Republik Indonesia 2019
BUKU SISWA TUNADAKSA
BukuSiswaSMPLBTunadaksaKelasVIIITema:SatwaSahabatkuBukuTematikKurikulum2013
Satwa Sahabatku
Tema
2019
Seri Pembelajaran Tematik Terpadu
Pada tahun ajaran 2019/2020 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus mempersiapkan buku teks pelajaran untuk SMPLB kelas VIII yang terdiri dari 8 Tema, yang terdiri dari buku guru dan buku siswa.
Pada tema 3 dengan judul Satwa Sahabatku diuraikan dalam 4 subtema, setiap subtema diuraikan dalam 3 pembelajaran, setiap akhir sub tema diadakan evaluasi, pada bagian akhir subtema 4 dibuat projek pembelajaran.
Buku siswa ini sebagai salah satu sumber belajar, yang dapat digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran bagi peserta didik tunadakasa.
Tujuan utamanya untuk membantu peserta didik mengembangkan sikap, pengetahuan dan keterampilan melalui aktifitas belajar serta mengintegrasikan nilai PPK, GLS dan tujuan pendidikan Nasional. Melalui buku ini diharapkan mampu dan bisa membantu peserta didik dalam mengembangkan materi pembelajaran tentang Satwa Sahabatku, serta dapat memupuk rasa cinta tanah air dan bangsa dengan upaya pelestarian sumberdaya alam, flora dan fauna serta ikut menjaga pelestarian lingkungan sekitar.
ISBN :
Seri Pembelajaran Tematik Terpadu
Satwa Sahabatku Tema 3
KELAS
VIII
SMPLB
SATWA SAHABATKU
Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus
Tema 3
Buku Guru SMPLB Tunadaksa Kelas VIII
Disusun Oleh : Agus Rohana, S.Pd.
DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KHUSUS
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 2019
MILIK NEGARA TIDAK DIPERDANGANKAN
Disklaimer: Buku ini merupakan buku guru yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku guru ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahapan awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan
“dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui ,dan
dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan
perubahan jaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.
Katalog Dalam Terbitan Judul : Satwa Sahabatku Buku Guru Tunadaksa Kelas VIII SMPLB
Kontributor Naskah Penelaah
Ilustrator Setter Penerbitan
Diterbitkan Oleh ISBN:
Cetakan Ke-1, 2019
: Ayi R. Sacadipura, S.Pd.
: Gilang S H
: Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus
: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Disusun dengan huruf Baar Metanoia, 12 pt : Agus Rohana, S.Pd.
: Dr. Musjafak Assjari, M.Pd.
Kurikulum 2013 pendidikan khusus telah disusun melalui berbagai proses dan tahapan dalam waktu yang relatif panjang. Pengembangan kurikulum pendidikan khusus sejak tahun 2014, dalam perjalanannya mengalami penyesuaian dan perubahan. Harmonisasi kurikulum pendidikan khusus yang dilakukan antara Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus (d/h Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus) dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud, perguruan tinggi, sekolah luar biasa, praktisi pendidikan, serta pihak lain yang relevan, telah menghasilkan Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 10/D/KR/2017 tentang Struktur Kurikulum, Kompetensi Inti- Kompetensi Dasar, dan Pedoman Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus.
Salah satu komponen penting dalam proses pembelajaran adalah tersedianya buku teks pelajaran yang sesuai dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar serta karakteristik peserta didik berkebutuhan khusus.
Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus (d/h Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus) dengan persetujuan dan dukungan dari Pusat Kurikulum dan Perbukuan, memiliki program untuk menyusun buku teks pelajaran pendidikan khusus. Penyusunan buku teks pelajaran pendidikan khusus dilakukan secara bertahap sesuai dengan pentahapan pelaksanaan Kurikulum 2013. Buku teks pelajaran pendidikan khusus disusun untuk kelas I s.d. VI jenjang SDLB, kelas VII s.d. IX SMPLB, dan kelas X, XI dan XII SMALB, ditambah beberapa buku mata pelajaran yang tidak tergabung dalam tematik.
Buku yang disusun menggunakan pendekatan tematik dan berbasis aktivitas. Tema-tema yang ada direncanakan sedemikian rupa adalah tema yang dekat dengan kehidupan sehari- hari, supaya lebih mendekatkan peserta didik dengan pembelajaran yang nyata dan pada akhirnya materi pembelajaran diharapkan menjadi relative lebih mudah dipahami oleh peserta didik itu sendiri. Proses pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara holistik/menyeluruh di mana proses pembelajaran yang menyeluruh tersebut diharapkan dapat melahirkan pribadi peserta didik yang utuh dan berkualitas. Buku ini merupakan buku teks utama dalam pembelajaran dan sebagai salah satu sumber belajar kiranya buku ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pendidik dan peserta didik serta dapat dipadukan
Salah satu karakteristik Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus adalah bahwa pendidikan keterampilan memiliki porsi yang cukup besar dalam stuktur kurikulum. Porsi pendidikan keterampilan pada jenjang SDLB sebesar 40%, SMPLB sebesar 50% dan pada jenjang SMALB sebesar 70%.
Hal ini sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan dalam rangka Peningkatan Kuailitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia. Dalam rangka revitalisasi pendidikan keterampilan pada pendidikan khusus, dikembangkan 20 jenis keterampilan pilihan SMPLB dan SMALB, serta juga dilakukan penyusunan buku keterampilan.
Buku teks pelajaran dan buku keterampilan pendidikan khusus disusun dengan mempertimbangkan kondisi yang dimiliki peserta didik, sehingga aktivitas pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kekhasan yang dimiliki masing-masing peserta didik. Diharapkan buku keterampilan ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh guru dan peserta didik serta dapat dipadukan dengan sumber belajar yang lain untuk mendukung pengembangan pendidikan keterampilan yang relevan.
Di samping itu, buku ini juga dapat dimanfaatkan oleh kepala sekolah, pengawas, orangtua, dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka meningkatkan mutu layanan pendidikan bagi siswa berkebutuhan khusus.
Kami menyampaikan terimakasih kepada para penyusun dan penelaah buku serta seluruh pihak yang terlibat untuk setiap kerja keras, curahan ide dan pemikiran yang pasti dilakukan dengan sepenuh hati, sehingga tercipta buku teks pelajaran pendidikan khusus yang akan bermanfaat bagi pengembangan potensi peserta didik berkebutuhan khusus.
Jakarta, 7 Oktober 2019 Direktur Pembinaan Pendidikan Khusus Ttd Dr. Sanusi, M.Pd NIP. 196204031982031003
Puji syukur penulis panjatkan kehadiarat Allah SWT, atas rahmat dan karunia yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan buku guru Tematik Terpadu Kurikulum Pendidikan Khusus 2013 dengan Tema ”Satwa Sahabatku”.
Penulis berharap buku ini dapat menjadi petunjuk
penggunaan buku siswa dalam proses belajar berbasis aktivitas melalui pendekatan saintifik di sekolah. Penulisan buku ini mengacu pada ketentuan yang telah ditetapkan serta disesuaikan dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pendidikan Khusus.
