• Tidak ada hasil yang ditemukan

KELAS VIII. Satwa Sahabatku Buku Tematik Terpadu Kurikulum Tema 3. Buku Guru SMPLB Tunarungu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KELAS VIII. Satwa Sahabatku Buku Tematik Terpadu Kurikulum Tema 3. Buku Guru SMPLB Tunarungu"

Copied!
160
0
0

Teks penuh

(1)

Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan

Republik Indonesia

Tahun 2019

Satwa Sahabatku

Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013

Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013

Satwa Sahabatku

Buku Guru

SMPLB Tunarungu

KELAS

KELAS

VIII

Tema

3

(2)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia

Tahun 2019

SATWA SAHABATKU

Buku Tematik Terpadu Kurikulum Pendidikan Khusus 2013

Tema 3

Disusun Oleh:

Puji Hastuti

Buku Guru SMPLB Tunarungu

Kelas VIII

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KHUSUS

PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

(3)

MILIK NEGARA

TIDAK DIPERDAGANGKAN

Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang

Disklaimer: Buku ini merupakan buku guru yang dipersiapkan Pemerintah

dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku guru ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbarui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.

Penulis : Puji Hastuti, S.Pd

Penelaah : Mohammad Anwar, M.Pd

Lay Out dan Ilustrator : Sofian Giantara Pramadita, S.Ds

Diterbitkan Oleh : Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

Cetakan ke-1, 2019

Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Satwa Sahabatku/Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan.--Jakarta: Kementerian dan kebudayaan, 2019. viii hlm. 160: ilustrasi. : 29,7 cm. (Tema; 3)

Tematik Terpadu Kurikulum 2013. Untuk SMPLB Tunarungu Kelas VIII ISBN...

I. Tematik terpadu -- Studi dan Pengajaran 1. seri II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

(4)

KATA SAMBUTAN

Kurikulum 2013 pendidikan khusus telah disusun melalui berbagai proses dan tahapan dalam waktu yang relatif panjang. Pengembangan kurikulum pendidikan khusus sejak tahun 2014, dalam perjalanannya mengalami penyesuaian dan perubahan. Harmonisasi kurikulum pendidikan khusus yang dilakukan antara Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus (d/h Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus) dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud, perguruan tinggi, sekolah luar biasa, praktisi pendidikan, serta pihak lain yang relevan, telah menghasilkan Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 10/D/ KR/2017 tentang Struktur Kurikulum, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Pedoman Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus.

Salah satu komponen penting dalam proses pembelajaran adalah tersedianya buku teks pelajaran yang sesuai dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar serta karakteristik peserta didik berkebutuhan khusus. Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus (d/h Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus) dengan persetujuan dan dukungan dari Pusat Kurikulum dan Perbukuan, memiliki program untuk menyusun buku teks pelajaran pendidikan khusus. Penyusunan buku teks pelajaran pendidikan khusus dilakukan secara bertahap sesuai dengan pentahapan pelaksanaan Kurikulum 2013. Buku teks pelajaran pendidikan khusus disusun untuk kelas I s.d. VI jenjang SDLB, kelas VII s.d. IX SMPLB, dan kelas X, XI dan XII SMALB, ditambah beberapa buku mata pelajaran yang tidak tergabung dalam tematik.

Buku yang disusun menggunakan pendekatan tematik dan berbasis aktivitas. Tema-tema yang ada direncanakan sedemikian rupa adalah tema yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, supaya lebih mendekatkan peserta didik dengan pembelajaran yang nyata dan pada akhirnya materi pembelajaran diharapkan menjadi relatif lebih mudah dipahami oleh peserta didik itu sendiri. Proses pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara holistik/menyeluruh di mana proses pembelajaran yang menyeluruh tersebut diharapkan dapat melahirkan pribadi peserta didik yang utuh dan berkualitas. Buku ini merupakan buku teks utama dalam pembelajaran dan sebagai salah satu sumber belajar kiranya buku ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pendidik dan peserta didik serta

(5)

dapat dipadukan dengan sumber belajar lain yang relevan untuk mendukung pengembangan pribadi peserta didik secara utuh.

Salah satu karakteristik Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus adalah bahwa pendidikan keterampilan memiliki porsi yang cukup besar dalam stuktur kurikulum. Porsi pendidikan keterampilan pada jenjang SDLB sebesar 40%, SMPLB sebesar 50% dan pada jenjang SMALB sebesar 70%. Hal ini sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan dalam rangka Peningkatan Kuailitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia. Dalam rangka revitalisasi pendidikan keterampilan pada pendidikan khusus, dikembangkan 20 jenis keterampilan pilihan SMPLB dan SMALB, serta juga dilakukan penyusunan buku keterampilan. Buku teks pelajaran dan buku keterampilan pendidikan khusus disusun dengan mempertimbangkan kondisi yang dimiliki peserta didik, sehingga aktivitas pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kekhasan yang dimiliki masing-masing peserta didik. Diharapkan buku keterampilan ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh guru dan peserta didik serta dapat dipadukan dengan sumber belajar yang lain untuk mendukung pengembangan pendidikan keterampilan yang relevan. Di samping itu, buku ini juga dapat dimanfaatkan oleh kepala sekolah, pengawas, orang tua, dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka meningkatkan mutu layanan pendidikan bagi siswa berkebutuhan khusus.

Kami menyampaikan terima kasih kepada para penyusun dan penelaah buku serta seluruh pihak yang terlibat untuk setiap kerjakeras, curahan ide dan pemikiran yang pasti dilakukan dengan sepenuh hati, sehingga tercipta buku teks pelajaran pendidikan khusus yang akan bermanfaat bagi pengembangan potensi peserta didik berkebutuhan khusus.

Jakarta, 7 Oktober 2019 Direktur Pembinaan Pendidikan Khusus

Dr. Sanusi, M.Pd NIP. 196204031982031003

(6)

KATA PENGANTAR

Buku guru merupakan referensi bagi guru sebagai sumber pembelajaran utama untuk mencapai Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD).Buku yang ditulis mengacu pada kurikulum 2013 Pendidikan khusus dirancang dengan menggunakan proses pembelajaran yang sesuai untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Kompetensi yang diharapkan dari seorang lulusan SMPLB Tunarungu adalah kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret. Kemampuan itu diperjelas dalam kompetensi inti.

Buku Referensi Guru Pembelajaran Tematik Terpadu untuk peserta didik kelas VIII SMPLB Tunarungu disusun dengan memuat rencana pembelajaran berbasis aktivitas. Buku ini memuat urutan pembelajaran yang dinyatakan dalam kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan peserta didik. Buku ini mengarahkan hal-hal yang harus dilakukan peserta didik bersama guru dan teman sekelasnya untuk mencapai kompetensi tertentu; bukan buku yang materinya hanya dibaca, diisi, atau dihafal. Pencapaian kompetensi terpadu sebagaimana rumusan itu menuntut pendekatan pembelajaran tematik terpadu, yaitu mempelajari semua mata pelajaran secara terpadu melalui tema-tema kehidupan yang dijumpai peserta didik sehari-hari.

Buku ini merupakan penjabaran hal-hal yang harus dilakukan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan Kurikulum 2013, peserta didik diajak berani untuk mencari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Peran guru dalam meningkatkan dan menyesuaikan daya serap peserta didik dengan ketersediaan kegiatan pada buku ini sangat penting. Guru dapat memperkaya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan lain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan alam, sosial, dan budaya.

Buku ini sangat terbuka dan perlu terus menerus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. Untuk itu, kami mohon adanya saran, dan masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan pada edisi berikutnya. Atas kontribusi itu, kami ucapkan terima kasih.

(7)

DAFTAR ISI

Katalog Dalam Terbitan ... ii

Kata Sambutan ... iii

Kata Pengantar ... v

Daftar Isi ... vi

Bagian I Petunjuk Umum ... 1

Bagaimana Menggunakan Buku Guru ... 2

Kegiatan Bersama Orangtua ... 4

Teknik dan Instrumen Penilaian ... 5

Tentang Anak Tunarungu ... 11

Bagian 2 Petunjuk Khusus ... 15

Subtema 1 Hewan Peliharaan ... 16 Subtema 2 Hewan Ternak ... 48 Subtema 3 Kebun Binatang ... 87 Subtema 4 Ikan Hias ... 116 Glosarium ... 147 Daftar Pustaka ... 148 Profil Penulis ... 149 Profil Penelaah ... 150 Profil Ilustrator ... 152

(8)

Bagian 1 Petunjuk Umum

Buku ini disusun agar guru mendapat gambaran yang jelas dan rinci dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Buku ini berisi:

1. Jaringan tema yang memberi gambaran kepada guru tentang suatu tema yang melingkupi beberapa kompetensi dasar (KD) dan indikator dari berbagai mata pelajaran.

2. Kegiatan pembelajaran tematik terpadu untuk menggambarkan kegiatan pembelajaran yang menyatu dan mengalir.

3. Pengalaman belajar yang bermakna untuk membangun sikap dan perilaku positif, penguasaan konsep, keterampilan berpikir saintifik, berpikir tingkat tinggi, kemampuan menyelesaikan masalah, inkuiri, kreativitas, dan pribadi reflektif.

4. Berbagai teknik penilaian peserta didik,

5. Informasi yang menjadi acuan kegiatan remedial dan pengayaan,

6. Kegiatan interaksi guru dan orangtua, yang memberikan kesempatan kepada orangtua untuk ikut berpartisipasi aktif melalui kegiatan belajar peserta didik di rumah, dan

7. Petunjuk penggunaan buku siswa. Kegiatan pembelajaran di buku ini didesain untuk mengembangkan kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) peserta didik melalui aktivitas yang bervariasi. Aktivitas tersebut meliputi:

• Membuka pelajaran yang menarik perhatian peserta didik, seperti membacakan cerita, bertanya jawab, bernyanyi, permainan demonstrasi, memberikan masalah dan sebagainya,

• Menginformasikan tujuan pembelajaran sehingga peserta didik dapat mengorganisasi informasi yang disampaikan (apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dan dikerjakan),

• Memantik pengetahuan peserta didik yang diperoleh sebelumnya agar peserta didik bisa mengaitkan pengetahuan terdahulu dan yang akan dipelajari,

• Pemberian tugas yang bertahap guna membantu peserta didik memahami konsep, penugasan yang membutuhkan keterampilan tingkat tinggi

• Pemberian kesempatan untuk melatih keterampilan atau konsep yang telah dipelajari, dan pemberian umpan balik yang akan menguatkan pemahaman peserta didik.

