27
Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas atau yang sering
disingkat dengan PTK. Adapun jenis dari PTK itu sendiri yakni PTK kolaboratif,
dimana peneliti berkolaborasi dengan guru kelas pada saat melaksanakan
penelitian. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Adapun dalam kegiatan ini semua
yang tergabung dalam penelitian ini terlibat dalam empat tahap yakni perencanaan
(planning), pelaksanaan (action), observasi (observation), serta refleksi
(reflection).
Perlu penulis jelaskan, sebelum kegiatan dilakukan, perlu dilaksanakan
kegiatan seperti apa yang telah penulis sampaikan di atas sebagai berikut:
a. Perencanaan (planning)
Sebelum melakukan perencanaan, penulis telah melakukan observasi awal
dalam pembelajaran IPS kelas 4 SDN 02 Genengadal Purwodadi. Dari
observasi tersebut, ditemukan fakta yang menyebabkan hasil belajar siswa
rendah. Fakta tersebut meliputi banyak siswa yang kurang memperhatikan,
Tidak ada siswa yang bertanya mengenai materi pelajaran, siswa terlihat
bosan dan kurang aktif pada saat mengikuti kegiatan belajar mengajar di
kelas. Selain itu, guru hanya menggunakan metode mengajar yang sifatnya
masih ceramah atau konvensional. Hal yang demikian itu dapat dikatakan
bahwa siswa masih pasif dalam pembelajaran dan kondisi tersebut
berdampak pada keterperolehan hasil belajar siswa yang masih rendah.
Hal tersebut dibuktikan dengan nilai siswa dengan kategori tidak tuntas
yang masih mendominasi jika dibandingkan dengan nilai yang tuntas atau
memenuhi KKM.
Kemudian, penulis melakukan kegiatan perencanaan yang
didasarkan pada permasalahan di atas sebagai berikut:
b) Mengidentifikasi masalah yang sedang dihadapi oleh guru maupun
siswa selama pembelajaran berlangsung.
c) Merumuskan indikator yang ingin dicapai dalam pembelajaran.
d) Menyusun kegiatan pembelajaran dengan mengimplementasikan
metode bermain peran dengan media kantin sekolah sekaligus
mempersiapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkannya.
e) Menyusun skenario dan naskah percakapan yang akan digunakan
dalam bermain peran.
f) Menyusun lembar observasi untuk mendapatkan data hasil belajar
afektif dan psikomotorik siswa serta lembar observasi untuk
memperoleh data yang berkaitan dengan aktivitas siswa dan guru
selama proses pembelajaran berlangsung.
g) Menyusun soal evaluasi untuk mendapatkan data yang berkaitan
dengan hasil belajar siswa.
b. Pelaksanaan (action)
Sebelum menguraikan tahapan ini lebih lanjut, peneliti perlu menjelaskan
bahwa penelitian ini akan dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Adapun setiap
siklusnya terdiri dari 2 (dua) pertemuan. Selanjutnya, penulis menjelaskan
pelaksanaan tindakan pada siklus I dan II seperti berikut:
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan guru:
a) Guru memasuki ruang kelas dan memberikan salam.
b) Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa.
c) Guru melakukan absensi siswa.
d) Guru melakukan apersepsi.
e) Guru memotivasi dan mengkondisikan siswa agar siap belajar.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
a) Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa mengenai
materi jual beli.
b) Guru memberikan informasi sekaligus penjelasan tentang
penerapan metode pembelajaran bermain peran dalam proses
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
c) Guru membagikan handout materi tentang pengertian jual beli
kepada siswa.
d) Guru meminta siswa untuk membaca dan memahami materi
tentang jual beli.
Elaborasi
e) Guru menjelaskan materi tentang jual beli kepada siswa.
f) Guru memperlihatkan video tentang materi jual beli.
g) Guru membagikan teks percakapan tentang jual beli yang nantinya
harus diperagakan oleh siswa bersama teman satu bangkunya.
h) Guru meminta siswa untuk berlatih melakukan jual beli dengan
teks percakapan yang sudah dibagikan oleh guru.
i) Guru menunjuk beberapa siswa untuk maju kedepan kelas
mempraktikkan kegiatan jual beli dengan teks percakapan bersama
dengan teman sebangkunya.
Konfirmasi
j) Guru memberikan penguatan terhadap pengetahuan siswa.
k) Guru bertanya mengenai hal-hal yang belum dipahami oleh siswa
mengenai materi pelajaran yang telah dijelaskan.
l) Guru mengonfirmasi jawaban siswa, dan meluruskan jawabannya
apabila terdapat kesalahan konsep.
