i
2014
MANUAL MUTU
MANUAL MUTU
JURUSAN TEKNIK SIPIL
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
i
MANUAL MUTU
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Kode Dokumen : 00601 05000
Revisi : 6
Tanggal : 25 Januari 2014
Diajukan oleh : Tim UJM Jurusan Teknik Sipil FTUB Ketua,
Ir. Suroso, Dipl.HE, M.Eng Dikendalikan
oleh
: Sekretaris Jurusan Teknik Sipil FTUB
Ir. Siti Nurlina, MT
Disetujui oleh : Ketua Jurusan Teknik Sipil FTUB
ii
KATA PENGANTAR
Di dalam menyelenggarakan proses pendidikan, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya mengusahakan pendidikan yang dapat memenuhi standar mutu pendidikan dan menjamin mutu lulusan sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan/dijanjikan sehingga mutu dapat dipertahankan secara konsisten dan ditingkatkan secara berkelanjutan. Hal ini dapat dicapai salah satunya dengan kegiatan yang terkoordinasi untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi Jurusan Teknik Sipil dalam memenuhi mutu yang diharapkan. Kegiatan tersebut akan berjalan dengan baik bila didukung dengan dokumen yang menentukan sistem manajemen mutu dan organisasi.
Dokumen Manual Mutu ini dibuat dengan tujuan untuk menentukan sistem manajemen mutu dan organisasi di Jurusan Teknik Sipil Universitas Brawijaya. Dengan acuan dokumen ini diharapkan semua kegiatan dapat terlaksana dengan terarah dan terkendali sehingga tujuan mutu dapat dicapai. Dalam manual mutu ini dilampirkan Spesifikasi Jurusan Teknik Sipil dan Kompetensi Lulusan.
Manual Mutu Jurusan Teknik Sipil ini diharapkan dapat dipahami dan dilaksanakan dengan baik oleh seluruh civitas Jurusan Teknik Sipil dan pihak-pihak lain yang terkait.
Malang, 25 Januari 2014 Ketua Jurusan Teknik Sipil
iii Daftar Isi
1. PENDAHULUAN ... 1
1.1 Ruang Lingkup Manual Mutu ... 1
1.2 Tujuan Manual Mutu ... 1
2. LANDASAN KEBIJAKAN MANAJEMEN MUTU ... 2
3. ISTILAH DAN DEFINISI ... 3
4. SISTEM MANAJEMEN MUTU ... 4
4.1 Sekilas Jurusan Teknik Sipil ... 4
4.2 Organisasi Jurusan Teknik Sipil ... 6
4.3 Visi, Misi dan Tujuan Jurusan Teknik Sipil ... 13
4.4 Proses Utama Sistem Manajemen Mutu di Jurusan Teknik Sipil ... 13
4.5 Sistem Dokumentasi dan Audit ... 21
5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN ... 26
5.1 Komitmen Manajemen ... 26
5.2 Kepuasan Pelanggan. ... 27
5.3 Kebijakan Mutu. ... 27
5.4 Perencanaan Sistem Mutu... 27
5.5 Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi ... 32
5.6 Tinjauan manajemen ... 33
6. PENGELOLAAN SUMBER DAYA ... 35
6.1 Penyediaan Sumber Daya ... 35
6.2 Sumber Daya Manusia. ... 35
6.2.1 Umum. ... 35
6.2.2 Kompetensi, kesadaran dan pelatihan. ... 36
6.3 Sarana Prasarana dan Lingkungan Kerja(Kampus). ... 36
6.4 Suasana Akademik ... 37
7. REALISASI LAYANAN PENDIDIKAN ... 37
7.1 Perencanaan Program Layanan ... 37
7.1.1 Pendidikan/Pengajaran. ... 38
7.1.2 Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. ... 38
7.2 Peraturan Layanan Pendidikan ... 39
7.3 Desain dan pengembangan kurikulum. ... 40
iv
7.3.2 Masukan Desain dan Pengembangan. ... 40
7.3.3 Output Desain dan Pengembangan. ... 40
7.3.4 Tinjauan Desain dan Pengembangan. ... 41
7.3.5 Verifikasi Desain dan Pengembangan. ... 41
7.3.6 Validasi Desain dan Pengembangan. ... 41
7.3.7 Pengendalian Perubahan Desain dan Kurikulum. ... 41
7.4 Proses terkait mahasiswa... 42
7.4.1 Penentuan persyaratan terkait layanan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. ... 42
7.4.2 Tinjauan persyaratan terkait PBM. ... 44
7.4.3 Komunikasi Mahasiswa. ... 44
7.5 Pengendalian alat pemantauan dan pengukuran ... 45
7.5.1 Pengendalian Ketentuan. ... 45
7.5.2 Validasi Proses. ... 45
7.5.3 Identifikasi dan ketertelusuran. ... 46
7.5.4 Properti pelanggan. ... 46
7.5.5 Preservasi. ... 47
7.5.6 Pengendalian alat pemantauan dan pengukuran. ... 47
7.6 Pembelian ... 48
8. PENGUKURAN, ANALISIS DAN PENINGKATAN MUTU ... 48
8.1 Panduan umum ... 48
8.2 Pemantauan dan pengukuran. ... 48
8.2.1 Pencapaian visi misi. ... 48
8.2.2 Kepuasan pelanggan. ... 49
8.2.3 Proses layanan pendidikan dan penunjang. ... 49
8.3 Analisis Data. ... 50
8.4 Perbaikan ... 51
8.4.1 Perbaikan berkesinambungan ... 51
8.4.2 Tindakan Korektif. ... 51
v DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Spesifikasi Program Studi S1 Jurusan Teknik Sipil FTUB
Lampiran 2 Spesifikasi Program Studi S2 Jurusan Teknik Sipil FTUB
Lampiran 3 Spesifikasi Program Studi S3 Jurusan Teknik Sipil FTUB
Lampiran 4 Kompetensi Lulusan Program Studi S1 Jurusan Teknik Sipil FTUB
Lampiran 5 Kompetensi Lulusan Program Studi S2 Jurusan Teknik Sipil FTUB
Lampiran 6 Kurikulum Program Studi S3 Jurusan Teknik Sipil FTUB
Lampiran 7 Kebutuhan Dosen dan Kompetensinya Program Studi S1 di Jurusan Teknik Sipil
Lampiran 8 Peta Kompetensi Dosen Jurusan Teknik Sipil Lampiran 9 Peta Kebutuhan dan Kompetensi Dosen Jurusan Teknik Sipil
Lampiran 10 Peta Kompetensi Tenaga Administrasi/Laboran Jurusan Teknik Sipil
Lampiran 11 Peta Kebutuhan dan Kompetensi Tenaga Laboratorium Jurusan Teknik Sipil
Lampiran 12 Peta Kebutuhan dan Kompetensi Tenaga Administrasi Jurusan Teknik Sipil
1 1. PENDAHULUAN
1.1 Ruang Lingkup Manual Mutu
Manual mutu ini merupakan dokumen panduan implementasi manajemen mutu Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya dan merupakan persyaratan sistem manajemen mutu yang harus dipenuhi oleh Jurusan Teknik Sipil.
Manual Mutu ini disusun dengan mengacu pada persyaratan standar dan klausul Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dengan pedoman implementasinya dalam layanan pendidikan IWA2:2007, peraturan-peraturan pemerintah RI dan persyaratan akreditasi BAN-PT serta Manual Mutu Universitas Brawijaya.
Manual Mutu ini berlaku untuk unit pelaksana akademik, yaitu pimpinan jurusan, administrasi, laboratorium, dan Kelompok Dosen Keahlian di lingkungan Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya. Adapun ruang lingkup Sistem Manajemen Mutu (SMM) di Jurusan Teknik Sipil adalah melaksanakan pendidikan akademik Program Sarjana (S1), Program Magister (S2), Program Doktor (S3), penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan peraturan dan persyaratan pelanggan (dokumen 00001 03000 Organisasi Tata Kelola (OTK-UB)).
Sedangkan yang tidak termasuk dalam lingkup manual mutu ini adalah proses penerimaan mahasiswa, rekruitmen sumber daya manusia serta pembelian atau pengadaan barang dan jasa juga tidak termasuk dalam manual mutu ini karena ditangani oleh Fakultas Teknik dan atau Universitas Brawijaya.
1.2 Tujuan Manual Mutu
Manual Mutu ini bertujuan untuk:
2
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya, dalam penyediaan jasa layanan di bidang Teknik Sipil.
b. Menjelaskan hubungan antara berbagai aktivitas yang terkait dalam proses di atas.
c. Menjelaskan hubungan Sistem Penjaminan Mutu (SPM) dengan persyaratan ISO 9001:2008.
d. Mencerminkan komitmen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya dalam peningkatan mutu secara berkelanjutan dalam bentuk tertulis, sehingga dapat dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam proses penyediaan jasa layanan di bidang Teknik Sipil.
