Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
Tahun 2019
Kenampakan Rupa Bumi
Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013
Kenampakan Rupa Bumi
Buku Guru
SMPLB Tunarungu
KELAS KELAS
VIII
Tema 8
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Tahun 2019
KENAMPAKAN RUPA BUMI
Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 TEMA 8
Buku Guru SMPLB Tunarungu
Kelas VIII
DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KHUSUS
PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
Disklaimer: Buku ini merupakan buku guru berkebutuhan khusus yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku guru ini di ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam penerapan Kurikulum 2013 untuk satuan pendidikan khusus. Buku ini merupakan dokumen yang fleksibel yang senantiasa diperbaiki dan diperbaharui sesuai dengan kondisi, kemampuan dan kebutuhan peserta didik serta disesuaikan dengan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.
Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang
MILIK NEGARA
TIDAK DIPERDAGANGKAN
Katalog Dalam Terbitan (KDT) Indonesia.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kenampakan Rupa Bumi/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2019. vi, hlm. 152 : ilusitrasi. : 29,7 cm. (Tema ; 8)
Tematik Terpadu Kurikulum 2013.
Untuk SMPLB Tunarungu Kelas VIII ISBN...
I. Tematik Terpadu -- Studi dan Pengajaran I. Seri II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Penulis : Eny Pujiwati, M.Pd
Penelaah : Dr. Elli Sri Melinda M, M.Pd Ilustrator : Sofian Giantara Pramadita, S.Ds
Diterbitkan Oleh : Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus Pendidikan Direktorat Jenderal pendidikan Dasar dan Menengah
Cetakan Ke-1, 2019
Disusun dengan huruf Baar Metanoia, 12 pt
Kata Sambutan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mulai memberlakukan Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus di seluruh SLB, sejak tahun pelajaran 2014/2015. Pemberlakuan kurikulum tersebut, diikuti dengan penyiapan buku teks pelajaran sebagai salah satu sarana pendukung dalam implementasi Kurikulum 2013. Kurikulum pendidikan khusus dirumuskan secara terpadu meliputi kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa. Kurikulum ini dikembangkan dengan mengakomodasi kebutuhan siswa pada setiap ketunaan.
Pada tahun pelajaran 2019/2020 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus mempersiapkan buku teks pelajaran untuk SMPLB kelas VIII, yang sudah disesuaikan dengan Perdirjen Nomor 10 tahun 2017 tentang Stuktur Kurikulum, Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti dan Pedoman Imlementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus.
Buku teks pelajaran untuk guru Tema 8 Kenampakan Rupa Bumi untuk tunarungu ditulis dengan pendekatan Pembelajaran Tematik Terpadu agar siswa tunarungu lebih mudah memahami pengetahuan faktual. Siswa dapat mencapai kompetensi melalui proses pembelajaran transdisipliner dengan tema-tema tertentu yang dikaitkan dengan keterampilan dan konteks lingkungan yang harus dipahami. Buku guru ini membantu guru dalam membelajarkan materi buku siswa di kelas dan memahami metodologi pembelajaran tematik, karakteristik siswa tunarungu, pemetaan kompetensi inti (KI), kompetensi dasar (KD), dan indikator, serta teknik-teknik penilaian untuk siswa tunarungu, pada tingkat SMPLB kelas VIII.
Buku guru ini juga diharapkan membantu guru dalam melakukan remedial dan penambahan materi pengayaan bagi siswa yang membutuhkan yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa berdasarkan hasil assesment.
Buku siswa yang ada merupakan salah satu sumber belajar bagi siswa yang dapat dipadukan dengan sumber belajar lainnya sesuai dengan kemapuan siswa berkebutuhan khusus. Kami berharap buku ini bisa bermanfaat bagi siswa dan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar-mengajar di sekolah.
Orangtua, dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka meningkatkan mutu dan layanan pendidikan bagi siswa berkebutuhan khusus.
Selain diperuntukkan bagi siswa yang belajar di sekolah luar biasa, buku ini juga dapat dimanfaatkan oleh siswa berkebutuhan khusus yang belajar di sekolah inklusif. Saran dan kritikan yang sifatnya membangun dari berbagai pihak sangat kami harapkan. Melalui kesempatan ini kami menyampaikan banyak terima kasih kepada Saudara Eny Pujiwati, M.Pd sebagai penulis, Saudara Dr. Elli Sri Melinda M, M.Pd sebagai penelaah, dan Saudara Sofian Giantara Pramadita S. Ds sebagai ilustrator yang telah mencurahkan pemikirannya untuk mempersiapkan buku ini dengan baik.
Jakarta, 7 Oktober 2019 Direktur Pembinaan Pendidikan Khusus
Dr. Sanusi, M.Pd NIP. 196204031982031003
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas karunia yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan buku guru Tematik Terpadu Kurikulum Pendidikan Khusus 2013, kelas VIII Tunarungu dengan Tema: “Kenampakan Rupa Bumi”.
Buku ini diharapkan dapat menjadi salah satu petunjuk bagi guru dalam proses belajar mengajar berbasis aktivitas yang antara lain melalui pendekatan saintifik. Penulisan buku ini mengacu pada Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang telah ditetapkan untuk Pendidikan Khusus sesuai Peraturan Dirjendikdasmen NOMOR: 10/D/KR/2017 tahun 2017 Tentang Struktur Kurikulum, Kompetensi Inti-Kompetensi Dasar, Dan Pedoman Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus. Buku ini dibagi dalam 3 subtema, setiap subtema terdiri dari 3 pembelajaran. Pada setiap akhir subtema ditambahkan evaluasi dari materi pembelajaran 1 sampai dengan 3. Serta di akhir subtema 3 diberikan kegiatan Projek membuat karya yang terkait dengan tema Kenampakan Alam.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus yang telah memfasilitasi penulis dalam menyusun buku ini. Pusat Kurikulum dan Perbukuan (PUSKURBUK) yang telah memberikan bimbingan dan arahan, serta Para Akademisi PLB yang telah memberikan telaah dan kajian mendalam tentang kelayakan buku ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada teman- teman guru atas masukkan dan saran yang telah memberikan inspirasi sehingga buku ini dapat terwujud.
Penulis menyadari bahwa buku ini masih banyak kekurangan, baik substansi maupun teknis penulisannya. Untuk itu, diharapkan kritik dan saran dari semua pihak dalam rangka penyempurnaan buku ini.
Semoga buku ini bermanfaat bagi para guru dan semua pemakai seluruh di tanah air. Aamiin.
Jakarta, Desember 2019
Daftar Isi
Kata Sambutan ... iii
Kata Pengantar ... v
Daftar Isi ... vi
Tentang Buku Guru Pembelajaran Tematik Terpadu Kelas VIII ... 1
Bagaimana Menggunakan Buku guru ... 3
Kegiatan Bersama Orangtua ... 6
Panduan Penilaian ... 7
Tentang Anak Tunarungu ... 23
Petunjuk Penggunaan Buku Guru Tema VIII “Kenampakan Rupa Bumi” untuk Peserta didik Tunarungu... 27
Pengantar Tema ... 28
Pemetaan Kompetensi Dasar ... 29
Subtema 1 Kenampakan Rupa Daratan ... 30
Pembelajaran 1 Dataran Tinggi ... 34
Pembelajaran 2 Dataran Rendah ... 44
Pembelajaran 3 Gunung dan Pegunungan ... 55
Subtema 2 Kenampakan Rupa Perairan ... 67
Pembelajaran 1 Laut ... 71
Pembelajaran 2 Danau ... 80
Pembelajaran 3 Sungai ... 93
Subtema 3 Kenampakan Rupa Buatan ... 104
Pembelajaran 1 Pelabuhan ... 108
Pembelajaran 2 Bendungan ... 118
Pembelajaran 3 Pemukiman Penduduk ... 127
Proyek Akhir ... 137
Glosarium ... 140
Daftar Pustaka ... 141
Profil Penulis ... 142
Profil Penelaah ... 143
Profil Ilustrator ... 144
Tentang Buku Guru
Pembelajaran Tematik Terpadu Kelas VIII
Buku Panduan Guru disusun untuk para guru dalam pelaksanakan pembelajaran tematik terpadu. Dengan panduan ini diharapkan guru dapat memahami penggunaan buku peserta didik terkait. Kreatifitas dan penyesuaian pembelajaran sesuai dengan kondisi peserta didik sangat dimungkinkan.