3. Kegiatan Penutup
a) Guru melakukan refleksi.
b) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
c) Guru meminta siswa untuk mencatat tugas atau pekerjaan rumah
untuk dikerjakan dirumah.
d) Guru menutup pembelajaran dan memberikan salam.
Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Pendahuluan
a) Guru memasuki ruang kelas dan memberikan salam.
b) Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa.
c) Guru melakukan absensi siswa.
d) Guru melakukan apersepsi dengan mengajak siswa bernyanyi lagu
“Naik ke Puncak Gunung” yang sudah diganti liriknya.
e) Guru memotivasi dan mengkondisikan siswa agar siap belajar.
f) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
a) Guru membahas atau mengoreksi tugas yang diberikan kepada
siswa pada pertemuan sebelumnya.
b) Guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugas yang sudah
dikoreksi.
Elaborasi
c) Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok besar. Kemudian
meminta siswa untuk mengatur tempat duduk menjadi 2 kelompok.
d) Guru meminta salah satu dari setiap kelompok menjadi ketua
kelompok dan maju kedepan kelas untuk mengambil undian.
e) Guru menyayakan kelompok siapa yang mendapatkan kegiatan jual
beli di lingkungan rumah dan kelompok siapa yang mendapatkan
kegiatan jual beli di lingkungan sekolah.
f) Guru meminta perwakilan kelompok untuk melakukan suit, untuk
mengetahui siapa yang akan bermain peran terlebih dahulu.
g) Guru meminta siswa yang mendapat kegiatan jual beli di sekolah
untuk melakukan kegiatan bermain peran di dalam kelas dengan
kelompok yang mendapat kegiatan jual beli dilingkungan rumah
bertugas mengamati dan menilai.
h) Jika sudah selesai, guru mengajak siswa untuk keluar ke lapangan,
guru meminta kelompok yang mendapatkan kegiatan jual beli di
lingkungan rumah melakukan bermain peran di lapangan dengan
setting yang sudah dipersiapkan oleh guru sebelumnya. Kelompok
lain bertugas untuk mengamati dan menilai kelompok yang
bermain peran.
i) Guru mengajak siswa untuk kembali ke dalam kelas.
Konfirmasi
j) Guru memberikan penguatan terhadap pengetahuan siswa.
k) Guru bertanya mengenai hal-hal yang belum dipahami oleh siswa
mengenai materi pelajaran yang telah dijelaskan.
l) Guru mengonfirmasi jawaban siswa, dan meluruskan jawabannya
apabila terdapat kesalahan konsep
3. Kegiatan Penutup
a) Guru memberikan lembar soal evaluasi kepada masing-masing
siswa.
b) Guru memberikan tugas atau pekerjaan rumah kepada siswa.
c) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
tentang materi yang belum dipahami.
d) Guru menutup pembelajaran dan memberikan salam.
c. Observasi (observation)
Observasi atau pengamatan dilakukan peneliti untuk memperoleh
informasi yang terkait dengan aktivitas siswa dan guru selama proses
pembelajaran berlangsung. Kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan
pelaksanaan pembelajaran pada setiap siklus berlangsung. Selain itu,
kegiatan ini juga bertujuan untuk dijadikan sebagai bahan refleksi sebagai
d. Refleksi (reflection)
Dalam kegiatan ini, yang dilakukan adalah meninjau kembali kegiatan
pembelajaran yang telah terlaksana. Dengan dilakukannya refleksi oleh
observer atau pengamat terhadap praktikan, akan ditemukan beberapa
kelebihan dan kekurangan kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung.
Hendaknya kelebihan yang ditemukan lebih ditingkatkan dan kekurangan
yang ditemukan dapat diperbaiki agar tidak ditemukan lagi
kekurangan-kekurangan dalam kegiatan pembelajaran selanjutnya.
3.2 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di salah satu sekolah dasar di Purwodadi,
tepatnya di SDN 02 Genengadal Purwodadi. Sekolah dasar tersebut beralamat di
Dusun Gandok, RT. 01/03, Genengadal Kecamaran Toroh, Kabupaten Grobogan,
Provinsi Jawa Tengah. Lokasi SD ini berada di tengah-tengah pedesaan dimana
kebanyakan profesi orang tua dari siswa bekerja sebagai petani dan peternak.
SDN 02 Genengadal Purwodadi mempunyai 6 ruang kelas dan 1 ruang
perpustakaan. Kemudian, tenaga pengajar di SD ini yakni 8 orang.
