• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Buku Tematik Terpadu Kurikulum Tema 8 Buku Guru SMALB Tunagrahita Kelas XI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Buku Tematik Terpadu Kurikulum Tema 8 Buku Guru SMALB Tunagrahita Kelas XI"

Copied!
253
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Tema:

Tempat-Tempat Wisata

Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013

Tema 8

Buku Guru SMALB

Tunagrahita Kelas XI

Oleh:

Neti Herawati, S.Ag, M.S.I.

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KHUSUS DAN

LAYANAN KHUSUS PENDIDIKAN DASAR

2016

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

(3)

Hak Cipta ©2016 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi oleh undang-undang

MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN

Disklaimer: Buku ini merupakan buku guru untuk peserta didik berkebutuhan khusus yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi kurikulum 2013. Buku guru ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.

Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tempat-Tempat Wisata-SMALB-Tunagrahita

Buku Guru/ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016

Seri Pembelajaran Tematik Terpadu Untuk SMALB Kelas XI

ISBN 978-602-358-360-7

I. Buku Tematik - Tempat Wisata – Studi dan pengajaran I. Judul II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Cetakan Ke-1, 2016

Penulis : Neti Herawati, S.Ag, M.S.I. Penelaah materi : Dr. Joko Yuwono, M.Pd Penyunting materi : (tim pengarah)

Penyunting bahasa : Badan Bahasa Ilustrator & Setter : Doni, Nugroho

Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Pembelajaran

Diterbitkan oleh : Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus

(4)

KATA PENGANTAR

Dalam rangka Implementasi Kurikulum 2013 di SMALB, Direktorat Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (Dit.PPKLK) menyiapkan seperangkat standar Kom-petensi Lulusan, KomKom-petensi Inti, KomKom-petensi Dasar kurikulum SMALB 2013, dan buku siswa serta buku pegangan guru. Buku siswa dan buku pegangan guru untuk tunagrahita dan autis disediakan dalam bentuk buku tematik di dalamnya terkandung muatan pelajaran matematika, IPS, PKn, Bahasa dan Sastra Indonesia, IPA, PJOK dan SBdP.

Buku ini merupakan buku pegangan guru untuk pembelajaran kelas XI SMALB tunagrahita dengan tema “ Tempat-Tempat Wisata” yang dijabarkan ke dalam 3 sub tema yaitu: Wisata Alam, Wisata Sejarah dan Wisata Buatan. Buku ini berisi tentang aktivitas pembelajaran yang dilakukan siswa.

Kompetensi itu dirancang untuk dicapai melalui proses pembelajaran berbasis penemuan (discovery learning) melalui kegiatan-kegiatan berbentuk tugas (project based learning), dan penyelesaian masalah (problem solving based learning) . Keg-iatan pembelajaran dalam buku ini menerapkan pendekatan saintifi k yang berbasis aktivitas, yaitu pendekatan yang dilakukan melalui kegiatan 5 m yaitu: mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengomunikasikan. Kelima kegiatan tersebut bukanlah merupakan kegiatan yang harus berurutan, tetapi dapat dilakukan secara tidak urut sesuai dengan karakteristik materi yang diajarkan.

Penulis menyadari bahwa buku ini masih belum sempurna, oleh sebab itu kritik dan saran dari para pengguna buku ini sangat penulis harapkan demi sempurnanya buku ini. Atas kritik dan sarannya diucapkan terima kasih.

Yogyakarta, Mei 2016

(5)
(6)

TENTANG BUKU GURU

Buku ini adalah buku untuk guru, khususnya guru pendidikan khusus yang membimbing dan mengajar peserta didik dengan kebutuhan khusus tunagra-hita. Buku ini disusun agar guru mendapat gambaran yang jelas dan rinci dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Dianjurkan para guru yang akan mempergunakan buku ini sebagai

refer-ensi, untuk membaca semua petunjuk yang ada. Dengan demikian apa yang diharapkan dalam buku ini dapat tersampaikan dengan sebaik-baiknya.

Diwajibkan bagi guru yang akan mempergunakan buku ini untuk :

1. Membaca buku dan mencari sumber informasi lain yang sejenis sebagai pembanding dan referensi tambahan.

2. Mengadakan assesmen untuk mengetahui kemampuan siswa, apabila kemampuan siswa berada dibawah buku ini guru harus menyederhana-kan materi yang disampaimenyederhana-kan dan apabila kemampuan siswa berada diatas buku ini guru diperkenankan menambah materi sesuai kemam-puan siswa.

Tidak dilarang para guru yang membaca dan mempergunakan buku ini

untuk memberikan masukan kepada tim penulis agar dalam edisi mendatang dapat menghasilkan buku sejenis yang lebih baik lagi.

Dilarang para guru menganggap dan menggunakan buku ini sebagai

satu-satunya sumber referensi untuk kegiatan pembelajaran di kelas ataupun pembelajaran di luar kelas. Karena apa yang ada di dalam buku ini masih jauh dari kata baik apalagi sempurna.

Buku guru ini disusun sebagai pendamping buku siswa agar guru mendapat gambaran yang jelas dan rinci dalam mengembangkan pembelajaran untuk siswa tunagrahita pada tema Tempat-Tempat Wisata. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam tema tersebut antara lain adalah:

1. Tema terdiri dari tiga subtema

2. Setiap Subtema dikembangkan menjadi 6 pembelajaran dan evaluasi a. Subtema 1 adalah Wisata Alam, meliputi: Wisata Sungai, Gunung, Hutan

(7)

b. Subtema 2 adalah Wisata Sejarah, meliputi: Candi, Benteng Rotterdam,

Benteng Vredeburg dan Musium

c. Subtema 3 adalah Wisata Buatan, meliputi: Taman, Kolam Renang,

Agrowisata dan Desa Wisata

3. Setiap Subtema dikembangkan menjadi 6 pembelajaran dengan acuan kegiatan:

a. Pembelajaran 1 sampai dengan pembelajaran 4 berisi materi pembela-jaran

b. Pembelajaran 5 melakukan pengembangan materi pembelajaran 1 dan 2

c. Pembelajaran 6 melakukan pengembangan materi pembelajaran 3 dan 4.

Kemajuan pendidikan ditandai dengan berkembangnya kebutuhan masyarakat akan pendidikan. Kemajuan ini ditandai dengan berkembangnya kurikulum yang saat ini adalah kurikulum tahun 2013. Salah satu model pem-belajaran dalam kurikulum 2013 adalah model pempem-belajaran tematik.

Pembelajaran tematik merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran dalam berbagai tema. Shoemaker (1989) mendefinisikan kurikulum terintegrasi (tema-tik) sebagai “Pendidikan yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga melintasi garis-garis batas mata pelajaran, membawa bersama beragam aspek kurikulum ke dalam asosiasi yang bermakna agar terfokus kepada bidang-bidang studi yang luas. Ia memandang belajar dan mengajar secara holistik dan mereflek-sikan dunia nyata, yang interaktif”.

Berdasarkan pernyataan di atas bahwa model pembelajaran tematik ses-uai digunakan dalam pembelajaran anak tungrahita mengingat karakteristik dan kebutuhan belajar anak-anak tersebut. Pembelajaran dengan pendekatan tematik ini mencakup kompetensi mata pelajaran yaitu: PPKn, Bahasa Indone-sia, Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya dan Prakarya, dan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Sedangkan mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti tidak termasuk mata pelajaran dalam tematik. Pembelajaran tematik dilaksanakan di semua kelas pada pendidikan tunagrahita termasuk kelas X –XII SMALB Tunagrahita.

(8)

A. Anak Tunagrahita Jenjang SMALB

1. Pengertian, klasifikasi, dan karakteristik anak tunagrahita secara umum

Dalam bahasa Indonesia kata tuna berarti memiliki kekurangan dan grahita merupakan kata serapan dari bahasa Jawa: grahito yang berarti kemampuan berfikir atau akal. Secara harfiah dapat diartikan tunagra-hita adalah kekurangan atau keterbatasan dalam fungsi berfikir. Batasan ketunagrahitaan pada dewasa ini umumnya mengacu pada tiga

hal yaitu:

a. Kemampuan fungsi intelektual di bawah rata-rata secara jelas. ; artinya kecerdasannya berada minimal dua standar deviasi di bawah rata-rata. Karena itu jika dilihat dari IQnya maka tunagrahita dikel-ompokkan : tunagrahita ringan IQnya 55-70, tunagrahita sedang IQnya 40-55, tunagrahita berat IQnya 25-40, dan tunagrahita sangat berat IQnya 20 ke bawah;

b. Keterbatasan dalam dua atau lebih dalam perilaku adaptif; mak-sudnya anak tersebut mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugas sesuai dengan usianya meliputi: 1) Keterampilan prak-tikal; aktifitas kehidupan sehari-hari, fungsi motorik, kemasyaraka-tan, kemampuan menolong diri sendiri, kemampuan okupasional, 2) Keterampilan konseptual; ketrampilan berbahasa peseptif dan ek-spresif, kemampuan membaca dan menulis, kemampuan mengelola keuangan, komunikasi non verbal, 3) Keterampilan sosial;menjalin dan menjaga pertemanan, interaksi dengan sesamanya, berpartisi-pasi dalam kelompok, menjaga emosi, penyesuaian diri dan sosial, memecahkan masalah, pengarahan diri sendiri, tanggung jawab, sosialisasi, perkiraaan dan kontrol diri sendiri, sensitif, tidak mudah menjadi korban;

c. Termanifestasi selama peride perkembangan (usia 0 – 18 tahun). Selanjutnya anak tunagrahita dapat diklasifikasikan menurut du-kungan yang diperlukan dalam kehidupan di masyarakat. Ameri-can Association for Intellectual Development Disabilities (AAIDD), mengelompokan ketunagrahitaan sebagai berikut: 1) Intermittent; memerlukan bantuan insidental (sebentar-sebentar) terutama pada masa transisi antara sekolah dan pekerjaan, 2) Limited; memerlukan sedikit bantuan seperti latihan kerja pada masa sekolah dan masa

(9)

transisi antara sekolah dan pekerjaan, 3) Extensive; memerlukan bantuan dalam pelayanan pendidikan serta kehidupan sehari-hari di rumah dan tempat bekerja.dan 4) Pervasive; memerlukan bantuan pada hampir seluruh kehidupannya.

