• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku Guru Tema 3: Hidup Rukun SMALB - Tunagrahita Ringan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Buku Guru Tema 3: Hidup Rukun SMALB - Tunagrahita Ringan"

Copied!
132
0
0

Teks penuh

(1)

BUKU GURU: HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN

i

SEKOLAH MENENGAH ATAS

LUAR BIASA

Buku Guru

Hidup Rukun

Tunagrahita Ringan

KELAS X

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

2014

(2)

BUKU GURU: HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN

ii

Buku Guru

Tema 3: Hidup Rukun

SMALB - Tunagrahita Ringan

Buku ini merupakan buku guru yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi kurikulum 2013. Buku guru ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan kurikulum 2013. Buku ini merupakan "dokumen hidup" yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai

(3)

BUKU GURU: HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN

iii

Hak Cipta pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang – Undang

Kontributor : Dr. Astati

Penyunting materi : (tim pengarah)

Diterbitkan oleh : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Kotak katalog dalam terbitan (KDT)

Cetakan ke-1, 2014

Disusun dengan huruf Bookman Oldstyle , 12pt

Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Hidup Rukun-SMALB TUNAGRAHITA RINGAN : Buku Guru/ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. –Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014.

viii, 124 hl. : ilus.; 25 cm. Untuk SMALB Kelas X

ISBN 978-602-282-557-9 (jilid lengkap) ISBN 978-602-282-558-6 (jilid 1)

I. Hidup Rukun – Studi dan Pengajaran I. Judul Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

(4)

BUKU GURU: HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN

iv

KATA PENGANTAR

Pemerintah Republik Indonesia telah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Berdasarkan peraturan ini telah ditetapkan kebijakan baru pendidikan khususnya yang berkaitan dengan kurikulum yang berlanjut dengan penerapan kurikulum 2013. Menurut peraturan ini, struktur kurikulum merupakan pengorganisasian Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Muatan Pembelajaran, Mata Pelajaran, dan Beban Belajar pada setiap satuan pendidikan dan program pendidikan. Khusus struktur Kurikulum untuk satuan pendidikan menengah termasuk untuk SMALB di antaranya terdiri atas. muatan umum; dan muatan pilihan lintas minat atau pendalaman minat.

Pengembangan Kurikulum 2013 SMALB seperti juga pengembangan kurikulum 2013 SMA dilaksanakan atas dasar beberapa prinsip utama. Pertama, standar kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan. Kedua, standar isi diturunkan dari standar kompetensi lulusan melalui kompetensi inti yang bebas mata pelajaran. Ketiga, semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Keempat, mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai. Kelima, semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti. Keenam, keselarasan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran, dan penilaian. Aplikasi yang taat asas dari prinsip-prinsip ini menjadi sangat esensial dalam mewujudkan keberhasilan implementasi Kurikulum 2013.

(5)

BUKU GURU: HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN

v

mengembangkan bahan ajar pendidikan khusus. Dari kegiatan pengembangan tersebut telah diterbitkan sebanyak 54 jenis bahan ajar pendidikan khusus untuk peserta didik/siswa SMALB kelas X Tunanetra, Tunarungu, Tunagrahita Ringan, Tunagrahita Sedang, Tunadaksa Ringan, Tunadaksa Sedang, dan Autis, yang terdiri dari 27 bahan ajar untuk peserta didik/siswa dan 27 bahan ajar untuk guru yang mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Pendidikan Kewarganegaraan, Matematika, dan Seni Budaya.

Akhirnya, saya menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang berperan dalam penyusunan bahan ajar ini khususnya kepada semua Penulis, Editor, dan Ilustrator serta team profesional dari Dit. PPKLK Ditjen Pendidikan Menengah Kemendikbud dibawah koordinasi Direktur Dit. Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus, dengan dibantu Kasubdit Pembelajaran, Kasi Pelaksanaan Kurikulum, Kasi Penilaian dan Akreditasi yang telah mengkoordinir penulis, penelaah/editor, illustrator, dan tim tehnis Dit. PPKLK serta staf subdit pembelajaran Dit. PPKLK sehingga atas kerja keras dan bekerja dengan penuh konsentrasi dapat dihasilkannya bahan ajar ini. Semoga ketersediaan bahan ajar ini akan mendorong semua guru dan Kepala Sekolah SMALB untuk meningkatkan kapasitasnya dalam memahami dan menerapkan prinsip- prinsip pembelajaran dalam mengelola kelas dan mengembangkan sekolah serta bagi guru diharapkan dapat menerapkan pendekatan saintifik dan penilaian otentik pada setiap kegiatan pembelajaran supaya dihasilkan lulusan SMALB yang kreatif, produktif, inovatif, dan mandiri serta memiliki sikap ilmiah.

Jakarta, Mei 2014.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

(6)

BUKU GURU: HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN

vi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...

DAFTAR ISI ...

BAB I: PENDAHULUAN

A.Latar Belakang ... B.Karakteristik Siswa... C.Karakteristik Bahan Ajar Tematik... D.Ruang Lingkup Isi Buku... E.Penggunaan Buku...

BAB II: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN

A. Model-Model Pembelajaran ... B. Strategi Pembelajaran ... C. Pemetaan KI dan KD ke dalam Tema.... D. Penyusunan Jaringan Tema ... E. Penyusunan Silabus ...

BAB III: PELAKSANAAN KEGIATAN

PEMBELAJARAN

A. Rambu-Rambu Pelaksanaan

Pembelajaran Tematik ... B. Pelaksanaan Pembelajaran Sub Tema 1 Pelaksanaan Pembelajaran Sub Tema 2 Pelaksanaan Pembelajaran Sub Tema 3

(7)

BUKU GURU: HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN

vii C. Penilaian

DAFTAR PUSTAKA ... GLOSARIUM ... LAMPIRAN ...

(8)

BUKU GURU: HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN

(9)

BUKU GURU: HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan pandangan masyarakat mengenai pendidikan berpengaruh pada kebutuhan akan peningkatan mutu pendidikan termasuk peningkatan mutu pembelajaran. Peningkatan dan pengembangan perangkat pembelajaran sangat dibutuhkan dalam membelajarkan siswa berkebutuhan khusus termasuk siswa tunagrahita yang satu sama lain memiliki perbedaan kemampuan,baik yang bersifat antar maupun intra individual.

Dalam upaya mengembangkan pembelajaran bagi siswa tunagrahita digunakan beberapa model pembelajaran, diantaranya pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik pada hakekatnya merupakan salah satu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa baik secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, mencoba, mengkomunikasikan apa yang dipelajarinya sehingga menemukan pengalaman belajar secara holistik, autentik dan berkesinambungan. Melalui pembelajaran tematik siswa belajar melalui interaksi diri sendiri dengan lingkungannya.

(10)

BUKU GURU: HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN

2

dilihat, diraba, dibaui,dll) yang ada di lingkungannya. Integratif, artinya siswa memandang apa yang dipelajari sebagai suatu keutuhan atau keterpaduan. Hal ini berarti materi pembelajaran dikait-kaitkan menjadi pengalaman belajar yang bermakna. Hirarkis, artinya belajar dimulai dari hal yang mudah ke hal yang sulit. Karena itu perlu memperhatikan urutan logis, keterkaitan antar materi pelajaran dan keluasannya. Bermakna, artinya siswa bukan hanya mengetahui melainkan juga mengalamiapa yang dipelajarinya. Siswa dapat memiliki pengalaman tentang apa yang dipelajarinya dengan jalan mengamati, menanyakan, mencoba, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan apa yang dipelajarinya.

B. Karakteristik Siswa

Dalam dunia pendidikan terdapat sejumlah siswa yang ketinggalan dalam belajar dari temannya yang sebaya, namun siswa-siswa tersebut bukanlah termasuk siswa tunagrahita. Sebagai faktor penentu apakah ia termasuk tunagrahita atau bukan adalah adanya keterbatasan kecerdasan intelektual dibanding rata-rata/siswa normal yang disertai kesulitan dalam tingkah laku penyesesuaian dan terjadi selama masa perkembangan (usia 0 – 18).

