Lampiran 1
HASIL WAWANCARA
Sumber Wawancara : Siti Nur Wiqoyati, S.Pd, M.A
Jabatan : Kepala SMA N 1 Singorojo
Tanggal wawancara : 8 Desember 2014
Tempat : Ruang Kepala Sekolah
No Pertanyaan Jawaban
1 Menurut Ibu, bagaimana kondisi saat ini tentang pembelajaran yang dilakukan oleh sebagian besar guru sosiologi di
Kabupaten Kendal?
Metode pembelajaran sudah mulai bervariasi, tidak hanya ceramah dan diskusi tetapi sudah banyak yang memanfaatkan media (70%) dan memanfaatkan lingkungan (60%)
2 Menurut Ibu, apakah para guru sudah banyak memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar sosiologi?
Ya, mungkin sekitar 60%
3 Menurut Ibu, bagaimana seharusnya pembelajaran sosiologi saat ini?
Minimal siswa harus mengenal budaya di tempat tinggalnya, jadi pembelajaran sosiologi harus memfasilitasi
No Pertanyaan Jawaban menurut pendapat
Ibu?
5 Menurut pendapat Ibu, bagaimana kepekaan peserta didik saat ini terhadap budaya lokal
Peserta didik masih peka dan cukup mengenal budaya lokalnya, tetapi paertisipasi mereka masih rendah dalam mengembangkannya
6 Menurut Ibu,
tugas mengeksplor dan
mempresentasikan budaya-budaya lokal yang ada disekitarnya.
7 Menurut Ibu, melihat kondisi tersebut apa yang sebenarnya
dibutuhkan oleh guru sosiologi saat ini?
Guru harus melek teknologi, mampu berkomunikasi dengan siswa dan menghargai budaya
Lampiran 2
MODEL
PELATIHAN GURU SOSIOLOGI
TENTANG PEMBELAJARAN INKUIRI
BERBASIS BUDAYA LOKAL
Oleh: GUNARSO NIM : 942013076
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA 2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Landasan legal formal pengembangan SDM guru adalah Undang-undang No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Pasal 10 ayat (1) UU tersebut menyatakan bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Lebih lanjut empat kompetensi ini dijabarkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru. Landasan operasional peningkatan kompetensi guru tersebut adalah Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Revormasi Birokrasi No 19 Tahun 2009, tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Dalam peraturan tersebut secara jelas dinyatakan bahwa guru berkewajiban melakukan pengembangan keprofesian secara berkelanjutan.
peserta didik menumbuhkan kesadaran individu untuk memiliki tanggungjawab publik dalam ranah perbedaan sosial (KD 2.1) dan menunjukkan sikap toleransi dan empati sosial terhadap perbedaan sosial (KD 2.2).
Tuntutan kurikulum tersebut membawa konsekuensi bahwa diperlukan pembelajaran yang memberikan peluang besar terhadap keaktifan peserta didik untuk menggali sendiri dengan terjun langsung ke lapangan, melakukan pengamatan, wawancara dengan nara sumber dan, mengambil makna dari sebuah pembelajaran tersebut.
Pembelajaran inkuri berbasis budaya lokal merupakan suatu alternatif pembelajaran yang secara langsung memberikan peluang besar bagi peserta didik untuk aktif menemukan sendiri melalui eksplorasi secara kelompok di luar kelas.
Inkuiri merupakan satu metode yang lebih banyak menggunakan pendekatan saintifik dengan beberapa prinsip mengamati, menanya, mengeskplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan. Muatan-muatan budaya lokal yang lebih dekat dengan kehidupan peserta didik perlu digali dan terintegrasi dalam pembelajaran sosiologi yang lebih dekat dengan hal-hal tersebut. Dengan demikian, pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal perlu diketahui, dipahami dan dilaksanakan oleh guru-guru sosiologi SMA (Depdikbud, 2013).
B. Pengertian
C. Tujuan
Tujuan penyelenggaraan pelatihan guru sosiologi tentang pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal sebagai berikut.
1. Meningkatkan pengetahuan guru-guru tentang materi pokok pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal
2. Meningkatkan kompetensi pedagogik bagi guru sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal.
D. Sasaran
Pelatihan guru Sosiologi tentang pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal memiliki sasaran yaitu guru yang tergabung dalam MGMP sosiologi di Kabupaten.
E. Indikator Keberhasilan
Pada akhir pelatihan, seluruh peserta pelatihan
diharapkan mampu memahami dan akhirnya
mengimplementasikan pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal dengan indikator:
1. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri Berbasis Budaya
2. Lokal
3. Contoh RPP yang disusun dengan skenario pembelajaran Inkuiri Berbasis Budaya Lokal
F. Dasar Hukum
Dasar hukum pelaksanaan pelatihan pembelajaran Inkuiri Berbasis budaya lokal bagi guru-guru sosiologi di Kabupaten sebagai berikut.
2. Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusional
3. Landasan Operasional
a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
b. Undang-undang Republik Indonesia No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
c. Peraturan Pemerintah No 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
d. Peraturan Pemerintah No 74 Tahun 2008 tentang Guru e. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebuadayaan
Republik Indonesia No 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
f. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Penanggungjawab
Penanggungjawab kegiatan pelatihan guru sosiologi tentang Pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal adalah ketua Penyelenggara.
B. Narasumber/Fasilitator
Narasumber pelatihan guru sosiologi tentang Pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal:
1. Widyaiswara Sosiologi dari LPMP Jawa Tengah 2. Pengawas SMA
3. Guru senior yang sudah melaksanakan pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal.
C. Waktu dan Tempat 1. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan pelaksanaan pelatihan guru sosiologi tentang Pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal dilaksanakan selama 2 hari.
2. Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan di ruang multimedia, atau ruang kelas di SMA.
D. Peserta
Peserta kegiatan pelatihan guru sosiologi tentang Pembelajaran Inkuiri Berbasis Budaya Lokal adalah guru sosiologi di Kabupaten.
E. Panitia
Panitia kegiatan pelatihan adalah dari MGMP Sosiologi Kabupaten yang terdiri dari:
1. Ketua
b. Membuat program pelaksanaan pelatihan 2. Sekretaris
a. Membantu ketua dalam pelaksanaan pelatihan b. Membuat surat:
1) Permohonan nara sumber ke: LPMP, Dinas Pendidikan, SMA tempat guru senior mengajar.
2) Permohonan ijin pelatihan ke Dinas Pendidikan Kabupaten
3) Permohonan ijin tempat pelaksanaan pelatihan ke tempat penyelenggara
4) Undangan Peserta Pelatihan ke SMA Negeri/Swasta se Kabupaten
5) Menyiapkan formulir biodata peserta 6) Menyiapkan datar hadir
7) menyiapkan sertifikat c. Menyusun jadwal pelatihan
d. Menyiapkan sertifikat peserta pelatihan e. Mencatat hasil pelatihan
f. Membuat laporan pelaksanaan pelatihan 3. Bendahara
a. Bersama ketua panitia membuat rencana anggaran
b. Mengatur pengeluaran biaya dalam pelaksanaan pelatihan
c. Menginventarisasi nota, kwitansi pengeluaran keuangan d. Membuat laporan keuangan
4. Sie Acara
a. Menerima Surat Tugas dan SPPD serta meminta tanda tangan surat tugas kepada kepala sekolah tempat pelatihan
5. Sie Konsumsi
Mengatur dan menyiapkan konsumsi penyelenggaraan pelatihan
6. Sie Humas
a. Mendistribusikan surat-surat yang keluar b. Memberikan informasi tentang pelatihan 7. Sie dokumentasi dan perlengkapan
a. Menyiapkan tempat pelatihan
b. Mendokumentasikan setiap kegiatan pelatihan F. Prosedur Pelaksanaan Pelatihan
Prosedur pelaksanaan pelatihan guru sosiologi SMA tentang Pembelajaran Inkuiri Berbasis Budaya Lokal sebagai berikut.