(9)

Bagaimana Menggunakan Buku Guru

Buku Guru memiliki dua fungsi, yaitu sebagai petunjuk penggunaan buku siswa dan sebagai acuan kegiatan pembelajaran di kelas. Mengingat pentingnya buku ini, disarankan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Bacalah halaman demi halaman dengan teliti.

2. Pahamilah setiap Kompetensi Dasar dan Indikator yang dikaitkan dengan tema.

3. Upayakan untuk mencakup Kompetensi Inti (KI)-I dan KI-II dalam semua kegiatan pembelajaran. Guru diharapkan melakukan penguatan untuk mendukung pembentukan sikap, pengetahuan, dan perilaku positif

4. Dukunglah ketercapaian Kompetensi Inti (KI)-I dan KI-II dengan kegiatan pembiasaan, keteladanan, dan budaya sekolah.

5. Cocokkanlah setiap langkah kegiatan yang berhubungan dengan buku siswa sesuai dengan halaman yang dimaksud.

6. Kembangkan ide-ide kreatif dalam memilih metode pembelajaran. Temukan juga kegiatan alternatif apabila kondisi yang terjadi kurang sesuai dengan perencanaan (misalnya, percobaan menjemur pakaian tidak dapat dilakukan ketika cuaca mendung maka harus dicarikan solusinya)

7. Beragam strategi pembelajaran yang akan dikembangkan (misalnya siswa bermain peran, mengamati, bertanya, bercerita, bernyanyi, dan menggambar), selain melibatkan siswa secara langsung, diharapkan melibatkan warga sekolah dan lingkungan sekolah.

8. Guru diharapkan mengembangkan:

a. keterarahwajahan dan keterarahsuaraan dalam pelaksanaan pembelajaan,

b. Metode pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM), c. Keterampilan bertanya yang berorientasi pada kemampuan berpikir

tingkat tinggi,

d. Keterampilan membuka dan menutup pembelajaran, dan e. Keterampilan mengelola kelas dan pajangan kelas.

9. Gunakanlah media atau sumber belajar alternatif yang tersedia di lingkungan sekolah.

10. Pada semester 1 terdapat 4 tema. Setiap tema terdiri atas 3 subtema. Masing-masing subtema diuraikan menjadi 3 pembelajaran. Setiap

(10)

pembelajaran diharapkan selesai dalam 1 hari. Tiga subtema yang ada direncanakan selesai dalam jangka waktu 3 minggu.

11. Aktivitas minggu ke-4 berupa berbagai kegiatan yang dirancang sebagai aplikasi dari keterpaduan gagasan pada subtema 1–3. Berbeda dengan subtema 1–3, kegiatan minggu ke-4 diarahkan untuk mengasah daya nalar dan berpikir tingkat tinggi. Kegiatan dirancang untuk membuka kesempatan bertanya dan menggali informasi yang dekat dengan keseharian peserta didik.

12. Perkiraan alokasi waktu dapat merujuk pada struktur kurikulum. Meskipun demikian, alokasi waktu menurut mata pelajaran hanyalah petunjuk umum. Guru diharapkan menentukan sendiri alokasi waktu berdasarkan situasi dan kondisi di sekolah dan pendekatan tematik-terpadu.

13. Buku peserta didik dilengkapi dengan bahan-bahan latihan yang sejalan dengan pencapaian kompetensi.

14. Hasil karya peserta didik dan bukti penilaiannya dapat dimasukkan ke dalam portofolio peserta didik.

15. Sebagai upaya perbaikan diri, buatlah catatan refleksi setelah satu subtema selesai. Misalnya faktor-faktor yang menyebabkan pembelajaran berlangsung dengan baik, kendala-kendala yang dihadapi, dan ide-ide kreatif untuk pengembangan lebih lanjut.

16. Libatkan semua peserta didik tanpa kecuali dan yakini bahwa setiap peserta didik cerdas dalam keunikan masing-masing. Dengan demikian, pemahaman tentang kecerdasan majemuk, gaya belajar peserta didik dan beragam faktor penyebab efektivitas dan kesulitan belajar peserta didik, sangat dibutuhkan.

17. Demi pencapaian tujuan pembelajaran, diperlukan komitmen guru untuk mendidik sepenuh hati (antusias, kreatif, penuh cinta, dan kesabaran).

(11)

Kegiatan Bersama Orangua

Secara khusus, di setiap akhir pembelajaran pada Buku Siswa, terdapat kolom untuk orangtua dengan subjudul “Kegiatan Bersama Orangtua”. Kolom ini berisi informasi tentang materi yang dipelajari dan aktivitas belajar yang dapat dilakukan peserta didik bersama orangtua di rumah. Orangtua diharapkan berdiskusi dan terlibat dalam aktivitas belajar peserta didik. Guru perlu membangun komunikasi dengan orangtua sehubungan dengan kegiatan pembelajaran yang akan melibatkan orangtua dan peserta didik di rumah. Beberapa Singkatan Nama Mata Pelajaran dan Kepanjangannya

1. SB : Seni Budaya

2. PPKn : Pendidikan Pancasila dan Kewargaannegara 3. IPS : Ilmu Pengetahuan Sosial

(12)

Teknik dan Instrumen Penilaian

A. Penilaian Sikap

Penilaian dilakukan secara autentik untuk melihat kemajuan belajar peserta didik yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

1. Teknik dan Instrumen Penilaian Sikap Spiritual dan Sosial

Penilaian sikap (KI-1 dan KI-2) dimaksudkan sebagai penilaian terhadap perilaku peserta didik dalam proses pembelajaran kegiatan kurikuler maupun ekstrakurikuler. Penilaian sikap ditujukan untuk membina perilaku sesuai budi pekerti dalam rangka pembentukan karakter peserta didik sesuai dengan proses pembelajaran.

Sikap spiritual (KI-1) meliputi ketaatan beribadah, berperilaku syukur, bedoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, dan toleransi dalam beribadah.

Sikap sosial (KI-2) meliputi sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dll.

1.1 Observasi

Penilaian sikap dilakukan oleh guru kelas, dan guru mata pelajaran. Sikap dan perilaku keseharian peserta didik diamati dan direkam melalui teknik observasi. Aspek sikap dan perilaku yang diobservasi dapat disesuaikan dengan kegiatan pada saat itu.

Untuk memudahkan penilaian sikap spiritual dan sosial, guru fokus mengamati peserta didik di kelasnya setiap harinya. Hasil observasi ditulis dalam jurnal hasil observasi.

Contoh format penilaian diri aspek sikap spiritual: No Nama

Peserta Didik

Tanggal Catatan Perilaku Butir Sikap

Hasil penilaian sikap direkap setiap selesai satu tema oleh guru. Guru kelas dan guru mata pelajaran membahas data penilaian sikap sekurangkurangnya dua kali dalam satu semester. Hasil pembahasan akan menjadi panduan penyusunan deskripsi penilaian sikap peserta didik.

(13)

Contoh Lembar Jurnal Hasil Observasi Sikap Spiritual

Contoh Lembar Jurnal Hasil Observasi Sikap Sosial

No Nama

Peserta Didik

Ketaatan

Beribadah BersyukurPerilaku KebiasaanBerdoa Toleransi

No Nama

Peserta Didik

Jujur Disiplin Tanggung Jawab

Santun Peduli Percaya diri

1.2 Penilaian Diri (self assessment)

Penilaian diri digunakan untuk memberi penguatan (reinforcement) terhadap kemajuan belajar peserta didik. Penilaian diri memberi peluang kepada peserta didik untuk memonitor, memberi penilaian dan mengevaluasi perkembangan sikapnya sendiri. Dengan demikian, peserta didik diharapkan dapat memiliki karakter yang baik.

Contoh Lembar Penilaian Diri Peserta Didik Sikap Spiritual Nama : ………

Kelas : ……… Semester : ………

Petunjuk: Berilah tanda centang (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Tidak ada pilihan benar atau salah, lakukanlah secara jujur.

(14)

No Pernyataan Ya Tidak 1 Saya selalu berdoa sebelum melaksanakan

kegiatan

2 Saya selalu berterima kasih bila menerima pertolongan

3 Saya selalu menjalankan ibadah rutin

4 Saya selalu menjaga dan menyayangi tanaman 5 Saya selalu menghargai teman yang berbeda

agama

No Pernyataan Ya Tidak

1 Saya selalu menghargai teman 2 Saya selalu datang tepat waktu 3 Saya selalu berbicara dengan santun 4 Saya selalu mengatakan yang sebenarnya 5 Saya selalu menghargai cerita orang lain

Contoh format penilaian diri aspek sikap sosial: Nama : ………

Kelas : ……… Semester : ………

Petunjuk: Berilah tanda centang (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Tidak ada pilihan benar atau salah, lakukanlah secara jujur.

Format tabel di atas hanya sebagai contoh, satuan pendidikan dapat mengembangkan sesuai kebutuhan.

2. Teknik dan Instrumen Penilaian Pengetahuan

Penilaian pengetahuan (KD dari KI-3) dilakukan dengan cara mengukur penguasaan peserta didik yang mencakup dimensi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognisi dalam berbagai tingkatan proses berpikir.

Teknik penilaian pengetahuan menggunakan tes tertulis, lisan, dan penugasan.

(15)

2.1 Tes Tertulis

Tes tertulis adalah tes yang soal dan jawabannya secara tertulis, Bentuk soal tes tertulis antara lain berupa pilihan ganda, isian, benar-salah, menjodohkan, dan uraian.

