Buku Gur u Energ i Alter natif T ema 6 SM P LB K elas VI II T unanetr a
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
2019
Buku Guru SMPLB Tunanetra
SMPLB
Kelas
VIII
Tema 6
Energi Alternatif
Buku Tematika Terpadu Kurikulum 2013
Hak Cipta © 2019 pada kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang – Undang
Disklamer : Buku ini merupakan buku guru yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi kurikulum 2013. Buku guru ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013.
Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini
MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN
: Legitri Annisa Wardana, S.Pd : Dr. Hj. Ehan, M.Pd
: Nandani Eka Mustopa, S.ST Penulis
Penelaah Ilutrator
Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemdikbud Diterbitkan Oleh : Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus
dan Layanan Khusus Pendidikan Dasar dan Menengah
Cetakan ke-1, 2019
I. Disusun dengan huruf Baar Metanoia , 12pt Katalog Dalam Terbitan (KDT)
Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Perubahan Energi/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan-Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2019
178 hal, ilus : 25 cm
Seri Pembelajaran Tematik Terpadu Untuk SMPLB Kelas VIII Tunanetra ISBN: ...
I. Tematik Terpadu – Studi dan Pengajaran I. Judul II. Kementeriaan Pendidikan dan Kebudayaan
i
Kata Sambutan
Kurikulum 2013 pendidikan khusus telah disusun melalui berbagai proses dan tahapan dalam waktu yang relatif panjang. Pengembangan kurikulum pendidikan khusus sejak tahun 2014, dalam perjalanannya mengalami penyesuaian dan perubahan. Harmonisasi kurikulum pendidikan khusus yang dilakukan antara Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus (d/h Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus) dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud, perguruan tinggi, sekolah luar biasa, praktisi pendidikan, serta pihak lain yang relevan, telah menghasilkan Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 10/D/KR/2017 tentang Struktur Kurikulum, Kompetensi Inti-Kompetensi Dasar, dan Pedoman Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus.
Salah satu komponen penting dalam proses pembelajaran adalah tersedianya buku teks pelajaran yang sesuai dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar serta karakteristik peserta didik berkebutuhan khusus.
Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus (d/h Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus) dengan persetujuan dan dukungan dari Pusat Kurikulum dan Perbukuan, memiliki program untuk menyusun buku teks pelajaran pendidikan khusus. Penyusunan buku teks pelajaran pendidikan khusus dilakukan secara bertahap sesuai dengan pentahapan pelaksanaan Kurikulum 2013. Buku teks pelajaran pendidikan khusus disusun untuk kelas I s.d. VI jenjang SDLB, kelas VII s.d. IX SMPLB, dan kelas X, XI dan XII SMALB, ditambah beberapa buku mata pelajaran yang tidak tergabung dalam tematik.
Buku yang disusun menggunakan pendekatan tematik dan berbasis aktivitas. Tema-tema yang ada direncanakan sedemikian rupa adalah tema yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, supaya lebih mendekatkan peserta didik dengan pembelajaran yang nyata dan pada akhirnya materi pembelajaran diharapkan menjadi relatif lebih mudah dipahami oleh peserta didik itu sendiri.
Proses pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara holistik/menyeluruh di mana proses pembelajaran yang menyeluruh tersebut diharapkan dapat melahirkan pribadi peserta didik yang utuh dan berkualitas. Buku ini merupakan buku teks utama dalam pembelajaran dan sebagai salah satu sumber belajar kiranya buku ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pendidik dan peserta didik serta dapat
ii
dipadukan dengan sumber belajar lain yang relevan untuk mendukung pengembangan pribadi peserta didik secara utuh.
Salah satu karakteristik Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus adalah bahwa pendidikan keterampilan memiliki porsi yang cukup besar dalam struktur kurikulum. Porsi pendidikan keterampilan pada jenjang SDLB sebesar 40%, SMPLB sebesar 50% dan pada jenjang SMALB sebesar 70%. Hal ini sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan dalam rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia. Dalam rangka revitalisasi pendidikan keterampilan pada pendidikan khusus, dikembangkan 20 jenis keterampilan pilihan SMPLB dan SMALB, serta juga dilakukan penyusunan buku keterampilan.
Buku teks pelajaran dan buku keterampilan pendidikan khusus disusun dengan mempertimbangkan kondisi yang dimiliki peserta didik, sehingga aktivitas pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kekhasan yang dimiliki masing-masing peserta didik. Diharapkan buku keterampilan ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh guru dan peserta didik serta dapat dipadukan dengan sumber belajar yang lain untuk mendukung pengembangan pendidikan keterampilan yang relevan. Di samping itu, buku ini juga dapat dimanfaatkan oleh kepala sekolah, pengawas, orang tua, dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka meningkatkan mutu layanan pendidikan bagi siswa berkebutuhan khusus.
Kami menyampaikan terima kasih kepada para penyusun dan penelaah buku serta seluruh pihak yang terlibat untuk setiap kerja keras, curahan ide dan pemikiran yang pasti dilakukan dengan sepenuh hati, sehingga tercipta buku teks pelajaran pendidikan khusus yang akan bermanfaat bagi pengembangan potensi peserta didik berkebutuhan khusus.
Jakarta, 7 Oktober 2019
Direktur Pembinaan Pendidikan Khusus
Ttd
Dr. Sanusi, M.Pd
NIP. 196204031982031003
iii
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi rahmat, taufik, dan hidayah sehingga penulis dapat menyusun buku guru tematik terpadu ini, buku guru disusun agar proses pembelajaran tematik terpadu untuk memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik terpadu.
Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi, yang di dalamnya dirumuskan secara terpadu dengan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa. Disamping itu dirumuskan proses- proses pembelajaran dan penilaian yang dibutuhkan oleh siswa untuk mencapai kompetensi yang diharapkan atau ditargetkan, karena pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep learning by doing, maka dari itu, guru perlu mengemas atau merancang pengalaman belajar yang akan mempengaruhi kebermaknaan belajar siswa.
Buku panduan ini disusun dengan menggunakan pembelajaran tematik yang merupakan salah satu model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran yang dapat memberikan pengalaman pembelajaran yang bermakna dan beragam dan dijumpai dalam keseharian, untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.
Pendekatan pembelajaran tematik terpadu dipilih dengan beberapa alasan. Pertama, sesuai perkembangannya lebih mudah memahami pengetahuan faktual; melalui tema-tema mengikuti proses pembelajaran transdisipliner yang menempatkan kompetensi yang diberikan dikaitkan dengan konteks siswa dan lingkungan. Kedua, melalui pendekatan terpadu, pembelajaran multidisipliner-interdisipliner diwujudkan agar tumpang tindih antar materi mata pelajaran dapat dihindari demi tercapainya efisiensi materi pembelajaran dan efektifitas penyerapan oleh siswa. Peran guru dapat memperkaya dengan kreasi serta kreatifitas dalam bentuk kegiatan lain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan alam, sosial, dan budaya.