MONOTORING DAN EVALUASI
MENGIRIM NARA SUMBER
1. Perencanaan Pelatihan
a. Panitia membuat surat permohononan menjadi nara sumber yaitu: widya Iswara, pengawas dan guru senior. b. Panitia membuat surat ijin ke Dinas Pendidikan
Kabupaten.
c. Panitia membuat surat undangan pelatihan ke peserta melalui kepala SMA Negeri/ Swasta se Kabupaten.
d. Panitia membuat surat ijin penggunaan tempat pelatihan kepada kepala sekolah tempat penyelenggara. 2. Pelaksanaan
a. Peserta datang ke tempat pelatihan mengisi formulir biodata peserta dan pas foto 3 x 4 sebanyak 2 lembar b. Peserta menyerahkan Surat Tugas dan SPPD
c. Peserta mendapatkan materi pelatihan
d. Peserta memasuki ruangan pelatihan dan siap mengikuti pelatihan.
e. Narasumber memberikan pelatihan sesuai jadwal 3. Monitoring dan Evaluasi
Di akhir pelaksanaan dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan pelatihan, dengan cara:
a. Hasil tugas pembuatan RPP sosiologi dengan metode inkuiri berbasis budaya lokal dikumpulkan ke panitia. b. Narasumber memberikan penilaian hasil tugas
pembuatan RPP
c. Pengisian Kuesioner tentang respon pelaksanaan pelatihan (terlampir)
G. Struktur Program
No MATERI PELATIHAN JPL
1 Kebijakan Pendidikan 2
2 Konsep Pembelajaran Inkuiri Berbasis Budaya
Lokal 2
3 Perancangan Pembelajaran Inkuiri Berbasis
Budaya Lokal 4
5 Praktik Pembelajaran Inkuiri Berbasis Budaya
Lokal dengan Berkunjung ke Pusat Budaya Lokal 4
6 Monitoring dan evaluasi 2
J u m l a h 14
H. Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan pelatihan pelatihan guru Sosiologi tentang Pembelajaran Inkuiri Berbasis Budaya Lokal sebagai berikut.
Hari: Pertama
No Waktu Materi Pelatihan Narasumber
1 07.00 – 08.00 Registrasi
2 08.00 – 08.30 Pembukaan dan
sambutan-sambutan Kepala SMA N 1 Singorojo 3 08.30 – 08.45 Coffe break
4 08.45 – 10.15 Kebijakan Pendidikan Pengawas SMA 5 10.15–12.00 Konsep Pembelajaran
Inkuiri Berbasis Budaya Lokal
Widyaiswara
6 12.00 – 13.00 ISOMA
7 13.00 -16.00 Perancangan Pembelajaran Inkuiri Berbasis Budaya Lokal
Hari: Kedua
No Waktu Materi Pelatihan Narasumber
1 07.30 – 08.30 Perjalanan Ke Pusat Budaya Lokal
2 08.30 – 12.00 Melakukan wawancara, observasi untuk
pengambilan data
Guru
Praktisi dan Masyarakat 3 12.00 – 13.00 ISOMA
4 13.00 – 14.00 Monitoring dan evaluasi Panitia
I. Anggaran (Perkiraan)
No Rincian Jumlah Biaya/ satuan Total
1 Narasumber dari Pengawas 2 jam 250,000.00 500,000.00
2 Narasumber dari Widyaiswara 2 jam 500,000.00 1,000,000.00 3 Guru Praktisi 8 hari 100,000.00 800,000.00
4 Transportasi peserta hari (2 hari) orang 20 75,000.00 1,500,000.00
5 Konsumsi (2 hari) orang 20 80,000.00 1,600,000.00
6 ATK orang 20 15,000.00 300,000.00
7 Sewa minibus 1 hari 750,000.00 750,000.00 9 Perlengkapan 1 orang 100,000.00 100,000.00
10 Dekorasi dan dokumentasi 1 paket 250,000.00 250,000.00
BAB III
TATA TERTIB
A. Tata Tertib Administrasi
Peserta segera melapor kepada panitia penyelenggara dan menyerahkan berkas kelengkapan administrasi yang terdiri dari:
1. Surat Tugas yang ditandatangani oleh atasan langsung yang bersangkutan
2. SPPD yang telah ditandatangani oleh atasan langsung yang bersangkutan
B. Tata Tertib Akademis
1. Peserta diwajibkan mengikuti seluruh acara yang telah ditetapkan tercantum pada jadwal kegiatan.
2. Peserta diwajibkan mengisi daftar hadir setiap hari 3. Peserta harus hadir 10 menit sebelum kegiatan dimulai 4. Peserta wajib membawa laptop sendiri untuk menunjang
kegiatan pelatihan
5. Peserta wajib membawa silabus sosiologi dari sekolah masing-masing.
6. Selama mengikuti kegiatan peserta berpakaian bebas rapi 7. Keperluan mengenai pelayanan dan atau materi akademik
diberikan oleh panitia
8. Selama kegiatan berlangsung peserta diwajibkan mengenakan tanda peserta
BAB IV PENUTUP
Kunci keberhasilan pelatihan pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal bagi guru-guru sosiologi SMA antara lain:
1. Penyelenggara
a. Surat undangan kepada peserta pelatihan terkirim tepat waktu dan mendapatkan kepastian kesanggupan untuk mengikuti pelatihan
b. Tersedianya sarana dan prasarana pelatihan yang memadai
c. Tersedianya konsumsi untuk pelatihan
d. Tersedianya blangko form biodata formulir pendaftaran minimal sejumlah peserta pelatihan
e. Tersedianya materi pelatihan yang sudah digandakan minimal sejumlah peserta pelatihan.
f. Mematuhi jadwal pelaksanaan yang sudah ada g. Memberi informasi secara jelas tentang pelatihan h. Memberi pelayanan baik dalam pelatihan
2. Nara Sumber
a. Menguasai materi pelatihan tentang pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal
b. Materi yang disampaikan sesuai dengan tujuan pelatihan
c. Adanya kejelasan dalam penyampaian materi
d. Adanya komunikasi aktif antara nara sumber dengan peserta pelatihan
e. Mampu menciptakan suasana yang menyenangkan dalam penyampaian materi
g. Mampu menjawab dengan baik terhadap apa yang belum diketahui peserta
h. Bersikap dan berperilaku menyenangkan 3. Peserta Pelatihan
a. Memahami pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal b. Mampu membuat perencanaan pembelajaran inkuiri
Lampiran 1
Kop Surat...
Nomor : ...,... Lampiran : 1 lembar Kepada:
Perihal : Undangan Pelatihan Guru Yth. Kepala SMA ... di-
Tempat
Diberitahukan dengan hormat, sesuai dengan program MGMP Mata Pelajaran Sosiologi Tahun ..., akan menyelenggarakan kegiatan Pelatihan tentang Pembelajaran Inkuiri Berbasis Budaya Lokal bagi guru Sosiologi SMA se Kabupaten ...l, untuk pengembangan kompetensi guru.
Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon bantuan Bapak/Ibu Kepala Sekolah untuk mengijinkan dan menugaskan salah satu guru Sosiologi untuk menjadi peserta pelatihan yang akan diselenggarakan pada:
Hari/ Tanggal : ... Pukul : 07.00 – 16.00 WIB
Tempat : ... ... Ketentuan : Peserta wajib membawa silabus dan laptop Atas perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu kami ucapkan terima kasih
Ketua Penyelenggara
Lampiran 2
Kop Surat...
Nomor : ...,... Lampiran : 1 lembar Kepada Yth.
Perihal : Permohonan nara sumber Kepala LPMP Jawa Tengah di-
Semarang
Diberitahukan dengan hormat, sesuai dengan program MGMP Mata Pelajaran Sosiologi Tahun ..., akan menyelenggarakan kegiatan Pelatihan tentang Pembelajaran Inkuiri Berbasis Budaya Lokal bagi guru Sosiologi SMA se Kabupaten ..., untuk pengembangan kompetensi guru.
Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon bantuan Bapak menugaskan salah satu Widya Iswara bidang Sosiologi untuk menjadi fasilitator dalam pelatihan yang akan diselenggarakan pada: Hari/ Tanggal : ...
Pukul : 07.00 – 16.00 WIB
Tempat : ... ...
Demikian atas perhatian dan kerjasama Bapak kami ucapkan terima kasih
Ketua Penyelenggara
Lampiran 3
Kop Surat...
