• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Presentasi Manajemen Sumber Daya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Presentasi Manajemen Sumber Daya"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah Presentasi Manajemen Sumber

Daya Manusia

“KOMPENSASI”

Kelompok 9 :

1. Nur Fatikah (1112089) 2. Tyas Aldi Satria (1112111) 3. Siti Failasufa .M (1112112) 4. Amalina Syahidah (1112120)

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan yang maha kuasa atas rahmatnya dan karunia-Nya. Shalawat serta salam tetap tercurah untuk Nabi besar Muhammad SAW.

Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada orang tua kami , teman - teman kami yang telah member motivasi dalam pembuatan makalah penelitian ini dan dosen pembimbing pelajaran Analisis Perancangan Sistem Kerja yang telah mengarahkan kami dan juga membimbing kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas presentasi dan paper dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia dengan pembahasan "Kompensasi".

Dalam Paper yang kami susun ini akan membahas tentang “Kompensasi”. Dalam laporan ini kami mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari semua pihak agar dapat kami perbaikan dalam penulisan berikutnya.

Jakarta, Oktober 2013

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

BAB 1...1

1.1 PENTINGNYA KOMPENSASI...1

1.2 PEMBERIAN KOMPENSASI...6

1.2.1 TUJUAN KOMPENSASI...6

1.2.2 ASAS PEMBERIAN KOMPENSASI...7

1.2.3 METODE KOMPENSASI...7

1.3 Sistem Dan Kebijaksanaan Kompensasi...8

1.3.1 Sistem kompensasi Sistem pembayaran kompensasi yang umumnya diterapkan adalah:...8

1.3.2 Kebijaksanaan Kompensasi...9

1.3.3 Waktu Pembayaran Kompensasi...9

1.4 Faktor-Faktor yang mempengaruhi kompensasi...10

1.5 Tipe Upah Intensif...12

1.5.1 Piece Rate...12

1.5.2 Time Bonouses...12

1.6 Upah intensif kombinasi menurut Drs. Malayu HAsibuan...13

BAB 2...14

2.1 Pertanyaan yang di ajukan oleh kelompok lain...14

(4)

BAB 1 sejumlah uang kartal kepada karyawan bersangkutan.

 Kompensasi berbentuk barang, artinya kompensasi dibayar dengan barang. Misalnya kompensasi dibayar 10% dari produksi yang dihasilkan. Di Jawa Barat penuai padi upahnya 10% dari hasil padi yang dituainya. Kompensasi dibedakan menjadi dua yaitu kompensasi langsung (direct com-pensation) berupa gaji, upah, dan upah insentif; kompensasi tidak langsung (indirect compensation atauemployee welfare atau kesejahteraan karyawan).

Dalam hubungannya dengan peningkatan kesejahteraan hidup para pegawai, suatu organisasi harus secara efektif memberikan kompensasi sesuai dengan beban kerja yang diterima pegawai. Kompensasi merupakan salah satu faktor baik secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi tinggi rendahnya kinerja pegawai/ dosen. Karena itu semestinya pemberian kompensasi kepada pegawai perlu mendapat perhatian khusus dari pihak manajemen instansi agar motivasi para pegawai/ dosen dapat dipertahankan dan kinerja pegawai/ dosen diharapkan akan terus meningkat.

Berkaitan dengan hal tersebut perlu diadakan penelitian mengenai variabel yang

berpengaruh terhadap kompensasi dan kinerja pegawai.

(5)

Cascio (1993 ; 225) menyatakan bahwa kompensasi itu terbagi menjadi dua, terdapat kompensasi langsung maupun kompensasi tidak langsung.

 Kompensasi langsung terdiri dari gaji, uang transport, tunjangan hari raya, uang lembur, dan tunjangan langsung lainnya.

 Kompensasi tidak langsung terdiri dari promosi jabatan, asuransi, tunjangan jabatan, dan mutasi.