(11)

BUKU GURU: HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN

3

1986) alih bahasa Astati (2011:9) bahwa: "Ketunagrahitaan mengacu pada fungsi intelektual umum yang secara nyata (signifikan) berada di bawah rata-rata bersamaan dengan kekurangan dalam adaptasi tingkah laku yang termanifestasi selama periode perkembangannya". Definisi tersebut mengisyaratkan bahwa seseorang disebut tunagrahita harus memiliki ketiga ciri tersebut yaitu fungsi intelektual umum berada di bawah rata-rata secara nyata/meyakinkan, kesulitan dalam perilaku adaptif, dan terjadi di usia 0 – 18 tahun.

Berdasarkan berat dan ringannya kelainan, ketunagrahitaan dikelompokkan: tunagrahita ringan, sedang, berat dan sangat berat. Kelompok yang menjadi pembahasan dalam tulisan ini adalah siswa tunagrahita ringan berusia 16-18 tahun dengan perkiraan usia kecerdasannya setara siswa normal usia 10 sampai 12 tahun. Kemampuan belajar mereka diperkirakan setara dengan siswa normal kelas IV-VII smester I.

Pemahaman mengenai karakteristik siswa tunagrahita ringan sangat penting guna mengarahkan guru dalam merencanakan dan mengimplementasikan layanan pendidikan atau pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswa-siswa tersebut. Mengadaptasi pendapat Amin (1995), karakteristik siswa tunagrahita ringan adalah sebagai berikut:

(12)

BUKU GURU: HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN

4

2) mengalami kesulitan berpikir abstrak tetapi masih dapat mengikuti pelajaran akademik seperti siswa normal usia 12 tahun;

3) dalam pergaulan mereka kurang mampu mengurus, memelihara dan memimpin diri;

4) mereka dapat mengerjakan hal-hal yang sifatnya semi skill;

5) mereka mampu bergaul di masyarakat;

6) mereka dapat hidup layak di masyarakat asalkan memperoleh bimbingan yang optimal.

Sejalan dengan karakteristik tersebut maka kecenderungan perkembangan berpikir siswa tunagrahita ringan pada usia 16-18 tahun setara dengan siswa normal usia 12 tahun. Tahapan berpikir pada usia ini menurut Piaget (Rusman, 2011:150) adalah "operasi" konkrit dan awal operasi formal) dengan ciri tingkah laku siswa:

1)siswa mulai memandang dunia secara obyektif; 2)mulai berpikir secara operasional;

3)mengklasifikasi benda;

4)membentuk dan menggunakan keterhubungan aturan-aturan, mempergunakan hubungan sebab akibat;

(13)

BUKU GURU: HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN

5

Sedangkan ciri belajar siswa tunagrahita adalah: "belajar dengan membeo, cenderung pada hal bersifat konkrit, membutuhkan kesesuaian usia kecerdasan dengan materi pelajaran, membutuhkan alat bantu, dan lain lain" (Wardani, 2008:6.23)

Oleh karena itu melalui pembelajaran yang berdasarkan karakteristik, tahapan berpikir dan pemanfaatan lingkunganserta ciri belajar siswa tunagrahita dapat merumuskan pembelajaran tematik yang mampu mewujudkan proses dan hasil pembelajaran yang berkualitas bagi siswa-siswa tunagrahita ringan.

C. Karakteristik Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik merupakan salah satu model yang dapat digunakan dalam pembelajaransiswa tunagrahita karena makna pembelajaran tematik adalah mewujudkan pembelajaran di sekolah dalam hubungannya dengan kehidupan sehari-hari.Dengan kata lain, pembelajaran tematik berorientasi pada kebutuhan dan peerkembangan siswa. Model pembelajaran tematik sesuai dengan pembelajaran pada siswa tunagrahita yang telah berlangsung selama ini, yakni menyesuaikan bahan pembelajaran dengan kehidupannya sehari-hari dengan tujuan setelah siswa belajar dapat menyesuaikan diri di masyarakat.

(14)

BUKU GURU: HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN

6

menekankan pada penetapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing). Karena itu "pembelajaran tematik haruslah bermakna dan berorientasi pada kebutuhan dan perkembangan siswa," (Piaget dalam Ruslan: 2011:254). Pernyataan tersebut sesuai dengan keberadaan siswa tunagrahita termasuk tunagrahita ringan.

Pembelajaran tematik yang merupakan salah satu model pembelajaran mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1) berpusat pada siswa, maksudnya pembelajaran ini

termasuk pendekatan belajar modern yang menempatkan siswa sebagai subyek dan guru hanya sebagai fasilitator (memberikan kemudahan pada siswa untuk melakukan sesuatu);

2) memberikan pengalaman langsung, maksudnya siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata (melakukan langsung) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang abstrak;

3) pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, maksudnya fokus pembelajaran diarahkan pada pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa;

4) menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran, maksudnya siswa dapat memahami konsep tertentu secara utuh;

(15)

BUKU GURU: HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN

7

lainnya, bahkan mengaitkan dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa berada;

6) hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa, maksudnya siswa diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensinya;

7) menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.

(Ruslan, 2011: 258-259).

Karakteristik tersebut sesuai dengan ciri-ciri belajar siswa tunagrahita ringan, seperti: belajar dengan melakukan, belajar sambil bermain, belajar dengan suasana flesibel, materi pelajaran dihubungan dengan lingkungan agar siswa setelah belajar dapat menggunakan keterampilannya untuk hidup dengan baik di lingkungannya.

D. Ruang Lingkup Isi Buku

Ruang lingkup pembahasan dalam buku ini meliputi: Bab I:

Bab II:

Pendahuluan, meliputi: latar belakang, karakteristik siswa, karakteristik bahan ajar, dan rambu-rambu penyusunan dan penggunaan buku siswa;

(16)

BUKU GURU: HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN

8

Bab III: Pelaksanaan Pembelajaran, meliputi: pelaksanaan pembelajaran sub tema 1, 2, dan 3.

E. Penggunaan Buku Siswa 1. Penyusunan Buku

Alur penyusunan buku siswa adalah: a. Menentukan tema

Dimulai dengan menentukan kata kunci dari analisis KI dan KD tiap mata pelajaran.

b. Membuat sub tema

Sub tema ditentukan bila diperlukan, artinya jika tema pembelajaran terlalu luas.

c. Kegiatan pembelajaran

Kegiatan pembelajaran ditentukan dengan melihat kompetensi apa yang harus dimiliki siswa setelah mempelajari tema atau sub tema tertentu.

d. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran memuat 5 (lima) unsur pendekatan, yaitu: mengamati, menanya, mengekplorasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasi- kan.

2. Penggunaan Buku

Beberapa hal yang penting diperhatikan dalam menggunakan buku siswa adalah:

a. Isi buku

Buku siswa berisi tentang tema Hidup Rukun terdiri 3 (tiga) sub tema dan tiap sub tema terdiri 2 (dua) kegiatan pembelajaran, jumlah seluruhnya adalah 6 (enam) kegiatan pembelajaran. Sub tema yang dimaksud adalah:

(17)

BUKU GURU: HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN

9

hidup rukun di keluarga dan melakukan cara hidup rukun di keluarga

2)Sub Tema 2 mengenai Hidup Rukun di Sekolah terdiri 2 (dua) kegiatan pembelajaran yaitu: Cara hidup rukun di sekolah dan melakukan cara hidup rukun di sekolah

3)Sub Tema 3 mengenai Hidup Rukun di Masyarakat terdiri 2 (dua) kegiatan pembelajaran yaitu: Cara hidup rukun di masyarakat dan melakukan cara hidup rukun di masyarakat.

b. Sub Tema dan Kegiatan Pembelajaran

1)Sub tema dan kegiatan pembelajaran yang tertulis dalam buku siswa sebaiknya dipelajari oleh siswa secara berurutan, namun apabila siswa mengalami kesulitan maka siswa dapat mempelajarinya sesuai dengan kemampuannya.

2)Materi kegiatan pembelajaran merupakan arahan, karena itu guru dapat mengembang-kannya sesuai dengan kemampuan dan kebutuhasn siswa.

(18)

BUKU GURU: HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN

10

BAB II

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN

A. Model-Model Pembelajaran

Model-model pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran siswa tunagrahita adalah model-model pembelajaran yang digunakan pada pembelajaran siswa normal. Namun dalam memilih dan menentukan model pembelajaran harus memperhatikan karakterisitik dan kebutuhan siswa serta karakteristik pembelajaran. Dapat saja terjadi bahwa model pembelajaran yang tidak digunakan pada pembelajaran siswa normal justru digunakan pada pembelajaran siswa tunagrahita atau sebaliknya model pembelajaran utama bagi pendidikan siswa normal tidak digunakan pada pembelajaran siswa tunagrahita.