Nomor : ...,... Lampiran : 1 lembar Kepada Yth.
Perihal : Permohonan nara sumber Kepala
Dinas Pendidikan di-
...
Diberitahukan dengan hormat, sesuai dengan program MGMP Mata Pelajaran Sosiologi Tahun ..., akan menyelenggarakan kegiatan Pelatihan tentang Pembelajaran Inkuiri Berbasis Budaya Lokal bagi guru Sosiologi SMA se Kabupaten ..., untuk pengembangan kompetensi guru.
Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon bantuan Bapak menugaskan salah satu Pengawas untuk menjadi fasilitator dalam pelatihan yang akan diselenggarakan pada:
Hari/ Tanggal : ... Pukul : 07.00 – 16.00 WIB
Tempat : ... ...
Demikian atas perhatian dan kerjasama Bapak kami ucapkan terima kasih
Ketua Penyelenggara
Lampiran 4
Kop Surat
Nomor : ...,... Lampiran : 1 lembar Kepada Yth. Perihal : Permohonan nara sumber Kepala
SMA ... di-
...
Diberitahukan dengan hormat, sesuai dengan program MGMP Mata Pelajaran Sosiologi Tahun ... akan menyelenggarakan kegiatan Pelatihan tentang Pembelajaran Inkuiri Berbasis Budaya Lokal bagi guru Sosiologi SMA se Kabupaten ..., untuk pengembangan kompetensi guru.
Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon bantuan Bapak menugaskan kepada Ibu Septi Mantovani, M.Pd untuk menjadi fasilitator dalam pelatihan yang akan diselenggarakan pada: Hari/ Tanggal : ...
Pukul : 07.00 – 16.00 WIB Tempat : Gedung Serba Guna
...
Demikian atas perhatian dan kerjasama Bapak kami ucapkan terima kasih
Ketua Penyelenggara
Lampiran 5
Kop Surat...
Nomor : ...,... Lampiran : 1 lembar Kepada Yth.
Perihal : Ijin Kegiatan Kepala
Dinas Pendidikan di-
...
Diberitahukan dengan hormat, sesuai dengan program MGMP Mata Pelajaran Sosiologi Tahun ..., akan menyelenggarakan kegiatan Pelatihan tentang Pembelajaran Inkuiri Berbasis Budaya Lokal bagi guru Sosiologi SMA se Kabupaten ... untuk pengembangan kompetensi guru.
Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon ijin untuk mengadakan pelatihan yang akan diselenggarakan pada:
Hari/ Tanggal : ... Pukul : 07.00 – 16.00 WIB
Tempat : ... ...
Demikian atas perhatian dan kerjasama Bapak kami ucapkan terima kasih
Ketua Penyelenggara
Lampiran 6
Kop Surat...
Nomor : ...,... Lampiran : 1 lembar Kepada Yth.
Perihal : Ijin Kegiatan Kepala
... di-
...
Diberitahukan dengan hormat, sesuai dengan program MGMP Mata Pelajaran Sosiologi Tahun ..., akan menyelenggarakan kegiatan Pelatihan tentang Pembelajaran Inkuiri Berbasis Budaya Lokal bagi guru Sosiologi SMA se Kabupaten ..., untuk pengembangan kompetensi guru.
Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon ijin untuk mengadakan pelatihan yang akan diselenggarakan pada:
Hari/ Tanggal : ... Pukul : 07.00 – 16.00 WIB
Tempat : ... ...
Demikian atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih
Ketua Penyelenggara
Lampiran 7
JADWAL KEGIATAN PELATIHAN
Hari: Pertama
No Waktu Materi Pelatihan Narasumber 1 07.00 – 08.00 Registrasi
2 08.00 – 08.30 Pembukaan dan
sambutan-sambutan Kepala ... 3 08.30 – 08.45 Coffe break
4 08.45 – 10.15 Kebijakan Pendidikan Pengawas SMA 5 10.15–12.00 Konsep Pembelajaran Inkuiri
Berbasis Budaya Lokal Widyaiswara 6 12.00 – 13.00 ISOMA
7 13.00 -16.00 Perancangan Pembelajaran Inkuiri Berbasis Budaya Lokal
Guru Praktisi
Hari: Kedua
No Waktu Materi Pelatihan Narasumber 1 07.30 –
08.30 Perjalanan Ke Pusat Budaya Lokal 2 08.30 –
12.00 Melakukan wawancara, observasi untuk pengambilan data
Guru
Lampiran 8
FORMULIR PENDAFTARAN PELATIHAN
Nama : ... NIP : ... Tempat, Tanggal lahir : ... Unit Kerja : ... No Telpon/ HP : ... Alamat Rumah : ... ... EMAIL : ...
..., ...
______________________ _____
Lampiran 9
INSTRUMEN RESPON PESERTA PELATIHAN TERHADAP PELAKSANAAN PELATIHAN
Petunjuk
Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan kondisi yang ada. SS : Sangat sesuai dengan kondisi yang ada
S : Sesuai dengan kondisi yang ada
C : Cukup sesuai dengan kondisi yang ada KS : Kurang sesuai dengan kondisi yang ada TS : Tidak sesuai dengan kondisi yang ada
Respon terhadap penyelenggara
No Pernyataan SS S C KS TS 1 Surat undangan tidak mendadak
sehingga dapat menyiapkan apa saja yang perlu disiapkan untuk pelatihan
2 Tempat pelatihan dalam kondisi bersih 3 Tempat pelatihan luas dan sesuai dengan
jumlah peserta
4 Sarana pendukung pelatihan seperti LCD, papan tulis, spidol, penghapus dan lain-lainnya tersedia dengan baik
5 Sound sistem tersedia dan dalam kondisi baik
6 Konsumsi yang disediakan mencukupi 7 Menerima form biodata formulir
pendaftaran
8 Menerima materi pelatihan
9 Pelaksanaan pelatihan sesuai dengan jadwal
10 Waktu setiap seasion sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
11 Mendapatkan informasi yang saya butuhkan
12 Petugas penyelenggara memberikan pelayanan secara memuaskan
13 Kondisi ruangan pelatihan tidak panas 14 Kondisi WC atau toilet dalam kondisi
bersih
Respon terhadap Nara Sumber
No Pernyataan SS S C KS TS 1 Nara sumber menguasai materi pelatihan
tentang pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal
2 Materi yang disampaikan sesuai dengan tujuan pelatihan
3 Materi disampaikan secara jelas
4 Nara sumber mampu berkomunikasi secara aktif dengan peserta pelatihan 6 Nara sumber menciptakan suasana yang
menyenangkan ketika menyampaikan materi
7 Nara sumber menguasai pengelolaan kelas pelatihan
8 Nara sumber mampu menjawab dengan baik terhadap apa yang belum diketahui peserta
Nama : _____________________________________________________ NIP : _____________________________________________________ Asal Sekolah : _____________________________________________________
TES PENGUASAAN MATERI
Jawablah pertanyaan berikut secara jelas!
1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal?
2. Sebutkan perbedaan antara pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal dengan pembelajaran lainnya!
3. Sebutkan langkah-langkah pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal dalam penerapan pembelajaran sosiologi!
4. Hal apa saja yang perlu dipersiapkan ketika akan melaksanakan pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal?
5. Sebutkan di daerah Bapak/Ibu yang dapat dijadikan sebagai objek atau tema untuk pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal?
6. Kumpulkan hasil pembuatan RPP dengan metode pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal
Lampiran 3
MODEL
PELATIHAN GURU SOSIOLOGI
TENTANG PEMBELAJARAN INKUIRI
BERBASIS BUDAYA LOKAL
Oleh: GUNARSO NIM : 942013076
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA 2015
BAB I
PENDAHULUAN
G. Latar Belakang
Landasan legal formal pengembangan SDM guru adalah Undang-undang No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Pasal 10 ayat (1) UU tersebut menyatakan bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Lebih lanjut empat kompetensi ini dijabarkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru. Landasan operasional peningkatan kompetensi guru tersebut adalah Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Revormasi Birokrasi No 19 Tahun 2009, tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Dalam peraturan tersebut secara jelas dinyatakan bahwa guru berkewajiban melakukan pengembangan keprofesian secara berkelanjutan.
memiliki tanggungjawab publik dalam ranah perbedaan sosial (KD 2.1) dan menunjukkan sikap toleransi dan empati sosial terhadap perbedaan sosial (KD 2.2).