Kompensasi merupakan salah satu faktor baik secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi tinggi rendahnya motivasi dan kinerja pegawai/ dosen. Karena itu semestinya pemberian kompensasi kepada pegawai/ dosen perlu mendapat perhatian khusus dari pihak manajemen instansi agar motivasi para pegawai/ dosen dapat dipertahankan dan kinerja dosen diharapkan akan terus meningkat.

Berkaitan dengan hal tersebut perlu diadakan penelitian mengenai variabel yang

berpengaruh terhadap kinerja pegawai/ dosen.

Salah satu fenomena yang muncul dewasa ini adalah adanya kebijakan pemberian kompensasi yang cenderung masih belum sepenuhnya sesuai dengan harapan pegawai sedangkan kompensasi itu sendiri adalah merupakan salah satu faktor untuk mendorong pegawai/ dosen agar memiliki kinerja yang tinggi.

Kompensasi merupakan salah satu fungsi yang penting dalam Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM),

hal ini sesuai dengan pendapat Luthans (1992:147), yang mengatakan:

“Incentives, at the end of the motivation cycle is the incentives defined as anything that will alleviate a need and reduce a drive, thus attaining an incective will tend to restore physiological and psychological balaance and will reduce or cut off the drive. Eating food, drinking water, and obtainig friends willtend to resotore the balance and reduce the corresponding drivers, food, water, and friens are the incentives in these exemples”

(6)

pencapaian kompensasi akan menuju kepada perbaikan keseimbangan fisiologis dan psikologis dan akan mengurangi atau menghilangkan gerakan. Memakan makanan, meminum air, dan memperoleh teman akan menuju kepada perbaikan keseimbangan dan mengurangi penyesuaian gerakan, makan, air, dan teman adalah kompensasi dari contoh-contoh diatas”

Kompensasi menurut Jones: bases pay on production ( i.e., printers delwered or revenue targets achieved) healt insurance and social security :

- Pokok yang harus dibayarkan pada suatu produksi para pegawai atau untuk target pendapatan.

- Pemasukan untuk Federal dan negara seperti asuransi kesehatan dan keamanan sosial.

Selanjutnya Robin (1996:246) mengemukakan kompensasi yang mengandung pengertian yang sama dengan upah variabel yaitu suatu bagian dari upah seseorang karyawan yang didasarkan pada suatu ukuran kinerja individual atau organisasi. Upah variabel tersebut terdiri dari upah berdasarkan potongan, bonus, berbagai laba dan berbagai hasil.

(7)

kompensasi yang diterimanya. Sistem ini tidak dapat diterapkan pada pegawai bagian administrasi, atau pada pekerjaan yang telah ditentukan.

2. Komisi yaitu imbalan yang diberikan kepada pegawai disamping memperoleh gaji pokok, juga diberikan kompensasi karena keberhasilannya melaksanakan tugas, atau pegawai yang memperoleh penghasilannya semata-mata berupa komisi.

3. Bonus, yaitu imbalan yang diberikan kepada pegawai yang mampu bekerja sedemikian rupa sehingga tingkat produktivitas yang berlaku terlampui. Bonus dibayar secara eksklusif kepada para eksekutif atau kepada semua pegawai. Ada tiga cara pemberian bonus yaitu: Pertama, berdasarkan jumlah unit produksi yang dihasilkan dalam kurun waktu tertentu, jika jumlah produksinya melebihi jumlah yang telah ditetapkan, pegawai menerima bonus atas kelebihan jumlah yang dihasilkan. Kedua, apabila terjadi penghematan waktu, yaitu jika pegawai dapat menyelesaikan tugas dalam waktu yang lebih singkat dari waktu yang seharusnya, dengan alasan bahwa dengan menghemat waktu, lebih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan dan ketiga, berdasarkan perhitungan progresif, yaitu jika pegawai makin lama makin mampu memproduksikan barang dalam jumlah yang semakin besar, makin besar pula bonus yang diterimanya untuk setiap kelebihan produksi yang dihasilkannya.

