• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMUNIKASI ANTAR PERSONIL KOMUNIKASI ANT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KOMUNIKASI ANTAR PERSONIL KOMUNIKASI ANT"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS III

KOMUNIKASI ANTAR PERSONIL

KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI

NAMA : Diana Nurmalasari NIM : 1147050046 KELAS : D

HARI : Jum’at, 18 September 2015 WAKTU : 14.20-16.00 WIB

DOSEN/ASISTEN : Lilis Sulastri, Dr,MM

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

(2)

A. Ciri Komunikasi Antar Pribadi

Komunikasi antar personal/pribadi terjadi apabila seseorang mendasarkan prediksinya tentang reaksi orang lain dengan data psikologis1. Terdapat beberapa ciri dalam komunikasi antar pribadi, Liliweri2 mengemukakan ada delapan ciri dari komunikasi antar pribadi, yaitu:

1. Komunikasi antar pribadi terjadi secara spontan 2. Tidak mempunyai struktur yang teratur atau diatur 3. Terjadi secara kebetulan

4. Tidak mengejar tujuan yang telah direncanakan terlebih dahulu 5. Identitas keanggotaanya kadang-kadang kurang jelas

6. Bisa terjadi hanya sambil lalu saja.

Menurut Evert M. Rogers dalam Depari (Liliweri, 1991: 13) ada beberapa ciri komunikasi yang menggunakan saluran antar pribadi adalah :

1. Arus pesan yang cenderung dua arah 2. Konteks komunikasinya tatap muka 3. Tingkat umpan balik yang terjadi tinggi

4. Kemampuan mengatasi tingkat selektifitas (terutama “selective exposure”) yang tinggi

5. Kecepatan jangkauan terhadap audience yang besar relatip lambat 6. Efek yang mungkin terjadi ialah perubahan sikap

Dari berbagai sumber penulis dapat dirumuskan bahwa komunikasi antar pribadi mempunyai ciri-ciri :

1. Komunikasi antar pribadi biasanya terjadi secara spontan dan sambil lalu contoh pertemuan dirumah makan

(3)

merencanakan belajar bersama di rumah teman, saling mengajak bermain kartu sesudah sholat magrib.

3. Komunikasi antar pribadi terjadi secara kebetulan di antara peserta yang tidak mempunyai identitas yang jelas, yaitu peristiwa komunikasinya terjadi secara kebetulan di antara peserta yang tidak mempunyai identitas sebagai contoh adalah pertemuan yang terjadi di suatu tempat untuk pertama kali, biasanya orang yang bersangkutan mengenal satu sama lain. 4. Komunikasi antar pribadi mempunyai akibat yang disengaja maupun yang

tidak disengaja, yaitu komunikasi yang menghasilkan suatu akibat yang tidak disengaja atau yang disengaja, atau akibat yang direncanakan terlebih dahulu maupun yang tidak direncanakan. Dalam suatu percakapan anda bermaksud mengetahui keadaan orangtua mahasiswa. Obrolan dimulai dengan menanyakan nama ayah dan ibu, pekerjaan sekarang. Mungkin anda ingin mengetahui keadaan kehidupan orangtua si mahasiswa lalu andapun bertanya apakah kedua orangtuamu, ayah dan ibu sehat-sehat sampai sekarang? Dalam hati keinginan anda hanya menghendaki jika orangtunya sehat walafiat. Namun tidak terduga anda memperoleh jawaban dari sang mahasiswa : ayah saya kini sudah di-phk-kan perusahaan dan tidak tidak mempunyai pekerjaan lagi, kemudian gara-gara itu bercerai dengan ibuku sehingga ibuku akhirnya menikah lagi dengan seorang penjudi yang sama sekali tidak aku sukai.

Komunikasi antar pribadi terkadang mengakibatkan suatu reaksi yang tidak direncanakan terlebih dahulu, dan keadaan inipun sebenarnya tidak dikehendaki.