Berdasarkan pernyataan di atas maka guru dapat menentukan sendiri model-model pembelajaran dengan melihat kebutuhan, kedalaman dan keluasan materi pembelajaran, kemampuan siswa, ketersediaan fasilitas dan keadaan lingkungan, serta tujuan pembelajaran. Oleh sebab itu dapat terjadi tiap siswa membutuhkan model pembelajaran khusus yang kemungkinan tidak digunakan pada teman sekelasnya.

(19)

BUKU GURU: HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN

11

1. Model Pembelajaran Kontekstual

a. Makna model kontekstual

Model pembelajaran kontekstual merupakan bentuk pembelajaran yang mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa sehingga dapat mendorong siswa menghubungkan antara yang dipelajarinya di sekolah dengan penerapannya dalam kehidupan siswa di keluarga dan masyarakat. Oleh karena itu dalam pelaksanaannya diperlukan pemberian kesempatan yang lebih banyak kepada siswa untuk melakukan, mencoba, melaksanakannya sendiri, menemukan pengalaman dan bukan hanya sekedar mendengarkan dan menghafalkan.

Melalui model pembelajaran kontekstual berarti mencari dan memfasilitasi siswa untuk mampu menerapkan apa yang dipelajarinya dalam kehidupan. Karena itu pembelajaran lebih bermakna, keberadaan sekolah dirasakan lebih fungsional karena apa yang diprogramkan oleh sekolah berkaitan dengan siatuasi dan permasalahan kehidupan di lingkungan siswa tersebut. Dengan demikian pembelajaran tidak hanya melihat produk akan tetapi yang terpenting adalah proses.

b. Ciri model pembelajaran kontekstual

(20)

BUKU GURU: HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN

12

bersifat fleksibel, tidak kaku karena itu desainnya dalam bentuk yang bervariasi tergantung pada tujuan dan materi serta karakteristik siswa yang akan belajar. Model ini tentu saja memiliki kesamaan dengan model lain namun ia memiliki karakteristik atau ciri khas tertentu, seperti:

1) Konstruktivisme (Constructivism)

Konstruktivisme merupakan landasan berpikir

(filosofi) dalam pembelajaran kontekstual bahwa pengetahuan dibangun sedikit demi sedikit dan memberi makna akan pengetahuan tersebut melalui pengalaman yang nyata. Jadi pengetahuan itu tetap dibutuhkan karena pengetahuan yang dimiliki siswa dapat memberikan pedoman nyata untuk diaktualisasikan dalam kondisi nyata. Oleh karena itu dalam pembelajaran perlu dirumuskan strategi untuk membelajarkan siswa menghubungkan antara setiap konsep dengan kenyataan.

2) Menemukan (Inquiry)

(21)

BUKU GURU: HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN

13

dibandingkan dengan sepenuhnya merupakan pemberian dari guru.

3) Bertanya (Questioning)

Penerapan unsur bertanya dalam pembelajaran telah lama dikenal dan hal ini tentu merupakan kegiatan yang harus difasilitasi guru untuk mendorong meningkatnya kualitas pembelajaran. Melalui penerapan bertanya pembelajaran akan lebih hidup, proses dan hasil pembelajaran lebih luas dan mendalam. Oleh karena itu pengembangan bertanya dapat mengecek pemahaman siswa, membangkitkan respon siswa, mengetahui sejauh mana keingintahuan siswa, memfokuskan perhatian siswa, membangkitkan pertanyaan dari siswa, dan menyegarkan kembali pengetahuan yang telah dimiliki siswa.

4) Masyarakat Belajar (Learning Community)

Maksud dari masyarakat belajar adalah membiasakan siswa untuk melakukan kerjasama dan memanfaatkan sumber belajar yang ada di masyarakat dan orang lain melalui pengalaman saling memberi dan menerima. Melalui masyarakat belajar maka akan terwujud keberadaan siswa sebagai mahluk individu dan mahluk sosial.

(22)

BUKU GURU: HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN

14

lebih banyak dari komunitas lain dan sebaliknya anggota masyarakat akan terus menyiapkan diri untuk menerima perubahan sebagai akibat belajar dalam kehidupan nyata.

5) Refleksi ( Reflection)

Melalui refleksi, siswa diberi area kesempatan untuk

mencerna, menimbang, membandingkan, menghayati dan melakukan diskusi dengan dirinya sendiri. Dengan demikian kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan, sikap dan keterampilan pada dunia nyata akan mudah teraktualisasikan karena pengalaman belajar itu telah terinternalisasi dalam jiwa siswa.

6) Penilaian Sebenarnya (Authentic Assessment)

Penilaian sebenarnya adalah penilaian yang dilakukan pada sepanjang proses pembelajaran dan akhir pembelajaran. Dengan cara tersebut guru akan mengetahui secara nyata tingkat kemampuan siswa yang sebenarnya dan guru dapat mengadakan bimbingan sebagai upaya perbaikan dan pengembangan pembelajaran. (adaptasi dari Rusman, 2011: 193-198).

2. Model Pembelajaran Kooperatif

a. Makna pembelajaran kooperatif

(23)

BUKU GURU: HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN

15

berinteraksi. Dalam pembelajaran ini siswa belajar bekerjasama dengan anggota kelompok lainnya dan menekankan kerja sama dalam kelompok. Dengan demikian terjadi dua tanggung jawab yaitu mereka belajar untuk dirinya sendiri dan membantu sesama anggota kelompok untuk belajar.

Pembelajaran kooperatif dibutuhkan karena dalam sistuasi belajar pun sering terjadi sikap individualitas seperti bersikap tertutup, kurang memberi perhatian kepada teman, bergaul dengan hanya orang tertentu ingin menang sendiri, dan sebagainya. Jika hal ini dibiarkan maka akan terjadi warga negara yang egois, kurang bergaul di masyarakat, acuh tak acuh dengan tetangga, kurang menghargai orang lain, serta tak mau menerima kelebihan dan kelemahan orang lain.

b.Ciri-ciri dan jenis-jenis modelpembelajaran

kooperatif

(24)

BUKU GURU: HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN

16

ras, budaya, suku, jenis kelamin berbeda-beda; (4) penghargaan lebih berorientasi pada kelompok ketimbang individu.

Jenis-jenis model pembelajaran di antaranya: (1) membuat pasangan dengan cara mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu topik dalam suasana yang menyenangkan; (2) model jigsawyaitu gergaji ukir atau puzzle, maksudnya sebuah tekateki menyusun potongan gambar dimana siswa melakukan suatu kegiatan belajar dengan cara bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama; dan (3) model TGT (Teams Games Tournaments), yaitu permainan yang disusun oleh guru dalam bentuk pertanyaan yag berkaitan dengan materi pelajaran dan tiap siswa akan mengambil kartu pertanyaan dan menjawab pertanyaan tersebut dan hasilnya adalah merupakan skor kelompok (adaptasi dari Rusman, 2011: 217-224)

c. Implikasi model kooperatif dalam pembelajaran

Implikasi model tersebut dalam pembelajaran dapat dipersepsi dalam tiga segi, yaitu:

(25)

BUKU GURU: HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN

17

menghargai upaya dan hasil belajar baik kelompok maupun individu.

2)Segi siswa: (a) siswa belajar dengan mengerjakan tugas kelompok; (b) saling memotivasi sangat dibutuhkan; (c) siswa didorong untuk mempersentasikan hasil pekerajaannya; dan (d) bersedia menerima kritik untuk perbaikan.

3)Segi materi pelajaran: menekankan pada masalah-masalah sosial, budaya, moral seni dan keterampilan (kegiatan proyek) yang menghasilkan kesadaran yang mengarah pada masyarakat demokratis.

3. Model Pembelajaran Perilaku

a. Makna model pembelajaran perilaku

Model pembelajaran yang didasarkan pada urutan tahapan belajar yang ketat dan menggunakan penguatan (reinforcement) untuk mendapatkan tingkah laku yang dapat diamati. Penekanan utama model ini adalah perubahan perikaku siswa atau respon siswa yang dapat diamati dalam menjawab pertanyaan, tingkah laku yang tampak yang menunjukkan makna tertentu (Amin, 1995:187).

b. Implikasi model perilaku dalam pembelajaran

Implikasi model ini dalam pembelajaran dapat dipersepsi dalam tiga segi sebagai berikut:

(26)

BUKU GURU: HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN

18

1)menjajikan materi pelajaran secara bertahap,

2)pemahaman tentang hasil tes materi pelajaran diperoleh dengan cara mengamati jawaban siswa dan menghargai jawaban yang benar dan baik. Segi siswa:

Menunjukkan pemaham dengan memancarkan tanggapan perilaku yang diinginkan.