Selanjutnya, subyek dari penelitian ini ialah siswa kelas 4 SDN 02
Genengadal Purwodadi. Jumlah siswa pada kelas ini yakni 16 siswa yang terdiri
dari 9 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. seperti yang telah penulis utarakan
pada latar belakang, berdasarkan observasi awal terdapat beberapa persoalan yang
menyebabkan hasil belajar siswa rendah. Persoalan tersebut antara lain guru yang
masih menggunakan metode ceramah yang memberikan dampak terhadap siswa
yang merasa bosan saat pembelajaran, sehingga hasil belajar siswa rendah. Maka
dengan dasar tersebut, perlu adanya peningkatan hasil belajar siswa, khususnya
pada mata pelajaran IPS.
3.3 Variabel Penelitian
Jenis Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 (dua) jenis.
Variabel tersebut yakni variabel bebas atau x dan variabel terikat atau y.
1. Variabel bebas (x)
Variabel bebas merupakan variabel yang sifatnya dapat mempengaruhi
bebas dalam penulisan skripsi ini yaitu model pembelajaran bermain peran
dengan media kantin sekolah.
Bermain Peran adalah model pembelajaran kelompok dimana guru
menunjukk siswa untuk mempelajari skenario guna diperankan dan
dipresentasikan serta dapat diukur dengan menggunakan lembar observasi
dengan kriteria kurag, cukup, baik, sangat baik.
2. Variabel terikat (y)
Variabel terikat adalah variabel yang sifatnya tidak dapat mempengaruhi
variabel lain dalam suatu penelitian dan sifatnya tidak dapat berdiri
sendiri. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar.
Hasil belajar merupakan perubahan pengetahuan siswa setelah mengalami
interaksi di dalam proses pembelajaran yang dapat diukur dengan tes.
Dalam penelitian ini, hasil belajar siswa dikelompokkan menjadi 3 yakni
kognitif, afektif dan psikomotorik. Untuk mendapatkan data berupa hasil
belajar kognitif, dapat dilakukan dengan memberikan soal pada setiap
siklusnya. Untuk hasil belajar afektif dapat dijaring melalui pengamatan
dan aspek yang dinilai adalah perilaku siswa pada saat diskusi dalam
kelompok dan pada saat siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan
kelas. Sama dengan hasil belajar afektif, hasil belajar psikomotorik dapat
dilihat juga melalui observasi, namun aspek yang dilihat adalah
keterampilan siswa dalam memerankan suatu tokoh.
3.4 Rencana Tindakan
3.4.1 Siklus I
a. perencanaan (planning)
Dalam kegiatan perencanaan, yang dilakukan oleh peneliti adalah
menyusun perangkat pembelajaran. Perangkat tersebut antara lain RPP,
menyiapkan kantin sebagai spot untuk memainkan peran, lembar observasi
aktivitas guru dan siswa, lembar observasi hasil belajar afektif dan
psikomotorik siswa, serta menyusun soal evaluasi sesuai dengan indikator
dalam 2 (dua) pertemuan dan pada pertemuan kedua akan dilakukan
evaluasi dengan memberikan soal evaluasi.
b. pelaksanaan (action)
Pada tahap pelaksanaan, yang dilakukan adalah mengimplementasikan apa
yang telah disusun dalam RPP dengan langkah-langkah metode bermain
peran dengan media kantin. Dengan demikian maka yang dilakukan dalam
siklus I adalah sebagai berikut:
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan guru:
a) Guru memasuki ruang kelas dan memberikan salam.
b) Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa.
c) Guru melakukan absensi siswa.
d) Guru melakukan apersepsi.
e) Guru memotivasi dan mengkondisikan siswa agar siap belajar.
f) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
a) Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa mengenai
materi jual beli.
b) Guru memberikan informasi sekaligus penjelasan tentang
penerapan metode pembelajaran bermain peran dalam proses
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
c) Guru membagikan handout materi tentang pengertian jual beli
kepada siswa.
d) Guru meminta siswa untuk membaca dan memahami materi
tentang jual beli.
Elaborasi
e) Guru menjelaskan materi tentang jual beli kepada siswa.
g) Guru membagikan teks percakapan tentang jual beli yang nantinya
harus diperagakan oleh siswa bersama teman satu bangkunya.
h) Guru meminta siswa untuk berlatih melakukan jual beli dengan
teks percakapan yang sudah dibagikan oleh guru.
i) Guru menunjuk beberapa siswa untuk maju kedepan kelas
mempraktikkan kegiatan jual beli dengan teks percakapan bersama
dengan teman sebangkunya.
Konfirmasi
j) Guru memberikan penguatan terhadap pengetahuan siswa.
k) Guru bertanya mengenai hal-hal yang belum dipahami oleh siswa
mengenai materi pelajaran yang telah dijelaskan.
l) Guru mengonfirmasi jawaban siswa, dan meluruskan jawabannya
apabila terdapat kesalahan konsep.