2.2 Tes Lisan

Tes lisan berupa pertanyaan-pertanyaan, perintah, kuis yang diberikan secara lisan dan peserta didik merespon pertanyaan tersebut secara lisan. Tes lisan bertujuan menumbuhkan sikap berani berpendapat, mengecek penguasaan pengetahuan untuk perbaikan pembelajaran, percaya diri, dan kemampuan berkomunikasi secara efektif.

2.3 Penugasan

Penugasan adalah pemberian tugas kepada peserta didik untuk mengukur pengetahuan dan memfasilitasi peserta didik memperoleh atau meningkatkan pengetahuan. Tugas dapat dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai karakteristik tugas. Tugas tersebut dapat dilakukan di sekolah, di rumah, atau di luar sekolah.

3. Penilaian Keterampilan

Penilaian keterampilan (KD dari KI-4) dilakukan dengan teknik penilain kinerja, penilaian proyek, dan portofolio. Penilaian keterampilan menggunakan angka dengan rentang skor 0 sampai dengan 100, predikat, dan deskripsi. Di kelas VIII, penilaian keterampilan berfokus pada teknik penilaian kinerja, proyek, dan portofolio.

3.1 Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja (performance assessment) adalah penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuannya ke dalam berbagai macam konteks sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Pada penilaian kinerja, penekanannya dapat dilakukan pada proses atau produk.

Penilaian kinerja yang menekankan pada produk disebut penilaian produk, misalnya poster, puisi, dan kerajinan. Penilaian kinerja

Nilai = skor perolehan

skor maksimal x 100 = 80

(16)

yang menekankan pada proses disebut penilaian praktik, misalnya bermain sepak bola, memainkan alat musik, menyanyi, melakukan pengamatan menggunakan mikroskop, menari, bermain peran, dan membaca puisi.

3.2 Penilaian Produk

Penilaian produk maupun praktik dapat dilakukan melalui observasi menggunakan rubrik dengan skala penilaian tertentu.

3.3 Penilaian portofolio

Penilaian portofolio merupakan rekaman penilaian autentik yang memperkuat kemajuan dan kualitas pekerjaan peserta didik. Penilaian portofolio berupa kumpulan dokumen yang berisi penilaian prestasi belajar, penghargaan, karya peserta didik dalam bidang dan kurun waktu tertentu. Portofolio dapat berbentuk buku berukuran besar; album berisi foto, audio, video; stopmap/bantex yang berisi kumpulan tugas, dan buku kerja peserta didik.

Pemanfaatan dan Tindak Lanjut Penilaian

Hasil analisis penilaian pengetahuan dan keterampilan menjadi dasar penentuan tindak lanjut program yang dibutuhkan peserta didik. Bagi peserta didik yang nilainya belum mencapai KKM akan mendapatkan remedial. Peserta didik yang telah mencapai nilai KKM atau lebih akan mendapatkan pengayaan.

Remedial dan Pengayaan

Program Remedial

Program remedial adalah program pembelajaran diperuntukan bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar. Guru membantu peserta didik untuk mengatasi kesulitan belajar yang dialami. Dilaksanakan secara perorangan atau berkelompok. Memberikan pengulangan dengan media yang berbeda, diberi tugas-tugas khusus, atau memanfaatkan tutor sebaya. Prinsip-prinsipnya adaptif, interaktif, menggunakan multimedia dan penilaian, pemberian umpan balik sesegera mungkin, dan berkesinambungan. Langkah-langkahnya identifikasi masalah, mengusun perencanaan, melaksanakan program, melaksanakan penilaian. Dilaksanakan sampai peserta didik menguasai KD yang belum dikuasai.

(17)

Program Pengayaan

Program pengayaan adalah pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang telah melampaui ketuntasan belajar yang fokus pada pendalaman dan perluasan dari KD yang dipelajari. Bentuk pelaksanaanya belajar kelompok atau belajar mandiri.

Jenis-jenis pembelajaran pengayaan kegiatan eksploratori, keterampilan pemecahan masalah yang masih terkait dengan KD/subtema yang sedang dilaksanakan.

(18)

Tentang Anak Tunarungu

A. Pengertian Anak Tunarungu

Anak tunarungu merupakan anak yang memiliki gangguan pada pendengaran, sehingga tidak dapat mendengar bunyi dengan sempurna atau bahkan tidak mendengar sama sekali. Istilah tunarungu diambil dari kata tuna yang berarti kurang dan rungu yang berarti pendengaran. Apabila ditinjau dari segi fisik, anak tunarungu tidak berbeda dengan anak pada umumnya. Pada saat berkomunikasi barulah diketahui bahwa anak tersebut tunarungu. Gangguan mendengar yang dialami anak tunarungu menyebabkan terhambatnya perkembangan bahasa anak, karena perkembangan tersebut sangat penting untuk berkomunikasi dengan orang lain. Berkomunikasi dengan orang lain membutuhkan bahasa dengan artikulasi atau ucapan yang jelas sehingga pesan yang akan disampaikan dapat tersampaikan dengan baik dan memiliki satu makna, sehingga tidak ada salah tafsir makna yang dikomunikasikan.

B. Karakteristik anak Tunarungu

Karakteristik anak tunarungu dari segi fisik tidak memiliki karakteristik yang khas, karena secara fisik anak tunarungu tidak mengalami gangguan yang terlihat. Karakteristik anak tunarungu dapat dilihat dari segi intelegensi, bahasa dan bicara, emosi, dan sosial.

1. Intelegensi anak tunarungu

Intelegensi anak tunarungu tidak berbeda dengan normal yakni tinggi, rata-rata dan rendah. Pada umumnya anak tunarungu memiliki intelegensi normal. Prestasi anak tunarungu sering kali lebih rendah daripada prestasi anak normal, karena dipengaruhi oleh kemampuan anak tunarungu dalam memahami pelajaran yang diverbalkan. Prestasi anak tunarungu yang rendah bukan disebabkan karena intelegensinya rendah, namun karena anak tunarungu tidak dapat memaksimalkan intelegensi yang dimilikinya.

2. Bahasa dan bicara anak tunarungu

Kemampuan anak tunarungu dalam berbahasa dan berbicara berbeda dengan anak normal pada umumnya karena kemampuan tersebut sangat erat kaitannya dengan kemampuan mendengar. Karena anak

(19)

tunarungu tidak bisa mendengar bahasa, maka anak tunarungu mengalami hambatan dalam berkomunikasi. Bahasa merupakan alat dan sarana utama seseorang dalam berkomunikasi. Untuk itu anak tunarungu memerlukan penanganan khusus dan lingkungan berbahasa intensif yang dapat meningkatkan kemampuan berbahasa. Kemampuan berbicara anak tunarungu juga dipengaruhi oleh kemampuan berbahasa yang dimiliki anak tunarungu. Kemampuan berbicara pada anak tunarungu akan berkembang dengan sendirinya, namun memerlukan upaya terus menerus sera latihan dan bimbingan secara profesional. 3. Emosi dan sosial anak tunarungu

Tunarungu dapat menyebabkan keterasingan dengan lingkungan. Keterasingan tersebut akan menimbulkan beberapa efek negatif, seperti egosentrisme yang melebihi anak normal, memiliki rasa takut akan lingkungan yang lebih luas, ketergantungan terhadap orang lain, perhatian mereka lebih sukar dialihkan, umumnya memiliki sifat yang polos, lebih mudah marah, dan cepat tersinggung.

C. Prinsip Pembelajaran Anak Tunarungu

Pembelajaran yang dilakukan bagi anak mendengar berbeda dengan pembelajaran bagi anak tunarungu, anak tunarungu lebih mengandalkan visualnya. Oleh karena itu hendaknya guru anak tunarungu mengembangkan prinsip prinsip pembelajaran bagi anak tunarungu seperti berikut:

1. Prinsip keterarahan wajah (face to face)

Bagi anak tunarungu sumber informasi melalui penglihatan atau visual, dan sebagian kecil melalui pendengaran atau auditoris. Keterarahan wajah yang baik merupakan dasar utama untuk membaca ujaran atau menangkap ucapan orang lain, sehingga anak dapat memahami bicara orang di sekitarnya. Oleh karena itu guru yang mengajar anak tunarungu harus selalu berhadapan dengan anak tunarungu (face to face) apabila sedang berbicara, sehingga anak tunarungu dapat membaca ujaran guru.

2. Prinsip keterarahan suara

Keterarahan suara adalah sikap untuk selalu memperhatikan suara atau bunyi yang terjadi di sekelilingnya dan perlu dikembangkan pada anak tunarungu agar sisa pendengaran yang masih dimilikinya dapat

(20)

dimanfaatkan guna memperlancar interaksinya dengan lingkungan di luar dirinya.

3. Prinsip tanggap terhadap apa yang ingin dikatakan anak

Anak tunarungu tentunya memiliki banyak hal yang ingin diungkapkan, namun karena tidak mempunyai bahasa yang memadai, maka anak akan menggunakan berbagai cara untuk mengungkapkan dirinya seperti isyarat tangan dan kata-kata. Bila pada situasi tertentu anak tunarungu menggunakan salah satu bentuk ungkapan seperti diatas, maka sebaiknya kita segera tanggap apa yang diamatinya lalu kita mencoba menghubungkan dengan apa yang ingin dia katakan sehingga kita dapat membahasakannya dengan tepat.

4. Prinsip berbicara dengan lafal yang jelas

Kegiatan anak tunarungu dalam membaca ujaran, tidak secepat anak mendengar menangkap penjelasan guru. Oleh karena itu guru anak tunarungu harus berbicara dengan tenang, tidak boleh terlalu cepat, pelafalan huruf jelas, kalimat yang diucapkan harus simpel dengan menggunakan kata-kata yang dapat dipahami anak, serta apabila ada kata-kata penting perlu ditulis di papan tulis.