Pada kesempatan ini tidak lupa penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Direktur Pendidikan Khusus dan Layananan Khusus (PKLK) Direktorat
Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah yang telah
memfasilitasi penulis dalam menyusunan buku ini. Juga kepada
Pusat Kurikulum dan Perbukuan (PUSKURBUK) yang telah
memberikan bimbingan dan arahannya.
Kepada yang terhormat serta Para Akademisi PLB yang telah memberikan bimbingan dan telaah serta kajian mendalam tentang kelayakan buku ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada teman-teman guru atas masukkan dan saran, serta inspirasi yang diberikan sehingga buku ini dapat selesai.
Akhirnya penulis berharap semoga buku ini dapat memberikan
manfaat khususnya bagi guru pendidikan khusus dalam
mengembangkan kompetensi yang ada dalam buku siswa, maupun pihak lain yang membutuhkan. Penulis menyadari bahwa buku
ini masih banyak kekurangan, baik substansi
maupun teknis penulisannya. Untuk itu, diharapkan kritik dan
saran yang konstruktif dari semua pihak dalam rangka
penyempurnaan buku yang penulis susun.
Penulis
Katalog Dalam Terbitan (KDT) ………. ii
Kata Sambutan ... iii
Kata Pengantar ... v
Daftar Isi... vi
I. Pendahuluan... 1
A. Tentang Buku Guru ... 1
B. Penggunaan Buku Guru... 2
C. Kerja sama dengan Orang tua ... 6
D. Karakteristik Anak Tunadaksa ... 6
E. Prinsip-prinsip pembelajaran Anak Tunadaksa ... 7
F. Struktur Kurikulum ... 9
G. Pedoman Penilaian... 11
H. Rubrik Penilaian... 26
I. Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) ... 34
II. Pemetaan Kompentensi Dasar ... 34
A. Ruang lingkup Pembelajaran Subtema 1 hewan peliharaan. 55 1. Pembelajaran 1 ... 61
2. Pembelajaran 2 ... 69
3. Pembelajaran 3 ... 77
B. Ruang lingkup Pembelajaran Subtema 2 Hewan ternak ... 86
1. Pembelajaran 1 ... 92
2. Pembelajaran 2 ... 98
3. Pembelajaran 3 ... 108
C. Ruang lingkup Pembelajaran Subtema 3 kebun binatang ...116
1. Pembelajaran 1 ... 122
2. Pembelajaran 2 ... 131
3. Pembelajaran 3 ... 138
D. Ruang lingkup Pembelajaran Subtema 4 memelihara ikan. 146 1. Pembelajaran 1 ... 152
2. Pembelajaran 2 ... 159
3. Pembelajaran 3 ... 168
III. Proyek Terakhir Tema 8... 180
Glosarium ... 182
Biodata Penelaah... 187 Biodata Ilustrator ... 188
A. Tentang Buku Guru
Buku Panduan Guru disusun sebagai pendamping buku siswa agar para guru mendapat gambaran yang jelas dan rinci sehingga memudahkan para guru dalam mengembangkan pembelajaran tematik terpadu untuk siswa Tunadaksa.
Buku ini mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Jaringan tema yang memberi gambaran kepada guru tentang suatu tema yang melingkupi beberapa kompetensi dasar (KD) dan indikator dari berbagai mata pelajaran.
2. Ruang lingkup pembelajaran yang memberikan gambaran tentang kegiatan dan kemampuan yang dikembangkan dalam satu subtema
3. Tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada setiap kegiatan pembelajaran.
4. Kegiatan pembelajaran tematik terpadu untuk menggambarkan kegiatan pembelajaran yang menyatu dan mengalir.
5. Pengalaman belajar yang bermakna untuk membangun sikap dan perilaku positif, penguasaan konsep, keterampilan berpikir saintifik, berpikir tingkat tinggi, kemampuan menyelesaikan masalah, inkuiri, kreativitas, dan pribadi reflektif.
6. Berbagai teknik penilaian siswa.
7. Informasi yang menjadi acuan kegiatan bimbingan dan pengayaan.
8. Kegiatan interaksi guru dan orang tua, yang memberikan kesempatan kepada orang tua untuk ikut berpartisipasi
aktif melalui kegiatan belajar siswa di rumah.
keterampilan) siswa melalui aktivitas yang bervariasi.
Aktivitas tersebut mencakup hal-hal sebagai berikut.
1. Membuka pelajaran dengan cara yang menarik perhatian siswa, seperti membacakan cerita, bertanya jawab, bernyanyi, melakukan permainan, demonstrasi dan pemecahan masalah dan sebagainya.
2. Menginformasikan tujuan pembelajaran sehingga siswa dapat mengorganisir informasi yang disampaikan (apa yang didengar, dirasakan, dan dikerjakan).
3. Menggali pengetahuan siswa yang diperoleh sebelumnya agar siswa bisa mengaitkan pengetahuan terdahulu dengan yang akan dipelajari.
4. Memberi tugas yang bertahap guna membantu siswa memahami konsep.
5. Memberi tugas yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
6. Memberi kesempatan untuk melatih keterampilan atau konsep yang telah dipelajari.
7. Memberi umpan balik yang akan menguatkan pemahaman siswa.
B. Penggunaan Buku Guru
Buku Panduan Guru memiliki dua fungsi, yaitu sebagai petunjuk penggunaan Buku Siswa dan sebagai acuan kegiatan pembelajaran di kelas.
Mengingat pentingnya buku ini, disarankan memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1. Bacalah halaman demi halaman dengan teliti.
5. Dukunglah ketercapaian Kompetensi Inti (KI) I dan (KI) II dengan kegiatan pembiasaan, keteladanan, dan budaya sekolah.
6. Cocokan setiap langkah kegiatan yang terdapat di buku siswa sesuai dengan langkah pembelajaran yang terdapat dalam buku guru.
7. Mulailah setiap kegiatan pembelajaran dengan memberikan pengantar sesuai tema dan subtema pembelajaran dan kaitkan dengan lingkungan di sekitar anak dan kehidupan sehari-hari yang dialami siswa sehingga memudahkan siswa memahami makna
kegiatan pembelajaran. Lebih baik lagi jika dilengkapi dengan kegiatan pembukaan yang menyenangkan dan membangkitkan rasa ingin tahu siswa. Misalnya bercerita, mengajukan pertanyaan yang menantang, mengamati suatu benda dan sebagainya. Demikian juga pada saat menutup pembelajaran.
8. Penyesuaian materi pelajaran dapat dilakukan sesuai kemampuan individual siswa di kelas. Jika diperlukan pada siswa yang lebih cepat menyelesaikan tugasnya dapat diberikan materi pengayaan yang antara lain berupa bacaan-bacaan yang mendukung pembelajaran. Siswa yang tidak dapat menguasai kemampuan yang 3. Buku ini untuk siswa kelas VIII Tunadaksa. Guru dapat memberikan pembelajaran berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan sebelumnya.
4. Upayakan untuk mencakup Kompetensi Inti (KI) I dan (KI) II dalam semua kegiatan pembelajaran. Guru diharapkan melakukan penguatan untuk mendukung pembentukan sikap, pengetahuan, dan perilaku positif.