3. Kegiatan Penutup
a) Guru melakukan refleksi.
b) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
tentang materi yang belum dipahami.
c) Guru meminta siswa untuk mencatat tugas atau pekerjaan rumah
untuk dikerjakan dirumah.
d) Guru menutup pembelajaran dan memberikan salam.
Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Pendahuluan
a) Guru memasuki ruang kelas dan memberikan salam.
b) Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa.
c) Guru melakukan absensi siswa.
d) Guru melakukan apersepsi dengan mengajak siswa bernyanyi lagu
“Naik ke Puncak Gunung” yang sudah diganti liriknya.
e) Guru memotivasi dan mengkondisikan siswa agar siap belajar.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
a) Guru membahas atau mengoreksi tugas yang diberikan kepada
siswa pada pertemuan sebelumnya.
b) Guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugas yang sudah
dikoreksi.
Elaborasi
c) Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok besar. Kemudian
meminta siswa untuk mengatur tempat duduk menjadi 2 kelompok.
d) Guru meminta salah satu dari setiap kelompok menjadi ketua
kelompok dan maju kedepan kelas untuk mengambil undian.
e) Guru menyayakan kelompok siapa yang mendapatkan kegiatan jual
beli di lingkungan rumah dan kelompok siapa yang mendapatkan
kegiatan jual beli di lingkungan sekolah.
f) Guru meminta perwakilan kelompok untuk melakukan suit, untuk
mengetahui siapa yang akan bermain peran terlebih dahulu.
g) Guru meminta siswa yang mendapat kegiatan jual beli di sekolah
untuk melakukan kegiatan bermain peran di dalam kelas dengan
setting yang sudah dipersiapkan oleh guru sebelumnya, sedangkan
kelompok yang mendapat kegiatan jual beli dilingkungan rumah
bertugas mengamati dan menilai.
h) Jika sudah selesai, guru mengajak siswa untuk keluar ke lapangan,
guru meminta kelompok yang mendapatkan kegiatan jual beli di
lingkungan rumah melakukan bermain peran di lapangan dengan
setting yang sudah dipersiapkan oleh guru sebelumnya. Kelompok
lain bertugas untuk mengamati dan menilai kelompok yang
bermain peran.
i) Guru mengajak siswa untuk kembali ke dalam kelas.
Konfirmasi
k) Guru bertanya mengenai hal-hal yang belum dipahami oleh siswa
mengenai materi pelajaran yang telah dijelaskan.
l) Guru mengonfirmasi jawaban siswa, dan meluruskan jawabannya
apabila terdapat kesalahan konsep
3. Kegiatan Penutup
a) Guru memberikan lembar soal evaluasi kepada masing-masing
siswa.
b) Guru memberikan tugas atau pekerjaan rumah kepada siswa.
c) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
tentang materi yang belum dipahami.
d) Guru menutup pembelajaran dan memberikan salam.
c. observasi (observation)
Kegiatan observasi pada dasarnya berjalan bersamaan dengan pelaksanaan
tindakan. Dalam kegiatan ini, dilakukan pengambilan data yang
berhubungan dengan aktivitas siswa dan guru. Selain itu, observasi juga
dilakukan terhadap masing-masing anak guna mendapat hasil belajar
afektif dan psikomotorik siswa dalam pembelajaran. Observasi dilakukan
oleh guru kelas 3 SDN 02 Genengadal Purwodadi yang bertindak sebagai
observer.
d. refleksi (reflection)
Refleksi didasarkan pada data yang diperoleh dari kegiatan observasi dan
hasil belajar yang diperoleh siswa. Kemudian akan dianalisis oleh peneliti
bersama observer. Analisis dilakukan secara kuantitatif maupun kualitatif.
Kemudian data yang telah dikumpulkan selanjutnya diambilkan
kesimpulan tentang bagaimana hasil belajar siswa dalam ranah kognitif,
afektif dan psikomotorik serta data yang berkaitan dengan aktivitas guru
dan siswa dalam pembelajaran. Melalui kegiatan refleksi akan diketahui
hal-hal sebagai berikut ini:
1. Apakah implementasi metode bermain peran dengan media kantin
2. Apa kelebihan dan kekurangan yang terdapat dalam pembelajaran
dengan mengimplementasikan metode bermain peran dengan media
kantin?
3. Berapakah siswa yang meningkat hasil belajar kognitif, afektif dan
psikomotorik siswa? Berapa ketuntasannya, apakah ketuntasan hasil
belajar siswa telah mencapai indikator kinerja?