Segi materi pelajaran:

Pada umumnya mencakup keterampilan-keterampilan dasar yang ditentukan oleh tujuan perilaku yang telah ditetapkan dan ditunjukkan dalam urutan langkah-langkah yang logis.

Model-model pembelajaran yang telah dikemukakan di atas, dapat dipilih dan digunakan dalam pembelajaran bagi siswa tunagrahita. Guru dapat menggunakan model-model ini sesuai dengan materi dan kemampuan siswa serta lingkungannya.

B. Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran dalam pendidikan siswa tunagrahita pada prinsipnya tidak jauh berbeda penerapannya dengan pendidikan pada umumnya. Pada hakekatnya strategi pembelajaran tersebut harus memperhatikan karakteristik siswa, tujuan belajar, dan ketersediaan sumber.

(27)

BUKU GURU: HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN

19

1. Strategi Pembelajaran Kooperatif

Penerapan strategi kooperatif paling efektif pada kelompok siswa yang heterogen. Strategi ini bertitik tolak dari semangat kerjasama dimana siswa yang lebih mampu agar membantu temannya yang kurang mampu. Strategi ini sangat diperlukan dalam pembelajaran yang menyatukan siswa tunagrahita dengan siswa normal.

Keunggulan dari strategi ini menurut Amin (1995: 188) adalah: "(a) membantu meingkatkan pretastai; (b) merangsang peningkatan daya ingat; (c) dapat meningkatkan motivasi belajar; (d) meningkatkan sosialisasi antara siswa tunagrahita dan siswa normal; (e) menumbuhkan penghargaan siswa normal terhadap kemampuan siswa tunagrahita; (f) meningkatkan harga diri siswa tunagrahita; dan (g) memberi kesempatan pada siswa tunagrahita untuk mengembangkan potensinya seoptimal mungkin".

(28)

BUKU GURU: HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN

20

2. Strategi Pembelajaran Kompetitif

Pada hakekatnya setiap individu memiliki kebutuhan dasar untuk mencapai prestasi dan mendapat penghargaan. Karena itu dalam pembelajaran tunagrahita perlu menggunakan strategi ini walaunpun mereka tidak dapat berkompetisi secara akademik. Prinsip yang harus diperhatikan oleh guru bila menggunakan strategi ini adalah: (a) kompetisi diadakan untuk memvariasi kegiatan, dan (b) kompetisi harus diakukan pada siswa yang kemampuannya seimbang.

Dalam penggunaannya tentu saja mengalami kesulitan apalagi mengingat keterbatasan kemampuan siswa tunagrahita. Keberadaan mereka dalam satu kelas sangat beragam, sedangkan strategi ini dapat berhasil kalau perserta didik homogen.

3.Strategi Pembelajaran Individual atau

Individualisasi Pengajaran

(29)

BUKU GURU: HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN

21

yang sama dengan bidang studi yang sama pula, tetapi kedalaman dan keluasan materi berbeda-beda.

Individualisasi pengajaran tampak pada hal-hal di bawah ini (Amin 1995:191):

1)guru tidak hanya memusatkan perhatiannya kepada apa yang diajarkan, melainkan juga pada cara belajar siswa,

2)kegiatan-kegiatan yang beraneka warna dan beraneka ragam dalam menciptakan lingkungan belajar,

3)sesuainya aktivitas-aktivitas yang dilakukan dengan keadaan siswa,

4)ikutnya siswa dalam menetapkan apa yang dipelajarinya,

5)tersedianya tempat untuk melakkan independent study dan group instruction,

6)tersedianya tempat/fasilitas yang memungkinkan siswa menjangkaunya atau mengambil sesuatu yang diperlukan.

(30)

BUKU GURU: HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN

22

kebijakan, kepala sekolah dan kalau memungkinkan siswa itu sendiri.

(31)

BUKU GURU : HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN 23

C. Pemetaan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ke Dalam Tema PEMETAAN TEMA

Satuan Pendidikan : SMALB-C Kelas/Semester : X

Kompetensi Inti :

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya sesuai dengan kemampuan anak berkebutuhan

khusus.

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama,

toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sesuai dengan kemampuan anak berkebutuhan khusus.

KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, sesuai dengan

kemampuan anak berkebutuhan khusus berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan kemampuan

(32)

BUKU GURU : HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN 24

Mata Pelajaran

/ jampel

Kompetensi Dasar

Tema bersih &

sehat

Sehat itu penting

PPKn 1.1 Menghargai kebhinnekatunggalikaan dan keragaman agamayang dianut

1.2 Menghargai kebersamaan dalam

keberagaman sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat sekitar.

2.1 Menunjukkan perilaku, disiplin, tanggung jawab, percaya diri, berani mengakui

kesalahan, meminta maaf dan memberi maaf sebagai perwujudan nilai moral Pancasila 2.2 Menunjukkan perilaku yang sesuai dengan

hak dan kewajiban di rumah, sekolah dan masyarakat sekitar

2.3 Menunjukkan perilaku sesuai dengan hak dan kewajiban sebagai warga dalam

kehidupan sehari-hari di rumah sekolah dan masyarakat sekitar

(33)

BUKU GURU : HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN 25

keyakinan bahwa tempat tinggal dan lingkungannya sebagai bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

3.1 Menganalisis sederhana kasus-kasus pelanggaran HAM dalam rangka

pelindungan dan pemajuan HAM sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

3.2 Memahami pokok pikiran sederhana yang terkandung dalam Pembukaan Undang- Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945

3.3 Memahami sederhana bentuk dan

kedaulatan Negara sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945.

3.4 Memahami sederhana hubungan struktural danfungsional pemerintahan pusat dan daerah menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

V

V

V

V

V

V

V

V

V

(34)

BUKU GURU : HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN 26

Bahasa Indone-sia

3.5 Memahami sederhana sistem hukum dan peradilan nasional dalam lingkup NKRI.

4.1 Menyaji kasus–kasus pelanggaran HAM dalam rangka perlindungan dan pemajuan HAM sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara.

4.2 Menyajikan hasil telaah pokok-pokok pikiran Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945.

4.3 Menyaji hasil telaah bentuk dan

kedaulatan negara sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945.

4.4 Menyajikan hasil telaah hubungan struktural dan fungsional pemerintahan pusat dan daerah menurut Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

4.5 Menyaji hasil telaah sistem hukum dan peradilan nasional dalam lingkup NKRI

(35)

BUKU GURU : HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN 27

1.1 Meresapi makna anugerah Tuhan Yang

Maha Esa berupa bahasa Indonesia yang diakui sebagai bahasa persatuan yang kokoh dan sarana belajar untuk memperoleh ilmu pengetahuan

1.2 Mensyukuri anugerah Tuhan yang Maha Esa atas keberadaan lingkungan dan sumber daya alam, alat teknologi modern dan tradisional, perkembangan teknologi, energi, serta permasalahan sosial.

2.1 Memiliki kepedulian terhadap gaya, gerak, energi panas, bunyi,dancahaya, melalui penggunaan bahasa Indonesia

2.2 Memiliki kedisiplinan dan tanggung jawab terhadap penggunaan alat teknologi modern dan tradisional, melalui pemanfaatan bahasa Indonesia

2.3 Memiliki perilaku santun dan jujur dalam jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi melalui pemanfaatan bahasa Indonesia 2.4 Memiliki kepedulian terhadap lingkungan

dan sumber daya alam melalui pemanfaatan

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

(36)

BUKU GURU : HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN 28

bahasa Indonesia

2.5 Memiliki perilaku jujur dan santun terhadap nilai peninggalan sejarah di Indonesia melalui pemanfaatan bahasa Indonesia

3.1 Mengenal informasi dari teks anekdot dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosa kata baku 3.2 Mengenal isi teks laporan hasil observasi

dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosa kata baku.

3.3 Mengenal teks prosedur sederhana dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosa kata baku 3.4 Mengenal informasi dari eksposisi dalam

bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosa kata baku.

