• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN - Pengaruh Pasangan Usia Subur dan Pengguna Alat/Cara KB Terhadap Angka Kelahiran di Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 1998-2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN - Pengaruh Pasangan Usia Subur dan Pengguna Alat/Cara KB Terhadap Angka Kelahiran di Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 1998-2012"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada tiga abad yang lalu, masalah kependudukan telah dipelajari oleh para ahli

kependudukan tapi berlangsung relatif lama. Namun permasalahan kependudukan

baru mendapat perhatian lebih serius ketika dipublikasikannya buah pemikiran

Robeth Thomas Malthus pada tahun 1976 yang dikenal dengan ‖Prinsip

Kependudukan‖ yang sampai sekarang masih berharga. Di Indonesia, dewasa ini

semarak dengan masalah pertumbuhan penduduk karena pertumbuhan penduduk

ini adalah masalah penting yang sangat membutuhkan perhatian dan pembahasan

yang serius dari peminat dan ahli kependudukan. Pertumbuhan penduduk yang

tidak terkendali, cepat dan tidak seimbang akan mengakibatkan terjadinya

tekanan-tekanan berat pada sektor pangan, pendidikan, fasilitas kesehatan,

kesempatan kerja, tempat tinggal dan lingkungan hidup dan lain-lain. Hal ini

diperkuat oleh teori Malthus yang mengatakan: Apabila tidak ada pengekangan,

pengendalian, jumlah penduduk cenderung berkembang jauh lebih cepat

dibanding kebutuhan kehidupan khususnya pangan. Dalam arti jumlah penduduk

bertambah menurut deret ukur sedangkan kebutuhan kehidupan khususnya pangan

bertambah menurut deret hitung.

Pada hakekatnya pertumbuhan penduduk Indonesia dipengaruhi oleh tiga

faktor utama yaitu tingkat kelahiran (fertilisasi), tingkat kematian (mortalitas), dan

(2)

tetapi tingkat kelahiran dan kematian sangat besar pengaruhnya bagi laju

pertumbuhan penduduk.

Seperti yang diuraikan di atas salah satu pengaruh laju pertumbuhan

penduduk adalah fertilisasi. Fertilisasi adalah jumlah anak lahir hidup dan lebih

dihitung untuk wanita karena wanitalah yang melahirkan anak. Suatu kelahiran

disebut dengan lahir hidup apabila waktu lahir terdapat tanda-tanda kehidupan dan

apabila tidak ada tanda-tanda kehidupan disebut lahir mati yang dalam demografi

tidak dianggap sebagai suatu peristiwa kelahiran. Untuk mengurangi laju

pertumbuhan penduduk harus dilakukan penurunan, pengendalian fertilisasi. Hal

ini disebabkan sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan penduduk yang

merupakan tujuan penting yang harus dicapai oleh setiap negara. Untuk mencapai

tujuan tersebut maka pemerintah berusaha membuat kebijakan-kebijakan penting

dan berusaha memenuhi sarana dan fasilitas yang menunjang kesejahteraan

penduduk.

Seperti yang dikemukakan sebelumnya bahwa kesejahteraan masyarakat

adalah tujuan utama yang harus dicapai oleh setiap negara tak terkecuali

Indonesia. Hal ini ditegaskan dalam pembukaan UUD 1945 bahwa pembentukan

Negara Kesatuan Republik Indonesia bertujuan untuk melindungi segenap bangsa

Indonesia dan segenap tumpah darahnya serta memajukan kesejahteraan umum.

Dan didukung oleh ketetapan MPR No. IV/MPR//1978 yang berbunyi:

”Agar pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat dapat

terlaksana dengan cepat, harus dibarengi dengan pengaturan pertumbuhan

(3)

dilaksanakan dengan berhasil, karena kegagalan keluarga berencana akan

mengakibatkan hasil usaha pembangunan menjadi tidak berarti dan dapat

membahayakan generasi yang akan datang”.

Bertolak dari pemikiran tersebut maka ditetapkan bahwa tujuan program

keluarga berencana di Indonesia adalah mewujudkan keluarga kecil yang bahagia

dan sejahtera yang merupakan Sumber Daya Manusia dengan mengendalikan

kelahiran dalam rangka menjamin terkendalinya pertumbuhan penduduk

Indonesia (David Lucas, 1995).