9. Kembangkan ide-ide kreatif dalam memilih metode pembelajaran. Temukan juga kegiatan alternatif apabila kondisi yang terjadi kurang sesuai dengan perencanaan (misalnya, siswa tidak dapat mengamati tanaman di luar kelas pada saat hujan).
10.Pilihlah beragam strategi pembelajaran yang akan dikembangkan (misalnya siswa bermain peran, mengamati, bertanya, bercerita, bernyanyi, dan menggambar), selain melibatkan siswa secara langsung, diharapkan melibatkan warga sekolah dan lingkungan sekolah.
11. Guru diharapkan mengembangkan:
a. Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM).
b. Keterampilan bertanya yang berorientasi pada kemampuan siswa.
c. Keterampilan membuka dan menutup pembelajaran, dan keterampilan mengelola kelas dan pajangan kelas.
12.Gunakanlah media atau sumber belajar alternatif yang tersedia di lingkungan sekolah.
13.Setiap tema terdiri atas 4 subtema. Masing-masing subtema diuraikan menjadi 3 pembelajaran. Setiap pembelajaran diharapkan selesai dalam 1 hari.
14.Empat subtema yang ada direncanakan selesai dalam jangka waktu 4 minggu.
pengulangan siswa belum juga dapat menguasai kemampuan tersebut, guru perlu menganalisis kesesuaian indikator dengan kemampuan siswa.
gagasan pada subtema 1-3. Berbeda dengan Subtema 1-3, kegiatan Minggu IV diarahkan untuk mengasah daya nalar dan berpikir peserta didik. Kegiatan dirancang untuk membuka kesempatan bertanya dan menggali informasi yang dekat dengan keseharian peserta didik.
16.Perkiraan alokasi waktu dapat merujuk pada struktur kurikulum. Meskipun demikian, alokasi waktu menurut mata pelajaran hanyalah petunjuk umum.
Guru diharapkan menentukan sendiri alokasi waktu berdasarkan situasi dan kondisi di sekolah dan pendekatan tematik terpadu. Buku anak dilengkapi dengan bahan-bahan latihan yang sejalan dengan pencapaian kompetensi.
17.Jalin kerjasama dengan orang tua/wali, tenaga kependidikan, petugas kantin dan pedagang di sekolah, orang tua dan masyarakat untuk mengembangkan pembelajaran.
18.Libatkan semua siswa tanpa kecuali dan yakini bahwa setiap siswa cerdas dalam keunikan masing-masing.
Dengan demikian, pemahaman tentang kecerdasan majemuk, gaya belajar siswa dan beragam faktor penyebab efektivitas dan kesulitan belajar siswa, sangat dibutuhkan.
19.Buatlah catatan refleksi setelah satu subtema selesai, sebagai bahan untuk melakukan perbaikan pada proses pembelajaran selanjutnya. Misalnya faktor-faktor yang menyebabkan pembelajaran berlangsung dengan baik, kendala-kendala yang dihadapi, dan ide-ide kreatif untuk pengembangan lebih lanjut.
kompetensi. Meskipun demikian, guru dianjurkan untuk menambah bahan-bahan latihan bagi siswa dari sumber-sumber yang lain.
21.Demi pencapaian tujuan pembelajaran, diperlukan komitmen guru untuk mendidik sepenuh hati (antusias, kreatif, penuh cinta, dan kesabaran).
C. Kerja Sama dengan Orang Tua
Secara khusus, di setiap akhir pembelajaran pada Buku Siswa, terdapat kolom untuk orang tua dengan subjudul
‘Kegiatan bersama Orang Tua’. Kolom ini berisi informasi tentang materi yang dipelajari dan aktivitas belajar yang dapat dilakukan siswa bersama orang tua di rumah. Orang tua diharapkan berdiskusi dan terlibat dalam aktivitas belajar siswa. Guru perlu membangun komunikasi dengan orang tua sehubungan dengan kegiatan pembelajaran yang akan melibatkan orang tua dan siswa di rumah.
atau kecacatan yang menetap pada alat gerak (tulang, sendi, otot) sedemikian rupa sehingga memerlukan pelayanan pendidikan khusus. Jika mereka mengalami ganguan gerakan karena kelayuan pada fungsi saraf otak, mereka disebut Cerebral Palsy (CP). Pada umumnya anak tunadaksa mengalami gangguan perkembangan motorik dan mobilitas, intelegensi, baik secara sebagian maupun secara keseluruhan.
Bervariasinya kondisi peserta didik tunadaksa, menuntut adanya pengelolaan yang cermat dalam mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan yang dimilikinya. Hal ini penting dalam upaya menentukan apa yang dibutuhkan dapat D. Karakteristik Peserta Didik Tunadaksa
Siswa tunadaksa adalah mereka yang mengalami kelainan
mengakibatkan kesulitan dalam Kelainan perkembangan/
intelektual, gangguan pendengaran, gangguan penglihatan, gangguan taktik dan kinestetik, gangguan persepsi, dan gangguan emosi. Semua hambatan tersebut diperlukan pelayanan sedini mungkin untuk dapat diatasi dengan cara memberikan pengajaran dalam berbagai aspek. Salah satu contoh metode bagi anak tunadaksa adalah metode bermain peran. Metode bermain peran adalah salah satu bentuk permainan pendidikan, yang digunakan untuk menjelaskan perasaan, sikap, tingkah laku dan nilai, dengan tujuan untuk menghayati perasaan, sudut pandangan dan cara berfikir orang lain. Pembelajaran metode bermain peran juga sejalan dengan kurikulum 2013 yang menggunakan pendekatan saintifik.
adalah pada bina gerak. Untuk memberikan layanan bina gerak yang tepat diperlukan dukungan terapi, khususnya fisioterapi untuk memulihkan kondisi otot dan tulang anak agar tidak semakin menurun kemampuannnya. Selain itu dukungan untuk bina diri diperlukan terapi okupasi dan bermain. Menurut Frieda Mangunsong, dkk (1998) layanan pendidikan bagi anak tunadaksa perlu memperhatikan tiga hal, yaitu:
1. Pendekatan multidisipliner dalam program rehabilitasi anak tunadaksa.
2. Program pendidikan sekolah.
3. Layanan bimbingan dan konseling.
E. Prinsip-prinsip Pembelajaran Anak Tunadaksa
Layanan pendidikan yang spesifik bagi anak tunadaksa
terpadu dalam rangka mengoptimalkan memampuan yang dimiliki oleh anak. Beberapa ahli terkait memberikan layanan rehabilitasi adalah ahli medis (dokter), dokter tulang, dokter syaraf, ahli pendidikan, psikolog, pekerja sosial, konselor, ahli fisioterapi, ahli terapi okupasi, ahli pendidikan khusus. Dalam program rehabilitasi dikenal empat stadium, yaitu pertama, stadium akut antara 0-6 sejak menderita. Pada stadium ini merupakan stadium “survival”, berjuang untuk bertahan hidup.