4.1 Mengidentifikasi informasi dari teks anekdotdalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosa kata baku.

V

V

V

V

V

V

V

V

V

(37)

BUKU GURU : HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN 29

IPS

4.2 Menulis teks laporan hasil observasi dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosa kata baku 4.3. Memaparkan prosedur sederhana dalam

bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosa kata baku 4.4. Mengidentifikasi informasi dari eksposisi

dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosa kata baku.

1.1 Menerima karunia Tuhan YME yang telah

menciptakan waktu dengan segala perubahannya.

1.2 Menjalankan ajaran agama dalam berfikir dan berperilaku sebagai penduduk Indonesia dengan mempertimbangkan kelembagaan sosial, budaya, ekonomi dan politik dalam masyarakat.

1.3 Menerima karunia Tuhan YME yang telah

menciptakan manusia dan lingkungannya.

2.1 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin

(38)

BUKU GURU : HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN 30

bertanggung jawab, peduli, santun dan percaya diri sebagaimana ditunjukkan oleh tokoh-tokoh pada masa Hindu Budha dan Islam dalam kehidupannya sekarang 2.2 Menunjukkan perilaku rasa ingin tahu,

peduli, menghargai, dan bertanggungjawab terhadap kelembagaan sosial, budaya, ekonomi dan politik

2.3 Menunjukkan perilaku santun, toleran dan peduli dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan dan teman sebaya. 3.1 Mengenal perubahan dan keberlanjutan yang

terjadi dalam kehidupan manusia dan

masyarakat Indonesia pada masa penjajahan, masa tumbuhnya rasa kebangsaan serta perubahan dalam aspek sosial, ekonomi, pendidikan dan budaya

3.2 Memahami manusia Indonesia dalam bentuk-bentuk dan sifat dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi melalui berbagai media

V

V

V

V

V

(39)

BUKU GURU : HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN 31

Mate-matika

4.1 Menyajikan hasil pengamatan mengenai aktivitas dan perubahan kehidupan manusia dalam ruang, konektivitas antar ruang dan waktu serta dan keberlanjutannya dalam kehidupan sosial, ekonomi, pendidikan dan budaya dalam lingkup sederhana dari sumber-sumber yang tersedia

4.2 Menyajikan pemahaman tentang manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis di wilayah Indonesia

1.1 Menerima dan menghargai orang lain sebagai wujud syukur pada ajaran agama yang dianutnya

2.1 Menunjukkan sikap cermat dan teliti, tertib dan mengikuti aturan, peduli, disiplin waktu serta tidak mudah menyerah dalam

mengerjakan tugas.

2.2 Memiliki rasa ingin tahu dan ketertarikan pada matematika yang terbentuk melalui pengalaman belajar.

2.3 Memiliki sikap objektif dan menghargai pendapat dan karya teman sebaya dalam

(40)

BUKU GURU : HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN 32

IPA

diskusi kelompok maupun aktivitas sehari-hari.

3.1 Mengenal bangun datar dengan

menggunakan benda-benda yang ada di sekitar rumah, sekolah, atau tempat bermain.

3.2 Mengenal bangun yang membentuk pola

pengubinan sederhana

3.3 Memahami dengan memperkirakan panjang

suatu benda menggunakan istilah sehari-hari (lebih panjang, lebih pendek).

4.1 Membentuk berbagai bangun datar dengan menggunakan berbagai media.

4.2 Melakukan pengubinan dari bangun datar sederhana tertentu.

4.3 Menentukan urutan berdasarkan panjang

pendeknya benda, tinggi rendahnya badan, dan urutan kelompok berdasarkan jumlah anggotanya.

1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam

V

V

V

V

V

V

V

(41)

BUKU GURU : HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN 33

dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya, serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya.

2.1 Menunjukkan perilaku rasa ingin tahu jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; dan peduli lingkungan; dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari 2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok

dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan penelaahan fenomena alam secara mandiri maupun berkelompok.

3.1 Mengenal bentuk luar tubuh hewan, tumbuhan dan fungsinya.

3.2 Menjelaskan daur hidup beberapa jenis mahluk hidup.

3.3 Menyebutkan hubungan antara gaya, gerak, dan energi dalam kehidupan sehari-hari melalui pengamatan.

3.4 Membedakan berbagai bentuk energi dalam

V

V

V

V

V

V

V

(42)

BUKU GURU : HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN 34

kehidupan sehari-hari melalui pengamatan

3.5 Mengenal sifat-sifat bunyi melalui

pengamatan dan keterkaitannya dengan indera pendengaran.

3.6.Mengenal sifat-sifat cahaya melalui pengamatan dalam kehidupan sehari-hari. 3.7 Mengenalhubungan antara sumber daya alam

dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat.

4.1 Menuliskan bentuk luar (morfologi) tubuh hewan dan tumbuhan serta fungsinya berdasarkan hasil pengamatan.

4.2 Menuliskan dengan sederhana hasil pengamatan daur hidup beberapa jenis mahluk hidup.

4.3 Menyajikan hasil percobaan tentang gaya,

gerak dan energi.

4.4 Membuat sebuahkarya / model sederhana yang memanfaatkan sifat-sifat energi cahaya

4.5 Mendemonstrasikan tentang bunyi dari

benda-benda di sekitarnya.

4.6 Melakukan percobaan tentang sifat-sifat

V

V

V

V

V

V

V

(43)

BUKU GURU : HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN 35

Seni Budaya

cahaya.

4.7 Menyajikan laporan sederhana hasil pengamatan tentang teknologi yang digunakan di kehidupan sehari-hari.

1.1 Mengagumi ciri khas keindahan karya seni dan karya kreatif masing-masing daerah sebagai anugerah tuhan.

2.1 Menunjukkan sikap berani mengekspresikan

diri dalam berkarya seni

2.2 Menunjukkan rasa ingin tahu dalam

mengamati alam di lingkungan sekitar untuk mendapatkan ide dalam berkarya seni 2.3 Menunjukkan perilaku sikap disiplin,

tanggung jawab dan kepedulian terhadap alam sekitar melalui karya seni.

3.1 Mengenal tempat- tempat industri seni, galeri dan seni pertunjukan di daerah

3.2 Mengenal jenis jenis seni pertunjukan daerah

3.3 Mengenal gambar alam, benda, dan teknik

lipat, gunting dan tempel (3M)

V

V V

V

V

(44)

BUKU GURU : HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN 36

3.4 Mengenal panjang-pendek bunyi, dan

tinggi-rendah nada dengan gerak tangan 3.5 Mengenal tari-tari daerah dan keunikan

geraknya

3.6 Mengetahui berbagai cara dan pengolahan

media karya seni

3.7 Memahami cerita terkait situs-situs budaya.

4.1 Membuat laporan singkat tentang kunjungan ke tempat-tempat bersejarah dan industri seni.

4.2 Menyaksikan karya seni pertunjukan di daerah masing-masing

4.3 Membuat gambar alam, benda, karya seni

melalui teknik lipat, gunting, tempel dengan berbagai bahan

4.4 Menyanyikan lagu yang sesuai dengan

panjang-pendek bunyi dan tinggi rendah nada disertai dengan gerak tangan yang sesuai.

4.5 Memperagakan tari-tari daerah dan keunikan geraknya

4.6 Membuat karya kreatif berupa benda

V

V

V

V

V

(45)

BUKU GURU : HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN 37

PJOK

aksesoris pelengkap busana dengan berbagai bahan dan cara

4.7 Menuturkan cerita terkait situs-situs budaya di Indonesia dengan menggunakan bahasa nasional dan daerah

1.1 Mengenal tubuh dengan seluruh perangkat gerak dan kemampuannya sebagai anugrah Tuhan

1.2 Tumbuhnya kesadaran bahwa tubuh harus dipelihara dan dibina, sebagai wujud syukur kepada sang Pencipta.

2.1 Berperilaku sportif dalam bermain. 2.2 Bertanggung jawab terhadap keselamatan

dan kemajuan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar, serta dalam penggunaan sarana dan prasarana pembelajaran.

2.3 Mengenal perbedaan karakteristik individual dalam melakukan berbagai aktivitas fisik.

2.4 Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik.

V

V

V

V

V

(46)

BUKU GURU : HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN 38

2.5 Mau berbagi dengan teman dalam penggunaan peralatan dan kesempatan. 2.6 Disiplin selama melakukan berbagai

aktivitas fisik.