Kegiatan pembelajaran dalam buku ini menerapkan pendekatan scintifik yang di dalamnya terdapat kegiatan mengamati, menanya, mencari informasi, menalar, dan mengkomunikasikan. Pendekatan dengan menggunakan pendekatan scintifik tidak hanya mengembangkan ranah pengetahuan tetapi juga mengembangkan ranah sikap dan keterampilan yang dikemas dengan
iv
berbagai kegiatan yang menyenangkan dan menumbuhkan minat belajar siswa baik kegiatan yang dilakukan secara individu ataupun dalam kelompok, dari kegiatan tersebut siswa diharapkan mengembangkan berbagai kompetensi yang dimilikinya sehingga menjadi individu yang mandiri, kreatif, inovatif, produktif, dan berkarakter.
Buku panduan guru dengan tema “Energi Alternatif” ini merupakan buku seri pembelajaran tematik untuk siswa tunanetra kelas VIII. Buku ini terdiri atas empat subtema yang setiap subtemanya terdiri dari tiga pembelajaran yang di dalamnya berisi pembelajaran berbasis aktivitas yang dilakukan dengan guru beserta teman sekelasnya untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.
Sehingga dibuatlah buku guru untuk mendampingi proses pembelajaran yang akan diberikan ketika menggunakan buku siswa.
Penulisan buku ini melalui proses yang cukup panjang. Berbagai pihak telah memberikan dukungan berupa saran, masukan, koreksi dan arahan. Buku ini sangat terbuka dan perlu terus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan.
Untuk itu, penulis mengundang para pembaca memberikan kritik, saran, dan masukan yang membangun. Atas kontribusi tersebut, penulis ucapkan terima kasih.
Jakarta, Oktober 2019 Penulis
Legitri Annisa Wardana
v
Daftar Isi
Kata Sambutan ... i
Kata Pengantar ... iii
Daftar Isi ... v
Daftar Gambar ... vi
Daftar Tabel ... vii
Bagian 1: Petunjuk Umum ... 1
Bagian 2: Petunjuk Khusus ... 35
Sub Tema 1 Energi Alternatif Air ... 37
Sub Tema 2 Energi Alternatif Angin ... 72
Sub Tema 3 Energi Alternatif Biogas... 104
Sub Tema 4 Energi Alternatif Arang ... 138
Profil Penulis ... 171
Profil Penelaah... 172
Profil Ilustrator ... 173
Daftar Pustaka ... 174
Glosarium ... 175
vi
Daftar
GambarGambar 1 Skema Penilaian Sikap ... 6 Gambar 2 Skema Penilaian Pengetahuan ... 9
vii Daftar
Tabel
Tabel 1: Teknik dan Instrumen Penilaian Sikap... 6
Tabel 2: Contoh Format Lembar Observasi Sikap ... 7
Tabel 3 : Contoh Format Jurnal Perkembangan Sikap ... 7
Tabel 4 : Contoh Format Penilaian Diri ... 7
Tabel 5: Contoh Format Penilaian Diri menggunakan skala Likert ... 8
Tabel 6: Contoh Format Penilaian Antar Teman(Peer Assessment) ... 8
Tabel 7: Teknik, Instrumen dan Tujuan Penilaian Pengetahuan... 9
Tabel 8: Teknik dan Instrumen Penilaian Keterampilan ... 11
Tabel 9 :Contoh Format Jurnal Pengamatan ... 13
Tabel 10 : Contoh Format Rekap Jurnal Pengamatan Sikap Spiritual (KI-I) .. 15
Tabel 11 : Contoh Format Jurnal Pengamatan Sikap Sosial (KI-2) ... 16
Tabel 12 : Contoh Format Rekap Jurnal Pengamatan Sikap Sosial (KI-2) ... 18
Tabel 13: Contoh rekap penilaian pengetahuan ... 19
Tabel 14: Contoh Rubrik ketrampilan bernyanyi ... 21
Tabel 15: Contoh Rubrik Diskusi... 22
Tabel 16: Lembar Monitoring dari Sekolah pada Orang Tua ... 26
viii
1
BAGIAN I PETUNJUK UMUM
A. Deskripsi Buku Guru
Buku ini disusun sebagai contoh agar guru mendapat gambaran yang jelas dan rinci dalam menggunakan Buku Siswa Tunanetra Kelas VIII Tema 6 Energi Alternatif. Pembelajaran tema “Energi Alternatif” lebih ditekankan pada manfaat energi yang ada di alam. Energi alternatif dapat digunakan untuk mengganti energi yang sulit diperbaharui. Sehingga siswa mengetahui dan dapat memanfaatkan energi tersebut dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Di dalam Buku Guru disediakan pemetaan Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dan ruang lingkup pembelajaran tema 6 Energi Alternatif. Guru dapat menggunakan materi dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) yang disesuaikan dengan karakteristik siswa.
Pada kegiatan langkah-langkah pembelajaran disajikan kegiatan sesuai langkah-langkah yang terdapat pada Buku Siswa. Langkah-langkah kegiatan ini merupakan contoh, bukan satu ketentuan yang mutlak harus dilakukan oleh guru. Guru diberikan kesempatan untuk mengembangkan dan berinovasi serta menentukan strategi dan metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa dan lingkungan sekitar.
Melalui Buku Guru ini diharapkan guru mendapatkan kemudahan dalam pemahaman tentang cara pembelajaran, menilai, melakukan remidi, pengayaan, serta interaksi dengan orang tua siswa.
B. Petunjuk Penggunaan Buku Guru
Buku Panduan Guru memiliki dua fungsi, yaitu sebagai petunjuk penggunaan buku siswa dan sebagai contoh acuan kegiatan pembelajaran di kelas. Mengingat pentingnya buku ini, disarankan memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1. Bacalah halaman demi halaman dengan teliti.
2. Pahamilah setiap Kompetensi Dasar dan Indikator yang dikaitkan dengan tema.
2
3. Upayakan untuk mencakup Kompetensi Inti (KI) I dan Kompentensi Inti (KI) II dalam semua kegiatan pembelajaran. Guru diharapkan melakukan penguatan untuk mendukung pembentukan sikap, pengetahuan, dan perilaku positif.
4. Dukunglah ketercapaian Kompetensi Inti (KI) I dan Kompentensi Inti (KI) II dengan kegiatan pembiasaan, keteladanan, dan budaya sekolah.