Kedua, stadium sub acut: 6-12 minggu, merupakan stadium perawatan rutin, pemberian fisioterapi dan terapi okupasi agar perkembangan otot dapat pulih dan tumbuh walaupun minimal. Ketiga, stadium mandiri; pada stadium ini anak lebih diarahkan untuk memperoleh keterampilan kerja untuk kehidupan mendatang. Keempat, stadium “after care”; pada stadium ini anak dipersipkan kembali ke rumah atau ke sekolah untuk mengikuti program pendidikan selanjutnya.
Program pendidikan sekolah bagai mereka yang tidak mengalami kelainan mental relatif sama dengan anak normal, hanya bina gerak masih terus dikembangkan melalui fisioterapi dan terapi okupasi, utamanya untuk perbaikan motoriknya. Orientasi pembelajaran juga lebih bersifat individu, walaupun dapat juga secara klasikal. Bagi anak cerebral palcy, binagerak masih terus diupayakan agar anak memperoleh perkembangan yang optimal.
Layanan bimbingan dan konseling diarahkan untuk mengembangkan “self-respect” (menghargai diri sendiri).
Sunarya Kartadinata, (1998/1999) menyatakan bahwa anak tunadaksa perlu mengembangkan self-respect, yaitu menghargai diri sendiri dengan cara menerima diri sesuai
Struktur Kurikulum SMPLB
MATA PELAJARAN
KELAS DAN ALOKASI
WAKTU PERMINGGU VII VIII IX KELOMPOK A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 2 2 2 2 Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 2 2 2
4 Matematika 2 2 2
5 Ilmu Pengetahuan Alam 2 2 2
6 Ilm Pengetahuan Sosial 2 2 2
7 Bahasa Inggris 2 2 2
KELOMPOK B
8 Seni Budaya 2 2 2
9 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan 2 2 2
10 Prakarya 18 18 18
11 Muatan Lokal (Bahasa Sunda) 2 2 2
KELOMPOK C
11 Program Kebutuhan Khusus 2 2 2 JUMLAH ALOKASI WAKTU PERMINGGU 40 40 40
Keterangan :
1. Satu jam pelajaran tatap muka adalah 35 (tiga puluh lima) menit.
2. Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 50% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
F. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum Kelas VIII SMPLB berdasarkan Kurikulum 2013 pendidikan khusus sebagai berikut:
didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap penting.
4. Kompetensi Dasar mata pelajaran Seni Budaya terdiri atas empat aspek yaitu seni rupa, seni musik, seni tari, dan seni teater. Peserta didik mengikuti salah satu aspek yang disediakan untuk setiap semester, aspek yang diikuti dapat diganti setiap semesternya.
5. Kegiatan ekstrakurikuler antara lain berupa Pendidikan Kepramukaan dan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
Satuan pendidikan dapat mengembangkan kegiatan ekstra kurikuler sesuai dengan kondisi dan potensi masing-masing.
6. Pembelajaran menggunakan tematik-terpadu kecuali mata pelajaran Pendidikan Agama, jasmani olah raga dan kesehatan Budi Pekerti dan Program Kebutuhan Khusus.
Kelompok Mata Pelajaran 1. Kelompok Mata Pelajaran A
Mata pelajaran kelompok A merupakan kelompok
Mata pelajaran kelompok A terdiri dari: 1) Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, 2) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 3) Bahasa Indonesia, 4) Matematika, 5) Ilmu Pengetahuan Alam, dan 6) Ilmu Pengetahuan Sosial. Kecuali kelas I s.d III tidak ada Ilmu Pengetahuan Alam, dan Ilmu Pengetahuan Sosial.
2. Kelompok Mata Pelajaran B
• Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan mata pelajaran yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat.
• Mata pelajaran yang termasuk kelopok B adalah:
Seni Budaya dan Prakarya, Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan dan Muatan Lokal.
• Muatan lokal dapat berdiri sendiri, muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah.
• Kelompok C Program Kebutuhan Khusus
Kelompok C berupa program kebutuhan khusus yang diberikan sesuai dengan kekhususan peserta didik.
Program Kebutuhan Khusus untuk Tunadaksa adalah Pengembangan Diri dan Gerak.
- Tunarungu adalah Pengembangan Komunikasi, Persepsi Bunyi, dan Irama;
- Tunagrahita adalah Pengembangan Diri;
- Tunanetra adalah Pengembangan Orientasi, Mobilitas, Sosial dan Komunikasi, dan
- Autis berupa Pengembangan Komunikasi, Interaksi Sosial, dan Perilaku.
G. Pedoman Penilaian
Untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan belajar siswa, terkait sikap, pengetahuan, dan keterampilan perlu adanya langkah-langkah yang harus dilakukan. Langkah tersebut meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pengolahan hasil belajar. Penilaian digunakan sesuai Permendikbud No. 53 Desember tahun 2015 1. Penilaian Sikap
Penilaian sikap adalah kegiatan untuk mengetahui perilaku peserta didik pada saat pembelajaran dan di luar pembelajaran, yang dilakukan untuk pembinaan perilaku sesuai budi pekerti dalam rangka pembentukan karakter anak.
Seperti jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri.
a. Menentukan sikap yang akan dikembangkan sesuai KI-1 dan KI-2.
b. Menentukan indikator sesuai dengan sikap yang dikembangkan.
c. Merancang kegiatan pembelajaran yang dapat memunculkan sikap yang telah ditentukan.
d. Menyiapkan format yang akan digunakan berupa lembar observasi atau jurnal mengacu kepada indikator yang telah disusun.
Penilaian Sikap Diskusi Kelompok
No Aspek Skor Kriteria
1 Kerjasama
dalam Kelompok
3 Semua terlibat kompak lain
2 Sebagaian terlibat
1 pasif (lebih banyak tidak terlibar)
2
Menghargai pendapat orang lain
3 Semua mau menerima pendapat orang lain 2 Sebagian peserta mau
menerima pendapat orang lain
1 tidak mau enerima pengapat orang lain
3
Tanggung jawab
mengumpulkan tugas
3 mengumpulkan tugas dengan benar, rapi dan tepat waktu
2 mengumpulkan tugas kurang rapi dan tepat waktu
1 Terlambat mengumpulkan
9
Skor terendah 3
Skor Capaian X 100 = Nilai Skor Maksimal
Contoh bila meraih angka maksimal 9 X 100 = 100
9
Observasi
Lembar Observasi
Nama : ………
Kelas : ………
Pelaksanaan pengamatan : ………
No Aspek yang
dikembangkan Tanggal Catatan guru 1
2 3 4
Pelaksanaan pengamatan diisi kegiatan saat pembelajaran dan di luar pembelajaran.
Lembar Jurnal Perkembangan Sikap
NO Tanggal Nama Anak Catatan
Perilaku Butir Sikap 1
2 3 4
NO Tanggal Anak Catatan Perilaku Butir Sikap
1 selalu mengajak teman
seagama untuk melakukan ibadah mengucapkan terima kasih setelah mendapat bantuan membeli buku
Taat beribadah Berperilaku syukur
2 Setiap awal,akhir dan
selesai kegiatan apa pun selalu berdoa. Memberi kesempatan beribadah kepada teman lain agama.
Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan 3 dst ….
Penilaian Diri
Penilaian diri merupakan bentuk penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi, digunakan sebatas konfirmasi jika diperlukan guru.
Lembar Penilaian Diri Anak
Nama : ………
Kelas : ………
Semester : ………
Petunjuk : Berilah tanda centhang (√) pada kolom “Ya” atau
“Tidak” sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
No Pernyataan Ya Tidak
1 Saya menerima perbedaan suku bangsa karena semua itu anugerah Tuhan.
2 Saya selalu menerima tugas dari guru dengan senang hati.
3 Saya selalu bersyukur atas pemberian orang lain.
4 Saya melestarikan alam, tidak merusak tanaman.
5 Saya suka menolong dan memberi sesuatu kepada orang lain.
teman.
6 Saya mengucapkan terima kasih bila diberi sesuatu dari orang lain.
7 Saya selalu berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan apa pun.
Penilaian antar teman merupakan bentuk penilaian dengan cara permintaan untuk saling menilai terhadap sikap dan perilaku keseharian antarteman. Penilaian antarteman digunakan untuk mencocokkan persepsi diri anak dengan persepsi temannya serta kenyataan yang ada dan berfungsi sebagai alat konfirmasi terhadap penilaian yang dilakukan oleh guru.
Lembar Penilaian Antar teman Nama teman yang dinilai : ……….
Nama Penilai : ……….
Kelas : ……….
Semester : ……….
Petunjuk : Berilah tanda centang (√) pada klom “Ya” atau
“Tidak” sesuai keadaan kalian yang sebenarnya.
No Pernyataan Ya Tidak
1 Teman saya berdoa sebelum melakukan kegiatan.
2 Teman saya berdoa sesudah melakukan kegiatan.
3 Teman saya salat tepat pada waktunya 4 Teman saya tidak menyontek pada waktu
mengerjakan soal ulangan.
5 Teman saya selalu mengikuti pesantren Romadhon di sekolah.
6 Teman saya tidak pernah berbohong
7 Teman saya suka menolong kepada teman yang terkena musibah.
terkena musibah.
Nama teman yang dinilai : ………
Nama Penilai : ………
Kelas : ………
Semester : ………
Petunjuk : Berilah tanda centang (√) pada kolom “Ya” atau
“Tidak” sesuai keadaan kalian yang sebenarnya.
No Pernyataan Skala Likert
1 2 3 4 1 Teman saya berdoa sebelum melakukan
kegiatan.
2 Temaman saya berdoa sesudah melakukan kegiatan.
3 Teman saya salat tepat pada waktunya 4 Teman saya tidak menyontek saat ulangan 5 Teman saya selalu mengikuti pesantren
Romadhon
6 Teman saya tidak pernah berbohong
7 Teman saya suka menyumbang teman yang terkena musibah
mengukur penguasaan anak yang mencakup pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam berbagai tingkatan proses berpikir.
Penilaian K-13 menggunakan angka dengan rentang capaian /nilai 0 sampai 100 dan deskripsi.
Diskripsi dibuat dengan menggunakan kalimat yang bersifat memotivasi dengan pilihan kata yang bermakna positif. Teknik penilaian pengetahuan menggunakan tes tertulis, lisan dan penugasan.
Tes tertulis adalah tes yang soal dan jawabanya tertulis berupa pilihan ganda, isian, benar-salah, mengjodohkan dan uraian. Instrumen tes tertulis disiapkan dengan langkah sebagai berikut:
Keterangan:
1. Sangat Setuju (SS) 2. Setuju (S) 3. Kurang Setuju (KS) 4.Tidak Setuju(TS)
2. Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan (KI-3) dilakukan dega cara
agar semua kompetensi dapat yang ingin dicapai dapat terwakili.
b. Menyususn kisi-kisi sebagai pedoman dalam penulisan soal. Menulis soal berdasarkan kisi-kisi, mengacu pada kaidah penulisan soal. Tes lisan berupa pertanyaan, perintah, dan kuis yang diberikan kepada anak secara lisan.
c. Langkah-langkah pelaksanaan tes lisan sebagai berikut:
1) Melakukan analisis KD sesuai dengan muatan pembelajaran, pada tema, subtema, dan pembelajaran.
Agar semua kompetensi yang ingin dicapai dapat terwakili.
2) Menyususn kisis-kisi sebagai pedoman dalam penulisan soal.
3) Menyiapkan pertanyaan, perintah yang akan dilaksanakan secara lisan.
4) Melakukan tes dan analisis untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan anak
5) Penugasan adalah pemberian tugas kepada anak untuk meningkatkan pengetahuan anak.
Pengolahan Nilai
Pengolahan nilai sebagai dasar untuk memperbaiki proses pembelajaran dan bahan penyusunan rapot anak.
Hasilnya dianalisis, untuk mengetahui perkembangan capaian kompetensi anak yang digunakan untuk menentukan tindakan yang dilakukan pada anak sebagai program remedial atau pengayaan.
Nilai pengetahuan dan keterampilan diolah secara kuantitatif dengan menggunakan angka skala 0-100 serta dibuatkan deskripsi kemampuan anak. Deskripsi tersebut berupa kalimat positif terkait capaian kemampuan anak
Langkah-langkah pengolahan nilai;
- Nilai Penilaian Harian (NPH) merupakan kumpulan nilai- nilai harian.
- Nilai Penilaian Tengah Semester (NPTS) merupakan kumpulan nilai tengah semester.
- Nilai Akhir Semester (NAS) dan KKM yang ditentukan oleh Satuan Pendidikan.
Contoh rekap penilaian pengetahuan :
Nama : Nala
Muatan pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/semester :...
Rekap Nilai Pegetahuan Muatan Bahasa Indonesia.
KD Tema
1 Tema
2 Tema
3 Tema
4 NPH NPTS NPA NILAI AKHIR
3.1 85 75 65 - 75 60 70 68,3
3.2 80 90 85 - 85 90 80 85
3.3 70 80 - 80 77 80 80 79
3.4 80 90 80 80 82,5 85 90 85,8
3.5 - - 90 90 90 - 8 85
80,6 Nilai Akhir (NA) Pengetahuan Nala dalam rapor anak untuk muatan pelajaran NA = Rata-rata KD 3.1 3.2 3.3 .3 4 3.5 = 68,3 +85+79+85,8+85 / 5= 80,6
Contoh perumusan rentang predikat
Untuk muatan pelajaran Bahasa Indonesia ternyata hanya mengukur pencapaian 2 SNP sebagai berikut:
• Standar proses pembelajaran berjalan dengan efektif.
• Standar pendidik memiliki kompetensi yang baik.
Jika KKM untuk Bahasa Indonesia 75 dan sesuai dengan pertimbangan dua standar tersebut maka satuan pendidikan menetapkan rentang predikat muatan
86 - 100 : A 71 - 85 : B 56 - 70 : C
< - 55 : D
Maka nilai pengetahuan Nala 80.6 mendapat predikat B
No Muatan Pelajaran
Pengetahuan Keterampilan
Nilai Predikat Deskripsi Nilai Predikat Deskripsi 1 Bahasa
Indonesia
80,6 B
Contoh Pengolahan deskripsi K D
3.1 Mengenal teks deskripsi tentang anggota tubuh dan pancaindera, wujud dan sifat benda, serta peristiwa siang dan malam dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman.