2. LANDASAN KEBIJAKAN MANAJEMEN MUTU
Rujukan yang digunakan adalah:
a. Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Tinggi Nasional
b. Pedoman Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi, Tahun 2003.
c. Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
d. Peraturan Pemerintah No.17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. e. Peraturan Pemerintah No.66 Tahun 2010 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
f. Akreditasi Perguruan Tinggi oleh Badan Akreditasi Nasional, 2008.
g. Akreditasi Program Studi Sarjana, Magister dan Doktor oleh Badan Akreditasi Nasional, 2009.
h. Persyaratan SMM ISO 9001:2008.
3 IWA2:2007.
j. Standar mutu world class university (WCU QS Asia) 2009.
k. Dokumen Sistem Penjaminan Mutu Universitas Brawijaya.
l. Dokumen Sistem Penjaminan Mutu Fakultas Teknik. m.Dokumen Visi Misi Jurusan Teknik Sipil (10601
01000)
n. Dokumen Rencana Strategis Jurusan Teknik Sipil (10601 02000)
o. Dokumen Pedoman Pendidikan Jurusan Teknik Sipil (10601 03000)
p. Dokumen Program Kerja Jurusan Teknik Sipil (10601 04000)
3. ISTILAH DAN DEFINISI
a. Mutu adalah keseluruhan karakteristik produk yang menunjukkan kemampuannya dalam memenuhi permintaan atau persyaratan yang ditetapkan
customer (stakeholders), baik yang tersurat
(dinyatakan dalam kontrak ), maupun tersirat. b. Sistem Penjaminan Mutu (SPM) adalah proses
penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan Jurusan/PS secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga semua pemangku kepentingan memperoleh kepuasan.
c. Manual Mutu (MM) adalah dokumen yang menentukan sistem manajemen mutu dari organisasi atau pedoman mendokumentasikan sistem mutu organisasi Jurusan Teknik Sipil untuk menunjukkan kemampuan organisasi dalam menghasilkan produk secara konsisten sesuai dengan persyaratan pelayanan dan peraturan yang berlaku.
4
civitas akademika yang lain, peneliti lain, masyarakat, instansi pemerintah, perusahaan swasta.
e. Lembaga pendukung adalah lembaga lain di luar Jurusan Teknik Sipil FT UB yang mendukung terselenggaranya layanan pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. f. Dokumen adalah informasi dan media
pendukungnya.
g. Borang adalah alat atau instrumen untuk mengumpulkan informasi mengenai kinerja Jurusan/PS dalam rangka pengendalian mutu dimana di dalamnya terdapat seperangkat pertanyaan yang sebagian berupa pertanyaan tertutup, dan sebagian lagi berupa pertanyaan terbuka yang dapat dijawab dengan menuliskan jawabannya pada tempat yang disediakan dalam borang dan sebagian lagi memerlukan lembaran tersendiri.
h. Rekaman adalah dokumen yang menyatakan hasil yang dicapai atau yang memberikan bukti tentang kegiatan yang dilakukan
i. Produk yang dihasilkan organisasi pendidikan ialah sarjana (S-1), master (S-2), doktor (S-3), hasil penelitian, jasa layanan masyarakat/ilmiah, jurnal dan even ilmiah, dimana dalam prosesnya terjadi peningkatan nilai (creating value).
4. SISTEM MANAJEMEN MUTU 4.1 Sekilas Jurusan Teknik Sipil
5
dapat lebih mudah beradaptasi di semua bidang dalam lingkungan teknik sipil, sehingga mereka mampu menguasai dasar ilmu teknik sipil, akrab dengan teknologi informasi, mampu berlogika dan bernalar dengan baik, mampu mengembangkan diri secara menerus, mampu mempraktekkan ilmu teknik sipil secara aktual, mampu memiliki dasar kepribadian profesional. Jurusan Teknik Sipil telah melaksanaan sistem pendidikan berupa Sistem Kredit Semester (SKS) mulai tahun ajaran 1980/1981 sesuai Surat Keputusan Rektor Nomor 22/SK/1976 tanggal 3 Mei 1976.
Jurusan Teknik Sipil saat ini menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang berlaku tahun 2008/2009 - 2010/2011. Dasar utama penyusunan adalah hasil evaluasi diri, standar kurikulum nasional dan internasional, masukan dari stake-holder
dan masukan serta hasil studi pelacakan alumni Jurusan Teknik Sipil. Standar internasional yang dipakai program S-1 TSUB adalah ABET (Acreditation Board for
Engineering and Technology) tahun 2000 yang berbasis
kompetensi. Beban kurikulum terdiri dari 134 sks wajib dan 10 sks pilihan dari 38 sks pilihan yang ditawarkan. Kurikulum Jurusan Teknik Sipil juga mengakomodasi 100% standar kurikulum nasional. Evaluasi kurikulum akan selalu dilakukan dengan melihat kondisi terkini dan kebutuhan dunia kerja.
Pada tahun 1998 dibuka jenjang S2 dengan 3 (tiga) konsentrasi, yaitu Teknik Sumber Daya Air, Teknik Transportasi dan Teknik Struktur. Selanjutnya pada tahun 2003, dibuka juga minat Perencanaan Wilayah dan Kota, serta Arsitektur. Kemudian pada tahun 2005, dimulai perkuliahan pada minat Manajemen Konstruksi. Pada tahun 1998 – 2012 Program pascasarjana ini pengelolaannya di bawah Fakultas Teknik Universitas Brawijaya.
6
pascasarjana ini pengelolaannya tidak di bawah jurusan namun di bawah pengelolaan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya.
Pada tahun 2013, Program Magister dan Program Doktor bergabung dengan Jurusan Teknik Sipil dimana pengelolaannya berada di bawah Jurusan Teknik Sipil.
Penjaminan mutu juga dilaksanakan dalam rangka mendukung proses akreditasi Jurusan. Jurusan Teknik Sipil FTUB pada tahun 1997 memperolah akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, BAN-PT (No 01089/Ak-I.1/UBGLDS/VIII/1998). Namun demikian, seiring dengan perubahan standar penilaian oleh BAN-PT yang kurang diantisipasi oleh Jurusan Teknik Sipil, maka penilaian yang diberikan oleh BAN pada tahun 2004 turun menjadi B (No 06585/Ak-VII-S1-023/UBGLDS/VI/2004) dan tahun 2009 juga masih mendapat nilai B (SPS 004063). Pada tahun 2007, Jurusan Teknik Sipil mendapat dana Program Hibah Kompetisi A2 selama 3 tahun dan membawa dampak positif bagi perkembangan Jurusan Teknik Sipil baik dari sisi akademis (penelitian, buku ajar) dan sarana prasarana. Dengan adanya peningkatan kegiatan penjaminan mutu maka pada tahun 2013, Program Studi S1 Jurusan Teknik Sipil memperoleh akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, BAN-PT (No.211/SK/BAN-BAN-PT/Ak-XVI-S-X-2013) begitu pula dengan Program Studi S2 Jurusan Teknik Sipil memperoleh akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, BAN-PT.
Adapun spesifikasi dan kompetensi lulusan Jurusan Teknik Sipil dijelaskan dalam Lampiran 1 dan Lampiran 2 pada dokumen Manual Mutu ini. 4.2 Organisasi Jurusan Teknik Sipil
7
1. Unsur Pimpinan: Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan
2. Unsur Pemantauan dan Evaluasi : Unit Jaminan Mutu yang berkoordinasi dengan Gugus Jaminan Mutu yang berada di Fakultas
3. Unsur Pelaksana Akademik :
a. Ketua Program Studi (KPS) S1, Ketua Program Studi (KPS) S2 dan Ketua Program Studi (KPS) S3
b. Laboratorium dan studio
• Laboratorium Struktur dan Bahan Konstruksi
• Laboratorium Mekanika Tanah dan Geologi • Laboratorium Transportasi dan Jalan Raya • Laboratorium Survei dan Penginderaan
Jauh
• Laboratorium Komputasi dan Informatika • Studio Perancangan
c. Kelompok Dosen Keahlian (KDK). Ada 6 Kelompok Dosen Keahlian yakni :
• KDK Struktur • KDK Geoteknik • KDK Keairan • KDK Transportasi
• KDK Manajemen Kosntruksi • KDK Dasar
4. Unsur Pelaksana Administrasi : Kepala Urusan Administrasi Akademik beserta staf. Kepala Urusan Administrasi Akademik ini secara struktural berada di bawah Kepala Sub Bagian Akademik Fakultas Teknik, namun secara fungsional selain di bawah Sub Bag Akademik juga di bawah Jurusan Teknik Sipil
8
Gambar 1.
9
Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) Jurusan Teknik Sipil
Tugas pokok dan fungsi Jurusan Teknik Sipil adalah : 1. Merupakan unit pelaksana akademik di Fakultas Teknik yang melaksanakan pendidikan akademik Program Sarjana; dalam bidang teknik sipil. 2. Berfungsi mengembangkan ilmu keteknikan
dengan kekhususan ilmu teknik sipil.