Klasifikasi anak tunagrahita yang dipaparkan dalam buku ini berdasar fungsi intelektualnya. Hal tersebut sesuai dengan kondisi di Indonesia, klasifikasi siswa tunagrahita cenderung menggunakan penggolongan berdasarkan berdasarkan berat dan ringannya ketunagrahitaan.Klas-ifikasi tunagrahita tersebut adalah : tunagrahita ringan, sedang, berat, dan sangat berat.

a. Tunagrahita Ringan

Anak tunagrahita ringan umumnya memiliki penampilan fisik yang tidak berbeda dengan anak biasa sebayanya. Demikian pula dalam lingkup pergaulan sosial. Umumnya anak tunagrahita ringan men-galami masalah dalam pendidikan ketika mereka duduk kelas 3 atau 4 SD. Dapat berinteraksi dengan sebayanya.Dapat melakukan pekerjaan untuk kebutuhan hidupnya.

b. Tunagrahita Sedang

Anak tunagrahita sedang memperlihatkan karakteristik, yaitu: Da-pat berkomunikasi sederhana, kesulitan bicara Mereka mengalami gangguan motorik seperti kurang keeimbangan, dapat bergaul den-gan keluarga dan lingkunden-gan terdekat, memerlukan bantuan dalam kegiatan hidup sehari-hari, dapat mengerjakan pekerjaan yang san-gat sederhana dan memerlukan tempat pekerjaan seperti sheltered workshop atau lingkungan pekerjaan yang terlindung. Dan dapat melakukan kegiatan hidup hidup sehari-hari (merawat, mengurus, menolong diri).

c. Tunagrahita Berat

Anak tnagrahita berat menunjukkan hal-hal ini, seperti : mengalami keterlambatan yang jauh dari usianya dalam perkembangan ber-jalan dan bicara. Kemampuan berkomunikasinya sangat terbatas. Cara berkomunikasi non verbal, dan atau tanda-tanda tertentu. Kemampuan motorik terbatas dan mudah sakit. Adaptasi sosialnya terbatas hanya pada orang-orang dekat dengannya. Dapat dilatih ketrampilan yang sifatnya rutin dan sederhana. Dapat dilatih dalam

(10)

kegiatan memelihara dirinya seperti makan-minum, kebersihan diri, komunikasi , dan lain-lain.

d. Tunagrahita Sangat Berat

Anak tunagrahita sangat berat memperlihatkan hal-hal ini , seperti: Sangat tergantung pada orang lain dalam segala bidang (tidak dapat merawat diri sendiri, kesulitan dalam komunikasi verbal dan non verbal, tidak dapat mengenal bahaya.dan tidak dapat bersosialisasi walaupun di lingkungan terdekatnya.

2. Anak Tunagrahita Jenjang SMALB

Anak tunagrahita jenjang SMALB berusia antara 16 sapai 18 tahun. Khusus kelas XI berarti usianya 17 tahun. Pertumbuhan fisiknya sesuai dengan usianya dan mereka tidak memperilihatkan perbedaan dengan anak normal terutama bagi tunagrahita ringan.

Bila dilihat dari usianya berarti mereka berada di usia remaja dan mereka tentu saja melimiliki kebutuhan seperti remaja pada umumnya. Pertumbuhan fisik berkembang normal, tetapi perkembangan berpikir dan keperibadian berada di bawah usianya. Akibatnya ia mengalami kesulitan dalam pergaulan dan mengendalikan diri. Setelah tamat sekolah ia belum siap untuk bekerja, sedangkan ia tidak meungkin un-tuk melanjutkan pendidikan. Akibatnya ia hanya tinggal diam di rumah dan dapa akhirnya ia frustrasi. Kalau mereka diterima bekerja, mererka bekerja sangat lamban dan tidak terarah. Oleh karena itu mereka tidak memenuhi tuntutan dunia usaha.kerja. Kemampan berpikirnya setara dengan anak normal berusia 10 tahun (kelas IV SD) untuk kemampun akademiknya tetapi kemampuan keterampilannya dapat diarahkan kepersiapan pekerjaan.

Berdasarkan hal-hal diatas maka tujuan dan program pembelaja-rannya lebih dititik beratkan pada penguasaan keterampilan yag dapat mereka gunakan sebsgai bekal hidupnya.ereka dapat hidup mandiri. Materi pembelajaran difokuskan pada persiapan pekerjaan bagi anak-anak jenjang SMALB, sehingga dibutuhkan tema-tema yang berfokus pada kepemilikan keterampilan ( pra vokasional, dan vokasional).

(11)

CARA PENGGUNAAN BUKU GURU

A. Cakupan Buku

Buku Guru disusun dengan tujuan untuk memudahkan para guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik terpadu. Buku ini mencakup hal-hal sebagai berikut: a) Jaringan tema yang memberi gambaran kepada guru tentang suatu tema yang melingkupi beberapa kompetensi dasar (KD) dan indikator dari berbagai mata pelajaran, b) Tujuan pembelajaran yang akan di-capai pada setiap kegiatan pembelajaran, c) Kegiatan pembelajaran tematik terpadu untuk menggambarkan kegiatan pembelajaran yang menyatu dan mengalir, d) Pengalaman belajar yang bermakna untuk membangun sikap dan perilaku positif, penguasaan konsep, keterampilan berpikir saintifik, ber-pikir tingkat tinggi, kemampuan menyelesaikanmasalah, inkuiri, kreativitas, dan pribadi reflektif e) Berbagai teknik penilaian siswa, f) Informasi yang menjadi acuan kegiatan remedial dan pengayaan, g) Kegiatan interaksi guru dan orang tua, yang memberikan kesempatan kepada orang tua untuk ikut berpartisipasi aktif melalui kegiatan belajar siswa di rumah.

B. Penggunaan Buku

Hal-hal yang diperhatikan dalam menggunakan buku ini adalah: 1. Bacalah halaman demi halaman dengan teliti.

2. Pahamilah setiap kompetensi dasar dan indikator yang terkait dengan tema yang diajarkan.

3. Upaya ketercapaian Kompetensi Inti (KI)I dan II dalam semua kegiatan pembelajaran dapat dilakukan dengan pembiasaan, keteladanan, dan budaya sekolah guna mendukung pembentukan sikap, pengetahuan, dan perilaku positif

4. Cocokan setiap langkah kegiatan yang terdapat di buku siswa sesuai dengan hal dimaksud.

5. Mulailah pembelajaran dengan pengantar yang sesuai dengan tema dan kaitan tema tersebut dengan lingkungan sekitar anak dan sekolah. Siswa tertarik mengikuti pembelajaran sesuai dengan kondisi yang mer-eka kenal. Demikian pula pada saat menutup pelajaran, kaitan dengan kehidupan sehari-hari yang dialami siswa memudahkan siswa

(12)

mema-hami makna kegiatan pembelajaran. Pemberian pengantar pada setiap perpindahan tema yang sesuai dengan kondisi dan kegiatan sehari-hari siswa untuk memaksimalkan manfaat dan keberhasilan pendekatan tematik terpadu

6. Kembangkan ide-ide kreatif dalam memilih metode pembelajaran. Temu-kan juga kegiatan alternatif apabila kondisi yang terjadi kurang sesuai dengan perencanaan.

7. Sebelum, selama, dan setelah pembelajaran penting melakukan asesmen agar dapat mengetahui kemampuan dan kelemahan setiap anak dan dapat melakukan penyesuaian materi, metode, media dengan kebutuhan siswa.

8. Penyesuaian materi pelajaran dapat dilakukan sesuai kemampuan in-dividual siswa. Siswa yang lebih cepat menyelesaikan tugasnya dapat diberikan materi pengayaan atau diberikan materi pelajaran untuk kelas berikutnya. Adapun siswa yang tidak dapat menguasai kemampuan yang ditentukan dapat diberikan pengulangan pada bagian yang belum dapat dikerjakan siswa atau mempelajari bahan untuk kelas yang di bawahnya. Selanjutnya jika telah dilakukan pengulangan berkali-kali siswa belum juga dapat menguasai kemampuan tersebut, guru meny-iapkan program khusus dengan menyesuikan KD dan indikator dengan kemampuan siswa.

9. Pilihlah metode pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan materi yang diajarkan dan kebutuhan siswa. Jadikanlah lingkungan sebagai media dan sumber belajar siswa

10. Perhatikan alokasi waktu yang tersedia sesuai dengan struktur kuriku-lum. Guru perlu berkolaborasi dengan guru mata pelajaran (termasuk pelajaran Kemandirian) agar pembahasan materi pelajaran seiring dan berkesinambungan dengan memperhatikan keberadaan siswa. Sedapat mungkin kaitkan kegiatan pembelajaran tema akademik dengan pen-didikan kemandirian dalam bidang ketrampilan.