5. Prinsip penempatan tempat duduk yang tepat

Posisi tempat duduk siswa tunarungu harus yang memungkinkan siswa tunarungu dapat dengan jelas memperhatikan wajah guru dan memudahkan dia membaca ujaran guru. Di samping itu guru harus memperhatikan telinga mana yang berfungsi lebih baik, untuk menentukan arah suara guru yang lebih efektif.

6. Prinsip Penggunaan media pembelajaran

Anak tunarungu mengalami kesulitan untuk memahami ujaran guru sepenuhnya, oleh karena itu penggunaan media pembelajaran merupakan sesuatu yang harus diupayakan, untuk mempermudah anak tunarungu memahami materi yang diajarkan. Media pembelajaran yang digunakan harus sesuai dengan kondisi ketunarunguan anak.

7. Prinsip meminimalisasi penggunaan metode ceramah

Oleh karena anak tunarungu mengalami kesulitan untuk memahami ucapan guru, maka dalam proses pembelajaran harus menghindari penggunaan metode ceramah secara dominan tanpa dukungan media pembelajaran yang sesuai.

(21)

Dalam pembelajaran anak tunarungu, guru hendaknya menerapkan pendekatan pembelajaran yang menghubungkan materi dengan situasi dunia nyata anak, seperti misalnya dalam pendekatan pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning).

(22)

Bagian 2 Petunjuk Khusus

Buku Guru Tema 3 disusun untuk memberikan gambaran yang jelas dan rinci dalam mengembangkan pembelajaran untuk peserta didik tunarungu pada tema “Satwa Sahabatku”. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam tema ini antara lain adalah sebagai berikut:

1. Tema “Satwa Sahabatku” terdiri dari empat (4) subtema yang dikembangkan menjadi tiga (3) pembelajaran pada masing masing subtema dan dilengkapi dengan evaluasi pembelajaran.

Pada akhir tema ada kegiatan evaluasi. Pembelajaran pada tema ini dimaksudkan agar peserta didik memperoleh gambaran tentang kekhasan makhluk hidup di Indonesia yang dapat dimanfaaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

a. Subtema 1 adalah “Hewan Peliharaan” yang terbagi dalam tiga (3) pembelajaran:

Pembelajaran 1 Pembelajaran 2 Pembelajaran 3 Evaluasi

b. Subtema 2 adalah “Hewan Ternak ” yang terbagi dalam tiga (3) pembelajaran: Pembelajaran 1

Pembelajaran 2 Pembelajaran 3 Evaluasi

c. Subtema 3 adalah “Kebun Binatang” yang terbagi dalam tiga (3) pembelajaran:

Pembelajaran 1 Pembelajaran 2 Pembelajaran 3 Evaluasi

d. Subtema 4 adalah “ Ikan Hias ”yang terbagi dalam tiga (3) pembelajaran: Pembelajaran 1

Pembelajaran 2 Pembelajaran 3 Evaluasi

(23)

Subtema 1 Hewan Peliharaan Pemetaan Kompetensi Dasar

Bahasa Indonesia 3.1 Menggali informasi dari

teks penjelasan sederhana, dengan memperhatikan aspek kebahasaan.

4.1 Menyajikan informasi dalam bentuk teks penjelasan sederhana, dengan memperhatikan aspek kebahasaan. Matematika 3.5 Memahami luas segitiga, persegi panjang, dan persegi. 4.5 Menyelesaikan masalah berkaitan dengan luas segitiga, persegi panjang, dan persegi. PPKn

1.4 Mendukung dengan penuh rasa syukur semangat Sumpah Pemuda dalam bingkai

Bhinneka Tunggal Ika.

2.4 Menyadari arti penting sumpah pemuda dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.

3.4 Menganalisis semangat dan komitmen kebangsaan untuk memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia.

4.4 Membuat tulisan sederhana tentang semangat dan komitmen kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari. IPS 3.2 Memahami aktivitas manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis terutama keterkaitan iklim di lingkup daerah. 4.2 Menyajikan hasil pengamatan aktivitas manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis terutama keterkaitan dengan iklim di lingkup daerah. Seni Budaya 3.1 Mengenal gambar bentuk fauna. 4.1 Menggambar bentuk fauna. IPA 3.2 Menelaah sifat-sifat bunyi melalui pengamatan dan keterkaitannya dengan indera pendengaran. 4.2 Melakukan percobaan tentang bunyi. Subtema 1 Hewan Peliharaan

(24)

Ruang Lingkup Pembelajaran Subtema 1 Hewan Peliharaan

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 INDIKATOR

1. Peserta didik membaca teks penjelasan dengan judul Kucing.

2. Bertanya jawab tentang isi teks.

3. Peserta didik menjawab pertanyaan bacaan.

4. Mempercakapkan tentang suara kucing. Dilanjutkan dengan mempercakapkan tentang sumber bunyi dan benda bukan sumber bunyi. Peserta didik mencoba membunyikan alat musik. 5. Bertanya jawab tentang

pengertian fauna dan bukan fauna.

6. Peserta didik mencoba mengelompokkan gambar fauna dan gambar bukan fauna.

7. Peserta didik menyimpulkan pelajaran hari ini.

Bahasa Indonesia

3.1.1 Membaca teks penjelasan sederhana.

3.1.2 Mengidentifikasi isi teks penjelasan sederhana.

4.1.1 Menjawab pertanyaan singkat sesuai dengan informasi dari teks penjelasan sederhana.

4.1.2 Menyimpulkan isi teks.

IPA

3.2.1 Membedakan benda sebagai sumber bunyi dengan benda yang bukan sumber bunyi.

3.2.2 Mempraktikkan membunyikan sumber bunyi.

Seni Budaya

3.1.1 Membedakan gambar fauna dan bukan fauna.

4.1.1 Mengelompokkan gambar fauna dan bukan fauna.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 INDIKATOR

1. Peserta didik mendiskusikan tentang macam-macam bunyi berdasarkan frekuensinya. 2. Peserta didik mengamati

gambar sangkar burung. 3. Mempercakapkan tentang

bentuk pintu sangkar burung dan bentuk lubang pada sangkar tersebut.

4. Peserta didik mendiskusikan cara mencari luas bangun datar (persegi, persegi panjang, dan segitiga).

5. Peserta didik berlatih mencari luas bangun persegi, persegi panjang, dan segitiga).

6. Mendiskusikan tentang jenis hewan peliharaan sesuai

IPA

3.2.1 Menyebutkan penggolongan bunyi berdasarkan frekuensinya.

4.2.1 Menjelaskan hewan-hewan yang bisa mendengar bunyi dengan frekuensi sangat tinggi atau sangat rendah.

Matematika

3.5.1 Menyebutkan rumus luas segitiga, persegi panjang, dan persegi. 4.5.1 Menghitung luas segitiga, persegi

panjang, dan persegi.

IPS

3.2.1 Menyebutkan tempat hidup hewan-hewan.

(25)

dengan lingkungan yang mendukung.

7. Peserta didik menyimpulkan pelajaran hari ini.

4.2.1 Menjelaskan keterkaitan antara kondisi lingkungan dengan jenis hewan peliharaan manusia.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 INDIKATOR

1. Peserta didik membaca teks penjelasan dengan judul Ayam Kate.

2. Peserta didik menjawab pertanyaan sesuai dengan teks yang berjudul Ayam Kate. 3. Berdiskusi tentang ciri-ciri

teks penjelasan.

4. Bercakap-cakap tentang keberagaman di lingkungan sekitar.

5. Mendiskusikan tentang keterkaitan antara kondisi lingkungan dengan jenis hewan peliharaan manusia. 6. Peserta didik membuat

rangkuman pelajaran hari ini. 7. Evaluasi hasil belajar dari

subtema 1 pembelajaran 1 sampai dengan pembelajaran 3.

Bahasa Indonesia

3.1.2 Menyebutkan ciri-ciri teks penjelasan.

3.1.3 Mengidentifikasi isi teks penjelasan.

4.1.2 Menjelaskan ciri-ciri teks penjelasan sederhana. 4.1.3 Menyimpulkan isi teks.

PPKn

1.4.1 Mensyukuri nikmat Tuhan atas keberagaman yang ada di Indonesia.

2.4.1 Memelihara nikmat Tuhan yang beragam di lingkungan sekitar 3.4.1 Menyebutkan contoh keberagaman di lingkungan sekitar. 4.4.1 Menghargai keberagaman di lingkungan sekitar. IPS

3.2.1 Menyebutkan tempat hidup hewan-hewan.

4 2.1 Menjelaskan keterkaitan antara kondisi lingkungan dengan jenis hewan peliharaan manusia.

(26)

Bahasa Indonesia

KD:

3.1 Menggali informasi dari teks penjelasan sederhana, dengan memperhatikan aspek kebahasaan.

4.1 Menyajikan informasi dalam bentuk teks penjelasan sederhana, dengan memperhatikan aspek kebahasaan.

Indikator:

3.1.1 Membaca teks penjelasan sederhan.

3.1.2 Mengidentifikasi isi teks penjelassan sederhana. 4.1.1 Menjawab pertanyaan singkat

sesuai dengan informasi dari teks penjelasan sederhana. 4.1.2 Menyimpulkan isi teks.

Seni Budaya

KD:

3.1 Mengenal gambar bentuk fauna. 4.1 Menggambar bentuk fauna.

Indikator:

3.1.1 Membedakan gambar fauna dan bukan fauna.

4.1.1 Mengelompokkan gambar fauna dan bukan fauna.

IPA

KD:

3.2 Menelaah sifat-sifat bunyi melalui pengamatan dan keterkaitannya dengan indera pendengaran.

4.2 Melakukan percobaan tentang bunyi. Indikator:

3.2.1 Membedakan benda sebagai sumber bunyi dengan benda yang bukan sumber bunyi.

4.2.1 Mempraktikkan membunyikan sumber bunyi.

Subtema 1 Pembelajaran

1

(27)

Subtema

1

Hewan Peliharaan

1

Pembelajaran

Fokus Pembelajaran:

Bahasa Indonesia, IPA, dan Seni Budaya Alokasi waktu pembelajaran:

Bahasa Indonesia = 35 menit

IPA = 35 menit

Seni Budaya = 70 menit Tujuan Pembelajaran:

• Dengan kegiatan membaca, peserta didik dapat memahami informasi dari teks penjelasan.