Di berbagai daerah berkembang perasaan malu bagi orangtua bila seorang

anak yang sudah cukup umur belum melangsungkan pernikahan. Tetapi ada suatu

anggapan bila anak yang masih usia remaja sudah menikah mempunyai nilai

tersendiri, karena menunjukkan kekayaan, kehormatan, dan kebanggaan bagi

orangtua yang bersangkutan. Hal ini dikarenakan wanita yang sudah kawin lebih

tinggi statusnya dalam pandangan masyarakat. Untuk menghindari kejadian di

atas, pemerintah melakukan suatu kebijakan dengan membuat undang-undang

pernikahan No. 1 tahun 1974 pasal 6 ayat 2 yang menyatakan bahwa

‖Yang melangsungkan perkawinan seseorang yang belum mencapai umur 21

tahun harus mendapat izin dari kedua orangtua‖ dan pasal 7 ayat 1 yang berisikan

‖perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria berusia 19 tahun dan wanita sudah

mencapai 16 tahun‖. Undang-undang dan kebijakan pemerintah ini bertujuan

untuk menghindari kawin muda (pendewasaan usia perkawinan) yang dianggap

sebagai pasangan subur yang paling berpeluang melahirkan banyak anak dan

(4)

wanita mengalami risiko melahirkan anak, pengaruh tidak langsung dapat

merupakan penurunan fertilitas yang disebabkan sikap-sikap itu baru terhadap

perkawinan dan keluarga. Sikap-sikap baru ini dapat menyebabkan seorang

wanita kawin pada umur yang lebih tua dan mungkin juga menyebabkan

pembatasan kelahiran dikarenakan resiko untuk melahirkan terlalu besar (Algiers

Rachim, 1990).

Kebijakan-kebijakan yang telah dilakukan pemerintah harus diikutsertakan

dengan peran serta masyarakat untuk mendukung tujuan tersebut. Sehingga

pengetahuan tentang kependudukan sangat penting untuk merangsang timbulnya

kesadaran dan membina tingkah laku yang bertanggungjawab sehingga

masalah-masalah yang ada dapat diatasi dengan penuh perhatian dan

memungkinkan setiap masalah dapat dicegah dan dihindari. Kesadaran

masyarakat dan perhatian untuk ikut serta dalam mewujudkan kesadaran

masyarakat dapat menanggulangi masalah pertumbuhan penduduk.

Berdasarkan uraian diatas penulis ingin mengetahui respon masyarakat

dalam penurunan fertilitas. Dan sejauh manakah pengaruh pasangan usia subur

dan penggunaan alat/cara KB terhadap angka kelahiran sehingga dapat menekan

angka pertumbuhan penduduk agar dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat

seperti yang tertulis dalam pembukaan UUD 1945. Untuk itu penulis mengambil

(5)

1.2 Rumusan masalah

Sebagai rumusan masalah yang akan di analisis dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Apakah jumlah pasangan usia subur (PUS) dan jumlah pengguna alat/cara KB

memiliki hubungan yang signifikan terhadap angka kelahiran di kabupaten

Tapanuli Utara?

2. Apakah jumlah pasangan usia subur (PUS) dan jumlah pengguna alat/cara

memiliki pengaruh yang besar terhadap angka kelahiran di kabupaten Tapanuli

Utara?

3. Variabel manakah yang lebih mempengaruhi angka kelahiran di kabupaten

Tapanuli Utara?

1.3 Batasan masalah

Untuk memperjelas dan untuk lebih memudahkan penelitian ini agar tidak

menyimpang dari sasaran yang dituju, penulis hanya meneliti pengaruh jumlah

pasangan usia subur (PUS) dan jumlah pengguna alat/cara KB terhadap angka

kelahiran di kabupaten Tapanuli Utara diluar faktor lain yang mungkin

mempengaruhi. Metode analisa data dengan menggunakan Metode Regresi

Berganda. Data kuantitatif yang digunakan adalah data angka kelahiran, jumlah

pasangan usia subur (PUS ), dan jumlah pengguna alat/cara di kabupaten Tapanuli

(6)

1.4 Tujuan penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis

apakah secara signifikan (meyakinkan) terdapat korelasi positif, negatif ataupun

tidak berkorelasi antara pasangan usia subur dan pengguna alat/cara KB terhadap

angka kelahiran di kabupaten Tapanuli Utara tahun 1998-2012.

1.5 Manfaat penelitian

Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah:

1. Dapat menuangkan ilmu dan mengaplikasikan teori-teori statistika yang

diperoleh penulis selama kuliah untuk menyelesaikan permasalahan yang

sedang diteliti.