(4)

6. Komunikasi antar pribadi menghendaki paling sedikit melibatkan hubungan dua orang dengan suasana yang bebas, adanya keterpengaruhan. Setiap orang lebih suka berkomunikasi dengan orang lain dan berusaha supaya lebih dekat dengan pasangannya. Faktor kedekatan itu biasanya terutama menyatakan hubungan mereka. Dengan kedekatan tersebut maka akan melahirkan suatu kebebasan untuk menyatakan pendapatnya dalam percakapan di antara mereka. Setelah bebas maka berbagai variasi dalam percakapan dapat dilakukan tanpa pihak yang lain merasa tersinggung.

Dalam suasana yang lebih bebas, terbuka tanpa ada hambatan psikologis antara dua orang yang terlibat dalam komunikasi antar pribadi, maka kebebaasan menyatakan pikiran, perasaan perilaku (berbicara sambil berpelukan, berpegangan tangan), semuanya dalam berbagai variasi dapat dilakukan.

7. Komunikasi antar pribadi tidak dikatakan tidak sukses jika tidak membuahkan hasil. Suatu komunikasi antar pribadi dinyatakan sukses kalau membawa hasil. Komunikasi antar pribadi itu selain melibatkan dua orang dalam keadaan bebas dan saling mempengaruhi, saling bercakap-cakap berbalasan, membuahkan hasil disengaja dan tidak disengaja dan didorong oleh banyak faktor pendorong, maka hasil-hasil komunikasi harus nyata merubah cara pandang/wawasan, perasaan, maupun perilaku yang nyata. Hasil komunikasi ini menentukan sukses tidaknya komunikasi yang telah dilaksanakan.

8. Komunikasi antar pribadi menggunakan lambang-lambang bermakna. Komunikasi antar pribadi menggunakan lambang-lambang pengganti pesan dengan makna-makna tertentu contoh pada saat seseorang bingung biasanya wajah kelihatan berkerut tangan sering memukul-mukul dahi.

B. Sifat Komunikasi Antar Pribadi

(5)

1. Komunikasi Diadik

Komunikasi diadik yaitu proses komunikasi nan berlangsung antara dua orang atau lebih dalam situasi tatap muka. Dapat berupa percakapan, dialog, dan wawancara.

a. Percakapan. Berlangsung dalam suasana informal dan bersahabat.

b. Dialog. Situasinya lebih intim, lebih personal, dan lebih dalam dibanding percakapan biasa.

c. Wawancara. Sifatnya formal. Dalam wawancara, ada satu pihak nan dominan dalam proses komunikasinya. Satu pihak bertanya dan pihak lain menjawab.

2. Komunikasi Kelompok Kecil

Komunikasi kelompok kecil ialah proses komunikasi nan berlangsung antara tiga orang atau lebih secara tatap muka, antaranggota saling berinteraksi. Komunikasi kelompok kecil oleh banyak kalangan digolongkan ke dalam komunikasi antarpribadi sebab beberapa hal berikut.

a. Anggota-anggotanya terlibat dalam suatu proses komunikasi nan berlangsung dengan tatap muka.

b. Pembicaraan nan dilakukan terjadi dengan terpotong-potong. Setiap peserta dapat berbicara dengan posisi nan sama. Di sini, tak ada pembicara tunggal nan mendominasi percakapan.

c. Komunikasi ini sulit buat mengidentifikasi sumber data penerima pesan sebab keduanya dapat berperan sebagai sumber maupun penerima.

Dalam komunikasi kelompok kecil, tak ada batas nan menentukan dengan tegas berapa besar jumlah individu nan terlibat. Namun, biasanya antara 2-3 orang. Bahkan, dapat sampai 30 orang tetapi tak sampai 50 orang.

C. Faktor-faktor Pembentuk Komunikasi

(6)

didorong oleh faktor-faktor tertentu. Mengapa manusia ingin melaksanakan komunikasi dengan yang lainnya, khususnya jenis komunikasi antarpribadi yang sifatnya langsung dan tatap muka antar pihak yang melaksanakan kegiatan komunikasi tersebut.