2.7 Menerima kekalahan dan kemenangan dari suatu permainan.

2.8 Memiliki perilaku hidup sehat dalam memilih makanan dan minuman, penyalahgunaan obat-obatan, dan kebersihanan alat reproduksi.

3.1 Mengenal variasi dan kombinasi

keterampilan gerak salah satu permainan bola besar.

3.2 Mengenal variasi dan kombinasi keterampilan permainan bola kecil. 3.3 Membedakan variasi dan kombinasi

keterampilan salah satu nomor atletik ( lari, lompat dan lempar).

3.4 Mengenal permainan tradisionaldalam olah raga rekreasi.

V

V V

(47)

BUKU GURU : HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN 39

3.5 Mengenal rangkaian senam lantai. 3.6. Mengenalvariasi dan kombinasi

keterampilan rangkaian aktivitas gerak ritmik.

3.7. Mengetahui salah satu keterampilan renang gaya bebas dan tekhniknya. 3.8. Mengetahui jenis makanan dan

minuman yang bermanfaat bagi kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan tubuh.

3.9. Mengetahui aktivitas fisik sebagaiupaya pencegahan penyakit untuk mengurangi biaya perawatan kesehatan.

3.10. Mengetahui jenis-jenis dan bahaya penggunaan NARKOBA diri sendiri, keluarga dan masyarakat luas.

4.1 Menampilkangaya variasi dan kombinasi keterampilan dalam memainkan salah satu permainan bola besar dengan koordinasi gerak

4.2 Menampilkan variasi dan kombinasi keterampilan dalam memainkan salah

(48)

BUKU GURU : HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN 40

satu permainan bola kecil

4.3 Menampilkan variasi dan kombinasi keterampilan salah satu nomor atletik (jalan cepat, lari, lompat dan lempar denganalat bantu atautanpa alat bantu) 4.4 Memainkan permainan tradisional dalam

olah raga rekreasi.

4.5 Mempraktikkan rangkaian senam lantai.

4.6 Menirukan variasi dan kombinasi

rangkaian aktivitas gerak ritmik.

4.7 Mempraktikkan keterampilan satu gaya

renang.

4.8 Menyajikan hasil interpretasi berbagai jenis makanan dan minuman yang bermanfaat terhadap kesehatan,

pertumbuhan dan perkembangan tubuh. 4.9 Menampilkanlangkah-langkah aktivitas fisik sebagaiupaya pencegahan penyakit untuk mengurangi biaya perawatan kesehatan.

(49)

BUKU GURU : HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN 41

Bina Diri

dirinya, keluarga dan masyarakat luas.

1.1 Menghargai tubuh dengan seluruh

perangkat gerak dan kemampuannya sebagai anugrah Tuhan yang tidak ternilai

1.2 Tumbuhnya kesadaran bahwa tubuh

harusdipelihara dan dibina, sebagai wujud syukur kepada sang Pencipta

2.1 Menunjukkan disiplin, kerjasama,

toleransi, belajar menerima kekalahan dan kemenangan, sportif dan tanggungjawab, menghargai perbedaan

2.2 Menunjukkanperilakusantunkepadateman, guru.

2.3 Menunjukkanperilakusantunkepadateman, guru dalam berkomunikasi non verbal 2.4 Menunjukkanperilakusantunkepadateman,

guru dalam berkomunikasi verbal

3.1 Menemukan informasi tentang manfaat

kebersihan dan keselamatan tubuh dalam melakukan aktivitas sehari-hari di

(50)

BUKU GURU : HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN 42

3.2 Menemukan informasi tentang manfaat pemeliharaan dan menjaga kebersihan alat reproduksi di lingkungan keluarga

3.3 Mengkomunikasikan cara-cara melakukan kegiatan bina diri melalui bahasa lisan dan tulisan di lingkungan keluarga

3.4 Menemukan informasi tentang cara melakukan kegiatan sehari-hari di lingkungan keluarga

3.5 Menemukan informasi tentang fungsi

kegiatan relaksasi di lingkungan keluarga 3.6 Memahami penggunaan waktu luang.

4.1 Melakukan kegiatan pemeliharaan diri

(makan–minum, kebersihan diri) di lingkungan keluarga

4.2 Melakukan kegiatan dalam hal mengurus

diri (berpakaian, berhias, bersepatu) di lingkungan keluarga

4.3 Melakukan kegiatan dalam hal menolong

(51)

BUKU GURU : HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN 43

4.4 Berkomunikasi (mampu menerima dan

menyampaikan pesan serta menyatakan keinginan) di lingkungan keluarga

4.5 Melakukan kegiatan sehari-hari yang dapat

berguna untuk diri sendiri maupun orang lain (menyiapkan makan-minum untuk diri sendiri maupun orang lain) di lingkungan keluarga.

4.6 Melakukan kegiatan dalam penggunaan

waktu luang (bermain bersama. bercerita, bernyanyi, rekreasi) di lingkungan

(52)

BUKU GURU : HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN 44

D. Jaring Tema

PPKn

3.1 Menganalisis sederhana kasus-kasus pelanggaran HAM dalam rangka pelindungan dan pemajuan HAM sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 4.1 Menyaji kasus–kasus pelanggaran

HAM dalam rangka perlindungan dan pemajuan HAM sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

IPS

3.1 Mengenal perubahan dan berkelanjutan yang terjadi dalam kehidupan manusia dan masyarakat Indonesia pada masa penjajahan, masa tumbuhnya rasabkebangsaan serta perubahan dalam aspek sosial, ekonomi, pendidikan dan budaya.

3.2 Memahami manusia Indonesia dalam bentuk-bentuk dan sifat dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi melalui berbagai media.

4.1 Menyajikan hasil pengenalan mengenai aktivitas dan perubahan kehidupan manusia dalam ruang, konektivitas antar ruang dan waktu serta berkelanjutannya dalam kehidupan sosial, ekonomi, pendidikan dan budaya dalam lingkup sederhana dan sumber yang tersedia.

4.2 Menyajikan pemahaman tentang manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis di wilayah Indonesia

MATEMATIKA

3.1Mengenal bangun datar dengan menggunakan benda-benda yang ada di sekitar rumah, sekolah, atau tempat bermain.

3.3 Memahami dengan memperkirakan panjang suatu benda menggunakan istilah sehari-hari (lebih panjang, lebih pendek).

4.1 Membentuk berbagai bangun datar dengan menggunakan berbagai media.

4.3 Menentukan urutan berdasarkan panjang pendeknya benda, tinggi rendahnya badan, dan urutan kelompok berdasarkan jumlah anggotanya.

SENI BUDAYA

3.3 Mengenal gambar alam, benda, dan teknik lipat, gunting dan tempel (3M).

3.4 Mengenal panjang-pendek bunyi dan tinggi rendah nada dengan gerak tangan. 3.5 Mengenal tari-tari daerah dan keunikan dan

gerakannya.

4.3 Membuat gambar alam, benda, karya seni melalui teknik lipat, gunting, tempel dengan berbagai bahan.

4.4 Menyanyikan lagu yang sesuai dengan panjang-pendek bunyi dan tinggi rendah nada disertai dengan gerak tangan yang sesuai

4.5 Memperagakan tari-tari daerah dan keunikan gerakannya.

BAHASA INDONESIA

3.2 Mengenal isi teks laporan hasil observasi dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosa kata baku

3.3 Mengenal teks prosedur sederhana dalam Bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosa kata baku.

4.2 Menulis teks laporan hasil observasi dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosa kata baku

4.3 Memaparkan prosedur sederhana dalam Bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosa kata baku.

I P A

3.3 Menyebutkan hubungan antara gaya, gerak, dan energi dalam kehidupan sehari-hari melalui pengamatan. 3.4 Membedakan berbagai bentuk energi

dalam kehidupan sehari-hari melalui pengamatan

3.6 Mengenal sifat-sifat cahaya melalui pengamatan dalam kehidupan sehari-hari.

4.1 Menyajikan hasil percobaan tentang gaya, gerak dan energi.

4.4 Membuat sebuah karya / model sederhana yang memanfaatkan sifat-sifat energi cahaya

4.6 Melakukan percobaan tentang sifat-sifat cahaya.

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

3.1 Mengenal variasi dan kombinasi keterampilan gerak salah satu permainan bola besar.

4.1 Menampilkangaya variasi dan kombinasi keterampilan dalam memainkan salah satu permainan bola besar dengan koordinasi gerak

(53)

BUKU GURU : HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN 45

E. Penyusunan Silabus

SILABUS HIDUP RUKUN

Sekolah : SMALB/C

Mata Pelajaran : PPKn, Bahasa Indonesia,IPA,IPS, Matematika dan Seni Budaya, PJOK.