Ketua Jurusan mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut:
a. Mengkoordinasikan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat di Jurusan. b. Menjalankan kebijakan akademik dan standar mutu
pendidikan yang ditetapkan di Jurusan.
c. Menyusun rencana kegiatan atau program kerja Jurusan.
d. Melaksanakan pengembangan jurusan di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
e. Mengembangkan hubungan baik dan kerjasama dengan pemangku kepentingan (stakeholder). f. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
proses belajar mengajar di tingkat jurusan.
g. Mengkoordinasikan kegiatan kemahasiswaan di tingkat jurusan.
h. Mengkoordinasikan dengan Program Studi Strata satu, Magister dan Doktor yang terkait.
i. Menyampaikan laporan kegiatan secara berkala kepada Dekan.
Sekretaris Jurusan mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut:
10
b. Mengkoordinasikan penyusunan dan pengembangan kurikulum pendidikan jurusan; c. Mengkoordinasikan kegiatan proses belajar
mengajar bersama dengan Kelompok Dosen Keahlian;
d. Menyusun jadwal perkuliahan di tingkat jurusan e. Mengkoordinasikan kegiatan laboratorium/studio di
lingkungan jurusan;
f. Mengkoordinasikan kegiatan Kuliah Kerja Nyata-Praktek (KKN-P) mahasiswa;
g. Menyusun basis data akademik kemahasiswaan di Jurusan;
h. Menyusun basis data kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat di Jurusan.
Ketua Program Studi memiliki tugas pokok dan fungsi sebagai berikut:
a. Membantu penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran berdasarkan satuan rencana belajar dan kurikulum
b. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
c. Merumuskan standar mutu pendidikan Program Studi Sarjana, Magister dan Doktor yang diselenggarakan oleh Jurusan.
d. Melakukan koordinasi dalam pelaksanaan kegiatan praktikum/praktek di laboratorium/studio.
e. Melakukan pengembangan keilmuan serta kurikulum Program Studi.
f. Memonitor pelaksanaan kegiatan Program Studi yang diselenggarakan oleh Jurusan.
g. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Program Studi yang diselenggarakan oleh Jurusan.
h. Melakukan koordinasi dengan Ketua Jurusan terkait.
11
Kepala Laboratorium/Studio mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut:
a. Merencanakan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat di Laboratorium/Studio;
b. Menyusun rencana operasional dan pengembangan laboratorium/studio;
c. Memberikan pelayanan bagi sivitas akademika untuk melakukan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni;
d. Menyiapkan jadwal kegiatan laboratorium/studio; e. Mengkoordinasikan segala kegiatan akademik yang
dilaksanakan dalam Laboratorium/Studio;
f. Melakukan pembinaan kepada anggota laboratorium/studio;
g. Menjalin kerjasama dengan pihak luar dalam rangka resource sharing dan pemberdayaan laboratorium/studio;
h. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas ketersediaan sarana prasarana dan kegiatan dalam laboratorium/studio;
i. Melaporkan kegiatan sekurang-kurangnya setiap semester kepada Ketua Jurusan.
j. Melakukan koordinasi dengan Ketua Kelompok Dosen Keahlian terkait pengembangan ilmu dan proses belajar mengajar.
Ketua Kelompok Dosen Keahlian (KKDK) mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut: a. Merencanakan kegiatan pendidikan, penelitian dan
pengabdian pada masyarakat di dalam kelompoknya;
b. Membentuk team teaching berdasar hasil musyawarah mufakat anggota kelompok;
12
pemilihan obyek praktek kerja serta topik skripsi/tugas akhir;
d. Mempersiapkan pembagian dosen pengampu mata kuliah;
e. Melakukan koordinasi dalam pelaksanaan proses belajar mengajar dengan Ketua Kelompok Dosen Keahlian lain dan atau Ketua Jurusan;
f. Melakukan pembinaan kepada anggota kelompok dalam rangka pengembangan keilmuan yang spesifik;
g. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas kegiatan yang telah dilakukan anggota kelompok, terutama tentang pembagian tugas mengajar serta membimbing Praktek Kerja dan Skripsi/Tugas Akhir;
h. Melaporkan kegiatan kelompok sekurang-kurangnya setiap semester kepada Ketua Jurusan.
Unit Jaminan Mutu mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut:
a. Menyusun standar mutu akademik tingkat Jurusan; b. Melaksanakan audit sistem dan audit kepatuhan
secara rutin;
c. Menyampaikan laporan hasil audit dengan rekomendasinya secara tertulis kepada Ketua Jurusan;
d. Memantau, mengevaluasi, dan melakukan analisis terhadap tindak lanjut pelaksanaan rekomendasi yang telah disetujui.
Ka Urusan Akademik Jurusan mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut:
13
b. Melakukan pendokumentasian data akademik setiap mahasiswa;
c. Melakukan koordinasi dengan Ka Subbag Akademik terkait dengan ketertiban administrasi dalam proses belajar mengajar;
d. Menghimpun dan mengarsip soal-soal serta nilai ujian semester;
e. Mengajukan permohonan surat-surat keputusan (SK) terkait kegiatan akademik (misal: SK mengajar, SK Dosen wali, dan sebagainya);
f. Menyiapkan form-form isian terkait dengan kegiatan dalam proses belajar mengajar;
g. Menjalankan segala kegiatan lain yang terkait dengan administrasi akademik;
h. Menyampaikan laporan secara periodik kepada atasan langsung.
4.3 Visi, Misi,Tujuan,Sasaran & Strategi Pencapaian Jurusan Teknik Sipil
Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi Pencapaian Jurusan Teknik Sipil dapat dilihat di dokumen Visi, Misi Sasaran dan Strategi Pencapaian Jurusan Teknik Sipil dengan kode dokumen 00601 01000
4.4 Proses Utama Sistem Manajamen Mutu
14
Struktur Organisasi Penjaminan Mutu UB
SENAT AKADEMIK UNIVERSITAS REKTOR
1. PJM 2. SPI
Gugus Jaminan Mutu (GJM)
Unit Jaminan Mutu (UJM)
SENAT AKADEMIK FAKULTAS DEKAN/PROGRAM
(PROGRAM STUDI S2 ,S3) (Unit Pelaksana Akademik)
KETUA JURUSAN (PROGRAM STUDI S1, S2, S3)
(Unit Pelaksana Akademik) Unit Penunjang
Pelaksana Akademik Audit
PJM = Pusat Jaminan Mutu SPI = Satuan Pengawas Internal
16
Gambar 2. Struktur Fungsional Organisasi Penjaminan Mutu Universitas Brawijaya
Gambar 3. Struktur Organisasi Pusat Jaminan Mutu Universitas Brawijaya
REKTOR
PJM
Unit Kerja Pelaksana Akademik (UKPA): •Fakultas/Program •Jurusan/PS
Unit Kerja Penunjang Pelaksana Akademik
(UKPPA): •Biro
•Lembaga
15
Proses utama Sistem Manajemen Mutunya adalah mengikuti satu siklus Sistem Penjaminan Mutu Internal Universitas Brawijaya, seperti ditunjukkan pada Gambar 4 berikut :
Gambar 4. Siklus Sistem Penjaminan Mutu Internal Universitas Brawijaya
Bisnis proses di Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya, terdiri dari lima proses utama, yaitu:
1. Proses Belajar Mengajar (PBM) 2. Proses Penelitian (PP)
3. Proses Layanan Masyarakat (PLM)
4. Proses Pengorganisasian Even Ilmiah (PPEI) 5. Proses Audit (PA)
16
2. Proses Pengadaan Barang dan Jasa (dilakukan Universitas dan Fakultas).
Sedangkan produk/output yang dihasilkan oleh Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya, adalah Sarjana (S1), Magister (S2) dan Doktor (S3) Teknik Sipil, hasil penelitian, jasa layanan masyarakat/ilmiah, jurnal dan even ilmiah, yang terjamin mutunya dengan rincian :
1. Lulusan Jurusan Teknik Sipil yang dapat bersaing di tingkat nasional dan internasional
2. Karya ilmiah bidang Teknik Sipil yang tidak dipublikasikan, antara lain berupa: Laporan hasil penelitian, buku ajar kuliah, dan skripsi.
3. Karya ilmiah bidang Teknik Sipil yang dipublikasikan, antara lain berupa: artikel ilmiah, jurnal, buku, dan paten.
4. Pengujian bahan dan struktur bidang Teknik Sipil, antara lain berupa pengujian: tanah, agregat, aspal, beton, besi beton, baja, portal, plat, dan rangka. 5. Paket teknologi tepat guna, antara lain berupa: beton
ringan, agregat ramah lingkungan, beton siap pakai, bata dan genteng ramah lingkungan, perangkat lunak bidang teknik sipil, dan pondasi sirip.
6. Jasa layanan ilmiah (scientific services) antara lain berupa: kajian-kajian, pelatihan, konsultasi di bidang teknik sipil, menjadi saksi ahli masalah hukum terkait bidang teknik sipil, dan sebagai tempat magang serta obyek studi banding.
7. Penerbitan Jurnal terakreditas, Jurnal ter-indeks scopus.
17
Agar produk yang dihasilkan dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan, maka harus memiliki kriteria kelayakan minimal masing-masing produk, sebagai berikut:
1. Sarjana (S1) Teknik Sipil: • IPK ≥ 2,5
• Masa studi maksimal 7 tahun untuk mahasiswa reguler dan 4 tahun untuk mahasiswa alih program (dari D3).