Buku ini mencakup hal-hal sebagai berikut.
1. Jaringan tema merupakan gambaran tentang suatu tema yang melingkupi beberapa Kompetensi Dasar (KD) dan indikator dari berbagai mata pelajaran dalam Tema VIII Kenampakan Rupa Bumi.
2. Tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada setiap kegiatan pembelajaran.
3. Kegiatan pembelajaran tematik terpadu untuk menggambarkan kegiatan pembelajaran yang menyatu dan mengalir dari beberapa mata pelajaran dalam jaringan.
4. Pengalaman belajar yang bermakna untuk membangun sikap dan perilaku positif, penguasaan konsep, keterampilan berpikir saintifik, berpikir tingkat tinggi, kemampuan menyelesaikan masalah, inkuiri, kreativitas, dan pribadi reflektif.
5. Berbagai teknik penilaian peserta didik.
6. Informasi yang menjadi acuan kegiatan remedial dan pengayaan.
7. Kegiatan interaksi guru dan orangtua, yang memberikan kesempatan kepada orangtua untuk ikut berpartisipasi aktif melalui Kegiatan Bersama Orangtua.
8. Petunjuk penggunaan Buku Peserta didik.
Kegiatan pembelajaran pada Buku Peserta didik dirancang untuk mengembangkan kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) Peserta didik melalui aktivitas yang bervariasi. Aktivitas tersebut mencakup hal-hal sebagai berikut;
1. Awali setiap pembelajaran dengan mensituasikan peserta didik agar rilek, yaitu dengan selalu menarik perhatian, seperti menyapa, bersalaman, bertanya jawab, dan lanjukan dengan bercakap-cakap. (Manfaat bercakap adalah bagi Peserta didik tunarungu selain membuat rilek juga sebagai
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran sehingga peserta didik dapat menerima informasi dari apa yang dilihat, disimak, dirasakan, dan dikerjakan.
3. Menggali pengetahuan peserta didik yang diperoleh sebelumnya agar peserta didik dapat mengaitkan pengetahuan terdahulu dengan yang akan dipelajari.
4. Memberikan tugas yang bertahap guna membantu peserta didik memahami konsep.
5. Memberi tugas yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
6. Memberi kesempatan untuk melatih keterampilan atau konsep yang telah dipelajari.
7. Memberi umpan balik yang akan menguatkan pemahaman peserta didik.
Bagaimana Menggunakan Buku Guru
Buku Panduan Guru memiliki dua fungsi, yaitu sebagai petunjuk penggunaan Buku Peserta didik dan sebagai salah satu acuan kegiatan pembelajaran di kelas.
Mengingat pentingnya buku ini, disarankan memperhatikan hal-hal sebagai berikut;
1. Paling utama dalam menggunakan Buku Guru adalah membuat peserta didik bahagia selama proses pembelajaran. Oleh karena itu bacalah halaman demi halaman dengan teliti.
2. Pahamilah setiap Kompetensi Dasar dan Indikator yang dikaitkan dengan tema.
3. Upayakan untuk mencakup Kompetensi Inti (KI) I dan (KI) II dalam semua kegiatan pembelajaran khusus untuk mata pelajaran PPKn. Guru diharapkan melakukan penguatan untuk mendukung pembentukan sikap, pengetahuan, dan perilaku positif.
4. Dukunglah ketercapaian Kompetensi Inti (KI) I dan (KI) II dengan kegiatan pembiasaan, keteladanan, dan budaya sekolah.
5. Cocokkanlah setiap langkah kegiatan yang berhubungan dengan buku peserta didik sesuai dengan halaman yang dimaksud.
6. Mulailah setiap kegiatan pembelajaran dengan memberikan pengantar sesuai tema pembelajaran. Diharapkkan selama kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan percakapan sesuai kondisi sekolah (dapat dengan oral, komunikasi total atau dengan isyarat), dengan bercakap antara guru dan peserta didik akan membantu pemahaman materi pelajaran yang jauh lebih baik.
7. Hal lain perlu diperhatikan sebelum mengadakan percakapan dengan peserta didik, guru terlebih dahulu menyiapkan ringkasan, kemudian dibuatkan pertanyaan/pernyataan pancingan yang dapat membimbing peserta didik memahami bacaan/materi. Seperti menunjukkan gambar, menunjukkan kalimat, bertanya, memberikan respon dan sebagainya. Jika hal itu sudah dibuat kemudian guru menentukan titik tolak sebagai awal dalam percakapan. Percakapan dilaksanakan sangat tergantung kepada guru, jika peserta didik telah memahami isi bacaan, maka percakapan
8. Harus diingat, karena yang kita hadapi adalah peserta didik tunarungu oleh karena harus diingat prinsip-prinsip pembelajaran bagi peserta didik tunarungu. (Keterarahan wajah, keterarahan suara, keperagaan, melakukan, intersubjektif, kekonkretan, visualisasi, pengalaman menyatu) dengan memperhatikan 8 prinsip itu, diharapkan hasil pembelajaran lebih efesien dan efektif.
9. Kembangkan ide-ide kreatif dalam memilih metode pembelajaran termasuk di dalamnya menemukan kegiatan alternatif apabila kondisi yang terjadi kurang sesuai dengan perencanaan (misalnya peserta didik tidak bisa mengamati hewan di luar kelas pada saat hujan) juga dapat disesuaikan dengan kearifan lokal atau sumber daya yang ada di lingkungan sekitar.
10. Pilihlah beragam metode pembelajaran yang akan dikembangkan (misalnya bermain peran, mengamati, bertanya, bercerita, menggambar, dan sebagainya). Penggunaan beragam metode tersebut, selain melibatkan Peserta didik secara langsung, diharapkan juga dapat melibatkan warga sekolah dan lingkungan sekolah. Kembangkanlah keterampilan berikut ini;
a. Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM),
b. Keterampilan bertanya yang berorientasi pada kemampuan berpikir tingkat tinggi,
c. Keterampilan membuka dan menutup pembelajaran, dan Keterampilan mengelola kelas,
d. Gunakanlah media atau sumber belajar alternatif yang tersedia di lingkungan sekolah,
e. Pada I tahun terdapat 8 tema. Tiap tema terdiri atas 4 subtema. Setiap subtema diuraikan ke dalam 3 pembelajaran. Satu pembelajaran dialokasikan untuk satu hari. Dalam buku Tema 1 format pembelajaran:
PB 1 1. Bahasa Indonesia 1 jam pelajaran 2. Ilmu Pengetahuan Alam 1 jam pelajaran 3. Seni Budaya 2 jam pelajaran
PB 2 1. Ilmu Pengetahuan Alam 1 jam pelajaran 2. Ilmu Pengetahuan Sosial 1 jam pelajaran 3. Matematika 2 jam pelajaran
PB 3 1. Bahasa Indonesia 1 jam pelajaran
2. Ilmu Pengetahuan Sosial 1 jam pelajaran
3. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 jam pelajaran
Pada buku peserta didik juga dikembangkan nilai karakter yang secara implisit ada dalam proses pembelajaran dan secara eksplisit tergambar dalam teks bacaan. Adapun 5 karakter yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a. Religius, b. Nasionalis, c. Mandiri,
d. Gotong royong, e. Integritas.