Tuntutan kurikulum tersebut membawa konsekuensi bahwa diperlukan pembelajaran yang memberikan peluang besar terhadap keaktifan peserta didik untuk menggali sendiri dengan terjun langsung ke lapangan, melakukan pengamatan, wawancara dengan nara sumber dan, mengambil makna dari sebuah pembelajaran tersebut.
Pembelajaran inkuri berbasis budaya lokal merupakan suatu alternatif pembelajaran yang secara langsung memberikan peluang besar bagi peserta didik untuk aktif menemukan sendiri melalui eksplorasi secara kelompok di luar kelas.
Inkuiri merupakan satu metode yang lebih banyak menggunakan pendekatan saintifik dengan beberapa prinsip mengamati, menanya, mengeskplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan. Muatan-muatan budaya lokal yang lebih dekat dengan kehidupan peserta didik perlu digali dan terintegrasi dalam pembelajaran sosiologi yang lebih dekat dengan hal-hal tersebut. Dengan demikian, pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal perlu diketahui, dipahami dan dilaksanakan oleh guru-guru sosiologi SMA (Depdikbud, 2013).
H. Pengertian
I. Tujuan
Tujuan penyelenggaraan pelatihan guru sosiologi tentang pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal sebagai berikut.
3. Meningkatkan pengetahuan guru-gutu tentang materi pokok pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal
4. Meningkatkan kompetensi pedagogik bagi guru sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal.
J. Sasaran
Pelatihan guru Sosiologi tentang pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal memiliki sasaran yaitu guru yang tergabung dalam MGMP sosiologi di Kabupaten Kendal.
K. Indikator Keberhasilan
Pada akhir pelatihan, seluruh peserta pelatihan
diharapkan mampu memahami dan akhirnya
mengimplementasikan pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal dengan indikator:
4. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri Berbasis Budaya Lokal
5. Contoh RPP yang disusun dengan skenario pembelajaran Inkuiri Berbasis Budaya Lokal
L. Dasar Hukum
Dasar hukum pelaksanaan pelatihan pembelajaran Inkuiri Berbasis budaya lokal bagi guru-guru sosiologi di Kabupaten Kendal sebagai berikut.
5. Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusional
6. Landasan Operasional
h. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
i. Undang-undang Republik Indonesia No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
j. Peraturan Pemerintah No 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
k. Peraturan Pemerintah No 74 Tahun 2008 tentang Guru l. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebuadayaan
Republik Indonesia No 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
m.Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
J. Penanggungjawab
Penanggungjawab kegiatan pelatihan guru sosiologi tentang Pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal adalah Gunarso, selaku ketua Penyelenggara.
K. Narasumber/Fasilitator
Narasumber pelatihan guru sosiologi tentang Pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal:
4. Widyaiswara Sosiologi dari LPMP Jawa Tengah 5. Pengawas SMA
6. Guru senior yang sudah melaksanakan pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal.
L. Waktu dan Tempat 3. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan pelaksanaan pelatihan guru sosiologi tentang Pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal dilaksanakan selama 2 hari.
4. Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan di SMA N 1 Singorojo Kendal Jalan Raya Boja Singorojo No Telp. 0294 579 1522
M.Peserta
N. Prosedur Pelaksanaan Pelatihan
Prosedur pelaksanaan pelatihan guru sosiologi SMA tentang Pembelajaran Inkuiri Berbasis Budaya Lokal sebagai berikut.
e. Setelah mendapatkan surat permohonan dari panitia, nara sumber hal-hal yang harus dibawa yaitu surat tugas, SPPD, materi dan media presentasi.
f. Nara sumber mengirim materi maksimal 2 hari sebelum pelaksanaan pelatihan
g. Nara sumber datang ke tempat pelatihan sesuai jadwal
NARASUMBER MENERIMA SURAT
PERMOHONAN
NARA SUMBER MENYIAPKAN
1. SURAT TUGAS 2. SPPD
3. MATERI PELATIHAN 4. PRESENTASI
KEMBALI KE INSTANSI DAN MELAPOR KE ATASAN MENGIRIM MATERI KE
PANITIA UNTUK DIGANDAKAN, 2 HARI SEBELUM PELAKSANAAN DATANG KE
TEMPAT PELATIHAN
MEMBERI
h. Nara sumber siap memberi pelatihan dan memberi tugas serta mengevaluasi peserta pelatihan
i. Pelatihan selesai, nara sumber kembali ke instansi dan melaporkan ke atasan.
O. Struktur Program
Struktur program pelatihan guru sosiologi tentang Pembelajaran Inkuiri Berbasis Budaya Lokal sebagai berikut.
No MATERI PELATIHAN JPL
1 Kebijakan Pendidikan 2
2 Konsep Pembelajaran Inkuiri Berbasis Budaya
Lokal 2
3 Perancangan Pembelajaran Inkuiri Berbasis
Budaya Lokal 4
5 Praktik Pembelajaran Inkuiri Berbasis Budaya
Lokal dengan Berkunjung ke Pusat Budaya Lokal 4
J u m l a h 12
P. Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan pelatihan pelatihan guru Sosiologi tentang Pembelajaran Inkuiri Berbasis Budaya Lokal sebagai berikut.
Hari: Pertama
No Waktu Materi Pelatihan Narasumber
1 07.00 – 08.00 Registrasi
2 08.00 – 08.30 Pembukaan dan
sambutan-sambutan Kepala SMA N 1 Singorojo 3 08.30 – 08.45 Coffe break
4 08.45 – 10.15 Kebijakan Pendidikan Pengawas SMA 5 10.15–12.00 Konsep Pembelajaran
Inkuiri Berbasis Budaya Lokal
Widyaiswara
7 13.00 -16.00 Perancangan
Pembelajaran Inkuiri Berbasis Budaya Lokal
Guru Praktisi
Hari: Kedua
No Waktu Materi Pelatihan Narasumber
1 07.30 – 08.30
Perjalanan Ke Pusat Budaya Lokal
2 08.30 – 12.00
Melakukan wawancara, observasi untuk
pengambilan data
Guru
BAB III
TATA TERTIB
C. Tata Tertib Administrasi Nara sumber menyerahkan
3. Surat Tugas yang ditandatangani oleh atasan langsung yang bersangkutan
4. SPPD yang telah ditandatangani oleh atasan langsung yang bersangkutan
5. Materi pelatihan dan media presentasi maksimal 2 hari sebelum pelaksanaan pelatihan.
D. Tata Tertib Akademis
10. Nara sumber datang ke tempat pelatihan sesuai dengan jadwal
11. Narasumber hadir maksimal 20 menit sebelum kegiatan dimulai
12. Narasumber berpakaian bebas rapi
BAB IV PENUTUP
Kunci keberhasilan nara sumber dalam memberikan pelatihan pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal bagi guru-guru sosiologi SMA antara lain:
i. Menguasai materi pelatihan tentang pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal
j. Materi yang disampaikan sesuai dengan tujuan pelatihan k. Adanya kejelasan dalam penyampaian materi
l. Adanya komunikasi aktif antara nara sumber dengan peserta pelatihan
m.Mampu menciptakan suasana yang menyenangkan dalam penyampaian materi
n. Menguasai pengelolaan kelas pelatihan
o. Mampu menjawab dengan baik terhadap apa yang belum diketahui peserta
Lampiran 4
MODEL
PELATIHAN GURU SOSIOLOGI
TENTANG PEMBELAJARAN INKUIRI
BERBASIS BUDAYA LOKAL
Oleh: GUNARSO NIM : 942013076
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA 2015
BAB I
PENDAHULUAN
M.Latar Belakang
Landasan legal formal pengembangan SDM guru adalah Undang-undang No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Pasal 10 ayat (1) UU tersebut menyatakan bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Lebih lanjut empat kompetensi ini dijabarkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru. Landasan operasional peningkatan kompetensi guru tersebut adalah Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Revormasi Birokrasi No 19 Tahun 2009, tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Dalam peraturan tersebut secara jelas dinyatakan bahwa guru berkewajiban melakukan pengembangan keprofesian secara berkelanjutan.
peserta didik menumbuhkan kesadaran individu untuk memiliki tanggungjawab publik dalam ranah perbedaan sosial (KD 2.1) dan menunjukkan sikap toleransi dan empati sosial terhadap perbedaan sosial (KD 2.2).
