USULAN PERBAIKAN METODE KERJA DAN FASILITAS DENGAN STUDI GERAK DAN WAKTU PADA BAGIAN TELLER DI PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. CASH OUTLET MEDAN USU
DRAFT TUGAS SARJANA
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Oleh
WARDONY G.H 030423052
P R O G R A M P E N D I D I K A N S A R J A N A E K S T E N S I
D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I
F A K U L T A S
T E K N I K
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
M E D A N
USULAN PERBAIKAN METODE KERJA DAN FASILITAS
DENGAN STUDI GERAK DAN WAKTU PADA BAGIAN
TELLER DI PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk
CASH OUTLET MEDAN USU
DRAFT TUGAS SARJANA
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Oleh
WARDONY G. HUTABARAT 030423052
Disetujui Oleh :
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
(Ir. Ukurta Tarigan, MT.) (Aulia Ishak, ST. MT.)
P R O G R A M P E N D I D I K A N S A R J A N A E K S T E N S I
D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I
F A K U L T A S
T E K N I K
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk berkat,
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Sarjana ini dengan
baik. Tugas Sarjana ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Sarjana
Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
Judul Tugas Sarjana ini yaitu “Usulan Perbaikan Metode Kerja dan
Fasilitas dengan Studi Gerak dan Waktu pada Bagian Teller di PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cash Outlet Medan USU”. Adapun tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengevaluasi metode kerja yang dilakukan di bagian
Teller, mengusulkan metode kerja yang baru sesuai dengan prinsip ergonomis,
menambahkan fasilitas yang dianggap perlu pada bagian Teller yang dapat
meningkatkan produktivitas kerja dengan berkurangnya waktu penyelesaian
pekerjaan dan menentukan waktu normal pekerjaan sehingga diperoleh waktu
standar menyelesaikan pekerjaan pada bagian Teller.
Dari penelitian ini dapat diketahui metode kerja dan fasilitas kerja yang
tidak efektif sehingga dapat dibuat rancangan metode kerja dan fasilitas kerja
yang baru dan waktu pengerjaan standar yang baru pada bagian Teller.
Penulis menyadari bahwa Tugas Sarjana ini masih jauh dari
kesempurnaan, sehingga penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari
pembaca untuk kesempurnaan dan perbaikan Tugas Sarjana ini. Akhir kata
Penulis mengucapkan terima kasih. Semoga Tugas Sarjana ini bermanfaat bagi
kita semua.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA, Medan Desember 2008
UCAPAN TERIMA KASIH
Dalam penulisan Tugas Sarjana ini penulis banyak mengalami hambatan
dan tantangan namun berkat bimbingan, dorongan dan pengertian dari berbagai
pihak akhirnya hambatan dan tantangan tersebut dapat teratasi. Untuk itu, pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak
yang telah memberikan bantuan, antara lain:
1. Kedua orang tuaku dan Bou Nina, yang telah banyak memberikan
bantuan dan dukungan baik moril maupun materil sehingga penulis dapat
melaksanakan penelitian dan penulisan Tugas Sarjana ini. Semoga Tuhan
selalu memberi berkat, kesehatan dan umur yang panjang pada mereka
2. Bapak Ir. Ukurta Tarigan, MT. selaku Dosen Pembimbing I yang
telah banyak memberikan bantuan bimbingan selama penulisan Tugas Sarjana
ini
3. Bapak Aulia Ishak, ST, MT. selaku Dosen Pembimbing II
sekaligus sebagai Koordinator Tugas Sarjana, yang telah banyak memberikan
bantuan dari awal sampai akhir penelitian dan penulisan Tugas Sarjana ini
4. Ibu Ir. Rosnani Ginting, MT. selaku Ketua Departemen Teknik
Industri Fakultas Teknik USU
5. Seluruh Staff dan Pengajar di Departemen Teknik Industri Fakultas
6. Pegawai Jurusan Teknik Industri, Bang Bowo, Bang Mijo, Kak
Dina yang telah banyak membantu penulis dalam pengurusan administrasi
demi kelancaran penyelesaian Tugas Sarjana ini dari awal sampai selesai
7. Pegawai Perpustakaan Jurusan Teknik Industri Bang Kumis dan
Kak Rama yang sudah banyak menolong dalam mencarikan referensi-referensi
pendukung bagi penulis selama ini
8. Teman dekat yang kusayangi, Silvy, yang sering memberi
dorongan untuk menyelesaikan Tugas Sarjana ini
9. Teman-teman seperjuanganku, Deny (Kodok) dan Fenkhy yang
telah bersama-sama bekerja keras untuk Penyelesaian Tugas Sarjana ini
10. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membentu penulis selama penyelesaian Tugas Sarjana ini baik secara langsung
DAFTAR ISI
BAB HALAMAN
KATA PENGANTAR ... i
UCAPAN TERIMA KASIH ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
ABSTRAK ... xiii I. PENDAHULUAN ... I-1
1.1. Latar Belakang Permasalahan ... I-1
1.2. Perumusan Masalah ... I-2
1.3. Tujuan penelitian ... I-2
1.4. Manfaat Penelitian ... I-2
1.5. Pembatasan Masalah ... I-3
1.6. Asumsi yang Digunakan ... I-3
1.7. Sistematika Penulisan Laporan ... I-4
II. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... II-1
2.1. Sejarah Perusahaan ... II-1
2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha ... II-3
2.3. Organisasi dan Manajemen ... II-4
2.3.1. Uraian Tugas dan Tanggung jawab ... II-10
DAFTAR ISI (lanjutan)
BAB HALAMAN
2.3.2.1. Jumlah Tenaga Kerja ... II-12
2.3.2.2. Jam Kerja ... II-12
2.4. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya ... II-13
2.4.1. Sistem Pengupahan ... II-13
2.4.2. Insentif dan Fasilitas Tenaga Kerja ... II-14
2.5. Proses Produksi ... II-15
2.5.1. Standar Mutu Produk ... II-15
2.5.2. Bahan yang Digunakan ... II-17
2.5.2.1. Bahan Baku ... II-17
2.5.2.2. Bahan Penolong ... II-18
2.5.2.3. Bahan Tambahan... II-20
2.5.3. Uraian Proses ... II-21
2.5.3.1. ProsesProduksi Fatty Acid ... II-23
2.5.3.2. Proses Produksi Glyserine ... II-30
2.6. Mesin dan Peralatan ... II-31
III. LANDASAN TEORI ... III-1
3.1. Sistem Kerja ... III-1
3.2. Penelitian Gerak (Motion Study) ... III-1
3.3. Produktivitas ... III-2
DAFTAR ISI (lanjutan)
BAB HALAMAN
3.5. Pengukuran Waktu (Time Study) ... III-3
3.5.1. Langkah-langkah Sebelum Melakukan
Pengukuran Waktu ... III-4
3.5.2. Pengukuran Waktu Kerja dengan Jam Henti
(Stop Watch) ... III-6
3.5.3. Pembagian Operasi Menjadi Elemen-elemen Kerja ... III-8
3.5.4. Cara Pengukuran dan Pencatatan Waktu Kerja ... III-10
3.6. Menentukan Waktu Standar (WS) ... III-11
3.6.1. Pengujian Keseragaman Data ... III-11
3.6.2. Pengujian Jumlah Data yang Diperlukan ... III-12
3.6.3. Perhitungan Waktu Terpilih ... III-14
3.7. Perbaikan Sistem Kerja dan Fasilitas Kerja ... III-16
3.8. Prosedur Perbaikan Sistem Kerja ... III-17
3.9. Penelitian Waktu ... III-18
3.10. Pengukuran Waktu (Time Study) ... III-19
3.10.1. Langkah-langkah Sebelum Melakukan
DAFTAR ISI (lanjutan)
BAB HALAMAN
3.10.2. Pengukuran waktu Kerja dengan Jam Henti (stop watch).. III-22
3.10.3. Pembagian Operasi Menjadi Elemen-elemen Kerja ... III-24
3.10.4. Cara Pengukuran dan Pencatatan Waktu Kerja ... III-26
3.11. Menentukan Waktu Standard (WS) ... III-27
3.11.1. Pengujian Keseragaman Data ... III-27
3.11.2. Pengujian Jumlah Data yang Diperlukan ... III-28
3.11.3. Perhitungan Siklus Rata-rata ... III-29
3.11.4. Menentukan Rating Factor ... III-30
3.11.5. Menentukan Allowance (Kelonggaran) ... III-33
IV. METODOLOGI PENELITIAN ... IV-1
4.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... IV-1
4.2. Objek dan Subjek Penelitian ... IV-1
4.3. Alat Penelitian yang Digunakan ... IV-1
4.4. Pengumpulan Data ... IV-2
4.5. Pengolahan Data ... IV-2
4.6. Analisis dan Evaluasi ... IV-5
4.7. Kesimpulan dan saran ... IV-5
V. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ... V-1
5.1. Metode Pengumpulan Data ... V-1
DAFTAR ISI (lanjutan)
BAB HALAMAN
5.2.1. Pembagian Elemen Kegiatan yang Diamati ... V-2
5.2.2. Fasilitas dan Posisi Fasilitas Tiap-tiap Elemen Kerja
pada Bagian Teller ... V-2
5.2.3. Pengukuran Waktu Siklus Elemen Kegiatan
Pengepakan ... V-4
5.2.4. Jumlah Tenaga Kerja ... V-5
5.2.5. Pemetaan Elemen-elemen Gerakan Kerja