• Melalui kegiatan praktik langsung, peserta didik dapat membedakan benda sebagai sumber bunyi dan bukan sumber bunyi.

• Dengan kegiatan pengamatan, peserta didik dapat membedakan antara gambar fauna dan bukan fauna.

Media/Alat Bantu dan Sumber Belajar: • Teks penjelasan dengan judul “Kucing”. • Beberapa alat musik.

• Gambar-gambar flora, fauna, dan benda lain. • HP (untuk melihat video/internet).

• Laptop dan Proyektor.

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Pendahuluan:

• Guru menyapa peserta didik dengan ramah dan hati terbuka.

• Mengondisikan peserta didik agar dapat melaksanakan percakapan dengan guru dan dengan teman-temannya.

(28)

• Membangun sikap keterarahwajahan dan keterarahsuaraan, dengan mengatur posisi duduk setengah lingkaran.

• Guru melakukan apersepsi yaitu dengan mengajukan beberapa pertanyaan, misalnya:

» Apakah kalian memelihara hewan di rumah? » Hewan apa?

» Bagaimana suaranya?

• Guru menyampaikan bahwa hari ini akan belajar dengan tema Satwa Sahabatku, subtema Hewan Peliharaan dengan tujuan dan harapan:

» Membuka hati jika tanggapan peserta didik baru berupa ekspresi wajah, gerak-gerik, isyarat atau ungkapan bahasa yang kurang jelas.

» Membahasakan, menyempurnakan, dan meningkatkan ungkapan bahasa peserta didik, menggunakan metode tangkap dan peran ganda, dengan motto “Apa yang ingin kamu katakan, katakanlah begini”.

» Memotivasi peserta didik lain agar memberikan reaksi terhadap ungkapan temannya dengan pancingan pertanyaan, penguat, dan stimulasi agar peserta didik mau berkomentar.

» Menggunakan reinforcement/penguat berupa pujian, teguran, dan kata yang mengandung unsur perasaan/empati agar peserta didik terpacu untuk terlibat terus dalam percakapan.

Catatan:

Kegiatan tersebut bertujuan untuk menarik perhatian peserta didik dan memancing rasa keingintahuan mereka. Hal ini juga untuk menciptakan hubungan yang komunikatif, santai, dan nyaman.

Kegiatan Inti

Ayo Membaca

Peserta didik diajak untuk membaca teks dengan cara:

• Guru menunjuk tulisan, peserta didik melihat tulisan yang ditunjuk guru. • Guru menunjuk tulisan lagi, peserta didik membaca sesuai dengan yang

ditunjuk guru. Bila ada peserta didik yang belum bisa membaca, bisa juga dengan cara menirukan ucapan guru.

• Setelah selesai membaca, lanjutkan dengan bertanya jawab tentang isi bacaan/teks tersebut.

(29)

Catatan:

Sebelum kegiatan tersebut dimulai, guru menyiapkan teks dengan memperbesar ukuran huruf teks penjelasan dengan judul “Kucing”. Bisa juga teks ditulis di papan tulis agar bisa diamati oleh semua peserta didik atau teks diketik di laptop lalu ditayangkan dengan proyektor.

Selama proses membaca berikan motivasi agar peserta didik membaca dengan intonasi dan artikulasi yang jelas.

Rubrik kemampuan membaca Nama : ....

Aspek Baik Sekali (4) Baik (3) Cukup (2) Perlu Bimbingan (1) Kejelasan artikulasi Dapat membaca dengan jelas dan benar

Dapat membaca dengan jelas tetapi ada sedikit kesalahan baca Membaca teks kurang jelas dan sedikit kesalahan baca Membaca teks kurang jelas dan banyak kesalahan Kekerasan suara Dapat didengar dari jarak lebih dari 4 meter Dapat didengar dari jarak 2-4 meter Dapat didengar dari jarak 0,5-2 meter Dapat didengar dari jarak kurang dari 0,5 meter

Intonasi Intonasi tepat dan jelas, sesuai dengan tanda baca.

Intonasi jelas tetapi kurang dari 3 tanda baca yang intonasinya tidak tepat. Ada 3-5 tanda baca yang intonasinya tidak tepat. Lebih dari 5 tanda baca yang intonasinya tidak tepat sehingga sulit dipahami

Ayo Menjawab

Setelah teks dibahas secara lisan, peserta didik diberi tugas untuk menjawab pertanyaan yang ada di buku siswa. Jawaban bisa ditulis di tempat yang tersedia di buku siswa atau di buku tulis peserta didik masing-masing.

Kunci jawaban kegiatan “Ayo Menjawab” pada Subtema 1 pembelajaran 1 adalah:

1. Meong! Meong!

2. Hitam polos, belang-belang, dan ada yang berwarna lain (peserta didik Nilai = Skor perolehan x 100

(30)

boleh menyebutkan warna yang lain, mungkin putih/ abu-abu/ atau yang lainnya).

3. Lucu 4. Tikus

5. Takut dimangsa kucing.

Pedoman penskoran dan penilaian: Skor 2 jika jawaban benar.

Skor 1 jika jawaban hampir benar (salah/kurang satu huruf dalam menulis, tetapi tidak merubah makna, misal kata “tikus” ditulis “tikos” atau “tekus”) Skor 0 jika jawaban salah.

Jumlah skor maksimal 10

Nilai = Jumlah skor perolehan x 100 Jumlah skor maksimal

Pada kegiatan ini guru mencoba bertanya ke peserta didik, untuk mendeteksi apakah mereka sudah mengenal jenis teks penjelasan. Guru mulai mengenalkan bahwa teks ada beberapa jenis, dan teks dengan judul “Kucing” tersebut termasuk jenis teks penjelasan, yaitu teks yang memberikan penjelasan tentang sesuatu.

Teks penjelasaan ini akan dibahas lebih detil lagi pada pertemuan selanjutnya. Kembali peserta didik diajak untuk membicarakan tentang hewan kucing. Ajukan pertanyaan-pertanyaan, misalnya:

Bagaimana suara kucing?

Tahukah kalian mengapa kucing bisa bersuara?

Lakukan perintah di buku siswa, untuk membuktikan bahwa suara atau bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar.

Pada alat musik juga bisa berbunyi karena ada bagian yang bergetar.

Ayo Cari Tahu

(31)

Ayo Mengamati

Lanjutkan dengan kegiatan mengamati, peserta didik diajak untuk mengamati berbagai alat musik saat dibunyikan. Bagian manakah yang bergetar saat dibunyikan/dimainkan. Setiap peserta didik secara bergiliran mempraktikkan membunyikan alat musik dan mengamatinya. Kegiatan ini juga sambil mengembangkan kebiasaan untuk antri dengan tertib dan tidak berebut.

Setiap peserta didik diberi tugas untuk mengisi tabel “Bagian yang Bergetar pada Alat Musik”.

Tabel berikut hanya contoh saja. Bapak dan Ibu Guru bisa mengganti atau menambah nama alat musik yang lain sesuai dengan yang ada di sekolah masing-masing. Berikut contoh pengisiannya.

Tabel 1.1 Bagian yang Bergetar pada Alat Musik

No. Nama Alat Musik Bagian yang Bergetar

1. Gitar Senar/dawai

2. Gendang Kulit

3. Rebana Kulit

4. Gong Permukaan gong

5. Tambur Muka tambur

6. Biola Senar

7. Bonang Permukaannya

8. Tifa Kulit

9. Sasando Senar

10. Kecapi Senar

Saat kegiatan berlangsung, guru mengamati perilaku peserta didik sambil memberi pembinaan bila ada peserta didik yang bersikap kurang baik (misalnya menyerobot antrian atau mungkin tidak mau bergantian).

Lembar observasi sikap sosial:

Nama : ………

(32)

No. Aspek yang Diamati Hari/ tanggal Catatan Guru 1. Tanggung Jawab 2. Kesopanan 3. Kesabaran

• Kembali mempercakapkan tentang kucing. Dengan mempercakapkan tentang kucing, arahkan ke pemahaman bahwa kucing merupakan salah satu fauna.

• Tunjukkan beberapa gambar fauna, flora, dan gambar-gambar lain.

• Bapak dan Ibu guru bisa menggunakan gambar yang sudah disiapkan pada buku siswa atau dengan melihat gambar atau video melalui internet.

• Cobalah ajukan pertanyaan ke peserta didik apakah mereka tahu apa yang dimaksud dengan fauna. Kalau masih belum tahu, beri satu contoh.

• Jika masih belum tahu juga beri contoh satu lagi. Sampai akhirnya peserta didik bisa menyimpulkan apa yang dimaksud dengan fauna.

• Peserta didik diberi tugas mengelompokkan antara gambar fauna dan bukan fauna. Cara mengelompokkannya bisa dengan cara seperti pada buku siswa, yaitu disiapkan beberapa gambar, lalu pesera didik diberi tugas untuk memberi tanda ceklis (√) untuk gambar fauna, dan tanda silang (X) untuk gambar bukan fauna.

Alternatif kegiatan:

• Bisa juga guru menyiapkan gambar-gambar tersebut (bisa juga gambar lain yang sesuai), peserta didik diberi tugas untuk memotong gambar-gambar tersebut dengan gunting.

• Selanjutnya gambar diacak, lalu peserta didik mengelompokkannya.

Ayo Mencoba

(33)

Pedoman Penskoran dan Penilaian:

Pedoman penskoran dan penilaian kegiatan mengelompokkan gambar fauna: Tiap jawaban benar skor 1 dan jika salah skor 0. Karena jumlah gambar ada 10, berarti skor maksimal 10.