5. Cocokkanlah setiap langkah kegiatan yang berhubungan dengan buku siswa sesuai dengan halaman yang dimaksud.
6. Mulailah setiap kegiatan pembelajaran dengan memberikan pengantar sesuai tema pembelajaran. Lebih baik lagi jika dilengkapi dengan kegiatan pembukaan yang menyenangkan dan membangkitkan rasa ingin tahu siswa. Misalnya bercerita, mengajukan pertanyaan yang menantang, menyanyikan lagu, menunjukkan gambar dan sebagainya. Demikian juga pada saat menutup pembelajaran.
Pemberian pengantar pada setiap perpindahan subtema dan tema, menjadi faktor yang sangat penting untuk memaksimalkan manfaat dan keberhasilan pendekatan tematik terpadu yang diuraikan dalam buku ini.
7. Kembangkan ide-ide kreatif dalam memilih metode pembelajaran. Temukan juga kegiatan alternatif apabila kondisi yang terjadi kurang sesuai dengan perencanaan (misalnya, siswa tidak dapat mengamati tanaman di luar kelas pada saat hujan).
8. Pilihlah beragam strategi pembelajaran yang akan dikembangkan (misalnya siswa bermain peran, mengamati, bertanya, bercerita, bernyanyi, dan menggambar), selain melibatkan siswa secara langsung, diharapkan melibatkan warga sekolah dan lingkungan sekolah.
9. Guru diharapkan mengembangkan:
a. Metode Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM)
b. Keterampilan bertanya yang berorientasi pada kemampuan berpikir tingkat tinggi
c. Keterampilan membuka dan menutup pembelajaran, dan d. Keterampilan mengelola kelas dan pajangan kelas.
3 10. Gunakanlah media atau sumber belajar alternatif yang tersedia di
lingkungan sekolah.
11. Pada semester I dan semester II, terdapat 8 tema. Pada tema 1 sampai tema 7, Setiap tema terdiri atas 4 subtema, pada tema 8 terdiri dari 3 subtema. Masing-masing subtema diuraikan menjadi 3 pembelajaran.
12. Perkiraan alokasi waktu dapat merujuk pada struktur kurikulum.
Meskipun demikian, alokasi waktu menurut muatan pelajaran hanyalah petunjuk umum. Guru diharapkan menentukan sendiri alokasi waktu berdasarkan situasi dan kondisi di sekolah dan pendekatan tematik terpadu.
13. Pada akhir subtema buku siswa, dilengkapi dengan bahan-bahan latihan yang sejalan dengan pencapaian kompetensi. Meskipun demikian, guru dianjurkan untuk menambah bahan-bahan latihan bagi siswa dari sumber-sumber yang lain.
14. Hasil karya siswa dan bukti penilaiannya dapat dimasukkan ke dalam portofolio siswa.
15. Sebagai upaya perbaikan diri, buatlah catatan ayo renungkan setelah satu subtema selesai. Misalnya faktor-faktor yang menyebabkan pembelajaran berlangsung dengan baik, kendala-kendala yang dihadapi, dan ide-ide kreatif untuk pengembangan lebih lanjut.
16. Libatkan semua siswa tanpa kecuali dan yakini bahwa setiap siswa cerdas dalam keunikan masing-masing. Dengan demikian, pemahaman tentang kecerdasan majemuk, gaya belajar siswa dan beragam faktor penyebab efektivitas dan kesulitan belajar siswa, sangat dibutuhkan.
17. Demi pencapaian tujuan pembelajaran, diperlukan komitmen guru untuk mendidik sepenuh hati (antusias, kreatif, penuh cinta, dan kesabaran).
Kegiatan Bersama Orang Tua
Secara khusus, disetiap akhir pembelajaran pada Buku Siswa terdapat ikon “Kerjasama dengan Orang Tua” ini berisi informasi tentang materi yang dipelajari dan aktivitas belajar yang dapat dilakukan siswa bersama orang tua di rumah, serta saran agar anak dan orang tua dapat belajar dari lingkungan. Orang tua diharapkan berdiskusi dan terlibat dalam aktivitas belajar anak.
4
Tentang Anak Tunanetra a. Karakteristik Tunanetra.
Menurut Somantri, T.S., (2012: 65) tunanetra merupakan individu yang indra penglihatannya (kedua-duanya) tidak berfungsi sebagai saluran penerima informasi dalam kegiatan sehari-hari seperti orang awas. Keadaan siswa tunanetra secara fisik tidak jauh berbeda dengan siswa lain pada umumnya, perbedaan yang jelas terlihat yaitu pada indera penglihatan. Menurut Somantri, T.S., (2012: 66) tunanetra dikelompokkan pada dua macam, yaitu:
1) Buta (Totally Blaind) : tutanetra yang sama sekali tidak dapat menerima rangsang cahaya dari luar (Visus=0)
2) Rendah/lemah Penglihatan (Low Vision) : tunanetra yang masih mampu menerima rangsang cahaya dari luar dengan ketajaman 6/21 atau hanya mampu membaca Hadline pada surat kabar.
Pada dasarnya siswa tunanetra memiliki karakteristik dalam aspek kognitif, motorik, sosial, emosi, prilaku, dan kepribadian yang berbeda- beda karena hal ini sangat tergantung pada riwayat ketunanetraannya seperti sejak kapan mereka mengalami ketunaan?, bagaimana tingkat ketajaman penglihatannya?, berapakah usianya? Dan seperti apa kemampuan akademiknya? Sehingga guru dapat mengetahui kebutuhannya akan pembelajaran dan pendekatan pembelajaran yang cocok dan tepat bagi siswa tunanetra.
b. Prinsip Pembelajaran Anak Tunanetra
Menurut Lowenfeld, 1973 (dalam Juang Sunanto, 2005: 186-188) prinsip pengajaran anak tunanetra yaitu:
1) Pengalaman konkret
Prinsip pengajaran dengan pengalaman konkret dimaksudkan agar dalam pembelajaran bagi anak tunanetra dapat diterima dan dialami secara nyata serta menghindari adanya verbalisme atau konsep yang dipahami secara verbal saja. Prinsip pengalaman konkret sesuai dengan pembelajaran yang sesuai dengan konteks (contextual teaching and learning) yang menekankan adanya pengalaman langsung (experience) dalam proses pembelajaran.