Tuntutan kurikulum tersebut membawa konsekuensi bahwa diperlukan pembelajaran yang memberikan peluang besar terhadap keaktifan peserta didik untuk menggali sendiri dengan terjun langsung ke lapangan, melakukan pengamatan, wawancara dengan nara sumber dan, mengambil makna dari sebuah pembelajaran tersebut.
Pembelajaran inkuri berbasis budaya lokal merupakan suatu alternatif pembelajaran yang secara langsung memberikan peluang besar bagi peserta didik untuk aktif menemukan sendiri melalui eksplorasi secara kelompok di luar kelas.
Inkuiri merupakan satu metode yang lebih banyak menggunakan pendekatan saintifik dengan beberapa prinsip mengamati, menanya, mengeskplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan. Muatan-muatan budaya lokal yang lebih dekat dengan kehidupan peserta didik perlu digali dan terintegrasi dalam pembelajaran sosiologi yang lebih dekat dengan hal-hal tersebut. Dengan demikian, pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal perlu diketahui, dipahami dan dilaksanakan oleh guru-guru sosiologi SMA (Depdikbud, 2013).
N. Pengertian
O. Tujuan
Tujuan penyelenggaraan pelatihan guru sosiologi tentang pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal sebagai berikut.
5. Meningkatkan pengetahuan guru-gutu tentang materi pokok pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal
6. Meningkatkan kompetensi pedagogik bagi guru sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal.
P. Sasaran
Pelatihan guru Sosiologi tentang pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal memiliki sasaran yaitu guru yang tergabung dalam MGMP sosiologi di Kabupaten.
Q. Indikator Keberhasilan
Pada akhir pelatihan, seluruh peserta pelatihan
diharapkan mampu memahami dan akhirnya
mengimplementasikan pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal dengan indikator:
6. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri Berbasis Budaya Lokal
7. Contoh RPP yang disusun dengan skenario pembelajaran Inkuiri Berbasis Budaya Lokal
R. Dasar Hukum
Dasar hukum pelaksanaan pelatihan pembelajaran Inkuiri Berbasis budaya lokal bagi guru-guru sosiologi di Kabupaten sebagai berikut.
8. Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusional
9. Landasan Operasional
o. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
p. Undang-undang Republik Indonesia No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
q. Peraturan Pemerintah No 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
r. Peraturan Pemerintah No 74 Tahun 2008 tentang Guru s. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebuadayaan
Republik Indonesia No 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
t. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
Q. Penanggungjawab
Penanggungjawab kegiatan pelatihan guru sosiologi tentang Pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal adalah Gunarso, selaku ketua Penyelenggara.
R. Narasumber/Fasilitator
Narasumber pelatihan guru sosiologi tentang Pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal:
7. Widyaiswara Sosiologi dari LPMP Jawa Tengah 8. Pengawas SMA
9. Guru senior yang sudah melaksanakan pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal.
S. Waktu dan Tempat 5. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan pelaksanaan pelatihan guru sosiologi tentang Pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal dilaksanakan selama 2 hari.
6. Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan di Gedung Serbaguna atau Ruang Media yang ada di Sekolahan.
T. Peserta
U. Prosedur Pelaksanaan Pelatihan
Prosedur pelaksanaan pelatihan guru sosiologi SMA tentang Pembelajaran Inkuiri Berbasis Budaya Lokal sebagai berikut.
j. Setelah mendapatkan surat undangan dari panitia, peserta pelatihan menyiapkan hal-hal yang harus dibawa yaitu surat tugas, SPPD, laptop dan silabus mata pelajaran sosiologi
PESERTA MENERIMA SURAT
UNDANGAN
PESERTA MENYIAPKAN
5. SURAT TUGAS 6. SPPD
7. LAPTOP 8. SILABUS
9. FOTO 3 X4 2 LEMBAR
LAPORAN KE KEPALA SEKOLAH
PESERTA DATANG KE TEMPAT PELATIHAN MENGISI BIODATA
FORMULIR PENDAFTARAN
MENERIMA MATERI PELATIHAN
MENGIKUTI PELATIHANDAN MENYELESAIKAN TUGAS
MENGISI ANGKET RESPON TERHADAP PELAKSAAN PELATIHAN, MENGERJAKAN EVALUASI, MENGUMPULKAN
k. Peserta datang ke tempat pelatihan
l. Setelah sampai di tempat pelatihan, mengisi form biodata formulir pendaftaran dan menyerahkan foto 3 x 4 sebanyak 2 lembar
m.Peserta mendapatkan materi pelatihan
n. Peserta siap mengikuti pelatihan dan mematuhi aturan yang berlaku dalam pelatihan, berpartisipasi aktif selama kegiatan pelatihan
o. Peserta mengisi angket respon terhadap pelaksanaan pelatihan, menjawab lembar soal dan mengumpulkan RPP yang ditugaskan nara sumber.
p. Pelatihan selesai, peserta melaporkan kepada kepala sekolah masing-masing.
V. Struktur Program
Struktur program pelatihan guru sosiologi tentang Pembelajaran Inkuiri Berbasis Budaya Lokal sebagai berikut.
No MATERI PELATIHAN JPL
1 Kebijakan Pendidikan 2
2 Konsep Pembelajaran Inkuiri Berbasis Budaya
Lokal 2
3 Perancangan Pembelajaran Inkuiri Berbasis
Budaya Lokal 4
5 Praktik Pembelajaran Inkuiri Berbasis Budaya
Lokal dengan Berkunjung ke Pusat Budaya Lokal 4
J u m l a h 12
W.Jadwal Kegiatan
Hari: Selasa, 10 Maret 2015
No Waktu Materi Pelatihan Narasumber
1 07.00 – 08.00 Registrasi
2 08.00 – 08.30 Pembukaan dan
sambutan-sambutan Kepala SMA 3 08.30 – 08.45 Coffe break
4 08.45 – 10.15 Kebijakan Pendidikan Pengawas SMA 5 10.15–12.00 Konsep Pembelajaran
Inkuiri Berbasis Budaya Lokal
Widyaiswara
6 12.00 – 13.00 ISOMA
7 13.00 -16.00 Perancangan Pembelajaran Inkuiri Berbasis Budaya Lokal
Guru Praktisi
Hari: Rabu, 11 Maret 2015
No Waktu Materi Pelatihan Narasumber
1 07.30 – 08.30 Perjalanan Ke Pusat Budaya Lokal
2 08.30 – 12.00 Melakukan wawancara, observasi untuk
pengambilan data
Guru
BAB III
TATA TERTIB
E. Tata Tertib Administrasi
Peserta segera melapor kepada panitia penyelenggara dan menyerahkan berkas kelengkapan administrasi yang terdiri dari:
6. Surat Tugas yang ditandatangani oleh atasan langsung yang bersangkutan
7. SPPD yang telah ditandatangani oleh atasan langsung yang bersangkutan
F. Tata Tertib Akademis
14. Peserta diwajibkan mengikuti seluruh acara yang telah ditetapkan tercantum pada jadwal kegiatan.
15. Peserta diwajibkan mengisi daftar hadir setiap hari 16. Peserta harus hadir 10 menit sebelum kegiatan dimulai 17. Peserta wajib membawa laptop sendiri untuk menunjang
kegiatan pelatihan
18. Peserta wajib membawa silabus sosiologi dari sekolah masing-masing.
19. Selama mengikuti kegiatan peserta berpakaian bebas rapi
20. Keperluan mengenai pelayanan dan atau materi akademik diberikan oleh panitia
21. Selama kegiatan berlangsung peserta diwajibkan mengenakan tanda peserta
BAB IV
PENUTUP
Kunci keberhasilan peserta pelatihan dalam mengikuti pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal bagi guru-guru sosiologi SMA antara lain:
c. Memahami pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal d. Mampu membuat perencanaan pembelajaran inkuiri
Lampiran 1
FORMULIR PENDAFTARAN PELATIHAN
Nama : ... NIP : ... Tempat, Tanggal lahir ... :
Unit Kerja : ... No Telpon/ HP : ... Alamat Rumah : ... ... EMAIL : ...