Kelas / Semester : X / I

Tema : HIDUP RUKUN

Tujuan : Setelah mengikuti pembelajaran dengan tema “Hidup Rukun” ini siswa dapat mengetahui hak nya sebagai anggota keluarga sehingga dapat melindungi dirinya serta meminta perlindungan atas dirinya sendiri.

Metode : pengamatan, demonstrasi, penemuan, pemberian tugas, diskusi.

Kompetensi Inti :

1. Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya sesuai dengan

kemampuan anak berkebutuhan khusus .

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong

royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sesuai dengan

(54)

BUKU GURU : HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN 46

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca]

dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, logis, dan sistematis, dalam karya

yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

Mata Pelajaran

KOMPETENSI DASAR

MATERI

POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN

ALOKASI

keragaman agama yang dianut 1.2 Menghargai kebersamaan dalam

keberagaman sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa di lingkungan rumah, sekolah dan

Hidup Rukun

Sub tema 1: Hidup rukun di rumah Kegiatan 1: Mengamati gambar yang menunjukkan hidup rukun di rumah.

Kegiatan 2: Bertanya tentang hidup rukun di rumah.

- Lingkungan rumah - Lingkungan

sekolah - Lingkungan

masyarakat. - Gambar-gambar

yang

(55)

BUKU GURU : HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN

POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN

ALOKASI WAKTU

SUMBER/BAHAN BELAJAR masyarakat sekitar.

2.1 Menunjukkan perilaku, disiplin, tanggung jawab, percaya diri, berani mengakui

kesalahan,

meminta maaf dan memberi maaf sebagai

perwujudan nilai moral Pancasila 3.1 Menganalisis

sederhana kasus-kasus pelanggaran HAM dalam rangka

pelindungan dan pemajuan HAM sesuai dengan

Kegiatan 3: Mencari informasi yang berkaitan dengan hidup rukun di rumah. Kegiatan 4:

Mengasosiasisuatu kegiatan hidup rukun di rumah. Kegiatan 5: Mengkomunikasik an tentang hidup rukun di rumah.

(56)

BUKU GURU : HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN

POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN

ALOKASI WAKTU

SUMBER/BAHAN BELAJAR nilai-nilai

Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 4.1 Menyaji kasus–

kasus pelanggaran HAM dalam rangka perlindungan dan pemajuan HAM sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

gambar yang menunjukkan hidup rukun di rumah.

(57)

BUKU GURU : HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN

POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN

ALOKASI lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat 2.4 Menunjukkan

perilaku bersatu sebagai wujud keyakinan bahwa tempat tinggal dan lingkungannya sebagai bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

1.1 Meresapi makna anugerah Tuhan Yang Maha Esa berupa bahasa Indonesia yang diakui sebagai

Hidup Rukun

rukun di sekolah.

Sub tema 3: Hidup Rukun di

(58)

BUKU GURU : HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN

POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN

ALOKASI WAKTU

SUMBER/BAHAN BELAJAR bahasa persatuan

yang kokoh dan sarana belajar untuk memperoleh ilmu pengetahuan 2.3 Memiliki perilaku

santun dan jujur dalam jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi melalui pemanfaatan bahasa Indonesia 3.2 Menguraikan teks

instruksi tentang pemeliharaan panca indera serta penggunaan alat teknologi modern dan tradisional dalam bahasa Indonesia secara

yang berkaitan dengan hidup rukun di masyarakat. Kegiatan 4: Mengasosiasi suatu kegiatan hidup rukun di masyarakat. Kegiatan

5:mengkomunikasi kan tentang hidup rukun di

(59)

BUKU GURU : HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN 51

Mata Pelajaran

KOMPETENSI DASAR

MATERI

POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN

ALOKASI WAKTU

SUMBER/BAHAN BELAJAR

IPS

lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku 4.2 Menyajikan teks

cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber daya alam secara

mandiri dalam teks bahasa Indonesia secara lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku

1.1 Menerima karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan

(60)

BUKU GURU : HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN 52

Mata Pelajaran

KOMPETENSI DASAR

MATERI

POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN

ALOKASI WAKTU

SUMBER/BAHAN BELAJAR lingkungannya.

2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan penelaahan fenomena alam secara mandiri maupun berkelompok. 3.2 Memahami

(61)

BUKU GURU : HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN 53

Mata Pelajaran

KOMPETENSI DASAR

MATERI

POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN

ALOKASI WAKTU

SUMBER/BAHAN BELAJAR

Matemati ka

budaya, dan ekonomi melalui berbagai media 4.2 Menyajikan

pemahaman tentang manusia dalam

hubungannya dengan kondisi geografis di wilayah Indonesia

2.2 Memiliki rasa ingin tahu dan

ketertarikan pada matematika yang terbentuk melalui pengalaman belajar.

3.1Mengenal bangun

datar dengan

(62)

BUKU GURU : HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN 54

Mata Pelajaran

KOMPETENSI DASAR

MATERI

POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN

ALOKASI WAKTU

SUMBER/BAHAN BELAJAR menggunakan

benda-benda yang ada di sekitar rumah, sekolah, atau tempat bermain.

3.3 Memahami dengan memperkirakan panjang suatu benda

menggunakan istilah sehari-hari (lebih panjang, lebih pendek).

4.1 Membentuk berbagai bangun datar dengan menggunakan

(63)

BUKU GURU : HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN 55

Mata Pelajaran

KOMPETENSI DASAR

MATERI

POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN

ALOKASI WAKTU

SUMBER/BAHAN BELAJAR

IPA

berbagai media.

4.3 Menentukan urutan berdasarkan

panjang pendeknya benda, tinggi rendahnya badan, dan urutan

kelompok

berdasarkan jumlah anggotanya.

1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan

keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap

(64)

BUKU GURU : HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN 56

Mata Pelajaran

KOMPETENSI DASAR

MATERI

POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN

ALOKASI WAKTU

SUMBER/BAHAN BELAJAR kebesaran Tuhan

yang

menciptakannya, serta

mewujudkannya dalam

pengamalan ajaran agama yang dianutnya.

2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud

(65)

BUKU GURU : HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN 57

Mata Pelajaran

KOMPETENSI DASAR

MATERI

POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN

ALOKASI WAKTU

SUMBER/BAHAN BELAJAR

Seni Budaya

maupun berkelompok. 3.6 Mengenal

sifat-sifat cahaya melalui

pengamatan dalam kehidupan sehari-hari.

4.6 Melakukan

percobaan tentang sifat-sifat cahaya.

1.1 Mengagumi ciri khas keindahan karya seni dan karya kreatif masing-masing daerah sebagai anugerah tuhan. 2.3 Menunjukkan

(66)

BUKU GURU : HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN

POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN

ALOKASI WAKTU

SUMBER/BAHAN BELAJAR perilaku sikap

disiplin, tanggung jawab dan

kepedulian terhadap alam sekitar melalui karya seni.

3.8 Mengenal tempat-

tempat industri seni, galeri dan seni pertunjukan di daerah

3.9 Mengenal gambar

alam, benda, dan teknik lipat,

gunting dan tempel (3M)

4.8 Membuat laporan

singkat tentang kunjungan ke

(67)

BUKU GURU : HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN 59

Mata Pelajaran

KOMPETENSI DASAR

MATERI

POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN

ALOKASI WAKTU

SUMBER/BAHAN BELAJAR

PJOK

tempat-tempat bersejarah dan industri seni.

4.9 Membuat gambar

alam, benda, karya seni melalui teknik lipat, gunting, tempel dengan berbagai bahan 1.2 Tumbuhnya

kesadaran bahwa tubuh harus dipelihara dan dibina, sebagai wujud syukur kepada sang Pencipta.

(68)

BUKU GURU : HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN 60

Mata Pelajaran

KOMPETENSI DASAR

MATERI

POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN

ALOKASI WAKTU

SUMBER/BAHAN BELAJAR kemauan

bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik.