3.4.2 Siklus II
a. Perencanaan (planning)
Kegiatan perencanaan yang dilakukan pada siklus II ini masih sama
dengan siklus I. Kegiatan tersebut yakni menyusun perangkat
pembelajaran. Perangkat tersebut antara lain RPP, menyiapkan kantin
sebagai spot untuk memainkan peran, lembar observasi aktivitas guru dan
siswa, lembar observasi hasil belajar afektif dan psikomotorik siswa, serta
menyusun soal evaluasi sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
dalam RPP. Tetapi, pada siklus II perencanaan dilakukan berdasarkan
temuan masalah yang ada dan hasil refleksi pada siklus I. Untuk
selanjutnya akan dilakukan perbaikan untuk mengatasi masalah yang ada
pada siklus I.
b. Pelaksanaan (action)
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan guru:
a) Guru memasuki ruang kelas dan memberikan salam.
b) Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa.
c) Guru melakukan absensi siswa.
d) Guru melakukan apersepsi.
e) Guru memotivasi dan mengkondisikan siswa agar siap belajar.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
a) Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa mengenai
materi jual beli.
b) Guru memberikan informasi sekaligus penjelasan tentang
penerapan metode pembelajaran bermain peran dalam proses
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
c) Guru membagikan handout materi tentang pengertian jual beli
kepada siswa.
d) Guru meminta siswa untuk membaca dan memahami materi
tentang jual beli.
Elaborasi
e) Guru menjelaskan materi tentang jual beli kepada siswa.
f) Guru memperlihatkan video tentang materi jual beli.
g) Guru membagikan teks percakapan tentang jual beli yang nantinya
harus diperagakan oleh siswa bersama teman satu bangkunya.
h) Guru meminta siswa untuk berlatih melakukan jual beli dengan
teks percakapan yang sudah dibagikan oleh guru.
i) Guru menunjuk beberapa siswa untuk maju kedepan kelas
mempraktikkan kegiatan jual beli dengan teks percakapan bersama
dengan teman sebangkunya.
Konfirmasi
j) Guru memberikan penguatan terhadap pengetahuan siswa.
k) Guru bertanya mengenai hal-hal yang belum dipahami oleh siswa
mengenai materi pelajaran yang telah dijelaskan.
l) Guru mengonfirmasi jawaban siswa, dan meluruskan jawabannya
apabila terdapat kesalahan konsep.
3. Kegiatan Penutup
a) Guru melakukan refleksi.
b) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
c) Guru meminta siswa untuk mencatat tugas atau pekerjaan rumah
untuk dikerjakan dirumah.
d) Guru menutup pembelajaran dan memberikan salam.
Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Pendahuluan
a) Guru memasuki ruang kelas dan memberikan salam.
b) Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa.
c) Guru melakukan absensi siswa.
d) Guru melakukan apersepsi dengan mengajak siswa bernyanyi lagu
“Naik ke Puncak Gunung” yang sudah diganti liriknya.
e) Guru memotivasi dan mengkondisikan siswa agar siap belajar.
f) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
a) Guru membahas atau mengoreksi tugas yang diberikan kepada
siswa pada pertemuan sebelumnya.
b) Guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugas yang sudah
dikoreksi.
Elaborasi
c) Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok besar. Kemudian
meminta siswa untuk mengatur tempat duduk menjadi 2 kelompok.
d) Guru meminta salah satu dari setiap kelompok menjadi ketua
kelompok dan maju kedepan kelas untuk mengambil undian.
e) Guru menyayakan kelompok siapa yang mendapatkan kegiatan jual
beli di lingkungan rumah dan kelompok siapa yang mendapatkan
kegiatan jual beli di lingkungan sekolah.
f) Guru meminta perwakilan kelompok untuk melakukan suit, untuk
mengetahui siapa yang akan bermain peran terlebih dahulu.
g) Guru meminta siswa yang mendapat kegiatan jual beli di sekolah
untuk melakukan kegiatan bermain peran di dalam kelas dengan
kelompok yang mendapat kegiatan jual beli dilingkungan rumah
bertugas mengamati dan menilai.
h) Jika sudah selesai, guru mengajak siswa untuk keluar ke lapangan,
guru meminta kelompok yang mendapatkan kegiatan jual beli di
lingkungan rumah melakukan bermain peran di lapangan dengan
setting yang sudah dipersiapkan oleh guru sebelumnya. Kelompok
lain bertugas untuk mengamati dan menilai kelompok yang
bermain peran.
i) Guru mengajak siswa untuk kembali ke dalam kelas.