Nilai = Skor perolehan x 100 Skor maksimal

Penutup

• Peserta didik menyimpulkan materi pelajaran dengan bimbingan guru. • Kemudian menuliskannya di kolom yang telah tersedia pada buku siswa

atau pada buku catatan peserta didik masing-masing.

Ayo Simpulkan

Ayo Renungkan

Kegiatan Bersama Orangtua

• Peserta didik melakukan renungan bersama guru dengan menjawab beberapa pertanyaan yang ada di buku siswa.

• Peserta didik juga diberi kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas.

Peserta didik dibimbing orangtuanya untuk menuliskan 10 benda sebagai sumber bunyi dan 10 benda bukan sumber bunyi di tempat yang telah tersedia di buku siswa.

Catatan:

Kegiatan tersebut untuk mengukur seberapa jauh peserta didik menguasai materi pelajaran yang telah diterima.

(34)

Matematika

KD:

3.5 Memahami luas segitiga, persegi panjang, dan persegi. 4.5 Menyelesaikan masalah

berkaitan dengan luas segitiga, persegi panjang, dan persegi. Indikator:

3.5.1 Menyebutkan rumus luas segitiga, persegi panjang, dan persegi. 4.5.1 Menghitung luas

segitiga, persegi panjang, dan persegi.

IPS

KD:

3.2 Memahami aktivitas manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis terutama keterkaitan iklim di lingkup daerah. 4.2 Menyajikan hasil pengamatan aktivitas

manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis terutama keterkaitan dengan iklim di lingkup daerah.

Indikator:

3.2.1 Menyebutkan tempat hidup hewan-hewan. 4.2.1 Menjelaskan keterkaitan antara kondisi

lingkungan dengan jenis hewan peliharaan manusia.

IPA

KD:

3.2 Menelaah sifat-sifat bunyi melalui pengamatan dan keterkaitannya dengan indera pendengaran. 4.2 Melakukan percobaan tentang bunyi. Indikator: 3.2.1 Menyebutkan penggolongan bunyi berdasarkan frekuensinya. 4.2.1 Menjelaskan hewan-hewan yang bisa mendengar bunyi dengan frekuensi sangat tinggi atau sangat rendah.

Subtema 1 Pembelajaran

2

(35)

2

Pembelajaran

Fokus Pembelajaran: IPA, Matematika, dan IPS Alokasi waktu pembelajaran:

IPA = 35 menit

Matematika = 70 menit

IPS = 35 menit

Tujuan Pembelajaran:

• Dengan kegiatan diskusi, peserta didik dapat menggolongkan bunyi berdasarkan frekuensinya.

• Melalui kegiatan percakapan, peserta didik dapat mencari luas bangun datar (persegi, persegi panjang, dan segitiga).

• Dengan kegiatan diskusi, peserta didik dapat menjelaskan keterkaitan antara kondisi lingkungan dengan jenis hewan peliharaan manusia.

Media/Alat Bantu dan Sumber Belajar:

• Gambar bangun datar (persegi, persegi panjang, dan segitiga). • Gambar sangkar burung atau benda asli.

• Gambar-gambar hewan peliharaan. • HP (untuk melihat video/internet) Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Pendahuluan:

• Guru menyapa peserta didik dengan ramah dan hati terbuka.

• Mengondisikan peserta didik agar dapat melaksanakan percakapan dengan guru dan dengan teman-temannya.

• Menciptakan suasana akrab dan rileks, dengan bersikap ramah.

• Membangun sikap keterarahwajahan dan keterarahsuaraan, dengan mengatur posisi duduk setengah lingkaran.

• Guru melakukan apersepsi yaitu dengan mengajukan beberapa pertanyaan, misalnya:

(36)

» Bagaimana suara kucing?

» Pegang leher kalian sambil bersuara. Apa yang kalian rasakan? » Saat gitar dipetik, apa yang terjadi dengan senarnya?

• Guru menyampaikan bahwa hari ini akan belajar dengan tema Satwa Sahabatku, subtema Hewan Peliharaan dengan tujuan dan harapan:

» Membuka hati jika tanggapan peserta didik baru berupa ekspresi wajah, gerak-gerik, isyarat atau ungkapan bahasa yang kurang jelas.

» Membahasakan, menyempurnakan, dan meningkatkan ungkapan bahasa peserta didik, menggunakan metode tangkap dan peran ganda, dengan motto “Apa yang ingin kamu katakan, katakanlah begini”.

» Memotivasi peserta didik lain agar memberikan reaksi terhadap ungkapan temannya dengan pancingan pertanyaan, penguat, dan stimulasi agar peserta didik mau berkomentar.

» Menggunakan reinforcement/penguat berupa pujian, teguran, dan kata yang mengandung unsur perasaan/empati agar peserta didik terpacu untuk terlibat terus dalam percakapan.

Catatan:

Kegiatan tersebut bertujuan untuk menarik perhatian peserta didik dan memancing rasa keingintahuan mereka. Hal ini juga untuk menciptakan hubungan yang komunikatif, santai, dan nyaman.

Kegiatan Inti

Ajaklah peserta didik untuk berdiskusi tentang suara atau bunyi. Praktikkan untuk merasakan getaran di leher saat kita bicara. Praktikkan memetik gitar dan mengamati senar gitar yang bergetar. Sehingga peserta didik memahami bahwa bunyi adalah getaran.

Lanjutkan dengan kegiatan membaca tentang pengertian frekuensi dan pengelompokkan bunyi berdasarkan frekuensinya. Lanjutkan diskusi hingga membahas tentang hewan yang bisa mendengar suara-suara dengan frekuensi terlalu tinggi atau terlalu rendah.

Dalam membaca bisa dilakukan dengan membaca nyaring, membaca dalam

Ayo Cari Tahu

(37)

hati, atau kalau peserta didik belum bisa membaca bisa juga dilakukan dengan menirukan ucapan guru. Lakukan kegiatan membaca ini sesuai dengan kemampuan peserta didik.

Ajaklah peserta didik untuk mengamati gambar sangkar burung di buku siswa atau bila ada mengamati benda nyata. Amati bentuk bangun datar yang ada pada sangkar burung tersebut. Misalnya bentuk persegi, persegi panjang, dan segitiga.

Ayo Mengamati

Lanjutkan kegiatan dengan mempercakapkan cara mencari luas bangun datar tersebut. Kenalkan rumusnya, beri contoh soal, dan beri contoh cara menyelesaikan soalnya, seperti yang sudah dicontohkan pada buku siswa.

Ayo Cari Tahu

Awali kegiatan ini dengan mencoba beberapa anak untuk mengerjakan soal di papan tulis dan temannya memperhatikannya. Tanyakan ke teman-teman yang lain apakah hasil pekerjaan di papan tulis benar atau salah. Hal ini berfungsi untuk menarik peserta didik untuk tetap tertib dan selalu memperhatikan temannya yang mendapat tugas. Bagi peserta didik yang belum bisa akan menjadi bisa dan bagi peserta didik yang sudah mulai bisa akan semakin terampil dan bisa ikut mengoreksi hasil pekerjaan temannya, sehingga keaktifan semua peserta didik akan tetap terjaga.

Lanjutkan kegiatan mencoba ini dengan cara peserta didik mencoba mengerjakan tugas yang ada di buku siswa. Hasil pekerjaannya bisa ditulis langsung di buku siswa atau di buku tulis masing-masing.

Kunci jawaban soal pada kegiatan “Ayo Mencoba” Subtema 1 pembelajaran 2 adalah:

1. L = s x s

= 15 cm x 15 cm = 225 cm2

(38)

2. L = p x l = 25 cm x 13 cm = 325 cm2 3. L = a x t 2 = 8 cm x 15 cm 2 = 60 cm2 4. L = a x t 2 = 12 cm x 16 cm 2 = 96 cm2 5. L = a x t 2 = 25 cm x 14 cm 2 = 175 cm2

Pedoman penskoran dan penilaiannya:

Skor maksimal tiap nomor adalah 3 (jadi skor maksimal untuk 5 nomor soal adalah 15), dengan rincian skor pada tiap nomor::

• menuliskan rumus dengan benar, skor 1 • menuliskan angka sesuai rumus, skor 1

• menuliskan hasil hitungan dengan benar, skor 1 Nilai = Jumlah skor perolehan x 100

Jumlah skor maksimal

Ayo Berdiskusi

Mendiskusikan tentang jenis hewan peliharaan sesuai dengan lingkungan yang mendukung.

(39)

diminta untuk menyebutkan nama-nama hewan secara bergiliran. Hal ini untuk memastikan bahwa peserta didik tahu tentang jenis hewan.

• Guru menuliskan di papan tulis, jenis hewan yang disebutkan peserta didik. • Peserta didik memperhatikan tulisan (jenis hewan) di papan tulis, lalu

diminta untuk menyebutkan jenis makanannya.

• Peserta didik juga diminta menyebutkan di mana tempat hidup hewan tersebut. Apakah di air atau di darat.

• Lanjutkan diskusi untuk membahas tentang jenis hewan peliharaan yang sesuai dengan lingkungan yang mendukung (lihat buku siswa), yaitu lingkungan yang tersedia jenis makanan yang cocok untuk hewan peliharaan tersebut atau lingkungan yang cocok untuk tempat hidupnya. Misalnya ikan cocok untuk lingkungan yang tersedia banyak air.

• Melalui internet, lihatlah beberapa hewan dan perhatikan lingkungan tempat hidupnya.

Penutup

• Peserta didik menyimpulkan materi pelajaran dengan bimbingan guru. • Kemudian menuliskannya di kolom yang telah tersedia pada buku siswa

atau pada buku catatan peserta didik masing-masing.

Ayo Simpulkan

Ayo Renungkan

• Peserta didik melakukan renungan bersama guru dengan membayangkan apa yang terjadi jika memelihara hewan tetapi tidak sesuai dengan kondisi lingkunganya. Betapa akan merepotkan kita.