2.7 Menerima kekalahan dan kemenangan dari suatu permainan.

2.8 Memiliki perilaku hidup sehat dalam memilih makanan dan minuman, penyalahgunaan obat-obatan, dan kebersihanan alat reproduksi. 3.1 Mengenal variasi

dan kombinasi

(69)

BUKU GURU : HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN 61

Mata Pelajaran

KOMPETENSI DASAR

MATERI

POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN

ALOKASI WAKTU

SUMBER/BAHAN BELAJAR keterampilan

gerak salah satu permainan bola besar.

3.4 Mengenal permainan tradisional dalam olah raga rekreasi. 3.6 Mengenal variasi

dan kombinasi keterampilan rangkaian aktivitas gerak ritmik. 4.1 Menampilkangaya

variasi dan kombinasi keterampilan dalam memainkan salah satu

(70)

BUKU GURU : HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN 62

Mata Pelajaran

KOMPETENSI DASAR

MATERI

POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN

ALOKASI WAKTU

SUMBER/BAHAN BELAJAR besar dengan

koordinasi gerak 4.4 Memainkan

permainan tradisional dalam olah raga rekreasi. 4.6 Menirukan variasi

(71)

BUKU GURU : HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN

63

BAB III

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. Rambu-Rambu Pelaksanaan Pembelajaran Tematik

Pelaksanaan pembelajaran tematik membutuhkan tahapan pelaksanaan sebagaimana pembelajaran lainnya. Adapun tahap-tahap pelaksanaan pembelajaran tematik adalah :

1.Tahap Persiapan: melaksanakan asesmen dan

menganalisis serta memodifikasi bahan ajar tematik yang disediakan dengan memperhatikan kesesuaian antara bahan tematik dengan keadaan siswa, seperti: a.Tujuan, dirumuskan secara fleksibel tergantung

pada tema/sub tema yang ditetapkan

b.Kedalaman dan keluasan materi, berupa uraian singkat yang perlu dipelajari oleh setiap siswa.

c. Strategi dan metode pembelajaran, guru diharuskan menggunakan strategi atau metode pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa tidak merasa cepat bosan. Metode yang digunakan antara lain: cermah, penugasan, dan tanya jawab. Pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah saintifik (mengamati, menanya, mengekplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan).

(72)

BUKU GURU : HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN

64

yang digunakan dapat berupa media visual-audio (pandang-dengar).

e. Pengelolaan kelas, dibutuhkan pengelolaan kelas seperti pengaturan tempat duduk yang berubah-ubah sesuai dengan tema yang akan diajarkan. Siswa tidak selalu duduk di kelas tetapi dapat belajar di luar kelas. Dinding kelas dapat dijadikan tempat memajang hasil belajar siswa.

f. Penilaian, dilakukan untuk mengkaji ketercapaian kompetensi dasar dan indikator dari tiap mata pelajaran yang ditemakan. Penilaian dapat dilakukan pada proses dan pembelajaran berakhir berupa memberikan pertanyaan pada saat belajar, memberikan tes dan non tes, hasil karya, dan fortofolio.

2. Tahap pelaksanaan, terdiri:

a.Kegiatan pendahuluan, mengadakan apersepsi, atau pre-test atau kuis.

(73)

BUKU GURU : HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN

65

c. Kegiatan akhir, mengadakan penilaian dan penutup.

3. Tahap tindak lanjut

Penyusunan rencana tindak lanjut berdasarkan hasil pembelajaran (berupa pengulangan, pengayaan dan pengembangan pembelajaran tematik.

B. Pelaksanaan Pembelajaran Tema

Sub Tema 1: Hidup Rukun di Rumah

Sebelum mulai mengajar guru harus mengetahui fokus pembelajaran tema “Hidup Rukun” ini mempunyai fokus pembelajaran

 Tujuan pembelajaran dalam tema yang akan diajarkan ini.

 Mata Pelajaran apa saja yang terkait dan bisa dilaksanakan dalam tema ini.

 Proses pembelajaran

 Penilaian hasil pembelajaran

1.Tujuan pembelajaran:

(74)

BUKU GURU : HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN

66

Materi Mata Pelajaran yang terkait pada tema "Hidup Rukun” adalah: PPKn,Bahasa Indonesia, IPA, IPS, Matematika dan Seni Budaya, PJOK.

2.Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran berlangsung sebagai berikut: Sub Tema: Hidup Rukun di Keluarga

Tema Hidup Rukun di Keluarga menceritakan tentang kehidupan rukun antar anggota keluarga dengan harapan siswa dapat menunjukkan dan melakukan cara hidup rukun di keluarga. Kehidupan rukun di keluarga tidak hanya dapat dilatihkan di sekolah tetapi lebih banyak dilaksanakan di rumah karena anak tunagrahita lebuh banyak waktunya diam /tinggal di keluarga dan dapat melihat contoh langsung cara hidup rukun di keluarga dan dapat memprakekkan kebiasan keluarga.

Masalah yang perlu diperhatikan oleh guru adalah adanya keberagaman hidup rukun keluarga yang beragam pula. Namun demikian, yang perlu diperhatikan adalah adanya tugas-tugas di rumah yang memungkinkan siswa dapat bertanggung jawab, disiplin, dan akrab dengan anggota keluarga lain.

(75)

BUKU GURU : HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN

67 Kegiatan 1

a. Siswa mengamati aktivitas dalam keluarga yang ada pada gambar dan berbagai benda yang ada dengan berbagai bentuk.

Gambar 1.1. Suasana Keluarga Doc. PKLK.Dikmen.Dikbud

b. Siswa diminta untuk menghitung berapa buah lemari dalam gambar itu.

c. Siswa diminta untuk menceritakan gambar 1.1. yang diamatinya

Pada akhir kegiatan 1, tiap siswa disuruh membawa foto keluarganya.Dalam kegiatan ini menyangkut pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, PPKn, dan IPS. Penilaian proses ada pada lampiran 1.

Kegiatan 2

a.Siswa mengamati foto keluarga masing-masing. b.Guru mengarahkan siswa untuk menceritakan

(76)

BUKU GURU : HIDUP RUKUN TUNAGRAHITA RINGAN

68

c. Guru menugaskan siswa membandingkan tinggi rendah ukuran badan masing-masing anggota keluarga, dan membandingkan situasi antara foto keluaganya dengan gambar 1.1.

d.Pada akhir kegiatan ini guru menanyakan apakah hidup rukun telah diterapkan di keluarganya. Guru dapat mengembangkan pertanyaan sesuai dengan jawaban/cerita siswa. Pada kegiatan ini menyangkut mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, PPKn, IPS. Penilaian proses ada pada lampiran 2.

Kegiatan 3

Untuk mengawali kegiatan ini,

b.siswa diarahkan mengamati gambar 1.2 tentang kegiatan kerjasama dalam keluarga.

c. Siswa diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan tentang hidup rukun.

Gambar

gambar yang
gambar yang
gambar yang
Gambar 1.1. Suasana Keluarga
+7

Referensi

Dokumen terkait

• Guru memulai pelajaran dengan mengajak siswa mengamati gambar pada buku tema 6 Subtema 4 Pembelajaran 2, atau kalau guru, mempunyai tayangan video tentang sikap pemborosan

Buku guru dan buku siswa berbasis multipleintelligences, joyfulllearning dan keunggulan lokal untuk siswa kelas IV SD pada tema daerah tempat tinggalku sub tema

Secara khusus, di setiap akhir pembelajaran pada Buku Siswa, terdapat kolom untuk orang tua dengan subjudul “Kegiatan bersama Orang Tua”. Kolom ini berisi informasi

Selanjutnya menyusun lembar kerja siswa (LKS) untuk dikerjakan siswa. Penilaian Hasil Belajar adalah proses pengumpulan informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta

• Guru bertanya jawab dengan siswa tentang aktivitas yang ada pada gambar.. • Siswa menuliskan cerita tentang aktivitas yang ada

3.1 menggali informasi dari teks laporan buku makanan dan kesehatan manusia, serta alam dan pengaruh kegiatan manusia dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia

Selanjutnya menyusun lembar kerja siswa (LKS) untuk dikerjakan siswa. Penilaian Hasil Belajar adalah proses pengumpulan informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta

Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Tema 2 Tema 3 Menyayangi Tumbuhan dan Hewan Menyayangi Tumb uhan dan Hewan erpadu Kurikulum 2013 Tema 3: Menyayangi Tumbuhan dan Hewan Buku