4. Kurva kematangan (maturity curve), yaitu bagi organisasi yang mengerjakan tenaga teknikal dan profesional ilmiah. Apabila ada tenaga kerja profesional yang karena masa kerja dan golongan pangkat serta gaji tidak bisa mencapai pangkat dan penghasilan yang lebih tinggi lagi, dibuat suatu kurva prestasi kerja. Jika kurva tersebut menunjukan bahwa prestasi kerja mereka lebih besar dari prestasi kerja normal diberikan kompensasi tertentu. Dengan demikian meskipun golongan pangkat dan gaji yang sudah maksimal, penghasilan riilnya masih dapat ditingkatkan.

(8)

sesuatu rumus yang telah ditetapkan yang dirancang berdasarkan profitabilitas atau keuntungan suatu perusahaan atau organisaasi.

6. Bagi produksi, yaitu kompensasi yang diberikan kepada produktivitas kelompok, jika produktivitas kelompok mampu melampaui target produksi normal maka diberikan bonus.

Dalam menyusun sistem kompensasi, ada lima faktor yang harus dipertimbangkan sebagaimana dikemukakan Siagian (1999: 265-267) yaitu sebagai berikut :

1. Tingkat upah dan gaji yang berlaku diberbagai organisasi yang ada dalam satu wilayah tertentu. Walaupun demikian juga harus dipertimbangkan langka tidaknya tenaga kerja yang memiliki pengetahuan dan keterampilan tertentu yang dibutuhkan oleh organisasi.

2. Tuntutan serikat kerja, yaitu sangat memungkinkan serikat pekerja berperan dalam mengajukan tuntutan tingkat gaji/ upah yang lebih tinggi dari tingkat yang berlaku disebabkan oleh berbagai faktor kebutuhan pekerja untuk meningkatkan tarap hidup dan kesejahteraan anggotanya. Peranan dan tuntutan serikat kerja perlu diperhitungkan, karena apabila tidak, para pekerja memungkinkan akan melancarkan berbagai kegiatan yang dapat merugikan organisasi dan pegawai itu sendiri.

3. Produktivitas, yaitu apabila para pegawai merasa tidak memperoleh kompensasi yang wajar, sangat mungkin pegawai tidak akan bekerja keras, sehingga produktivitasnya rendah dan dapat menimbulkan kerugian bagi organisasi.

(9)

tunjangan jabatan, tunjangan istri, tunjangan anak, tunjangan transportasi, bantuan pengobatan, bonus, tunjangan kemahalan dan sebagainya.

5. Peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam suatu daerah atau negara, misalnya tingkat upah minimum, upah lembur, mempekerjakan wanita, mempekerjakan anak dibawah umur, keselamatan kerja, hak cuti, jumlah jam kerja

dalam seminggu, hak berserikat dan sebagainya.

Semua sistem kompensasi yang baik tidak bisa dilihat dari satu sudut kepentingan organisasi sebagai pemakai tenaga kerja saja atau kepentingan pegawai saja, tetapi kepentingan dari berbagai pihak yang turut terlibat baik langsung maupun tidak langsung.

1.2 PEMBERIAN KOMPENSASI

1.2.1 TUJUAN KOMPENSASI

1. Ikatan Kerja Sama. Dengan pemberian kompensasi terjalinlah ikatan kerja sama formal antara majikan dengan karyawan. Karyawan harus mengerjakan tugas-tugasnya dengan baik, sedangkan pengusaha/majikan wajib membayar kompensasi sesuai dengan perjanjian yang disepakati.

2. Kepuasan Kerja. Dengan balas jasa, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik, status sosial, dan egoistiknya sehingga rnemperoleh kepuasan kerja dari jabatannya.

3. Pengadaan Efektif. Jika program kompensasi ditetapkan cukup besar, pengadaan karyawan yang qualified untuk perusahaan akan lebih mudah.

4. Motivasi. Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah memotivasi bawahannya.

(10)

6. Disiplin. Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin karyawan semakin baik. Mereka akan menyadari serta mentaati peraturan-peraturan yang berlaku.

7. Pengaruh Serikat Buruh. Dengan program kompensasi yang baik pengaruh serikat buruh dapat dihindarkan dan karyawan akan berkonsentrasi pada pekerjaannya.