• Nilai TOEIC minimal 500 saat lulus menjadi sarjana.
• Memiliki sertifikat aplikasi program komputer sekurang-kurangnya 2 (dua).
2. Magister (S2) Teknik Sipil: • IPK ≥ 2,75
• Masa studi maksimal 2 tahun. 3. Doktor (S3) Teknik Sipil:
• IPK ≥ 3,00 • Masa studi:
- Lulusan S2 tidak sebidang: maksimal 5 tahun
(10 semester)
- Lulusan S2 sebidang: maksimal 6 tahun (11
semester)
- Lulusan S1: maksimal 6 tahun (12 semester)
4. Karya ilmiah yang tidak dipublikasikan:
• Memiliki nilai tambah di bidang Ilmu Teknik Sipil. • Dapat memberikan pengayaan materi perkuliahan. • Penulisan laporan sesuai dengan standar FT atau
BPP FT.
• Sudah menyelesaikan riset/penelitian yang siap untuk diseminarkan di tingkat program studi. 5. Karya ilmiah yang dipublikasikan:
18 • Penerbit memiliki ISSN. • Lembaga Paten Indonesia.
• Hasil riset yang dipublikasikan pada jurnal (terakreditasi, ter-indeks scopus) dan prosiding. 6. Pengujian bahan dan struktur:
• Alat pengujian telah dikalibrasi secara rutin
• Dilakukan dengan standar SNI atau ASTM atau ASSHTO atau BS
7. Paket teknologi tepat guna:
• Bermanfaat lebih besar dari pada material atau barang dengan fungsi yang sama
• Dapat digunakan oleh masyarakat dengan mudah • Dapat diperoleh dengan lebih murah dibandingkan
material atau barang dengan fungsi yang sama 8. Jasa layanan ilmiah (scientific services):
• Dilakukan oleh SDM internal yang kompeten di bidangnya.
• Materi yang diberikan merupakan standar Nasional Teknik Sipil (baik kurikulum maupun laboratorium) dan atau ABET
9. Penerbitan Jurnal Rekayasa Sipil harus terakreditasi oleh BAN.
10. Even Ilmiah:
• Memiliki nilai tambah di bidang Ilmu Teknik Sipil. • Pembicara/pemateri harus kompeten/pakar di
bidangnya.
• Salah satu pembicara dari Jurusan Teknik Sipil FTUB.
19
Penggambaran secara skematis dan tabular proses bisnis dan output yang terkait dengan pelanggan di Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya dapat dilihat pada Gambar 5 dan Tabel 1.
Tabel 1. Proses Bisnis Jurusan Teknik Sipil
Proses Output (Produk) Pelanggan
Proses Belajar
Mengajar (PBM)
Sarjana (S1), Magister (S2) dan Doktor (S3) yang dapat bersaing di tingkat nasional dan internasional Karya ilmiah yang tidak dipublikasikan (lap. hasil
penelitian, lap. tugas
kuliah, buku ajar kuliah, dan skripsi)
Mahasiswa Masyarakat pengguna sarjana T. Sipil Dekan FT
Proses Penelitian
(PP)
Karya ilmiah yang tidak dipublikasikan (lap. hasil
penelitian, buku ajar
kuliah, skripsi, tesis,
disertasi)
Karya ilmiah yang
dipublikasikan (artikel
ilmiah, jurnal, buku, paten) Paket teknologi tepat guna Layanan Ilmiah (Scientific Service)
Proses Layanan
Masyarakat (PLM) Tempat magang Obyek studi banding Hasil kajian Penerbitan jurnal Sebagai saksi ahli
Masyarakat Even Ilmiah (PPEI)
Penyelenggaraan even
ilmiah: Seminar,
Lokakarya, Simposium. Peran serta dalam even
ilmiah: Seminar,
20
Seminar hasil penelitian Seminar nasional Program
Magister dan Doktor
Fakultas Teknik UB
Proses Audit (PA) Terjaminnya Mutu:
Sarjana (S1) Penelitian
Pengabdian/layanan masyarakat Even Ilmiah
21
Gambar 5. Proses Bisnis Jurusan Teknik Sipil FTUB Standar kurikulum
nasional dan internasional (ABET) Penerimaan mahasiswa
baru dari berbagai seleksi
Pendaftaran dan Pencatatan Mahasiswa
baru atau pendaftaran ulang mahasiswa lama
Monitoring dan evaluasi akademis mahasiswa yang
bermasalah
Perancangan dan pengembangan
kurikulum Perencanaan proses
belajar mengajar : RPKPS dan jadwal kuliah
Pelaksanaan belajar mengajar
Monitoring & Evaluasi proses & Hasil belajar mengajar (tugas, kuis, ujian, skripsi, dll)
Pemenuhan persyaratan kelulusan
Pengalaman mahasiswa selama mengikuti proses
belajar Pengajar dan Staf
Pendukung Staf Pengajar &
Pendukung
Penelitian & Karya Ilmiah Staf Pengajar dengan atau tanpa
mahasiswa Kebutuhan Pengembangan
Staf Pengajar
Sarjana (S1), Magister (S2) dan Doktor (S3) Teknik Sipil yang dapat bersaing di tingkat Nasional & Internasional
Karya Ilmiah yang dipublikasi dan tidak dipublikasi, paket teknologi, dan layanan ilmiah
Pengabdian masyarakat oleh
Staf Pengajar dengan atau tanpa mahasiswa
Pelatihan, konsultasi, kajian, pengujian bahan & struktur, magang, studi
banding, Jurnal Rekayasa Sipil
Penyelenggara & berperan serta pada even ilmiah
Pelaksanaan audit
Mengkaji hasil temuan audit
Melakukan tindakan koreksi dan pencegahan
Sarjana (S1) Teknik Sipil, Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Even Ilmiah yang terjamin mutunya
21
4.5 Sistem Dokumentasi dan Audit
Sistem dokumentasi dalam Unit Jaminan Mutu Jurusan Teknik Sipil FTUB mengacu pada dokumen-dokumen yang telah disusun pada implementasi Sistem Penjaminan Mutu Akademik UB (tahun 2007-2010) dan rujukan dokumen pada butir 2. Landasan Kebijakan Manajemen Mutu. Sistem yang dianut adalah hirarki kerucut terbalik: Dokumen Induk (Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi Pencapaian Jurusan Teknik Sipil; Renstra Jurusan Teknik Sipil; Program Kerja; Pedoman Pendidikan), dokumen Mutu (Manual Mutu; Standar Mutu; Manual Prosedur; Instruksi Kerja; Borang dan Dokumen Pendukung).