Cassagrande(1986)4 berpendapat, manusia berkomunikasi karena:

a. Memerlukan orang lain untuk saling mengisi kekurangan dan membagi kebahagiaan.

b. Dia ingin terlibat dalam proses perubahan.

c. Dia ingin berinteraksi hari ini memahami pengalaman masa lalu, dan mengantisipasi masa depan.

d. Dia ingin menciptakan hubungan baru. (Liliweri, 197:45)

Setiap orang selalu berusaha untuk melengkapi kekurangan atas perbedaan-perbedaan yang dia miliki. Perubahan tersebbut terus berlangsung seiring dengan perubahan masyarakat. Manusia mencatat berbagai pengalaman relasi dengan orang lain di masa lalu, memperkirakan apakah komunikasi yang dia lakukan masih relevan untuk memenuhi kebutuhan di masa datang. Jadi, minat komunikasi antarpribadi didorong oleh pemenuhan kebutuhan yang belum atau bahkan tidak dimiliki oleh manusia. Setiap manusia mempunyai motif yang mendorong dia untuk berusaha memenuhi kebutuhannya.

D. Jenis Hubungan Antar Pribadi

DeVito (2013) menggambarkan ada beberapa jenis hubungan antar pribadi secara spesifik :

1. Hubungan pertemanan

Hubungan pertemanan adalah hubungan antar pribadi diantara dua orang yang saling bergantung, produktif dan ditandai dengan hal positif bersama. Banyak peneliti mendefinisikan pertemanan sebagai hubungan sukarela, hubungan berdasarkan pilihan. Terdapat beberapa tipe hubungan pertemanan :

(7)

pada kesetaraan. Setiap individu berbagi secara seimbang dalam memberi dan menerima manfaat dari hubungan mereka.

b) Persahabatan penerimaan (the friendship of receptivity), ada ketidakseimbangan dalam memberi dan menerima, satu orang akan lebih banyak memberi dan orang lainnya menjadi penerima. Bagaimanapun juga ini adalah ketidakseimbangan positif, karena setiap orang memperoleh sesuatu dari hubungan. Persahabatan ini biasanya terbangun antara guru dan murid, dokter dan pasien. Pada kenyataannya, perbedaan status sangat penting dalam membangun hubungan penerimaan.

c) Pertemanan asosiasi (the friendship of association), yang bersifat sementara. Ini didefinisikan bukan sebagai persahabatan sejati. Pertemanan asosiasi seperti halnya dengan teman sekelas, tetangga atau rekan kerja. Tidak terdapat loyalitas besar, kepercayaan besar, tidak ada prinsip memberi dan menerima secara sungguh-sungguh.

2. Hubungan cinta

Cinta merupakan perasaan yang ditandai dengan kedekatan, kepedulian, keintiman, hasrat dan komitmen. Hubungan cinta adalah hubungan antar pribadi yang dibangun, dipertahankan dan terkadang dihancurkan melalui komunikasi. Setidaknya ada 6 tipe hubungan cinta :

a) Eros (beauty and sexuality), fokus pada kecantikan dan daya tarik fisik, bahkan bisa saja mengesampingkan kualitas yang mungkin lebih penting dan lebih tahan lama.

(8)

sang rekan menarik dan menyenangkan, bila rasa itu hilang maka saatnya berganti rekan.

c) Storge (peaceful and slow), cinta yang tidak memiliki gairah dan intensitas. Pencinta storge tidaklah bertujuan menemukan kekasih melainkan membangun hubungan dengan siapa mereka bisa berbagi ketertarikan dan aktivitas. Perubahan dalam cinta jenis ini berlangsung lambat dan bertahap, termasuk dalam hal seks yang datang terlambat dan akhirnya menjadi hal yang tidak penting.

d) Pragma (practical and traditional), cinta pragma adalah cinta yang praktis dan mencari hubungan yang akan berjalan baik, mencari kecocokan dan hubungan dimana kebutuhan serta hasrat terpuaskan. Pencinta pragma melihat kualifikasi sosial pasangan lebih penting daripada kualitas pribadinya, dimana bisa menjadikan sisa hidup mereka lebih mudah, merekalah yang biasanya bertanya : Apakah dia mapan? Apakah dia pandai memasak?

e) Mania (elation and depression), memiliki ekstrim tertinggi dan terendah. Pencinta model ini mencintai dengan intens namun juga disertai kekhawatiran akan hilangnya cinta tersebut. Ketakutan akhirnya membuat individu tidak memperoleh kesenangan dari hubungannya, dengan sedikit provokasi mungkin akan timbul rasa cemburu ekstrim. Cinta mania ini obsesif dan harus memiliki sang kekasih sepenuhnya. f) Agape (compessionate and selfless), adalah cinta penuh kasih, tanpa

ego, memberi diri, bahkan bisa mencintai orang yang belum pernah ditemui sebelumnya. Agape adalah cinta spiritual dan tidak mengharapkan balasan. Yesus, Budha dan Gandhi dikatakan memiliki cinta jenis ini.