Konfirmasi
j) Guru memberikan penguatan terhadap pengetahuan siswa.
k) Guru bertanya mengenai hal-hal yang belum dipahami oleh siswa
mengenai materi pelajaran yang telah dijelaskan.
l) Guru mengonfirmasi jawaban siswa, dan meluruskan jawabannya
apabila terdapat kesalahan konsep
3. Kegiatan Penutup
a) Guru memberikan lembar soal evaluasi kepada masing-masing
siswa.
b) Guru memberikan tugas atau pekerjaan rumah kepada siswa.
c) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
tentang materi yang belum dipahami.
d) Guru menutup pembelajaran dan memberikan salam.
c. Observasi (observation)
Kegiatan observasi pada siklus II masih sama dengan siklus I. Dalam
kegiatan ini dilakukan pengambilan data yang berhubungan dengan
aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Selain
itu, observasi juga dilakukan terhadap masing-masing anak guna mendapat
hasil belajar afektif dan psikomotorik siswa. Observasi dilakukan oleh
guru kelas 3 SDN 02 Genengadal Purwodadi yang bertindak sebagai
d. Refleksi (reflection)
Pada refleksi siklus II ini yang diakukan peneliti adalah menganalisis
semua tindakan pada siklus I dan II, selanjutnya melakukan refleksi
terhadap stretegi yang telah dilakukan dalam tindakan kelas dan
diharapkan siswa mengalami peningkatan hasil belajar kognitif, afektif
maupun psikomotorik. Hasil analisis akan disimpulkan untuk mengetahui
peningkatan pada hasil belajar kognitif, afektif maupun psikomotorik
siswa. Serta untuk sebagai penentu apakah tindakan sudah berhasil atau
belum berhasil.
3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.5.1 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, data dibagi menjadi 2 (dua) yakni data berupa hasil
belajar dan data berupa aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Mengenai data hasil belajar, penulis membagi hasil belajar menjadi 3 ranah yakni
kognitif, afektif dan psikomotorik. Untuk mendapat hasil belajar afektif penulis
menggunakan teknik tes. Kemudian untuk mendapat hasil belajar afektif dan
psikomotorik, penulis menggunakan lembar observasi atau pengamatan pada saat
kegiatan pembelajaran berlangsung.
Selain itu, untuk memperoleh data berupa aktivitas guru dan siswa dalam proses
pembelajaran, penulis juga menggunakan lembar observasi.
1. Teknik Tes
Teknik tes digunakan untuk memperoleh data berupa hasil belajar siswa.
Penulis menjelaskan bahwa tes yang diberikan kepada siswa dalam
penelitian ini adalah dalam bentuk soal uraian yang telah disesuaikan
dengan indikator pada materi pelajaran yang diajarkan. Tes akan diberikan
pada akhir siklus I dan siklus II.
2. Teknik Observasi
Seperti yang telah paparkan sebelumnya, bahwa teknik observasi dalam
penelitian ini tidak hanya digunakan untuk mendapatkan data berupa
juga digunakan untuk mendapat hasil belajar siswa pada ranah afektif dan
psikomotorik.
Dalam kegiatan observasi, penulis akan berkolaborasi dengan guru kelas 4
SDN 02 Genengadal Purwodadi yang nantinya pada saat pelaksanaan
tindakan akan berperan sebagai observer dan peneliti sebagai guru.
3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data
1. Butir Soal
Butir soal tes merupakan instrumen yang digunakan untuk
mendapatkan data yang berhubungan dengan hasil belajar kognitif
siswa. Soal tes yang diberikan berbentuk uraian yang akan diberikan
pada setiap akhir pertemuan disetiap siklusnya. Namun, sebelum
memberikan soal tes pada sasaran penelitian, peneliti akan
mengujicobakan soal tes diluar sasaran penelitian, yakni siswa kelas 4
SDN Genengadal yang berjumlah 29 siswa. Hasil uji coba akan
dijelaskan pada sub sub bab berikutnya. Adapun kisi-kisi dari soal tes
untuk siklus I dan siklus II berdasarkan hasil uji coba tersebut dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus I
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus II
No Standar
Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan
siswa selama proses pembelajaran dengan mengimplementasikan
model pembelajaran bermain peran dengan media kantin sekolah.
Selain itu, lembar observasi juga digunakan untuk mendapatkan data
hasil belajar afektif dan psikomotorik siswa. Adapun kisi-kisi dari
lembar observasi tersebut dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini.
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru
No Aspek Indikator No. Item Jumlah
1 Aspek I (Melakukan Kegiatan Awal)
a. Membuka kegiatan pembelajaran dan menyiapkan siswa secara fisik dan psikis untuk siap mengikuti pembelajaran
b. Melakukan apersepsi, memotivasi siswa & menyampaikan tujuan pembelajaran
a. guru menyiapkan skenario pembelajaran
9 1
No Aspek Indikator No. Item Jumlah
untuk mempelajari skenario tersebut.
c. pembentukan kelompok siswa, 10 1 d. penyampaian kompetensi 8,11,12 2 e. guru menunjuk siswa untuk
melakonkan skenario yang telah dipelajari.