8. Pengaruh Pemerintah. Jika program kompensasi sesuai dengan undang undang perburuhan yang berlaku (seperti batas upah minimum) maka intervensi pemerintah dapat dihindarkan.

1.2.2 ASAS PEMBERIAN KOMPENSASI

1. Asas Adil. Besarnya kompensasi yang dibayar kepada setiap karyawan harus disesuaikan dengan prestasi kerja, jenis pekerjaan, resiko pekerjaan, tanggungjawab, jabatan pekerja, dan memenuhi persyaratan internal konsistensi. Jadi adil bukan berarti setiap karyawan menerima kompensasi yang sama besarnya. Asas adil harus menjadi dasar penilaian, perlakuan, dan pemberian hadiah atau hukuman bagi setiap karyawan. Dengan asas adil akan tercipta suasana kerja sama yang baik, semangat kerja, disiplin, loyalitas, dan stabilisasi karyawan akan lebih baik.

2. Asas Layak dan Wajar. Kompensasi yang diterima karyawan dapat memenuhi kebutuhannya pada tingkat normatif yang ideal. Tolok ukur layak adalah relatif, penetapan besarnya kompensasi didasarkan atas batas upah minimal pemerintah dan eksternal konsistensi yang berlaku. Manajer personalia diharuskan selalu memantau dan menyesuaikan kompensasi dengan eksternal konsistensi yang sedang berlaku. Hal ini penting supaya semangat kerja dan karyawan yang qualified tidak berhenti, tuntutan serikat buruh dikurangi, dan Iain-lain.

1.2.3 METODE KOMPENSASI

Metode kompensasi (balas jasa) dikenal metode tunggal dan metode jamak.

(11)

yang dijadikan standarnya. Misalnya pegawai negeri ijazah formal S-l, maka golongannya ialah III-A, dan gaji pokoknya adalah gaji pokok III-A, untuk setiap departemen sama.

2. Metode jamak yaitu suatu metode yang dalam gaji pokok didasarkan atas beberapa pertimbangan seperti ijazah, sifat pekerjaan, pendidikan informal, bahkan hubungan keluarga ikut menentukan besarnya gaji pokok seseorang. Jadi standar gaji pokok yang pasti tidak ada. Ini terdapat pada perusahaan-perusahaan swasta yang di dalamnya masih sering terdapat diskriminasi.

1.3 Sistem Dan Kebijaksanaan Kompensasi

1.3.1 Sistem kompensasi Sistem pembayaran kompensasi yang umumnya diterapkan adalah:

1. Sistem Waktu , Dalam sistem waktu, besarnya kompensasi ditetapkan berdasarkan standart waktu seperti jam, minggu, atau bulan. Administrasi pengupahan sistem waktu relatif mudah serta dapat diterapakan kepada karyawan tetap maupun pekerja harian. Kebaikan sistem ini adalah administrasi pengupahan mudah dan besarnya kompensasi yang dibayarkan tetap. Kelemahan sistem waktu ialah pekerja yang malas pun kompensasinya tetap dibayar sebesar perjanjian.

(12)

3. Sistem Borongan, Sistem borongan adalah suatu cara pengupahan yang penetapan besarnya jasanya atas volume pekerjaan dan lama mengerjakannya. Penetapan besarnya balas jasa berdasarkan sistem borongan cukup rumit, lama mengerjakannya, serta banyak alat yang diperlukan untuk menyelesaikannnya. Jadi, dalam sistem borongan pekerja bisamendapat balas jasa besar atau kecil, tergantung atas kecermatan kalkulasi mereka.

1.3.2 Kebijaksanaan Kompensasi

Kebijaksaan kompensasi, baik besarnya, susunan, maupun waktu pembayarannya dapat mendorong gairah kerja dan keinginan karyawan untuk mencapai prestasi kerja yang optimal sehingga membantu terwujudnya sasaran perusahaan. Besarnya kompensasi harus ditetapkan berdasarkan analisis pekerjaan, uraian pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, posisi jabatan, konsistensi eksternal, serta berpedoman kepada keadilan dan Undang-Undang perburuhan. Dengan kebijakan ini, diharapkan akan terbina kerja sama yang serasi dan memberikan kepuasan kepada semua pihak.