pada Bagian Teller ... V-5
5.3. Pengolahan Data ... V-7
5.3.1. Uji Keseragaman Data ... V-7
5.3.2. Uji Kecukupan Data ... V-9
5.3.3. Menghitung Waktu Standar ... V-11
VI. ANALISA DAN EVALUASI ... VI-1
6.1. Analisa ... VI-1
6.2. Pemecahan Masalah ... VI-2
6.2.1. Fasilitas Kerja dan Posisi Fasilitas Kerja ... VI-2
6.2.2. Pemetaan Elemen-elemen Gerakan ... VI-3
6.2.3. Perhitungan Waktu Standar ... VI-5
VII. KESIMPULAN DAN SARAN ... VII-1
DAFTAR ISI (lanjutan)
BAB HALAMAN
7.2. Saran ... VII-2
DAFTAR TABEL
TABEL HALAMAN
2.1. Rincian Tenaga Kerja di PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk
Cash Outlet Medan USU ... II-27
2.2. Jam Kerja PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cash Outlet
Medan USU ... II-28
3.1. Simbol-simbol Therbligh ... III-9
3.2. Penyesuaian Menurut Westinghouse ... III-32
5.1. Waktu Siklus Kegiatan di Bagian Teller (dalam menit) ... V-4
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR HALAMAN
2.1. Struktur Organisasi PT.Bank Mandiri (Persero) Tbk
Hub Medan Balai Kota ... II-8
3.1. Langkah-langkah dalam Kegiatan Methods Analisys ... III-3
3.2 Contoh Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan ... III-7
4.1. Blok Diagram Prosedur Penelitian ... IV-6
5.1. Fasilitas dan Posisi Fasilitas Kerja pada Bagian Teller ... V-3
5.2. Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan untuk Bagian Teller ... V-6
5.3. Peta Kontrol Waktu Siklus Kegiatan Bagian Teller ... V-9
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN HALAMAN
1. Tabel Penyesuaian Menurut Westing House ... L-1
2. Tabel Besarnya Kelonggaran Berdasarkan Faktor-faktor
yang berpengaruh ... L-2
3. Gambar Keadaan Tempat Kerja di Bagian Teller ... L-3
ABSTRAK
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. adalah salah satu perusahaan jasa yang bergerak di bidang perbankan dan merupakan lembaga keuangan BUMN.dalam melayani nasabah, petugas Teller sering mengalami masalah keterlambatan karena setelah dilakukan penelitian pendahuluan, ternyata ada beberapa gerakan kerja yang kurang efisien yang mengakibatkan pemborosan waktu kerja.Keterlambatan juga disebabkan karena pekerja belum bekerja secara efisien dan efektif yang terlihat dari sikap pekerja terhadap aturan yang ada.
Penelitian dilakukan pada bagian Teller dengan melakukan studi gerak dan waktu terhadap elemen kegiatan. Dari hasil yang diperoleh akan dianalisa dari segi waktu, metode dan fasilitas yang digunakan sehingga diperoleh suatu perbaikan metode kerja dan fasilitas kerja yang ergonomis. Pada umumnya dapat dikatakan bahwa metode kerja dan fasilitas kerja yang saat ini sudah ada di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sudah berjalan dengan cukup baik namun masih terdapat hal-hal yang dapat diperbaiki lagi. Perancangan metode kerja dan fasilitas kerja dilakukan dengan mengatur/menyusun posisi komponen dan peralatan kerja, menambah fasilitas kerja yang dianggap perlu sehingga didapat gerakan kerja yang efektif dan waktu siklus untuk menyelesaikan kegiatan-kegiatan pada bagian Teller dapat dipersingkat.
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi dan meningkatnya
keinginan perusahaan untuk dapat menjadi perusahaan yang terbaik di bidangnya
telah memberikan dampak yang sangat besar terhadap bagaimana kebijaksanaan
perusahaan dalam penerapan fasilitas dan metode kerja.
Secara umum baik dalam memodifikasi atau meredesain stasiun kerja yang
sudah ada maupun mendesain stasiun kerja baru, perusahaan sering dibatasi oleh
faktor finansial maupun teknologi seperti, keleluasaan modifikasi, ketersediaan
ruangan, lingkungan, ukuran frekuensi alat yang digunakan, kesinambungan
pekerjaan dan populasi yang menjadi target.
Dengan demikian desain dan redesain stasiun kerja harus selalu
berkompromi antara kebutuhan biologis operator dengan kebutuhan stasiun kerja
fisik baik ukuran maupun fungsi alat dalam stasiun kerja. Kompromi untuk
kesesuaian tersebut perlu mempertimbangkan antropometri dan lokasi elemen
mesin terhadap posisi kerja, jangkauan, pandangan, ruang gerak dan interface
antara tubuh operator dengan mesin.
PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. adalah salah satu lembaga keuangan
BUMN yang mempunyai peranan penting dalam perekonomian Indonesia pada
saat ini. Peranan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. dapat dilihat dengan adanya
dari masyarakat terhadap PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk., meningkat pula
jumlah nasabah yang harus dilayani oleh pihak PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Dalam proses pelayanan itu, petugas Teller yang merupakan petugas yang
menangani kegiatan penarikan dan penyimpanan uang di bank sering mengalami
masalah keterlambatan karena setelah dilakukan penelitian pendahuluan, ternyata
ada beberapa gerakan kerja yang kurang efisien yang mengakibatkan pemborosan
waktu kerja. Dari penghitungan Waktu Standard pada metode yang ada sekarang
ini, didapat Waktu Standard 2.07 menit. Waktu Standard tersebut masih bisa
dipersingkat dengan melakukan studi gerak dan waktu. Keterlambatan juga
disebabkan karena pekerja belum bekerja secara efisien dan efektif yang terlihat
dari sikap pekerja terhadap aturan yang ada. Salah satu konsekuensinya adalah
tempat kerja yang terkesan tidak rapi. Semua itu mengakibatkan terjadinya
keterlambatan waktu tiap pelayanan.
Setiap keluhan atau masalah yang timbul akan menjadi informasi dasar
dalam perbaikan fasilitas dan metode kerja sehingga diharapkan untuk masa
mendatang akan terjadi perbaikan yang signifikan yang memberikan dampak
positif terhadap produktivitas tenaga kerja dan kualitas pelayanan di PT. Bank
Mandiri (Persero) Tbk Cash Outlet Medan USU.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan yang sudah dijabarkan
sebelumnya, maka perumusan masalah studi ini adalah kurang optimalnya
perbaikan metode kerja dan fasilitas kerja yang ergonomis, yaitu peralatan kerja
yang efektif, nyaman, aman, sehat dan efisien (ENASE) dan cara untuk
memperoleh Waktu Standar dalam menyelesaikan pekerjaan.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah :
1. Untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang berkaitan dengan sarana
kerja dan metode kerja di bagian Teller
2. Mengevaluasi metode kerja yang dilakukan di bagian Teller
3. Mengevaluasi dan merancang fasilitas kerja yang dianggap perlu pada
proses penyetoran uang yang dapat meningkatkan produktivitas kerja
dengan berkurangnya waktu penyelesaian pekerjaan pada proses
penyetoran uang
4. Menentukan waktu normal pekerjaan sehingga diperoleh Waktu Standar
menyelesaikan proses penyetoran uang.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Bagi mahasiswa :
a. Menambah wawasan dan pengalaman pada bidang jasa sehingga dapat
memahami dan mengetahui berbagai macam aspek kegiatan
perusahaan.
b. Memperoleh kesempatan untuk mengaplikasikan secara langsung
kerja.
c. Memperoleh pengetahuan yang berguna untuk terjun ke dunia kerja
kelak setelah mahasiswa menyelesaikan perkuliahan.
2. Bagi fakultas :
a. Mempererat kerjasama antara Departemen Teknik Industri Fakultas
Teknik Universitas Sumatera Utara dengan Perusahaan.
b. Memperluas pengenalan akan Departemen Teknik Industri Fakultas
Teknik Universitas Sumatera Utara dengan Perusahaan di dunia kerja.
3. Bagi perusahaan :
a. Masukan bagi pimpinan untuk memajukan kinerja front office dan
meningkatkan pelayanan di perusahaan.
b. Masukan bagi perusahaan untuk menganalisa dan mengoreksi kembali
fasilitas dan metode kerja yang berlangsung di perusahaan.
c. Dapat digunakan sebagai panduan untuk menentukan waktu standar
operasi kerja bagi perusahaan.
d. Melihat kondisi perusahaan dari sudut pandang mahasiswa /
pendidikan.
4. Bagi masyarakat umum :
Menambah wawasan bagi yang berminat terhadap
permasalahan-permasalahan rancangan fasilitas dan metode kerja di perusahaan.