5 2) Penyatuan antar konsep
Prinsip pengajaran penyatuan antar konsep yang dimaksudkan yaitu adanya proses keterkaitan antara pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki anak dengan materi yang disampaikan. Konsep tersebut diperoleh melalui indera non-visual yaitu indera perabaan dan pendengaran. Penyatuan antar konsep memiliki dua teknik dalam penerapan pada proses memperoleh informasi yaitu teknik perabaan analitis (analytic touch) dan perabaan sintesis (sintetic touch). Perabaan analitis (analytic touch) merupakan mengenal benda dalam jangkauan perabaan telapak tangan. Perabaan sintesis (sintetic touch) merupakan teknik memahami benda yang diluar jangkauan perabaan telapak tangan.
3) Belajar sambil melakukan
Prinsip belajar sambil melakukan (learning by doing) berkaitan dengan prinsip pengalaman konkret. Hal ini memberikan pemahaman bahwa pengalaman konkret yang diberikan kepada anak tunanetra melalui belajar sambil melakukan. Belajar sambil melakukan dipandang dapat memberikan pemahaman dan pengalaman konkret dalam proses pembelajaran.
Beberapa singkatan nama muatan pelajaran dan kepanjangannya 1. SB : Seni Budaya
2. PPKn : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3. IPA : Ilmu Pengetahuan Alam
4. IPS : Ilmu Pengetahuan Sosial
C. Panduan Penilaian
1. Teknik dan Instrumen Penilaian Sikap
Penilaian sikap merupakan kegiatan untuk mengetahui perilaku siswa pada saat pembelajaran dan di luar pembelajaran, yang dilakukan untuk pembinaan perilaku dan karakter siswa seperti jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri.
Penilaian sikap dilakukan secara berkelanjutan dan komprehensif oleh guru mata pelajaran, guru bimbingan konseling, dan guru kelas dengan
6
menggunakan observasi dan informasi lain yang valid dan relevan dari berbagai sumber. Informasi tersebut harus ditindak lanjuti oleh pendidik.
Skema penilaian sikap dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 1. Skema Penilaian Sikap
Tabel 1: Teknik dan Instrumen Penilaian Sikap Teknik
Penilaian Bentuk Instrumen Keterangan Observasi Daftar cek
Skala penilaian sikap
Dilakukan selama proses pembelajaran.
Penilaian diri
Daftar cek
Skala penilaian sikap
Dilakukan pada akhir semester
Penilaian antar Teman
Daftar cek
Skala penilaian sikap
Dilakukan pada akhir
semester, setiap siswa dinilai oleh 3 siswa lainnya.
Jurnal Catatan pendidik tentang sikap dan perilaku positif atau negatif, selama dan di luar proses
pembelajaran.
Berupa catatan guru tentang sikap dan perilaku positif atau negatif siswa yang tidak berkaitan dengan mata pelajaran.
Penilaian Sikap
Penunjan g Utama
Penilaian antar teman dan Penilaian diri Observasi oleh wali kelas dan guru BK selama 1
( satu) semester Observasi guru mata pelajaran selama 1 (satu)
semester
Dilaksanakan sekurang- kurangnya 1 (satu) kali menjelanag PAS
Dilaksanakan di luar jam
pembelajaran baik secara langsung maupun berdasarkan informasi/laporan yang valid
Dilaksanakan selama proses
(jam) Pembelajaran
7 Tabel 2: Contoh Format Lembar Observasi SIkap
Nama : …
Kelas : …
Pelaksanaan pengamatan : … No Aspek yang
dikembangkan Tanggal Catatan guru 1
2 3
Tabel 3 : Contoh Format Jurnal Perkembangan Sikap
Nama Satuan Pendidikan : …
Kelas/Semester : … /…
Tahun Ajaran : …
No Waktu Nama Siswa
Ctatan Perilaku
Nilai Utama Karakter
Karakter Operasional
Tindak
Lanjut Hasil
Tabel 4 : Contoh Format Penilaian Diri
Nama : …
Kelas / Semester : … Pelaksanaan : … Petunjuk :
Nilai akhir yang diperoleh untuk kompetensi sikap diambil dari nilai modus (nilai yang terbanyak muncul).
8
Berilah tanda () pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
No Pernyataan Ya Tidak
1 Saya selalu berpamitan kepada orang tua ketika hendak pergi.
Tabel 5: Contoh Format Penilaian Diri menggunakan skala Likert
Nama : ...
Kelas/Semester : .../...
Petunjuk:
1. Bacalah baik-baik setiap pernyataan.
2. Berilah tanda ()pada kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
Keterangan angka pada setiap kolom sebagai berikut:
4 = selalu; 3 = sering; 2 = jarang, dan 1 = tidak pernah.
No Pernyataan Skor
4 3 2 1 1. Saya selalu berpamitan kepada orang tua
ketika hendak pergi.
2.
3.
Tabel 6: Contoh Format Penilaian Antar Teman(Peer Assessment) Nama teman yang dinilai : …
Nama penilai : …
Kelas/Semester : …
Petunjuk :
1. Amatilah perilaku temanmu selama bermain!
2. Berilah tanda ceklis (√) jika pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai keadaan teman kalian yang sebenarnya.
9
No Pernyataan Ya Tidak
1. Teman saya selalu mengembalikan mainan pada tempatnya.
2. Teknik dan Instrumen Penilaian Pengetahuan
Teknik penilaian pengetahuan dapat digambarkan pada skema berikut :
Gambar 2 Skema Penilaian Pengetahuan
Tabel 7: Teknik, Instrumen dan Tujuan Penilaian Pengetahuan
Teknik Bentuk Instrumen Tujuan
Tes Tertulis
Benar-Salah,
Menjodohkan, Pilihan Ganda,
Isian/Melengkapi, Uraian
Mengetahui penguasaan pengetahuan siswa untuk perbaikan proses
pembelajaran dan/atau pengambilan nilai
Tes Lisan Tanya Jawab Mengecek pemahaman siswa untuk perbaikan proses
pembelajaran Penilaian
Pengetahuan
Tes Tertulis Benar-salah, pilihan ganda, menjodohkan, isian/melengkapi,
uraian.
Tes Lisan
Penugasan Tugas yang dilakukan secara individu atau kelompok di satuan
pendidikan dan/atau di luar sekolah.
Teknik lain, misalnya:
Portofolio, Observasi
Kuis dan tanya jawab
10
Penugasan Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau proyek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.
Memfasilitasi penguasaan pengetahuan (bila diberikan selama proses pembelajaran) atau mengetahui penguasaan pengetahuan (bila diberikan pada akhir pembelajaran) Portofolio Sampel pekerjaan siswa
terbaik yang diperoleh dari penugasan dan tes tertulis.
Sebagai bahan bagi guru untuk mendeskripsikan
capaian pengetahuan di akhir Semester
Tes tertulis dalam bentuk soal
Penilaian dilakukan dengan cara menghitung jumlah jawaban benar dari soal yang tersedia.