...,...
Lampiran 2
INSTRUMEN RESPON PESERTA PELATIHAN TERHADAP PELAKSANAAN PELATIHAN
Petunjuk
Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan kondisi yang ada. SS : Sangat sesuai dengan kondisi yang ada
S : Sesuai dengan kondisi yang ada
C : Cukup sesuai dengan kondisi yang ada KS : Kurang sesuai dengan kondisi yang ada TS : Tidak sesuai dengan kondisi yang ada
Respon terhadap penyelenggara
No Pernyataan SS S C KS TS 1 Surat undangan tidak mendadak
sehingga dapat menyiapkan apa saja yang perlu disiapkan untuk pelatihan
2 Tempat pelatihan dalam kondisi bersih 3 Tempat pelatihan luas dan sesuai dengan
jumlah peserta
4 Sarana pendukung pelatihan seperti LCD, papan tulis, spidol, penghapus dan lain-lainnya tersedia dengan baik
5 Sound sistem tersedia dan dalam kondisi baik
6 Konsumsi yang disediakan mencukupi 7 Menerima form biodata formulir
pendaftaran
8 Menerima materi pelatihan
9 Pelaksanaan pelatihan sesuai dengan jadwal
10 Waktu setiap seasion sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
11 Mendapatkan informasi yang saya butuhkan
12 Petugas penyelenggara memberikan pelayanan secara memuaskan
13 Kondisi ruangan pelatihan tidak panas 14 Kondisi WC atau toilet dalam kondisi
bersih
Respon terhadap Nara Sumber
No Pernyataan SS S C KS TS 1 Nara sumber menguasai materi pelatihan
tentang pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal
2 Materi yang disampaikan sesuai dengan tujuan pelatihan
3 Materi disampaikan secara jelas
4 Nara sumber mampu berkomunikasi secara aktif dengan peserta pelatihan 6 Nara sumber menciptakan suasana yang
menyenangkan ketika menyampaikan materi
7 Nara sumber menguasai pengelolaan kelas pelatihan
8 Nara sumber mampu menjawab dengan baik terhadap apa yang belum diketahui peserta
Nama : ________________________________________________ NIP : ________________________________________________ Asal Sekolah:________________________________________________
TES PENGUASAAN MATERI
Jawablah pertanyaan berikut secara jelas!
7. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal?
8. Sebutkan perbedaan antara pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal dengan pembelajaran lainnya!
9. Sebutkan langkah-langkah pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal dalam penerapan pembelajaran sosiologi! 10. Hal apa saja yang perlu dipersiapkan ketika akan
melaksanakan pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal? 11. Sebutkan di daerah Bapak/Ibu yang dapat dijadikan
sebagai objek atau tema untuk pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal?
12. Kumpulkan hasil pembuatan RPP dengan metode pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal
Lampiran 5
MATERI MODEL
PELATIHAN GURU SOSIOLOGI
TENTANG PEMBELAJARAN INKUIRI
BERBASIS BUDAYA LOKAL
Oleh: GUNARSO NIM : 942013076
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA 2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Landasan legal formal pengembangan SDM guru adalah Undang-undang No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Pasal 10 ayat (1) UU tersebut menyatakan bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Lebih lanjut empat kompetensi ini dijabarkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru. Landasan operasional peningkatan kompetensi guru tersebut adalah Permenpan No 19 Tahun 2009, tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Dalam Permen tersebut secara jelas dinyatakan bahwa guru berkewajiban melakukan pengembangan keprofesian secara berkelanjutan.
Salah satu kompetensi guru sosiologi yang perlu dikuasai dan terus dikembangkan adalah kompetensi pedagogik. Guru dituntut untuk mampu dalam mengelola peserta didik yang meliputi: pemahaman wawasan atau landasan kependidikan, pemahaman terhadap peserta didik, pengembangan kurikulum, perancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang dialogis, evaluasi dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
dengan ceramah guru, peserta didik duduk diam mendengarkan guru mengajar beralih menjadi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Jika dilihat dari karakteristik mata pelajaran sosiologi di SMA, memberikan peluang bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
Mata pelajaran sosiologi dan antropologi di SMA merupakan salah satu mata pelajaran yang mempelajari tentang budaya-budaya yang berkembang di masyarakat. Seperti halnya di dalam Kompetensi Dasar yang dipelajari di kelas XI semester 1 yang tercantum pada Silabus Sosiologi, 2013) diharapkan peserta didik mampu menjelaskan klasifikasi kelompok sosial (KD 3.1.1), mengetahui faktor pendorong terbentuknya kelompok sosial (KD 3.1.2), mengidentifikasi pola hubungan antar kelompok sosial (KD 3.1.3), mengidentifikasi kelompok sosial dalam masyarakat multikultural (KD 3.1.4) dan menyajikan hasil pengamatan dan diskusi mengenai kelompok sosial dalam masyarakat (KD 4.1.1). Secara sikap, diharapkan peserta didik menumbuhkan kesadaran individu untuk memiliki tanggungjawab publik dalam ranah perbedaan sosial (KD 2.1) dan menunjukkan sikap toleransi dan empati sosial terhadap perbedaan sosial (KD 2.2).
perbedaan yang ada. Ketika melihat budaya-budaya lokal yang mulai memudar, diharapkan akan tumbuh kesadaran dan kepekaan tentang pentingnya pelestarian budaya lokal.
Pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal merupakan suatu alternatif pembelajaran yang secara langsung memberikan peluang besar bagi peserta didik untuk aktif menemukan sendiri melalui eksplorasi secara kelompok di luar kelas. Pembelajaran berbeda jauh dengan pembelajaran yang hanya monoton di dalam kelas, mendengarkan penjelasan guru, peserta didik tidak mengalami secara langsung dan tidak bersentuhan langsung dengan budaya lokal yang ada. Pembelajaran yang dilakukan oleh sebagian besar guru cenderung pada transfer knowledge atau pemahaman secara kognitif, sedangkan aspek afektif dan psikomotor belum sepenuhnya diperhatikan dalam penilaiannya.
B. Tujuan Pelatihan
Materi pelatihan ini akan mengungkap, apa yang dimaksud dengan pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal, bagaimana implementasinya dalam pembelajaran di SMA. Dengan mempelajari materi pelatihan ini diharapkan peserta pelatihan mampu:
1. Memahami:
a. Pengertian Pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal b. Tujuan Pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal c. Nilai-nilai dalam Pembelajaran inkuiri berbasis budaya
lokal
d. Prinsip dan pendekatan pengembangan Pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal
2. Menyusun Perencanaan pengembangan pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal
BAB II
PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS
BUDAYA LOKAL
A. Pengertian
Pembelajaran inkuiri menurut Sumantri (1999:164), merupakan cara penyajian pelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan informasi dengan atau tanpa bantuan guru. Dengan melalui metode ini dapat membantu siswa untuk belajar mandiri. Hal ini sesuai dengan pendapat Suchman (1996 : 3), pembelajaran inkuiri adalah suatu pola untuk membantu para siswa belajar merumuskan dan menguji pendapatnya sendiri dan memiliki kesadaran akan kemampuannya. Konsep dasar lain juga disampaikan Widja (1985:48), metode pembelajaran inkuiri adalah suatu metode yang menekankan pengalaman-pengalaman belajar yang mendorong siswa dapat menemukan konsep-konsep dan prinsip. Konsep tersebut juga didukung oleh Nasution (1992:128), menyatakan bahwa metode pembelajaran inkuiri adalah merupakan proses belajar yang memberikan kesempatan pada siswa untuk menguji dan menafsirkan problema secara sistematika yang memberikan konklusi berdasarkan pembuktian.
konsep diri pada diri siswa, mengembangkan bakat, menghindari siswa dari cara-cara belajar dengan menghafal, dan memberikan waktu pada siswa untuk mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran model inkuiri merupakan model pembelajaran yang berupaya menanamkan dasar-dasar berpikir ilmiah pada diri siswa, sehingga dalam proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah, sehingga siswa benar-benar ditempatkan sebagai subjek yang belajar. Dalam pelaksanaan pembelajaran inkuiri memiliki tujuan iringan (nutrunant effect) yaitu: (1) memperoleh keterampilan untuk memproses secara ilmiah (mengamati, mengumpulkan, mengorganisasikan data, mengidentifikasikan variabel, merumuskan, dan menguji hipotesis, serta mengambil simpulan); (2) lebih berkembangnya daya kreativitas anak; (3) belajar secara mandiri; (4) perolehan sikap ilmiah terhadap ilmu pengetahuan yang menerimanya secara tentatif (Gulo, 2002:101).