11. Meskipun demikian, alokasi waktu dalam pembelajaran dari setiap mata pelajaran hanyalah sebagai petunjuk umum. Guru diharapkan menentukan sendiri alokasi waktu berdasarkan situasi dan kondisi di sekolah dan pendekatan tematik terpadu.
12. Pada setiap subtema, meskipun demikian, guru dianjurkan untuk menambah bahan-bahan latihan bagi peserta didik dari sumber-sumber yang lain.
13. Hasil unjuk kerja peserta didik yang berupa karya dan bukti penilaian dapat berfungsi sebagai portofolio Peserta didik.
14. Buatlah catatan setelah satu pembelajaran selesai, sebagai bahan untuk melakukan perbaikan pada proses pembelajaran selanjutnya. Misalnya faktor-faktor yang menyebabkan pembelajaran berlangsung dengan baik, kendala-kendala yang dihadapi, dan ide-ide kreatif untuk pengembangan lebih lanjut.
15. Libatkan semua peserta didik tanpa terkecuali dan yakini bahwa setiap Peserta didik memiliki kecerdasan dengan keunikan masing-masing.
Dengan demikian, pemahaman tentang kecerdasan majemuk, gaya belajar dan beragam faktor penyebab kesulitan belajar Peserta didik, sangat dibutuhkan. Demi pencapaian tujuan pembelajaran, diperlukan komitmen guru untuk mendidik sepenuh hati (antusias, kreatif, penuh cinta, dan kesabaran).
Kegiatan Bersama Orangtua
Secara khusus, di setiap akhir pembelajaran pada Buku Peserta didik, terdapat kolom untuk orangtua dengan subjudul “Kegiatan Bersama Orangtua”. Kolom ini berisi informasi tentang materi yang dipelajari dan aktivitas belajar yang dapat dilakukan Peserta didik bersama orangtua di rumah. Orangtua diharapkan berdiskusi dan terlibat dalam aktivitas belajar Peserta didik. Guru perlu membangun komunikasi dengan orangtua sehubungan dengan kegiatan pembelajaran yang akan melibatkan orangtua dan Peserta didik di rumah.
Beberapa Singkatan Nama Mata Pelajaran dan Kepanjangannya:
1. SBDP : Seni Budaya dan Prakarya
2. PPKn : Pendidikan Pancasila dan Kewargaannegara 3. IPS : Ilmu Pengetahuan Sosial
4. IPA : Ilmu Pengetahuan Alam
Panduan Penilaian
A. Bentuk Penilaian
1. Tes, untuk menilai pengetahuan dan keterampilan dengan teknik lisan dan tertulis
2. Non tes, untuk menilai sikap dengan teknik observasi, wawancara, pengamatan
B. Teknik dan Instrumen Penilaian Tes
1. Teknik dan Instrumen Penilaian Pengetahuan dapat digambarkan pada skema berikut:
Penilaian Pengetahuan
Tes Tertulis
Tes Lisan
Penugasan
Teknik lain, misalnya:
fortofolio, observasi
Benar-salah, pilihan ganda, menjodohkan, isian/melengkapi/
uraian
Tugas yang dilakukan secara individu atau kelompok di satuan pendidikan dan/atau di luar sekolah Kuis dan tanya jawab
Tabel 1 Teknik, Instrumen dan Tujuan Penilaian Pengetahuan Teknik Bentuk Instrumen Tujuan
Tes Tertulis Benar-Salah, Menjodohkan,
Pilihan Ganda, Isian/
Melengkapi, Uraian
Mengetahui penguasaan pengetahuan peserta didik untuk perbaikan proses pembelajaran dan/
Tes Lisan Tanya Jawab Mengecek pemahaman peserta didik untuk perbaikan proses pembelajaran.
Penugasan Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau
proyek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.
Memfasilitasi
penguasaan pengetahuan (bila diberikan selama proses pembelajaran) atau mengetahui
penguasaan pengetahuan (bila diberikan pada akhir pembelajaran).
Portofolio Sampel pekerjaan peserta didik terbaik yang diperoleh dari penugasan dan tes tertulis.
Sebagai bahan bagi guru untuk mendeskripsikan capaian pengetahuan di akhir semester.
Nilai akhir untuk kompetensi pengetahuan diambil dari nilai rerata kompetensi pengetahuan.
Tes tertulis dalam bentuk soal
Penilaian dilakukan dengan cara menghitung jumlah jawaban benar dari soal yang tersedia.
Skor maksimal: 100
Penilaian : Skor yang diperoleh x 100 Skor maksimal
2. Teknik dan Instrumen Penilaian Keterampilan
Penilaian kompetensi keterampilan meliputi keterampilan abstrak dan keterampilan konkret.
Keterampilan abstrak cenderung pada keterampilan seperti mengamati, menanya, mengolah, menalar, dan mengomunikasikan yang lebih dominan pada kemampuan mental (berpikir).
Keterampilan konkret cenderung pada kemampuan fisik seperti menggunakan alat, mencoba, membuat, memodifikasi, dan mencipta dengan bantuan alat.
Adapun teknik dan bentuk instrument penilaian keterampilan dapat disajikan melalui tabel berikut ini.
Tabel 2 Teknik dan Instrumen Penilaian Keterampilan Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Keterangan Unjuk kerja/
kinerja/ praktik
• Daftar cek, dengan menggunakan daftar cek, peserta didik mendapat nilai bila kriteria penguasaan
kompetensi tertentu dapat diamati oleh penilai.
• Skala Penilaian (Rating Scale).
Penilaian kinerja yang menggunakan skala penilaian memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu, karena pemberian nilai secara kontinum di mana pilihan kategori nilai lebih dari dua.
Penilaian unjuk kerja/
kinerja/ praktik disebut juga penilaian tugas yang dilakukan dengan cara mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu.
Penilaian ini cocok
digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu
Penilaian Tugas adalah penilaian atas proses dan hasil pengerjaan tugas yang dilakukan langsung secara individu atau kelompok.
Proyek • Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai pelaporan.
• Untuk menilai setiap tahap perlu disiapkan kriteria penilaian atau rubrik.
Penilaian proyek dapat digunakan untuk
mengetahui pemahaman, mengaplikasi, menyelidiki dan menginformasikan suatu hal secara jelas.
Produk • Daftar cek atau skala penilaian (rubrik)
Penilaian produk menilai kemampuan peserta didik membuat produk-produk/
karya kerajinan, teknologi, dan seni.
Portofolio • Daftar cek atau skala penilaian (rubrik)
Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya peserta didik secara individu pada satu periode untuk suatu mata pelajaran
Tertulis • Tes tertulis, Daftar cek atau skala penilaian (rubrik)
Penilaian tertulis juga digunakan untuk menilai kompetensi keterampilan, seperti menulis karangan, menulis laporan, dan menulis surat, laporan keuangan dan sebagainya.
Nilai akhir untuk kompetensi keterampilan diambil dari rerata nilai optimal kompetensi keterampilan (nilai tertinggi yang dicapai)
Penilaian Portofolio
Portofolio untuk penilaian keterampilan merupakan kumpulan sampel karya terbaik dari KD pada KI-4. Portofolio setiap peserta didik disimpan dalam suatu folder (map) dan diberi tanggal pengumpulan oleh guru.