15,16,17 3
f. kelompok siswa membahas peran yang dilakukan oleh pelakon
17,18 2
g. presentasi hasil diskusi kelompok. 19,20 2
h. bimbingan penyimpulan 21 1
i. refleksi 22 1 memberikan tindak lanjut dan menutup pembelajaran
23,24 2
Jumlah 24
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa
No Aspek Indikator No. Item Jumlah
1 Aspek I (Melakukan Kegiatan Awal)
a. Kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran
b. Keaktifan menjawab apersepsi, motivasi siswa & memperhatikan tujuan pembelajaran.
a. Mempelajari skenario yang dipersiapkan oleh guru.
11,12 2
b. Pembentukan kelompok belajar 8 1
c. Penyampaian kompetensi 9,10 2
d. Siswa melakonkan skenario yang telah dipelajari.
13,14 2
e. Siswa membahas peran yang dilakukan oleh pelakon
15,16 2
f. Presentasi hasil diskusi kelompok.
a. menerima tindak lanjut dan menutup pembelajaran.
21,22 2
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Lembar Observasi Untuk Mengukur Hasil Belajar Afektif Siswa
No Aspek Indikator No.
Item 1. Perilaku siswa satu dengan
yang lainnya.
a. saling memberikan perhatian b. saling menghargai
c. saling menutupi kekurangan rekannya dengan kelebihan
1
3 4 2. Sikap siswa terhadap
pembelajaran
a. bertanya jawab
b. senang membaca skenario
c. melakukan presentasi di depan kelas d. Senang melakukan percobaan dengan
bermain peran
Kisi-Kisi Lembar Observasi
Untuk Mengukur Hasil Belajar Psikomotorik Siswa
No Aspek Indikator No.
Item 1. Keterampilan siswa pada
saat berdialog dalam drama.
a. Kejelasan dalam berbicara b. Kemampuan siswa membuat
pernyataan
1,2 3
2. Keterampilan siswa pada saat memerankan suatu tokoh.
a. Keluwesan siswa dalam memerankan 4,5
3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Soal Evaluasi
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
data (mengukur) itu valid (Sugiyono, 2010: 173). Valid berarti instrumen tersebut
dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk menentukan
suatu item valid atau tidak dapat mengacu pada pedoman yang dikemukakan oleh
Muhidin dan Abdurrahman (2009: 173) sebagai berikut:
a. Jika nilai hitung r lebih besar (>) dari nilai tabel r maka item tersebut
dinyatakan valid
b. Jika nilai hitung r lebih kecil (<) dari nilai tabel r maka item tersebut
dinyatakan tidak valid
Menurut Wardani dkk (2012: 344) reliabilitas tes adalah kemampuan alat
ukur untuk memberikan hasil pengukuran yang konstan atau ajeg. Selain itu,
reliabilitas skor tes adalah untuk mengetahui tingkat ketepatan (precision) dan
keajegan (consistency) skor tes. Artinya, penghitungan reliabilitas suatu instrumen
dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keajegan instrumen dari variabel yang
hendak diukur. Pengukuran reliabilitas instrumen dalam penelitian ini mengacu
pada dituliskan oleh Wardani dkk (2012: 346) yakni sebagai berikut:
Tabel 3.7
Kriteria Tingkat Reliabilitas Instrumen
Indeks Interpretasi
0,80-1,00 Sangat Reliabel < 0,80-0,60 Reliabel < 0,60-0,40 Cukup Reliabel < 0,40-0,20 Agak Reliabel
< 0,20 Kurang Reliabel
Dalam penelitian ini validitas dan reliabilitas instrumen dihitung dengan
menggunakan SPSS versi 24.
3.6.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Soal Evaluasi Siklus I
Seperti yang telah penulis sampaikan bahwa untuk memperoleh soal yang
valid dan reliabel, penulis mengujicobakan soal tes diluar sasaran penelitian,
yakni siswa kelas 6 SDN Genengadal yang berjumlah 29 siswa. Karena jumlah
responden 29 maka nilai r tabel nya adalah 0,367 dengan taraf signifikansi 5%.