1.5. Pembatasan Masalah
Dalam melakukan penelitian ini, terdapat beberapa faktor yang selalu
menjadi penghalang dan tidak dapat dihindari yaitu keterbatasan waktu, dana dan
fasilitas. Untuk itu dilakukan pembatasan terhadap penelitian yang dilakukan agar
hasil yang diperoleh tidak menyimpang dari tujuan yang diinginkan. Adapun
batasan-batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Penelitian dilakukan pada bagian Teller.
2. Metode pengambilan data yang digunakan adalah dengan menggunakan
stop watch.
3. Perhitungan yang dilakukan adalah dengan mencari nilai rata-rata, nilai
maksimum dan minimum, melakukan uji keseragaman dan kecukupan
data serta menghitung Waktu Standar.
4. Penelitian ini tidak membahas masalah perubahan biaya akibat dari
perbaikan metode kerja yang diusulkan.
1.6. Asumsi yang Digunakan
Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Pekerja yang dipilih untuk diamati adalah pekerja normal, yaitu
orang-orang yang memiliki kemampuan rata-rata.
2. Peralatan-peralatan yang digunakan dalam keadaan dan fungsi yang baik.
3. Kondisi lingkungan kerja yang baik dan memenuhi persyaratan.
1.7. Sistematika Penulisan Laporan
sistematika penulisan tugas sarjana ini disusun dalam beberapa bab sebagai
berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Menjelaskan latar belakang permasalahan, perumusan masalah,
tujuan dan sasaran dilakukannya penelitian, manfaat penelitian,
pembatasan masalah, asumsi dan sistematika penulisan laporan.
BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini memaparkan sejarah singkat perusahaan tempat
dilakukannya penelitian, yang terdiri dari sejarah perusahaan,
ruang lingkup bidang usaha, serta organisasi dan manajemen.
BAB III : LANDASAN TEORI
Menampilkan dengan jelas kajian kepustakaan yang menimbulkan
gagasan atau yang mendasari kegiatan yang akan dilaksanakan,
tahapan-tahapan dan formulasi yang mendukung dalam
penyelesaian masalah yang dihadapi.
BAB IV : METODOLOGI PENELITIAN
Mengemukakan langsung secara rinci pelaksanaan penelitian yang
meliputi tempat dimana penelitian akan dilakukan, kapan akan
dilakukan, bahan yang digunakan, peralatan yang dipakai,
rancangan yang digunakan, pelaksanaan kegiatan, vaiabel yang
diamati, pengukuran variabel, serta metode analisis atau teknik
BAB V : PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Memuat datum hasil penelitian yang diperoleh oleh peneliti di
lokasi penelitian sebagai bahan untuk melakukan pengolahan data
sehingga pemecahan masalah dapat dilaksanakan.
BAB VI : ANALISA DAN EVALUASI
Menganalisa dan mengevaluasi dengan melakukan penelaahan
terhadap hasil penelitian yang diperoleh dengan membandingkan
data yang diperoleh dengan teori yang mendasari hal tersebut.
Selanjutnya dievaluasi bagaimana hasil penelitian yang diperoleh
tesebut.
BAB VII : KESIMPULAN DAN SARAN
Penelitian yang dilakukan dengan melakukan analisa dan evaluasi,
maka selanjutnya dapat diambil kesimpulan dan saran yang
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan
Bank Mandiri berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari
program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia.
Pada bulan Juli 1999, empat bank milik Pemerintah yaitu, Bank Bumi Daya, Bank
Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan
Indonesia, bergabung menjadi Bank Mandiri. Sejarah keempat Bank tersebut
dapat ditelusuri lebih dari 140 tahun yang lalu. Keempat Bank tersebut telah turut
membentuk riwayat perkembangan dunia perbankan di Indonesia.
Bank Dagang Negara merupakan salah satu Bank tertua di Indonesia.
Sebelumnya Bank Dagang Negara dikenal sebagai Nederlandsch Indische
Escompto Maatschappij yang didirikan di Batavia (Jakarta) pada tahun 1857.
Pada tahun 1949 namanya berubah menjadi Escomptobank NV. Selanjutnya, pada
tahun 1960 Escomptobank dinasionalisasi dan berubah nama menjadi Bank
Dagang Negara, sebuah Bank pemerintah ynag membiayai sektor industri dan
pertambangan.
Bank Bumi Daya didirikan melalui suatu proses panjang yang bermula
dari nasionalisasi sebuah perusahaan Belanda De Nationale Handelsbank NV,
Negara diberi hak untuk melanjutkan operasi Bank tersebut. Pada tahun 1965,
bank umum negara digabungkan ke dalam Bank Negara Indonesia dan berganti
nama menjadi Bank Negara Indonesia Unit IV beralih menjadi Bank Bumi Daya.
Sejarah Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim) berawal dari
perusahaan dagang Belanda N.V.Nederlansche Handels Maatschappij yang
didirikan pada tahun 1842 dan mengembangkan kegiatannya di sektor perbankan
pada tahun 1870. Pemerintah Indonesia menasionalisasi perusahaan ini pada tahun
1960, dan selanjutnya pada tahun 1965 perusahan ini digabung dengan Bank
Negara Indonesia menjadi Bank Negara Indonesia Unit II. Pada tahun 1968 Bank
Negara Indonsia Unit II dipecah menjadi dua unit, salah satunya adalah Bank
Negara Indonesia Unit II Divisi Expor – Impor, yang akhirnya menjadi
BankExim, bank Pemerintah yang membiayai kegiatan ekspor dan impor.
Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) berawal dari Bank Industri
Negara (BIN), sebuah Bank Industri yang didirikan pada tahun1951. Misi Bank
Industri Negara adalah mendukung pengembangan sektor – sektor ekonomi
tertentu, khususnya perkebunan, industri, dan pertambangan. Bapindo dibentuk
sebagai bank milik negara pada tahun 1960 dan BIN kemudian digabung dengan
Bank Bapindo. Pada tahun 1970, Bapindo ditugaskan untuk membantu
pembangunan nasional melalui pembiayaan jangka menengah dan jangka panjang
pada sektor manufaktur, transportasi dan pariwisata.
Kini, Bank Mandiri menjadi penerus suatu tradisi layanan jasa perbankan
Masing-masing dari empat Bank bergabung memainkan peranan yang penting dalam
pembangunan ekonomi.
2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha
Untuk memenuhi kebutuhan layanan kepada nasabah PT.Bank Mandiri
(Persero) Tbk. Medan USU adalah melayani nasabahnya dengan berfokus kepada
produk-produk dan fasilitas-fasilitas unggulan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.
2.2.1. Produk-produk PT.Bank Mandiri (Persero) Tbk. Medan USU antara lain :
2.2.1.1. Tabungan Tidak Berjangka
- Tabungan Mandiri, keuntungannya adalah:
a. Persyaratan mudah
b. Setoran awal minimal Rp. 500.000 dan setoran berikutnya sekurang
kurangnya Rp. 10.000
c. Penarikan dan penyetoran dapat dilakukan di semua cabang Bank
Mandiri.
d. Bunga yang kompetitif
e. Bebas biaya transfer pada cabang yang sama.
- Tabungan Haji Mandiri, keuntungannya adalah :
a. Diprioritaskan untuk memperoleh porsi sesuai tahun yang
dikehendaki
b. Pembukaan, penyetoran dan penarikan THM dapat dilakukan di
seluruh cabang Bank Mandiri
c. Mendapatkan hadiah langsung yang menarik dan bermanfaat di
d. memiliki kesempatan untuk mengikuti program berhadiah Ibadah
Umrah
e. Mendapatkan perlindungan asuransi jiwa.
- Tabungan Giro Rupiah Mandiri, keuntungannya adalah :
a. Bunga menarik dan kompetitif
b. Dapat dibuka rekening gabungan
c. Fasilitas auto debit untuk pembayaran tagihaan rutin anda
d. Dukungan lebih dari 700 kantor cabang online, lebih dari 2000
ATM Mandiri dan 5000 ATM Link
e. Kemudahan bertransaksi melalui Internet Banking, SMS Banking
dan Call Mandiri
f. Penarikan dan penyetoran dapat dilakukan diseluruh Cabang Bank
Mandiri.
2.2.1.2. Tabungan Berjangka
- Deposito Rupiah Mandiri, keuntungannya adalah :
a. Bunga yang kompetitif membuat dana anda cepat berkembang
b. Fleksibilitas yang tinggi dengan tersedianya berbagai pilihan waktu
yang sesuai dengan kebutuhan; 1, 3, 6, 12 atau 24 bulan
c. Waktu pembayaran bunga leluasa baik di muka pada waktu
pembukaan deposito setiap bulan atau pada saat jatuh tempo
d. Bunga dapat dinikmati secara tunai, ditransfer ke rekening maupun
e. Pembukaan dan pencairan dapat dilakukan di manapun di seluruh
cabang Bank Mandiri, Internet Bank Mandiri atau Call Mandiri.