Portofolio dapat disimpan dalam bentuk cetakan dan/atau elektronik.
Pada akhir suatu semester kumpulan sampel karya tersebut digunakan sebagai bahan untuk mendeskripsikan pencapaian keterampilan secara deskriptif. Portofolio keterampilan tidak diskor lagi dengan angka.
Berikut adalah contoh ketentuan dalam penilaian keterampilan dengan portofolio:
a. Karya asli peserta didik;
b. Karya yang dimasukkan dalam portofolio disepakati oleh peserta didik dan guru;
c. Guru menjaga kerahasiaan portofolio;
d. Guru dan peserta didik mempunyai rasa memiliki terhadap dokumen portofolio;
e. Karya yang dikumpulkan sesuai dengan KD.
Setiap pembelajaran KD dari KI-4 berakhir, karya terbaik dari KD tersebut(bila ada) dimasukkan ke dalam portofolio.
C. Teknik dan Instrument Penilaian Non Tes 1. Teknik dan Instrumen Penilaian Sikap
Penilaian sikap merupakan kegiatan untuk mengetahui perilaku peserta didik pada saat pembelajaran dan di luar pembelajaran, yang dilakukan untuk pembinaan perilaku dan karakter peserta didik seperti jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri.
Penilaian sikap dilakukan secara berkelanjutan dan komprehensif oleh guru mata pelajaran, guru bimbingan konseling, dan guru kelas dengan menggunakan observasi dan informasi lain yang valid dan relevan dari berbagai sumber. Informasi tersebut harus ditindak lanjuti oleh pendidik.
Skema penilaian sikap dapat dilihat pada gambar berikut:
Penilaian Sikap
Utama
Penunjang
Observasi oleh wali kelas dan BK selama satu semester
Penilaian antar teman dan
penilaian diri
Dilaksanakan selama proses pembelajaran
Penilaian antar teman dan
penilaian diri Dilaksanakan di luar jam pembelajaran secara
langsung dan berdasarkan informasi yang valid.
Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Keterangan Observasi Daftar cek
Skala penilaian sikap
Dilakukan selama proses pembelajaran.
Tabel 3 Teknik dan Instrumen Penilaian Sikap
Penilaian diri Daftar cek
Skala penilaian sikap
Dilakukan pada akhir semester
Penilaian antar Teman
Daftar cek
Skala penilaian sikap
Dilakukan pada akhir semester, setiap peserta didik dinilai oleh 3 peserta didik lainnya.
Jurnal Catatan pendidik tentang sikap dan perilaku positif atau negatif, selama dan di luar proses pembelajaran.
Berupa catatan guru
tentang sikap dan perilaku positif atau negatif peserta didik yang tidak berkaitan dengan mata pelajaran.
No Aspek yang dikembangkan
Tanggal Catatan guru
1 2 3 4
No Waktu Nama Peserta
didik
Ctatan Perilaku
Nilai Utama Karakter
Karakter Operasional
Tindak Lanjut
Hasil
1 2 3 4 5
Nilai akhir yang diperoleh untuk kompetensi sikap diambil dari nilai modus (nilai yang terbanyak muncul)
Tabel 4: Contoh Format Lembar Observasi SIkap
Nama : …
Kelas : …
Pelaksanaan pengamatan : …
Tabel 5 : Contoh Format Jurnal Perkembangan Sikap Nama Satuan Pendidikan : …
Kelas/Semester : … /…
Tahun Ajaran : …
No Pernyataan Ya Tidak 1 Saya selalu berpamitan kepada orang tua
ketika hendak pergi.
2 3 4
No Pernyataan Skor
4 3 2 1 1
2 3 4
Tabel 6 : Contoh Format Penilaian Diri
Nama : …
Kelas / Semester : … Pelaksanaan : … Petunjuk
Berilah tanda (ü) pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
Tabel 7: Contoh Format Penilaian Diri menggunakan skala Likert
Nama : ...
Kelas/Semester : .../...
Petunjuk:
1. Bacalah baik-baik setiap pernyataan
2. Berilah tanda (ü)pada kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
Keterangan angka pada setiap kolom sebagai berikut:
4 artinya selalu; 3 = sering; 2 = jarang, dan 1 = tidak pernah.
Tabel 8: Contoh Format Penilaian Antar Teman (Peer Assessment) Nama teman yang dinilai : …
Nama penilai : …
Kelas/Semester : …
Petunjuk :
1. Amatilah perilaku temanmu selama bermain
2. Berilah tanda (√) jika pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai keadaan teman kalian yang sebenarnya.
No Pernyataan Ya Tidak
1 Teman saya selalu mengembalikan mainan pada tempatnya.
2 3 4
D. Pengolahan Nilai
1. Sikap Spiritual (KI -1)
a. Religiusitas, diantaranya: beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, taat beribadah, bersyukur, berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, dan lain-lain.
b. Integritas, diantaranya: jujur, rendah hati, santun, tanggung jawab, keteladanan, komitmen moral, cinta kebenaran, menepati janji, anti korupsi, dan lain-lain.
Satuan Pendidikan dapat merumuskan dan mengembangkan nilai operasional dan nilai karakter sikap spiritual tersebut secara bersama- sama.
Tabel 9 Contoh Format Jurnal Pengamatan Sikap Spiritual (KI-I) Nama Satuan Pendidikan : SMP Tunarungu
Kelas/Semester : VIII /1
Tahun Ajaran : 2018-2019
No Waktu Nama
Siswa
Catatan Perilaku
Nilai Utama Karakter
Karakter Operasional
Tindak Lanjut
Hasil
1 23/8/2018 Nina Selalu tepat waktu dalam menjalankan
ibadah.
Religiusitas Ketaatan Beribadah
2 28/8/2018 Bima Mengobrol pada saat
berdoa
Religiusitas Berdoa Menasehati agar tidak ngobrol lagi
Hari berikutnya
diminta untuk memimpin
Sudah berubah, Tidak terlihat
ngobrol lagi ketika berdoa
3 9/9/2018 Nina Menjalankan perintah
agama dengan penuh kesadaran
dan tanggung
jawab.
Religiusitas Ketaatan Beribadah
Mila Selalu mengeluh
dalam menjalankan
ibadah.
Religiusitas Ketaatan Beribadah
Mengajak siswa untuk optimis dan bersyukur
Sudah berubah
4 19/10/2018 Nina Membuang makanan yang masih layak makan
Religiusitas Bersyukur Membacakan ceritera yang menyentuh
hati
Sudah mampu meningkatkan
perilaku bersyukur.
5. 20/11/2018 Bima Ada atau tidak ada guru selalu membuang sampah pada
tempatnya
Integri tas Tanggung jawab
6. 24/11/18 Nina Menemukan uang di lingkungan sekolah dan menyerahkan
kepada guru kelasnya
Integri tas jujur
dst
Tabel 10 Contoh Format Rekap Jurnal Pengamatan Sikap Spiritual (KI-I) Nama Peserta didik : Nina
Kelas/Semester : VIII/1 Tahun Ajaran : 2018-2019
No Waktu Catatan
Perilaku
Nilai Utama Karakter
Karakter Operasional
Tindak Lanjut Hasil
1 23/8/2018 Selalu tepat waktu dalam menjalankan
ibadah.
Religiusitas Ketaatan Beribadah
2 9/9/ 2018 Menjalankan perintah
agama dengan penuh
kesadaran dan tanggung
jawab.
Religiusitas Ketaatan Beribadah
Tidak pernah menyontek saat ulangan
Integritas Jujur
3 20/9/ 2018 Selalu terlibat dalam peringatan
hari besar keagamaan.