Skor maksimal : 100
Penilaian: Skor yang diperoleh x 100 Skor ideal
3. Teknik dan Instrumen Penilaian Keterampilan
Penilaian kompetensi keterampilan meliputi keterampilan abstrak dan keterampilan konkret. Keterampilan abstrak cenderung pada keterampilan seperti mengamati, menanya, mengolah, menalar, dan mengomunikasikan yang lebih dominan pada kemampuan mental (berpikir).
Keterampilan konkret cenderung pada kemampuan fisik seperti menggunakan alat, mencoba, membuat, memodifikasi, dan mencipta dengan bantuan alat.
Adapun teknik dan bentuk instrument penilaian keterampilan dapat disajikan melalui tabel berikut ini.
Nilai akhir untuk kompetensi pengetahuan diambil dari nilai rerata kompetensi pengetahuan.
11 Tabel 8: Teknik dan Instrumen Penilaian Keterampilan
Teknik
Penilaian Bentuk Instrumen Keterangan Unjuk
kerja/
kinerja/
praktik
Daftar cek, dengan
menggunakan daftar cek, siswa mendapat nilai bila kriteria penguasaan kompetensi tertentu dapat diamati oleh penilai.
Skala Penilaian (Rating Scale).
Penilaian kinerja yang menggunakan skala penilaian memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap
penguasaan kompetensi tertentu, karena
pemberian nilai secara kontinum di mana pilihan kategori nilai lebih dari dua.
Penilaian unjuk kerja/ kinerja/
praktik disebut juga penilaian tugas yang dilakukan dengan cara mengamati kegiatan siswa dalam melakukan sesuatu.
Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut siswa melakukan tugas tertentu.
Penilaian Tugas adalah penilaian atas proses dan hasil pengerjaan tugas yang dilakukan langsung secara individu atau kelompok.
Proyek Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, sampai pelaporan.
Untuk menilai setiap tahap perlu disiapkan kriteria penilaian atau rubrik.
Penilaian proyek dapat
digunakan untuk mengetahui pemahaman, mengaplikasi, menyelidiki dan
menginformasikan suatu hal secara jelas.
12
Teknik
Penilaian Bentuk Instrumen Keterangan Produk Daftar cek atau skala
penilaian (rubrik)
Penilaian produk menilai kemampuan Siswa membuat produk-produk/ karya
kerajinan, teknologi, dan seni.
Portofolio Daftar cek atau skala penilaian (rubrik)
Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya Siswa secara individu pada satu periode untuk suatu mata pelajaran
Tertulis Tes tertulis, Daftar cek atau skala penilaian (rubrik)
Penilaian tertulis juga digunakan untuk menilai kompetensi keterampilan, seperti menulis karangan, menulis laporan, dan menulis surat, laporan keuangan dan sebagainya.
Penilaian Portofolio
Portofolio untuk penilaian keterampilan merupakan kumpulan sampel karya terbaik dari KD pada KI-4. Portofolio setiap siswa disimpan dalam suatu folder (map) dan diberi tanggal pengumpulan oleh guru.
Portofolio dapat disimpan dalam bentuk cetakan dan/atau elektronik.
Pada akhir suatu semester kumpulan sampel karya tersebut digunakan sebagai bahan untuk mendeskripsikan pencapaian keterampilan secara deskriptif. Portofolio keterampilan tidak diskor lagi dengan angka.
Berikut adalah contoh ketentuan dalam penilaian keterampilan dengan portofolio:
a. Karya asli Siswa;
b. Karya yang dimasukkan dalam portofolio disepakati oleh siswa dan guru;
Nilai akhir untuk kompetensi keterampilan diambil dari rerata nilai optimal kompetensi keterampilan (nilai tertinggi yang dicapai)
13 c. Guru menjaga kerahasiaan portofolio;
d. Guru dan siswa mempunyai rasa memiliki terhadap dokumen portofolio
e. Karya yang dikumpulkan sesuai dengan KD.
f. Setiap pembelajaran KD dari KI-4 berakhir, karya terbaik dari KD tersebut (bila ada) dimasukkan ke dalam portofolio.
D. Pengolahan Nilai 1. Sikap Spiritual (KI -1)
a. Religiusitas, diantaranya: beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, taat beribadah, bersyukur, berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, dan lain-lain.
b. Integritas, diantaranya: jujur, rendah hati, santun, tanggung jawab, keteladanan, komitmen moral, cinta kebenaran, menepati janji, anti korupsi, dan lain-lain.
Tabel 9 :Contoh Format Jurnal Pengamatan Sikap Spiritual (KI-I)
Nama Satuan Pendidikan : … Kelas/Semester : … /…
Tahun Ajaran : …
No Waktu Nama
Siswa Catatan Perilaku
Nilai Utama Karakter
Karakter
Operasional Tindak
Lanjut Hasil 1. 23/8/2018 Beti Selalu tepat
waktu dalam menjalankan ibadah.
Religiusita s
Ketaatan Beriba dah
Satuan Pendidikan dapat merumuskan dan mengembangkan nilai opeasional dan nilai karakter sikap spiritual tersebut secara
bersama-sama
14
2. 28/8/2018 Niko Mengobrol pada saat berdoa
Religiusita s
Berdoa Menaseha ti agar tidak ngobrol lagi Hari berikutnya diminta untuk memimpi n doa di kelas
Sudah berubah, Tidak terlihat ngobrol lagi ketika berdoa
3 9/9/ 2018 Beti Menjalankan perintah agama dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.
Religiusita s
Ketaatan Beribadah
4 19/10/
2018
Beti .Membuang makanan yang masih layak makan
Religiusita s
Bersyukur Membaca kan ceritera yang menyentu h hati
Sudah mampu menigkatka n perilaku bersyukur.
5. 20/11/2018 Niko Ada atau tidak ada guru selalu membuang sampah pada tempatnya
Integri tas Tanggung jawab
15
6. 24/11/18 Beti Menemukan uang di lingkungan sekolah dan menyerahka n kepada guru kelasnya
Integri tas jujur
dst
Tabel 10 : Contoh Format Rekap Jurnal Pengamatan Sikap Spiritual (KI-I) Nama Siswa : Beti
Kelas/Semester : … /…
Tahun Ajaran : …
No Waktu Catatan Perilaku Nilai Utama
Karakter Karakter
Operasional Tindak
Lanjut Hasil 1. 23/8/2018 Selalu tepat waktu
dalam menjalankan ibadah.
Religiusitas Ketaatan Beribadah 2. 9/9/ 2018 Menjalankan
perintah agama dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.