3.2 Mengenal teks pertunjukan tentang perawatan tubuh serta pemeliharaan kesehatan dan kebugaran tubuh dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu
pemahaman.
3.3 Mengenal teks terima kasih tentang sikap kasih sayang dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman.
3.4 Mengenal teks cerita diri /personal tentang keberadaan keluarga dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman
3.5 Mengenal teks diagram/label tentang anggota keluarga dan kerabat dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman.
No KD SKOR KD = 2 * NPH + NUTS + NPAS 4
1 3.1 2 (75) + 60 + 70 = 70 4
2 3.2 2 (85) + 90 + 80 = 85 4
3 3.3 2 (77) + 80 + 80 = 79 4
4 3.4 2 (82,5) + 85 + 90 = 85,8 4
5 3.5 2 (90) + 80 = 87 3
KD nilai maksimal adalah KD 3.5 87 KD nilai minimal adalah KD 3.1 70
Rentang Nilai pengetahuan sebagai berikut:
86 - 100 Sangat Baik 71 - 85 Baik
56 - 70 Cukup
< 55 Perlu bimbingan Deskripsi :
Anak sangat baik dalam mengenal teks diagram/tabel tentang anggota kelurga dan kerabat.
Cukup baik dalam mengenal teks depkripsi tentang anggota tubuh dan panca indra, wujud dan sifat benda, serta peristiwa siang dan malam.
3. Penilaian Keterampilan.
Pelaksanaan penilaian keterampilan bertujuan untuk memperoleh informasi ketercapaian KD pada muatan pelajaran keterampilan. Teknik yang digunakan kinerja, proyek dan portofolio. Nilai diperoleh dari proses dan produk yang dituangkan dalam bentuk angka dalam skala 0- 100.
Kinerja (praktik) cocok untuk peserta didik melakukan penilaian ketrampilan menyanyi, praktik ibadah, praktik
Produk yaitu penilaian kemampuan anak mengerjakan produk-produk teknologi dan tradisional.
Contoh Instrumen Penilaian untuk Penugasan Proyek
Proyek : Membuat akuarium , dipresentasikan di depan kelas Kelas : 8
Tema : 3 Subtema : 2
Kompetensi yang diukur:
• Bahasa Indonesia KD 3.4 dan 4.4
• PPKn KD 3.1 dan 4.1
• Senbud KD 3.1. dan 4.1
• Sikap Sosial : Percaya Diri
Aspek
Sangat Baik 4
Baik 3
Cukup 2
Perlu bimbingan
1 Menyiapkan
bahan-bahan membuat akuarium
Bahan-bahan yang disiapkan sudah lengkap dan berurut
Bahan-bahan yang disiapkan sudah berurut tetapi blm lengkap
Bahan-bahan yang yang didipakn tidak lengkap
Masih dibantu dalam
memyiapkan bahan-bahan yang diperlukan Ketepatan
waktu dalam menyelesaikan membuat akuarium
Membuat akuariu dengan waktu yang ditetapkan dengan hasil yang sangat baik
Membuat akuarium dengan waktu yang ditetapkan dengan hasil yang baik
Membuat
akuarium dengan waktu yang ditetapkan dengan hasil yang cukup, hasilnya sesuai dengan tugas.
bentuk akuarium skua
Di bantu dalam proses membuat kripik apel.
Mengomuni- Kasikan
Menyampaikan bahan-bahan dan cara membuat akuarium dengan isyarat, menujukkan pias
kata atau berkata dengan benar.
Menyampaikan bahan-bahan dan cara me mbuat akuarum dengan , menujukkan pias kata atau dengan berkata belum berurut.
Menyampaikan bahan-bahan dan cara membuat
akuarium dengan gerakan,,
menujukkan pias kata atau dengan berkata masih tertukar dengan benda konkritnya
Masih dibantu Dalam
menyampaikan di depan teman-teman.
kepada teman maupun guru.
masih bertanya kepada teman maupun guru tetapi hanya satu kali
bertanya kepada
teman maupun guru.
melakukan satu kegiatan saja, seperti mencuci buah saja.
Nilai Pada muatan pelajaran sebagai berikut:
Bahasa Indonesia 3.4 = Skor perolehan x 100 = ….
Skor maksimal
PPKn 3.2 dan 4.2 = Skor perolehan x 100 = ….
Skor maksimal
SBdP 3.1 dan 4.1 = Skor perolehan x 100 = ….
Skor maksimal
KI - 2 Sikap Percaya Diri = Skor perolehan x 100 = ….
Skor maksimal
Contoh : Rekap Nilai Keteampilan selama satu semester
Nama : Tono
Muatan Pelajaran : Bahasa Indonesia.
Kelas /semester :
No Kinerja (praktik) Kinerja (produk) Proyek SKOR
4.1 90 - 80 90
4.2 - 86 - 86
4.3 78 - 86 86
4.4 80 70 85 85
4.5 - 75 - 85 75 80
Nilai Akhir Semester 85,4
Pembulatan 85
Catatan:
Penilaian KD 4.1, 4.3 dan 4.4 dilakukan dengan teknik yang sama. Oleh karena itu skor akhir adalah skor optimum
Penilaian untuk KD 4.5 dilakukan 3 (tiga) kali tetapi dengan teknik yang berbeda. Oleh karenanya skor akhir adalah rata-rata dari skor yang diperoleh melalui teknik yang berbeda tersebut.
Nilai akhir semester diperoleh berdasarkan rata-rata skor akhir keseluruhan KD keterampilan yang dibulatkan ke bilangan bulat tersebut.
berikut:
NA = Rata-rata KD 4.1, 4.2, 4.3, 4.4, dan 4.5 = 90 + 86 + 86 + 85 + 80 =85,45 dibulatkan menjadi 85.
Satuan pendidikan mempertimbangkan 8 SNP untuk menetapkan rentang predikat. Jika dengan mengukur beberapa pencapaian SNP sudah mendapatkan informasi yang cukup, maka satuan pendidikan sudah dapat menentukan rentang predikat.
Contoh perumusan deskripsi rentang predikat:
Muatan pelajaran bahasa Indonesia, diukur dengan pencapaian 2 SNP, sebagai berikut:
• Standar proses pembelajaran berjalan dengan efektif.
• Standar pendidik memiliki kompetensi yang baik.
Jika KKM untuk Bahasa Indonesia 70 dan sesuai dengan pertimbangan dua standar tersebut maka satuan pendidikan menetapkan rentang predikat muatan pelajaran Bahasa Indonesia untuk penilaian pengetahuan sebagai berikut:
Rentang Predikat 86 - 100 : A 71 - 85 : B 56 - 70 : C
< 55 : D
Maka nilai keterampilan Tono 85 mendapat predikat B
No Muatan
Pelajaran
Pengetahuan Keterampilan
Nilai Predikat Deskripsi Nilai Predikat Deskripsi 1 Bahasa
Indonesia 85 B
Contoh Pengolahan Nilai Keterampilan K D
4.1 Mengamati dan menirukan teks deskripsi tentang anggota tubuh dan panca indera , wujud dan sifat benda, serta peristiwa siang dan malam dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman.
dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman.