Religiusitas Ketaatan Beribadah
Mengajak temannya untuk berdoa
sebelum makan.
Religiusitas Berdoa
4. 6/11/ 2018 Membuang makanan yang
masih layak dimakan
Religiusitas bersyukur Menceriterakan peristiwa yang menyentuh hati
Sudah mampu meningkatkan
perilaku syukur 5 25/11/ 2018 Menemukan
uang di lingkungan sekolah dan menyerahkan
kepada guru kelasnya.
Integritas Jujur
Deskripsi Raport:
Nina taat beribadah, selalu berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, dan sudah mampu meningkatkan perilaku syukur.
2. Sikap Sosial (KI -2)
a. Nasionalisme, diantaranya: cinta tanah air, semangat kebangsaan, menghargai kebhinekaan, menghayati lagu nasional dan lagu daerah, cinta produk Indonesia, cinta damai, rela berkorban, taat hukum, dan ain-lain.
b. Kemandirian, diantaranya: disiplin, rasa percaya diri, rasa ingin tahu, tangguh, bekerja keras, mandiri, kreatif-Inovatif, pembelajar sepanjang hayat, dan lain-lain.
c. Gotong Royong, diantaranya: suka menolong, bekerja sama, peduli sesama, peduli lingkungan, kebersihan dan kerapian, kekeluargaan, aktif dalam kegiatan kemasyarakatan, dan lain-lain.
d. Integritas, diantaranya: jujur, rendah hati, santun, tanggung jawab keteladanan, komitmen moral, cinta kebenaran, menepati janji, anti korupsi, dan lain-lain.
Satuan Pendidikan dapat merumuskan dan mengembangkan nilai operasional dan nilai karakter sikap sosial tersebut secara bersama- sama.
Tabel 11 Contoh Format Jurnal Pengamatan Sikap Sosial (KI-2) Nama Satuan Pendidikan : SMPLB Tunarungu
Kelas/Semester : VIII /1
Tahun Ajaran : 2018 - 2019
No Waktu Nama Siswa
Catatan Perilaku
Nilai Utama Karakter
Karakter Operasional
Tindak Lanjut Hasil
1 23/8/
2018
Nina Terlambat datang ke sekolah
Kemandirian Disiplin Dinasehati agar datang lebih
awal.
Masih belum berubah
Bima Datang ke sekolah paling
awal
Kemandirian Disiplin
2. 18/10/
2018
Nina Meminta maaf karena lupa
membawa alat untuk menggambar
Integri tas Jujur
3. 23/10/
2018
Bima Terlambat datang ke sekolah.
Kemandirian Disiplin Dinasehati agar datang lebih
awal.
Masih belum berubah
Berbicara dengan lancar
dan lantang saat presentasi
Kemandirian Perca ya diri
4 13/11/
2018
Yosep Berbicara kasar saat temannya
meminta tolong.
Integritas santun Menceriterakan peristiwa yang menyentuh hati
Masih sering lupa untuk
berbicara dengan lembut dan
santun.
5. 13/11/
2018
Nina Terlambat datang ke sekolah
Kemandirian Disiplin Pemanggilan terhadap orang
tua Bita
Masih belum berubah.
6. 24/11/
2018
Yosep Menyanyikan lagu kebangsaan dengan hikmat
Nasionalisme Menghayati lagu nasional
7. 02/12/
2018
Ali Mengembalikan pensil temannya dengan cara di
lempar
Integri tas santun Diajak berbicara dari
hati ke hati
Masih perlu bimbingan dalam sikap
santun
8. 06/12/
2018
Nina Menolong teman yang megalami sakit
Gotong Royong
Suka menolong
9. 11/12/
2018
Nina Datang ke sekolah tepat
waktu
Kemandirian Disiplin
Mengajukan diri untuk mengikuti lomba menyanyi
Kemandirian Percaya Diri
Tabel 12 Contoh Format Rekap Jurnal Pengamatan Sikap Sosial (KI-2) Nama Peserta didik : Mila
Kelas/Semester : VIII /1 Tahun Ajaran : 2018-2019
No Waktu Catatan
Perilaku
Nilai Utama Karakter
Karakter Operasional
Tindak Lanjut Hasil
1 23/8/2018 Terlambat datang ke sekolah
Kemandirian Disiplin Dinasehati agar datang lebih
awal.
Masih belum berubah
2 18/10/ 2018 Meminta maaf karena lupa
membawa alat untuk menggambar
Integri tas Jujur
3 23/10/2018 Terlambat datang ke sekolah
Kemandirian Disiplin Dinasehati agar datang lebih
awal.
Masih belum berubah
Berbicara dengan lancar
dan lantang saat presentasi
Kemandirian Percaya diri
4. 6/11/ 2018 Terlambat datang ke sekolah.
Kemandirian Disiplin Panggilan terhadap orang
tua.
Masih belum berubah
5 25/11/ 2018 Menolong teman yang
mengalami sakit.
Gotong royaong
Suka menolong
6. 11/12/2018 Datang ke sekolah tepat
waktu
Kemandirian Disiplin
Mengajukan diri untuk
lomba bernyanyi.
Kemandirian Percaya diri
Contoh Deskripsi Raport
Nina sangat jujur, percaya diri, suka menolong, dan sudah mampu meningkatkan sikap disiplin.
3. Pengolahan Nilai Kompetensi Pengetahuan Tabel 13 Contoh rekap penilaian pengetahuan :
Nama : Mila
Muatan pelajaran : Seni Budaya (SBd) Kelas/semester : VIII Tunarungu/2
KD Tema 1 Tema 2 Tema 3 Tema 4 NPH NPTS NPA NILAI AKHIR
3.1 85 75 65 - 75 60 70 68,3
3.2 80 90 85 - 85 90 80 85
3.3 70 80 - 80 77 80 80 79
3.4 80 90 80 80 82,5 85 90 85,8
3.5 - - 90 90 90 - 8 85
Nilai Rata-rata 80,6
Nilai Akhir (NA) Pengetahuan dalam rapor Mila untuk mata pelajaran Seni Budaya (SBd):
NA = Rata-rata KD 3.1 3.2 3.3 .3 4 3.5 = 68,3 +85+79+85,8+85 = 80,6 5
Contoh perumusan rentang predikat
Untuk muatan pelajaran Seni Budaya (SBd) mengukur pencapaian 2 SNP sebagai berikut:
• Standar proses pembelajaran berjalan dengan efektif.
• Standar pendidik memiliki kompetensi yang baik.
Jika KKM untuk Seni Budaya (SBd) 70 maka satuan pendidikan menetapkan rentang predikat muatan pelajaran Seni Budaya untuk penilaian pengetahuan sebagai berikut:
86–100 : A 71–85 : B
56–70 : C
Maka nilai pengetahuan mata pelajaran Seni Budaya (SBd) untuk Mila:
80.6 mendapat predikat B
No Mata
Pelajaran
Pengetahuan Keterampilan
Nilai Predikat Deskripsi Nilai Predikat Deskripsi 1 Seni Budaya 80,6 B
Contoh penulisan deskripsi
K D Seni Budaya (SBd) 3.1 Mengenal gambar bentuk fauna
3.2 Mengenal karya bentuk tiga dimensi 3.3 Mengenal dinamika gerak tari nusantara
3.4 Memahami unsur-unsur tari nusantara (wirama, wirasa, wiraga) 3.5 Mengenal gerak pantomim sesuai tema
Hasil penghitungan untuk setiap KD sebagai berikut:
No KD SKOR KD = (2 x NPH) + NUTS + NPAS
4
1 3.1 (2 x 75) + 60 + 70 = 70 (baik) 4
2 3.2 (2 x 85) + 90 + 80 = 85 (sangat baik) 4
3 3.3 (2 x 77) + 80 + 80 = 79 (baik) 4
4 3.4 (2 X 82,5) + 85 + 90 = 85,8 (sangat baik) 4
5 3.5 (2 x 90) + 80 = 87 (sangat baik) 3
Contoh deskripsi pencapaian Kompetensi Pengetahuan Untuk mata pelajaran Seni Budaya (SBd):
Mila, sangat baik dalam mengenal; bentuk kertas dulung, unsur-unsur gerak anggota tubuh dan kerajinan dari bahan alam. Cukup baik dalam mengenal gambar ekspresi dan lagu bertanda birama 3.