1.3.3 Waktu Pembayaran Kompensasi

(13)

1.4 Faktor-Faktor yang mempengaruhi kompensasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya kompensasi menurut Hasibuan ( 2007), antara lain sebagai berikut.

1. Penawaran dan Permintaan Tenaga Kerja.

Jika pencari kerja (penawaran) lebih banyak daripada lowongan pekerjaan (permintaan) maka kompensasi relatif kecil. Sebaliknya jika pencari kerja lebih sedikit daripada lowongan pekerjaan, maka kompensasi relatif semakin besar.

2. Kemampuan dan Kesediaan Perusahaan.

Apabila kemampuan dan kesediaan perusahaan untuk membayar semakin baik maka tingkat kompensasi akan semakin besar. Tetapi sebaliknya, jika kemampuan dan kesediaan perusahaan untuk membayar kurang maka tingkat kompensasi relatif kecil.

3. Serikat Buruh/Organisasi Karyawan.

Apabila serikat buruhnya kuat dan berpengaruh maka tingkat kompensasi semakin besar. Sebaliknya jika serikat buruh tidak kuat dan kurang berpengaruh maka tingkat kompensasi relatif kecil.

4. Produktivitas Kerja Karyawan.

Jika produktivitas kerja karyawan baik dan banyak maka kompensasi akan semakin besar. Sebaliknya kalau produktifitas kerjanya buruk serta sedikit maka kompensasinya kecil.

5. Pemerintah dengan Undang-undang dan Keppres.

(14)

6. Biaya Hidup/Cost of Living.

Apabila biaya hidup di daerah itu tinggi maka tingkat kompensasi/upah semakin besar. Sebaliknya, jika tingkat biaya hidup di daerah itu rendah maka tingkat kompensasi/upah relatif kecil. Seperti tingkat upah di Jakarta lebih besar dari Bandung, karena tingkat biaya hidup di Jakarta lebih besar daripada di Bandung.

7. Posisi Jabatan Karyawan.

Karyawan yang menduduki jabatan lebih tinggi akan menerima gaji/kompensasi lebih besar. Sebaliknya karyawan yang menduduki jabatan yang lebih renda akan memperoleh gaji/kompensasi yang kecil. Hal ini wajar karena seseorang yang mendapat kewenangan dan tanggung jawab yang besar harus mendapatka gaji/kompensasi yang lebih besar pula.

8. Pendidikan dan Pengalaman Kerja.

Jika pendidikan lebih tinggi dan pengalaman kerja lebih lama maka gaji/ balas jasanya akan semakin besar, karena kecakapan serta keterampilannya lebih baik. Sebaliknya, karyawan yang berpendidikan rendah dan pengalaman kerja yang kurang maka tingkat gaji/kompensasinya kecil.

9. Kondisi Perekonomian Nasional.

Apabila kondisi perekonomian nasional sedang maju (boom) maka tingkat upah/kompensasi akan semakin besar, karena akan mendekati kondisi full employment. Sebaliknya, jika kondisi perekonomian kurang maju (depresi) maka tingkat upah rendah, karena terdapat banyak penganggur (disqueshed unemployment).

10.Jenis dan Sifat Pekerjaan

(15)

kecakapan serta ketelitian untuk mengerjakannya. Tetapi jika jenis dan sifat pekerjaannya mudah dan risiko (finansial, kecelakaannya) kecil, tingkat upah/balas jasanya relatif rendah. Misalnya, pekerjaan merakit komputer balas jasanya lebih besar daripada mengerjakan mencetak batu bata.