Yang penting untuk diingat adalah cinta berubah, cinta yang dimulai dengan pragma bisa saja berkembang menjadi ludus atau eros, hubungan yang dibangun dengan eros bisa saja menjadi mania atau storge.

(9)

Keluarga bila didefinisikan secara tradisional mungkin akan merujuk pada pasangan suami istri dengan anak-anak. Namun kini tidak dapat dipungkiri ada juga orang tua tunggal yang membesarkan anaknya, pasangan yang hidup bersama tanpa menikah atau pasangan sejenis yang tinggal bersama, yang semuanya juga disebut sebagai keluarga. Beberapa karakteristik keluarga antara lain : (1) adanya pembagian peran, (2) adanya tanggungjawab dan kewajiban, (3) berbagi sejarah dan masa depan, dan (4) tinggal bersama.

Keluarga sendiri dapat dibagi berdasarkan beberapa cara, namun berdasarkan konformitas (kesesuaian) dan perbincangan (coversation) maka keluarga bisa dibagi menjadi :

a) Consensual families, memiliki konformitas dan perbincangan yang tinggi. Keluarga ini mendorong komunikasi yang terbuka dan adanya persetujuan.

b) Protective families, memiliki konformitas tinggi namun minim perbincangan. Keluarga ini menekankan persetujuan dan menghindari konflik dengan hanya sedikit komunikasi.

c) Pluralistic families, memiliki konformitas rendah namun perbincangan tinggi. Keluarga ini mendorong anggota keluarga untuk mengungkapkan perbedaan tingkah laku dan pemikiran melalui komunikasi terbuka. d) Laissez-faire families, memiliki konformitas dan perbincangan yang

rendah. Keluarga ini menghindari interaksi dan komunikasi, menjaga privasi dan mendorong perilaku “lakukan semaumu”.

4. Hubungan kerja

Lingkungan kerja memungkinkan segala jenis komunikasi bisa terjadi, dan pada akhirnya segala jenis hubungan pun bisa terlihat. Hal ini tentu tidak terlepas dari budaya yang berlaku dimana terdapat ritual, norma dan aturan dalam berkomunikasi. Komunikasi dalam lingkungan kerja bisa dibagi menjadi beberapa jenis :

(10)

b) Upward communication, pesan disampaikan dari level bawah kepada level yang lebih tinggi. Komunikasi ini biasanya berisi laporan, penyampaian masalah, ide, saran untuk perubahan dan hal-hal lain yang berhubungan dengan pekerjaan.

c) Downward communication, pesan disampaikan dari level yang lebih tinggi ke level yang lebih rendah. Biasanya berisi perintah, penjelasan, dan persetujuan.

d) Grapevine messages, pesan komunikasi yang penyalurannya tidak mengikuti bentuk formal yang ada dalam organisasi. Biasanya pesan berisi hal-hal yang bersifat personal atau isu-isu.

E. Perkembangan Komunikasi Antar Pribadi

Menurut Everette M. Rogers, sejarah perkembangan komunikasi antar personal dibagi menjadi empat era perubahan, yaitu:

1. Era komunikasi tulisan (tahun 4000an SM)

Era komunikasi pada waktu itu berfungsi sebagai sistem untuk pengenalan bentuk-bentuk yang mereka kenal, mereka menggambarkan informasi yang mereka dapatkan pada dinding-dinding gua, tentang berburu dan binatang buruannya. Pada masa ini mereka mulai melakukan pengidentifikasian benda-benda yang ada disekitar lingkungan mereka tinggal dan mewakilinya dengan bentuk-bentuk yang kemudian mereka lukis pada dinding gua tempat mereka tinggal, karena kemampuan mereka dalam berbahasa hanya berkisar pada bentuk suara dengusan dan isyarat tangan sebagai bentuk awal komunikasi mereka pada masa ini.