Tabel 1.14. Contoh Rubrik ketrampilan membaca
Aspek Baik Sekali (4)
Baik (3)
Cukup (2)
Perlu Bimbingan (1) Sikap:
Ketelitian dan membaca teks bacaan
Sangat teliti dan detail dalam membaca teks bacaan
Teliti dan detil dalam
membaca teks bacaan
Cukup teliti dan detail
dalam membaca teks bacaan
Kurang
Teliti dan kurang detail dalam membaca teks bacaan Sikap ketika
menyebutkan makna kata
Sangat teliti dalam menyebutkan/
menjelaskan makna kata
Teliti dalam menyebutkan/
menjelaskan makna kata
Cukup teliti dalam menyebutkan/
menjelaskan makna kata
Kurang teliti dalam menyebutkan/
menjelaskan makna kata
Sikap ketika mencari padanan kata
Sangat teliti dalam mencari padanan kata
Teliti dalam mencari padanan kata
Cukup teliti dalam mencari padanan kata
Kurang teliti dalam mencari padanan kata
Sikap ketika mencari makna yang tersirat dalam paragraf
Sangat teliti dalam mencari makna yang tersirat dalam paragraf
Teliti dalam mencari makna yang tersirat dalam paragraf
Cukup teliti dalam mencari makna yang tersirat dalam paragraf
Kurang teliti dalam mencari makna yang tersirat
Nilai = Skor Perolehan x 100 Skor Maksimum Contoh = 9 x 100 = 75
12
Tabel 1.15: Contoh Matrik Penilaian Diskusi
Aspek Pengamatan
Kriteria Baik Sekali
(4)
Baik (3)
Cukup (2)
Perlu Bimbingan
(1) Mendengarkan Selalu
mendengarkan teman yang sedang berbicara.
Mendengarkan teman yang berbicara namun sesekali masih perlu diingatkan
Mendengarkan teman yang sedang berbicara, namun seringkali perlu diingatkan
Tidak peduli dengan teman yang sedang berbicara, seringkali beraktifitas sendiri.
Komunikasi non verbal
(kontak mata, bahasa tubuh, ekspresi wajah, suara)
Merespon dan menerapkan komunikasi non verbal dengan tepat.
Merespons dengan tepat terhadap komunikasi non verbal yang ditunjukkan teman.
Merespons namun kurang tepat terhadap komunikasi non verbal yang ditunjukkan teman.
Membutuhkan bantuan dalam memahami bentuk komunikasi non verbal yang ditunjukkan teman.
Partisipasi (menyampaikan ide, perasaan, pikiran).
• Isi gagasan menginspirasi teman.
• Selalu mendukung dan memimpin lainnya saat diskusi.
• Meerespon sesuai dengan topik.
• Isi gagasan kurang
menginspirasi teman
• Selalu mendukung dan memimpin lainnya saat diskusi.
• Meerespon sesuai dengan topik
• Merespon sesuai dengan topik.
• Isi gagasan kurang
menginspirasi teman
• Jarang berbicara selama proses diskusi berlangsung
Keruntutan berbicara
Menyampaikan pendapatnya secara runtut dari awal hingga akhir
Menyampaikan pendapatnya secara runtut, tetapi belum konsisten.
Menyampaikan pendapatnya kurang runtut, tetapi konsisten.
Masih perlu berlatih untuk berbicara secara runtut,
Catatan : ceklis (√) pada bagian yang memenuhi kriteria.
Penilaian : total nilai X 10 = 16
Contoh : 3+3+3+3 X10 = 12 X 10 = 7,5 16 16
Tabel 1.16 Penilaian Unjuk Projek
No Aspek skore
1 2 3 4 5
1 Perencanaan Desain
Penjadwalan
2 Proses Pelaksanaan Catatan monitoring Catatan evaluasi 3 Hasil
Bentuk fisik
Isi penyajian kebahasaan Kelengkapan kerangka Estetika
Keterangan :
• Penilaian dilakukan melalui pengamatan dan melihat catatan.
• Skore 1 sangat kurang 2 kurang
3 cukup 4 baik
5 baik sekali
Tentang Anak Tunarungu
A. Pengertian Anak Tunarungu
Anak tunarungu merupakan anak yang memiliki gangguan pada pendengaran, sehingga tidak dapat mendengar bunyi dengan sempurna atau bahkan tidak mendengar sama sekali. Istilah tunarungu diambil dari kata tuna yang berarti kurang dan rungu yang berarti pendengaran.
Apabila ditinjau dari segi fisik, anak tunarungu tidak berbeda dengan anak pada umumnya. Pada saat berkomunikasi barulah diketahui bahwa anak tersebut tunarungu. Gangguan mendengar yang dialami anak tunarungu menyebabkan terhambatnya perkembangan bahasa anak, karena perkembangan tersebut sangat penting untuk berkomunikasi dengan orang lain. Berkomunikasi dengan orang lain membutuhkan bahasa dengan artikulasi atau ucapan yang jelas sehingga pesan yang akan disampaikan dapat tersampaikan dengan baik dan memiliki satu makna, sehingga tidak ada salah tafsir makna yang dikomunikasikan.
B. Karakteristik Anak Tunarungu
Karakteristik anak tunarungu dari segi fisik tidak memiliki karekteristik yang khas, karena secara fisik anak tunarungu tidak mengalami gangguan yang terlihat. Karakteristik anak tunarungu dapat dilihat dari segi intelegensi,bahasa dan bicara, emosi, dan sosial.
1. Intelegensi Anak Tunarungu
Intelegensi anak tunarungu tidak berbeda dengan normal yakni tinggi, rata-rata dan rendah. Pada umumnya anak tunarungu memiliki intelegensi normal. Prestasi anak tunarungu sering kali lebih rendah daripada prestasi anak normal, karena dipengaruhi oleh kemampuan anak tunarungu dalam memahami pelajaran yang diverbalkan. Prestasi anak tunarungu yang rendah bukan disebabkan karena intelegensinya rendah, namun karenaanak tunarungu tidak dapat memaksimalkan intelegensi yang dimilikinya.
Aspek intelegensi yang bersumber pada verbal akan rendah, namun aspek intelegensi yang bersumber pada penglihatan dan motorik akan berkembang lebih baik.
2. Bahasa dan Bicara Anak Tunarungu
Kemampuan anak tunarungu dalam berbahasa dan berbicara berbeda dengan anak normal pada umumnya karena kemampuan tersebut sangat erat kaitannya dengan kemampuan mendengar. Karena anak tunarungu tidak bisa mendengar bahasa, maka anak tunarungu mengalami hambatan dalam berkomunikasi. Bahasa merupakan alat dan sarana utama seseorang dalam berkomunikasi. Untuk itu anak tunarungu memerlukan penanganan khusus dan lingkungan berbahasa intensif yang dapat meningkatkan kemampuan berbahasa. Kemampuan berbicara anak tunarungu juga dipengaruhi oleh kemampuan berbahasa yang dimiliki anak tunarungu.