• Merenungkan juga betapa enaknya jika memelihara hewan yang sesuai dengan kondisi lingkungannya.

Catatan:

Kegiatan tersebut untuk mengukur seberapa jauh peserta didik menguasai materi pelajaran yang telah diterima.

(40)

• Peserta didik dibimbing orangtuanya untuk menuliskan 5 nama hewan dan lingkungan tempat hidupnya, dengan cara mengisi format yang tersedia. • Lakukan tindak lanjut, misalnya dengan meminta peserta didik membacakan

tugas yang telah dikerjakan bersama orangtuanya.

• Contoh format yang sudah diisi misalnya sebagai berikut:

Kegiatan Bersama Orangtua

No. Nama Hewan Lingkungan Tempat Hidup

1. Ikan air

2. kambing darat (yang banyak rumput)

3. Katak air dan darat

4. kucing darat

5. cacing darat (di dalam tanah)

6. ayam darat

7. udang air

8. sapi darat

9. tikus darat

10. cumi-cumi air (laut)

• Ajukan pertanyaan, misalnya: » Ikan hidup di mana? Jawab: air.

» Apa akibatnya jika ikan diangkat dari air? Jawab: bisa mati.

» Bagaimana jika ada air tapi Cuma sedikit? Jawab: ikan kekurangan air, lama-kelamaan juga mati.

• Bapak dan ibu guru bisa mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang lain, sesuaikan dengan keadaan dan kemampuan peserta didik, sehingga peserta didik bisa memahami pentingnya lingkungan yang cocok untuk hewan.

(41)

Bahasa Indonesia KD:

3.1 Menggali informasi dari teks penjelasan sederhana, dengan memperhatikan aspek kebahasaan.

4.1 Menyajikan informasi dalam bentuk teks penjelasan sederhana, dengan memperhatikan aspek kebahasaan.

Indikator:

3.1.2 Menyebutkan ciri-ciri teks penjelasan.

3.1.3 Mengidentifikasi isi teks penjelasan sederhana. 4.1.2 Menjelaskan ciri-ciri teks

penjelasan sederhana. 4.1.3 Menyimpulkan isi teks. PPKn

KD:

1.4 Mendukung dengan penuh rasa syukur semangat Sumpah Pemuda dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. 2.4 Menyadari arti penting sumpah

pemuda dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. 3.4 Menganalisis semangat dan komitmen

kebangsaan untuk memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia.

4.4 Membuat tulisan sederhana tentang semangat dan komitmen kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari.

Indikator:

1.4.1 Mensyukuri nikmat Tuhan atas keberagaman yang ada di Indonesia. 2.4.1 Memelihara nikmat Tuhan yang

beragam di lingkungan sekitar.

3.4.1 Menyebutkan contoh keberagaman di lingkungan sekitar.

4.4.1 Menghargai keberagaman di lingkungan sekitar.

IPS

KD:

3.2 Memahami aktivitas manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis terutama keterkaitan iklim di lingkup daerah.

4.2 Menyajikan hasil pengamatan aktivitas manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis terutama keterkaitan dengan iklim di lingkup daerah.

Indikator:

3.2.1 Menyebutkan tempat hidup hewan-hewan.

4 2.1 Menjelaskan keterkaitan antara kondisi lingkungan dengan jenis hewan peliharaan manusia.

Subtema 1 Pembelajaran

3

(42)

3

Pembelajaran

Fokus Pembelajaran:

Bahasa Indonesia, PPKn, dan IPS Alokasi waktu pembelajaran: Bahasa Indonesia = 35 menit

PPKn = 70 menit

IPS = 35 menit

Tujuan Pembelajaran:

• Dengan kegiatan membaca, peserta didik dapat menyebutkan ciri-ciri teks penjelasan.

• Melalui kegiatan percakapan, peserta didik dapat memahami dan menghargai keberagaman di sekitarnya.

• Dengan kegiatan diskusi, peserta didik dapat menjelaskan keterkaitan antara kondisi lingkungan dengan jenis hewan peliharaan manusia.

Media/Alat Bantu dan Sumber Belajar: • Teks penjelasan dengan judul Ayam Kate. • Gambar beberapa pakaian daerah.

• Gambar-gambar hewan peliharaan. • Laptop dan proyektor.

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Pendahuluan:

• Guru menyapa peserta didik dengan ramah dan hati terbuka.

• Mengondisikan peserta didik agar dapat melaksanakan percakapan dengan guru dan dengan teman-temannya.

• Menciptakan suasana akrab dan rileks, dengan bersikap ramah.

• Membangun sikap keterarahwajahan dan keterarahsuaraan, dengan mengatur posisi duduk setengah lingkaran.

• Guru melakukan apersepsi yaitu dengan mengajukan beberapa pertanyaan, misalnya:

(43)

Catatan:

Kegiatan tersebut bertujuan untuk menarik perhatian peserta didik dan memancing rasa keingintahuan mereka. Hal ini juga untuk menciptakan hubungan yang komunikatif, santai, dan nyaman.

» Apakah kalian pernah melihat ayam?

» Apakah suka makan daging ayam? Dimasak apa? » Jenis ayam apa yang kalian ketahui?

» Apakah kalian tahu, kalau ada jenis ayam yang dipelihara tapi bukan untuk dimakan dagingnya atau telurnya?

• Guru menyampaikan bahwa hari ini akan belajar dengan tema Satwa Sahabatku, subtema Hewan Peliharaan dengan tujuan dan harapan:

» Membuka hati jika tanggapan peserta didik baru berupa ekspresi wajah, gerak-gerik, isyarat atau ungkapan bahasa yang kurang jelas.

» Membahasakan, menyempurnakan, dan meningkatkan ungkapan bahasa peserta didik, menggunakan metode tangkap dan peran ganda, dengan motto “Apa yang ingin kamu katakan, katakanlah begini”.

» Memotivasi peserta didik lain agar memberikan reaksi terhadap ungkapan temannya dengan pancingan pertanyaan, penguat, dan stimulasi agar peserta didik mau berkomentar.

» Menggunakan reinforcement/penguat berupa pujian, teguran, dan kata yang mengandung unsur perasaan/empati agar peserta didik terpacu untuk terlibat terus dalam percakapan.

Kegiatan Inti

Peserta didik diajak untuk membaca teks dengan cara:

• Guru menunjuk tulisan, peserta didik melihat tulisan yang ditunjuk guru. • Guru menunjuk tulisan lagi, peserta didik membaca sesuai dengan kalimat

yang ditunjuk guru. Bila ada peserta didik yang belum bisa membaca, bisa juga dengan cara menirukan ucapan guru.

• Setelah selesai membaca, lanjutkan dengan bertanya jawab tentang isi bacaan/teks tersebut.

(44)

Catatan:

Sebelum kegiatan tersebut dimulai, guru menyiapkan teks dengan memperbesar ukuran huruf teks penjelasan dengan judul “Ayam Kate”. Bisa juga teks ditulis di papan tulis agar bisa diamati oleh semua peserta didik atau teks diketik pada laptop lalu ditayangkan dengan proyektor. Selama proses membaca berikan motivasi agar peserta didik membaca dengan intonasi dan artikulasi yang jelas.

Setelah teks dibahas secara lisan, peserta didik diberi tugas untuk menjawab pertanyaan yang ada di buku siswa. Jawaban bisa ditulis di tempat yang tersedia di buku siswa atau di buku tulis peserta didik masing-masing.

Kunci jawaban kegiatan “Ayo Menjawab” pada Subtema 1 pembelajaran 3 adalah:

1. Kecil/mini.

2. Warna cukup menyolok. 3. Ayam hias.

4. Bentuk tubuh dan warnanya yang unik/indah 5. Keunikannya/keindahannya.

Pedoman penskoran dan penilaian:

Skor 2 jika jawaban benar.

Skor 1 jika jawaban benar namun sedikit salah tulis (kurang 1 huruf atau huruf tertukar, tapi tidak merusak makna).

Skor 0 jika jawaban salah. Jumlah skor maksimal 10

Nilai = Jumlah skor perolehan x 100 Jumlah skor maksimal

(45)

Peserta didik mencari tahu tentang ciri-ciri teks penjelasan dengan cara membaca buku siswa lalu mendiskusikannya dengan bimbingan guru. Tiap ciri dari teks penjelasan didiskusikan satu persatu.

Ayo Cari Tahu

• Peserta didik mengamati 3 macam gambar ayam yang terdapat pada buku siswa.

• Guru mengajukan pertanyaan apakah ketiga gambar itu sama? Apa yang membedakannya?

• Kemudikan percakapan sehingga peserta didik memahami bahwa walaupun sama-sama ayam, ternyata ada bedanya. Berarti ayam saja ternyata berbeda-beda atau beragam.

• Lanjutkan dengan mengajak peserta didik untuk memikirkan keadaan negara Indonesia yang terdiri dari banyak pulau, selain memiliki flora dn fauna yang beragam, juga terdapat beragam suku bangsa, ras, agama, dan budaya.

• Kemudian peserta didik diajak mempercakapkan tentang kebergaman di Indonesia, yang bisa memicu bentrokan. Namun kita harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan dengan cara saling menghormati dan bertoleransi. • Percakapkan juga tentang semboyan Bhinneka Tunggal Ika, yang artinya

berbeda-beda tetapi tetap satu jua.

• Percakapan terus berlanjut dengan membahas keberagaman kondisi lingkungan di wilayah Indonesia yang mempengaruhi aktivitas manusia/ penduduk. Materi ini bisa dibaca dari buku siswa, lalu mempercakapkan tentang aktivitas penduduk di daerah pantai, dataran rendah, dataran tinggi, dan pegunungan.

(46)

Penutup

• Peserta didik menyimpulkan materi pelajaran dengan bimbingan guru. • Kemudian menuliskannya di kolom yang telah tersedia pada buku siswa

atau pada buku catatan peserta didik masing-masing.