- Tabungan Rencana Mandiri
2.2.1.3. Mandiri Investa
2.2.1.4. Kredit Pemilikan Rumah (KPR)
2.2.1.5. Bancassurance
2.2.1.6. Mandiri Travelers Cheque.
2.2.2. Fasilitas-fasilitas PT.Bank Mandiri antara lain :
2.2.2.1. ATMandiri, keuntungannya adalah :
a. Penarikan tunai melalui ATM Mandiri yang tersebar diseluruh
Indonesia serta ATM yang berada dalam jaringan Link tanpa harus
menyita waktu anda
b. Transfer antar rekening
c. Pembayaran tagihan seperti : Telepon/Handphone, Kartu HALO,
Matrix, Pro-XL, dan IM3 Bright, Kartu Kredit (Visa Mandiri)
d. Isi Ulang Pulsa : Simpati, Mentari, Pro-XL dan IM3 Smart
e. Pendaftaran e-Banking: SMS Banking, Internet Banking, Call Mandiri
f. Layanan lain : Informasi saldo dan perubahan PIN.
2.2.2.2. SMS Banking, keuntungannya adalah :
a. Mudah dan fleksibel : Ketik SMS atau pilih Menu
b. Lebih efisien, biaya transaksi sebesar biaya SMS + Rp.500
c. Memakai semua jenis SIM Card
2.2.2.3. Internet Banking, keuntungannya adalah dapat mengakses langsung
secara real time kepada rekening anda di Bank Maandiri melalui internet.
Kapan saja siang ataupun malam dan di mana saja, anda bisa memeriksa
saldo, melakukan transfer dana, melakukan pembayaran telepon
selulardan lain-lain.
2.2.2.4. Mandiri Fiesta
2.2.2.5. Western Union
2.3. Organisasi dan Manajemen
2.3.1. Struktur Organisasi PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Organisasi dapat diartikan dalam dua macam, yaitu secara statis yang
merupakan wadah kerja sama sekelompok orang yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan tertentu. Dalam arti dinamis, organisasi merupakan suatu sistem
atau kegiatan orang untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam mencapai tujuan perusahaan, perlu dilakukan penyusunan
organisasi dan manajemen untuk mempermudah pelaksanaan tugas dan kewajiban
serta pendelegasian wewenang dan tanggung jawab dari atasan sampai bawahan.
Manajemen merupakan seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian,
penyusunan, pengarahan dan pengawasan terhadap sumber daya terutama sumber
daya manusia untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Perusahaan
yang terdiri dari beberapa bagian aktivitas yang berbeda-beda harus
dikoordinasikan sedemikian rupa sehingga dapat mencapai target dan sasaran
perusahaan dengan kondisi efisiensi yang tinggi.
dapat mengetahui batas kewajibannya, wewenang serta tanggung jawab yang
dilimpahkan kepadanya. Struktur organisasi dapat berguna sebagai titik tolak dari
semua aktivitas artinya semua kegiatan usaha dari perusahaan tersebut
berdasarkan batasan-batasan yang tertera dalam struktur organisasi.
Struktur organisasi yang digunakan oleh PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Hub
Medan Balai Kota adalah struktur organisasi garis karena terdapat pembagian
tugas, dimana pembagian unit-unit organisasi didasarkan pada spesialisasi tugas.
Di samping itu, wewenang dari pimpinan dilimpahkan pada unit-unit organisasi di
bawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu secara langsung. Struktur organisasi
PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Hub Medan Balai Kota dapat dilihat pada
2.3.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
Untuk menggerakkan suatu organisasi, dibutuhkan orang-orang yang
memegang jabatan tertentu dalam organisasi dimana masing-masing
melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang sesuai dengan jabatannya. Uraian
tugas dan tanggung jawab masing-masing unit kerja di PT. Bank Mandiri
(Persero) Tbk. Area Medan Balai Kota adalah sebagai berikut:
2.3.2.1.Area Manager
Fungsi Area Manager adalah :
a. Memimpin, mengelola,mengawasi dan mengembangkan kegiatan dan
mengembangkan kegiatan serta mendayagunakan sarana organisasi
Area untuk mencapai tingkat serta volume operasional yang optimal,
efektif, dan efisien sesuai dengan target yang telah ditentukan bersama
antara Kepala Wilayah dan Area Manager
b. Mewakili Kepala Wilayah ke luar dan ke dalam yang berhubungan
langsung dengan hubnya.
Wewenang dan Tanggung Jawabnya adalah :
a.Terlaksananya Service Standard pada cabang-cabang di Area sesuai
standar yang telah ditentukan Bank Mandiri
b.Terlaksananya kegiatan operasional Area serta cabang-cabang di Area
sesuai ketentuan yang berlaku dalam mencapai target yang telah
ditentukan bersama antara Kepala Wilayah dan Area Manager
c.Terlaksananya kegiatan bisnis di semua cabang dalam Area
e.Mengusulkan Cash Outlet Manager dan/atau salah satu Spoke
Manager ke Kepala Wilayah sebagai pengganti apabila Area Manager
berhalangan/cuti dengan wewenang dan tanggung jawab penuh
sebagai Area Manager
f. Melakukan verifikasi serta memutuskan atas aplikasi kredit yang
diajukan oleh cabang-cabang Area sesuai batas kewenangan yang
diberikan
g.Mempertahankan dan mengembangkan posisi volume transaksi
keuntungan dan nama baik cabang-cabang di Area
h.Pembinaan sumber daya manusia, pengelolaan,dan pendayagunaan
sarana organisasi secara efisien dan efektif
i. Keamanan dan keutuhan aset Area serta cabang-cabang di Area
j. Pengambilan kebijakan di luar ketentuan setelah memperoleh
persetujuan dari Kantor Wilayah atau Devisi terkait di Kantor Pusat
k.Melaksanakan tugas-tugas khusus yang diberikan oleh Direksi, Kantor
Wilayah maupun Kantor Pusat
l. Memberikan kebijakan dalam penanganan pelayanan kepada nasabah
pada cabang-cabang di Area agar tetap sesuai standar yang ditentukan
m.Memberikan kebijakan atas kurs transaksi kepada nasabah tertentu
sesuai dengan kewenangan yang ditentukan Kantor Pusat
n.Mendayagunakan seluruh aset Area untuk tercapainya target yang
telah ditentukan
yang berhubungan dengan transaksi yang ada di Area
p.Menindaklanjuti hasil audit dari auditor intern/ekstern.
2.3.2.2.Cash Outlet Manager
Fungsi Cash Outlet Manager adalah :
a. Memimpin, mengelola, mengawasi dan mengembangkan kegiatan
serta mendayagunakan sarana organisasi Outlet untuk mencapai
tingkat serta volume operasional yang optimal, efektif dan efisien
sesuai dengan target yang telah ditentukan bersama antara Area
Manager dengan Cash Outlet Manager
b. Mewakili Hub Manager dalam rangka dinas baik dengan pihak ketiga
maupun dengan intern Bank Mandiri.
Wewenang dan Tanggung Jawabnya adalah:
a.Menjamin terlaksananya Service Standart sesuai standar yang telah
ditentukan Bank Mandiri
b.Memastikan terlaksananya kegiatan operasional Outlet sesuai
ketentuan yang berlaku untuk mencapai target yang telah ditentukan
bersama antara Area Manager dengan Cash Outlet Manager
c.Menjamin tercapainya kegiatan funding dan pemasaran jasa perbankan
bagi outlet
d.Menjamin kebenaran data dan laporan yang disampaikan ke Kantor
Wilayah, Kantor Pusat dan pihak lainnya
e.Mempertahankan dan mengembangkan posisi volume transaksi,
f. Melaksanakan pembinaan sumber daya manusia, pengelolaan dan
pendayagunaan sarana organisasi secara efisien dan efektif di
outletnya
g.Menjamin keamanan dan keutuhan asset
h.Menjamin terlaksananya kontinuitas kerja dan operasi
i. Menjaga kerahasian password dan tidak diperkenankan untuk sharing
password dengan pegawai lainnya
j. Melakukan pengambilan kebijakan di luar ketentuan setelah mendapat
persetujuan dari Area Manager atau Group terkait di Kantor Pusat
k.Meyakini bahwa seluruh transaksi dilaksanakan outlet telah benar.
l. Melaksanakan tugas-tugas khusus yang diberikan oleh Area Manager.
2.3.2.3.Customer Service Officer (CSO)
Fungsi CSO adalah :
a.Melaksanakan standar pelayanan di front office sesuai dengan yang
ditentukan Bank Mandiri
b.Melaksanakan fungsi pemasaran/promosi produk dana dan jasa Bank
Mandiri antara lain produk tabungan, giro, deposito, payment point
dan produk/jasa lainnya
c.Melaksanakan fungsi pemasaran Consumer Loan
d.Melaksanakan fungsi Money Changer yakni memelihara dan
membangun jaringan dengan pelaku pasar dan melaksanakan
e.Memberikan penjelasan kepada nasabah dan menyelesaikan keluhan
nasabah
f. Melaksanakan pelayanan rekening dana
g.Melaksanakan tugas-tugas administrasi customer service.
