendapat saya ditolak oleh teman dalam diskusi di kelas.

9. Teman memberi tanggapan menambahkan pendapat yang saya sampaikan dalam diskusi di kelas.

10. Saya mendengarkan pendapat teman tersebut. 11. Saya merasa senang terhadap pendapat teman

tersebut.

12. Saya menerima apa yang menjadi kesimpulan kelompok.

13. Teman menerima apa yang menjadi kesimpulan kelompok.

14. Saya menyampaikan pendapat saya tentang apa yang dibahas dalam diskusi tugas rumah kepada teman.

15. Saya menyampaikan saran saya tentang apa yang dibahas dalam diskusi tugas rumah kepada teman. 16. Saya menyampaikan keterangan saya tentang apa

yang dibahas dalam diskusi tugas rumah kepada teman.

17. Teman mendengarkan saya ketika menyampaikan pendapat dalam diskusi tugas rumah.

18. Teman memberi tanggapan menerima pendapat yang saya sampaikan dalam diskusi tugas rumah. 19. Saya merasa senang pendapat saya diterima oleh

teman dalam diskusi tugas rumah.

(62)

42

No. Pernyataan Alternatif Jawaban

SL BK KK TP

21. Saya merasa kecewa pendapat saya ditolak oleh teman dalam diskusi tugas rumah.

22. Teman memberi tanggapan menambahkan pendapat yang saya sampaikan dalam diskusi tugas rumah.

23. Saya mendengarkan pendapat teman tersebut. 24. Saya merasa senang terhadap pendapat teman

tersebut.

25. Saya menerima apa yang menjadi kesimpulan kelompok.

26. Teman menerima apa yang menjadi kesimpulan kelompok.

27. Saya berlari mendrible atau melemparkan bola dengan tangan saat basket.

28. Teman mengikuti sambil menatap dan menerima bola ketika saya melempar bola ke arahnya.

29. Saya merasa senang teman menerima bola yang saya lempar ke arahnya.

30. Saya menghadang lawan yang membawa bola dan lawan menghindar.

31. Saya merasa puas bisa menghadang lawan yang membawa bola.

32. Saya membawa bola dan dihadang lawan. 33. Saya menghindar saat dihadang lawan.

34. Saya merasa senang bisa menghindar saat dihadang lawan.

35. Saya menyampaikan pikiran saya tentang apa yang dibahas dalam sharing di kelas kepada teman.

36. Teman mendengarkan saya ketika menyampaikan pikiran dalam sharing di kelas.

37. Teman memberi tanggapan menerima pikiran yang saya sampaikan dalam sharing di kelas.

38. Saya merasa senang pikiran saya diterima oleh teman dalam sharing di kelas.

39. Teman memberi tanggapan menolak pikiran yang saya sampaikan dalam sharing di kelas.

40. Saya merasa kecewa pikiran saya ditolak oleh teman dalam sharing di kelas.

41. Teman memberi tanggapan menambahkan pikiran yang saya sampaikan dalam sharing di kelas.

42. Saya mendengarkan pikiran teman tersebut.

(63)

43

No. Pernyataan Alternatif Jawaban

SL BK KK TP

44. Saya menerima apa yang menjadi kesimpulan kelompok.

45. Teman menerima apa yang menjadi kesimpulan kelompok.

46. Saya mempresentasikan materi bimbingan menggunakan OHP.

47. Teman memperhatikan presentasi tersebut.

48. Saya merasa senang diperhatikan oleh teman saat presentasi.

49. Saya menjelaskan materi bimbingan bidang pribadi-sosial.

50. Teman mendengarkan penjelasan tersebut.

51. Teman bertanya tentang hal yang tidak dimengerti. 52. Saya menjelaskan hal yang tidak dimengerti oleh

teman.

53. Teman memberi tanggapan menerima pendapat yang saya sampaikan dalam presentasi.

54. Saya merasa senang pendapat saya diterima oleh teman dalam presentasi.

55. Teman memberi tanggapan menolak pendapat yang saya sampaikan dalam presentasi.

56. Saya merasa kecewa pendapat saya ditolak oleh teman dalam presentasi.

57. Teman memberi tanggapan menambahkan pendapat yang saya sampaikan dalam presentasi. 58. Saya mendengarkan pendapat teman tersebut. 59. Saya merasa senang terhadap pendapat teman

tersebut.