Ayo Simpulkan

Peserta didik melakukan renungan bersama guru dengan menjawab beberapa pertanyaan yang tersedia di buku siswa. Peserta didik juga diberi kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas.

Ayo Renungkan

Catatan:

Kegiatan tersebut untuk mengukur seberapa jauh peserta didik menguasai materi pelajaran yang telah diterima.

Peserta didik dibimbing orangtuanya untuk menuliskan 10 nama temannya beserta nama agama yang dipeluk serta nama suku mereka, dengan cara mengisi format yang tersedia.

Kegiatan Bersama Orangtua

Ayo Berlatih

Peserta didik mengerjakan soal latihan tentang materi subtema 1. Kunci Jawaban: I. Pilihan Ganda 1. D. penjelasan 2. A. bergetar 3. B. gitar 4. D. burung merak 5. C. audiosonik 6. B. kambing

(47)

7. D. air 8. A. toleransi

9. C. berbeda-beda tetapi tetap satu jua 10. C. dataran rendah 11. C. kulit 12. D. senar 13. A. angsa 14. C. ultrasonik 15. A. pantai 16. C. sapi 17. A. dipettik 18. D. gendang 19. A. infrasonik

20. A. lumba-lumba dan kelelawar II. Uraian Singkat

21. L = (a x t) 2 = (10 cm x 16 cm) 2 = 80 cm2 22. L = s x s =13 cm x 13 cm = 169 cm2 23. L = (a x t) 2 = ( 6 cm x 14 cm) 2 = 42 cm2

(48)

24. L = (a x t) 2 = (20 cm x 8 cm) 2 = 80 cm2 25. L = p x l = 24 cm x 13 cm = 312 cm2

Pedoman Penskoran dan Penilaian:

I. Pilihan Ganda:

Jawaban benar, skor 1 Jawaban salah, skor 0 Jumlah skor maksimal = 10

Nilai I = Jumlah skor perolehan x 100 Jumlah skor maksimal

II. Uraian singkat

Menuliskan rumus dengan benar, skor 1

Menuliskan angka sesuai dengan rumus, skor 1 Menghitung hasil dengan benar, skor 1

Jumlah skor maksimal 15

Nilai II = Jumlah skor perolehan x 100 Jumlah skor maksimal

(49)

Evaluasi

Soal evaluasi berikut ini bisa digunakan untuk kegiatan Penilaian Harian setelah peserta didik mempelajari seluruh materi subtema 1 ini. Soal berikut hanya contoh saja. Bapak dan Ibu Guru bisa mengurang, menambah, atau mengubah soal sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik. I. Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D sebagai jawaban yang

benar!

1. Teks yang memberikan penjelasan tentang sesuatu disebut teks ….

A. prosedur C. penjelasan

B. laporan D. pidato

2. Kucing suka memangsa ….

A. tikus C. anjing

B. kucing D. harimau

3. Bunyi dihasilkan oleh benda yang ….

A. bergerak C. bergetar

B. bergoyang D. berputar

4. Kita bisa bersuara karena memiliki ….

A. pita suara C. mata

B. telinga D. mulut

5. Bagian gitar yang bergetar saat dipetik adalah ….

A. leher C. nut

B. badan D. senar

6. Benda berikut yang termasuk sumber bunyi adalah ….

A. lampu C. gendang

B. kipas D. setrika

(50)

A. pohon jambu C. rumput

B. harimau D. bunga

8. Gelombang bunyi yang bisa didengar oleh manusia disebut ….

A. infrasonik C. ultrasonik

B. audiosonik D. supersonik

9. Jika lingkungan sekitar kita banyak terdapat air, maka cocok untuk memelihara ….

A. ayam C. sapi

B. kambing D. ikan

10. Orang akan mudah memelihara kambing atau sapi jika lingkungan di sekitarnya terdapat banyak….

A. rumput C. pasir

B. air D. batu

11. Luas bangun di samping ... cm2

A. 6 B. 26 C. 80 D. 160

12. Luas bangun tersebut … cm2

A. 24 B. 48 C. 72 D. 144

13. Luas bangun di samping …

A. 112 B. 56 C. 24 D. 6

(51)

14. Luas bangun tersebut … cm2

15. Luas bangun tersebut adalah … cm2

A. 14 B. 38 C. 156 D. 312 A. 13 B. 43 C. 210 D. 420

16. Dengan umat agama lain kita harus bersikap ….

A. memusuhi C. memarahi

B. toleransi D. melawan

17. Arti Bhinneka Tunggal Ika adalah …. A. berbeda-beda tetapi tetap satu jua B. berbeda-beda tetapi tidak sama C. berubah-ubah tetapi tetap satu jua D. berubah-ubah tetapi jadi sama

18. Orang yang pekerjaannya mencari ikan disebut ….

A. pedagang C. petani

B. nelayan D. perajin

19. Transportasi dan industri, biasanya cepat berkembang di wilayah ….

A. daerah pantai C. dataran rendah

B. dataran tinggi D. pegunungan

20. Orang yang bekerja mengolah sawah disebut ….

A. peternak C. nelayan

(52)

1. C. penjelasan 11. C. 80 2. A. tikus 12. D. 144 3. C. bergetar 13. B. 56 4. A. Pita suara 14. C. 156 5. D. senar 15. D. 420 6. C. gendang 16. B . toleransi

7. B. harimau 17. A . berbeda-beda tetapi tetap satu jua 8. B. audiosonik 18. B. nelayan

9. D. ikan 19. C. dataan rendah

10. A. rumput 20. D. petani

Kunci jawaban kegiatan “Evaluasi” subtema 1:

Pedoman penskoran dan penilaian: Tiap jawaban benar, skor 1.

Tiap jawaban salah, skor 0.

Jumlah soal 20, jumlah skor maksimal 20. Nilai = Jumlah skor perolehan x 100 Jumlah skor maksimal

(53)

No Aspek Perilaku Kategori Ket

4 3 2 1

1. Melaksanakan ibadah sesuai dengan agamanya.

2. Menghormati orang yanag lebih tua. 3. Berperilaku jujur.

4. Bersyukur (baca alhamdulillah) saat dapat nilai bagus.

Jumlah Skor Nilai

• Penilaian Sikap Spiritual

Keterangan:

4 = sangat baik/sangat sering 3 = baik/sering

2 = cukup/kadang-kadang 1 = kurang/pernah

Nilai = Skor perolehan x 100 Skor maksimum

• Penilaian Sikap Sosial (saat diskusi)

No. Sikap yang Diamati Terlihat Belum

Terlihat 1. Menghargai orang lain berbicara.

2. Percaya diri dalam mengemukakan pendapat. 3. Menggunakan bahasa yang santun dalam

berbicara.

4. Tanggung jawab dalam melaksanakan tugas. 5 Saya selalu menghargai cerita orang lain. • Penilaian Pengetahuan

(54)

Aspek Baik Sekali (4) Baik (3) Cukup (2) Perlu Bimbingan (1) Kejelasan artikulasi Dapat membaca dengan jelas dan benar

Dapat membaca dengan jelas tetapi ada sedikit kesalahan baca

Membaca teks kurang jelas dan sedikit kesalahan baca Membaca teks kurang jelas dan banyak kesalahan Kekerasan suara Dapat didengar dari jarak lebih dari 4 meter Dapat didengar dari jarak 2-4 meter Dapat didengar dari jarak 0,5-2 meter Dapat didengar dari jarak kurang dari 0,5 meter

Intonasi Intonasi tepat dan jelas, sesuai dengan tanda baca.

Intonasi jelas tetapi kurang dari 3 tanda baca yang intonasinya tidak tepat. Ada 3-5 tanda baca yang intonasinya tidak tepat. Lebih dari 5 tanda baca yang intonasinya tidak tepat sehingga sulit dipahami

Nilai = Skor perolehan x 100 Skor maksimum

Remedial

• Guru membahas kembali materi yang belum dikuasai oleh peserta didik dengan metode atau media yang berbeda dengan semula.

• Guru mengarahkan dan membimbing sampai peserta didik menguasai materi yang disampaikan.

Pengayaan

• Guru memberikan soal-soal yang lebih bervariasi dan lebih mendalam. • Penilaian Keterampilan

Rubrik keterampilan membaca: Nama : ....

Gambar

Tabel berikut hanya contoh saja. Bapak dan Ibu Guru bisa mengganti atau  menambah nama alat musik yang lain sesuai dengan yang ada di sekolah  masing-masing

Referensi

Dokumen terkait

Kita harus bersyukur atas anugrah Tuhan yang telah mencipkan kita sebagai bangsa Indonesia yang sangat kaya dengan keindahan alam dan sumber daya alamnya, seperti dataran tinggi

Melalui kegiatan membaca teks laporan sederhana siswa dapat menjelaskan makna yang tersurat dan tersirat dalam bacaand. Melaui kegiatan mengamati bacaan siswa dapat menyebutkan arti

Kincir angin merupakan salah satu bentuk perubahan energi angin ke energi gerak. Energi gerak kincir angin berupa gerak berputar. Gerak berputar dapat dirubah menjadi energi

Disamping itu dirumuskan proses- proses pembelajaran dan penilaian yang dibutuhkan oleh siswa untuk mencapai kompetensi yang diharapkan atau ditargetkan, karena pembelajaran

Sebelum kegiatan ayo berdiskusi, guru memberikan prolog tentang sumber daya alam yang ada di pulau-pulau yang termasuk wilayah waktu Indonesia tengah. Tersedianya sumber daya

Buku Guru disusun dengan tujuan untuk memudahkan para guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik terpadu. Buku ini mencakup hal-hal sebagai berikut: a) Jaringan tema yang

Buku Guru disusun dengan tujuan untuk memudahkan para guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik terpadu. Buku ini mencakup hal-hal sebagai berikut: a) Jaringan tema yang

Jika siswa sudah bisa menentukan kata sapaan pada dongeng, maka guru dapat memberikan penugasan membaca buku lain yang sesuai dengan tema atau materi.. Jika siswa sudah bisa