Wewenang dan Tanggung Jawabnya adalah :
a. Menjamin pelayanan di front office dilaksanakan sesuai standar
pelayanan yang ditentukan Bank Mandiri
b. Memastikan kebenaran dan memberikan penjelasan, informasi dan
menyelesaikan keluhan nasabah sesuai ketentuan yang berlaku
c. Menjaga kerahasiaan password milik sendiri dan tidak melakukan
sharing password dengan pegawai lainnya
d. Menjaga nama baik dan reputasi Bank Mandiri
e. Memastikan bahwa surat-surat berharga yang berada di Cash Outlet
telah diadministrasikan dan dikelola dengan baik sesuai dengan
ketentuan
f. Mengambil keputusan atas pelayanan yang tidak sesuai dengan buku
pedoman dan ketentuan lainnya
g. Melaksanakan tugas-tugas khusus yang diberikan oleh Cash Outlet
Manager
h. Mengatur pelayanan front office agar sesuai standar pelayanan yang
i. Menerima, memproses, mengakses, dan memberi keputusan
permohonan pembukaan, pemeliharaan dan penutupan rekening
nasabah
j. Memberikan jalan keluar atas keluhan nasabah.
2.3.2.4.Customer Service Representative (CSR)/Greeter
Fungsi Customer Service Representative/Greeter adalah :
a. Melaksanakan standar pelayanan di front office sesuai standar yang
ditentukan Bank Mandiri
b. Melaksanakan fungsi pemasaran dan promosi produk dan jasa Bank
Mandiri
c. Memberikan penjelasan kepada nasabah dan menangani keluhan
nasabah
d. Melaksanakan pelayanan rekening
e. Melaksanakan tugas-tugas administrasi customer service.
Wewenang dan Tanggung Jawab adalah :
a.Menerima permohonan pembukaan dan penutupan rekening Tabungan,
Deposito, Giro Mandiri, ATMandiri serta jasa-jasa Bank Mandiri
lainnya
b.Memberikan informasi dan penjelasan kepada nasabah sesuai dengan
kewenangan dan ketentuan yang berlaku
c.Meneruskan permohonan nasabah ke CSO
d.Kebenaran membuat dan memasukkan data ke dalam komputer
sharing password dengan pegawai lainnya
f. Menjaga nama baik dan reputasi Bank Mandiri
g.Mengadministrasikan dan mengelola surat-surat berharga dengan baik
sesuai dengan ketentuan
h.Melaksanakan tugas-tugas khusus yang diberikan CSO
i. Melakukan hubungan baik dengan Kantor Pusat.
2.3.2.5.Head Teller
Fungsi Head Teller adalah :
a.Mengkoordinasikan, mengarahkan dan mengawasi aktivitas Teller dan
memberikan persetujuan pembayaran untuk jumlah penarikan di atas
wewenang Teller serta menandatangani slip pemindahan kas untuk
penyetoran/pengambilan uang kas ke/dari/vault/kluis/khasanah
maupun ke/dari Cabang Koordinator/Community/Spoke lainnya
b.Mengelola kas dan surat-surat berharga.
Wewenang dan Tanggung Jawab adalah :
a. Menjamin terlaksananya Standar Pelayanan Teller sesuai standar yang
ditentukan Bank Mandiri
b. Menjamin ketepatan waktu pembukaan dan penutupan kluis/khasanah
c. Mengamankan/menyimpan kunci kluis/khasanah yang menjadi
wewenangnya
d. Menjamin keamanan dan kerapihan ruang kluis/khasanah
e. Menyakini kebenaran dalam memeriksa kegiatan kas
dengan laporan-laporan Teller
g. Memberikan persetujuan penarikan (otorisasi) diatas wewenang Teller
h. Menjamin kebenaran dan ketelitian pelaksanaan cash opname
i. Menjamin kerahasiaan password milik sendiri dan tidak melakukan
sharing password dengan pegawai lain
j. Menjamin keamanan atas penyimpanan blanko warkat berharga (cek,
bilyet giro, bilyet deposito, buku tabungan)
k. Mengatur saldo kas di cabang pada saat operasi
l. Memastikan tersedianya uang tunai di Cash Outlet sesuai limit yang
ditentukan
m.Melakukan verifikasi atas transaksi yang dilakukan Teller.
2.3.2.6.Teller
Fungsi Teller adalah :
a. Melayani kegiatan penyetoran dan penarikan uang tunai (Rupiah dan
valuta asing)
b. Pengambilan/penyetoran non tunai
c. Pengelolaan surat-surat berharga
Wewenang dan Tanggung Jawab adalah :
a. Memberikan pelayanan yang baik, cepat dan tepat kepada nasabah
sesuai Standar Pelayanan Teller
b. Memproses transaksi tunai dan non tunai sesuai dengan batas
kewenangannya
d. Menyakini kesesuaian jumlah fisik uang dengan warkat transaksi
e. Menyakini kebenaran pembukuan dan validasi
f. Memberikan informasi kepada nasabah
g. Menjamin kerahasian password milik sendiri dan tidak melakukan
sharing password dengan pegawai lainnya
h. Menjaga keamanan dan kebersihan serta ketertiban pemakaian
terminal komputer
i. Menjaga kerapihan dan kebersihan counter teller
j. Menjamin keamanan teller box dan kewenangan memegang kunci box
k. Melaksanakan transaksi pembayaran tunai dan non tunai termasuk
warkat-warkat sesuai batas wewenangnya
l. Melakukan verifikasi dan menandatangani warkat transaksi
m.Melaksanakan pengambilaan dan pengantaran uang ke cabang
koordinator atau nasabah.
2.3.2.7.Verifikator
Fungsi Verifikator adalah:
Melaporkan kepada Cash Outlet Manager dan melaksanakan berbagai
kegiatan/tugas verifikasi, pelaporan, dan komputer.
Wewenang dan Tanggung Jawabnya adalah :
a. Bertanggung jawab atas terlaksananya verifikasi transaksi-transaksi di
Hub sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan
b. Memantau dan mengklarifikasikan rekening antar kantor,
c. Melaporkan dan memantau posisi likuiditas harian
d. Membuat,memproses dan mencetak laporan-laporan internal dan
eksternal yang dibutuhkan oleh Area
e. Mengoperasikan, melaporkan dan memelihara dan memperbaiki
sistem komputer serta pendukung perangkat lainnya sesuai
kewenangan
f. Melaksanakan penyusunan laporan kepada pihak eksternal
g. Melaksanakan pengelolaan sistem komputer
h. Melaksanakan tugas-tugas khusus yang diberikan oleh Area Manager.
2.3.2.8.Security
Fungsi Security adalah menjaga keamanan dan ketertiban serta
memastikan terlaksananya kegiatan operasional Outlet sesuai ketentuan
yang berlaku
Wewenang dan Tanggung Jawabnya adalah :
a. Menjaga keselamatan dan kenyamanan kegiatan pelayanan nasabah
b. Mengatur ketertiban dengan mengatur antrian dan bekerja sama
dengan Teller untuk mengatur antrian
c. Menjaga dan mengatur tempat parkir
d. Mengarahkan nasabah sesuai kebutuhannya nasabah
e. Terlaksananya Service Standard pada cabang-cabang di Area sesuai
standar yang telah ditentukan Bank Mandiri
f. Melaksanakan tugas-tugas khusus yang diberikan oleh Area Manager
2.3.3Tenaga Kerja dan Jam Kerja
Bank Mandiri menyadari bahwa manusia merupakan faktor yang utama
dalam manajemen. Dengan kata lain manajemen tidak ada jika manusia tidak ada.
Kedudukan manusia dalam manajemen ada dua macam, yaitu sebagai pemimpin
dan yang dipimpin. Kerja sama antara keduanya inilah yang sangat menentukan
keberhasilan pencapaian tujuan organisasi.
PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Cash Outlet Medan USU memiliki
pegawai sebanyak 14 (empat belas) orang dengan perincian pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Rincian Tenaga Kerja di PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Cash
Outlet Medan USU
No. Jabatan Jlh
(org) Keterangan
1 Cash Outlet Manager 1 Pegawai Tetap
2 Customer Service Representative (CSR) 1 Pegawai Tetap
3 Customer Service Officer (CSO) 1 Pegawai Tetap
4 AXA Mandiri 1 Pegawai Kontrak
5 Teller 3 Pegawai Tetap
6 Verifikator 1 Pegawai Tetap
7 Security 2 Pegawai Tetap
8 Pramubakti 1 Pegawai Kontrak
9 Driver 1 Pegawai Kontrak
10 Jaga malam 1 Pegawai Kontrak
11 Cleaning Service 1 Pegawai Kontrak
Jumlah 14
Sumber: PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cash Outlet Medan USU
Sistem pengaturan jam kerja PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Cash Outlet
Tabel 2.2. Jam Kerja PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Cash Outlet Medan USU
Hari Jam Kerja (WIB) Keterangan
Senin - Kamis
Sumber: PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cash Outlet Medan USU
Dengan waktu pelayanan transaksi setiap hari jam kerja, jam 07.30 - 15.00 WIB.