11. Jalin kerjasama dengan orang tua/wali, tenaga kependidikan, dan masyarakat sekitar untuk mengembangkan pembelajaran.

12. Libatkan semua siswa dan yakini bahwa setiap siswa mempunyai po-tensi dan patut dikembangkan.Dengan demikian, pemahaman tentang kecerdasan majemuk, gaya belajar siswa serta beragam faktor belajar siswa, sangat dibutuhkan.

(13)

13. Buatlah catatan refleksi setelah satu subtema selesai, sebagai bahan untuk melakukan perbaikan pada proses pembelajaran selanjutnya. Misalnya faktor-faktor yang menyebabkan pembelajaran berlangsung dengan baik, kendala-kendala yang dihadapi, dan ide-ide kreatif untuk pengembangan lebih lanjut.

C. Proses Pembelajaran

a. Membuka pelajaran dengan cara yang menarik perhatian siswa, seperti membacakan cerita bertanya jawab, bernyanyi, melakukan permainan, demonstrasi, dan pemecahan masalah.

b. Menginformasikan tujuan pembelajaran sehingga siswa dapat mengor-ganisir informasi yang disampaikan (apa yang dilihat, didengar, dirasa-kan, dan dikerjakan).

c. Menggali pengetahuan siswa yang diperoleh sebelumnya agar siswa bisa mengaitkan pengetahuan terdahulu dengan yang akan dipelajari. d. Memberi tugas yang bertahap guna membantu siswa memahami

kon-sep.

e. Memberi tugas yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir ting-kat tinggi.

f. Memberi kesempatan untuk melatih keterampilan atau konsep yang telah dipelajari.

(14)

PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN

A. Pembelajaran

1. Pendekatan

Satu hal penting ditekankan dari proses pembelajaran ini adalah bahwa pembelajaran yang dijalankan tidak hanya memperkenalkan pengetahuan mata pelajaran dalam konsepsi-konsepsi atau teori-teorin-ya teori-teorin-yang bersifat hafalan. Melainkan, lebih menekankan dimensi afeksi, atau kepedulian dan keterikatan peserta didik terhadap hal-hal nyata yang dialami peserta didik untuk dapat beraktivitas secara mandiri dan menjaga hak orang lain di sekitarnya.

Proses pembelajaran yang menekankan pada praktik pengetahuan mata pelajaran yang dijalin dalam tema ini membutuhkan pendeka-tan pembelajaran khusus. Salah satu pendekapendeka-tan pembelajaran yang sesuai dengan orientasi kurikulum yaitu pendekatan proses keilmuan atau saintifik melalui tahapan proses pembelajaran berikut; mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar atau mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan guru untuk mengembangkan pendekatan lain yang berkesesuaian dengan proses pembelajaran peserta didik aktif kreatif dan berfikir kritis, seperti: model pembelajaran berbasis keingintahuan (inquire-based learning), tidak hanya menekankan perolehan atau penemuan jawaban-jawaban atas keingintahuan peserta didik saja, dan mendorong aktivitas pe-serta didik melakukan praktek tentang apa yang dipelajarinya (penelu-suran, penemuan, model pembelajaran berbasis pemecahan masalah (problem solving-based learning), yang bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan khusus terkait dengan masalah yang ada, menumbuhkan kepedulian dan rasa tanggung jawab peserta didik terhadap pemecahan masalah sehari-hari, dan model pembelajaran berbasis proyek (project-based learning), merupakan proses pembelajaran yang menjadikan kegiatan proyek sebagai obyek studi sekaligus sarana belajar. Dapat dilakukan dengan melalui tahapan kegiatan dalam proyek, mulai dari penentuan masalah, perencanaan, implementasi, monitoring dan

(15)

evalu-asi, serta identifikasi hasil-hasil yang dicapai dan rekomendasi untuk kegiatan proyek berikutnya.

2. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Tematik Terpadu

Pembelajaran tematik terpadu memiliki prinsip-prinsip sebagai beri-kut:

a. Peserta didik mencari tahu, bukan diberi tahu.

b. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan kompetensi melalui tema yang paling dekat dengan kehidupan peserta didik. c. Terdapat tema yang menjadi pemersatu sejumlah kompetensi dasar

yang berkaitan dengan berbagai konsep, keterampilan dan sikap. d. Sumber belajar tidak terbatas pada buku.

e. Peserta didik dapat bekerja secara mandiri maupun berkelompok sesuai dengan karakteristik kegiatan yang dilakukan

f. Guru harus merencanakan dan melaksanakan pembelajaran agar dapat mengakomodasi peserta didik yang memiliki perbedaan tingkat kecerdasan, pengalaman, dan ketertarikan terhadap suatu topik. g. Kompetensi Dasar mata pelajaran yang tidak dapat dipadukan dapat

diajarkan tersendiri.

h. Memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik (direct experiences) dari hal-hal yang konkret menuju ke abstrak.

i. Kegiatan pembelajaran tematik yang dirancang dalam silabus bukan merupakan urutan kegiatan pembelajaran, melainkan bentuk keg-iatan pembelajaran untuk mencapai Kompetensi Dasar guru dapat melakukan penyesuaikan.

3. Prinsip Pembelajaran Anak Tunagrahita

Beberapa prinsip pembelajaran bagi tunagrahita adalah : a. Prinsip Pengulangan

Berhubung anak tunagrahita dapat cepat lupa mengenai apa yang dipelajarinya, maka dalam mengajar mereka membutuhkan pengu-langan-pengulangan disertai contoh yang bervariasi. Oleh karena itu, dalam mengajar anak tunagrahita tidakmaju atau pindah ke materiberikutnya sebelum guru yakin betul bahwa anak telah benar memahami betul materi yang dipelajarinya.

(16)

b. Prinsip Keperagaan

Prinsip ini digunakan dalam mengajar anak tunagrahita mengingat keterbatasan anak tunagrahita dalam berpikir abstrak.Oleh karena itu sangat penting, dalam mengajar anak tunagrahita dapat mengguna-kan alat peraga.Dengan alat peraga anak tunagrahita memperoleh tanggapan yang dipelajari atautidak terjadi verbalisme.

c. Prinsip Skala Perkembangan Mental

Prinsip ini menekankan pada pemahaman mengani usia kecer-dasan anak tunagrahita. Dengan memahami usia ini guru dapat menentukan materi pelajaran yang sesuai dengan usia mental anak tunagrahita tersebut. Dengan demikian, anak tunagrahita dapat mempelajari materi yang diberikan guru.Melalui prinsip ini dapat diketahui perbedaaan antar dan intra individu.

d. Prinsip Individualisasi,

Prinsip ini menekankan perhatian pada perbedaan individual anak tunagrahita. Anak tunagrahita belajar sesuai dengan iramanya sendiri. Namun, ia harus berinteraksi dengan teman atau dengan lingkungannya. Jadi, ia tetap belajar bersama dalam satu ruangan dengan kedalaman dan keluasan materi yang berbeda.

e. Prinsip Kecekatan Motorik

Melalui prinsip ini anak tunagrahita dapat mempelajari sesuatu cdengan melakukannya. Di samping itu dapat melatih motorik anak terutama untuk gerakan yang kurang mereka kuasai.

f. Prinsip Korelasi

Maksud prinsip ini adalah bahan pelajaran dalam bidang tertentu hendaknya berhubungan dengan bidang lainnya atau berkaitan lang-sung dengan kegiatan kehidupan sehari-hari anak tunagrahita. g. Prinsip Pembelajaran Bertahap.

Prinsip ini menghendaki agar dalam memberikan pembelajaran pada anak tunagrahita diberikan secara bertahap yakni tugas-tugas itu dirinci dan diberikan setahap-demi setahap.Misalnya dalam hal menulis abjad dapat dimulai dengan menebalkan abjad dengan pen-sil, menghubungan titik-titik dari huruf tersebut dan pada akhirnya menulis dengan contoh.

(17)

4. Pelaksanaan Asesmen

Salah satu faktor penting dalam melaksnakan pembelajaran adalah melaksanakan asemsen sebelum, selama dan sesudah pembelajaran. Karena itu dibutuhkan keterampilan guru dalam melakukan asesmen. Beberapa komponen dalam mempersipkan instrument asemen ada-lah: membuat batasan atau definisi tentang kemampuan yang akan diasesmen, menyusun kisi-kisi instrument dengan membuat indikator, mengembangkan butir instrumen berdasarkan indikator. Selanjutnya menyusun lembar kerja siswa (LKS) untuk dikerjakan siswa.

B. Penilaian.

Penilaian Hasil Belajar adalah proses pengumpulan informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam ranah sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan/atau setelah proses belajar, pada satu kompetensi, satu se-mester, satu tahun untuk suatu muatan/mata pelajaran. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan pengukuran pencapaian satu atau lebih Kompetensi Dasar. Penilaian aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan sebagai sumber informasi utama dan pelaporan-nya menjadi tanggung jawab wali kelas atau guru kelas. Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai. Penilaian keterampilan dilakukan mela-lui praktik, produk, proyek, portofolio, dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai.

Penilaian tematik dilakukan berdasarkan kompetensi dasar pada tema tertentu, namun pelaporan hasil belajar menurut mata pelajaran.