2. Penelitian ini bermanfaat bagi penulis yaitu memperluas dan memperdalam

pemahaman penulis dalam bidang statistika, serta melatih penulis dalam

membuat sebuah karya ilmiah, dan melalui penelitian ini penulis dibiasakan

untuk lebih banyak membaca.

3. Penelitian ini diharapkan menjadi salah satu pendukung dalam pengembangan

dari teori-teori yang ada.

1.6 Metode penelitian

Metode yang digunakan penulis dalam melaksanakan penelitian ini adalah:

(7)

Untuk mempermudah penelitian ini, peneliti mengadakan penelitian dan

pengumpulan data pada Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi

Sumatera Utara, di jalan Asrama no.179 Medan. Kemudian penelitian

dilanjutkan di perpustakaan USU dan perpustakaan FMIPA USU untuk

mencari buku penunjang untuk keperluan menganalisis data dan

menyelesaikan tugas akhir ini.

b. Studi Kepustakaan (Library Research)

Studi pustaka merupakan suatu cara penelitian yang digunakan untuk

memperoleh data ataupun informasi dari perpustakaan yaitu dengan

membaca buku-buku, jurnal-jurnal ataupun sumber terbitan lainnya dan

bahan-bahan yang bersifat teoritis yang mendukung serta relevan dengan

penulisan tugas akhir ini.

c. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data untuk keperluan penelitian ini dilakukan

penulis dengan mengumpulkan data sekunder dari Badan Pusat Statistik

(BPS) provinsi Sumatera Utara. Pengumpulan data yang diambil melalui

data sekunder. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan, diperoleh

dari sumber-sumber yang tercetak, dimana data tersebut telah

dikumpulkan oleh pihak lain sebelumnya. Sumber data sekunder adalah

buku, laporan perusahaan, jurnal, internet dan lain sebagainya. Dalam hal

ini penulis merangkum data berdasarkan data yang telah tersedia atau

(8)

disusun dan disajikan dalam bentuk angka-angka dengan tujuan

mendapatkan gambaran yang jelas tentang sekumpulan data tersebut.

1.7 Sistematika penulisan

Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis membagi menjadi enam bab dimana

masing-masing bab terdiri dari sub-sub bab. Adapun sistematika penulisannya

adalah sebagai berikut:

BAB 1:PENDAHULUAN

Pada bab ini akan diuraikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian,

sistematika penulisan.

BAB 2:LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan tentang konsep dan defenisi tentang analisis regresi

berganda dan analisis korelasi.

BAB 3:GAMBARAN UMUM

Bab ini menguraikan tentang gambaran umum Badan Pusat Statistik

Provinsi Sumatera Utara dan dan gambaran umum kabupaten Tapanuli

Utara.

(9)

Bab ini merupakan bab yang berisikan mengenai proses pembentukan

analisis linier berganda dan analisis korelasi yang digunakan dalam

penelitian ini.

BAB 5:IMPLEMENTASI SISTEM

Dalam bab ini penulis menjelaskan pengertian dan tujuan implementasi

sistem, rancangan program yang dipakai dan hasil outputnya.

BAB 6:KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan penutup mengenai kesimpulan yang dihasilkan dalam

penelitian ini. Serta pada bagian akhir akan diberikan saran.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian ini yaitu pembelajaran kooperatif tipe make-a match dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi Sumber Daya

adalah : “Bagaimana pemanfaatan tayangan berita di televisi dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran IPS di kelas VIII C SMP.

Di dalam penulisan ilmiah ini penulis mempunyai beberapa tujuan yang ingin dicapai, diantara tujuan-tujuan tersebut ialah yang pertama penulis ingin mengukur seberapa mampu

Kemampuan berpikir kritis siswa dari siklus satu pemanfaatan tayangan berita. di televisi masih berada pada

2016.. Judul Penelitian : Pemanfaatan Sluri Gas Bio dengan Input Feses Kambing dan Biji Durian Terhadap Kualitas Nutrisi Pastura Campuran.. Nama : Mhd. Ma’ruf Tafsin, M.Si)

pejabat yang jenjangnya lebih tinggi. 3) Pedoman berdasarkan jenis peraturan dan prosedur yang dibutuhkan untuk melakukan uraian pekerjaan serta pertimbangan yang diperlukan. 4)

TRA-0002 Yusron Mubarok, dkk Universitas Negeri Yogyakarta S1 Tugas Observasi : "Proses KIR Di LLAJ Sleman" 2011 TRA-0003 Hapsari Siwiningsih Universitas Gadjah Mada

Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak kontraktual atas arus