2.4. Teknologi yang Digunakan
PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. merupakan perusahaan jasa yang dalam
proses bisnisnya sangat mengandalkan kecanggihan teknologi untuk memenuhi
tuntutan pelanggannya yang sangat dinamis.
Teknologi merupakan faktor pendorong utama dalam bisnis jasa keuangan
dan merupakan faktor penentu sukses tidaknya suatu perbankan sehingga
teknologilah yang mendorong/menentukan pasar dan bukan sebaliknya. Dengan
strategi pemasaran yang baik serta didukung dengan kecanggihan teknologi maka
pasar didikte dengan citra masa depan. Sehingga secara sadar atau tidak
perusahaan dicitrakan sebagai bukan dari bagian masa depan jika tidak
Perkembangan teknologi perbankan sangat mendukung dalam pelayanan
kepada nasabah. Teknologi yang digunakan antara lain :
a. Internet Banking Mandiri memberi akses langsung secara real time
kepada rekening anda yang ada di Bank Mandiri melalui Internet, kapan
saja siang maupun malam dan dimana saja. Transaksi yang dapat anda
lakukan di Internet Banking Mandiri adalah transfer dana, pembayaran,
informasi rekening, aktivitas transaksi, fasilitas cek, dan lain-lain.
b. SMS Banking, keuntungannya adalah mudah dan fleksibel: Ketik SMS
atau pilih Menu, lebih efisien karena bisa langsung melakukan transaksi
antara lain cek saldo dan transfer dana di mana saja dan kapan saja, biaya
transaksi sebesar biaya SMS + Rp.500, memakai semua jenis SIM Card,
BAB III LANDASAN TEORI
3.1. Latar Belakang Sejarah dan Perkembangan Studi Penelitian Kerja1)
Penelitian mengenai metode kerja dan gerakan kerja yang dikembangkan
oleh Frank B. Gilberth dilaksanakan dengan mempelajari gerakan-gerakan tubuh
manusia yang dipergunakan untuk melaksanakan operasi kerja. Tujuan dari studi
gerakan/metode kerja ini adalah untuk memperbaiki pelaksanaan operasi kerja
dengan menghilangkan gerakan-gerakan kerja yang tidak efektif dan tidak
diperlukan, menyederhanakan gerakan-gerakan kerja serta menetapkan gerakan
dan urutan kerja yang paling efektif guna mencapai tingkat kerja yang optimal. Aktivitas penelitian kerja yang tediri dari penelitian metode atau gerakan
kerja (motion study) dan pengukuran waktu kerja (time study atau work
measurement) dalam perkembangannya tidaklah dapat terlepas dari dua buah
nama yaitu Frederick W. Taylor dan Frank B. Gilberth. Aktivitas pengukuran
waktu kerja diperkenalkan pertama kali oleh Taylor terutama sekali dipergunakan
untuk menentukan waktu baku untuk penyelasaian kerja. Dengan adanya waktu
ini, maka sistem pengaturan upah ataupun intensif kerja akan dapat dibuat
berdasarkan konsep “a fair day’s pay for a fair day’s work”. Begitu pula dengan
mengetahui waktu baku ini maka estimasi akan output kerja yang dihasilkan serta
jadwal perencanaan kerja bisa dibuat secara lebih akurat.
Penelitian yang dilakukan oleh Taylor dan Gilberth walaupun tidak
dilakukan bersama-sama, tetapi berlangsung pada periode waktu yang hampir
bersamaan. Pada awalnya, aktivitas lebih ditekankan untuk mengikuti apa-apa
yang sebelumnya ditulis oleh Taylor sampai pada akhirnya timbul kesadaran
untuk terlebih dahulu melaksanakan studi kerja dengan tujuan untuk memperoleh
metode kerja yang lebih baik dan sederhana sebelum akhirnya waktu baku untuk
penyelesaian kerja tersebut diukur dan ditetapkan. Kedua aktivitas penelitian
metode/gerakan kerja dan pengukuran waktu kerja harus digabungkan menjadi
satu kesatuan aktivitas yang terpadu dan dikenal sebagai Studi Gerak dan
Pengukuran Waktu (Motion and Time Study).
3.2. Analisis Metode Kerja
Teknik tata cara kerja merupakan suatu ilmu yang terdiri dari
teknik-teknik dan prinsip-prinsip untuk mendapatkan rancangan (design) terbaik dari
sistem kerja. Teknik-teknik dan prinsip-prinsip ini digunakan untuk mengatur
komponen-komponen sistem kerja yang terdiri dari manusia dengan sifat dan
kemampuan-kemampuannya, bahan, perlengkapan dan peralatan kerja serta
lingkungan kerja sehingga dicapai tingkat efisiensi dan produktivitas yang tinggi
yang diukur dengan waktu yang dihabiskan, tenaga yang dipakai serta
akibat-akibat psikologis dan sosiologis yang ditimbulkannya.2)
1. Faktor-faktor individual, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri pekerja, Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi hasil kerja antara lain adalah:
2)
SISTEMATIKA KERJA − Pekerja
− Material
− Mesin&peralatan − Lingkungan Fisik
Kerja
seperti pendidikan, sifat, motivasi, usia, jenis kelamin dan pengalaman.
2. Faktor-faktor situasional, yaitu faktor yang berasal dari luar diri si pekerja,
baik faktor fisik pekerja maupun sosial keorganisasian seperti mesin,
peralatan, bahan, lingkungan fisik, lingkungan sosial dan pengupahan.
Telaah metode kerja atau istilah bahasa asingnya adalah methods analisys
adalah kegiatan pencatatan secara sistematis dan pemeriksaan dengan seksama
mengenai cara-cara yang berlaku atau diusulkan untuk melaksanakan kerja.
Sasaran pokok dari efektivitas ini adalah mencari, mengembangkan dan
menerapkan metode kerja yang lebih efektif dan efisien dengan tujuan akhir
adalah waktu penyelesaian pekerjaan akan bisa lebih singkat/cepat dalam suatu
sistem kerja.3)
penelitian kerja ini dimaksudkan untuk mempelajari
prinsip-prinsip dan teknk-teknik pengaturan kerja yang optimal dalam suatu sistem kerja.
Yang dimaksudkan sistem kerja disini ialah suatu sistem dimana
komponen-komponen kerja seperti manusia (operator), mesin dan/atau fasilitas kerja lainnya,
material serta lingkungan kerja fisik akan berinteraksi. Hal ini secara sistematis
Proses penelitian kerja pada prinsipnya akan menitikberatkan pada studi
tentang gerakan kerja yang dilakukan oleh pekerja untuk menyelesaikan
pekerjaan. Dari hasil studi ini diharapkan akan dihasilkan gerakan-gerakan standar
untuk penyelesaian pekerjaan yaitu rangkaian kerja yang efektif dan efisien.
Untuk mencapai maksud ini maka terlebih dahulu haruslah diperoleh kondisi
pekerjaan yang memungkinkan dilakukannya gerakan-gerakan secara ekonomis.
Hal ini disebut studi gerakan. Untuk mendapatkan kondisi kerja yang baik yaitu
memungkinkan dilakukan gerakan ekonomis maka perlu diperhatikan
faktor-faktor yang mempengaruhi, yaitu:
1. Penggunaan badan/anggota tubuh manusia serta gerakan-gerakannya.
2. Pengaturan letak area kerja.
3. Perancangan alat-alat dan perlengkapan kerja.
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan pokok dari
kegiatan analisis metode kerja adalah sebagai berikut:
1. Perbaikan tata letak fasilitas yang lebih ekomis dari kondisi awal.
2. Perbaikan urutan kerja atau tata cara kerja pelaksanaan penyelesaian
pekerjaan.
3. Pendayagunaan usaha manusia dan pengurangan keletihan yang tidak
perlu dengan memperhatikan posisi pekerja pada kondisi awal.
3.3. Peta Kerja4)
1. Peta-peta kerja yang digunakan untuk menganalisa kegiatan kerja
keseluruhan, meliputi:
Peta merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengumpulkan semua
fakta dan mengkomunikasikannnya kepada orang lain secara sistematis dan jelas.
Untuk dapat menyajikan peta dengan baik, maka perlu dilakukan peninjauan
secara makro maupun mikro. Peninjauan secara makro berarti fakta-fakta yang
ada ditinjau secara menyeluruh sedabgkan peninjauan secara mikro berarati
fakta-fakta tersebut ditinjau secara terperinci di setiap stasiun kerjanya.
Bila dilakukan studi secara seksama mengenai suatu peta kerja, maka
pekerjaan dalam usaha memperbaiki metode kerja dari suatu proses produksi
menjadi lebih mudah dilakukan. Perbaikan yang mungkin dilakukan antara lain:
dengan dihilangkannya proses yang tidak perlu, menggabungkan suatu proses
operasi dengan operasi lainnya., menemukan suatu urutan kerja proses produksi
yang lebih baik, menentukan mesin yang lebih ekonomois, menghilangkan waktu
menunggu antara operasi, dan sebagainya. Pada dasarnya semua perbaikan
tersebut dilakukan untuk mengurangi biaya produksi secara keseluruhan. Dengan
demikian peta kerja merupakan alat yang baik untuk menganalisa suatu pekerjaan
sehingga mempermudah dalam perencanaan perbaikan kerja.