Adapun secara lengkap dokumentasi Unit Jaminan Mutu Jurusan Teknik Sipil FTUB adalah sebagai berikut :
Tabel 2. Dokumen UJM Jurusan Teknik Sipil
NO Dokumen Kode
1 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi
Pencapaian Jurusan Teknik Sipil
00601 01000
2 Renstra Jurusan Teknik Sipil 00601 02000
3 Program Kerja 00601 03000
4 Pedoman Pendidikan 00601 04000
5 Manual Mutu, dengan lampiran
spesifikasi jurusan dan kompetensi lulusan
00601 05000
6 Standar Mutu Jurusan/Program Studi 00000 04001
7 Manual Prosedur
7.1 Pengendalian Dokumen dan
Rekaman
00601 06001
7.2 Tindakan Korektif dan Pencegahan 00601 06002
7.3 Pengendalian Produk yang Tidak Sesuai
00601 06003
7.4 Audit Internal 00601 06004
7.5 Kegiatan Kemahasiswaan 00601 06005
7.6 Tracer Study 00601 06006
7.7 Evaluasi Kinerja Dosen 00601 06007
7.8 Evaluasi Kinerja Karyawan 00601 06008
7.9 Pengembangan Staf 00601 06009
7.10 Perancangan dan Pengembangan Kurikulum
22
NO Dokumen Kode
7.11 Pendaftaran dan Pelaksanaan Mata Kuliah dalam KRS
00601 06011
7.12 Perkuliahan 00601 06012
7.13 Pendaftaran dan Pelaksanaan Praktikum
00601 06013
7.14 Ujian Akhir Semester 00601 06014
7.15 Evaluasi Hasil Belajar 00601 06015
7.16 Pendaftaran dan Pelaksanaan KKNP 00601 06016
7.17 Penyusunan Skripsi 00601 06017
7.18 Pelaksanaan Ujian Akhir 00601 06018
7.19 Suasana Akademik 00601 06019
7.20 Penggunaan Ruang Kuliah 00601 06020
7.21 Pengunaan Ruang Laboratorium 00601 06021
7.22 Peminjaman Fasilitas 00601 06022
7.23 Sistem Informasi Akademik 00601 06023
7.24 Penelitian 00601 06024
7.25 Publikasi 00601 06025
7.26 Pengabdian Kepada Masyarakat 00601 06026
7.27 Tinjauan Manajemen 00601 06027
8 Instruksi Kerja
8.1 Kegiatan Kemahasiswaan 00601 07001
8.2 Tracer Study 00601 07002
8.3 Evaluasi Kinerja Dosen 00601 07003
8.4 Evaluasi Kinerja Karyawan 00601 07004
8.5 Pengembangan Staf dengan Jalur Gelar
00601 07005
8.6 Pengembangan Staf dengan Jalur Non Gelar
00601 07006
8.7 Perancangan dan Pengembangan Kurikulum
00601 07007
8.8 Pendaftaran dan pelaksanaan pemrograman mata kuliah dalam KRS
00601 07008
8.9 Perkuliahan 00601 07009
8.10 Pendaftaran dan pelaksanaan praktikum
00601 07010
8.11 Ujian Akhir Semester (UAS) 00601 07011
8.12 Evaluasi Hasil Belajar 00601 07012
8.13 Ujian khusus 00601 07013
8.14 Pendaftaran dan Pelaksanaan KKNP 00601 07014
8.15 Seminar Proposal Skripsi 00601 07015
23
NO Dokumen Kode
8.17 Pelaksanaan Ujian Akhir 00601 07017
8.18 Penggunaan Ruang Kuliah 00601 07018
8.19 Penggunaan Laboratorium 00601 07019
8.20 Penggunaan alat digital strain meter - lab struktur & bhn konstruksi
00601 07020
8.21 Penggunaan alat univ test machine - lab struktur & bhn konstruksi
00601 07021
8.22 Penggunaan alat LVDT - lab struktur & bhn konstruksi
00601 07022
8.23 Penggunaan alat strain gauge mechanic - lab struktur & bhn konstruksi
00601 07023
8.24 Penggunaan alat crack detector - lab struktur & bhn konstruksi
00601 07024
8.25 Penggunaan alat proving ring - lab struktur & bhn konstruksi
00601 07025
8.26 Penggunaan alat load meter - lab struktur & bhn konstruksi
00601 07026
8.27 Pemeriksaan kadar air agregat - lab struktur & bhn konstruksi
00601 07027
8.28 Pemeriksaan berat jenis dan penyerapan air agr halus - lab struktur & bhn konstruksi
00601 07028
8.29 Pengujian kuat tekan beton - lab struktur & bhn konstruksi
00601 07029 mekanika tanah dan geologi
00601 07031
8.32 Pemeriksaan berat jenis butiran tanah - lab mekanika tanah dan geologi
00601 07032
8.33 Pemeriksaan kekuatan geser langsung - lab mekanika tanah dan geologi
00601 07033
8.34 Pemeriksaan kekuatan tekan bebas - lab mekanika tanah dan geologi
00601 07034
8.35 Pemeriksaan shrinkage limit - lab mekanika tanah dan geologi
00601 07035
8.36 Pemeriksaan kekuatan tanah sondir - lab mekanika tanah dan geologi
00601 07036
8.37 Pemeriksaan batas plastis - lab mekanika tanah dan geologi
00601 07037
8.38 Pemeriksaan batas cair - lab mekanika tanah dan geologi
24
NO Dokumen Kode
8.39 Pemeriksaan batas plastis - lab mekanika tanah dan geologi
00601 07039
8.40 Pemeriksaan batas cair - lab mekanika tanah dan geologi
00601 07040
8.41 Triaxial compression test - lab mekanika tanah dan geologi
00601 07041
8.42 Analisis butiran metode mekanis - lab mekanika tanah dan geologi
00601 07042
8.43 Analisis butiran metode
hidrometer-lab mekanika tanah dan geologi
00601 07043
8.44 Penggunaan alat hand tally counter-lab transport dan jln raya
00601 07044
8.45 Penggunaan alat stopwatch manual-lab transport dan jln raya transport dan jln raya
00601 07047 transport dan jln raya
00601 07049
8.50 Penggunaan alat rewinder - lab transport dan jln raya
00601 07050
8.51 Penggunaan alat MP3 player - lab transport dan jln raya
00601 07051
8.52 Penggunaan alat camera digital - lab transport dan jln raya
00601 07052
8.53 Penggunaan alat video camera handycam - lab transport dan jln raya
00601 07053
8.54 Penggunaan alat GPS navigator - lab transport dan jln raya
00601 07054
8.55 Pengujian penetrasi aspal - lab transport dan jln raya
00601 07055
8.56 Pengujian analisis saringan - lab transport dan jln raya
00601 07056
8.57 Pengujian campuran aspal dg alat marshall-lab transport & jln raya
25
NO Dokumen Kode
8.58 Penggunaan alat ukur sipat datar - lab survei dan pengindraan jauh
00601 07058
8.59 Penggunaan alat ukur theodolit - lab survei dan pengindraan jauh
00601 07059
8.60 Pengoperasian alat komputer - lab komputasi dan informatika
00601 07060
8.61 Pemeriksaan rutin alat dan bahan lab - lab komputasi dan informatika
00601 07061
8.62 Pengoperasian alat komputer - studio perancangan
00601 07062
8.63 Pemeriksaan rutin alat dan bahan studio - studio perancangan
00601 07063
8.64 Peminjaman Fasilitas 00601 07064
8.65 Sistem Informasi 00601 07065
8.66 Penelitian 00601 07066
8.67 Pengabdian Kepada Masyarakat 00601 07067
8.68 Publikasi 00601 07068
9 Dokumen Pendukung 00601 08xxx
10 Borang-borang 00601 09xxx
Daftar keseluruhan dokumen dapat pula dilihat dalam MP Pengendalian Dokumen dan Rekaman (00601 06001). Audit mutu dilakukan secara internal dan eksternal berdasarkan dokumen audit mutu. Audit Internal harus dilaksanakan setidaknya satu tahun sekali untuk mengukur terpenuhinya persyaratan SMM dan Standar Akademik yang diterapkan universitas. Audit internal Jurusan Teknik Sipil dilakukan dua tahap, yaitu yang pertama oleh auditor yang ditunjuk oleh Jurusan dan yang kedua oleh PJM Universitas Brawijaya. Kedua tahap tersebut biasanya dilakukan dua kali dalam setahun yakni berupa audit sistem dan audit kepatuhan. Selain itu termasuk dalam audit internal, Jurusan mengadakan audit silang (cross audit) yang dilakukan internal antar unsur/kegiatan di Jurusan Teknik Sipil.
26
Selain itu Jurusan Teknik Sipil harus diasesmen oleh Asesor dari BAN-PT untuk menentukan tingkat akreditasi PS. Prosedur pengusulan, pelaksanaan dan perolehan akreditasi harus mengikuti ketentuan dan memenuhi persyaratan BAN-PT.
5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
5.1 Komitmen Manajemen
Dalam rangka menjamin mutu pelayanan pendidikan dalam menyediakan sumber daya manusia di bidang Teknik Sipil, maka Ketua Jurusan Teknik Sipil berkomitmen untuk menjalankan Sistem Penjaminan Mutu secara sungguh-sungguh dengan jalan:
1. Mengangkat Sekretaris Jurusan Teknik Sipil sebagai Manajer Representative (MR) dalam menjalankan manajemen mutu sehari-hari. Dalam rangka membantu MR, menunjuk tim Unit Jaminan Mutu (UJM) di Jurusan Teknik Sipil.
2. Membudayakan sistem mutu di lingkungan Jurusan Teknik Sipil dengan cara mensosialisasikan kepada dosen, karyawan, laboran, mahasiswa dan pelanggan yang berkaitan.
3. Berkoordinasi secara rutin dengan MR dan tim UJM dalam implementasi Sistem Penjaminan Mutu.
4. Menyiapkan segala sumber daya dalam mendukung implementasi Sistem Penjaminan Mutu
27 5.2 Kepuasan Pelanggan
Selain untuk mencapai visi dan misi, Jurusan Teknik Sipil akan memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan motto:
“Join UB be The Best”.
Kepuasan pelanggan dipenuhi dengan memberikan produk yang dihasilkan melalui proses bisnis seperti yang digambarkan pada Gambar 5 dan dijabarkan pada Tabel 1 dengan didasari pada kriteria minimal masing-masing produk tersebut.
5.3 Kebijakan Mutu
Jurusan Teknik Sipil menggunakan kebijakan mutu untuk memandu dan mengarahkan pengambilan keputusan untuk peningkatan berkesinambungan dalam proses layanan. Proses bisnis di jurusan harus mengacu pada kebijakan mutu universitas, fakultas, dan manual mutu ini. Kebijakan mutu yang ada perlu untuk dikomunikasikan dan dipahami oleh semua civitas akademika yang terlibat langsung ataupun tidak langsung dalam proses bisnis ini.
Jurusan Teknik Sipil mempunyai kebijakan mutu yaitu menjamin produk yang dihasilkan dengan melakukan proses bisnis seperti yang telah dijelaskan pada sub bab 4.4. dalam manual mutu ini yang didasari pada semangat perbaikan yang berkelanjutan.