1. Panduan Penilaian

a. Teknik

Secara umum, terdapat berbagai teknik penilaian yang dapat digu-nakan, antara lain:

1) Tes (tertulis, lisan, dan praktik atau unjuk kerja)

2) Teknik observasi atau pengamatan yang dilakukan selama pem-belajaran berlangsung dan atau atau di luar pempem-belajaran

3) Teknik pemberian tugas untuk perorangan atau kelompok yang dapat berbentuk tugas rumah dan atau atau proyek

(18)

Di dalam Buku Panduan Guru ini, teknik penilaian yang dikembang-kan, yaitu:

1) Tes (tertulis dan unjuk kerja) 2) Observasi (pengamatan) 3) Portofolio.

b. Instrumen Penilaian:

1) Instrumen tes tertulis dalam bentuk soal

Penilaian dilakukan dengan cara menghitung jumlah jawaban benar dari soal yang tersedia.

Skor maksimal : 100

Penilaian sekor yang diperoleh

sekor Ideal x 100 Konversi Nilai (Skala 0-100) Predikat Klasifikasi 86-100 A SB (Sangat Baik) 71-85 B B (Baik) 56-70 C C (Cukup) ≤ 55 D K (Kurang) Keterangan:

• Skor yang diperoleh adalah jumlah skor yang diperoleh siswa dari kriteria 1dan kriteria 2.

• Skor ideal adalah perkalian dari banyaknya kriteria dengan skor tertinggi.

Sebagai contoh ini, skor ideal = 2 x 4 = 8. Perhitungan nilai akhir siswa:

• Oki : 78 x 100 = 87,5 • Tagor : 88 x 100 = 100

(19)

2) Instrumen unjuk kerja dalam bentuk Rubrik Penilaian. Contoh Rubrik Penilaian Memainkan Alat Musik

No Kriteria Baik Sekali Baik Cukup Belum Mampu 1. K e m a m -p u a n bernyanyi Memenuhi 3 aspek (hafal nada, Perpin-dahan nada t e p a t , d a n ekspresif) Memenuhi 2 dari 3 as-pek M e -menuhi 1 dari 3 as-pek B e l u m m e -m e n u h i semua 2. K e p e r -cayaan diri Tidak terlihat ragu-ragu T e r l i h a t ragu-ragu Memerlu-kan ban-tuan guru B e l u m b e r a n i tampil

Contoh Lembar Pengamatan Kegiatan Diskusi

No Kriteria Terlihat (√)

Belum Terlihat (√)

1. Kemampuan bertanya .... ....

2. Kemampuan menjawab pertan-yaan

.... .... 3. Keberanian menyampaikan

penda-pat

.... ....

3) Instrumen Observasi berbentuk Lembar Pengamatan Contoh Lembar Pengamatan Kegiatan Permainan

No Kriteria Terlihat (√)

Belum Terlihat (√)

1. Siswa mampu mengikuti instruksi .... .... 2. Siswa terlibat aktif dalam

per-mainan

.... ....

3. Siswa mengungkapkan perasaan dan pendapatnya setelah melaku-kan kegiatan permainan

(20)

Contoh Hasil Pengamatan Kegiatan Permainan

No Nama Siswa

Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 3

Terlihat (v) Belum Terlihat (v) Terlihat (v) Belum Terlihat (v) Terlihat (v) Belum Terlihat (v) 1 Melani 2 Oki 3 Riza 4 Tagor

4) Penilaian Sikap atau Karakter Siswa

a) Pada semester I, berbagai sikap atau nilai karakter yang akan dikembangkan meliputi jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, percaya diri, patuh terhadap tata tertib, teliti, kasih sayang, kerja sama, menghargai, dan sebagainya.

b) Untuk mencapai sikap atau nilai karakter tersebut, selain dilakukan secara tidak langsung melalui berbagai aktivitas pembelajaran yang dilakukan, guru diharapkan dapat melaku-kan penilaian secara langsung atas ketercapaian nilai karakter tertentu pada diri siswa. Langkah-langkah di bawah ini dapat dijadikan pertimbangan untuk melakukan penilaian.

(1) Mengingat kendala yang ada, terutama ketersediaan waktu, maka dalam1 semester, guru dapat menentukan 2 atau 3 nilai karakter yang akan dikembangkan dan dinilai secara langsung.

Jenis karakter yang akan dikembangkan, hendaknya menjadi keputu-san sekolah, meskipun tidak menutup kemungkinan, dalam satu kelas ada tambahan 1 atau 2 nilai karakter lain, sesuai dengan kebutuhan di kelas tersebut.

(2) Misalnya dalam semester 2 ini, nilai karakter yang akan dikembang-kan adalah :

(a) Disiplin (b) Kerja sama (c) Percaya diri

(21)

(3) Setiap karakter dibuatkan indikator. Contoh indikator disiplin dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Nilai Karakter yang Dikembangkan

Definisi Indikator

Disiplin Ketaatan atau

ke-patuhan terhadap peraturan

• Kehadiran ke seko-lah tepat waktu • Senantiasa

men-j a l a n k a n t u g a s piket

• Menyelesaikan tugas sesuai dengan wak-tu yang disepakati Kembangkan instrumen penilaian, misalnya lembar pengamatan. Contoh Lembar Pengamatan

Nilai Karakter yang Dikembangkan: Disiplin Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV Ket.

Bulan: ... 2016

No Nama

Perkembangan K

e t

Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV

BT MT MB SM BT MT MB SM BT MT MB SM BT MT MB SM

Keterangan:

Tahapan perkembangan nilai karakter sebagaimana tercantum dalam Kerangka Acuan Pendidikan Karakter (Kemendiknas, 2010) meliputi:

BT: Belum Terlihat

Apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda awal pe-rilaku yang dinyatakan dalam indikator karena belum memahami makna dari nilai itu (tahap anomi).

MT: Mulai Terlihat

Apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten karena sudah ada pemahaman dan mendapat penguatan lingkungan terdekat (tahap heteronomi).

(22)

MB: Mulai Berkembang

Apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda peri-laku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten, karena selain sudah ada pemahaman dan kesadaran juga mendapat pen-guatan lingkungan terdekat dan lingkungan yang lebih luas (Tahap Sosionomi).

SM: Sudah Membudaya,

Apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten karena selain sudah ada pemahaman dan kesadaran dan mendapat penguatan lingkungan terdekat dan lingkungan yang lebih luas sudah tumbuh kematangan moral (tahap autonomi).

C. Pengembangan Silabus Tematik

Silabus tematik di SMALB Tunagrahita dikembangkan menggunakan model jaring laba (webbed). Pembelajaran terpadu model jaring laba-laba (webbed) dikembangkan dengan memadukan beberapa mata pelajaran yang diikat dalam suatu tema. Pengembangan silabus dilakukan merujuk silabus mata pelajaran, untuk materi pembelajaran menyesuaikan dengan kompetensi dasar setiap mata pelajaran. Sedangkan kegiatan pembelajaran merupakan gabungan kegiatan pembelajaran untuk satu tema/subtema untuk seluruh kompetensi dasar dari muatan mata pelajaran yang diikat dalam tema/subtema tersebut.

Alokasi waktu pembelajaran dalam satu minggu sebagaimana yang ter-cantum dalam struktur kurikulum untuk SMALB Tunagrahita adalah sebagai berikut.

Kelas X XI XII

Jumlah jam pelajaran per minggu 22 22 22

Alokasi waktu tersebut termasuk Pendidikan Agama sebanyak 3 jam pelajaran per minggu. Selain itu untuk pada siswa Tunagrahita kelas X, XI dan XII membutuhkan penekanan pada penguasaan kompetensi mem-baca, menulis, dan berhitung untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika, maka perlu mendapat perhatian dalam integrasi dengan tema dan mendapatkan alokasi waktu yang cukup. Selain itu ada beberapa kom-petensi dasar dalam Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan yang

(23)

memerlukan pemenuhan sarana dan prasarana khusus oleh satuan pen-didikan yang harus diajarkan tersendiri sebagai mata pelajaran dan bersifat pilihan bagi satuan pendidikan yang tidak dapat memenuhinya. Alokasi waktu pembelajaran tematik untuk setiap minggunya perlu memperhatikan kekhasan-kekhasan di atas. Untuk itu alokasi waktu pembelajaran tematik setiap minggunya diberikan alokasi minimal sebagai berikut.

Kelas X XI XII

Jumlah jam pelajaran per minggu 22 22 22

Mata pelajaran Agama 3 3 3

Mata pelajaran Bhs. Inggris 2 2 2

Jumlah jam pelajaran tematik per minggu 17 17 17 Langkah-langkah yang dilakukan dalam mengembangkan silabus tematik model ini adalah:

1. Mengidentifikasi materi pelajaran dari setiap kompetensi dasar yang ingin dicapai dari semua mata pelajaran yang akan diintegrasikan. 2. Mengidentifikasi tema-tema yang menarik bagi peserta didik, lalu

memi-lih beberapa tema yang akan dijadikan sebagai tema pembelajaran. 3. Memetakan materi pelajaran untuk setiap tema/subtema yang sesuai.

Pemetaan materi perlu juga memperhatikan keruntutan dari materi untuk setiap mata pelajaran dan tingkat kesulitan dari materi tersebut agar mendapatkan alokasi waktu yang cukup.

4. Merancang kegiatan pembelajaran berdasarkan pemetaan materi pela-jaran yang telah dilakukan.

5. Mendesain penilaian yang akan dilakukan untuk proses pembelajaran yang telah dirancang berdasarkan tema atau sub tema yang telah dia-jarkan.

6. Melaporkan hasil penilaian sesuai dengan kompetensi mata pelajaran yang telah dicapai. Hasil penilaian ini akan dijadikan dasar bagi pendidik untuk melakukan evaluasi pembelajaran. Hasil evaluasi ini digunakan untuk mengidentifikasi tema dan materi pembelajaran kembali.