2.Era komunikasi cetak (tahun 1400an)

(11)

dibandingkan dengan mesin press milik Gutenberg. Di dalam buku “ A History of Mass Communication” juga menambahkan bahwa sudah ada beberapa buku yang dicetak dengan menggunakan alat cetak milik Cina (block printing) yang telah ditemukan di Eropa, sebelum abad XV, di mana mesin press Gutenberg ditemukan.

3.Era telekomunikasi (tahun 1800an)

Samuel Morse mengembangkan telegraph dan bahasa kode Morse bersama Sir William Cook dan Sir Charles Wheatstone yang dikirim secara elektronik antara 2 tempat yang berjauhan melalui kabel yang menghubungkan kedua tempat tersebut. Di era ini juga ditemukan telepon oleh Alexander Graham Bell, Fotografi dengan kecepatan tinggi ditemukan oleh Edweard Maybridge, dan ditemukannya radio dan televisi.

4.Era komunikasi interaktif

(12)

CATATAN KAKI

1Muhammad Budyatna dan Leila M. Ganiem. Teori Komunikasi Antarpribadi.

Jakarta: Kencana, 2011, hlm. 7

2Alo Liliweri. Komunikasi Serba Ada Serba Makna. Jakarta: Prenada Media

Group, 1996, hlm. 13

3Alo Liliweri. Komunikasi Antarpribadi. Bandung: Citra Aditya Bakti, 1997, hlm. 28-29

4Indriati Ibrahim. “Ruang Lingkup Komunikasi Antar Pribadi”. Komunikasi Antar

Pribadi. Diakses dari http://ibrahimgorontalo.blogspot.co.id/ pada tanggal 17 September 2015 pukul 12.50.

(13)

DAFTAR PUSTAKA

1. Budyatna, Muhammad dan Ganiem, Leila M. 2011. Teori Komunikasi Antarpribadi. Jakarta: Kencana.

2. Mulyana, Dedy. 2000. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Rosda.

3.

http://www.binasyifa.com/229/61/26/sifat-komunikasi-antarpribadi.htm

4. https://www.google.co.id/url?

sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&cad=rja&uact= 8&ved=0CC0QFjADahUKEwiw0Y_d8PvHAhWMjo4KHfr_DDw&ur l=http%3A%2F%2Felib.unikom.ac.id%2Ffiles

%2Fdisk1%2F526%2Fjbptunikompp-gdl-lindayulia-26296-4-

unikom_l-x.pdf&usg=AFQjCNE7E3gR-5lxvGUpxOLHz9Qxsib8xw&sig2=q3P28qfa_pUilI9PYcBrsw&bv m=bv.102829193,d.c2E

5. https://www.academia.edu/12408463/Hubungan_dalam_Komu

Referensi

Dokumen terkait

Suku jambu-jambuan ini merupakan tumbuhan perdu. Letak daunnya berhadapan, makhota kecil dengan jumlah benang sari yang banyak, dan buahnya berupa buah buni.

Berdasarkan Tabel 5, dapat dilihat bahwa adanya penambahan natrium alginat memberikan hasil kadar asam glutamat dalam bumbu penyedap rasa Spirulina granul yang lebih

Data parameter- parameter yang diperlukan dalam model diadopsi dan dikembangkan dari berbagai literatur.Pada bagian berikut diuraikan analisis secara teknis dari proses berkaitan

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan tinggi hak sepatu dan indek massa tubuh (IMT) dengan keluhan nyeri pinggang bawah pada sales promotion girl

Terkait dengan keterbatasan waktu yang dimiliki QA sehingga hasil review C2R hanya berdasarkan data – data dalam PAK dan tidak memungkinkan bahwa debitur harus

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA SUKU KATA DI SEKOLAH DASAR.. Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu |

Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMAN 10 Bandung tahun ajaran 2016/2017, dan sebagai sampel penelitian ini adalah 18 orang kelas X Bahasa 1 sebagai kelas eksperimen

Wilson (1955) dalam Nur (2013) mengklasifikasikan gandum berdasarkan kegunaannya yang meliputi gandum keras (hard wheat) yang memiliki kandungan gluten dan