Religiusitas
Ketaatan Beribadah
Tidak pernah menyontek saat ulangan
Integritas Jujur
3 20/9/ 2018 Selalu terlibat dalam peringatan hari besar keagamaan.
Religiusitas Ketaatan Beribadah Mengajak temannya
untuk berdoa sebelum makan.
Religiusitas Berdoa
4. 6/11/ 2018 Membuang makanan yang masih layak dimakan
Religiusitas bersyukur Menceriter akan peristiwa yang menyentu h hati
Sudah mampu meningk atkan perilaku syukur 5 25/11/
2018
Menemukan uang di lingkungan sekolah dan menyerahkan kepada guru kelasnya.
Integritas Jujur
16
2. Sikap Sosial (KI -2)
a. Nasionalisme, diantaranya: cinta tanah air, semangat kebangsaan, menghargai kebhinekaan, menghayati lagu nasional dan lagu daerah, cinta produk Indonesia, cinta damai, rela berkorban, taat hukum, dan lain-lain.
b. Kemandirian, diantaranya: disiplin, rasa percaya diri, rasa ingin tahu, tangguh, bekerja keras, mandiri, kreatif-Inovatif, pembelajar sepanjang hayat, dan lain-lain.
c. Gotong Royong, diantaranya: suka menolong, bekerja sama, peduli sesama, peduli lingkungan, kebersihan dan kerapian, kekeluargaan, aktif dalam kegiatan kemasyarakatan, dan lain-lain.
d. Integritas, diantaranya: jujur, rendah hati, santun, tanggung jawab keteladanan, komitmen moral, cinta kebenaran, menepati janji, anti korupsi, dan lain-lain.
Tabel 11 : Contoh Format Jurnal Pengamatan Sikap Sosial (KI-2)
Nama Satuan Pendidikan : … Kelas/Semester : … /…
Tahun Ajaran : …
No Waktu Nama Siswa
Catatan Perilaku
Nilai Utama Karakter
Karakter Operasional
Tindak
Lanjut Hasil 1. 23/9/2018 Beti Terlambat
datang ke sekolah
Kemandiri an
Disiplin Dinasehati agar datang lebih awal.
Masih belum berubah Niko Datang ke
sekolah paling awal
Kemandiri an
Disiplin
Deskripsi Raport
Beti taat beribadah, selalu berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, dan sudah mampu meningkatkan perilaku syukur.
Satuan Pendidikan dapat merumuskan dan mengembangkan nilai operasional dan nilai karakter sikap sosial tersebut secara bersama-
sama
17
2. 18/10/2018 Beti Meminta maaf karena lupa membawa alat untuk menggam bar
Integri tas Jujur
3. 23/10/2018 Beti Terlambat datang ke sekolah.
Kemandiri an
Disiplin Dinasehati agar datang lebih awal.
Masih belum berubah 4 13/11/ 2018 Niko Berbicara
kasar saat temannya meminta tolong.
Integritas santun Menceritera kan
peristiwa yang menyentuh hati
Masih sering lupa untuk berbicara dengan lembut dan santun.
5. 13/11/2018 Beti Terlambat datang ke sekolah
Kemandiri an
Disiplin Pemanggila n terhadap orang tua Beti
Masih belum berubah.
6. 24/11/ 2018 Niko Menyanyi kan lagu kebangsa an dengan hikmat
Nasionalis me
Menghayati lagu
nasional
7. 02/12/2018 Niko Mengemb alikan pensil temannya dengan cara di lempar
Integri tas santun Diajak berbicara dari hati ke hati
Masih perlu bimbinga n dalam sikap santun
8. 06/12/2018 Beti Menolong teman yang megalami sakit
Gotong Royong
Suka menolong
9. 11/12/2018 Beti Datang ke sekolah tepat waktu
Kemandiri an
Disiplin
Mengajuk an diri untuk mengikuti lomba menyanyi mewakili kelas
Kemandiri an
Percaya Diri
dst
18
Tabel 12 : Contoh Format Rekap Jurnal Pengamatan Sikap Sosial (KI-2)
Nama Siswa : Beti Kelas/Semester : … /…
Tahun Ajaran : …
No Waktu Catatan Perilaku
Nilai Utama Karakter
Karakter Operasional
Tindak
Lanjut Hasil 1. 23/8/2018 Terlambat
datang ke sekolah
Kemandirian Disiplin Dinasehati agar datang lebih awal.
Masih belum berubah 2. 18/10/ 2018 Meminta
maaf karena lupa
membawa alat untuk menggambar
Integri tas Jujur
3 23/10/2018 Terlambat datang ke sekolah
Kemandirian Disiplin Dinasehati agar datang lebih awal.
Masih belum berubah Berbicara
dengan lancar dan lantang saat presentasi
Kemandirian Percaya diri
4. 6/11/ 2018 Terlambat datang ke sekolah.
Kemandirian Disiplin Panggilan terhadap orang tua.
Masih belum berubah 5 25/11/ 2018 Menolong
teman yang mengalami sakit.
Gotong royaong
Suka menolong
6. 11/12/2018 Datang ke sekolah tepat waktu
Kemandirian Disiplin
Mengajukan diri untuk lomba bernyanyi.
Kemandirian Percaya diri
Deskripsi Raport
Beti sangat jujur, percaya diri, suka menolong, dan sudah mampu meningkatkan sikap disiplin.
19 3. Pengolahan Nilai Kompetensi Pengetahuan
Tabel 13: Contoh rekap penilaian pengetahuan Nama : Beti
Muatan pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/semester : I SDLB Tunanetra
KD Tema
1 Tema
2 Tema
3 Tema
4 NPH NPTS NPA NILAI AKHIR
3.1 85 75 65 - 75 60 70 68,3
3.2 80 90 85 - 85 90 80 85
3.3 70 80 - 80 77 80 80 79
3.4 80 90 80 80 82,5 85 90 85,8
3.5 - - 90 90 90 - 8 85
Nilai Rata-rata 80,6
Nilai Akhir (NA) Pengetahuan dalam rapor Beti untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia :
NA = Rata-rata KD 3.1 3.2 3.3 .3 4 3.5 = 68,3 +85+79+85,8+85 = 80,6
5
Contoh perumusan rentang predikat untuk muatan pelajaran Bahasa Indonesia ternyata hanya mengukur pencapaian 2 SNP sebagai berikut:
Standar proses pembelajaran berjalan dengan efektif.
Standar pendidik memiliki kompetensi yang baik.