(24)

Tahapan pengembangan silabus tematik dapat digambarkan seba-gaimana bagan berikut.

Gambar 1. Alur Pengembangan Silabus Tematik SMALB TUNAGRAHITA

d. Kegiatan Bersama Orang Tua

Secara khusus, di setiap akhir pembelajaran pada Buku Siswa, terdapat kolom untuk orang tua dengan subjudul ‘Kegiatan bersama Orang Tua’. Kolom ini berisi informasi tentang materi yang dipelajari dan aktivitas belajar yang dapat dilakukan siswa bersama orang tua di rumah. Orang tua diharapkan berdiskusi dan terlibat dalam aktivitas belajar siswa. Guru perlu membangun komunikasi dengan orang tua sehubungan dengan kegiatan pembelajaran yang akan melibatkan orang tua dan siswa di rumah.

e. Beberapa Singkatan Nama Mata Pelajaran dan Kepanjangannya

1. SBdP : Seni Budaya dan Prakarya

2. PKn : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3. PJOK : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

(25)

STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN DAN

KOMPETENSI INTI KELAS XI

Standar Kompetensi Kelulusan (SKL)

SIKAP Memiliki prilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertangguang jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain.

PENGETAHUAN Memiliki pengetahuan yang factual dan konseptual berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya dalam wawasan kemanusian, ke-bangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah dan tempat bermain.

KETERAMPILAN Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatif dalam ranah abstrak dan kongkret sesuai dengan yang ditugaskan kepadanya.

(26)

Kompetensi Inti Kelas XI

1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan bendabenda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat ber-main.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

(27)

Daftar Isi Buku Guru

Kata Pengantar iii

Tentang Buku Guru v

Bagaimana Menggunakan Buku Guru x

Pembelajaran dan Penilaian xiii

Standar Kompetensi Lulusan dan Kompetensi Inti xxiv Daftar Isi xxvi

SUBTEMA 1 : Wisata Alam 1

Jaringan Subtema 1 4

Ruang Lingkup Pembelajaran 5

Indikator 5 Media dan alat

Pembelajaran 1 : Wisata Sungai 5

Pembelajaran 2 : Wisata Gunung 17

Pembelajaran 3 : Wisata Hutan 31

Pembelajaran 4 : Wisata Pantai 43

Pembelajaran 5 : Pengulangan Pb 1 dan Pb 2 57

Pembelajaran 6 : Pengulangan Pb 3 dan Pb 4 71

Evaluasi 77

SUBTEMA 2 : Wisata Sejarah 79

Jaringan Subtema 2

Ruang Lingkup Pembelajaran Indikator

Media dan alat

Pembelajaran 1 : Candi 80

Pembelajaran 2 : Benteng Rotterdam 97

(28)

Pembelajaran 4 : Musium 123

Pembelajaran 5 : Pengulangan Pb 1 dan Pb 2 135

Pembelajaran 6 : Pengulangan Pb 3 dan Pb 4 145

Evaluasi 152

SUBTEMA 3 : Wisata Buatan 153

Jaringan Subtema 3

Ruang Lingkup Pembelajaran Indikator

Media dan alat

Pembelajaran 1 : Taman 154

Pembelajaran 2 : Kolam Renang 169

Pembelajaran 3 : Agrowisata 179

Pembelajaran 4 : Desa Wisata 191

Pembelajaran 5 : Pengulangan Pb 1 dan Pb 2 201

Pembelajaran 6 : Pengulangan Pb 3 dan Pb 4 209

Evaluasi 217

Glosarium 218

(29)
(30)
(31)

Kelas XI

Tema 8 : Tempat-Tempat Wisata Alokasi Waktu : 51 jam pelajaran

Tema ini secara keseluruhan untuk mencapai sejumlah Kompetensi Dasar pada mata pelajaran berikut.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Siswa mampu:

1.1 Mensyukuri karunia tuhan Yang Maha Esa dengan menghargai hak dan kewajiban sebagai warga negara.

2.1 Melakukan sikap bertanggung jawab terhadap hak dan kewajiban yang dimilikinya.

1.1 Memahami hak dan tanggung jawabnya sebagai warga negara

1.1 Melakukan hak dan kewajiban sebagai warga negara dilingkungan kelu-arga, sekolah dan masyarakat.

Bahasa Indonesia (BI)

Siswa mampu:

3.1 Memahami teks laporan hasil wawancara sederhana dengan pejabat pe-merintahan dalam bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis.

4.1 Menyajikan teks laporan hasil wawancara sederhana dengan pejabat pe-merintahan dalam bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis

Matematika (MAT)

Siswa mampu:

3.3 Memahami konsep untung atau rugi dalam jual beli 4.3 Menghitung untung atau rugi dalam jual beli

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Siswa mampu:

3.2 Mengenal energi listrik dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari

(32)

4.2 Mendemonstrasikan penggunaan alat dengan memanfaatkan energi lis-trik

Ilmu Pengetahuan sosial (IPS)

Siswa mampu:

3.2 Memahami kegiatan manusia dalam hubungannya dengan kondisi (geografis, kelembagaan sosial, ekonomi, pendidikan, dan budaya) da-lam dinamika interaksi dengan lingkungan ada-lam pada masa pergerakan nasional sampai proklamasi kemerdekaan Indonesia

4.2 Menceritakan kegiatan manusia dalam hubungannya dengan kondisi (geografis, kelembagaan sosial, ekonomi, pendidikan, dan budaya) da-lam dinamika interaksi dengan lingkungan ada-lam, pada masa pergerakan nasional sampai proklamasi kemerdekaan Indonesia

Seni Budaya dan Prakarya (SBdP)

Siswa mampu:

3.1 Mengenal cara membentuk objek flora dengan media bahan lunak (clay/ tanah liat/tepung/plastisin).

4.1 Membuat berbagai bentuk objek flora dengan media bahan lunak (clay/ tanah liat/ tepung/plastisin

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)

Siswa mampu:

3.4 mengenal prosedur keterampilan mengambil napas pada aktifitas air (re-nang) secara sederhana.

4.4 Mempraktikkan cara mengambil napas renang secara sederhana

Untuk mencapai sejumlah Kompetensi Dasar tersebut di atas dilakukan melalui materi pembelajaran dan kegiatan pembelajaran pada beberapa sub-tema berikut ini.

(33)

JARINGAN TEMA 8

Tempat-Tempat Wisata

(34)

Sub Tema I Wisata Alam

Pembelajaran 1 Wisata Sungai

Pemetaan Indikator Pembelajaran I

IPS

3.2.1 Menjelaskan letak geografis daerah tempat tinggalnya

3.2.2 Mengidentifikasi jenis pariwisata berdasarkan letak geografisnya 4.2.1 Dapat mengelompokkan daerah

tempat tinggal berdasarkan letak geografis ( dataran tinggi, dataran rendah dan pantai).

4.2.2 Menunjukkan jenis pariwisata berdasarkan letak geografisnya

Bhs. Indonesia

3.1.2 Mengidentifikasi kata tanya yang terdapat pada contoh teks laporan hasil wawancara sederhana dengan Mengenal contoh teks laporan pejabat pemerintah dalam bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis.

3.1.3 Mengidentifikasi macam per-tanyaan yang terdapat pada contoh teks laporan hasil wawancara sederhana den-gan pejabat pemerintah dalam bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis.

4.1.2 Membuat pertanyaan untuk melakukan wawancara seder-hana

4.1.3 Melakukan wawancara dengan pejabat pemerintahan

Pkn

1.1.1 Menunjukan rasa syukur atas kar-unia hak dan kewajiban sebagai warga Negara

2.1.1 Bertanggung jawab terhadap ke-wajibannya dilingkungan rumah 2.1.2 Bertanggung jawab terhadap

haknya dilingkungan sekolah 3.1.1 Menjelaskan pengertian hak

dan kewajiban warga Negara 4.1.1 Mengelompokan hak dan

kewa-jiban warga negara

PJOK

3.4.1 Menjelaskan aktivitas dasar keg-iatan renang secara sederhana 3.4.2 Mengidentifikasi jenis gaya pada

aktifitas renang

4.4.1 Mempraktikkan aktifitas dasar kegiatan renang

4.4.2 Mempraktikkan aktifitas renang gaya bebas.

IPA

3.2.3 Menjelaskan pemanfaatan energi listrik dalam kehidupan sehari-hari 4.2.3 Menunjukan benda yang memanfaatkan energi listrik

PEMBELAJARAN

(35)

Uraian Kegiatan Pembelajaran Langkah-Langkah Kegiatan: Pendahuluan

• Guru mengucapkan salam, menyapa dan mendata kehadiran siswa • Guru mengajak berdoa sesuai dengan kepercayaan masing-masing

siswa, mintalah salah satu peserta didik untuk memimpin doa. • Guru menyampaikan tema yang akan dibahas, yaitu wisata sungai • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan Inti:

• Guru meminta siswa mengamati gambar yang tertera di buku siswa kolom “Ayo Mengamati”

• Guru menunjukkan gambar lainnya terkait dengan wisata sungai, seperti gambar Sungai Musi, Sungai Mahakam atau Sungai Kapuas.

• Guru memberikan kesempatan seluas-luasnya pada siswa untuk mengeksplorasi gambar yang diamati

• Guru menjelaskan materi dengan menyesuaikan kondisi daerah mas-ing-masing. Melalui kegiatan ini diharapkan siswa mampu memahami makna yang terkandung pada gambar tersebut.