Kemampuan berbicara pada anak tunarungu akan berkembang dengan sendirinya, namun memerlukan upaya terus menerus serta latihan dan bimbingan secara profesional.
3. Emosi dan Sosial Anak Tunarungu
Tunarungu dapat menyebabkan keterasingan dengan lingkungan.
Keterasingan tersebut akan menimbulkan beberapa efek negatif, seperti egosentrisme yang melebihi anak normal, memiliki rasa takut akan lingkungan yang lebih luas, ketergantungan terhadap orang lain, perhatian mereka lebih sukar dialihkan, umumnya memiliki sifat yang polos, lebih mudah marah, dan cepat tersinggung.
C. Prinsip Pembelajaran Anak Tunarungu
Prinsip-prinsip Pembelajaran untuk peserta didik Tunarungu, sebagi berikut:
a) Prinsip keterarahwajahan
Dalam menyampaikan materi pembelajaran, guru harus berdiri di depan sehingga wajah guru khususnya mulut guru dapat dilihat oleh peserta didik tunarungu tanpa terhalang apapun, sehingga anak tunarungu dapat memahami apa yang disampaikan oleh gurunya. Guru hendaknya menghindari cara memberikan penjelasan sambil berjalan baik di depan kelas maupun ke belakang kelas.
b) Prinsip keterarahsuaraan
Bagi peserta didik tunarungu suara tidak perlu keras dan kencang, namun guru harus berbicara jelas dengan artikulasi yang tepat sehingga dapat dipahami oleh peserta didik tunarungu.
c) Prinsip Intersubyektifitas
Dalam pembelajaran guru dan peserta didik tunarungu merupakan unsur penting yang berfungsi untuk membangun suatu kesamaan dalam proses pengamatan, apa yang akan diucapkan oleh peserta didik dengan perantara visualnya harus segera direspon dan dibahasakan kembali oleh guru.
d) Prinsip kekonkritan
Pembelajaran yang diberikan untuk peserta didik tunarungu harus berbentuk konkrit karena pesertadidik tunarungu memiliki daya abstraksi yang rendah dibandingkan anak normal pada umumnya. Segala sesuatu yang diajarkan oleh guru hendaknya disertai dengan contoh-contoh nyata dan yang mudah dipahami oleh peserta didik.
e) Prinsip Visualisasi
Kemampuan mendengar yang dimiliki oleh peserta didik tunarungu tidak dapat berfungsi dengan baik, maka peserta didik tunarungu berusaha memperoleh informasi melalui indera penglihatannya. Oleh karena itu, semua kegiatan pembelajaran yang diberikan oleh guru hendaknya dapat diilustrasikan dalam bentuk gambar bercerita yang menjelaskan tentang maksud materi dan isi pembelajaran.
f) Prinsip Keperagaan
Setiap kata yang diucpkan oleh guru hendaknya diulas lebih lanjut agar peserta didik tunarungu betul-betul paham dengan maksud dari kata tersebut. Akan lebih baik apabila guru kemudian memperagaan atau mempraktekkannya.
g) Prinsip pengalaman yang menyatu
Pengalaman visual cenderung lebih menyatukan informasi yang diterima oleh peserta didik tunarungu. Guru dapat mengajak peserta didik tunarungu untuk mencari pengalaman secara nyata agar dapat memudahkan peserta didik untuk mengerti akan hubungan-hubungan atau keterkaitan yang ada.
h) Prinsip belajar sambil melakukan
Pembelajaran untuk peserta didik tunarungu hendaknya dapat lebih bermakna, untuk itu segala sesuatu yang dipelajari harus dapat
strategi pembelajaran yang langsung melibatkan peserta didik dapat lebih bermanfaat dibandingkan dengan proses pembelajaran dimana peserta didik hanya mendengarkan saja.
https://www.academia.edu/26063529/Orthodidaktik_Tunarungu(Diunduh pada hari sabtu, tanggal 16 november 2019, pukul 07:16 wib)
Petunjuk Penggunaan Buku Guru
Tema 8 “Kenampakan Rupa Bumi” untuk Peserta didik Tunarungu Kelas VIII
Buku ini disusun untuk memberi gambaran yang jelas dan rinci dalam mengembangkan pembelajaran untuk peserta didik tunarungu kelas VIII pada tema “Kenampakan Rupa Bumi” beberapa hal yang perlu diperhatikan pada tema ini antara lain:
1. Tema “Kenampakan Rupa Bumi” terdiri dari tiga (3) subtema, yang masing- masing subtema dikembangkan menjadi 3 pembelajaran. Diasumsikan bahwa setiap pembelajaran dapat diselesaikan dalam waktu 1 hari. Setiap subtema diselesaikan dalam waktu 1 minggu. Sehingga subtema 8 ini dapat diselesaikan dalam waktu 3 minggu, dengan pembahasan sebagai berikut;
a. Subtema 1 Kenampakan Rupa Daratan.
1) Pembelajaran 1; Kenampakan Rupa Dataran Tinggi 2) Pembelajaran 2; Kenampakan Rupa Dataran Rendah
3) Pembelajaran 3; Kenampakan Rupa Gunung & Pegunungan b. Subtema 2 Kenampakan Rupa Perairan.
1) Pembelajaran 1; Kenampakan Rupa Laut 2) Pembelajaran 2; Kenampakan Rupa Danau 3) Pembelajaran 3; Kenampakan Rupa Sungai c. Subtema 3; Kenampakan Rupa Buatan
1) Pembelajaran 1; Kenampakan Rupa Pelabuhan 2) Pembelajaran 2; Kenampakan Rupa Bendungan
3) Pembelajaran 3; Kenampakan Pemukiman Penduduk.
2. Pada buku ini kegiatan proyek dilakukan pada subtema terakhir, peserta didik ditugaskan membuat percobaan/pengamatan yang terkait dengan Kenampakan Rupa Bumi.
Pengantar Tema
Pengantar tema ini disajikan pada awal pembelajaran tema 8 sebagai penghubung antara tema sebelumnya dan tema yang akan dibahas. Berbagai kenampakan alam yang akan dibahas pada tema ini sebagian sudah dibahas pada tema sebelumnya, tetapi pada tema 8 ini lebih menekankan pada perubahan aktivitas kehidupan antar ruang dan waktu dalam memanfaatkan dan mengolah sumber daya alam yang ada di lingkungan peserta didik.
Penekanan pada kesadaran untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia dapat ditekankan melalui pemanfaatan kekayaan alam sumber daya alam yang ada di Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pengembangan kesadaran peserta didik bahwa kekayaan sumber daya alam merupakan suatu berkah bagi rakyat Indonesia, tetapi pada sisi lain dapat menjadi ancaman terhadap negara jika sumber daya alam tersebut tidak dikelola secara bijaksanana dan tertib hukum.
Dalam pembahasan kenampakan alam ini, ada kemungkinan beberapa sub tema tidak terdapat di kehidupan peserta didik tetapi guru dapat memodifikasi dengan menyesuaikan kondisi kenampakan alam dan kearifan lokal setempat. Begitu juga pada subtema 2 kegiatan berkreasi membuat replika perahu layar dengan bahan kertas koran bekas dan projek akhir membuat peta timbul dari bubur kertas dapat menyesuaikan dengan bahan yang ada di wilayah setempat.
Pada subtema 3 kemungkinan peserta didik kesulitan memahami tentang bunyi. Peserta didik tidak perlu diperkenalkan bunyi secara mendalam, tetapi mereka memerlukan pemahaman bahwa bunyi terdapat di sekitar mereka. Sehingga mereka perlu mengetahui benda-benda yang menghasilkan bunyi serta manfaat bunyi bagi kehidupan.