5.4 Perencanaan Sistem Mutu
28
Perencanaan sistem mutu dimulai dari dokumen Visi dan Misi (00601 01000). Untuk mencapai visi dan misi tersebut, maka disusunlah dokumen Rencana Strategis (Renstra) kode: 00601 02000, Program Kerja (Proker) kode: 00601 03000, Pedoman Pendidikan kode: 00601 04000, Manual Mutu kode: 00601 05000 dan Standar Mutu Jurusan/Program Studi kode: 00000 04001 dan atau Sasaran Mutu (Quality Objective), Manual-Manual Prosedur (MP), Instruksi-instruksi Kerja (IK), dan dokumen pendukung lainnya.
Standar Mutu Jurusan Teknik Sipil disusun berdasarkan standar Badan Akreditasi Nasional perguruan Tinggi (BAN-PT), dengan maksud agar memperlancar persiapan dalam menghadapi akreditasi. Sasaran Mutu Jurusan mengikuti Sasaran Mutu yang telah ditetapkan oleh Fakultas dan Universitas, yaitu:
1. Memastikan bahwa kepatuhan terhadap setiap Audit Internal Mutu (AIM) minimal adalah 80 %.
2. Menjamin bahwa akreditasi untuk Jurusan Teknik Sipil mencapai nilai A pada tahun 2014.
3. Menjamin bahwa pada akhir tahun 2011 persiapan untuk sertifikasi ISO 9001:2008 telah mencapai minimal 80 % dan pada akhir 2012 mencapai 100%. 4. Menjamin bahwa pada tahun 2016 persiapan untuk
menuju World Class telah mencapai 50 %.
29 Tabel 3. Rincian Sasaran Mutu Jurusan Teknik Sipil
No Indikator Target 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Memastikan mutu proses dan produk
1. Rasio calon mahasiswa yang ikut seleksi : daya tampung
> 6 > 7 > 8
2. Rasio mahasiswa baru reguler yang melakukan registrasi : calon mahasiswa baru reguler yang lulus seleksi
> 85% > 90% > 95%
4. Rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) selama lima tahun terakhir
> 3.00 > 3.10 > 3.20
5. Persentase kelulusan tepat waktu (KTW) > 30% > 32.5% > 35 %
6.Persentase mahasiswa yang DO atau
mengundurkan diri
≤7% ≤7% ≤6%
7. Masa tunggu kerja pertama < 3
bulan
< 3 bulan < 3 bulan
8. Kesesuaian bidang kerja dengan bidang studi > 75% > 77% > 80%
9. Dosen tetap berpendidikan (terakhir) S2 dan S3 yang bidang keahliannya sesuai dengan kompetensi PS
> 80% > 85% > 90%
10. Dosen tetap yang berpendidikan S3 yang bidang keahliannya sesuai dengan kompetensi PS
30
No Indikator Target 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
11. Dosen tetap yang memiliki jabatan lektor kepala dan guru besar yang bidang keahliannya sesuai dengan kometensi PS
> 40% > 45% > 50%
12. Dosen yang memiliki Sertifikat Pendidik Profesional
> 70% > 75% > 80%
13. Rasio mahasiswa terhadap dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan bidang PS (RMD)
17 < RMD ≤ 23
17 < RMD ≤ 23
17 < RMD
≤ 23
14. Rata-rata beban dosen per semester, atau
rata-rata FTE (Fulltime Teaching Equivalent)
11 < R≤ 13 sks FTE
11 < RFTE
≤ 13 sks
11 < RFTE
≤ 13 sks
15. Tingkat kehadiran dosen tetap dalam mengajar ≥ 85% ≥ 90% ≥ 95%
16. Persentase jumlah dosen tidak tetap terhadap jumlah seluruh dosen
< 12% < 11% < 10%
17. Pelaksanaan tugas / tingkat kehadiran dosen tidak tetap dalam mengajar
≥ 85% ≥ 90% ≥ 95%
18. Kegiatan tenaga ahli/pakar sebagai pembicara dalam seminar/pelatihan, pembicara tamu, dsb, dari luar PT sendiri (tidak termasuk dosen tidak tetap)
≥ 8 orang ≥ 10
orang ≥
12 orang
19. Peningkatan kemampuan dosen tetap melalui program tugas belajar dalam bidang yang sesuai dengan bidang PS
31
No Indikator Target 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
20. Kegiatan dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan PS dalam seminar ilmiah/ lokakarya/ penataran/ workshop/ pagelaran/ pameran/peragaan yang tidak hanya melibatkan dosen PT sendiri
> 3 > 3 > 3
21. Reputasi dan keluasan jejaring dosen dalam bidang akademik dan profesi
> 20% > 25% > 30%
22. Matakuliah dilengkapi dengan deskripsi
matakuliah, silabus dan SAP
> 85% 23. Rata-rata banyaknya mahasiswa per dosen
Pembimbing Akademik (PA) per semester
≤ 25 ≤ 22 ≤ 20
24. Jumlah rata-rata pertemuan pembimbingan per mahasiswa per semester (= PP)
PP > 2.0 PP > 2.5 PP > 3.0
25. Rata-rata jumlah pertemuan/pembimbingan selama penyelesaian TA
≥ 6 kali ≥ 7 kali ≥ 8 kali
26. Rata-rata waktu penyelesaian penulisan tugas akhir
≤ 8 bulan
≤ 7 bulan ≤ 6 bulan
27. Dana penelitian dalam tiga tahun terakhir > Rp 2
32
No Indikator Target 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
28. Dana yang diperoleh dalam rangka
pelayanan/pengabdian kepada masyarakat dalam tiga tahun terakhir
> Rp 1 juta per
dosen tetap per
tahun
> Rp 1.25 juta
per dosen tetap per
tahun
> Rp 1.5 juta per dosen tetap per
tahun
29. Bahan pustaka berupa buku teks ≥ 300 ≥ 350 ≥ 400
30. Bahan pustaka berupa disertasi/tesis/ skripsi/
tugas akhir ≥
100 ≥ 150 ≥ 200
2 Memastikan kepatuhan pada setiap audit adalah minimal 80%
Peningkatan implementasi sistem penjaminan mutu internal (SPMI) di Jurusan Teknik Sipil
80% 90% 95% 100%
Pembuatan dokumen di Jurusan Teknik Sipil yang mengikuti standar SPMI
80% 90% 100% 100%
Persiapan Audit Internal Mutu 80% 90% 100% 100%
Peningkatan kepatuhan rata-rata Jurusan Teknik Sipil terhadap Audit Internal Mutu oleh PJM
80% 90% 95% 100%
Pelaksanaan tindak lanjut dari hasil Audit Internal Mutu (AIM)
80% 90% 95% 100%
33
No Indikator Target 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Pembuatan sistem data base sesuai standar Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT) berbasis Teknologi Informasi
50% 75% 90% 100%
Peningkatan monitoring dan evaluasi sistem dokumen Jurusan Teknik Sipil untuk mendukung Akreditasi BAN PT
2 x 2 x 2 x 2 x
Peningkatan koordinasi antara Jurusan Teknik Sipil dan Fakultas dalam persiapan Akreditasi BAN PT
2 x 2 x 2 x 2 x
Persiapan Akreditasi BAN PT:
a. Pemutakhiran dokumen akreditasi untuk semua
Program Studi (lama)
b. Persiapan visitasi akreditasi BAN PT
1 x
1 x
1 x
1 x
1 x
1 x
1 x
1 x
4 Menjamin bahwa pada akhir tahun 2011 persiapan untuk sertifikasi ISO 9001:2008 telah mencapai minimal 80 % dan pada akhir 2014 mencapai 100%.
Peningkatan sosialisasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 di Jurusan Teknik Sipil
4 x 2 x 2 x 2 x
Penguatan kelembagaan di Jurusan Teknik Sipil dan reorganisasi untuk struktur organisasi yang belum lengkap sesuai standar ISO
50% 70% 100% 100%
Peningkatan standarisasi dan pembuatan dan dokumen di Jurusan Teknik Sipil sesuai standar ISO
34
No Indikator Target 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Pelaksanaan secara periodik Audit Internal Mutu (AIM) di Jurusan Teknik Sipil sesuai standar ISO
2 x 2 x 2 x 2 x
Pelaksanaan tindak lanjut dari hasil Audit Internal Mutu (AIM) standar ISO
35
No Indikator Target 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
4 Menjamin bahwa pada tahun 2014 persiapan untuk menuju World Class telah mencapai 50 %. a. Peningkatan Sosialisasi Standar Mutu Internasional
(QS Asia)
b. Penyusunan Dokumen Akreditasi Internasional (QS
Asia)
c. Peningkatan Kepatuhan terhadap standar mutu
Akreditasi Internasional (QS Asia)
d. Pendaftaran Akreditasi Internasional (QS Asia)
e. Global Academic Peer Review:
• Jumlah kerja sama internasional
• Jumlah paten internasional
• Jumlah pusat kajian internasional
• Jumlah lembaga penerbitan jurnal
internasional f. Citations per Paper:
• Web internasional dan peningkatan bandwidth
• Jumlah publikasi jurnal internasional
• Citation per paper
36
No Indikator Target 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
g. Student Faculty Ratio: • Rasio student per faculty
• Proporsi mahasiswa pascasarjana
h. Employers review:
• Persen lulusan lama tunggu berkerja waktu
<= 6 bulan
• Persen Alumni yang kerja di perusahaan
internasional i. International Faculty:
• Persen PS S1 terakreditasi internasional • Persen PS S2 terakreditasi internasional
• Persen dosen asing mengajar di UB
j. International Student:
• Persen student exchange outbound
• Persen student exchange inbound
• Persen international student
k. Entrepreuneur:
• Jumlah unit usaha Komersial
• Jumlah Ipteks yang dikomersialkan (lisensi)
37
No Indikator Target 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
• Jumlah perusahaan yang diinkubasi
• Mahasiswa yang menjadi entrepreneur
(Student Run Businesses)
(116/thn) (55/thn)
80/thn 40/thn
90/thn 45/thn
116/thn 55/thn
32
5.5 Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi
Sesuai struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi Jurusan Teknik Sipil (sub bab 4.2), maka tanggung jawab dan wewenang masing-masing orang telah ditetapkan secara rinci dan jelas. Selain itu dalam menjalankan sistem penjaminan mutu di tingkat jurusan telah diangkat Sekretaris Jurusan sebagai Management Representative (MR) yang mempunyai tanggung jawab dan wewenang mewakili Ketua Jurusan dalam menjalankan kegiatan penjaminan mutu sehari-hari dibantu dengan Unit Jaminan Mutu (UJM). Beberapa wewenang dan tanggung jawab Wakil Manajemen atau MR (Management Representative) adalah:
a. Sebagai perwakilan manajemen untuk keperluan audit internal maupun ekternal.
