• Tidak ada hasil yang ditemukan

Usulan Perbaikan Metoda Kerja Dan Penentuan Waktu Standar Dengan Menggunakan Peta Kerja Pada Bagian Service Ladle Departemen Tanur PT. Growth Asia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Usulan Perbaikan Metoda Kerja Dan Penentuan Waktu Standar Dengan Menggunakan Peta Kerja Pada Bagian Service Ladle Departemen Tanur PT. Growth Asia"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

Loading

Referensi

Dokumen terkait

Pada waktu baku untuk perakitan setelah perbaikan adalah 35,64 menit, terdapat 47 elemen kegiatan yang terdiri dari 19 kegiatan operasi dan 28 kegiatan transportasi.. Maka

Memasukkan dan menyusun sabun yang sudah dimasukkan dalam kotak kecil kedalam master karton sebanyak 2 orang dengan waktu standar = 2,42128 detik.. Menutup master karton

Berdasarkan hasil data usulan yang telah diperoleh adanya perbedaan waktu penyelesaian kerja dengan metode kerja yang sekarang dengan hasil perbaikan metode kerja yang

Setelah dilakukan analisan dan perbaikan metode kerja dan fasilitas kerja, maka gerakan yang tidak produktif dihilangkan dan terdapat alat yang ditambah sehingga diperoleh

Sesuai dengan moto dalam Perancangan Sistem Kerja, bahwa ”tidak ada yang terbaik tapi selalu ada yang lebih baik”, maka pada penelitian ini membahas mengenai usulan perbaikan

CV Lampung Aspalindo merupakan suatu badan usaha yang berjalan pada bidang industri manufaktur. Badan usaha ini memproduksi produk drum besi khususnya untuk produk aspal dalam drum dari produk setengah jadi hingga produk yang dapat dijual. Permasalahan perusahaan saat ini ialah belum mengkhususkan perhatiannya kepada kondisi lingkungan kerja, dan tidak ada divisi/subdivisi yang dikhususkan untuk masalah tersebut. Masalah tempat kerja yang didapati antara lain tidak terdapatnya marker line di daerah pengerjaan produksi seperti area bahan baku, mesin, dan lain-lain. Hal lain yang ditemukan ialah beberapa barang personal pekerja dan peralatan kerja belum memiliki lokasi yang ditentukan. Pekerja di area produksi masih belum memperhatikan kondisi kebersihan dan tidak ada rotasi jadwal tugas pembersihan. Hasil dari penelitian ini adalah penilaian checklist audit di area produksi yang mendapat nilai sebesar 26% dan masuk kategori buruk, maka peluang penerapan 5S di area produksi CV Lampung Aspalindo sangat perlu untuk memperbaiki lingkungan kerja. Berdasarkan nilai evaluasi sebelum perbaikan didapatkan nilai sebesar 35% dan setelah dilakukan implementasi 5S didapatkan nilai sebesar 77%. Terdapat 11 implementasi yang berhasil dilakukan dan terdapat 6 usulan yang diharapkan dapat diimplementasikan di CV Lampung