Pada dasarnya peta-peta kerja yang ada sekarang ini terbagi dalam dua
kelompok besar berdasarkan kegiatannya, yaitu:
a. Peta Rakitan
b.Peta Proses Produksi
c. Peta Aliran Proses
d.Peta Proses Kelompok Kerja
e. Diagram Aliran
2. Peta-peta kerja yang digunakan untuk menganalisa kegiatan kerja
setempat, yaitu:
a. Peta Pekerja dan Mesin
b.Peta Tangan Kanan dan Tangan Kiri
Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan (Left and Right Hand Chart) atau Peta Operator (Operator Process Chart)
Peta tangan kiri dan tangan kanan dalam hal ini lebih dikenal sebagai peta
operator (Operator Process Chart) adalah peta kerja setempat yang bermanfaat
untuk menganalisa gerakan tangan manusia di dalam melakukan
pekerjaan-pekerjaan yang bersifat manual.5)
Dengan menganalisa semua gerakan yang terjadi, maka langkah-langkah
perbaikan dapat diusulkan. Dari analisa yang dibuat maka pola gerakan tangan
yang dianggap tidak efisien dan bertentangan dengan prinsip-prinsip ekonomi
gerakan (motion economy) dapat diusulkan untuk diperbaiki. Demikian pula Peta ini menggambarkan semua gerakan atau
waktu menganggur yang terjadi yang dilakukan oleh tangan kanan maupun tangan
kiri secara lengkap dengan elemen-elemen Therbligh yang membentuk gerakan
tersebut.
diharapkan akan terjadi keseimbangan gerakan yang dilakukan oleh tangan kanan
dan tangan kiri sehingga siklus kerja akan berlangsung dengan lancar dalam ritme
gerakan yang lebih baik yang akhirnya mampu memberikan waktu menganggur
maupun kelelahan operator yang minimum.
Meskipun Frank dan Lilian Gilberth telah menyatakan bahwa
gerakan-gerakan kerja manusia dilakukan dengan mengikuti 17 elemen dasar Therbligh
dan atau kombinasi dari elemen-elemen therbligh tersebut, akan tetapi di dalam
peta operator akan lebih efektif kalau hanya 8 elemen gerakan Therbligh berikut
ini yang digunakan, yaitu:
- Reach (RE) - Use (U)
- Grasp (G) - Release (RL)
- Move (M) - Delay
- Posotion (P) - Hold (H)
Setelah semua gerakan tangan kanan dan tangan kiri selesai dipetakan
untuk satu siklus kerja, maka satu kesimpulan umum (summary) perlu dibuat pada
bagian terbawah dari peta kerja ini, yaitu yang menunjukkan total siklus waktu
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kerja, jumlah produk per siklus untuk
tangan kanan dan tangan kiri haruslah sama. Pokok permasalahannya di sini
adalah apakah siklus waktu yang ada tersebut dipergunakan untuk kegiatan yang
produktif atau tidak. Fungsi dari penggambaran peta ini akan melihat
kesimbangan kerja yang dilakukan tangan kiri dan tangan kanan pada saat
penyelesaian kerja.
dipergunakan telah selesai dibuat, selanjutnya adalah menganalisa
perbaikan-perbaikan yang bagaimana yang bisa dilakukan agar gerakan kerja yang
berlangsung bisa lebih efektif dan efisien lagi. Di sini analisa akan ditujukan
terutama untuk kondisi-kondisi dimana tangan terlalu banyak melakukan gerakan
“delay” atau “hold”.
Pada dasarnya, Peta Tangan Kanan dan Tangan Kiri berguna untuk
memperbaiki suatu sistem kerja. Sebagaimana peta-peta yang lain, peta inipun
mempunyai kegunaan yang lebih khusus, antara lain:6)
1. Menyeimbangkan gerakan kedua tangan dan mengurangi kelelahan
2. Menghilangkan atau mengurangi gerakan-gerakan yang tidak efisien dan tidak
produktif, sehingga tentunya akan mempersingkat waktu kerja
3. Sebagai alat untuk menganalisa tata letak stasiun kerja
4. Sebagai alat untuk melatih pekerjaan baru, dengan cara yang ideal.
3.4. Studi Gerakan7)
6)
Sutalaksana, op.cit, hal. 46-47
Salah satu faktor pembentuk suatu sistem kerja adalah gerakan-gerakan
kerja dari manusia. Gerakan-gerakan kerja tersebut dipelajari dalam suatu ilmu
yang disebut Studi Gerak.
Studi gerak ini adalah analisa yang dilakukan terhadap gerakan beberapa
bagian tubuh pekerja (manusia) dalam menyelesaikan pekerjaannya, sehingga
diharapkan gerakan-gerakan yang tidak efektif dapat dikurangi atau bahkan
Dalam melakukan penganalisaan gerakan kerja, maka gerakan kerja
tersebut diuraikan secara mendetail menjadi elemen-elemen gerakan yang lebih
kecil. Seorang tokoh yang telah meneliti gerakan dasar secara mendalam adalah
Frank B. Gilberth beserta istrinya. Ia menguraikan gerakan dalam 17 elemen
gerakan yang disebut peta tangan kiri dan tangan kanan.
Peta tangan kiri dan tangan kanan menggambarkan semua gerakan pada
saat bekerja maupun menganggur oleh tangan kiri dan tangan kanan, juga
menunjukkan perbandingan tugas yang dibebankan di antara keduanya. Peta ini
menunjukkan pola gerakan-gerakan yang tidak efisien, ataupun melihat adanya
penyimpangan/pelanggaran terhadap prinsip-prinsip ekonomi gerakan yang terjadi
pada saat pekerjaan manual tersebut dilakukan. Therbligh Chart menggunakan
simbol-simbol tertentu untuk masing-masing elemen gerakan. Simbol-simbol
elemen gerakan tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Simbol-simbol Therbligh
Nama Therbligh Lambang Therbligh
Mencari (Search) SH
Memilih (Select) ST
Memegang (Grasp) G
Menjangkau (Reach) RE
Membawa (Move) M
Memegang untuk Memakai (Hold) H
Melepas (Release Load) RL
Pengarahan (Position) P
Tabel 3.1. Simbol-simbol Therbligh (Lanjutan)
Memeriksa (Inspection) I
Merakit (Assemble) A
Lepas Rakit (Desassemble) DA
Memakai (Use) U
Kelambatan yang tidak dapat dihindarkan UD
Kelambatan yang bisa dihindarkan (avoidable Delay) AD
Merencanakan (Plan) Pn
Istirahat untuk menghilangkan fatique R
Sumber: I.Z Sutalaksana, Teknik Tata Cara Kerja (Bandung: Departemen Teknik Industri ITB, 1982)
Secara garis besar, Therbligh tersebut didefenisikan sebagai berikut:
1. Mencari (Search)
Mencari adalah elemen gerakan dasar dari pekerjaan untuk menemukan lokasi
objek. Dalam hal ini yang bekerja adalah mata. Mencari merupakan gerakan
yang tidak efektif dan masih dapat dihindarkan, misalnya dengan menyimpan
peralatan atau bahan-bahan pada tempat yang tetap sehingga proses mencari
dapat dihilangkan.
2. Memilih (Select)
Memilih adalah gerakan untuk menemukan suatu objek yang tercampur.
Tangan dan mata adalah dua bagian badan yang digunakan untuk melakukan
gerakan ini. Gerakan memilih merupakan gerakan yang tidak efektif, sehingga
sedapat mungkin elemen gerakan ini harus dihindarkan.
3. Memegang (Grasp)
oleh gerakan menjangkau dan dilanjutkan oleh gerakan membawa. Memegang
merupakan gerakan yang efektif dari suatu pekerjaan dan meskipun sulit untuk
dihilangkan, dalam beberapa pekerjaan masih dapat dikurangi.
4. Menjangkau (Reach)
Adalah gerakan tangan berpindah tempat tanpa beban, baik gerakan mendekati
atau menjauhi objek.
5. Membawa (Move)
Merupakan gerakan berpindah tempat, hanya dalam gerakan ini tangan dalam
keadaan dibebani.
6. Memegang untuk memakai (Hold)
Yaitu memegang tanpa menggerakkan objek yang dipegang. Perbedaannya
dengan memegang terlebih dahulu adalah perlakuan terhadap objek yang
dipegang. Pada memegang, pemegang dilanjutkan dengan gerakan membawa,
sedangkan memegang untuk memakai tidaklah demikian.
7. Melepas (Release)
Yaitu apabila seseorang melepas objek yang dipegangnya. Dimulai pada saat
pekerja mulai melepas tangannya dai objek hingga seluruh jarinya sudah tidak
menyentuh objek lagi.
8. Mengarahkan (Position)
Merupakan gerakan mengarahkan suatu objek pada lokasi tertentu.
9. Mengarahkan sementara (Pre Position)
Merupakan elemen gerakan mengarahkan pada suatu tempat sementara yang
kembali.