• Tanya jawab berdasarkan gambar.

• Guru memberikan penjelasan sekilas tentang sungai dan fungsinya. • Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan.

(36)

Wisata Arung Jeram

Oki dan Oni bersama keluarganya berwisata arung jeram ke sungi Elo, Magelang Jawa Tengah. Mereka memakai perahu karet dengan menggu-nakan pelampung serta helm.

Air sungai Ello sangat bersih, sehingga banyak anak-anak yang berenang atau mandi di sungai. Oki dan Oni pun ingin belajar berenang agar dapat berenang seperti anak-anak tersebut.

Di pinggir sungai, banyak yang memancing ikan. Oki heran, dipinggir sungai ada papan bertuliskan “Dilarang menyetrum ikan”. Pemandunya menjelaskan bahwa masyarakat hanya dibolehkan memancing, tidak boleh dengan cara disetrum atau diracun, karena akan merusak ekosistem yang ada di sungai.

Air sungai pun dimanfaatkan untuk mengairi pertanian.

“Hmm Asyik sekali berwisata arung jeram, terimakasih ayah dan ibu.” ujar Oki.

• Guru dapat menerapkan model tutor sebaya bila ada siswa yang men-galami kesulitan membaca teks agak panjang.

• Guru meminta siswa yang mampu membaca lancar untuk membacakan, dan siswa yang belum bisa membaca lancar menyimak teks bacaan yang dibacakan oleh temannya. Kegiatan ini dapat memperkuat kerja sama siswa.

Ayo Cari Tahu

• Guru membagi kelompok, perkelompok 2 orang,

• Guru meminta siswa secara berkelompok mencari informasi tentang cara berenang yang benar dan manfaat berenang bagi tubuh kita. • Kegiatan ini memberikan pengalaman belajar kepada siswa untuk

men-cari informasi tentang renang.

• Guru mendampingi siswa menuliskan Informasi yang diperoleh di buku masing-masing.

• Guru menunjuk siswa secara bergantian untuk membacakan informasi yang telah diperoleh di depan kelas secara bergantian.

(37)

Ayo Kerjakan

• Guru menuliskan peta konsep kata tanya seperti di buku siswa pada papan tulis

• Guru menyiapkan kartu gambar yang menunjukkan kata kerja, tempat, orang, cara melakukan dan waktu/hari.

Contoh:

(38)

• Guru meminta siswa secara bergantian untuk mengambil kartu dan maju untuk memasangkan kartu gambar dengan kata tanya yang ada pada peta konsep. Misalnya gambar rumah dipasangkan dengan kata tanya dimana, gambar jam dipasangkan dengan kata tanya kapan, gambar orang dengan kata tanya siapa, gambar seseorang menunjukkan kata tanya bagaimana. Gambar dapat divariasikan.

• Guru diharapkan memberikan reward atau kalimat pujian apabila siswa tepat memasangkan gambarnya.

• Apabila siswa telah memahami kata tanya dan mampu menerapkannya secara tepat, guru meminta siswa melengkapi kalimat tanya dalam tabel yang disedakan.

No. Pertanyaan

Siapa

Siapa yang pergi berwisata?

1. Siapa………?

2. Kapan………..?

3. Di mana………..?

4. Apa………?

5. Bagaimana……….?

• Guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan yang telah dibuat • Guru meminta siswa mengerjakan secara berpasangan.

No. Jawaban

Keluarga Oki dan Oni 1.

2. 3. 4. 5.

(39)

Ayo Mencari Informasi

• Guru meminta siswa menyimak bacaan pada kolom “Ayo Menyimak” • Guru memberi kesempatan siswa untuk melakukan tanya jawab

• Guru menjelaskan pengaruh kondisi geografis terhadap budaya dan profesi masyarakat sejak masa pergerakan nansional sampai masa ke-merdekaan Republik Indonesia.

• Guru menampilkan gambar atau video PLTA yang memanfaatkan sungai sebagai sumber energy listrik

• Guru mengajak siswa untuk berdiskusi dan guru berperan sebagai fasilitator. Guru memberikan pancingan dengan menanyakan “Apakah penyetruman ikan disungai menggunakan energi listrik?” “mengapa dilarang menyetrum ikan di sungai?”

• Guru meminta siswa untuk menyimpulkan hasil diskusi dan menulis-kannya pada kertas yang telah disediakan

• Guru meminta siswa untuk membacakan hasil diskusinya secara ber-gantian.

Pada kegiatan ayo diskusikan guru sebaiknya mencermati langkah-langkah sebagi berikut:

1. Guru memberikan motivasi kepada para siswa untuk mengamati dengan cermat pelaksanaan percobaan yang sedang dilakukan, untuk dijadikan bahan diskusi hasilnya.

2. Dalam melakukan diskusi dipastikan semua siswa aktif berperan serta. 3. Aktifitas siswa dicatat oleh guru pada rubrik penilaian hasil diskusi.

(40)

Bahan Bacaan Guru Teknik Berenang Dasar 1. Masuk ke dalam air

• Rendam tubuh sebatas leher, kemudian basahi muka dengan kedua tangan berulang-ulang.

• Duduk di dasar kolam, kepala tetap di atas permukaan air, kedua telapak tangan letakkan di samping kiri dan kanan paha

• Melompat dengan mempergunakan kedua kaki dirapatkan, gerakannya pendek, lakukan berulang-ulang di tempat.

2. Berjalan

• Berjalan dengan lutut ditekuk dan tangan diayun di dalam air. Lakukan ke arah depan berulang-ulang

• Berjalan ke arah depan dengan menendangkan kaki, lakukan secara berulang-ulang

3. Bernafas

• Tarik napas sedalam-dalamnya dengan mulut dibuka nya, masukan muka ke bawah permukaan air, tiupkan udara ke dalam air dengan membuka mulut setengahnya, lakukan berulang kali

• Bernapas naik turun di atas dan di bawah permukaan air sebanyak 5 – 10 kali dengan mata dibuka.

• Tarik napas sedalam-dalamnya, kemudian keluarkan melalui mulut dan hidung sedikit demi sedikit sambil menyelam, lakukan selama 5 detik sambil menyelam. Lakukan selama 5 detik setiap kalinya. Cara men-geluarkan udara di dalam air secara sedikit demi sedikit (trickle) dan sekaligus (explosive).

4. Mengapung

• Mengapung merupakan latihan keterampilan penyelamatan diri yang sangat penting di air. Kemampuan mengapung dalam posisi telentang dan telungkup sangat penting dalam pembentukan rasa percaya diri. • Saling berhadapan dengan teman, condongkan badan ke depan secara

perlahan-lahan, buka kedua tungkai kaki dan lengan, sehingga men-gapung seperti bentuk bintang.

(41)

5. Meluncur

• Berdiri tegak, kedua lengan lurus ke atas dirapatkan

• Bungkukkan tubuh ke depan, dada sampai mengenai permukaan air • Tolakkan salah satu kaki ke dinding tembok, pertahankan sikap meluncur

sampai berhenti

• Ulangi latihan ini berulang kali

• Pada saat meluncur, tubuh dikatakan seimbang jika titik gaya berat dan titik gaya apung terletak pada satu garis vertikal.

Ayo Merenung

• Guru meminta siswa menjawab beberapa pertanyaan sebagai bahan untuk merenungkan penguasaan materi yang telah dicapai.

• Guru memeriksa hasil renungan siswa dan dapat membimbing bila siswa mengalami kesulitan dalam menjawab pertanyaan.

• Guru dapat menambahkan pertanyaan apabila pertanyaan dirasa kurang.

Kerja Sama dengan Orangtua

Interaksi dengan orang tua perlu dilakukan agar terjalin kerja sama yang erat antara orangtua, siswa, dan guru dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan melakukan praktik di rumah di bawah bimbingan orangtua tentang materi yang dipelajari di sekolah.

Penutup

• Kegiatan diakhiri dengan menyimpulkan secara bersama-sama tentang wisata sungai dan materi pembelajaran yang didapat dari sungai serta merefleksikan bersama untuk bersyukur pada Tuhan Yang Maha Esa.

• Guru menutup dengan berdoa secara bersama-sama dan menutup pem-belajaran dengan salam dan kalimat penyemangat seperti “Aku sahabat sungai! Kan kujaga kebersihannya!”

(42)

Penilaian Pembelajaran Penilaian sikap

No Nama Peduli Lingkungan Disiplin Tanggung Jawab BT MT MB SM BT MT MB SM BT MT MB SM

1 2 3 4

Konversi nilai dapat dilihat pada panduan penilaian bagian awal buku ini.

Penilaian Pengetahuan

Tes Tertulis (Lembar kerja di Buku Siswa)

Rubrik

Kegaiatan Diskusi

No. Nama Kriteria Penilaian Total Nilai Nilai Keaktifan Mengemuka-kan pendapat Kejelasan Berpendapat 1. 2. 3. Kriteria Nilai: Keaktifan:

- Nilai 4 Apabila siswa ikut serta secara aktif mengemukakan dan menden-grkan kegiatan diskusi dari awal sampai akhir

- Nilai 3 apabila siswa ikut serta akan tetapi hanya mendengarkan dan ber-bicara

- Nilai 2 apabila siswa ikut serta akan tetapi hanya berbicara dan tidak men-dengarkan temannya yang berbicara

- Nilai 2 apabila siswa ikut serta akan tetapi hanya menyimak sebagian keg-iatan diskusi

- Nilai 1 apabila siswa hanya diam tidak berbicara dan tidak mendengarkan Penilaian dapat dibaca di bagian awal buku ini.