Jika KKM untuk Bahasa Indonesia 70 maka satuan pendidikan menetapkan rentang predikat muatan pelajaran Bahasa Indonesia untuk penilaian pengetahuan sebagai berikut:
86 – 100 : A 71 – 85 : B 56 – 70 : C
<-55 : D
20
Maka nilai pengetahuan mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk Beti 80.6 mendapat predikat B
No Mata
Pelajaran Pengetahuan Keterampilan
Nilai Predikat Deskripsi Nilai Predikat Deskripsi 1 Bahasa
Indonesia
80,6 B
Contoh penulisan deskripsi K D Bahasa Indonesia
3.1 Mengenal teks deskriptif sederhana tentang anggota tubuh dan pancaindera dalam Bahasa Indonesia lisan dan tulis dibantu dengan kosakata bahasa daerah
3.2 Mengenal teks petunjuk sederhana tentang perawatan tubuh serta pemeliharaan kesehatan dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dibantu dengan kosakata bahasa daerah
3.3 Mengenal teks terima kasih sederhana tentang sikap kasih sayang dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis, dibantu dengan bahasa kosakata daerah
3.4 Memahami teks cerita diri sederhana tentang keberadaan keluarga dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dibantu dengan kosakata bahasa daerah
3.5 Memahami teks diagram sederhana tentang anggota keluarga dan kerabat dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dibantu dengan kosakata bahasa daerah
Hasil penghitungan untuk setiap KD sebagai berikut:
No KD SKOR KD = 2 * NPH + NUTS + NPAS 4
1 3.1 2 (75) + 60 + 70 = 70 (baik) 4
2 3.2 2 (85) + 90 + 80 = 85 (sangat baik) 4
3 3.3 2 (77) + 80 + 80 = 79 (baik) 4
4 3.4 2 (82,5) + 85 + 90 = 85,8 (sangat baik) 4
5 3.5 2 (90) + 80 = 87 (sangat baik) 3
21 Contoh deskripsi pencapaian Kompetensi Pengetahuan untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia :
4. Pengolahan Nilai Kompetensi Keterampilan
Untuk menilai kompetensi keterampilan gunakan rubrik.
Tabel 14: Contoh Rubrik ketrampilan bernyanyi
Aspek Pengamatan
Kriteria Baik Sekali
(4)
Baik (3)
Cukup (2)
Perlu Berlatih Lagi (1) Pelafalan
Syair.
Melafalkan syair lagu secara runtut, mandiri dan benar dalam pengucapan nya.
Melafalkan syair lagu runtut, namun
bergantung pada teman/guru dan benar
pengucapannya.
Melafalkan syair lagu kurang runtut,
bergantung pada teman/guru namun benar pengucapannya.
Melafalkan syair lagu kurang runtut,
bergantung pada teman/guru dan banyak salah dalam
pengucapannya.
Nada dalam Bernyanyi.
bernyanyi secara mandiri sesuai dengan tinggi rendah nada yang benar.
bernyanyi secara mandiri dengan memperhati kan panjang pendek lirik sudah benar.
bernyanyi secara mandiri dengan tinggi rendah nada yang benar.
bernyanyi secara mandiri dengan tanpa
memperhatikan panjang pendek lirik lagu.
bernyanyi secara mandiri,
dengan tinggi rendah nada yang kurang teratur.
bernyanyi secara mandiri, tanpa memperhatikan panjang pendek lirik lagu.
bernyanyi secara bergantung pada teman, dengan tinggi rendah nada yang kurang teratur.
bernyanyi
bergantung pada teman, tanpa memperhatikan panjang pendek lirik lagu.
Beti sangat baik dalam mengenal teks diagram / tabel tentang anggota kelurga dan kerabat.
Cukup baik dalam mengenal teks petunjuk sederhana tentang perawatan tubuh serta pemeliharaan kesehatan dan memahami teks cerita diri
tentang keberadaan keluarga.
22
Penghayatan dalam bernyanyi
menghayati makna lagu dalam bernyanyi.
mengekspre sikan lirik lagu dengan tepat.
menghayati makna lagu dalam bernyanyi.
kurang
mengekspresika n lirik lagu dengan tepat.
kurang Menghayati makna lagu dalam bernyanyi.
kurang
mengekspresika n lirik lagu dengan tepat.
tanpa menghayati makna lagu.
bernyanyi tanpa ekspresi
Catatan : beri tanda ceklis (√) pada bagian yang memenuhi kriteria.
Penilaian : total nilai X 10 = 12
Contoh : 3+3+3 X10 = 9 X 10 = 7,5 12 12
Tabel 15: Contoh Rubrik Diskusi Aspek
Pengamatan
Kriteria Baik Sekali
(4) Baik
(3) Cukup
(2) Perlu
Bimbingan (1) Mendengarkan Selalu
mendengark an teman yang sedang berbicara.
Mendengarka n teman yang berbicara namun sesekali masih perlu diingatkan.
Mendengark an teman yang sedang berbicara, namun seringkali perlu diingatkan.
Tidak peduli dengan teman yang sedang berbicara, seringkali beraktifitas sendiri.
Komunikasi non verbal (kontak mata, bahasa tubuh, ekspresi wajah, suara)
Merespon dan
menerapkan komunikasi non verbal dengan tepat.
Merespons dengan tepat terhadap komunikasi non verbal yang
ditunjukkan teman.
Merespons namun kurang tepat terhadap komunikasi non verbal yang
ditunjukkan teman.
Membutuhkan bantuan dalam memahami bentuk komunikasi non verbal yang
ditunjukkan teman.
23
Partisipasi (menyampai- kan ide, perasaan, pikiran).
Isi gagasan menginspi rasi teman.
selalu mendukun g dan memimpin lainnya saat diskusi.
merespon sesuai dengan topik.
Isi gagasan kurang menginspira si teman.
selalu mendukung dan
memimpin lainnya saat diskusi.
merespon sesuai dengan topik.
merespon sesuai dengan topik.
Isi gagasan kurang menginspi rasi teman.
jarang berbicara selama
proses diskusi berlangsung.
Keruntutan berbicara
Menyampaik an
pendapatny a secara runtut dari awal hingga akhir dan konsisten.
Menyampaika n
pendapatnya secara runtut, tetapi belum konsisten.
Menyampaik an
pendapatny a kurang runtut, tetapi konsisten.
Masih perlu berlatih untuk berbicara secara runtut, dan belum konsisten.
Catatan : beri tanda ceklis (√) pada bagian yang memenuhi kriteria.