4.3 Menyampaikan teks terima kasih tentang sikap kasih sayang dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman.
4.4 Menyampaikan teks cerita diri/personal tentang keberadaan keluarga dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman.
4.5 Membuat teks diagram/label tentang anggota keluarga dan kerabat dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman.
No KD SKOR
1 4.1 90 Nilai optimum
2 4.2 86 Nilai optimum
3 4.3 86 Nilai optimum
4 4.4 85 Nilai optimum
5 4.5 75 + 85 = 80
2 Nilai rata-rata
Nilai capaian kompetensi dasar untuk Bahasa Indonesia yang akan dideskripsikan ke dalam rapor , sebagai berikut:
KD nilai maksimum adalah KD 4.1. = 90 KD nilai minimum adalah KD 4.5. = 80 Rentang Nilai keterampilan sebagai berikut:
86 - 100 Sangat Baik 71 - 85 Baik
56 - 70 Cukup
< 55 Perlu bimbingan Deskripsi
Nala sangat baik dalam menirukan teks deskriptif tentang anggota tubuh dan pancaindera, wujud dan sifat benda, serta peristiwa siang dan malam. Baik dalam membuat teks diagram/label tentang anggota keluarga dan kerabat secara mandiri dan kelompok.
Program Remedial adalah program pembelajaran diperuntukkan bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai dengan kemampuanya. Guru membantu peserta didik untuk mengatasi kesulitan belajar yang dialami. Dilaksanakan secara perorangan atau berkelompok. Memberikan pengulangan dengan media pembelajaran yang berbeda.
Diberi tugas-tugas khusus, memanfaatkan tutor sebaya.
Prinsip-prinsipnya adalah: Adaptif, interaktif, menggunakan multimedia dan penilaian, pemberian umpan balik, dan berkesinambungan.
Langkah-langkahnya identifikasi masalah, menyusun perencanaan, melaksanakan program, melaksanakan penilaian. Dilaksanakan sampai peserta didik menguasai KD yang belum dipahami.
Program Pengayaan
Program pengayaan adalah pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang telah melampaui ketuntasan belajar yang fokus pada pendalaman dan perluasan dari KD yang dipelajari.
Bentuk pelaksanaanya belajar kelompok atau belajar mandiri. Jenis-jenis pembelajaran pengayaan kegiatan eksploratori, keterampilan, penyelesaian masalah yang masih terkait dengan KD/subtema yang sedang dilaksanakan.
Penyelesaian masalah ditandai dengan:
• Identifikasi masalah yang akan dikerjakan.
• Penentuan fokus masalah yang akan diselesaikan.
• Penggunaan berbagai sumber.
• Pengumpulan data menggunakan teknik yang relevan.
• Identifikasi masalah melalui observasi.
• Perencanaan berdasarkan hasil observasi.
• Pelaksanaan berdasarkan perencanaan.
H. Rubrik Penilaian
Contoh Rubrik ini dapat dipakai apabila sesuai, jika diperlukan silakan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan.
1. Rubrik mengamati gambar dan membuat pertanyaan
Kriteria Baik Sekali Baik Cukup Perlu
Bimbingan
4 3 2 1
Isi dan
Pengetahuan Keseluruhan jawaban yang ditulis anak, sesuai dengan gambar hewan ternak yang diamati dan benar
mengelompokkan jawaban.
Keseluruhan jawaban yang ditulis anak, sesuai dengan gambar hewan ternak yang diamati dan sebagian besar benar dalam mengelompokan jawaban
Sebagian besar jawaban yang ditulis anak, sesuai dengan gambar hewan ternak yang diamati dan sebagian besar benar dalam mengelompokan jawaban
Hanya sebagian kecil jawaban yang ditulis anak, sesuai dengan gambar hewan ternak yang diamati dan sebagian kecil benar dalam
mengelompokan jawaban Penggunaan
Bahasa Indonesia yang baik dan benar
Bahasa
Indonesia yang baik dan benar digunakan dengan efisien dan menarik dalam keseluruhan penulisan
Bahasa
Indonesia yang baik dan benar digunakan dengan efisien dan menarik alamkeseluruhan penulisan
Bahas a Indonesia yang baik dan benar digunakan dengan efisien dan menarik dalam sebagian besar penulisan
Bahas a Indonesia yang baik dan benar digunakan dengan efisien dan menarik dalam sebagian kecil penulisan Sikap Kecermatan,
ketelitian bekerja, dan ketepatan waktu dalam pemenuhan tugas yang diberikan, disertai juga dengan kreatifitas dalam bekerja menunjukkan kualitas sikap yang sangat baik dan terpuji.
Kecermatan, ketelitian bekerja, dan ketepatan waktu dalam pemenuhan tugas yang diber ikan, disertai juga dengan kreatifitas dalam bekerja
menunjukkan kualitas sikap yang sangat baik.
Kecermatan, ketelitian bekerja, dan ketepatan waktu dalam pemenuhan tugas yang diber ikan, disertai juga dengan kreatifitas dalam bekerja menunjukkan kualitas sikap yang masih dapat terus ditingkatkan
Kecermatan, ketelitian bekerja, dan ketepatan waktu dalam
pemenuhan tugas yang diber ikan, disertai juga dengan
kreatifitas dalam bekerja
menunjukkan kualitas sikap Keterampilan
Penulisan K eselur uhan penulis an hasil mencer min kanhasil pengamatan yangsistematis dan benar ser tamenunjukkan keter ampilan penulis an yang sangat baik, di atas
Keseluruhan penulisan hasil mencerminkan hasil pengamatan yang sistematis dan benar s e r t a menunjukkan keterampilan penulisan yang baik.
Sebag ian bes ar penulis an hasil mencerminkan hasil pengamatan yang sistematis dan benar serta menunjukkan keterampilan penulisan yang terus berkembang.
Hanya sebagian kecil hasil penulisan mencerminkan hasil
pengamatan yang sistematis dan benar serta menunjukkan keterampilan penulisan yang masih
perlu terus ditingkatkan.
Aspek
Baik Sekali Baik Cukup Perlu
Bimbingan
4 3 2 1
Proses kerja Dilakukan secara sistematis dan demokratis mulai dari pembagian tugas,
keterlibatan anggota
kelompok dalam berpendapat, sampai pada proses penyajian
Dilakukan secara
sistematis dan demokratis mulai dari pembagian tugas,
keterlibatan anggota
kelompok dalam berpendapat, sampai pada proses penyajian
Dilakukan secara kurang
sistematis dan demokratis mulai dari pembagian tugas, keterlibatan anggota kelompok dalam
berpendapat, sampai pada proses penyajian
Tidak ada pembagian tugas dan cenderung didominasi satu anggota kelompo, anggota kelompok lain cenderung pasif
Hasil kerja Data dan informasi yang didapatkan benar, mendalam, dan akurat.