1.5 Tipe Upah Intensif 1.5.1 Piece Rate

a. Upah perpotong proposional

Dibayarkan berdasarkan produktivitas pekerja dikalikan tariff upah per potong yang didapat dari penyelidikan waktu untuk menentukan waktu standarnya. b. Upah per potong taylor

Digunakan dengan cara mengatur tarif yang berbeda untuk karyawan yang produktivitasnya tinggi dengan yang produktivitasnya rendah. Saat karyawan dengan produktivitas yang tinggi menghasilkan output mencapai rata-rata (standar) atau lebih, akan menerima upah per potong lebih besar daripada karyawan yang bekerja dibawah rata-rata

c. Upah per potong kelompok

Dibayarkan dengan menentukan standar untuk kelompok. Untuk mereka yang ada diatas standar kelompok akan dibayarkan sebanyak unit yang dihasilkan dikalikan dengan tarif, sedangkan yang berada di bawah standar akan dibayarkan sebesar jam kerja dengan tarif per jamnya.

1.5.2 Time Bonouses

Dibedakan menjadi dua yaitu premi berdasarkan waktu yang dihematkan dan premi yang berdasarkan waktu pengerjaan.

1. Berdasarkan waktu yang dihemat a. Hasley Plan

(16)

b. 100% time premium plan

Presentase yang diberikan dalam premi ini adalah sebanyak 75%.

2. Premi berdasarkan waktu pengerjaan meliputi rowan plan dan emerson plan a. Rowan plan

Premi yang didapatkan adalah dari selisih antara hasil standar dengan hasil aktual dibagi dengan hasil aktual dikalikan jam kerja dan upah.

b. Emerson

Pada cara ini, perusahaan membuat table indeks efisensi sesuai dengan kebijakan perusahaan.

1.6 Upah intensif kombinasi menurut Drs. Malayu HAsibuan

(17)

BAB 2 2.1 Pertanyaan yang di ajukan oleh kelompok lain

1. Armina ( kelompok 8)

“Menurut kelompok anda , apakah Kompensasi mempengaruhi Prestasi Kerja?”

2. Hario ( Kelompok 2 )

“Tolong Jelaskan tentang teori Emerson Plan”

2.2 Jawaban

1. Menurut kelompok kami, Kompensasi sangat mempengaruhi prestasi kerja , karena perusahaan tidak akan memberikan kompensasi kepada setiap karyaawan apabila karyawan tersebut tidak memiliki prestasi kerja yang baik. 2. Perhitungan Emerson Plan

Jadi karyawan A mampu memproduksi 600 unit, sedangkan standard produksi perusahaan 500.

(

600500−500x100 %

)

+ 100% = 120% Maka yang didapatkan oleh karyawan adalah :

Upah Pokok = Rp. 500,00

Premi 22,5% x Rp500 = Rp 112,50

Di lihat pada table indeks

(18)

Gambar

Tabel Indeks

Referensi

Dokumen terkait

Ciri-ciri tidur REM adalah sebagai berikut (Hidayat, 2008): 1) Biasanya disertai dengan mimpi yang aktif. 2) Lebih sulit dibangunkan daripada selama tidur nyenyak gelombang

Bagi pelamar formasi : Perekam Medis, Sanitarian dan Teknisi Elektromedis wajib melampirkan Surat Tanda Registrasi (STR) yang dilegalisir oleh pejabat berwenang atau

2 Tanaman obat Bagian tanaman berupa akar, batang, daun, bunga, buah, biji, kulit kayu, umbi, buah, rimpang dan getah yang digunakan sebagai obat dan ramuan

Variasi kadar air kaca (waterglass) sebagai bahan pengikat pembuatan cetakan pasir kering (dry sand) akan mempengaruhi kekerasan dan kekuatan tarik produk pulley

Sebuah perusahaan yang melakukan bisnis di internet mengurangi biaya tambahan karena biaya tersebut tidak digunakan untuk gedung dan pelayanan pelanggan

Moewardi Surakarta yang telah memfasilitasi dan memberikan dukungan dalam penyusunan tesis ini, juga selaku Pembimbing Akademik yang telah memberikan dukungan dan bimbingan

kesulitan ekonomi namun juga karena mereka menikmati kondisi lingkungan di jalan. Taman Bungkul yang merupakan kawasan wisata di kota Surabaya, tempat ini selalu ramai

Dengan batasan – batasan istilah di atas, maka yang dimaksud dalam judul adalah pencapaian sasaran pembelajaran dengan menggunakan seperangkat benda konkrit yang