Agar pelaksanaan pembelajaran inkuiri dapat mencapai hasil yang optimal maka diperlukan syarat–syarat. Adapun syarat pembelajaran inkuiri adalah : (1) suasana terbuka yang mengundang siswa berdiskusi atau tidak ada hambatan untuk mengemukakan pendapatnya; (2) inkuiri berfokus pada hipotesis, siswa perlu menyadari bahwa pada dasarnya semua pengetahuan bersifat tentatif artinya tidak ada kebenaran yang bersifat mutlak atau kebenarannya selalu bersifat sementara; (3) penggunaan fakta sebagai evidensi, di dalam kelas dibicarakan validitas dan reliabilitas tentang fakta sebagaimana dituntut dalam pengujian hipotesis pada umumnya (Gulo, 2002:85).
Sehubungan dengan tujuan dan syarat pembelajaran inkuiri maka peranan utama guru sebagai berikut: (1) motivator, yang memberi rangsangan supaya siswa aktif dan gairah berpikir; (2) fasilitator, yang menunjukkan jalan keluar jika ada hambatan dalam proses berpikir siswa; (3) administrator, yang bertanggungjawab terhadap seluruh kegiatan di dalam kelas; (4) pengarah, yang memimpin arus kegiatan berpikir siswa pada tujuan yang diharapkan; (5) manajer, yang mengelola sumber belajar, waktu, dan organisasi kelas; (6) rewarder, yang memberi penghargaan pada prestasi yang dicapai dalam rangka peningkatan semangat heuristik pada siswa (Gulo, 2002: 86).
Manfaat lain yang didapat dari penerapan pembelajaran inkuiri yaitu dapat mengembangkan kemampuan intelektual,
pengembangan emosional dan pengembangan
keterampilannya. Langkah pembelajaran inkuiri meliputi (1) merumuskan masalah; (2) merumuskan hipotesis; (3) mengumpulkan bukti ; (4) menguji hipotesis, dan; (5) menarik simpulan (Gulo,2004 : 94)
Langkah-langkah pembelajaran inkuiri tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 2.2 Proses Inkuiri ( Gulo, 2004 : 94)
Pembelajaran inkuiri diawali dari sebuah permasalahan yang perlu dikaji oleh siswa. Sebelum melakukan pengamatan untuk mengambil data, siswa perlu merumuskan hipotesis yaitu dugaan sementara atas jawaban berdasarkan literatur-literatur. Setelah melakukan pengamatan di lapangan maka hasil data informasi melalui wawancara dan pengamatan dapat digunakan untuk menguji dugaan dan ditarik simpulan.
Model pembelajaran tersebut memiliki kelebihan sebagai berikut: (1) dengan metode pembelajaran inkuiri akan melatih siswa berani mengemukakan pendapat dan menemukan sendiri pengetahuannya berdasarkan hasil pengamatan langsung, (2) model pembelajaran ini dikemas menjadi proses membangun bukan menerima pengetahuan artinya siswa membangun pengetahuan secara mandiri melalui keterlibatan aktif dalam proses belajar mengajar dengan memanfaatkan berbagai sumber, dengan demikian pembelajaran berpusat pada siswa. Penerapan pembelajaran model inkuiri terdiri dari 5 langkah sebagai berikut :
Tabel 1. Langkah-langkah Pembelajaran Model Inkuiri No Langkah Pembelajaran
Berbasis Masalah Kegiatan Guru
1 Orientasi siswa pada masalah dan mampu merumuskan masalah
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan dan memotivasi siswa terlibat dalam aktifitas
2 Mengorganisir siswa
dalam belajar Guru membagi siswa dalam kelompok Guru membantu siswa dalam mendefinisikan danmeng-organisasikan tugas–tugas belajar yang berhubungan dengan masalah yang akan dikaji
3 Membimbing
penyelidikan individual maupun kelompok
Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai,melaksanakan
eksperimen dan penyelidikan untuk mendapatkan
penjelasan dan pemecahan masalah yang dikaji
No Langkah Pembelajaran
Berbasis Masalah Kegiatan Guru
menyajikan hasil
karya merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai dengan laporan, video, dan model, membantu mereka membagi tugas dengan temannya
5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau
evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses yang
digunakan Sumber : Abbas, 2000:14–15
C. Keefektifan Pembelajaran Model Inkuiri
Pembelajaran model inkuiri adalah pendekatan pembelajaran pada masalah autentik sehingga siswa dapat menyusun pengetahuannya, menumbuh kembangkan kemandirian, serta meningkatkan percaya diri pada siswa (Abbas. 2000:12). Menurut Slavin ( 1994: 310 ) untuk mengetahui tingkat keefektifan pembelajaran model ditentukan empat indikator yaitu: kualitas pembelajaran (quality of instruction), kesesuaian tingkat pembelajaran (appropriate level of instruction ), insentif ( incentive ), dan waktu ( time ).
mempelajari pengetahuan baru (siswa mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan pengetahuan baru tersebut). Dengan kata lain materi pelajaran yang diberikan tidak terlalu sulit dan tidak terlalu mudah. Intensif adalah seberapa besar seorang guru memotivasi siswa untuk mengerjakan tugas-tugas belajar. Semakin besar motivasi yang diberikan guru kepada siswa maka keaktifan siswa semakin besar pula. Dengan demikian pembelajaran akan lebih efektif.
Pembelajaran akan efektif apabila siswa dapat menyelesaikan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.Konsekuensinya bahwa dalam pembelajaran sangat perlu diperhatikan bagaimana keterlibatan siswa dalam pengorganisasian pelajaran dan pengetahuannya. Semakin aktif siswa maka ketercapaian ketuntasan pembelajaran semakin besar, sehingga semakin efektiflah pembelajaran.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa pembelajaran model inkuiri dikatakan efektif apabila memenuhi paling sedikit dua dari tiga persyaratan adalah (1) belajar siswa secara klasikal sudah tuntas; (2) tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan tercapai;(3) respon siswa terhadap pembeajaran positif.
D. Pembelajaran Inkuiri Berbasis Budaya Lokal
manusia dengan cara belajar (Gering Supriyadi 2003). Pembelajaran inkuiri berbasis budaya merupakan pembelajaran yang melibatkan lingkungan belajar dan perancangan pengalaman belajar yang mengintegrasikan budaya lokal sebagai bagian dari proses pembelajaran. Pendekatan ini didasarkan pada pengakuan terhadap budaya sebagai bagian yang fundamental dalam pendidikan.
sebagai bentuk melatih diri bagaimana peserta didik mengkomunikasikan hasil pengamatan pada orang lain.