b. Mempunyai wewenang untuk memantau, mengevaluasi dan memelihara pelaksanaan sistem manajemen mutu di tingkat Jurusan.
c. Bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua persyaratan SMM yang diterapkan dan standar akademik yang telah ditentukan terpenuhi.
d. Melaporkan kepada Ketua Jurusan, serta mengkomunikasikan kepada mahasiswa dan pelanggan lain, terkait dengan Sistem Manajemen Mutu (SMM), Standar Mutu Jurusan Teknik Sipil dan audit baik internal maupun ekternal.
e. Mengembangkan keahlian dalam berkomunikasi dan hubungan antar personel, serta mengerti tentang SMM ISO9001:2008 dan standar akreditasi BAN-PT, prinsip perbaikan berkelanjutan dan juga persyaratan pelanggan. Selain itu juga harus bersedia memberi saran/konsultasi mengenai implementasi standar.
33
mutu, yang secara langsung melibatkan anggota civitas akademika dalam pencapaiannya, serta mengkomunikasikan seluruh isu terkait kinerja sistem manajemen mutu, seperti kebijakan mutu, persyaratan, sasaran dan pencapaian mutu yang dikoordinir Ketua Jurusan, dengan beberapa usaha, sebagai berikut:
• Rapat rutin Ketua Jurusan, MR, dan tim UJM secara berkala minimal 2 kali sebulan.
• Rapat pimpinan jurusan dengan, KPS, KKDK dan Ka.Lab. minimal 2 kali dalam satu semester.
• Rapat pleno Jurusan minimal 2 kali dalam satu semester. • Umpan balik dari seluruh anggota civitas akademika
minimal 1 kali dalam 1 semester.
Sedangkan komunikasi dengan stakeholders
dilakukan melalui papan pengumuman, surat undangan maupun website, sesekali dilakukan pertemuan tatap muka dalam seminar atau workshop atau reuni. Universitas juga melakukan layanan E-complaint, dimana apabila ada e-complaint yang masuk akan diteruskan kepada Jurusan untuk ditindaklanjuti.
5.6 Tinjauan manajemen
Jurusan harus melaksanakan tinjauan manajemen sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun. Tinjauan manajemen dilakukan dengan melalui tahapan sebagai berikut:
• Audit Internal Mutu (AIM), yaitu mengadakan audit sistem dan audit kepatuhan seluruh proses bisnis yang disertai audit silang (cross audit) dalam jurusan yang melibatkan pimpinan jurusan, urusan administrasi akademik, KDK, dan Laboratorium. Hal ini dijelaskan lebih rinci di Manual Prosedur Audit Internal (00601 06004).
34
• Tim UJM bersama dengan MR menilai kinerja proses bisnis yang telah dilakukan dengan melihat hasil audit, umpan balik, dan indikator pencapaian hasil dari program kerja yang telah ditetapkan.
• Hasil penilaian disampaikan dalam rapat tinjauan manajemen untuk dapat dirumuskan tindakan koreksi terhadap sistem, proses, dan hasil yang tidak sesuai dengan manual mutu dan/atau manual prosedur serta menyiapkan tindakan preventif agar kesalahan yang sama tidak terulang kembali. Produk yang tidak sesuai dijelaskan secara rinci di Manual Prosedur Produk Yang Tidak Sesuai (00601 06003).
• Pihak-pihak dalam sistem penjaminan mutu yang terkait dengan ketidaksesuaian yang terjadi harus melakukan tindakan koreksi dan preventif yang telah disepakati bentuk dan jangka waktu penyelesaiannya dalam rapat pleno tersebut. Proses dan hasil dari tindakan koreksi dan preventif, baik yang telah dilakukan maupun yang belum, disampaikan pada rapat pleno berikutnya setelah jangka waktu yang ditetapkan berakhir. Hal ini dijelaskan lebih rinci di Manual Prosedur Tindakan Korektif dan Pencegahan (00601 06002).
• Rapat pleno akan membahas rekomendasi yang harus disampaikan terkait penanganan ketidaksesuaian tersebut, yang bisa dalam bentuk telah diselesaikan atau ditutup (closed) atau masih belum selesai atau open (terbuka) sehingga masih perlu dilakukan penanganan lebih lanjut atau dengan pihak yang lebih luas.
35 6. Pengelolaan Sumber Daya
6.1 Penyediaan Sumber Daya
Jurusan Teknik Sipil akan menjamin, bahwa sumber daya yang dibutuhkan untuk mendukung proses bisnis dalam penyediaan jasa layanan di bidang Teknik Sipil tersedia sesuai kebutuhan, sehingga pelaksanaan sistem menjamin mutu dapat berjalan dengan baik. Visi Misi dapat tercapai dan kepuasan pelanggan bisa terpenuhi.
Jurusan Teknik Sipil harus mengidentifikasi kebutuhan sumber daya untuk penyediaan layanan. Jurusan juga memastikan ketersediaan sumber daya untuk fungsionalisasi SMM yang efektif, serta penyediaan sumber daya untuk meningkatkan kepuasan pelanggan melalui pemenuhan persyaratan pelanggan. Jurusan harus : a. Menetapkan masukan untuk mendeteksi kebutuhan
sumber daya;
b. Menyusun rencana kebutuhan sumber daya untuk jangka pendek, menengah dan panjang;
c. Melakukan tindak lanjut verifikasi dan penilaian tugas; dan
d. Menyediakan sumber daya untuk berkomunikasi secara efektif dengan dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa, untuk memelihara dan meningkatkan keefektifan SMM dan untuk memastikan bahwa kebutuhan pelanggan terpenuhi.
6.2 Sumber Daya Manusia 6.2.1 Umum
Jurusan Teknik Sipil harus mengidentifikasi seluruh jenis sumber daya yang dibutuhkan untuk ketentuan layanan dan memastikan ketersediaannya untuk kinerja sistem manajemen mutu yang efektif.
36
sampai dengan 00601 06008. Selain itu dapat pula dilihat dalam borang kinerja dengan kode pendukung 00601 09002 pada butir standar ke 4 Sumber Daya Manusia.
6.2.2 Kompetensi, kesadaran dan pelatihan
Berdasarkan kompetensi seperti yang dijelaskan pada Lampiran 2 dokumen Manual Mutu ini, Jurusan Teknik Sipil harus menyediakan dosen dan tenaga kependidikan yang kompeten, memiliki kesadaran dan terlatih sesuai dengan tanggung jawab dan wewenangnya. Jurusan Teknik Sipil harus melaksanakan tindakan yang sistematik untuk membandingkan kebutuhan kompetensi dosen dan tenaga kependidikan sesuai tuntutan/kebutuhan kurikulum dan persyaratan yang ditetapkan. Peta kompetensi dosen Jurusan Teknik Sipil terdapat pada Lampiran 3 dan 4 dokumen Manual Mutu ini dankebutuhan dosen dan kompetensinya dijelaskan dalam tabel di Lampiran 5 dokumen Manual Mutu ini. Sedangkan untuk tenaga kependidikan (laboran dan tenaga administratif), peta kebutuhan dan kompetensinya terinci pada dokumen Manual Mutu ini Lampiran 6, 7 dan 8. Sumber daya manusia khususnya dosen di Jurusan Teknik Sipil juga akan selalu dievaluasi baik oleh pelanggan (mahasiswa) dalam bentuk evaluasi proses belajar dan pembimbingan tugas akhir. Selain itu proses sertifikasi dosen, evaluasi kinerja dosen, dan evaluasi waktu mengajar penuh juga menjadi proses evaluasi sumber daya dosen.