60. Saya bernyanyi sesuai irama.

61. Teman mengikuti bernyanyi sesuai irama.

62. Saya bernyanyi dengan mengikuti perintah dirigen. 63. Teman juga bernyanyi dengan mengikuti perintah

dirigen.

64. Saya merasa senang bisa bernyanyi. 65. Saya bermain alat musik sesuai irama lagu.

66. Teman mengikuti bermain alat musik sesuai irama lagu.

67. Saya bernyanyi sesuai irama lagu. 68. Teman bernyanyi sesuai irama lagu.

69. Saya merasa senang bisa bermain alat musik dan bernyanyi sesuai irama.

(64)

44

No. Pernyataan Alternatif Jawaban

SL BK KK TP

71. Saya mengungkapkan perasaan ketika berkumpul dalam kelompok saat istirahat.

72. Teman mendengarkan saya.

73. Teman memberi tanggapan menerima perasaan yang saya sampaikan saat istirahat.

74. Saya merasa senang perasaan saya diterima oleh teman saat istirahat.

75. Teman memberi tanggapan menolak perasaan yang saya sampaikan saat istirahat.

76. Saya merasa kecewa perasaan saya ditolak oleh teman saat istirahat.

77. Teman memberi tanggapan menambahkan perasaan yang saya sampaikan saat istirahat.

78. Saya mendengarkan perasaan teman tersebut.

79. Saya merasa senang terhadap perasaan teman tersebut.

80. Saya mengajak teman jalan-jalan saat istirahat. 81. Teman mengikuti saya jalan-jalan saat istirahat. 82. Teman mengajak saya jajan di kantin.

83. Saya mengikuti ajakan teman.

84. Saya merasa senang ada teman yang mengajak saya jajan di kantin.

(65)

Lampiran 2 45

(66)
(67)

Lampiran 3 47

Perhitungan Reliabilitas dan Validitas Kuesioner

1. Hasil Perhitungan Reliabilitas Kuesioner

(68)

48

2. Hasil Perhitungan Validitas Kuesioner

r

too =

r

tt

r

too = 0,94

(69)

Lampiran 4 49

Tabel 11. Skor-Skor Tiap Kegiatan Komunikasi Kelompok dan

Perhitungan Mean Tiap Kegiatan Komunikasi Kelompok

No. Kegiatan Komunikasi Kelompok

(70)
(71)

Lampiran 5 51

Tabel 12. Kategori Tinggi/Rendah Untuk Tiap Kegiatan Komunikasi Kelompok

No.

Kategori Tinggi/Rendah

Dalam Kegiatan Komunikasi Kelompok

(72)
(73)
(74)

Gambar

Tabel 1. Struktur Kurikulum SMA Kelas X
Tabel 2. Kisi-Kisi Tingkat Komunikasi Siswa Dalam Kegiatan-
Tabel 3. Koefisien Reliabilitas dan Validitas Kuesioner Tingkat
Tabel 5. Sampel Penelitian Para Siswa Kelas X SMA St.Mikael Sleman       Tahun Ajaran 2008/2009
+4

Referensi

Dokumen terkait

Mekanisme secara kimia diawali dahulu dengan mekanise fisika, yaitu pada partikel- partikel adsorbat mendekat ke permukaan adsorban melalui gaya Van der waals atau

adalah: “Apakah melalui penerapan model pembelajaran STAD dapat meningkatkan antusias belajar PKn pada siswa kelas 5 Semester I SD Negeri. Kebowan Kecamatan

Tersedianya server khusus yang menyediakan data kurs yang selalu diperbaharui untuk aplikasi yang sudah dibuat ini, sehingga untuk mendapatkan data kurs aplikasi dapat

[r]

Berdasarkan tabel ( 5.5.) dapat diketahui bahwa sampel dengan karakteristik hipertensi derajat 2 memiliki jumlah yang paling banyak yaitu sebanyak 80 (84,2%) orang.. Dari

local healthy food, and the second group was grade 4 students who were learning.. about bio gas and

Talking about the struggle of life, the novel A Tree Grows in Brooklyn is one of the novels that can provide great inspiration to everyone about what it means a struggle of life

Produktivitas Tenaga Kerja (Survey pada Tenaga Kerja Sentra Industri Tas Kebon