Data dan informasi yang didapatkan benar, dan akurat tetapi kurang mendalam.
Data dan informasi yang didapatkan benar, tetapi kurang mendalam, dan akurat.
Data dan informasi yang didapatkan tidak sesuai dengan perintah soal.
Penyajian Hasil diskusi disajikan dalam bentuk laporan hasil diskusi secara menarik dan komunikatif
Hasil diskusi disajikan dalam bentuk laporan hasil diskusi secara menarik tapi kurang komunikatif
Hasil diskusi disajikan dalam bentuk laporan hasil diskusi secara kurang menarik dan kurang komunikatif
Hasil diskusi disajikan dalam bentuk laporan
Sikap Kerjasama komunikatif, demokratis, rasa ingin tahu dan tanpa bimbingan guru
Kerjasama komunikatif, demokratis, rasa ingin tahu dan dengan bimbingan guru
Kerjasama
komunikatif, kurang demokratis, dan dengan bimbingan guru
Tidak komunikatif dan tidak demokratis
3. Rubrik membuat pertanyaan
Aspek
Baik Sekali Baik Cukup Perlu
Bimbingan
4 3 2 1
Susunan Kalimat Tanya
Keseluruhan susunan kalimat benar sesuai EYD.
Sebagian besar susunan kalimat benar sesuai EYD.
Sebagian
susunan kalimat benar sesuai EYD.
Sebagian kecil susunan kalimat yang benar sesuai Makna Kalimat Keseluruhan
makna kalimat benar sesuai EYD.
Sebagain besar makna kalimat benar sesuai EYD.
Sebagian makna kalimat benar sesuai EYD.
Sebagaian kecil makna kalimat yang benar sesuai EYD.
Isi Jawaban Sesuai pertanyaan
Seluruh
jawaban benar sesuai
pertanyaan
Seabagian besar jawaban benar sesuai pertanyaan
Sebagian jawaban benar sesuai
pertanyaan
Seabgaian kecil jawaban yang benar sesuai pertanyaan
Sikap Percaya
diri, mandiri, rasa ingin tahu
Percaya diri, sesekali meminta bantuan guru
Kurang Percaya diri, perlu mengandalkan bantuan guru
Tidak Percaya diri, sangat membutuhkan bimbingan guru
Aspek
Baik Sekali Baik Cukup Perlu
Bimbingan
4 3 2 1
Isi dan
Pengetahuan Keseluruhan kesimpulan dibuat dengan baik, lengkap dan dapat
memberikan informasi singkat yang berguna bag i pembaca, serta disajikan dengan menarik
Keseluruhan kesimpulan dibuat dengan baik, lengkap dan dapat memberikan informasi singkat yang bergu na bagi pembaca.
Sebagian besar kesimpulan dibuat dengan baik, lengkap dan dapat memberikan informasi singkat yang berguna bagi pembaca.
Hanya sebagian kecil kesimpulan dibuat dengan baik, lengkap dan dapat member ikan informasi singkat yang berguna bagi pembaca.
Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
Bahasa
Indonesia yang baik dan benar digunakan dengan efisien dan menarik dalam keseluruhan penulisan.
Bahasa
Indonesia yang baik dan benar digunakan dengan efisien dan menarik dalam keseluruhan penulisan.
Bahasa
Indonesia yang baik dan benar digunakan dengan efisien dan menarik dalam
sebagian besar penulisan.
Bahasa
Indonesia yang baik dan benar digunakan dengan efisien dan menarik dalam sebagian kecil penulisan.
Sikap Kecermatan, ketelitia n bekerja, dan ketepatan waktu dalam pemenuhan tugas yang diberikan, disertai juga dengan kreativitas dalam beker ja menunjukkan kualitas sikap yang sangat baik dan terpuji.
Kecermatan, ketelitian bekerja, dan ketepatan waktu dalam pemenu han tugas yang diberiikan menunjukkan kualitas sikap yang s angat baik .
Kecermatan, ketelitian bekerja, dan ketepatan waktu dalam pe me nuha n tugas yang d i b e r i ka n menunjukkan kualitas sikap yang masih dapat ter us ditingkatkan.
Kecermatan, ketelitian bekerja, dan ketepatan waktu dalam pemenu han tugas yang diberikan menunjukkan kualitas sikap yang masih har us ter us diperbaiki.
Keterampilan Penulisan
Keseluruhan Hasil penulisan ringkasan yang sistematis dan benar menunjukkan keterampilan penulisan yang sangat baik, di a tas rata-rata kelas.
Keseluruhan hasil penulisan ringkasan yang sistematis dan benar menunjukkan keterampilan penulisan yang baik.
Sebagian besar
hasil penulis an ringkasan yang
sistematis dan benar menunjukkan keterampilan penulisan yang ter us berkembang.
Hanya sebagian kecil hasil penulisan ringkasa n yang sistematis dan benar menunjukkan keterampilan penulis an yang masih perlu terus ditingkatkan.
Aspek Baik Sekali Baik Cukup Perlu Bimbingan
4 3 2 1
Kesesuaian cerita dengan gambar
Keseluruhan cerita sesuai dengan gambar
Sebagian besar cerita sesuai dengan gambar
Sebagian cerita sesuai dengan gambar
Sebagian kecil cerita sesuai dengan gambar Susunan
kalimat Keseluruhan susunan kalimat benar.
Sebagian besar susunan kalimat benar.
Sebagian susunan kalimat benar.
Sebagian kecil susunan kalimat benar.
Keseluruhan
isi cerita Keseluruhan isi cerita hasil pengamatan yangsistematis dan benar
menunjukkan keterampilan penulisan yang sangat baik, di atas rata-rata kelas
Keseluruhan isi cerita hasil pengamatan yang sistematis dan benar menunjukkan keterampilan penulisan yang baik
Keseluruhan isi cerita hasil pengamatan yang sistematis dan benar menunjukkan keterampilan penulisan yang terus
berkembang
Keseluruhan isi cerita hasil pengamatan yang sistematis dan benar menunjukkan keterampilan penulisan yang masih harus terus
ditingkatkan
Sikap Percaya diri Percaya diri, kadang meminta bantuan guru
Kurang percaya diri, perlu mengandalkan bimbingan guru
Tidak percaya diri,
Sangat
membutuhkan bimbingan guru
6. Rubrik bercerita
Aspek Baik Sekali Baik Cukup Perlu
Bimbingan
4 3 2 1
Kesesuaian cerita dengan tema.
100% sesuai
tema. 75% sesuai
tema. 50%
sesuai tema.
25% sesuai tema.
Susunan
kalimat. 100%
susunan kalimat benar.
75% susunan
kalimat benar. 50%
susunan kalimat benar.
25% susunan kalimat benar.
Nada saat
bercerita Dinamis,
Ekspresif Dinamis, kurang ekspresif
Kurang dinamis, kurang ekspresif
Datar, tanpa ekspresi
Sikap Percaya diri Percaya diri, kadang meminta bantuan guru
Tidak percaya diri, perlu mengandalkan bimbingan guru
Tidak percaya diri,
Sangat
membutuhkan bimbingan guru