37
mencakup antara lain ruang kerja, ruang kelas, laboratorium, studio, ruang baca, ruang belajar, perangkat
online dan jasa terkait, seperti misalnya fasilitas
kesehatan, keamanan fisik, transportasi, kafetaria, dan lain-lain.
Jurusan harus menentukan program perencanaan, penyediaan dan pemeliharaan sarana prasarana, dan analisis resiko terkait dengan keamanan, keselamatan dan kebersihan. Universitas dan Fakultas berperan dalam penyediaan yang meliputi: menetapkan tanggung jawab dan wewenang untuk kegiatan pelaksanaan, pembelian, penerimaan, penyimpanan, perlindungan, dan instalasi. Sedangkan penggunaan dan pemeliharaan menjadi hak dan tanggung jawab Jurusan. Sarana, prasana dan barang milik negara yang telah rusak dan tidak dapat digunakan harus dikelola sesuai aturan yang berlaku.
6.4 Suasana Akademik
Penyediaan layanan pendidikan termasuk menciptakan dan memelihara suasana yang kondusif untuk lingkungan belajar dan penelitian yang memenuhi persyaratan pelanggan. Jurusan Teknik Sipil harus menyediakan bukti bahwa suasana kampus dievaluasi secara periodik, serta bukti dari tindakan yang diambil terkait hal ini. Hasil evaluasi ini harus dijadikan materi dalam tinjauan manajemen dan menjadi bagian penting dalam peningkatan berkesinambungan.
7. Realisasi Layanan Pendidikan 7.1 Perencanaan Program Layanan
38
pelibatan mahasiswa, kesempatan dana serta diseminasi hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
7.1.1 Pendidikan/Pengajaran
Jurusan Teknik Sipil merencanakan pengembangan, tinjauan dan pemutakhiran rencana studi dan kurikulum, penilaian dan tindak lanjut pengajaran, kegiatan layanan pendukung, alokasi sumber daya, kriteria evaluasi, dan prosedur peningkatan untuk mencapai yang diinginkan. Untuk mendukung hal tersebut, Jurusan Teknik Sipil merencanakan sumber daya yang diperlukan untuk seluruh proses (lihat 6.1).
Proses pendidikan harus secara nyata meningkatkan kompetensi pada diri mahasiswa sehingga mengarah pada spesifikasi kompetensi lulusan yang dijanjikan pada aktivitas pendidikan sebagaimana yang tercantum dalam Lampiran B. Proses Belajar Mengajar (PBM) dikontrol melalui asesmen kebutuhan; pengembangan dan pengkomunikasian prosedur dan instruksi; dan pengukuran outcomes yakni kualitas lulusan (IPK, masa studi, dan waktu tunggu untuk bekerja). Proses-proses utama belajar mengajar dikendalikan dimana metode pengendalian merupakan bagian tinjauan manajemen (lihat 5.6). Dalam rangka menjamin pemenuhan spesifikasi prosedur dan instruksi, metode pengendalian konsisten dengan praktek mutu yang dipersyaratkan. Perubahan metode pengendalian proses-proses utama tersebut harus didokumentasikan dan prosedur atau instruksi harus dievaluasi sebelum perubahan dilakukan. Pemantauan harus dilakukan untuk verifikasi bahwa metode pengendalian telah efektif dan rekaman harus dipelihara.
39
dan komersialiasi inovasi penelitian. Selain itu juga merencanakan pengembangan, tinjauan dan pemutakhiran payung, roadmap dan track record
penelitian, penilaian, dan tindak lanjut kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, layanan pendukung, alokasi sumber daya, kriteria evaluasi, dan prosedur peningkatan untuk mencapai sasaran yang diinginkan. Jurusan harus merencanakan sumber daya yang diperlukan untuk seluruh proses (lihat 6.1).
Realisasi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat harus meningkatkan kompetensi civitas akademika dan menghasilkan output berupa publikasi ilmiah, buku ajar, HAKI, paket teknologi atau inovasi iptek yang digunakan masyarakat. Proses penelitian dan pengabdian kepada masyarakat harus dikendalikan meliputi asesmen kebutuhan; pengembangan dan pengkomunikasian prosedur atau instruksi; dan pengukuran keluaran akhir yakni kualitas dan kuantitas penelitian dan pengabdian masyarakat.
Metode pengendalian harus merupakan bagian tinjauan manajemen (lihat 5.6) untuk menjamin pemenuhan spesifikasi prosedur atau instruksi serta metode pengendalian konsisten dengan praktek mutu yang dipersyaratkan. Perubahan metode pengendalian proses-proses utama tersebut harus didokumentasikan dan prosedur atau instruksi harus dievaluasi sebelum perubahan dilakukan. Pemantauan harus dilakukan untuk verifikasi bahwa metode pengendalian telah efektif dan rekaman harus dipelihara.
7.2 Peraturan Layanan Pendidikan
40
7.3 Desain dan pengembangan kurikulum 7.3.1 Perencanaan kurikulum
Pada dasarnya, Jurusan Teknik Sipil menyusun kurikulum yang dievaluasi setiap empat tahunnya dengan selalu mengutamakan kepentingan mahasiswa baik pada saat proses belajar mengajar maupun pada saat lulus dan bekerja. Untuk itu kurikulum disusun sedemikian rupa dengan prosedur yang sudah ditetapkan dalam Manual Prosedur untuk mencapai kompetensi yang telah ditetapkan bersama.
Diawali dengan pembentukan tim kurikulum, studi banding kurikulum, lokakarya untuk masukan dari alumni dan pengguna lulusan sampai pada perumusan kurikulum yang sesuai, menjadi prosedur untuk penyusunan kurikulum di Jurusan Teknik Sipil. Setelah diimplementasikan maka akan ada proses evaluasi untuk melihat keefektifan kurikulum dari mutu lulusan yang ada. Kegiatan penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi kurikulum ini harus terdokumentasi dengan baik.
7.3.2 Masukan Desain dan Pengembangan
Jurusan Teknik Sipil mempertimbangkan masukan dari dosen, mahasiswa, alumni dan pengguna lulusan dalam mendesain kurikulum beserta pengembangannya lewat forum-forum pertemuan yang berupa reuni, lokakarya, dan pertemuan khusus.
7.3.3 Output Desain dan Pengembangan
41
yang diberikan dan lulus ujian sebagai alat pemantauan dan pengukuran.
7.3.4 Tinjauan Desain dan Pengembangan
Mahasiswa beserta Jurusan Teknik Sipil perlu mengetahui dan meninjau bahwa kurikulum telah sesuai atau belum sesuai dengan standar yang diacu. PS S1 Jurusan Teknik Sipil mengacu pada kurikulum nasional dan kurikulum internasional bidang teknik sipil (ABET). PS S2 dan S3 Jurusan Teknik Sipil mengacu pada kurikulum nasional.
7.3.5 Verifikasi Desain dan Pengembangan
Verifikasi kurikulum harus dilakukan dalam satu atau beberapa tahap sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Kegiatan ini sebaiknya dilakukan secara internal dan terbuka oleh pihak yang berwenang. Dokumentasi keluaran verifikasi kurikulum dan pengembangannya perlu disimpan dengan baik.
7.3.6 Validasi Desain dan pengembangan
Proses ini dilaksanakan untuk memastikan bahwa kompetensi yang direncanakan terpenuhi oleh desain kurikulum dan silabus yang dihasilkan. Secara umum, validasi harus dilakukan pada tahap desain/penyusunan kurikulum akhir. Akreditasi dan sertifikasi merupakan metode validasi yang diterima. Dokumentasi kurikulum dan tindakan validasi harus disimpan dengan baik.
7.3.7 Pengendalian Perubahan Desain dan kurikulum
42
empat tahun sekali. Perubahan tersebut diidentifikasi, didokumentasikan, disahkan dan disosialisasikan kepada seluruh civitas jurusan. Perubahan didahului dengan evaluasi yang efektif pada keseluruhan kurikulum dan terdokumentasi dengan baik. Proses tracer study termasuk upaya yang dilakukan untuk menunjang proses perubahan desain dan kurikulum.
7.4 Proses terkait mahasiswa
Jurusan Teknik Sipil secara umum memberikan layanan prima. Jurusan memberi kesempatan pada mahasiswa untuk belajar iptek dan belajar mempraktekkan penerapannya. PBM Tri Dharma PT yang dilakukan Jurusan Teknik Sipil dalam kelas, harus meliputi hal-hal sebagai berikut :
a. Fasilitas aman, sehat, bersih dan ada petugasnya b. Prosedur komunikasi dua arah antara mahasiswa
dan jurusan yang responsif
c. Staf jurusan memperlakukan semua civitas dan yang terkait dengan civitas jurusan dengan penuh hormat; dan
d. Kegiatan-kegiatan layanan dilaksanakan oleh staf yang sesuai dengan kualifikasinya.
7.4.1 Penentuan persyaratan terkait layanan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
Jurusan Teknik Sipil menentukan persyaratan untuk input mahasiswa strata satu (S1) sebagai pelanggan Jurusan yang akan dilayani adalah : a. Mahasiswa sudah lulus satuan pendidikan dan
ujian nasional SMA/MA/SMK atau yang sederajat