Jadi, butir soal dinyatakan valid apabila nilai rhitung > rtabel. Hasil uji validitas
soal evaluasi siklus I dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.8
Validitas Soal Evaluasi Siklus I
No Kriteria No. Soal Jumlah
1 Valid 1,3,5,6,8,10 6
2 Tidak Valid
2,4,7,9 4
Berdasarkan tabel 3.7 dapat dilihat bahwa dari 10 soal yang diujicobakan,
didapati 6 soal valid dan 4 soal tidak valid. Soal yang valid yaitu soal nomor
reliabilitas, berdasarkan 6 soal didapat nilai Cronbach's Alpha sebesar 0,607 yang
artinya soal evaluasi siklus I memiliki kriteria reliabel.
3.6.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Soal Evaluasi Siklus II
Tabel 3.9
Validitas Soal Evaluasi Siklus II
No Kriteria No. Soal Jumlah
1 Valid 1,3,5,8,10 5
2 Tidak Valid
2,4,6,7,9 5
Berdasarkan tabel 3.9 dapat dilihat bahwa dari 10 soal yang diujicobakan,
didapati 5 soal valid dan 5 soal tidak valid. Soal yang valid yaitu soal nomor
1,3,5,8,10. Sedangkan soal yang tidak valid yaitu nomor 2,4,6,7,9. Mengenai
reliabilitas, berdasarkan 5 soal didapat nilai Cronbach's Alpha sebesar 0,679 yang
artinya soal evaluasi siklus II memiliki kriteria reliabel.
3.7 Uji Taraf Kesukaran Soal Evaluasi
Uji taraf kesukaran soal dilakukan untuk mengetahui sukar atau tidaknya
suatu butir soal. Menurut Slameto dalam Wardani (2012: 338) tingkat kesukaran
soal adalah angka yang menunjukkan proporsi peserta didik yang menjawab betul
suatu butir soal. Semakin besar tingkat kesukaran berarti semakin mudah,
demikian juga sebaliknya semakin rendah tingkat kesukaran berarti soal itu makin
sukar (Wardani, 2012: 338). Selanjutnya, untuk menentukan taraf kesukaran soal
digunakan rumus seperti di bawah ini.
Keterangan:
I = Indeks kesulitan untuk setiap butir soal
B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal
N = Jumlah siswa
Kriteria indeks kesulitan sol sebagai berikut:
I = 0,00-0,30 masuk dalam kategori sukar
I = 0,71-1,00 masuk dalam kategori mudah
Tabel 3.10
Taraf Kesukaran Soal Evaluasi Siklus I
Indeks kesukaran No. item Jumlah item
Mudah 3,5,6,8,10 5
Sedang
Sukar 1 1
Total item 6
Dari tabel 3.10 dapat dilihat bahwa dari 15 soal yang dinyatakan valid, 5
soal memiliki kriteria mudah dan 1 soal memiliki kriteria sukar. Item soal evaluasi
siklus I yang memiliki indeks kesukaran mudah yakni 3,5,6,8,10. Sedangkan item
soal yang memiliki indeks kesukaran sukar yaitu soal nomor 1.
Tabel 3.11
Taraf Kesukaran Soal Evaluasi Siklus II
Indeks kesukaran No. item Jumlah item
Mudah 1,3,5,8 4
Sedang
Sukar 10 1
Total item 5
Dari tabel 3.11 dapat dilihat bahwa dari 5 soal yang dinyatakan valid, 4 soal
memiliki kriteria mudah dan 1 soal memiliki kriteria sukar. Item soal evaluasi
siklus II yang memiliki indeks kesukaran mudah yakni 1,3,5,8. Sedangkan item
soal yang memiliki indeks kesukaran sedang yaitu nomor 10.
3.8 Indikator Kinerja
Indikator kinerja merupakan harapan terjadinya peningkatan hasil belajar
siswa yang didasarkan pada kenaikan rata-rata dari siklus I menuju siklus II.
Implementasi model pembelajaran bermain peran dengan media kantin sekolah
dikatakan berhasil dalam arti dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa,
apabila 80% dari jumlah siswa secara keseluruhan mendapat nilai ≥ KKM. Adapun KKM dari mata pelajaran IPS yakni 63. Mengenai hasil belajar afektif
dan psikomotorik, model pembelajaran bermain peran dengan media kantin
sekolah dikatakan berhasil apabila 80% dari jumlah siswa secara keseluruhan
3.9 Analisis Data
Data yang didapat akan dianalisis dengan cara memberikan paparan detail
kenaikan rata-rata hasil belajar dari ranah kognitif, afektif dan psikomotorik siswa
untuk mengetahui selisih peningkatan nilai hasil belajar antar siklus. Untuk hasil
belajar kognitif dapat diukur dengan memberikan tes. Kemudian untuk hasil
belajar afektif dan psikomotorik siswa akan didapat melalui pengamatan dengan
menggunakan pedoman lembar observasi selama proses belajar mengajar