Objek-objek pengamatan yang dapat diamati dalam proses pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal adalah objek multikultur masyarakat di sekitar peserta didik. Secara khusus di wilayah Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal, terdapat objek-objek budaya lokal seperti kesenian Kuda Lumping, Sintren (Laes), kegiatan Nyadran (sedekah bumi) dan Merti Desa melalui wayang kulit. Peserta didik dapat melakukan pengamatan, perekaman, wawancara dan akhirnya menganalisis bagaimana sejarahnya, fungsi-fungsi dan tujuan kegiatan, nilai-nilai yang terkandung dalam kegiatan dan nilai ekonomis. Peserta didik dapat menggali potensi-potensi budaya lokal sebagai aset wilayah sebagai desa wisata.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran inkuri berbasis budaya lokal merupakan proses pembelajaran yang melibatkan peserta didik melakukan pengamatan dengan objek-objek budaya lokal. Pembelajaran inkuiri berbasis budaya merupakan pembelajaran yang melibatkan lingkungan belajar dan perancangan pengalaman belajar yang mengintegrasikan budaya lokal sebagai bagian dari proses pembelajaran. Pendekatan ini didasarkan pada pengakuan terhadap budaya sebagai bagian yang fundamental dalam pendidikan. Prinsip strategi pembelajaran inkuiri adalah sebagai berikut:
1. siswa akan bertanya jika merekah dihadapkan pada masalah yang membingungkan
2. siswa dapat menyadari dan belajar menganalisis strategi berpikir merekah.
4. Pembelajaran Inkuiri dalam kelompok dapat memperkaya pikiran dan membantu siswa dalam belajar mengenai pengetahuan yang sementara dan menghargai pendapat orang lain.
Karakteristik dari Strategi Pembelajaran Inkuiri
1. Adanya aspek (masalah) sosial dalam kelas yang dianggap penting dan dapat mendorong terciptanya diskusi kelas. 2. Adanya rumusan hipotesis sebagai fokus untuk
pembelajaran inkuiri.
3. Penggunaan fakta sebagai pengujian hipotesis.
Keunggulan strategi pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal antara lain:
1. Strategi Pembelajaran Inkuiri berbasis budaya lokal merupakan Strategi Pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui pendekatan ini dianggap lebih bermakna.
2. Strategi pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar merekah.
3. Strategi pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingka laku berkat adanya pengalaman.
4. keuntungan lain adalah pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan siswa yang memilki kemampuan diatas rata-rata. artinya, siswa yang memilki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.
1. Guru yang belum terbiasa akan mengalami kesulitan mengontrol kegiatan siswa, karena lebih banyak pada penugasan-penugasan untuk melakukan wawancara, survey, dan observasi di luar sekolah.
2. Pembelajaran ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar.
3. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannnya dengan waktu yang telah ditentukan. 4. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh
kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka pembelajaran ini akan sulit diimplimentasikan oleh setiap guru.
E. Implementasi Pembelajaran Inkuiri Berbasis Budaya Lokal
Untuk mengimplementasikan pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal, guru perlu melakukan perencanaan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP). Secara umum pelaksanaan pembelajaran inkuiri berbasis budaya lokal dilakukan di luar kelas dan di dalam kelas.
Proses pembelajaran di luar kelas, peserta didik mendapatkan tugas untuk melakukan wawancara, melakukan observasi atau pengamatan dengan alat-alat perekam berupa video terhadap kejadian-kejadian di masyarakat. Sebagai contoh, peserta didik secara berkelompok melakukan wawancara layaknya seorang reporter untuk mendapatkan data tentang seni kuda lumping di Singorojo. Mereka melakukan wawancara tentang asal-usul kesenian tersebut, bagaimana pengelolaannya, bagaimana proses pewarisan budaya tersebut pada generasi berikutnya, bagaimana pengaruh kesenian tersebut terhadap pelestarian nilai-nilai di masyarakat, dampaknya terhadap perekonomian setempat dan potensi apa yang dapat dikembangkan dari kesenian kuda lumping tersebut. Setelah peserta didik melakukan observasi, wawancara, dan rekaman untuk memperoleh data yang akurat, selanjutnya hasilnya didiskusikan di dalam kelas dan melakukan presentasi.
Gambar 3. Siswa Melakukan Presentasi berdasarkan Hasil Pengamatan, dan wawancara di Lapangan
Berikut ini salah satu contoh Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran inkuri berbasis budaya lokal pada materi kelompok sosial kelas XI Semester 1.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP )
SatuanPendidikan: SMA NEGERI 1 SINGOROJO Kelas/ Semester : XI /1
Mata Pelajaran : Sosiologi
Materi : Pembentukan Kelompok Sosial Alokasi waktu : 2 x 2 JP
A. Kompetensi Inti
KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsive dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4: Mengolah,menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
No Kompentensi Dasar Indikator
1 1.1 Memperdalam nilai agama yang dianutnya dan menghargai kesadaran individu untuk memiliki tanggungjawab publik dalam ranah perbedaan sosial. 2.2 Menunjukkan sikap toleransi dan empati sosial terhadap perbedaan sosial
3 3.1 Memahami
tinjauan Sosiologi dalam mengkajipengelompok-kan sosial dalam masyarakat.
3.1.1 Mengidentifikasi
kelompok sosial dalam masyarakat
multikultural 3.1.2 Mengetahui faktor
terbentuknya kelompok sosial. 3.1.3 Mengetahui kelompok
sosial berdasarkan keteraturannya
3.1.4 Mengetahui kelompok sosial berdasarkan ketidakteraturannya. 3.1.5 Mengetahui kelompok
sosial berdasarkan kesatuan genealogis 3.1.6 Mengetahui kelompok
sosial berdasarkan dasar kesatuan teritorialnya
3.1.7 Mengetahui kelompok sosial berdasarkan kesatuan sakral
3.1.8 Mengetahui kelompok sosial atas dasar ekonomi
3.1.9 Mengetahui kelompok sosial berdasarkan kesatuan campuran 4 4.1 Melakukan
pengamatan dan diskusi tentang kelompok sosial dalam masyarakat dipandang dari sudut Sosiologi.
4.1.1 Menyajikan hasil pengamatan dan diskusi mengenai kelompok sosial dalam masyarakat.
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah melalui proses pembelajaran :
1. Siswa diharapkan mampu mengidentifikasi kelompok sosial dalam masyarakat multikultural.
2. Siswa diharapkan mampu mengetahui faktor pendorong terbentuknya kelompok sosial.
4. Siswa diharapkan mampu mengetahui kelompok sosial berdasarkan ketidakteraturannya
5. Siswa diharapkan mampu mengetahui kelompok sosial berdasarkan kesatuan genealogis
6. Siswa diharapkan mampu mengetahui kelompok sosial berdasarkan dasar kesatuan teritorialnya
7. Siswa diharapkan mampu mengetahui kelompok sosial berdasarkan kesatuan sakral
8. Siswa diharapkan mampu mengetahui kelompok sosial atas dasar ekonomi
9. Siswa diharapkan mampu mengetahui kelompok sosial berdasarkan kesatuan campuran
10.Setelah melakukan pengamatan dan diskusi mengenai kelompok sosial dalam masyarakat, siswa diharapakan dapat menyajikan pengamatan dan diskusi yang telah dilakukan.
D. Materi Pembelajaran 1. Fakta :
Mengamati kelompok-kelompok sosial dalam masayarakat multikultural
2. Konsep :
Faktor pendorong terbentuknya kelompok sosial.
Mengetahui klasifikasi kelompok sosial berdasarkan kriteria.
E. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran 1. Pendekatan : Pendekatan Ilmiah 2. Model Pembelajaran : Diskusi kelompok kecil
F. Sumber Pembelajaran
Buku Ajar Sosiologi kelas XI
Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
G. Media dan Alat Pembelajaran Media : Gambar
Alat : LCD, Laptop, Papan Tulis
H. Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Pertemuan Pertama
No Kegiatan pembelajaran Waktu
1 Pendahuluan
Guru memberikan salam dan
mengkondisikan kelas, kemudian guru
menanyakan pemahaman siswa
mengenai pembelajaran sebelumnya. Review pelajaran minggu yang lalu.
Memberikan informasi tentang materi yang akan disampaikan serta tujuannya. Siswa menerima informasi kompetensi, materi, tujuan dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Guru memberikan pemahaman
pentingnya belajar mengenai kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat.
Guru memulai mengkondisikan kelas atau membagi kelas dalam kelompok kecil berjumlah 4 anak dalam 1 kelompoknya. Selanjutnya guru memberikan topik dan petunjuk diskusi untuk setiap kelompok.
10 menit
2 Kegiatan inti Mengamati
Siswa di persilahkan untuk mengamati tayangan gambar dan artikel yang akan di jadikan sebagai bahan diskusi