(43)

Penilaian Ketrampilan

a. Membuat pertanyaan sesuai bacaan. Penilaian: Observasi (Pengamatan) Lembar Pengamatan Kegiatan Bertanya

No Kriteria Ya Tidak

1 Menggunakan kata tanya yang sesuai

2 Penggunaan tanda tanya pada kalimat tanya 3 Kesesuaian pertanyaan dengan gambar yang

diamati

4 Menggunakan kata tanya yang bervariasi Hasil Pengamatan Kegiatan Bertanya

No Nama Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 3 Kriteria 4

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak 1

2 3 4

Penilaian: Observasi (Pengamatan) b. Menyimak cerita tentang wisata sungai

Rubik penilaian menceritakan kembali

Keterampi-lan Sangat Baik (4) Baik (3) Cukup (2) Kurang (1) Mendengar-kan Selalu men-dengarkan teman yang sedang ber-bicara. Mendengar-kan teman yang berbi-cara namun sesekali masih perlu diingatkan. Masih perlu diingatkan untuk men-dengarkan teman yang sedang ber-bicara Sering diin-gatkan untuk mendengar-kan teman yang sedang berbicara namun tidak mengindah-kan.

(44)

Rekap Hasil Pengamatan Kegiatan Menyimak

No Nama Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 3 Kriteria 4 Baik

Sekali

Baik Cukup Perlu Bimbingan 1 2 3 4 5 Keterangan:

Berilah tanda centang (√) pada kolom yang sesuai Penilaian: Observasi (Pengamatan)

Diskusi : Energi Listrik

Lembar Pengamatan Kegiatan Diskusi

No Kriteria Terlihat

(√)

Belum Terlihat (√)

1 Kemampuan bertanya .... ....

2 Kemampuan menjawab pertanyaan .... ....

3 Keberanian menyampaikan pendapat .... ....

Rekap Hasil Pengamatan Kegiatan Diskusi

No Nama Kriteria 1 Kriteria 2 Terlihan Belum Terlihat

1 2 3 4 5

(45)

Kegiatan Remedial:

Berikut contoh langkah-langkah kegiatan remedial:

• Jika siswa masih kesulitan mengidentifikasi gambar tentang aktivitas wisata sungai, maka guru memberikan latihan mengidentifikasi yang lebih ban-yak.

• Jika siswa masih mengalami kesulitan untuk mengajukan pertanyaan, maka guru memberikan bimbingan untuk melatih siswa dalam teknik mengajukan pertanyaan.

• Jika siswa masih kesulitan untuk menyimak bacaan, maka guru memberi-kan bimbingan terhadap siswa agar dapat menyimak dengan memusatmemberi-kan perhatian (konsentrasi) terhadap apa yang dia dengar.

• Jika siswa masih kesulitan dalam ayo berlatih, maka guru memberikan bimbingan terhadap siswa agar dapat memusatkan perhatian (konsentrasi) terhadap apa yang ia kerjakan.

Kegiatan Pengayaan:

• Jika siswa sudah mampu mengidentifikasi gambar tentang aktivitas wisata sungai, maka guru memberikan latihan mengidentifikasi yang lebih banyak denganb tugas pekerjaan rumah.

• Jika siswa sudah menguasai teknik mengajukan pertanyaan, maka guru melatih lebih lanjut agar kemampuan teknik bertanya siswa lebih baik lagi.

• Jika siswa sudah mampu menyimak bacaan bacaan dengan baik, maka guru memberikan tambahan latihan menyimak siswa agar dapat kemampuan menyimaknya lebih baik.

• Jika siswa telah menguasai dalam ayo berlatih, maka guru memberikan pendalaman materi agar siswa lebih menguasai materi.

(46)

Pembelajaran 2 Wisata Gunung

Pemetaan Indikator Pembelajaran

Bhs. Indonesia

3.1.1 Mengenal contoh teks laporan hasil wawancara sederhana dengan pejabat pemerintah da-lam bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis.

3.1.2 Mengidentifikasi kata tanya yang terdapat pada contoh teks lapo-ran hasil wawancara sederhana dengan pejabat pemerintah da-lam bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis.

3.1.3 Mengidentifikasi macam pertan-yaan yang terdapat pada contoh teks laporan hasil wawancara sederhana dengan pejabat pe-merintah dalam bahasa Indone-sia, baik lisan maupun tulis. 3.1.4 Menyebutkan bagian-bagian

teks laporan hasil wawancara sederhana dengan pejabat pe-merintah dalam bahasa Indone-sia, baik lisan maupun tulis. 4.1.1 Membaca teks laporan hasil

wawancara sederhana dengan pejabat pemerintah dalam baha-sa Indonesia, baik libaha-san maupun tulis.

4.1.2 Membuat pertanyaan untuk melakukan wawancara seder-hana

4.1.3 Melakukan wawancara dengan pejabat pemerintahan

4.1.4 Menuliskan teks laporan hasil wawancara sederhana

Matematika

3.3.1 Menjelaskan pengertian untung dalam jual beli

3.3.2 Menjelaskan pengertian rugi dalam jual beli

3.3.3 Menjelaskan proses mendapat-kan keuntungan dalam jual beli suatu barang tanpa alat bantu 3.3.4 Menjelaskan proses

menga-lami keuntungan dalam jual beli suatu barang tanpa alat bantu 4.3.1 Menjelaskan pengertian untung

dalam jual beli

4.3.2 Menjelaskan pengertian rugi dalam jual beli

4.3.3 Menjelaskan proses mendapat-kan keuntungan dalam jual beli suatu barang tanpa alat bantu 4.3.4 Menjelaskan proses

menga-lami keuntungan dalam jual beli suatu barang tanpa alat bantu

SBdP

3.1.1 Mengidentifikasi flora nusan-tara

3.1.2 Mengidentifikasi media bahan lunak(clay / tanah liat/ tepung/ plastisin)

3.1.3 Menjelaskan penggunaan media bahan lunak (clay / tanah liat/ tepung/ plastisin)

3.1.6 Menjelaskan cara membentuk objek flora dengan media ba-han tanah liat, plastisin dan playdough

4.1.1 Menyebutkan flora nusantara 4.1.2 Menunjukkan media bahan

lunak(clay / tanah liat/ tepung/ plastisin)

4.1.3 Menggunakan media bahan lu-nak (clay / tanah liat/ tepung/ plastisin)

4.1.6 Membentuk objek flora dengan media bahan tanah liat, plasti-sin dan playdough

IPS

3.2.1 Menjelaskan letak geografis daerah tempat tinggalnya

3.2.2 Mengidentifikasi jenis pariwisata berdasarkan letak geografisnya 4.2.1 Dapat mengelompokkan daerah

tempat tinggal berdasarkan letak geografis ( dataran tinggi, dat-aran rendah dan pantai).

4.2.2 Menunjukkan jenis pariwisata berdasarkan letak geografisnya

PEMBELAJARAN

(47)

Uraian Kegiatan Pembelajaran Langkah-Langkah Kegiatan: Pendahuluan

• Guru mengucapkan salam, menyapa dan mendata kehadiran siswa • Guru mengajak berdoa sesuai dengan kepercayaan masing-masing

siswa, mintalah salah satu peserta didik untuk memimpin doa. • Guru menyampaikan tema yang akan dibahas, yaitu wisata gunung • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan Inti:

Kegiatan pembelajaran, diawali dengan memberikan ilustrasi berupa gambar gunung-gunung yang ada di Indonesia. Kegiatan ini dapat dikem-bangkan dengan menceritakan kondisi gunung di daerah masing-masing. • Guru meminta siswa mengamati gambar yang tertera di buku siswa

kolom “Ayo Mengamati”

• Guru menunjukkan gambar lainnya terkait dengan wisata gunung, sep-erti gambar Gunung Rinjani, Gunung Papandayan atau gunung yang lainnya.

• Guru memfasilitasi siswa untuk bertanya jawab tentang apa yang dipikirkan ketika mengamati gambar-gambar gunung tersebut. Set-elah mengamati gambar-gambar tersebut, guru diharapkan melakukan tanya jawab dengan mengajukan pertanyaan yang sifatnya terbuka dan memilki jawaban yang beragam. Seperti, apa yang kamu pikirkan?, dengan pertanyaan seperti itu, seluruh peserta memiliki jawaban yang beragam.

• Langkah berikutnya, mintalah siswa untuk menceritakan pada guru dan teman-temannya pengalaman berwisata ke gunung.

(48)

• Guru meminta siswa membaca teks di bawah ini:

Gunung Merapi

Riza mengetahui Indonesia memiliki banyak gunung. Gunung me-narik wisatawan untuk berkunjung. Seperti Gunung Merapi yang ada di Yogyakarta, meskipun berkali-kali meletus Gunung Merapi tetap banyak dikunjungi para wisatawan.

Riza melihat banyak usaha wisata yang berkembang. Usaha trans-portasi dengan menyewakan Jeep untuk lavatour, Usaha penginapan, rumah makan, usaha makanan khas, usaha merchandise seperti gan-tungan kunci dan lain-lain.

• Guru mendampingi aktivitas ayo membaca dengan membaca secara ber-gantian atau dengan teknik membaca berantai. Sehingga ada aktivitas membaca dan menyimak.

• Guru dapat menerapkan model tutor sebaya bila ada siswa yang men-galami kesulitan membaca teks agak panjang.