Penilaian : total nilai X 10 = 16
Contoh : 3+3+3+3 X10 = 12 X 10 = 7,5 16 16
24
E. Remidial dan Pengayaan 1. Remedial.
Pembelajaran remedial dapat dilakukan dengan cara:
a. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda, menyesuaikan dengan gaya belajar siswa;
b. Pemberian bimbingan secara perorangan;
c. Pemberian tugas-tugas atau latihan secara khusus, dimulai dengan tugas-tugas atau latihan sesuai dengan kemampuannya;
d. Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu Siswa dibantu oleh teman sekelas yang telah mencapai KBM/KKM.
Langkah-langkah yang dilakukan pada program remedial adalah sebagai berikut:
a. Identifikasi Permasalahan Pembelajaran dikategorikan kedalam 3 fokus perhatian:
1) Permasalahan pada keunikan Siswa 2) Permasalahan pada materi ajar
3) Permasalahan pada strategi pembelajaran b. Perencanaan
Guru membuat perencanaan remedial yang mencakup hal-hal berikut:
1) Menetapkan waktu kegiatan remedial.
2) Menyiapkan Media Pembelajaran.
3) Menyiapkan contoh-contoh dan alternatif aktivitas.
4) Menyiapkan materi-materi dan alat pendukung.
c. Pelaksanaan
Pelaksanaan program pembelajaran remedial mencakup 3 fokus yaitu:
1) Penekanan pada keunikan Siswa,
2) Penekanan pada alternative contoh dan aktivitas terkait materi ajar, 3) Penekanan pada strategi/metode pembelajaran.
2. Pengayaan (Enrichment)
Program pengayaan diberikan kepada siswa yang telah melampaui ketuntasan belajar dengan memerlukan waktu lebih sedikit daripada teman-temannya.
Guru memfasilitasi Siswa dengan memberikan berbagai sumber belajar, antara lain: perpustakaan, majalah atau koran, internet, atau
25 narasumber dan pakar. Kegiatan dalam program pengayaan diantaranya adalah:
a. Kegiatan eksploratori
Kegiatan eksploratori dapat berupa latar belakang sejarah, buku, narasumber, penemuan, uji coba, yang secara regular tidak tercakup dalam kurikulum.
b. Keterampilan proses
Tujuan kegiatan ini agar Siswa dapat melakukan pendalaman dan investigasi terhadap topik yang diminati dalam bentuk pembelajaran mandiri.
c. Pemecahan masalah
Kegitan pemecahan masalah diberikan kepada siswa yang memiliki kemampuan belajar lebih tinggi berupa pemecahan masalah nyata dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah atau pendekatan investigatif/ penelitian ilmiah.
F. Interaksi dengan Orang Tua
Interaksi guru dengan orang tua sangat diperlukan dalam rangka menunjang keberhasilan proses pembelajaran. Oleh karena itu interkasi antara guru dan orang tua perlu dilakukan dengan berbagai cara baik langsung maupun tertulis atau tidak langsung.
1. Interaksi secara langsung
Berbagai cara untuk melakukan interaksi secara langsung, dapat dilakukan dengan cara antara lain:
a. menghadirkan orang tua/wali Siswa ke sekolah untuk diberikan penjelasan tentang perkembangan dan atau perilaku anaknya selama belajar di sekolah,
b. penyerahan rapor, yang harus diambil oleh orang tua, adalah salah satu bentuk upaya sekolah untuk memberikan kesempatan kepada guru, khususnya wali kelas untuk berinteraksi secara langsung dengan orang tua.
2. Interaksi Secara Tidak Langsung
Interaksi secara tertulis atau tidak langsung dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini:
a. Komunikasi tertulis antara guru dengan orang tua,
26
b. Meminta orang tua ikut memeriksa dan menandatangani pekerjaan rumah (PR).
c. Membuka hubungan komunikasi (telepon, SMS, e-mail, portal interaktif) dan dorongan agar orang tua aktif berinteraksi dengan guru dan siswa.
d. Upaya pemantauan terhadap Siswa dalam mengerjakan individu maupun tugas kelompok dengan membubuhkan tanda tangan pada lembar monitoring seperti contoh berikut:
Tabel 16: Lembar Monitoring dari Sekolah pada Orang Tua No Hari/Tanggal Kegiatan Judul Tugas Tanda Tangan
Orangtua Guru 1
2
3 Dst
G. Peta Kompentensi Inti, Kompentensi Dasar dan Indikator Kelas VIII SMPLB Tunanetra, Tema 6 Energi Altaernatif
N
O KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1. PPKn
1. Menerima,
menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya
1.6 Menghayati semangat dan komitmen kebangsaan kolektif untuk memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia
1.6.1 Memperlihatkan
semangat kebangsaan 1.6.2 Memperlihatkan
komitmen kebangsaan
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
2.6 Menunjukkan semangat dan komitmen kebangsaan
2.6.1 Menunjukkan semangat kebangsaan
2.6.2 Menunjukkan
komitmen kebangsaan secara
27
peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya serta cinta tanah air
kolektif untuk memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia
3. Memahami pengetahuan faktual dan
konseptual dengan cara menyimak, menanya dan mencoba
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah, dan tempat
bermain.
3.6 Menganalisis pentingnya semangat dan komitmen kebangsaan untuk
memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia
3.6.1 Menggambarkan semangat kebangsaan 3.6.2 Menggambarkan
komitmen kebangsaan 3.6.3 Menjelaskan semangat
kebangsaan
3.6.4 Menjelaskan komitmen kebangsaan
4. Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
4.6 Menyajikan peran tokoh masyarakat akan pentingnya semangat dan komitmen kebangsaan untuk
memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia
4.6.1 Menyebutkan peran tokoh masyarakat akan pentingnya semangat kebangsaan
4.6.2 Menyebutkan peran tokoh masyarakat akan pentingnya komitmen kebangsaan
28
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia 2. Bahasa Indonesia
3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya dan mencoba
berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain
3.1 Menggali informasi dari teks laporan buku
sederhana dalam bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis (braille) dengan
menggunakan pilihan kata yang tepat
3.1.1 Membaca informasi dari teks laporan buku sederhana 3.1.2 Menjelaskan
informasi dari teks laporan buku sederhana 3.1.3 Menyimpulkan
informasi dari teks laporan buku sederhana
3.3 Menguraikan isi teks deskripsi sederhana dalam bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis (braille) dengan
menggunakan pilihan kata yang tepat
3.3.1 Mendeskripsikan isi teks deskripsi sederhana dalam bahasa Indonesia
3.3.2 Membuat teks deskripsi sederhana dalam bahasa Indonesia
4. Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis,
4.1 Menyajikan teks laporan buku sederhana dalam bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis (braille)
4.1.1 Menjelaskan teks laporan buku sederhana dalam bahasa Indonesia 4.1.2 Menunjukkan teks
laporan buku sederhana dalam