10.Pemeriksaan (Inspection)
Yaitu pekerjaan memeriksa objek untuk mengetahui apakah objek telah
memenuhi syarat-syarat tertentu.
11.Perakitan (assembly)
Adalah gerakan untuk menggabungkan satu objek dengan objek lain hingga
menjadi satu kesatuan.
12.Lepas Rakit (Diassembly)
Gerakan memisahkan dua bagian objek dari satu kesatuan.
13.Memakai (Use)
Adalah bila satu tangan atau kedua-duanya dipakai untuk menggunakan alat
14.Kelambatan yang tak terhindarkan (Unavoidable Delay)
Yaitu kelambatan yang diakibatkan oleh hal-hal yang terjadi di luar
kemampuan pengendalian pekerja.
15.Kelambatan yang dapat dihindarkan (Avoidable Delay)
Kelambatan ini disebabkan oleh hal-hal yang ditimbulkan sepanjang waktu
kerja oleh pekerja itu sendiri, baik sengaja maupun tidak disengaja.
16.Merancanakan (Plan)
Merupakan proses mental, operator berpikir untuk menentukan tindakan yang
akan diambil selanjutnya.
17.Istirahat untuk menghilangkan fatique (Rest to Overcome Fatique)
Hal ini tidak terjadi pada setiap siklus kerja tapi secara periodik. Waktu untuk
tidaj saja karena jenis pekerjaannya tetapi juga karena individu itu sendiri.
3.5. Prinsip-prinsip Ekonomi Gerakan
Dalam menganalisa dan mengevaluasi metode kerja guna memperoleh
metode kerja yang efisien, maka perlu mempertimbangkan prinsip-prinsip
ekonomi gerakan (the principles of motion economy).8) prinsip-prinsip ekonomi
gerakan ini digunakan untuk menganalisa gerakan-gerakan kerja yang terjadi pada
suatu stasiun kerja dan bisa juga untuk kegiatan-kegiatan kerja yang berlangsung
secara menyeluruh dari satu stasiun kerja ke stasiun kerja yang lainnya.
Prinsip-prinsip ini dapat dihubungkan dengan beberapa hal, yaitu:9)
1. Prinsip-prinsip ekonomi gerakan yang dihubungkan dengan tubuh manusia
dan gerakannya, yang terdiri dari:
a. Kedua tangan sebaiknya memulai dan mengakhiri gerakan pada
saat yang sama.
b. Kedua tangan sebaiknya tidak menganggur pada saat yang sama
kecuali pada saat istirahat.
c. Gerakan kedua tangan akan lebih mudah jika satu terhadap yang
lainnya saling simetris dan berlawanan arah.
d. Gerakan tangan atau badan sebaiknya dihemat, yaitu hanya
menggerakkan tangan atau bagian tubuh yang diperlukan saja
untuk melakukan pekerjaan sebaik-baiknya.
e. Gerakan yang patah-patah, banyak perubahan arah akan
8)
memperlambat gerakan.
2. Prinsip ekonomi gerakan yang dihubungkan dengan pengaturan tata letak
tempat kerja, yang terdiri dari:
a. Sebaiknya diusahakan agar badan dan peralatan mempunyai tempat yang
tetap.
b. Tempatkan bahan-bahan dan peralatan di tempat yang mudah dijangkau.
c. Tempat penyimpanan bahan yang akan dikerjakan sebaiknya
memanfaatkan prinsip gaya berat sehingga bahan yang akan dipakai selalu
tersedia di tempat yang dekat untuk diambil.
d. Sebaiknya untuk menyalurkan objek yang sudah selesai dirancang
mekanisme yang baik.
e. Tinggi tempat kerja dan kursi sebaiknya sedemikian rupa sehingga
alternatif berdiri atau duduk dalam menghadapi pekerjaan merupakan
salah satu hal yang menyenangkan.
f. Tata letak peralatan dan pencahayaan sebaiknya diatur sedemikian rupa
sehingga dapat membentuk kondisi yang baik untuk penglihatan.
3. Prinsip-prinsip ekonomi gerakan yang dihubungkan dengan perancangan
peralatan, terdiri dari:
a. Sebaiknya tangan dibebaskan dari semua pekerjaan bila
penggunaan perkakas pembantu atau alat yang dapat digerakkan
dengan kaki dapat ditingkatkan.
b. Sebaiknya peralatan dirancang sedemikian rupa agar mempunyai
c. Peralatan sebaiknya dirancang sedemikian rupa sehingga
memudahkan dalam memegang dan menyimpan.
d. Bila setiap jari tangan melakukan gerakan sendiri-sendiri, misalnya
seperti gerakan mengetik, maka beban yang didistribusikan pada
jari harus sesuai dengan kekuatan masing-masing jari.
e. Roda tangan, palang dan peralatan yang sejenis dengan itu
sebaiknya diatur sedemikian rupa sehingga beban dapat
melayaninya dengan posisi yang baik, dan dengan tenaga yang
minimum.
3.6. Sistem Kerja
Sistem kerja adalah suatu sistem dimana komponen-komponen kerja
seperti manusia (operator), mesin dan/atau fasilitas kerja lainnya, material serta
lingkungan kerja fisik akan berinteraksi.
Mendapatkan sistem kerja yang lebih baik dari sistem kerja yang telah ada
atau memiliki suatu sistem kerja yang diajukan merupakan salah satu hal yang
ingin dicapai dengan mempelajari teknik tata cara kerja. Kemampuan untuk
membentuk atau menciptakan cara-cara kerja yang baik merupakan kebutuhan
utama dalam kegiatan di atas, yaitu mencari satu sistem kerja yang baik dari yang
lainnya, karena dari alternatif-alternatif cara-cara kerja yang baiklah diadakan
pemilihan tersebut dan bukan dari cara kerja yang dibentuk dari sembarangan.
3.7. Perbaikan Sistem Kerja dan Fasilitas Kerja
mendapatkan perbaikan sistem kerja yang efektif dan efisien serta sistem kerja
yang baik, seorang perancang kerja harus dapat menguasai dan mengendalikan
faktor-faktor yang membentuk suatu sistem kerja. Faktor-faktor tersebut bila
dilihat dalam kelompok besarnya terdiri atas pekerja, peralatan dan mesin, serta
lingkungannya. Dengan demikian diharapkan para perancang kerja dapat
menyusun suatu sistem kerja yang antara lain terdiri dari gerakan-gerakan yang
baik yaitu gerakan yang memberikan hasil kerja yang lebih baik, misalnya
gerakan yang dapat mengakibatkan waktu pengerjaan yang singkat. Sedangkan
ekonomi gerakan berisi prinsip-prinsip yang harus dipertimbangkan dalam sistem
kerja yang baik.
Dari hal di atas jelas bahwa di dalam memperbaiki suatu sistem kerja dan
fasilitas kerja ada empat macam komponen sistem kerja yang harus dipelajari
guna memperoleh sistem kerja yang sebaik-baiknya meliputi:10)
a. Komponen Material : Bagaimana menempatkan material, jenis material
yang mudah diproses, dan lain-lain.
b. Komponen Manusia : Bagaimana sebaiknya postur orang pada saat bekerja
agar mampu memberikan gerakan-gerakan kerja yang efektif dan efisien.
c. Komponen Mesin : Bagaimana desain dari mesin/peralatan kerja.
d. Komponen Lingkungan Kerja Fisik : Bagaimana kondisi lingkungan kerja
fisik tempat operasi kerja tersebut dilaksanakan.
3.8. Prosedur Perbaikan Sistem Kerja
Dalam melaksanakan perbaikan sistem kerja, ada langkah-langkah yang
ditempuh guna memperoleh hasil analisis yang sebaik-baiknya, yaitu:
a. Identifikasi operasi kerja yang harus diamati dan dipelajari. Kumpulkan
semua data dan fakta yang ada terutama yang berkaitan dengan
komponen-komponen yang terlibat di dalam sistem kerja tersebut.
b. Apabila diperlukan, maka dapatkan input data dari pekerja maupun
penyelia atau supervisor langsung, terutama untuk pekerjaan yang telah
berlangsung lama (dalam hal ini metode kerja tersebut perlu ditelaah lagi
sebab dianggap tidak efektif dan efisien).
c. Dokumentasikan metode kerja yang sesuai dengan langkah-langkah urutan
kerja yang sistematis dan logis. Untuk penggambaran prosedur kerja ini,
maka direkomendasikan untuk menggunakan bantuan peta proses (process
chart) atau peta kerja lainnya.
d. Buat usulan metode kerja yang baru yang dianggap lebih efektif dan
efisien dibandingkan dengan metode kerja sebelumnya.
e. Buat alternatif untuk ini dan pilih alternatif yang terbaik yaitu alternatif
metode kerja yang mampu memberikan kesederhanaan prosedur yang
harus ditempuh (work simplification), kemudahan dan kenyamanan
pelaksanaan kerja, serta waktu yang lebih singkat.
f. Terapkan metode kerja yang baru dan ikuti terus pelaksanaannya sampai
akhirnya benar terbukti bahwa perbaikan metode kerja yang diinginkan
tercapai.
3.9. Penelitian Waktu11)
11)