• Guru meminta siswa yang mampu membaca lancar untuk membacakan, dan siswa yang belum bisa membaca lancar menyimak teks bacaan yang dibacakan oleh temannya. Kegiatan ini dapat memperkuat kerja sama siswa.

• Guru dapat menambahkan bacaan tentang gunung, dalam bentuk don-geng, seperti kisah gunung tangkuban perahu atau kisah-kisah lain-nya.

Ayo Mencoba

• Guru memberikan ilustrasi kegiatan usaha yang ada di daerah wisata gunung dengan memperlihatkan usaha penginapan, usaha lava tour dengan berkendara jeep, atau makanan dan minuman

(49)

• Guru mendampingi siswa untuk mengamati usaha ekonomi wisata gunung yang ada di daerahnya! Siswa melakukan analisa sederhana tentang untung rugi dalam kegiatan usaha jual beli yang ada di lokasi wisatanya.

• Guru mendampingi siswa untuk melakukan analisa sederhana tentang untung rugi dalam kegiatan usaha jual beli yang ada di lokasi wisa-tanya.

Guru dapat menjelaskan tentang konsep aritmatika social yang seder-hana dan dan mudah dipahami tentang konsep untung rugi dalam jual beli.

• Pada saat menjelaskan konsep untung rugi, diharapkan guru menyaji-kan contoh dengan hal yang bersifat konkret dengan mensimulasimenyaji-kan kegiatan jual beli, sehingga siswa memiliki gambaran yang utuh dan jelas tentang untung dan rugi

Siswa diminta membuktikan sendiri dengan membeli membeli mie cup instant. Kemudian membandingkan bila ia membeli di tempat wisata dengan cara yang diseduh. Ajaklah mereka untuk menghitung bersama dengan rumus sebagai berikut:

Besarnya keuntungan = harga jual - harga beli Besarnya kerugian = harga beli - harga jual

Mintalah siswa untuk membuktikannya secara bersama-sama. 8.000 - 3500 =____________________

Atau dengan langkah seperti ini: 8.000

3.500 _

………

Apakah untung atau rugi?__________________________

Dalam hal ini, guru dapat mengubah mie cup instant dengan yang lain-nya sesuai daerah masing-masing. Untuk pengembangan konsep ini, guru dapat memberikan soal senada untuk penguasaan konsep untung rugi dalam jual beli.

(50)

Ayo Lakukan

Setelah siswa memahami konsep untung rugi dalam jual beli,

• Guru mendampingi siswa mencari informasi dengan mewawancarai pejabat di lingkungan tempat tinggalnya dalam upaya meningkatkan usaha pariwisata.

• Guru meminta siswa melengkapi kalimat wawancara berkut ini!

No. Pertanyaan Kalimat lengkap

Apa Apa wisata yang dikelola di daerah kita Pak? 1. Apa 2. Bagaimana 3. Kapan 4. Dimana 5. Siapa

• Selanjutnya tukarlah kalimat wawancara yang dibuat dengan kalimat wawancara temannya mintalah siswa lainnya untuk menjawab kalimat wawancara temannya.

Contoh:

Apa wisata yang dikelola di daerah kita Pak? Jawaban: Gunung 1. Kapan _____________________________________________ ? Jawaban ___________________________________________ 2. Dimana ____________________________________________? Jawaban ___________________________________________ 3. Bagaimana _________________________________________? Jawaban ___________________________________________ 4. Siapa ______________________________________________? Jawaban ___________________________________________

• Guru meminta siswa membacakan kalimat wawancara yang dibuat se-cara berpasang-pasangan dengan temannya.

• Guru diharapkan membimbing siswa untuk bersikap sopan dalam melakukan wawancara. Misalnya, dengan memulai menggunakan

(51)

kali-mat sapaan yang baik, Assalamu’alaikum (bagi yang muslim), selakali-mat pagi, selamat siang atau selamat malam tergantung waktu melakukan wawancara. Kemudian dengan kalimat “Permisi Bapak/Ibu kami mohon ijin melakukan wawancara”. Di samping itu, sikap saat wawancara pun diharapkan dilakukan dengan sopan.

Ayo Cari Tahu

Selanjutnya, siswa mencari tahu tentang kegunungapian.

• Guru menyediakan bacaan, video atau artikel tentang kegunung apian. Apabila memungkinkan, ajaklah siswa menggali informasi tentang kegunungapian di perustakaan sekolah.

Contoh:

“ Indonesia banyak memiliki Gunung yang masih aktif. Gunung yang aktif sewaktu-waktu dapat meletus. Kita harus waspada dan mematuhi peringatan dari BPPTK dan BMKG.

Letusan gunung tersebut mengeluarkan abu vulkanik. Abu Vulkanik ban-yak memberikan manfaat pada kesuburan lahan di sekitarnya”.

Kegiatan mencari tahu, di sambung dengan mencari informasi sebanyak-banyaknya dalam kegiatan “Ayo Menyimak”.

• guru memotivasi siswa untuk mencari tahu lebih banyak “Kondisi geografis masyarakat yang tinggal di kaki gunung terkait dengan profesi yang digelutinya”.

• Guru mengajak siswa menggali informasi sebanyak-banyaknya di buku-buku, melalui internet, berdiskusi dengan teman atau guru.

Guru bukan satu-satunya sumber pengetahuan dan informasi.

• Guru menampilkan gambar tumbuh-tumbuhan yang tumbuh di sekitar pegunungan dan gambar tumbuh-tumbuhan yang tumbuh di sekitar pantai.

(52)

• Guru mengajak siswa untuk berdiskusi tentang jenis flora (tumbuhan) yang banyak tumbuh di sekitar gunung.

• Guru meminta siswa untuk menuliskan hasil diskusinya dalam kolom berikut ini!

Flora/Tumbuhan yang ada di sekitar gunung:

1. _________________________________________ 2. _________________________________________ 3. _________________________________________ 4. _________________________________________ Tambahkan sendiri bila kamu menemukan lebih dari 4 flora

• Guru meminta siswa untuk membacakan hasil diskusinya secara ber-gantian.

Dalam kegiatan ini, siswa diminta membuat miniatur gunung mengguna-kan tanah liat!

Kegiatan ini, memberikan pengalaman belajar siswa untuk berkreasi. Keg-iatan ayo berkreasi ini, merupakan tugas terstruktur yang diberikan pada siswa, untuk mengembangkan sikap tanggung jawab dan kerja sama.

• Guru memberikan bimbingan pada siswa yang mengalami kesulitan • Guru meminta siswa untuk memperhatikan langkah kerja sebagaimana

yang tertera dalam buku siswa

• Guru memotivasi siswa untuk berkreasi dan siswa dibolehkan membuat miniatur gunung yang berbeda dari contoh

• Guru mengingatkan siswa untuk tetap menjaga kebersihan kelas bila selesai melakukan tugas.

(53)

Ayo Mengomunikasikan

• Guru meminta siswa memajang hasil karyanya

• Guru diharapkan memberikan apresiasi yang baik atas setiap usaha yang dilakukan siswa.

Ayo Merenung

• Guru memberi semangat siswa untuk menjawab beberapa pertanyaan sebagai refleksi.

• Guru memeriksa hasil renungan siswa dan dapat membimbing bila siswa mengalami kesulitan dalam menjawab pertanyaan.

• Guru dapat menambahkan pertanyaan bila dirasa kurang.

• Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajarannya pada hari ini. • Guru membimbing siswa untuk bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa

karena Gunung-gunung yang ada di Indonesia memberikan kesejukan dan kesuburan.

• Guru meminta siswa mengerjakan soal-soal pada kegiatan ayo berlatih pada buku siswa

• Guru dapat menyederhanakan soal yang tersedia, apabila soal dirasa terlalu sulit bagi siswa tungrahita.

Kerja Sama dengan Orangtua

Interaksi dengan orang tua perlu dilakukan agar terjalin kerja sama yang erat antara orangtua, siswa, dan guru dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan dengan orang tua siswa untuk menceritakan tentang salah satu gunung yang paling banyak dikunjungi wisatawan

Gambar

Gambar 1. Alur Pengembangan Silabus Tematik SMALB TUNAGRAHITA
Gambar 1.23 Gambar 1.24
Gambar Musium Benteng Vrederberg dan suasana Malioboro Yogyakarta

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi dengan judul “Analisis Pengembangan Indikator Pembelajaran dalam Buku Guru Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Kelas IV” adalah hasil karya saya, dan dalam

Tesis yang berjudul “Analisis Penyajian Panduan Pembelajaran Literasi Sains dalam Buku Guru Tematik Terpadu Kelas IV SD/MI kurikulum 2013 (Studi Analisis Deskriptif Buku

Buku siswa merupakan buku panduan dan sekaligus buku aktifitas yang akan memudahkan siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.. Terdapat sembilan tema dalam pembelajaran

Buku ini merupakan buku pegangan siswa untuk pembelajaran kelas VII SMPLB tunagrahita dengan tema “Hidup Sehat” yang dijabarkan kedalam 4 subtema yaitu: Pola Hidup Sehat, Pola Makan

Sedangkan tujuan pembelajaran tematik terpadu adalah: mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu; mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi

• Guru bertanya jawab dengan siswa tentang aktivitas yang ada pada gambar.. • Siswa menuliskan cerita tentang aktivitas yang ada

Skripsi dengan judul “Analisis Butir Soal Pada Buku Tematik Terpadu Kelas V Tema 3 Makanan Sehat Kurikulum 2013 Berdasarkan Level Kemampuan Berpikir” disusun untuk memenuhi salah

Buku Tematik Guru Kelas 2 TEMA 5