Pemetaan Kompetensi Dasar Tema 8 Kenampakan Rupa Bumi
Bahasa Indonesia 3.1 Menggali informasi dari
teks penjelasan sederhana, dengan memperhatikan aspek kebahasaan.
3.2 Mengenali informasi dari teks wawancara sederhana, dengan memperhatikan aspek kebahasaan.
4.1 Menyajikan informasi dalam bentuk teks penjelasan sederhana, dengan memperhatikan aspek kebahasan.
4.2 Menyajikan teks wawancara sederhana, baik dengan memperhatikan aspek kebahasaan.
PPKn
1.2 Mematuhi tata aturan peraturan UU dalam sistem hukum nasional di Indonesia secara adil.
1.3 Memperjelas arti dan makna sumpah pemuda dalam perjuangan kemerdekan RI.
1.4 Mendukung dengan penuh rasa syukur semangat Sumpah Pemuda dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
2.2 Menerapkan konsepsi tata urutan peraturan perundang-undangan sesuai dengan UUD 1945.
2.3 Menghargai nilai-nilai dan semangat Sumpah Pemuda dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
2.4 Menerapkan konsep tata urutan peraturan perundang-undangan sesuai dengan UUD 1945.
3.2 Mencontohkan Pokok-pokok pikiran dalam Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945.
3.3 Menceritakan makna dan nilai penting Sumpah Pemuda dalam perjuangan Kemerdekaan RI.
3.4 Menganalisis semangat dan komitmen kebangsaan untuk memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4.2 Mengemukkan pokok-pokok Pikiran Pembukan UUD 1945 dalam kehidupan sehari-hari.
4.3 Menyaji secara sederhana semangat juang tokoh Sumpah Pemuda dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
4.4 Membuat tulisan sederhana tentang
Seni Budaya
3.2 Mengenal karya bentuk tiga dimensi.
3.3 Mengenal dinamika gerak tari nusantara.
3.5 Mengenal gerak pantomim sesuai tema.
4.2 Membuat karya bentuk tiga dimensi.
4.3 Menarikan tari nusantara sesuai dengan unsur-unsur tari.
4.5 Praktek gerak pantomim sesuai tema.
IPA
3.2 Menelaah sifat-sifat bunyi melalui pengamatan dan keterkaitannya dengan indera pendengaran.
3.3 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
3.4 Menelaah hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat.
4.2 Melakukan percobaan tentang bunyi.
4.3 Membuat laporan benda-benda yang memanfaatkan sifat-sifat cahaya dalam kehidupan sehari- hari.
4.4 Membuat laporan sederhana tentang sumber daya alam dan pemanfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
IPS 3.1 Mengenal perubahan
aktivitas dan perubahan kehidupan manusia dalam ruang, konektivitas antar ruang dan waktu serta keberlanjutannya dalam kehidupan sosial, ekonomi, pendidikan dan budaya dalam lingkup nasional.
3.2 Memahami aktivitas manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis terutama keterkaitan iklim di lingkup daerah.
4.1 Menyajikan hasil pengamatan mengenai aktivitas dan perubahan kehidupan manusia dalam ruang, konektivitas antar ruang dan waktu serta keberlanjutannya dalam kehidupan sosial, ekonomi, pendidikan dan budaya dalam lingkup Nasional.
4.2 Menyajikan hasil pengamatan aktivitas manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis terutama
Matematika 3.6 Memahami hubungan
antara satuan dan atribut pengukuran termasuk luas dan keliling persegi panjang.
3.8 Memahami nilai terkecil dan terbesar dari hasil pengukuran panjang atau berat berdasarkan pembulatan yang disajikan dalam bentuk tabel sederhana.
3.9 Memahami bangun datar yang dapat disusun membentuk pola pengubinan.
4.6 Menentukan hubungan antara satuan dan atribut pengukuran termasuk luas dan keliling.
4.8 Menentukan nilai terkecil dan terbesar dari hasil pengukuran panjang/
berat berdasarkan pembulatan yang disajikan dalam bentuk tabel sederhana.
4.9 Menyusun bangun datar
Kenampakan Rupa Bumi
Pemetaan Kompetensi Dasar Subtema 1 Kenampakan Rupa Daratan
Bahasa Indonesia 3.1 Menggali informasi dari
teks penjelasan sederhana, dengan memperhatikan aspek kebahasaan.
4.2 Menyajikan informasi dalam bentuk teks penjelasan sederhana, baik dengan memperhatikan aspek kebahasaan.
PPKn 1.3 Memperjelas
arti dan makna Sumpah Pemuda dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.
2.3 Menghargai nilai-nilai dan semangat Sumpah Pemuda dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
3.3 Menceritakan makna dan nilai penting Sumpah Pemuda dalam memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia.
4.3 Menyaji secara sederhana semangat juang tokoh Sumpah Pemuda dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
Seni Budaya 3.3 Mengenal dinamika
gerak tari nusantara.
4.3 Menarikan tari
nusantara didasarkan dinamika gerak.
IPA
3.4 Menelaah hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi dan masyarakat.
4.4 Membuat laporan sederhana tentang sumber daya alam dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari.
IPS
3.1 Mengenal perubahan aktivitas dan
perubahan kehidupan manusia dalam ruang, konektivitas antar ruang dan waktu serta keberlanjutannya dalam kehidupan sosial, ekonomi, pendidikan dan budaya dalam lingkup nasional.
4.1 Menyajikan hasil pengamatan mengenai aktivitas dan
perubahan kehidupan manusia dalam ruang, konektivitas antar ruang dan waktu serta keberlanjutannya dalam kehidupan sosial, ekonomi, pendidikan dan budaya dalam lingkup Nasioanal.
Matematika 3.4 Memahami
bangun datar yang dapat disusun
membentuk pola pengubinan.
4.4 Menyusun bangun-bangun datar untuk membentuk pola pengubinan.
Subtema 1 Kenampakan Rupa Daratan
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 INDIKATOR
• Mambaca teks bacaan tentang Panorama Puncak Bogor.
• Menceritakan kondisi alam dataran tinggi Puncak Bogor beserta kehidupan masyarakatnya berdasarkan bacaan yang tersaji di buku.
• Memperhatikan gambar jenis-jenis sumber daya alam yang ada di dataran tinggi.
• Menuliskan hasil
pemanfaatan sumber daya alam dataran tinggi dengan teknologi.
• Mempraktikan gerakan Tari Panarat seseuai dengan kemampuan peserta didik.
Bahasa Indonesia
3.1.1 Menyebutkan topik teks
penjelasan sederhana tentang dataran tinggi.
3.1.2 Menguraikan isi teks penjelasan alam dataran tinggi.
4.1.1 Menceritakan kembali isi teks penjelasan sederhana.
4.1.2 Menuliskan kesimpulan tentang isi teks penjelasan alam dataran tinggi.
IPA
3.4.1 Mengidentifikasi sumber daya alam dataran tinggi.
3.4.2 Menjelaskan manfaat sumber daya alam dataran tinggi bagi manusia.
3.4.3 Menjelaskan hasil teknologi dari sumber daya alam.
4.4.1 Menuliskan laporan tentang pemanfaatan sumber daya alam dataran tinggi.
4.4.2 Mempresentasikan laporan sederhana tentang pemanfaatan sumber daya alam dataran tinggi dengan teknologi.
Seni budaya
3.3.1 Mengidentifikasi Tari Panarat.
4.3.1 Mempraktikan gerakan tari Panarat secara sederhana.
Ruang Lingkup Pembelajaran Subtema 1 Kenampakan Rupa Daratan